SEPSIS Oleh : Ayu Aryani 712014040 Pembimbing : dr. Achmad Marwan, Sp.An, M.Kes
SEPSISOleh :
Ayu Aryani712014040
Pembimbing :dr. Achmad Marwan, Sp.An, M.Kes
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepsis 1/3 pasien ICU
SIRS Infeksi
BAB IISEPSIS
Infeksi• proses patologis oleh invasi mikroorganisme
Sepsis• SIRS yang disebabkan oleh infeksi
Sepsis berat
• sepsis + disfungsi organ, hipoperfusi/hipotensi yang tidak terbatas hanya pada laktat asidosis, oliguria maupun perubahan mental akut
Syok Sepsis
• sepsis + hipotensi (TDS < 90mmHg, MAP < 60mmHg)
Etiologi
Infeksi
Pankreatitis
TraumaLuka bakar
SLE
PATOGENESIS
Infeksi, trauma, dll
Proses inflamasi intravaskular
Pelepasan mediator inflamasi
Kehilangan keseimbangan
respon inflamasi
Respon proinflamasi
meluas menjadi respon sistemik
Sepsis
GEJALA KLINIS
Klinis tidak spesifik
Tanda-tanda non spesifik• Demam• Menggigil• Gejala konstitutif; lelah, malaise, gelisah,
tampak kebingungan
DIAGNOSIS
Faktor risiko: usia, jenis kelamin, status imunocompromissed, pemakaian alat
Temuan klinis, laboratorium, pemeriksaan penunjang
SEPSIS
KRITERIA DIAGNOSTIKVariabel umum :• Suhu tubuh ≥ 38,3˚C atau ≤ 36˚C• Nadi ≥ 90x/menit• Takipnea• Perubahan status mental• Edema signifikan atau positive fluid balance (> 20 ml/kg
selama 24 jam)• Hiperglikemia (glukosa plasma > 120 mg/7,7 mmol/l) tidak
terkait DM
Variabel inflamasi :• Leukosit > 12.000/ul atau < 4000/ul• Leukosit normal dengan 10% bentuk imatur• Plasma CRP > 2 SD diatas nilai normal• Plasma procalcitonin > 2 SD diatas nilai normal
Variabel hemodinamik :• Hipotensi arterial (tekanan sistolik < 90 mmHg, MAP < 70
mmHg)• SvO2 > 70%• Cardiac index > 3,5 l/min/m2
Variabel disfungsi organ :• Hipoksemia arterial (PaO2/FiO2 < 300 mmHg)• Oliguria akut (urine output < 0,5 ml/kg/jam selama 2 jam)• Peningkatan kreatinin > 0,5 mg/dl• Koagulasi abnormal (INR > 1,5 atau PTT > 60 s)• Ileus (absent bowel sound)• Trombositopenia (jumlah platelet < 100.000/ul)• Hiperbilirubinemia (total bilirubin plasma > 4 mg/dl atau 70
mmol/l)
Variabel perfusi jaringan• Hiperlaktatsemia (> 1 mmol/l)• Penurunan capillary refill atau mottling
Pemeriksaan Klinis• Penilaian status cairan intravaskular dan ekstravaskular• Tekanan darah dan denyut nadi, detak jantung,
temperatur• Pemeriksaan rektum• Ada atau tidaknya penyakit jantung• Kehilangan cairan yang nyata maupun tidak• Cari fokus sepsis: paru-paru, abdomen, sendi, jaringan
lunak, jantung• Penilaian neurologis dan adrenal
Pemeriksaan Tambahan• FBC, profil koagulasi• Serum U/Cr/E• ABG• Blood typing• CXR• ECG, CK, Troponin I, echocardiogram jika indikasi• CRP, prokalsitonin• LFT, analisa serum• FEME dan kultur urin• 2 kultur darah terpisah sebelum memberi atau mengganti
terapi
• Kultur sputum dan aspirasi endotrakeal• Semua lokasi yang berpotensi infeksi sebaiknya diperiksa
dan dikultur, misalnya pus dari abses, cairan serebrospinal dari lumbal pungsi, aspirasi sendi, cairan ascitic
• Serologis bila indikasi dan dicurigai – Legionella, Mycoplasma, leptospira, meliodosis, riketsia, klamidia, dengue
• Legionella Ag urin• Blood film bila dicurigai parasit malaria• Tes short synacthen bila dicurigai hipokortisolemia
TATALAKSANA
Tatalaksana
Sepsis Resuscitation
Bundle (initial 6 h)
Sepsis Management Bundle (24 h
bundle)
Sepsis Resuscitation Bundle (initial 6 h)
• Harus dikerjakan 6 jam setelah diagnosis sepsis !
• Resusitasi Hemodinamik → pemberian cairan yang agresif
• Bila tidak memperbaikin tekanan darah → vasopresor• Meningkatkan cardiac index → dobutamin• Antibiotik spektrum luas• Identifikasi dan kontrol penyebab infeksi
Sepsis Management Bundle (24 h bundle)
• Tidak ada respon vasopresor → steroid• Pasien dengan ARDS → ventilasi mekanik• Kontrol gula darah → mempertahankan gula darah <
150 mg/dl• Pada pasien risiko kematian tinggi → berikan
Recombinant Human-Activated Protein C (rhAPC)• Hb < 7-9 gr/dl → transfusi darah (PRC)
KOMPLIKASI1. MODSGangguan perfusi jaringan yang mengalami hipoksia → nekrosis → kerusakan multipel organ
2. Koagulasi Intervaskular DiseminataDisebabkan oleh faktor komplemen
3. Disfungsi hati, jantung dan neurologi
KOMPLIKASI
4. ARDSKerusakan endotel paru → gangguan aliran darah kapiler dan perubahan permebilitas kapiler → edema interstitial dan alveolar → hipoksia arteri → ARDS
5. Gangguan gastrointestinalAbnormalitas sirkulasi → penekanan barier normal dari usus → bakteri dalam usus translokasi ke dalam sirukulasi
KOMPLIKASI
6. Gagal ginjal akuthipoksia/iskemi di ginjal → kerusakan epitel tubulus ginjal, vaskular dan sel endotel ginjal → proses inflamasi → gangguan fungsi organ ginjal
7. Syok septikAbnormalitas sirkulasi → penekanan barier normal dari usus → bakteri dalam usus translokasi ke dalam sirukulasi
BAB IIIKESIMPULAN
• Sepsis adalah Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) yang disebabkan oleh infeksi.
• SIRS :1. suhu tubuh > 38˚C atau < 36˚C, 2. denyut nadi > 90x/menit, 3. pernapasan > 20x/menit atau PaCO2 < 32 mmHg), 4. leukosit > 12.000/mm3 atau < 4000/mm3
• 60-70% kasus → disebabkan infeksi bakteri gram positif
BAB IIIKESIMPULAN
• Sepsis dikatakan sebagai suatu proses peradangan intravaskular yang berat karena sifatnya yang tidak terkontrol dan berlangsung terus menerus dengan sendirinya serta penyebaran infeksi melalui pembuluh darah
• Tatalaksana sepsis menurut Surviving Sepsis Campaign (SSC), yaitu Sepsis Resuscitation Bundle (initial 6 h) dan Sepsis Management Bundle (24 h bundle).
BAB IIIKESIMPULAN
• Pada pasien sepsis dapat mengalami komplikasi, seperti MODS (Multiple Organ Dysfunction), koagulasi intravaskular diseminata, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), gagal ginjal akut dan syok sepsis.