Page 1
ALKOHOL
Rumus Umum : R – OH
Tata Nama : IUPAC : alkanol
Trivial : alkil alkohol
Senyawa IUPAC Trivial
CH3 – OH Metanol Metil alkohol
CH3 – CH2 – OH Etanol Etil alkohol
CH3 – CH2 – CH2 – OH 1 - Propanol n- Propil alkohol
CH3 – CH – OH
CH3
2 – propanol Isopropil alkohol
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1 - butanol Butyl alkohol
CH3 – CH – CH2 – OH
CH3
2 – metil - 1 - propanol Isobutyl alkohol
CH3 – CH – CH2 - CH2 – CH3
OH
2-pentanol
CH3 – CH2 – CH - CH2 – CH3
OH
3-pentanol
CH3
CH3 – C – CH2 - CH2 – CH2 - OH
CH3
4,4-dimetil 1 pentanol
Sifat fisik alkohol :
1. Mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom C yang sama. Makin banyak cabang,
makin kecil titik didihnya
Contoh, antara methanol dengan metana yg mempunyai titik didih paling tinggi adalah metanol
2. Dalam air, metanol, etanol, propanol, mudah larut. Mulai butanol sedikit larut. (Alkohol rantai pendek mudah larut)
3. Alkohol merupakan cairan encer, jernih, dan berbau khas
Sifat kimia alkohol :
1. Mudah terbakar
2. Mudah bereaksi dengan air
3. Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi)
R – COOH + R’ – OH R – COO – R’ + H2O
4. Dapat bereaksi dengan logam aktif, misal natrium :
ROH + Na RONa + ½ H2
5. Alkohol jika dipanaskan dengan asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi. Pada suhu 140oC akan terbentuk eter,
sedangkan pada suhu 180o C akan dihasilkan alkena ( reaksi eliminasi)
CH3 – CH2 – OH 180 CH2 = CH2
2CH3 – CH2 – OH 140 CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
Page 2
Pembuatan alkohol
Dalam industri :
1. Metanol dibuat dengan cara mereduksi gas karbon monoksida menggunakan gas hidrogen dengan katalis oksida logam
CO + 2 H2 CH3OH
2. Etanol dibuat dengan cara hidrasi gas etilena dengan katalis asam sulfat
CH2 = CH2 + 2 H2O CH3CH2OH
Dalam laboratorium :
1. Reaksi adisi dengan hidrogen terhadap alkohol atau alkanon
R – CHO + H2 R – CH2 –OH (alkohol primer)
R – CO – R’ + H2 R – CH – R’ (alkohol sekunder)
OH
2. Reaksi substitusi alkil halida dengan basa kuat
R – X + NaOH R – OH + NaX
Pengunaan alkohol
1. Dalam minuman keras, alkohil dalam jumlah kecil mengakibatkan pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam
jumlah banyak, menyebabkan keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian
2. Metanol dan etanol digunakan sebagai pelarut (etanol sebagai pelarut yang baik)
3. Gasohol (etanol + gasolin) untuk bahan bakar
4. Spirtus ( campuran metanol+etanol+zat warna metilen blue)
5. Etanol 70 % sebagai desinfektan / antiseptik
6. Metanol sebagai bahan dasar pembuatan formaldehida/formalin
Page 3
ETER
Rumus Umum : R – O – R’
Tata nama eter : IUPAC : alkoksi alkana
Trivial : alkil alkil eter
Senyawa IUPAC Trivial
CH3 – O – CH3 Metoksi metana Metil metil eter/dimetil eter/metil eter
CH3 – CH2 – O – CH3 Metoksi etana Etil metil eter
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 Etoksi etana Etil etil eter/dietil eter/etil eter
CH3 – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH3 Etoksi propana Etil propel eter
CH3 – CH – O – CH3
CH3
Metoksi isopropana Metil isopropyl eter
Isopropyl metil eter (salah)
Sifat fisik eter :
1. Titik didih dan titik leleh relatif lebih rendah
2. Pada suhu kamar berupa cairan yang mudah menguap
3. Eter mempunyai bau yang enak tetapi mempunyai sifat membius
Sifat kimia eter :
1. Eter mudah terbakar dan membentuk gas CO2 dan H2O
2. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium
3. Eter dapat bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan HCl
4. Eter dapat terurai oleh asam halida
Reaksi pembentukan eter :
1. Reaksi dehidrasi terhadap alkohol dengan asam sulfat pekat pada suhu 140 o C
2 R – OH → R – O – R + H2O
2. Reaksi antara natrium alkoksida dengan alkil halida
R – ONa + R’ – Cl → R – O – R’ + NaCl
Kegunaan eter
1. Sebagai pelarut zat-zat organik
2. Sebagai obat bius (bersifat anestesi/pemati rasa)
Page 4
ALDEHIDA
O
* Rumus umum : R – C – H atau R – CHO* Tata nama aldehida : IUPAC : alkanal
Trivial : akhiran at pada asam diganti aldehida
Senyawa IUPAC Trivial Senyawa asam
HCHO Metanal Formaldehida Asam formiat
CH3CHO Etanal Asetaldehida Asam asetata
CH3CH2CHO Propanal Propionaldehida Asam propionate
CH3CH2CH2CHO Butanal Butiraldehida Asam butirat
CH3CH2CH2CH2CHO Pentanal Valeraldehida Asam valerat
CH3CH2CH2CH(CH3)CHO
CH3CH2CH2CHCHO
CH3
2 metil pentanal metilvaleraldehida
CH3CH2CHCH2CHO
CH3
3 metil pentanal metil valeraldehida
CH3CHCH2CH2CHO
CH3
4 metil pentanal metil valeraldehida
CH3CH(CH3)CHO 2 metil propanal Isobutiraldehida
Pembuatan aldehida :
Aldehida dibuat dari oksidasi alkohol primer
Contoh : CH3CH2-OH CH3CHO
Etanol etanal
Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida, aldehida dioksidasi lagi menjadi asam karboksilat
Alcohol sekunder dioksidasi menjadi keton
Alcohol tersier tidak dapat dioksidasi
Reaksi-reaksi aldehida
a. Dengan gas hidrogen membentuk alkohol primer
Contoh : CH3CHO CH3CH2-OH
Etanal etanol
b. Aldehida bila dioksidasi membentuk asam karboksilat
Contoh : CH3CHO CH3COOH
Etanal asam etanoat
c. Reaksi reduksi. Aldehida mampu mereduksi :
- Ion Cu2+/ CuO (Pereaksi Fehling) membentuk endapan merah bata (Cu2O)
- ionAg+ (Pereaksi Tollens) membentuk cermin perak pada dinding tabung reaksi(Ag)
Sifat-sifat aldehida :
a. mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibanding senyawa alkana dengan jumlah atom C yang sama
b. senyawa aldehida dengan dengan C1 – C5 mudah larut dalam air, sedangkan aldehida dengan jumlah atom C lebih dari 5
sukar larut dalam air
Kegunaan aldehida :
a. larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin digunakan untuk pengawet karena bersifat
desinfektan atau dapat membunuh kuman. Formalin bukan pengawet makanan karena beracun dan berbahaya bagi
kesehatan.Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh menyebabkan iritasi lambung, alergi, menyebabkan kanker, dan
bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare
bercampur darah, dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah
b. Formaldehida digunakan sebagai insektisida, bahan baku pembuatan plastik, damar sintetis, reagensia, bahan penghilang
bau, untuk sumbu lampu dan lilin.
Evaluasi
a. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut:
- 2,2 dimetil butanal CH3CH2CH(CH3)2CHO
- 3 bromo 2 kloro pentanal CH3CH2CHBrCHClCHO
Page 5
b. Tuliskan nama senyawa aldehida berikut :
- CH3CH2CH(CH3)CHO : 2 metilbutanal
- (CH3)3CCHO atau CH3 –C(CH3)2 – CHO : …………………..
c. Selesaikan reaksi berikut:
- CH3CH2CHO + H2
- CH3CH2CHO + KmnO4
Page 6
KETON O
* Rumus Umum : R – C - R’ atau R- CO – R’
* Tata nama : IUPAC : alkanonTrivial : alkil alkil keton
Senyawa IUPAC Trivial
CH3 – CO – CH3 Propanon Metil metil keton/
dimetil keton/aseton
CH3 – CO – CH2 – CH3 2 butanon Etil metil keton
CH3 – CH2 – CH2 – CO- CH3 2 pentanon Metil n propil keton
CH3 – CH2 – CO – CH2 – CH3 3 pentanon Etil etil keton/dietil keton/etil keton
CH3 – CH – CO – CH3
CH3
3 metil 2 butanon/ 2 aseton Metil isopropil keton
Pembuatan keton :
Keton dibuat dari reaksi oksidasi alkohol sekunder
Contoh : CH3 – C – CH3 K2Cr2O7 CH3 – C – CH3
OH O
2 propanol 2 propanon
Reaksi-reaksi keton :
1. Keton diadisi dengan gas hidrogen, H2 membentuk alkohol sekunder
Contoh : CH3 – C – CH3 + H2 CH3 – C – CH3
O OH
Propanon 2 propanol
2. Keton tidak dapat direduksi oleh pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens seperti aldehida.
Kegunaan keton :
1. Aseton digunakan untuk pelarut organik, seperti pembersih cat kuku, untuk vernis dan bahan baku lak
2. Untuk pembuatan zat organik lain seperti kloroform (obat bius)
Sifat-sifat senyawa keton :
1. Dengan jumlah atom C3 – C5 berupa cairan tidak berwarna
2. Termasuk senyawa polar, larut dalam air, dan mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa nonpolar
Evaluasi :
1. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut :
a. 2 metil 3 heksanon : CH3 CH(CH3) CO CH2 CH2 CH3
CH3
b. 3 bromo 3 metil 2 butanon : CH3 CO C CH3
Br
2. Tuliskan nama senyawa berikut : CH3 – CH(CH3) – CO – CH(CH3) – CH3 : 2,4 dimetil 3 pentanon
Page 7
ASAM KARBOKSILAT
O
* Rumus umum : R – C – OH atau R – COOH
* Tata nama : IUPAC : asam alkanoat
Trivial : asam – sesuai dengan sumber/asal asam
Senyawa IUPAC TrivialH – COOH Asam metanoat Asam format (pada semut merah)CH3 – COOH Asam etanoat Asam asetat (pada cuka)CH3 – CH2 – COOH Asam propanoat Asam propionatCH3 – CH2 – CH2 – COOH Asam butanoat Asam butirat ( pada mentega)CH3 – (CH2)2 – COOH Asam butanoat Asam butiratCH3 – (CH2)3 – COOH Asam pentanoat Asam valeratCH3 – CH – COOH CH3
Asam 2 metil propanoat Asam - metil propionat
CH3 – CH2 – CH – CH – COOH CH3 CH3
Asam 2,3 dimetil pentanoat Asam , dimetil valerat
Reaksi pembuatan :
Asam karboksilat dapat dibuat dari oksidasi alkohol primer
Contoh : CH3 – CH2 – OH KMnO4 CH3 – CHO KMnO4 CH3 – COOH
Etanol etanal asam etanoat
Reaksi asam karboksilat :
1. Dengan basa kuat membentuk garam
Contoh : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Asam asetat natrium asetat
2. Asam karboksilat dengan alkohol membentuk ester (reaksi esterifikasi)
Contoh : CH3COOH + CH3 – OH CH3 – COO –CH3
Asam asetat metanol metil asetat
Sifat-sifat ;
1. Merupakan senyawa polar
2. Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, sehingga mempunyai titik didih tinggi
3. Memerahkan kertas lakmus
Kegunaan :
1. Asam formiat (cair, berbau merangsang, dapat menyebabkan kulit melepuh)
Asam formiat digunakan untuk menggumpalkan getah karet (lateks) dan memusnahkan hama
2. Asam asetat digunakan untuk membuat makanan (acar, asinan) dan untuk penahan warna agar tidak luntur
3. Asam karboksilat suhu tinggi digunakan untuk pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa
Evaluasi :
1. Beri nama senyawa berikut :
a. CH3 – CH2 – C(CH3)2 – COOH : asam 2,2 dimetil butanoat atau asam , dimetil butirat
2. Tulis rumus struktur senyawa berikut :
a. asam 2 metil butirat : CH3 CH2 CH (CH3) COOH
b. asam 2,3 dimetil butanoat : CH3 CH(CH3) CH(CH3) COOH
Page 8
ESTER
Rumus umum : R – COO – R’
Tata nama : Trivial : alkil alkanoat
Trivial : alkil sisa asam
Senyawa IUPAC Trivial
H – COO – CH3 Metil metanoat Metil format
CH3 – COO – CH3 Metil etanoat Metil asetat
CH3 – COO – CH2 – CH3 Etil etanoat Etil asetat
CH3 CH2 COO – CH2 CH3 Etil propanoat Etil propionat
CH3 – CH2 – COO C(CH3)3 Tersierbutil propanoat Tersierbutil propionat
H – COOH : asam metanoat
H – COO – CH3 ; metil etanoat
Pembuatan ester :
Alkohol + asam karboksilat ester
Contoh : CH3 – OH + CH3 – COOH CH3 – COO – CH3
Metanol asam etanoat/ metil etanoat/
Asam asetat metil asetat
Sifat-sifat ester :
1. Merupakan senyawa netral, sedikit larut dalam air
2. C dengan suku rendah, berwujud cair yang berbau buah-buahan (essens) dan berbau harum
3. C dengan suku tinggi, berupa minyak dan lemak
4. Lebih mudah menguap dibanding asam/alkohol pembentuknya
Kegunaan
1. Untuk aroma buatan (essens)
etil asetat : aroma pisang selai
amil asetat : aroma buah nanas
oktil asetat : aroma buah jeruk
etil butirat : arama buah strawberi
amil valerat : aroma buah apel
amil butirat : aroma buah jambu
propil butirat : aroma buah mangga
2. Amil asetat sebagai pelarut damar dan lak, pelarut dalam pembuatan perekat dan cat emulsi
Evaluasi ;
1. Tentukan nama senyawa berikut :
A. CH3COOC2H5 ; etil etanoat
B. CH3CH2CH2COOC(CH3)3 ; tersier butyl butanoat
2. Tuliskan reaksi pembentukan senyawa ester propil propanoat
Propanol + asam propanoat
CH3 CH2 CH2 OH + CH3 CH2 COOH CH3 CH2 COO CH2 CH2 CH3
Page 9
ISOMER
Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Rumus molekul alcohol dan eter ; CnH2n+2O Rumus molekul aldehida dan keton ; CnH2nO Rumus molekul asam karboksilat dan ester ; CnH2nO2
ISOMER
ISOMER STRUKTUR ISOMER RUANG
Isomer Rantai Isomer Posisi Isomer Fungsi Isomer Geometrik Isomer Optis Aktif
Page 10
Rantai karbon berbeda Letak gugus fungsi berbeda Gugus fungsi berbeda
Dimilki oleh senyawa berikatan rangkap dua dan mengikat 2 gugus /atom berbeda
- cis ; satu sisi
- trans; beda sisi
Dimiliki oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetris(mengikat 4
atom/gugus yang beda)
Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh
Butana, dengan
2 metil propana
C4H10
1 butena, dengan
2 butena
C4H8
1 butanol, dengan etoksi etana
C..H..O
H H
C = C
CH3 CH3
Cis-2 butena
P
Q - C* - S
R
1 butanol dengan 2 metil 1 prapanol
C4H10O
1 butanol dengan 2 butanol
C4H10O
Pentanal dengan 2 pentanal
C5H..O
H CH3
C = C
CH3 H
trans-2 butena
C-asimetris dapat memutar bidang polarisasi (bersifat optis aktif)
2 pentanol dengan 2 metil butanol
C5H12O
2 pentanol dengan 3 pentanon
C5H12O
Asam etanoat dengan metil mentanoat
C2H..O..
Cl
H - C* - CH2CH3
CH3
Page 11
CARA MEMBEDAKAN GUGUS FUNGSI
CnH2n+2O
Alkohol Eter
1. Mudah larut dalam air
2. Titik didih relatif tinggi
3. Bereaksi dengan logam Na
2 R – OH + 2 Na 2R – ONa + H2
4. Bereaksi dengan PCl3
1. Sukar larut dalam air
2. Titik didih relatif rendah
3. Titik bereaksi dengan lagam Na
4. Titik bereaksi dengan PCl3
Page 12
C n H 2n O
Aldehida Keton
1 Dapat mereduksi larutan Fehling (CuO) , membentuk endapan merah (Cu2O)
R-CHO+2CuO R – COOH + Cu2O(S)
2. Dapat mereduksi larutan Tollens (Ag2O), membentuk endapan Ag (cermin perak)
R-CHO + Ag2O R-COOH + 2Ag(s)
1. Tidak dapat mereduksi larutan Fehling(tidak terbentuk endapan merah)
2. Tidak dapat mereduksi larutan Tollens (tidak terbentuk cermin perak)
CnH2nO2
Asam karboksilat Ester
Memerahkan kertas lakmus biruTidak memerahkan kertas lakmus biru
Berbau harum
Page 13
BENZENA DAN TURUNANNYA
Benzena merupakan senyawa aromatik Rumus molekul : C6H6
Rumus struktur ;
Reaksi substitusi pada benzena menghasilkan ; Cl- Monosubstitusi ;
ea - Cl
klorobenzena
- Disubstitusi ; Cl Cl - Cl -- Cl - Cl - Cl
Cl
o- diklorobenzena m- diklorobenzena p-diklorobenzena
Sifat-sifat benzena :1. Bersifat non polar, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter dan CCl4
2. Pada suhu kamar berwujud cair, tidak berwarna, jernih, berbau khas3. Mudah menguap dan mudah terbakar4. Massa jenisnya lebih kecil dari air5. Bersifat toksik/beracun dan agak karsinogenik (penyebab kanker)
Reaksi-reaksi benzena :1. Reaksi nitrasi (HNO3): - NO2
+ HONO2 + H2O
nitrobenzena2. Reaksi halogenasi (F, Cl, Br, I) :
-Cl + Cl2 + HCl
klorobenzena
3. Reaksi sulfonasi (HOSO3H) - SO3H
+ HOSO3H + H2O
Asam benzenasulfonat4. Reaksi alkilasi (CH3Cl) :
- CH3
+ CH3Cl AlCl3 + HCl (UN 2008)
Toluena
Kegunaan benzena dan turunannya :
1. Benzena digunakan untuk pelarut, bahan dasar pembuatan TNT (peledak), bahan dasar pembuatan polimer atau karet
sintetis (stirena) dan nilon 66
2. Toluena, digunakan untuk bahan dasar pembuatan asam benzoat (pengawet) dan bahan dasar pembuatan peledak TNT
(Tri Nitro Toluena)
3. Fenol/asam karbol, - sebagai desinfektan/pembunuh bakteri, bahan pembuatan plastik bakelit, zat warna, bahan peledak
dan obat-obatan
4. Stirena, sebagai bahan dasar pembuatan plastik
5. Asam benzoat, bahan pengawet makanan
Page 14
6. Anilina (basa lemah), untuk pembuatan zat warna diazo
7. Naftalena, bahan antiseptik
8. Nitrobenzena, bahan pembuatan anilina, industri zat warna dan obat sulfat/antibakteri
9. Dodesilbenzena, C6H5 – C12H25, untuk pembuatan detergen
10. Asam benzenasulfonat, pembuatan detergen sintetik
11. Metilsalisilat/minyak gandapura, sebagai penyedap/pengharum
12. Parasetamol (4-hidroksiasetanilida dan p-asetilamino fenol), untuk zat analgesik/penahan rasa sakit seperti panadol,
pamol
Benzena dan turunannya beracun, bahkan uapnya dapat menyebabkan kanker.
Page 15
MAKROMOLEKUL (POLIMER)
Polimer adalah suatu makromolekul dengan rantai panjang yang terbentuk dari penggabungan satuan-satuan molekul yang
disebut monomer. Berdasarkan proses polimerisasinya (reaksi penggabungan), polimer dapat dibagi dua yaitu polimer adisi dan
polimer kondensasi.
POLIMER
Polimer adisi Polimer Kondensasi
Monomer Monomer
Harus memiliki ikatan rangkap (–C = C – ) Harus memiliki gugus fungsi (seperti; -OH, -COOH,
atau -NH2
Pada proses polimerisasi tidak ada molekul yang hilang Pada prosess polimerisasi ada molekul yang
dilepaskan (misalnya H2O)
Contoh Contoh
Karet : polimer dari isoprena (2 metil- 1,3 butadiena Protein (polipeptida): polimer dari asam amino
Plastik : Polisakarida : polimer dari glukosa
CH2=CH2 (etena) poliettilena (PE)
CH2 = CHCH3 (propena) polipropilena (PP)
CH2=CHCl (vinil klorida) polivinilkorida (PVC)
CH2=CHC6H5 (stirena) polistirena (PS)
CF2=CF2 (tetrafluoroetena PTFE (TEPLON)
Serat sentesis
Poliester (TETERON)
Poliamida (NILON)
Berdasarkan monnmer pembentuknya, polimer dapat dikelompokkan :
1. Kopolimer : polimer yang terbentuk dari monomer berbeda.
Contoh nilon 66 dari asam adipat dan 1,6-diaminoheksana
2. Homopolimer, polimer yang terbentuk dari monomer yang sama.
Contoh, PVC yang terbentuk dari vinil klorida dan vinil klorida
Berdasarkan asalnya, poliemr dapat dikelompokkan :
1. Poliemr alam, polimer yang terbentuk secara alami
2. Polimer sintetis, polimer yang dibuat oleh manusia
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dikelompokkan ;
1. Polimer termoplas, melunak jika dipanaskan dan dapat dibentuk.ulang
Contoh, PVC, polietilena, polistiren
2. Polimer termoseting, tidak melunak jika dipanaskan dan tidak dapat dibentuk ulang
Contoh, melamin, bakelit (peralatan listrik)
Page 16
Jenis Polimer Monomer Polimerisasi Terdapatnya
Alam
protein Asam amino kondensasi Wol, sutra
amilum glukosa kondensasi Kentang, gandum
selulosa glukosa kondensasi Kertas, kayu
DNA Nukleotida kondensasi Kromosom, gen
Karet isoprena Adisi Ban, sepatu
Sintetik
Polietilen/politen etena adisi Tas, ember
PVC vinilklorida adisi Isolator
Polistirena stirena adisi Mainan
Poliester Etan-1,2-diol dan benzena-1,2-
dikarboksilat
kondensasi Pakaian/tetoron
Nilon 1,6-diamino heksana dan asam adipat kondensasi Kaus kaki
teflon tetrafluoroetena adisi Panci antilengket, dasar setrika, isolator
Page 17
KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam dan merupakan hasil fotosintesis
tumbuhan yang mempunyai klorofil.
Berdasarkan ukuran molekulnya, karbohidrat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA DISAKKARIDA POLISAKARIDA
- Merupakan karbohidrat yang
paling sederhana,
- Tidak dapat dihidrolisis lagi
menjadi sakarida yang lebih
sederhana
- Karbohidrat yang terbentuk dari dua
monosakarida
- Dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida-monosakarida
penyususnnya
- Karbohidrat hasil polimerisasi
glukosa
- Hidrolisis sempurna akan
menghasilkan glukosa
- Contoh :
1. Glukosa/gula darah
2. Galaktosa/gula susu
3. Fruktosa/gula madu (gula
termanis)
- Contoh :
1. maltosa, bila dihidrolisis dihasilkan
glukosa dan glukosa
2. laktosa/gula susu, bila dihidrolisis
dihasilkan glukosa + galaktosa
3. sukrosa/gula tebu/gula pasir, bila
dihidrolisis dihasilkan glukosa +
fruktosa
- Contoh :
1. selulosa, bahan dasar kertas.
Terdapat pada tumbuh-tumbuhan
2. amilum/pati, disebut pula kanji
Terdapat pada tumbuh-tumbuhan
3. glikogen, cadangan energi dalam
tubuh manusia. Terdapat pada manusia
dan hewan
Sifat-sifat karbohidrat :
1. Semua karbohidrat bersifat optis aktif
2. Monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida rasanya tawar dan tidak larut dalam
air
3. Semua monosakarida dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens(mampu mereduksi ion Cu2+ dan ion
Ag+), begitu juga dengan maltosa dan laktosa
4. Sukrosa tidak daapat mereduksi ion Cu2+ (pereaksi Fehling)
5. Uji Fehling dan Tollens, dapat digunakan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine penderita diabetes militus.
Page 18
PROTEIN
O
Protein tersusun dari asam-asam amino yang saling berikatan melalui ikatan peptida antara – C – N –
H
Rumus umum asam amino : R – CH – COOH
NH2
Hanya terdapat 20 asam amino yang lazim dijumpai dalam protein nabati maupun hewani, membentuk otot, urat, kulit, kuku,
bulu, sutera, enzim, antibodi dan hormon.
ASAM AMINO
ASAM AMINO ESENSIAL ASAM AMINO NON ESENSIAL
Arginin, fenil, alanin, histiddin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
treonin, triftofan, valin
Alanin, asam aspartat, asam glutamat, asparagin, glisisn,
glutamin, prolin, serin, sistein, tirosin
SIFAT-SIFAT ASAM AMINO
1. Bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam atau basa), karena mempunyai gugus karboksilat (-COOH) yang bersifat asam
dan gugus amina (NH2) yang bersifat basa
2. Semaua asam amino bersifat optis aktif (kecuali glisin). Karena mempunyai atom C-asimetris
3. Dapat berpolimerisasi membentuk protein melalui ikatan peptida
REAKSI UJI PROTEIN
UJI BIURET UJI MILLON UJI XANTOPROTEIN UJI BELERANG
Tujuan:
Untuk mengetahui adanya
ikatan peptida
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya
gugus fenol pada protein
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya gugus
benzena pada protein
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya
belerang dalam protein
Pereaksi
CuSO4 + NaOH
Pereaksi
HgNO3 + Hg(NO3)2
Pereaksi :
HNO3 pekat
Pereaksi :
NaOH + CH3COOPb
Hasil reaksi :
Timbul warna ungu
Hasil reaksi
Timbul endapan putih yang
berubah merah pada pemanasan
Hasil reaksi :
Timbul endapan putih yang
berubah menjadi kuning/jingga
pada pemanasan
Hasil reaksi :
Timbul endapan hitam
Page 19
Pengelompokan Protein Berdasarkan Fungsi
No Kelompok Fungsi Contoh
1
2
3
4
5
6
7
Enzim
Protein transpor
Protein cadangan
Protein kontraktil
Protein struktural
Protein perlindungan
Protein pengatur
Biokatalis
Mengangkut O2 ke sel
Cadangan bahan makanan
Mengerakkan otot
Perlindungan jaringan di bawahnya
Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen
Mengatur reaksi dalam tubuh
Tripsin
Hemoglobin
ovalbumin
aktin
keratin
antibodi
insulin
Perubahan struktur protein karena pengaruh panas, pelarut organik, dan mekanuk, disebut denaturasi protein
Page 20
LEMAK
Lemak termasuk senyawa ester trigliserida. Pada suhu kamar (25 oC) lemak berwujud padat, sedangkan lemak cair
sering disebut minyak. Lemak atau minyak dapat diekstrak baik dari hewan maupun tumbuhan, seperti minyak jagung, minyak
kelapa, minyak palm, dan mentega.
Lemak dan minyak dari tumbuhan (nabati) atau hewan (hewani) adalah ester gliserol dengan asam-asam lemak baik
jenuh maupun tidak jenuh.
Lemak yang berwujud cair banyak mengandung asam lemak tak jenuh (memiliki ikatan rangkap), sedangkan lemak
yang berwujud padat banyak mengandung asam lemak jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap). Asam lemak jenuh mempunyai titik
cair yang lebih tinggi dibanding asam lemak tak jenuh.
Contoh asam lemak jenuh : Contoh asam lemak tak jenuh :
C11H23COOH: asam laurat C15H29COOH : asam palmitoleat
C13H27COOH: asam miristat C17H33COOH : asam oleat
C1315HCOOH: asam palmitat C17H31COOH : asam linoleat
C17H35COOH: asam stearat C17H29COOH : asam linolenat
Reaksi antara lemak/minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun, disebut reaksi
penyabunan (safonifikasi) :
Contoh reaksi penyabunan gliseril tristearat :
O
CH2 – O – C – C17H35 CH2 – OH
O
CH – O – C – C17H35 + 3 NaOH CH – OH + 3 C17H35COONa
O
CH2 – O – C – C17H35 CH2 – OH
Gliseril tristearat (lemak) gliserol Na–Stearat (sabun)
Ada dua jenis sabun:
1. Natrium palmitat dan natrium stearat yang dibuat dari lemak dan NaOH, disebut sabun keras / sabun cuci
2. Kalium palmitat dan kalium stearat yang dibuat dari lemak dan KOH, disebut sabun lunak / sabun mandi.
Kegunaan lemak/minyak :
Page 21
1. Minyak pada umumnya digunakan untuk mengolah makanan (menggoreng)
2. Di dalam industri, minyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan margarin
3. Minyak dan lemak juga digunakan untuk bahan dasar pembuatan sabun dan gliserol