Top Banner
ALKOHOL Rumus Umum : R – OH Tata Nama : IUPAC : alkanol Trivial : alkil alkohol Senyawa IUPAC Trivial CH 3 – OH Metanol Metil alkohol CH 3 – CH 2 – OH Etanol Etil alkohol CH 3 – CH 2 – CH 2 – OH 1 - Propanol n- Propil alkohol CH 3 – CH – OH CH 3 2 – propanol Isopropil alkohol CH 3 – CH 2 – CH 2 – CH 2 – OH 1 - butanol Butyl alkohol CH 3 – CH – CH 2 – OH CH 3 2 – metil - 1 - propanol Isobutyl alkohol CH 3 – CH – CH 2 - CH 2 – CH 3 OH 2-pentanol CH 3 – CH 2 – CH - CH 2 – CH 3 OH 3-pentanol CH 3 CH 3 – C – CH 2 - CH 2 – CH 2 - OH CH 3 4,4-dimetil 1 pentanol Sifat fisik alkohol : 1. Mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom C yang sama. Makin banyak cabang, makin kecil titik didihnya Contoh, antara methanol dengan metana yg mempunyai titik didih paling tinggi adalah metanol 2. Dalam air, metanol, etanol, propanol, mudah larut. Mulai butanol sedikit larut. (Alkohol rantai pendek mudah larut) 3. Alkohol merupakan cairan encer, jernih, dan berbau khas Sifat kimia alkohol : 1. Mudah terbakar 2. Mudah bereaksi dengan air 3. Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi) R – COOH + R’ – OH R – COO – R’ + H 2 O 4. Dapat bereaksi dengan logam aktif, misal natrium :
28

senyawa karbon

Apr 13, 2016

Download

Documents

mala

uit7u
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: senyawa karbon

ALKOHOL

Rumus Umum : R – OH

Tata Nama : IUPAC : alkanol

Trivial : alkil alkohol

Senyawa IUPAC Trivial

CH3 – OH Metanol Metil alkohol

CH3 – CH2 – OH Etanol Etil alkohol

CH3 – CH2 – CH2 – OH 1 - Propanol n- Propil alkohol

CH3 – CH – OH

CH3

2 – propanol Isopropil alkohol

CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH 1 - butanol Butyl alkohol

CH3 – CH – CH2 – OH

CH3

2 – metil - 1 - propanol Isobutyl alkohol

CH3 – CH – CH2 - CH2 – CH3

OH

2-pentanol

CH3 – CH2 – CH - CH2 – CH3

OH

3-pentanol

CH3

CH3 – C – CH2 - CH2 – CH2 - OH

CH3

4,4-dimetil 1 pentanol

Sifat fisik alkohol :

1. Mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom C yang sama. Makin banyak cabang,

makin kecil titik didihnya

Contoh, antara methanol dengan metana yg mempunyai titik didih paling tinggi adalah metanol

2. Dalam air, metanol, etanol, propanol, mudah larut. Mulai butanol sedikit larut. (Alkohol rantai pendek mudah larut)

3. Alkohol merupakan cairan encer, jernih, dan berbau khas

Sifat kimia alkohol :

1. Mudah terbakar

2. Mudah bereaksi dengan air

3. Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi)

R – COOH + R’ – OH R – COO – R’ + H2O

4. Dapat bereaksi dengan logam aktif, misal natrium :

ROH + Na RONa + ½ H2

5. Alkohol jika dipanaskan dengan asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi. Pada suhu 140oC akan terbentuk eter,

sedangkan pada suhu 180o C akan dihasilkan alkena ( reaksi eliminasi)

CH3 – CH2 – OH 180 CH2 = CH2

2CH3 – CH2 – OH 140 CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3

Page 2: senyawa karbon

Pembuatan alkohol

Dalam industri :

1. Metanol dibuat dengan cara mereduksi gas karbon monoksida menggunakan gas hidrogen dengan katalis oksida logam

CO + 2 H2 CH3OH

2. Etanol dibuat dengan cara hidrasi gas etilena dengan katalis asam sulfat

CH2 = CH2 + 2 H2O CH3CH2OH

Dalam laboratorium :

1. Reaksi adisi dengan hidrogen terhadap alkohol atau alkanon

R – CHO + H2 R – CH2 –OH (alkohol primer)

R – CO – R’ + H2 R – CH – R’ (alkohol sekunder)

OH

2. Reaksi substitusi alkil halida dengan basa kuat

R – X + NaOH R – OH + NaX

Pengunaan alkohol

1. Dalam minuman keras, alkohil dalam jumlah kecil mengakibatkan pembuluh darah dan tekanan darah menurun. Dalam

jumlah banyak, menyebabkan keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian

2. Metanol dan etanol digunakan sebagai pelarut (etanol sebagai pelarut yang baik)

3. Gasohol (etanol + gasolin) untuk bahan bakar

4. Spirtus ( campuran metanol+etanol+zat warna metilen blue)

5. Etanol 70 % sebagai desinfektan / antiseptik

6. Metanol sebagai bahan dasar pembuatan formaldehida/formalin

Page 3: senyawa karbon

ETER

Rumus Umum : R – O – R’

Tata nama eter : IUPAC : alkoksi alkana

Trivial : alkil alkil eter

Senyawa IUPAC Trivial

CH3 – O – CH3 Metoksi metana Metil metil eter/dimetil eter/metil eter

CH3 – CH2 – O – CH3 Metoksi etana Etil metil eter

CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 Etoksi etana Etil etil eter/dietil eter/etil eter

CH3 – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH3 Etoksi propana Etil propel eter

CH3 – CH – O – CH3

CH3

Metoksi isopropana Metil isopropyl eter

Isopropyl metil eter (salah)

Sifat fisik eter :

1. Titik didih dan titik leleh relatif lebih rendah

2. Pada suhu kamar berupa cairan yang mudah menguap

3. Eter mempunyai bau yang enak tetapi mempunyai sifat membius

Sifat kimia eter :

1. Eter mudah terbakar dan membentuk gas CO2 dan H2O

2. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium

3. Eter dapat bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan HCl

4. Eter dapat terurai oleh asam halida

Reaksi pembentukan eter :

1. Reaksi dehidrasi terhadap alkohol dengan asam sulfat pekat pada suhu 140 o C

2 R – OH → R – O – R + H2O

2. Reaksi antara natrium alkoksida dengan alkil halida

R – ONa + R’ – Cl → R – O – R’ + NaCl

Kegunaan eter

1. Sebagai pelarut zat-zat organik

2. Sebagai obat bius (bersifat anestesi/pemati rasa)

Page 4: senyawa karbon

ALDEHIDA

O

* Rumus umum : R – C – H atau R – CHO* Tata nama aldehida : IUPAC : alkanal

Trivial : akhiran at pada asam diganti aldehida

Senyawa IUPAC Trivial Senyawa asam

HCHO Metanal Formaldehida Asam formiat

CH3CHO Etanal Asetaldehida Asam asetata

CH3CH2CHO Propanal Propionaldehida Asam propionate

CH3CH2CH2CHO Butanal Butiraldehida Asam butirat

CH3CH2CH2CH2CHO Pentanal Valeraldehida Asam valerat

CH3CH2CH2CH(CH3)CHO

CH3CH2CH2CHCHO

CH3

2 metil pentanal metilvaleraldehida

CH3CH2CHCH2CHO

CH3

3 metil pentanal metil valeraldehida

CH3CHCH2CH2CHO

CH3

4 metil pentanal metil valeraldehida

CH3CH(CH3)CHO 2 metil propanal Isobutiraldehida

Pembuatan aldehida :

Aldehida dibuat dari oksidasi alkohol primer

Contoh : CH3CH2-OH CH3CHO

Etanol etanal

Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehida, aldehida dioksidasi lagi menjadi asam karboksilat

Alcohol sekunder dioksidasi menjadi keton

Alcohol tersier tidak dapat dioksidasi

Reaksi-reaksi aldehida

a. Dengan gas hidrogen membentuk alkohol primer

Contoh : CH3CHO CH3CH2-OH

Etanal etanol

b. Aldehida bila dioksidasi membentuk asam karboksilat

Contoh : CH3CHO CH3COOH

Etanal asam etanoat

c. Reaksi reduksi. Aldehida mampu mereduksi :

- Ion Cu2+/ CuO (Pereaksi Fehling) membentuk endapan merah bata (Cu2O)

- ionAg+ (Pereaksi Tollens) membentuk cermin perak pada dinding tabung reaksi(Ag)

Sifat-sifat aldehida :

a. mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibanding senyawa alkana dengan jumlah atom C yang sama

b. senyawa aldehida dengan dengan C1 – C5 mudah larut dalam air, sedangkan aldehida dengan jumlah atom C lebih dari 5

sukar larut dalam air

Kegunaan aldehida :

a. larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin digunakan untuk pengawet karena bersifat

desinfektan atau dapat membunuh kuman. Formalin bukan pengawet makanan karena beracun dan berbahaya bagi

kesehatan.Kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh menyebabkan iritasi lambung, alergi, menyebabkan kanker, dan

bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare

bercampur darah, dan kematian yang disebabkan kegagalan peredaran darah

b. Formaldehida digunakan sebagai insektisida, bahan baku pembuatan plastik, damar sintetis, reagensia, bahan penghilang

bau, untuk sumbu lampu dan lilin.

Evaluasi

a. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut:

- 2,2 dimetil butanal CH3CH2CH(CH3)2CHO

- 3 bromo 2 kloro pentanal CH3CH2CHBrCHClCHO

Page 5: senyawa karbon

b. Tuliskan nama senyawa aldehida berikut :

- CH3CH2CH(CH3)CHO : 2 metilbutanal

- (CH3)3CCHO atau CH3 –C(CH3)2 – CHO : …………………..

c. Selesaikan reaksi berikut:

- CH3CH2CHO + H2

- CH3CH2CHO + KmnO4

Page 6: senyawa karbon

KETON O

* Rumus Umum : R – C - R’ atau R- CO – R’

* Tata nama : IUPAC : alkanonTrivial : alkil alkil keton

Senyawa IUPAC Trivial

CH3 – CO – CH3 Propanon Metil metil keton/

dimetil keton/aseton

CH3 – CO – CH2 – CH3 2 butanon Etil metil keton

CH3 – CH2 – CH2 – CO- CH3 2 pentanon Metil n propil keton

CH3 – CH2 – CO – CH2 – CH3 3 pentanon Etil etil keton/dietil keton/etil keton

CH3 – CH – CO – CH3

CH3

3 metil 2 butanon/ 2 aseton Metil isopropil keton

Pembuatan keton :

Keton dibuat dari reaksi oksidasi alkohol sekunder

Contoh : CH3 – C – CH3 K2Cr2O7 CH3 – C – CH3

OH O

2 propanol 2 propanon

Reaksi-reaksi keton :

1. Keton diadisi dengan gas hidrogen, H2 membentuk alkohol sekunder

Contoh : CH3 – C – CH3 + H2 CH3 – C – CH3

O OH

Propanon 2 propanol

2. Keton tidak dapat direduksi oleh pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens seperti aldehida.

Kegunaan keton :

1. Aseton digunakan untuk pelarut organik, seperti pembersih cat kuku, untuk vernis dan bahan baku lak

2. Untuk pembuatan zat organik lain seperti kloroform (obat bius)

Sifat-sifat senyawa keton :

1. Dengan jumlah atom C3 – C5 berupa cairan tidak berwarna

2. Termasuk senyawa polar, larut dalam air, dan mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa nonpolar

Evaluasi :

1. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut :

a. 2 metil 3 heksanon : CH3 CH(CH3) CO CH2 CH2 CH3

CH3

b. 3 bromo 3 metil 2 butanon : CH3 CO C CH3

Br

2. Tuliskan nama senyawa berikut : CH3 – CH(CH3) – CO – CH(CH3) – CH3 : 2,4 dimetil 3 pentanon

Page 7: senyawa karbon

ASAM KARBOKSILAT

O

* Rumus umum : R – C – OH atau R – COOH

* Tata nama : IUPAC : asam alkanoat

Trivial : asam – sesuai dengan sumber/asal asam

Senyawa IUPAC TrivialH – COOH Asam metanoat Asam format (pada semut merah)CH3 – COOH Asam etanoat Asam asetat (pada cuka)CH3 – CH2 – COOH Asam propanoat Asam propionatCH3 – CH2 – CH2 – COOH Asam butanoat Asam butirat ( pada mentega)CH3 – (CH2)2 – COOH Asam butanoat Asam butiratCH3 – (CH2)3 – COOH Asam pentanoat Asam valeratCH3 – CH – COOH CH3

Asam 2 metil propanoat Asam - metil propionat

CH3 – CH2 – CH – CH – COOH CH3 CH3

Asam 2,3 dimetil pentanoat Asam , dimetil valerat

Reaksi pembuatan :

Asam karboksilat dapat dibuat dari oksidasi alkohol primer

Contoh : CH3 – CH2 – OH KMnO4 CH3 – CHO KMnO4 CH3 – COOH

Etanol etanal asam etanoat

Reaksi asam karboksilat :

1. Dengan basa kuat membentuk garam

Contoh : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Asam asetat natrium asetat

2. Asam karboksilat dengan alkohol membentuk ester (reaksi esterifikasi)

Contoh : CH3COOH + CH3 – OH CH3 – COO –CH3

Asam asetat metanol metil asetat

Sifat-sifat ;

1. Merupakan senyawa polar

2. Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, sehingga mempunyai titik didih tinggi

3. Memerahkan kertas lakmus

Kegunaan :

1. Asam formiat (cair, berbau merangsang, dapat menyebabkan kulit melepuh)

Asam formiat digunakan untuk menggumpalkan getah karet (lateks) dan memusnahkan hama

2. Asam asetat digunakan untuk membuat makanan (acar, asinan) dan untuk penahan warna agar tidak luntur

3. Asam karboksilat suhu tinggi digunakan untuk pembuatan sabun jika direaksikan dengan basa

Evaluasi :

1. Beri nama senyawa berikut :

a. CH3 – CH2 – C(CH3)2 – COOH : asam 2,2 dimetil butanoat atau asam , dimetil butirat

2. Tulis rumus struktur senyawa berikut :

a. asam 2 metil butirat : CH3 CH2 CH (CH3) COOH

b. asam 2,3 dimetil butanoat : CH3 CH(CH3) CH(CH3) COOH

Page 8: senyawa karbon

ESTER

Rumus umum : R – COO – R’

Tata nama : Trivial : alkil alkanoat

Trivial : alkil sisa asam

Senyawa IUPAC Trivial

H – COO – CH3 Metil metanoat Metil format

CH3 – COO – CH3 Metil etanoat Metil asetat

CH3 – COO – CH2 – CH3 Etil etanoat Etil asetat

CH3 CH2 COO – CH2 CH3 Etil propanoat Etil propionat

CH3 – CH2 – COO C(CH3)3 Tersierbutil propanoat Tersierbutil propionat

H – COOH : asam metanoat

H – COO – CH3 ; metil etanoat

Pembuatan ester :

Alkohol + asam karboksilat ester

Contoh : CH3 – OH + CH3 – COOH CH3 – COO – CH3

Metanol asam etanoat/ metil etanoat/

Asam asetat metil asetat

Sifat-sifat ester :

1. Merupakan senyawa netral, sedikit larut dalam air

2. C dengan suku rendah, berwujud cair yang berbau buah-buahan (essens) dan berbau harum

3. C dengan suku tinggi, berupa minyak dan lemak

4. Lebih mudah menguap dibanding asam/alkohol pembentuknya

Kegunaan

1. Untuk aroma buatan (essens)

etil asetat : aroma pisang selai

amil asetat : aroma buah nanas

oktil asetat : aroma buah jeruk

etil butirat : arama buah strawberi

amil valerat : aroma buah apel

amil butirat : aroma buah jambu

propil butirat : aroma buah mangga

2. Amil asetat sebagai pelarut damar dan lak, pelarut dalam pembuatan perekat dan cat emulsi

Evaluasi ;

1. Tentukan nama senyawa berikut :

A. CH3COOC2H5 ; etil etanoat

B. CH3CH2CH2COOC(CH3)3 ; tersier butyl butanoat

2. Tuliskan reaksi pembentukan senyawa ester propil propanoat

Propanol + asam propanoat

CH3 CH2 CH2 OH + CH3 CH2 COOH CH3 CH2 COO CH2 CH2 CH3

Page 9: senyawa karbon

ISOMER

Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Rumus molekul alcohol dan eter ; CnH2n+2O Rumus molekul aldehida dan keton ; CnH2nO Rumus molekul asam karboksilat dan ester ; CnH2nO2

ISOMER

ISOMER STRUKTUR ISOMER RUANG

Isomer Rantai Isomer Posisi Isomer Fungsi Isomer Geometrik Isomer Optis Aktif

Page 10: senyawa karbon

Rantai karbon berbeda Letak gugus fungsi berbeda Gugus fungsi berbeda

Dimilki oleh senyawa berikatan rangkap dua dan mengikat 2 gugus /atom berbeda

- cis ; satu sisi

- trans; beda sisi

Dimiliki oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetris(mengikat 4

atom/gugus yang beda)

Contoh Contoh Contoh Contoh Contoh

Butana, dengan

2 metil propana

C4H10

1 butena, dengan

2 butena

C4H8

1 butanol, dengan etoksi etana

C..H..O

H H

C = C

CH3 CH3

Cis-2 butena

P

Q - C* - S

R

1 butanol dengan 2 metil 1 prapanol

C4H10O

1 butanol dengan 2 butanol

C4H10O

Pentanal dengan 2 pentanal

C5H..O

H CH3

C = C

CH3 H

trans-2 butena

C-asimetris dapat memutar bidang polarisasi (bersifat optis aktif)

2 pentanol dengan 2 metil butanol

C5H12O

2 pentanol dengan 3 pentanon

C5H12O

Asam etanoat dengan metil mentanoat

C2H..O..

Cl

H - C* - CH2CH3

CH3

Page 11: senyawa karbon

CARA MEMBEDAKAN GUGUS FUNGSI

CnH2n+2O

Alkohol Eter

1. Mudah larut dalam air

2. Titik didih relatif tinggi

3. Bereaksi dengan logam Na

2 R – OH + 2 Na 2R – ONa + H2

4. Bereaksi dengan PCl3

1. Sukar larut dalam air

2. Titik didih relatif rendah

3. Titik bereaksi dengan lagam Na

4. Titik bereaksi dengan PCl3

Page 12: senyawa karbon

C n H 2n O

Aldehida Keton

1 Dapat mereduksi larutan Fehling (CuO) , membentuk endapan merah (Cu2O)

R-CHO+2CuO R – COOH + Cu2O(S)

2. Dapat mereduksi larutan Tollens (Ag2O), membentuk endapan Ag (cermin perak)

R-CHO + Ag2O R-COOH + 2Ag(s)

1. Tidak dapat mereduksi larutan Fehling(tidak terbentuk endapan merah)

2. Tidak dapat mereduksi larutan Tollens (tidak terbentuk cermin perak)

CnH2nO2

Asam karboksilat Ester

Memerahkan kertas lakmus biruTidak memerahkan kertas lakmus biru

Berbau harum

Page 13: senyawa karbon

BENZENA DAN TURUNANNYA

Benzena merupakan senyawa aromatik Rumus molekul : C6H6

Rumus struktur ;

Reaksi substitusi pada benzena menghasilkan ; Cl- Monosubstitusi ;

ea - Cl

klorobenzena

- Disubstitusi ; Cl Cl - Cl -- Cl - Cl - Cl

Cl

o- diklorobenzena m- diklorobenzena p-diklorobenzena

Sifat-sifat benzena :1. Bersifat non polar, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter dan CCl4

2. Pada suhu kamar berwujud cair, tidak berwarna, jernih, berbau khas3. Mudah menguap dan mudah terbakar4. Massa jenisnya lebih kecil dari air5. Bersifat toksik/beracun dan agak karsinogenik (penyebab kanker)

Reaksi-reaksi benzena :1. Reaksi nitrasi (HNO3): - NO2

+ HONO2 + H2O

nitrobenzena2. Reaksi halogenasi (F, Cl, Br, I) :

-Cl + Cl2 + HCl

klorobenzena

3. Reaksi sulfonasi (HOSO3H) - SO3H

+ HOSO3H + H2O

Asam benzenasulfonat4. Reaksi alkilasi (CH3Cl) :

- CH3

+ CH3Cl AlCl3 + HCl (UN 2008)

Toluena

Kegunaan benzena dan turunannya :

1. Benzena digunakan untuk pelarut, bahan dasar pembuatan TNT (peledak), bahan dasar pembuatan polimer atau karet

sintetis (stirena) dan nilon 66

2. Toluena, digunakan untuk bahan dasar pembuatan asam benzoat (pengawet) dan bahan dasar pembuatan peledak TNT

(Tri Nitro Toluena)

3. Fenol/asam karbol, - sebagai desinfektan/pembunuh bakteri, bahan pembuatan plastik bakelit, zat warna, bahan peledak

dan obat-obatan

4. Stirena, sebagai bahan dasar pembuatan plastik

5. Asam benzoat, bahan pengawet makanan

Page 14: senyawa karbon

6. Anilina (basa lemah), untuk pembuatan zat warna diazo

7. Naftalena, bahan antiseptik

8. Nitrobenzena, bahan pembuatan anilina, industri zat warna dan obat sulfat/antibakteri

9. Dodesilbenzena, C6H5 – C12H25, untuk pembuatan detergen

10. Asam benzenasulfonat, pembuatan detergen sintetik

11. Metilsalisilat/minyak gandapura, sebagai penyedap/pengharum

12. Parasetamol (4-hidroksiasetanilida dan p-asetilamino fenol), untuk zat analgesik/penahan rasa sakit seperti panadol,

pamol

Benzena dan turunannya beracun, bahkan uapnya dapat menyebabkan kanker.

Page 15: senyawa karbon

MAKROMOLEKUL (POLIMER)

Polimer adalah suatu makromolekul dengan rantai panjang yang terbentuk dari penggabungan satuan-satuan molekul yang

disebut monomer. Berdasarkan proses polimerisasinya (reaksi penggabungan), polimer dapat dibagi dua yaitu polimer adisi dan

polimer kondensasi.

POLIMER

Polimer adisi Polimer Kondensasi

Monomer Monomer

Harus memiliki ikatan rangkap (–C = C – ) Harus memiliki gugus fungsi (seperti; -OH, -COOH,

atau -NH2

Pada proses polimerisasi tidak ada molekul yang hilang Pada prosess polimerisasi ada molekul yang

dilepaskan (misalnya H2O)

Contoh Contoh

Karet : polimer dari isoprena (2 metil- 1,3 butadiena Protein (polipeptida): polimer dari asam amino

Plastik : Polisakarida : polimer dari glukosa

CH2=CH2 (etena) poliettilena (PE)

CH2 = CHCH3 (propena) polipropilena (PP)

CH2=CHCl (vinil klorida) polivinilkorida (PVC)

CH2=CHC6H5 (stirena) polistirena (PS)

CF2=CF2 (tetrafluoroetena PTFE (TEPLON)

Serat sentesis

Poliester (TETERON)

Poliamida (NILON)

Berdasarkan monnmer pembentuknya, polimer dapat dikelompokkan :

1. Kopolimer : polimer yang terbentuk dari monomer berbeda.

Contoh nilon 66 dari asam adipat dan 1,6-diaminoheksana

2. Homopolimer, polimer yang terbentuk dari monomer yang sama.

Contoh, PVC yang terbentuk dari vinil klorida dan vinil klorida

Berdasarkan asalnya, poliemr dapat dikelompokkan :

1. Poliemr alam, polimer yang terbentuk secara alami

2. Polimer sintetis, polimer yang dibuat oleh manusia

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dikelompokkan ;

1. Polimer termoplas, melunak jika dipanaskan dan dapat dibentuk.ulang

Contoh, PVC, polietilena, polistiren

2. Polimer termoseting, tidak melunak jika dipanaskan dan tidak dapat dibentuk ulang

Contoh, melamin, bakelit (peralatan listrik)

Page 16: senyawa karbon

Jenis Polimer Monomer Polimerisasi Terdapatnya

Alam

protein Asam amino kondensasi Wol, sutra

amilum glukosa kondensasi Kentang, gandum

selulosa glukosa kondensasi Kertas, kayu

DNA Nukleotida kondensasi Kromosom, gen

Karet isoprena Adisi Ban, sepatu

Sintetik

Polietilen/politen etena adisi Tas, ember

PVC vinilklorida adisi Isolator

Polistirena stirena adisi Mainan

Poliester Etan-1,2-diol dan benzena-1,2-

dikarboksilat

kondensasi Pakaian/tetoron

Nilon 1,6-diamino heksana dan asam adipat kondensasi Kaus kaki

teflon tetrafluoroetena adisi Panci antilengket, dasar setrika, isolator

Page 17: senyawa karbon

KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam dan merupakan hasil fotosintesis

tumbuhan yang mempunyai klorofil.

Berdasarkan ukuran molekulnya, karbohidrat dapat dikelompokkan sebagai berikut :

KARBOHIDRAT

MONOSAKARIDA DISAKKARIDA POLISAKARIDA

- Merupakan karbohidrat yang

paling sederhana,

- Tidak dapat dihidrolisis lagi

menjadi sakarida yang lebih

sederhana

- Karbohidrat yang terbentuk dari dua

monosakarida

- Dapat dihidrolisis menjadi

monosakarida-monosakarida

penyususnnya

- Karbohidrat hasil polimerisasi

glukosa

- Hidrolisis sempurna akan

menghasilkan glukosa

- Contoh :

1. Glukosa/gula darah

2. Galaktosa/gula susu

3. Fruktosa/gula madu (gula

termanis)

- Contoh :

1. maltosa, bila dihidrolisis dihasilkan

glukosa dan glukosa

2. laktosa/gula susu, bila dihidrolisis

dihasilkan glukosa + galaktosa

3. sukrosa/gula tebu/gula pasir, bila

dihidrolisis dihasilkan glukosa +

fruktosa

- Contoh :

1. selulosa, bahan dasar kertas.

Terdapat pada tumbuh-tumbuhan

2. amilum/pati, disebut pula kanji

Terdapat pada tumbuh-tumbuhan

3. glikogen, cadangan energi dalam

tubuh manusia. Terdapat pada manusia

dan hewan

Sifat-sifat karbohidrat :

1. Semua karbohidrat bersifat optis aktif

2. Monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida rasanya tawar dan tidak larut dalam

air

3. Semua monosakarida dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens(mampu mereduksi ion Cu2+ dan ion

Ag+), begitu juga dengan maltosa dan laktosa

4. Sukrosa tidak daapat mereduksi ion Cu2+ (pereaksi Fehling)

5. Uji Fehling dan Tollens, dapat digunakan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine penderita diabetes militus.

Page 18: senyawa karbon

PROTEIN

O

Protein tersusun dari asam-asam amino yang saling berikatan melalui ikatan peptida antara – C – N –

H

Rumus umum asam amino : R – CH – COOH

NH2

Hanya terdapat 20 asam amino yang lazim dijumpai dalam protein nabati maupun hewani, membentuk otot, urat, kulit, kuku,

bulu, sutera, enzim, antibodi dan hormon.

ASAM AMINO

ASAM AMINO ESENSIAL ASAM AMINO NON ESENSIAL

Arginin, fenil, alanin, histiddin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,

treonin, triftofan, valin

Alanin, asam aspartat, asam glutamat, asparagin, glisisn,

glutamin, prolin, serin, sistein, tirosin

SIFAT-SIFAT ASAM AMINO

1. Bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam atau basa), karena mempunyai gugus karboksilat (-COOH) yang bersifat asam

dan gugus amina (NH2) yang bersifat basa

2. Semaua asam amino bersifat optis aktif (kecuali glisin). Karena mempunyai atom C-asimetris

3. Dapat berpolimerisasi membentuk protein melalui ikatan peptida

REAKSI UJI PROTEIN

UJI BIURET UJI MILLON UJI XANTOPROTEIN UJI BELERANG

Tujuan:

Untuk mengetahui adanya

ikatan peptida

Tujuan :

Untuk mengetahui adanya

gugus fenol pada protein

Tujuan :

Untuk mengetahui adanya gugus

benzena pada protein

Tujuan :

Untuk mengetahui adanya

belerang dalam protein

Pereaksi

CuSO4 + NaOH

Pereaksi

HgNO3 + Hg(NO3)2

Pereaksi :

HNO3 pekat

Pereaksi :

NaOH + CH3COOPb

Hasil reaksi :

Timbul warna ungu

Hasil reaksi

Timbul endapan putih yang

berubah merah pada pemanasan

Hasil reaksi :

Timbul endapan putih yang

berubah menjadi kuning/jingga

pada pemanasan

Hasil reaksi :

Timbul endapan hitam

Page 19: senyawa karbon

Pengelompokan Protein Berdasarkan Fungsi

No Kelompok Fungsi Contoh

1

2

3

4

5

6

7

Enzim

Protein transpor

Protein cadangan

Protein kontraktil

Protein struktural

Protein perlindungan

Protein pengatur

Biokatalis

Mengangkut O2 ke sel

Cadangan bahan makanan

Mengerakkan otot

Perlindungan jaringan di bawahnya

Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen

Mengatur reaksi dalam tubuh

Tripsin

Hemoglobin

ovalbumin

aktin

keratin

antibodi

insulin

Perubahan struktur protein karena pengaruh panas, pelarut organik, dan mekanuk, disebut denaturasi protein

Page 20: senyawa karbon

LEMAK

Lemak termasuk senyawa ester trigliserida. Pada suhu kamar (25 oC) lemak berwujud padat, sedangkan lemak cair

sering disebut minyak. Lemak atau minyak dapat diekstrak baik dari hewan maupun tumbuhan, seperti minyak jagung, minyak

kelapa, minyak palm, dan mentega.

Lemak dan minyak dari tumbuhan (nabati) atau hewan (hewani) adalah ester gliserol dengan asam-asam lemak baik

jenuh maupun tidak jenuh.

Lemak yang berwujud cair banyak mengandung asam lemak tak jenuh (memiliki ikatan rangkap), sedangkan lemak

yang berwujud padat banyak mengandung asam lemak jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap). Asam lemak jenuh mempunyai titik

cair yang lebih tinggi dibanding asam lemak tak jenuh.

Contoh asam lemak jenuh : Contoh asam lemak tak jenuh :

C11H23COOH: asam laurat C15H29COOH : asam palmitoleat

C13H27COOH: asam miristat C17H33COOH : asam oleat

C1315HCOOH: asam palmitat C17H31COOH : asam linoleat

C17H35COOH: asam stearat C17H29COOH : asam linolenat

Reaksi antara lemak/minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun, disebut reaksi

penyabunan (safonifikasi) :

Contoh reaksi penyabunan gliseril tristearat :

O

CH2 – O – C – C17H35 CH2 – OH

O

CH – O – C – C17H35 + 3 NaOH CH – OH + 3 C17H35COONa

O

CH2 – O – C – C17H35 CH2 – OH

Gliseril tristearat (lemak) gliserol Na–Stearat (sabun)

Ada dua jenis sabun:

1. Natrium palmitat dan natrium stearat yang dibuat dari lemak dan NaOH, disebut sabun keras / sabun cuci

2. Kalium palmitat dan kalium stearat yang dibuat dari lemak dan KOH, disebut sabun lunak / sabun mandi.

Kegunaan lemak/minyak :

Page 21: senyawa karbon

1. Minyak pada umumnya digunakan untuk mengolah makanan (menggoreng)

2. Di dalam industri, minyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan margarin

3. Minyak dan lemak juga digunakan untuk bahan dasar pembuatan sabun dan gliserol

Page 22: senyawa karbon