ii Disusun Oleh: Sendi Eka Nanda, S.I.Kom.,M.M. Ahmad Nasher, S.I.Kom.,M.M
ii
Disusun Oleh:
Sendi Eka Nanda, S.I.Kom.,M.M.
Ahmad Nasher, S.I.Kom.,M.M
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya
sehingga Modul Praktikum Televisi untuk mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Gunadarma ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum
televisi yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Teknik Televisi dan Radio pada
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma. Modul Praktikum ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan baik,
terarah serta terencana. Setiap Bab pada modul berisi tujuan pelaksanaan praktikum, target, serta
metode pelaksanaan pemberian materi. Selain itu terdapat teori singkat dan latihan soal untuk
memperdalam pemahaman mahasiswa/i mengenai materi yang dibahas.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Televisi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
2
DAFTAR ISI
Hal
Praktikum 1: PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRODUKSI ...................... 1
Praktikum 2 : PENULISAN NASKAH MENGGUNAKAN CELTX ....................... 21
Praktikum 3 : PENGAMBILAN GAMBAR DAN PERGERAKAN KAMERA ...... 31
Praktikum 4 : REPORTASE ....................................................................................... 43
Praktikum 5 : TEKNIK WAWANCARA TELEVISI DI STUDIO ........................... 46
Praktikum 6 : FEATURES ........................................................................................ 51
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 55
3
PRAKTIKUM I
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PRODUKSI
1.1 Tujuan praktikum:
Mahasiswa dapat menjelaskan alat-alat yang digunakan dalam produksi acara
televisi.
1.2 Peralatan dan perlengkapan Master Control Room
Master control room merupakan ruang khusus untuk mengendalikan pengambilan
gambar yang dilakukan dari berbagai macam sumber (sources). Beberapa peralatan yang
terdapat di ruang Master Control Room :
1. Mixer Audio Analog
Mixer adalah salah satu perangkat paling
populer setelah microphone. Fungsinya
mencampur segala suara yang masuk,
kemudian menyeimbangkan menjadikannya
saluran dua kanal (L-R untuk stereo, dan satu
untuk mono), kemudian mengirimkannya ke
cross-over aktif, kemudian diumpan ke power
amplifier dan terakhir ke speaker
2. Vision Mixer/Switcher
Vision mixer yang digunakan adalah ATEM
Television studio. Alat ini berfungsi, untuk
membuat perpindahan gambar dari satu
sumber video ke sumber video lain,
menciptakan special effects, memilih
gambar dari satu sumber untuk direkam (on
air). GAMBAR HARDWARE ATEM
TELEVISION STUDIO
GAMBAR HARDWARE MIXER AUDIO
4
GAMBAR SOFTWARE ATEM CONTROL PANEL
3. Blackmagic Media Express – Recording
Blackmagic Media Express adalah perangkat lunak gratis yang mudah digunakan
dan cepat, akurat dan bekerja pada Mac OS X, Windows dan Linux yang datang
dengan setiap Intensitas. Media ekspres memungkinkan pemutaran 2D dan dual
aliran stereoscopic 3D di DPX, ProRes, YUV terkompresi dan RGB, DVCPRO HD
dan file MJPEG. Pengguna bahkan dapat membuat playlist sendiri.
GAMBAR SOFTWARE BLACKMAGIC MEDIA EXPRESS
5
AUDIO CONVERTER
4. Atem Multiview
Atem Multiview adalah layar tempat untuk
melihat semua tampilan dari kamera yang
sedang digunakan, juga dapat melihat
tampilan dari Caspar CG.
5. Audio Converter
Audio converter yang digunakan adalah Ultramatch pro yang berfungsi untuk
mengubah sinyal audio analog menjadi digital.
6. HDMI Splitter
HDMI singkatan dari High-Definition
Multimedia Interface. HDMI adalah merupakan
salah satu interface (antarmuka) untuk peralatan
elektronik audio atau video digital tanpa kompresi
(tanpa mengurangi kualitas gambar dan suara).
HDMI Splitter adalah alat untuk membagi dari 1 input dari perangkat HDMI untuk
dipecah menjadi beberapa output HDMI untuk disambungkan ke TV LCD/Plasma
(High-Definition TV).
6
7. Network Switch
Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi
untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu
buah kelompok jaringan. Biasanya switch banyak
digunakan untuk jaringan LAN token star. Switch ini
digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer
yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch
biasanya terdapat routing yang berfungsi sebagai batu
loncatan untuk melakukan koneksi dengan komputer lain
dalam LAN.
8. Caspar CG
Casper CG berfungsi untuk menangani proses layering video (input langsung dan file
berbasis seperti QuickTime, MPEG-2, AVI, DNxHD dll), grafis dinamis
(dikembangkan di Flash, dan linkable ke sumber data dinamis) dan gambar dengan
halus butir kontrol pada setiap lapisan (pemutaran, loop, transparansi dll). CasparCG
menyediakan kelas ActionScript untuk mengontrol dan query CasparCG 2.0 Server.
Beberapa menu yang terdapat dalam Casper CG :
a. Playlist
7
Playlist berguna untuk menampilkan daftar video yang akan di sisipkan
kedalam layout.
b. Breaking News
Menu ini berfungsi untuk menampilkan judul berita, atau sekilas berita
sedang sedang terjadi.
c. Vertical scroll
8
Menu ini berfungsi sebagai teks berjalan secara vertikal dari bawah ke
atas, biasanya ini digunakan sebagai credit title di penghujung suatu acara.
d. Scrool
Menu ini berfungsi sebagai teks yang berjalan dibawah layout bergerak
dari kanan ke kiri, yang berisikan suatu informasi mengenai berita aktual.
e. TwoLiner
9
Menu ini berfungsi sebagai memberikan suatu informasi dalam “twoline”,
line pertama berisikan “title” dan line kedua berisikan “subtitle”.
f. Logo
Menu ini berfungsi untuk menyisipkan suatu logo tertentu, bisa dalam
bentuk animasi (flash) ataupun gambar biasa.
9. Televisi (Monitor)
Monitor ini mempunyai fungsi sebagai alat output yaitu tempat untuk mengeluarkan
hasil proses yang dilakukan oleh komputer berupa gambar atau video.
10
10. Speaker
Speaker komputer merupakan piranti yang kedudukannya hampir tidak bisa
dipisahkan lagi dengan komputer. Sebab, speaker memiliki peran penting dalam
mengeluarkan hasil pemrosesan dari perangkat pemroses yang berupa suara. Speaker
berfungsi untuk merubah gelombang listrik menjadi gelombang suara atau getaran.
11. Stabilizer
Fungsi Stabilizer adalah untuk menstabilkan
tegangan arus listrik yang tidak konstan atau selalu
berubah-ubah secara otomatis. Sehingga tegangan
listrik yang mengalir pada output Voltage dapat
terjaga kestabilannya. Stabilizer yang digunakan
adalah Prolink dan Arcus 3A.
12. Headset
Fungsi headset adalah untuk mendengarkan suara dari
perangkat komputer agar lebih jelas.
11
1.3 Peralatan Ruang Studio
Di ruang studio terdapat peralatan :
1.3.1. Kamera
Di sini terdapat dua camcorder professional SONY HXR-MC 1500. Kamera
ini termasuk jenis kamera EFP atau Electronic Field Production, yaitu jenis
kamera yang diperuntukan produksi baik untuk keperluan indoor maupun
outdoor.
GAMBAR KAMERA SONNY HXR-MC1500
Keterangan:
A. Lensa kamera.
lensa adalah sebuah bagian pada kamera yang berfungsi menangkap gambar
sesuai dengan yang diinginkan oleh seorang cameraman. Lensa ini
memungkinkan pengambilan gambar dengan sistem makro atau ekstrim close up
(pengambilan obyek jarak dekat atau benda-benda kecil).
B. Zoom in-out
Tombol ini fungsinya untuk memperbesar dan memperkecil gambar objek. Selain
yang ditunjukkan pada gambar diatas tombol zoom in-out juga terletak pada
bagian atas pegangan kamera. Pada bagian ini terdapat kode W (wide angle) dan
E G
A
C
D
B
F
12
T (Telephoto), masing-masing fungsi dari tombol yaitu apabila tombol zoom
ditekan di kode T maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika
control zoom dengan kode W yang ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out)
C. Fokus
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan
fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan
tabung jelas dan tajam, sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor. Cara
menggunakan nya dengan memutar ring fokus tersebut. Fokus juga tergantung
pada settingan manual seperti iris (diafragma), zoom in dan zoom out.
D. Tombol auto, manual, mode, dan playback
1. Tombol auto berfungsi untuk mengembalikan tampilan gambar ke
pengaturan standar.
2. Tombol manual berfungsi untuk mengatur apapun yang berkaitan dengan
kamera misalnya foto, yang mana pada Ring Setting terdiri dari beberapa
menu pilihan seperti: focus, exposure, iris, shutter speed, AE shift, WB
shift, dan Reset. Karena kamera ini bisa memotret maka tombol-tombol
tersebut sering digunakan saat memotret.
1 2 3 4
13
Tampilan pada menu tombol manual
3. Tombol mode berfungsi untuk memilih fungsi penggunaan kamera yaitu
merekam gambar (video) atau mengambil gambar (foto).
Tampilan gambar mode foto Tampilan gambar mode video
4. Tombol Playback berfungsi untuk melihat hasil rekaman, didalam
tampilan playback terdapat menu.
Contoh tampilan playback Tampilan menu playback
14
E. Optical viewfinder
Viewfinder adalah jendela bidik yang berfungsi melihat langsung apa yang dilihat
oleh lensa dengan jelas yaitu dengan cara menempelkan salah satu mata pada
viewfinder. Biasanya digunakan saat kita ingin mengambil gambar di siang hari
yg sangat terik, tetapi LCD tidak bisa terlihat karena tampilannya kalah dengan
cahaya matahari, maka kita bisa menggunakan optical viewfinder.
F. LCD veiwfinder
Jendela kecil pada kamera untuk melihat object yang akan diambil oleh
cameramen, object yang tampak pada viewfinder sesuai dengan kenyataan dan
hasil yang ada di viewfinder .
G. Microphone
Alat penerima suara yang terdapat pada kamera.
H. Selain bagian-bagian tersebut, bagian lain yang terdapat pada kamera SONY
HXR-MC 1500 ini adalah :
15
H.1. Power
Power suply merupakan tempat masuknya sumber daya listrik DC
sebagai energi utama. Port ini juga bisa digunakan untuk mengisi ulang
daya pada baterai. Apabila daya baterai yang digunakan masih penuh,
maka kamera masih bisa digunakan tanpa harus menghubungkan dengan
sumber arus listrik DC. Apabila kita tidak menggunakan baterai, maka
port ini harus dihubungkan dengan sumber arus listrik.
H.2. Baterai
Baterai merupakan sumber energi alternatif yang portabel. Baterai yang
digunakan adalah Sony NP-F570 7.2V 2100mAH. Baterai ini sangat
membantu apabila kita sedang bekerja di luar ruangan dengan
mobilitas yang tinggi.
16
H.3. Port Headphone
Merupakan port yang menjadi penghubung antara Headphone dengan
Kamera.
H.4. Remote
Port yang digunakan sebagai pengendali kamera jarak jauh, biasanya
dipakai bersama Gimmy Jip atau lainnya.
17
H.5. Tombol photo
Tombol ini dapat kita gunakan apabila kita hanya ingin mengambil
gambar tanpa merekam nya. Output file nya pun bertipe JPEG atau
extension gambar lain pada umumnya.
H.6. Tombol Rec (berada di atas, samping kanan)
Tombol Rec yang terletak di bagian atas ini sangat membantu user
apabila ingin mengambil gambar dengan sudut pandang low angle.
Fungsinya adalah untuk memulai dan memberhentikan rekaman.
18
H.7. HDMI out
HDMI out adalah port yang digunakan untuk menghubungkan kamera
dengan monitor sebagai preview output.
H.8. Batt Release
Batt Release adalah tombol yang digunakan saat user ingin melepas
baterai.
H.9. Exmor R (CMOS image sensor)
Exmor adalah sensor yang berfungsi merubah cahaya menjadi electron.
19
1.3.2 Tripod
Alat penyangga camera sangat penting untuk kestabilan gambar.
Dengan menggunakan tripod kita bisa menggerakkan camera di
lantai studio secara luwes ,membalik kearah lain, menaikkan camera
atau menurunkannya, mengikuti obyek yang bergerak dengan stabil
dan enak.
1.3.3 Lighting
Untuk mengatur intensitas cahaya. Lighting yang digunakan yaitu
jenis LEDGO CN-600CSC dan TRONIC
PANEL SURYA
20
1.3.4 Talkback
Untuk sarana komunikasi antar kru
yang terlibat dalam sebuah produksi
televisi dengan multikamera diperlukan
alat komunikasi. Alat vital ini
dinamakan talkback.. Talkback terdiri
atas microphone serta headset di
kamera, clip on dan handy talky (HT).
1.3.5 Green Screen (Layar Hijau)
Layar hijau atau lebih dikenal dengan istilah green screen, sudah
sejak lama digunakan Hollywood untuk memanipulasi background
atau latar belakang dari obyek utama. Dengan menggunakan layar
hijau ini obyek utama (biasanya orang) bisa ditempatkan di lokasi
manapun tanpa harus berada di sana saat pengambilan gambar.
Teknisnya yaitu dengan menghilangkan latar yang berwarna hijau
tersebut dan mengganti dengan gambar lain melalui software di
komputer.
21
1.4 Mekanisme Kerja secara Keseluruhan
Gambar : Sistem Kerja Laboratorium Televisi
Sistem kerja laboraorium televisi ini terdiri dari dua ruang utama
yaitu live studio dan ruang MCR (Master Control Room). Cara keja
untuk menghasilkan sebuah program yang tayang ditelevisi, berdasarkan
gambar di atas ruangan live studio terdapat dua kamera utama yang akan
meliput/merekam program yang dibuat kemudian diterima oleh vision
mixer/switcher yang terdapat di ruang MCR. MCR yaitu ruang kendali
yang menjadi pusat segala kegiatan produksi siaran, yang memiliki
perangkat teknis utama dalam mengontrol segala proses siaran.
Video dari camera dikirim ke MC menggunakan Threeaxial, dan
dikontrol level dan Brightness di ruang sub kontrol. Audio dari
microphone dikirim ke MC menggunakan Balance kabel dan dikontrol
level dan equator di ruang sub kontrol.
22
Video (pilihan cam 1, cam 2, VCR 1, VCR 2, komputer, CG, dll)
masuk ke video mixer/switcher yang terintegrasi dengan LCD multiview,
computer MC/switcher, recording/archieving server dan playout otomatis
(proses encoding). Playout otomatis terintegrasi dengan switching hub
dan HDMI spliter untuk HDMI splitter yang hasil akhirnya muncul di TV
public dan monitor studio. Switching hub mengolah data naskah yang
terprogram di Celtx, lightworks, recording, dan MC.
Tugas
Jelaskan peralatan yang ada di Master Control Room, Ruang Studio, dan
mekanisme kerjanya secara keseluruhan!
23
PRAKTIKUM II
PENULISAN NASKAH MENGGUNAKAN CELTX
2.1 Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menulis naskah menggunakan software Celtx
2.2 Definisi Celtx
Celtx merupakan aplikasi yang membantu kita menyelesaikan proses pra-produksi,
dari menulis naskah, sampai membuat jadwal produksi. Pada tampilan awal, terdapat dua
window, yakni Project Templates dan Sample Projects. Pada Project Templates berisi
aneka project yang bias dipilih yakni Film, Audio Visual, Theatre, Audio Play, Storyboard,
Comic Book dan Novel. Pada window Sample Projects menyajikan contoh-contoh Project
seperti Wonderful Wizard of Oz (film), A Day at the Races (AV), War of the Worlds
(audio) dll. Tampilan Awal Celtx
24
Untuk mulai menuliskan naskah, tekan Film pada Project Templates :
Maka akan muncul tampilan halaman Script dimana kita bisa menuliskan Scene Heading
dan naskah film.
Template Script Film
25
Tuliskan judul scene dan naskahnya pada halaman tersebut, seperti terlihat berikut ini :
2.3 Storyboard
Untuk menambahkan gambar dalam shooting, maka klik tanda + di bawah Project
Library, klik Storyboard, klikOK :
26
Maka akan muncul :
Template Storyboard
Tuliskan nama Sequencenya (misalnya “OPENING”) pada baris yang bertuliskan
Untitled. Tambahkan gambar sesuai naskah dengan klik Add Image dan pilih gambar yang
akan ditampilkan. Beri keterangan ukuran gambar dengan menekan panah pada kolom
1.1.Misal pilih WIDE.
27
Beri penjelasan misalnya Balaikota Batavia. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Jika ingin menambahkan shot gambar, klik Add shot di kanan bawah :
28
Maka akan muncul :
Lakukan seperti langkah shot pertama, maka akan muncul seperti gambar di bawah ini :
29
Jika akan melanjutkan penulisan script, lakukan double klik pada Screenplay di bawah
Project Library, lalu lanjutkan penulisannya.
Jika ingin membuat judul scene baru, buatlah high light pada bagian yang akan dijadikan
judul scene, klik kanan, klik format, klik Scene Heading.
30
Maka akan muncul seperti tampilan berikut :
2.4 Master Catalog
Untuk memberi keterangan tentang actor yang terlibat, beri high light pada nama
tokoh, klik kanan, klik Format, klik Character.
31
Klik Master Catalog, maka akan muncul :
Isikan Full Name, Description, Media, dll, seperti terlihat pada tampilan berikut ini:
32
2.5 Dialog
Untuk menunjukkan bahwa bagian tertentu merupakan dialog, maka beri high light,
klik kanan, klik format, klik Dialog.
Tugas:
Buatlah naskah film pendek berdurasi 5 menit menggunakan Celtx !
33
PRAKTIKUM III
PENGAMBILAN GAMBAR DAN PERGERAKAN KAMERA
3.1 Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle
kamera dan pergerakan kamera.
3.2 Ukuran Gambar
Ukuran pengambilan gambar selalu dikaitkan dengan ukuran tubuh manusia.
Penerapan ukuran ini juga berlaku pada benda lain. Terdapat Sembilan shot size (ukuran
gambar) :
3.2.1 Extreme Long Shot (ELS).
Ukuran gambar ELS merupakan kekuatan yang ingin menetapkan suatu
(peristiwa, pemandangan) yang sangat jauh, panjang dan luas berdimensi lebar. ELS
biasa digunakan untuk komposisi gambar indah pada sebuah panorama.
Extreme Long Shot
34
3.2.2 Very Long Shot (VLS)
Gambar-gambar opening scene atau bridging scene dimana pemirsa divisualkan
adegan kolosal, kota metropolitan dll. Posisi kamera diletakkan beragam seperti top
angle dar ihelikopter, menggunakan crane atau jimmy jib. Hindarilah shooting VLS
menggunakan hand held atau kamera di panggul bahu, karena akan kehilangan arah dan
gambar akan goyang atau tidak fokus.
Very Long Shot
3.2.3 Long Shot (LS)
Keseluruhan gambaran dari pokok materi dilihat dari kepala ke kaki atau gamba
rmanusia seutuhnya. LS dikenal sebagai landscape format yang mengantarkan mata
penonton kepada keluasan suatu suasana dan objek.
Long shot
35
3.2.4 Medium Long Shot (MLS)
Memotong pokok materi dari lutut sampai puncak kepala pokok materi. Medium
long shot sering dipakai untuk memperkaya keindahan gambar.
Medium long shot
3.2.5 Medium Shot (MS)
Gambar diambil dari pinggul pokok materi sampai kepala. Ukuran MS biasa
digunakan sebagai komposisi gambar terbaik untuk wawancara. Dimana pemirsa dapat
melihat dengan jelas ekspresi dan emosi dari wawancara yang sedang berlangsung.
Medium shot
36
3.2.6 Middle Close Up (MCU)
Dari dada pokok materi sampai puncak kepala. MCU dapat dikategorikan sebagai
komposisi “potret setengah badan” dengan keleluasaan back ground yang masih bias
dinikmati. MCU memperdalam gambar dengan menunjukkan profil dari objek yang
direkam.
Middle close up
3.2.7 Close Up (CU)
Meliput wajah secara keseluruhan dari pokok materi. Objek menjad titik
perhatian utama dalam pengambilan gambar dan latarbelakang hanya terliha tsedikit.
CU focus kepada wajah, digunakan sebagai komposisi yang paling baik untuk
menggambarkan emosi atau reaksi seseorang. CU selalu bagus pada wajah marah, kesal,
senang, sedih, kagum dll. Terhadap benda pun demikian, Karena mampu
mengeksplorasi daya tarik tersembunyi.
Close up
37
3.2.8 Big Close Up (BCU)
Lebih tajam dari CU, yang mampu mengungkapkan kedalaman pandangan mata,
kebencian raut muka, dan emosional wajah. Tanpa intonasi/narasi BCU sudah bias
mewujudkan arti reaksi spontanitas atau reflex seseorang. BCU juga dapat digunakan
untuk objek berupa benda wayang, asap rokok, atau pun makanan.
Big close up
3.2.9 Extreme Close Up (ECU)
Kekuatan ECU pada kedekatan dan ketajaman yang hanya focus pada satu objek.
Paling sering digunakan untuk memperhebat emosi dari suatu pertunjukan music atau
situasi dramatis. Kelemahan ECU sulit menciptakan depth of field, karena jarak objek
dan jangkauan lensa kamera terlalu dekat. Misalnya ketika focus pada mata, maka
gambar di sekitarnya menjadi soft atau tidak focus.
Extreme close up
38
3.3 Camera Angle
Camera angle merupakan cara meletakkan lensa kamera pada sudut pandang
pengambilan gambar yang tepat. Camera angle bertujuan untuk membentuk kedalaman
gambar/ dimensi dan menentukan titik pandang penonton dalam menyaksikan suatu
adegan serta membangun kesan psikologis gambar. Beberapa camera angle diantaranya:
3.3.1 High angle (HA)
Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di atas objek/garis mata
orang. Kesan psikologis yang ingin disampaikan objek tampak seperti tertekan.
High angle
3.3.2 Eye level (normal)
Tinggi kamera sejajar dengan garis mata objek yang dituju. Kesan psikologis
yang ingin disajikan adalah kewajaran, kesetaraan atau sederajat.
Eye level
39
3.3.3 Low angle (LA)
Pengambilan gambar dengan meletakkan tinggi kamera di bawah objek atau di
bawah garis mata orang. Kesan psikologis yang ingin disajikan adalah objek tampak
berwibawa.
Low angle
Tugas :
Buatlah foto dengan berbagai ukuran dalam berbagai angle kamera!
40
PERGERAKAN KAMERA
3.4 Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif.
3.5 Pergerakan Kamera
Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap acara televisi
sehingga menghasilkan kualitas program yang memuaskan kreatornya. Semakin banyak
pergerakan kamera, akan memperkaya gambar dan memudahkan penyusunan alur cerita.
Terdapat beberapa macam pergerakan kamera, diantaranya:
3.5.1 Crab/ truck
Pergerakan seluruh badan kamera horizontal ke kiri dan ke kanan dengan sasaran
menunjukkan keberadaan objek agar mempertahankan komposisi awal dan
menunjukkan latar belakang.
Crab
41
3.5.2 Swing
Pergerakan seluruh badan kamera ke kiri ke kanan membentuk oval, tujuan
sasaran gambar menunjukkan keberadaan objek dengan mempertahankan komposisi
awal.
Swing swing
3.5.3 Zoom in dan zoom out
Zoom in adalah teknik pengambilan gambar dengan pergerakan lensa dari wide
angle lens (gambar yang luas) menuju narrow angle lens (gambar lebih sempit) ke suatu
objek. Tujuan pergerakan ini untuk menyajikan objek yang dinilai penting.
Zoom out adalah teknik pengambilan gambar dengan pergerakan lensa dari
narrow angle lens (gambar sempit) menuju wide angle lens (gambar yang lebih luas)
dengan objek yang sama. Tujuannya untuk menyajikan objek utama yang berada di
dalam suasana tersebut.
Zoom in dan zoom out
42
3.5.4 Pan left / pan right
Pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan camera head secara
horizontal ke kiri (left) dan ke kanan (right) pada poros tripod sesuai dengan kecepatan
yang diinginkan. Apabila gerakan panning dilakukan beberapa saat kearah sejumlah
objek bisa disebut panoramic shoot.
Pan left Pan right
3.5.5 Tilt up
Pergerakan kamera dari bawah ke atas pada porosnya. Tujuan dilakukan
pergerakan kamera ini untuk menyajikan ketinggian suatu objek. Adanya rasa
keingintahuan apa yang ada, kemudian gerakan kamera ini dapat digunakan untuk
membangkitkan kesan gedung yang menjulang tinggi atau menggambarkan kedalamam
yang mengerikan.
Tilt up and tilt down
43
3.5.6 Tilt down
Pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera dari atas ke bawah.
Adapun tujuan dari pengambilan gambar ini untuk menunjukkan keberadaan suatu
objek yang berada di bawah.
Tilt down
3.5.7 Tracking
Pergerakan kamera mendekati atau menjauhi objek (diam) dengan atau tanpa
tripod.Track in merupakan pergerakan mendekati objek. Track out merupakan
pergerakan kamera menjauhi objek.
3.6 Teknik Filming
Seorang juru kamera merupakan bagian terpenting dari tim produksi televisi. Juru
kamera harus memahami teknik filming, yaitu mengetahui gambar seperti apa yang harus
direkam sesuai kebutuhan sutradara. Maka juru kamera diharuskan menguasai teknik
pengoperasian kamera, melakukan koordinasi dengan tim produksi, memahami kualitas
gambar dan memahami artistik gambar. Berikut ini beberapa teknik filming yang biasa
dilakukan juru kamera agar mendapatkan gambar sesuai kebutuhan editor sehingga gambar
terlihat smooth/seamless.
3.6.1 Subject on activity
∑ Merekam master shot wawancara pada subjek yang melakukan aktivitas
secara utuh
44
∑ Merekam detail aktivitas
∑ Merekam ekspresi
∑ Merekam objek aktivitas
3.6.2 Subject on driving
∑ Merekam master shot wawancara pada subjek yang tengah mengemudi secara
utuh
∑ Merekam detail aktivitas
∑ Merekam ekspresi
∑ Merekam objek aktivitas
∑ Merekam travel shot
3.6.3 Subject and host on walking
∑ Merekam master shot wawancara pada subjek yang tengah berjalan bersama
host secara utuh : two shot ketika host berbicara dan one shot ketika subjek
berbicara
∑ Merekam sekilas perjalanan pada titik tertentu
∑ Merekam ekspresi subjek ketika mendengar host bertanya
∑ Merekam ekspresi host ketika mendengar subjek berbicara dan pertanyaan
yang diajukan secara one shot.
3.6.4 Real time filming
∑ Merekam master shot aktivitas subjek yang bergerak tanpa diatur, namun
kamera mengikuti pergerakan subjek dalam berbagai varian shot.
∑ Kamerawan bergerak lebih cepat di titik-titik tertentu untuk mendapatkan
detil aktivitas.
∑ Kamerawan tetap memperhitungkan sumber cahaya, angle, komposisi dan
estetika.
Tugas:
Lakukan pengambilan gambar dengan berbagai metode yang sudah Anda pelajari. Buat
laporannya dalam bentuk CD rekaman.
45
PRAKTIKUM IV
REPORTASE
4.1 Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat melakukan kegiatan reportase.
4.2 Definisi Reportase
Reportase artinya pemberitaan atau pelaporan. Dari kata “report” yang artinya
melaporkan atau memberitakan. Teknik reportase adalah cara atau metode peliputan berita.
Dalam konteks jurnalistik, reportase adalah proses pengumpulan data, untuk menyusun
berita. Reportase bisa dikatakan merupakan proses jurnalistik terpenting, karena dari
proses inilah terkumpul bahan-bahan atau informasi untuk diberitakan.
Teknik reportase meliputi tiga hal :
∑ Observasi, yaitu wartawan langsung datang ke lokasi kejadian, mengamati, dan
mengumpulkan data atau fakta kejadian tersebut.
∑ Wawancara, yaitu wartawan bertanya untuk menggali informasi atau keterangan
kepada nara sumber seperti pengamat, pelaku, saksi, korban, dan siapa pun yang
memiliki informasi.
∑ Riset data/ studi literature/ riset dokumentasi , yaitu wartawan membuka arsip,
buku, atau referensi terkait dengan berita yang akan ditulisnya.
Tahapan-tahapan dalam reportase dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Reportase dasar adalah peliputan berita tahap dasar atau awal. Berita yang dihasilkan
dari reportase dasar ini adalah straight news atau berita lugas. ciri berita jenis ini adalah
singkat/pendek (2-6 alinea), padat, langsung kepada inti masalahnya.
2. Reportase madya adalah reportase yang lebih luas daripada sekadar berita lugas.
reportase media menghasilkan berita-kisah (news feature).
3. Reportase lanjutan/mendalam, reportase lanjutan menghasilkan berita analisis (news
analysis). Contohnya depth reporting/investigative reporting.
46
Teknik-Teknik dalam mempersiapkan peliputan / reportase
1. Mencari informasi awal tentang kejadian yang bernilai berita
Informasi awal dapat diperoleh dari berbagai sumber. Media massa (koran
harian, internet, radio, televisi) adalah salah satu sumber informasi yang terus
mengalir tak pernah henti. Bisa pula dari berbagai sumber personal, seperti
pimpinan lembaga, atau kolega (kenalan) yang bekerja untuk suatu perusahaan dan
memiliki cukup informasi tentang perusahaan/ lembaga tersebut.
Contoh kejadian: rapat anggaran DPRD, wisuda perguruan tinggi swasta,
peresmian cabang baru bank syari’ah, lomba ilmiah remaja, seminar kebebasan
pers/ berekspresi, peringatan hari bumi, pelatihan PR khusus BUMN.
2. Memastikan kejadian/ peristiwa yang akan diliput/ dicari informasinya
Melakukan konfirmasi berarti mengecek kepastian; baik kepastian jadi-tidaknya
acara, kepastian partisipan/ peserta, penyelenggara, pihak/ pejabat yang akan
membuka acara, rangkaian berserta waktu/ lamanya acara, aturan atau tata tertib
peliputan (jika ada). Dengan demikian, reporter dapat mempersiapkan segala
sesuatu; baik fisik, mental, peralatan, maupun tim peliput.
3. Mendokumentasikan seluruh informasi yang didapatkan.
Informasi yang didapatkan setelah peliputan perlu dikumpulkan, disatukan,
‘ditabung’ sehingga siap untuk diolah lebih lanjut menjadi berita. Informasi dapat
berupa: keterangan tentang 5W+1H, foto-foto dokumentasi, press release, profil
lembaga, pidato, pernyataan tertulis, komentar (wawancara) dua-tiga narasumber,
dan kesaksian saksi mata.
Contoh reportase :
Wartawan datang ke lokasi seminar.Disana dia mengamati jalannya acara, jumlah
hadirin, materi pembicaraan, mengambil makalah (jika ada), mengambil gambar/foto, lalu
mewawancarai panitia, narasumber dan peserta. Setelah itu ia menyampaikan nya kepada
pemirsa, baik yang berada di lokasi ataupun tidak.
47
Contoh Reportase Mahasiswa
Pengumpulan data untuk naskah berita dengan menggunakan tk eknik reportase
yaitu meliputi 5W + 1 H :
∑ What (kejadian /acara apa yang sedang terjadi),
∑ who (siapa yang mengadakan, menghadiri, mengisi acara, pelaku atau korbannya),
∑ when (kapan kejadian tersebut terjadi),
∑ where (tempat/lokasi kejadiannya),
∑ why (tujuan acara/ latar belakang bias terjadi kejadian tersebut) dan,
∑ How (bagaimana jalannya acara/ kejadian nya).
Tugas :
Buatlah reportase dengan topik bebas, durasi 3 menit ! Kerjakan secara kelompok dan
direkam. Hasilnya dikumpulkan dalam bentuk CD.
48
PRAKTIKUM V
TEKNIK WAWANCARA TELEVISI DI STUDIO
5.1 Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat melakukan wawancara di studio dengan baik.
5.2 Teknik Wawancara
Wawancara televisi yang dilaksanakan di studio biasanya dilakukan oleh presenter/
penyiar berita pada saat program berita berlangsung. Atau reporter senior yang diberi
kesempatan sebagai pewawancara, karena wawancara di studio bersifat lebih formal.
Persiapannya juga lebih detil menyangkut outline wawancara, penguasaan materi
wawancara, pengenalan mengenai orang yang hendak diwawancarai dan sebagainya.
Wawancara dengan Pilotz Band di ruang studio
49
Dalam wawancara televisi, seorang pewawancara (interviewer) merupakan wakil
dari pemirsa.Untuk mendapatkan pandangan atau pendapat dari orang yang diwawancarai
diperlukan teknik menggali data atau informasi. Maka aturan yang sebaiknya dipenuhi oleh
seorang pewawancara adalah :
1. Konsentrasi penuh sebelum melakukan wawancara dengan memusatkan perhatian
pada nara sumber. Jangan sampai timbul kesan bahwa pewawancara kurang
memperhatikan. Pewawancara harus berhasil mendapatkan informasi, menggali
keterangan yang benar dan berharga dari nara sumber yang diwawancarai.
2. Cara membuka wawancara, jelaskan identitas narasumber yang lengkap. Pada
wawancara spontan pilihlah suatu pertanyaan yang bagus dan mudah untuk
dijawab. Berikan pertanyaan satu demi satu supaya lebih mudah dimengerti dan
narasumber tidak bingung. Pemirsa pun dapat mengikuti wawancara dengan
mudah. Tidak dibenarkan mengajukan pertanyaan lelucon dalam wawancara berita
televisi.
3. Bersikap professional dalam tugas, apapun perasaan pewawancara terhadap
narasumber tidak boleh terlihat dalam proses wawancara. Percaya diri dan jangan
merendah di depan nara sumber meski kedudukannya tinggi, namun tetap sopan.
Jangan sampai ada kesan tidak punya pengetahuan apa-apa di bidang yang
dipersoalkan.
4. Ucapan terima kasih perlu tapi tidak harus mengucapkan “Meski Anda sibuk, Anda
tetap meluangkan waktu datang ke sini… “ dan seterusnya.
5. Ajukan pertanyaan jelas, langsung dan singkat (kalimat tunggal), dengan bahasa
tutur. Bersikap sopan, jujur, dan inti pertanyaan langsung kepada pokok persoalan.
Jangan sampai narasumber meminta pertanyaan diulang.
6. Hindari mengajukan pertanyaan yang jawabannya singkat seperti ya atau tidak.
Usahakanlah memulai pertanyaan dengan kata-kata bagaimana, apakah, kapankah,
kenapa atau yang mana. Jangan mengajukan pertanyaan yang menuduh atau
menghakimi. Ingat, kita membutuhkan informasi untuk pemirsa.
50
7. Jangan memotong penjelasan narasumber yang sedang mengutarakan pendapat.
Boleh menyela atau untuk memastikan dengan ”Contohnya…?”, “Khususnya yang
menyangkut masalah apa Pak…?”, “Dengan kata lain Bapak ingin mengatakan
bahwa ….?”
8. Jangan mendebat narasumber. Tugas seorang pewawancara adalah mencari
informasi sebanyak-banyaknya dari narasumber, bukan berdiskusi. Jika tidak setuju
dengan pendapatnya, biarkan saja jangan didebat. Kalaupun harus didebat,
sampaikan dengan nada bertanya, jangan terkesan membantah.
9. Ketika narasumber merasa keenakan berbicara sehingga menyita waktu, maka cara
menghentikan arus ini jangan menggunakan kata/kalimat kasar, seperti “Sudah
cukup !” Gunakan kalimat yang sopan dan enak didengar. Contoh :”Terima kasih
atas keterangan Anda, hal lain yang ingin kami tanyakan adalah…,”, “Bagaimana
?” atau memberikan isyarat yang tidak kelihatan yang telah disepakati bersama.
10. Jangan lakukan seperti ini :
a. “Apakah menurut Bapak dengan revisi undang-undang itu serta merta iklim
investasi akan membaik dan dapat mengundang investor, sehingga
meningkatkan kesejahteraan buruh pula, padahal itupun belum tentu…”
(pertanyaan ganda).
b. “Bagaimana Bapak mengatasi masalah-masalah bangsa saat ini ?”, “Apakah
makna kehidupan ini ?” (tidak spesifik).
11. Dengarkan jawaban narasumber dengan seksama agar dapat memahami yang
diucapkan dan dapat menggali lebih jauh, serta mengejar jika jawaban tidak
konsisten/ bohong. Bersikaplah kritis atas jawaban narasumber, jangan langsung
percaya apa yang ia katakan. Gali terus hingga narasumber menjawab dengan
sejelas-jelasnya. Jangan mengulang kalimat-kalimat terakhir dari jawaban yang
diberikan narasumber, karena hanya menghabiskan waktu. Atau mengomentari “Oh
ya…?”, “Sangat menarik…”, “Benarkah…?” Lebih baik pikirkan dan formulasikan
pertanyaan Anda selanjutnya.
51
12. Bila narasumber mengalihkan subjek pembicaraan atau menghindari pertanyaan,
cepat kendalikan, kejar kebenaran dengan gigih, dengan data sedetil mungkin,
sehingga ia tidak dapat lagi menghindar. Jangan mempertentangkan jawaban-
jawaban yang diberikan sebelumnya, usahakanlah mengajukan pertanyaan lain.
13. Jika jawaban tidak relevan dan melebar ke masalah lain, jangan takut melakukan
interupsi. Jika jawaban tidak dipahami, jangan takut untuk mengulangi pertanyaan,
sehingga pemirsa pun mengerti.
14. Jangan takut mengutip informasi dari sumber-sumber yang kredibel. Contoh :”
Presiden SBY mengatakan revisi undang-undang ketenagakerjaan No. 13 ditunda,
dan akan dicarikan jalan tengah dengan pertemuan tripartit dan para pakar
universitas. Mengapa buruh masih memasalahkan revisi rencana undang-undang
tersebut ?”
15. Jika narasumber bersikap tidak pantas dan mengesalkan, bersikaplah tenang tidak
perlu arogan atau agresif. Meskipun Anda memiliki pendapat yang bertentangan,
katakan seolah-olah menyampaikan pendapat orang lain, contoh “Para buruh
berkata mereka kehabisan akal, bagaimana harus menghidupi keluarga dengan uang
Rp 500 ribu per bulan.”
16. Jika narasumber menolak menjawab pertanyaan tertentu, sikap ini akan tetap
menunjukkan atau mengungkapkan sesuatu bagi penonton. Penonton dapat
memberi penilaian.
17. Jika narasumber melakukan kesalahan atau gugup, berikan kesempatan untuk
mengulangi jawaban. Jadilah pendengar yang baik dan mewakili keingintahuan
pemirsa, jangan menjadi humas atau corong narasumber. Tanpa ada konflik hanya
perbincangan searah, hal ini tidak akan menarik.
18. Jadilah jembatan bagi orang awam untuk memahami penjelasan teknis dari
narasumber yang seorang ahli.
19. Jangan takut menanyakan hal yang berpotensi memalukan Anda, tetapi penting.
Tak perlu malu kepada narasumber. Jangan berkelakar dengan narasumber yang
hanya dimengerti oleh Anda berdua, karena wawancara ini untuk pemirsa.
52
20. Pewawancara yang baik mampu mengungkap kebenaran dari sebuah perdebatan,
dengan cara mengeksplor aspek-aspek yang kontroversial, penuh konflik, dan
tekanan.
21. Jangan mengakhiri wawancara dengan pertanyaan, “Apakah ada pesan-pesan lain
yang ingin Bapak sampaikan kepada penonton ?” Pertanyaan tersebut terkesan si
pewawancara kehabisan bahan untuk ditanyakan.
22. Jangan lupa ucapkan terima kasih di akhir wawancara.
Tugas
1. Lakukan wawancara dalam kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 3 orang
(scriptwriter, pewawancara, narasumber dan kameramen).
2. Lakukan wawancara dengan durasi kurang lebih 10 menit. Thema bebas.
3. Buat laporannya dalam bentuk naskah dan CD rekaman !
53
PRAKTIKUM VI
FEATURES
6.1 Tujuan praktikum
Mahasiswa dapat membuat program features
6.2 Definisi Features
Seluruh stasiun televisi membutuhkan beragam karya kreatif untuk mengisi slot
waktu siarannya setiap hari. Karya yang harus dihasilkan pada persaingan yang sangat
ketat adalah program yang berbeda, dinamis dan disukai audiens.Keberbedaan juga harus
menekan biaya, tetapi menarik simpati karena tidak membosankan. Program features
adalah salah satu cara menghadapi persaingan program televise yang bergelimang artis
popular, dekorasi yang fantastic serta menyuguhkan kecanggihan teknologi. Mengapa
features dianggap mampu menjadi counter program? Karena features menyuguhkan
kegiatan manusia sehari-hari pada umumnya yang membutuhkan interaksi, rekreasi,
pengetahuan, pemecahan masalah atau sekedar informasi makanan lezat.
Features bersifat softnews. Cara membuatnya tidak berbeda jauh dengan membuat
berita televisi. Namun karena features bukan informasi yang harus cepat disajikan, maka
membuat features sangat fleksibel sesuai kebutuhan. Terdapat beberapa bentuk kemasan
features di televisi :
1. Features durasi singkat (1”-2”) dapat disisipkan pada program berita
berdampingan dengan hardnews. Berita ringan namun menarik yang disisipkan
maksudnya adalah informasi yang lucu, unik, aneh dan menimbulkan kekaguman.
Contohnya kisah penggiat tanaman terrarium, penjual soto tangkar Betawi dan
manfaat jalur sepeda. Maka proses perumusan pra produksinya dimulai dari ide,
premis (dasar pemikiran), riset, synopsis, treatment script (laporan/ catatan
menulis), proses produksi dan pasca produksi.
54
2. Features yang terikat dengan peristiwa penting atau berdekatan dengan jadwal
penayangan hardnews yang menjadi pusat perhatian, durasinya cukup panjang
sesuai kebutuhan. Features ini bisa dipisahkan siarannya namun perlu segera
disiarkan karena memiliki unsure daya tarik dari sumber berita utamanya.
Contohnya suka cita penyelenggaraan KTT pemimpin negara ASEAN di Jakarta
dan aktivitas para atlet setelah berjuang merebut medali di olimpiade. Proses
produksinya dimulai dari ide, premis, riset, synopsis, treatment script, proses
produksi dan pasca produksi.
3. Features sebagai program reportase yang dikemas lebih mendalam dan luas disertai
sedikit sentuhan aspek human interest agar memiliki dramatika. Features ini
bertujuan untuk menghibur dan mendidik melalui eksplorasi elemen manusiawi.
Apabila seorang produser memiliki materi ide cerita yang dapat mengisi slot
program 30 menit, maka features dapat berdiri sendiri sebagai brand program.
Perumusan Ide :
-Ide
-Premis
-Riset
-Sinopsis
-Treatment
Script
Riset :
-Mengembangkan
ide
-Menentukan
premis
-Mengumpulkan
data dan referensi
-Hunting ke lokasi
Pra produksi :
-Menentukan
karakter utama
-menyusun synopsis
dan treatment script
-Final script
-shooting list
-membuat daftar
pertanyaan
-Menentukan alat
produksi dan
budget
Produksi :
-Proses
shooting
-Mencatat
visual
-wawancara
Pasca produksi :
-Preview hasil
shooting
-Menyusun
naskah
-Editing
-Dubbing
-Mixing
Perumusan Ide:
-Ide
-Premis
-Riset
-Sinopsis
-Treatment
Script
Riset:
-Mengembangkan
ide
-Menentukan
premis
-Mengumpulkan
data dan referensi
-Hunting ke lokasi
Pra produksi:
-Menentukan
karakter utama
-menyusun
synopsis dan
treatment script
-Menentukan alat
produksi dan
budget
Produksi:
Proses
shooting
Pasca produksi:
-Preview hasil
shooting
-Menyusun
naskah
-Editing
-Dubbing
-Mixing
55
Membuat features spesial, terencana dan memiliki waktu yang memadai sebaiknya
menggunakan tahapan seperti dokumenter televisi, agar program features tersebut menarik
dan kaya akan penggarapan cerita. Setelah mendapatkan ide dan melakukan riset, jurnalis
menjabarkan treatment untuk dituangkan dalam proposal seperti yang ditunjukkan di
bawah ini.
6.3 Proposal Features
PROPOSAL Tanggal : Februari 2012
Nama : Tim A
Sinopsis Main
Character,
Structure, etc.
JUDUL : Sapi Pengurai Sampah Main Character :
1. Budirman
2. Pemerintah
daerah
3. Tokoh
Masyarakat
Point of View : Beternak hewan dan pelestarian lingkungan
Aim : perspective, approach, format & style, etc
Di sebuah desa di pinggiran kota Solo, terdapat suatu daerah yang
digunakan sebagai lokasi pembuangan sampah, TPA Putri Jempo
namanya. Akibat tanah yang kurang subur sehingga sulit bercocok
tanam, penduduk beralih usaha menjadi pengumpul sampah.
Kebiasaan penduduk yang menggembala sapinya di pagi hari
dilakukan sambil menjadi pengais sampah yang berada tidak jauh dari
tempat tinggal mereka. Hal ini menyebabkan sapi-sapi yang kelaparan
memakan sampah-sampah tersebut. Tanpa disadari sapi tersebut
mampu mengurai sampah organic dan non organic, yang setelah
ditimbang ternyata memiliki berat melebihi sapi biasa dengan kualitas
daging terbaik.
Perumusan Ide :
-Ide
-Premis
-Riset
-Sinopsis
-Treatment
Script
Riset :
-Mengembangkan
ide
-Menentukan
premis
-Mengumpulkan
data dan referensi
-Hunting ke lokasi
Pra produksi :
-Menentukan karakter
utama
-Membuat treatment
-Menyusun proposal
dan structure
-shooting list
-Jadwal shooting
-membuat daftar
pertanyaan
-Menentukan alat
produksi dan budget
Produksi :
-Proses
shooting
-Mencatat
visual
-wawancara
-In-depth
interview
Pasca produksi :
-Preview hasil
shooting
-Menyusun
naskah
-Editing
-Dubbing
-Mixing
56
Sapi pengurai sampah memiliki manfaat dan kelebihan
yang tak terduga. Selain kualitas dagingnya, sapi ini lebih cerdas dan
jinak terhadap manusia. Tentu penduduk di sekitar tempat
pembuangan sampah mendapatkan rezeki berlipat dengan
keberhasilannya beternak sekaligus melestarikan lingkungan hidup di
desa yang mereka cintai.
Require On-Air
Date & Time
Production Schedule Format Required Budget
(Cash Cost)
Sabtu 16.00 Februari 2012 Features Rp 15.000.000,-
Tugas
Buatlah program features, hasilnya dikumpulkan dalam bentuk proposal features dan CD
hasil rekaman ! Kerjakan dalam kelompok.
57
DAFTAR PUSTAKA
Fachrudin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.