Top Banner
uwaterloo.ca/readi D uta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E Peter Mac Arthur menghadiri 4 th International Seminar on Science (ISS) yang digelar di IPB Bogor tanggal 19 – 20 Oktober 2017. Kegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Proyek READI dan PT. Diastika Bioteknindo. Seminar ini dihadiri oleh 268 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti dari delapan negara (Indonesia, Kanada, Jepang, India, Thailand, Malaysia, Australia, dan Arab Saudi). Dalam sambutannya, Duta Besar menggarisbawahi pentingnya peran IPB sebagai mitra universitas utama Proyek READI, yang bertujuan untuk membangun landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas di Indonesia dengan memperkuat profesi aktuaria di negara ini. Dikatakannya, peran aktuaris dalam penilaian risiko sangat penting di sektor publik dan swasta. Duta Besar juga menyoroti komitmen kuat IPB untuk pembangunan hijau dan mencatat bahwa beberapa fakultas dan departemen IPB telah terlibat dalam Ratifikasi Protokol Kyoto dan Rencana Aksi Nasional ke-2 untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. IPB juga berfungsi sebagai focal point Indonesia untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim. Pada hari kedua, Bapak Fabio Laurent Lumantau, ASA, dari Milliman Indonesia menyampaikan presentasinya tentang “Actuarial Science for Green Development”. Menurut beliau, aktuaris berada dalam posisi yang penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau pembangunan hijau karena mereka memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pemodelan risiko. Secara keseluruhan seminar ini merupakan platform yang baik untuk memperkenalkan ilmu aktuaria kepada ratusan dosen, peneliti dan mahasiswa yang berkecimpung dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Imu aktuaria dapat diterapkan di berbagai sektor, bukan hanya industri asuransi. Aktuaris mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk melakukan pemodelan risiko. Dengan demikian, aktuaris dapat berkontribusi dalam meramalkan, menilai dan memitigasi risiko keuangan terkait dengan tantangan lingkungan, sosial dan ekonomi. October – December 2017 VOLUME 3 Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam Mendukung “Green Development”.
8

Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

Apr 24, 2019

Download

Documents

doandung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

uwaterloo.ca/readi

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E Peter Mac Arthur menghadiri 4th

International Seminar on Science (ISS) yang digelar di IPB Bogor tanggal 19 – 20 Oktober 2017. Kegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Proyek READI dan PT. Diastika Bioteknindo. Seminar ini dihadiri oleh 268 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti dari delapan negara (Indonesia, Kanada, Jepang, India, Thailand, Malaysia, Australia, dan Arab Saudi).

Dalam sambutannya, Duta Besar menggarisbawahi pentingnya peran IPB sebagai mitra universitas utama Proyek READI, yang bertujuan

untuk membangun landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas di Indonesia dengan memperkuat profesi aktuaria di negara ini. Dikatakannya, peran aktuaris dalam penilaian risiko sangat penting di sektor publik dan swasta. Duta Besar juga menyoroti komitmen kuat IPB untuk pembangunan hijau dan mencatat bahwa beberapa fakultas dan departemen IPB telah terlibat dalam Ratifikasi Protokol Kyoto dan Rencana Aksi Nasional ke-2 untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca. IPB juga berfungsi sebagai focal point Indonesia untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Pada hari kedua, Bapak Fabio Laurent Lumantau, ASA, dari Milliman Indonesia menyampaikan presentasinya tentang “Actuarial Science for Green Development”.

Menurut beliau, aktuaris berada dalam posisi yang penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau pembangunan hijau karena mereka memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pemodelan risiko.

Secara keseluruhan seminar ini merupakan platform yang baik untuk memperkenalkan ilmu aktuaria kepada ratusan dosen, peneliti dan mahasiswa yang berkecimpung dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Imu aktuaria dapat diterapkan di berbagai sektor, bukan hanya industri asuransi. Aktuaris mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk melakukan pemodelan risiko. Dengan demikian, aktuaris dapat berkontribusi dalam meramalkan, menilai dan memitigasi risiko keuangan terkait dengan tantangan lingkungan, sosial dan ekonomi.

October – December 2017VOLUME 3

Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam Mendukung “Green Development”.

Page 2: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

2 October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Bekerja sama dengan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Proyek READI mengadakan Lokakarya

tentang Peranan Aktuaris di Perusahaan Asuransi Umum, pada tanggal 2 Oktober 2017, bertempat di Jakarta.

Lokakarya dihadiri oleh 101 orang perwakilan dari 63 perusahaan asuransi umum, reasuransi Narasumber pada Lokakarya ini adalah: Matthew Maguire (NMG Consulting); Dini Hardini (Manajer Aktuaria, Allianz Indonesia); dan Rianto (Kepala Bagian Pengawasan Asuransi Umum-OJK).

Selain membahas peranan aktuaris dalam perusahaan asuransi umum, lokakarya ini juga membahas peraturan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) yang mewajibkan semua perusahaan asuransi dan reasuransi untuk memiliki setidaknya satu aktuaris perusahaan (appointed actuary) sebelum 1 Januari 2018.

Bapak Dadang Sukresna, Ketua AAUI, menyoroti perlunya semua asuransi umum untuk mematuhi peraturan OJK. Dia mencatat bahwa fakta-fakta dari lapangan menunjukkan hanya 36 dari 81 perusahaan asuransi umum di Indonesia yang sudah memiliki aktuaris perusahaan. Kesenjangan perekrutan ini diperparah oleh kurangnya pemahaman mengenai peran penting aktuaris di perusahaan asuransi umum, deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, dan terbatasnya jumlah aktuaris yang tersedia. Bapak Ahmad Nasrullah dari Otoritas Jasa Keuanggan untuk Pengawasan

Non-Bank, menggarisbawahi perlunya perusahaan asuransi umum memotivasi staf mereka untuk mengikuti ujian profesi aktuaris dari Persatuan Aktuaris Indonesia, dan mendukung mereka dengan memberikan pelatihan untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti ujian PAI.

Lokakarya ini memberikan peluang penting bagi AAUI dan OJK untuk menjelaskan mengapa sangat penting bagi perusahaan asuransi umum dan reasuransi untuk menunjuk aktuaris perusahaan, dan memberikan kesempatan bagi perwakilan industri untuk menjelaskan hambatan nyata yang mereka hadapi dalam mempekerjakan aktuaris perusahaan sesuai dengan kebijakan pemerintah tersebut.

Lokakarya Tentang Peranan Aktuaris di Perusahaan Asuransi Umum

Page 3: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

3October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Perkembangan pendidikan aktuaria di Indonesia dalam dua tahun terakhir cukup menggembirakan. Terbukti

semakin banyak perguruan tinggi yang mulai membuka program studi maupun peminatan ilmu aktuaria. Dimulai dari Institut Pertanian Bogor yang pertama kali membuka program studi S1 Ilmu Aktuaria di tahun 2016, kemudian diikuti oleh Universitas Indonesia pada tahun ajaran 2017/2018, lalu Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya mulai tahun ajaran 2018/2019. Beberapa perguruan tinggi lain seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Prasetiya Mulya, juga sudah mempunyai peminatan aktuaria pada program studi matematika, matematika terapan, dan bisnis matematika.

Mengingat pendidikan ilmu aktuaria masih tergolong baru di Indonesia, banyak hal yang masih harus dipelajari untuk memperkuat pengembangannya. Salah satunya adalah dengan melakukan pembelajaran dari perguruan tinggi yang telah mempunyai pengalaman puluhan tahun dalam pengembangan pendidikan ilmu aktuaria. Untuk tujuan pembelajaran inilah, 20 orang delegasi Indonesia yang terdiri 16 orang dekan dan dosen pengajar ilmu

aktuaria dari 7 universitas (IPB, UI, UGM, ITS, ITB, UNPAR, dan UPH), staf Otoritas Jasa Keuangan, dan staf Proyek READI, mengadakan kunjungan ke Universitas Waterloo, Kanada, dari tangal 5 – 12 November 2017.

Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi para dekan dan dosen pengajar ilmu aktuaria untuk belajar dari pengalaman Universitas Waterloo dalam menerapkan pendidikan aktuaria dan berbagai inisiatif yang mendukung pengembangannya.

Selama kunjungan belajar tersebut, delegasi dari Indonesia bertemu dan berdiskusi dengan staf pengajar Departemen Statistika dan Aktuaria Universitas Waterloo tentang pengalaman Universitas Waterloo dalam menyusun dan menerapkan kurikulum pendidikan aktuaria, mengelola sistem pengajaran yang profesional, mengembangkan penelitian di bidang aktuaria, mengembangkan program pendidikan matematika, dan mengelola program co-operative education (program belajar bekerja terpadu).

Delegasi dari Indonesia juga berkesempatan mengikuti proses pembelajaran di kelas bersama mahasiswa ilmu aktuaria, menghadiri Math Circle Program yang merupakan kegiatan pengayaan matematika

bagi pelajar kelas 6 sampai kelas 12, dan mengunjungi 6 perusahaan yang bekerjasama dengan Universitas Waterloo dalam program co-operative education.

Secara umum, kunjungan ini memberikan banyak hal positif yang bisa menjadi pembelajaran bagi universitas mitra Proyek READI yang sebagian besar sedang dalam tahap awal pengembangan pendidikan aktuaria di kampusnya masing-masing. Universitas Pelita Harapan dan Universitas Katolik Parahyangan sangat antusias untuk menerapkan program Math Outreach dan Math Circle yang difasilitasi oleh CEMC (Center for Education in Mathematics and Computing) Universitas Waterloo. Universitas Pelita Harapan juga berencana untuk mengadopsi program co-operative education dalam kurikulum pendidikan aktuaria. Universitas lain juga menunjukkan minat yang sama, tetapi akan menunggu sampai ada kebijakan resmi dari Kementerian RistekDikti tentang program co-operative education sebelum menerapkannya.

Semua anggota delegasi dari universitas sepakat untuk berkolaborasi mengembangkan kurikulum pendidikan aktuaria di Indonesia dan Proyek READI akan memberikan dukungan penuh terhadap kolaborasi tersebut.

Kunjungan Belajar Dosen dari Indonesia ke Universitas Waterloo, Kanada.

Page 4: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

4 October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Pesta Sains Nasional (PSN) adalah ajang sains tahunan persembahan fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor yang menjadi wadah bagi ribuan pelajar SMA dari seluruh Indonesia yang bertanding dan mengeksplorasi sains melalui kompetisi, talkshow, dan kegiatan menarik lainnya. PSN 2017 diadakan pada 18 – 19 November dengan tema “Hero of Science”.

Perhelatan kompetisi nasional tahunan di bidang ilmu pengetahuan ini melibatkan tak kurang dari 2.600 pelajar kelas 12 dan guru SMA/MA dari 300 sekolah di seluruh Indonesia. Golden Ticket untuk terdatar sebagai mahasiswa IPB tanpa melalui proses seleksi menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang diperebutkan oleh para pelajar dalam kompetisi ini.

Selama 2 hari kegiatan, para pelajar mengikuti berbagai kompetisi ilmu pengetahuan alam, sedangkan bagi

para guru pendamping disediakan seminar keguruan dengan berbagai tema menarik, salah satunya adalah tentang Matematika dan Aktuaria yang diberikan oleh Tim Math Outreach Proyek READI.

Salah satu kegiatan yang cukup menarik perhatian peserta PSN adalah Seminar Aktuaria bersama Proyek READI yang menghadirkan Dheni Triadi Sudewo, FSAI, aktuaris dari Zurich Topas Life, sebagai pembicara utama. Tema seminar adalah “Be An Actuary and Make A Great Impact”. Dalam sesi seminar ini, Dheni menjelaskan tentang

pentingnya peranan aktuaris dalam industri jasa keuangan. Aktuaris membantu perusahaan jasa keuangan dalam memperhitungkan risiko yang dapat terjadi di masa depan dari kegiatan bisnis yang mereka lakukan. Aktuaris juga membantu memastikan kesehatan keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya. Industri keuangan yang kuat akan mendorong peningkatan ekonomi nasional. Dengan menjadi aktuaris, artinya ikut berkontribusi dalam memperkuat stabilitas ekonomi di Indonesia.

Seminar Aktuaria di Pesta Sains Nasional IPB 2017

Kompetisi Matematika (KOMAT) merupakan agenda tahunan unggulan Program Studi Matematika Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), bersama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika (HMPSMa). Kompetisi yang diikuti ribuan pelajar tingkat

SMP dan SMA se-Jawa, Bali, dan Sumatera ini secara rutin diadakan setiap bulan November dan tahun ini kegiatan tersebut diadakan pada tanggal 2 – 4 November 2017.

KOMAT 2017 mengangkat tema ‘Explore’, yang merupakan

Mengeksplorasi Profesi Aktuaris di KOMAT Unpar 2017

Page 5: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

5October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Pertemuan Industry-University Task Force

Industry-University Task Force (IUTF) terdiri dari perwakilan universitas mitra Proyek READI, industri asuransi,

Otoritas Jasa Keuangan, Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) Kementerian Keuangan, Kementerian RistekDikti, yang

berperan memberikan saran, mengidentifikasi strategi, serta memberikan solusi dan rekomendasi untuk mempercepat pengembangan pendidikan ilmu aktuaria di Indonesia.

IUTF mempunyai 5 Kelompok Kerja

secara rutin bertemu beberapa kali dalam setahun untuk meninjau kemajuan Proyek READI. Kelima Kelompok Kerja tersebut adalah: 1) Kelompok Kerja Penjangkauan Matematika dan Pendidikan Masyarakat (Math Outreach and Public Education) 2) Kelompok

wujud keinginan penyelenggara dalam mengenalkan kembali matematika sebagai hal yang menyenangkan kepada masyarakat umum, salah satunya lewat pelajar SMP dan SMA. Rektor Universitas Parahyangan, Mangadar Situmorang, Ph.D, dalam sambutannya ketika membuka kegiatan ini menegaskan bahwa KOMAT bukan hanya ajang mencari pemenang semata, tetapi menumbuhkan kecintaan dan semangat menggeluti matematika.

Selain mengadakan kompetisi

matematika, kegiatan KOMAT 2017 juga diisi dengan seminar aktuaria untuk memperkenalkan profesi aktuaris oleh Proyek READI. Seminar aktuaria ini menghadirkan Christopher Soetanto, Risk Manager PT AXA Services Indonesia, sebagai pembicara utama. Dalam presentasinya yang bertema “Actuary as Problem Solver”, Christopher menjelaskan tentang pengertian ilmu aktuaria, aplikasi ilmu aktuaria untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual khususnya yang terkait dengan

risiko keuangan di masa depan, peran aktuaris di perusahaan, dan peluang karir aktuaris di Indonesia.

Sebagai sebuah profesi yang mempunyai peran sangat penting dalam industri jasa keuangan, aktuaris memang belum banyak dikenal. Oleh karena itu, seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan para pelajar, khususnya yang menyukai matematika, tentang sebuah profesi dengan peluang karir yang sangat menjanjikan.

Page 6: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

6 October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Kerja Program Belajar Bekerja Terpadu (Co-operative Education Program), 3) Kelompok Kerja Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria (Applied Actuarial Science Research), 4) Kelompok Kerja Peningkatan Kapasitas Bagi Dosen Ilmu Aktuaria (Development of Actuarial Science Lecturers), dan 5) Kelompok Kerja E-Learning.

Pertemuan IUTF ke-4 untuk tahun 2017 berlangsung pada tanggal 5 Desember 2017 di Jakarta. Pada pertemuan tersebut dipaparkan kemajuan berbagai program yang diusung oleh Proyek READI.

Kelompok Kerja Penjangkauan Matematika dan Pendidikan Masyarakat membahas kegiatan kunjungan sekolah untuk mempromosikan matematika dan profesi aktuaris. Beberapa universitas seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Prasetiya Mulya sepakat untuk mendukung program tersebut

dengan menugaskan dosen-dosen matematika untuk kunjungan ke sekolah. Perusahaan asuransi seperti Axa Life dan Manulife juga akan mendukung program tersebut dengan menyediakan aktuaris sebagai narasumber pada kegiatan seminar aktuaria.

Kelompok Kerja Program Belajar Bekerja Terpadu membahas tindak lanjut rekomendasi untuk menyusun aturan hukum tentang Program Belajar Bekerja Terpadu yang dapat menjadi payung hokum bagi universitas untuk menerapkan program tersebut. Disepakati pula bahwa pada bulan Januari 2018 akan diadakan pertemuan antara universitas dan perusahaan asuransi anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) untuk membahas kerjasama antara universitas dan industri dalam Program Belajar Bekerja Terpadu.

Kelompok Kerja Penelitian terapan Ilmu Aktuaria sudah menerima 26 proposal penelitian dengan berbagai tema seperti: asuransi umum,

asuransi jiwa, asuransi tanaman padi, asuransi nelayan, asuransi bencana alam, asuransi kesehatan, risiko perubahan iklim, dan kesetaraan jender. Kelompok Kerja akan melakukan penilaian terhadap semua proposal yang masuk dan akan memilih proposal yang layak untuk mendapatkan pendanaan.

Kelompok Kerja Peningkatan Kapasitas Dosen Ilmu Aktuaria membahas hasil needs assessment pengembangan kapasitas dosen yang telah dilakukan di Universitas Prasetiya Mulya dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, serta menjadwalkan assessment selanjutnya untuk 7 universitas lain yang menjadi mitra Proyek READI. Dari hasil needs assessment tersebut akan disusun rencana pengembangan kapasitas individu bagi para dosen ilmu aktuaria tersebut.

Pertemuan IUTF berikutnya diadwalkan pada bulan April/Mei 2018.

Page 7: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

7October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Promosi Matematika dan Profesi Aktuaria di Sekolah

Profesi aktuaris memang masih tergolong asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Itulah sebabnya

Proyek READI melakukan berbagai kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan profesi yang sangat penting di industri keuangan tapi kurang dikenal ini. Kemampuan matematika yang handal merupakan salah satu syarat utama untuk menjadi seorang aktuaris. Sejak tahun 2017, Proyek READI mempunyai program penjangkauan matematika bagi pelajar SMA dengan mengadakan workshop matematika dan akturia di sekolah.

Workshop ini dirancang untuk menggugah antusiasme

siswa terhadap pelajaran matematika melalui berbagai kegiatan menarik yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Pada kegiatan ini, Tim Math Outreach READI Project juga memberikan informasi tentang peluang karir di bidang matematika, khususnya profesi

aktuaris. Sebagian besar siswa yang mengikuti acara workshop ini mengakui bahwa mereka baru pertama kali mendengar tentang profesi aktuaris.

Sepanjang bulan Oktober sampai Desember 2017, Tim Math Outreach READI sudah berkunjung ke enam sekolah di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Sekolah yang berminat untuk mengundang Tim Math Outreach READI dapat melakukan pendaftaran online melalui: http://bit.ly/school-visit. READI Project tidak memungut biaya apapun dari sekolah untuk pelaksanaan workshop tersebut.

Page 8: Seminar Sains Internasional dan Peranan Aktuaris Dalam ... fileKegiatan ini diselenggarakan oleh FMIPA Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

8 October – December 2017VOLUME 3

uwaterloo.ca/readi

Ketika menyebut perusahaan asuransi, pasti kita bakal memalingkan arah ke agen asuransi. Berkat kepiawaian

si agen menjual produk asuransi, perusahaan bisa meraup pendapatan besar, terutama dari pembayaran premi nasabah. Tapi, jangan salah, keandalan para agen menjajakan produk-produk asuransi kepada nasabah sesungguhnya berkat keunggulan produk asuransi yang bersangkutan.

Meramu produk asuransi yang unggul untuk memikat calon nasabah butuh keterampilan khusus. Ini mirip-mirip keterampilan tabib meramu obat. Tak sembarang orang tahu ilmunya. Nah, di bisnis asuransi, tabib peramu produk seperti ini disebut AKTUARIS.

Para aktuaris tak cuma bertugas meracik formula produk, tapi juga punya tanggungjawab menyelaraskan keuangan perusahaan asuransi. Mereka harus menghitung beragam rasio keuangan untuk menjamin janji pembayaran klaim dan pemberian manfaat kepada nasabah bisa terpenuhi.

Lewat kelihaian aktuaris, perusahaan asuransi bisa tenang menjalankan bisnisnya. Aktuaris yang menghitung dengan cermat, misalnya, kebutuhan minimal dana cadangan perusahaan asuransi untuk bisa memenuhi kewajiban membayarkan klaim

nasabahnya. Tak heran bila dikatakan bahwa aktuaris adalah tulang punggung perusahaan asuransi.

Peran aktuaris tidak cuma ada di perusahaan asuransi saja. Industri keuangan yang lain juga butuh aktuaris. Setiap perusahaan yang mengeluarkan produk berjangka pasti membutuhkan aktuaris.

Ini berarti, perusahaan yang bergelut di bidang manajemen investasi bahkan perbankan juga membutuhkan jasa aktuaris loh, apalagi dana pensiun. Tak cuma itu, perusahaan nonjasa keuangan juga sangat memerlukan peran aktuaris untuk menghitung nilai manfaat para karyawan kelak saat mereka memasuki masa pensiun. Lagi-lagi cuma aktuaris yang bisa menghitung berapa dana yang harus disiapkan perusahaan.

Sayangnya, jumlah aktuaris di Indonesia masih sedikit, tidak sebanding dengan kebutuhannya. Alhasil, perusahaan asuransi dan jasa keuangan harus berebut untuk mendapatkan aktuaris.

Mencetak seorang aktuaris pun tidak mudah. Layaknya seorang dokter atau akuntan, aktuaris harus punya sertifikat yang mengidentifikasi bahwa dia menguasai ilmu aktuaria. Gelar ini disebut Fellowship of the

Society of Actuaries of Indonesia (FSAI). Untuk mendapatkan gelar FSAI, seorang calon aktuaris harus lulus 10 mata ujian profesi aktuaris yang diadakan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

Selain punya gelar akademis, aktuaris juga dituntut bertindak secara profesional. Jadi, setiap persoalan keuangan yang mereka tangani harus dipecahkan secara matang dan bisa dipertanggungjawabkan. Bukan apa-apa, perusahaan yang aktuaris tangani berhubungan langsung dengan orang banyak. Tanggungjawab yang tidak ringan ini membuat imbalan aktuaris tergolong wah.

Nah, apakah kamu merasa tertantang menjadi aktuaris? Ada syarat utama yang wajib kamu miliki. Kamu harus jago menghitung. Maklum dunia kerja aktuaris sarat dengan hitungan matematika serta statistik. Jadi buat kamu yang suka matematika, menggeluti profesi aktuaris seperti mengerjakan hobi dan dibayar mahal pula. Menarik bukan?

Informasi lebih lengkap tentang aktuaria dan profesi aktuaris dapat diihat pada website Persatuan Aktuaris Indonesia www.aktuaris.or.id dan media sosial Proyek READI Instagram @projectreadi - Facebook READI Project – Twitter @ReadiProject

AKTUARIS, SANG PERAMU PRODUK YANG JAGO HITUNGAN PELIK

INFO AKTUARIA