Top Banner
PENDIDIKAN INKLUSIF RENCANA INDUK PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG 2017-2021 5 September 2016 TOPIK BAHASAN : 1. APA DAN MENGAPA PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA INTERNASIONAL TERUS DIUPAYAKAN 2. KENAPA KOTA BANDUNG HARUS MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ? 3. GARIS BESAR RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF KOTA BANDUNG
14

Seminar Pendidikan Inklusif

Jan 26, 2017

Download

Education

Muhammad Surya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Seminar Pendidikan Inklusif

PENDIDIKAN INKLUSIF

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN

KOTA BANDUNG 2017-2021 5 September

2016 TOPIK BAHASAN :

1. APA DAN MENGAPA PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA INTERNASIONAL TERUS DIUPAYAKAN

2. KENAPA KOTA BANDUNG HARUS MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ? 3. GARIS BESAR RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF KOTA BANDUNG

Page 2: Seminar Pendidikan Inklusif

KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF

Pendidikan Inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon kebutuhan yang beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam belajar, budaya dan masyarakat, serta mengurangi eklusivitas di dalam dan dari pendidikan (Booth, 2002). Pendidikan inklusif mencakup perubahan dan modifikasi dalam isi, pendekatan -pendekatan, struktur dan strategi yang dapat meng-akomodasi kebutuhan semua anak seseuai dengan kelompok usianya. Pendidikan inklusif dalam pelaksanaannya merupakan tanggung jawab dari sistem pendidikan biasa untuk mendidik semua anak (UNESCO, 2006).

Pendidikan inklusif mempunyai arti bahwa sekolah harus mengakomodasi semua anaktanpa mempedulikan keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi-kondisilain, termsuk anak-anak disabilitas, anak-anak berbakat (children with gifted and Talended), pekerja anak dan anak jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anak-anak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca Statement, 1994).

Page 3: Seminar Pendidikan Inklusif

1. PENDIDIKAN INKLUSIF SEBAGAI AGENDA MASYARAKAT INTERNASIONAL UNTUK MENCAPAI PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

2. PENDIDIKAN INKLUSIF SEBAGAI FILOSOFI BUKAN SEBAGAI MODEL, PENDEKATAN ATAU STRATEGI

3. PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF TIDAK HARUS SERAGAM DAN MERUPAKAN PROSES

4. PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF MEMILIKI TIGA ASPEK; BUDAYA BUDAYA, KEBIJAKAN DAN PRAKTIK

5. KOTA BANDUNG MEMILIKI POTENSI DALAM KE TIGA ASPEK DI ATAS UNTUK MELAKSANAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF

MENGAPA PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA INTERNASIONAL TERUS DIUPAYAKAN ?

Page 4: Seminar Pendidikan Inklusif

DAPAT 1. ADA 91 SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INLKUSIF DI KOTA BANDUNG DENGAN RINCIAN : 1. JENJANG SEKOLAH DASAR = 44 SEKOLAH 319 2. JENJANG SEKOLAH MENENGAH (SMP) = 23 SEKOLAH 3. JENJANG SEKOLAH SMA/SMK = 24 SEKOLAH (SUMBER : POKJA PENDIDIKAN INKLUSF KOTA BANDUNG)

KENAPA KOTA BANDUNG HARUS MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN INKLUSIF ?

2. SUDAH ADA PUSAT SUMBER PENDIDIKAN INKLUSIF namun BELUM DIMANFAATKAN DENGAN BAIK

3. KESIAPAN SLB YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI SISTEM DUKUNGAN BELUM DIBERDAYAKAN

PERTAMA :DILIHAT DARI KONDISI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF KOTA BANDUNG SAAT INI

KETIGA ASPEK DI ATAS MERUPAKAN ASET DAN SEKALIGUS PELUANG YANG HARUS TERUS DIKEMBANGKAN SECARA OPTIMAL

Page 5: Seminar Pendidikan Inklusif

1. MASIH ADA PEMAHAMAN YANG KELIRU TENTANG PENDIDIKAN INKLUSIF OLEH GURU, KEPALA SEKOLAH, ORANG TUA DAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA

KEDUA :DARI TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF SAAT INI

2. MASIH TERJADI PENOLAKAN DARI ORANG TUA, GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN MASYARAKAT PADA UMUMNYA TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DAN PENDIDIKAN INKLUSIF

3. BELUM ADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF YANG DAPAT MENGIMBASKAN KE SEKOLAH LAIN SECARA KOMPREHENSIF

4. PENDIDIKAN INKLUSIF MASIH BELUM MENGGAMBARKAN BUDAYA, KEBIJAKAN DAN PRAKTIK SECARA UTUH.

Page 6: Seminar Pendidikan Inklusif

BERDASARKAN KONDISI, TANTANGAN DAN PELUANG YANG DIHADAPI SAAT INI PEMERINTAH KOTA BANDUNG BERTEKAD UNTUK TERUS MENGEMBANGKAN DAN MEMPERLUAS JANGKAUAN PRAKTEK-PRAKTEK PENDIDIKAN INKUSIF SECARA MENYELURUH DAN KOMPREHENSIF SEHINGGA KOTA BANDUNG BENAR-BENAR MENJADI PIONIR DALAM MENYENGGARAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF YANG MENGGAMBARKAN BUDAYA, KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN INKLUSIF SECARA UTUH.

Page 7: Seminar Pendidikan Inklusif

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Tahun 2017 Tahun 2018

GARIS BESAR RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF KOTA BANDUNG TAHUN 2017-2021

GOAL 2021

MEWUJUDKAN PRAKTEK,

KEBIJAKAN DAN BUDAYA

PENDIDIKAN INKLUSIF DI

KOTA BANDUNG

TARGET CAPEAN TARGET CAPEAN TARGET CAPEAN TARGET CAPEAN TARGET CAPEAN

TAHAP 1 TAHAP 2

STRATEGI PENCAPAIAN

OUTPU-OUTCOME

EVAALUASI-MONEV

TEMA PROGRAM

TUJUAN MAKRO

LINGKUP PROGRAM

SASARAN

STRATEGI PENCAPAIAN

OUTPU-OUTCOME

EVAALUASI-MONEV

TEMA PROGRAM

TUJUAN MAKRO

LINGKUP PROGRAM

SASARAN

STRATEGI PENCAPAIAN

OUTPU-OUTCOME

EVAALUASI-MONEV

TEMA PROGRAM

TUJUAN MAKRO

LINGKUP PROGRAM

SASARAN

STRATEGI PENCAPAIAN

OUTPU-OUTCOME

EVAALUASI-MONEV

TEMA PROGRAM

TUJUAN MAKRO

LINGKUP PROGRAM

SASARAN

STRATEGI PENCAPAIAN

OUTPU-OUTCOME

EVAALUASI-MONEV

TEMA PROGRAM

TUJUAN MAKRO

LINGKUP PROGRAM

SASARAN

Page 8: Seminar Pendidikan Inklusif

RANCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2017

ASPEK DESKRIPSI

TEMA1. Penyamaan persepsi tentang Pendidikan Inklusif.2. Perumusan dan penguatan regulasi, pengembangan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif pada

satuan pendidikan dasarTUJUAN MAKRO

1. Mendorong perumusan dan penguatan regulasi tentang pendidikan inklusif2. Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

LINGKUPROGRAM

1. Pemahaman Konsep tentang anak dalam kontek pendidikan Inklusif , pendidikan inklusif, dan implementasi pendidikan inklusif.

2. Best practice tentang pelaksanaan implementasi pendidikan Inklusif

TRATEGI CAPEAN

 

1. Workshop tentang pemahaman dan penyadaran pendidikan inklusif dalam aspek budaya, kebijakan, dan praktek yang direfleksikan di sekolah.

2. Kampanye penyadaran pendidikan inklusif dalam aspek budaya, kebijakan, dan praktek yang direfleksikan di sekolah

3. FGD (diskusi terpumpun) tentang pemahaman dan penyadaran pendidikan inklusif dalam aspek budaya, kebijakan.

4. Lesson learnt tentang penyelenggaraan pendidikan inklusif yang dipelajari dari sekolah yang telah berhasil

5. Workshop penyusunan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pendidikan inklusif

 OUTPUT OUTCOM

E

1. Sebagian besar Guru, Sekolah, Pengawas , komite sekolah/dewan pendidikan, perencana pendidikan dan orang tua

yang telah memahami konsep anak dalam Pendidikan Inklusif, pendidikan inklusif, dan implementasi pendidikan inklusif.2. Sudah ada regulasi yang memayungi penyelenggaraan pendidikan inklusif di Kota Bandung;3. Sudah tersusunnya NSPK yang baru4. Sebagian besar guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, perencana pendidikan dan orang tua lebih memahami tenting konsep anak dalam Pendidikan Inklusif, pendidikan inklusif, dan implementasi pendidikan inklusif.

MONEV 1. Melihat tigkat pemahaman 2. Melihat proses perumusan regulasi penyelenggaran pendidikan inklusif

SASARAN 

1. Guru, Kepala Sekolah, Pengawas sekolah, Perencana Pendidikan dan Orang tua peserta didik di kota Bandung

GARIS BESAR RENCANA INDUK TAHUNAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF

Page 9: Seminar Pendidikan Inklusif

RANCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2018

ASPEK DESKRIPSI

TEMA1. Mensosialisasikan regulasi 2. Meningkatkan dan menguatkan penyelenggaran pendidikan inklusif 3. Mendorong terjadinya dukungan/keterlibatan pemangku kepentingan yang terkait 4. Terbentuknya sekolah rujukan penyelenggaran pendidian inklusif

TUJUAN MAKRO

1. Mensosialisasikan regulasi 2. Meningkatkan dan menguatkan penyelenggaran pendidikan inklusif 3. Mendorong terjadinya keterlibatan pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan

pendidikan inklusif 4. Terbentuknya sekolah rujukan penyelenggaran pendidian inklusif

LINGKUPROGRAM

 

1. Perumusan dan penguatan regulasi; 2. Pengembangan dan penguatan sekolah inklusif baru3. Penguatan keterlibatan dinas terkait.4. Penyediaan dukungan (aksesibilitas fisik,peralatan, media pendidikan,teknologi asistif, dll.) 5. Sosialisasi regulasi

STRATEGI

1. Pendampingan sekolah penyelenggara pendidik an inklusif yang sudah berjalan2. Melakukan open house di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif 3. Pengadaan dukungan (aksesibilitas fisik,peralatan, media pendidikan,teknologi asistif, dll. ) 4. Melakukan kampanye regulasi tentang pendidikan inklusif

OUTPUTOUT

COME

1. Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah berjalan2. Tersosialisasikannya regulasi implementasi pendidikan inklusif keseluruh pemangku kepentingan di Kota Bandung disertai terpilihnya sekolah rujukan untuk mengembangkan sekolah-sekolah rintisan penyelenggaran pendidikan inklusif

 MONEV 1. Implementasi di sekolah dan wujud dukungan lain2. Menilai keberadaan, sosialisasi dan keterlaksanaan regulasi pendidikan inklusif

SASARAN 1. Perwal/Perda tentang pendidikan inklusif2. Sekolah Rujukan dan sekolah rintisan

Page 10: Seminar Pendidikan Inklusif

RANCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2019

ASPEK DESKRIPSI

TEMA1. Penambahan perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan model pengimbasan

pada satuan pendidikan dasar.2. Perubahan sikap terhadap pendikan inklusif pada orang tua, guru dan pemangku kepentingan, dll.3. Perubahan sikap sekolah dalam menerima anak disabilitas (tidak terjadi penolakan

TUJUAN MAKRO

1. Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (disatuan pendidikan dasar )

2. Mengubah sikap orang tua, guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif, dll.3. Mengubah sikap sekolah dalam menerima anak dengan disabilitas (tidak terjadi penolakan)

LINGKUPROGRAM

 

1. Perluasan dan penambahan sekolah rujukan2. Penguatan sekolah inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar 3. Pengembangan kapasitas SDM (guru,kep.sekolah, orang tua,pemangku kepentingan ) 4. Perumusan kebijakan dalam penerimaan siswa baru yang lebih inklusif5. Pengembangan sikap orang tua, guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif

STRATEGI

1. Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rintisan penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar2. Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada satuan pendidikan dasar3. Membangun kapasitas SDM (guru, kep. sekolah, pengawas, orang tua, pemangku kepentingan) melalui pendampingan,, pelatihan4. Mempromosikan kompetensi dan prestasi siswa disabiltas dengan siswa lain kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan.

OUTPUTOUT

COME 

1. Jumlah sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP meningkat2. Kapasitas sekolah dalam menyelanggarakan pendidikan inklusif yang sudah berjalan (SD dan SMP) semakin

kuat3. Terjadinya perubahan sikap SDM (guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, pemangku kepentingan)

terhadap pendidikan inklusif dan tidak terjadi penolakan terhadap anak disabilitas MONEV Melihat tigkat pemahaman dan cara memberikan pemahaman

SASARAN SD dan SMP rujukan dan rintisan

Page 11: Seminar Pendidikan Inklusif

RANCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2020

ASPEK DESKRIPSI

TEMA

1. Penambahan dan penguatan penyelenggaran pendidikan inklusif dengan model pengimbasan pada satuan pendidikan dasar.

2. Perintisan dan penguatan penyelenggaraan pendidikan inklusif pada jenjang pendidikan menengah.3. Perubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah4. Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat

TUJUAN MAKRO

1. Mendorong perluasan dan penguatan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

2. Mendorong perintisan pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK) 3. Membangun pandangan masyarakat tentang perbedaan merupakan pengayaan dan bukan sebuah

masalah 4. Membangun kualitas layanan pendidikan (dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat)

LINGKUPROGRAM

 

1. Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD dan SMP2. Penguatan sekolah inklusif yang sudah pada jenjang SD dan SMP3. Perintisan sekolah rujukan pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK) 4. Pengubahan pandangan bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan sebuah masalah.5. Peningkatan kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat

STRATEGI

1. Pendampingan 1 : perluasan sekolah rujukan baru pada sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah (smu/smk) dilakukan melalui proses pendampingan yang dilakukan oleh sekolah yang memiliki mengalaman

2. Pendampingan 2 : untuk sekolah yang telah melaksaanakan sebagai penguatandalam praktek secara komprehensif

OUTPUTOUT

COME

1. Ada sebagian besar sekolah rujukan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK2. Semakin menguatnya kapasitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif

 MONEV Efektifitas perluasan implementasi pendidikan inklusif dan jumlah sekolah imbasSASARAN 1. SD dan SMP rujukan dan rintisan 2. SMA dan SMK

Page 12: Seminar Pendidikan Inklusif

RANCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN INKLUSIF TAHUN 2021

ASPEK DESKRIPSI

TEMA1. Penyelenggaran pendidikan inklusif dengan menggunakan model yang dikembangkan di Kota Bandung2. Aktualisasi praktek,kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di kota Bandung

TUJUAN MAKRO

1. Mendorong perintisan dan penguatan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan dasar

2. Mendorong perintisan dan penguatan pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK) 3. Mewujudkan praktek, kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di kota Bandung

LINGKUPROGRAM

1. Perluasan dan penambahan sekolah rujukan pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK2. Penguatan sekolah inklusif yang sudah pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK 3. Perwujudan praktek, kebijakan dan budaya pendidikan inklusif di kota Bandung.

STRATEGI

1. Pendampingan untuk menambah jumlah sekolah rujukan penyelenggara pendidikan inklusif pada satuan pendidikan

dasar dan jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK)2. Pendampingan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang sudah dirintis sebelumnya pada

satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah

OUTPUTOUT

COME

1. Semua Sekolah pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK sudah menyelenggarakan pendidikan inklusif2. Semakin menguat kapasitas sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif

 MONEVMelihat pemahaman, penerapan, penyebaran jumlah sekolah, dan tingkat kesadaran/partisifasi orang tua, masyarakat/ pemangku kepentingan, serta unsur-unsur pendukung terhadap regulasi penyelenggaraan pendidikan inklusif, dan sarana prasarana.

SASARAN SD, SMP dan SMA/SMK rujukan dan rintisan

Page 13: Seminar Pendidikan Inklusif

S E L E S A I Terimakasih

Tim Penyusun

Page 14: Seminar Pendidikan Inklusif