PROSIDING Seminar Nasional Biodiversitas BIODIVERSITAS ISSN : 2337-506X VOL3 NO.2/FEBRUARI/2014 Studi, Pemanfaatan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Nusantara dalam Bidang Kesehatan diselenggarakan oleh : Kelompok Studi Biodiversitas Kelompok Studi Kepak Sayap Jurusan Biologi FMIPA UNS Prodi Biosains Pascasarjana UNS Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional bekerjasama dengan :
18
Embed
Seminar Nasional Biodiversitas - core.ac.uk · p r o s i d i n g issn: 2337-506x seminar nasional biodiversitas februari 2014 ii tim reviewer dan editor prosiding seminar nasional
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSIDINGSeminar Nasional Biodiversitas
BIODIVERSITAS
ISSN : 2337-506XVOL3 NO.2/FEBRUARI/2014
Studi, Pemanfaatan dan KonservasiKeanekaragaman Hayati Nusantara
dalam Bidang Kesehatan
diselenggarakan oleh :Kelompok Studi Biodiversitas
Kelompok Studi Kepak SayapJurusan Biologi FMIPA UNS
Prodi Biosains Pascasarjana UNSBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
bekerjasama dengan :
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS
Studi, Pemanfaatan dan Konservasi
Keanekaragaman Hayati Nusantara dalam Bidang Kesehatan
Dilaksanakan Tanggal 9 November 2013
di Aula Gedung B FMIPA UNS
Penyelenggara:
KELOMPOK STUDI BIODIVERSITAS JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNS
Bekerjasama dengan:
KEPAK SAYAP STUDY CLUB JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNS
JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNS
PRODI BIOSAIN PPS UNS
BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
ii
TIM REVIEWER DAN EDITORPROSIDING SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS
REVIEWER:
Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
Dr. Agung Budiharjo, M.Si
Dr. Artini Pangastuti, M.Si
Dr. Ratna Setyaningsih, M.Si
Dr. Tetri Widiyani, M.Si
Suratman, M.Si
EDITOR
Muhammad Ridwan, S.Si
Diagal Wisnu Pamungkas
Krisanty Kharismamurti
Novi Widiyanti
Rizma Dera Anggraini Putri
Yudha Noviana
ISSN: 2337-506X
Dilarang keras menjiplak, mengutip, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku sertamemperjual belikan tanpa ijin tertulis
Sie Perlengkapan Mahmud DarulChika Annisa K.Ahmad Choirunnafi
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga Prosiding
Seminar Nasional Biodiversitas Universitas Sebelas Maret UNS 2012 yang mengambil tema “Studi, Pemanfaatan
dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Nusantara Dalam Bidang Kesehatan” dapat tersusun dan terselesaikan
dengan baik.
Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas ini berisi kumpulan makalah dari pemakalah utama dan
pemakalah penunjang yang telah dipresentasikan, didiskusikan, ditelaah, diedit dan dinyatakan layak oleh tim
dari sie ilmiah Seminar Nasional Biodiversitas UNS 2012 yang terdiri dari:
1. Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si
2. Dr. Agung Budiharjo, M.Si
3. Dr. Artini Pangastuti, M.Si
4. Dr. Ratna Setyaningsih, M.Si
5. Dr. Tetri Widiyani, M.Si
6. Suratman, M.Si
Sebanyak 102 makalah dari berbagai tematikal kesehatan (keanekaragaman hayati sebagai sumber
obat, aplikasi keanekaragaman hayati dalam bidang kesehatan, dan konservasi keanekaragaman hayati)
maupun tematikal umum (botani, zoologi, dan mikrobiologi) berhasil dimuat dalam prosiding ini yang terbagi
dalam dua volume prosiding. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh peserta seminar yang telah
ikut berpartisipasi dalam seminar ini.
Prosiding dan kegiatan Seminar Nasional Biodiversitas ini dapat terwujud dengan baik atas kerja sama
yang luar biasa dari penyelenggara Kelompok Studi Biodiversitas Jurusan Biologi FMIPA UNS dan pendukung
Kepak Sayap Study Club, Prodi Biosains PPs UNS, Jurusan Biologi, Balai Besar Penelitian Tanaman Obat dan
Obat Tradisional.
Penghargaan yang setinggi-tingginya yang kami haturkan kepada berbagai pihak terutama para
sponsor yang telah memberikan dukungan dan kerjasama yang baik. Semoga prosiding ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan di
kemudian hari.
Surakarta, 7 Februari 2014
Panitia
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
vi
SUSUNAN ACARASEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS UNS 2012
Sabtu 9 November 2012
Waktu Agenda
08.00-08.30Registrasi Ulang Peserta
Coffee break dan Pemutaran Film Seminar Nasional Biodiversitas
08.30-09.20
Upacara Pembukaan
- Sambutan Ketua Panitia
- Sambutan Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S.
- Tarian sambutan
09.20-11.35
Presentasi Pembicara
1. Prof. Dr. Ir. Ervizal A M Zuhud, M.Si
Guru Besar – Kepala pada Bagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan
2. Rohmat Mujahid, M.Sc, Apt.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
3. Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S
Guru Besar - Peneliti Tanaman Obat Biologi FMIPA UNS
11.35-13.00 ISHOMA ,presentasi poster, dan vooting Poster
13.00-15.00 Presentasi Sesi Paralel
15.30-16.00 ISHO
16.00-16.30Pengumuman Pemenang LKTI, Poster, dan Presentator terbaik
Closing Ceremonial
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
vii
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAM JUDUL iTIM REVIEWER DAN EDITOR PROSIDING iiSUSUNAN KEPANITIAAN iiiKATA PENGANTAR vSUSUNAN ACARA viDAFTAR ISI vii
No Judul Penulis Hal
Makalah Utama1 Kedaulatan Kampung Konservasi Biodiversitas
Untuk Kedaulatan Kesehatan Bangsa Di EraGlobalisasi
Prof. Dr. Ir. Ervizal A M Zuhud,M.Si
1
2 Peran Struktur dan Fungsi Sel dalam MenunjangPengembangan Bahan Alam Menjadi ObatHerbal
Prof. Dr. Okid Parama Astirin M.S 5
Makalah Penunjang
BOTANI1 Pengaruh Komposisi Media Tanam dan
Ketinggian Tempat Terhadap PertumbuhanBenih Tanaman Carica (Carica pubescens) diLereng Gunung Lawu
Alfatika Permatasari, Sugiyarto 14
2 Status Reproduktif Populasi Kepel(Stelechocarpus burahol) dan Pemanfaatan OlehMasyarakat Sekitar Sebagai Bahan Obat diTaman Wisata Alam Sumber Semen KabupatenRembang
Ary Susatyo Nugroho, EnyHartadiyati dan Puji Purwanti
17
3 Effect Of Bread Free Fruits (Artocarpus altitis)Adding To Fried-Fruit Sliced Fish (Mujair) To FoodQuality And It’s Prefence Level For Children
Blego Sedionoto 22
4 Karakteristik Struktur Pati Gandum (TritricumVulgare) Dan Pati Jagung (Zea Mays) SebagaiMedia Bibit F1 Jamur Tiram (Pleurotus OstreatusJacq. Fr.) – Review
Djumhawan Ratman Permana28
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
viii
5 Biodiversity Of Trees Morphology And LeavesStomatal For Carbon Dioxide Absorption InUrban Forest Unhas Tamalanrea Makassar
Elis Tambaru, Andi Ilham Latunra,Sri Suhadiyah
34
6 Schefflera elliptica (Blume) Harms: KandunganKimia Dan Potensinya Sebagai Obat
Emma Sri Kuncari dan TutieDjarwaningsih
38
7 Genetic Diversity Of Upland Rice Banten LocalUsing Rapd And Analysis Of AluminiumTolerance
Enung Sri Mulyaningsih, FatimahZahra, Sri Indrayanip
42
8 Status Reproduktif Populasi Rengas (Glutarenghas L.) di Kawasan Cagar Alam BantarbolangKabupaten Pemalang
Fibria Kaswinarni dan Dwi Suciyah 50
9 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kehadiran JenisLumut Di Cagar Alam Gunung Papandayan,Garut, Jawa Barat
Florentina Indah Windadri 55
10 Karakter Fisiologi Dan Biokimia Umbi KimpulPutih (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott.) danKimpul Hitam (Xanthosoma Nigrum (Vell.)Mansf.) pada Suhu Penyimpanan yang Berbeda
Lilis Sri Megawati, EstuRetnaningtyas N. , EndangAnggarwulan
58
11 Pengaruh Auksin Dan Sitokinin Terhadap InisiasiKalus Pulesari (Alyxia reinwardtii Bl)
Heru Sudrajad, Fauzi, DidikSuharto
63
12 Kultur Jaringan Tanaman Sarang Semut(Myrmecodia pendans)
Heru Sudrajad, Harto Widodo 67
13 Beberapa Jenis Tumbuhan yang SedangBerbunga di Kawasan Hutan Kawah Ratu TamanNasional Gunung Halimun - Salak, Jawa Barat
Inge Larashati Subro 71
14 Ekologi Jenis – Jenis Tumbuhan Di KawasanHutan Gunung Papandayan, Garut- Jawa Barat
Inge Larashati Subro 75
15 Kualitas Tempe Di Salatiga Ditinjau Dari LajuPenurunan Protein, Kadar Pati, Kadar Air DanKadar Abu
Lusiawati Dewi, Jimmy Hindarto,Dharis Prastya Ningrum
80
16 Menggiatkan Konsumsi Stevia sebagai AlternatifBahan Tambahan Pangan
Lussana Rossita Dewi, PraptiningRahayu, Maria Ulfah
85
17 Stuktur dan Komposisi Vegetasi PascaRehabilitasi di Suaka Margasatwa PaliyanGunung Kidul, Yogyakarta
Maizer Said Nahdi, MuhamadRidho Abdullah
89
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
ix
18 Pengaruh Degradasi Natrium HidroksidaTerhadap Karakteristik Kimia Tandan KosongKelapa Sawit (Elaies guieenensis jacq )
Muhamad Kurniadi, BambangPurwadi, Ida Bagus BanyuroPartha, Dina Mardhatillah
95
19 Pertumbuhan dan Produksi Rimpang TemuHitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) GenerasiPertama Hasil Kultur In Vitro
Natalini Nova Kristina 101
20 Studi Anatomi Daun Genjer (Limnocharis flava)Terhadap Pemberian Logam Mn
Priyanti, Etyn Yunita, Dan AnggiaMurni
106
21 Fraksi Ethanol-Air Rumput Kebar (Biophytumpetersianum Klotzsch) Sebagai AntikolesterolKelinci Hiperlipidemia
Priyo Sambodo, Angelina N.Tethool, Sientje D. Rumetor
111
22 Analisis Vegetasi Hutan Legonlele PulauKarimunjawa, Taman Nasional KarimunjawaPropinsi Jawa Tengah
Razali Yusuf Dan Purwaningsih 113
23 Identifikasi Penyebab Dormansi Biji Flamboyan[Delonix regia (Hook) Raf.]: PematahanDormansi, Pengaruh Hormon Dan UltrastrukturBiji
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
xi
42 Keanekaragaman Serangga Diurnal PadaKomunitas Cabai (Capsicum annum L.) diKawasan Pertanian Kecamatan NgemplakKabupaten Sleman Yogyakarta
Rizki Sholeh, Hisyam 209
43 Uji Toksisitas Akut Biopestisida TerhadapMakroinvertebrata Bentos Non Target di SawahPadi Organik
Setijono Samino, CaturRetnaningdyah
213
44 Studi Komparasi Diversitas Plankton dan BenthosKaitannya Dengan Tingkat Pencemaran WadukMulur
Sunarto 217
MIKROBIOLOGI
45 Isolasi, Seleksi Aktivitas Aktinomisetes TerhadapMycobacterium smegmatis dan Identifikasi 16SrRNA
Agustinus Joko Nugroho 223
46 Superoksida Dismutase RekombinanStaphylococcus equorum sebagai Kandidat BahanAktif Kosmetik Anti Penuaan Dini
Ana Indrayati, Suciati T,Sukmadjaja A, danRetnoningrum DS
228
47 Efek Pemberian Minyak Atsiri Serai(Cymbopogon citratus) terhadap PertumbuhanCandida albicans yang Diisolasi dari Pasien RS Dr.Moewardi Surakarta secara in vitro
Megga Ratnasari Pikoli, IrawanSugoro, dan Novi Mulyawati
254
54 Kelimpahan Bakteri Penambat Nitrogen danPelarut Fosfat Pada Media Tanam TanamanKina (Cinchona ledgeriana Moens)
Merry Antralina, Joko Santosodan Kania Dewi
258
55 Isolasi Jamur Endofitik pada Tumbuhan KunyitPutih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) danAnalisis Kandungan Kimia Ekstraknya
Muharni dan Fitrya 262
56 Isolation and Identification of Endophytic FungiFrom Quinine Plant (Cinchona ledgeriana) andPotential as Produce Alkaloid
Nani Radiastuti, Reno Fitri andAfief Sabriaji
265
57 Eksplorasi Bakteri Asam Laktat Indigenous dariFermentasi Kakao yang Berpotensi sebagaiProbiotik
Nur Arfa Yanti, Jamili danPrima Endang Susilowati
271
58 Penggunaan Campuran Bahan PenstabilTerhadap Sifat Fisiko-Kimia Yoghurt yang DibuatDari Tepung Kedelai Tanpa Lemak SelamaPenyimpanan
Rusdin Rauf dan Dwi Sarbini 275
59 Isolasi Senyawa Antibakteri DariDaun Salung (Psychotria viridiflora Reinw. ex.Blume) dan Penentuan Konsentrasi HambatMinimum Terhadap Staphylococcus aureus danEscherichia coli
Salni, Harmida, Ayu DianMardita
280
60 Daya Antibakteri dan Uji Toksisitas Kopi Balur Saraswati , Gatra Ervi Jayanti 285
61 Studi Komunitas Kapang Patogen Tanaman Apeldan Antagonisnya Di Perkebunan Apel Kota Batu
Suharjono, Tri Ardyati, F. W.Lestari
290
62 Produksi IAA dan Pelarutan Fosfat Secara InVitro Oleh Bakteri Penambat Nitrogen yang
Suliasih 295
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506XSEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS Februari 2014
xiii
Diisolasi Dari Tanah Sawah Cilacap Produksi IAAdan Pelarutan Fosfat Secara In Vitro Oleh BakteriPenambat Nitrogen yang Diisolasi Dari TanahSawah Cilacap
63 Kemampuan Candida rugosa dalamMenghasilkan Enzim Lipase
Yati Sudaryati Soeka 300
64 Deteksi Asn130 pada Gen NS1 DENV-1, DENV-2,DENV-3, DENV-4 Isolat Jakarta, Indonesia
Yoga Mulia Pratama 304
NOTULEN 307
P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMINAS BIODIVERSITAS Februari 2014 Vol. 3 No. 2 Hal: 241-244
ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TURUNAN FTALAT DARI JAMUR ENDOFITIK TUMBUHAN BROTOWALI (Tinospora crispa L.)
Elfita
1*, Munawar
2, Muharni
1, Sri Wahyuni
1
1Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang Prabumulih Km 32, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, 30662 2Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Palembang Prabumulih Km 32, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, 30662 *E-mail: [email protected]
A b s t r a k - Jamur endofit merupakan salah satu bahan alam yang berpotensi menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif seperti tumbuhan inangnya. Jamur endofitik hidup dalam jaringan tumbuhan pada periode tertentu dengan membentuk koloni tanpa membahayakan inangnya dan mempunyai hubungan mutualisme yang merupakan kontribusi senyawa kimia yang dihasilkannya. Telah dilakukan isolasi senyawa metabolit sekunder dari jamur endofitik Aspergillus sp1 yang hidup dalam jaringan batang tumbuhan brotowali (Tinospora crispa L). Isolasi diawali dengan kultivasi jamur Aspergillus sp1 dalam 4 L media PDB (Potato Dextrose Broth) selama delapan minggu pada suhu kamar dalam keadaan statis. Media kultur dipartisi dengan pelarut etil asetat dan dilanjutkan dengan evaporasi. Pemisahan dan pemurnian senyawa hasil isolasi dilakukan dengan teknik kromatografi hingga didapatkan senyawa murni berupa minyak bewarna kuning. Berdasarkan analisis data spektroskopi UV, IR, dan NMR diusulkan senyawa hasil isolasi adalah turunan ftalat. Kata Kunci: jamur endofitik, Aspergillus sp1, brotowali, turunan ftalat
PENDAHULUAN
Tumbuhan brotowali merupakan salah satu tumbuhan yang dikenal di berbagai belahan dunia sebagai tumbuhan obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit di antaranya sebagai obat antimalaria, diabetes, anemia, dan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri patogen. Di Indonesia dan Philipina brotowali banyak digunakan sebagai obat malaria, borok, demam, tonik, obat luka, cacar dan sakit perut. Di India brotowali digunakan sebagai obat antimalaria, diabetes, sakit kulit dan anemia (Maurya et al., 1997; Heyne, 1987; Martin, 1995).
Studi literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa brotowali mengandung senyawa-senyawa golongan alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid dan golongan fenolat lainnya. Senyawa-senyawa ini memiliki berbagai aktivitas biologis seperti berberin sebagai antibakteri dan tinokrisposid sebagai antimalaria (Sulaiman et al., 2008; Wazir et al., 1995).
Tumbuh-tumbuhan yang telah digunakan sebagai obat tradisional dan telah terbukti khasiatnya melalui berbagai penelitian, merupakan tumbuhan yang potensial dijadikan sebagai objek untuk mendapatkan senyawa bioaktif dari jamur endofitiknya. Jamur endofitik adalah mikroba yang hidup dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan hidup membentuk koloni dalam jaringan tanpa merugikan atau membahayakan inangnya.Setiap
tanaman tingkat tinggi dapat mengandung mikroba endofitik yang mampu menghasilkan senyawa biologis atau metabolit sekunder tertentu (Strobel et al., 2004 dan Radji, 2005). Pada penelitian sebelumnya telah dilaporkan isolasi jamur endofitik Aspergillus sp1 dan Aspergillus sp2 dari batang brotowali. Ekstrak metanol Jamur Aspergillus sp1 yang dikultivasi dalam media beras selama 4 minggu dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri menurunkan populasi bakteri patogen Salmonella typhi dan Shigella dysentriae pada feses mencit pada dosis 1000 mg/kg BB (Elfita dkk., 2013).
BAHAN DAN METODE
Kulturisasi Jamur Endofitik Suspensi jamur endofitik dibuat dengan cara mengambil dua ose jamur endofitik dalam kondisi steril, dimasukkan ke dalam 10 ml aquades steril dishaker hingga homogen. Suspensi diinokulasikan ke dalam 500 ml media PDB (Potato Dextrose Broth) yang ditempatkan pada botol 1 liter. Kultur jamur Aspergillus sp1 keseluruhan dibuat dalam 4 L media PDB. Kultur diiinkubasi pada suhu kamar selama delapan minggu pada kondisi statis (Elfita et al., 2011a,b,c ; Elfita et al., 2012a,b). Ekstraksi Metabolit Sekunder dari media kultur
Kultur masing-masing jamur endofitik diangkat
242 |Pros Sem Nas Biodiv Hal: 241-244
miseliumnya menggunakan pinset lalu media kultur disaring dan diekstraksi dengan pelarut etil asetat. Ekstrak etil asetat dievaporasi menggunakan alat rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak pekat (Elfita et al., 2011a,b,c ; Elfita et al., 2012a,b). Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder
Sampel ekstrak pekat etil asetat jamur Apergillus sp1
dianalisis kualitatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan plat KLT Silika Gel G60 F254. Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan menggunakan teknik kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel G 60 (70-230 mesh) dengan perbandingan 1 :10. Sampel yang sudah disiapkan secara preabsorpsi, dimasukkan ke dalam kolom kromatografi secara merata dan dielusi menggunakan n-heksana : etil asetat bergradien. Eluat ditampung dalam vial, dan masing-masing vial dianalisa dengan kromatografi lapis tipis, diperoleh enam fraksi kolom yaitu F1, F2, F3, F4, F5 dan F6. Fraksi F2 menunjukkan pola noda mayor dan belum murni, Kemudian fraksi F5 dipisahkan kembali dengan kromatografi kolom gravitasi dengan eluen n-heksana : etil asetat 9 : 1 hingga menunjukkan pola noda tunggal berupa minyak bewarna kuning. Senyawa murni diidentifikasi dengan spektroskopi UV, IR, dan NMR 1D dan dengan membandingkan dengan data literatur (Elfita et al., 2011a,b,c ; Elfita et al., 2012a,b).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstrak etil asetat dari kultur jamur Apergillus sp1
setelah dievaporasi diperoleh ekstrak kental sebanyak 3,13 g. Pola noda ekstrak pada plat KLT dengan penampak noda lampu UV 254 nm memperlihatkan pola noda mayor yang terpisah dari noda lainnya. Foto ekstrak dan noda KLT nya tertera pada Gambar 1.
Gambar 1. Ekstrak etil asetat Aspergillus sp1 (A) dan pola
noda pada plat KLT dengan eluen n-heksana : etil asetat 7 : 3 (B)
Ekstrak pekat etil asetat 3,13 g dari jamur Aspergillus
sp1 selanjutnya setelah dilakukan pemisahan dengan kromatografi kolom gravitasi dan berdasarkan pola noda analisa dengan KLT diperoleh enam fraksi kolom yaitu F1
(vial 1-4; 0,25 g), F2 (vial 5-10; 1,22 g), F3 (vial 11-16; 0,17 g), F4 (vial 17-30; 0,51 g), F5 (vial 31-42; 0,5 g), dan F6 (vial 43-44; 0,9 g). Fraksi F2 kembali dikromatografi kolom hingga didapatkan senyawa murni 1,12 g berupa minyak kuning. Identifikasi dengan Spektum UV
Spektrum UV senyawa hasil isolasi dalam pelarut metanol menunjukkan serapan maksimum pada λmaks 205, 225, dan 274 nm (Gambar 2). Serapan maksimum pada λmaks 205 dan 225 nm berasal dari pelarut metanol. Serapan maksimum pada λmaks 274 nm menunjukkan
adanya transisi elektronik π → aromatik.
Gambar 2. Spektrum UV senyawa 1 dalam pelarut MeOH (A) dengan pereaksi geser NaOH (B).
Penambahan pereaksi geser NaOH tidak
menyebabkan terjadinya pergeseran panjang gelombang yang ditunjukkan dengan serapan maksimum pada λmaks 205nm, λmaks 225 nm, dan λmaks 274 nm. Hal ini mengindikasikan tidak adanya gugus fenol yang terikat pada cincin aromatik.
Identifikasi dengan Spektrum IR
Spekrum IR (Gambar 3) memperlihatkan adanya pita-pita serapan karakteristik pada bilangan gelombang (cm
-
1). Serapan pada 3100,03 cm
-1 merupakan serapan untuk
C-H aromatik sedangkan untuk serapan 2862,36 cm-1
merupakan serapan yang khas untuk C-H alifatik simetris dan untuk C-H alifatik asimetris muncul pada serapan 2960,73 cm
-1. Selain itu terdapat serapan pada daerah
1728,22 cm-1
yang merupakan serapan untuk ikatan C=O. Adanya serapan C=C aromatik ditandai dengan pita serapan yang tajam pada daerah 1598,99; 1579,70 dan 1462,04 cm
-1 dan Serapan C-O jenuh terlihat pada daerah
1122,57 cm-1
. Berdasarkan data ini maka diduga senyawa murni hasil isolasi memiliki gugus fungsi C=O karbonil, C=C aromatik, dan C=O ester.
A B
A B
Elfita dkk. - MIKROBIOLOGI| 243
Gambar 3. Spektrum IR senyawa 1 hasil isolasi
Identifikasi dengan Spektum 1H-NMR
Analisa dengan spektrum 1H-NMR (Gambar 4 dan 5)
menunjukkan senyawa hasil isolasi mempunyai 6
kelompok proton. Sinyal pada daerah H 0,91 ppm (12H, m) merupakan sinyal untuk 4 buah gugus metil yang terkopling oleh proton tetangga. Selanjutnya sinyal yang
menumpuk pada daerah sekitar H 1,38 ppm ( 18H, m) diduga merupakan sinyal untuk gugus-gugus CH2 dalam bentuk alifatik. Pada spektrum
1H-NMR juga terlihat sinyal
pada daerah H 1,69 ppm (2H, m) merupakan sinyal untuk dua gugus CH yang terkopling oleh proton tetangga sehingga muncul sebagai sinyal multiplet.
Sinyal pada H 4,23 ppm (4H, m) merupakan sinyal yang khas untuk gugus CH2 yang terikat dengan O dalam bentuk ester, sehingga diduga sinyal ini mewakili 2 buah
gugus CH2. Selanjutnya sinyal pada daerah H 7,51 dan H
7,70 ppm masing-masing (2H, dd J = 3,5 dan 5,5 Hz) diduga merupakan dua buah sinyal proton aromatik yang terkopling meta dan orto dimana masing-masing sinyal mewakili dua buah proton sehingga diduga senyawa hasil isolasi memiliki cincin aromatik dalam bentuk disubstitusi yang simetris.
Gambar 4. Penggalan spektrum 1H-NMR senyawa 1 hasil
isolasi pada H 0 ppm - H 5 ppm
Gambar 5. Penggalan spektrum
1H-NMR senyawa 1 hasil
isolasi pada H 6,5 ppm - H 8,5 ppm Identifikasi dengan Spektrum
13C-NMR
Spektrum 13
C-NMR (Gambar 6) menunjukkan adanya 12 sinyal yang terdiri dari 8 sinyal C sp
3 yang
muncul didaerah dibawah 100 ppm yaitu C 10,8; 13,9;
22,9; 23,6; 28,8; 30,3; 38,6; dan 67,9 ppm dan 4 sinyal lainnya yang muncul diatas 100 ppm merupakan sinyal
untuk C sp2 yang muncul pada daerah yaitu pada C 128,7;
130,7; 132,3; dan 167,6 ppm.
Gambar 6. Spektrum 13
C-NMR senyawa murni
Untuk menentukan jenis karbonnya apakah dalam bentuk CH3, CH2, CH atau C maka diukur spektrum DEPT 135 dan DEPT 90 (Gambar 7). Pada spektrum DEPT 135 terlihat senyawa hasil isolasi memiliki 5 sinyal CH2 yang ditunjukkan oleh sinyal yang muncul arah kebawah yaitu
pada daerah yaitu pada C 22,9; 23,6; 28,8; 30,3 dan 67,9 ppm dan memiliki 5 sinyal CH dan CH3 yang muncul
arah keatas yaitu pada daerah C 38,6; 128,8; 130,2; 10,8 dan 13,9 ppm untuk sinyal karbon CH3. Berdasarkan data ini terlihat adanya dua sinyal yang tidak muncul pada spektrum DEPT 135 yang merupakan sinyal dari C kwartener sehingga senyawa hasil isolasi diduga memiliki
H
H
H
H
J = 5 , 5
J = 3 , 5
7 , 6 9
7 , 6 9
7 , 5 1
7 , 5 1
244 |Pros Sem Nas Biodiv Hal: 241-244
O
O
O
O
1
2
34
56 1'
2'
3'
4'
5'
1'
2'
3'
4'
5'
7'
7'
6'
6'
6'
6'
2 sinyal C kwartener yang muncul pada yaitu pada C
132,3; dan C 167,6 ppm. Selanjutnya untuk membedakan sinyal antara CH dan
CH3 pada spektrum DEPT 135 dilakukan pengukuran spektrum DEPT 90, dimana pada spektrum ini yang muncul hanya sinyal CH saja. Berdasarkan spektrum DEPT terlihat
adanya 3 sinyal CH yang muncul pada C 38,6; 128,8; dan 130,2 ppm, sehingga 2 sinyal lainnya pada spektrum DEPT 135 yang mengarah keatas merupakan 2 sinyal CH3 yaitu
pada daerah C 10,8 dan C 13,9 ppm. Berdasarkan analisa data spektrum DEPT maka disimpulkan senyawa hasil isolasi memiliki 2 sinyal CH3, 5 sinyal CH2, 3 sinyal CH dan 2 sinyal C.
Gambar 7. Spektrum DEPT 135 dan DEPT 90 senyawa murni
Gambar 8. Usulan struktur senyawa hasil
Data spektrum NMR 1D ini selanjutnya dibandingkan
dengan data pembanding bis (2-etilheksil) ftalat yang telah dilaporkan sebelumnya dari bunga Calotropis gingantea (Habib dan Karim, 2009).
Berdasarkan analisa data spektroskopi UV, IR, dan NMR 1D serta data pembanding yang digunakan maka diusulkan senyawa hasil isolasi adalah bis (2-etilheksil) fta-
lat dengan rumus molekul C24O4H38 dan struktur molekul seperti ditunjukkan pada Gambar 8.
KESIMPULAN
Senyawa hasil isolasi dari ekstrak etil asetat jamur endofitik yang dikultivasi dalam medium PDB diidentifikasi sebagai turunan ftalat yaitu bis(2-etilheksil) ftalat.
DAFTAR PUSTAKA
Elfita, Muharni, Munawar, Legasari, L., and Darwati. 2011a. Antimalaria
Compounds from Endophytic Fungi of Brotowali (Tinaspora crispa L). Indonesian Journal of Chemistry. 11(1): 53-58.
Elfita, Muharni, Indah, T., 2011b. Secondary Metabolite of Aspergillus fumigatus, an Endophytic Fungi of The Medicinal Plant Garcinia griffithii. Makara of Science Series. 15 (2): 124-128.
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, and Oktasari, A. 2011c. Antimalarial Compound from Endophytic Fungi of Sambiloto (Andographis paniculata Nees). Jurnal Natur. 13(2):123-129.
Elfita, Muharni, Munawar, Rizki. 2012a. Isolation of Antioxidant Compound from Endophytic Fungi Acremonium sp from The Twigs of Kandis Gajah (Garcinia griffithii T. Anders). Makara of Science Series. 16 (1): 46-50.
Elfita, Muharni, Munawar, Aryani, S. 2012b. Secondary Metabolite from Endophytic Fungi Aspergillus niger of The Stem Bark of Kandis Gajah (Garcinia griffithii T. Anders). Indonesian Journal of Chemistry. 12(2):195-200.
Elfita, Munawar, Muharni, Sitanggang, J. 2013. Efektivitas Ekstrak Metanol Jamur Endofitik Aspergillus sp dari Tumbuhan Brotowali (Tinaspora Crispa) dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella typhi dan Shigella dysentriae pada Feses Mencit. Prosiding, Seminar Nasional Kimia dan pendidikan Kimia 2013, Unnes Semarang, 155-160.
Habib, M. R dan Karim, M. R. 2009. Antimicrobial and Cytotoxic Activity of Di-(2-ethylhexyl) Phthalate and Anhydrosophoradiol-3-acetate Isolated from Calotropis gigantea (Linn.) Flower. Mycobiology 37(1) : 31-36.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Jakarta : Yayasan Sarana Wana Jaya
Martin, teresita S. 1995. Clerodane Diterpene Glucosides from Tinospora Rumphii. Phitochemistry vol 40 No.6 : 1729-1736
Maurya, R., Versha, W., Anjulika, T., and Randhir, S. K. 1997. A Sesquiterpene Glucosida from Tinospora Cordifolia. Phytochemistry, Vol 44, No.4 : 749-750.
Radji, M. 2005. Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit dalam Pengembangan Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian, 2 (3),113 – 126.
Strobel G., Daisy B., Castillo U., and Harper J. 2004. Natural Products from Endophytic Mikroorganisms. J. Nat. Prod, 67, 257-268.
Sulaiman, M. R., Zakaria, Z. A., and Rihlan, R. 2008.Antiociceptive and Inflammatory Activities of Tinospora Crispa in Various Animal Models. International Journal of Tropical Medicine, 3(3),66-69.
Wazir, V., Rakesh, M., and Randhir, S. K. 1995. Cordioside, A Clerodane Furano Diterpene Glucoside From Tinospora Cordifolia. Phitochemistry,38(2),447-449.