BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Belakangan ini penggunaan semikonduktor mempunyai peranan yang sangat penting di bidang elektronika yang penggunaannya tidak terbatas pada arus lemah saja. Suatu hal yang penting untuk memahami konduksi elektronik baik pada bahan konduktor maupun pada semikonduktor adalah susunan pita atom. Pada bahan-bahan terdapat pita konduksi maupun pita valensi. Pada konduktor kedua pita tersebut saling menumpuk, pada isolator jarak keduanya cukup jauh. Sedangkan pada semikonduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan ini memungkinkan terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi misalnya: panas, medan magnet, dan tegangan yang cukup tinggi. Semikonduktor adalah bahan penghantar arus listrik yang terbatas. Bahan ini bisa menghantarkan dalam jumlah tertentu atau dalam keadaan tertentu. Bahan yang termasuk jenis ini adalah germanium, silikon dan karbon. Transistor, dioda dan komponen aktif lainnya biasanya menggunakan germanium atau silikon, sedangkan untuk perangkat pasif (seperti resistor) menggunakan karbon. Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant . 1.2. Rumusan Masalah 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Belakangan ini penggunaan semikonduktor mempunyai peranan yang sangat penting
di bidang elektronika yang penggunaannya tidak terbatas pada arus lemah saja. Suatu hal
yang penting untuk memahami konduksi elektronik baik pada bahan konduktor maupun pada
semikonduktor adalah susunan pita atom. Pada bahan-bahan terdapat pita konduksi maupun
pita valensi. Pada konduktor kedua pita tersebut saling menumpuk, pada isolator jarak
keduanya cukup jauh. Sedangkan pada semikonduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan
ini memungkinkan terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi misalnya: panas, medan
magnet, dan tegangan yang cukup tinggi.
Semikonduktor adalah bahan penghantar arus listrik yang terbatas. Bahan ini bisa
menghantarkan dalam jumlah tertentu atau dalam keadaan tertentu. Bahan yang termasuk
jenis ini adalah germanium, silikon dan karbon. Transistor, dioda dan komponen aktif lainnya
biasanya menggunakan germanium atau silikon, sedangkan untuk perangkat pasif (seperti
resistor) menggunakan karbon.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah
kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
Bagaimana aplikasi semikonduktor pada transistor dan dioda, serta fungsinya dalam
elektonika?
1.3. Tujuan Pembuatan
Penulisan paper atau makalah ini bertujuan agar kita lebih mengetahui apa itu semikonduktor,
dan bagaimana aplikasi dari bahan semikonduktor dalam kehidupan kita sehari-hari
Ada beberapa keunggulan dari penggunaan transistor dibanding dengan penggunaan
tabung vakum udara, antara lain:
a. Ukurannya kecil
b. Pemakaian dayanya kecil (power consumption)
c. Lebih murah dan lebih realiable (dapat dipercaya)
2. Transistor Tanpa Bias
Pada gambar 3.4 a menunjukkan majority carrier sebelum bergerak melewati
junction. Elekton bebas berdifusi melewati junction yang mana menghasilkan dua lapisan
penggosongan (gambar 3.4.b). Untuk setiap lapisan penggosongan ini potensial barriernya
sebesar kira-kira 0.7 V (untuk silikon) pada suhu 25º C (untuk transistor germanium 0.3 V).
Ada tiga daerah yang mempunyai level doping yang berbeda, lapisan penggosongan
tidak mempunyai lebar yang sama, makin banyak suatu daerah di-dop, makin besar
konsentrasi ion dekat junction.
E B C
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - --
+ + +
+ + +
+ + +
+ + +
- - - - - -
- - - - -- -
- - -- - -
-- - - - --
-
N P N
(a)
E B C
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- - - - - +
- + + -
- + + -
- + + -
- + + -
+ - - - - -
+ - - - -
+ - - - - -
+ - - - - -
(b)
Gambar 4.2 Lapisan Penggosongan
7
3. Transistor dengan Bias Forward-Reverse
a. Prinsip Kerja
Pada gambar 3.5 menunjukkan bahwa diode emitter dibias forward dengan diode kolektor
dibias reserve. Kondisi ini disebut Transistor Bias Forward-Reserve (FR).
Kita mengharapkan memperoleh arus emitter yang besar karena diode emitter dibias
forward, dan kita tidak mengharapkan arus kolektor yang besar karena diode kolektor dibias
reserve, tetapi dalam kenyataannya lain, malah kita memperolah arus kolektor yang besar.
Gambar 4.3 Cara kerja Transistor Bias Forward-Reserve
Pada saat awal bias forward diberikan pada diode emitter, elektron-elektron dalam emitter
belum memasuki basis. Jik kemudian VEB naik lebih besar daripada potensial barrier (> 0.7
Volt), maka banyak elektron-elektron emitter memasuki daerah basis.
Elektron-elektron ini dalam basis dapat mengalir dalam dua arah, yang pertama kearah
bawah basis yang tipis menuju basis dan kedua kearah junction kolektor menuju ke dalam
daerah kolektor.
Elektron yang mengalir ke bawah melalui daerah basis, mereka akan jatuh ke dalam hole-
hole dan mengalami proses rekombinasi dengan hole basis, selanjutnya mengalir ke dalam
kawat basis luar. Arus ini desebut arus rekombinasi dan arus ini kecil sekali. Hmpir kurang
dari 5% arus yang diinjeksikan emitter akan mengalir ke bawah basis.
Sedangkan arus emitter yang menuju ke arah kolektor, bias forward akan memaksa
elektron emitter masuk ke daerah basis yang tipis terus menuju ke daerah penggosongan
kolektor. Selanjutnya medan lapisan penggosongan kolektor akan mendorong arus elektron
ke dalam daerah kolektor. Elektron ini akan melewati daerah kolektor terus menuju ke kawat
kolektor. Hampir lebih dari 95% arus diinjeksikan emitter akan mengalir ke kolektor.
8
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Bias forward pada diode emitter akan mengandalkan jumlah elektron yang diinjeksi ke dalam
basis. Makin besar potensial VEB, makin banyak elektron yang diinjeksi.
2) Bias reserve pada diode kolektor mempunyai pengaruh yang kecil terhadap banyaknya
elektron yang memasuki kolektor. Dengan menaikkan VCB tidak akan banyak pengaruhnya
terhadap jumlah elektron yang sampai pada lapisan penggosongan kolektor.
b. Simbol Transistor
Gambar 4.4 Simbol-simbol Transistor
Dari gambar tersebut menunjukkan simbol-simbol transistor NPN dan PNP. Emitter
mempunyai tanda panah, sedangkan kolektor tidak. Satu hal yang perlu diingat, bahwa tanda
panah pada emitter menunjukkan arah arus konvensional emitter (arah arus konvensional
berlawanan dengan arah arus elektron).
Selain penggunaan transistor seperti diatas, transistor juga dapat digunakan sebagai
rangkaian penguat. Bila suatu transistor akan digunakan sebagai penguat sinyal
arus/tegangan, maka pada outputnya diberi tahanan beban (RL) dan pada inputnya
dimasukkan sinyal yang akan dikuatkan. Sinyal input umumnya merupakn tegangan atau arus
bolak-balik dan sebelum sinyal memasuki transistor biasanya dipasang suatu kondensator
yang berfungsi untuk melakukan sinyal dan mencegah/memblokir tegangan searah (DC).
9
B
C
E
Jenis PNP Jenis NPN
B
C
E
Demikian pula pada bagian outputnya, tahanan beban akan digandeng dengan suatu
kondensator ke bagian selanjutnya dengan alasan yang sama.
Ada tiga macam dasar rangkaian penguat, yaitu:
a. Common Base Amplifier
b. Common Emitter Amplifier
c. Common Collector Amplifier
Gambar 4.5 Jenis rangkaian penguat
Untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul di dalam rangkaian penguat terdapat
karakteristik-karakteristik dari transistor. Karakteristik itu biasanya diberikan oleh pabrik
pembuat transistor tersebut, yaitu:
a. Karakteristik input, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus
input dengan tegangan input dengan suatu unsur output tertentu.
b. Karakteristik output, yaitu karakteristik yang menggambarkan hubungan antara arus
output dengan tegangan output pada suatu unsur input tertentu.
c. Karakteristik gabungan antara karakteristik input dengan karakteristik output.
4.1.2 Diode
Pada suhu ruangan, suatu semikonduktor tipe P mempunyai pembawa muatan
sebagian besar berupa hole-hole sebagai hasil pemasukan tak-murnian, dan sebagian kecil
berupa elektron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energi thermal. Dipihak lain, dalam
10
Vs
IEIC
RS
VBB+
-
-+VCC
RLVBEVCB
Common Base AmplifierCommon Emitter Amplifier
Vs
IC
IB
VEBVCEIE
VCCVBB+-
-+
RLRS
Common Collector Amplifier
Vs
IE
IB
VEBVCB
ICRSRL
VBB
VCC -+
+-
semikonduktor tipe N pembawa muatan sebagian besar berupa elektron-elektron bebas dan
hanya mengandung sebagian kecil hole-hole. Jika kedua tipe semikonduktor tersebut
digunakan secara terpisah, masing-masing tipe tidak lebih dari suatu penghambat (resistor)
karbon. Akan tetapi apabila kedua tipe tersebut dihubungkan, maka hasilnya berupa suatu
penghantar satu arah. Dan apabila kedua tipe tersebut digabungan maka akan menghasilkan
sesuatu yang disebut Diode yang merupakan singkatan dari di yang berarti dua dan ode yang
artinya elektrode Maka arti dari diode adalah suatu piranti dua elektrode yang dapat mengalir
arus pada arah tertentu. Adapun simbol dari diode itu sendiri yakni :
Ada beberapa tipe diode:
1. Tipe diode P-N dengan forward bias (pra-tegangan maju)
Gambar 4.6 Type Dioda P-N dengan Forward bias (pra-tegangan maju)
Prinsip kerjanya yakni diode P-N disambungkan dengan baterai yang bersifat
variable, dimana potensial positif dihubungkan ke tipe P dan potensial negatif dihubungkan
dengan tipe N. Diumpamakan bahwa kontak-kontak A dan B adalah baik dan ideal, tanpa ada
potensial kontak.
Kita anggap potensial awal baterai adalah 0 volt, bila suatu elektron bebas dari tipe N
ingin memasuki daerah barrier, elektron ini menghadapi tembok ion-ion negatif yang akan
menolaknya kembali ke daerah N semula. Pada awalnya, tembok ion-ion negatif itu masih
rendah (tipis) dan elektron-elektron bebas dari tipe N yang mempunyai energi yang cukup
11
Simbol Dioda
+-
P N
+
-
+ +
-
+
-
+
-
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + ++
-
+ +
-
+
-
+
-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
VT
+ -
besar masih mampu menerobos dan mengatasi tembok tersebut. Namun hasil penerobosan ini
akan menghasilkan pembentukan tembok ion-ion negatif yang baru, yang akibatnya tembok
ion-ion negatif makin tinggi (tebal), sehingga energi elektron-elektron bebas ini tidak lagi
cukup untuk mengatasi tolakan ion-ion negaitf tersebut.
Apabila potensial baterai secara perlahan-lahan dinaikkan hingga mencapai
potensial 0.7 V, maka elektron-elektron pada sisi N dekat persambungan akan memperoleh
energi yang cukup besar untuk memasuki sisi P. Selanjutnya apabila potensial baterai
tersebut dinaikkan kembali, maka kedua sisi kristal P dan N akan ada madan listrik yang akan
mendorong hole-hole dari sisi P akan melewati persambungan dari kiri ke kanan dan
elektron-elektron bebas dari sisi N akan melawati persambungan dari kanan ke kiri.
Apabila potensial baterai diperbasar terus, maka suatu saat diode akan hangus, sebab
arus yang mengalir terlampau besar.
Selain daripada itu terdapat pula pengaliran arus karena penyusupan minority carriers
yang disebabkan adanya suhu. Arus listrik yang disebabkan penyusupan minority carriers
dinamakan arus diffusi, sedangkan arus karena adanya tekanan dari medan listrik yaitu arus
karena majority carriers dinamakan arus hantaran (drift current atau conduction current).
Jadi melalui persambungan terjadi pengaliran arus dengan mudah yang terdiri dari:
1. Majority carriers negatif dari kanan ke kiri
2. Majority carriers positif/hole dari kiri ke kanan
3. Minority carriers positif dan negatif baik ke kanan maupun ke kiri
Karena pengaliran arus di dalam forward bias ini dapat dilakukan dengan mudah,
maka tahanan dari batang ini (tipe P dan tipe N) dalah kecil.
2. Tipe diode P-N dengan Reversed bias (pra-tegangan balik)
Gambar 4.7 Type Dioda P-N dengan Reserved bias (pra-tegangan balik)
12
+-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + +
- - - - -
+ + + ++
-
+ +
-
+
-
+
-
+
-
+ +
-
+
-
+
-
VT
- +
P N
Seandainya potensial dari baterai dibuat sedemikian rupa sehingga tipe P mendapat
potensial negatif dan tipe N mendapat potensial positif, maka majority carriers pada masing-
masing tipe akan ditarik oleh potensial baterai, yaitu elektron-elektron bebas bergerak ke
kanan dan hole-hole bergerak ke kiri meninggalkan batang.
Apabila ada kemungkinan arus IR mengalir maka arus ini semata-mata terdiri dari arus
diffuse, jadi kecil sekali, sehingga batang dengan reversed bias hampir mengalirkan arus yang
tidak ada artinya, umumnya berjumlah beberapa mikro-ampere saja atau dapat dikatakan
tahanan batang besar. Arus ini dinamakan arus jenuh atau saturation current.
Apabila potensial reversed bias makin lama makin besar sehingga melampoi
breakdown voltage, maka arus IR menjadi besar sekali mencapai tingkatan tertentu yang
disebut Zener Level.
Dengan adanya perilaku diode baik forward maupun reversed bias yang demikian,
maka diode dapat dipakai sebagai penyearah arus bolak-balik.
Selain tipe diode diatas, ada juga beberapa macam diode lainnya :
a. Zener Diode
Simbol :
Karakeristik : Mulai dari arus > I3 zener diode akan memberikan tegangan yang konstan yaitu
sebesar VZ.
Fungsi : 1. Stabilisator tegangan
2. Sebagai clipper pada sirkit pulsa
Gambar :
b. Light Emitting Diode (LED)
Simbol :
Karakeristik : Diode dibuat dari bahan Gallium Arsenit. Bila diode tersebut dialiri arus, maka
LED akan menyala. Makin besar yang dialirkan, maka cahaya yang dipancarkan oleh LED
makin terang.
Gambar :
Fungsi : 1. Display (perangkat/permainan)
2. Switching Circuit
13
A K
A K
c. Thermionic Diode
Simbol :
Karakeristik : Diode ini mempunyai slave yang lebih linier dan mempunyai swing yang lebih
besar.
Gambar
Fungsi : 1. Pulse Circuit
2. Switching Circuit
Adapun karakteristik dari diode itu sendiri yakni mudah mengalirkan arus apabila tipe
P-nya diberi potensial positif dan boleh dikatakan hampir tidak dapat mengalirkan arus
apabila tipe P-nya diberi potensial negatif. Dan disamping digambarkan simbol dari diode
tersebut dengan arah panah adalah sebagai arah pengaliran arus yang mudah. Jadi apabila
diode diletakkan pada tegangan bolak-balik arus hanya dapat mengalir selama setengah
periode saja.
14
A K
SIFAT BAHAN ISOLATOR
Bahan yang disebut sebagai bahan isolator adalah bahan dielektrik, ini disebabkan jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat. Elektro-elektronya sulit untuk bergerak atau bahkan tidak sangat sulit berpindah, walaupun telah terkena dorongan dari luar. Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik). Pentyekat listrik terutama dimaksudkan agar listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan penyekat tersebut diberi tegangan listrik. Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan yang sesuai. Selain syarat tersebut juga diperlukan syarat yang lain yang dipertimbangkan untuk memenuhi pemakaianya, antara lain :
Sifat Kelistrikan
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku).
Sifat Mekanis
Mengingat luasnya pemakaiannya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.
Sifat Termis
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak bahan penyekat yang digunakan.
Sifat Kimia
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan kimia bahan. Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut :
* Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)* Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)* Gelas dan keramik* Plastik
15
* Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya* Bahan yang dipadatkan.
Penyekat bentuk cair yang penting dan banyak digunakan adalah minyak transformator dan macam-macam hasil minyak bumi. Sedang penyekat bentuk gas adalah nitrogen dan karbondioksida (CO2). Penggunaan bahan isolator selain sebagai bahan penyekat adalah sebagai bahan tahanan (resistor). Bahan tahanan yang umumnya dipakai merupakan paduan/ campuran logam-logam terdiri dari dua atau lebih unsur bahan campuran. Pemakaian bahan tahanan dalam kelistrikan, antara lain :
* Untuk pembuatan kotak tahanan standart dan shunt* Untuk tahanan dan rheostats* Untuk unsur pemanas, kompor listrik dan sebagainya.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki tahanan jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan tahanan. pada keadaan panas yang tinggi tidak mudak dioksidir sehingga menjadi berkarat.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik
yang berada di antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai isolator pada suhu yang sangat rendah, pada suhu ruangan besifat sebagai
konduktor.
Semikonduktor merupakan bahan bukan konduktor murni bahan-
bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut semikonduktor yang lebih baik
sebab logam memliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehinga elektronnya
dapat bergerak bebas.
Aplikasi bahan semikonduktor pada umumnya digunakan sebagai