Top Banner
2 3 7 N0. 12 7 JANUARI 2006 DUA MINGGUAN REKONSTRUKSI ACEH http://e-aceh-nias.org/ceureumen/ GRATIS PANTON Bila Pengungsi Menahan Gatal Ada Proyek Fiktif Jerman di Sabang Pengungsi “Debat Kusir” dengan Bupati Bumoe Aceh ka aman dinoe Hana le laloe GAM ngoen teuntra Beude ka dikoh teuntra dipuwoe Seumoga tanyoe udep seujahtra Di pak peumimpin pih ka meugantoe Ban troek geuwo laju kalon syedara Ka geujanji bak teungoh thon nyoe warga geupuwoe bek le di tenda Tgk Mustafa peumimpin tanyoe Wajeb tahiro ta kritik lanja Nyoe han geupateh tawiet jaroe Ke jeut neujak woe u jakarta NYAK MANEH Jika kita melintasi jalan menuju Kampung Jawa, tepatnya di kawasan Keudah Banda Aceh, di sisi kiri jalan, kita akan melihat plang nama yang sangat sederhana, “Bengkel Las Berkah”. Dengan bangunan seadanya, serta lahan yang sempit, bengkel ini terus berkarya, men- ciptakan berbagai bentuk terali dan pagar besi. Bengkel yang baru dibuka sejak 20 Mai 2005 lalu, menurut pemiliknya, Wahyu, se- mata-mata bukan untuk mencari untung, namun untuk membiayai sembilan orang anggota keluarganya yang kini menjadi anak yatim akibat bencana tsunami, dan menjadi tanggungannya. Menyambung hidup Wahyu, prajurit TNI berpangkat Praka, Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Las Wik Sari Banda Aceh [email protected] sehari-hari berdinas di Makodam Iskandar Muda ini, bertempat tinggal di Rumah Dinas komplek TNI Neusu Jaya. Namun karena rumahnya yang kecil, maklum hanya asrama, dia hanya menampung dirumahnya lima anak yatim, yang masih bersekolah di SD dan SMU. Sedangkan yang kuliah, ditempatkan- nya di bengkel. “Sekarang bukan untung yang saya pikir- kan, tapi bagaimana mereka bisa berusaha untuk menyambung hidup dan memiliki keahlian. Paling tidak kini mereka tidak men- jadi anak terlantar,” katanya bersemangat. Untuk membuka usahanya ini, Dia me- makai modal sendiri, tanpa ada bantuan pihak lain. “Sekitar Rp.15 juta modal awal yang saya keluarkan untuk usaha ini. Se- dangkan penghasilannya tidak besar, tapi cukuplah untuk biaya mereka sekolah dan makan sehari-hari,” kata Wahyu, tanpa mau merinci jumlahnya. Tidak perlu dikasihani Menurut Yudhi, salah seorang anak yatim yang kini tinggal di bengkel, hubungannya dengan Wahyu sangat dekat. Karena Wahyu adik dari almarhum ayahnya. “Sebelum tsunami Paman Wahyu sering membantu kami, karena ayah telah lama meninggal, jauh sebelum tsunami. Cuma ibu yang menjadi korban tsunami lalu,” kata Yudhi. Yudhi mengaku rata-rata penghasilan ko- tor perbulan bengkel ini Rp.3 juta lebih. Dan setelah hasilnya dibagi, sisanya dipergunakan untuk biaya makan dan sekolah serta kuliah- nya. “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah bersyukur, kare- na ada usaha yang dapat dijalankan dan menghasilkan uang, tanpa harus hidup ber- gantung dari belas kasihan orang,” katanya.HOTLI SIMANJUNTAK Temukan berbagai tulisan yang berkaitan dengan perbaikan ekonomi di Cerita Sampul halaman 4-5
8

Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

Feb 17, 2018

Download

Documents

truongnhi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

2

3

7

N0. 12 ■ 7 JANUARI 2006 ■ DUA MINGGUAN

REKONSTRUKSI ACEH

http://e-aceh-nias.org/ceureumen/

GRATIS

PANTON

Bila PengungsiMenahan Gatal

Ada Proyek FiktifJerman di Sabang

Pengungsi “DebatKusir” dengan Bupati

Bumoe Aceh ka amandinoeHana le laloe GAMngoen teuntraBeude ka dikoh teuntradipuwoeSeumoga tanyoe udepseujahtra

Di pak peumimpin pihka meugantoeBan troek geuwo lajukalon syedaraKa geujanji bakteungoh thon nyoewarga geupuwoe bek ledi tenda

Tgk Mustafapeumimpin tanyoeWajeb tahiro ta kritiklanjaNyoe han geupatehtawiet jaroeKe jeut neujak woe ujakarta

NYAK MANEH

Jika kita melintasi jalan menuju KampungJawa, tepatnya di kawasan Keudah BandaAceh, di sisi kiri jalan, kita akan melihat plangnama yang sangat sederhana, “Bengkel LasBerkah”.

Dengan bangunan seadanya, serta lahanyang sempit, bengkel ini terus berkarya, men-ciptakan berbagai bentuk terali dan pagarbesi.

Bengkel yang baru dibuka sejak 20 Mai2005 lalu, menurut pemiliknya, Wahyu, se-mata-mata bukan untuk mencari untung,namun untuk membiayai sembilan oranganggota keluarganya yang kini menjadi anakyatim akibat bencana tsunami, dan menjaditanggungannya.

Menyambung hidupWahyu, prajurit TNI berpangkat Praka,

Sembilan Yatim yang Bertahandengan Bengkel Las

Wik SariBanda Aceh

[email protected]

sehari-hari berdinas di Makodam IskandarMuda ini, bertempat tinggal di Rumah Dinaskomplek TNI Neusu Jaya. Namun karenarumahnya yang kecil, maklum hanya asrama,dia hanya menampung dirumahnya limaanak yatim, yang masih bersekolah di SD danSMU. Sedangkan yang kuliah, ditempatkan-nya di bengkel.

“Sekarang bukan untung yang saya pikir-kan, tapi bagaimana mereka bisa berusahauntuk menyambung hidup dan memilikikeahlian. Paling tidak kini mereka tidak men-jadi anak terlantar,” katanya bersemangat.

Untuk membuka usahanya ini, Dia me-makai modal sendiri, tanpa ada bantuanpihak lain. “Sekitar Rp.15 juta modal awalyang saya keluarkan untuk usaha ini. Se-dangkan penghasilannya tidak besar, tapicukuplah untuk biaya mereka sekolah danmakan sehari-hari,” kata Wahyu, tanpamau merinci jumlahnya.

Tidak perlu dikasihaniMenurut Yudhi, salah seorang anak yatim

yang kini tinggal di bengkel, hubungannyadengan Wahyu sangat dekat. Karena Wahyuadik dari almarhum ayahnya.

“Sebelum tsunami Paman Wahyu seringmembantu kami, karena ayah telah lamameninggal, jauh sebelum tsunami. Cuma ibuyang menjadi korban tsunami lalu,” kataYudhi.

Yudhi mengaku rata-rata penghasilan ko-tor perbulan bengkel ini Rp.3 juta lebih. Dansetelah hasilnya dibagi, sisanya dipergunakanuntuk biaya makan dan sekolah serta kuliah-nya.

“Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasanmemang. Tapi kami sudah bersyukur, kare-na ada usaha yang dapat dijalankan danmenghasilkan uang, tanpa harus hidup ber-gantung dari belas kasihan orang,”katanya.■

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

KTemukan berbagai tulisanyang berkaitan denganperbaikan ekonomidi Cerita Sampulhalaman 4-5

Page 2: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

■ REDAKSI CEUREUMeN ■Pemimpin Redaksi: Sim Kok Eng Amy ■ Sekretaris Redaksi: Siti Rahmah ■ Redaktur: Nani Afrida ■ Wartawan: Mounaward Ismail, Muhammad Azami ■

Koordinator Artistik: Mahdi Abdullah ■ Fotografer: Hotli Simanjuntak ■ Dengan kontribusi wartawan lepas di Aceh ■ Alamat: PO BOX 061 Banda Aceh 23001.Email: [email protected] ■ Percetakan dan distribusi oleh Serambi Indonesia.CEUREUMeN merupakan media dwi-mingguan yang didanai dan dikeluarkan oleh Decentralization Support Facility (DSF atau Fasilitas PendukungDesentralisasi). DSF merupakan inisiatif multi-donor yang dirancang untuk mendukung kebijakan desentralisasi pemerintah dengan meningkatkankeselarasan dan efektifitas dukungan dari para donor pada setiap tingkatan pemerintahan. Misi dari CEUREUMeN adalah untuk memberikan informasidi Aceh tentang rekonstruksi dan berita yang bersifat kemanusiaan. Selain itu CEUREUMeN diharap bisa memfasilitasi informasi antara komunitasnegara donor atau LSM dengan masyarakat lokal.

■ ■ ■ TANYA JAWAB

CEUREUMeN2 ANTIKORUPSI

Anda bisa mengirimkan pertanyaan apa pun yang ingin Anda ke-tahui, terutama mengenai masalah rekonstruksi dan rehabilitasi. Redaksiakan mencarikan jawaban untuk pertanyaan Anda. Kirimkan ke PO BOX061 Banda Aceh 23001 atau email [email protected] denganmencantumkan “Rubrik Tanya Jawab”

ETIKA banyak Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) asing berbondong-bondong masuk Aceh, semua dianggap

bak “malaikat penolong”. Tapi tunggu dulu, taksemua LSM asing itu berhati “suci”. Ini adalah satubukti bahwa ada LSM yang cuma menambah ko-cek pribadi. Caranya; buat proyek fiktif. Hasil in-vestigasi Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Acehyang diserahkan ke Ceureumén mengindikasikandi Kota Sabang, FIG Forderund InteressengemeinSchaft (FIG) Indonesia memiliki sejumlah proyek“bohong-bohongan”.

FIG-Indonesia sudah menerima dana sebesarUS$ 1.254.900 juta. Dana sebesar itu akan dipakaiuntuk membangun beberapa fasilitas di Pulo Weh.Di antaranya Pembangunan 5 unit sekolah, pem-berian boat dan perbaikan boat untuk nelayan,pembangunan rumah 194 unit, pembangunan balainelayan.

Hanya RehabNah dari investigasi itu ditemukan beberapa

kejanggalan antara lain, sekolah yang sejatinyadibangun 5 unit, tapi hanya merehab 2 unit gedungsekolah yaitu SMP 3 Balohan dan SD Neg 27Beurawang.

Makanya tak heran kalau yang dikerjakan ha-nya pengecetan ulang bangunan lama serta mem-bangun beberapa ruang kelas baru. Hal yang samajuga terjadi pada bantuan kapal.

Bohongi WargaMencermati temuan tersebut di atas, GeRAK

Aceh minta, kepada Bapel BRR untuk menindaklan-juti laporan masyarakat tersebut serta memberikansanksi tegas terhadap penyimpangan yang terjadi.

“Kepada perwakilan pemerintahan Jerman agarmengusut kasus tersebut, karena sumber dana un-tuk bantuan itu berasal dari masyarakat dan pe-

Ada Proyek Fiktif Jermandi Sabang

Indra A. LiamsiBanda Aceh

[email protected]

Rencana Proyek1. Pembangunan 5 unit sekolah2. Pemberian 70 unit boat3. Perbaikan 20 unit boat4. Pembangunan rumah 194 unit, 22 unit di

desa Paya Putih5. Pembangunan balai nelayan

Realisasi Proyek1. Rehab SMP 3 Balohan2. Rehab SD Neg 27 Beurawang3. Pengecetan ulang bangunan lama4. Membangun beberapa ruang kelas baru.5. Salurkan hanya 25 unit boat.6. Rumah yang sudah dibangun hanya 1 unit.

PROYEK FIKTIFFIG INDONESIA DI SABANG

■ Sumber GeRAK Aceh

merintah Jerman,” pinta Akhiruddin, ketua Ge-RAK Aceh.

BungkamKoordinator FIG (Forderund Interessengemein

Schaft) Indonesia, Hedrianus Edi ketika dihubungiCeureumén, Sabtu (31/12/05) untuk konfirmasimenyebutkan pihaknya punya bukti tandinganuntuk membantah laporan GeRAK.

Sayangnya pria yang disapa Edi ini cuma ber-janji akan mengirimkan berkas-berkas tersebut.“Buktinya banyak, biar saya fax saja,” katanya.Namun guna mempercepat prosesnya, Ceureuménmengusulkan agar dikirim via email saja. Edi se-pakat dengan ide tersebut.

Akan tetapi setelah ditunggu selama dua hari,klarifikasi dari FIG-Indonesia hingga media ini naikcetak belum juga dikirim. Begitu juga dengansejumlah short message service (SMS) juga tak ditang-gapi. ■

■ D

OK

GE

RA

K

T:GAM Bentuk Parpol

Apakah GAM jadi membentuk partai politik (par-pol) lokal untuk ikut dalam pilkada pada Apriltahun 2006?

T MuksalminaLambaro, Aceh Besar

Menurut Irwandi Yusuf, GAM belum mengam-bil keputusan apakah akan membentuk partaipolitik lokal atau tidak untuk ikut dalam pilkada

pada April tahun 2006. Yang sudah dibentuk GAM a-dalah Komite Peralihan Aceh (KPA). Menurut Irwandi,bisa jadi KPA ini menjadi parpol lokal, untuk kemudianbersaing dalam pilkada. Bisa juga tidak. Jadi, belum adasebuah kepastian kapan GAM akan membentuk parpollokal. (Baca Hal 8)

Rumah Sakit Gratis

Rumah sakit mana saja yang memberikan pela-yanan gratis di Banda Aceh ini. Soalnya, kalauRumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA)

meskipun gratis, tapi ramai sekali dan selalu penuh ka-marnya. Satu kamar sampai enam orang. Mungkin adarumah sakit lain yang memberi pelayanan gratis?

Azizah,Barak Kajhu , Aceh Besar

Sampai saat ini baru RSUZA yang masih mem-beri pelayanan gratis kepada siapa pun yang ber-obat ke rumah sakit ini. Rumah sakit milik peme-

rintah ini menggratiskan kamar inap, obat, maupun ban-tuan-bantuan lain sepanjang tersedia di rumah sakit ini.Pelayanan gratis ini memungkinkan karena adanya sub-sidi dari pemerintah.

Bisakah Kirim Karikatur?

Kami ingin tahu, sampai kapan tabloid Ceureuménterbit dan menyampaikan informasi-informasiyang berhubungan dengan rehabilitasi dan rekon

struksi. Mungkin tidak Ceureumén juga memuat karika-tur dari pembaca?

Sri MulyaniCunda, Lhokseumawe

Tabloid Ceureumén yang disponsori oleh Decen-tralisation Support Facility (DSF) direncanakanterbit sampai dengan bulan Agustus tahun 2006.

Karena keterbatasan halaman-nya, untuk saat iniCeureumén belum membuka ruang untuk karikatur daripembaca. Namun ke depan, saran Anda akan dipertim-bangkan.

J:

T:

J:

T:

J:

K

Salah satu kapal yang rusak dan diperbaiki LSM Jerman di sabang.

Page 3: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

M Y KC

3CEUREUMeNFOKUS

UDAH lima minggu ini, Marlina terkena gatal-gatal.Hampir di sekujur badannya keluar butiran bentolberwarna merah seperti biang keringat. “Kalau se-

dang keringatan, gatalnya minta ampun! Rasa gatalnyaseperti di dalam daging,” ucap Marlina.

Dalam setahun ini Keluarga Marlina mengungsi di Desa

Inilah 10 Peringkat Penyakityang Ngetop di Pengungsian

Ceureumén melakukan kunjungan ke beberapabarak dan tenda pengungsian untuk menanyakanpenyakit yang sering menyerang pengungsi. Inilah10 besarnya:1. Gatal-gatal2. Diare3. Batuk4. Flu5. Malaria

6. Pusing-Pusing7. Deman Berdarah8. Cacar9. Stres10. Gizi buruk pada anak

ENDATI gatal-gatal menempati urutan pertamayang sering dialami pengungsi, penyakit demamberdarah (DBD) bukanlah hal yang patut tidak di-

acuhkan. Terlebih di musim hujan seperti sekarang ini.Lokasi pengungsian yang padat biasanya akan berdam-

pak pada peluang berkembangnya nyamuk, termasuk de-mam berdarah dan malaria.

DBD, Monster yang Mengintai di PengungsianAsri Zaidir

Banda [email protected]

Padahal, lebih dari 60 % dari jumlah sekitar 500 ribuwarga selamat dari bencana alam gempa dan tsunami, 26Desember 2004, itu kini tinggal di barak-barak pengung-sian atau pun tenda.

Menurut data dinas kesehatan, ada kecendrungan pe-ningkatan penderita DBD, dalam 11 bulan terakhir. Yaitumencapai di atas 300 kasus, delapan orang diantaranyameninggal dunia. Dinas kesehatan mengaku telah melaku-kan fogging atau penyemprotan di sejumlah lokasi yangpositif terjangkit demam berdarah. ■

K

Masalah Air Bersih di Pengungsian

Bila Para Pengungsi Menahan GatalAsri Zaidir

[email protected]

Seorang anak kecilmelintas di depan

tenda di lokasipengungsian PanteRaja, Pidie. Kondisi

sanitasi dan airbersih yang kurangterjaga di pengung-sian menyebabkanbanyak pengungsi

terkena penyakitgatal-gatal.

Tu Kecamatan Pantee Raja, Pidie. Kampungnya di DesaKeudee Pantee Raja luluhlantak akibat tsunami 26 Desem-ber tahun lalu. Tak ada yang tersisa.

Menurut Istri dari Jafaruddin, penyebab penyakit gatal-gatal yang merajalela di pengungsian tersebut karena airdi sana tak lagi layak untuk digunakan. Paskatsunami, se-mua air yang keluar dari dalam tanah menjadi bau, kotordan juga terasa asin. Termasuk tiga sumur di Desa Tu.

Air pembawa gatalMarlina pernah nekad memakai air sumur untuk menye-

garkan tubuhnya sehabis menjemur ikan asin. Tapi ujung-ujungnya, Marlina musti dibawa oleh sang suami ke klinikdi Ulee Glee karena didera gatal-gatal.”Obat gratis dariDokter Korea tidak mempan, makanya suami membawasaya ke klinik di Ulee Glee,” kata Marlina.

Paskakejadian tersebut Ibu dua anak ini mengaku kapokmenggunakan air sumur. Bukan hanya karena gatal-gataltersebut telah menimbulkan parut luka pada kaki kiri di-tubuhnya yang legam. Dia terpaksa mengantri jatah airbantuan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang jum-lahnya terbatas.

Minta dibuatkan sumurPara pengungsi yang sudah tak tahan dengan kondisi

tersebut pernah meminta para pengurus kamp untuk mem-buatkan sumur bor. Namun menurut sang relawan, air didesa tersebut memang tak layak lagi untuk digunakan. Akhir-nya, sebanyak 250 orang pengungsi pun harus bisa bertahandengan air bantuan dari palang merah yang datang satukali sehari dengan muatan yang hanya 4000 Liter.

Menimpa anak-anakPenyakit gatal-gatal memang terlihat sepele, namun

penyakit ini cukup menganggu. Kebanyakan anak-anakmenderita penyakit ini di pengungsian akibat air yang ko-tor atau nyamuk yang ada disekitar kamp pengungsian.

Banyak bayi yang kulitnya seharusnya mulus, bintik-bintik akibat nyamuk dan atau konsumsi air yang kurangbersih.

“Kalau sudah begini, pasti deh anaknya rewel,” kata se-orang ibu pengungsi di kawasan Lhoknga Aceh Besar.

Si ibu tadi tetap masih bersyukur. “Untung air itu han-ya untuk mandi dan mencuci. Kalau digunakan untukmemasak atau minum bagaimana ya?” ■

Penyakit gatal-gatal memang terlihat se-pele, namun penyakit ini cukup mengang-

gu. Yang memprihatinkan penyakit inimenyerang anak-anak akibat air yang kotor

atau nyamuk yang ada disekitar kamppengungsian.

S

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Page 4: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

CEUREUMeN CERITA SAMPUL

Buat Anda yang ingin menyampaikan Suara Rakyat kecilberupa ide, saran, dan kritik tentang rekonstruksi bisa

melalui surat keTabloid CEUREUMéN

PO Box 061 Banda Aceh 23001email: [email protected]

Satu Tahun Tsunami“Pada-Mu Aku Berserah”

�Sahabat,�satu�tahun�berjalan-

nya�tsunami�membuat�kita�terpa-na�atas�segala�hal.�Dulu�ada�orangsombong�dengan�kekayaannya,sombong�dengan�jabatan�dan�ha-nya�yakin�dengan�yang�namanyamakhluk,�lupa�akan�Allah.

Kala�tsunami�hadir�semua�o-rang�terpana,�air�mata�pun�habis,kejayaan�tinggal�kenangan,�yangada�hanya�penyesalan.�Kenapadulu�aku�tak�pernah�mengingat-mu�Ya�Allah...

Satu�tahun�tsunami�mengingat-kan�aku�pada�ayah,�ibu,�kakakserta�adik-adikku�tercinta.�Mere-ka�semua�telah�tiada.�Aku�masihterbayang�masa�kami�kecil�dulu.Namun�entah�di�mana�merekasekarang.�Jika�masih�selamat�se-moga�Allah�SWT�mempertemu-kan�kami.�Kalau�dia�sudah�tiada,semoga�Allah�menempatkannyadi�posisi�yang�mulia.

Air�mata�ini�kering�kalaumengingat�masa�lalu.�Memang�takharus�ada�kata�penyesalan,�majuatau�kita�akan�tergilas��waktu,Meski�pada�akhirnya�waktu�jua-lah�yang�membuat�kita�hanyutdalam�kenangan.

Sahabat,�kita�tidak�tau�apa�co-baan�yang�serupa�akan�kembali?Apa�ini�bertanda�murka,�cobaanatau�bertanda�kasih�sayang�pen-cipta�dengan�hambanya?�Untukitu�kita�kembali�mengintrospeksi-kan�diri�dalam�renungan�sanubarisukma�yang�hakiki.

Hanya�pada-Mu�Ya�Allah�akuberserah,�hanya�pada-Mu�jua�akumeminta�dan�pada-Mu�jualah�akumohon�ampunan.

�Buchari Hamdan Yahya

Jln.T.IskandarLr.Mawar�No�01

Desa�LamtehKec�Ulee�Kareng

Banda�Aceh�

Suka dengan BahasaCeureumén

�Assalamualaikum, Wr WbSemoga�para�redaktur�dan

wartawan�Ceureumén�dalam�kon-disi�sehat�wal-afiat.�Saya�tergolongpembaca�setia�tabloid�ini.�Tentusaja�senang�karena�di�media�inisaya�mendapatkan�sesuatu�yanglain.�Meski�selayaknya�Ceureuménharus�banyak�membawa�pesan�pe-nerbit.�Seperti�sebuah�tabloid�yang

diterbitkan�pelaksanan�rekon�danrehab�di�Aceh�umpamanya.

Namun,�setelah�10�edisi�berar-ti�saya�melihat�Ceureumén me-mang�beda.�Kalau�boleh�saya�ka-takan�tabloid�ini�hampir�menjuruske�sistem�pemberitaan�media�ko-mersil,�yakni�kritis,�tidak�tundukpada�pesan�sponsor.�Dengan�katalain,�Ceureumén�yang�gratis�initernyata� bisa� menjalankanfungsinya�sebagai�media�semikomersil�yang�tidak�mati�nilai�kri-tiknya.

Selain�itu,�saya�juga�senangdengan�bahasa-bahasa�yang�di-tulis�Ceureumén.�Karena�cukupenak�buat�dimengerti�dan�tidaksok�ilmiah.�Terkadang�ada�jugawartawan�yang�tak�ingin�disebutnggak gaul,�lalu�nulis�amburadul.Pembaca�nggak tahu�apa�yang�di-maksud,�mungkin�juga�si�penulissendiri�juga�tak�mengerti�apa�yangingin�dia�sampaikan.��

Untuk�tabloid�ini,�saya�kirasudah�cukup�dengan�gaya�danformat�sekarang�yang�lebih�bagusdibandingkan�dengan�media-me-dia�lain.�Salut�deh�buat�Ceureumén,semoga�selalu�jaya�dan�panjangumurnya,�tapi�jangan�besar�kepa-la�karena�pujian�saya,�nanti�kalauada�yang�tak�benar�akan�saya�kri-tik�habis-habisan.�Terima�kasih.

�Sjamsul Haris

Jln�T�Nyak�Arief�No�29Lamnyong

Kec�Syiah�KualaBanda�Aceh

Sekolah Tenda

Saya�sangat�prihatin�denganmasih�banyaknya�anak-anakAceh�yang�bersekolah�di�tenda.Terlebih�lagi�saat�musim�hujanbegini.�Contohnya�kawasan�KutaAlam,�hingga�saat�ini�masih�adayang�bersekolah�di�tenda.�Apala-gi�di�Calang�dan�Lamno.

Sekolah�di�tenda�pasti�bisamempengaruhi�ilmu�yang�dise-rapnya.

Saya�berharap�pemerintah�bisalangsung�pro-aktif�untuk�mem-bangun�sekolah�demi�tunas�bang-sa�kita�ini.

Imbauan�ini�juga�saya�sampai-kan�untuk�pihak�NGO�yang�sela-ma�ini�“mengaku”�peduli�denganpendidikan�anak-anak�Acehpaskatsunami.

MiraLamteumen�Banda�Aceh

ESKIPUN�kegiatan�rehabilitasi�danrekonstruksi�di�Aceh�sedang�giat-gi-atnya�dilakukan,�namun�masyarakat

masih�kesulitan�untuk�mendapatkan�pekerjaan.Seperti�belum�ada�korelasi�antara�aktivitas�pem-bangunan�dengan�kebutuhan�tenaga�kerja.

Memang�institusi�resmi�seperti�Disnaker�atauBPS�belum�mempunyai�data�resmi�jumlah�pe-nganggur�di�seluruh�Aceh,�kecuali�untuk�BandaAceh.�Namun,�setelah�tsunami�setahun�lalu,�ba-nyak�sektor�produksi�mati�dan�ratusan�ribu�o-rang�kehilangan�pekerjaan.

Inflasi tinggiDi�sisi�lain,�memenuhi�kebutuhan�hidup�se-

makin�sulit.�Harga-harga�melambung.�Inflasi�diAceh�merupakan�yang�tertinggi�untuk�skala�na-sional,�sebagaimana�laporan�tahunan�Bank�Indo-nesia�30�Desember�2005.�

Di�tengah�kesulitan�mencari�kerja,�ada�saja�o-rang�kreatif,�yang�berusaha�bangkit�dengan�mo-dal�keberanian.�Mereka�bukan�saja��menciptakan

Sulitnya Mencari KerjaMuhammad Azami dan Novia Liza

Banda [email protected] dan [email protected]

pekerjaan�bagi�dirinya,�tapi�juga�mem-buka�peluang�besar�tersedianya�lapangan�kerja�bagiorang�lain.�(Baca Munira dan Pondok Lampuuk)

PNS jadi favoritKasubdin�Dinas�Tenaga�Kerja�dan�Kepen-

dudukan�(Disnaker)�Kota�Banda�Aceh,�Banta�Ali,mengatakan,�banyak�pengusaha�yang�sulit�untukbangkit,�sehingga�para�pekerja�menjadi�pengang-gur.�Di�sisi�lain,�investor�baru�pun�tidak�ada.

Walau�survey�yang�mendata�minat�pekerjaanbelum�dilakukan,�dapat�dipastikan�bahwa�men-jadi�Pegawai�Negeri�Sipil�(PNS)�merupakan�pili-han�favorit.�Salah�satu�buktinya,�tujuan�sebagianbesar�pembuat�kartu�kuning�di�Disnaker�untukmengikuti�tes�PNS.�■

M

Pengangguran di Banda Aceh

2004 : Dari 265.553 penduduk, ada41.040 yang menganggur

2005 : Dari 209.773 jiwa penduduk,ada 39.984 orang yang me-nganggur

Pedagang kecil lebih mudah mendapatkan modal usaha.

Program Cash for Work hingga saat ini masih menjadi salah satu pekerjaan yang membantu masyarakat dalam pemulihan■

HO

TLI

SIM

AN

JUN

TAK

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

Page 5: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

5CEUREUMeNCERITA SAMPUL

TAHUKAH ANDA?

● Pemerintah menyiapkan dana senilai Rp500 miliar untuk proses re-integrasi ter-hadap sedikitnya 3.000 orang mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM)di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

● Dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2006dan belum termasuk dana bantuan internasional.

● Alokasi dana reintegrasi itu akan diperuntukkan antara lain untuk memperbaikiinfrastruktur masyarakat yang rusak, pemberdayaan ekonomi dan membangunkembali rumah-rumah yang terbakar akibat konflik bersenjata. ■

ERKAITAN dengan prosesrekonstruksi yang sedangdilakukan besar-besaran

oleh BRR, dalam waktu dekat ini Di-nas Tenaga Kerja (Disnaker) BandaAceh akan mengusulkan beberapapelatihan seperti pertukangan batudan kayu, pengelasan, pembuatanpagar, tangga, konstruksi bangunan,furniture, las listrik dan sebagainya.

Hal ini dilakukan untuk me-menuhi kebutuhan lapangan yangsangat mendesak selama proses re-konstruksi, sehingga antara sumber

Program Pelatihan untuk Pencari Kerjadaya manusia dengan kebutu-han lapangan ‘klop’.

Peluang pelatihan itu tersendiribanyak dibuka bagi lulusan SekolahMenengah Atas (SMA), karenakebutuhan lapangan lebih terbukauntuk tingkat SMA.

Pernah dilakukanSebelumnya pelatihan serupa

pernah juga dilakukan. Disnaker se-belumnya melakukan program pe-latihan untuk tenaga kerja sebelumtsunami, tetapi hanya 17 paket yangdiikuti 272 orang.

Kini setelah tsunami program inimemblundak menjadi 60 paket yangdiikuti oleh 1.302 orang. ■

BNovia Liza

Banda [email protected]

EJAUH mata memandang, terdapathamparan padang rumput yangtumbuh liar luas membentang. Di se-

la-sela rerumputan liar yang tumbuh takberaturan itu terlihat cemara-cemara kecilyang ditanam teratur.

Di tengah-tengah hamparan itu, terda-pat tiga buah bangunan semi permanenyang baru selesai dibangun. Salah satunyamilik pasangan suami-istri M Yusuf (50)dan Nursiah (46).

Pernah jual ikanM Yusuf dan Nursiah sebelum tsunami

rupanya juga pernah berdagang di ka-wasan pantai Lampuuk ini. Ia berjualanikan bakar. Setiap harinya mereka bisameraup keuntungan sebanyak Rp 1 juta.Namun, tsunami telah mengubah semua-nya. Tempat usaha mereka yang dulusudah rata dengan tanah. Tidak keting-galan, rumah mereka di daerah pasarLhoknga pun ikut hancur.

Sebuah Pondok Singgah di LampuukDengan menyewa tanah di lokasi pantai

itu seharga Rp 350.000 per tahun, pasanganini mencoba bangkit kembali. “Di sini bi-asanya pengunjung ramai yang datang diatas pukul 15.00 WIB,” ungkap M.Yusuf, ayah dari tiga orang anak ini denganyakin.

Menurutnya, modal dagang yang telahdigunakan sebesar Rp 5 juta, berasal daripinjaman koleganya. Dengan keuntunganyang diperoleh sebesar Rp 100 ribu perharinya, pasangan ini optimis untuk melan-jutkan usaha mereka.

Supaya selalu amanBahkan mereka berniat untuk membu-

ka warung yang lebih besar lagi dan mem-pekerjakan beberapa orang di pantai yangdikenal sebagai tempat rekreasi ini.

Namun, terlepas dari itu semua, merekameminta satu pra-syarat lagi untuk me-mudahkan mereka berusaha, yaitu keama-nan. “Kita berharap supaya Aceh terusaman. Agar turis-turis mau datang kemba-li ke pantai Lampuuk,” kata sang suamisambil tersenyum. ■

Firman HadiBanda Aceh

[email protected]

S

M Yusuf dan istri di pondok singgah, Lampuuk, Aceh Besar.

■ F

IRM

AN

HA

DI

AGI yang sering meneliti si-tus budaya di Aceh, namakampung Pande, Kec. Kuta-

raja, Banda Aceh, bukanlah namayang asing, karena di sana terdapatmakam-makam kuno.

Tidak jauh dari lokasi makam,terlihat satu tenda yang didirikan diatas pondasi rumah. Kondisinyasudah lusuh. Maklum, usia tendasama tuanya dengan bencana tsu-nami yang melanda Aceh.

Di tenda inilah Munira (47) dansuaminya Mukhtaruddin (50), me-neduh diri dari sengatan mataharidan siraman hujan.

Bantuan modalAkibat tsunami, Munira harus

mengikhlaskan kepergian empatdari enam anaknya menghadapsang pencipta. Tidak hanya itu. Se-

itnya Mencari KerjaWarung Kopi Munira

luruh harta bendanya pun hanyutdibawa air.

Namun, Munira bukanlah perem-puan yang mudah menyerah, apala-gi pasrah dalam menghadapimusibah. Dengan mengandalkanpengalaman jualan sayur dan ban-tuan modal dari salah satu LSM,nenek yang baru mempunyai satucucu ini membuka dagangan rokokdi tendanya.

Mantan penjual sayur ini ternya-ta juga lihai membaca pasar. Meli-hat ramainya orang yang bekerja se-bagai pembuat tanggul yang tidakada tempat santai, Munira langsungmengubah tendanya menjadiwarung kopi.

Di lokasi ini terlihat belasan pe-muda singgah ke warungnya untuksarapan pagi dan minum kopi. “Ka-lau ramai begini bisa laku Rp 500ribu setiap harinya,” ucapnyasenang. ■

Teuku ZulyadiBanda Aceh

[email protected]

B

m pemulihan ekonomi (kiri), usaha jahit menjahit ini yang dibantu oleh Palang Merah Jerman di Calang Aceh Jaya (kanan).

Munira di depan warung kopinya bantuan UNDP.

■ H

OT

LI S

IMA

NJU

NTA

K

■ T

ZU

LYA

DI

Page 6: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

Bagi Anda yang memiliki resepunik yang bisa dimasak denganmudah dan enak, bisa mengirimsurat ke PO BOX 061 BandaAceh 23001. Email: [email protected]. Cantumkanalamat lengkap. Ceureumen akanmengunjungi Anda dan melihatAnda memasak. Disediakanbingkisan kecil untuk Anda.

CEUREUMeN6

Telur SantanBahan:● 2 butir telur● 5 buah cabai merah● 3 siung bawang merah● 2 siung bawang putih● 4 buah asam sunti● Santan dari setengah butir ke-

BRRAda peluang mendapat bantuan dari Badan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias. Untuk menggerakkan sektor us-aha kecil, BRR menyalurkan kredit lewat Lembaga KeuanganMikro (LKM) yang ada di beberapa kota di Aceh. Caranya men-jadi anggota LKM yang akan dibentuk.

Kisaran bantuan antara Rp 2 juta – Rp 20 juta. Tidak adaagunan. Sedangkan waktu pengembaliannya selama 12 bu-lan.

Jenis usaha yang dibantu adalah semua sektor untuk skalamikro. Namun waktu penyaluran kredit ini masih lama, yaituApril 2006. ■

CEK BANUN

Beberapa yang MemberikanModal Usaha

Bahagia Ishak dan Boy Nashruddin [email protected] & [email protected]

Banda Aceh

lapa● Garam secukupnya● Bumbu penyedap● Minyak untuk menumis

Cara membuatnya● Dadar dua butir telur dengan

sedikit garam. Sisihkan● Haluskan cabai, bawang me-

rah, bawang putih, asam sunti.● Panaskan minyak secukupnya● Masukkan bumbu yang sudah

dihaluskan ke minyak yangsudah panas

● Tumis hingga berbau harum● Masukkan santan, aduk● Bila santan sudah masak, ma-

sukkan telur dadar● Siap dihidangkan dengan nasi

panas. ■

Telur memang tetap menjadi idola untuk lauk. Kali ini Ceureuménmenyajikan menu telur yang dimasak khas Aceh. Paling cocok dimasakuntuk mereka yang sibuk karena sangat sederhana.

■ H

OT

LI

SIM

AN

JUN

TAK

■ MAHDI ABDULLAH

USAIDUSAID menyalurkan uang sejumah Rp 330 juta melalui Ya-

yasan Baitul Qiradh, yang merupakan cabang dari OrganisasiPemuda Muhammadyah.

Mereka memberikan bantuan khusus kepada pedagang kakilima yang berada di wilayah Banda Aceh saja, seperti peda-gang di pasar Aceh, Peuniti, Peunayong, dan Neusu.

Syaratnya masyarakat yang ingin mendapatkan modal us-aha memberikan foto kopi kartu keluarga dan pengajuan pro-posal permohonan peminjaman modal usaha. Jumlah modalusaha yaitu Rp 1,5 - 2 juta. ■

UNDPUnited Nation Development Programme (UNDP) juga mem-

berikan modal usaha untuk korban tsunami khususnya di Ke-camatan Meuraxa dan Kutaraja Banda Aceh.

Syaratnya masyarakat yang ingin mendapatkan modal us-aha memberikan foto kopi kartu keluarga dan pengajuan pro-posal permohonan peminjaman modal usaha dalam bentukkelompok. Jumlah modal usaha yaitu Rp 1,5 - 2 juta. ■

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Pemenang TTS No. 11adalah:

1. HariadiP. Hulu, KutacaneAceh Tenggara

2. Ihsanul AmrullahMeulabohAceh Barat

3. Mardiana. ZMuara TigaPidie

4. NasriahPrada UtamaBanda Aceh

5. EriawatiMontasikAceh Besar

AKRAB BERSAMA LSMTak kenal maka tak sayang. Peribahasa itu juga berlaku untukrubrik “Akrab bersama LSM”. Kami akan membahas profil LSMdan organisasi yang terlibat dalam proses rekonstruksi Aceh.

AGAR tubuh bisa beraktivitas haruslah ada energi yang didapatmelalui makanan. Namun, jika pola makannya tak baik justru mem-buka peluang datangnya penyakit, seperti kanker. Kebiasaan ma-kan yang baik adalah makanan rendah lemak, rendah garam, bany-ak serat, buah-buahan, sayur-mayur, dan daging yang dimasak padasuhu rendah.

Makanan yang kaya akan vitamin A dan beta-karoten adalahbuah-buahan yang berwarna merah, hijau, dan kuning. Sayuranseperti wortel, tomat, bayam, dan brokoli dapat mencegah kankerparu-paru. Memakan daging yang telah diawetkan atau makananyang diasinkan, perlu diimbangi dengan konsumsi vitamin C. Iniuntuk mencegah timbulnya kanker lambung.

Makanan Pencegah:1. Makanan yang kaya vitamin A dapat mencegah kanker paru-

paru, ginjal, eksofagus, dan tenggorokan.2. Makanan yang kaya vitamin C dapat mencegah kanker lambung

Mencegah Kankerdan eksofagus.

3. Golongan kubis dapat mencegah kanker yang disebabkan olehzat kimia.

4. Makanan yang mengandung banyak serat dapat mencegah kank-er kolon.

5. Kanker buah dada, kolon, prostat, dan uterus dapat dicegah den-gan makanan rendah lemak.

6. Kurang gizi dan makanan basi (berjamur) dapat menyebabkankanker hati.Meskipun demikian, ada juga kanker yang tidak dapat dicegah

oleh nutrisi ataupun diet, yaitu kanker otak, mata, leukimia, penya-kit hodgkin, dan kanker tiroid.

Di sisi lain, ternyata tak cuma tergantung pada jenis makanandan pola makan. Cara memasak yang benar juga menentukan. Mis-alnya pembakaran daging yang salah justru dapat menghasikanmutagen. Sedangkan daging dan ikan asap dapat mengandungsenyawa benzo-alpha-piren yang dapat menyebabkan kanker. Ber-hati-hatilah! Jangan memasak daging atau ikan pada suhu yangterlalu tinggi.

■ Sumber: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Depkes, Jakarta, Drs Sriana Azis, Apt

TIPS KESEHATAN

Page 7: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

7CEUREUMeNKAMPUNGKU - ACEH TIMUR

DA Udang Pancing!”Papan nama sepertiini, setahun lalu, meng-

hiasi hampir sepanjang jalan RamaSetia yang melintasi desa AlueDeah Teungoh, KecamatanMeuraxa, Banda Aceh. Dan ba-risan pedagang udang pancinginilah yang membuat desa ini dike-nal luas oleh warga Banda Aceh,bahkan sebagian warga Aceh Be-sar.

Rasanya, tidak ada pemancingdi dua daerah itu yang tidak me-ngenal Si Teh, Bang Din, atauAyah. Merekalah yang menjadi thebest dalam usaha penjualan udangpancing serta umpan pancing lain-nya, seperti kupret (cacing laut).Tapi itu dulu, sebelum tsunamimenelan Aceh.

Dibuka PutehMemang, ada lokasi yang

sudah dibuka kembali sebagailokasi penjualan udang pancing,seperti bekas warung kopi yangdulu dibuka Si Teh, persisnya ditepian tali air. Kini usaha yangdulu menjadi markas Si Teh danAyah, telah dibuka kembali olehPak Puteh (60) tahun, warga AlueDeah Teungoh.

Puteh, yang kini hidup bersama

Puteh: Bertahan dengan Udang PancingWik Sari

[email protected]@lycos.com

empat anaknya, setelah istri dandua anaknya yang lain hilang ber-sama gelombang tsunami, mulaimerintis usaha udang pancing inisejak delapan bulan lalu. Usaha inidilakoninya karena melihat ra-mainya pemancing yang datangmencari udang umpan ke desa-nya .

“Mulanya cuma melayani pe-sanan orang. Tapi karena makinlama makin banyak yang meme-san, ya terus di tekuni sampaisekarang,” katanya.

Pinjam uangUntuk memulai usahanya ini,

dia terpaksa meminjam modal ke-pada teman-temannya. Modalnya10 juta rupiah!

“Untuk buat bangunan warungini, hampir menelan biaya Rp.10juta. Dan syukurnya, sampaisekarang belum ada lirikan dariLSM atau negara donor untukmembantu saya dalam mengusa-hakan warung kopi dan warungudang pancing ini,” katanya.

Dan kegigihan Pak Puteh inimemang patut dicontoh. Kini diatidak harus bergantung denganbelas kasihan orang. Berbekal se-mangat untuk terus menyambunghidup, Puteh kini menjadikanudang pancing sebagai primado-na bagi usahanya dalam menerus-kan hidup paskatsunami ini.

“Kalau hari Sabtu dan Mung-

gu, rata-rata bisa dapat Rp.150-200ribu sehari. Tapi kalau hari biasapaling Rp.40 ribu,” kata Puteh. Se-mentara warung kopi, tambahnya,dibuka untuk menyediakan sara-pan dan kopi bagi para peman-cing yang datang membeli udang,sambil menunggu udang disiap-kan.

Ternyata, masih ada udangpancing di Alue Deah Tengoh, danitu masih menjadi primadona didesa ini. ■

PUTEH

“APuteh mulai merin-

tis usaha udangpancing ini sejak

delapan bulan lalu.Usaha ini dilakoni-nya karena melihatbanyaknya pemanc-

ing yang datangmencari udang

umpan ke desanya.

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

SOSOK

■ W

IK S

AR

I

Korban Tsunami “Debat Kusir” dengan Bupati

Ivo LestariAceh Timur

[email protected]

ASIB 153 Kepala Keluar-ga pengungsi asal DesaKuala Kecamatan Sim-

pang Ulim, Aceh Timur hinggakini belum jelas. Korban tsunamiini masih menempati barak pe-ngungsi di Desa Bantayan, keca-matan yang sama. Sedang Peme-rintah Kabupaten Aceh Timur ber-janji akan membangun rumah un-tuk mereka, namun sampai saat inibelum terealisasi. Kenapa?

Persoalannya tidak seruwetyang kita bayangkan. Ini terjadi tak

lain akibat sikap warga yang ber-sikeras ingin pulang ke desa asal.Sementara pemkab tak setuju war-ga tinggal kembali di bibir pantai.Singkat cerita pengungsi ingin ru-mah bantuan dibangun di desa-nya. Tapi Pemkab Aceh Timur ber-sikeras membangun rumah diDesa Bantayan, sembilan kilome-ter dari desa asal.

Sialnya, sudah setahunmusibah itu, hingga kini belumdeal. Akibatnya pengungsi “telan-tar” dibarak-barak. Kepala DesaKuala Simpang Ulim, Basri Salehkepada Ceureumen menyebutkan,warga keberatan menerima lokasi

rumah bantuan yang sudah ditetap-kan Pemkab. Alasan mereka, le-taknya sangat jauh dari tempatmereka mencari nafkah.

Tak mentok sampai di situ,pemkab, sebut Basri Saleh jugapunya alasan. “Pemkab AcehTimur menolak lokasi pemba-ngunan rumah bantuan itu di desaasal karena letaknya bibir pantai.Dikhawatirkan akan kembali han-cur jika terjadi lagi gelombang tsu-nami,” ujar dia.

Pun demikian, warga tak kehi-langan akal. Cara satu gagal, juruslain pun diputar. Mendengar ala-san pemerintah setempat, lalu

warga menawarkan agar lokasipembagunan rumah itu di gesersekira 400 meter saja dari bibir pan-tai. Sayangnya, ini juga mentok.Pasalnya pemkab ogah membebas-kan areal yang di tawarkan wargaitu.

“Warga menginginkan rumahbantuan itu dibangun di desa awal,tapi Bupati Azman Usmanuddinmengatakan tidak akan memba-ngun rumah bantuan di desaawal,” ungkap Basri Saleh.

Kata dia, jika warga berkerasingin kembali ke desa asal, pem-kab persilakan saja, tapi merekatak akan membangun rumah disana. “Kalau mau rumah bantuanya di lokasi yang sudah ditetapkanpemkab di Desa Bantayan,” kataBasri Saleh menirukan pernyataanAzaman Usmanuddin.

Tapi hal itu dianggap mengada-ngada. Masalahnya di desa lain,Kuala Idi Cut misalnya, rumahmalah dibangun 140 meter daribibir pantai. Lho kok bisa? Tapi ituyang terjadi, LSM asal Belanda(TDH ) telah membangun 42 ru-mah bantuan untuk 42 Kepala Ke-luarga pengungsi di desa itu,lokasinya hanya 140 meter sajadari bibir pantai.

“Di sana sudah dibangun ru-mah bantuan yang letaknya 140meter dari bibir pantai. Kami

menawarkan kepada Bupati AcehTimur sebuah lokasi baru yang ja-raknya 400 meter dari bibir pantai.Tapi katanya tidak bisa, itu terlaludekat dengan bibir pantai, Menga-pa?,” Basri Saleh menggugat.

Tapi mau berharap terus daripemerintah, akhirnya sedikitnya50 KK pengungsi Desa Kuala Sim-pang Ulim, sudah kembali ke de-sanya. Mereka menempati rumahyang dibangun sendiri dari puing-puing bekas yang tersisa setelahdihempas tsunami. Tapi wargasudah membulatkan tekad. “Kamiakan pulang, meski tak ada ban-tuan.”

“Kami ingin secepatnya pulangke Kuala Simpang Ulim, tapi kare-na anak-anak kami masih ber-sekolah. Makanya kami bertahandi barak pengungsian. Apalagi didesa kami belum dibangunkembali sekolah SD dan SMP yangrusak akibat tsunami tersebut,”papar Ibu Nur yang diaminisejumlah warga lainnya.

Desa Kuala Simpang Ulim ada-lah desa yang terparah kena tsu-nami. Seluruh fasilitas pendidikan,kesehatan, pemerintahan dan ru-mah warga hancur total tersapugelombang tsunami pada 26Desember 2004. Tercatat 46 jiwayang tewas, empat orang hinggasaat ini dinyatakan hilang. ■

N

■ H

OT

LI

SIM

AN

JUN

TAK

Kami ingin secepat-nya pulang ke KualaSimpang Ulim, tapikarena anak-anakkami masih ber-

sekolah. Makanyakami bertahan di

barak pengungsian.Apalagi di desa kami

belum dibangunsekolah SD dan SMP.

IBU NUR

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 8: Sembilan Yatim yang Bertahan dengan Bengkel Lassiteresources.worldbank.org/INTEASTASIAPACIFIC/Resources/226262... · “Kalau dihitung-hitung, ya pas-pasan memang. Tapi kami sudah

8CEUREUMeNDAMAI

IBIR jurubicara militer GAM, Sof-yan Dawood terasa kelu, ketikamembacakan amanat tertulis Pang-

lima Tinggi Teuntara Neugara Aceh (TNA).Amanat itu berisi instruksi mendemobi-

lisasi sayap militer GAM yang tak lain TNA.Hari itu, 27 Desember 2004, akan dicatatmenjadi hari bersejarah bagi mereka.

“Atas nama pasukan GAM, saya menda-pat kehormatan untuk mengumumkanbahwa Teuntara Neugara Aceh atau pasukantempur GAM sekarang telah didemobilisiratau dibubarkan,” ujar mantan PanglimaGAM Wilayah Pasee ini dalam jumpa persitu akhir Desember.

Lalu, “Sekarang TNA beralih menjadibagian masyarakat sipil guna mem-perkokoh perdamaian, stabilitas dan har-moni di Aceh. Untuk tujuan tersebut, kamitelah membentuk sebuah komite yang ber-nama KPA (Komite Peralihan Aceh),” sam-

Setelah 30 Tahun

Habis TNA Terbitlah KPA

Mounaward IsmailBanda Aceh

[email protected]

● Aceh Monitoring Mission (AMM) akan diperpanjang keberadaannya diAceh selama enam bulan setelah masa tugasnya. Sebelumnya masatugas AMM akan berakhir bulan Maret 2006.

● Jumlah polisi di Aceh paskapenarikan pasukan “tinggal” 9100 personilsaja.

● Sedangkan jumlah TNI di Aceh “tinggal” 14.700. Semuanya organik.

INFO DAMAI

● KPA akan “mengawal” anggotanyakembali ke kehidupan sipil.

● Alasan pembentukan KPA adalah un-tuk mencegah hal-hal yang tidak di-inginkan yang bisa merusak perjanjiandamai. Para mantan TNA ini harus tetapterkordinasi sehingga ada sanksi-sank-si jika mereka melanggar kesepakatanyang dilakukan

● Lembaga ini akan berupaya men-guatkan anggotanya lewat pember-dayaan ekonomi.

● KPA dipimpin oleh mantan PanglimaGAM Muzakkir Manaf.

● KPA itu sendiri akan berada di 17wilayah yang selama ini masuk dalam“provinsi” GAM. Masing-masingwilayah memiliki seorang jurubicara.Pun demikian tidak semua mantan -panglima wilayah menjadi Ketua KPA.

● KPA akan terus ada sampai semua ang-gota TNA mendapat posisi dan kehidu-pan layak sebagai sipil dalammasyarakat.

Yang Perlu Diketahui Tentang KPA

Bbung Sofyan lagi.

Ibarat pil kinaMaka sejak detik itu, tak ada lagi aksi-

aksi militerisasi dari komando Pusat Di Tiro.Senjata sudah di-decommissioning, (dimus-nahkan) semuanya. Setelah dilucuti, tentuTNA tunggu apalagi selain membubarkandiri.

Tetapi, siapa sangka kalau pembubaranitu lebih berat ketimbang penyerahan sen-jata? Dan itu diakui oleh Sofyan Dawoodsendiri.

“Semua itu dalam kerangka Kesepaha-man damai (MoU). Kalau tidak, kita takmau,” tukasnya serius.

Praktis, langkah ini terasa amat pahitbagi organisasi perlawanan yang sudahberusia 30 tahun ini.

Namun biar itu terasa bak pil kina den-gan besar hati itu semua dilakukan dalamkerangka MoU.

Kekuatan TNA saat didemobilisir sedi-kitnya ada 3.000 personel. Dan semuanyaakan ditampung dalam KPA.

Namun biar ituterasa bak pil kina,dengan besar hati

tetap dilakukandalam kerangka

MoU…

KPA jadi parpol?Kendati gairah membentuk partai lokal

sesuai dengan MoU ada, namun, kata Sof-yan KPA belum tentu akan menjadi orga-nisasi yang dimaksud.

“Saya kira jelas, di alam demokrasi inisiapa saja boleh berpolitik, asal memenuhisyaratnya, undang-undang mengizinkanitu dan sesuai dengan kemampuan masing-masing mereka,” tukas Sofyan.

Lantas, kalau pun KPA menjadi partailokal, lanjut Sofyan, pihaknya akan melihatdulu undang-undang yang berlaku nanti.

“Jika memungkinkan kita akan menye-suaikan diri nanti seperti syarat dan aturanUU yang berlaku nanti,” tambahnya.

Kemungkinan GAM membentuk partailokal sendiri memang terkuak lebar. Na-mun hingga saat ini mereka sedang menin-jau lebih jauh guna menghadapi partailokal.

“Sekarang banyak peluang untukmemikirkan mana yang lebih bagus,” kataSofyan.

■ F

OTO

-FO

TO:

HO

TLI

SIM

AN

JUN

TAK

Seorang ibu sedang memperhatikan pasukan TNI yang ditarik di Pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara sebagai implementasi dari perjanjian damai (kiri). Muzakkir Manaf (baju biru) mantan Panglima GAMsedang memberikan konferensi pers sehubungan dengan bubarnya TNA (kanan).

Pasukan TNI berbaris saat upacara pelepasan di Pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara.