SELF MANAGEMENT PADA MAHASISWA YANG KULIAH SAMBIL BEKERJA Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Psikologi II (Kualitatif) Dosen Pengampu : Sumi Lestari, S.Psi, M.Si Disusun Oleh : Hari Agung Fitroh / 125120300111007 Fausi Irawan / 125120300111073 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
59
Embed
Self Management Mahasiswa yang Kuliah Sambil Bekerja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SELF MANAGEMENT PADA MAHASISWA YANG KULIAH SAMBIL
BEKERJA
Disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Psikologi II (Kualitatif)
Dosen Pengampu :
Sumi Lestari, S.Psi, M.Si
Disusun Oleh :
Hari Agung Fitroh / 125120300111007
Fausi Irawan / 125120300111073
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini mahasiswa bukan lagi hanyalah seorang pelajar biasa yang hanya
belajar. Mahasiswa dianggap sebagai seorang manusia yang memasuki dunia orang
dewasa dimana tanggung jawab, kemandirian, kreatifitas sudah dianggap mampu
untuk dipikul sehingga banyak mahasiswa yang mulai sadar memanfaaatkan waktu
luang untuk bekerja. Mahasiswa memutuskan untuk bekerja karena terkadang
memiliki tuntutan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar daripada
pemasukan yang didapatkan. beberapa kasus yang terjadi seperti mahasiswa yang
kurang mampu, mahasiswa perantau yang memang tidak mendapat uang saku dari
orang tuanya, dan ada mahasiswa yang orang tuanya meninggal. mahasiswa
memiliki kebutuhan yang banyak seperti membeli buku, makan sehari-hari,
membayar uang kos/kontrakan, membayar tagihan air & listrik, membeli pulsa
untuk biaya komunikasi, biaya mengerjakan tugas dan lain sebagainya. ketika
kebutuhan yang banyak ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang cukup, mau
tidak mau mahasiswa terpaksa untuk mencari sumber dana secara mandiri, yakni
dengan bekerja. Selain karena keterpaksaan, ada juga mahasiswa yang bekerja
dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman. Lalu bagaimanakah cara
mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru pertama kali
mereka kenal? Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan pekerjaan? Bagaimana pengaruh pekerjaan terhadap perkuliahannya?
2
Bagaimana mereka menjaga keseimbangan antara mengerjakan tugas kuliah dan
tugas pekerjaan? Apa saja masalah-masalah yang muncul ketika mereka memasuki
dunia pekerjaan?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas kami tertarik untuk meneliti lebih dalam
tentang bagaimana self management pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah self management pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja?
C. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui self management pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang keilmuan di bidang
psikologi
2. Secara Praktis
a. Bagi Akademik
Untuk mengetahui pentingnya self management dalam menjalankan
perkuliahan sambil melakukan aktifitas lain diluar perkuliahan.
b. Bagi Penulis
Untuk mengetahui fenomena di lingkungan sekitar agar lebih peka
terhadap apa yang terjadi di sekeliling kita dan bisa mengambil pelajaran
penting yang mungkin bisa dijadikan dasar untuk membangun pribadi
yang lebih baik.
3
E. PENELITIAN TERDAHULU
1. Penelitian Slamet, Tego (2007) yang berjudul “Manajemen diri dalam Islam”
menyatakan bahwa manajemen diri dalam Islam sebenarnya sangat signifikan
dalam membentuk manusia yang berakhlakul karimah, dengan membantu
seseorang menjaga atau mencegah timbulnya berbagai masalah bagi dirinya
sendiri, membantu individu memecahkan berbagai persoalan, membantu
individu untuk menjaga agar situasi dan kondisi yang telah baik dapat bertahan,
dan membantu individu terus mengembangkan kondisi yang telah baik menjadi
terus baik dari waktu kewatku hingga terlatih menghadapi putaran kehidupan
sehingga mampu tercapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.
2. Penelitian Supriyati, Anik (2013) yang berjudul “upaya meningkatkan self
management dalam belajar melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa
kelas VIIID di SMPN I Jakenan pati”. menunjukkan bahwa self management
dalam belajar siswa bisa ditingkatkan dengan pemberian layanan bimbingan
kelompok dan prosentasi peningkatan mencapai 8,12%.
3. Penelitian Wati, Dilla Ima, yang berjudul “Hubungan antara Kesadaran Hidup
Sehat dan Self Management dengan Perilaku Sehat Mahasiswa Pecinta Alam
Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang.” menunjukkan bahwa 52.5%
mahasiswa memiliki kesadaran hiudp sehat yang tinggi, 75% mahasiswa
memiliki self management yang baik, dan 58,75% mahasiswa memiliki
perilaku sehat yang tinggi.
4. Penelitian Yunita, Hana dan Sri Kusrohmaniah, yang berjudul “Hubungan
antara Manajemen diri dengan Tingkat Kecemasan pada Penderita
4
Hipertensi”menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
manajemen diri dan tingkat kecemasan, sehingga didapatkan bahwa baik atau
buruknya seorang penderita hipertensi memanajemen dirinya tidak
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan yang dialaminya.
F. CIRI KHAS PENELITIAN
Berdasarkan tiga penelitian terdahulu pada poin sebelumnya, menunjukkan bahwa
sudah ada beberapa penelitian tentang self management atau manajemen diri
dengan beberapa metode, subyek, dan tema yang berbeda. begitu pula dengan
penelitian yang akan kami lakukan. Yang membuat penelitian kami berbeda dengan
penelitian sebelumnya adalah subyek yang kami gunakan. pada penelitian
sebelumnya subyek yang digunakan antara lain penderita hipertensi, mahasiswa
pecinta alam, dan siswa kelas VIII. Sedangkan subyek yang akan kami teliti adalah
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Self Management
Menurut Manz (1986) mengemukakan bahwa untuk dapat mengendalikan
diri sendiri secara langsung maka individu dapat menciptakan atau
mengbuah isyarat berapa benda, barang, hal yang ada disekitar individu
tersebut untuk mempengaruhi perilakunya. Dasar yang dibuat bagi diri kita
sendiri adalah informasi yang kita punyai tentang diri kita sendiri dengan
mengamati perilaku diri sendiri dan alasan-alasan yang
melatarbelakanginya, individu akan mendapatkan informasi yang perlu
untuk mengatur dirinya sendiri secara efektif. `
Menurut Suhartini (1992) mendefinisikan manajemen diri adalah suatu
prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau mengatur
tingkah lakunya sendiri. Pengelolaan diri akan lebih mudah dilakukan jika
individu memiliki kematangan secara emosi, penalaran tinggi dan mampu
mengelola stress yang terjadi pada dirinya. Mengelola diri (self-
management) berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap
dalam tingkatan yang terkendali (Goleman, 1995 dan 1998). Kecakapan ini
sangat bergantung pada kesadaran diri seseorang. Orang-orang yang buruk
kemampuannya dalam ketrampilan ini akan terus -menerus bertarung
6
melawan perasaan murung sedangkan orang yang dapat menangani
perasaan dengan baik akan dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat
dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. Inti dari kemampuan ini
bukan menjauhi perasaan yang tidak menyenangkan agar selalu bahagia
namun tidak membiarkan perasaan menderita berlangsung tak terkendali
sehingga menghapus semua suasana hati yang menyenangkan.
Menurut Gie (2000: 77) menyatakan self management berarti mendorong
diri sendiri untuk maju, mengatur semua unsur kemampuan pribadi,
mengendalikan kemampuan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan
mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna.
Menurut Astriyani (2010: 13) self management merupakan suatu
kemampuan untuk mengatur berbagai unsur didalam diri individu seperti
pikiran, perasaan, dan perilaku, selain itu self management juga bermanfaat
untuk merapikan diri individu seperti pikiran, perasaan, perilaku individu
dan juga lingkungan sekitarnya lebih memahami apa yang menjadi prioritas,
tidak membedakan dirinya dengan orang lain. Menetapkan tujuan yang
ingin dicapai dengan menyusun berbagai cara atau langkah demi mencapai
apa yang menjadi harapan dan belajar mengontrol diri untuk merubah
pikiran dan perilaku menjadi lebih baik dan efektif.
Self management diperlukan bagi seseorang agar mampu menjadikan
dirinya sebagai manusia yang berkualitas dan bermanfaat dalam
menjalankan misi kehidupannya. Self management membuat orang mampu
mengarahkan setiap tindakannya kepada hal-hal positif. Secara sederhana
7
self management dapat diartikan sebagai suatu upaya mengelola diri sendiri
ke arah yang lebih baik sehingga dapat menjalankan misi yang diemban
dalam rangka mencapai tujuan.
2. Pendekatan Self Management
Self management atau manajemen diri mengacu pada konsep pengaturan
dan pengolahan diri. terdapat beberapa pendekatan yang berupaya untuk
mendefinisikan manajemen diri. diantaranya adalah pendekatan affect,
behavior and cognition (ABC) yang berusaha memahami konsep ini dengan
mempertimbangkan interaksi antara perasaan, perilaku, dan pikiran dalam
Langkah ketiga adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).
17
G. RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Untuk menguji validitas dan reliabilitas data pada penelitian ini digunakan
teknik triangulasi data. Teknik triangulasi data adalah melakukan pengecekan
dengan wawancara dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda, maka wawancara dilakukan berulang-ulang
sehingga ditemukan data jenuh/ kepastian datanya.
18
18
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Hasil analisis data menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman
adalah sebagai berikut :
1. Data Reduction
Interviewer : Hari Agung Fitroh (HAF)
Interviewee : EP
Tanggal Wawancara : 20 April 2015 dan 21 April 2015
Pertemuan : 1 dan 2
NO TEMA SUBTEMA BAGIAN VERBATIM
1 Gambaran Self
Management
Perasaan
(Affection)
Emosi
Kalau secara.. secara waktu sih..
kayaknya saya lebih repot daripada
temen-temen yang lain (baris 75,
EP,200420151)
Kalau secara.. ekonomi sih saya udah
nggak terlalu.. berat buat mikir bayar
kos lah, makan lah kayak gitu udah
nggak terlalu sibuk mikirin itu..
(baris 78, EP,200420151)
Kalau temen-temen kuliah sih jujur
aja emang nggak terlalu.. nggak
deket, saya bisa dikatakan nggak
punya sahabat, Cuma punya kenalan
lah, kenalan Cuma temen Gitu aja
jadi.. nggak pernah sampai..
misalkan pulang kuliah nongkrong
gitu nggak pernah.. biasanya Cuma
malem-malem gitu aja tetep misalkan
ada waktu longgar malem bisa sih
19
ee.. keluar keluar gitu. (baris 199,
EP,200420151)
Kalo pertemanan sih punya tapi
hanya sebatas kenal, sebatas temen
saja enggak terlalu sampai kesahabat
yang saya harus curhat semua hal
kayak gitu enggak kayak gitu yaa ...
paling kita cuma sebatas interaksi
enggak jauh seperti tugas dan hiburan
lain gitu aja sih
(baris 112, EP,210420152)
Kalau saya sebenernya.. bisa
dikatakan ee.. apa ya.. bisa dikatakan
nggak.. nggak punya waktu buat
mikirin itu kan, soalnya saya juga
kuliah juga kerja jadi ibaratnya gini..
saya punya mikir 100% dibagi 3 hal
itu hasilnya kan 33,3 nah.. kalau saya
pacaran atau hubungan sama lawan
jenis jadi bakal ketambah 4 kan, 4 hal
yang harus saya pikirkan dan masing-
masing akhirnya jadi 25 25 25 kayak
gitu.. (baris 209, EP,200420151)
Kalo sama lawan jenis saya enggak
terlalu memikirkan itu mas karna
saya mikir enggak mau banyak
menambah beban dalam pikran saya
nanti saya malah takutnya lebih drop
buang waktu, buang-buang
pikiran,mungkin bisa juga buang-
buang Finansial (baris 118,
EP,210420152)
Kalau menurut saya bekerja itu iya
ada pengaruh sama IPK, soalnya
ibaratnya kita satu hari punyaa.. 10
jam, mungkin 10 jam ini longgar bisa
buat belajar, minimal liat-liat ppt,
tapi saya habiskan buat kerja dan
kerja itu kan.. nggak mungkin kan
kita sambil belajar soalnya itu kan
pasti ditegur sama atasan karena juga
bakal lama kerjanya nah jadi itu pasti
lebih pengaruh, 10 jam saya kebuang
20
buat kerja nggak belajar. ( baris 150,
EP,200420151)
Berpengaruhlah mas soalnya kadang
kita enggak banyak waktu untuk
belajar dan akhirnya IP itu bisa turun
(baris 81, EP,210420152)
Kalo prioritas ini kayaknya.. awalnya
prioritas pasti kuliah soalnya kita
kuliah buat kerja nah kalau dengan
keadaan ini akhirnya saya kerja buat
kuliah dan nanti buat kerja.. jadi,
masalah prioritas kayaknya saya
harus menyeimbang- kan dua
prioritas ini.. (baris 132,
EP,200420151)
Kalo prioritas kalo sekarang
seimbang, dulu waktu kuliah masih
sejahterah itu fokusnya pasti dikuliah
tapi sekarang keadaanya begini saya
kerja untuk kuliah dan nanti akhirnya
kuliah untuk bekerja jadi ya
semuanya seimbanglah (baris 76,
EP,210420152)
Sensasi Kalau menikmati sih menikmati mas,
itu soalnya udah Ada.. pertama dari
ada suka sih dari pekerjaan yang saya
lakukan, jadi intinya menikmati aja. (
baris 221, EP,200420151)
Suka nganternya, trus suka bikin
cake, kadang kan juga Bantuin bikin
cake ya kalo misalkan nggak ada
yang dianter nah.. kayak gitu. ( baris
226, EP,200420151)
Kalo menikmati sih sama bidang
yang saya lakukan ini saya (baris
131, EP,210420152)
Pernah sih mas kalo jenuh soalnya
kalo misalkan, kita kan karyawan
Cuma ngikut, ikut atasan, contoh,
atasan itu Misalkan anaknya sakit,
kayak gitu kan jadi lebih keteteran
nah itu waktu-waktu muncul
jenuhnya gitu, tapi kan nggak bisa
marah, marah sama keadaan kan juga
21
nggak bisa kan nyalahin atasan
soalnya anaknya sakit kayak gitu..
kadang juga ada masalah sama
waktu, misalkan buat saya nggak
Ontime, itu bakal jenuh. (baris 235,
EP,200420151)
Kalo jenuh sih pasti ada tapi kalo
yang saya rasa itu mungkin bukan
dari diri saya lebih pada keadaan aja
lebih merasa jenuh pada pekerjaan
aja gitu (baris 134, EP,210420152)
Kalau semester ini jujur aja IP saya
turun ya mas jadi bisa kehitung
sangat nggak puas sama hasil terakhir
ini. (baris 160, EP,200420151)
Kalo yang semester kemaren jujur
saya enggak puas sih mas soalnya
turun (baris 84, EP,210420152)
Perilaku
(Behavior)
Tindakan Masalah finansial itu.. ee.. terjadi..
terjadi.. setelah ibu saya meninggal,
kan awalnya bapak saya meninggal,
abis itu ibu saya meninggal, baru itu
saya kerja. ( baris 26, EP,200420151)
Kalo masalah finansial iya mas
makanya saya kerja sambil kuliah ini
(baris 16, EP,210420152)
Biasanya kalo misalkan kerja itu kan
Cuma katakanlah kalau misalkan
kalo kerja saya kan jam 8 sampai jam
5 Nah.. habis itu mungkin lembur-
lemburpun maksimal jam 8,
malamnya itu baru semaksimal
mungkin ngebut buat ngerjain itu. (
baris 114, EP,200420151)
Kalo saya jadi kalo bekerja dari jam
8-5 sore selama enggak kuliah kalo
kuliah yaa ijin, habis itu abis kerja
saya bersih diri kemudian mulai
mengerjakan tugas yang harus segera
dikumpulkan sampai tugasnya
selesai. saya biasa itu satu kali harus
diselesaikan semua (baris 57,
EP,210420152)
22
Kalau buat kuliah misalkan.. kuliah
saya ada satu hari 2 kuliah..
berurutan.. itu kan masih ada masa
longgar kan antara jam ke 1 ke jam
ke 2 itu saya bisa ngerjakan tugas,
kalau nggak gitu misalkan malem ya
malem itu.. tugas yang paling cepet
buat dikumpulin dikerjakan dulu
nggak tau itu selesainya sampek jam
1 jam 2 pokoknya diselesaiin aja.
(baris 122, EP, 200420151)
Kalo semacam itu Pernah mas, jadi
emang enggak bisa satu kali selesai
apa lagi kalo referensi-referensi yang
banyak jadi tetep dilakukan secara
continue saja jadi satu malam ini
terus besok, besok lagi, yang penting
ada prioritas tugas itu selesai (baris
69, EP,210420152)
Rata-rata tidur mungkin nggak bisa
dikatakan sangat sedikit sih Cuma
mungkin saya tidur 4 jam, paling
lama 5 jam sih. ( baris 269,
EP,200420151)
Kalo tidur sih saya rata rata tidur 3-4
jam paling banyak 5 jam mas paling
mentok (baris 152, EP,210420152)
Reaksi Sebenernya kalo ngolah rasa jenuh
itu saya tipenya orang kalo misalkan..
ee.. kalo misalkan udah jenuh ee..
mungkin bisa.. tetep ngelakuin itu
akhirnya nanti lama-lama sembuh
sendiri misalkan.. ada hiburan dari
luar lah apa lah Kayak gitu.. nyoba
tetep positive thinking aja soalnya
nggak mungkin kan kita ninggalin
pekerjaan kayak gitu.. ( baris 247,
EP,200420151)
Kalo saya sih sudah merasa jenuh,
namanya juga pekerjaan harus
dilakukan lah nanti saya coba buat
istirahat beberapa detik kayak
misalnya meluruskan punggung dulu
atau tiduran untuk meregangkan
punggung mau gimana lagi untuk
23
keluar ketempat lain juga kan kalo
pas dilingkungan kerja (baris 139,
EP,210420152)
Kalau stamina sih, saya.. ee.. yang
paling penting selama ini sih asupan
nutrisi aja, makan nggak boleh telat,
yang pasti itu terus kalau misalkan
waktu-waktu mepet seenggaknya
saya bisa masih ada camilan, terus
kalo misalkan sakit paling saya Cuma
minum susu steril itu aja. ( baris 260,
EP,200420151)
Yang pasti si asupan gizi makan
enggak boleh telat, terus misalkan
perseduaaan obat obatan, terus
makan cukup, kalo bisa makan lebih
banyak terus semisalnya saya sakit
biasanya saya minum susu steril saja
mas (baris 147, EP,210420152)
Interaksi Masalah awal itu kayak ee..
pemetaan lokasi, pemetaan lokasi itu
kan saya kan juga nganter nah..
nganter itu kan juga buat orang yang
nggak terlalu tahu Malang, bahkan
Orang Malang pun kadang nggak tau
Malang kan? ( baris 169,
EP,200420151)
Apalagi nama jalan-jalan sampai
masuk gang-gang yang banyak di
Malang ini jadi itu butuh GPS,
bahkan GPS pun kadang nggak nemu
jalan-jalan yang kecil kayak gitu nah
Itu jadi masalah pertama, kemudian
masalah yang kedua adalah ee..
situasi kerja yang.. yang saya
sebenernya udah dari SMA biasa
hidup ontime, tapi akhirnya karena
kerja ini saya nggak bisa ontime..
kayak gitu, jadi masalah waktu,
masalah fisik juga, karena pasti lebih
keforsir sama.. Penyesuaian di
interaksi sama orang baru itu aja sih.
(baris 174, EP,200420151)
Masalah yang muncul sih sebenarnya
interaksi dengan orang lain yang
24
kerja sama kita, yang sama sama
kerja, dan masalah kita dengan
atasan. Kemudianjuga itu kan saya
ngantar pesanan beberapa orang
orang masalahnya sih antara
memenuhi target dengan waktu yang
seminimal mungkin tapikan
kesulitannya kan saya enggak tau
daerah dimalang jadi ee itu adalah
kendala yang cukup mengganggu
apalagi alamat alamat yang susah
dicari kayak gitu (baris 92,
EP,210420152)
Kalau saya sebenernya orangnya kan
aversif, nggak bisa aversif, lebih
banyak memendam jadi ngikutin alur
orang lain selama saya nggak terlalu
diinjek, gitu sih, kalau misalkan saya
udah terlanjur diinjek baru saya mau
ee.. sedikit sedikit ngomong apa yang
saya nggak cocok gitu aja Tapi
sejauh ini nggak terlalu banyak..
nggak terlalu banyak masalah besar
sih. (baris 187, EP,200420151)
Kalo saya kan orangnya emang
enggak terlalu banyak menyuarakan
apa yang saya ingikan jadi saya
enggak bisa aversif saya hanya
mengikuti alur saja selama saya
masih ditepatkan sesuai pada porsi,
selama saya masih mendapatkan hak
saya, ibaratnya saya enggak diinjek
saya enggak akan terlalu banyak
meminta ini itu kayak gitu (baris 103,
EP,210420152)
Pikiran
(Cognition)
Ide Ya.. Karena.. nggak mungkin saya
menggantungkan uang ke saudara
saya sedangkan saudara saya kan
sudah Berkeluarga .. jadi kan ya lebih
baik mencoba untuk sedikit lebih
mandiri. (baris 34, EP,200420151)
Saya memutuskan setelah ibu saya
meninggal karna sebelumnya bapak
saya meninggal terus ibu saya
meninggal akhirnya keuangan
25
keluargakan jadi lebih goyah karna
pemasukkan utamanya eggak ada
makanya saya memutuskan untuk
kuliah … ee.. kuliah sambil berkerja
(baris 16, EP,210420152)
Ada yang.. sebenarnya semuanya
mendukung karena memang kalau
dari keluarga saya kan memang
didikannya keras jadi kalau kamu
mau sesuatu jadi kamu harus bekerja
keras dulu.. gitu. (baris 55,
EP,200420151)
Ndukung.. ( baris 60, EP,200420151)
Tanggapan keluarga saya, mereka
tidak ada yang melarang saya ya…
jadi karena saya udah hidup
dikeluarga yang harus berusaha
untuk mencapai sesuatu akhirnya
mereka ya biasa aja melihat saya
bekerja sambil kuliah (baris 26,
EP,210420152)
Biasa sih mas mereka udah ee..
paham kalau misalkan kumpul
kelompok misalkan jam berapa gitu
saya nggak bisa kumpul bisanya
misalkan malem gitu.. mereka udah
paham gitu. ( baris 66,
EP,200420151)
Mereka ee salud dan paham kalo saya
kuliah jadi misalkan kalo ada tugas
kelompok itu saya juga meminta
pemahaman mereka dan mau paham
dengan keadaan saya (baris 36,
EP,210420152)
Persepsi Sebenarnya itu pasti ketakutan buat
semua anak-anak yang.. kayaknya
semua anak-anak yang kuliah sambil
kerja.. tapi ya gimana lagi soalnya
kalau buat saya yang penting S1 itu
bisa terlampaui dulu mas.. habis itu
mau langsung kerja atau kuliah itu
kan urusan akhir.. toh kalaupun
misalkan saya udah lulus S1 terus
saya kerja kan saya masuk S2 lagi
26
kan nggak usah ikut ospek kayak S1,
buat menghindari ospek lagi gitu aja.
(baris 82, EP,200420151)
Jujur kalo itu saya takut (baris 45,
EP,210420152)
Takut kalo IPnya turun atau
mengganggu kuliah (baris 47,
EP,210420152)
Kalau ngatur waktu, sebenarnya
kalau saya pribadi nggak ada
kesulitan ya, tapi.. kadang ada kayak
misalkan ee disuruh apa mendadak
gitu misalkan ada orang ee butuh
dianter sesuatu jam 6 lah jam 7, itu
kan kuliah saya jam setengah 8 kan
kadang sedikit terlambat kayak gitu.
( baris 91, EP,200420151)
Jadi sayanya udah coba semaksimal
mungkin ontime, tapi kadang faktor
dari luar itu membuat nggak ontime.
( baris 97, EP,200420151)
Kesulitannya kalo sebenarnya kalo
dari dalam diri saya sendiri enggak
terlalu kesulitan tapi ada beberapa
faktor dari luar yang membuat saya
harus terlambat kayak gitu (baris 52,
EP,210420152)
Kepercayaan Kayaknya sih ada keuntungan ada
kerugian mas, keuntungannya jadi
lebih punya banyak relasi di
pekerjaan, kelebihan, keuntungannya
itu.. terus ee.. kerugiannya sih kayak
di waktu belajar berkurang, terus
interaksi sama temen-temen di
perkuliahan itu makin Sedikit
soalnya kalo kita kerja itu kan pasti
relasi kita Cuma dilingkup pekerjaan,
jadi nggak kayak kuliah-kuliah itu,
kuliah itu kan masa-masa yang tepat
buat mengembangkan sebanyak-
banyaknya link, kalo kerja itu pasti
lebih sulit buat ketemu sama orang
baru. ( baris 285, EP,200420151)
Kalo keuntungan sama kerugian sih
ee masih belum menjawab sih
27
banyak keuntungan apa kerugiannya
tapi pasti ada untungan ada rugi
untung kita bisa dapat ilmu baru bisa
mungkin kalo nganter kita bisa
refreshing bisa liat lingkungan luar
terus kalo kerugiannya sih apa ya ee
… waktu belajar itu kurang, nilai
belajar bisa turun , kesehatan bisa
keganggu dan kayak gitu sih
kekurangannya (baris 167,
EP,210420152)
Nilai Hikmahnya itu, kita bisa.. kita kan
udah punya penghasilan sendiri, jadi
ee.. kita tuh bisa lebih sabar dan
syukur, misalkan anak-anak yang
lain itu kan ada beberapa yang
Mungkin kita bisa lihat hidupnya
mewah.. tapi itu biasanya mewah dari
orang tua. Sedangkan mungkin kalau
misalkan saya ee.. nggak tau ya orang
lain ngeliat saya mewah atau biasa
nah itu kan seenggaknya, contoh apa
yang saya gunakan apa yang saya
pakai apa yang saya konsumsi itu
Kan kebanyakan dari hasil keringet
saya sendiri kelebihannya itu, apalagi
kalo masalah mikir pacaran itu nggak
tau ya ini antara hemat atau pelit, jadi
kalo misalkan orang pacaran kan
kebanyakan mereka pacaran pake
pemberian dari orang tua kalo saya
enggak, kalo saya uang Saya sendiri
gitu jadi harus mikir, bener-bener
mikir ini uang bener apa enggak buat
kayak gini bener apa enggak buat
kayak gitu, antara keperluan sama
keinginan itu harus bener-bener
diperhatikan.. dimanajemen
keuangan sih. ( baris 297,
EP,200420151)
Kalo hikmah sih saya lebih banyak
sabar dan syukur kan kalo kita
kerjakan kita enggak mungkin
memperlihatkan mood kita harus
tetep senyum didepan pelanggan
seberapapun kita sedih kita harus
28
tetep mempelihat senyum, saya bisa
lebih menghargai orang tua yang
Mencari uang dan lebih bisa
menghargai uang enggak buang
buang uang, serta bisa
memanagement uang antara apa yang
saya butuhkan dengan apa yang saya
inginkan itu harus benar-benar
dipikirkan. (baris 176,
EP,210420152)
Harapan Satu.. berarti tadi untuk masalah
kuliah, terus sama.. hidup di kota
lain.. yang penting targetnya buat
kuliah dulu. ( baris 46,
EP,200420151)
Tujuan saya bekerja itu buat
mendanai kuliah saya mas jadi lebih
mencoba untuk lebih mandiri (baris
26, EP,210420152)
Insya Allah gitu, kadang juga ada sih
kiriman dari saudara Tapi saya
nggak.. nggak.. terlalu me.. meng..
menanti-nanti. ( baris 50,
EP,200420151)
Keputusan Kalau sampai kapannya ini nggak tau
sih mas, soalnya saya kuliah juga
jurusan saya itu pasti banyak
eksperimen-eksperimen keluar, nah..
dan itu nanti kayaknya semester
selanjutnya dilihat dulu kalau
misalnya masih memungkinkan buat
kerja ya kerja, kalau misalkan nggak
memungkinkan buat kerja sambil
kuliah mungkin bisa koordinasi sama
keluarga yang lain juga begitu. ( baris
276, EP,200420151)
Kalo terus bekerja kayaknya masih
belum ada target mas sampai kapan
bekerja yang penting sampai kapan
saya bisa kuliah sambil bekerja saya
akan melakukan itu terus tapi kalo
misalnya nanti waktu kuliah tidak
memungkinkan kuliah sambil
bekerja apalagi dijurusan saya ini kan
Lumayan repot jadi mungkin saya
akan mendiskuskan dengan keluarga
29
yang lain juga (baris 155,
EP,210420152)
Masih ada waktu sih buat main-main,
nggak main jauh sih, paling di sekitar
malang aja, paling jauh di Batu itu
kalo bener-bener free gitu aja sih
(baris 217, EP,200420151)
Kalo main sih saya masih punya
waktu mungkin Cuma yang main
beberapa jam saja bukan main yang
kayak main keluar kota atau main ke
tempat yang membutuhkan waktu
seharian enggak Cuma main
ketempat yang membutuhkan waktu
beberapa jam seperti nongkrong aja
gitu (baris 123, EP,210420152)
30
Gambaran Self Management
Perasaan (Affection)
Emosi
EP merasa kerepotan dari segiwaktu, merasa berpengaruhnegatif terhadap IPK,membuatnya tidak sempatmemikirkan lawan jenis, namunEP merasa lebih mampu dalamekonomi.
SensasiEP bisa menikmatipekerjaan, namun sesekalimengalami kejenuhan
Perilaku (Behavior)
TindakanEP mengatur waktu kuliah danbekerja agar tidak bentrok
ReaksiEP harus menjaga stamina danmengolah rasa jenuhnya.
InteraksiEP cenderung pendiam dan tidakbanyak menuntut selama haknyaterpenuhi
Pikiran (Cognition)
Ide
EP mendapat ide untuk bekerjaberawal dari keengganannyamenggantungkan diri padasaudaranya
PersepsiEP takut kuliahnya tergangguakibat bekerja
KepercayaanEP percaya bekerja bisamenyelesaikan masalah finansialnya
Nilai EP menjadi pribadi yang lebihdewasa dan lebih bijak dalammenggunakan uang
HarapanEP berharap bisa mandiri dalamhal finansial dan mampumembiayai kuliahnya.
Keputusanbelum tahu kapan harus berhentibekerja sambil kuliah
2. Display data
31
3. Verification
Berdasarkan data yang didapatkan dari subyek EP, bisa disimpulkan
bahwa subyek EP memiliki self management dalam hal pengelolaan
perasaan (affection), perilaku (behavior) dan pikiran (cognition) untuk
mencapai tujuannya.
Perasaan subyek EP meliputi emosi dan sensasinya, perilaku subyek
EP meliputi tindakan, reaksi dan interaksinya, dan pikiran subyek EP
meliputi ide, persepsi, kepercayaan, harapan, nilai, dan keputusannya.
B. PEMBAHASAN
Pengelolaan self management bisa ditinjau dari pengelolaan perasaan,
pikiran, dan perilaku dari manusia. Pengelolaan perasaan (affection) berupa
emosi yang bisa memunculkan motivasi, pada subyek EP pengelolaan
emosinya berupa mengolah perasaan kerepotan mengatur waktu dan tenaga
untuk kuliah dan bekerja, juga mengolah bagaimana menghadapi pengaruh
negatif bekerja terhadap nilai akademik, dan mengolah emosi subyek untuk
tidak memikirkan lawan jenis yang bisa mengganggu rutinitasnya.
Pengelolaan perasaan yang selanjutnya berupa sensasi yang bisa
memunculkan motivasi, pada subyek EP sensasinya adalah dengan bekerja
dia bisa mandiri secara finansial, dan bisa menikmati pekerjaan yang sedang
dilakoni. Motivasi yang muncul pada subyek EP adalah untuk bisa bekerja
agar bisa membiayai kuliah dan hidupnya di Malang dan bisa
menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik.
32
Selanjutnya untuk pengelolaan perilaku (behavior) berupa tindakan, reaksi,
dan interaksi yang terdapat dalam respon atas stimulus internal atau
eksternal. Tindakan subyek EP dalam menghadapi stimulus berupa
kematian orang tuanya sehingga sumber penghasilannya menghilang adalah
tidak menggantungkan diri pada saudara-saudaranya untuk membiayai
kuliah dan memutuskan untuk bekerja agar masalah finansialnya bisa
terselesaikan. Reaksi subyek untuk bisa bekerja sedangkan statusnya masih
menjadi mahasiswa yang harus melanjutkan perkuliahan adalah mengatur
waktu agar tidak terjadi bentrok antara kuliah dan bekerja, sehingga waktu
pagi digunakan untuk kuliah dan waktu siang hingga sore hari digunakan
untuk bekerja, dalam bereaksi terhadap kegiatannya yang padat subyek EP
berusaha menjaga stamina agar bisa kuliah dan bekerja secara rutin dengan
memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga pola makannya. Dalam hal
interaksi, subyek EP tidak menjelaskan hal-hal apa saja yang dilakukannya
dalam beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan, melainkan menjelaskan
karakteristik kepribadiannya yang aversif, yaitu cenderung diam dan
mengalah ketika berinteraksi dengan orang-orang baru, tidak banyak
menuntut selama hak-haknya terpenuhi.
Pengelolaan pikiran (cognition) berupa ide, persepsi, kepercayaan, nilai-
nilai, keputusan dan harapan yang dimiliki individu. Pada subyek EP, ide
untuk bekerja dan kuliah muncul dari kejadian meninggalnya orang tuanya
yang menjadi sumber penghasilan, dan dari ajaran orang tuanya yang
mengharuskan anak-anaknya bekerja keras agar mencapai kesuksesan, dari
33
situlah muncul kemauan untuk bekerja sambil kuliah. Persepsi subyek EP
tentang bekerja sambil kuliah adalah subyek takut kuliahnya terbengkalai,
dan hal ini mulai dirasakannya ketika nilai IP nya menurun yang
menimbulkan ketidakpuasan, namun EP mengelola pikirannya untuk bisa
menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja sehingga bisa menyelesaikan
pendidikan S1 nya. Subyek EP memiliki kepercayaan dan harapan bahwa
dengan bekerja masalah finansialnya akan terselesaikan. Nilai-nilai yang
didapat oleh subyek EP setelah menjadi mahasiswa yang kuliah sambil
bekerja adalah subyek EP lebih bisa menghargai perjuangan orang tuanya
ketika dulu mencari nafkah, subyek EP lebih bisa bersabar dan bersyukur
atas segala yang dihadapinya, dan subyek EP lebih bijak dalam
menggunakan uang hasil jerih payahnya.
C. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Berdasarkan hasil triangulasi data, dari dua kali wawancara yang dilakukan
di waktu yang berbeda, didapatkan hasil yang sama pada masing-masing
indikator. Hal ini menunjukkan bahwa data yang didapat sudah merupakan
data jenuh. Sehingga penelitian ini bisa dikatakan valid dan reliabel. (Tabel
validitas dan reliabilitas terlampir).
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan bahwa EP
adalah mahasiswa yang kuliah sambil bekerja yang mampu melakukan self
management dalam hal mengelola perasaan, perilaku, dan pikiran dengan
caranya sendiri. EP menjadi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja karena
memiliki masalah finansial akibat kematian orang tuanya. EP adalah orang
yang mencintai pekerjaannya namun tidak meninggalkan kuliahnya, karena
tujuan utamanya bekerja adalah bisa membiayai perkuliahannya hingga lulus.
EP berusaha menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja, EP berusaha untuk
mengatur waktu, tenaga, dan keuangannya untuk hal-hal yang berguna, EP
berusaha untuk berpikir positif ketika mendapatkan masalah dalam
pekerjaannya, ketika mendapat masalah seperti merasa jenuh EP tidak
membiarkan rasa jenuh itu membuatnya malas, melainkan mengarahkan
dirinya untuk tetap bekerja dan menyelesaikan tanggung jawabnya. Dengan
bekerja, subyek EP merasa harus mengatur pengeluarannya dengan bijak dan
hal ini sudah dilakukannya. Subyek EP merasa bangga menjadi mahasiswa
yang mandiri secara finansial yang berbeda dari kebanyakan temannya yang
menggantungkan diri dari uang orang tuanya. Dan dalam hal keputusan,
subyek EP belum mengetahui kapan harus memutuskan untuk berhenti menjadi
mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sebelum ada tuntutan akademik yang
mengharuskannya fokus pada kuliah saja.
35
B. SARAN
1. Bagi penulis
Penulis diharapkan melakukan wawancara yang tidak terpaku pada
guideline yang sudah dibuat agar data yang diperoleh lebih kaya
Harusnya penulis mengetahui lebih jauh bagaimana latar belakang
keluarga subyek, kenapa subyek enggan untuk meminta bantuan
saudaranya padahal saudara tersebut adalah saudara kandung yang
seharusnya bisa saling menolong ketika ada musibah
Penulis kurang menggali hal-hal apa saja yang dilakukan subyek
untuk meningkatkan nilai akademiknya yang menurun, apakah
subyek ingin meningkatkan nilai nya di semester selanjutnya, atau
tidak, hal ini tidak diketahui secara jelas.
Penulis diharapkan menggali informasi dari banyak sumber literatur
tidak hanya terpaku pada satu literatur.
Penelitian ini termasuk belum komprehensif karena hanya melihat
dari pandangan sisi pelaku saja serta kurang menggali informasi dari
sisi sekunder yang bisa mendukung penelitian ini.
2. Bagi subyek
Subyek diharapkan bisa mempertahankan kemampuannya mengelola
diri agar bisa mengarahkan pikiran, perasaan dan perilakunya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
36
Subyek diharapkan bisa lebih berani untuk mengungkapkan apa yang
dirasakan sehingga ketika ada masalah dalam pekerjaan tidak ada
beban pikiran yang bisa mengganggu produktivitasnya.
3. Bagi Pembaca
Pembaca diharapkan mampu memberikan kritik dan saran kepada
peneliti demi sempurnanya penelitian ini
Dari hasil penelitian ini, diharapkan mampu menjadi dasar untuk
penelitian-penelitian sejenis dikemudian hari dan agar bisa lebih
dikembangkan untuk menambah manfaat dari penelitian
37
DAFTAR PUSTAKA
Herdiansyah, Haris. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi.
Jakarta. Salemba Himanika
Slamet, Tego. 2007. Manajemen Diri dalam Islam, Skripsi. Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Supriyati, Anik. 2013. Upaya Meningkatkan Self Management dalam Belajar
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIIID di SMPN I
Jakenan Pati, Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Wati, Dilla Ima. 2013. Hubungan antara Kesadaran Hidup Sehat dan Self
Management dengan Perilaku Sehat Mahasiswa Pecinta Alam Jonggring Salaka
Universitas Negeri Malang. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri
Malang.
Yunita, Hana. Kusrohmaniah, Sri. Hubungan antara Manajemen Diri dengan
Tingkat Kecemasan pada Penderita Hipertensi.
GUIDELINE INTERVIEW
Dimensi Indikator Pertanyaan
Pikiran Ide 1. Apa yang anda pikirkan ketika pertama kali
memutuskan untuk bekerja sambil kuliah?
2. Bagaimana respon teman-teman anda ketika
mengetahui anda kuliah sambil bekerja?
3. Bagaimana tanggapan orang tua anda melihat anda
kuliah sambil bekerja?
Persepsi 1. Apakah anda tidak takut kuliah anda terbengkalai?
2. Apakah anda tidak kesulitan mengatur waktu?
Kepercayaan 1. Apakah anda yakin ketika anda bekerja anda
mendapatkan banyak keuntungan dari pada kerugian?
Nilai 1. Apa hikmah yang anda dapatkan bisa menjadi
mahasiswa yang mandiri secara finansial?
Harapan 1. Apa tujuan anda bekerja?
Keputusan 1. Sampai kapan anda akan terus bekerja?
2. Apakah anda masih punya waktu bermain?
Perasaan Emosi
1. Apakah yang anda rasakan menjadi mahasiswa yang
kuliah sambil bekerja?
2. Apakah anda merasa kerepotan kuliah sambil bekerja?
3. Bagaimana hubungan pertemanan anda?
4. Apakah anda merasa bekerja berpengaruh pada nilai
IPK anda?
5. Manakah yang menjadi prioritas anda antara kuliah atau
bekerja?
6. Bagaimana hubungan anda dengan lawan jenis?
Sensasi 1. Pernahkah anda merasa jenuh?
2. Apakah anda menikmati pekerjaan anda?
3. Apakah anda merasa puas dengan IPK yang anda capai
semester lalu?
Perilaku Tindakan 1. Apakah anda memiliki masalah finansial?
2. Apa yang anda lakukan ketika banyak deadline
perkuliahan dan anda masih harus bekerja?
3. Bagaimana anda mengatur waktu untuk kuliah, belajar,
mengerjakan tugas, dan bekerja?
4. Sudah berapa lama anda kuliah sambil bekerja?
5. Berapa jam anda tidur dalam sehari?
Reaksi 1. Bagaimana anda mengatasi rasa lelah?
2. Bagaimana anda mengatasi kejenuhan?
3. Bagaimana anda menjaga stamina?
4. Bagaimana anda menjaga keseimbangan antara
mengerjakan tugas kuliah dan tugas pekerjaan?
Interaksi 1. Apa saja masalah-masalah yang muncul ketika mereka
memasuki dunia pekerjaan?
2. Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan pekerjaan?
VERBATIM 1
Nama Subjek : EP Tempat Wawancara : Lingkungan FISIP UB Tanggal Wawancara : 20 – APRIL – 2015 Wawancara Ke : 1 A : Interviewer / Hari Agung Fitroh B : Interviewee / EP
BARIS PELAKU VERBATIM KETERANGAN
1 A Selamat pagi mas evaan
B Pagi mas
A Gimana kabarnya hari ini mas?
B Alhamdulillaah..
5 A Habis kuliah mas ya?
B Iya mas
A
Ya ini mas kita kan dari mahasiswa semester 6, nama saya agung, kita mau ada wawancara sama mas ini, bisa ada waktu kan mas?
10 B Bisa mas..
A Langsung aja boleh mas?
B Monggo dimulai aja waktu saya nggak banyak mas
A
Kan menurut informasi ini mas evan ini udah kuliah tapi sambil kerja juga gitu kan?
15 B Enggeh.. (Iya)
A Udah berapa lama mas kuliah sambil kerja?
B Kalo kuliah sambil kerja ituu.. ini udah masuk bulan ketujuh..
A Bulan ketujuh?
20 B Iya..
A Ooh udah lama mas ya?
B Ya lumayan mas
A Masnya punya masalah finansial? Perilaku (Tindakan)
B Punya mas..
25 A Bisa dijelaskan punya masalahnya kayak gimana?
B Masalah finansial itu.. ee.. terjadi.. terjadi.. setelah ibu saya meninggal, kan awalnya bapak saya meninggal, abis itu ibu saya meninggal, baru itu saya kerja..
30
A Berarti mas itu gara-gara ada masalah itu baru pengen kerja?
B Iya..
A Yang mas pikirkan pertama kali memutuskan untuk bekerja itu gimana?
Pikiran (Ide)
35
B
Ya.. Karena.. nggak mungkin saya menggantungkan uang ke saudara saya sedangkan saudara saya kan sudah Berkeluarga .. jadi kan ya lebih baik mencoba untuk sedikit lebih mandiri
A Punya berapa saudara emangnya mas?
B Kakak saya ada 5 orang
40 A Emm.. kakaknya 5? Cowok semua?
B Cowok ada 3 meninggal 1, cewek ada 2 meninggal 1
A Tapi udah kerja semua itu mas?
B Iya..
45
A Tujuannya mas kerja itu apa? Selain untuk mengatasi masalah keuangan?
Pikiran (Harapan)
B Satu.. berarti tadi untuk masalah kuliah, terus sama.. hidup di kota lain.. yang penting targetnya buat kuliah dulu
A Ooh gitu, berarti masnya ini mandiri, kuliahnya bayar sendiri gitu mas?
50 B Insya Allah gitu, kadang juga ada sih kiriman dari saudara Tapi saya nggak.. nggak.. terlalu me.. meng.. menanti-nanti
A
Gimana tanggapan saudara mas melihat mas yang kuliah tapi juga sambil kerja gitu?
Pikiran (Ide)
55 B Ada yang.. sebenarnya semuanya mendukung karena Memang kalau dari keluarga saya kan memang didikannya keras jadi kalau kamu mau sesuatu jadi kamu harus bekerja keras dulu.. gitu.
A Berarti semuanya ndukung gitu mas ya?
60 B Ndukung..
A Nggak ada yang nyegah? kamu kuliah ya kuliah tok ajaa biayanya biar aku, gitu gak ada mas?
B Nggak ada..
65
A Respon temen-temen di kampus gitu gimana liat mas kuliah tapi juga kerja?
Pikiran (Ide)
B Biasa sih mas mereka udah ee.. paham kalau misalkan kumpul kelompok misalkan jam berapa gitu saya nggak bisa kumpul bisanya misalkan malem gitu.. mereka udah paham gitu..
70 A Jadi temen-temennya bisa menyesuaikan sama mas gitu ya?
B Iyaa.. saling menyesuaikan lah
A Trus apa yang mas rasakan jadi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja?
Perasaan (Emosi)
75 B Kalau secara.. secara waktu sih.. kayaknya saya lebih repot daripada temen-temen yang lain
A Emm.. merasa kerepotan..
80
B Kalau secara.. ekonomi sih saya udah nggak terlalu.. berat buat mikir bayar kos lah, makan lah kayak gitu udah nggak terlalu sibuk mikirin itu..
A Apa mas nggak takut kuliahnya terbengkalai gitu? Pikiran (Persepsi)
85
B Sebenarnya itu pasti ketakutan buat semua anak-anak yang.. kayaknya semua anak-anak yang kuliah sambil kerja.. tapi ya gimana lagi soalnya kalau buat saya yang penting S1 itu bisa terlampaui dulu mas.. habis itu mau langsung kerja atau kuliah itu kan urusan akhir.. toh kalaupun misalkan saya udah lulus S1 terus saya kerja kan saya masuk S2 lagi kan nggak usah ikut ospek kayak S1, buat menghindari ospek lagi gitu aja..
90 A Apa mas nggak kesulitan ngatur waktunya? Pikiran (Persepsi)
95
B
Kalau ngatur waktu, sebenarnya kalau saya pribadi nggak ada kesulitan ya, tapi.. kadang ada kayak misalkan ee disuruh apa mendadak gitu misalkan ada orang ee butuh dianter sesuatu jam 6 lah jam 7, itu kan kuliah saya jam setengah 8 kan kadang sedikit terlambat kayak gitu
A Emm..
B Jadi sayanya udah coba semaksimal mungkin ontime, tapi kadang faktor dari luar itu membuat nggak ontime..
100
A
Yaya.. deskripsi pekerjaan mas ini sebenernya kerja apa sih mas?
B Kalau saya bikin.. ikut orang buat pesenan cake..
A Ooh roti gitu..
B Roti.. kue sih nggak ke roti
A Berarti ada kayak layanan pesan antarnya gitu juga?
105 B Iya..
A Masnya yang bagian nganter-nganter gitu?
B Iya..
A Itu yang kadang-kadang bikin telat kuliah?
B Ho’oh..
110 A Trus gini mas, kan pasti banyak tugas pekerjaan, tugas kuliah, apa yang mas lakuin ketika banyak deadline di perkuliahan sedangkan mas juga masih harus ngikuti jadwal pekerjaan itu?
Perilaku (Tindakan)
115
B
Biasanya kalo misalkan kerja itu kan Cuma katakanlah kalau misalkan kalo kerja saya kan jam 8 sampai jam 5 Nah.. habis itu mungkin lembur-lemburpun maksimal jam 8, malamnya itu baru semaksimal mungkin ngebut buat ngerjain itu..
120
A
Biasanya mas ngatur waktunya antara ngerjain kuliah, belajar, ngerjain tugas, sama pekerjaan itu ngatur waktu nya kayak gimana?
Perilaku (Tindakan)
125
B Kalau buat kuliah misalkan.. kuliah saya ada satu hari 2 kuliah.. berurutan.. itu kan masih ada masa longgar kan antara jam ke 1 ke jam ke 2 itu saya bisa ngerjakan tugas, kalau nggak gitu misalkan malem ya malem itu.. tugas yang paling cepet buat dikumpulin dikerjakan dulu nggak tau itu selesainya sampek jam 1 jam 2 pokoknya diselesaiin aja
A Sampai selesai baru tidur gitu mas ya?
130 B Iya
A Sebenernya yang jadi prioritas mas ini kuliah apa kerja? Perasaan (Emosi)
135
B Kalo prioritas ini kayaknya.. awalnya prioritas pasti kuliah soalnya kita kuliah buat kerja nah kalau dengan keadaan ini akhirnya saya kerja buat kuliah dan nanti buat kerja.. jadi, masalah prioritas kayaknya saya harus menyeimbang- kan dua prioritas ini..
A Jadi sama-sama pentingnya gitu mas, kalau harus milih salah satu?
140
145
B Kalau misalkan milih salah satu.. kalau misalkan kuliah saya nggak ada uang, saya nggak ada biaya, percuma berhenti.. akhirnya berhentipun nanti saya harus ke kerja Saya kalau misalkan terjadi kayak gitu di kemudian hari saya juga harus siap-siap buat ee.. bener-bener putus kuliah, nggak tau nanti mungkin ke depan saya bisa kuliah lagi, kembali lagi ke semester 1 itu masalah.. masalah lain
A Oke oke.. kan mahasiswa selalu dihubungkan sama Prestasi-prestasi akademiknya gitu, sedangkan mas juga kerja, apakah mas merasa kalau bekerja itu pengaruh sama nilai IPK nya mas gitu?
Perasaan (Emosi)
150
155
B
Kalau menurut saya bekerja itu iya ada pengaruh sama IPK, soalnya ibaratnya kita satu hari punyaa.. 10 jam, mungkin 10 jam ini longgar bisa buat belajar, minimal liat-liat ppt, tapi saya habiskan buat kerja dan kerja itu kan.. nggak mungkin kan kita sambil belajar soalnya itu kan pasti ditegur sama atasan karena juga bakal lama kerjanya nah jadi itu pasti lebih pengaruh, 10 jam saya kebuang buat kerja nggak belajar
A Okee.. terus gimana mas puas nggak sama nilai IPK yang semester kemarin?
Perasaan (Sensasi)
160 B
Kalau semester ini jujur aja IP saya turun ya mas jadi bisa kehitung sangat nggak puas sama hasil terakhir ini..
A Nggak puas mas ya? Jadi emang bener-bener ada pengaruhnya kerja sama nilai prestasi akademik kita?
B Ada mas, itu ada..
165 A
Trus gini mas, kita mau mas cerita-cerita dikit, awal-awal bekerja kan pasti mas butuh adaptasi gitu, masalah masalah apa aja yang muncul ketika awal-awal bekerja gitu?
Perilaku (Interaksi)
170
B
Masalah awal itu kayak ee.. pemetaan lokasi, pemetaan lokasi itu kan saya kan juga nganter nah.. nganter itu kan juga buat orang yang nggak terlalu tahu Malang, bahkan Orang Malang pun kadang nggak tau Malang kan?
A Iya..
175
180
B
Apalagi nama jalan-jalan sampai masuk gang-gang yang banyak di Malang ini jadi itu butuh GPS, bahkan GPS pun kadang nggak nemu jalan-jalan yang kecil kayak gitu nah Itu jadi masalah pertama, kemudian masalah yang kedua adalah ee.. situasi kerja yang.. yang saya sebenernya udah dari SMA biasa hidup ontime, tapi akhirnya karena kerja ini saya nggak bisa ontime.. kayak gitu, jadi masalah waktu, masalah fisik juga, karena pasti lebih keforsir sama.. Penyesuaian di interaksi sama orang baru itu aja sih..
185
A Terus kan pasti butuh penyesuaian diri sama lingkungan itu, terus mas itu ngelakuin apa aja buat menyesuaikan diri dengan lingkungan? Dengan orang-orangnya, dengan kerjanya, pekerjaannya..
Perilaku (Interaksi)
190
B Kalau saya sebenernya orangnya kan aversif, nggak bisa aversif, lebih banyak memendam jadi ngikutin alur orang lain selama saya nggak terlalu diinjek, gitu sih, kalau misalkan saya udah terlanjur diinjek baru saya mau ee.. sedikit sedikit ngomong apa yang saya nggak cocok gitu aja Tapi sejauh ini nggak terlalu banyak.. nggak terlalu banyak masalah besar sih..
A Jadi selama ini belum ada masalah yang serius mas ya?
195 B Insha Allah belum
A Kan mas ini setelah kuliah, langsung ada waktu kerja, Nggak sempet main-main, gimana hubungan pertemanan mas ini? Sama temen-temen kuliah?
Perasaan (Emosi)
200
205
B Kalau temen-temen kuliah sih jujur aja emang nggak terlalu.. nggak deket, saya bisa dikatakan nggak punya sahabat, Cuma punya kenalan lah, kenalan Cuma temen Gitu aja jadi.. nggak pernah sampai.. misalkan pulang kuliah nongkrong gitu nggak pernah.. biasanya Cuma malem-malem gitu aja tetep misalkan ada waktu longgar malem bisa sih ee.. keluar keluar gitu
A Terus mas hubungannya sama lawan jenis gimana? Ada waktu untuk memikirkan itu atau nggak ada sama sekali atau gimana?
Perasaan (Emosi)
210
B
Kalau saya sebenernya.. bisa dikatakan ee.. apa ya.. bisa dikatakan nggak.. nggak punya waktu buat mikirin itu kan, soalnya saya juga kuliah juga kerja jadi ibaratnya gini.. saya
215
punya mikir 100% dibagi 3 hal itu hasilnya kan 33,3 nah.. kalau saya pacaran atau hubungan sama lawan jenis jadi bakal ketambah 4 kan, 4 hal yang harus saya pikirkan dan masing-masing akhirnya jadi 25 25 25 kayak gitu..
A intinya mas ini masih punya waktu main gak sih? Pikiran (Keputusan)
B Masih ada waktu sih buat main-main, nggak main jauh sih, paling di sekitar malang aja, paling jauh di Batu itu kalo bener-bener free gitu aja sih
220 A Mas menikmati pekerjaan mas nggak? Perasaan (Sensasi)
B Kalau menikmati sih menikmati mas, itu soalnya udah Ada.. pertama dari ada suka sih dari pekerjaan yang saya lakukan, jadi intinya menikmati aja
225
A Berarti mas ini suka? Suka nganternya apa suka ngapainnya ini mas? Yg suka sama pekerjaannya ini mas..
B Suka nganternya, trus suka bikin cake, kadang kan juga Bantuin bikin cake ya kalo misalkan nggak ada yang dianter nah.. kayak gitu ..
A Masnya suka masak berarti ini mas ya?
230 B Suka, tapi nggak bisa
A Hehehe.. nggak bisa
B Cuma ikut resep aja
A Oh iyaa.. mas pernah ngerasa jenuh nggak sih sama pekerjaan-pekerjaannya?
Perasaan (Sensasi)
235
240
B Pernah sih mas kalo jenuh soalnya kalo misalkan, kita kan karyawan Cuma ngikut, ikut atasan, contoh, atasan itu Misalkan anaknya sakit, kayak gitu kan jadi lebih keteteran nah itu waktu-waktu muncul jenuhnya gitu, tapi kan nggak bisa marah, marah sama keadaan kan juga nggak bisa kan nyalahin atasan soalnya anaknya sakit kayak gitu.. kadang juga ada masalah sama waktu, misalkan buat saya nggak Ontime, itu bakal jenuh..
A Jadi intinya kebanyakan masalah itu berasal dari masalah orang lain dulu baru jadi masalahnya mas gitu kan ya?
245 B Iya.. lebih ke keadaan
A Oke.. gimana mas mengolah rasa jenuh mas itu? Perilaku (Reaksi)
250
B
Sebenernya kalo ngolah rasa jenuh itu saya tipenya orang kalo misalkan.. ee.. kalo misalkan udah jenuh ee.. mungkin bisa.. tetep ngelakuin itu akhirnya nanti lama-lama sembuh sendiri misalkan.. ada hiburan dari luar lah apa lah Kayak gitu.. nyoba tetep positive thinking aja soalnya nggak mungkin kan kita ninggalin pekerjaan kayak gitu..
255
A
Kerja sama kuliah kan butuh waktu banyak gitu kan mas, gimana caranya mas njaga stamina mas biar tetep nggak gampang sakit gitu karena kegiatan yang banyak itu?
Perilaku (Reaksi)
260 B
Kalau stamina sih, saya.. ee.. yang paling penting selama ini sih asupan nutrisi aja, makan nggak boleh telat, yang pasti itu terus kalau misalkan waktu-waktu mepet seenggaknya saya bisa masih ada camilan, terus kalo misalkan sakit paling saya Cuma minum susu steril itu aja
265 A Kegiatan mas tadi kan banyak, terus katanya tadi kalo nugas itu bisa sampek malam hari larut malem baru selesai, kira-kira rata-rata mas tidur dalam sehari itu berapa jam?
Perilaku (Tindakan)
270
B Kalo rata-rata tidur mungkin nggak bisa dikatakan sangat sedikit sih Cuma mungkin saya tidur 4 jam, paling lama 5 jam sih..
A berarti itu udah cukup lah mas ya?
B Iyaa.. cukup lah
275
A Kira-kira mas sampai kapan nih bakal terus kerja sambil kuliah gini?
Pikiran (Keputusan)
280
B
Kalau sampai kapannya ini nggak tau sih mas, soalnya saya kuliah juga jurusan saya itu pasti banyak eksperimen-eksperimen keluar, nah.. dan itu nanti kayaknya semester selanjutnya dilihat dulu kalau misalnya masih memungkinkan buat kerja ya kerja, kalau misalkan nggak memungkinkan buat kerja sambil kuliah mungkin bisa koordinasi sama keluarga yang lain juga begitu
A
Selama mas kerja ini, lebih banyak keuntungan atau lebih banyak kerugian yang mas dapet?
Pikiran (Kepercayaan)
285
290
B
Kayaknya sih ada keuntungan ada kerugian mas, keuntungannya jadi lebih punya banyak relasi di pekerjaan, kelebihan, keuntungannya itu.. terus ee.. kerugiannya sih kayak di waktu belajar berkurang, terus interaksi sama temen-temen di perkuliahan itu makin Sedikit soalnya kalo kita kerja itu kan pasti relasi kita Cuma dilingkup pekerjaan, jadi nggak kayak kuliah-kuliah itu, kuliah itu kan masa-masa yang tepat buat mengembangkan sebanyak-banyaknya link, kalo kerja itu pasti lebih sulit buat ketemu sama orang baru.
295
A Terakhir nih mas, hikmahnya yang mas dapet jadi mahasiswa yang mandiri secara finansial itu gimana?
Pikiran (Nilai)
300
B Hikmahnya itu, kita bisa.. kita kan udah punya penghasilan sendiri, jadi ee.. kita tuh bisa lebih sabar dan syukur, misalkan anak-anak yang lain itu kan ada beberapa yang Mungkin kita bisa lihat hidupnya mewah.. tapi itu biasanya mewah dari orang tua. Sedangkan mungkin kalau misalkan saya ee.. nggak tau ya orang lain ngeliat saya mewah atau biasa nah itu kan seenggaknya, contoh apa yang saya
305
310
gunakan apa yang saya pakai apa yang saya konsumsi itu Kan kebanyakan dari hasil keringet saya sendiri kelebihannya itu, apalagi kalo masalah mikir pacaran itu nggak tau ya ini antara hemat atau pelit, jadi kalo misalkan orang pacaran kan kebanyakan mereka pacaran pake pemberian dari orang tua kalo saya enggak, kalo saya uang Saya sendiri gitu jadi harus mikir, bener-bener mikir ini uang bener apa enggak buat kayak gini bener apa enggak buat kayak gitu, antara keperluan sama keinginan itu harus bener-bener diperhatikan.. dimanajemen keuangan sih..
315 A Oke.. terima kasih atas waktunya mas evan..
B Sama-sama..
320
A
Insha Allah kita akan bertemu lain kali karena ini penelitian kualitatif, jadi kita nggak bisa melakukan wawancara Cuma sekali ini aja kita harus ambil beberapa kali wawancara. sampai ketemu lain kali mas evan, terima kasih ..
322 B Iyaa..
VERBATIM 2
NAMA SUBJEK : EP TANGGAL WAWANCARA : 21 – April – 2015 TEMPAT WAWANCARA : Lingkungan FISIP UB WAWANCARA KE : 2 A : A / Hari Agung Fitroh B : B / EP
BARIS
Pelaku VERBATIM KETERANGAN
1 A : Pagi mas
B : Pagi mas
A : ketemu lagi sama saya mas masih belum bosankan, bertemu saya baru sekali ya mas?
5 B : belum insyaalloh
A : kita mau wawancara lagi mas ada waktukan mas?
B : masih mas
A : kerjanya jam berapa mas nanti? jam 12 nantikan mas nanti ?
10 B :
Iya kerjanya jam 12 sampai jam 5 , sebenarnya jam 8 sampai jam 5 tapi waktu kuliah yaa dipake …buat kuliah
A : Kita mau Tanya-tanya lagi kayak kemaren mas, sudah berapa lama mas kuliah sambil berkerja sudah berapa lama mas?
B : Kalo ini memasuki bulan ketujuh mas
15 A : Masnya punya masalah finansial? Perilaku (Tindakan)
B : Kalo masalah finansial iya mas makanya saya kerja sambil kuliah ini
A : Yang mas pikirkan pertama kali memutuskan bekerja sambil kuliah gimana ?
Pikiran (Ide)
20 B :
Saya memutuskan setelah ibu saya meninggal karna sebelumnya bapak saya meninggal terus ibu saya meninggal akhirnya keuangan keluargakan jadi lebih goyah karna pemasukkan utamanya eggak ada makanya saya memutuskan untuk kuliah … ee.. kuliah sambil berkerja
25 A : Tujuan mas kerja itu apa? Pikiran (Harapan)
B : Tujuan saya bekerja itu buat mendanai kuliah saya mas jadi lebih mencoba untuk lebih mandiri
A : Tanggapan saudara-saudara mas melihat mas kuliah … ee … kuliah sambil bekerja gimana mas?
Pikiran (Ide)
30 B : Tanggapan keluarga saya, mereka tidak ada yang melarang saya ya… jadi karena saya udah hidup dikeluarga yang harus berusaha untuk mencapai sesuatu akhirnya mereka ya biasa aja melihat saya bekerja sambil kuliah
35
A : Tanggapan temen-temen kampus mas sendiri melihat mas bekerja itu bagaimana?
Pikiran (Ide)
B : Mereka ee salud dan paham kalo saya kuliah jadi misalkan kalo ada tugas kelompok itu saya juga meminta pemahaman mereka dan mau paham dengan keadaan saya
40
A : Apa yang mas rasakan jadi mahasiswa yang kuliah sambil kerja?
Perasaan (Emosi)
B : Kalo yang saya rasakan sih saya bisa lebih mandiri lebih efisiensi dikeuangan tap dan lebih capek sih dari pada mungkin dari mahasiswa yang lainnya
A : Apakah masnya enggak takut kuliahnya terbengkalai? Pikiran (Persepsi)
45 B : Jujur kalo itu saya takut
A : Takut gitu saja?
B : Takut kalo IPnya turun atau mengganggu kuliah
A : Intinya menggangu gitu ya mas?
B : iya
50 A :
Masnya kesulitan nggak mengatur waktunya kuliah dengan bekerja?
Pikiran (Persepsi)
B : Kesulitannya kalo sebenarnya kalo dari dalam diri saya sendiri enggak terlalu kesulitan tapi ada beberapa faktor dari luar yang membuat saya harus terlambat kayak gitu
55 A :
Bagaimana masnya mengatur waktu kuliah, belajar, dan bekerja?
Perilaku (Tindakan)
60
B :
Kalo saya jadi kalo bekerja dari jam 8-5 sore selama enggak kuliah kalo kuliah yaa ijin, habis itu abis kerja saya bersih diri kemudian mulai mengerjakan tugas yang harus segera dikumpulkan sampai tugasnya selesai. saya biasa itu satu kali harus diselesaikan semua
65
A :
kan Kayaknya tugasnya enggak gampang satu kali pekerjaan harus diselesaikan bagaimana masnya menghadapi semakin kesini semakin keatas semakin nambah semesternya kan tugasnya semakin bertambah sulit ketika deadline tugas kuliah itu banyak tetapi masnya masih harus bekerja itu bagaimana mengatrnya, pernahkah masnya mengalami hal tersebut?
Perilaku (Tindakan)
70
B :
Kalo semacam itu Pernah mas, jadi emang enggak bisa satu kali selesai apa lagi kalo referensi-referensi yang banyak jadi tetep dilakukan secara continue saja jadi satu malam ini terus besok, besok lagi, yang penting ada prioritas tugas itu selesai
A : Jadi dalam bekerja harus ada waktu untuk belajar?
B : Iya harus ada waktu untuk menyelesaikan tugas
75 A : Jadi yang jadi prioritas antara kuliah dan bekerja yang mana? Perasaan (Emosi)
B : Kalo prioritas kalo sekarang seimbang, dulu waktu kuliah masih sejahterah itu fokusnya pasti dikuliah tapi sekarang keadaanya
begini saya kerja untuk kuliah dan nanti akhirnya kuliah untuk bekerja jadi ya semuanya seimbanglah
80 A : Menurut mas bekerja itu berpengaruh enggak sama IPK? Perasaan (Emosi)
B : Berpengaruhlah mas soalnya kadang kita enggak banyak waktu untuk belajar dan akhirnya IP itu bisa turun
A : Dengan IPK hasil semester kemaren mas puas enggak? Perasaan (Sensasi)
85
B : Kalo yang semester kemaren jujur saya enggak puas sih mas soalnya turun
A : Benar benar berpengaruh ya mas?
B : iya
90
A :
Ketika awal-awal pertama kerja masalah masalah yang muncul kan kita mahasiswa enggak pernah tau dunia kerja ada masalah apa yang muncul ketika mas pertama kali masuk dunia kerja?
Perilaku (Interaksi)
95
B :
Masalah yang muncul sih sebenarnya interaksi dengan orang lain yang kerja sama kita, yang sama sama kerja, dan masalah kita dengan atasan. Kemudianjuga itu kan saya ngantar pesanan beberapa orang orang masalahnya sih antara memenuhi target dengan waktu yang seminimal mungkin tapikan kesulitannya kan saya enggak tau daerah dimalang jadi ee itu adalah kendala yang cukup mengganggu apalagi alamat alamat yang susah dicari kayak gitu
100
A :
Kan pertama kali masuk kan perlu adaptasi gitu ya mas apa saja yang mas lakukan buat beradaptasi dengan lingkungan- lingkungan kerja dengan tugas tugas yang seperti itu?
Perilaku (Interaksi)
105
B :
Kalo saya kan orangnya emang enggak terlalu banyak menyuarakan apa yang saya ingikan jadi saya enggak bisa aversif saya hanya mengikuti alur saja selama saya masih ditepatkan sesuai pada porsi, selama saya masih mendapatkan hak saya, ibaratnya saya enggak diinjek saya enggak akan terlalu banyak meminta ini itu kayak gitu
110
A : Kan waktu mas banyak tersita dengan kegiatan kuliah dan bekerja hubungan pertemanan mas dengan teman dikampus gimana?
Perasaan (Emosi)
115
B :
Kalo pertemanan sih punya tapi hanya sebatas kenal, sebatas temen saja enggak terlalu sampai kesahabat yang saya harus curhat semua hal kayak gitu enggak kayak gitu yaa ... paling kita cuma sebatas interaksi enggak jauh seperti tugas dan hiburan lain gitu aja sih
A : Hubungan mas dengan lawan jenis itu gimana? Perasaan (Emosi)
120
B : Kalo sama lawan jenis saya enggak terlalu memikirkan itu mas karna saya mikir enggak mau banyak menambah beban dalam pikran saya nanti saya malah takutnya lebih drop buang waktu, buang-buang pikiran,mungkin bisa juga buang-buang Finansial
A : Mas masih punya waktu buat main enggak? Pikiran (Keputusan)
125
B :
Kalo main sih saya masih punya waktu mungkin Cuma yang main beberapa jam saja bukan main yang kayak main keluar kota atau main ke tempat yang membutuhkan waktu seharian enggak Cuma main ketempat yang membutuhkan waktu beberapa jam seperti nongkrong aja gitu
A : Nongkrongnya sendirian apa sama temen?
B : Enggak, sama temen mas
130 A : Mas menikmati enggak sama pekerjaannya mas? Perasaan (Sensasi)
B : Kalo menikmati sih sama bidang yang saya lakukan ini saya
A : menikmati mas saya suka dengan apa yang saya lakukan Pernahkah mas merasa jenuh dengan pekerjaannya?
Perasaan (Sensasi)
135
B :
Kalo jenuh sih pasti ada tapi kalo yang saya rasa itu mungkin bukan dari diri saya lebih pada keadaan aja lebih merasa jenuh pada pekerjaan aja gitu
A : Apa yang mas lakuin, kalo mas merasa jenuh kalo udah jenuh ngapain?
Perilaku (Reaksi)
140
B :
Kalo saya sih sudah merasa jenuh, namanya juga pekerjaan harus dilakukan lah nanti saya coba buat istirahat beberapa detik kayak misalnya meluruskan punggung dulu atau tiduran untuk meregangkan punggung mau gimana lagi untuk keluar ketempat lain juga kan kalo pas dilingkungan kerja
145
A :
Kan kalo udah kuliah sama bekerjaan kan pasti capek gimana cara mas menjaga stamina mas biar enggak gampang capek atau gampang sakit?
Perilaku (Reaksi)
150
B :
Yang pasti si asupan gizi makan enggak boleh telat, terus misalkan persediaan obat obatan, terus makan cukup, kalo bisa makan lebih banyak terus semisalnya saya sakit biasanya saya minum susu steril saja mas
A : Berapa jam mas tidur dalam sehari? Perilaku (Tindakan)
B : Kalo tidur sih saya rata rata tidur 3-4 jam paling banyak 5 jam mas paling mentok
A : Kira kira sampai kapan mas akan bekerja ? Pikiran (Keputusan)
155
160
B : Kalo terus bekerja kayaknya masih belum ada target mas sampai kapan bekerja yang penting sampai kapan saya bisa kuliah sambil bekerja saya akan melakukan itu terus tapi kalo misalnya nanti waktu kuliah tidak memungkinkan kuliah sambil bekerja apalagi dijurusan saya ini kan Lumayan repot jadi mungkin saya akan mendiskuskan dengan keluarga yang lain juga
A : Jadi masnya masih berharap bantuan dari saudara-saudara mas kalo mas memiliki masalah dengan akademik?
B : Iya
165
A : Lebih banyak keuntungan apa kerugian ketika mas kuliah sambil bekerja?
Pikiran (Kepercayaan)
170
B :
Kalo keuntungan sama kerugian sih ee … masih belum menjawab sih banyak keuntungan apa kerugiannya tapi pasti ada untungan ada rugi untung kita bisa dapat ilmu baru bisa mungkin kalo nganter kita bisa refreshing bisa liat lingkungan luar terus kalo kerugiannya sih apa ya ee … waktu belajar itu kurang, nilai belajar bisa turun , kesehatan bisa keganggu dan kayak gitu sih kekurangannya
175
A :
Hikmahnya mas bisa jadi mahasiswa yang mandiri dalam hal finansial?
Pikiran (Nilai)
180
B :
Kalo hikmah sih saya lebih banyak sabar dan syukur kan kalo kita kerjakan kita enggak mungkin memperlihatkan mood kita harus tetep senyum didepan pelanggan seberapapun kita sedih kita harus tetep mempelihat senyum, saya bisa lebih menghargai orang tua yang Mencari uang dan lebih bisa menghargai uang enggak buang buang uang, serta bisa memenagement uang antara apa yang saya butuhkan dengan apa yag saya inginkan itu harus benar-benar dipikirkan.
185
A :
Terima kasih ya mas atas waktu dan kerja samanya kita bertemu lagi dilain waktu ya?
186 B : Oke sama sama
TABEL VALIDITAS DAN RELIABILITAS
NO TEMA SUBTEMA BAGIAN VERBATIM
1 Gambaran Self
Management
Perasaan
(Affection)
Emosi Apakah anda merasa bekerja
berpengaruh pada nilai IPK anda? Kalau menurut saya bekerja itu iya ada