SELEKSI SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS SERTA GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS PT. IGLAS (PERSERO) ) Mohammad Ismail Rahman 9109201307 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE 1
SELEKSI SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS SERTA GOAL PROGRAMMING(STUDI KASUS PT. IGLAS (PERSERO) )
Mohammad Ismail Rahman9109201307
DOSEN PEMBIMBING :Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE
1
Sejarah Perusahaan
PT. IGLAS (persero) adalah perusahaan yang berlokasi di daerah
Surabaya berdiri tahun 1955.
Pada 1 januari 1961 perusaahan ini berstatus Perusahaan Negara.
Tahun 1979 berada di bawah pembinaan Departemen
perindustrian.
Melakukan relokasi manufaktur di Gresik tahun 2009 dengan luas
area 14,5 ha dengan kapasitas produksi 340 ton/hari.
Pada bulan Juli tahun 2010 mendapat sertifikat ISO 9001:2008
2
Latar Belakang Masalah (1)
PT. IGLAS (Persero) menghadapi era persaingan berbasiskan kompetensi
yang bisa bersaing dalam mutu dan biaya.
Tanpa hubungan kemitraan yang baik, bisnis yang telah dibangun sekian
lama bisa terancam sirna dalam sekejap (Direksi PT. IGLAS (Persero)).
PT. IGLAS bertekad menjadi produsen gelas kemas berkualitas di asia.
Dengan fokus persaingan yang diarahkan pada mutu, efisiensi dan
membangun pola kemitraan yang kuat dengan para pelanggan dan rekanan
disertai dengan komitmen dalam membangun sumber daya manusia yang
berdedikasi, handal, terdidik dan bermoral.
3
Latar Belakang Masalah (2)
Membuka peluang kepada supplier lain menjadi rekanan.
Tahun 2007 memunculkan eprocurement untuk mendapatkan para
supplier kembali tetapi masih terbatas fungsinya.
Para pelaku industri harus mempunyai inovasi atau strategi baru dari
sisi internal perusahaan agar keberadaannya dapat berlangsung.
Inovasi dilakukan untuk menentukan para supplier.
4
Latar Belakang Masalah (3)
• Saat ini PT. Iglas mempunyai beberapa supplier untuk kebutuhan
bahan baku yaitu pasir, beling dan pewarna atau bahan kimia.
• Untuk mendapatkan supplier yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan ada beberapa kriteria baik tangible maupun
intangible, dimana termasuk permasalahan Multi Criteria Decision
Making (MCDM).
• Perusahaan harus mengamati dengan teliti persyaratan bahan baku
pokok yang akan digunakan dalam memproduksi kemas gelas
berkualitas tinggi.
• Metode yang akan dipakai peneliti adalah ANP, Fuzzy, Goal
Programming.
5
Perumusan Masalah
• Bagaimana memilih supplier (bahan baku) yang ada dan
sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan serta
menentukan alokasi order yang tepat kepada supplier
terpilih.
6
Tujuan PenelitianMengidentifikasi kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan supplier.
Menentukan urutan prioritas supplier sesuai kriteria.
Menentukan alokasi order kepada supplier terpilih.
7
Menentukan prioritas supplier.
Menentukan alokasi order yang terbaik sesuai dengan kebutuhan
Batasan PenelitianUntuk supplier pasir flint, pasir UVA, pasir amber, beling
kristal, beling hijau, beling amber, selenium
Lokasi yang diteliti adalah PT. IGLAS (Persero) yang ada di
Gresik.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-desember 2011
8
Kebijakan Mengenai Pembelian tidak berubah selama
penelitian ini berlangsung
Bahan Dasar dan Proses Gelas Kemas
9
Start
Mesin Penghancur
belin
g
Halus ?
Batch plant
Pasir
, dll
Tanur
Molds Proses pendinginan Quality Packing End
T
Y
No
Nama
123456789101112131415
Soda AshSodium sulphateSeleniumSodium bicromateAl. HydroxidePasir MI FlintPasir MI UVAPasir MII AmberBeling kristalBeling amberBeling hijauBeling kristal philipsLime stoneDolomiteArang bubuk
Pemilihan Supplier (1)
Pemilihan supplier sebagai partner bisnis adalah salah satu faktor penting
dalam hubungan buyer-supplier menuju kesuksesan suatu bisnis.
Dalam mempertahankan bisnisnya, perusahaan harus fokus kepada core
bisnisnya sehingga perusahaan harus memasukkan hubungan buyer-
supplier kedalam kegiatan usahanya dalam scope pembelajaran dan saling
tukar informasi.
Proses Pemilihan supplier yang salah dapat mempengaruhi operasional
perusahaan.
10
Pemilihan Supplier (2)
Proses pemilihan yang benar dapat menurunkan biaya
pembelian, meningkatkan kualitas, meningkatkan daya saing
di dalam market/pasar dan dapat tercapainya hubungan
jangka panjang dengan supplier (buyer-supplier relationship)
Type hubungan dengan supplier tergantung dari posisi perusahaan
di dalam market.( leader versus follower)
Top management dan Purchasing/logistic department memegang
peranan dalam menentukan kriteria-kriteria penting dalam
pemilihan supplier berdasarkan strategi supply chain.
11
Pemilihan Supplier (3)
Dalam penelitian ini kriteria pemilihan supplier mengacu kepada
Dickson’s vendor selection dan diskusi kepada pihak departemen
logistik di perusahaan.
Dickson (1966) pertama kali mengidentifikasi dan menganalisa kriteria
penting untuk pemilihan supplier berdasarkan survey kepada para
manager purchasing.
Pemilihan supplier adalah permasalahan multiple criteria yang
melibatkan faktor kualitatif (tangible/intangible) atau kuantitatif.
12
Pemilihan Supplier (4)
Dalam dunia nyata, pengambilan keputusan tidak mempunyai
perhitungan atau informasi yang komplit/tepat (uncertainty)
sehingga metode fuzzy sangat tepat digunakan dalam metode ini.
Penggunaan metode Analytic Network process (ANP) sangat tepat
dalam mengevaluasi supplier sehubungan dengan adanya
ketergantungan dan feedbacks antar kluster/kriteria
Metode goal programming digunakan karena memiliki beberapa
fungsi tujuan yang diinginkan perusahaan.
13
Dickson’s criteria vendor selectionNo Keterangan kriteria No Keterangan kriteria
1 Kualitas barang13
Manajemen dan organisasi perusahaan
2 Waktu Pengiriman14
Kontrol dalam pengoperasian
3 Performa Histori15
Pelayanan perbaikan
4 Garansi dan layanan pengaduan16
Perilaku dari rekanan
5 Kapasitas dan Fasilitas produksi17
Kesan dari rekanan
6 Harga18
Kemampuan pengemasan
7 Kemampuan teknis19
Hubungan dengan pegawai
8 Posisi keuangan perusahaan20
Lokasi geografi dari rekanan
9 Prosedur Pengajuan komplain21
Jumlah dari bisnis masa lalu
10 Sistem komunikasi22
Bantuan pelatihan
11 Reputasi dan posisi rekanan diperindustrian 23
Adanya hubungan timbal balik
12 Jiwa bisnis
14
Charles A , john R. Current. (1991)
Analytic Network Process –Feedback network
15
ANP (1)
• ANP pengembangan dari AHP.
• Dengan memunculkan adanya saling ketergantungan sehingga ANP lebih
kompleks.
• ANP melibatkan saling ketergantungan dalam satu set elemen
(innerdependence) dan antar elemen yang berbeda (outerdependence).
• Struktur jaringan ANP memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan
dari suatu permasalahan tanpa memandang elemen apa yang pertama dan
elemen apa sesudahnya seperti dalam hirarki.
16
ANP (2)
• ANP merupakan struktur nonlinier yang melibatkan source, cycle, sink.
Sedangkan AHP adalah linier dengan sebuah tujuan (goal) pada level
tertinggi dan alternatif pada level terendah.
• ANP tidak hanya memprioritaskan elemen tetapi juga beberapa group atau
kluster elemen seperti yang sering terjadi pada kondisi nyata.
• ANP menggunakan ide dari hirarki kontrol atau jaringan kontrol untuk
menangani permasalahan dengan kriteria yang berbeda, pada umumnya
mengarah pada analisa akan keuntungan, kesempatan, biaya dan resiko.
17
Skala Perbandingan BerpasanganTingkat
KepentinganDefenisi keterangan
1 Sama Pentingnya Kedua elemen sama pentingnya
3 Tidak jauh berbedaElemen yang satu sedikit lebih pentingdari elemen yang lain (elemen yang satu,3 kali lebih penting)
5Lebih kuat dan jelas
perbedaannya
Elemen yang satu lebih penting darielemen yang lain (elemen yang satu, 5kali lebih penting)
7Lebih kuat dan
mendominasi yang lain
Elemen yang satu jelas lebih penting darielemen yang lain (elemen yang satu, 7kali lebih penting)
9 Mutlak lebih pentingElemen yang satu mutlak lebih pentingdari elemn yang lain (elemen yang satu,9 kali lebih penting)
2, 4, 6, 8Nilai-nilai diantara 2 pertimbangan yang
berdekatan
Nilai ini diberikan jika diperlukankompromi atau terjadi keraguan dalammemilih skala
18
Supermatriks-feedback
19
Ratio Kosistensi
• CI = indeks kosistensi• CR = rasio kosistensi. CR diterima bila nilainya ≤ 0.1• n = ukuran matriks• λ max = eigen value maksimum• RI = random index
20
1n
nλCI
max=
RICI
CR =
Fuzzy
21
Penggunaan fuzzy adalah untuk mengatasi sifat yang samar dalam pengambilankeputusan suatu kriteria yang uncertainty
0 1 3 5 7 9
1
E M S VS Ex1 ; x = 1
µ E (x) = (3 - x) / (3-1) ; 1≤ x ≤ 3
(x-1) / (3-1) ; 1≤ x ≤ 3µ M(x) =
(5-x) / (5-3) ; 3≤ x ≤ 5
(x-3) / (5-3) ; 3≤ x ≤ 5µ S(x) =
(7-x) / (7-5) ; 5≤ x ≤ 7
(x-5) / (7-5) ; 5≤ x ≤ 7µ VS(x) =
(9-x) / (9-7) ; 7≤ x ≤ 9
(x-7) / (9-7) ; 7≤ x ≤ 9µ Ex(x) =
9 ; x=9
DefuzzyfikasiMetode Keanggotaan maksimumMetode Center of GravityMetode Weighted AverageMetode Mean-Max
22
µ1
Z* z
µ1
Z* z
µ1
a b z
µ1
a Z* b
Goal Programming (1)
Dalam situasi kasus nyata, permasalahan mempunyai beberapa
fungsi tujuan.
Ketika fungsi tujuan bertentang, penyelesaian yang optimal tidak
akan tercapai.
Metode Goal programming adalah metode pendekatan yang dapat
menyelesaikan permasalahan multi obyektif/tujuan.
Meminimalkan deviasi antar tujuan
Mencari solusi yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dan constrain yang ada.
23
Goal Programming (2)
Goal programming model:
▫ Nonpreemtive goal programming – Tidak ada tujuan/ goal yang
ditetapkan untuk mendominasi tujuan/ goal yang lain.
▫ Preemtive goal programming - goal didefinisikan dalam prioritas levels
yang berbeda. Level 1 goal mendominasi level 2 goal, dan seterusnya
24
Goal Programming (3)
25
NonpreemtiveObjective Function
Min. dn- , dn
+
PreemtiveObjective Function
Min. Pndn- , Pndn
+
Constrain
Posisi Penelitian
26
Fuzzy AHP ANPGoal
Programming1 Zamroni, 2003 Perancangan dan
implementasi sistem pendukung keputusan untuk penentuan supplier dengan metoda Fuzzy Multi Criteria
√ Software untuk menentukan supplier di PT. REXPLAST
kualitas material bahan produksi, koordinasi, potongan harga, administrasi / laporan berkala, layanan, pembayaran, kelengkapan supplier , jaminan klaim, inspeksi dan uji coba berkala
2 Yunita Liem, 2004 Penerapan metode Analytical Network Process dalam proses tender pengadaan barang dan jasa di PT. Pertamina (persero) unit pemasaran V
√ Pemilihan supplier untuk Pengadaan dan pemasangan pompa penggerak diesel di instalasi surabaya - group perak
Kepres (metoda, penguasaan teknik, peralatan, tim ahli), panitia (jangka waktu dan jangka pelaksanaan, pengalaman kerja, spesifikasi teknik material, tenaga kerja, volume pekerjaan utama), pertamina (denda, harga WP, waktu penyelesaian)
3 Abdullah Agus Salim Chamid, 2007
Pemilihan supplier Batubara dan optimasi Alokasi Supply di PLTU paiton unit 7 dan 8
√ √ Pemilihan supplier batubara dan alokasi supply
supplier capability (supply capacity, delivery, flexibility), price (coal price, transport), coal quality (calorific value, moisture, ash sulfur)
MetodaNO Penulis,tahun Obyek KriteriaJudul
Posisi Penelitian
27
Fuzzy AHP ANPGoal
Programming4 Prawatyaningrum
Kusuma Hapsari, 2009
Integrasi Fuzzy Analytic Network Process dan Goal Programming dalam pemilihan supplier dan alokasi order.
√ √ √ Pemilihan supplier dan alokasi order untuk kertas dan tinta ITS press
Ketepatan (kualitas, waktu pengiriman, jumlah pengiriman, packaging), service (garansi dan layanan pengaduan, prosedur komplain, Responsiveness,Relationship, communication system), biaya (harga barang), fleksibilitas (frekuensi pengiriman, kapasitas produksi, pembayaran), struktur bisnis (organisasi, keuangan, history ).
5 Rong-Ho Lin, 2009
An integrated FANP–MOLP for supplier evaluation and order allocation
√ √ √ Pemilihan supplier dan alokasi order
Quality, technique, price, delivery
6 Amy H.I.Lee, 2009
A fuzzy supplier selection model with the consideration of benefit, opportunities, cost and risk
√ √ Pemilihan supplier untuk TFT LCD manufaktur
Benefit (quality, flexibility, delivery), opprtunities (supplier technology, joint growth, relathionsip building), cost ( cost of product, cost of relationship), risk (supply constraint, buyer supplier constraint, supplier profile)
MetodaNO Penulis,tahun Obyek Kriteria (sub kriteria)Judul
Posisi Penelitian
28
Fuzzy AHP ANPGoal
Programming7 Semih Onut,
Selin Soner Kara, Elif Isik, 2009
Long term supplier selection using a combined fuzzy MCDM approach : A case study for a telecomunication company
√ √ Pemilihan supplier di perusahaan telekomunikasi
cost, references, quality, delivery time, institutionality, execution time
8 Mohammad Ismail Rahman, 2011
supplier seleksi dan alokasi order bahan baku dengan pendekatan Fuzzy Analytic Network Process serta Goal Programming (Studi Kasus PT. IGLAS (Persero))
√ √ √ Pemilihan supplier bahan baku
Supplier profile (struktur organisasi, history, financial, legalitas, total quality management, ilmu pengetahuan dan teknologi, communication and relationship, lokasi, sumber daya manusia, fasilitas produksi), fleksibilitas (kapasitas produksi, volume order, produk mix, emergency order, delivery time, potongan harga, cara pembayaran, jangka waktu pembayaran, frekuensi pengiriman, jenis transportasi), biaya (harga penawaran), kualitas (kualitas produk, packaging), service (garansi, prosedur komplain, technical support, responsiveness)
MetodaNO Penulis,tahun Obyek Kriteria (sub kriteria)Judul
Metodologi Penelitian
29
Melakukan identifikasi dan perumusan masalah
MenetapkanTujuan Penelitian
Melakukan Studi Pustaka dan Studi lapangan
Penetapan Kriteria Pemilihan Supplier
Penetapan Modelling Network
Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner
Pengolahan Fuzzy -ANP
Tahap Persiapan
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Pengolahan Data
Tahap Analisa dan Kesimpulan
Konsistensi Index < 10%
2
Start
Tidak
Ya
Unweight Supermatriks
Weight Supermatriks
Limiting Supermatriks
Synthesis
Goal programming
Analisa ANP
Analisa Sensitivitas goal programming
Memberikan Kesimpulan
Tahap Pengolahan Data
Tahap Analisa dan Kesimpulan
2
End
Tahap Pengumpulan Data
• Data Primer
• Data Sekunder
30
Kuisioner : 4 orangdari Departemen
Logistik
Harga bahan baku pasirflint,pasir UVA, pasir
amber, beling kristal,belinghijau, beling
amber, selenium, demand,kapasitas
supplier, demand.
31
Tahap Pengumpulan Data
No Supplier
Beling
kristal,
Amber,
Hijau
Pasir
Flint,
UVA,
Amber
Seleniu
m
1 A H K
2 B I L
3 C J M
4 D N
5 E O
6 F P
7 G
No Bahan Baku Rata-rata 6 bulan
terakhir
Dana Tersedia
1 Beling Kristal 2640 ton Rp. 1.500.000.000
2 Beling Hijau 3000 ton Rp. 1.400.000.000
3 Beling Amber 1370 ton Rp. 800.000.000
4 Pasir MI Flint 1300 ton Rp. 350.000.000
5 Pasir MI UVA 230 ton Rp. 40.000.000
6 Pasir MII Amber 460 ton Rp. 70.000.000
7 Selenium 100 kg USD. 30.000
Data Sekunder : nama supplier, demand, harga , kapasitas, deffect
32
Tahap Pengumpulan Data
Perusahaan 2006 2007 2008 2009 2010 2011A 510.00 543.61 603.73 620.52 663.70 684.94B 525.00 559.60 621.49 638.77 683.22 705.09C 510.00 543.61 603.73 620.52 663.70 684.94D 510.00 543.61 603.73 620.52 663.70 684.94E 520.00 554.27 615.57 632.68 676.72 698.37F 510.00 543.61 603.73 620.52 663.70 684.94G 525.00 559.60 621.49 638.77 683.22 705.09
Inflasi 6.59 11.06 2.78 6.96 3.2
Beling Kristal (Rp/Kg)
Perusahaan 2006 2007 2008 2009 2010 2011A 455.00 484.98 538.62 553.60 592.13 611.08B 440.00 469.00 520.87 535.35 572.61 590.93C 440.00 469.00 520.87 535.35 572.61 590.93D 450.00 479.66 532.70 547.51 585.62 604.36E 437.00 465.80 517.32 531.70 568.70 586.90F 440.00 469.00 520.87 535.35 572.61 590.93G 450.00 479.66 532.70 547.51 585.62 604.36
Inflasi 6.59 11.06 2.78 6.96 3.2
Beling Hijau (Rp)/Kg
Perusahaan 2006 2007 2008 2009 2010 2011A 480.00 511.63 568.22 584.01 624.66 644.65B 480.00 511.63 568.22 584.01 624.66 644.65C 485.00 516.96 574.14 590.10 631.17 651.37D 475.00 506.30 562.30 577.93 618.16 637.94E 480.00 511.63 568.22 584.01 624.66 644.65F 475.00 506.30 562.30 577.93 618.16 637.94G 470.00 500.97 556.38 571.85 611.65 631.22
Inflasi 6.59 11.06 2.78 6.96 3.2
Beling Amber (Rp/Kg)Perusahaan 2008 2009 2010 2011
H 260.00 267.23 285.83 294.97I 260.00 267.23 285.83 294.97J 260.00 267.23 285.83 294.97
Inflasi 2.78 6.96 3.2
Pasir flint (Rp/Kg)
Perusahaan 2008 2009 2010 2011H 113.00 116.14 124.22 128.20I 113.00 116.14 124.22 128.20J 115.00 118.20 126.42 130.47
Inflasi 2.78 6.96 3.2
Pasir UVA (Rp/Kg)
Perusahaan 2008 2009 2010 2011H 109.00 112.03 119.83 123.66I 108.00 111.00 118.73 122.53J 109.00 112.03 119.83 123.66
Inflasi 2.78 6.96 3.2
Pasir Amber (Rp/Kg)Perusahaan 2008 2009 2010 2011
K 137.00 146.03 162.18 166.69L 137.00 146.03 162.18 166.69M 135.00 143.90 159.81 164.25N 137.00 146.03 162.18 166.69O 135.00 143.90 159.81 164.25P 136.00 144.96 161.00 165.47
Inflasi 6.59 11.06 2.78
Selenium (USD/Kg)
Tahap Pengumpulan Data
33
Beling kristal Beling Hijau Beling Amber KapasitasA 0.0017 0.0014 0.0020 600 ton/blnB 0.0019 0.0021 0.0012 600 ton/blnC 0.0025 0.0019 0.0015 550 ton/blnD 0.0021 0.0020 0.0024 500 ton/blnE 0.0025 0.0022 0.0019 500 ton/blnF 0.0018 0.0015 0.0019 550 ton/blnG 0.0021 0.0017 0.0020 550 ton/bln
Perusahaan pasir flint Pasir Uva pasir Amber kapasitasH 0.0015 0.0012 0.0014 600 ton/blnI 0.0019 0.0016 0.0015 500 ton/blnJ 0.0021 0.0019 0.0016 550 ton/bln
Perusahaan selenium kapasitasK 0.0017 - - 200 kg/blnL 0.0011 - - 200 kg/blnM 0.0010 - - 250 kg/blnN 0.0018 - - 100 kg/blnO 0.0019 - - 100 kg/blnP 0.0022 - - 150 kg/bln
PerusahaanRata-rata
Deffect dan kapasitas supplier
34
• Volume order• Delivery time• Jangka waktu pembayaran• Jenis transportasi
Fleksibilitas
Supplier Profile
• Struktur organisasi• History• Financial• Total Quality Management• Ilmu pengetahuan dan
teknologi• Communication and
relationship• Lokasi• Fasilitas produksi• Kelengkapan dokumen
• Garansi• Prosedur Komplain• Prosedur Order• Responsiveness
Service
• Kualitas produk• Packaging
Kualitas
• PT. A PT. H PT. K• PT. B PT. I PT. L• PT. C PT. J PT. M• PT. D PT. N• PT. E PT. O• PT. F PT. P• PT. G
Alternative
Kluster Subkr iteria Innerdependence Outerdependenceprosedur orderprosedur komplainresponsivenessAlternatif
` Prosedur KomplainProsedur OrderAlternatif
ilmu pengetahuan dan teknologi Alternatiffasilitas produksi
Kualitas produksipackagingAlternatif
ilmu pengetahuan dan teknologi kualitas produkfasilitas produksi packagingstruktur organisasi responsiveness
prosedur orderprosedur komplainAlternatifDelivery TimeJenis TransportasiAlternatifkualitas produkpackagingAlternatif
History Alternatifkelengkapan dokumen Alternatif
Delivery time AlternatifVolume order Alternatif
Jangka waktu pembayaran AlternatifPotongan harga AlternatifJenis transportasi Alternatif
garansi AlternatifProsedur komplain Alternatif
Reponsiveness AlternatifProsedur order Alternatif
fasilitas produksihistoryIPTEKAlternatif
packaging Alternatif
Kualitas Kualitas produk
Fleksibiitas
service
Communication and relationship
ilmu pengetahuan dan teknologi
Lokasi
Communication and relationship
Financial
Fasilitas Produksi
Total Quality management
struktur organisasi
Suplier profile
KRITERIA
35
No Kriteria Keterangan
1 Struktur organisasi Struktur organisasi dari perusahaan supplier
2 History Catatan transaksi supplier
3 Financial Kondisi keuangan perusahaan supplier
5 Total Quality Management Perbaikan berkelanjutan yang dilakukan perusahaan supplier
6 Ilmu pengetahuan dan Teknologi Ilmu pengetahuan yang dimiliki tentang produk yang dihasilkan
dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan supplier
7 Communication and relationship Cara supplier berkomunikasi dan menjaga hubungannya dengan
pihak luar
8 Lokasi Letak lokasi perusahaan supplier
9 Fasilitas Produksi Fasilitas yang dimiliki perusahaan supplier untuk menunjang
operasional produksi
10 Volume order Jumlah pesanan oleh buyer
KRITERIA
No Kriteria Keterangan
11 Delivery Time Jangka waktu pengiriman sampai ke buyer sejak surat pesanan.
12 Jangka waktu pembayaran Periode waktu pembayaran yang ditawarkan supplier
13 Jenis transportasi Jenis transportasi yang digunakan supplier untuk mengirim pesanan
14 Prosedur order Prosedur order yang harus dilakukan oleh buyer
15 Potongan harga Jumlah potongan harga yang diberikan supplier karena kondisi
tertentu
16 Kualitas produk Kualitas produk yang ditawarkan supplier
17 Packaging Cara pengemasan pesanan yang dilakukan oleh supplier
18 Garansi Jaminan yang diberikan supplier berkenaan atas produk yang dikirim
19 Prosedur komplain Prosedur yang harus dilalui buyer dalam mengajukan suatu komplain
20 Responsiveness Kecepatan, ketangkasan supplier dalam merespon buyer
21 Kelengkapan dokumen Dokumen-dokumen yang diperlukan oleh supplier dan buyer
36
Innerdependence & Outerdependence
37
Pada kriteria struktur organisasi supplier akan mempengaruhi kriteria communication and
relationship, responsiveness, prosedur order, prosedur komplain. Communication and
relationship yang berjalan dengan baik juga akan mempengaruhi terhadap prosedur order dan
prosedur komplain, serta lebih cepat dalam merespon sesuatu dengan baik kebutuhan akan buyer.
Prosedur komplain dari buyer ke supplier akan sangat dipengaruhi oleh struktur organisasi
supplier, communication and relationship. Suatu struktur organisasi yang baik dan jelas akan
mempermudah buyer melakukan komplain apabila terdapat sesuatu hal yang tidak diinginkan
seperti kerusakan, ketidaksesuaian antara barang yang dipesan dengan barang yang dikirim.
Innerdependence & Outerdependence
38
Pada kriteria history, kualitas suatu produk akan menjadi catatan tersendiri bagi buyer.
Misalnya nilai deffect suatu produk dalam suatu periode tertentu dalam suatu pembelian
yang dapat diterima akan masuk dalam penilaian yang tercatat oleh buyer. Suatu produk
dengan mutu tinggi pastinya di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi dan fasilitas
produksi yang ada. Dengan kualitas bahan baku yang baik akan mempermudah dan
meminimasi biaya dalam pengolahan proses selanjutnya oleh buyer.
Innerdependence & Outerdependence
39
Total Quality Management yang berlangsung secara countinous akan mempengaruhi dari pada
kriteria struktur organisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, ,fasilitas produksi, kualitas
produk, packaging, responsiveness, prosedur order, prosedur komplain, menuju yang lebih baik.
Mereka akan terus mencari inovasi-inovasi baru agar kelangsungan daripada perusahaan mereka
dalam hal ini supplier dapat terjaga. Suatu produk dengan kualitas yang baik apabila tidak di
dukung oleh cara pengemasan yang baik akan dapat merusak daripada kualitas produk tersebut.
Innerdependence & Outerdependence
40
Pada kriteria financial, keadaan financial supplier yang baik akan mempengaruhi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dimiliki, fasilitas produksi yang tersedia. Keadaan financial yang baik akan dapat
memperbaiki kualitas daripada produk secara tidak langsung, seperti mangadakan pelatihan bagi
karyawan tentang sesuatu hal yang baru dan selalu berani untuk update teknologi jika di nilai
teknologi yang mereka punya tidak dapat mencapai target maka diperlukan suatu inovasi teknologi
atau menambah jumlah teknologi yang dimiliki saat ini.
Innerdependence & Outerdependence
41
Letak lokasi geografis daripada supplier akan mempengaruhi delivery time dari barang dan
jenis transportasi yang digunakan. Letak lokasi yang jauh akan mempengaruhi waktu
pengiriman barang dari supplier ke buyer, sedangkan kondisi geografis dari supplier ke buyer
juga akan mempengaruhi jenis transportasi yang digunakan dan berakibat juga ke jangka
waktu pengiriman sampai ke buyer.
Tahap Pengolahan Data(1)
42
Ex VS S M E M S VS ExAlternative √ FleksibilitasAlternative √ supplier profileFleksibilitas √ supplier profile
Lower Middle UpperAlternative 0.333333 0.2 0.142857 fleksibilitasAlternative 1 1 3 supplier profileFleksibilitas 1 3 5 supplier profile
COGalternative 0.5025 fleksibilitasalternative 0.6107 supplier profileFleksibilitas 0.8799 supplier profile
Contoh: Kusioner Kluster Fleksibilitas dengan skala nilai perbandinganberpasangan Thomas L Saaty akan di dapat hasil seperti tabel diatas. Ex
(extremely), VS (very strong), M (moderately), E (Equally).
Data Primer : Kuisioner
Tahap Pengolahan Data(2)
• Kluster fleksibilitas 1,99 lebihpenting dari kluster alternativeatau kluster alternative 0,5025lebih penting dari klusterfleksibilitas.
• Kluster supplier profile 1,6375lebih penting dari klusteralternative atau klusteralternative 0.6107 lebih pentingdari kluster supplier profile.
• Kluster supplier profile 1,1365lebih penting dari klusterfleksibilitas atau klusterfleksibilitas 0,8799 lebihpenting dari kluster supplierprofile
43
Tahap Pengolahan Data(3)
• Setelah inkonsistensi di bawah 10 % atau di bawah 0.1, maka selanjutnya adalah membuatsupermatrik.
• supermatriks tanpa bobot (unweight supermatriks) yang merupakan supermatriks yangdidirikan dari bobot matriks perbandingan berpasangan.
• supermatriks terbobot (weight supermatriks) yang diperoleh dengan mengalikan semuaelemen di dalam komponen matriks tanpa bobot (unweight supermatriks) dengan bobotkluster yang sesuai sehingga setiap kolom berjumlah 1 (satu).
• Jika kolom pada supermatriks tanpa bobot berjumlah 1 (satu), maka tidak perlumelakukan supermatriks terbobot (weight supermatriks).
• Jenis ketiga supermatiks yaitu supermatriks batas (limit supermatriks), merupakansupermatriks yang diperoleh dengan menaikkan bobot supermatriks terbobot (weightsupermatriks) dengan dirinya sendiri sampai setiap kolom mempunyai bobot yang hampirsama.
44
Tahap Pengolahan Data(4)
45
Unweight Supermatriks
46
Tahap Pengolahan Data(5)
Weight Supermatriks
Tahap Pengolahan Data(6)
47
Limit Supermatriks
48
Tahap Pengolahan Data(7)
Kluster Fleksibiltas mempengaruhi klusteralternative, kluster fleksibilitas, kluster supplier profiledengan bobot, yaitu 0,216 , 0,387, 0,395. Kluster kualitasmemepengaruhi kluster alternative sebesar 0,107831 , klusterkualitas sebesar 0,450916, kluster service sebesar0,283440, kluster supplier profile sebesar 0,157812. Klusterservice mempengaruhi kluster alternative sebesar0,145724, kluster fleksibilitas sebesar 0,308287, klusterservice sebesar 0,386551, kluster supplier profile sebesar0,159438. Kluster supplier profile mempengaruhi klusteralternative sebesar 0,113529, kluster fleksibilitas sebesar0,121726, kluster kualitas sebesar 0,465301, kluster servicesebesar 0,196847, kluster supplier profile sebesar 0,102598Hasil akhir dari proses ANP adalah bobot prioritas dansintesis. Prioritas merupakan bobot semua elemen dankomponen. Pada bobot prioritas terdapat bobot terbatas danbobot normal oleh kluster. Bobot terbatas merupakan bobotyang didapat dari supermatriks terbatas dan bobot normaldari kluster di dapat dari pemabagian antara bobot terbatasdengan jumlah bobot terbatas pada satu komponen. Sintesismerupakan bobot alternative dimana terdapat bobotideals, raw dan normals. Bobot ideals di dapat daripembagian antara bobot normals dengan bobot terbesardiantara alternative tersebut. Bobot raw didapat sepertipada matriks bobot terbatas. Bobot normals seperti terdapatpada bobot normal oleh kluster dan jumlah totalnya adalahsatu.
Goal yang yang diharapkan yaitu :1. Biaya pembelian sedikit mungkin tidak melebihi dana yang telah
disediakan pihak perusahaan untuk tiap bahan baku.2. Maksimal deffect yang diterima oleh perusahaan tidak boleh melebihi
ketentuan yang ditetapkan perusahaan. 3. Memaksimalkan bobot pembelian dari masing-masing supplier.
Dengan fungsi pembatas :
1. Biaya pembelian yang telah ditetapkkan jumlahnya oleh buyer.2. Ketentuan deffect yang telah ditetapkan.3. Bobot pembelian masing-masing supplier4. Jumlah kebutuhan (demand) tiap bulan5. Kapasitas gudang bahan baku buyer6. Maksimum kapasitas tiap supplier
49
Tahap Pengolahan Data
Minimasi:P11 + P12 + P13 + P14 + P15 + P16 + P17 + P21 + P22 + P23 + P24 + P25 + P26 + P27 + N31 + N32 + N33 + N34+ N35 + N36 + N37
Fungsi pembatas
1. minimasi biaya :
684.94 X1+ 705.09 X2 + 684.94 X3 + 684.94 X4+ 698.37 X5 + 684.94 X6 + 705.09 X7 + N11 - P11 = 1500000000611.08 X8 + 590.93 X9 + 590.93 X10 + 604.36 X11 + 586.90 X12 + 590.93 X13 + 604.36 X14+ N12 -P12 = 1400000000644.65 X15 + 644.65 X16 + 651.37 X17 + 637.94 X18 + 644.65 X19 + 637.94 X20 + 631.22 X21 + N13 -P13 = 800000000294.47 X22 + 294.47 X23 + 294.47 X24 + N14 - P1 4 = 350000000128.20 X25 + 128.20 X26 + 130.47 X27 + N15 - P15 = 40000000123.66 X28 + 122.53 X29 + 123.66 X30 + N16 - P16 = 70000000166.69 X31 + 166.69 X32 + 164.25 X33 + 166.69 X34 + 164.25 X35 + 165.47 X36 + N17 - P17= 30000
50
Tahap Pengolahan Data
2. minimasi deffect :
0.0017 X1 + 0.0019 X2 + 0.0025 X3 + 0.0021 X4 + 0.0025 X5 + 0.0018 X6 + 0.0021 X7 + N21 - P21 = 7920
0.0014 X8 + 0.0021 X9 + 0.0019 X10 + 0.002 X11 + 0.0022 X12 + 0.0015 X13 + 0.0017 X14 + N22 - P22 = 9000
0.002 X15 + 0.0012 X16 + 0.0015 X17 + 0.0024 X18 + 0.0019 X19 + 0.0019 X20 + 0.002 X21 + N23 - P23 = 4110
0.0015 X22 + 0.0019 X23 + 0.0021 X24 + N24 - P24 = 3900
0.0012 X25 + 0.0016 X26 + 0.0019 X27 + N25 - P25 = 690
0.0014 X28 + 0.0015 X29 + 0.0016 X30 + N26 - P26 = 13800
0.0017 X31 + 0.0011 X32 + 0.0010 X33 + 0.0018 X34 + 0.0019 X35 + 0.0022 X36 + N27 - P27 = 0.3
3. maksimasi value purchasing :
0.2046 X1 + 0.1945 X2 + 0.2326 X3 + 0.1179 X4 + 0.1031 X5 + 0.0717 X6 + 0.0751 N7 + N31 - P31 = 558960
0.2046 X8 + 0.1945 X9 + 0.2326 X10 + 0.1179 X11 + 0.1031 X12 + 0.0717 X13 + 0.0751 X14 + N32 - P32 = 558960
0.2046 X15 + 0.1945 X16 + 0.2326 X17 + 0.1179 X18 + 0.1031 X19 + 0.0717 X20 + 0.0751 X21 + N33 - P33 = 558960
0.3666 X22 + 0.2994 X23 + 0.3338 X24 + N34 - P34 = 553250
0.3666 X25 + 0.2994 X26 + 0.3338 X27 + N35 - P35 = 553250
0.3666 X28 + 0.2994 X29 + 0.3338 X30 + N36 - P36= 553250
0.1787 X31 + 0.1404 X32 + 0.1265 X33 + 0.1577 X34 + 0.1860 X35 + 0.2104 X36 + N37 - P37 = 161.425
51
Tahap Pengolahan Data
4. konstrain demand
X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 >= 2640000X8 + X9 + X10 + X11 + X12 + X13 + X14 >= 3000000X15 + X16 + X17 + X18 + X19 + X20 + X21 >= 1370000X22 + X23 + X24 >= 1300000X25 + X26 + X27 >= 230000X28 + X29 + X30 >= 460000X31 + X32 + X33 + X34 + X35 + X36 >= 100
5. maksimum stock
X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 <= 4000000X8 + X9 + X10 + X11 + X12 + X13 + X14 <= 3000000X15 + X16 + X17 + X18 + X19 + X20 + X21 <= 2500000X22 + X23 + X24 <= 4500000X25 + X26 + X27 <= 3500000X28 + X29 + X30 <= 3000000X31 + X32 + X33 + X34 + X35 + X36 <= 275
52
Tahap Pengolahan Data
6. maksimum kapasitas supplier :
X1 <= 600000, X2 <= 600000, X3 <= 550000 , X4 <= 500000X5 <= 500000, X6 <= 550000, X7 <= 550000, X8 <= 600000 X9 <= 600000, X10 <= 550000, X11 <= 500000, X12 <= 500000X13 <= 550000, X14 <= 550000, X15 <= 600000, X16 <= 600000X17 <= 550000 , X18 <= 500000, X19 <= 500000, X20 <= 550000X21 <= 550000, X22 <= 600000, X23 <= 500000, X24 <= 550000X25 <= 600000, X26 <= 500000, X27 <= 550000, X28 <= 600000X29 <= 500000, X30 <= 550000, X31 <= 200, X32 <= 200 X33 <= 250, X34 <= 100, X35 <= 100, X36 <= 150
keterangan :P1n = goal deviasi positif untuk bahan baku beling, supplier ke n. P2n = goal deviasi positif untuk bahan baku pasir, supplier ke n.P3n = goal deviasi positif untuk bahan baku selenium, supplier ke n.N1n = goal deviasi negatif untuk bahan baku beling, supplier ke nN2n = goal deviasi negatif untuk bahan baku pasir, supplier ke nN3n = goal deviasi negatif untuk bahan baku selenium, supplier ke nXn = jumlah pembelian dari supplier ke n, dengan n = 1,2,3,....dst
53
Tahap Pengolahan Data
Analisa Kriteria Supplier(1)
• kriteria delivery time dengan bobot1, jika pengiriman bahan bakuterlambat akan mempengaruhiproses produksi prioritas kedua danketiga adalah garansi dengan bobot0,95143 dan kualitas dengan bobot0,85102.
• Bahan baku yang dikirim olehsupplier harus sesuai denganstandar minimal yang diinginkanoleh buyer dan garansi digunakanapabila bahan baku yang dikirimsupplier tidak sesuai dapatdikembalikan atau mendapatkankompensasi.
54
Kluster Kriteria Normalsdelivery time 0.99934jangka waktu pembayaran 0.00026jenis transportasi 0.00021Volume order 0.00015potongan harga 0.00021Kualitas produk 0.85102Packaging 0.14898garansi 0.95143prosedur komplain 0.02354prosedur order 0.01113responsiveness 0.01251communication and relationship 0.00139Fasilitas Produksi 0.19958Financial 0.00022History 0.10423IPTEK 0.52788kelengkapan dokumen 0.00001Lokasi 0.00001Struktur Organisasi 0.00573Total quality management 0.16258
Kualitas
Service
Supplier Profile
Fleksibilitas
• Kriteria ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki supplier akanmenunjang dari segi kualitas barang yang dihasilkan dan jugamempercepat informasi antara buyer dan supplier.
• Fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan supplier juga akan menunjangproses bisnis yang sedang berjalan.
• Packaging yang tepat akan menjaga kualitas dari barang tersebut sampaike buyer.
• Prosedur komplain, prosedur order dan responsiveness yang cepat dantidak berbelit akan meningkatkan tingkat kepuasan terhadap buyer.
• Hubungan Communication and relationship yang baik akan memperkuatjaringan bisnis diantara keduanya.
• History perusahaan supplier akan lebih memperkuat rasa kepercayaandalam menjalankan bisnis jangka panjang.
• Struktur organisasi yang jelas dan tepat akan mempercepat proses bisnisyang ada. Untuk kriteria yang lainnya merupakan kriteria yang sifatnya bisakita negosiasikan seperti jangka waktu pembayaran, potonganharga, volume order.
55
Analisa Kriteria Supplier(2)
Analisa Prioritas Supplier(1)
• Supplier C unggul dalam hal :packaging, garansi, financial, history, IPTEK, Lokasi.
• Supplier A unggul dalam hal : delivery, jangka waktupembayaran, jenistransportasi, volume, kualitas, prosedur order dankomplain, responsiveness, fasilitas.
• Supplier B unggul dalam hal : kelengkapandokumen, communication and relationship, strukturorganisasi, Total quality management.
56
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Supplier
PT.A
PT.B
PT.C
PT.D
PT.E
PT.F
PT.G
Analisa Prioritas Supplier(2)
• Supplier H unggul dalam hal : delivery time, potonganharga,packaging, comunication and relationship, prosedurorder, financial, IPTEK, lokasi,total quality management.
• Supplier J unggul dalam hal : Volume, garansi, responsivenes, fasilitasproduksi, history, kelengkapandokumen, struktur organisasi.
• Supplier I unggul dalam hal : jenis transportasi, prosedurkomplain.
57
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
Supplier
PT.H
PT. I
PT. J
Analisa Prioritas Supplier(3)
• Supplier P unggul dalam hal :delivery, kualitas, packaging, garansi, prosedur order dankomplain, responsiveness, financial, struktur organisasi, totalquality management.
• Supplier O unggul dalam hal : jangka waktupembayaran, jenistransportasi, volume.
• Supplier K unggul dalam hal : communication and relationship, fasilitasproduksi, history, IPTEK, kelengkapan dokumen, lokasi.
58
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Supplier
PT. K
PT. L
PT. M
PT. N
PT. O
PT. P
Analisa hasil Goal Programming(1)
59
No Bahan Baku Description Value No Description Value1 beling kristal N11 0 22 P11 3141508162 beling hijau N12 0 23 P12 3815190083 beling amber N13 0 24 P13 702818004 pasir flint N14 0 25 P14 328110005 pasir UVA N15 0 26 P15 06 pasir amber N16 0 27 P16 07 selenium N17 0 28 P17 08 beling kristal N21 2385 29 P21 09 beling hijau N22 3260 30 P22 010 beling amber N23 1.999823 31 P23 011 pasir flint N24 1560 32 P24 012 pasir UVA N25 315.585 33 P25 013 pasir amber N26 587.5045 34 P26 014 selenium N27 0.08011 35 P27 015 beling kristal N31 164521 36 P31 016 beling hijau N32 141865 37 P32 017 beling amber N33 435761 38 P33 018 pasir flint N34 104790 39 P34 019 pasir UVA N35 438866.2 40 P35 020 pasir amber N36 345729.4 41 P36 021 selenium N37 123.9996 42 P37 0
No Supplier Description Value No Supplier Description Value1 PT. A X1 600000 19 PT. E X19 02 PT. B X2 0 20 PT. F X20 3200003 PT. C X3 550000 21 PT. G X21 5500004 PT. D X4 500000 22 PT. H X22 6000005 PT. E X5 440000 23 PT. I X23 1500006 PT. F X6 550000 24 PT. J X24 5500007 PT. G X7 0 25 PT. H X25 312012.58 PT. A X8 0 26 PT. I X26 09 PT. B X9 600000 27 PT. J X27 010 PT. C X10 550000 28 PT. H X28 566068.311 PT. D X11 500000 29 PT. I X29 012 PT. E X12 500000 30 PT. J X30 013 PT. F X13 550000 31 PT. K X31 014 PT. G X14 300000 32 PT. L X32 015 PT. A X15 0 33 PT. M X33 016 PT. B X16 0 34 PT. N X34 017 PT. C X17 0 35 PT. O X35 31.0726518 PT. D X18 500000 36 PT. P X36 150
No Keterangan Jumlah Dana Tersedia1 beling kristal 1,814,150,180Rp 1,500,000,000Rp 2 beling hijau 1,781,519,000Rp 1,400,000,000Rp 3 beling amber 870,281,800Rp 800,000,000Rp 4 pasir flint 382,811,000Rp 350,000,000Rp 5 pasir UVA 40,000,003Rp 40,000,000Rp 6 pasir amber 70,000,006Rp 70,000,000Rp 7 selenium 29,924$ 30,000$
Analisa hasil Goal Programming(2)
• Nilai deviasi untuk hasil optimal dari fungsi tujuan pertamaminimasi biaya untuk beling kristal deviasi positif (P11) sebesar Rp. 314.150.816 dan deviasi negatif (N11) adalah nolartinya bahwa biaya yang dibutuhkan melebihi dana yang tersedia yaitu Rp. 1.500.000.000 dengan kekurangan sebesarnilai P11, dengan total kebutuhan 2640 ton dan alokasi order supplier A sebesar 600 ton (X1), C dan F masing-masingsebesar 550 ton (X3, X6), D sebesar 500 ton (X4) dan supplierE sebesar 440 ton (X5) dengan nilai pembelian sebesar Rp. 1.814.150.180.
• Pasir UVA kebutuhan 230 ton dengan alokasi order supplierH sebesar 312 ton (X25) artinya ada sisa untuk stock sebesar82 ton dengan nilai pembelian Rp. 40.000.000. Pasir Amberkebutuhan 460 ton dengan alokasi order supplier H sebesar566 ton (X28), artinya ada sisa untuk stock sebesar 106 ton
60
Analisa hasil Goal Programming(3)
• Fungsi tujuan selanjutnya adalah bahwa deffect tidak bolehmelebihi nilai 0,3 % dari jumlah volume order. N21 adalahnilai deviasi negatif untuk beling kristal sebesar 2,385ton, sedangkan untuk deviasi positifnya adalah P21 dengannilai 0 ton artinya bahwa deffect untuk pembelian belingkristal dibawah batas maksimalnya sehingga dapat dikatakanbahwa barang tersebut dapat diterima oleh pihak buyer.
• Fungsi tujuan ketiga adalah untuk memaksimalkan nilaibobot pembelian (value purchasing). Nilai N31 untuk deviasinegatif bahan baku beling kristal sebesar 164,5 ton dengannilai deviasi positifnya P31 adalah nol, hal ini berarti masihada selisih nilai 164,5 ton dari target 558,9 ton dikarenakansupplier B dan supplier G tidak ada transaksi alokasi order
61
Analisa perubahan Harga & Demand(1)
62
Harga
Demand
Analisa perubahan Jumlah Kebutuhan(Demand)
63
Harga
Demand
Kesimpulan dan saran• Urutan prioritas dalam seluruh kriteria adalah kriteria delivery
time, garansi, kualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi, fasilitas produksi, total quality mangement, packaging, history, prosedurkomplain, responsiveness, prosedur order, strukturorganisasi, communication, jangka waktu pembayaran, jenis transportasi, potonganharga, volume order, financial, kelengkapan dokumen dan lokasi.
• Kriteria delivery time sangat dominan dalam kluster fleksibilitas, Kriteria kualitassangat dominan dalam kluster kualitas, kriteria garansi sangat dominan dalamkluster service, kriteria ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dominan dalamkluster supplier profile.
• Urutan prioritas supplier dan urutan alokasi order tidak harus sama, hal inidikarenakan adanya faktor harga dan deffect yang tidak dimasukkan ke dalamkriteria pemilihan supplier.
• Urutan prioritas bobot supplier untuk beling adalah PT. C, A, B, D, E, G dan F, sertaurutan prioritas bobot supplier untuk pasir adalah PT. H, J dan I. Sedangkan urutanprioritas bobot supplier untuk selenium adalah PT. P, O, K, N, L dan M.
64
Kesimpulan dan saran• Alokasi order untuk beling kristal yaitu supplier A sebesar 600 ton, supplier C sebesar 550 ton, supplier
D 500 ton, supplier E sebesar 440 ton, supplier F sebesar 550 ton dengan total nilai sebesar Rp.1.814.150.800.
• Alokasi order untuk beling hijau yaitu supplier B sebesar 600 ton, supplier C sebesar 550 ton, supplier D500 ton, supplier E sebesar 500 ton, supplier F sebesar 550 ton, supplier G sebesar 300 ton dengan totalnilai pembelian sebesar Rp. 1.781.519.000.
• Alokasi order untuk beling amber yaitu supplier D 500 ton, supplier E sebesar 500 ton, supplier Fsebesar 320 ton, supplier G sebesar 550 ton dengan total nilai pembelian sebesar Rp. 870.281.800
• Alokasi order untuk pasir flint supplier H sebesar 600 ton, supplier I sebesar 150 ton, supplier J sebesar550 ton dengan total nilai pembelian sebesar Rp. 382.811.000.
• Alokasi order untuk pasir UVA supplier H sebesar 312 ton dengan total nilai pembelian sebesar Rp.40.000.003 dan terjadi sisa untuk stock sebesar 89 ton sehingga untuk periode pembelian berikutnyadapat direncanakan sebesar 141 ton.
• Alokasi order untuk pasir amber supplier H sebesar 566 ton dengan total nilai pembelian sebesar Rp.70.000.006 dan terjadi sisa untuk stock sebesar 100 ton sehingga untuk periode pembelian berikutnyadapat direncanakan sebesar 360 ton.
• Alokasi order untuk selenium supplier O sebesar 31 kg, supplier P sebesar 150 kg dengan total nilaipembelian sebesar USD 29.924 dan terjadi sisa untuk stock sebesar 81 kg sehingga untuk periodepembelian berikutnya dapat direncanakan sebesar 19 kg.
• Dengan adanya perubahan harga dan jumlah kebutuhan akan mempengaruhi hasil tujuan dari pada goalprogramming beserta alokasi ordernya.
65
Kesimpulan dan saran
• Saran yang dapat diberikan peneliti untukpeneliti berikutnya adalah sebaiknya lebihmemperhatikan kriteria-kriteria yang digunakandalam pemilihan supplier agar disesuaikandengan kondisi nyata di tempat penelitian agar hasilnya nanti dapat optimal dan menggunakandua metode sebagai pembanding. Misalnyamenggunakan metode ANP dan kombinasiFuzzy ANP.
66
Daftar Pustaka• Chamid, Abdullah Agus Salim. (2007), Pemilihan Supplier batubara dan optimasi alokasi supply di PLTU Paiton Unit 7 dan 8, Tugas akhir, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.• Cheng-Ru Wu, Chei-Wei Chang, Hung-Lung Lin. (2008), “A Fuzzy ANP-based approach to evaluate medical organizational performance”, Information
and Management Science,Vol. 19, No. 1, hal. 53-74.• Hapsari, Prawatyaningrum Kusuma. (2009), Integrasi Fuzzy Analytic Network Process dan Goal Programming dalam pemilihan supplier dan alokasi
order, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.• Jafar Razmi, Hamed Rafiei, Mahdi Hashem. (2009), “Designing a decision supprt system to evaluate and selectsupplier using fuzzy analytic netwrok
process”, Computers & Industrial Engineering, Vol. 57, hal.1282-1290.• Lee, Amy H.I. (2009),. “A fuzzy supplier selection model with the consideration of benefit, opportunities, cost and risk”, Expert Systems with
Applications, Vol. 36, hal. 2879-2893.• Liem, Yunita. (2004), Penerapan metode Analytical Network Process dalam proses tender pengadaan barang dan jasa di PT. Pertamina (persero)
unit pemasaran V, Tugas akhir, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Surabaya.• Rong-Ho Lin. (2009), “An integrated FANP–MOLP for supplier evaluation and order allocation”, Applied Mathematical Modelling, Vol. 33, hal. 2730 –
2736. • Rahman, Mohammad Ismail.(2005), Simulasi Fuzzy Logic untuk Mobile Robot dengan FPGA XC4000, Tugas akhir, Universitas Kristen
Petra, Surabaya.• Saaty, Thomas L. (1999), “Fundamental Of The Analytic Network Process”, ISAHP, Kobe, hal. 12-14. • Saaty, Thomas L. (2001), Decision making With Dependence And feedback : The Analytic Network Process, 2nd edition, RWS Publications, Pittsburgh.• Semih Onut, Selin Soner Kara, Elif Isik. (2009), “Long term supplier selection using a combined fuzzy MCDM approach : A case study for a
telecomunication company”, Expert Systems with Applications, Vol. 36, hal. 3887-3895.• Kusumadewi, Sri, Hari purnomo. (2010), Aplikasi Logika Fuzzy, edisi 2, Graha Ilmu, Yogyakarta.• Taylor III, Bernard W. (1999), Management Science, 6th edition,Prentice hall, New Jersey.• Weber, Charles A, john R. Current. (1991), “Vendor selection criteria and methods”, Jurnal Operational research, Vol. 50, hal. 2-18.• Zamroni. (2003), Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Supplier dengan metoda Fuzzy Multi Criteria
Decision Making, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
67
68
TERIMA KASIH