SELAYANG PANDANG BALAI PERSUTERAAN ALAM 0 DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN TEL. 0411-5069240, 8212509 FAX. 0411-875027 e-mail : [email protected]SELAYANG PANDANG BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI, MARET 2010
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
0
DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN TEL. 0411-5069240, 8212509 FAX. 0411-875027
Balai Persuteraan Alam merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.664 Tahun 2002.
Salah satu tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) dari Balai Persuteraan Alam
adalah pengelolaan sistem informasi persuteraan alam. Salah satu
bentuknya adalah penyediaan informasi tentang bagaimana sejarah
pembentukan Balai Persuteraan Alam dan gambaran kegiatan-kegiatan di
bidang persuteraan alam. Oleh karena itu disusunlah booklet tentang
Selayang Pandang Balai Persuteraan Alam ini.
Booklet ini diharapkan dapat berguna menambah wawasan bagi semua
pihak yang ingin lebih mengenal tentang keberadaan Balai Persuteraan
Alam.
Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan booklet ini
diucapkan terima kasih.
Bili-Bili, Maret 2010
Kepala Balai,
Ir. Antonius T. Patandianan, MP NIP 19620428 199003 1 01
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
2
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................
SEJARAH PEMBENTUKAN BALAI PERSUTERAAN ALAM ...............................................................
GAMBARAN UMUM BALAI PERSUTERAAN ALAM ..........................................................................
PERKEMBANGAN KEGIATAN PERSUTERAAN ALAM Di DALAM dan Di
LUAR PROP. SULAWESI SELATAN ......................................................................................................
RENCANA PENGEMBANGAN PERSUTERAAN ALAM DI PROP SULAWESI
SELATAN ..................................................................................................................................................
i
ii
1
4
7
13
19
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
3
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembangunan Kehutanan pada dasarnya diarahkan untuk sebesar besar
kemakmuran rakyat dan kelestarian fungsi hutan, dengan visi Terwujudnya
Penyelenggaraan Kehutanan untuk Menjamin Kelestarian Hutan dan
Peningkatan Kemakmuran Rakyat. Sejalan dengan visi diatas,maka
pembangunan kehutanan tidak hanya berorientasi pada produksi kayu
namun juga pada sumber daya hutan yang lain dan diikuti dengan
pemberdayaan masyarakat. Untuk mewujudkan upaya tersebut disamping
dipilih 8 kebijakan prioritas, juga dipertajam dalam fokus kegiatan yang
salah satu diantaranya pengembangan hasil hutan bukan kayu, dengan salah
satu komoditi yang menjadi sasaran adalah sutera alam.
Pengembangan kegiatan persuteraan alam merupakan bagian dari
pembangunan bidang RLPS. Hal ini sesuai dengan visi, misi dan tujuan
rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial untuk menjadikan hutan dan lahan
dapat berfungsi optimal untuk kesejahteraan masyarakat, dengan jalan
memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan,
baik sebagai faktor produksi maupun sebagai penyangga sistem kehidupan.
Balai Persuteraan Alam sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Direktorat Jenderal RLPS Departemen Kehutanan yang diserahi tugas
melaksanakan kegiatan pembinaan persuteraan alam yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 664/Kpts-II/2002
tanggal 7 Maret 2002 dengan wilayah kerja meliputi Sulawesi dan
sekitarnya.
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
4
SEJARAH PEMBENTUKAN
BALAI PERSUTERAAN ALAM
Tahun 1970-an
Balai Persuteraan alam masih berada di bawah Departeman Pertanian
(Dirjen Kehutanan) dengan nama Proyek Pembinaan Persuteraan Alam
Prop. Sulawesi Selatan. Proyek ini merupakan hasil kerjasama dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA)
Sebelum 1984
Balai persuteraan Alam masih bernama Pusat Teknologi Persuteraan Alam
(diresmikan oleh Presiden Suharto) yang melakukan kerjasama dengan
JICA
Tugas yang diemban adalah :
- Pembukaan lahan untuk penanaman murbei
- Pengembangan petani sutera
- Pemberdayaan masyarakat
- Memiliki induk
- Pembangunan bangunan pemeliharaan ulat
- Produksi F1 secara massal
- Produksi benang sutera
- Penyiapan tenaga pendamping/penyuluh di masyarakat
Tahun 1984
Pada tahun ini terbit Kepmenhut No. 097/Kpts-II/1984, yang menyebutkan
bahwa Tupoksi Balai adalah sbb.:
a. Melakukan produksi dan penyaluran ulat sutera
b. Memberikan bimbingan teknis persuteraan alam
c. Melakukan perakitan uji coba teknis persuteraan alam
Tahun 1986
Dikeluarkan Instruksi Menhut No. 02/Menhut-II/86 tanggal 3 Januari 1986
tentang Crash Program Penanganan Persuteraan Alam di Prop. Sulawesi
Selatan. Crash Program ini meliputi Direktorat RRL, Badan Litbang dan
Perum Perhutani. Adapun tugas masing – masing adalah sbb.:
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
5
Direktur RRL: - Penyuluhan persuteraan alam dan paket teknologi tepat guna
- Sertifikasi bibit/telur ulat sutera
- Monitoring dan evaluasi
Badan Litbang: - Pemuliaan ulat dan pohon murbei
- Pengendalian hama dan penyakit
- Pengadaan dan pemeliharaan parent stock
- Penciptaan teknologi baru persuteraan alam
Perum Perhutani :
- Pengusahaan sutera, yang meliputi produksi telur, peredaran telur ,
pemintalan dan pemasaran
Konsekuensi dari Instruksi Menhut ini adalah : 1. Bili – Bili Centre dengan seluruh asetnya diserahkan kepada Badan
Litbang
2. Sub Centre Soppeng, Wajo, dan Enrekang diserahkan
pengelolaannya ke Perum Perhutani.
Pada Tahun 1986 ini juga kemudian diterbitkan Keputusan Menhut No.
122/KPts-I/86 tanggal 8 April 1986 tentang Pengaturan Pelaksanaan Crash
Program Penanganan Persuteraan Alam di Prop. Sulawesi Selatan
Tahun 2002
Departemen Kehutanan mengeluarkan Kepmenhut No. 664/Kpts-II/2002
tanggal 2 Maret 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Persuteraan
Alam. Pada Kepmenhut ini kemudian disebutkan Tupoksi Balai persuteraan
Alam yang berlaku hingga sekarang.
Tupoksi Balai :
- Penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam
- Pemeliharaan bibit induk ulat sutera
- Pengujian mutu dan penerapan teknologi persuteraan alam
- Pemantauan produksi, peredaran dan distribusi bibit telur ulat
sutera
- Pelaksanaan sertifikasi dan akreditasi lembaga sertifikasi ulat sutera
- Pengelolaan sistem informasi persuteraan alam
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
6
Pada masa tahun 70-an, Balai Persuteraan Alam yang saat itu masih
bernama Pusat Teknologi Persuteraan Alam, telah berhasil mengirimkan
beberapa pegawai/stafnya untuk mengikuti pelatihan di bidang persuteraan
alam (sebagai counterpart) di Negara Jepang dan India dalam beberapa
tahap. Nama—nama pegawai yang pernah dikirim antara lain.:
1. Tahun 1976 (Jepang)
a. Yus Ramelan Akub
b. Baharuddin Alam
2. Tahun 1977 (Jepang)
a. Muh. Noer Rasyid
b. Lukman Amri K
3. Tahun 1978 (Jepang)
a. Ir. Bambang Hartoko
b. Zito Sumardjito
c. Ir. Bertha Sampe
d. Kusnan
e. Ir. Akhmad Anwar h.
Wariso
f. Ir. Enjang Kuswiar
g. Hatta Majid
h. Amirullah Makka
i. Ahmad Primon
j. Hamdani
k. Munassar Simbung
l. Harmaeni S. Gellu
m. Kamaruddin AM
4. Tahun 1980 (India)
a. Ir. Bertha Sampe
b. Munassar Simbung
c. Nurdin Raja
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
7
GAMBARAN UMUM BALAI PERSUTERAAN ALAM
KEDUDUKAN
Balai Persuteraan Alam merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat
Jenderal RLPS Departemen Kehutanan yang melaksanakan kegiatan
pembinaan persuteraan alam yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor 664/Kpts-II/2002 tanggal 7 Maret 2002 dengan
wilayah kerja meliputi Sulawesi dan sekitarnya.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 664/Kpts-
II/2002, Balai Persuteraan Alam mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam, pemeliharaan
bibit induk ulat sutera, pengujian mutu, sertifikasi dan akreditasi lembaga
sertifikasi telur ulat sutera, serta pengelolaan sistem informasi
persuteraan alam.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Persuteraan alam
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana pengembangan persuteraan alam
2. pemeliharaan bibit induk ulat sutera
3. pengujian mutu dan penerapan teknologi persuteraan alam
4. pemantauan produksi, peredaran dan distribusi bibit telur ulat
sutera
5. pelaksanaan sertifikasi dan akreditasi lembaga sertifikasi ulat sutera
6. pengelolaan sistem informasi persuteraan alam
7. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
8
ORGANISASI
1. Struktur Organisasi
Gambar 1. Stuktur Organsisasi Balai Persuteraan Alam
2. Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan tugasnya, Balai Persuteraan Alam hingga bulan Mei
2009 mempunyai dengan pegawai sebanyak 105 orang yang terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 100 orang dan tenaga honorer sebanyak
5 orang.
KEPALA BALAI SELAKU KASA PENGGUNA ANGGARAN
KEPALA BALAI SELAKU
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
BENDAHARA PENGELUARAN
Staf Sekretariat :
Urusan Pencatat Pembukuan dan Pembukuan Dokumen Pengeluaran/Penerimaan
Urusan Pembuatan Daftar Gaji dan Pemegang Kas Gaji Pegawai ? PPABP
Urusan Administrasi Keuangan
Urusan Penelaah dan Pemverifikasi Dokumen Keuangan
Urusan Pembuatan Dokumen Pengeluaran/Penerimaan
Koordinator SAPP
Operator/petugas SAPP
Kepala Sub Bagian TU selaku
Pejabat Penerbit SPM
Penanggung jawab Kegiatan
TU
KASIE Pengujian Persuteraan Alam
Selaku
Penanggung jawab Kegiatan Pengujian PA
Pelaksana Teknis Kegiatan
Staf Penerbit SPM :
Urusan Perekaman Data dan Laporan SPM
Urusan Administrasi SPM
KASIE Peredaran Persuteraan Alam
Selaku
Penanggung jawab Kegiatan Peredaran
PA
KASIE Infromasi Persuteraan Alam
Selaku
Penanggung jawab Kegiatan Informasi
PA
PEJABAT PENERBIT SPM
PEJABAT PENGUJI KEUANGAN
FUNGSIONAL PEH
Pelaksana Teknis Kegiatan Pelaksana Teknis Kegiatan Pelaksana Teknis Kegiatan
SELAYANG PANDANG
BALAI PERSUTERAAN ALAM
9
3. Sarana Prasarana
1. Bangunan kantor di Bili-Bili, Malino dan Pakatto (Kab. Gowa),