KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Kerena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Sel Bahan Bakar. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Kimia Fisik II.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberi dukungan serta kerjasamanya hingga terselesaikannya makalah
ini, khususnya kepada Bapak solehudin, selaku dosen mata kuliah
Kimia Fisik II.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik dari seluruh pembaca makalah ini agar kami dapat
memperbaikinya di masa mendatang. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, Mei 2006
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI . ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Permasalahan
1.4 Sistematika Penyusunan .
BAB IIPEMBAHASAN2.1 Sel Bahan Bakar Bischoff 2.2 Sel Surya
2.3 Sel Bahan Bakar Molten Carbonate
2.4 Sel Bahan Bakar Asam Fosfat
2.5 Sel Timbal Asam
2.6 Sel Bahan Bakar Methanol
2.7 Sel Bahan Bakar Hidrogen Oksigen2.8 Sel Volta
2.9 Sel Pembangkit Tenaga Listrik
2.10 Sel penyimpan Timbal
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ...
3.2 Saran .
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut hukum pertama termodinamika, energi itu tidak dapat
dibentuk maupun dirusak. Akan tetapi, bentuk energi yang satu dapat
diubah menjadi bentuk energi lainnya. Misalnya, energi mekanis (air
terjun) dapat diubah menjadi tenaga listrik, tenaga kimia dapat
diubah menjadi tenaga listrik. Begitu pula sebaliknya, tenaga
listrik diubah menjadi tenaga kimia, tenaga mekanis dan
lain-lain.
Fuel Cell atau sel bahan bakar adalah sebuah device elektrokimia
yang
mengubah energi kimia ke energi listrik secara kontinu. Pada
dasarnya sebuah sel bahan bakar terdiri dari beberapa jenis
,diantaranya jenis asam dan jenis basa. Sel bahan bakar jenis asam
terdiri dari dari dua jenis yaitu jenis Larutan polimer padat (SPE)
dan asam fosfat. Sedangkan jenis basa terdiri dari sel bahan bakar
molten carbonate, dan Solid Oxide (oksida padat).
Sel bahan bakar ini di klasifikasikan sebagai pembangkit tenaga
(power generator) sebab sel bahan bakar ini dapat beroperasi secara
kontinu atau selama ada pasokan bahan bakar (fuel) dan oksidan.
Karakteristik umum suatu sel bahan bakar adalah sebagai berikut
:
a. Sangat efisien (>85%)
Proses yang saat ini banyak digunakan pembangkit tenaga listrik
. Ke tiga tahap tersebut adalah :
Produksi panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
Konversi dari panas ke energi mekanik
Konversi energi mekanik ke energi listrik
b. Modular (dapat ditempatkan dimana di perlukan )
Dengan rapat energi yang besar dan ukuran (volume ) yang tidak
besar ,
maka sel bahan bakar ini dapat diletakkan di mana
diperlukan.
c. Ramah lingkungan (tidak berisik, emisinya rendah)
Keuntungan menggunakan sel bahan bakar ini adalah , Sel bahan
bakar ini tidak menghasilkan suara, tidak memerlukan penggantian
elektrolit dan pengisian ulang, limbah-limbah emisi seperti CO ,
dapat dimasukkan ke sel ini menghasilkan CO2 dan energi .
d. Panas yang terbuang dapat di recoveyAda beberapa jenis sel
bahan bakar yang memerlukan suhu operasi diatas 300C , dan panas
yang terbuang dapat direcovery.e. Bahan bakarnya flexible
Bahan bakar yang digunakan untuk sel bahan bakar dapat digunakan
beberapa macam , kebanyakan menggunakan hidrogen dan oksigen
sebagai bahan baker dan oksidan nya. Selain menggunakan kedua bahan
tersebut , bahan bakar lain yang dicoba digunakan antara lain
ammonia , hidrazine, methanol dan batubara.
f. Cocok untuk keperluan unattended operation
Sel bahan bakar ini sangat cocok digunakan untuk keadaan
unattended
operation dimana diperlukan energy dengan rapat energi yang
besar.
Karena penting dan bermanfaatnya sel bahan bakar ini, maka Sel
Bahan Bakar dijadikan judul dalam makalah ini.1.2 Maksud dan
Tujuan
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Kimia Fisik II. Sedangkan tujuannya
yaitu agar masyarakat luas dapat mengetahui bahwa energi dapat
diubah dalam bentuk energi lainnya, misalnya mengubah bahan bakar
(minyak, gas, batu bara, dan lain-lain) menjadi tenaga listrik yang
dinilai lebih berdaya guna.
1.3 Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu
bermacam-macamnya jenis sel bahan bakar, seperti:
1. Sel bahan baker Bischoff
2. Sel Surya
3. Sel Bahan Bakar Molten Carbonate
4. Sel Bahan Bakar Asam Fosfat
5. Sel Timbal Asam
6. Sel Bahan Bakar Methanol
7. Sel Bahan Bakar Hidrogen Oksigen
8. Sel Volta
9. Sel Pembangkit Tenaga Listrik
10. Sel penyimpan Timbal
1.4 Sistematika Penyusunan
Adapun sistematika penyusunan dalam menyusun makalah ini
adalah:1. Mencari data-data yang diperlukan.
2. Mengumpulkan data-data yang diperoleh.
3. Menyusun data permasing-masing kelompok (per jenis sel bahan
bakar).
4. Menggabungkan atau menyusun secara keseluruhan dari data yang
telah disusun oleh masing-maing kelompok menjadi satu makalah yang
disusun oleh tim penyusun.
Penyusun :
1. Siti Nurjanah
A1E 04008
2. Nur Aidaa
A1E 04010
3. Neni Laelatul B
A1E 04011
4. Rival Ferdiansyah
A1E 04030
5. Apni Indah Sari
A1E 04050Sel Bahan Bakar BischoffPrinsip : Mengalirkan oksigen
atau udara melewati permukaan penghantar listrik yang kemudian
terjadi ionisasi menghasilkan ion O2-. Kemudian ion O2- bergabung
dengan elektrolit dan bereaksi dengan ion logam yang ada di
elektrolit membentuk oksida logam. Oksida logam tersebut dengan
sebagian karbon dioksida yang dikeluarkan oleh anoda membentuk
elektrolit terionisasi.
Gambar Sel Bahan Bakar Bischoff
Katoda Anoda
Kawat kasa
Serbuk karbon
Selinder tanah liat
yang berisi Na2CO3
bejana besi yang tahan
panas sampai 7000C
Butiran magnetitk
Udara atau oksigen
Bahan bakar (Anoda) : Kawat kasa
Katoda : - Oksigen dalam elektrolit
- O2 (Udara)
Elektrolit : Na2CO3Butiran-butiran magnetik dimaksudkan untuk
dapat mengalirkan oksigen terus-menerus ,yang kemudian oksigen
kontak dengan katoda. Di dalam tempat yang terbuat dari tanah liat
(lempung) ditempatkan serbuk karbon dan kawat kasa. Kawat kasa ini
sebagai anoda yang berfungsi menyelenggarakan kontak listrik dengan
karbon. Dinding tanah liat diresapi dengan elektrolit (Na2CO3).
Seluruh alat tersebut ditempatkan dalam bejana besi dan dibuat agar
seluruhnya dapat dipanaskan bersama-sama sampai kira-kira 7000C.
pada temperatur 7000C itu, tahanan dalam sel turun cukup rendah
sehingga dapat menghantarkan listrik.
Di anoda, karbonat (berupa ion dan dalam elektrolit yang padat)
bereaksi dengan ion karbon yang dihasilkan anoda membentuk karbon
dioksida sebagai berikut :
Anoda : C - 4e C4+
2 CO3 2- + C4+ 3 CO2
C + 2 CO32- - 4e 3 CO2
Katoda : Oksigen mengionisasi dipermukaan magnetik dan bereaksi
dengan ion Na+ yang terdapat dalam elektrolit, sebagai berikut :O2
+ 4e 2 O2- 4 Na+ + 2 O2- 2 Na2O
Reaksi yang terjadi di katoda :
4 Na+ + O2 + 4e 2 Na2O
Tempat elektrolit pada sel Bischoff ini terbuat dari tanah liat
yang tipis dan berpori, oleh karena itu natriun oksida dan karbon
dioksida dapat kontak dan bereaksi menghasilkan elektrolit yang
terionisasi :
2 Na2O + 2 CO2 4 Na+ + 2 CO32-
Jika semua reaksi yang terjadi di katoda dan anoda dijumlahkan
dan merupakan reaksi sel, hasilnya adalah :
C + O2 CO2
Reaksi sel sederhana sekali dan merupakan reaksi pembakaran.
Dengan demikian maka Bischoff (Jerman) sudah berhasil mewujudkan
ide mengubah bahan bakar menjadi energi listrik. Pada tahun 1951
pernah dilakukan evaluasi proyek Bischoff. Apabila listrik yang
dihasilkan dari alat ini akan dipindahkan, akan diperoleh 98% dari
seluruh listrik yang seharusnya dihasilkan. Namun sayang sekali,
sebanyak listrik yang diharapkan belum dapat diperoleh karena
terhadap factor penurunan potensial sel karena kenaikan tekanan.
Factor kenaikan tekanan potensial ini perlu diatasi untuk mendapat
semua listrik yang diharapkan.
Penyusun :1. Oscar Efendi
A1E 04003
2. Firman Santosa
A1E 04005
3. Aep Saepudin
A1E 04016
4. Wempi Eka R
A1E 04018
5. Marsal M Kamil
A1E 04034
6. Iman Zainal M
A1E 04057Sel SuryaPengertian Sel Surya
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat
semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n
junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan
energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic.
Photovoltaics adalah bidang riset berhubungan dengan sel
surya.
Aplikasi Sel Surya
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk
digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit (bumi), kalkulator genggam,
pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya)
dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan
inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net meteringSistem
sel surya pada mulanya dikembangkan untuk penggunaan pada satelit
di ruang angkasa. Perawatan atau perbaikan di ruang angkasa itu
pekerjaan sangat mahal, untuk tidak mengatakan tidak mungkin. Oleh
karena itu, semua satelit yang mengelilingi bumi mendapatkan energi
listriknya dari sistem sel surya.
Sistem sel surya dapat dirancang untuk penggunaan di ruang
angkasa, atau penggunaan di permukaan bumi
Sistem sel surya untuk di permukaan bumi terdiri dari:
1) Modul sel surya,
2) Kntroler pengisian (charge controller), dan
3) Aki (baterai) yang maintenance free.
Modul sel surya yang digunakan dapat diperoleh dalam berbagai
ukuran dan kapasitas. Yang sering digunakan adalah modul sel surya
20 watt atau 30 watt.
Modul sel surya menghasilkan daya yang proporsional dengan luas
permukaan modul yang terkena sinar matahari. Dalam penggunaan skala
agak besar, aki (baterai) dalam sistem sel surya kadang-kadang
dihubungkan dengan sebuah inverter, untuk mengkonversi listrik
searah (DC) menjadi listrik bolak-balik (AC).
Sistem sel surya biasanya ditempatkan di dekat yang memerlukan
listrik. Sehingga untuk tempat-tempat yang terpencil hanya
memerlukan kabel yang lebih pendek dibandingkan jika menarik kabel
dari jaringan PLN misalnya. Selain itu, jelas sistem sel surya
menjadi murah karena tidak memerlukan transformator.
Mekanisme Kerja Sel Surya
Sel surya merupakan suatu pn junction dari silikon kristal
tunggal. Dengan menggunakan photo-electric effect dari bahan
semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari
menjadi listrik searah (DC).
Bila sel surya itu dikenakan pada sinar matahari, maka timbul
yang dinamakan elektron dan hole. Elektron-elektron dan hole-hole
yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke arah
lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat
elektron-elektron dan hole-hole itu melintasi pn junction, timbul
beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung
sel surya diberi beban maka timbul arus listrik yang mengalir
melalui beban.
Sebuah sel surya tunggal dapat menghasilkan listrik searah 3
volt dan 3 ampere. Sel-sel ini dapat dibuat dalam berbagai ukuran
yang diinginkan dengan jalan menghubungkan seri sel-sel yang sama
untuk membentuk modul sel surya dengan keluaran yang diperlukan.
Sel-sel itu dikemas sedemikian rupa dengan bahan khusus sehingga
modul dapat bertahan dalam kondisi yang terjelek tanpa kehilangan
efisiensinya.
Keunggulan Sel Surya
Sistem sel surya dapat bekerja dengan andal untuk jangka waktu
yang lama dan hampir tanpa memerlukan perawatan. Sehingga sel surya
dapat dikatakan mempunyai keandalan yang tinggi.
Sistem sel surya menggunakan energi sinar matahari untuk
menghasilkan listrik, tanpa memerlukan bahan bakar. Tanpa ada
bagian yang berputar, maka sistem sel surya hanya memerlukan
sedikit perawatan. Sehingga sistem sel surya itu boleh dibilang
cost effective dan cocok untuk stasiun telekomunikasi daerah
terpencil, pelampung navigasi di tengah laut, alat pemantau
permukaan air bendungan, atau untuk penerangan rumah yang jauh dari
jangkauan jaringan PLN. Biaya operasional sistem sel surya jelas
rendah.
Karena tidak memerlukan bahan bakar dan tidak ada bagian yang
berputar, sistem sel surya itu bersih dan tidak bersuara. Ramah
lingkungan ini sangat penting, mengingat pilihan untuk mendapatkan
energi dan penerangan itu biasanya dari generator diesel atau lampu
minyak tanah. Kalau kita semakin prihatin dengan gas rumah kaca
(greenhouse gas) dan pengaruhnya yang merusak terhadap ekosistem
planet kita ini, maka energi bersih yang diproleh dari sistem sel
surya merupakan pilihan yang tepat sekali.
Sistem sel surya dapat dibangun dalam berbagai ukuran atas dasar
kebutuhan energinya. Selanjutnya sistem sel surya itu dapat
dikembangkan dan ditingkatkan dengan mudah. Misalnya, bila
kebutuhan energi semakin meningkat, cukup dengan jalan menambahkan
modul sel surya, tentunya jika sumber dananya memungkinkan. Selain
itu, sistem sel surya gampang untuk dipindahkan bila dipandang
perlu. Misalnya untuk menggerakkan pompa untuk pengairan sawah.
Maka kesimpulannya, keunggulan sistem sel surya itu keandalannya
tinggi, biaya operasinya rendah, ramah lingkungan, berbentuk modul,
dan biaya konstruksinya rendah.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bahan Bakar Oksidan Suhu Elektrolit
-----------------------------------------------------------------------
Langsung Tak Langsung
-----------------------------------------------------------------------
Hidrogen Hydride Oksigen Rendah LarutanAs.Sulfat
Hydrazine Ammonia Oksigen (udara) Menengah
Ammonia Hydrocarbon Hidrogen peroks Fosforik
Hydrocarbon Methanol Tinggi SPE
Methanol Ethanol Larutan Basa
Gas Batubara Batubara Molten Alkaline Larutan Karbonat
Molten Carbonate Solid Oxide
-----------------------------------------------------------------------
Catatan:
suhu rendah : 120 0C
suhu menengah : 120 - 160 0C
suhu tinggi : 260 - 750 0C SPE = Solid Polymer Electrolyte
Promosi:
Modul sel surya sekarang sudah ada dipasaran di Surabaya. Anda
dapat memperoleh informasi lebih lanjut dari PT Dwijaya Internusa
melalui telepon 3177561.
Sel tunam oksida padat (SOFC) merupakan salah satu sumber energi
terbarukan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan toleran terhadap kontaminan dalam bahan bakar.
Tujuan percobaan ini adalah mempelajari pengaruh penambahan
propana dalam bahan bakar terhadap karakteristik SOFC.
Pada penelitian ini SOFC yang diuji terdiri dari komponen utama
sel tipe ASC1 buatan InDEC B.V, dilengkapi dengan cangkang terbuat
dari stainless steel tipe AISI 304, yang merangkap sebagai
distributor gas umpan, dan isolator dari bahan asbes serta semen
tahan api tipe C-12 high alumina.
Karakter SOFC yang dipelajari pada penelitian ini meliputi
kondisi operasi optimum, polarisasi, dan umur sel.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa operasi SOFC optimal pada
temperatur 700oC dengan laju alir H2 45 ml/menit dan udara 225
ml/menit. Konsentrasi propana dalam bahan bakar 22,2 %- v
memberikan umur sel yang lebih panjang, arus maksimum yang lebih
kecil, dan efisiensi tegangan yang lebih besar daripada dengan
bahan bakar gas hidrogen saja. Konsentrasi propana dalam gas bahan
bakar sampai dengan 22,2 %-v tidak mempengaruhi tegangan sel. Kurva
polarisasi yang diperoleh menunjukkan bahwa reaksi sel terkendali
oleh perpindahan massa.
Penyusun :1. Nuni yunita A.D
AIE 040142. Erni D J
AIE 04025
3. Rizka F A
AIE 04035
4. Sri Noermayanti
AIE 04036
Sel Bahan Bakar Molten Carbonate
Sel jenis ini menggunakan logam logam alkali karbonat (Li, K,Na)
sebagai elektrolit. Garam garam jenis ini akan berfungsi sebagai
elektrolit hanya jika pada fasa cair, oleh sebab itu sel ini
beroperasi pada suhu 6000C 7000C , dimana kondisi ini adalah diatas
titik leleh karbonat. Molten carbonate di karakterisasikan sebagai
:
Konduksi ionic oleh ion karbonate ; jadi ion karbonate harus
terlibat dalam dua reaksi elektrode .
CO23 - (katode)( O2 + CO2 + 2e CO2 + H2O + 2e(CO23 - + H2
(anode)_____________________________________ + H2O( O2 + H2
(total)
Akibat dari kondisi ini maka CO2 harus di daur ulang dari anode
ke katode. Pada 6000C 7000C , reaksi elektrode di proses dengan
tanpa harus menggunakan katalis yang spesifik. Nikel dan nikel
oksida berfungsi dengan baik , sedangkan logam logam mulia
tidak.Keuntungan dengan menggunakan molten carbonatea) Unjuk kerja
sel bagus, aktivasi polarisasi rendahb) Pada 6000C 7000C, jika ada
gas CO dalam bahan bakar, akan langsung diubah ke hidrogen pada
anode melalui mekanisme reaksi gas air CO + CO2 + H2(H2 c) Panas
sisa dari bahan bakar dapat digunakan untuk keperluan lain
(industri)
Kerugian menggunakan sistem ini ;
a) Pada suhu tinggi material yang digunakan , kurang dapat
bertahan lama
b) Sejumlah CO2 diperlukan untuk menyelesaikan reaksi pada
katode (biasanya ini dilakukan dengan cara memasukkan kembali CO2
dari keluaran anode ke jalan masuk katode.Sel bahan bakar jenis ini
sangat cocok digunakan di pada pembangkit listrik yang menggunakan
batubara sebahai bahan bakarnya.
Penyusun :
1. Sri Solihah
A1E 040172. Anne Maria
A1E 04048
3. Ageng Putriani S
A1E 04051
4. Anggia Penti H
A1E 04056
5. Soraya Dewi
A1E 04060PHOSPHORIC ACID FUEL CELL
( SEL BAHAN BAKAR ASAM FOSFAT )
Sel bahan bakar asam fosfat adalah sebuah tipe dari sel bahan
bakar yang menggunakan cairan asam fosfat sebagai elektrolit. Asam
tersebut merupakan bagian dari teflonmatriks karbit silikon yang
terikat. Elektroda terbuat dari kertas karbon yang dilapisi dengan
katalis platinum yang disebarkan dengan baik. Yang membuat
elektroda tersebut mahal adalah biaya produksinya. Elektroda tidak
akan terpengaruh oleh kadar ketidakmurnian Karbon Monoksida di
dalam aliran Hidrogen.
Sel bahan bakar asam fosfat selalu dianggap sebagai Pembangkit
Pertama dalam sel bahan bakar modern. Sel bahan bakar tersebut
merupakan satu dari tipe sel yang paling matang dan merupakan yang
pertama diperdagangkan, pada saat ini lebih dari 200 unit sedang
diperdagangkan. Tipe sel bahan bakar ini biasanya digunakan untuk
pembangkit tenaga yang tetap, tetapi beberapa sel bahan bakar
fosfat tersebut telah digunakan untuk memberi tenaga pada kendaraan
besar seperti bus.
Asam fosfat menjadi padat pada temperatur 40C, untuk
menaikkannya sangat sulit. Walaupun demikian pada suhu 150C - 200C
air yang digunakan dapat dijadikan alat pemanas untuk aplikasi
tetap pada gabungan efisiensi kekuatan dan panas sekitar 80%, dan
akan mendominasi pasaran sel bahan bakar yang tetap.
Pada anode, gas hidrogen diionisasi menghasilkan ion hidrogen
dan elektron. Elektron-elektron berjalan dari anode ke katode
melalui sirkuit eksternal. Ion hidrogen berjalan ke katode melalui
elektrolit. Pada katode, oksigen bereaksi dengan ion hidrogen dan
elektron membentuk air.
Penyusun :
1. Paramitha Dwi A
A1E 04007
2. Wildani Inayati
A1E 04022
3. Samuel David M
A1E 04029
4. Yulianto
A1E 04062
5. Cisca Nurlita
A1E 05014SEL TIMBAL ASAMSel timbal asam (Pb H2SO4 (aq) PbO2)
Sel penyimpanan timber ( aki ). Baterai penyimpanan sebuah auto
mobil dapat dicas ulang, sehingga bertindak baik sebagai sel volta
maupun sebagai sel elektrolis. Baterai ini disusun dari lempeng
timbel mirip bunga karang dan timbel dioksida secara selang-seling,
yang disekat dengan kayu atau serat kaca, dan dibenamkan dalam
suatu elektrolit, yakni larutan asam sulfat dalam air. Bila baterai
memberikan arus, lempeng timbel, Pb, bertindak sebagai anode dan
lempeng timbel dioksida, PbO2, sebagai katode. Reaksi elektrode
lengkap yang terjadi bila arus diambil dari baterai.
Pb + PbO2 + 2H2SO4 2PbSO2 2PbSO4 + 2H2OPerhatikan bahwa timbel
sulfat terbentuk pada kedua elektrode itu. Karena tak dapat larut,
timbel sulfat terdepositokan pada elektrode dimana garam ini
terbentuk, bukannya terlarut kedalam larutan. Perhatikan bahwa asam
sulfat terpakai dan terbentuk air. Karena asam sulfat encer kurang
rapat dibandingkan asam pekat aslinya, maka rapatan larutan
elektrolit ini biasanya diukur untuk menetapkan sejauh mana baterai
ini terpakai .
Pencasan ulang baterai terdiri dari pemaksaan elektron melewati
baterai dengan arah kebalikan arah dicas. Dalam proses elektrolisis
ini semua perubahan kimia tersebut diatas dibalik. Timbel sulfat
dan air diubah kembali menjadi timbel, timbel dioksida dan asam
sulfat:
2PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 2H2SOBila dicas penuh, sebuah sel
tunggal baterai penyimpanan timbel mempunyai potensial sekitar 2,1
V. Baterai mobil dengan enam sel mempunyai potensial sekitar 12
V.
1. Plat Positif dan Plat Negatif
Plat positif dan plat negative merupakan komponen utama suatu
aki. Kwalitas plat sangat menentukan kwalitas suatu aki, plat-plat
tersebut terdiri dari rangka yang terbuat dari paduan timbale
antimony yang diisi dengan suatu bahan aktif. Bahan aktif pada plat
positif adalah timbale peroksida yang berwarna coklat, sedang pada
plat negative adalah spons-timbal yang berwarna abu-abu.
2. Seperator dan Lapisan Serat Gelas
Antara plat positif dan plat negative disisipkan lembaran
separator yang terbuat dari lembaran cellulose yang diperkuat
dengan resin. Lembaran lapisan serat gelas dipakai untuk melindungi
bahan aktif dari plat positif, karena timbale peroksida mempunyai
daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika dibandingkan
dengan bahan aktif dari plat negative. Jadi fungsi lapisan gelas
disini adalah untuk memperpanjang umur plat positif agar dapat
mengimbangi plat negative, selain itu lapisan serat juga berfungsi
melindungi separator.3. Elektrolit
Cairan elektrolit yang dipakai untukmengisi aki adalah larutan
encer asam sulfat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Elektrolit
ini cukup kuat untuk merusak pakaian. Untuk cairan pengisi aki
dipakai elektrolit dengan berat 1.260 pada suhu 20oC.
4. bak dan Tutup Aki
bak aki merupakan wadah untuk plat dan cairan elektrolit. Dibuat
dari bahan plastic (AS, ABS, Polipropylene). Bak untuk aki 6 volt
terbagi atas 3 sel, dan untuk 12 volt terbagi atas 6 sel. Tutup aki
dibuat dari bahan yang sama seperti teak.
5. Penghubung anatara Sel dan TerminalAki 12 volt mempunyai 6
sel, sedangkan aki 6 volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar
suatu aki dengan tegangan sebesar 2 volt. Penghubung sel
menghubungkan sel-sel secara serf. Penghubung sel ini terbuat dari
paduan timbale antimony. Ada dua cara penghubung sel-sel tersebut .
yang pertama melalui dinding penyekat dan yang kedua menembus
dinding penyekat. Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu
bertanda positif dan yang lain negative. Melalui kedua terminal ini
listrik dialirkan.
Penyusun :1. Astri Patria
A1E 04001
2. Novi Irwan F
A1E 04002
3. Dimas Wulandari
A1E 04046
4. Eulis Syahidah
A1E 04049
5. Adiyah
A1E 04058Sel Bahan Bakar Methanol
Methanol dalam bentik sel bahan baker memberikan tenaga yang
sangat efisien bila dicampur dengan air dengan konsentrasi 3 hingga
6 persen. Dan hal itu akan menyebabkan tangki bahan baker terlalu
besar untuk dipasang pada piranti-piranti portable. Methanol bias
menggantikan baterai litium ion pada PC atau piranti portable lain.
Sel bahan baker methanol ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 12
watt hingga maksimum 20 watt. Hebatnya lagi, cukup dengan 50 mL
bahan baker, sel bahan baker ini dapat memberikan tenaga pada
laptop sekitar 5 jam. Selain itu, demi kepraktisan bahan baker
tersebut akan dikemas dalam cart ridge yang bias dicopot pasang.
Pemanfaatan methanol ini dibuat dengan cara membuat system dimana
methanol diencerkan dengan air yang berasal dari proses
pembangkitan energi. Proses ini memungkinkan methanol disimpan
dalam konsentrasi tinggi sehingga ukuran tangkinya bias
diminimalkan hingga persepuluh dari kebutuhan sebenarnya. Pada
prakteknya, PC akan berkomunikasi dengan sel bahan baker, misalnya,
memberi tahu status operasinya, sehingga sel bahan bakar akan
menyeimbangkan antara kebutuhan dan pasokan. Sensor pada sel akan
memonitor konsentrasi methanol dan mampu memberi tahu pada pengguna
kapan mereka marus mengganti cartridge. Saat ini ada dua larutan
cartridge yang sudah dikembangkan sebuah perusahaan besar, yaitu
100 mL yang mampumemberikan waktu operasi hingga 10 jam, serta
cartridge 50 mL yang bias memberi tenaga selama 5 jam, sel bahan
bakarnya sendiri memiliki bobotsekitar 1 kg. Saat ini perusahaan
besar Tokyo tengah melakukan uji proto tipe yang disebutnya sebagai
Direct Methanol Fuel Cell (DMFC). Cartridge tersebut berisi bahan
bakar alternative konsentrasi tinggi, yang menghasilkan listrik
melalui reaksi kimia. Sel bahan bakar yang menghasilkan listrik
terdiri dari dua versi sel. Salah satunya ditujukan untuk pemutar
musik digital flash-based seperti iPod Shuffle, dan satunya lagi
untuk perangkat musik digital berbasis hard drive, seperti, iPod
photo atau Gigabeat. Versi 100 miliwatt akan menyerupai sekotak
perman karet dan mampu menyimpan daya untuk digunakan selama 35
jam. Sementara versi 300 miliwatt berukuran sekotak kartu remi dan
daya yang tersimpan bias dipakai selama 60 jam. Tidak ada
penjelasan apakah sel tersebut bias diisi atau tidak. Perusahaan
teknologi lainnya mengembangak protipe sel bahan bakar berbahan
methanol untuk note book Thinkpad yang bias di-charge menggunakan
docking station. Juga perangkat mobile seperti note book, pemutar
MP3 dan ponsel.
Penyusun :
1. Tessa Anissa
A1E 040282. Rena Asmara
A1E 04032
3. Nurul Fatimah
A1E 04038
4. Sri Komalasari
A1E 04045
5. Chitra Widyandari
A1E 04054
Penyusun :
1. Dina Paraswanti
A1E 04019
2. Rini Srigantini
A1E 04020 3. Eva Agustianti
A1E 04021 4. Ira Verawati U
A1E 040375. Uswatun Nisa
A1E 04043
6. Euis Yuliam
A1E 03040
7. Erva Fauziah
A1E 02025
Penyusun :
1. Ratih Meyra
A1E 04031
2. Yulie Mariana
A1E 04033
3. Ghea Dheita
A1E 04047
4. Resvi Purnama S
A1E 04053
5. Titin Nurhayati
A1E 05022
Penyusun :
1. Diana Rachmawati
A1E 04004
2. Anisa Solehayati
A1E 04012
3. Leli Noviantari
A1E 04026
4. Yeni Herlina
A1E 040275. Putri Rachmawati
A1E 04042
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel bahan bakar merupakan alternative pengganti bahan bakar pada
sekarang ini yang kian hari perkembangannya kian pesat, banyak
industri-industri di berbagai belahan dunia, terutama dinegara maju
mengembangkan sel bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan listrik dan
energi lainnya sebagai penggerak. Sel bahan bakar juga diperkirakan
akan menjadi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa
yang akan dating,karena sel bahan bakar bersifat ramah lingkungan,
berbentuk sangat simple dan penggunaanya yang cukup lama
dibandingkan dengan bahan bakar pada umumnya seperti minyak, gas,
dan lain-lain. 3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penyusun adalah agar
seluruh masyarakat dapat memperhatikan bahwa penggunaan sel bahan
bakar ini sebenarnya jauh lebih berdaya guna dan ramah lingkungan
daripada penggunan bahan bakar aslinya, seperti gas, minyak, dan
sebagainya. DAFTAR PUSTAKA1. Wiryoatmojo, Suryono. 1988. Kimia
Fisik I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
2. Kadir, A , Energi, 1995. Sumber Daya, Inovasi, Tenaga
Listrik, Potensi Ekonomi. Jakarta : UI Press
3. Atkins PW. 1999. Kimia Fisika . jilid 2. edisi keempat.
Jakarta : Erlangga
4. Syukri. S, 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : ITB
5. Underwood, A.L & R.A,. Jr, 1981. Analisis Kimia
Kuantitatif. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga
6. www.mail-archive.com/[email protected]/msg20427.html7. www. gs.
Astra.co.id8. www.congeniration.net 9. www.che.itb.ac.id