SEKURITAS INDONESIA SAMUEL
Economic Outlook 2019 Perkembangan Global dan Domestik 8 Kondisi Perekonomian Global 9
Kondisi Ekonomi Domestik 12
Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar 17 Kebijakan Moneter 18
Kebijakan Fiskal 19 Pasar Obligasi 26
Equity Outlook 2018 A Ray of Hope 34
Return and Valuation 36
Policies and Their Impacts 37 Forex Impact 49
9M18 Performance 50 Sector Return 51
Sector and Stock Picks 55
PT Samuel Sekuritas Indonesia i
Table of Contents
Automotive 57 ASII 59 Aviation 61 GIAA 63
Banking 65 BBCA 67 BBRI 69 BMRI 71 BBNI 73
BBTN 75 BNLI 77 Cement 79
INTP 81
SMGR 83
Chemical 85
BRPT 87
ESSA 89
TPIA 91
Cigarette 93
GGRM 95
HMSP 97
Coal 99
ADRO 101
ITMG 103
PTBA 105
Construction 107 ADHI 109
PTPP 111 WIKA 113
WSKT 115
Consumer Staples 117 ICBP 119
INDF 121 KLBF 123
UNVR 125 Healthcare 127 MIKA 129 SILO 131
Media 133
SCMA 135
MNCN 137
PT Samuel Sekuritas Indonesia ii
Table of Contents
Metal 139 ANTM 141 INCO 143
TINS 145
Mining Contractor 147 DOID 149
UNTR 151 Oil and Gas 153 AKRA 155 ELSA 157
MEDC 159 PGAS 161
Plantation 163 AALI 165 LSIP 167
SIMP 169 TBLA 171
Poultry 173 CPIN 175
JPFA 177 MAIN 179
Precast 181 WTON 183 WSBP 185
Property 187 ASRI 189 BSDE 191
CTRA 193 DMAS 195
KIJA 197 PWON 199
SMRA 201 SSIA 203
Pulp and Paper 205 INKP 207 Retailers 209 RALS 211 ACES 213
MAPI 215 Telecommunication 217 ERAA 219 EXCL 221
ISAT 223 TELE 225
PT Samuel Sekuritas Indonesia iii
Table of Contents
TLKM 227
Telco Infrastructure 229 TOWR 231
TBIG 233 Toll Road 235 JSMR 237
Technical Outlook 2019 IHSG : Dalam sideways market 5,500-6,600 240 IHSG di 2018 241
Aset Penjaga Uptrend IHSG 242 Komoditas Penting Di 2019 243
Sektor Penggerak Utama IHSG 244
Sektor Alternatif 245 3 Saham Pilihan Utama 246
Daftar Saham LQ45 Uptrend dan Outperform 247
PT Samuel Sekuritas Indonesia iv
Foreword
Para Nasabah Yang Terhormat, Pada kesempatan ini kami kembali menghadirkan panduan investasi berupa e-book Market Outlook 2019, sebagai bagian dari kontinuitas layanan kami dalam hal strategi dan rekomendasi saham untuk mengoptimalkan imbal hasil investasi Anda sekalian. Ini juga merupakan bentuk hormat dan apresiasi kami kepada Anda, Para Nasabah, sebagai mitra kami selama lebih dari 25 tahun di pasar modal Indonesia. Tahun 2019 merupakan tahun yang kami lihat penuh dengan tantangan. Berlanjutnya kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan memanasnya perang dagang, terutama antara Amerika Serikat dan China, masih menjadi resiko pada tahun depan. Di samping itu, masih ada tantangan dari dalam negeri berupa defisit neraca perdagangan dan ketidakpastian politik terkait pemilu. Harga sejumlah komoditas yang diperkirakan masih relatif cukup tinggi atau menguat diharapkan semakin berdampak pada sektor riil. Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung daya beli seperti antara lain proyek dana desa dan subsidi diharapkan juga dapat menopang konsumsi dalam negeri. Tahun 2018 dibuka dengan penuh harapan, setelah sebelumnya IHSG berhasil mencetak return 20% sepanjang 2017. Optimisme ini berlanjut pada 1Q18, dimana pada Februari 2018 IHSG mencetak return tertinggi sepanjang sejarah: All Time High tercapai di level 6,689. Namun, optimisme ini beralih menjadi pesimisme berkepanjangan, dimana IHSG tertekan sampai jatuh di bawah level psikologis 6,000 pada bulan April 2018. Hal ini tidak berlangsung lama, dimana IHSG kembali menunjukkan resiliensinya pada 2H18 dengan tertahan pada titik terendah tahun ini di level 5,634. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bangkit lagi setelah breakout dari level resisten 6,100, dan berpeluang kembali rally menyentuh resisten 6,700 di tahun 2019. Semoga dengan panduan investasi ini, kita dapat terus berjalan bersama dan menggapai sukses di tahun depan. Kami selalu terbuka untuk segala saran yang akan membuat kami lebih baik lagi dalam melayani Anda. Widjana Wirharjanto,
Presiden Direktur
Andy Ferdinand, CFA Head of Equity Research Strategy, Banking, Consumer +62 21 2854 8148 [email protected]
Ahmad Mikail Economist +62 21 2854 8396 [email protected]
William Mamudi, CMT Technical Analyst +6221 2854 8382 [email protected]
Akhmad Nurcahyadi, CSA Analyst Auto, Aviation, Cement, Cigarette, Construction,Healthcare, Mining Contractor, Property, Toll Road +62 21 2854 8144 [email protected]
PT Samuel Sekuritas Indonesia v
Research Team
Arandi Ariantara Analyst Chemical, Coal, Oil and Gas, Telecommunication, Telco Retail +62 21 2854 8392 [email protected] Marlene Tanumihardja Analyst Consumer (Poultry, Retail, Small Caps), Pulp and Paper, Small Caps +62 21 2854 8387 [email protected] Sharlita Lutfiah Malik Analyst Metal, Mining, Plantation, Telco Infrastructure, Small Caps +6221 2854 8339 [email protected]
Albertha Palma Research Associate +62 21 2854 8338 [email protected]
Perkembangan Global dan Domestik Yang Mempengaruhi Pasar Modal di 2019.
Economic Outlook Ahmad Mikail
The US congress gridlock 2019 could stop Trump’s income tax
cut in 2019
The Fed Fund Rate hike 2- 3 times in 2019
Capital Outflow
ECB stop bond buying (QE) in 2019
Yuan potential devaluation to
7.19/USD during trade war
Higher Gov’t Bond Yield
JCI
Higher Indonesia’s Economic growth
derived by domestic consumption
Lower Commodity price Brent USD73/barrel average 2018 to
USD 72/barrel in 2018
USD/IDR 15350 in 2019
Lower Global Economic growth in 2019: 3.0% from 3.1%
2018
Trade War Potentially add new
tariff for USD 267 bn Chinese goods
CAD above 3% of GDP limit the space for S&P to upgrade Indonesia’s rating
Hijau: Positif bagi harga aset keuangan di Indonesia Merah: Negatif bagi harga aset keuangan di Indonesia
PT Samuel Sekuritas Indonesia 8
Kondisi Perekonomian Global: Pertumbuhan dunia melambat dan diikuti kenaikan tingkat suku bunga.
Economic Outlook Ahmad Mikail
Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2016-2019F
Negara-negara berkembang kemungkinan akan terus menaikan tingkat suku bunga hingga 2019
Sumber: Global Economic Prospect Juni 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan volume perdagangan dunia
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Dampak pemotongan pajak Trump terhadap ekonomi AS kemungkinan akan semakin melemah tahun depan.
World Bank & IMF sepakat bahwa perang dagang akan menurunkan aktivitas investasi dan perdaganan dunia yang berujung pada melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Perang dagang telah mendorong penurunan yield US T di jangka menengah dan panjang, di saat The Fed masih yakin menaikan tingkat suku bunga acuan 4 kali tahun ini.
Kemungkinan AS akan mengalami resesi satu hingga dua tahun lagi cukup besar jika The Fed menaikan suku bunga tiga kali di 2019.
Peluang bagi The Fed untuk menaikan suku bunga hanya dua kali tahun depan cukup terbuka jika data ekonomi AS melambat.
Negara 2017 2018f 2019fPertumbuhan Ekonomi Dunia 3.1 3.1 3.0Pertumbuhan Negara Maju 2.3 2.2 2.0Amerika Serikat 2.3 2.7 2.5Zona Eropa 2.4 2.1 1.7Jepang 1.7 1.0 0.8Pertumbuhan Negara Berkembang 4.3 4.5 4.7China 6.9 6.5 6.3India 6.7 7.3 7.5Brasil 1.0 2.4 2.5Rusia 1.5 1.5 1.8Afrika Selatan 1.3 1.4 1.8
PT Samuel Sekuritas Indonesia 9
0
5
10
Aug-14 Aug-15 Aug-16 Aug-17 Aug-18
(%)
Malaysia India IndonesiaChina Thailand Philippines
Prediksi Arah Perang Dagang AS-China: Dampak negatif akan sama-sama dirasakan kedua negara.
Ahmad Mikail
Struktur barang impor dari China yang ditarif AS Juni 2018
Struktur Impor barang dari AS yang ditarif China Juni 2018
Sumber: Krugman, 2018
Sumber: Krugman, 2018
Nilai tukar terhadap USD Maret 2017- Sept 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Realisasi pajak yang dikenakan AS lebih banyak jatuh kepada kelompok barang antara dan barang modal.
Faktor tersebut mendorong ongkos produksi yang tinggi di saat AS sedang mengalami kondisi full employment.
Impor tarif yang dikenakan China lebih banyak mengarah pada barang konsumsi yang lebih banyak memukul produsen AS.
Secara total AS lebih dirugikan dengan kebijakan perang dagang tahap pertama ini dan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri AS.
Walaupun impor China lebih sedikit (USD 127 miliar) dibandingkan impor AS dari China sebesar USD 506 ,Namun China dapat memperlemah Yuan untuk menjaga daya saing ekspornya. Trade war turn into currency war.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 10
Economic Outlook
5.8
6
6.2
6.4
6.6
6.8
7
1200012500130001350014000145001500015500
USD
Yuan
usd/
idr
USDIDR USDYUAN
Inverted yield curve sangat mungkin terjadi: Kenaikan Fed Fund Rate kemungkinan terlalu cepat.
Ahmad Mikail
Unemployment rate dan PCE core (yoy) AS Jan 2008- Juli 2018
Labor participation rate dan Real Wage AS Jan 2012-Juli 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Selisih yield US treasury Maret 2017- Juni 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pemotongan pajak di AS masih belum mampu mendorong inflasi karena kenaikan upah riil yang terbatas di AS.
Terbatasnya kenaikan upah di AS disebabkan sebagian besar
uang hasil pemotongan pajak digunakan untuk buy back saham dan investasi untuk ekspansi bisnis korporasi.
Kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan terlalu cepat tahun ini di saat inflasi di AS belum benar-benar pulih diperkirakan akan mendorong AS kedalam resesi di tahun 2020-2021. Diperkuat oleh sinyal Yield Curve US treasury yang kemungkinan inverted tahun depan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 11
Economic Outlook
0.50.70.91.11.31.51.71.92.1
23456789
1011
9/1/
2008
2/1/
2009
7/1/
2009
12/1
/20…
5/1/
2010
10/1
/20…
3/1/
2011
8/1/
2011
1/1/
2012
6/1/
2012
11/1
/20…
4/1/
2013
9/1/
2013
2/1/
2014
7/1/
2014
12/1
/20…
5/1/
2015
10/1
/20…
3/1/
2016
8/1/
2016
1/1/
2017
6/1/
2017
11/1
/20…
4/1/
2018
(%)
(%)
Unemployment rate PCE (YOY)
020406080
100120
bps
2y vs 10y 10y vs 30 y
-1-0.500.511.522.533.5
61.5
62
62.5
63
63.5
64
Sep-
12
Jan-
13
May
-…
Sep-
13
Jan -
14
May
-…
Sep-
14
Jan-
15
May
-…
Sep-
15
Jan-
16
May
-…
Sep-
16
Jan-
17
May
-…
Sep-
17
Jan-
18
May
-…
(%)
(%)
Labor participation rate Real wage (RHS)
Ekonomi Domestik: Konsumsi domestik kembali menjadi mesin perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018.
Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research
I II III IV I II III IV I II IIIKonsumsi Rumah Tangga 4.96 4.95 5.07 5.01 4.99 5.01 4.94 4.95 4.93 4.97 4.95 4.95 5.14 5.01
8.54
6.28Investasi 5.01 4.67 4.18 4.24 4.79 4.47 4.77 5.34 7.08 7.27 6.15 7.95 5.87 6.96Bangunan 6.11 6.78 5.07 4.96 4.07 5.18 5.87 6.07 6.28 6.68 6.24 6.16 5.87 5.70
22.10Ekspor -2.12 -3.1 -1.5 -5.75 4.15 -1.57 8.41 2.8 17.01 8.5 9.09 6.17 7.7 7.52Impor -6.25 -5.04 -3.47 -4.13 2.72 -2.45 4.81 0.2 15.46 11.81 8.06 12.7 15.17 14.06
5.06 5.27 5.17
3.81 2.14
5.24
-8.2 -7.3 -9.5 1.2 -2.2
6.73 6.67 6.75
-4.03
15.2
Komponen 2015
20162016
2017
6.64 8.07 8.52 6.02
Konsumsi Pemerintah 5.31 3.43 6.21 -2.95 -0.14 2.69 -1.92 3.48
Konsumsi Lembaga Nonprofit Melayani Rumah Tangga -0.62 6.41
Mesin dan Perlengkapan 0.62
4.94
-6.725-1.9
PDB 4.88 4.94 5.21 5.03 5.03
2018
5.01 5.01 5.06 5.19 5.07
8.71
5.26
22.4
6.91
2017
8.09
2.73
23.722.3 9.125
• Hingga triwulan ketiga 2018 konsumsi RT masih tumbuh cukup kuat di atas 5% setelah dalam dua tahun terakhir, tumbuh di kisaran 4,95%. Pertumbuhan konsumsi ini diharapkan akan terus berlanjut hingga tahun 2019.
• Investasi masih tumbuh cukup kuat didorong proyek infrastruktur swasta dan pemerintah hingga TW 3 2018. Namun tekanan untuk menurunkan CAD kemungkinan akan memperlambat investasi tahun depan.
•Konsumsi Pemerintah juga masih cukup kuat di tengah kenaikan pertumbuhan pajak di tahun 2018 yang cukup tinggi.
•Defisit neraca perdagangan masih terjadi hingga triwulan keempat walaupun kecenderungan pertumbuhan impor mulai melambat.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 12
Economic Outlook
Ekonomi Domestik: Sektor non-tradable mendominasi pertumbuhan ekonomi mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sulit menurunkan current account deficit.
Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research; Legend: hijau: pertumbuhan lebih tinggi dari PDB; Merah: pertumbuhan lebih rendah dari PDB
Sektor 1Q2016 2Q2016 3Q2016 4Q2016 1Q2017 2Q2017 3Q2017 4Q2017 1Q2018 2Q2018 3Q2018Pertanian 1.47 3.48 3.18 5.53 7.15 3.23 2.77 2.24 3.29 4.76 3.62Pertambangan 1.22 1.04 0.17 1.35 -1.22 2.12 1.84 0.08 0.74 2.21 2.68Industri Olahan 4.68 4.62 4.47 3.28 4.28 3.5 4.85 4.46 4.56 3.97 4.33Listrik dan Gas 7.5 6.24 4.88 3.14 1.6 -2.53 4.88 2.27 3.31 7.56 5.58Pengadaan Air 5.39 4.12 2.36 2.66 4.39 3.67 4.82 5.53 3.59 3.94 6.22Perdagangan 4.31 4.28 3.66 3.87 4.61 3.47 5.2 4.47 4.93 5.24 5.26Transportasi& Pergudangan 7.42 6.52 8.18 7.64 8.06 8.8 8.88 8.21 8.59 8.59 5.64Konstruksi 6.76 5.12 4.95 4.21 5.96 6.94 6.98 7.23 7.35 5.73 5.79Akomodasi & Makanan Minuman 5.73 5.16 5 4.82 5.27 5.73 5.69 5.49 5.45 5.75 5.9Informasi dan Komunikasi 7.58 9.31 8.93 9.62 10.48 11.06 8.82 8.99 8.52 6.06 8.98Jasa Keuangan dan Asuransi 9.32 13.6 9.04 4.18 5.99 5.94 6.16 3.85 4.33 3.02 3.44Real estat 5.25 5.15 4.36 4.03 3.66 3.73 3.6 3.73 3.23 3.11 3.85Jasa perusahaan 8.14 7.57 6.95 6.83 6.83 8.24 9.37 9.25 8.04 8.89 8.67Adm Pemerintahan 4.61 4.44 3.81 0.28 0.23 -0.03 0.69 6.95 5.79 7.2 7.89Pendidikan 5.3 5.11 1.92 3.09 4.05 0.88 3.62 5.89 4.83 4.94 6.62Jasa kesehatan & soial 6.65 5.2 4.64 4.25 7.06 6.32 7.51 6.31 6.06 7.07 7.55servis lain 8.14 8.1 7.93 7.92 7.9 8.51 9.31 8.87 8.42 9.22 9.19PDB 4.94 5.21 5.03 4.94 5.01 5.01 5.06 5.19 5.06 5.27 5.17
PT Samuel Sekuritas Indonesia 13
Economic Outlook
Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan flat tahun depan.
Ahmad Mikail
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016-2019F
Penjualan retail & mobil 2014-2017
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit & Dana Pihak Ketiga Perbankan ‘14-’18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan konsumsi domestik kami perkirakan sedikit lebih baik didorong naiknya belanja sosial.
Investasi kami perkirakan melemah didorong kenaikan tingkat suku bunga, terbatasnya pertumbuhan DPK perbankan serta mulai melambatnya belanja modal pemerintah.
Pertumbuhan konsumsi pemerintah kami perkirakan melambat untuk menjaga defisit APBN sebesar 1,8% per PDB.
Ekspor kami perkirakan tumbuh lebih rendah didorong mulai melambatnya harga komoditas dan isu perang dagang.
Impor kami perkirakan akan melemah di 2019 diorong melemahnya pertumbuhan investasi dan belanja modal pemerintah.
11.9%
6.3%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
Jan-1
4
Apr-1
4
Jul-1
4
Oct-1
4
Jan-1
5
Apr-1
5
Jul-1
5
Oct-1
5
Jan-1
6
Apr-1
6
Jul-1
6
Oct-1
6
Jan-1
7
Apr-1
7
Jul-1
7
Oct-1
7
Jan-1
8
Apr-1
8
Jul-1
8
Kredit DPK (RHS)
Sumber: Bloomberg SamuelSekuritas Indonesia
-50-40-30-20-1001020304050
-5
0
5
10
15
20
25
30
Jan-14
Apr-1
4
Jul-14
Oct-1
4
Jan-15
Apr-1
5
Jul-15
Oct-1
5
Jan-16
Apr-1
6
Jul-16
Oct-1
6
Jan-17
Apr-1
7
Jul-17
Oct-1
7
Jan-18
Apr-1
8
Jul-18
Penjualan Retail (%YOY) Penjualan Mobil (RHS %YOY)
Sumber: Bloomberg SamuelSekuritas Indonesia
Komponen PDB 2015 2016 2017 2018 2019Konsumsi RT 4.97 5.01 4.95 4.98 5.1Konsumsi Non-RT 6.71 6.62 6.91 6.95 9Konsumsi Pemerintah 4.93 -0.15 2.14 5 4.5Investasi 4.99 4.48 6.15 6 5.7Ekspor Barang & Jasa -2.07 -1.74 9.09 11 6.3Impor Barang & Jasa -6.35 -2.27 8.06 14 8Pertumbuhan PDB 4.79 5.02 5.07 5.18 5.2
PT Samuel Sekuritas Indonesia 14
Economic Outlook
Konsumsi domestik diperkirakan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di 2019.
Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Komponen Kons RT 2015 2016 2017 2018*
Makanan dan Minuman, Selain Restoran 5.4% 5.3% 5.2% 5.2%
Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya 4.4% 3.3% 3.1% 4.5%
Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga 4.8% 4.6% 4.3% 4.0% Kesehatan dan Pendidikan 5.4% 5.3% 5.6% 5.1% Transportasi dan Komunikasi 4.8% 5.3% 5.3% 5.7% Restoran dan Hotel 5.0% 5.4% 5.5% 5.7% Lainnya 2.8% 2.4% 2.4% 1.8% Konsumsi RT 5.0% 5.0% 4.9% 5.0% * TW 3 2018
Inflasi makanan yang masih terjaga di sekitar 4%-5% tahun depan kami perkirakan dapat menjaga pertumbuhan konsumsi domestik
tahun depan.
Biaya transportasi yang masih cukup rendah seiring belum dinaikannya harga BBM bersubsid paling tidak hingga semester kedua
2019 kemungkinan juga menjadi katalis positif bagi konsumsi domestik.
Perlambatan pertumbuhan konsumsi untuk alat perumahan dan perlengkapan rumah tangga juga dapat dikompensasi dengan
naiknya konsumsi barang-barang leisure seperti restoran dan hotel.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 15
Economic Outlook
Makanan dan Minuman, Selain
Restoran37%
Pakaian, Alas Kaki dan Jasa
Perawatannya4%
Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga
13%Kesehatan dan Pendidikan
7%
Transportasi dan Komunikasi
25%
Restoran dan Hotel
9%
Lainnya5%
Pangsa Terhadap Kons RT
Pertumbuhan pengeluaran investasi diperkirakan melambat tahun 2019.
Ahmad Mikail
Investasi Asing Langsung di Indonesia
Perkiraan Komposisi Pembentukan Modal Tetap Bruto
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan DPK
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Investasi asing langsung diperkirakan melambat tahun depan
di tengah ketidakpastian akan Pemilu di tahun 2019. Penerbitan obligasi korporasi sebagai salah satu sumber
pendanaan infrastruktur dan investasi juga kemungkinan melambat tahun depan seiring meningkatnya bunga obligasi korporasi.
Pertumbuhan kredit investasi perbankan juga kemungkinan melambat seiring penurunan pertumbuhan DPK perbankan.
Secara total pertumbuhan investasi kami perkirakan melambat di tahun 2019.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 16
Economic Outlook
11.4%6.5%
0.0%5.0%
10.0%15.0%20.0%25.0%30.0%35.0%40.0%
Jan-
14
Apr-
14
Jul-1
4
Oct
-14
Jan-
15
Apr-
15
Jul-1
5
Oct
-15
Jan-
16
Apr-
16
Jul-1
6
Oct
-16
Jan-
17
Apr-
17
Jul-1
7
Oct
-17
Jan-
18
Apr-
18
Jul-1
8
Pertumbuhan Kredit Investasi Pertumbuhan DPK
19.2 19.1 18.821.8
16.6
3.9
21.9
15.8
40%-1% -2% 16%
-24%-76% 459% -8%
-200%
-100%
0%
100%
200%
300%
400%
500%
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*
Mili
ar U
SD
Investasi Asing Langsung Pertumbuhan (RHS)
7.5%
20.7%
1.78%
62.1%
Investasi Asing Langsung
Kredit Perbankan Untuk Investasi
Penerbitan Obligasi Korporasi
Belanja Modal Pemerintah
Lainya
Neraca perdagangan dan nilai tukar: CAD akan menurun namun nilai tukar masih akan melemah.
Ahmad Mikail
Neraca Pembayaran Jan 2008-Mei 2018
CAD & USD/IDR 1Q 2003- 3Q 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Indeks Harga Komoditas 2011-2019P
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Defisit neraca perdagangan di 2018 didorong karena pertumbuhan ekspor yang kalah cepat dengan impor.
Surplus non-migas yang selama ini dapat mengatasi defisit migas Indonesia yang rata-rata berkisar USD 1-1.5 miliar sepanjang 2018 tidak terjadi.
Investasi yang naik cepat didorong proyek infrastruktur pemerintah mendorong tingginya impor belanja modal dan bahan baku penolong yang menyebabkan defisit terjadi di tahun 2018.
Dengan naiknya tingkat suku bunga yang kemungkinan diikuti pelemahan kredit serta rendahnya realisasi belanja modal pemerintah. Defisit neraca perdagangan kemungkinan akan melambat di tahun 2019. Nilai tukar kemungkinan masih akan melemah akibat defisit Neraca Perdagangan ke level Rp15.100/USD-15.350/USD.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 17
Economic Outlook
-8.8
4.2
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
-15.0
-10.0
-5.0
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
1Q20
142Q
2014
3Q20
144Q
2014
1Q20
152Q
2015
3Q20
154Q
2015
1Q20
162Q
2016
3Q20
164Q
2016
1Q20
172Q
2017
3Q20
174Q
2017
1Q20
182Q
2018
3Q20
18
Mili
ar U
SD
Mili
ar U
SD
Current Account Capital and Financial Account Foreign reserve (RHS)
-3.04
-5-4-3-2-1012345
02000400060008000
10000120001400016000
2Q20
031Q
2004
4Q20
043Q
2005
2Q20
061Q
2007
4Q20
073Q
2008
2Q20
091Q
2010
4Q20
103Q
2011
2Q20
121Q
2013
4Q20
133Q
2014
2Q20
151Q
2016
4Q20
163Q
2017
3Q20
18
(%)
Usd
/idr
USD/IDR CAD
Kebijakan Moneter: BI kemungkinan lanjutkan tight monetary policy di tahun 2019.
Ahmad Mikail
Inflasi dan tingkat suku bunga
Inflasi berdasarkan kelompok barang
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Anggaran Subsidi
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Inflasi tahun 2019 kami perkirakan akan meningkat ke level 4% dibandingkan dengan tahun 2018 yang kami perkirakan sebesar 3.4%.
Kenaikan inflasi tersebut kemungkinan besar disebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi yang kami perkirakan akan naik pasca Pemilu 2019.
Jika partai incumbent menang, kami perkirakan inflasi akan dinaikkan sekitar bulan Juli-Oktober 2019. Jika presiden baru terpilih kami perkirakan kenaikan BBM baru akan terjadi sekitar bulan Oktober-Desember 2019.
Potensi kenaikan inflasi tersebut kami perkirakan akan mendorong BI untuk menaikkan tingkat suku bunga ke level 6.75% tahun depannya atau sebesar 75bps.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 18
Economic Outlook
6.0
3.162
3
4
5
6
7
8
9
Aug-13 Jun-14 Apr-15 Feb-16 Dec-16 Oct-17 Aug-18
(%)
BI 7-days repo rate Inflation
-52.6%
-6.3% -4.5%
56%
-3.2%
-74.7%
-26.6%
5.4%
99%
-4.2%
-17.6%
3.5%
-7.9%
-46%
-4.50%
-100.0%
-50.0%
0.0%
50.0%
100.0%
150.0%
2015 2016 2017 2018* 2019**
Belanja Subsidi Subsidi BBM Subsidi Non-BBM
Kebijakan Fiskal: Pengeluaran belanja bantuan sosial dan subsidi lebih didorong pemerintah di tahun 2018 untuk menjaga daya beli.
Ahmad Mikail
Realisasi Penerimaan Negara Juli 2018
Transfer Daerah dan Dana Desa 2014 2019
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Realisasi Belanja Negara 2015- 2019
Sumber: Kemenkeu Juni 2018
Sampai dengan Juli pertumbuhan realisasi APBN 2018
mencapai 51.3%. Dengan inflasi yang hanya 3.18% (yoy) di Juli, pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakna dapat tumbuh 5-6% tahun ini.
Pemerintah mulai berpihak untuk mendorong daya beli masyarakat melalui sejumlah pos belanja. Dana desa, DAK non fisik, subsidi, bantuan sosial yang tumbuh lebih cepat dari belanja modal dan barang merupakan indikator yang baik unutk dorong pertumbuhan konsumsi.
Ruang bagi APBN 2018 untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dan mendorong konsumsi makin kuat dengan tingginya realisasi penerimaan pajak pasca tax amnesty.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 19
Economic Outlook
-2.25%-2.59% -2.49% -2.51%
-2.12%-1.84%
-3.00%
-2.50%
-2.00%
-1.50%
-1.00%
-0.50%
0.00%
-5.0%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
Penerimaan Negara Penerimaan PajakBelanja Pemerintah Defisit Anggran/PDB
-60.0%
-40.0%
-20.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
2015 2016 2017 2018* 2019**
Anggaran Infrastruktur Belanja SubsidiAnggaran perlindungan sosial
11.8% 8.6% 14.0% 4.5% 1.70% 9%
125%
28%
-6%
21.7%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
-0.5
0
0.5
1
1.5
2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
Transfer Daerah (RHS) Dana Desa
Asumsi Makro APBN 2019: Pertumbuhan Ekonomi menjadi Asumsi RAPBN 2019 yang paling rentan untuk tidak terealisasi karena tekanan yang masih cukup kuat bagi Rupiah tahun depan serta perang dagang yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi dunia.
Economic Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Kemenkeu;
Indikator Makro 2017 Realization Outlook 2018 State Budget 2019
Pertumbuhan Ekonomi 5.1 5.2 5.3
Inflasi 3.6 3.5 3.5
Nilai Tukar (USD/IDR) 13,384 13,973 15,000
Suku SPN 3 Bulan 5 5 5.3
Harga Minyak 51 70 70
Lifting Minyak 804 775 775
Lifting Gas 1,142 1,116 1,250
PT Samuel Sekuritas Indonesia 20
Pertumbuhan anggaran infrastruktur yang hanya tumbuh 2.4% di RAPBN 2019 dapat menjaga CAD tetap di kisaran 2.9% tahun depan. Anggaran sosial yang naik sekitar 80T menjadi andalan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
21
Economic Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Kemenkeu
2,4% 31,9%
Pendidikan&
Kesehatan: 9,8%
PT Samuel Sekuritas Indonesia 21
RAPBN 2019 Terkesan sangat berhati-hati dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan eksternal yang makin kuat. Defisit anggaran 2019 di tekan hingga 1.8% untuk jaga nilai tukar rupiah.
Economic Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Kemenkeu
PT Samuel Sekuritas Indonesia 22
Penurunan defisit di RAPBN 2019 menjadi salah satu strategi menurunkan tekanan dari faktor eksternal.
23
Economic Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Kemenkeu
PT Samuel Sekuritas Indonesia 23
Economic Forecast: Medium Term.
24
Economic Outlook Ahmad Mikail
Econonomic indicator 2017 2018 2019 2020
Domestic Indicator
GDP Growth 5.1 5.18 5.2 5.2 Unemployment rate 5.3 5 5 4.9 Real Investment growth 5.5 6.0 5.7 6.7 Investment/GDP 35.9 35.6 35.5 35.1 Saving/GDP 34.7 33.7 33 32.7 Export riil growth 10.2% 10.0 6.3 6.0 Import riil growth 7.2 14.2 8.0 4.0
External Indicator Current account balance/GDP -1.2 -3.0 -2.9 -2.8 Trade Balance/GDP 1.7 -1.1 1.6 2.0 Net FDI/GDP 0.2 0.1 0.2 0.1
Fiscal Indicator Deficit/GDP -2.4 -1.8 -1.8 -1.8 Change in debt/GDP 2.5 2.4 2.3 2.2 Primary balance/GDP -1 -1 -0.9 -0.8 Revenue/GDP 14.5 14.7 14.9 15 Expenditure/GDP 16.9 17.1 17.2 17.2 Interest expense/revenues 9.9 9.7 9.6 9.5
Monetary Indicators CPI Growth 3.80% 3.4% 4% 3.50% Exchange rate Average 13.563 14.300 15.350 15.350 Credit Growth 9.50% 11% 10% 12%
Bank 's claim on resident non gov't/GDP 36.7 36.3 36.4 36.6
B-7 DRR 4.25 6.0 6.75 6.25
SUN 10 Y average 6.58 7.75 8.45 7.5
PT Samuel Sekuritas Indonesia 24
Hingga akhir tahun 2018 Yield US treasury kami perkirakan akan berkisar di level 3.10% dengan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga Fed Fund Rate sebesar 4 kali tahun ini. Di tahun 2019 The Fed kemungkinan tidak akan seagresif tahun ini menaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan hanya 2-3 kali. Yield US treasury kemungkinan kami perkirakan akan berkisar di level 3.3% tahun depan.
Bond Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kenaikan Yield US treasury masih menjadi faktor pendorong kenaikan yield SUN.
2
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
55.25.45.65.8
66.26.46.66.8
77.27.47.67.8
88.28.48.68.8
99.2
1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018
(%)
ID10Y US 10Y(lhs)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 26
CDS Indonesia kemungkinan akan tetap mengalami kenaikan di tahun 2019 akibat pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan kenaikan tingkat suku bunga AS dan CAD yang kemungkinan di level 2,9 % dari PDB.
Bond Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research
146.352
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
Bps
CDS 5 Y
PT Samuel Sekuritas Indonesia 27
Rupiah kemungkinan akan tetap melemah ke level Rp 15.100/USD – Rp 15.350/USD tahun depan didorong CAD yang masih berkisar di level 2,9% dari PDB serta kenaikan tingkat suku bunga serta isu perang dagang tahun 2019.
Bond Outlook Ahmad Mikail
Sumber: Bloomberg, SSI Research
15696
14883
12000
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
16000
16500
17000
1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018
USD
/IDR
NDF 12 Bulan USDIDR SPOT
Rata-rata NDF 12 bulan: Rp15.100/USD
PT Samuel Sekuritas Indonesia 28
Realisasi defisit APBN 2018 semakin terkendali. Tahun 2019 supply SUN kemungkinan akan terbatas seiring keinginan pemerintah menurunkan defisit APBN ke 1,8%.
Bond Outlook Ahmad Mikail
Realisasi Penerbitan SUN 10 Agustus 2018
Perubahan Yield SUN beberapa negara kawasan per Agust’18
Sumber: DJPPR
Sumber: DJPPR
Kepemilikan asing di SUN hingga 10 Agustus 2018
Sumber: DJPPR
Defisit APBN 2018 diperkirakan di bawah target sebesar 1.9% tahun ini.
Batalnya lelang SUN pada bulan Desember menunjukan komitmen pemerintah untuk menjaga defisit APBN 2018 di bawah target 2,4%.
Kenaikan suku bunga dalam negeri yang kemungkinan sebesar 175 bps tahun ini diperkirakan dapat kembali menaikan kepemilikan investor asing di SUN yang sempat turun sejak April 2018.
Tahun 2019 Defisit APBN yang sebesar 1,8% akan membatasi penerbitan SUN baru. Dengan kemungkinan melambatnya belanja pemerintah lelang SUN di bulan Desember tahun depan juga kemungkinan akan ditiadakan.
29 PT Samuel Sekuritas Indonesia
Ahmad Mikail
source: Bloomberg, SSI Research
Negara Peringkat S&P Policy rate Inflation 10-year yield* Real yield Spread to US
Treasury China A+/Stable 4.35 2.30 3.63 1.33 44 India BBB-/Stable 6.50 3.69 8.16 4.47 497
Indonesia BBB-/Stable 5.50 3.20 8.48 4.81 528 Japan A+/Stable -0.10 1.30 0.10 -1.20 -308
Korea Selatan AA/Stable 1.50 1.40 2.73 1.33 -46
Malaysia A-/Stable 3.25 0.20 4.11 3.91 92 Thailand BBB+/Stable 1.50 1.62 2.87 1.25 -32
Filipina BBB/Positive 4.00 6.40 6.40 0.00 322 Singapura AAA/Stable 1.06 0.70 2.59 1.89 -60
Bond Outlook
S&P outlook untuk peringkat utang Indonesia “The stable outlook reflects our view that the policy environment and economic conditions will keep external and fiscal metrics close to current levels over the next one to two years. We could raise the long-term rating if external and fiscal balances significantly outperform our current expectations. Conversely, downward pressure on the rating could emerge if we expect trade and fiscal balances over the next one to two years to be materially worse than our current projections. Indications of pressure on the rating are net general government debt and budget deficits surpassing 30% and 3% of GDP, respectively, in a sustained way.” CAD yang berada di rentang 2,9%-3,0% serta defisit primer fiskal pemerintah kemungkinan menjadi hambatan bagi Indonesia untuk mendapatkan perinkat utang dan outlook yang lebih baik dari S&P di 2019.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 30
S&P kemungkinan besar tetap menjaga peringkat surat utang Indonesia (BBB-) dengan outlook stabil.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kinerja obligasi seri acuan: Kenaikan BI 7-D RR akibat kenaikan FFR & Trade war mendorong turunya harga seri acuan semua tenor. FR0077 (5 tahun) & 78 (10 tahun) Kemungkinan bisa jadi seri yang cukup menarik untuk dikoleksi di tahun 2019 sebagai seri acuan baru.
Bond Outlook
7.786
7.875
8.07
8.217
7.4 7.6 7.8 8 8.2 8.4
FR0063
FR0064
FR0065
FR0075
Yield (10 Agus 2018) Growth (%YTD)
FR0063 29%
FR0064 21%
FR0065 16%
FR0075 10.9%
91.786
88.513
88.005
93.46
85 90 95
FR0063
FR0064
FR0065
FR0075
Harga (10 Agus 2018) Growth (%YTD)
FR0063 -6.7%
FR0064 -9%
FR0065 -9.7%
FR0075 -16%
PT Samuel Sekuritas Indonesia 31
Bond yield forecast: Short-term forecast 2019.
32
Bond Outlook Ahmad Mikail
What if analysis
USD/IDR CDS Indonesia 5 tahun
US treasury BI 7-D RR Yield SUN 10 Tahun
Best scenario 15.000 150 bps 3.3% 6.5% 8.4%
Average Scenario
15.400 170 bps 3.5% 6.75% 9.2%
Worst scenario
17.000 250 bps 4.2% 7.25% 11%
Dengan menggunakan analisa Vector Error Correction (VECM) dan data time series dari kurun waktu 2008-2018, kami perkirakan Yield SUN 10 tahun kemungkinan berkisar di level 8.4%-11% tahun 2019.
Sumber: SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 32
Equity Outlook: A Ray of Hope
Kami meyakini the Fed akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 1 kali lagi di tahun ini dan 3 kali pada tahun depan, sehingga FFR akan mencapai 3,25%. Perkiraan ini lebih rendah dibandingkan estimasi the Fed yang memperkirakan kenaikan 5 kali lagi.
Sejalan dengan itu, kami melihat tren kenaikan suku bunga BI masih akan berlanjut di tahun depan dan rupiah masih akan terus mengalami depresiasi. Hal ini umumnya berdampak negatif bagi kinerja emiten.
Perang dagang AS-China diperkirakan masih akan berlangsung di tahun depan. China terlihat sudah kurang bisa membalas lagi dalam pengenaan tarif impor barang dari AS, namun mereka masih memiliki banyak US Treasury, yang jika dilepas dapat mendorong kenaikan yield US Treasury. Kami melihat masalah perang dagang ini dapat menambah volatilitas IHSG. Pertemuan G20 di akhir November mendatang diharapkan akan mendatangkan titik temu bagi kedua belah pihak.
Pemilihan presiden pada tahun depan juga dapat menambah volatilitas IHSG, antara lain dalam hal: 1.) Kondisi sosial dan keamanan. Hingga kini tidak terdengar isu SARA dan lainnya yang dapat menimbulkan masalah sosial dan keamanan. 2.) Kebijakan dan program kerja terkait ekonomi dan bisnis. Rencana kebijakan dan program kerja dari pasangan yang unggul menurut survei dapat menimbulkan suatu ekspektasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 34
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
IHSG dan Akumulasi Dana Asing
Survei Pemilihan Presiden
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Media, SSI Research
0
2,000
4,000
6,000
8,000
-90,000
-60,000
-30,000
0
30,000
60,000
Akumulasi Dana Asing (LHS, Rp miliar) IHSG (RHS)
2017: Net Sell Rp 39.9tn YTD2018: Net Sell Rp 53.4tn
Hasil Survei Calon PresidenSurvei Tanggal Jokowi-Ma'ruf Prabowo-Sandi Lainnya*Indikator Sep'18 58% 32% 10%SMRC Sep'18 60% 30% 10%LSI Okt'18 59% 26% 16%Kompas Okt'18 53% 33% 15%
* Jawaban lain dari responden seperti:"kandidat lain", "tidak tahu", "tidak ingin menjawab"
Equity Outlook: A Ray of Hope
Di tengah berbagai ancaman dan ketidakpastian tersebut, kami masih melihat sejumlah harapan, yaitu: 1.) Harga sejumlah komoditas yang diperkirakan masih akan relatif tinggi atau menguat, 2.) Program stimulus dan subsidi pemerintah, dan 3.) Belanja politik terkait pemilihan umum. Ketiga hal tersebut dapat menguntungkan sektor tertentu.
Dilihat dari rolling PE jangka panjang (sejak 2006) dan spread PE dengan MSCI Emerging Market Index, valuasi IHSG kami lihat relatif wajar saat ini. Kami mengestimasikan EPS akan tumbuh 12% di 2019F dan 12% di 2020F, serta menargetkan IHSG mencapai Rp 6.800 (16,1x PE2019F / 14,3x PE2020F) di tahun 2019. Harga komoditas yang lebih rendah dari ekspektasi dan depresiasi rupiah yang lebih buruk dari ekspektasi menjadi faktor resiko.
Sehubungan dengan kenaikan FFR yang kami lihat akan segera mencapai puncak di tahun depan, sektor yang terkait suku bunga menjadi lebih menarik karena suku bunga tidak akan naik banyak lagi dan akan turun ke depannya. Program stimulus dan subsidi pemerintah serta belanja politik diharapkan akan menopang konsumsi. Sementara itu, harga CPO yang kami ekspektasikan membaik pada tahun depan dapat menguntungkan sektor terkait. Singkat kata, kami menyukai sektor bank, automotive, consumer (selected), dan plantation (CPO). BBNI, ASII, GGRM, ICBP, ACES, LSIP, dan ESSA menjadi top buy, sementara KIJA dan GIAA sebagai top sell kami.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 35
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Harga Batubara (USD/MT)
Pertumbuhan EPS
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
Pertumbuhan PDB (LHS) Pertumbuhan EPS (RHS)
40
60
80
100
120
140
Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
Return and Valuation
PT Samuel Sekuritas Indonesia 36
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
PE 2019 Bursa Saham Dunia
Return Sektor (YTD)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Rolling 12M Forward PE IHSG
Leading PE IHSG dan Indeks MSCI Emerging Market
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-30%
-10%
10%
30%
50%
Return YTD 1/11/2018
-10
-5
0
5
10
15
20
25
JCI Index MXEF Index Spread Average Spread
579
11131517192123
Jan-06 Jan-08 Jan-10 Jan-12 Jan-14 Jan-16 Jan-18PER - Forward Average ST dev +1ST dev -1 ST dev +2 ST dev -2
15.3 14.6
17.1
11.7 11.4 12.5
13.9
9.8 9.6
11.6
14.1 15.7
13.8
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 37
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
AutomotiveNo. Aturan Status Dampak1 Perpres No. 38 Tahun 2018: Rencana Induk
Riset Nasional 2017-2045 DisetujuiPotensi mendorong perkembangan sektor
2 Roadmap Revolusi Industri 4.0: IndustriOtomotif sebagai salah satu industri priritasroadmap industry 4.0 Direncanakan
Impelementasi akan memajukan sektor
AviationNo. Aturan Status Dampak1 Perpres No. 14 Tahun 2018: Koordinasi
Strategis Lintas Sektor PenyelenggaraanKepariwisataan Disetujui
Mendorong pertumbuhan pariwisata dan sektor penerbangan
2 Perpres No. 32 Tahun 2018: Badan OtoritasPengelolaan Kawasan Pariwisata Labuan BajoFlores Disetujui
Mendorong pertumbuhan pariwisata dan sektor penerbangan
3 Perpres No. 46 Tahun 2018: Protokol TerkaitAmendemen Konvensi Penerbangan SipilInternasional Pasal 50 Disetujui
Mengatur Penerbangan Sipil
4 Perpres No. 47 Tahun 2018: Protokol TerkaitAmendemen Konvensi Penerbangan SipilInternasional Pasal 56 Disetujui
Mengatur Penerbangan Sipil
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 38
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
BankNo. Aturan Status Dampak1 Penerapan GWM averaging Disetujui Menambah fleksibilitas bagi bank dalam menjaga likuiditasnya2 Relaksasi hedging swap BI Disetujui Memperdalam pasar keuangan dan membantu menjaga nilai
tukar rupiah3 Penurunan bunga KUR ke 7% dan kemudahan
bagi nasabah untuk mendapat KUR Disetujui Positif bagi BBRI.
4 Kenaikan suku bunga acuan beberapa kali Disetujui Dapat berdampak negatif ke NIM dan NPL bank5 Penurunan tarif PPh bunga obligasi Rencana Mempersulit bank dalam mendapatkan dana pihak ketiga6 Pembentukan holding bank BUMN Rencana Tidak berdampak langsung7 Aturan RIM Disetujui Relatif tidak siknifikan8 Penerapan premi restrukturisasi perbankan Rencana Menambah beban biaya bagi bank9 Aturan perbankan digital Disetujui Menambah keamanan bank dan mendukung transaksi digital10 Standarisasi QR code Rencana Mendukung efisiensi bank dan transaksi digital11 Pelonggaran LTV dan FTV Disetujui Membantu mendorong pertumbuhan KPR, namun kenaikan
NPL perlu diantisipasi12 Implementasi IFRS 9 (PSAK 71) mulai awal
2020 RencanaTerkait perhitungan provisi NPL, bisa menaikkan biayapencadangan bank menjelang penerapannya, BBCAdiperkirakan paling aman
13 Aturan mengenai GPN e-commerce Rencana Mendukung transaksi e-commerce dan efisiensi bagi bank
14 Aturan tentang industri fintech Disetujui Menambah keamanan bagi nasabah bank dan memberikanpayung hukum yang lebih jelas
CementNo. Aturan Status Dampak1 Permendag No. 07 Tahun 2018: Ketentuan
impor semen clinker dan semen DisetujuiMenjaga kualitas dan pertumbuhan industri
2 Perpres No. 64 Tahun 2018: Renovasi danPembangunan Beberapa Proyek Disetujui
Potensi mendorong konsumsi semen
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 39
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
CoalNo. Aturan Status Dampak1 Kuota impor China
Disetujui China memberlakukan kuota impor setelah mendapatprodusen lokal telah lolos melalui uji emisi produksi batubara.Hal ini dapat berdampak turunnya ekspor Indonesia ke China.
2 Revisi PP No. 23/2010 mengenai pajakpenghasilan dan royalti
Disetujui
Revisi PP No. 23/2010 yang memuat revisi royalti PKP2Bmenjadi sebesar 15%, pemotongan pajak penghasilan dari45% ke 25% dan tambahan 10% dari laba bersih kami yakiniberdampak positif untuk produsen batubara. Berdasarkanperhitungan kami, laba bersih produsen berpotensi bertambah20%.
CigaretteNo. Aturan Status Dampak1 Permenperin 63/M-IND/PER/8/2015: Roadmap
Produksi Industri Hasil Tembakau 2015-2020 DisetujuiPengembangan sekaligus menjaga kinerja industri hasiltembakau
2 Permenkeu 128/PMK.07/2018: PemotonganPajak Rokok Disetujui
Potensi memberikan tekanan namun tidak signifikan
ChemicalNo. Aturan Status Dampak 1 Pemberian tax holiday untuk investasi
petrokimia senilai Rp 500 miliar - Rp 30 triliun.
Disetujui
Pemberian tax holiday ini berdampak sangat positif bagiperkembangan petrokimia di Indonesia. Mengingat kebutuhanpetrokimia di Indonesia saat ini 50% masih bergantung dariimpor.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 40
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
CoalNo. Aturan Status Dampak
3 Pembatasan harga jual batubara ke pembangkitlistrik PLN
Disetujui
Pembatasan harga jual batubara ke pembangkit listrik PLNsebesar USD 70/ton terbukti berdampak penurunan kinerjaprodusen. Pemberlakuan tersebut masih akan berlaku hinggaakhir 2019.
4 Potensi pengalihan pemakaian batubara ke gasoleh pemerintah China Rencana
Potensi beralihnya bauran energi China dari batubara ke gas,berpotensi berdampak pada berkurangnya kebutuhanbatubara domestik.
5 Kewajiban mengkonversi pendapatan USD keRupiah dan menyimpannya di bank nasional. Rencana
Hal ini berdampak negatif untuk arus kas produsen batubara,mengingat mereka terancam mengalami rugi kurs ketikarupiah melemah terhadap USD.
Construction
No. Aturan Status Dampak
1 PP No. 5 Tahun 2018: Pengelolaan KeuanganHaji Disetujui Potensi mendorong eksekusi proyek PSN lebih cepat
2 PP No. 26 Tahun 2018: PenambahanPenyertaan Modal RI Ke Dalam Modal SahamPerusahaan Perseroan (PERSERO) PT KeretaApi Indonesia
Disetujui
Memperkuat struktur kapital KAI yang dapat mendorongpercepatan penyelesaian proyek LRT
3 Perpres No. 56 Tahun 2018: Perubahan KeduaAtas Perpres No 3 Tahun 2015 TentangPercepatan Pelaksanaan Proyek StrategisNasional
Disetujui
Mempercepat eksekusi pembangunan PSN
4 Perpres No. 81 Tahun 2018: PercepatanPembangunan dan Pengoperasian Pelabuhandan Kawasan Industri Kuala Tanjung di ProvinsiSumatera Utara
Disetujui
Mempercepat eksekusi salah satu proyek PSN
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 41
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Consumer RetailNo. Aturan Status Dampak1 Pembatasan ijin pembukaan pusat perbelanjaan
baru (moratorium) Disetujui Tidak signifikan, terutama dengan kehadiran toko online, dannon agresifnya para emiten sektor ritel
2 Peraturan mengenai 80% dari total luas area penjualan harus memperdagangkan barang -barang komponen lokal
RencanaBelum berdampak pada emiten sektor ritel, akan tetapi jikatelah disahkan, akan berdampak positif untuk RALS, namunnegatif bagi ACES dan MAPI.
3 Izin Investasi Asing untuk membuka department store dengan luas lantai 400 – 2000 meter persegi Rencana
Jika disahkan, akan berdampak buruk bagi peritel yangbergerak pada segmen Department Store seperti RALS ,MAPI, dan LPPF. Namun tidak memberikan dampak signifikanbagi ACES.
4 Ketentuan mengenai penataan pasar tradisional dan pasar modern
Rencana
Menciptakan iklim persaingan yang sehat di antara para peritellokal serta iklim bisnis yang lebih pasti. Netral bagi ACES,MAPI, dan RALS karena berada dalam segmentasi pasaryang berbeda.
5 Aturan Daftar Negatif Investasi Rencana
Diimplementasikannya aturan tersebut berdampak positif bagipemain lokal, terutama pada UKM.
6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 110/PMK.010/2018 (perubahan dari PMK.010/2017) yang mengatur kenaikan tarif PPh Pasal 22 Impor terhadap 1,147 jenis barang. Disetujui
Tidak berpengaruh secara langsung, karena kenaikan PPhdapat dikreditkan kembali, tetapi berpotensi mengganggu aruskas importir sehingga jumlah barang impor (dalam segikuantitas) akan berkurang, sehingga berpotensimelambungkan harga barang – barang yang diimpor tersebutdi pasar. Akibat suplai yang berkurang, dapat berdampaknegatif bagi ACES dan MAPI.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 42
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Consumer StaplesNo. Aturan Status Dampak1 Pengenaan cukai atas kemasan plastik Rencana Berpotensi negatif untuk emiten yang memakai kemasan
plastik karena dapat menggerus marjin2 Kenaikan pajak impor Disetujui Secara umum, negatif bagi importer barang jadi, netral bagi
importer bahan bakuHealthcareNo. Aturan Status Dampak1 Perpres No. 82 Tahun 2018: Jaminan
Kesehatan Disetujui Menjamin terlaksananya program Jaminan Kesehatan
MediaNo. Aturan Status Dampak1 Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga
Penyiaran Disetujui Positif sebagai landasan hukum yang sah dan jelas untukemiten – emiten pada industri pertelevisian. Positif untukSCMA dan MNCN.
2 Pengaturan konten dalam program – programyang ditayangkan di televisi
Disetujui
Mendorong emiten – emiten pada sektor media untukmemproduksi program yang berkualitas, sehingga padaujungnya memberi dampak positif bagi emiten – emitentersebut. Positif untuk SCMA dan MNCN.
3 Isi siaran dari jasa penyiaran televisi harusmemuat sekurang – kurangnya 60% mataacara yang berasal dari dalam negeri Disetujui
Positif, mengurangi ketergantungan terhadap program –program luar negeri, cost berkurang, sementara menaikkandaya saing program – program domestik. Positif untuk SCMAdan MNCN.
4 Peraturan dan pedoman lembaga penyiaranbaik swasta dan asing serta penyelenggaraanpenyiaran televisi digital terestrial penerimaantetap tidak berbayar
Disetujui
Meningkatkan persaingan yang sehat antar lembaga penyiar.Memberikan dampak positif untuk SCMA dan MNCN.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 43
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Oil and GasNo. Aturan Status Dampak1 Skema gross split
Disetujui Kontraktor migas (terutama untuk kontrak baru danperpanjangan) harus beroperasi untuk lebih efisien dalamberproduksi.
2 Pemberlakuan harga batas atas gas untukpembangkit listrik PLN Rencana
Apabila diberlakukan, hal ini kami lihat akan menurunkankinerja PGAS, mengingat sekitar 41% dari konsumer gasdistribusi adalah pembangkit listrik.
3 Pembangunan kilang Pertamina Rencana Negatif untuk importir dan distributor bensin seperti AKRA
MetalNo. Aturan Status Dampak1 Pemegang Kontrak Karya (KK) dilarang menjual
mineral ke luar negeri kecuali jika telahmemenuhi sejumlah persyaratan
Disetujui Signifikan, positif untuk INCO mengingat sudah memilikifasilitas pemurnian (smelter) dan berpeluang meningkatkanvalue added. Negatif untuk ANTM belum rampungnyapembangunan smelter.
2 Pemegang KK dapat menjual mineral hasilpengolahan mereka dalam jangka waktu paling lama lima tahun
Disetujui Positif untuk INCO, mengingat saat ini status INCO masih KKdan belum berubah ke Karya Pengusahaan PertambanganBatu Bara (PKP2B).
3 Pemegang KK wajib melakukan pengolahan dan pemurnian paling lama 2 tahun sejak UU ini diundangkan
Disetujui Menciptakan iklim persaingan yang sehat di antara para peritellokal serta iklim bisnis yang lebih pasti
4 bagi KK, IUP, dan IUPK yang telah atau sedangmembangun smelter, bisa menjual produk hasilpengolahan dalam jumlah tertentu ke luarnnegeri dalam jangka waktu paling lama 2 tahunsejak UU ini diundangkan.
Baru tahap penyusunan
aturan
Diimplementasikannya aturan tersebut berdampak positif bagipemain lokal, terutama pada UKM.
5 Moratorium izin penambangan biji timah di Bangka Belitung
Disetujui Tidak berpengaruh pada TINS. Meningat TINS sampai saat inimasih fokus untuk konsensi timah yang dimiliki.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 44
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Oil and GasNo. Aturan Status Dampak4 Kewajiban penggunaan B20 untuk semua
distribusi BBM Disetujui
Kewajiban penggunaan B20 sangat bergantung dari kesiapanprodusen FAME untuk ketersediaan pasokan. Terhambatnyadistribusi FAME dapat berakibat tidak tercapainya volumedistribusi BBM.
Plantation- SugarNo. Aturan Status Dampak1 Pemerintah Izinkan Impor 1,1 Juta Ton Gula
mentah di 2018 Disetujui Menguntungkan perusahaan di sektor gula, berpotensimeningkatkan produksi gula olahan dan meningkatkanpendapatan.
2 Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gula di tingkat konsumen Rp 12.500 per Kg Disetujui Harga tersebut dinilai terlalu rendah dan kurang memberikan
peningkatan marjin
Plantation- CPONo.Aturan Status Dampak1 Parlemen Eropa mengusulkan pelarangan
penuh penggunaan bahan bakar nabati pada2030.
(Masih tahappengkajian)
Negatif berpotensi kehilangan 30% pangsa pasar impor
2 India menaikkan tarif bea masuk impor CPO menjadi 44% dan produk olahan menjadi 54%
Disetujui Kenaikan yang cukup signifikan dari 15% menjadi 44%memberi sentimen Negatif untuk marjin di perusahaanperkebunan.
3 Kebijakan B20 dilakukan pada semua sektor baik PSO dan Non-PSO per 1 September 2018
Disetujui Konsumsi CPO diperkirakan meningkat, menstabilkan hargaCPO positif untuk perusahaan CPO dan pabrik Biodiesel
4 Kebijakan B25 pada 2019 dan B30 pada 2020 (Masih tahappengkajian)
KonsumsI CPO domestik berpotensi meningkat diperkirakanmencapai 6,0-6,2 juta KL pada 2019. Top line diperkirakanbertumbuh
5 Menghentikan sementara (moratorium) izin perkebunan kelapa sawit pada 19 September 2018
Disetujui Positif memberikan waktu untuk mengevaluasi dan menatakembali izin-izin perkebunan sawit dan meningkatkanproduktivitas.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 45
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
PoultryNo. Aturan Status Dampak1 Penyesuaian jumlah produksi FS Broiler
Disetujui Positif untuk peternak dan emiten – emiten dalam sektor ini(CPIN, JPFA, MAIN), karena meminimalisir masalahoversupply
2 Pembukaan kembali keran impor jagungDisetujui
Berpotensi untuk meningkatkan pasokan jagung untukkebutuhan pakan ternak domestik, sehingga menekan biayabahan baku pakan ternak (positif untuk CPIN, JPFA, MAIN)
3 Permentan No. 32/Permentan/PK.230/9/2017(menggantikan Peraturan Menteri PertanianNomor 61/Permentan/PK.230/12/2016) tentangpenyediaan, pengedaran, dan pengawasanayam ras, dan telur konsumsi
Disetujui
Menyeimbangkan permintaan dan pasokan DOC dan Broilerdi pasar (positif juga bagi CPIN, JPFA, dan MAIN, terutamameminimalisir masalah oversupply dan jatuhnya harga ayamBroiler di pasar).
4 Para pelaku usaha yang memproduksi livebirdsekitar 300,000 ekor per minggu agar segeramemiliki Rumah Potong Hewan Unggas sertafasilitas cold chain facilities (rantai dingin) Disetujui
Akan memberikan dampak baik (menimimalisir volatilitasharga ayam Broiler ke depannya), namun dalam jangkapanjang (butuh waktu). Di sisi lainnya, adanya RPAmemberikan value added bagi hasil olahan ayam Broiler. Olehkarena itu, memberikan dampak positif bagi CPIN, JPFA, danMAIN.
5 Permendag No. 96 Tahun 2018, yang mengaturharga telur dan Broiler seharga Rp18,000kkguntuk batas bawah dan Rp20,000/kg untukbatas atas pada level farm gate
Disetujui
Tidak berdampak signifikan bagi CPIN, JPFA, dan MAIN,karena pada umumnya harga komoditas telur dan ayam dipasar sangat bergantung pada suplai dan permintaan.
6 Pelarangan penggunaan Antibiotic GrowthPromoters (AGP), Pasal 16 Permentan No14/2017
DisetujuiMortality rate yang tinggi turut melambungkan harga ayam(suplai turun) sementara permintaan DOC berkualitas tinggiturut terdongkrak (Positif bagi CPIN, JPFA, MAIN).
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 46
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
PrecastNo. Aturan Status Dampak1 Perpres No. 56 Tahun 2018: Perubahan Kedua
Atas Perpres No 3 Tahun 2015 TentangPercepatan Pelaksanaan Proyek StrategisNasional
Disetujui
Mempercepat eksekusi pembangunan PSN
2 Perpres No. 81 Tahun 2018: PercepatanPembangunan dan Pengoperasian Pelabuhandan Kawasan Industri Kuala Tanjung di ProvinsiSumatera Utara
Disetujui
Mempercepat eksekusi salah satu proyek PSN
Pulp and PaperNo. Aturan Status Dampak 1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17
Tahun 2017 tentang Pembangunan Hutan Tanah Industri (HTI)
Disetujui
Perubahan areal tanaman pokok menjadi fungsi lindung, yangtelah terdapat tanaman pokok pada lahan yang memiliki izinusaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK-HTI), tanamanyang sudah ada, dapat dipanen satu daur, dan tidak dapatditanami kembali. Tidak memberikan dampak secara signifikanbagi emiten sektor pulp and paper, termasuk INKP.
PropertyNo. Aturan Status Dampak1 Peraturan BI Nomor 20/8/PBI Tahun 2018:
Rasio LTV, FTV dan uang muka KPR KPA danKKB
DisetujuiPotensi mendorong kenaikan permintaan produk property
2 Otoritas Jasa Keuangan: Pelonggaran kreditpembelian tanah untuk pembangunan rumahbagi developer
DirencanakanAkan mendorong pertumbuhan sektor
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 47
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Pulp and PaperNo. Aturan Status Dampak 2 Permenhut No. P8/Menhut-II-2014
DisetujuiPeraturan tersebut mengatur pembatasan luasan izin terkaitpembangunan industri hasil hutan. Dapat berdampak negatifbagi INKP.
3 Peraturan Menteri Perdagangan No.12 / 2017(Perubahan atas Peraturan MenteriPerdagangan No.84 Tahun 2016 MengenaiKetentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan) Disetujui
Memberikan kerangka dan standar yang jelas terkait prosedurmengenai ekspor produk perhutanan, memberikan acuanyang jelas bagi perusahaan dari sisi cara mengekspor produk– produk berbasis kehutanan, termasuk kertas dan buburkertas. Berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten –emiten pada sektor pulp and paper, termasuk INKP.
TelecommunicationNo. Aturan Status Dampak1 Revisi PP. 52/53 tahun 2000 mengenai network
sharing dan interkoneksi RencanaNegatif untuk TLKM, positif untuk ISAT dan EXCL.
2 Registrasi ulang kartu paska-bayar
Rencana
Pemberlakuan registrasi ulang kartu paska bayar kami yakini tidakberdampak siknifikan seperti halnya registrasi kartu prabayar. Halini mengingat, porsi pelanggan kartu paska bayar yang hanyasekitar 1-2% dari total pelanggan di operator
3 Pemberlakuan validasi IMEI
Rencana
Implementasi regulasi IMEI yang direncanakan rampung di akhirDesember 2018 kami yakini akan mampu meredam masuknyaponsel black market (BM). Permberlakuan IMEI tersebutberdampak positif untuk ERAA sebagai pemegang porsi terbesaruntuk smartphone.
Policies and Their Impacts
PT Samuel Sekuritas Indonesia 48
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Telco InfrastructureNo. Aturan Status Dampak1 Kominfo mengalokasikan dana murni sebesar Rp 38
miliar di 2019 pengembangan Sumber DayaManusia (SDM) untuk menjawab tantangan erateknologi
Rencana
Positif untuk sektor infrastruktur, dengana danya strategipengembangan SDM lebih efektif dan efisien untuk menjadi teknisiyang dibutuhkan perusahaan teknologi
2 Kominfo akan melanjutkan proyek Palapa Ring yangbakal menghubungkan seluruh kota dan kabupatendi Indonesia ke jaringan internet.
Rencana Membuka peluang penambahan tower
Toll RoadNo. Aturan Status Dampak1 Perpres No. 21 Tahun 2018:Strategi Nasional
Percepatan Pembangunan Daerah TertinggalTahun 2015-2019
Disetujui Menjaga dan mendorong pertumbuhan sektor
2 Perpres No. 55 Tahun 2018: Rencana IndukTransportasi JaBoDeTaBek Tahun 2018 - 2029 Disetujui Potensi mempercepat eksekusi program dan mendorong
pertumbuhan sektor3 Perpres No. 98 Tahun 2018: Jembatan Surabaya -
Madura Disetujui Mendorong jalur lain diberlakukan hal yang sama, namunberdampak minor pada penurunan pendapatan tol JSMR
4 Inpres No. 9 Tahun 2018: PercepatanPembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor Disetujui Mendorong pertumbuhan sektor
Resiko nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup siknifikan saat ini seiring kenaikan suku bunga di AS dan defisit neraca perdagangan dalam negeri.
Secara umum, pelemahan rupiah merugikan perusahaan yang banyak mengimpor bahan baku dan/atau memiliki hutang dalam dolar AS.
Perusahaan yang memiliki pendapatan dalam dolar AS dan mencatatkan laporan keuangannya dalam rupiah seperti perusahaan tambang akan diuntungkan oleh pelemahan rupiah. Namun, harga komoditas tersebut dapat tertekan ketika dolar AS menguat.
Estimasi kasar kami menunjukkan setiap pelemahan rupiah 1% terhadap dolar AS dapat menurunkan overall EPS emiten-emiten sebesar 0,8%.
Pada tabel berikut tersaji analisa sensitivitas laba bersih terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Angka tersebut hanya estimasi kasar dan tidak memfaktorkan hedging contract yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
Forex Impact
PT Samuel Sekuritas Indonesia 49
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Saham Perubahan Saham Perubahan Saham PerubahanLaba Bersih Laba Bersih Laba Bersih
Tiap 1% Tiap 1% Tiap 1% Pelemahan Pelemahan Pelemahan
Rupiah Rupiah RupiahMAIN -7.5% WTON -1.1% SCMA 0.3%SILO -7.0% KLBF -0.9% EXCL 0.3%MAPI -5.7% ASII -0.9% ADRO 0.3%ASRI -5.3% MIKA -0.8% INKP 0.5%ISAT -3.4% INTP -0.8% ITMG 0.7%CPIN -2.6% SMGR -0.8% SIMP 0.8%ACES -2.0% BSDE -0.7% TPIA 1.2%INDF -1.8% WSKT -0.7% PGAS 1.4%JPFA -1.7% UNVR -0.6% PTBA 1.7%SMRA -1.7% GGRM -0.6% AALI 2.1%MNCN -1.6% HMSP -0.5% BRPT 2.7%PTPP -1.6% CTRA -0.4% DOID 2.7%TELE -1.5% WSBP -0.4% INCO 2.9%PWON -1.5% UNTR -0.3% AKRA 3.3%ADHI -1.4% JSMR 0.0% MEDC 4.2%ICBP -1.2% RALS 0.1% KIJA 4.4%WIKA -1.1% TLKM 0.1% LSIP 4.6%
DMAS 0.1% ANTM 5.1%
9M18 Performance
PT Samuel Sekuritas Indonesia 50
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan PertumbuhanStock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih
Banks Pulp and Paper CementBMRI 2.7% 20.1% INKP 10.9% 79.6% INTP 2.5% -56.1%BBCA 7.5% 9.9% Telco SMGR 4.4% 43.0%BBRI 7.9% 14.4% EXCL -0.1% -160.8% SMCB 7.2% -2.7%BBNI 10.0% 12.6% TLKM 2.3% -20.6% PrecastBBTN 14.5% 11.5% TOWR 9.2% -10.7% WSBP 8.5% 7.2%Consumer Staples Auto and HE WTON 19.9% 26.9%ICBP 7.5% 14.6% ASII 16.4% 20.6% Oil and GasINDF 3.1% -13.6% UNTR 32.1% 60.9% AKRA 25.3% 27.5%KLBF 3.9% 1.4% Aviation ChemicalUNVR 1.0% 39.7% GIAA 3.5% -48.6% BRPT 12.2% -41.9%Cigarette Property TPIA 9.1% -30.2%HMSP 7.2% 3.8% BSDE -18.9% -74.0% ESSA 189.1% 324.7%GGRM 13.6% 6.3% PWON 19.0% 25.2% Toll RoadHealthcare ASRI 1.0% -42.8% JSMR 18.7% -6.9%MIKA 10.1% -6.7% SMRA 0.7% 70.2% Coal and MetalSILO 2.4% -95.2% SSIA 12.9% -105.3% INCO 29.2% -381.3%Poultry CTRA 7.9% 2.4% ADRO 9.3% -16.0%CPIN 5.1% 79.5% DMAS -19.8% -31.4% DOID 14.2% 57.7%JPFA 16.8% 108.4% KIJA -32.2% -400.5% PlantationMAIN 19.2% 6623.8% Construction AALI 10.2% -18.2%Retail PTPP 7.5% -11.6% LSIP -19.6% -39.8%MAPI 18.3% 124.4% ADHI 8.2% 63.6% SIMP -14.9% -79.2%RALS 2.2% 43.4% WSKT 27.0% 40.0% TBLA -4.8% -23.6%ACES 22.3% 32.5% WIKA 121.5% 26.0% TOTAL 11.1% 10.7%
PT Samuel Sekuritas Indonesia 51
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA Sector Return – The Good
10.36
(4.49)
(18.76) (18.71)
3M 6M 9M 12MCEMENT - SSI Coverage (%)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
7.62
43.69 53.64
58.64
3M 6M 9M 12MPOULTRY - SSI Coverage (%)
5.43
(0.31)
(7.61) (8.67)
3M 6M 9M 12MTELCO - SSI Coverage (%)
5.31
(8.13)
(22.97)
(4.60)
3M 6M 9M 12MOIL AND GAS - SSI Coverage (%)
4.96
(10.49) (11.59)
(19.59)
3M 6M 9M 12MPLANTATION - SSI Coverage (%)
4.96
(10.49) (11.59)
(19.59)
3M 6M 9M 12MPLANTATION - SSI Coverage (%)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 52
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA Sector Return – The Bad
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(2.89)
(20.87)
(26.27)
(9.23)
3M 6M 9M 12MCHEMICAL - SSI Coverage (%)
(3.86)
3.40
(20.99)
(6.57)
3M 6M 9M 12MCIGARETTE - SSI Coverage (%)
(3.95)
(7.79)
(18.43)
(13.96)
3M 6M 9M 12MCONSUMER - SSI Coverage (%)
(4.15)(1.20)
4.58
14.57
3M 6M 9M 12MRETAIL - SSI Coverage (%)
(6.35)
(2.05)
(14.77)
(7.86)
3M 6M 9M 12MMINING CONTR - SSI Coverage (%)
0.52 1.40
(9.24)
3.73 3M 6M 9M 12M
BANK - SSI Coverage (%)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 53
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA Sector Return – The Worst (1)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(12.97)
5.40
(13.78)
13.73
3M 6M 9M 12MCOAL - SSI Coverage (%)
(16.07)
(26.55)
(37.76)(32.26)
3M 6M 9M 12MPROPERTY - SSI Coverage (%)
(21.66)
(38.47)(44.12)
(35.81)
3M 6M 9M 12MMEDIA - SSI Coverage (%)
(26.89) (26.52)
(38.16)(33.38)
3M 6M 9M 12MPRECAST - SSI Coverage (%)
(27.93)
(37.21)(41.52) (43.18)
3M 6M 9M 12MHEALTHCARE - SSI Coverage (%)
(7.84)
(18.31)
(28.10)
(35.49)
3M 6M 9M 12MTELCO INFRA - SSI Coverage (%)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 54
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA Sector Return – The Worst (2)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(29.53)(34.59)
(48.63)(39.80)
3M 6M 9M 12MCONSTRUCTION - SSI Coverage (%)
(30.27)
(12.92)
(23.56)
(3.84)
3M 6M 9M 12MMETAL - SSI Coverage (%)
Sector and Stock Picks
PT Samuel Sekuritas Indonesia 55
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Overweight: bank, automotive, consumer (selected), CPOUnderweight: cement, aviation
Top BuyStock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)BBNI 138.5 7,425 9,300 8.1 1.2 ASII 325.9 8,050 9,120 15.8 1.8 GGRM 139.1 72,300 87,700 15.6 2.5 ICBP 104.1 8,925 10,500 22.4 4.2 ACES 23.8 1,385 1,760 21.1 5.7 LSIP 8.5 1,260 1,650 12.7 1.0 ESSA 4.4 302 458 11.1 1.0
Top SellStock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)KIJA 4.6 220 160 149.1 0.8 GIAA 5.2 202 176 NA 0.4
Automotive (Overweight) Roadmap industri 4.0 dan automotive sebagai salah salah satu
sektor prioritas.
Ekspektasi peraturan rilisnya peraturan DP 0%.
Stabilnya perbaikan volume penjualan industry 4W.
Sinyal perbaikan 2W, kami harapkan akan berlanjut dan konsisten bertumbuh tahun depan.
Ragam varian baru indikasikan solidnya daya serap pasar.
Masuknya merek baru dari China mengindikasikan sektor yang masih memiliki daya tarik pertumbuhan kedepannya.
Perbaikan loan channeled untuk vehicles ownership (data Bank Indonesia) yang mulai terlihat membaik, meskipun belum kembali di masa booming sektor automotive.
Wacana cukai untuk kendaraan bermotor kami lihat masih jauh dari penerapan (kecil kemungkinan diimplementasikan 19F).
Volume penjualan 4W 19F kami perkirakan akan bertumbuh +6.2%YoY, turun dari 18F +6.99%YoY (basis 9M18 dan 18F latest).
Untuk pasar 2W potensi bertumbuh positif sebesar +3,2%YoY di 19F, atau turun dari 18F kami +8.12% (basis 9M18 dan 18F latest).
Overweight sektor automotive dan BUY ASII TP Rp9.120, 17,9xPE19F, 2,0xPBV19E).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 57
Automotive Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
ASII BUY 8,050 9,120 325,893 15.8 3.0 1.8 11.3
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
JCI VS Automotive Performance
AUTOMOTIVEJCI
Automotive (Overweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 58
Automotive Akhmad Nurcahyadi
Perbaikan vol penjualan 4W potensi stabil di 2019 (juta unit)
Sumber: ASII, SSI Research
Sumber: ASII, SSI Research
Pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor (%)
Pergerakan NPL kredit kendaraan bermotor (%)
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research
Perbaikan vol penjualan 2W potensi berlanjut stabil (juta unit)
-15%-10%-5%0%5%
10%15%20%25%
Sep
-13
Jan-
14
May
-14
Sep
-14
Jan-
15
May
-15
Sep
-15
Jan-
16
May
-16
Sep
-16
Jan-
17
May
-17
Sep
-17
Jan-
18
May
-18
Sep
-18
Sept18 +14,5%
Sept15 +6,7%Sept17 +1,7%
Sept16 -7,3%
Sept14 +15,0%
Sept13 +3,2%
8.0 7.1
7.7 7.9
6.5 5.9 5.9 6.0 6.2 6.5
0.0
1.5
3.0
4.5
6.0
7.5
9.0
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
Sep
-13
Jan-
14
May
-14
Sep
-14
Jan-
15
May
-15
Sep
-15
Jan-
16
May
-16
Sep
-16
Jan-
17
May
-17
Sep
-17
Jan-
18
May
-18
Sep
-18
Sept18 +17,8%Sept15 +33,2%
Sept17 +5,5%
Sept16 -9,7%
Sept14 +56,5%
Sept13 -24,4%
0.9
1.1 1.2 1.2
1.0 1.1 1.1 1.1 1.2 1.3
0.00.20.40.60.81.01.21.4
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
ASII (BUY, TP: Rp9,120, Market Cap: Rp325,893bn) Kontinuitas peluncuran merek baru untuk menangkap niche
dan segmen pasar automotive yang menjanjikan sekaligus menjaga angka pangsa pasar.
Perbaikan kinerja segmen jasa keuangan akan meminimalisir resiko tekanan pertumbuhan konsolidasian.
Kehadiran potential rival dari merek lain yang berpotensi memberikan tekanan pada volume penjualan automotive produk ASII, kami lihat dapat diseimbangkan saat All New Avanza telah diluncurkan
Potensi kenaikan provisi dari beberapa anak usaha segmen jasa keuangan sebagai akibat kenaikan NPL 4W LCGC.
Pertumbuhan tahun depan terutama didorong oleh segmen automotive.
Ekspektasi tekanan segmen jasa keuangan sebagai akibat kenaikan provisi dan potensi dampak negatif dari hadirnya potetial rival terbaru serta skenario bila harga acuan batu-bara jauh dibawah ekspektasi maka kami harapkan diseimbangkan segmen auto yang semakin membaik YoY dan bisnis CPO.
Unit usaha agribisnis kami ekspektasikan akan bertumbuh.
Asumsi skenario moderate UNTR masih mampu membukukan kinerja positif akan berkontribusi pada ASII,
BUY ASII TP Rp9.120, 17,9xPE19F, 2,0xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 59
Automotive Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp8,050 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 206,057 199,309 225,860 247,457EBITDA 30,828 31,703 41,107 44,447Net Profit 18,700 19,658 20,677 25,096EPS (Rp/saham) 462 486 511 620DPS (Rp) 194 215 226 237Dividend Yield (%) 2.4 2.7 2.8 2.9BV per share (Rp) 3,054 4,459 4,514 5,121EV/EBITDA (x) 12.0 11.7 9.6 9.2P/E Ratio (x) 17.4 16.6 15.8 13.0P/BV Ratio (x) 2.6 1.8 1.8 1.6
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ASII Performance
ASIIJCI
ASII (BUY, TP: Rp9,120, Market Cap: Rp325,893bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 60
Automotive Akhmad Nurcahyadi
Pangsa pasar produk produk 4W Astra (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Porsi pendapatan per segmen bisnis (%)
Porsi laba bersih per segmen bisnis (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pangsa pasar 2W Astra Honda (%)
50% 54% 56% 54% 53% 53% 47% 40% 38% 38%
7% 7% 7% 8% 9% 10%9% 10% 9% 9%
34% 30% 26% 26% 27% 25% 31% 36% 40% 41%
9% 10% 10% 12% 11% 12% 13% 13% 13% 13%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya
54% 58% 61% 65% 69% 74% 75% 76% 72% 73%
46% 42% 39% 35% 31% 26% 25% 24% 28% 27%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
2W Astra - Honda 2W Selain Astra
40% 43% 45% 39%52% 60%
47% 40% 34% 35%
16% 17% 20% 22%25% 5% 20%
16% 17% 10%
29% 26% 22% 24%16%
20% 24%30% 33% 41%
15% 15% 13% 15% 8% 14% 10% 14% 16% 14%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya
55% 55% 53% 54% 50% 58% 46% 48% 51% 51%
45% 45% 47% 46% 50% 42% 54% 52% 49% 49%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
4W Astra 4W Selain Astra
Aviation (Underweight) Posisi, unsur demografis dan letak geografis akan menjadi
indikator utama perkembangan dan pertumbuhan sektor di masa yang akan datang.
Population traffic yang masih rendah berpotensi meningkat saat kenaikan middle income class semakin signifikan.
Berlanjutnya permintaan traveling, terutama rute domestik.
Passenger carried growth yang terus bertumbuh (bila terjadi pelemahan hanya musiman).
Target perkembangan infrastruktur bandara dan pencapaian penambahan jumlah bandara yang sesuai ekspektasi (YTD), mengindikasikan pasar yang terus bertumbuh.
Berlanjutnya persaingan ketat di pasar FSCs terutama LCCs akan memberikan tekanan kinerja pada emiten GIAA.
Ekspektasi harga minyak dunia yang tetap tinggi akan memberikan tekanan pada fuel cost.
Kesalahan teknis dan “Human Error” menyebabkan sikap skeptic penumpang pada beberapa maskapai penerbangan.
Di sisi lain, ekspektasi membaiknya kesadaran penggunaan LCCs yang tidak dibarengi dengan safety quality yang optimal, berpotensi mendorong beralihnya konsumen ke LCCs yang lebih berkualitas seperti Citilink.
Underweight sektor aviation dan SELL GIAA TP Rp176, N/AxPE19F, 0,4xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 61
Aviation Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
GIAA SELL 202 176 5,225 n/a n/a 0.4 n/a
-50%
-20%
10%
40%
70%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Aviation Performance
AviationJCI
Aviation (Underweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 62
Aviation Akhmad Nurcahyadi
Perbandingan pertumbuhan cargo terangkut 9M18 (%)
Perbandingan pendapatan per penumpang vs jarak rute (%)
Sumber: GIAA, SSI Research
Sumber: GIAA, SSI Research
Perbandingan pertumbuhan penumpang terangkut 9M18 (%)
Perbandingan maskapai kapasitas tempat duduk vs km rute (%)
Sumber: GIAA, SSI Research
Sumber: GIAA, SSI Research
7.9
16.9
2.4
-6
7.4
2.8
8.3 9.8
4.1
-0.3
-10
-5
0
5
10
15
20
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
4.7
10.67.1
-2.6
0.2
-9.1
-1.4-5.7
2.3
7.9
-15
-10
-5
0
5
10
15
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
6.5
14.8
3.30.4
3.3
-0.5
5.22.8 2
3.9
-5
0
5
10
15
20
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
7.7
14.8
3
-4.3
3.9
-0.9
6.7 6.94.3
1
-10
-5
0
5
10
15
20
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
GIAA (SELL, TP: Rp176, Market Cap: Rp5,225bn)
Berlanjutnya catatan rugi bersih hingga 9M18.
Tingginya tingkat hutang yang masih akan terus menekan laba GIAA ditengah kontinuitas pertumbuhan passenger carried hingga Aug18 (+8.09%YoY) dan YTD18 (+7.71%YoY).
Penambahan armada hingga kini masih belum memberikan dampak yang masif untuk membalikan arah kinerja GIAA.
Kinerja Citilink yang kami lihat belum mampu menjadi pendorong pertumbuhan konsolidasi, atau penyeimbang kinerja segmen FSCs.
Berlanjutnya persaingan ketat, terutama di segmen FSCs.
Ekspektasi pertumbuhan non scheduled airlines yang lebih baik kedepannya (untuk mendorong segmen revenue driver).
Efisiensi dan cost strategy, yang masih belum terlihat dampak positifnya pada pembalikan arah kinerja laba bersih GIAA.
Pelemahan nilai tukar rupiah akan meningkatkan beban bunga terutama selisih kurs dan membatasi ruang gerak pertumbuhan.
Tantangan kepercayaan pada GIAA, ditengah meningkatnya kekhawatiran konsumen pada safety quality jasa layanan penerbangan, terutama segmen LCCs (Citilink).
Kami masih memproyeksikan rugi bersih di FY19E (di FY18E inline -USD135juta, dimana per 9M18 USD -114.1juta).
SELL GIAA TP Rp176, N/AxPE19F, 0,4xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 63
Aviation Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp202 per share)Y/E Dec (USD) 17A 18F 19F 20FSales (USDmn) 4,177 4,311 4,598 4,988 EBITDA (USDmn) (21) 14 9 18 Net Profit (USDmn) (217) (135) (88) (93)EPS (USD/saham) n/a n/a n/a n/aDPS (USD) n/a n/a n/a n/aDividend Yield (%) n/a n/a n/a n/aBVPS (USD) 937 771 903 1,250 EV/EBITDA (x) n/a n/a n/a n/aP/E Ratio (x) (1.8) (2.7) (3.9) (3.7)P/BV Ratio (x) 0.4 0.5 0.4 0.3
-50%
-20%
10%
40%
70%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS GIAA Performance
GIAAJCI
GIAA (SELL, TP: Rp176, Market Cap: Rp5,225bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 64
Aviation Akhmad Nurcahyadi
Tingginya porsi bahan bakar vs beban ops penerbangan (%)
Porsi bahan bakar terhadap total beban usaha (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan penerbangan berjadwal (Rp miliar)
Porsi pendapatan penerbangan tidak berjadwal dan lainnya (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
2,581 2,887
3,170 3,384 3,208 3,280 3,402 3,443 3,579 3,763
0
700
1,400
2,100
2,800
3,500
4,200
11A 12A 13A 14A 15A 16E 17A 18F 19F 20F
65% 66% 63% 61% 48% 42% 47% 48% 48% 47%
35% 34% 37% 39% 52% 58% 53% 52% 52% 53%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
% bahan bakar terhadap beban ops penerbangan Lainnya
83% 83% 85% 86% 84% 85% 81% 80% 78% 75%
17% 17% 15% 14% 16% 15% 19% 20% 22% 25%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16E 17A 18F 19F 20F
Penerbangan berjadwal Penerbangan tidak berjadwal, lainnya
38% 38% 38% 36% 28% 24% 27% 28% 29% 29%
62% 62% 62% 64% 72% 76% 73% 72% 71% 71%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
% bahan bakar terhadap total beban usaha Lainnya
Banking (Overweight)
Kami melihat tren kenaikan suku bunga masih akan berlanjut pada tahun depan, dimana bank akan terdorong untuk menaikkan suku bunga deposito, apalagi saat ini likuiditas mengetat seiring pertumbuhan simpanan yang lebih lambat daripada pertumbuhan kredit.
Tidak mudah bagi bank untuk menaikkan suku bunga kredit saat ini di tengah permintaan kredit yang masih relatif lemah dan ancaman NPL, sehingga NIM berpotensi turun.
Seiring tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan langkah kewaspadaan perbankan terhadap NPL, kami memperkirakan pertumbuhan kredit akan sedikit melemah ke depannya (2019F: 10%, 2018F: 11%, Ags’18: 12,3%).
Sebelum implementasi IFRS 9 (PSAK 71) pada awal 2020, bank diperkirakan akan secara bertahap menaikkan biaya pencadangan sehingga dapat menekan laba bersih.
Meski situasi masih menantang, valuasi yang sudah relatif rendah dan ekspektasi bahwa FFR tidak akan naik banyak lagi membuat sektor ini menjadi lebih menarik.
Bank-bank besar secara umum lebih dapat mengatasi dampak kenaikan suku bunga karena cost of fund yang rendah, dibandingkan bank-bank kecil. Bank-bank BUMN diuntungkan oleh sejumlah program pemerintah seperti proyek infrastruktur, KUR, dan KPR subsidi. BBNI sebagai top pick kami.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 65
Banking Andy Ferdinand, CFA
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Bank Sector Performance
BANKJCI
Code Rec. Last Target Market PEG ROAEPrice Price Cap (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
BBCA Hold 23,800 26,250 586,789 20.8 2.1 3.4 17.6 BBRI Buy 3,200 3,800 394,704 11.1 0.9 1.9 18.0 BMRI Buy 7,225 8,400 337,169 12.3 0.8 1.7 14.3 BBNI Buy 7,425 9,300 138,466 8.1 0.6 1.2 14.8 BBTN Buy 2,240 2,900 23,722 7.3 1.2 0.9 12.8 BNLI Buy 464 570 10,365 17.6 1.8 0.6 3.3 Sector Average 12.9 1.2 1.6 13.5
PBV P/E
Banking (Overweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 66
Banking Andy Ferdinand, CFA
LDR Bank Umum
Kualitas Kredit Bank Umum
Sumber: OJK, SSI Research
Sumber: OJK, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan Pertumbuhan Ekonomi
Suku Bunga Deposito Bank Umum
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: OJK, SSI Research
2
4
6
8
10
0
10
20
30
40
Pertumbuhan Kredit (%, LHS)
Pertumbuhan PDB (%, RHS)
80%
84%
88%
92%
96%
5.0%
5.5%
6.0%
6.5%
7.0%
7.5%
Jan'17 Apr'17 Jul'17 Oct'17 Jan'18 Apr'18 July'18
1-month 3-month 12-month
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
2.0%2.2%2.4%2.6%2.8%3.0%3.2%
NPL gross, LHS Special Mention, RHS
BBCA (HOLD, TP: Rp26,250, Market Cap: Rp586,789bn)
Hingga 9M18, kinerja BBCA masih relatif baik dan inline dengan ekspektasi ,dengan pertumbuhan kredit yang solid di atas industri, NIM yang terjaga, dan kualitas kredit yang stabil. Namun, tantangan masih cukup besar ke depannya.
Suku bunga simpanan dan kredit masih berpotensi meningkat ke depannya. Tidak mudah untuk menaikkan suku bunga kredit di tengah masih lemahnya permintaan kredit dan ancaman NPL. Hingga 9M18 terlihat kredit konsumsi tumbuh melambat (KPR: +9,4%yoy) seiring kenaikan suku bunga kredit. Namun, sebagai bank dengan CASA yang tinggi (3Q18: 77,7%), kami lihat NIM akan relatif flat di tahun depan.
Pertumbuhan kredit kami estimasikan tumbuh 14% dan 13% pada tahun ini dan tahun depan (3Q18: +17,2%yoy). DPK diperkirakan tumbuh 9,9% dan 11,3% pada periode yang sama, menghasilkan LDR yang masih di bawah 85%. LDR yang relatif rendah dan CAR yang relatif tinggi, di atas 23%, berarti ada ruang yang cukup besar untuk ekspansi kredit ketika situasi membaik.
Terkait PSAK 71, BBCA kami lihat sebagai bank yang paling siap menerapkannya, seiring kualitas kredit yang baik (NPL gross 3Q18:1,4%, special mention 3Q18: 2,2%) dan coverage ratio yang cukup besar (3Q18: 187%).
Meski berfundamental baik, valuasi yang tinggi membatasi potensi upside-nya. Hold untuk BBCA.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 67
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp23,800 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 41,827 46,014 51,291 57,137Pre Provision Profit 31,792 34,567 38,705 43,308Net Profit 23,310 25,677 28,195 31,753EPS (Rp) 945 1041 1144 1288DPS (Rp) 210 255 260 286Dividend Yield (%) 0.9 1.1 1.1 1.2BV per Share (Rp) 5,326 6,086 6,943 7,919P/E Ratio (x) 25.2 22.9 20.8 18.5P/BV Ratio (x) 4.5 3.9 3.4 3.0
-20%
10%
40%
70%
100%
130%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BBCA Performance
BBCAJCI
BBCA (HOLD, TP: Rp26,250, Market Cap: Rp586,789bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 68
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Komposisi Kredit (9M18)
7.3%
12.4%14.0%
13.0%11.9%
9.6% 9.9%11.3%
0%
4%
8%
12%
16%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
1.3%
1.5% 1.5% 1.5%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
1%
2%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
Corporate, 39%
SME & Commercial
, 34%
Consumer, 27%
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17Average ST dev +1ST dev -1 PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
BBRI (BUY, TP: Rp3,800, Market Cap: Rp394,704bn)
Sejalan dengan tren di industri, kami melihat kenaikan suku bunga simpanan dan kredit masih akan terjadi di bank ini, dimana saat ini likuditas mengetat (LDR 3Q18: 93,2%). Manajemen berencana mengurangi promosi bunga kredit di sejumlah segmen termasuk korporasi. Namun,suku bunga kredit tertentu, seperti mikro, tidak mudah dinaikkan karena level saat ini sudah relatif tinggi, demi menjaga kualitas kredit. NIM akan flat cenderung turun.
Seiring suku bunga yang lebih tinggi dan antisipasi NPL, pertumbuhan kredit kami lihat akan melandai (3Q18: +16,5%yoy) menjadi 14% dan 13% pada 2018F dan 2019F.
Sejalan dengan fokus BBRI, porsi kredit mikro akan dinaikkan dari saat ini 34% menjadi 40% dan porsi korporasi akan diturunkan dari 25% menjadi 20% dalam beberapa tahun ke depan. Kami melihat perubahan loan mix ini dapat mengarah ke overall loan yield yang lebih tinggi dengan NPL yang lebih baik. Hal ini tidak terlepas dari adanya program KUR (mikro) yang disubsidi pemerintah.
Kami melihat tekanan terhadap kualitas kredit masih ada, sebagaimana tampak saat ini (NPL gross: 3Q17:2,2%, 2Q18:2,3%, 3Q18:2,5%). Dengan asumsi sedikit peningkatan pada coverage ratio (2019F: 185%, 2018F: 180%, 3Q18: 182%), estimasi biaya pencadangan masih akan turun di tahun depan.
Buy BBRI dengan target price Rp 3.800 (2,2x PBV 2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 69
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BBRI Performance
BBRIJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,200 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 73,006 78,702 86,735 96,304Pre Provision Profit 54,040 55,769 59,807 64,722Net Profit 28,997 31,666 35,629 40,254EPS (Rp) 235 257 289 326 DPS (Rp) 85 106 77 87 Dividend Yield (%) 2.7 3.3 2.4 2.7BV per Share (Rp) 1,352 1,503 1,714 1,954P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.1 9.8P/BV Ratio (x) 2.4 2.1 1.9 1.6
BBRI (BUY, TP: Rp3,800, Market Cap: Rp394,704bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 70
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Komposisi Kredit (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Micro, 35%
SME, 25%
Consumer, 17%
Corporate, 24%
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
Average ST dev +1 ST dev -1PBV- Forward ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research
14.0%11.7%
14.0%13.0%12.8%
11.5% 12.1%10.6%
0%
4%
8%
12%
16%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
2.0% 2.1%
2.4% 2.4%
150%
200%
1%
2%
3%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
BMRI (BUY, TP: Rp8,400, Market Cap: Rp337,169bn)
Segmen korporasi besar dan mikro diperkirakan masih akan menopang pertumbuhan kredit BMRI pada tahun depan (kredit: 2019F: +11%, 2018F: +12%) sejalan dengan fokus bank ini ke segmen yang memiliki resiko rendah. Meski bank ini memiliki sasaran jangka panjang ke arah ritel, kredit terkait proyek infrastruktur pemerintah diperkirakan masih akan menopang kredit secara cukup siknifikan pada tahun depan.
Suku bunga simpanan masih akan cenderung meningkat pada tahun depan, hal itu kami lihat tidak akan sepenuhnya diimbangi oleh kenaikan suku bunga kredit demi menjaga kualitas kredit, sehingga NIM masih akan cenderung menurun (2019F: -12bp).
Langkah manajemen mengucurkan kredit dan menaikkan suku bunga kredit dengan sangat selektif serta fokus pada segmen yang beresiko rendah diperkirakan akan membantu menjaga NPL. Kami memperkirakan NPL gross secara persentase akan relatif flat di tahun depan (NPL gross: 2019F: 3,1%, 2018F: 3,1%, 3Q18: 3,0%). Biaya pencadangan di tahun depan diperkirakan menurun seiring NPL gross yang stabil dan write off yang menurun, meski ada kecenderungan peningkatan coverage ratio menjelang implementasi IFRS 9.
Secara valuasi, BMRI relatif murah, berada di standar deviasi -1 dalam rolling PBV jangka panjang. Kami merekomendasikan Buy dengan target price Rp 8.400 (1,9x PBV2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 71
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%0%
20%40%60%80%
100%120%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BMRI Performance
BMRIJCI
Forecast and Valuation (at Rp7,225 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 52,327 55,165 58,699 63,665Pre Provision Profit 43,119 44,878 46,783 49,615Net Profit 20,639 23,654 27,326 30,868EPS (Rp) 442 507 586 661DPS (Rp) 133 199 152 176Dividend Yield (%) 1.8 2.8 2.1 2.4BV per Share (Rp) 3,572 3,880 4,314 4,800P/E Ratio (x) 16.3 14.3 12.3 10.9P/BV Ratio (x) 2.0 1.9 1.7 1.5
BMRI (BUY, TP: Rp8,400, Market Cap: Rp337,169bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 72
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Komposisi Kredit (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Corporate, 39%
Commercial, 19%Consumer,
11%
Small and Micro, 20%
Others, 12%
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18Average ST dev +1ST dev -1 PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
10.7%9.7%
12.0%11.0%
12.7%
7.0%9.1% 9.0%
0%
4%
8%
12%
16%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
4.0%3.5%
3.1% 3.1%
0%
50%
100%
150%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
BBNI (BUY, TP: Rp9,300, Market Cap: Rp138,466bn)
Sama dengan profil kredit di 9M18, kami memperkirakan pertumbuhan kredit BBNI pada tahun depan (kredit: 2019F: 13%, 2018F: 14%) masih akan banyak didorong oleh segmen-segmen yang terkait pemerintah, seperti kredit infrastruktur, payroll ke BUMN, dan KUR.
Meski hingga saat ini manajemen terus menahan untuk tidak menaikkan suku bunga kredit dan hanya sedikit menaikkan suku bunga deposito, tekanan kenaikan suku bunga akan semakin besar ke depannya, sehingga penyesuaian suku bunga kredit dan deposito kami lihat akan dilakukan. NIM berpeluang melemah, tapi bisa diimbangi oleh pertumbuhan kredit, sehingga pendapatan bunga bersih diperkirakan tumbuh 9,9% pada tahun depan.
Seiring langkah manajemen yang sangat selektif dalam pengucuran kredit dan peningkatan suku bunga kredit, kami mengestimasikan NPL akan relatif flat (NPL gross: 2019F: 2,1%, 2018F: 2,1%, 3Q18: 2,0%). Biaya pencadangan masih berpotensi menurun secara yoy di tahun depan.
BBNI masih menarik secara valuasi dengan PBV di standar deviasi -1 dalam rolling PBV jangka panjang serta termasuk salah satu dari bank BUKU IV dengan valuasi terendah.
Tetap Buy untuk BBNI dengan target price Rp 9.300 (1,4x PBV2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 73
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-35%
-5%
25%
55%
85%
115%
145%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BBNI Performance
BBNIJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp7,425 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 31,937 34,592 38,038 42,599Pre Provision Profit 24,348 25,514 27,282 29,267Net Profit 13,616 15,061 16,997 18,773EPS (Rp) 730 808 911 1007DPS (Rp) 213 256 283 319Dividend Yield (%) 2.9 3.4 3.8 4.3BV per Share (Rp) 5,287 5,832 6,454 7,134P/E Ratio (x) 10.2 9.2 8.1 7.4P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.2 1.0
BBNI (BUY, TP: Rp9,300, Market Cap: Rp138,466bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 74
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Komposisi Kredit (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Corporate, 51%SME, 28%
Consumer, 16%
Others, 6%
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18Average ST dev +1ST dev -1 PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
20.6%
12.2%
14.0%13.0%
17.6% 18.5%
13.9% 13.3%
0%
4%
8%
12%
16%
20%
24%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
3.0%
2.3% 2.1% 2.1%
0%
50%
100%
150%
200%
0%
1%
2%
3%
4%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
BBTN (BUY, TP: Rp2,900, Market Cap: Rp23,722bn)
Prospek jangka panjang bank ini kami lihat masih sangat baik ditopang oleh besarnya backlog rumah, terutama menengah ke bawah, dan peningkatan daya beli masyarakat seiring pertumbuhan kelas ekonomi menengah.
Program sejuta rumah pemerintah, KPR subsidi, dan program Tapera menguntungkan BBTN sebagai bank pemerintah yang difokuskan di segmen perumahan dan rencananya akan terus diperbesar.
Namun, di tahun depan tantangan masih cukup besar, terutama di segmen KPR non subsidi (34% dari total kredit, NPL gross saat ini 3,1%) yang mayoritas nasabahnya adalah kelas ekonomi menengah ke bawah. Permintaan kredit dan kualitas kredit relatif sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga kredit.
Manajemen menaikkan coverage ratio baru-baru ini (3Q17: 40%, 2Q18: 42%, 3Q18: 46%) mengantisipasi penerapan PSAK 71, mengakibatkan biaya impairment kredit dan pembiayaan syariah di 3Q18 saja naik 98%yoy. Kami memperkirakan coverage ratio masih akan meningkat di tahun depan, begitu pula dengan biaya pencadangan.
Secara keseluruhan, kami melihat kredit diperkirakan masih akan tumbuh solid sekitar 18% di tahun depan, namun tantangannya ada di NPL dan kenaikan biaya pencadangan.
Merekomendasikan Buy untuk BBTN.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 75
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
30%
80%
130%
180%
230%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BBTN Performance
BBTNJCI
Forecast and Valuation (at Rp2,240 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 9,341 10,460 12,080 14,319Pre Provision Profit 4,777 5,027 5,619 6,553Net Profit 3,028 3,062 3,243 4,038EPS (Rp) 286 289 306 381DPS (Rp) 49 57 58 61Dividend Yield (%) 2.2 2.5 2.6 2.7BV per Share (Rp) 2,046 2,278 2,526 2,846P/E Ratio (x) 7.8 7.7 7.3 5.9P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 0.9 0.8
BBTN (BUY, TP: Rp2,900, Market Cap: Rp23,722bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 76
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Komposisi Kredit (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Subsidized Mortgage,
40%
Non-Subsidized Mortgage,
34%
Other Housing,
17%
Non-housing ,
9%
0.4
0.9
1.4
1.9
2.4
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18Average ST dev +1 ST dev -1PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
18.3%
21.0%
19.0% 18.0%
25.3%
20.3%16.9% 16.0%
0%
4%
8%
12%
16%
20%
24%
28%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
2.8%
2.7%2.6% 2.6%
0%
20%
40%
60%
2%
3%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
BNLI (BUY, TP: Rp570, Market Cap: Rp10,365bn)
Secara umum, proses recovery BNLI terus berjalan dengan kredit yang terus ekspansif sejak 4Q17 hingga saat ini (Sep’18: +14,9%yoy). Kualitas kredit membaik dengan NPL gross yang membaik dari 8,8% pada akhir 2016 menjadi 4,3% per 2Q18 melalui penjualan bad debt, restrukturisasi, serta penyaluran yang lebih selektif. Namun terjadi peningkatan NPL gross pada 3Q18 menjadi 4,8% seiring tren kenaikan suku bunga dan depresiasi rupiah.
Sejalan dengan perkiraan dari manajemen, kami mengestimasikan pertumbuhan kredit sebesar 13% dan 11% pada tahun ini dan tahun depan. Sama seperti pada 9M18, semua sektor kredit termasuk retail banking dan wholesale banking diperkirakan akan berkontribusi positif.
Tekanan pada kualitas kredit berpeluang meningkat sejalan dengan tantangan kenaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah yang lemah saat ini. Hal ini berpeluang menaikkan biaya pencadangan. Selain itu, antisipasi terhadap penerapan PSAK 71 juga berpotensi meningkatkan biaya pencadangan ke depannya.
Kami mempertahankan rekomendasi Buy seiring valuasinya yang masih relatif murah, dilihat dari historical rolling PBV dan kompetitornya.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 77
Banking Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp464 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FNet Interest Income 5,224 5,218 5,472 5,875Pre Provision Profit 4,077 2,812 3,105 3,447Net Profit 748 673 737 1,112EPS (Rp) 27 24 26 40DPS (Rp) 0 0 0 0Dividend Yield (%) 0.0 0.0 0.0 0.0BV per Share (Rp) 767 788 810 846P/E Ratio (x) 17.4 19.3 17.6 11.7P/BV Ratio (x) 0.6 0.6 0.6 0.5
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BNLI Performance
BNLIJCI
BNLI (BUY, TP: Rp570, Market Cap: Rp10,365bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 78
Banking Andy Ferdinand, CFA
Kualitas Kredit
Rolling Forward PBV
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit dan DPK
Komposisi Kredit (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Working Capital, 45%
Consumption, 21%
Investment, 18%
Sharia, 17%
-17.9%
-7.3%
13.0%11.0%
-10.4%-14.6%
8.8% 9.5%
-20%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
9.0%
4.6% 4.7% 4.7%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
2016 2017 2018F 2019F
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
0.4
0.9
1.4
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18Average ST dev +1 ST dev -1PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
Cement (Underweight) Berlanjutnya oversupply pasar.
Konsumsi domestik yang potensi bertumbuh tidak jauh berbeda dengan 18F, yang selain didorong oleh persaingan yang semakin meningkat (15 produsen dan 19merek) juga kondisi industri pendorong pertumbuhan (properti dan infrastruktur) yang masih belum membaik.
Masuknya pemain baru secara masif telah mendorong utilisasi pasar dan installed capacity naik tajam namun tidak dibarengi dengan pertumbuhan permintaan yang tinggi.
Ekspektasi harga batu bara dan minyak dunia yang masih tinggi di 2019F akan meningkatkan biaya dan menekan marjin.
Ancaman kenaikan suku bunga kredit dan pelemahan nilai tukar serta tahun politik berpotensi meningkatkan sikap wait and see dari para pelaku usaha maupun konsumen semen.
Penerapan dan pengawasan yang semakin ketat terhadap Over dimension and over loading (ODOL).
Selain efisiensi dan redistribusi channel, kenaikan ASP juga akan berperan penting dalam pencapaian target kinerja emiten termasuk proyeksi SSI (SMGR dan INTP).
Kunci kinerja sektor yang lebih baik tahun depan terletak pada pertumbuhan sektor properti dan konstruksi serta penguatan daya beli yang akan mendorong konsumsi semen ritel naik.
BUY SMGR TP Rp11.000, 27,4xPE19F, 2,0xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 79
Cement Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
JCI VS Cement Sector Performance
CEMENTJCI
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
INTP SELL 16,875 16,300 62,100 51.6 14.7 2.6 5.1SMGR BUY 9,250 11,000 54,853 23.0 2.2 1.8 7.4Sector Average 37.3 8.4 2.2 6.2
Cement (Underweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 80
Cement Akhmad Nurcahyadi
Porsi negara pengimpor semen terbesar dibanding total (%)
Sumber: ASI, SSI Research
Sumber: ASI, SSI Research
Porsi ekspor dan impor volume penjualan semen (%)
Kapasitas terpasang produsen semen nasional (juta ton)
Sumber: ASI, SSI Research
Sumber: ASI, SSI Research
Kapasitas terpasang industri semen (juta ton)
100%98% 98% 99% 98% 98% 98%
0%2% 2% 1% 2% 2% 2%
95%
96%
97%
98%
99%
100%
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
Konsumsi semen domestik (%) Ekspor semen (%)
68.9 78.489.7
107.4 117.2128.7
142.2
020406080
100120140160
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
35.9
24.9
15.7
7.5 7.4 5.2 3.8 1.9 1.8 1.5 1.2 1.0 0.6 0.3 0.305
10152025303540 11.2%
5.1%4.3%3.7%3.2%2.6%2.5%2.1%1.9%1.9%1.9%1.8%1.6%1.5%1.5%1%3%5%7%9%
11%13%
INTP (SELL, TP: Rp16,300, Market Cap: Rp62,121bn) Penurunan tajam laba bersih 9M18A sejalan dengan
ekspektasi kami dan konsensus, atau mencapai 44.5% vs FY18E konsensus dan 53.1% dibandingkan proyeksi kami.
Kenaikan beban pabrikasi masih akan menjadi penekan kinerja laba kotor dan marjin, ditengah pertumbuhan volume penjualan yang masih cenderung melamban.
Kekuatan pasar Jawa potensi terganggu ditengah implementasi pengetatan kebijakan Kemenhub (truck ban and road closure).
Di sisi lain, kami melihat upaya kontinuitas efisiensi hingga kepada cost leadership berpotensi berdampak positif pada pertumbuhan laba bersih, terutama saat kinerja industri semen telah membaik.
Kami juga menyukai strategy dual brand yang akan meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat daya saing.
Ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan positif industri di 19F (meskipun flat YoY) dan kenaikan ASP mengikuti industri akan berdampak positif pada kinerja laba bersih 19F.
Resiko masih sama: (1) berlanjutnya oversupply (2) pasar ekspor yang belum mampu menggantikan tekanan volume penjualan pasar domestik (3) harga batu bara yang masih tinggi (4) pembangunan power plant yang capital intensive (5) kenaikan beban.
SELL INTP TP Rp16.300, 49,8xPE19F, 2,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 81
Cement Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS INTP Performance
INTPJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp16,875 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 14,431 15,107 16,217 17,722EBITDA 3,006 1,425 1,782 2,395Net Profit 1,860 1,163 1,204 1,290EPS (Rp/saham) 505 316 327 350DPS (Rp) 707 190 196 210Dividend Yield (%) 4.2 1.1 1.2 1.2BV per share (Rp) 6,671 6,282 6,418 6,573EV/EBITDA (x) 17.9 39.9 31.7 23.5P/E Ratio (x) 33.4 53.4 51.6 48.2P/BV Ratio (x) 2.5 2.7 2.6 2.6
INTP (SELL, TP: Rp16,300, Market Cap: Rp62,121bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 82
Cement Akhmad Nurcahyadi
Porsi beban terhadap beban pabrikasi (%)
Total volume penjualan (juta ton)
Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu)
Rata-rata harga jual - blended ASP (Rp ribu per ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
18.6
17.3 17.0
17.9 18.3
18.7 19.4
15
16
17
18
19
20
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
985 938
831
747 764 804
845
600
700
800
900
1,000
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
536 525
486 482
559 575
588
450
480
510
540
570
600
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
26% 26% 26% 23% 30% 31% 30%10% 10% 11% 11% 10% 10% 10%
44% 43% 42% 45%48% 45% 45%
20% 20% 21% 21% 12% 14% 16%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
Bahan baku Upah buruh Bahan bakar dan listrik Pabrikasi
SMGR (BUY, TP: Rp11,000, Market Cap: Rp54,867bn) Pencapaian laba bersih 9M18A tercatat diatas ekspektasi kami
dan konsensus, ditengah minimnya katalis dan stagnasi pertumbuhan industri, mengindikasikan daya tahan yang solid.
Tahun depan, volume penjualan kami perkirakan belum banyak mengalami perubahan, pertumbuhan YoY potensi masih positif namun tidak akan melonjak.
Kenaikan beban pabrikasi masih menjadi sentimen utama penekan kinerja pertumbuhan laba bersih 19F.
Ekspektasi kontinuitas efisiensi dan pencapaian economies of scale yang lebih baik, terutama pasca akuisisi SMCB akan mendorong pertumbuhan dan marjin yang lebih baik.
Potensi terjaganya permintaan pasar retail dari bag cement yang dibarengi dengan kenaikan ASP serta efisiensi (cost strategy) berpotensi menndorong laba bersih 19F.
Di sisi lain penguasaan pangsa pasar SMGR menjadi katalis, ditengah menajamnya persaingan (15 produsen dan 19merek).
Potensi dampak negatif dari penerapan dan pengetatan kebijakan Kemenhub (truck ban and road closure).
Resiko masih sama: (1) berlanjutnya oversupply (2) pasar ekspor yang belum mampu menggantikan tekanan volume penjualan pasar domestik (3) harga batu bara yang masih tinggi (4) pembangunan power plant yang capital intensive (5) kenaikan beban.
BUY SMGR TP Rp11.000, 27,4xPE19F, 2,0xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 83
Cement Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
SMGR - Forecast and Valuation (at closing price Rp9,250 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 27,814 25,178 26,284 27,560EBITDA 4,901 3,728 3,904 3,991Net Profit 2,014 2,151 2,380 2,578EPS (Rp) 340 363 401 435DPS (Rp) 305 145 201 261Dividend Yield (%) 3.3 1.6 2.2 2.8BV per share (Rp) 5,132 5,217 5,459 5,700EV/EBITDA (x) 12.8 17.1 16.2 16.0P/E Ratio (x) 27.2 25.5 23.0 21.3P/BV Ratio (x) 1.9 1.9 1.8 1.7
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SMGR Performance
SMGRJCI
SMGR (BUY, TP: Rp11,000, Market Cap: Rp54,867bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 84
Cement Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Beban pokok pendapatan per ton (Rp ribu per ton)
Total volume penjualan (juta ton)
Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu)
Rata-rata harga jual - blended ASP (Rp ribu per ton)
3029 29
31
27 28 28
15
20
25
30
35
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
872912
858826
853 869 893
600
700
800
900
1,000
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
502
562 564
631662 673 674
450
500
550
600
650
700
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
544
610 619
686 680 692 693
450
500
550
600
650
700
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
Chemical (Neutral)
Pasar polyolefin kedepan masih akan didominasi oleh permintaan polyoleinf dari pasar Asia Pasifik, mengingat di 2018 pasar Asia Pasifik berkontribusi 42% dari total permintaan polyolefin. China merupakan pasar terbesar dengan porsi 13%.
Perang dagang yang terjadi antara AS – China berimbas pengenaan tarif impor sebesar 25% untuk barang polyolefin memberikan tekanan harga polyolefin.
Di sisi lain, proyeksi tambahan kapasitas polyolefin sebesar 41% di 2019 berpotensi menekan harga polyolefin, ditengah perlambatan ekonomi. Diproyeksikan konsumsi polyolefin 2019 tumbuh 5% yoy ke 31,4 juta ton.
Perang dagang juga berimbas pada amonia dimana, permintaan amonia diproyeksikan hanya tumbuh 2% ke 196,3 juta ton di 2019, merepresentasikan tingkat utilisasi sebesar 79%. Pasar Asia merupakan pasar amonia terbesar dengan porsi 38%.
Penambahan kapasitas amonia terbesar diprediksi akan terjadi di 2022 dimana India akan memiliki tambahan kapasitas sebesar 8,1 juta ton.
Kami memberikan rating NEUTRAL mengingat industri kimia diprediksi tertekan oleh perang dagang dan pelambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Kami memilih ESSA (TP Rp 457, potensi upside 51% )sebagai top pick di industri kimia dengan katalis optimalnya operasional pabrik ammonia PAU.
85
Chemical Arandi Ariantara
Peers comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG P/BV ROE EPS CAGRPrice Price Cap (x) (x) (x) (%) (%)(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 17A-20F
BRPT HOLD 1,870 2,100 33,270 16.3 0.4 1.0 9.5 16.5
ESSA BUY 310 457 4,433 11.4 0.2 1.0 15.8 131.9
TPIA SELL 4,460 3,500 79,538 28.4 0.4 3.3 8.3 (19.2)
Sector Average 24.3 0.4 2.6 8.9 (3.4)
Chemical (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 86
Chemical Arandi Ariantara
Konsumsi polyolefin dunia dan harga, 2017A – 2020F
Proyeksi permintaan ammonia global, 2017A – 2020F
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Konsumer polyolefin terbesar, 2018
Kapasitas ammonia dunia, 2018
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(juta ton)
188.7
192.4
196.3
200.2
2017A 2018F 2019F 2020F
Timur Tengah
dan Afrika28%
Amerika Utara 17%
China 19%
Utara Asia 13%
Eropa Barat 9%
Asia Selatan
dan Tenggara
11%
Lainnya 4%
(juta ton) (USD/ton)
28.5
29.9
31.4 32.2
1,071
1,279 1,316 1,279
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
26.0
27.0
28.0
29.0
30.0
31.0
32.0
33.0
2017A 2018F 2019F 2020F
Konsumsi (LHS) Harga (RHS)
BRPT (HOLD, TP: Rp2,100, Market Cap: Rp33,270bn)
BRPT adalah induk usaha dari TPIA, produsen petrokimia terbesar nasional, dengan kepemilikan sebesar 50,2%. Selain petrokimia, BRPT juga memiliki usaha di perkayuan, properti dan perkebunan. Di 2018, BRPT mengakuisisi produsen listrik panas bumi, Star Energy dan menjadi pemegang saham mayoritas.
Ekspansi TPIA di 2019 melalui debottlenecking kami yakini akan berimbas pada kenaikan EBITDA BRPT 2019 sebesar 24% menjadi USD 573 juta. Laba bersih BRPT di 2019 kami estimasi tumbuh 42% di 2019 menjadi USD 155 juta.
Diversifikasi bisnis ke pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) melalui akuisisi divisi geothermal Star Energy menjadi katalis positif kinerja BRPT kedepannya. Di 2019, kami perkirakan Star Energy berkontribusi 12% terhadap pendapatan.
Star Energy merupakan pembangkit listrik geothermal terbesar di Indonesia dan ke -3 di dunia dengan kapasitas terpasang mencapai 875 MW. Star Energy memiliki kontrak listrik jangka panjang dengan PLN. Di 2019, kami perkirakan Star Energy mengalirkan 6.927 GWh, tumbuh 20% yoy.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.100, merefleksikan potensi upside sebesar 12% dan P/E 2019E sebesar 20x. Resiko investasi adalah menguatnya harga minyak lebih dari perkiraan dan tidak tercapainya target produksi Star Energy.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 87
Chemical Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,870 per share)Y/E Dec (USD 'mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 2,453 2,632 2,924 2,296 EBITDA 540 462 573 674 Net Profit 118 109 155 187 EPS (Rp) 89 82 115 134 EPS growth (%) (10.3) (7.4) 41.7 20.3 EV/EBITDA (x) 7.8 8.9 7.4 5.9 P/E Ratio (x) 21.0 22.9 16.3 13.9 P/BV Ratio (x) 0.9 1.1 1.0 0.9 BVPS (Rp) 2,012 1,728 1,946 2,127
BRPT (HOLD, TP: Rp2,100, Market Cap: Rp33,270bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 88
Chemical Arandi Ariantara
Kontributor pendapatan 2019F (%)
Salak geothermal power plant
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan EBITDA (USD juta)
Star Energy installed capacity, 2017
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(USD juta)
540
462
573
674
400
450
500
550
600
650
700
2017A 2018F 2019F 2020F
(MWe)
1,159 1,031
875 839 725 697
562 474 466 435
ESSA (BUY, TP: Rp457, Market Cap: Rp4,433bn)
ESSA merupakan perusahaan pengolah LPG terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas 226 ton/har yang berlokasi di Palembang. Saat ini, ESSA berkongsi dengan Mitsubishi Jepang untuk membangun pabrik amonia dan mulai beroperasi di 2018.
Beroperasinya pabrik amonia tersebut menjadi warna baru untuk kinerja ESSA. Kami perkirakan pendapatan dari bisnis amonia di 2019F yang sebesar USD 271 juta, akan berkontribusi >85% dari total pendapatan ESSA.
Pabrik amonia tersebut bernilai USD 830 juta dimana Mitsubishi (30% kepemilikan) akan menyerap semua produksi amonia ESSA hingga 2027.
Laba bersih 2019F kami prediksi akan tumbuh 51% ke USD 25 juta seiring dengan optimalnya pabrik amonia serta tax holiday yang diberikan pemerintah selama 5 tahun mendatang.
Peningkatan net gearing ke 2,4x akibat pinjaman USD 509 juta dari 7 bank sindikasi kami yakini tidak akan menekan interest coverage ESSA. Mengingat EBITDA ESSA kami proyeksikan meningkat 84% yoy di 2019F.
Kami merekomendasikan BUY dan target price Rp 457 merefleksikan P/E 19E 16,7x, inline dengan P/E industri 16,9x. Resiko investasi adalah tidak optimalnya pabrik amonia dan penurunan harga amonia melebihi perkiraan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 89
Chemical Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-20%
10%
40%
70%
100%
130%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ESSA Performance
ESSAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp310 per share)
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 34 119 318 335 EBITDA 14 55 102 102Net Profit 3 17 25 32 EPS (Rp) 2 17 27 34EPS growth (%) 826 560 51 25 EV/EBITDA (x) 56.0 15.8 8.0 6.2P/E Ratio (x) 127.7 18.4 11.4 9.1P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.0 0.9Net gearing (x) 2.2 2.4 1.9 1.3
ESSA (BUY, TP: Rp457, Market Cap: Rp4,433bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 90
Chemical Arandi Ariantara
ROA and ROE, 2017 – 2020F
Analisa sensitivitas EPS 2019
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Breakdown pendapatan, 2017 – 2020F
Lokasi Panca Amara Utama
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
EPS (Rp/share) Utilization rate (%)
91% 93% 95% 97% 99%
Am
mon
ia p
rice
s (U
S$/
ton)
363 9.1 9.9 10.7 11.5 12.3
383 16.9 17.9 18.9 19.9 20.9
403 24.8 26.0 27.3 28.4 29.6
423 32.8 34.1 35.5 36.9 38.2
443 40.7 42.3 43.8 45.4 46.9
(%)
2.2
12.5 15.8
16.5
0.3 1.9 2.7 3.4
-
5.0
10.0
15.0
20.0
2017A 2018F 2019F 2020F
ROE ROA
TPIA (SELL, TP: Rp3,500, Market Cap: Rp79,538bn)
TPIA merupakan produsen petrokimia terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 3.301 KT atau 35% dari kapasitas nasional. Produsen ini memiliki produk setengah jadi dalam bentuk polyolefin (polyethylene dan polypropylene), olefin (ethylene dan propylene), butadiene dan styrene monomer. Di 2017, TPIA memiliki pangsa pasar 50% untuk ethylene dan 30% untuk polyethylene dan polypropylene.
Kapasitas polypropylene akan meningkat menjadi 590 k ton/tahun di akhir 2019 sementara kapasitas baru polyethylene sebesar 400 k ton/tahun di akhir 2019 juga akan mendorong kinerja TPIA sebelum memasuki masa pemeliharaan di 2020.
Kenaikan harga minyak yang merupakan penentu harga nafta, komponen terbesar biaya produksi dengan porsi sebesar 67% kami perkirakan akan menjadi pemberat kinerja TPIA di 2019.
Kami mengasumsikan harga nafta di 2018 menguat 6% ke US$ 634/mt. Berdasarkan analisa sensitivitas kami, setiap kenaikan harga minyak sebesar US$ 2/barel, laba bersih akan turun 21%.
Kami merekomendasikan SELL dengan TP Rp 3.500, merefleksikan P/E 19E sebesar 32x. Resiko upside, melemahnya harga minyak serta lebih cepatnya ekspansi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 91
Chemical Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-10%
190%
390%
590%
790%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TPIA Performance
TPIAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp4,460 per share)Y/E Dec (USD 'mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 2,419 2,313 2,546 2,159 EBITDA 544 281 302 318 Net Profit 319 129 150 168EPS (Rp) 236 93 109 122 EPS growth (%) 6.2 (59.4) 66.6 (22.0)DPS (Rp/share) 9 5 2 4EV/EBITDA (x) 12.2 11.1 22.1 15.7 P/E Ratio (x) 18.9 48.1 28.4 36.4 P/BV Ratio (x) 3.6 3.6 3.3 3.1
TPIA (SELL, TP: Rp3,500, Market Cap: Rp79,538bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 92
Chemical Arandi Ariantara
Kapasitas produksi dan tingkat utilisasi, 2017A – 2020F
Analisa sensitivitas laba bersih,
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F
Komponen biaya produksi 2017
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
NI (US$mn) Oil prices (US$/barrel)
68 70 72 74 76
Util
iz't
rate
(%) 92% 91 58 26 (10) (39)
94% 163 131 98 65 32
96% 215 182 150 117 84
98% 267 234 202 169 136
100% 339 307 274 241 208
Beban nafta 67% Beban
benzene 10%
Tenaga kerja 3%
Biaya pabrik 21%
(USD juta)
782 743 837
203
943 1,090 1,159
1,505
433 381 408 348 252 92 135 96 8 7 7 7
2017A 2018F 2019F 2020F
Olefins Polyolefins Styrene monomer Butadiene Lainnya
(KT) (%)
1,842 1,731 1,868
830 771 869 896
1,149
356 340 340 272 269 120 164 110
99%91%
96%
61%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
110%
-
1,000
2,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Olefins Polyolefins Styrene Monomer Butadiene Tingkat utilisasi
Cigarette (Neutral) Kontinuitas upaya menekan angka perokok, baik melalui
kampanye anti rokok hingga ragam peraturan pemerintah.
Per Jul18 (Rp93.28tn), realisasi penerimaan bea dan cukai tertinggi dalam 3 tahun terakhir (Jul17 Rp79,8 tn, Jul16 Rp73,4tn, Jul15 Rp86,2tn), dimana sebagian besar adalah CHT.
Beberapa sentiment negatif: (1) pengenaan PPN di seluruh jaringan distribusi (2) rencana kenaikan pajak rokok daerah (3) alokasi penerimaan pajak rokok untuk menutupi defisit BPJS (4) penyederhaan golongan tarif cukai.
Sentimen positif: (1) struktur umur yang unik (2) indikator sektor masih menjanjikan (3) porsi cukai per batang dan harga rokok masih rendah (4) tahun politik dan katalis ragam bantuan pemerintah pda rakyat miskin (5) daya tawar sebagai penyumbang penerimaan pemerintah & serapan tenaga kerja.
Kenaikan ASP untuk seimbangkan naiknya beban cukai masih menjadi kunci pertumbuhan laba bersih emiten rokok FY19E.
Sentimen batalnya kenaikan cukai akan mendorong kinerja FY19F lebih baik YoY. Di sisi lain ekspektasi penurunan weighting saham GGRM dan HMSP dapat menurunkan appetite pasar pada saham sektor rokok.
Neutral untuk sektor rokok dengan saham pilihan GGRM, BUY dengan TP Rp81.000, 18,7xPE19E, 2,9xPBV19E
PT Samuel Sekuritas Indonesia 93
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Peers comparison
Relative return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-15%
0%
15%
30%
45%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Cigarette Sector Performance
CIGARETTEJCI
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
GGRM BUY 72,300 87,700 138,816 15.6 3.3 2.5 16.1HMSP BUY 3,650 4,040 424,568 30.2 3.5 11.2 37.2Sector Average 22.9 3.4 6.9 26.7
Cigarette (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 94
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Volume penjualan industri rokok (miliar batang)
CHT historis dan FY19F RAPBN (Rp triliun)
Sumber: GGRM, HMSP, Phillip Morris, Nielsen, SSI Research
Sumber: Kemenkeu, SSI Research
Perbandingan pajak rokok beberapa negara (%)
Harga rokok (20s) di beberapa Negara (USD per bungkus)
Sumber: WHO, Tobaccoatlas, SSI Research
Sumber: WHO, Tobaccoatlas, SSI Research
89% 82% 81% 74%66% 63% 60% 57% 51% 51%
33%18%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
294
323.4
302
314 314 316 307 304 305 306
270
280
290
300
310
320
330
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
15.8
5.1
1.5 1.7 4.2 4.0
1.6
9.7
3.2 2.5 4.5
3.0
10.9
0.9 -
5
10
15
20
91 100 113
140 142 148 148 157
-
30
60
90
120
150
180
12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F
GGRM (BUY, TP: Rp87,700, Market Cap: Rp139,112bn)
Kinerja keuangan pendapatan dan laba bersih 9M18 lebih baik dari 18F kami dan konsensus maupun 9M18F kami, mengindikasikan daya tahan GGRM ditengah tekanan kontinuitas kenaikan cukai.
Volume penjualan yang masih mampu mencatat kinerja yang lebih baik dari industri, merefleksikan daya jual produk GGRM sekaligus dominasi pasar yang siknifikan.
Potensi pertumbuhan laba bersih yang lebih baik didorong oleh batalnya kenaikan cukai yang akan mendorong beban cukai 19F tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
Penerima benefit penyederhanaan golongan tarif cukai.
Portfolio produk yang lengkap.
Kuatnya brand image SKM FF dan dukungan LTN untuk menjaga pertumbuhan ditengah kontinuitas kenaikan ASP.
Bahan baku dan beban biaya cukai masih menjadi faktor utama penekan kinerja operasional usaha, sedangkan kenaikan ASP merupakan kunci penyeimbangnya sehingga laba bersih di kuartal berjalan dapat terjaga pertumbuhannya.
Tahun politik berpotensi mendorong volume penjualan, atau setidaknya menjaga agar tidak turun (YoY) lebih dalam.
Ekspansi massive yang telah dilakukan sebelumnya akan menahan peningkatan belanja modal tahun depan.
BUY GGRM TP Rp87.700, 18,9xPE19F, 3,1xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 95
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, Riset SSI
-50%
-10%
30%
70%
110%
150%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS GGRM Performance
GGRMJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp72,300 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 83,306 86,621 90,045 93,531EBITDA 12,989 14,587 15,771 17,134Net Profit 7,754 8,509 8,913 9,387EPS (Rp/saham) 4,030 4,422 4,632 4,879DPS (Rp) 1,851 2,031 2,127 2,240Dividend Yield (%) 2.6 2.8 2.9 3.1BV per share (Rp) 21,926 25,205 28,723 32,442EV/EBITDA (x) 9.3 8.5 8.3 7.8P/E Ratio (x) 17.9 16.3 15.6 14.8P/BV Ratio (x) 3.3 2.9 2.5 2.2
GGRM (BUY, TP: Rp87,700, Market Cap: Rp139,112bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 96
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Volume penjualan (miliar batang)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%)
Prosentase vol penjualan SKM dan SKT (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Blended ASP (Rp per batang)
68.0% 68.7%
71.4%
76.2% 75.5% 75.6% 75.9%
62%64%66%68%70%72%74%76%78%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
709 795
888 956 1,011 1,069 1,130
-
200
400
600
800
1,000
1,200
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
90% 89% 89% 89% 89% 90% 90%
10% 11% 11% 11% 11% 10% 10%
80%
85%
90%
95%
100%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
SKM (%) SKT (%) 80,597
78,647
77,076
78,652 77,693
76,582 75,498
72,000
74,000
76,000
78,000
80,000
82,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
HMSP (BUY, TP: Rp4,040, Market Cap: Rp424,561bn)
Inovator produk rokok memperkuat posisi dan daya saing.
Portfolio yang solid (SKM LTN, SKM FF, SKT maupun SPM) dan dominasi pasar yang kuat (terutama SPM dan Mild) serta kontinuitas diversifikasi produk (terutama kelas low tier).
Kontinuitas peluncuran produk baru memperlengkap portfolio product (Marlboro Ice Burst 20s, Marlboro Mild Black 16s, Magnum Mild, A-Platinum).
Penetrasi pada niche pasar yang kuat seperti kehadiran Marlboro Black untuk menangkap konsumen yang menginginkan gaya hidup Marlboro SPM namun merokok SKM. Tagline: “You Decide”.
Penerima benefit implementasi penyederhaan kelas tarif cukai.
Kekuatan produk Dji Sam Soe dan A-Mild potensi jaga volume penjualan lebih baik dari pencapaian industri.
Kenaikan tarif cukai masih terseimbangkan oleh kenaikan ASP.
Neraca yang sehat dengan posisi free debt serta nilai dividend yang tinggi menjadi daya tarik valuasi yang telah premium.
Kami menaikan rekomendasi menjadi BUY, TP Rp4.040, 33,4xPE19F, 12,4xPBV19F, didorong oleh batalnya kenaikan cukai 19F yang akan menurunkan beban cukai HMSP,
PT Samuel Sekuritas Indonesia 97
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS HMSP Performance
HMSPJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,650 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 99,091 103,986 111,220 119,151EBITDA 16,716 17,430 18,721 20,755Net Profit 12,671 12,951 14,079 15,810EPS (Rp/saham) 109 111 121 136DPS (Rp) 108 112 121 121Dividend Yield (%) 3.0 3.1 3.3 3.7BV per share (Rp) 293 291 325 363EV/EBITDA (x) 25.0 24.1 22.5 20.2P/E Ratio (x) 33.5 32.8 30.2 26.9P/BV Ratio (x) 12.4 12.5 11.2 10.0
HMSP (BUY, TP: Rp4,040, Market Cap: Rp424,561bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 98
Cigarette Akhmad Nurcahyadi
Volume penjualan HMSP (miliar batang)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%)
Porsi volume penjualan HMSP terhadap industri (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Blended ASP kuartalan (Rp per batang)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
69.8% 69.8%
59.5%
63.7%65.7% 65.2% 66.2%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
736 811 905 978 1,048
1,140 1,233
0200400600800
1,0001,2001,400
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
34.9% 35.0%
33.4%33.0% 32.6%
32.0%31.5%
29%30%31%32%33%34%35%36%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
110 110
106
101 99
98 97
90
95
100
105
110
115
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Coal (Neutral) Berdasarkan data dari British Petroleum Energy Stat tahun
2017. Konsumer batubara terbesar di dunia, masih didominasi oleh China, dengan porsi mencapai 50% dari total konsumsi.
Di 2019, harga batubara diperkirakan melandai akibat kenaikan produksi batubara China yang telah memenuhi standar emisi. Di September, produsen batubara besar China menaikkan produksinya sebesar 11% yoy.
Kapasitas produksi China di 2019 diestimasikan tumbuh menjadi 200 juta ton atau setara setengah dari total produksi tahunan Indonesia.
Di sisi lain, perlambatan ekonomi akibat perang dagang China-US (perang dagang diproyeksi memberi dampak penurunan 0,5% pertumbuhan ekonomi China) memberi dampak kenaikan hari persediaan batubara China, dari selama 22 hari menjadi 34 hari. Di November 2018, persediaan batubara di pelabuhan China naik 5% mom ke 20,8 juta ton.
Di dalam negeri, masih berlakunya pembatasan harga batubara untuk PLN hingga akhir tahun 2019 sebesar USD 70/ton berpotensi membatasi kinerja optimal produsen batubara.
Telah ditandatanganinya peraturan mengenai transfer kuota memberikan kenyamanan untuk produsen orientasi ekspor.
Kami mempertahankan NEUTRAL dengan asumsi harga rata-rata 2019 USD 100/ton (-5%). PTBA menjadi top pick untuk tahun depan dengan target price Rp 5.400.
99
Coal Arandi Ariantara
Peers comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
20%
80%
140%
200%
260%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Coal Sector Performance
CoalJCI
Code Rec Last Target Market P/EEPS grow PEG ROE EPS CAGR
Price Price Cap (x) (x) (x) (%) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F 17A-20E
PTBA BUY 4,230 5,400 48,733 8.0 9.2 0.9 28.8 21.6
ADRO BUY 1,645 2,400 52,617 7.7 19.6 0.4 11.3 1.3
ITMG BUY 24,800 28,000 28,022 6.3 20.5 0.3 25.7 (6.0)
Sector Average 7.5 15.9 0.6 21.0 7.3
Coal (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 100
Coal Arandi Ariantara
Konsumer batubara global, 2017
Produksi batubara Indonesia (juta ton)
Sumber: BP Statistics, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Proyeksi harga batubara (mt)
Persediaan batubara China (juta ton)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(USD/mt)
82
105
100
90
80
85
90
95
100
105
110
2017A 2018F 2019F 2020F
(juta ton)
430461 485
530
333364 371
397
86 97 114 133
0
100
200
300
400
500
600
2016A 2017A 2018F 2019F
Produksi Ekspor Domestik
(10k tons) (USD/mt)
0
20
40
60
80
100
120
140
1,200
6,200
11,200
16,200
21,200
26,200
31,200
36,200
41,200
Jan-
13Ap
r-13
Jul-1
3Oc
t-13
Jan-
14Ap
r-14
Jul-1
4Oc
t-14
Jan-
15Ap
r-15
Jul-1
5Oc
t-15
Jan-
16Ap
r-16
Jul-1
6Oc
t-16
Jan-
17Ap
r-17
Jul-1
7Oc
t-17
Jan-
18Ap
r-18
Jul-1
8
Persediaan batubara China (LHS, 10k mt) Harga batubara (RHS, USD/mt)
30 September 2018Price: USD 105.2/mt, +5% yoy
Stocks: 120.0 juta mt, -10% mom
Amerika Utara 10%
China 50%
Amerika Selatan
1%Afrika 2%
Asia, kec. China 24%
Eropa 13%
ADRO (BUY, TP: Rp2,400, Market Cap: Rp52,617bn)
ADRO adalah perusahaan tambang batubara terintegrasi terbesar kedua di Indonesia dengan total produksi mencapai 54 – 56 juta ton/tahun. ADRO baru mengakuisisi saham minoritas tambang batubara kalori tinggi di Australia, Kestrel Mine.
ADRO saat ini juga tengah mengembangkan pembangkit listrik melalui PLTU Batang dengan kapasitas 2x1.000 MW dan Tanjung Power 2x100MW.
Pre-stripping ratio yang dilakukan di 2018 (asumsi SR 2018F: 5x), kami optimis akan membawa dampak positif untuk kinerja ADRO di 2019. Rasio kupas (stripping ratio/SR) ADRO kami perkirakan menurun ke 4,5x di 2019 dan 2020.
Volume penjualan 2019F kami prediksi meningkat 3% ke 56 juta ton dengan harga rata-rata penjualan 2019F sekitar USD 61/mt. Perlu dicermati, ADRO masih dalam periode pembatasan harga jual batubara ke PLN di harga USD 70/ton di 2019.
Lebih rendahnya rasio kupas ditengah stabilnya harga jual, kami proyeksikan akan mendorong laba bersih 2019F tumbuh 11% yoy ke USD 446 juta dengan EBITDA tumbuh 1% yoy ke USD 1,3 miliar. Marjin laba bersih 2019F berpotensi naik ke 13%.
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dan target price Rp 2,400 merefleksikan upside 46% dan P/E 19F sebesar 11,2x. Resiko investasi: Pelemahan harga batubara melebihi perkiraan dan rasio kupas yang lebih tinggi dari perkiraan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 101
Coal Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing Rp1,645 per share)
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F Revenue 3,258 3,431 3,412 3,570 EBITDA 1,287 1,249 1,255 1,378
Net Profit 483 401 446 502 EPS (Rp) 202 179 214 241 EPS growth (%) 41.8 (11.7) 19.8 12.6 DPS (Rp) 59 90 81 90 EV/EBITDA (x) 3.2 3.3 3.0 2.5 P/E Ratio (x) 8.1 9.2 7.7 6.8 P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 0.9 0.8
-35%
25%
85%
145%
205%
265%
325%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ADRO Performance
ADROJCI
ADRO (BUY, TP: Rp2,400, Market Cap: Rp52,617bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 102
Coal Arandi Ariantara
Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F
Negara tujuan penjualan, 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Southeast Asia 38%
East Asia 31%
India 13%
China 13%
Others 5%
(juta mt) (USD miliar)
51.8 54.5 56.1
57.1
3.3
3.4 3.4
3.6
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
48.0
50.0
52.0
54.0
56.0
58.0
2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS)
(juta mt) (x)51.8 54.1 54.1 54.1
4.6
5.0
4.5
4.5
4.2 4.4 4.6 4.8 5.0 5.2
0
20
40
60
2017A 2018F 2019F 2020F
Produksi (LHS) SR (RHS)
ITMG (BUY, TP: Rp28,000, Market Cap: Rp28,022bn)
ITMG didirikan pada tahun 1987 dan merupakan anak usaha dari Banpu Minerals. ITMG beroperasi di bidang pertambangan batubara dan memproduksi batubara berkalori tinggi dan sebagian besar untuk pasar ekspor.
Akuisisi Nusa Persada Resources (NPR) sebesar USD 30 juta untuk cadangan terbukti 77 juta ton, menjadi katalis positif keberlangsungan usaha ITMG. Produksi NPR ditargetkan mulai beroperasi di 2022.
Volume penjualan 2019 -20 kami prediksi stabil di 22,7 juta ton, mengingat tambang NPR baru mulai berproduksi di 2022. Indominco menjadi tambang utama dengan proyeksi produksi sebesar 13,1 juta ton. Rasio kupas kami proyeksi di 11,1x
Dengan asumsi harga rata-rata sebesar USD 77/mt, kami perkirakan pendapatan 2019F mencapai USD 1,7 miliar. Dengan asumsi efisiensi produksi serta kestabilan ongkos produksi, laba bersih kami perkirakan tumbuh 12% yoy ke USD 288 juta.
Posisi net kas memberikan optimisme, ITMG akan mampu menjaga rasio dividend payout ratio 100% di 2019F.
Kami merekomendasikan Buy dengan TP Rp 28.000, merefleksikan P/E 19F sebesar 7,2x dan EV/EBITDA 19F 3,1x.
Resiko investasi adalah tidak efisiennya biaya produksi ITMG, pelemahan harga batubara melebihi perkiraan serta tidak berjalannya rencana produksi NPR di 2022.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 103
Coal Arandi Ariantara
Forecast and Valuation (at closing Rp24,800 per share) Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F Revenue 1,690 1,808 1,737 1,650 EBITDA 445 505 552 445 Net Profit 253 256 288 210 EPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848 EPS growth (%) 93.3 1.4 12.3 (27.1) DPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848 EV/EBITDA (x) 3.2 2.7 2.4 3.0 P/E Ratio (x) 8.2 7.6 6.3 8.7 P/BV Ratio (x) 2.2 1.9 1.6 1.6
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-60%
0%
60%
120%
180%
240%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ITMG Performance
ITMGJCI
PT Samuel Sekuritas Indonesia 104
Coal Arandi Ariantara
Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F
Penjualan berdasarkan negara tujuan, 1H18
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
ITMG (BUY, TP: Rp28,000, Market Cap: Rp28,002bn)
Jepang 18%
China 15%
Filipina 13%
India 12%Indonesia 11%
Thailand 6%
Korea 5%
Lainnya 20%
(%)
29.9 30.5 33.1
27.4 23.0 23.1
26.7
20.8
15.0 14.2 16.6
12.7
0
5
10
15
20
25
30
35
2017A 2018F 2019F 2020F
Marjin laba kotor Marjin EBIT Marjin laba bersih
(juta mt) (x)
22.1
22.5
22.7 22.711.1 11.1
11.1 11.1
7
8
9
10
11
12
21.821.9
2222.122.222.322.422.522.622.722.8
2017A 2018F 2019F 2020F
Produksi (LHS) Rasio kupas (RHS)
(juta ton) (USD miliar)
22.1
22.5
22.7 22.7
1.7
1.8
1.7
1.7
1.6
1.6
1.7
1.7
1.8
1.8
1.9
21.8
22.0
22.2
22.4
22.6
22.8
2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS)
PTBA (BUY, TP: Rp5,400, Market Cap Rp48,733bn)
PTBA adalah satu-satunya produsen batubara publik yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia, dan merupakan bagian dari holding tambang Inalum. PTBA memiliki pertambangan batubara utama yang berlokasi di pulau Sumatera.
Meski industri batubara secara global diproyeksikan akan melambat, namun kami yakini permintaan batubara di Indonesia masih stabil, mengingat 59% dari bauran energi adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
PTBA kedepannya juga berencana membangun PLTU dengan total tambahan kebutuhan batubara mencapai 27 juta ton.
Ketentuan pembatasan harga DMO di USD 70/mt masih akan berlaku di tahun depan, disiasati dengan penjualan batubara kalori tinggi dan peningkatan kapasitas transportasi.
Di tahun 2019, PTBA berencana menambah gerbong kereta menjadi 70 – 72 dari sebanyak 60 gerbong. Penambahan gerbong membuat kapasitas produksi PTBA meningkat 9% menjadi sebesar 25 juta ton/tahun.
Laba bersih 2019F kami proyeksikan tumbuh 25% yoy ke Rp 5,6 triliun dan merepresentasikan marjin laba bersih sebesar 24%. Sementara EBITDA kami prediksi tumbuh 21% yoy
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 5.400, merefleksikan P/E 19F sebesar 10,2x. Resiko rekomendasi adalah lebih rendahnya harga batubara dan harga DMO, serta tidak tercapainya target produksi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 105
Coal Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing Rp4,230 per share) Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F Revenue 19,471 24,623 25,989 32,221 EBITDA 6,405 7,755 8,434 12,067 Net Profit 4,476 5,610 6,123 8,040 EPS (Rp) 389 487 532 698 EPS growth (%) 123.1 25.3 9.2 31.3 DPS (Rp) 52 233 292 319 EV/EBITDA (x) 7.2 5.8 5.4 3.7 P/E Ratio (x) 10.9 8.7 8.0 6.1 Net gearing (x) nc nc nc nc
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS PTBA Performance
PTBAJCI
PT Samuel Sekuritas Indonesia 106
Coal Arandi Ariantara
Biaya operasional dan ongkos produksi/mt, 2017 – 2020F
Pipeline proyek PLTU
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Vol. penjualan (juta ton) dan ASP (Rp ‘000/ton), 2017 – 2020F
Pendapatan berdasarkan tujuan penjualan, 6M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
PTBA (BUY, TP: Rp5,400, Market Cap Rp48,733bn)
Indonesia 52.1%
China 18.3%
India 10.0% Thailand
5.8%
Hongkong 5.2%
Kamboja 4.0%
Taiwan 2.1%
Korea Selatan 1.3%
Lainnya 1.2%
Internal use 0.2 37.0 100.0 3x10MW Internal use 0.1 21.0 100.0 2x8MW Banjarsari 1.4 350.0 59.8 2x110MWCentral Banko 5.4 1,600.0 45.0 2x620MW Kuala Tanjung 3.0 950.0 tba 2x350MWEast Halmahe 0.4 150.0 tba 2x40MW Total 27.2 8,508.0
LocationEst. coal usage mt/annum
Investment cost (USDmn)
PTBA Ownership (%)
Power plant
(juta ton) (Rp '000)
23.6
25.3
27.2 28.4
824.1972.8 956.8
1,133.4
-
200
400
600
800
1,000
1,200
20
22
24
26
28
30
2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) ASP (RHS)
(USD/mt) (x)
39.6
48.451.0
33.2
3.64.4 4.4
4.7
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
30
35
40
45
50
55
2017A 2018F 2019F 2020F
Ongkos produksi/mt (RHS) Rasio kupas (LHS)
Construction (Neutral) Penurunan harga saham yang telah jauh dibawah nilai
wajarnya.
Proyek PSN yang masih banyak tersisa untuk di eksekusi.
Penandatanganan beberapa proyek pada acara Annual Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, menunjukan proyek infra Indonesia memiliki daya tarik.
Kenaikan anggaran infrastruktur APBN tidak kami jadikan sebagai katalis, kuncinya perolehan dana dan bukan alokasinya.
Siapapun pemenang Pilpres 2019, progress proyek yang telah mencapai separuh dari nilai kontrak berpotensi tetap dilanjutkan.
Kontinuitas alokasi dana BLU LMAN dan kenaikan jumlah alokasi VGF mengindikasikan keseriusan pemerintah berupaya mengeksekusi seluruh proyek PSN dalam pipeline.
Inovasi JV dan pendanaan untuk menutupi financing gaps.
Sudut pandang neutral didorong oleh: (1) berlanjutnya pesimisme pasar pada kemampuan pendanaan (2) judgement cash flow akan selalu negatif (3) appetite pasar pada saham sektor konstruksi yang belum membaik. Resiko: (1) kejutan politik dan kebijakan akselerasi infrastruktur dan (2) berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah dan uncertainty makro domestik.
Keseluruhan rekomendasi BUY karena valuasi yang mureh.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 107
Construction Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-24%
-8%
8%
24%
40%
56%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
JCI VS Construction Sector Performance
ConstructionJCI
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
ADHI BUY 1,190 1,550 4,236 5.8 0.1 0.6 10.3PTPP BUY 1,340 1,850 8,308 4.7 0.5 0.6 15.2WIKA BUY 1,165 1,450 10,450 6.3 0.6 0.6 8.8WSKT BUY 1,485 1,790 20,151 4.9 1.0 0.6 12.6Sector Average 5.4 0.5 0.6 11.7
Construction (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 108
Construction Akhmad Nurcahyadi
Sumber: KPPIP
ADHI (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp4,236bn) Laba bersih 9M18A lebih baik dari estimasi kami, dan
berpotensi mencapai FY18E kami dan konsensus, mengingat seasonal nature bisnis sektor konstruksi selalu lebih tinggi di akhir tahun.
Nilai kontrak baru masih bertumbuh siknifikan hingga Aug18 menjadi Rp8,91tn vs Rp7,43tn dibulan sebelumnya dan kembali meningkat menjadi Rp11,4tn di Sept18, akan menjaga pertumbuhan laba bersih (asumsi burn rate yang sama).
Progress pembangunan LRT kecil kemungkinan akan dihentikan siapapun pemenang Pilpres 2019.
Pengembangan TOD dan rencana memperkuat bisnis properti.
Pembayaran termin kuartalan proyek LRT yang akan memperkuat posisi arus kas ADHI, sekaligus dapat digunakan untuk mengeksekusi progres berikutnya sambil menanti pembayaran termin.
Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya pembayaran kepada pemasok (suppliers) mengindikasikan kontinuitas kelancaran arus kas ADHI. Demikian pula dengan penurunan arus kas di 9M18 yang disebabkan pembayaran pinjaman bank dan obligasi Rp3,68tn merefleksikan kemampuan ADHI melunasi pinjaman.
BUY ADHI TP Rp1.550, 6,1xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 109
Construction Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ADHI Performance
ADHIJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,190 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 15,156 19,724 20,569 22,310EBITDA 1,839 1,293 1,433 1,529Net Profit 515 636 730 774EPS (Rp/saham) 145 179 255 217DPS (Rp) 26 44 53 58Dividend Yield (%) 2.2 3.7 4.5 4.9BV per share (Rp) 1,649 1,740 1,999 2,274EV/EBITDA (x) 4.7 5.1 4.3 2.6P/E Ratio (x) 8.2 6.7 5.8 5.5P/BV Ratio (x) 0.7 0.7 0.6 0.5
ADHI (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp4,236bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 110
Construction Akhmad Nurcahyadi
Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun)
Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)
9 14 16
38
23 29
35
18 22 26
52 41
46 54
-10 20 30 40 50 60
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun)48%
43% 42%
29%36%
29% 30%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
18 32 69
231
90 93 101
0
50
100
150
200
250
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
1.4
0.60.8
1.4
1.00.9
0.5
0.0
0.4
0.8
1.2
1.6
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
PTPP (BUY, TP: Rp1,850, Market Cap: Rp8,307bn)
Kontrak baru yang terus bertumbuh hingga YTD18 Rp32,5tn dari Rp31,9tn di 9M17 dan masih naik hingga Aug18 menjadi Rp27,7tn vs Rp24,1tn (Aug17).
Rencana IPO beberapa anak usaha yang akan memperkuat perolehan kas.
Kontinuitas KSO meminimalisir resiko dan menjaga pertumbuhan.
Progres investasi di beberapa proyek yang masih inline akan memberikan benefit pada pertumbuhan di masa mendatang.
Penurunan harga saham yang jauh dibawah nilai wajarnya potensi memberikan upside potential yang signifikan dengan tingkat valuasi yang masih murah.
Kontinuitas menghindari proyek turnkey akan berdampak positif dan mengindikasikan resiko yang lebih rendah vs peersnya.
Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya pembayaran kepada pemasok (suppliers) serta kenaikan pembayaran hutang bank mengindikasikan kontinuitas kelancaran arus kas PTPP sekaligus merefleksikan kemampuan PTPP melunasi pinjaman.
BUY PTPP TP Rp1.850, 6,5xPE19F, 0,9xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 111
Construction Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS PTPP Performance
PTPPJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,340 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 21,502 23,656 25,618 27,984EBITDA 3,653 3,430 3,628 4,023Net Profit 1,724 1,869 2,046 2,241EPS (Rp/saham) 234 260 285 310DPS (Rp) 56 83 90 99Dividend Yield (%) 4.1 6.2 6.8 7.4BV per share (Rp) 2,297 1,936 2,175 2,434EV/EBITDA (x) 2.4 3.4 3.2 3.0P/E Ratio (x) 5.7 5.1 4.7 4.3P/BV Ratio (x) 0.6 0.7 0.6 0.6
PTPP (BUY, TP: Rp1,850, Market Cap: Rp8,307bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 112
Construction Akhmad Nurcahyadi
Hutang berbanding ekuitas (x)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun)
Pendapatan KSO yang masih akan bertumbuh (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Asumsi moderate burn rate masih menjaga pertumbuhan (%)
41 45 49 5387
110136
164
0
50
100
150
200
17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 25%21%
19% 17%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
17A 18F 19F 20F
361426
674
915
0
200
400
600
800
1,000
17A 18F 19F 20F
0.7 0.7 0.7 0.7
0.1
0.3
0.5
0.7
0.9
17A 18F 19F 20F
WIKA (BUY, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp10,450bn)
Laba bersih 9M18A diatas ekspektasi kami dan konsensus (vs FY18E) dan jauh melampaui 9M18E kami. Target kontrak baru serta laba bersih yang dinaikan mengindikasikan potensi pencapaian kinerja YoY lebih baik (new contract 9M18 43,6% vs WIKA dan 53,3% vs FY18E kami).
DER terendah vs peers dan rata-rata industri.
Resiko proyek yang lebih rendah (kepemilikan proyek yang bergantung pada pemerintah kurang dari 20,0%).
IPO beberapa anak usaha perkuat arus kas dan daya saing.
Pencairan dana CDB untuk proyek HSRCC Tahap II senilai USD274,8juta akan memperlancar eksekusi proyek dan memperkuat arus kas di kuartal berjalan.
Kontinuitas menghindari proyek turnkey akan berdampak positif dan mengindikasikan resiko yang lebih rendah vs peersnya.
Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya pembayaran kepada pemasok (suppliers) serta kenaikan pembayaran hutang bank mengindikasikan kontinuitas kelancaran arus kas dan sekaligus merefleksikan kemampuan cash flow management WIKA.
BUY WIKA TP Rp1.450, 7,8xPE19F, 0,7xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 113
Construction Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-80%
-55%
-30%
-5%
20%
45%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS WIKA Performance
WIKAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,165 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 26,176 31,410 32,573 34,963EBITDA 3,319 4,683 5,291 5,402Net Profit 1,202 1,492 1,661 1,824EPS (Rp/saham) 134 166 185 203DPS (Rp) 39 49 54 60Dividend Yield (%) 3.4 4.2 4.7 5.1BV per share (Rp) 1,631 1,878 2,107 2,360EV/EBITDA (x) 2.4 2.1 1.7 1.9P/E Ratio (x) 8.7 7.0 6.3 5.7P/BV Ratio (x) 0.7 0.6 0.6 0.5
WIKA (BUY, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp10,450bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 114
Construction Akhmad Nurcahyadi
Hutang berbanding ekuitas terendah di industri (x)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun)
Pertumbuhan KSO yang tetap solid kedepannya (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi burn rate yang lebih baik dari pesaingnya (%)
42 47 49 50
107 115 120 117
-
30
60
90
120
150
17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun)
25%27% 27%
30%
0%
10%
20%
30%
40%
17A 18F 19F 20F
573 532
697
878
0
200
400
600
800
1,000
17A 18F 19F 20F
573 532
697
878
0
200
400
600
800
1,000
17A 18F 19F 20F
WSKT (BUY, TP: Rp1,790, Market Cap: Rp20,156bn) Kontrak baru yang turun tajam menjadi Rp11,66 miliar vs
Rp44,46 miliar di 9M17 justru kami berikan applause, mengingat kami lebih menyukai WSKT untuk lebih focus berinovasi menutupi kebutuhan financing gaps yang masif serta mengeksekusi kontrak dalam pipeline.
Hal tersebut sejalan dengan sudut pandang kami dan terbukti pada kinerja 9M18A, dimana laba bersih WSKT dilaporkan melampaui ekspektasi kami dan konsensus (baik vs FY18E maupun vs 9M18E kami)
Kunci pertumbuhan kedepannya adalah keberhasilan divestasi.
Kami juga masih menyukai WSKT seiring dengan penurunan tajam ketergantungan pada pendanaan APBN, selain kontinuitas inovasi pendanaan yang kreatif serta potensi penerimaan pembayaran turnkey project senilai Rp15tn-Rp20tn.
Sindikasi pinjaman senilai Rp5tn dan potensi perolehan dana dari PUB III senilai Rp10tn (tahap I Rp3tn) untuk mendukung eksekusi proyek dalam pipeline sambil menanti keberhasilan proses divestasi.
WSKT potensi menjadi top call FY19 saat divestasi berhasil.
Usulan pemerintah pada PTPP & JSMR untuk mengakuisisi 7 ruas trans java toll road WSKT potensi menurunkan resiko.
BUY WSKT TP Rp1.790, 5,9xPE19F, 0,7xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 115
Construction Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-15%
10%
35%
60%
85%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS WSKT Performance
WSKTJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,485 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 45,213 49,448 53,144 58,878Operating Income 7,386 8,266 9,204 11,083Net Profit 3,882 3,901 4,100 4,362EPS (Rp/saham) 286 287 302 321DPS (Rp) 38 65 73 82Dividend Yield (%) 2.6 4.4 4.9 5.5BV per share (Rp) 1,676 2,026 2,404 2,808EV/EBITDA (x) 6.1 5.3 4.5 4.3P/E Ratio (x) 5.2 5.2 4.9 4.6P/BV Ratio (x) 0.9 0.7 0.6 0.5
WSKT (BUY, TP: Rp1,790, Market Cap: Rp20,156bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 116
Construction Akhmad Nurcahyadi
Fokus eksekusi kontrak potensi turunkan DER (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun)
KSO sangat kecil, organic business tetap main driver (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi nilai burn rate stabil (%)
56 61 67 75
138106
133151
0306090
120150180
17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun)
33%
47%40% 39%
0%
15%
30%
45%
60%
17A 18F 19F 20F
26
71 68 68
0
20
40
60
80
100
17A 18F 19F 20F
1.1
0.8 0.7 0.7
0.1
0.4
0.7
1.0
1.3
17A 18F 19F 20F
Consumer Staples (Neutral)
Kinerja emiten-emiten consumer staples dalam coverage kami hingga 9M18 masih relatif lemah dengan penjualan yang tumbuh di bawah 5%yoy, kecuali ICBP yang mencapai 7,5%. Hal ini terjadi seiring situasi permintaan di industri yang belum pulih dan adanya shifting pada selera konsumen ke arah lifestyle.
Pelemahan rupiah terhadap USD serta kenaikan harga sejumlah bahan baku seperti gandum menekan marjin sejumlah emiten. Tidak mudah menaikkan harga jual di tengah kompetisi ketat dan permintaan yang lemah. EBIT 9M18 untuk emiten-emiten dalam coverage kami relatif flat yoy, kecuali ICBP yang dapat tumbuh hampir 20%.
Ke depannya kami optimis sektor ini akan membaik. Harga sejumlah komoditas seperti batubara yang relatif tetap tinggi dapat berdampak positif ke sektor riil. Program subsidi dan stimulus pemerintah serta belanja politik menjelang pemilu diharapkan akan menopang daya beli masyarakat khususnya menengah ke bawah.
Secara valuasi, saham-saham sektor ini sudah lebih menarik. Forward PE ICBP dan UNVR berada di rata-rata PE jangka panjang (sejak 2011), KLBF di standar deviasi -1, sementara INDF di standar deviasi -2.
Kami Neutral terhadap sektor ini dengan ICBP sebagai pilihan utama kami.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 117
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: SSI Research
Code Rec. Last Target Market PEG ROEPrice Price Cap (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19F 19E 19F
ICBP Buy 8,925 10,500 104,082 22.4 3.6 4.2 19.0 INDF Buy 5,925 8,000 52,024 11.2 0.5 1.5 13.2 KLBF Hold 1,340 1,450 62,813 23.9 4.2 3.9 16.5 UNVR Hold 42,200 47,000 321,986 42.7 NA 41.9 98.0 Sector Average 25.1 2.8 12.9 36.7
P/E PBV
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-30%
-15%
0%
15%
30%
45%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Consumer Sector Performance
ConsumerJCI
Consumer Staples (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 118
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Harga Skim Milk (USD/MT)
Perbandingan Valuasi
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: SSI Research
Harga Gandum (USD/bu)
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (%, konstan 2010)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
0
10
20
30
40
50
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
PE'19
ROE'19
UNVR
INDF
ICBP
KLBF
3
4
5
6
7
300
400
500
600
Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-181500
1800
2100
2400
2700
3000
Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
ICBP (BUY, TP: Rp10,500, Market Cap: Rp104,082bn)
Sejalan dengan view kami bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik tetapi belum sepenuhnya pulih di tahun depan, ICBP kami lihat akan tumbuh moderate. Pendapatan dan EBIT 2019 kami estimasikan tumbuh masing-masing 9,8% dan 4,9%.
Divisi Noodles berpotensi mengalami penurunan marjin EBIT di tahun depan, perkiraan kami sekitar 150bp, seiring kenaikan input cost, dimana manajemen memperkirakan marjin EBIT sebesar 16-18% merupakan angka yang lebih sustainable. Sementara itu, volume penjualan kami perkirakan tetap akan tumbuh.
Volume penjualan Divisi Dairy kami perkirakan masih akan meningkat di tahun depan seiring permintaan yang lebih baik terutama untuk susu cair dan susu kental manis.
Inovasi, peluncuran produk/varian baru, dan peluncuran ulang produk lama merupakan strategi penting di tengah kompetisi ketat dan lemahnya kenaikan permintaan, dimana kami percaya ICBP memiliki keahlian dan track record yang baik. Secara historis, kami melihat ICBP memiliki kemampuan pass-on biaya dengan menaikkan harga jual mi instan tanpa menurunkan volume penjualan dengan siknifikan.
ICBP merupakan top pick kami di sektor ini seiring kemampuannya pass-on kenaikan biaya ke konsumen, neraca yang net cash, dan track record yang baik selama ini. Valuasi juga telah menjadi lebih menarik dengan PE pada rata-rata jangka panjang.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 119
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp8,925 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 35,606 38,284 42,021 46,153 EBIT 5,221 5,907 6,199 6,643 EBITDA 5,897 6,662 7,014 7,512 Net Profit 3,796 4,384 4,654 5,075 EPS (Rp) 326 376 399 435 BV per Share (Rp) 1,677 1,891 2,103 2,339 DPS (Rp) 154 162 188 199 EV/EBITDA (x) 18.0 15.9 15.1 14.1 P/E Ratio (x) 27.4 23.7 22.4 20.5 P/BV Ratio (x) 5.3 4.7 4.2 3.8 Dividend Yield (%) 1.7 1.8 2.1 2.2
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ICBP Performance
ICBPJCI
ICBP (BUY, TP: Rp10,500, Market Cap: Rp104,082bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 120
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Rolling Forward PE
Marjin Kuartalan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan Penjualan Tahunan
Penjualan Kuartalan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
1.5
11.5
21.5
31.5
41.5
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17Average ST dev +1 ST dev -1PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
3.3%
7.5%
9.8% 9.8%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
17A 18F 19F 20F
-4.0%-2.0%0.0%2.0%4.0%6.0%8.0%10.0%12.0%14.0%
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
INDF (BUY, TP: Rp8,000, Market Cap: Rp52,024bn)
Sejalan dengan perbaikan di industri konsumsi dan nilai tukar rupiah yang lebih stabil, kami memperkirakan kinerja di tahun depan akan sedikit lebih baik daripada tahun ini. Pendapatan dan EBIT tahun depan kami estimasikan tumbuh 7,7% dan 7,8% yoy.
Kinerja Divisi CBP yang kami lihat akan membaik di tahun depan akan kembali menjadi penopang pertumbuhan utama INDF. Volume penjualan diprediksi meningkat.
Divisi Agribusiness sepanjang 9M18 lalu telah menjadi pelemah penjualan (-15,5%yoy) dan EBIT (-50,8%yoy) terbesar bagi INDF seiring penurunan harga CPO dan volume penjualan. Di tahun depan, rata-rata harga jual CPO diperkirakan meningkat dibandingkan tahun ini, dengan volume produksi dan penjualan yang diperkirakan juga meningkat, sehingga pertumbuhan EBIT divisi ini pada tahun 2019 akan membaik.
Sepanjang 9M18, Divisi Bogasari membukukan kenaikan penjualan 9,2%yoy, tetapi EBIT turun 14,8%. Kenaikan harga jual tidak mengimbangi kenaikan harga gandum dan depresiasi rupiah. Nlai tukar rupiah diperkirakan lebih stabil di tahun depan sehingga positif untuk divisi ini.
Valuasi masih menarik dengan PE 2019F yang masih relatif rendah (INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x, UNVR: 42,7x).
Kami memberikan rekomendasi Buy dengan target price Rp 8.000 (15,1x PE 2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 121
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp5,925 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 70,186 73,542 79,221 85,090 EBIT 8,748 9,028 9,729 10,269 EBITDA 11,269 11,916 12,627 13,175 Net Profit 4,168 3,836 4,657 5,034 EPS (Rp) 475 437 530 573 BV per Share (Rp) 3,551 3,725 4,012 4,295 DPS (Rp) 235 236 217 264 EV/EBITDA (x) 5.6 5.1 4.7 4.3 P/E Ratio (x) 12.5 13.6 11.2 10.3 P/BV Ratio (x) 1.7 1.6 1.5 1.4 Dividend Yield (%) 4.0 4.0 3.7 4.4
-30%
-15%
0%
15%
30%
45%
60%
75%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS INDF Performance
INDFJCI
INDF (BUY, TP: Rp8,000, Market Cap: Rp52,024bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 122
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Rolling Forward PE
Marjin Kuartalan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan Penjualan Tahunan
Penjualan Kuartalan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17Average ST dev +1 ST dev -1PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
-4.0%-2.0%0.0%2.0%4.0%6.0%8.0%10.0%12.0%
-
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
5.1% 4.8%
7.7% 7.4%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
17A 18F 19F 20F
KLBF (HOLD, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp62,813bn)
Di tengah-tengah lesunya permintaan di industri konsumsi, perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan di 9M18 sebesar 3,9%yoy, ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata.
Kami mengestimasikan pertumbuhan penjualan perusahaan sekitar 6,7% di tahun depan sejalan dengan view kami bahwa kondisi industri akan membaik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih tinggi dan rencana sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung daya beli, apalagi menjelang pemilu di 2019.
Divisi Nutritional dan Distribution masih berpotensi menjadi kontributor pertumbuhan penjualan terbesar di tahun depan seiring permintaan yang cukup kuat.
Divisi Prescription masih berpotensi mengalami penurunan marjin laba kotor ke depannya seiring product mix dimana volume penjualan unbranded generic yang memiliki marjin lebih rendah meningkat lebih cepat, karena bersarnya permintaan BPJS dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Depresiasi rupiah menjadi resiko besar mengingat besarnya kebutuhan impor bahan baku perusahaan, dimana setiap pelemahan rupiah 10% bisa menekan marjin laba kotor sebanyak 3%.
Kami mempertahankan rekomendasi Hold dengan target price Rp 1.450 (25,8x PE 2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 123
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,340 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 20,182 21,230 22,645 24,155 EBIT 3,214 3,316 3,482 3,677 EBITDA 3,570 3,661 3,866 4,101 Net Profit 2,404 2,484 2,624 2,785 EPS (Rp) 51 53 56 59 BV per Share (Rp) 283 310 340 371 DPS (Rp) 22 25 26 28 EV/EBITDA (x) 16.9 16.4 15.4 14.5 P/E Ratio (x) 26.1 25.3 23.9 22.6 P/BV Ratio (x) 4.7 4.3 3.9 3.6 Dividend Yield (%) 1.6 1.9 2.0 2.1
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS KLBF Performance
KLBFJCI
KLBF (HOLD, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp62,813bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 124
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Rolling Forward PE
Marjin Kuartalan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan Penjualan Tahunan
Penjualan Kuartalan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
1.5
11.5
21.5
31.5
41.5
51.5
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17Average ST dev +1 ST dev -1PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
0%
4%
8%
12%
16%
20%
-
2,000
4,000
6,000
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
4.2%
5.2%
6.7% 6.7%
0%
2%
4%
6%
8%
17A 18F 19F 20F
UNVR (HOLD, TP: Rp47,000, Market Cap: Rp321,986bn)
Sepanjang 9M18, penjualan hanya tumbuh 1,0%yoy dan EBIT turun 1,1%yoy. Efisiensi biaya membantu menjaga kinerja tersebut. Adanya pendapatan lain-lain dari penjualan aset Spreads sebesar Rp 2,8 triliun membuat laba bersihnya naik 39,7%yoy. Tanpa hal itu, laba bersihnya relatif flat yoy.
Kami memperkirakan pertumbuhan penjualan dan EBIT sebesar masing-masing 7,0% dan 9,1% pada tahun 2019 sejalan dengan pandangan kami bahwa situasi di industri akan membaik di tahun depan.
Dalam jangka panjang kami masih meyakini prospek positif perusahaan seiring track record yang solid selama ini dimana perusahaan terus mengembangkan kekuatan inovasi dan strategi bisnis berbasis sustainability sebagai penopang pertumbuhan di tengah-tengah kompetisi ketat.
Valuasi UNVR saat ini masih tergolong premium (PE 2019F: UNVR: 42,7x, INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x) dan potensi upside-nya sangat terbatas.
Hold dengan target harga Rp 47.000 (47,6x PE 2019F). Besarnya dividen dengan payout ratio yang umumnya 100% serta ROE yang juga sekitar 100% merupakan daya tarik saham ini. Faktor resikonya antara lain depresiasi rupiah mengingat besarnya kebutuhan impor bahan bakunya dan pemulihan sektor konsumsi yang lambat.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 125
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp42,200 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 41,204 42,440 45,411 48,590EBIT 9,505 9,322 10,170 10,604EBITDA 10,137 10,013 10,917 11,402Net Profit 7,005 9,029 7,537 7,861 EPS (Rp) 918 1183 988 1030BV per Share (Rp) 678 943 1,008 1,051DPS (Rp) 870 918 923 988EV/EBITDA (x) 31.7 32.1 29.4 28.2P/E Ratio (x) 46.0 35.7 42.7 41.0P/BV Ratio (x) 62.2 44.7 41.9 40.2Dividend Yield (%) 2.1 2.2 2.2 2.3
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS UNVR Performance
UNVRJCI
UNVR (HOLD, TP: Rp47,000, Market Cap: Rp321,986bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 126
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
Rolling Forward PE
Marjin Kuartalan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan Penjualan Tahunan
Penjualan Kuartalan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17Average ST dev +1 ST dev -1PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
2.9% 3.0%
7.0% 7.0%
0%
2%
4%
6%
8%
17A 18F 19F 20F
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Gross Profit Margin EBIT Margin Net Profit Margin
Healthcare (Neutral) Beberapa indikator kesehatan yang masih rendah dan menarik
serta potensi pertumbuhan kedepannya seperti: beds, doctor, nurse per 10.000 population dan rasio lain.
Belanja kesehatan pemerintah yang terus bertumbuh indikasikan potensi perkembangan industri kedepannya.
Health spending masyarakat yang masih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Pertumbuhan industri asuransi dan premi mengindikasikan meningkatnya kepedulian kesehatan masyarakat.
Kenaikan jumlah rumah sakit swasta memberikan sinyal potensi pertumbuhan industri yang menjanjikan kedepannya..
Kontinuitas ekspansi penyedia jasa kesehatan atau RS (terutama emiten healthcare sector) merefleksikan daya tarik perkembangan sektor di masa mendatang.
Pertumbuhan peserta JKN-KIS yang massive dalam waktu hanya 4 tahun telah mencapai 181 juta jiwa dan kembali bertumbuh menjadi 193,14juta jiwa akan mendorong UHC tercapai sesuai dengan target (19F).
Neutral untuk sektor Healthcare.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 127
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-70%
-45%
-20%
5%
30%
55%
Nov-15Apr-16 Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
JCI VS Healthcare Sector Performance
HealthcareJCI
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
MIKA BUY 1,440 1,900 20,952 23.1 1.1 3.4 14.9SILO HOLD 2,340 2,550 3,814 29.9 1.9 0.4 1.4Sector Average 26.5 1.5 1.9 8.1
Healthcare (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 128
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Jumlah tempat tidur RS per 10.000 penduduk (tempat tidur)
Jumlah dokter per 10.000 penduduk (dokter)
Sumber: SILO, WHO, SSI Research
Sumber: SILO, WHO, SSI Research
Jumlah RS publik dan RS privat
Perbandingan health spending negara sebagai % GDP (%)
Sumber: Kementrian Kesehatan, SSI Research
Sumber: SILO, WHO, SSI Research
1.5 1.6 1.6 1.6 1.6 1.5 1.6
0.5 0.70.8 0.9 1.0
1.3 1.2
0.00.30.60.91.21.51.8
12A 13A 14A 15A 16A 17A April18
RS publik (unit) RS privat (unit)
920 19 20
103
7
38 3929 29
12 26 19 24
115
7 42 38 29 280
30
60
90
120
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
Jumlah tempat tidur RS 16A Jumlah tempat tidur RS 17A
3% 6% 4% 4%7%
4% 5%9%
17%
10%
0%
4%
8%
12%
16%
20%
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
2
12 12
20 21
7
15
33
25 28
2 8 1523 23
818
3526 28
0
10
20
30
40
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
Dokter / 1000 pop 16A Dokter / 1000 pop 17A
MIKA (BUY, TP: Rp1,900, Market Cap: Rp20,953bn) Indikator operasional yang masih bertumbuh hingga 9M18,
potensi bantu kinerja laba bersih di kuartal berjalan.
Jaringan RS yang solid.
Kontinuitas ekspansi RS dalam pipeline sebanyak 5RS (hingga 20F) yang akan memperkuat pertumbuhan.
Penambahan hospital beds secara konsisten untuk menangkap potensi pasar sambil menanti ekspansi penambahan RS maupun pertumbuhan RS existing menjadi mature hospitals.
Upaya meningkatkan operasional efisiensi potensi memperbaiki marjin di kuartal berjalan.
Akuisisi Kasih Hospital Groups yang saat ini mengoperasikan 7 RS akan memperluas jaringan (memiliki lebih dari 500 beds).
Strategi akuisi menambah jaringan RS pelayan pasien BPJS potensi memberikan benefit melalui kenaikan patient traffic.
Neraca yang sehat dan kuat akan untungkan MIKA saat ingin melakukan ekspansi secara masif.
Posisi net cash dengan tingkat DER yang sangat rendah (-0.6%) mengindikasikan kekuatan struktur kapital.
Nilai valuasi dibawah rata-rata industri dan peersnya (SILO).
BUY MIKA TP Rp1.900, 30,5xPE19F, 4,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 129
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MIKA Performance
MIKAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,440 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 2,496 2,887 3,365 3,953EBITDA 1,662 1,941 2,332 2,785Net Profit 680 746 906 1,072EPS (Rp) 47 51 62 74DPS (Rp) 12 13 16 18Dividend Yield 0.8 0.9 1.1 1.3BV Per Share 277 336 418 500EV/EBITDA (x) 21.3 19.4 15.8 13.1P/E Ratio (x) 30.8 28.1 23.1 19.6PBV Ratio (x) 5.2 4.3 3.4 2.9
MIKA (BUY, TP: Rp1,900, Market Cap: Rp20,953bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 130
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan berdasarkan pasien (%)
Jumlah tempat tidur beroperasi (tempat tidur)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume pasien (juta pasien)
65% 65% 63% 63% 64% 65%
35% 35% 37% 37% 36% 35%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Rawat inap (%) Rawat jalan (%)2.0 1.9 2.0 2.0 2.1 2.2
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
15A 16A 17A 18F 19F 20F
1,725 1,810
2,3722,657
2,9753,332
0500
1,0001,5002,0002,5003,0003,500
15A 16A 17A 18F 19F 20F
58.2%
64.1%
58.3%
60.2%60.9% 60.3%
55%
57%
59%
61%
63%
65%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
SILO (HOLD, TP: Rp2,550, Market Cap: Rp3,803bn) Kuatnya P&L dengan neraca yang sehat.
Jaringan kuat RS yang tersebar luas di seluruh Indonesia, dan berpotensi belum mampu disaingi oleh peersnya.
Kerjasama jaringan RS yang luas dengan BPJS.
Dukungan induk usaha konglomerasi Lippo Group dan CVC.
Target pertumbuhan hospital beds 19F sebanyak 10.000beds akan menjadi pendorong pertumbuhan inpatient segment.
Target pengoperasioan 50 RS di periode yang sama dari saat ini sekitar 31 RS (6,300 hospital beds) akan memperluas jaringan dan menangkap pasar potential healthcare.
Potensi kunjungan pasien sebanyak 15 juta pasien akan menjaga pertumbuhan jangka panjang.
Di sisi lain, bertumbuhnya kinerja operasional di 9M18 belum diikuti dengan pertumbuhan laba yang signifikan dan tercatat dibawah ekspektasi kami.
Valuasi yang premium dan pergerakan saham yang telah mendekati TP SSI kini berada dalam area HOLD.
HOLD SILO TP Rp2.550, 32,6xPE19F, 0,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 131
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-90%
-60%
-30%
0%
30%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SILO Performance
SILOJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp2,340 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 5,848 6,741 7,535 8,580EBITDA 646 780 1,087 1,202Net Profit 94 110 127 135EPS (Rp/saham) 58 68 78 83DPS (Rp) 11 14 21 22Dividend Yield (%) 0.5 0.6 0.9 1.0BV per share (Rp) 3,885 4,745 5,608 6,346EV/EBITDA (x) 7.4 6.1 4.5 4.2P/E Ratio (x) 40.6 34.6 29.9 28.2P/BV Ratio (x) 0.6 0.5 0.4 0.4
SILO (HOLD, TP: Rp2,550, Market Cap: Rp3,803bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 132
Healthcare Akhmad Nurcahyadi
Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Total traffic patient (pasien)
Kunjungan rawat inap yang masih bertumbuh / IPD (pasien)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kunjungan rawat jalan yang masih bertumbuh / OPD (pasien)
1,7192,063
2,3932,696
3,0483,324
0
700
1,400
2,100
2,800
3,500
15A 16A 17A 18F 19F 20F
1,5741,891
2,2072,503
2,8403,108
0
700
1,400
2,100
2,800
3,500
15A 16A 17A 18F 19F 20F
146172 186 193
208 216
0
60
120
180
240
15A 16A 17A 18F 19F 20F
60% 64%53%
59% 61% 63%
0%
20%
40%
60%
80%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Media (Neutral) Sektor media (pada khususnya media berbasis televisi)
diuntungkan dengan datangnya momentum Pemilu. Merujuk pada perhelatan Pemilu 2014, perhelatan tersebut mendatangkan pendapatan iklan yang mencapai sekitar Rp1,0 triliun, di mana stasiun TV di bawah naungan grup MNC memiliki pendapatan iklan kampanye Pilpres tertinggi (lihat Figure 4).
Untuk jangka panjang, katalis positif untuk sektor ini bergantung pada: 1). Persentase penetrasi internet yang masih rendah jika dibandingkan persentase penetrasi televisi , 2). Jumlah populasi usia produktif yang besar, sementara rasio Belanja Iklan/GDP yang masih sangat rendah, 3). Struktur masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih besar, maka masyarakat cenderung lebih memilih media konvensional (FTA).
Akan tetapi, belum terlihatnya kenaikan signifikan belanja iklan dari sektor konsumsi juga turut berpotensi menekan pendapatan iklan tradisional sektor media. Sektor konsumsi merupakan penyumbang belanja iklan terbesar jika dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya. Pertumbuhan pada belanja iklan juga berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kami memberikan rating Neutral untuk sektor media dengan SCMA sebagai saham pilihan kami. Potensi resiko yang dihadapi adalah :1). Konsistensi peraturan pemerintah, 2). Depresiasi nilai tukar Rupiah, 3). Pertumbuhan ekonomi di bawah ekspektasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 133
Media Marlene Tanumihardja
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Last Target Market
Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%)EPS
CAGR (%)
Price (Rp)
Price (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
18F-21F
SCMABUY 1,590 1,960 23,248 14.1 1.3 9.3 30.8 9.3
MNCNBUY 800 1,060 11,421 7.2 0.8 5 14.3 9.4
Sector Average
10.7 1.1 7.2 22.6 9.4
Company Rec
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MEDIA Sector Performance
MEDIAJCI
Media (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 134
Media Marlene Tanumihardja
Tingkat Penetrasi Sejumlah Media di Indonesia
Pendapatan Iklan Pada Pemilihan Presiden (2014)
Sumber: UC News, SSI Research
Sumber: Kontan. Nielsen, SSI Research
Pemilihan Umum 2019
Sumber: Zenith, SSI Research
Sumber: Nielsen, SSI Research
Audience Shares Beragam Stasiun TV Swasta
SCMA (BUY, TP: Rp1,960, Market Cap: Rp23,248bn) Sesuai dengan pandangan makroekonomi kami yang lebih baik
di tahun depan dan momentum Pemilu, di mana belanja iklan sejumlah partai politik diprediksi meningkat menjelang kegiatan Pemilu, maka kami lihat hal tersebut cukup membawa keuntungan bagi kinerja fundamental. SCMA berpotensi mengalami kenaikan pendapatan dari Pemilu 2019.
Di sisi lain, kami berpandangan bahwa SCMA masih bergantung pada sinetron yang tayang di stasiun SCTV. Stasiun Indosiar masih akan fokus pada program talent show dan tayangan FTV Azab yang cukup mendorong kenaikan Audience Shares.
Selain itu, dalam pandangan kami, tren turunnya Audience Shares dari Januari hingga September 2018 turut menjadi tantangan bagi manajemen, di samping terbatasnya kenaikan pendapatan iklan yang berasal dari sektor konsumsi, yang memegang peranan cukup besar, di tengah keterbatasan naiknya rate card.
Secara keseluruhan, SCMA masih memiliki keunggulan dari sudut pandang kuatnya struktur neraca keuangan dengan solvabilitas yang tinggi, eksposur terhadap hutang jangka panjang yang rendah dengan inovasi (seperti memasuki bisnis digital dan cinema) yang berkesinambungan. SCMA juga diuntungkan dengan adanya rencana buyback.
Dengan TP untuk SCMA pada Rp1.960 (‘19F), maka kami memberikan rekomendasi BUY merefleksikan potensi upside sebesar 23%.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 135
Media
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Marlene Tanumihardja
Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 4,453 5,247 5,618 6,023EBITDA 1,748 2,216 2,467 2,733Net Profit 1,317 1,475 1,645 1,825EPS (Rp) 90 101 112 125DPS (Rp) 58 54 61 67Dividend Yield (%) 3.6 3.4 3.8 4.2BV per Share (Rp) 267 314 365 423EV/EBITDA (x) 13.2 10.4 9.3 8.2P/E Ratio (x) 17.7 15.8 14.1 12.8P/BV Ratio (x) 6.0 5.1 4.4 3.8
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,590 per share)
-75%
-55%
-35%
-15%
5%
25%
45%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SCMA Performance
SCMAJCI
SCMA (BUY, TP: Rp1,960, Market Cap: Rp23,248bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 136
Media
Rasio UtangTerhadap Ekuitas (%)
Sejumlah Program SCTV dan Indosiar
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontribusi Pendapatan Perusahaan (9M18)
Kinerja Marjin Perusahaan dan Proyeksi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Marlene Tanumihardja
Pendapatan Iklan96%
Pendapatan Lain - lain
4%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Rasio Hutang Bersih/Ekuitas
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
MNCN (BUY, TP: Rp1,060, Market Cap: Rp11,421bn)
Untuk beberapa tahun ke depan, MNCN masih fokus untuk memproduksi programnya secara internal, melalui MNC Pictures, yang kami lihat termasuk sebagai rangkaian strategi efisiensi bisnis yang dilakukan manajemen. Dengan demikian operational cost dapat lebih terkontrol, kami memproyeksikan laba operasional akan menguat di tahun kedepan.
Untuk jangka menengah, katalis positif lainnya datang dari potensi peningkatan pendapatan iklan dari momentum Pemilu.
Dalam jangka panjang, MNCN berpotensi diuntungkan melalui pendapatan iklan lainnya yang berasal dari built – in sponsorships dan virtual advertisement, serta pendapatan dari bisnis konten (meningkatnya kuantitas konten yang diproduksi internal melalui MNC Pictures dan penjualan pustaka konten).
Pendapatan konten diharapkan mampu menjadi alternatif pendapatan di tengah cukup sulitnya monetisasi pendapatan iklan dari platform tradisional, seiring potensi pertumbuhan ke depan yang cenderung terbatas (keterbatasan jumlah slot dan kenaikan rate card).
Dengan valuasi yang di roll over hingga tahun 2019 mendatang, kami mendapatkan TP Rp1.060 (potensi upside 33%), merefleksikan PE 19F 9.7x. Valuasi yang masih murah, membuat saham ini menarik.
Adapun resiko investasi meliputi: 1). Berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah, 2). Pertumbuhan ekonomi di bawah ekspektasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 137
Media Marlene Tanumihardja
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18E 19E 20ERevenue 7,419 7,784 8,186 8,589EBITDA 2,673 2,734 2,806 2,821Net Profit 1,586 1,634 1,693 1,749EPS (Rp) 104 106 109 113DPS (Rp) 58 62 63 66Dividend Yield (%) 3.7% 3.9% 4.0% 4.2%BV per Share (Rp) 665 707 762 818EV/EBITDA (x) 5.7 5.4 5.0 4.7P/E Ratio (x) 7.7 7.6 7.3 7.1P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 1.0 1.0
Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MNCN Performance
MNCNJCI
MNCN (BUY, TP: Rp1,060, Market Cap: Rp11,421bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 138
Media Marlene Tanumihardja
Program – program Unggulan RCTI
ROE dan ROA
Sumber: SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Performa Marjin Laba
Pertumbuhan Pendapatan vs. Beban Siaran (%)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
0%20%40%60%80%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional
Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih
0%2%4%6%8%
10%12%
Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan Beban Siaran
0%
5%
10%
15%
20%
Return on assets Return on Equity
Metal (Neutral) Pasar nikel global masih diwarnai oleh isu rendahnya pasokan
global (ytd defisit 56 ribu ton), meningkatnya permintaan kendaraan listrik, pembuatan batu baterai (Hingga 1H18 melonjak +38% yoy), dan rencana China meningkatkan impor nikel global.
Sementara tarif impor yang dikenakan oleh AS pada China, kami lihat berdampak minimal terhadap permintaan nikel global. China hanya mengekspor produk-produk terkait nikel senilai USD 1,1bn ke AS pada tahun 2017, atau 4% dari pasar global.
Pasar nikel global kami perkirakan akan tetap defisit yaitu 80 ribu ton di 2018 dan 120 ribu ton di 2019. Secara konservatif, kami asumsikan harga rata-rata nikel 2019 sebesar USD 13.600/ton.
Level persediaan timah masih akan tertekan seiring meningkatnya permintaan timah global (+3% yoy) dan melambatnya pertumbuhan produksi global (Isu peraturan lingkungan China yang lebih ketat).
Posisi persediaan timah LME saat ini mendekati posisi historical low dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dibawah 10,000 ton.
Kami perkirakan harga rata-rata timah global di 2019 ke USD 22,000 (+% yoy). Namun, dalam jangka menengah perlu diwaspadai aksi produsen menggenjot produksi memanfaatkan kenaikan harga.
Overweight untuk sektor metal dengan INCO sebagai top pick kami.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 139
Metal Sharlita Malik
Peers Comparison
Relative return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
ANTM BUY 685 980 16,461 10.2 1.1 6.6 6.2
INCO BUY 3,060 5,200 30,405 20.9 2.8 6.2 6.6
TINS BUY 645 1,050 4,803 6.9 0.3 4.5 8.9
Sector Average 12.6 1.4 5.8 7.2
-70%
-40%
-10%
20%
50%
80%
110%
140%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Metal Sector Performance
METALJCI
Metal (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 140
Metal Sharlita Malik
Harga Nikel LME dan Level persedian (USD/ton)
Harga Timah LME dan Level persedian (USD/ton)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pasokan dan permintan nikel global (‘000/ton)
Pasokan dan permintan timah global (USD/ton)
Sumber: Bloomberg, Statista.com , SSI Research
Sumber: Bloomberg, ITGR, SSI Research
0
500
1000
1500
2000
2500
2016 2017 2018F 2019F 2020F
Produksi Permintaan
0
100000
200000
300000
400000
500000
0
5000
10000
15000
20000
25000
Jul-13 Mar-14 Nov-14 Jul-15 Mar-16 Nov-16 Jul-17 Mar-18
LME Nickel Inventory (RHS) LME Nickel Price (LHS)
320
340
360
380
2016 2017 2018F 2019F 2020FProduksi Permintaan
0
5000
10000
15000
20000
0
2000
4000
6000
8000
10000
Apr-15 Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18LME Tin Price (LHS) USD/Ton LME Tin Inventory (RHS) Ton
ANTM (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp16,461bn)
Hingga 9M18 penjualan emas ANTM mencapai 22.4 juta ton (+221% yoy) atau sudah tercapai dari target awal tahun. Kami melihat menguatnya penjualan ANTM seiring distribusi yang merata dengan baik melalui mitra reseller maupun butik resmi ANTM.
Di 2019 kami menargetkan penjualan emas mencapai 33 juta ton (+38% yoy). Kami melihat target ini cukup realistis merespon kinerja mulai terlihat hingga 9M18 dan sentiment global yang mendukung, mengingat meningkatnya tekanan AS-China akan menciptakan pergeseran aktiva, para investor akan beralih dan mulai masuk ke safe haven seperti emas.
Sementara untuk nikel, hingga 9M18 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya, proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel 50% lebih besar menjadi 40.500 TNi per tahun.
Kami estimasikan produksi nikel ANTM diperkirakan meningkat menjadi 40 ribu (+ 53% yoy) ton di 2019 dan 42 ribu ton (+5% yoy) di 2020.
Merekomendasikan BUY, dengan target price Rp 1,050. Resiko investasi terletak pada: 1.) Ketidakstabilan harga emas dan nikel 2.) Perubahan Keputusan Kementrian ESDM mengenai relaksasi ekspor.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 141
Metal Sharlita Malik
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-70%
-20%
30%
80%
130%
180%
230%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ANTM Performance
ANTMJCI
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 12,654 21,487 23,148 24,897 EBITDA 1,434 2,395 3,174 3,798 Net Profit 137 687 1,094 1,783 EPS (Rp) 6 51 67 71 DPS (Rp) 2.0 7.1 16.4 31.4 BV per share (Rp) 769 771 805 895 EV/EBITDA (x) 7.7 8.4 6.6 5.4P/E Ratio (x) 122.3 13.4 10.2 9.6P/BV Ratio (x) 0.9 0.9 0.9 0.8
Forecast and Valuation (at closing Rp 685)
ANTM (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp16,461bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 142
Metal Sharlita Malik
ANTM Gold operational
Produksi dan Volume Penjualan Ferronikel
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Biaya Produksi
Operasional Nikel ANTM
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Gold, Silver, and Precious
Metal 70%
Bauxite, Alumine, Coal and Nickel Ore
7%
Ferronickel 23%
2017 2018F 2019F 2020F Volume Penjualan (Tni) Produksi (Tni)
$4.00
$5.00
$6.00
$7.00
$8.00
2017 2018F 2019F 2020F
ASP (USD/Kg) Biaya Produksi (USD/Kg) Cash Cost (USD/Kg)
0.00
2.00
4.00
6.00
$600
$1,000
$1,400
$1,800
2017 2018F 2019F 2020F gram/ton (RHS) Gold ASP (LHS) Biaya Produksi (LHS)
INCO (BUY, TP: Rp5,200, Market Cap: Rp30,405bn)
Kami optimis dengan kinerja INCO di 2019. Hal ini sejalan dengan outlook harga nikel yang stabil hingga 2020, terutama di dorong oleh ketatnya supply secara global ditengah meningkatnya demand.
Hingga 9M18 INCO mencatatkan kenaikan laba bersih di 3Q18 menguat 16% qoq dan 9M18 mencapai USD 55 juta (vs 9M17 rugi bersih USD 20 juta). Secara umum, kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata baik qoq maupun yoy. Kinerja 9M18 inline dengan estimasi kami (79%) dan konsensus (75%).
Kinerja INCO berkorelasi kuat dengan harga nikel. Kami asumsikan kinerja INCO akan meningkat di 4Q18 dan melanjutkan momentum pertumbuhan laba bersih di 2019.
Kami estimasikan marjin EBIT dan marjin laba bersih INCO akan mencapai 18,7% dan 33,5% di 2019. Untuk volume penjualan relatif flat namun dapat di kompensasikan dengan meningkatnya harga jual rata-rata (+10% yoy) di 2019.
Berdasarkan analisa sensitivitas yang kami lakukan, laba bersih INCO 2019F akan mengalami kenaikan 21% untuk setiap kenaikan USD 1.000/mt harga nikel. Kami asumsikan harga rata-rata nikel LME 2019F, sebesar USD13.600/ton.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 5.200, merefleksikan potensi upside 70%. Resiko dari investasi adalah, menurunnya harga nikel dibawah estimasi, dan kenaikan biaya produksi per metrik ton nikel matte
PT Samuel Sekuritas Indonesia 143
Metal Sharlita Malik
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,060)
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Sales 629 812 905 1,004 EBITDA 122 256 304 359 Net Profit (15.3) 70 110 143 EPS (Rp) na 93.7 158.6 221.6 EPS Growth (%) na na 58.6 30.1 Dividen Yield (%) na 1.5 2.4 3.1EV/EBITDA (x) 16.5 7.8 6.2 4.7P/E Ratio (x) na 33.1 20.9 16.1P/BV Ratio (x) 1.3 1.2 1.2 1.2
-70%
-40%
-10%
20%
50%
80%
110%
140%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS INCO Performance
INCOJCI
INCO (BUY, TP: Rp5,200, Market Cap: Rp30,405bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 144
Metal Sharlita Malik
Marjin laba kotor
Analisa sensitivitas
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
INCO production (mn ton)
Fuel cost
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Revenue sensitivity to nickel price (FY 19)
Nickel Price (USD/mt)
Net Profit (USD/mn)
% Change
15,600
153
39%
14,600
133
21%
13,600
110
0%
12,600
92
20%
11,600
81
36%
76.8 74.581.9 83.4
2017 2018F 2019F 2020F
17.7%
21.6% 22.7%20.4%
2017 2018F 2019F 2020F
(0.7)
12.6 17.5
20.5 19.4
31.6 33.5 35.7
(2.4)8.6
12.2 14.3
(10.0)
-
10.0
20.0
30.0
40.0
2017 2018F 2019F 2020FOperating Margin % EBITDA Margin %Net Margin %
TINS (BUY, TP: Rp1,050, Market Cap: Rp4,803bn)
Produksi timah Myanmar diperkirakan menurun seiring mine-life reserve yang lebih rendah. Sementara di China, produksi bijih timah diperkirakan stagnan di 170 ribu ton.
Dari domestik, moratorium izin pertambangan, masih minimnya penemuan cadangan baru yang signifikan, kami yakini akan membatasi produksi bijih timah. Kami proyeksikan harga timah stabil dengan rerata harga 2019F USD 22.500/ton (+6% yoy).
Seperti halnya emiten sektor mining lainnya, kami memproyeksi TINS pada tahun 2019 masih dapat menikmati pertumbuhan earnings sebagai dampak dari kondisi oversupply yang membaik.
Dilatarbelakangi outlook timah yang lebih positif, membaiknya kinerja operasional, dan meningkatnya volume penjualan timah (+9% yoy), kami optimis TINS mampu membukukan kinerja positif di 2019.
Kami proyeksikan TINS akan mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai +7 % yoy, sejalan dengan kenaikan ASP +6% yoy di 2019.
Merekomendasikan BUY dengan TP di Rp 1.050. Lebih lanjut, masih tersimpan potensi kenaikan laba bersih dari segmen bisnis lainnya seperti rumah sakit di Bangka, proyek properti bersama ADHI dan WIKA.
Risiko : harga timah yang dibawah estimasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 145
Metal Sharlita Malik
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp 645 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 9,217 9,619 10,289 10,607EBITDA 1,261 1,372 1,578 8,070Net Profit 503 558 688 2,537EPS (Rp) 68 76 93 169DPS (Rp) 28 32 39 1,712Dividend Yield (%) 3.8 4.2 5.2 24BV per Share (Rp) 814 820 878 1,006EV/EBITDA (x) 5.7 5.2 4.5 3.0P/E Ratio (x) 9.4 8.5 6.9 3.8P/BV Ratio (x) 0.8 0.8 0.7 0.6
-70%
-40%
-10%
20%
50%
80%
110%
140%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TINS Performance
TINSJCI
TINS (BUY, TP: Rp1,050, Market Cap: Rp4,803bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 146
Metal Sharlita Malik
Proporsi beban produksi
Marjin profitabilitas
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Cadangan timah (ton)
Produksi timah dan timah olahan (ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
7,686 7,732 7,771 7,810
18,783 19,535 19,632 19,731
2017 2018F 2019F 2020FOnshore Offshore
17% 16% 17%
24%
8% 8% 9%
16%
5% 6% 7%
12%
2017 2018F 2019F 2020FMarjin kotor(%) Marjin EBIT (%) Marjin Bersih (%)
Bahan baku biji timah
55%bahan bakar
14%
Gaji dan Tunjangan
10%
Depresiasi dan Amortisasi
6%
Lainnya 15%
29,194 27,984 30,487 30,488
19,000
20,000
21,000
22,000
23,000
24,000
0
10,000
20,000
30,000
2017 2018F 2019F 2020F
Volume Produksi juta ton (RHS) Volume Penjualan Juta ton (RHS) ASP (USD/ton)
Mining Contractor (Neutral) Kontinuitas kebutuhan replacement alat berat berpotensi
memberikan dampak positif pada permintaan Komatsu (porsi construction machinery non Komatsu akan stabil).
Kinerja operasional penjualan alat berat YTD dan laporan angka OB maupun coal production hingga 9M18 masih inline dan potensi mencapai 18F UNTR dan DOID serta 18F kami.
Ekspektasi nilai tukar rupiah yang melemah YoY memberikan benefit pada pertumbuhan top line emiten alat berat dan kontraktor pertambangan.
Permintaan alat berat sektor perkebunan, infrastruktur dan kehutanan potensi stabil dan potensi menambah pencapaian pertumbuhan 19F yang lebih baik YoY.
Komitmen delivery time Komatsu hingga kepada machineries order yang potensi melampaui kemampuan pabrik Komatsu, mengindikasikan potensi pertumbuhan 19F yang masih solid.
Kenaikan ASP alat berat kami lihat potensi bersifat sementara.
Dorongan pertumbuhan datang dari Big Machine yang sekaligus merupakan big chunks revenue driver dimana pesanan biasanya dari big coal players dengan revenue streaming USD solid.
Ekspektasi berlanjutnya penurunan harga batu-bara dapat membalikan cerita positif sektor alat berat.
BUY UNTR TP Rp42.000, 13,2xPE19F, 2,5xPBV19F dan BUY DOID TP Rp980, 8.8xP/E19F, 1.9xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 147
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
DOID BUY 820 980 7,060 7.4 0.7 1.6 21.1UNTR BUY 33,475 42,000 124,866 10.5 0.5 2.0 17.2Sector Average 8.9 0.6 1.8 19.2
-80%
-30%
20%
70%
120%
170%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Mining Contractor Sector Performance
MINING CONTRACTOR
JCI
Mining Contractor (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 148
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
Newcastle coal price (USD/ton)
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Volume penjualan industri alat berat (unit)
Pangsa pasar industri alat berat (%)
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research
Volume industri alat berat masih bertumbuh kuat (unit)
5,912 6,844
10,820 11,577 12,735 12,862
-
3,000
6,000
9,000
12,000
15,000
15A 16A 17A* 18F 19F 20F
7,353 7,947
6,127
3,535 3,678 4,036
5,748
-
1,500
3,000
4,500
6,000
7,500
9,000
11A 12A 13A 15A 16A 9M17A 9M18A
36% 32% 35% 36% 35% 35%
64% 68% 65% 64% 65% 65%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A* 18F 19F 20F
Komatsu Komatsu Lainnya Others
40
60
80
100
120
140
Sep-14 Sep-15 Sep-16 Sep-17 Sep-18
DOID (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp6,815bn)
Laba bersih 9M18A melampaui estimasi 9M18E kami
Dibandingkan dengan 18F kami, konsensus dan target DOID juga tercatat diatas ekspektasi.
Perbaikan indikator operasional.
Ekspektasi stabilnya harga batu bara akan memberikan benefit.
Penguasaan pangsa pasar (20%).
Kinerja YTD18 yang membaik (OB dan produksi batu bara), mengindikasikan pencapaian FY18E yang inline dan potensi berlanjutnya pertumbuhan FY19E (kenaikan utilisasi asset hingga 60% lebih).
OB yang terus bertumbuh dibarengi dengan kenaikan kapasitas produksi (20%).
Investasi yang telah dilakukan untuk menangkap potensi pasar 19F, sekaligus menjaga tingkat leverage DOID di tahun berjalan (capex yang lebih rendah YoY).
Beberapa kontrak baru yang diperoleh tahun ini dan kontinuitas upaya memperoleh kontrak baru akan menjaga pertumbuhan.
Penguatan USD akan memberikan benefit pada pertumbuhan usaha DOID sebagai emiten USD earners.
Resiko utama adalah pembalikan arah harga batubara.
BUY DOID TP Rp980, 8.8xP/E19F, 1.9xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 149
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber,, Bloomberg, SSI Research
-80%
220%
520%
820%
1120%
1420%
1720%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS DOID Performance
DOIDJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp820 per share)Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20FSales 765 846 934 976Gross profit 226 246 273 306EBITDA 281 307 336 365Net Profit 47 56 62 74EPS (US$/sh) 0.005 0.007 0.007 0.009BV per share (US$/Sh) 0.021 0.027 0.034 0.043EV/EBITDA (x) 3.7 3.0 2.8 3.1P/E Ratio (x) 11.4 8.8 7.4 6.2P/BV Ratio (x) 3.1 2.1 1.6 1.2
DOID (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp6,815bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 150
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
Harga rata-rata (ASP) batu bara (USD/ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Net debt to EBITDA (x)
Volume produksi batu bara (juta ton)
3.43.0 3.1
1.81.4 1.5
1.8
0.0
0.7
1.4
2.1
2.8
3.5
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
277 273 300 340
392 430 420
-
100
200
300
400
500
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
31 33 35 40
45 47 44
-
10
20
30
40
50
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
66 61 60
82
105 100 90
-
20
40
60
80
100
120
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
UNTR (BUY, TP: Rp42,000, Market Cap: Rp124,862bn)
Kebutuhan replacement alat berat akan mendorong kontinuitas permintaan alat berat (segment CM) tahun depan.
Permintaan solid big machines dari coal players yang akan tetap menjadi big chunk di kuartal berjalan.
Komatsu “kewalahan” memenuhi permintaan dan delivery time, indikasikan potensi berlanjutnya kinerja positif sektor di 19F.
Permintaan alat berat dari infrastructure, plantation dan forestry sector, akan menambah dorongan pertumbuhan volume penjualan yang lebih baik.
Kenaikan ASP sebagai akibat pelemahan nilai tukar rupiah tidak signifikan dan kami lihat hanya sementara. Permintaan alat berat big chunks datang dari Big Coal Players yang memiliki revenue streaming USD yang kuat.
Dampak akuisisi tambang emas Martabe pada laba bersih UNTR (rata-rata FY19E-FY21E), akan memberikan katalis valuasi saham UNTR.
Resiko utama adalah pembalikan arah harga batubara.
Ekspektasi membaiknya perbedaan harga coal benchmark dengan CV 4.200 GAR, sebelum diskon dan penurunan produksi terjadi.
Kinerja buruk historis juga disebabkan impairment loss, core profit tetap naik.
BUY UNTR TP Rp42.000, 13,2xPE19F, 2,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 151
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp33,475 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 64,560 72,684 90,813 100,432EBITDA 13,838 15,999 18,005 20,462Net Profit 7,403 8,584 10,603 12,112EPS (Rp/saham) 1,985 2,616 3,188 3,596DPS (Rp) 585 740 983 1,172Dividend Yield (%) 1.8 2.2 2.9 3.5BV per share (Rp) 12,745 14,560 16,529 18,685EV/EBITDA (x) 7.7 7.8 6.9 6.1P/E Ratio (x) 16.8 12.8 10.5 9.3P/BV Ratio (x) 2.6 2.3 2.0 1.8
-30%
0%
30%
60%
90%
120%
150%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS UNTR Performance
UNTRJCI
UNTR (BUY, TP: Rp42,000, Market Cap: Rp124,862bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 152
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
Volume penjualan batu-bara konsisten meningkat (juta ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume penjualan Komatsu stabil bertumbuh kuat (unit)
Volume produksi batu bara (juta ton)
3,513
2,124 2,181
3,7884,117
4,495 4,548
2,744
3,681
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
806 767702
801 818 848 892
587717
0
200
400
600
800
1,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
119109 109 113 114 116 118
82 90
0
30
60
90
120
150
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
5.9
4.6
6.96.3 6.7 7.0 7.5
5.15.8
1.5
3.0
4.5
6.0
7.5
9.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi
Oil and Gas (Neutral)
US Energy Information Agency (EIA) memprediksi produksi minyak AS di 2019 akan mencapai 12,1 juta b/d (2018F: 10,9 juta b/d) dan memprediksi akan terjadi oversupply di 2019. Di sisi lain, OPEC memprediksi produksi minyak global di 2019 akan mencapai 100,2 juta b/d (2018F: 98,8 juta b/d).
Dari sisi permintaan, China diperkirakan akan mengkonsumsi minyak sebesar 14,3 juta b/d dan mengimpor 9,5 juta b/d (+5% yoy) di 2019 (2018F: 9,1 juta b/d). Secara global, permintaan minyak naik 1,5 juta b/d ke 101,5 juta b/d.
Kami memproyeksikan harga minyak Brent di 2019 sebesar USD 72/b, turun 1% dari harga ytd minyak saat ini USD 73/b. Sementara 2020, kami asumsikan di USD 70/b.
Di dalam negeri, pemerintah menargetkan target lifting minyak 2019 mencapai 775 ribu b/d. Sementara Pertamina menargetkan total produksi keseluruhan bloknya mencapai 414 ribu b/d dengan lapangan Sukowati menjadi ujung tombak.
Di 2019, Pemerintah berencana mengurangi impor minyak dan BBM dengan cara menerapkan kebijakan B30 dan pembangunan kilang. Di 9M18, Indonesia rata-rata mengimpor 1,3 juta b/d, naik 5,5% yoy.
Kami memberikan rating Neutral untuk sektor ini, dengan ELSA kami pilih sebagai top pick di TP Rp 658 dengan katalis lebih besarnya belanja modal Pertamina di 2019 serta masuknya dua proyek besar senilai Rp 1 triliun.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 153
Oil and gas Arandi Ariantara
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-45%
-25%
-5%
15%
35%
55%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18Oct-18
JCI VS Oil and Gas Performance
Oil and GasJCI
Code Rec
Last Target Mrk. P/E PEG PBV ROAEEPS
CAGRPrice Price Cap (%) (%)(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
17A –20F
AKRA BUY 3,500 4,400 13,790 9.7 (0.4) 1.4 14.3 21.4
ELSA BUY 368 658 2,686 5.9 15.7 0.7 12.0 37.4
MEDC BUY 810 1,300 14,402 6.8 0.1 0.7 10.0 10.1
PGAS BUY 2,100 2,600 50,907 9.9 0.3 0.9 9.7 44.6
Sector average 9.2 0.6 0.9 10.8 34.2
Oil and Gas (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 154
Oil and gas Arandi Ariantara
Proyeksi permintaan dan pasokan, 2016A – 2019F
Ekspor – impor minyak Indonesia, September 2017 - 18
Sumber: EIA
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Proyeksi harga minyak Brent, 2017A – 2020F
Tingkat persediaan minyak US
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
(USD/b)
55
68
72 70
40
45
50
55
60
65
70
75
2017A 2018F 2019F 2020F
(juta b/d)
95.4
98.6
100.1
101.5
95.8
97.7
100.1
102.1
2016A 2017A 2018F 2019F
Produksi Dunia Permintaan Dunia
(ribu barel)
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
500,000
550,000
Nov-08 Nov-09 Nov-10 Nov-11 Nov-12 Nov-13 Nov-14 Nov-15 Nov-16 Nov-17
2 November 2018: 431.8 juta barel,-5,5% y-y
Rata-rata 10 tahun sebesar 382.4 juta
(ribu b/d)
1,214
1,148 915
1,027
662 887
914
550
947 833 715
956
645
1,138
1,711
1,279
1,636
955
1,624 1,513 1,467
1,629
834 879
1,809
1,172
Impor minyak Indonesia Ekspor minyak Indonesia
AKRA (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp13,789bn)
AKRA adalah perusahaan distributor bensin swasta terbesar dengan jaringan nasional dan memiliki tanki penyimpan bensin dan bahan bakar solar. AKRA saat ini memiliki 130 stasiun pengisian bensin (SPBU) dan saat ini mengembangkan kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE).
Di tengah stagnansi harga minyak, pertumbuhan volume menjadi faktor utama penggerak kinerja AKRA. Dengan SPBU hasil joint venture AKRA dengan British Petroleum (BP) yang ditargetkan beroperasi di 2018, kami optimis volume distribusi AKRA di 2019 dapat tumbuh 18% ke 2,6 juta kiloliter (kl).
Laba bersih inti 2018 AKRA kami prediksi meningkat 28% ke Rp 1,4 triliun, mencerminkan marjin laba bersih sebesar 5%. EBIT kami perkirakan meningkat 31% ke Rp 1,8 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, kami perkirakan marjin EBIT 2019F naik ke 6% (2018F: 5%).
Kepastian Freeport membangun smelter di JIIPE menjadi katalis pendorong kinerja AKRA kedepannya. Untuk di 2019, kami estimasi penjualan lahan JIIPE sebesar 62 ha.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 4.400, merefleksikan P/E 2019E sebesar 12x. Resiko investasi adalah tidak tercapainya volume distribusi AKRA.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 155
Oil and gas Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS AKRAPerformance
AKRAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,500 per share)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 18,288 25,079 28,628 32,497EBITDA 1,137 1,354 1,780 2,914Net Profit 1,202 1,834 1,414 2,152EPS (Rp) 305 465 359 546 EPS growth (%) 18.9 52.6 (22.9) 52.1EV/EBITDA (x) 8.8 9.1 7.1 4.5P/E Ratio (x) 11.5 7.5 9.7 6.4P/BV Ratio (x) 1.8 1.5 1.4 1.2Net gearing (%) 16.9 16.9 5.7 nc
AKRA (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp13,789bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 156
Oil and gas Arandi Ariantara
Konsumer bensin, 9M18
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F
Pelabuhan JIIPE, 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(Rp miliar)
12,020
16,326 18,605
20,680
4,545 6,218 6,900 7,871
582 1,158 1,541 2,266
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
2017A 2018F 2019F 2020F
BBM Kimia Logistik Lainnya JIIPE
(Rp miliar) (%)
18,288
25,07928,628
32,497
10%
8% 9%
12%
7% 7%
5%
7%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBIT Marjin laba bersih
(%)
Kalimantan 48%
Big customers 21%
Java & Bali 26%
Sumatera 4% Sulawesi 1%
ELSA (BUY, TP: Rp658, Market Cap: Rp2,686bn)
ELSA adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa minyak dan gas bumi yang diantaranya, jasa seismik, pengeboran dan pengelolaan lapangan minyak. ELSA adalah anak usaha Pertamina dengan kepemilikan sebesar 41%.
Alokasi belanja modal hulu migas Pertamina di 2019 yang mencapai USD 3,0 miliar (2018: USD 2,3 miliar), kami yakini akan membawa dampak positif untuk kinerja ELSA.
Di 2019, ELSA akan mengerjakan dua pekerjaan hulu migas, survey seismik darat 2D dan 3D di Pesut Mas, Sulawesi Tengah dan pengeboran di Sanga-sanga, Kalimantan Timur dan Attaka. Kedua proyek tersebut bernilai lebih dari Rp 1 triliun dan akan mendorong kinerja 2019.
Peralihan blok Mahakam, blok Sanga-Sanga dan blok Attaka ke Pertamina kembali berkontribusi terhadap pendapatan ELSA. Di 9M18, ELSA mencatat kinerja laba bersih naik 158% yoy ke Rp 220,8 miliar sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 40% yoy ke Rp 4,6 triliun.
Kami estimasikan pendapatan 2019 tumbuh 11% yoy ke Rp 7,3 triliun sementara laba bersih meningkat 39% ke Rp 455 miliar.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 658, merefleksikan P/E 2019E sebesar 11x. Resiko investasi adalah tidak tercapainya target penyelesaian kontrak.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 157
Oil and gas Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ELSA Performance
ELSAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp368 per share)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 4,979 6,589 7,305 7,720EBITDA 678 781 971 1,221Net Profit 247 328 455 641EPS (Rp) 34 45 62 88 EPS growth (%) (20.5) 32.5 38.8 41.0EV/EBITDA (x) 3.7 3.3 2.4 1.5P/E Ratio (x) 10.9 8.2 5.9 4.2P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.6Net gearing (%) net cash net cash net cash net cash
ELSA (BUY, TP: Rp658, Market Cap: Rp2,686bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 158
Oil and gas Arandi Ariantara
Pelanggan, 9M18
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F
ELSA Regent, kapal seismik
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(Rp miliar) (%)
4,979
6,589 7,305 7,720
5.0 5.0
6.2
8.3
13.6
11.8 13.3
15.9
-2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
-1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
(Rp miliar)
42% 50% 52% 53%
9%9% 10% 11%
49% 41% 38% 36%
2017A 2018F 2019F 2020F
Jasa hulu migas terintegrasi Jasa hulu migas pendukung
Distribusi energi dan logistik
4,979 6,589 7,305 7,720
Pertamina 66%
Lainnya 34%
Pertamina (Persero)
54%
Pertamina EP 27%Pertamina
Hulu Indonesia
10%
Lainnya 9%
MEDC (BUY, TP: Rp1,300, Market Cap: Rp14,402bn)
MEDC adalah perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas dengan aset yang tersebar di dalam dan luar negeri. MEDC memasuki bisnis tambang melalui akuisisi Amman Mineral Nusa Tenggara. Selain itu, MEDC juga menjadi pemegang saham mayoritas di Medco Power Indonesia.
Kami memproyeksikan produksi MEDC di 2019 dapat tumbuh 3% yoy ke 90 ribu barel setara minyak (thousand barrel oil equivalent per day / mboed) dengan produksi blok A Aceh menyumbang produksi gas sebesar 6 mboe/d. Produksi gas MEDC di 2019 berkontribusi sekitar 62% dari total produksi.
Tambahan pendapatan dari MPI (kontribusi 35%) dan cost recovery dari blok A Aceh membuat kami memproyeksikan pendapatan 2019 MEDC tumbuh 9% yoy ke USD 1,5 miliar.
Laba bersih kami proyeksikan naik 63% yoy ke USD 144 juta dengan komitmen biaya produksi MEDC stabil di bawah US$ 10/barel.
Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kami estimasi belum memberikan kontribusi optimal, seiring dengan masih berlangsungnya masa transisi fase di site Batu Hijau.
Mempertahankan BUY dengan TP Rp 1.300, merefleksikan P/E 19F sebesar 10,9x dan potensi upside 61%. Resiko investasi adalah tidak tercapainya target produksi MEDC dan pelemahan harga minyak melebihi perkiraan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 159
Oil and gas Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-90%
10%
110%
210%
310%
410%
510%
610%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MEDC Performance
MEDCJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp810 per share)
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 926 1,373 1,497 1,558 EBITDA 433 605 671 711 Net Profit 127 91 144 172 EPS (Rp) 96 73 119 128 EPS growth (%) (31.2) (28.3) 58.1 19.2 EV/EBITDA (x) 7.3 5.4 3.9 3.7 P/E Ratio (x) 8.5 11.1 6.8 6.4 P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.7 Net gearing (%) 167.0 171.5 111.6 97.4
MEDC (BUY, TP: Rp1,300, Market Cap: Rp14,402bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 160
Oil and gas Arandi Ariantara
Proyeksi pendapatan, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: SSI Research
Produksi minyak dan gas, 2017A – 2020F
Konstruksi Blok A Aceh
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(mboe/d)
40% 39% 38% 36%
60% 61% 62% 64%
0102030405060708090
100
2017A 2018F 2019F 2020F
Minyak Gas
84.887.7 90.3 93.1
(USD juta)
855 911 976 998
3 3 4 4 68
460 517 556
0
200
400
600
800
1,000
1,200
2017A 2018F 2019F 2020F
Minyak dan gas Lainnya Listrik
(USD juta) (%)
926
1,373
1,4971,558
46.8 44.0 44.8
45.6
13.7 6.6 9.6
11.0 -
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
800
1,000
1,200
1,400
1,600
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
PGAS (BUY, TP: Rp2,600, Market Cap: Rp50,907bn)
PGAS merupakan perusahaan distribusi dan transmisi gas terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar pipa distribusi mencapai 80% dari total kapasitas nasional. Rencana pembentukan energy holding dan potensi konsolidasi Pertagas ke PGAS menjadi katalis yang ditunggu.
Volume distribusi PGAS di 2019, kami asumsikan tumbuh 3% ke 856 mmscf/d seiring dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi, (GDP 2019F SSI: 5,2%).
Postur distribusi gas kami yakini masih akan didominasi oleh pembangkit listrik (41%).
Marjin distribusi 2019 secara konservatif, kami asumsikan stabil di USD 2,4 per million metric british thermal unit per day (bbtu/d) dari USD 2,3 bbtu/d di 2018. Masih banyaknya tekanan penurunan marjin menjadi rintangan utama marjin distribusi.
Pendapatan 2019 kami asumsikan tumbuh 19% ke USD 3,8 miliar seiring masuknya kinerja Pertagas di 2019. Pertagas kami perkirakan akan berkontribusi 17% terhadap total pendapatan.
Laba bersih kami estimasi tumbuh 35% ke USD 335 juta dengan marjin profitabilitas menguat. marjin laba bersih kami proyeksikan meningkat ke 8,8% di 2019 dari 8,3% di 2018.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.600, merefleksikan P/E ’19E sebesar 12x. Resiko investasi adalah tidak tercapainya target volume produksi kami dan pemberlakuan batas harga gas untuk pembangkit listrik.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 161
Oil and gas Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS PGAS Performance
PGASJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp2,100 per share)Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 2,970 3,225 3,822 3,881 EBITDA 828 861 1,031 1,061 Net Profit 143 267 335 377 EPS (Rp) 79 158 212 239 EPS growth (%) (51.7) 99.0 34.7 12.6 EV/EBITDA (x) 7.6 6.9 5.7 5.6 P/E Ratio (x) 26.5 13.3 9.9 8.8 P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 0.9 0.9 Net gearing (%) 43.1 53.3 38.2 24.4
PGAS (BUY, TP: Rp2,600, Market Cap: Rp50,907bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 162
Oil and gas Arandi Ariantara
Vol. distribusi dan tingkat utilisasi, 2017A – 2020F
Marjin profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kontributor pendapatan, 2017A – 2020F
Perbandingan PGAS dan Pertagas 2017
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(USD juta)
2,539 2,405 2,599 2,666
8 2 6 7 314
473 485 494
- - 51
661
73 90 90 90 -
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
2016 2017E 2018E 2019E
Distribusi Transmisi Minyak dan gas Pertagas Lainnya
(USD juta) (%)27.9 26.7
26.8 27.3
4.8 7.9 8.2 8.8
2,970 3,231
3,918 3,971
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
-500
1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
(mmscf/d) (%)
772
834 856 856
49%
48%
45%45%
42%
43%
44%
45%
46%
47%
48%
49%
50%
600
650
700
750
800
850
900
2017A 2018F 2019F 2020F
Distribution volumes Utilization rate
Description Unit Pertagas PGASMarket share
Distribution pipeline km 5,106 Transmission pipeline km 2,284
Revenue US$mn 625 2,970 Net income margin % 22.6 4.8 Interest coverage ratio x 7.6 2.6 Assets USDmn 1,927 6,293 ROE % 12 5 Net gearing % 25.0 43.1
2,159
Plantation (Overweight)
Di 2019, pertumbuhan produksi CPO akan moderat, jika dibandingkan dengan 2015 (+5% yoy). Secara total, peningkatan tidak lebih dari 2 juta ton, atau + 3% yoy menjadi 64 juta ton sejalan dengan pelemahan yield khususnya di Indonesia dan Malaysia. Sementara fenomena cuaca yaitu El-Nino, berpeluang terjadi di 2H19 dan berpotensi memangkas output.
Konsumsi global CPO telah berkembang, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 5,3% di tahun 2011-2017. India dan Indonesia menjadi negara konsumen utama CPO, dengan konsumsi 20 juta ton pada tahun 2017, atau ~30% dari total konsumsi CPO global.
Ketergantungan global akan CPO cenderung meningkat seiring dengan produksi kedelai yang melambat, ketegangan antara AS dan China berpeluang mengalihkan permintaan ke CPO, dan India tetap menjadi pasar ekspor yang stabil, meskipun ada kebijakan mengenai bea masuk impor CPO.
Dari domestik, per 1 Sep Indonesia telah menerapkan kebijkan B20 untuk PSO dan Non-PSO. Diperkirakan konsumsi biodiesel akan meningkat menjadi 6,0 - 6,2 m kl pada 2019 (+94% yoy).
Kami memperkirakan titik infleksi harga CPO akan terlihat, dengan potensi kinerja yang lebih baik di 2019F. Kami asumsikan harga CPO sebesar MYR 2.550 / ton (+11% yoy) di 2019 dan MYR 2.500 / ton di 2020.
Kami menaikkan sektor CPO menjadi Overweight di 2019. dengan LSIP sebagai pilihan utama kami.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 163
Plantation Sharlita Malik
Peers Comparison
Relative Return
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
AALI BUY 11,725 14,500 22,566 14.7 1.8 6.3 6.4
LSIP BUY 1260 1650 8,596 12.7 1.2 6.7 7.3
SIMP HOLD 468 500 7,402 16.7 2.3 2.4 2.4
TBLA BUY 895 1,500 4,781 4.3 0.2 4.2 20.7
Sector Average 12.1 1.4 4.9 9.2
-55%
-35%
-15%
5%
25%
45%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
JCI VS Plantation Sector Performance
PLANTATIONJCI
Plantation (Overweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 164
Plantation Sharlita Malik
Persedian akhir global CPO (‘000 Ton)
Produksi CPO Global (Juta Ton)
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Empat Konsumen CPO Terbesar (2017)
Sumber : Bloomberg, SSI Research
Sumber : Bloomberg, SSI Research
-
1,000
2,000
3,000
-
500
1,000
1,500
2,000
Sep-13 Jun-14 Mar-15 Dec-15 Sep-16 Jun-17 Mar-18
CPO Inventory level (RHS) CPO Price (LHS)
1 Nov 2018 Price: MYR 2,078/mt, -1.9% m-m
Stocks: 1,265t, +3.3% m-m
MYR/ 000 Tons
Harga CPO dan MPOB level persediaan
10,237 8,856 9,171
10,344 11,328
2014 2015 2016 2017 2018
Region Total (‘000 Tons) % of total
India 10,100 15%
Indonesia 9,350 14%
China 4,800 7%
Malaysia 3,070 5%
59.6 62.6
58.3 60.5
62.3 64.1
65.7
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
AALI (BUY, TP: Rp14,500, Market Cap: Rp22,566bn)
Kinerja AALI di 9M18 yang sesuai dengan estimasi, kami lihat AALI mampu membukukan kinerja yang sesuai dengan estimasi 2018 kami.
Di 2019, adanya pabrik baru kelapa sawit di Kalimantan Selatan berpotensi meningkatkan produksi hingga 700 ribu ton/tahun. Oleh karenanya, kami yakini AALI mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan CPO sebesar 10% yoy, menjadi 1,8 juta ton, di 2018F dan tumbuh 8% di 2019F.
Tumbuhnya produksi dan meningkatnya permintaan CPO akan menjadi kunci pertumbuhan AALI. Kami proyeksikan AALI akan mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai +9% yoy, sejalan dengan kenaikan volume penjualan + 4% yoy.
Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih AALI akan mengalami penurunan 1,1% untuk setiap 1% penguatan Rupiah terhadap USD. Kami memperkirakan AALI akan membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 15% yoy, dengan pertumbuhan EPS CAGR di 2018F-2020F sebesar 12%.
Merekomendasikan BUY dengan TP Rp 14.500, merefleksikan PE ’19F sebesar 16,2x dan potensi upside 24%.
Risiko investasi terletak pada: 1.Usia tanaman perkebunan sawit AALI yang sudah mature (Rata-rata berumur 21 tahun), 2. Cuaca yang kurang mendukung, dan 3. Melemahnya harga CPO.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 165
Plantation Sharlita Malik
Forecast highlight
Relative Return
Sumber : Bloomberg, company, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp11,725)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 17,306 16,472 17,916 18,663EBITDA 4,239 3,545 3,634 3,752Net Profit 2,010 1,498 1,720 2,175EPS (Rp) 1044 778 894 1130EPS Growth (%) 0.2 (25.5) 14.8 26.4 Dividend Yield (%) 0.0 -0.2 0.1 0.2BV per Share (Rp) 9,386 9,538 9,965 10,558EV/EBITDA (x) 6.0 6.5 6.3 6.1P/E Ratio (x) 12.6 16.9 14.7 11.7P/BV Ratio (x) 1.4 1.2 1.2 1.1
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS AALI Performance
AALIJCI
AALI (BUY, TP: Rp14,500, Market Cap: Rp22,566bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 166
Plantation Sharlita Malik
Distribusi Area Kelapa Sawit (Ha)
Performa Marjin (%)
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Kontribusi Pendapatan AALI per Segment
Volume Penjualan dan Harga jual rata-rata
Sumber : Perusahaan, SSI Research
CPO dan Turunannya
84%
Palm karnel dan
turunannya 16%
6%
43% 51%
Profil tanaman rata-rata: 15,2 tahun
Immature (< 4 Tahun)
Umur Produktiv (4 - 15 Tahun)
Umur tua (> 15 Tahun)
1.74
1.89 1.97 2.04
7,000
7,500
8,000
8,500
1.50
1.60
1.70
1.80
1.90
2.00
2.10
2017 2018F 2019F 2020F Volume Penjualan (jt ton) - LHS Harga jual rata-rata (kg/ton)- RHS
Sumber : Perusahaan, SSI Research
24.0 21.0 20.9
23.6 24.5
21.5 20.3 20.1
17.6
13.2 13.3 15.6
11.6 9.1 9.6
11.7
0.0
10.0
20.0
30.0
2017 2018F 2019F 2020F Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih
LSIP (BUY, TP: Rp1,650, Market Cap: Rp8,569bn)
Hingga 3Q18 LSIP mencatat laba bersih 3Q18 naik +12% qoq. Meski dibawah estimasi namun kami melihat peluang penguatan LSIP di 2019.
Peluang penguatan harga CPO (+10% yoy), pemulihan produksi (+11% yoy) serta volume penjualan yang relatif menguat 11% yoy, membuat kami optimis LSIP membukukan pertumbuhan di 2019 dan 2020.
Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih LSIP akan mengalami penguatan 4,8% untuk setiap 1% penguatan Rupiah terhadap USD. Kami perkirakan LSIP akan membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 27% yoy.
LSIP tetap kami sukai didukung oleh, fokus LSIP dengan pure upstream bisnis hal ini yang menyebabkan tingkat profitabilitas LSIP menjadi yang tertinggi dibanding perusahaan lain dalam cakupan analisa kami.
Disisi lain, LSIP tidak berencana untuk untuk melakukan pencairan hutang dalam beberapa tahun ke depan. Menjadikan perusahaan dengan fundamental baik yaitu, Cleanest balance sheet dengan zero debt level.
Kami merekomendasi BUY dengan target price Rp 1.650,dengan potensi upside 15%.
Resiko investasi: kondisi cuaca yang kurang mendukukng, fluktuasi MYR, dan harga CPO yang dibawah estimasi .
PT Samuel Sekuritas Indonesia 167
Plantation Sharlita Malik
Relative Return
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast highlight Forecast and Valuation (at closing price Rp 1,260 per share)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 4,738 4,277 4,686 4,932EBITDA 1,381 877 1,152 1,347Net Profit 792 529 678 741EPS (Rp) 116 78 99 109DPS (Rp) 45 37 44 46Dividend Yield (%) 3.6 2.9 2.6 3.2BV per Share (Rp) 1,190 1,215 1,298 1,346EV/EBITDA (x) 5.8 6.8 6.7 5.8P/E Ratio (x) 10.9 16.2 12.7 11.6P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 1.0 1.1
-40%
-20%
0%
20%
40%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS LSIP Performance
LSIPJCI
LSIP (BUY, TP: Rp1,650, Market Cap: Rp8,569bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 168
Plantation Sharlita Malik
Produksi CPO LSIP
Kinerja Marjin (%)
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Pendapatan LSIP per segmen
Volume panjualan dan harga jual rata rata
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Produk CPO; 90.10%
Karet; 5.30% Biji; 3.10%
Lainnya; 1.50% 2,143,878 2,185,759 2,222,389
2,444,628
450,214 459,009 477,814 525,595
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
2017 2018F 2019F 2020F TBS- Proses (LHS) CPO - Produksi (LHS) Extraction rate (RHS)
28.0 28.3 28.7 29.1
20.1 20.1 22.4
23.8
13.0 12.3 14.5 15.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2017 2018F 2019F 2020F Marjin Kotor (%) Marjin Operasi (%) Marjin Bersih (%)
414,197 392,728 435,670 457,113
7,000
7,500
8,000
8,500
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
2017 2018F 2019F 2020F
Volume Penjualan CPO (Ton) ASP (Kg/ton) RSH
SIMP (HOLD, TP: Rp500, Market Cap: Rp7,402bn)
Pencapaian di 9M18 yang dibawah estimasi seiring margin divisi EOF yang relatif flat dan belum adanya pertumbuhan produksi CPO, membuat kami memperkirakan kinerja SIMP akan terbatas di sisa tahun 2018
Kami melihat divisi EOF tetap menjadi kontribusi utama pertumbuhan SIMP di 2019. Penjualan EOF kami estimasikan flat atau hanya tumbuh 1% yoy, sementara divisi CPO tumbuh 16% yoy.
SIMP diuntungkan dengan merek dagang Bimoli yang relatif kuat di pasar dan mampu membukukan margin lebih tinggi ~ 3% diantara peersnya, Kenaikan kontribusi divisi EOF di 9M18 memberi peluang penguatan marjin.
Namun saat ini, SIMP belum mampu menurunkan biaya produksi dan membebankan konsumen dengan menaikkan harga jual. Tingginya kompetisi di industri hilir membuat ruang gerak SIMP terbatas.
Kami membatasi pertumbuhan divisi EOF untuk SIMP. Kami asumsikan margin keuntungan operasional dari divisi ini akan relatif flat dalam beberapa tahun kedepan (~3%). Hal ini yang nantinya kami asumsikan kontribusi perkebunan terhadap total pendapatan dapat mencapai 40% (saat ini 36%).
Merekomendasikan HOLD dengan TP Rp 500. Resiko investasi 1.) Kondisi cuaca yang kurang mendukung 2). Harga CPO yang di bawah estimasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 169
Plantation Sharlita Malik
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast highlight Forecast and Valuation (at closing price Rp468 per share)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 15,827 15,214 15,735 16,465EBITDA 3,114 2,758 3,074 3,352Net Profit 511 350 446 507EPS (Rp) 32 22 28 32DPS (Rp) 11.0 13.0 15.0 16.0Dividend Yield (%) 2.4 2.8 3.2 3.4BV per Share (Rp) 942 946 968 991EV/EBITDA (x) 2.4 2.7 2.4 2.2P/E Ratio (x) 14.5 21.2 16.6 14.6P/BV Ratio (x) 0.5 0.5 0.5 0.5
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SIMP Performance
SIMPJCI
SIMP (HOLD, TP: Rp500, Market Cap: Rp7,402bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 170
Plantation Sharlita Malik
Produksi TBS dan CPO
Performa Marjin SIMP
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
SIMP cpo profile (ha)
Pendapatan SIMP per Segmen
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
20.9 21.8 21.5
22.0
16.0
18.0
20.0
22.0
24.0
-
2,000
4,000
6,000
8,000
2017 2018F 2019F 2020F
(%)
(k to
ns)
FFB (LHS) CPO (LHS) Tingkat ekstraksi (RHS)
6,439 5,780 6,696 6,966
9,542 8,875 8,955 9,412
-
5,000
10,000
15,000
20,000
2017 2018F 2019F 2020F
(Rp
juta
)
Pendapatan Perkebunan Pendapatan EOF
21.6 22.0 23.5 23.8
19.7 18.1 19.5 20.4
11.5 9.5 10.7 11.4
3.2 2.3 2.8 3.1
-
5
10
15
20
25
2017 2018F 2019F 2020F
(%)
Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih
38 31 38 45
223 241 235 229
-
50
100
150
200
250
300
2017 2018F 2019F 2020F
Ribu
an h
a
Kelapa Sawit - immature area Kelapa Sawit - mature area
TBLA (BUY, TP: Rp1,500, Market Cap: Rp4,781bn)
Hingga akhir 2018, manajemen menargetkan peningkatan proporsi divisi gula menjadi 37% (1H18: 28%, 2017: 34%), menyusul tambahan kuota impor sebesar 50.000 ton (total kuota impor untuk FY18 menjadi sebesar 200.000 ton).
Dengan tambahan kuota impor tersebut, kami estimasikan volume penjualan gula olahan (Rose Brand) mengalami pertumbuhan 13% yoy menjadi 350 ribu di 2018E dan menguat 10% yoy menjadi 385 ribu di 2019F.
Di 4Q18, TBLA berencana mengoperasikan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 220.000 ton/tahun, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan 2019.
Seiring dengan penetapan alokasi B20 untuk sektor non-PSO, TBLA berpeluang memperoleh tambahan produksi biodiesel sebesar 32.314 kl. Sedangkan untuk sektor PSO, TBLA mendapatkan alokasi produksi sebesar 64.206 kl.
Sehingga kami estimasikan kontribusi biodiesel di 2019 menguat menjadi 12% (dari sebelumnya 9%) dengan volume penjualan mencapai 155.000 kl (+60% yoy) di 2018 dan 178.250 kl +15% yoy) di 2019.
Dengan asumsi harga CPO sebesar MYR 2.500/ton di 2019, meningkatnya penjualan biodiesel serta biaya produksi yang lebih rendah kami proyeksikan laba bersih TBLA di 2019 tumbuh 23% yoy ke Rp 1,2 trilliun.
BUY dengan TP Rp 1.500 P/E 19E 6,8x, di bawah industri
PT Samuel Sekuritas Indonesia 171
Plantation Sharlita Malik
Relative Return
Source: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Forecast highlight Forecast and Valuation (at closing price Rp900 per share)
Yr-end Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 8,975 8,962 9,328 9,623
EBITDA 2,184 2,349 2,748 2,991
Net Profit 949 886 1,116 1,234
EPS (Rp) 178 166 209 231
BVPS (Rp) 749 846 989 1,137
DPS (Rp) 60 71 66 84
EV/EBITDA (x) 5.6 5.0 4.2 3.5
P/E Ratio (x) 5.1 5.4 4.3 3.9
P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 0.9 0.8
-120%
-60%
0%
60%
120%
180%
240%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TBLA Performance
TBLAJCI
TBLA (BUY, TP: Rp1,500, Market Cap: Rp4,781bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 172
Plantation Sharlita Malik
Pendapatan per segmen ( juta Rp)
Peforma Marjin (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Komposisi penjualan per produk
Performa Utang
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
117.3 109.5
131.3 101.3 87.2
4.9 5.5
4.3 3.5
3.6
0.0
2.0
4.0
6.0
0.0
40.0
80.0
120.0
2016 2017 2018E 2019E 2020E Net Gearing (LHS) Ratio Bunga (RHS)
10.6
9.9
12.0
12.8
2017 2018F 2019F 2020F
5,895 6,177 6,285 6,426
3,080 2,785
3,043 3,197
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
2017 2018F 2019F 2020F
Pendapatan CPO Pendapatan Gula
Poultry (Neutral)
Hingga 9M18, kami melihat kinerja sektor unggas yang masih relatif stabil, meskipun di tengah beberapa tantangan seperti melemahnya nilai tukar Rupiah.
Kenaikan harga jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak unggas turut menjadi sorotan, yang disebabkan oleh kendala panen pada 3Q18. Akan tetapi, kami ekspektasikan harga jagung berangsur normal tahun depan, terlebih dengan dibukanya kembali keran impor jagung.
Kenaikan harga jagung turut mendorong pemerintah untuk menyesuaikan batas harga referensi tertinggi Broiler, daging ayam, serta telur ke level yang lebih tinggi sebagai upaya mengatasi kenaikan biaya bahan baku.
Kami melihat, ke depannya, tumpuan perusahaan unggas masih berada pada divisi DOC dan ayam olahan (harga stabil dan volume berpotensi meningkat seiring ekspektasi kenaikan permintaan, terutama pada 1H19 seiring momentum Pemilu).
Kami memilih JPFA sebagai top pick kami pada sektor unggas, seiring dengan kinerja yang solid hingga 9M18, potensi upside tertinggi dan diversifikasi bisnis yang kuat.
Adapun resiko investasi pada sektor ini meliputi: 1). Mata rantai distribusi yang panjang, 2). Konsistensi regulasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, 3). Keadaan cuaca yang berpotensi menghambat ketersediaan jagung lokal..
PT Samuel Sekuritas Indonesia 173
Poultry Marlene Tanumihardja
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Last Target Market
Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%)EPS
CAGR (%) Price (Rp)
Price (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 18F-21F
CPIN BUY 5,375 6,700 88,139 24.6 1.0 16.7 17.7 15.7
JPFA BUY 2,020 2,750 23,687 10.2
1.16.0 17.9 12.2
MAIN BUY 1,265 2,000 2,832 7.4 0.2 8.5 16.6 26.8
Sector Average
14.1 0.8 10.4 17.4 18.2
Company Rec
-70%
-20%
30%
80%
130%
180%
Nov-15 Apr-16 Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
JCI VS Poultry Sector Performance
POULTRYJCI
Poultry (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 174
Poultry Marlene Tanumihardja
Peraturan Harga Terbaru Terkait Sektor Unggas
Pangsa Pasar Produksi DOC dan Pakan Ternak Nasional (2018)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Harga DOC dan Broiler (Hingga Okt’18)
Konsumsi Daging Ayam Per Kapita
Sumber: Pinsar, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Kementerian Perdagangan
Higher Limit per Kg (At Farmers Gate)
Lower Limit per Kg (At Farmers
Gate)
Previous Per Kg Higher Limit (At Farmers
Gate)
Previous Lower Limit Per Kg (At Farmers Gate)
Broiler Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000 Egg Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000 Chicken meat Rp34,000 Rp23,000 Rp32,000 Rp22,000
Corn Rp3,150 (at farmers’ level) Rp4,000 (sold to feedmilers).
CPIN40%
JPFA25%
MAIN8%
Sierad6%
Others21%
CPIN32%
JPFA23%
CJ6%MAIN
4%
Others35%
CPIN (BUY, TP: Rp6,700, Market Cap: Rp88,139bn)
Kami memprediksi kinerja CPIN masih solid untuk tahun depan, didukung oleh harga DOC dan Broilers yang stabil, kenaikan volume penjualan, serta stimulus dari pemerintah yang lebih tinggi di tahun depan.
Selain itu, kami menilai, CPIN juga lebih siap dari sisi corn management, di mana infrastruktur dryer dan silo siap beroperasi. Di samping itu, kami melihat kenaikan harga bahan baku pakan ternak sudah terbatas, kami estimasikan harga jagung stabil di awal tahun depan seiring musim panen.
Jika dibandingkan dengan emiten – emiten lainnya dalam sektor unggas, CPIN memiliki keunggulan, antara lain: 1). economies of scale yang lebih besar dengan belanja modal yang lebih tinggi, memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan dominasi pangsa pasar tertinggi dalam produksi pakan ternak dan DOC, 2). Struktur neraca keuangan yang kuat.
Secara keseluruhan, kami memberikan TP untuk CPIN sebesar Rp 6,700, merefleksikan 30,6x 19E PE. Besarnya potensi kenaikan mendorong kami untuk kembali merekomendasikan BUY.
Adapun kami melihat resiko investasi pada CPIN meliputi: 1). Cuaca ekstrim yang berpotensi menekan produksi jagung, 2). Pelaksanaan dan konsistensi peraturan pemerintah.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 175
Poultry Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp5,375 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 49,367 52,277 57,636 63,567EBIT 3,685 4,318 5,306 5,561EBITDA 4,005 4,347 5,354 5,698Net Profit 2,496 2,894 3,583 3,775EPS (Rp) 152 177 219 230BV per Share (Rp) 956 1,082 1,235 1,396EV/EBITDA (x) 23.1 21.1 16.7 15.6DPS 56.0 53.0 65.6 69.1Dividend Yield (%) 1.0% 1.0% 1.2% 1.3%P/E Ratio (x) 35.3 30.4 24.6 23.3P/BV Ratio (x) 5.6 5.0 4.4 3.9
-70%
-20%
30%
80%
130%
180%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS CPIN Performance
CPINJCI
CPIN (BUY, TP: Rp6,700, Market Cap: Rp88,139bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 176
Poultry Marlene Tanumihardja
Performa Penjualan
ROE dan ROA
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis (9M18)
Performa Marjin Laba Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
0%
5%
10%
15%
20%
25%
2012 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F 2019F 2020FMarjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000
Rp
Bn
Penjualan (Rp Bn) Pertumbuhan Penjualan (%)
JPFA (BUY, TP: Rp2,750, Market Cap: Rp23,687bn)
Kami estimasikan kinerja tahun depan masih bertahan, JPFA mampu mempertahankan kinerja baik hingga 9M18, meskipun diterpa tantangan seperti melemahnya nilai tukar Rupiah.
Hingga 9M18, JPFA masih mampu meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan, maka dengan strategi yang sama dan berkesinambungan dari manajemen, kami berpandangan bahwa hal tersebut masih mampu bertahan hingga tahun depan.
Kami juga menilai, JPFA juga diunggulkan dengan sistem biosecurity yang kuat dan kualitas DOC yang baik. Selain itu, JPFA juga memiliki bisnis downstream yang baik dan mampu menjadi salah satu sumber andalan pertumbuhan pendapatan pada masa yang akan datang. Bisnis tersebut antara lain: produk – produk Dairy.
Dengan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang lebih baik, kami menilai marjin laba perusahaan akan terjaga di tahun – tahun mendatang.
Sama seperti emiten – emiten lainnya dalam sektor unggas, resiko investasi meliputi: 1). Gejolak harga jagung, 2). pelemahan nilai tukar Rupiah, 3). Fluktuasi harga DOC dan Broiler di pasar.
Melihat masih besarnya potensi kenaikan yang ada dari harga saat ini, kami memberikan rekomendasi BUY untuk saham JPFA dengan TP 2,750 merefleksikan 13,9x P/E19E.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 177
Poultry Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp 2,020 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 29,602 33,531 37,736 42,400EBIT 1,398 1,528 1,634 1,749EBITDA 2,813 4,105 4,620 5,136Net profit 998 2,117 2,318 2,512EPS 85 181 198 214BV/Share (Rp) 785 948 1,107 1,278DPS (Rp) 53.9 18.3 38.8 42.5 Dividend Yield (%) 2.5% 0.9% 1.9% 2.1%EV/EBITDA Ratio (x) 10.0 6.5 6.1 5.7P/E Ratio (x) 23.7 11.2 10.2 9.4P/BV (x) 2.6 2.1 1.8 1.6
-80%
20%
120%
220%
320%
420%
520%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS JPFA Performance
JPFAJCI
JPFA (BUY, TP: Rp2,750, Market Cap: Rp23,687bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 178
Poultry Marlene Tanumihardja
Kontribusi Penjualan Berdasarkan Divisi (9M18)
ROE dan ROA
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan Penjualan dan Penjualan (%)
Performa Marjin Laba
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
F20
19F
2020
F20
21F
2022
F20
23F
2024
F20
25F
2026
F20
27F
ROE ROA
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional
Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih
MAIN (BUY, TP: Rp 2,000, Market Cap: Rp2,832bn)
Serupa dengan JPFA, kinerja MAIN di 9M18 relatif baik yang turut disebabkan oleh cemerlangnya kinerja divisi Breeder dan Broiler. Dengan asumsi tidak ada perubahan kebijakan mengenai impor GP, maka kami ekspektasikan harga DOC dan Broiler akan stabil.
Manajemen perusahaan menambah kapasitas hingga 260 juta DOC di tahun 2018 untuk menunjang kenaikan permintaan daging ayam. Manajemen menargetkan kenaikan 8 – 10% volume produksi DOC pada tahun 2019 dan seterusnya.
Kami memprediksi segmen bisnis produk ayam olahan akan mencatat pertumbuhan lebih tinggi di tahun depan, terutama dengan kesinambungan investasi (TV Commercial) dan alokasi biaya promosi dan iklan yang besar sejak tahun 2017 untuk meningkatkan brand awareness (CikiWiki dan Sunny Gold).
Manajemen juga fokus menyuplai ayam untuk kebutuhan internal bisnis produk olahan, sehingga kualitas terpantau dan terjamin.
Dari segi cost, kami memprediksi biaya bahan baku dapat diredam dengan adanya corn management yang lebih baik, seiring dengan instalasi tambahan beberapa silo dan dryer yang sudah dimulai di 2018.
Dengan pengurangan proporsi short – term loan dan eksposur terhadap dolar, bottom line perusahaan akan tampak lebih menarik. BUY dengan TP Rp 2,000, merefleksikan 11,6x P/E19E.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 179
Poultry Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,265 per share)Rpbn 17A 18F 19F 20FRevenue 5,441 6,363 6,844 7,824EBITDA 346 671 731 834Net profit 48 263 384 455EPS 21 118 172 203EPS Growth (%) -81.9 448.1 46.1 18.2Dividend Yield (%) 1.9 0.4 2.3 3.4BV/Share 779 891 1,033 1,193P/E Ratio (x) 59.0 10.8 7.4 6.2EV/EBITDA Ratio (x) 13.1 6.9 6.2 5.2P/BV (x) 1.6 1.4 1.2 1.1
-70%
-40%
-10%
20%
50%
80%
110%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MAIN Performance
MAINJCI
MAIN (BUY, TP: Rp 2,000; Market Cap: Rp2,832bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 180
Poultry Marlene Tanumihardja
Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan (%)
Solvency
Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis (9M18)
Performa Marjin Laba
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
-1.00.01.02.03.04.05.06.07.08.0
-30%
0%
30%
60%
90%
120%
150%
180%
(x)
Net Gearing Interest Coverage (RHS)
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
0
5,000
10,000
15,000
Rp
Bn
Sales Sales Growth (RHS)
-4.0%
-2.0%
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
-5%0%5%
10%15%20%25%30%35%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba OperasionalMarjin Laba Bersih
Precast (Neutral) Pertumbuhan industri yang masih menjanjikan. Perkembangan
indutsri potensi lebih baik dari sektor konstruksi, mengingat pasar pre-cast juga melayani produk-produk sektor properti di masa yang akan datang.
Kontinuitas teknologi know how dan inovasi produk-produk precast terutama untuk kebutuhan residential (landed dan highrise) maupun commercial (telah dilakukan beberapa precast players) akan memberikan ruang gerak pertumbuhan tinggi.
Proyek infrastruktur yang masif diluar proyek PSN dan proyek PSN yang telah beroperasi.
Siapapun pemenang Pilpres 2019, kami melihat pengembangan infrastruktur tidak dapat ditunda.
Ragam sumber dana (selain infra spending) seperti: LMAN, VGF, hingga kepada upaya mendorong pihak swasta dan perbankan untuk berperan aktif termasuk inovasi pendanaan.
Sudut pandang neutral didorong oleh (1) pelemahan nilai tukar rupiah (2) ancaman kenaikan suku bunga kredit (3) uncertainty kondisi makro domestik (4) sektor precast yang akan bertumbuh tidak masif YoY dan (5) appetite pasar pada saham sektor precast yang belum membaik. Resiko terletak pada kebutuhan dan sumber pendanaan yang tidak sedikit.
Pendekatan bottom up rekomendasi saham: (1) BUY WSBP TP Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F, (2) BUY WTON TP Rp380, 8,3xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 181
Precast Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
WSBP BUY 314 400 8,129 7.7 1.7 0.8 9.8WTON BUY 298 380 2,597 6.5 1.6 0.6 10.0Sector Average 7.1 1.7 0.7 9.9
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Precast Sector Performance
PRECASTJCI
Precast (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 182
Precast Akhmad Nurcahyadi
WTON dan WSBP hutang berbanding ekuitas (x)
Sumber: WTON, WSBP, SSI Research
Sumber: WTON, WSBP, SSI Research
Penerima benefit pertumbuhan sektor infra dan konstruksi
Penerima benefit eksekusi proyek sektor infra dan konstruksi
Sumber: Kementrian Keuangan, SSI Research
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research
Penguasa duopoly market sektor precast (Rp tn)
1.2 1.1 0.5 1.2 2.11.5
16.0
32.1 35.4
22.0256.1
313.5400.9 410.4 420.5
0
10
20
30
40
50
0
100
200
300
400
500
15A 16A 17A 18E 19E
VGF BLU LMAN Anggaran Infrastruktur
12%
16%
20%
24%
28%
32%
Sep
-13
Dec
-13
Mar
-14
Jun-
14S
ep-1
4D
ec-1
4M
ar-1
5Ju
n-15
Sep
-15
Dec
-15
Mar
-16
Jun-
16S
ep-1
6D
ec-1
6M
ar-1
7Ju
n-17
Sep
-17
Dec
-17
Mar
-18
Jun-
18S
ep-1
8
Sept15+19,9%
Sept17+21,0%
Sept16+19,7%
Sept14+18,7%
Sept13+21,7%
Sept18+17,2%
0.60.5 0.5 0.4
0.7
0.50.4
0.3
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
17A 18F 19F 20F
WTON DER WSBP DER
7 89
4 5
11
810
8
4
0
5
10
15
17A 18F 19F 9M17A 9M18A
Kontrak baru WTON (Rp triliun) Kontrak baru WSBP (Rp triliun)
WTON (BUY, TP: Rp380, Market Cap: Rp2,597bn) Pertumbuhan laba bersih 9M18A diatas ekspektasi, baik vs
9M18E kami maupun vs FY18E kami dan konsensus.
Ketergantungan pada induk usaha yang lebih rendah dibandingkan peersnya.
Sinergi dengan grup dan kekuatan pelanggan eksternal grup akan menjaga pertumbuhan kontrak internal, sekaligus memberikan kemudahan menangkap permintaan pasar/kontrak/proyek eksternal.
Kontinuitas kenaikan kapasitas produksi untuk menangkap potensi pasar industri precast yang menjanjikan kedepannya.
Layanan inner boring dan kontinuitas inovasi produk, layanan dan teknologi kedepannya memperkuat daya saing..
Cakupan fasilitas produksi memberikan peluang pasar..
Rekomendasi BUY didorong oleh (1) de-rating saham WTON (2) ketergantungan induk usaha yang rendah (3) kontinuitas pertumbuhan kontrak baru dan eksekusi proyek yang inline akan berdampak positif pada pertumbuhan laba bersih (4) ekspektasi nilai burn rate yang meningkat dan (5) nilai OB yang lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan laba bersih FY19.
Resiko terletak pada: (1) financing gaps yang tidak mudah diatasi dan (3) appetite pasar pada saham sektr precast yang belum berubah.
BUY WTON TP Rp380, 8,3xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 183
Precast Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS WTON Performance
WTONJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp298 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 5,362 5,772 6,454 7,405EBITDA 707 898 1,038 1,210Net Profit 329 385 401 443EPS (Rp/saham) 38 44 46 51DPS (Rp) 10 12 13 14Dividend Yield (%) 3.5 4.1 4.3 4.7BV per share (Rp) 315 383 458 546EV/EBITDA (x) 5.1 4.7 4.1 3.3P/E Ratio (x) 7.9 6.7 6.5 5.9P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.6 0.5
WTON (BUY, TP: Rp380, Market Cap: Rp2,597bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 184
Precast Akhmad Nurcahyadi
Hutang berbanding ekuitas (x)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)
3 3 6
7 7 8 8
4 4
8
11 12 12 13
-
3
6
9
12
15
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total kontrak - OB (Rp triliun)
46% 50%60%
48% 51%
0%
15%
30%
45%
60%
75%
16A 17A 18F 19F 20F
2.2 2.3 2.5 3.0
3.3 3.7 3.8
0.0
0.8
1.6
2.4
3.2
4.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
0.3 0.3 0.3
0.6 0.5 0.5 0.4
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
WSBP (BUY, TP: Rp400, Market Cap: Rp8,129bn) Kami semakin menyukai WSBP ditengah perubahan fokus
untuk mengejar eksekusi kontrak dalam pipeline dibanding mengejar pertumbuhan kontrak baru yang tinggi yang akan berujung pada kebutuhan pendanaan dan potensi terjadinya financing gaps.
Sebagai salah satu penguasa pasar industri precast, WSBP akan menjadi penerima benefit dari potensi pertumbuhan seKtor yang menjanjikan kedepannya (pesaing utama hanya WTON).
Kontinuitas sinergi dengan induk perseroan akan memberikan pasar captive melalui perolehan kontrak dari WSKT.
Pertumbuhan kapasitas produksi yang signifikan untuk menangkap potensi pasar yang menjanjikan kedepannya.
Resiko terletak pada proses divestasi induk perseroan (WSKT).
Rekomendasi BUY didorong oleh (1) murahnya valuasi WSBP (2) potensi dampak positif akselerasi eksekusi proyek dalam pipeline (3) ekspektasi nilai burn rate yang meningkat ditengah nilai OB yang lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan laba bersih 19F.
Resiko terletak pada: (1) financing gaps yang tidak mudah diatasi (2) divestasi pada beberapa proyek yang diperoleh dari induk usaha (3) appetite pasar pada saham sektor precast yang belum berubah.
BUY WSBP TP Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 185
Precast Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-34%-24%-14%
-4%6%
16%26%36%
Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS WSBP Performance
WSBPJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp314 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 7,104 7,502 8,148 9,117EBITDA 1,759 1,790 1,971 2,105Net Profit 1,000 1,025 1,070 1,129EPS (Rp/saham) 38 39 41 43DPS (Rp) 31 19 22 21Dividend Yield (%) 6.9 4.4 4.9 4.8BV per share (Rp) 278 353 414 478EV/EBITDA (x) 6.1 6.1 3.8 3.4P/E Ratio (x) 8.3 8.1 7.7 7.3P/BV Ratio (x) 1.1 0.9 0.8 0.7
WSBP (BUY, TP: Rp400, Market Cap: Rp8,129bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 186
Precast Akhmad Nurcahyadi
Hutang berbanding ekuitas (x)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)
4 3
12 11 7 8 10
4 6
15
21
15 17
23
-3 6 9
12 15 18 21 24
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Kontrak baru (Rp triliun) Total kontrak - OB (Rp triliun) 64%
22%32% 30%
20% 21% 25%
0%
15%
30%
45%
60%
75%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
0.8
1.8
2.7 3.3 3.5
3.9 4.1
0.0
0.8
1.6
2.4
3.2
4.0
4.8
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
0.2
0.6 0.5
0.7
0.5 0.4
0.3
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Property (Neutral) Perbaikan sektor masih akan belum terlihat hingga akhir tahun
depan (19F), didorong oleh (1) potensi berlanjutnya stagnasi (flat) marketing sales (2) potensi ancaman kenaikan suku bunga KPR/KPA, (3) tahun politik menyebabkan konsumen cenderung wait and see.
Kenaikan suku bunga akan dorong nilai (porsi) mortgage turun, terutama akan terasa pada segmen (ASP) menengah bawah dan menengah. Penjaga pertumbuhan potensi datang dari segmen kelas menengah atas (ASP Rp750juta-Rp1.5m).
Sudut pandang sub segment: (1) landed akan mengalami tekanan (2) highrise potensi tidak tertekan seperti landed seiring dengan berlanjutnya gaya hidup perkotaan (3) highrise office masih negatif karena over supply (4) hotel potensi semakin tertekan karena menajamnya persaingan (5) industrial land sangat bergantung pada ekspansi bisnis yang dipengaruhi oleh tahun politik dan (6) retail menjadi satu satunya yang masih positif dan potensi terjaga oleh masyarakat yang konsumtif.
Nilai loan channeled yang telah solid (lebih baik dari periode sebelumnya) belum kami simpulkan sebagai perbaikan sektor dan potensi kembali tertekan bila suku bunga KPR/KPA naik.
Ragam kebijakan positif belum membuahkan hasil signifikan.
Pasar tengah mencari new equilibrium baru. Kunci utama masih terletak pada kembalinya investor property.
Neutral sector property, dengan top pick PWON
PT Samuel Sekuritas Indonesia 187
Property Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-10%
20%
50%
80%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18Oct-18
JCI VS Property Sector Performance
PROPERTYJCI
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
ASRI SELL 270 255 5,306 4.6 (22.1) 0.5 10.3BSDE BUY 1,090 1,325 20,983 3.7 0.5 0.5 13.7CTRA HOLD 805 850 14,941 18.7 (4.6) 0.8 4.2DMAS SELL 128 125 6,170 9.6 4.4 0.7 7.8KIJA SELL 220 160.0 4,580 149.1 (2.3) 0.8 0.5PWON BUY 494 660 23,791 11.4 2.3 1.5 13.1SMRA HOLD 570 610 8,223 20.7 1.6 1.1 5.3SSIA HOLD 462 480 2,174 63.7 0.6 0.5 0.7Sector Average 35.2 1.9 0.9 8.1
Property (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 188
Property Akhmad Nurcahyadi
Tingkat okupansi hotel Indonesia masih mampu bertumbuh (%)
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), SSI Research
Harga sewa net W/D per m2 (USD per sq ft)
Vacancy rate gedung terus meningkat karena over supply (%)
Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research
Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research
Perbaikan penyaluran kredit KPR YoY (%)
13.4
6.7 5.6 4.0 2.87.5
13.4
6.75.6
4.02.8
7.413.4
6.5 5.4 3.8 2.67.3
0
5
10
15
TNG BKS KRW / PRW SR BGR GJT
1Q18 2Q18 3Q18
0%
6%
12%
18%
24%
30%
36%
41518 41883 42248 42614 42979 43344
Sept15+8,0% Sept17
+10,5%
Sept16+7,2%
Sept14+12,3%
Sept13+31,7%
Sept18+14,0%
23.328.4
15.410.3
24.529.3
17.011.5
23.328.4
15.410.3
0
7
14
21
28
35
All Grade Class A Clas B Class C
1Q18 2Q18 3Q18
45.550.6 51.8 53.0 54.1 54.2 56.3 54.2 58.4 60.0
0
15
30
45
60
75
9M09 9M10 9M11 9M12 9M13 9M14 9M15 9M16 9M17 9M18
ASRI (SELL, TP: Rp255, Market Cap: Rp5,305bn) Hingga 9M18 ASRI masih belum menunjukan perbaikan
kinerja.
Pertumbuhan positif top line yang tidak diikuti dengan kenaikan laba sejalan dengan ekspektasi kami, ditengah berlanjutnya beban bunga yang tinggi (hutang dalam USD).
Tidak berubahnya rekomendasi kami (tetap skeptical) didorong oleh: (1) ancaman kenaikan suku bunga yang akan berdampak lebih siknifikan dibandingkan peersnya (2) profil produk (konsumen) segmen menengah dan menengah bawah yang lebih interest rate sensitive (3) beban bunga yang akan berlanjut tinggi (4) pencapaian pre-sales yang seringkali lebih rendah atau jauh dibawah rata-rata industri dan peersnya.
Selain itu, kami juga melihat dampak depresiasi nilai rupiah akan semakin membebani ASRI, seiring dengan nilai opsi call spread hedging yang sebagian besar telah terlampaui dan hanya senilai USD20juta yang masih memiliki batas atas opsi call Rp15.000/USD dari total USD480juta.
Kunci pertumbuhan terletak pada membaiknya nilai gearing dan beban hutang (USD) serta batasan opsi call spread.
Perkembangan infrastruktur jalan tol di sekitar lokasi ASRI tidak serta merta mendorong permintaan naik tajam, mengingat konsumen kelas menengah dan menengah bawah yang lebih interest rate sensitive.
SELL ASRI TP NAV Rp255 (60% disc),4.3xPE19F,0,4xPBV19F.
. PT Samuel Sekuritas Indonesia 189
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp270 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 3,917 3,771 3,902 4,279EBITDA 2,130 1,923 1,935 2,065Net Profit 1,380 1,161 1,158 1,200EPS (Rp/saham) 70 59 59 61DPS (Rp) 3 8 7 7Dividend Yield (%) 1.1 3.1 2.6 2.6BV per share (Rp) 431 497 569 591EV/EBITDA (x) 5.6 6.7 6.9 7.2P/E Ratio (x) 3.8 4.6 4.6 4.4P/BV Ratio (x) 0.6 0.5 0.5 0.5
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ASRI Performance
ASRIJCI
ASRI (SELL, TP: Rp255, Market Cap: Rp5,305bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 190
Property Akhmad Nurcahyadi
Porsi pendapatan - berulang dan tidak berulang (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Profil pembayaran konsumen, kredit potensi turun (%)
Segmentasi bisnis, real estat andalan sekaligus ancaman (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pra penjualan (Rp triliun)
10% 17% 12% 12% 5% 5% 10% 12%
60% 40%30% 30% 50% 55% 53% 42%
30% 43% 58% 58% 45% 40% 37% 46%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 9M17 9M18 18F 19F 20F
Tunai Cicilan tetap Kredit
0.51.0
1.6
2.8
3.6
4.84.3
1.9
3.4
2.2 2.3 2.5 2.8
-
0.9
1.8
2.7
3.6
4.5
5.4
08A 09A 10A 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
87% 86%90% 89% 89% 89%
2% 2%
2% 3% 3% 4%11% 11%
7% 8% 7% 6%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Real estat Pariwisata Lainnya Jasa hosp dan prasarana
13% 14% 10% 11% 11% 11%
87% 86% 90% 89% 89% 89%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Berulang (recurring) Tidak berulang (non recurring)
BSDE (BUY, TP: Rp1,325, Market Cap: Rp20,978bn) Penurunan kinerja laba bersih 9M18 kami harapkan akan
membaik di kuartal berjalan, sebagai akibat revenue recognition yang lebih tinggi didorong oleh stabilnya peningkatan pre-sales.
Pertumbuhan tersebut potensi mendorong pengakuan pendapatan yang lebih tinggi kuartal berjalan.
Pertumbuhan pre-sales yang solid tersebut juga tanpa kehadiran one time gain land sales. Hal ini mengindikasikan kekuatan daya jual produk BSDE di tengah kondisi industri yang masih lesu.
Kemampuan menjual produk juga ditunjukan melalui angka take up rate yang tinggi (bahkan untuk beberapa cluster dengan ASP untuk segmen kelas atas) dan jauh diatas rata-rata industri maupun beberapa peers.
Cadangan lahan dan pengembangan kota baru di Tahap III, mengindikasikan daya saing BSDE yang tinggi kedepannya.
Kerjasama JV yang akan meminimalisir resiko dan serta potensi mendorong pertumbuhan segmen bisnis (kontribusi / revenue driver) baru.
Solidnya sub segmen commercial potensi menjaga tekanan segmen residential dan asumsi pertumbuhan porsi recurring income yang tidak akan melonjak tajam.
BUY BSDE TP NAV Rp1,325 (70% disc), 4.5xPE19F,0,6xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 191
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS BSDE Performance
BSDEJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,090 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 10,347 11,405 12,385 13,478EBITDA 6,031 9,093 10,029 11,081Net Profit 4,920 5,273 5,631 6,135EPS (Rp/saham) 256 274 293 319DPS (Rp) 5 7 9 11Dividend Yield (%) 0.5 0.7 0.9 1.0BV per share (Rp) 1,517 1,817 2,137 2,485EV/EBITDA (x) 4.5 4.0 3.5 3.3P/E Ratio (x) 4.3 4.0 3.7 3.4P/BV Ratio (x) 0.7 0.6 0.5 0.4
BSDE (BUY, TP :Rp1,325, Market Cap: Rp20,978bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 192
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Proyeksi pra-penjualan 19F masih tertekan (Rp triliun)
Ekspektasi recurring tetap rendah, andalkan non recurring (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Commercial potensi gantikan tekanan residensial (%)
Pra-penjualan 9M masih lebih baik dari pesaingnya (Rp triliun)
6.8 6.3
7.2 7.0 6.9 7.1
5.6
6.0
6.4
6.8
7.2
7.6
15A 16A 17A 18F 19F 20F
77% 64%39%
65% 61% 60%
23%27%
50%33% 36% 40%
0% 9% 12% 2% 2% 0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Residensial Komersial Lahan total
82% 81% 87% 86% 86% 86%
18% 19% 13% 14% 14% 14%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
3.1
0.4 0.5 0.6
2.6
0.4 0.6 0.5
1.4
2.5
0.3 0.5
2.7
1.41.0
0.4
0.00.61.21.82.43.03.6
Rumah Lahan total Apartemen Ruko
9M15 9M16 9M17 9M18
CTRA (HOLD, TP: Rp850, Market Cap: Rp14,941bn) Kemampuan menjual backlog menunjukan penerimaan pasar
dan daya jual produk CTRA.
Nilai pre-sales yang masih mampu bertumbuh positif (1H18 +12%YoY) akan berdampak postif pada revenue recognition yang lebih tinggi di kuartal berjalan.
Potensi dampak minor atau tidak signifikan pasca kenaikan suku bunga KPR/KTA (dibandingkan peersnya), seiring dengan solidnya profil konsumen CTRA dan segmen kelas menengah atas yang lebih tidak interest sensitive.
Asumsi dampak lebih signifikan pada produk kelas menengah bawah, maka segmen menengahatas dan profil pembayaran installment potensi menggantikannya, atau menjaga tekanan tidak setinggi ekspektasi pasar.
Puluhan proyek JV dan potensi terjaganya revenue streaming dari recurring bisnis kami harapkan menjaga laba bersih masih mampu bertumbuh lebih baik atau stagnan tahun depan (YoY) dan tidak turun tajam seperti yang dapat dialami oleh peersnya yang memiliki segmen menengah bawah dan bawah.
Diversifikasi bisnis sub segmen properti untuk menangkap potensi pertumbuhan di kuartal berjalan.
Nilai backlog dan cadangan lahan yang lebih dari cukup untuk menjaga presales dan revenue recognition di 19F.
HOLD CTRA TP NAV Rp850 (60% disc), 19,8xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 193
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS CTRA Performance
CTRAJCI
CTRA - Forecast and Valuation (at closing price Rp805 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 6,443 6,565 6,648 7,067EBITDA 1,796 1,604 1,681 1,765Net Profit 894 831 797 1,010EPS (Rp/saham) 48 45 43 54DPS (Rp) 13 15 17 21Dividend Yield (%) 1.1 1.2 1.5 1.8BV per share (Rp) 832 1,003 1,019 1,022EV/EBITDA (x) 10.7 10.8 10.7 10.3P/E Ratio (x) 16.7 18.0 18.7 14.8P/BV Ratio (x) 1.0 0.8 0.8 0.8
CTRA (HOLD, TP: Rp850, Market Cap: Rp14,941bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 194
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Nilai pra-penjualan yang masih akan stagnan (Rp triliun)
Ekspektasi recurring akan meningkat dan jaga pertumbuhan (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Asumsi suku bunga KPR naik porsi kredit tertekan (%)
Segmentasi bisnis rumah ruko, andalan sekaligus ancaman (%)
9.2 7.2 7.6 7.7 7.5 7.8
-
1.6
3.2
4.8
6.4
8.0
9.6
15A 16A 17A 18F 19F 20F 10% 15% 11% 12% 12% 12%
29%49%
44% 39% 37% 38%
61%36% 45% 50% 51% 49%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Tunai Kredit Cicilan tetap
82% 76% 73% 72% 69% 67%
18% 24% 27% 28% 31% 33%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
68% 74% 71% 60% 63% 62%
26% 17% 15% 25% 25% 26%
3% 4% 8% 3% 4% 4%3% 4% 5% 11% 8% 8%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Rumah hunian dan Ruko Apartemen Kantor Lahan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
DMAS (SELL, TP: Rp125, Market Cap: Rp6,169bn) Pertumbuhan permintaan lahan industrial potensi tertahan
didorong oleh: (1) sikap wait and see jelang tahun politik (2) investasi lahan untuk kebutuhan pabrik dan ekspansi potensi tertunda ditengah pelemahan nilai rupiah.
Aktivitas permintaan lahan industrial untuk logistik dan atau pergudangan juga potensi tertahan, seiring dengan kondisi uncertainy, makro (pelemahan rupiah), maupun ekspansi usaha yang wait and see jelang tahun politik.
Pendorong pertumbuhan dengan asumsi ekspansi hunian massif (order dari JV dengan pabrik Negara asing) kami lihat kecil kemungkinan mampu menggantikan tekanan permintaan lahan industri tahun depan.
Posisi free debt masih menjadi daya tarik DMAS, namun tanpa pertumbuhan bottom line yang signifikan, valuasi menjadi tidak menarik (meskipun valuasi terbilang randah / murah).
Rendahnya valuasi dengan posisi neraca tanpa hutang, dibarengi dengan potensi membaiknya kinerja di kuartal berjalan membuat DMAS menarik untuk dicermati.
SELL DMAS TP NAV Rp125 (60% disc), 9,4xPE19F, 0,7xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 195
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
DMAS - Forecast and Valuation (at closing price Rp128 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 1,336 1,229 1,249 1,305EBITDA 684 631 583 608Net Profit 657 627 641 661EPS (Rp/saham) 14 13 13 14DPS (Rp) 6 8 8 10Dividend Yield (%) 2.8 3.4 3.6 4.2BV per share (Rp) 146 158 171 185EV/EBITDA (x) 7.9 8.1 8.6 8.4P/E Ratio (x) 9.5 9.9 9.7 9.4P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.8 0.7
-60%
-10%
40%
Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
JCI VS DMAS Performance
DMASJCI
DMAS (SELL, TP: Rp125, Market Cap: Rp6,169bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 196
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi pra-penjualan masih tertekan (Rp triliun)
Ekspektasi stagnasi permintaan lahan ditengah uncertainty (ha)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Konsumen dari berbagai industri
Rencana pengembangan kota terintegrasi
1.7
1.11.4 1.2 1.2 1.2
0.8 0.7
0.0
0.4
0.8
1.2
1.6
2.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
89.8
52.9 59.1 47.3 47.8 49.2
37.5 24.7
0
15
30
45
60
75
90
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
KIJA (SELL, TP: Rp160, Market Cap: Rp4,581bn) Buruknya kinerja 1H18 yang sejalan dengan ekspektasi kami.
Selain berlanjutnya stagnasi permintaan lahan industrial sebagai akibat posisi wait and see investor atas ekspansi yang akan dilakukan, segmen infrastruktur juga dilaporkan turun tajam sebagai akibat reserve shutdown (temporary) dari Bekasi Power (BP) oleh PLN.
Sudut pandang skeptic kami untuk KIJA sama dengan peersnya (DMAS, SSIA), yaitu: (1) berlanjutnya sikap wait and see jelang tahun politik (2) potensi berlanjutnya sikap menahan ekspansi bisnis ditengah uncertainty, makro (depresiasi rupiah), maupun menanti pemenang PiplPres 2019.
Permintaan kebutuhan logistik, pergudangan, juga potensi tidak lebih baik di 19F (YoY), disebabkan alasan yang sama.
Pembalikan arah atau setidaknya kinerja 4Q18F dan 9M19F akan jauh lebih baik dari kinerja 9M18, bila reserve shutdown dicabut, dan atau permintaan electricity dari PLN kembali terjadi seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Sentimen positif jangka panjang datang dari: (1) perbaikan kinerja sektor dan (2) Cikarang Dry Port mampu menangkap pasar permintaan yang beralih dari pasar Tanjung Priok serta (3) suksesnya ekspansi Kendal Industrial Park.
KIJA juga memiliki natural hedge melalui USD based pricing.
SELL KIJA TP NAV Rp160 (60% disc), 108,4xPE19F, 0,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 197
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber, Perusahaan, SSI Research
Sumber, Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp220 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 2,995 2,044 1,473 1,438EBITDA 1,184 1,181 1,148 1,237Net Profit 85 89 31 36EPS (Rp/saham) 4 4 1 2DPS (Rp) 1 1 1 1Dividend Yield (%) 0.5 0.5 0.5 0.5BV per share (Rp) 283 290 291 293EV/EBITDA (x) 6.5 6.9 7.5 7.2P/E Ratio (x) 54.0 51.8 149.1 128.1P/BV Ratio (x) 0.8 0.8 0.8 0.8
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS KIJA Performance
KIJAJCI
KIJA (SELL, TP: Rp160, Market Cap: Rp4,581bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 198
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber, Perusahaan, SSI Research
Sumber, Perusahaan, SSI Research
Kontribusi segmen pembangkit tenaga listrik kontinyu turun (%)
Konsistensi pelemahan pendapatan power plant (Rp triliun)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Recurring terus turun asumsi reverse shutdown berlanjut (%)
Kendal Industrial Park, katalis masa depan
41% 41% 41% 43% 44% 46%
48% 45% 45% 36% 27% 23%
12% 14% 14% 21% 29% 31%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
41% 41% 41% 43% 44% 46%
59% 59% 59% 57% 56% 54%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
1.3 1.2 1.2
0.90.6 0.71.5 1.3 1.4
0.70.4 0.3
0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
0.0
0.3
0.6
0.9
1.2
1.5
1.8
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
PWON (BUY, TP: Rp660, Market Cap: Rp23,791bn) Kinerja 9M18 diatas ekspektasi kami dan konsensus.
Konsistensi optimisme kami didorong oleh: (1) pencapain pre-sales historis hingga 9M18 yang selalu lebih baik dari rata-rata industry maupun peersnya (2) porsi recurring yang tinggi potensi menjadi penjaga pertumbuhan laba bersih ditengah belum membaiknya kinerja sector dan ancaman kenaikan suku bunga.
Profil konsumen PWON yang solid (kalangan atas) potensi menjaga nilai pre-sales di kuartal berjalan stabil. Dengan asumsi pengguna mortgage KPA akan tertekan, maka porsi installment potensi menutupinya.
YTD18 average asking base rental rates yang masih bertumbuh. Potensi penurunan permintaan rental rate dapat terjadi namun minor, mengingat kekuatan portfolio retail PWON dan lokasinya
Asumsi dampak negatif pada penurunan occupancy rate minor, seiring dengan mayoritas lease expiry profile yang panjang (hingga FY22).
Dampak negatif hotel revpar pada laba bersih konsolidasi minor.
Katalis FY19 adalah proyek Superblock di Bekasi, sekaligus menggantikan progress ekspansi Superblock Kota Kasablanka.
BUY PWON TP NAV Rp660 (50% disc), 15,3xPE19F, 2,0xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 199
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-40%
-10%
20%
50%
80%
110%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS PWON Performance
PWONJCI
PWON - Forecast and Valuation (at closing price Rp494 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FRevenue 5,718 6,102 6,540 7,080EBITDA 3,102 3,215 3,340 3,545Net Profit 1,873 1,980 2,079 2,223EPS (Rp) 39 41 43 46DPS (Rp) 7 8 9 9Dividend Yield (%) 1.5 1.6 1.7 1.8BV per Share (Rp) 266 296 330 368EV/EBITDA (x) 9.1 8.4 7.6 6.0P/E Ratio (x) 12.7 12.0 11.4 10.7P/BV Ratio (x) 1.9 1.7 1.5 1.3
PWON (BUY, TP: Rp660, Market Cap: Rp23,791bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 200
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Berlanjutnya kontribusi pendapatan berulang yang solid (%)
Kontinuitas deleveraging hutang bersih berbanding ekuitas (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Nilai pra-penjualan yang stabil (Rptn)
Tingkat okupansi rata-rata portfolio mal yang kuat (%)
50% 47% 48% 48% 48% 51%
50% 53% 52% 52% 52% 49%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
3.1 2.3 2.5 2.8 2.9 3.2
1.8 1.7
-0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
36% 32%
20%
5%
-7%
-32%-45%
-30%
-15%
0%
15%
30%
45%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
95% 94% 95% 95% 93%
50%
65%
80%
95%
110%
15A 16A 17A 9M17 9M18
SMRA (HOLD, TP: Rp610, Market Cap: Rp8,223bn) Pencapaian pre-sales yang lebih rendah dari rata-rata industri
dan peers.
Sentimen negatif sama dengan pesaingnya, terutama kenaikan suku bunga acuan yang akan berdampak lebih signifikan pada segmen menengah dan menengah bawah.
Porsi mortgage yang akan tertekan dan berdampak pada presales yang tidak membaik di kuartal berjalan akan mengancam catatan pengakuan pendapatan dan pertumbuhan laba bersih di 19F.
Proyek pendorong pertumbuhan dari segmen kelas menengah dan menengah bawah akan tertekan dan berdampak negatif pada pencapaian total presales dan pertumbuhan laba bersih di kuartal berjalan tahun depan.
Kemampuan menjual kontributor tertinggi presales (SSP dan SBD) dibandingkan peersnya menjadi kunci penting, karena berdampak signifikan pada pencapaian total presales, dan pertumbuhan bottom line di kuartal berjalan.
Tingginya tingkat hutang juga menjadi kekhawatiran kami pada pencapaian laba bersih di 1Q19-4Q19.
Nilai valuasi yang tinggi dan jauh diatas peersnya serta belum adanya story growth (baru) yang menarik.
HOLD TP NAV Rp610 (70% disc), 22.1xPE19F, 1,2xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 201
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SMRA Performance
SMRAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp570 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 5,641 5,739 6,161 6,603EBITDA 1,895 2,003 2,189 2,377Net Profit 362 352 398 414EPS (Rp/saham) 25 24 28 29DPS (Rp) 5 5 5 6Dividend Yield (%) 0.9 0.9 1.0 1.0BV per share (Rp) 579 537 514 525EV/EBITDA (x) 7.8 7.2 6.6 6.3P/E Ratio (x) 22.7 23.3 20.7 19.8P/BV Ratio (x) 1.0 1.1 1.1 1.1
SMRA (HOLD, TP: Rp610, Market Cap: Rp8,223bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 202
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi prosi pendapatan ber;ulang akan meningkat (%)
Ekspektasi stabilnya porsi pra-penjualan SBD, SKW, SMK (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Peran penting marketing mixed pada pra-penjualan (Rp triliun)
Porsi pra-penjualan SSP, SBK, SKG masih menjadi andalan (%)
71% 66% 64% 67% 66% 65%
29% 34% 36% 33% 34% 35%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18E 19E 20E
Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
4.4
2.7 3.6 3.7 3.7 3.8
0.0
1.2
2.4
3.6
4.8
15A 16A 17A 18E 19E 20E
16.9% 16.1%
28.6% 29.8% 30.0% 30.3%
0%
10%
20%
30%
40%
15A 16A 17A 18E 19E 20E
83% 84%71% 70% 70% 70%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18E 19E 20E
SSIA (HOLD, TP: Rp480, Market Cap: Rp2,174bn) Perbaikan kinerja yang belum terlihat hingga 9M18 sejalan
dengan ekspektasi kami, terutama didorong oleh ketidakhadiran one time gain Rp1,8tn penjualan lahan.
Pendapatan flat juga tidak mengejutkan dan kami perkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun ini dan berlanjut di 19F.
Sentimen sama dengan peersnya (DMAS, KIJA)
Kunci pertumbuhan pada eksekusi proyek Subang Industrial Smart City yang sesuai skedul dan tingginya permintaan.
Namun demikian, pasca kontinuitas uncertainty, makro (ancaman kenaikan suku bunga) dan jelang tahun politk, terutama depresiasi rupiah, telah menurunkan optimisme kami pada suksesnya (penjualan lahan) proyek tersebut.
Rencana memperkuat porsi recurring juga kami lihat potensi tertunda mengingat kami percaya bahwa fokus utama adalah ekskusi proyek subang (akuisisi lahan dan capex YTD inline).
Proyek Subang Industrial Smart City pendorong pertumbuhan kuat masa depan juga akan mendapatkan benefit dari proyek massive Patimban Port (berjarak hanya 38km) dan Bandara Internasional Kertajati.
Ekspektasi kinerja NRCA di 19F akan tetap stagnan atau tidak jauh berbeda YoY (pertumbuhan kontrak baru cenderung akan flat dan nilai burn rate potensi tertekan).
HOLD SSIA TP NAV Rp480 (50% disc), 67,4xPE19F, 0,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 203
Property Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS SSIA Performance
SSIAJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp462 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 3,274 3,293 3,372 3,503EBITDA 386 524 589 605Net Profit 1,178 17 34 36EPS (Rp/saham) 250 4 7 8DPS (Rp) 70 1 2 2Dividend Yield (%) 15.2 0.2 0.4 0.5BV per share (Rp) 852 876 881 984EV/EBITDA (x) 8.5 5.3 4.4 4.5P/E Ratio (x) 1.8 126.5 63.7 59.7P/BV Ratio (x) 0.5 0.5 0.5 0.5
SSIA (HOLD, TP: Rp480, Market Cap: Rp2,174bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 204
Property Akhmad Nurcahyadi
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Segmen konstruksi masih menjadi andalan revenue driver (%)
Harga rata-rata lahan (USD per m2)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Nilai kontrak baru potensi kembali turun di 19F (Rp triliun)
Penjualan dan pemesanan lahan masih tertekan di 19F (ha)
72% 65% 66% 71% 71% 70%
13% 18% 21% 20% 20% 21%14% 17% 13% 9% 9% 9%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Konstruksi Hospitality Properti
3.0 2.8 2.8 2.7 2.5 2.6
0.0
0.7
1.4
2.1
2.8
3.5
15A 16A 17A 18F 19F 20F
154.9125.0
147.0 142.3 138.1 142.5
0
30
60
90
120
150
15A 16A 17A 18F 19F 20F
21.2
10.4
2.1 1.5 0.9 1.4
34.1 33.7
11.1 11.3 8.7 13.706
1218243036
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Pra penjualan lahan (ha) Pesanan lahan (ha)
Pulp and Paper (Neutral)
Tingkat konsumsi kertas di Asia (dengan benua berpopulasi terpadat di dunia) masih menjanjikan, di mana Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar bagi produk – produk berbasis kertas. Tingkat konsumsi kertas per kapita di China mencapai 42 kg/tahun.
Sementara permintaan produk berbasis kertas di India kurang lebih mencapai 15 ton/tahun, dengan tingkat produksi hanya sebesar 12 ton/tahun. Tingkat konsumsi per kapita di India masih rendah, hanya mencapai 13 kilogram per tahun, mengingat besarnya populasi di negara tersebut.
Dengan adanya mismatch antara tingkat produksi dan konsumsi (suplai dan permintaan), maka prospek pertumbuhan ekspor untuk produk berbasis kertas ke India masih menjanjikan (untapped market dengan tingkat penetrasi yang masih rendah).
Konsumsi per kapita kertas di Indonesia yang masih rendah jika dibandingkan dengan rata – rata konsumsi dunia (22 kilogram vs. 57 kilogram) juga turut menunjang prospek pertumbuhan bagi sektor ini.
Dalam pandangan kami, permintaan akan produk – produk hilir berbasis kertas tidak akan hilang seiring dengan datangnya era digitalisasi. Era digitalisasi yang mempermudah belanja secara online mendorong permintaan kertas untuk kemasan, terutama kertas kardus, yang fungsinya masih sulit digantikan oleh plastik.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 205
Pulp and Paper Marlene Tanumihardja
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Last Target Market
Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%)
EPS CAGR (%)
Price (Rp)
Price (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
18F-21F
INKP HOLD 11,700 13,100 64,011 6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
Sector Average
6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
Company Rec
-40%
460%
960%
1460%
1960%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Pulp and Paper Performance
PULP AND PAPERJCI
Pulp and Paper (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 206
Pulp and Paper Marlene Tanumihardja
Persentase Penggunaan Bahan Kemasan
Pertumbuhan bisnis e-Commerce di Asia Tenggara (USD Miliar)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Konsumsi dan Produksi Kertas (Global)
Konsumsi Kertas Per Kapita
Sumber: FAO, www.lanews.org, SSI Research
Sumber: Adstensity, Indonesia Investment, SSI Research
Sumber: FAO, www.lanews.org, SSI Research
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Eropa Amerika Utara
Asia Amerika Latin
Belahan Dunia
Lainnya
Produksi
Konsumsi
0%5%
10%15%20%25%30%35%
Bahan Lainnya
Logam Gelas Kertas dan
Papan
Plastik Kaku
Bahan Fleksibel
2015
2020
13
57
42
25 22
0
10
20
30
40
50
60
India Rata - rata dunia
China Malaysia IndonesiaKons
umsi
per o
rang
per
kg
0
20
40
60
80
100
INKP (HOLD, TP: Rp13,100, Market Cap: Rp64,011bn)
INKP ditunjang oleh teknologi yang mutakhir serta sertifikasi yang kredible untuk penjualan ke luar negeri. Bahan baku murah mengingat Indonesia dan Brazil merupakan negara sumber kehutanan terbesar dunia. Selain itu, kontinuitas ekspansi dan demand yang bersifat kontinyu (kebutuhan akan kertas dan packaging yang terus menerus ada).
INKP juga sangat diuntungkan dengan barriers to entry yang tinggi bagi pendatang baru, mengingat sektor ini memiliki capital intensive yang sangat tinggi, dibutuhkan modal yang tinggi untuk ketersediaan kayu (wood) dan dukungan bisnis upstream dan downstream yang terintegrasi.
Meskipun demikian, pendapatan yang melemah secara QoQ pada 3Q18 kemarin, serta tipisnya kenaikan secara YoY (+3%) di 9M18 turut menjadi concern kami, seiring dengan mulai melemahnya harga bubur kertas.
Kami menyoroti kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang solid dalam jangka yang panjang.
Singkat cerita, dengan mempertimbangkan cukup terbatasnya potensi upside, kami merekomendasikan HOLD (harga tersebut merefleksikan 7.1x PE 19E).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 207
Pulp and Paper
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Marlene Tanumihardja
Forecast and Valuation (at closing price Rp11,700 per share)Y/E Dec (USD Mn) 17A 18F 19F 20FRevenue 3,128 3,597 3,741 3,928EBITDA 577 1,049 1,003 927Net Profit 414 688 644 575EPS (Rp) 1,029 1,962 1,847 1,651BV per Share (Rp) 7,998 11,078 12,941 14,542DPS (Rp) 30.6 58.4 55.0 49.1Dividend Yield (%) 0.3% 0.5% 0.5% 0.4%EV/EBITDA (x) 111.5 61.2 63.9 69.0P/E Ratio (x) 11.4 6.0 6.3 7.1P/BV Ratio (x) 1.5 1.1 0.9 0.8
-40%
460%
960%
1460%
1960%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS INKP Performance
INKPJCI
INKP (HOLD, TP: Rp13,100, Market Cap: Rp64,011bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 208
Pulp and Paper
Arus Kas vs. Proyeksi Belanja Modal
EPS dan Pertumbuhan EPS (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Source: Perusahaan, SSI Research
Kontribusi Penjualan Berdasarkan Segmen (9M18)
Performa Marjin Laba
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Marlene Tanumihardja
Bubur Kertas
Kertas Kultur
Kertas Industri dan Lainnya
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
(%)
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional
Marjin Laba Bersih
-120%-90%-60%-30%0%30%
-
0.10
0.20
0.30
0.40
USD
/ lem
bar s
aham
EPS Pertumbuhan EPS (%)
(600)(400)(200)
0 200 400 600 800
1,000 1,200 1,400
USD (
'000)
Belanja Modal Arus Kas Akhir dan Setara Kas
Retailers (Overweight)
Mengatasi tantangan makro di tahun 2018, berbagai strategi diterapkan, mulai dari penutupan gerai yang tidak produktif sampai mereformasi format gerai, telah dilakukan peritel untuk menjaga kinerja bottom line perusahaan. Kami lihat hal tersebut masih dipertahankan hingga tahun 2019 mendatang.
Kami memandang positif keseriusan emiten dalam membenahi portofolio bisnisnya dan berinovasi untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, terutama pada MAPI dan RALS.
MAPI cenderung gencar untuk memasukkan beberapa gerai makanan dan minumannya ke dalam Department Store, sementara RALS akan menghadirkan konsep ‘one stop shopping experience’, seperti dengan menghadirkan bioskop.
Kami pertimbangkan kenaikan UMR serta potensi meningkatnya belanja politik dan berbagai stimulus pemerintah lainnya akan mampu menggerakkan pertumbuhan konsumsi.
Selain itu, kami melihat kenaikan sejumlah indikator seperti: pendapatan dan jumlah output produksi dari sektor padat karya, berpotensi menaikkan discretionary income yang berdampak positif untuk sektor ritel.
Kami meletakkan sudut pandang Overweight untuk sektor retail dengan RALS (TP Rp 1.550) sebagai saham pilihan, mengingat tingkat sensitivitas terhadap dolar yang rendah serta potensi kenaikan harga yang tinggi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 209
Retailers Marlene Tanumihardja
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Last Target Market
Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%)EPS
CAGR (%)
Price (Rp)
Price (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
18F-21F
RALS BUY 1,200 1,550 8,515 13.8 1.0 13.8 12.7 19.9
MAPI BUY 800 930 23,762 12.2 0.2 4.2 20.8 18.1
ACES BUY 1,385 1,760 13,280 21.1 1.2 16.6 27.0 37.2
Sector Average
15.7 0.8 11.5 20.2 25.1
Company Rec
-20%
8%
36%
64%
92%
120%
148%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
JCI VS Consumer Retail Performance
Consumer RetailJCI
Retailers (Overweight)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 210
Retailers Marlene Tanumihardja
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Penjualan Ritel Indonesia
Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat (Sept’18)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: BPS, Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Output Produksi Sektor Padat Karya
Indeks Keyakinan Konsumen
Sektor 1Q2016 2Q2016 3Q2016 4Q2016 1Q2017 2Q2017 3Q2017 4Q2017 1Q2018 2Q2018 3Q2018Pertanian 1.47 3.48 3.18 5.53 7.15 3.23 2.77 2.24 3.29 4.76 3.62Pertambangan 1.22 1.04 0.17 1.35 -1.22 2.12 1.84 0.08 0.74 2.21 2.68Industri Olahan 4.68 4.62 4.47 3.28 4.28 3.5 4.85 4.46 4.56 3.97 4.33Listrik dan Gas 7.5 6.24 4.88 3.14 1.6 -2.53 4.88 2.27 3.31 7.56 5.58Pengadaan Air 5.39 4.12 2.36 2.66 4.39 3.67 4.82 5.53 3.59 3.94 6.22Perdagangan 4.31 4.28 3.66 3.87 4.61 3.47 5.2 4.47 4.93 5.24 5.26Transportasi& Pergudangan 7.42 6.52 8.18 7.64 8.06 8.8 8.88 8.21 8.59 8.59 5.64Konstruksi 6.76 5.12 4.95 4.21 5.96 6.94 6.98 7.23 7.35 5.73 5.79Akomodasi & Makanan Minuman 5.73 5.16 5 4.82 5.27 5.73 5.69 5.49 5.45 5.75 5.9Informasi dan Komunikasi 7.58 9.31 8.93 9.62 10.48 11.06 8.82 8.99 8.52 6.06 8.98Jasa Keuangan dan Asuransi 9.32 13.6 9.04 4.18 5.99 5.94 6.16 3.85 4.33 3.02 3.44Real estat 5.25 5.15 4.36 4.03 3.66 3.73 3.6 3.73 3.23 3.11 3.85Jasa perusahaan 8.14 7.57 6.95 6.83 6.83 8.24 9.37 9.25 8.04 8.89 8.67Adm Pemerintahan 4.61 4.44 3.81 0.28 0.23 -0.03 0.69 6.95 5.79 7.2 7.89Pendidikan 5.3 5.11 1.92 3.09 4.05 0.88 3.62 5.89 4.83 4.94 6.62Jasa kesehatan & soial 6.65 5.2 4.64 4.25 7.06 6.32 7.51 6.31 6.06 7.07 7.55servis lain 8.14 8.1 7.93 7.92 7.9 8.51 9.31 8.87 8.42 9.22 9.19PDB 4 94 5 21 5 03 4 94 5 01 5 01 5 06 5 19 5 06 5 27 5 17
-35-15
52545
Jan-
11M
ay-1
1S
ep-1
1Ja
n-12
May
-12
Sep
-12
Jan-
13M
ay-1
3S
ep-1
3Ja
n-14
May
-14
Sep
-14
Jan-
15M
ay-1
5S
ep-1
5Ja
n-16
May
-16
Sep
-16
Jan-
17M
ay-1
7S
ep-1
7Ja
n -18
May
-18
Sep
-18
Retail Sales of Food Beverages and TobaccoRetail Sales of Household EquipmentRetail sales of other goods in non specialized stores
020406080
100120140
4/1/
2006
1/1/
2007
10/1
/200
77/
1/20
084/
1/20
091/
1/20
1010
/1/2
010
7/1/
2011
4/1/
2012
1/1/
2013
10/1
/201
37/
1/20
144/
1/20
151/
1/20
1610
/1/2
016
7/1/
2017
4/1/
2018
Food and Beverages, except of
Restaurants
17%Clothing
and Services Related
15% Dwelling and Utilities
Related13%
Health and Education Services
17%
Transportation&
Communication19%
Restaurant and Hotels
19%
RALS (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp8,515bn)
Hingga 9M18, RALS mencatatkan kinerja yang relatif baik dari segi topline dan bottom line, jika dibandingkan 9M17, meskipun di tengah polemik seperti pelemahan daya beli masyarakat.
Dengan ekspektasi ekonomi yang lebih baik di 2019, RALS berpotensi mampu mencatat pertumbuhan positif di 2019, terlebih didukung oleh momentum Pemilu.
Di sisi lainnya, manajemen juga terus berupaya untuk mencari alternatif barang dengan harga terjangkau untuk meminimalisir dampak lemahnya daya beli masyarakat, serta mempertahankan strategi efisiensi sebagai antisipasi mengatasi kenaikan biaya.
Konsep ‘one stop shopping experience’ dengan kehadiran bioskop juga diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat, sehingga mampu meningkatkan traffic.
Penataan merchandise display dan renovasi gerai, turut memberikan daya tarik bagi RALS. Ke depannya, kami melihat manajemen akan terus inovatif dengan menyesuaikan perkembangan jaman.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP sebesar Rp1,550, merefleksikan PE ‘19E 23,1x. Kami juga menyukai saham RALS mengingat rendahnya eksposur terhadap volatilitas nilai tukar Rupiah serta kas internal yang kuat.
Resiko rekomendasi adalah pertumbuhan ekonomi yang dibawah ekspektasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 211
Retailers Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,200 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 5,623 6,030 6,564 7,202EBITDA 493 493 553 637Net Profit 407 421 477 550EPS (Rp) 57 59 67 77DPS (Rp) 29 29 30 34Dividend Yield (%) 2.4 2.4 2.5 2.8BV per Share (Rp) 492 507 529 556EV/EBITDA (x) 15.0 15.7 13.8 11.5P/E Ratio (x) 20.9 20.2 17.9 15.5P/BV Ratio (x) 2.4 2.4 2.3 2.2
-20%
10%
40%
70%
100%
130%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS RALS Performance
RALSJCI
RALS (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp8,515bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 212
Retailers Marlene Tanumihardja
Gerai Ramayana Prime
Performa Marjin Laba
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan
Penjualan Berdasarkan Geografis (9M18)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
-34%
-24%
-14%
-4%
6%
16%
Sales Growth SSSG
Jabodetabek35.8%
Jawa LuarJabodetabek
27.5%
Luar Jawa36.7%
-5.0%
15.0%
35.0%
55.0%
(%)
Marjin Laba Bersih (%) Marjin Laba Operasional (%)Marjin Laba Kotor (%)
ACES (BUY, TP: Rp1,760, Market Cap: Rp23,762bn)
Di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah dan menurunnya performa makroekonomi Indonesia, ACES masih mampu mencatatkan kinerja keuangan yang baik di 9M18. Hal tersebut setidaknya memberikan harapan bahwa perusahaan masih mampu mempertahankan kinerjanya pada 2019 mendatang.
ACES juga masih terus ekspansif, selain dengan pembukaan gerai secara berkala, manajemen juga mengembangkan Ace Express, yakni gerai dengan format yang lebih kecil, sehingga memberikan ruang free cash flow yang lebih besar.
Kami memproyeksikan bahwa manajemen masih akan mempertahankan berbagai strategi promosi dan potongan harga, untuk meningkatkan penjualan pada tahun depan.
Selain itu manajemen juga masih akan tetap mempertahankan pembukaan gerai baru secara berkesinambungan.
Singkat cerita, kami juga melihat bahwa ACES masih unggul jika dilihat dari competitive advantage, di mana ACES sangat diuntungkan dengan level kompetisi yang tidak terlalu ketat dalam bisnis modern home improvement dan lifestyle.
BUY untuk ACES dengan TP Rp1.760, merefleksikan PE19E sebesar 26,7x dan memiliki potensi upside 27%.
Adapun resiko investasi pada saham ini meliputi: 1). Perbaikan ekonomi Indonesia yang di bawah ekspektasi, 2). Konsistensi peraturan pemerintah, 3). Stagnasi pertumbuhan pada sektor properti.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 213
Retailers Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,385 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 5,937 6,676 7,716 8,905EBITDA 940 1,125 1,339 1,589Net Profit 778 966 1,127 1,381EPS (Rp) 45 56 66 80DPS (Rp) 20 22 28 32Dividend Yield (%) 1.5 1.6 2.0 2.3BV per Share (Rp) 205 205 243 291EV/EBITDA (x) 24.3 20.1 16.6 13.6P/E Ratio (x) 30.5 24.6 21.1 17.2P/BV Ratio (x) 6.8 6.8 5.7 4.8
-20%
10%
40%
70%
100%
130%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ACES Performance
ACESJCI
ACES (BUY, TP: Rp1,760, Market Cap: Rp23,762bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 214
Retailers Marlene Tanumihardja
Pembukaan Toko Baru, Ace Express
Inventory dan Inventory Days
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Proyeksi Penambahan Toko Baru
Performa Marjin Laba
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
0
50
100
150
200
250
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Days
Rp B
n
Inventory Inventory Days (RHS)
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
45 5376
95110 118 129
144159
174 190
0
5
10
15
20
25
0
40
80
120
160
200
Jumlah Toko Penambahan Toko Baru (RHS)
MAPI (BUY, TP: Rp930, Market Cap: Rp13,280bn)
Di tengah kondisi ekonomi yang volatile serta tren pelemahan nilai tukar Rupiah, secara garis besar MAPI masih mencatatkan kinerja yang baik di 9M18 (lebih baik dibandingkan 9M17). Kami melihat, hal tersebut tidak lepas dari peran manajemen yang secara konsisten melakukan cost efficiencies.
Di sisi lainnya, dengan lebih fokusnya manajemen pada internal, memfokuskan pada merek – merek yang sudah ada daripada merilis merek yang baru, juga mendatangkan keuntungan bagi MAPI, yaitu beban level operasional yang lebih terkontrol.
Selain itu, fokus perusahaan lebih ditujukan untuk pengembangan omnichannel, sesuai dengan visi perusahaan ke depannya, yakni berkembang menjadi perusahaan ritel omnichannel yang terkemuka.
MAPI memfokuskan pengembangan omnichannel pada divisi aktif, dengan peluncuran planetsports.asia. Kami prediksi strategi tersebut akan tetap berlangsung di tahun mendatang.
Kami masih memberikan rekomendasi BUY atas saham MAPI dengan TP Rp 930, merefleksikan 14,1x 19E’PE dan memiliki potensi upside sebesar 16%.
Adapun resiko investasi meliputi: 1). Berlanjutnya depresiasi Rupiah, 2). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sesuai dengan ekspektasi, 3). Masuknya peritel asing sehingga memperketat kompetisi yang ada.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 215
Retailers Marlene Tanumihardja
Forecast Highlight
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 16,306 18,309 21,036 23,980EBITDA 1,121 2,408 2,895 3,500Net Profit 336 733 1,090 1,460EPS (Rp) 20 44 66 88DPS (Rp) 1 2 4 7Dividend Yield (%) 0.2% 0.3% 0.6% 0.8%BV per Share (Rp) 256 257 316 398EV/EBITDA (x) 12.8 5.4 4.2 3.2P/E Ratio (x) 39.6 18.1 12.2 9.1P/BV Ratio (x) 3.1 3.1 2.5 2.0
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS MAPI Performance
MAPIJCI
MAPI (BUY, TP: Rp930, Market Cap: Rp13,280bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 216
Retailers Marlene Tanumihardja
Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan (%)
Salah satu gerai Zara
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Performa Marjin Laba
Rasio D/E
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Rp B
n
Penjualan Bersih Pertumbuhan (%)
0.00.20.40.60.81.01.21.41.6
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
(x)
Rp
(bn)
Debt to equity (RHS) Debt- equity (RHS)
0.0%
25.0%
50.0%
75.0%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
Telecommunication (Neutral)
Survey dari Indonesian Internet Service Provider Association (APJII) di tahun 2017 menunjukkan pengguna internet di Indonesia telah mencapai 143,3 juta atau sekitar 54,7% dari populasi.
Pertumbuhan rata-rata pengguna internet mencapai 34,7%/tahun dari tahun 1998 ke 2017. Sekitar 49,5% pengguna internet berusia di rentang 19 – 34 tahun, dimana 44,2% mengakses internet menggunakan smartphone.
Kombinasi registrasi ulang prabayar serta perang tarif data menggerus laba operasional sebelum depresiasi (EBITDA) 9M18 operator telko sebesar 14% yoy ke Rp 56,9 triliun. Kami optimis tarif data murah akan berakhir di 2018 dan operator akan melakukan rasionalisasi tarif di 2019.
Di 3Q18 TLKM telah menaikkan tarif data sebesar 8% qoq ke Rp 9.602/GB, kami optimis hal tersebut akan diikuti EXCL dan ISAT di 2019.
Peningkatan trafik data di operator juga dipicu oleh pertumbuhan smartphone dengan harga terjangkau, dimotori oleh brand China Xiaomi. Xiaomi dengan harga rata-rata di kisaran USD 130 (per 2Q18) menyodok pasar smartphone Indonesia, dari porsi 3% di 9M17 menjadi 25% di 9M18.
Kami menetapkan Neutral untuk sektor ini mengingat masih adanya resiko berlanjutnya perang tarif data. Top pick kami untuk sektor ini adalah TLKM dengan TP Rp 4.400.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 217
Telecommunication Arandi Ariantara
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROAE EPS CAGR
Price Price Cap (%) (%)
(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F17A-20F
ERAA BUY 1,585 3,280 5,056 4.2 0.1 0.9 22.1 62.2
EXCL HOLD 2,220 2,241 23,727 148.0 na 1.1 0.7 33.7
ISAT BUY 2,430 2,800 13,204 41.2 na 1.0 2.3 (33.9)
TELE BUY 680 960 4,971 8.0 0.4 1.1 14.0 25.3
TLKM BUY 3,880 4,400 391,104 14.6 1.0 3.6 20.2 5.8
Sector average 438,063 22.4 0.9 3.3 18.6 7.0
Telecommunication (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 218
Telecommunication Arandi Ariantara
Tarif data operator telko, 2017A – 2020F
Pangsa pasar smartphone Indonesia, 2Q18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pengguna data Indonesia, 2017
Gambaran kinerja telko 9M18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(Rp / GB)
16,384
9,666 10,053 10,053 13,348
6,890 7,303 7,742 10,475
6,500 6,500 6,300
2017A 2018F 2019F 2020F
TLKM ISAT EXCL
(Rp bn) (%) (%)9M17 9M18 9M17 9M18
TLKM 97,003 99,203 2% 50,272 45,315 -10%ISAT 16,761 22,566 35% 9,906 5,156 -48%EXCL 16,903 16,892 0% 6,265 6,489 4%Total 130,667 138,661 6% 66,443 56,960 -14%
Revenue EBITDA (%)32%
3%
24%
3%
9%
29%27%
25%
18%
9%6%
15%
Samsung Xiaomi OPPO vivo Advan Lainnya
2Q17 2Q18
ERAA (BUY, TP: Rp3,280, Market Cap: Rp5,056bn)
ERAA beroperasi di bidang telekomunikasi ritel, terutama di bisnis handset dan voucher. ERAA mendistribusikan produk handset global dari brand Samsung hingga yang terbaru, Xiaomi. ERAA memiliki jaringan distribusi sebanyak 871 toko.
Masuknya Xiaomi kedalam salah satu produk yang dipasarkan ERAA memberikan dorongan kinerja ERAA di 2018. Produk Xiaomi yang di 9Q17 hanya memiliki pangsa pasar sebesar 3%, di akhir 9M18 melejit dan memiliki pangsa pasar sebesar 25%.
Di 9M18 penjualan brand Xiaomi tumbuh 6x lipat dibanding 9M17 dan berkontribusi 54% dari total pendapatan.
Dimotori oleh brand Xiaomi serta pandangan positif pertumbuhan ekonomi 2019, kami perkirakan volume penjualan telepon genggam di 2019 tumbuh 15% ke 21,6 juta unit dengan harga jual rata-rata naik 4% ke Rp 1,8 juta. Pendapatan 2019 kami perkirakan tumbuh 22% yoy ke Rp 44,7 triliun.
Kami asumsikan perputaran hari piutang lebih pendek di 2019, dan berimbas resiko gagal bayar memenuhi kewajiban lancar yang lebih kecil.
Laba bersih 2019 kami estimasi tumbuh 41% yoy ke Rp 1,2 triliun dan marjin laba bersih berpotensi naik ke 3% (2018F: 2%).
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 3.280, merefleksikan EV/EBITDA ’19F sebesar 8,7x dan potensi upside sebesar 107%. Resiko investasi adalah tidak tercapainya target penjualan dan ketidakmampuan menaikkan harga jual.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 219
Telecommunication Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,585 per share)Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 24,230 36,807 44,710 50,352EBITDA 677 1,559 2,095 2,478Net Profit 339 852 1,197 1,448EPS (Rp) 106 267 375 454EPS growth (%) 28.7 151.0 40.5 21.0EV/EBITDA (x) 9.5 3.7 2.8 2.0 P/E Ratio (x) 14.9 5.9 4.2 3.5 P/BV Ratio (x) 1.4 1.1 0.9 0.8 Net gearing (%) 37.5 20.3 12.7 0.1
ERAA (BUY, TP: Rp3,280, Market Cap: Rp5,056bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 220
Telecommunication Arandi Ariantara
Rasio perputaran, 2017A – 2020F
Pendapatan dan marjin profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume penjualan dan harga jual rata-rata, 2017A – 2020F
Variasi brand handset ERAA, 2018
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(juta unit) (Rp juta)
12.5
18.8
21.6 23.7
1.13
1.11
1.21 1.21
1.04
1.06
1.08
1.10
1.12
1.14
1.16
1.18
1.20
1.22
1.24
0
5
10
15
20
25
2017A 2018F 2019F 2020F
(Rp triliun) (%)
2.8%
4.2%4.7% 4.9%
1.4%
2.3%2.7% 2.9%
24
37
4550
0.0%
1.0%
2.0%
3.0%
4.0%
5.0%
6.0%
0
10
20
30
40
50
60
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
(x)
23 20 20 20
43
47 46 46
55 52 52 52
-
10
20
30
40
50
60
2017A 2018F 2019F 2020F
A/R turnover A/P turnover Inventory turnover
EXCL (HOLD, TP: Rp2,241, Market Cap: Rp23,727bn)
EXCL merupakan anak usaha dari Axiata Berhad, perusahaan telekomunikasi asal Malaysia. EXCL saat ini mengembangkan jaringan 3G di spektrum U-900. Ditargetkan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, terutama di luar pulau Jawa.
Kinerja buruk di 9M18 dengan rugi bersih mencapai Rp 144,8 miliar memberikan indikasi kinerja EXCL belum ada tanda pembalikan kinerja. Hal ini juga terlihat dari tarif data 3Q18 yang masih menurun 7% qoq ke Rp 6.303/GB , sehingga terkesan EXCL belum merealisasikan rencana normalisasi tarif data yang didengungkan sejak paska Lebaran.
Trafik data yang tumbuh 78% di 9M18 di 1.532 petabyte (PB), kami estimasikan akan kembali tumbuh 20% di 2019 ke 2.699 PB. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pelanggan 2019 yang kami estimasi tumbuh 2% ke 58,8 juta pelanggan.
Pertumbuhan trafik data tersebut kami prediksi akan ditopang oleh penambahan base transceiver station (BTS) sebesar 14% ke 134.392 unit dengan porsi BTS 3G/4G sebesar 72%.
Dengan asumsi EXCL mempertahankan tarif data di kisaran Rp 6.500/GB kami prediksi EXCL akan mampu menghasilkan laba bersih 2019 sebesar Rp 156 miliar.
Kami merekomendasikan HOLD dengan TP Rp 2.241, merefleksikan EV/EBITDA ’19F sebesar 3,2x mengingat masih terbatasnya pertumbuhan EXCL di 2019. Resiko investasi adalah kenaikan/penurunan tarif data melebih perkiraan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 221
Telecommunication Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS EXCL Performance
EXCLJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp2,220 per share)Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 22,876 22,748 25,175 28,057 EBITDA 8,609 8,401 9,659 11,038 Net Profit 375 (65) 156 897 EPS (Rp) 35 (6) 15 84 EPS growth (%) (0.1) (117.4) na 473.3EV/EBITDA (x) 4.0 3.9 3.2 2.5 P/E Ratio (x) 63.2 na 148.0 26.5 P/BV Ratio (x) 1.1 1.1 1.1 1.1 Net gearing (%) 48.1 43.7 33.7 18.5
EXCL (HOLD, TP: Rp2,241, Market Cap: Rp23,727bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 222
Telecommunication Arandi Ariantara
Trafik data dan tarif data, 2017A – 2020F
Marjin profitabilitas (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F
Paket promo EXCL, 2018
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(petabyte) (Rp/GB)
10.5
6.5 6.5 6.3 1,250
2,249
2,699 3,239
-
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2017A 2018F 2019F 2020F
Trafik data (LHS) Tarif data (RHS)
(%)
37.6
36.9 38.4 39.3
7.2 5.6 7.5 9.6
1.6 (0.3) 0.6 3.2
-505
1015202530354045
2017A 2018F 2019F 2020F
EBITDA margin EBIT margin Net income margin
(Rp miliar)
7,355 5,618 5,080 5,034
13,088 14,619
17,543 20,404
2,433 2,510 2,552 2,619
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Voice Data and VAS Lainnya
ISAT (BUY, TP: Rp 2,800, Market Cap: Rp13,204bn)
ISAT beroperasi di bidang telekomunikasi yang meliputi layanan telepon seluler dan layanan data (multimedia, internet&data communication). Saat ini ISAT mengkampanyekan REBORN sebagai identitas baru.
Kebijakan registrasi ulang kartu prabayar memukul jumlah pengguna ISAT. Di 9M18, jumlah pengguna prabayar ISAT mengerucut 33,2 juta pelanggan menjadi sebanyak 62,6 juta pelanggan.
Di sisi lain, kami lihat ini sebagai perkembangan positif dimana ISAT memiliki pengguna berkualitas dan memudahkan perencanaan dan strategi usaha.
Di 2019, dengan asumsi tarif data naik 6% ke Rp 7.303/GB, pelanggan bertambah 24,3 juta dan trafik data tumbuh 20% ke 2.339 petabyte (PB), kami perkirakan pendapatan 2019 ISAT tumbuh sebesar 9% ke Rp 30,1 triliun.
Sementara laba bersih 2019 kami asumsikan mencatat laba Rp 320 miliar (2018F : rugi bersih Rp 487 miliar) sementara EBITDA tumbuh 16% ke Rp 11,4 triliun. Marjin EBITDA tersebut meningkat ke level 37,8% (2018F: 35,7%).
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.800, merefleksikan EV/EBITDA 2019F sebesar 2,8x dan potensi upside sebesar 15%. Resiko investasi adalah berlanjutnya tarif data murah dan tidak tercapainya jumlah pengguna baru.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 223
Telecommunication Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-50%
-20%
10%
40%
70%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS ISAT Performance
ISATJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp2,430 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 29,926 27,558 30,070 31,957EBITDA 12,885 9,831 11,355 11,577Net Profit 1,1136 (487) 320 339 EPS (Rp) 209 (90) 59 62 EPS growth (%) 2.8 (142.9) na 5.8 EV/EBITDA (x) 2.2 3.1 2.5 2.3 P/E Ratio (x) 1.6 na 41.2 39.0 P/BV Ratio (x) 0.9 1.0 1.0 0.9 Net gearing (x) 1.1 1.3 1.1 1.0
ISAT (BUY, TP: Rp 2,800, Market Cap: Rp13,204bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 224
Telecommunication Arandi Ariantara
Jumlah pelanggan dan BTS, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan data dan tarif data, 2017A – 2020F
Promo ISAT, 2018
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(juta pelanggan) (unit)
109
69
93 118
61,357
66,231
71,105
75,979
40,00045,00050,00055,00060,00065,00070,00075,00080,000
0
20
40
60
80
100
120
140
2017A 2018F 2019F 2020F
Pelanggan (LHS) BTS (RHS)
(Rp miliar) (Rp / GB)
14,455 13,43117,084
19,92013,348
6,890 7,3037,742
0
5,000
10,000
15,000
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data (LHS) Tarif data (RHS)
(Rp tn) (%)
29.9
27.6
30.1
32.0 43.1 35.7 37.8
36.2
3.8 (1.8) 1.1 1.1
-10
0
10
20
30
40
50
252627282930313233
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan (LHS) Marjin EBITDA (RHS) Marjin laba bersih (RHS)
TELE (BUY, TP: Rp 960, Market Cap: Rp 4,971 bn)
TELE beroperasi di bidang telekomunikasi terutama di bisnis voucher dan penjualan handset. TELE juga merupakan anak usaha dari TLKM dengan kepemilikan saham sebesar 25%.
Peningkatan trafik data Telkomsel kami yakini akan menunjang prospek usaha TELE kedepannya. Selain itu, dengan pengguna Telkomsel yang lebih berkualitas akibat registrasi ulang prabayar, memudahkan TELE untuk memformulakan strategi penjualan yang lebih efektif dna efisien.
Sebagai authorized dealer voucher Telkomsel dengan jaringan cabang sebanyak 200 cabang dan reseller aktif sebanyak 250.000 yang tersebar di Indonesia, kami perkirakan pendapatan 2019F berpotensi tumbuh 10% yoy ke Rp 33,6 triliun.
Sementara laba bersih 2019F kami estimasi tumbuh 18% ke Rp 624 miliar, memberikan marjin laba bersih sebesar 2% dan rasio ROA dan ROE 2019F masing-masing sekitar 7% dan 14%.
Cash conversion cycle kami asumsikan lebih baik dengan hari perputaran persediaan yang lebih cepat ke 35 hari (1H18: 47 hari), menyusul pandangan positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019.
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan TP Rp 960, merefleksikan potensi upside sebesar 41% dan P/E 2019E sebesar 11,2x. Resiko investasi adalah kecukupan modal kerja dan resiko intervensi pemerintah di industri telekomunikasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 225
Telecommunication Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TELE Performance
TELEJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp680 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 27,914 30,600 33,558 153,611EBITDA 1,063 1,205 1,341 1,482Net Profit 418 527 624 822EPS (Rp) 57 72 85 112
EPS growth (%) (10.8) 26.3 18.4 31.7EV/EBITDA (x) 8.3 6.5 5.9 5.2P/E Ratio (x) 11.9 9.4 8.0 6.0P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.1 1.0Net gearing (%) 110.3 71.7 64.6 53.8
TELE (BUY, TP: Rp 960, Market Cap: Rp 4,971 bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 226
Telecommunication Arandi Ariantara
Hari perputaran, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan (Rp miliar)
Produk voucher Telkomsel, 2018
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(hari)
33
41 48
35 35
35 36 37 36 36 36 36
12 8
3
5 5 5
-
10
20
30
40
50
60
2015 2016 2017A 2018F 2019F 2020F
Hari persediaan Hari piutang Hari hutang
(Rp bn)
27,914 30,600
33,558 36,601
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
2017A 2018F 2019F 2020F
(%)
1.7% 1.5% 1.7%
1.9%
27.9 30.6
33.6 36.6
3.7% 3.7% 3.8%
3.9%
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
4.0%
4.5%
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan EBIT margin Net income margin
TLKM (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp 391,104 bn)
TLKM adalah perusahaan telekomunikasi berstatus badan usaha milik negara (BUMN) dan beroperasi di bidang telekomunikasi, meliputi layanan telepon, satelit, e-mail dan selular. Saat ini TLKM melayani pelanggan sekitar 170 juta pelanggan di seluruh Indonesia serta menggenjot layanan data broadband melalui brand Indihome.
Ditengah perang tarif data yang masih berlangsung di Indonesia hingga 9M18, TLKM menaikkan tarif data sebesar 8% qoq di 3Q18 melalui basis city-by-city. Alhasil, TLKM kembali menjadi perusahaan yang memiliki marjin keuntungan yang sehat, baik untuk menjamin keberlangsungan usaha dan pengembangan.
Kami optimis di 2019, TLKM akan mampu mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 10% ke Rp 22,1 triliun, EBITDA sebesar 10% ke Rp 67,4 triliun. Dengan marjin laba bersih kembali ke level 15% di 2019 dan 16% di 2020.
Proyeksi pertumbuhan kinerja 2019 tersebut kami yakini akan didorong oleh kenaikan tarif TLKM sebesar 4% ke Rp 10.000/GB serta kenaikan trafik data, secara konservatif, sebesar 12% ke 4.482 petabyte (PB) dari pelanggan data sebesar 134,5 juta.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 4.400, merefleksikan potensi upside sebesar 13% dan P/E 2019E sebesar 20,1x. Resiko investasi adalah berlanjutnya perang tarif.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 227
Telecommunication Arandi Ariantara
Forecast Highlights
Relative Return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
90%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TLKM Performance
TLKMJCI
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,880 per share)Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 128,256 130,062 141,970 153,611EBITDA 64,379 63,144 69,034 74,264Net Profit 22,145 23,540 26,811 30,670EPS (Rp) 220 234 266 304
EPS growth (%) 14.4 (9.6) 13.9 18.7EV/EBITDA (x) 6.2 6.7 6.0 5.5P/E Ratio (x) 17.7 19.5 17.7 14.9P/BV Ratio (x) 4.2 3.9 3.6 3.2Net gearing (x) 8.8 19.7 11.9 12.1
TLKM (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp 391,104 bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 228
Telecommunication Arandi Ariantara
Jumlah pelanggan dan BTS, 2017A – 2020F
Rasio profitabilitas (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan data dan tarif data, 2017A – 2020F
Ragam produk digital Telkomsel, 2018
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
(Rp bn) (Rp/GB)
68,535
76,128
81,699
89,458 16,384
9,666 10,053 10,053
-
5,000
10,000
15,000
20,000
60,000 65,000 70,000 75,000 80,000 85,000 90,000 95,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data (LHS) Tarif data (RHS)
(Rp bn) (%)
128,256134,089
145,576
160,50050.2
45.946.3
46.4
17.3 14.9 15.2
16.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
100,000110,000120,000130,000140,000150,000160,000170,000
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan (LHS) Marjin EBITDA (RHS) Marjin laba bersih (RHS)
(juta pelanggan) (unit)
196
172
192
213
160,705 185,705
200,705215,705
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
150
160
170
180
190
200
210
220
2017A 2018F 2019F 2020F
Jumlah pelanggan (LHS) BTS (RHS)
Telco Infrastructure (Neutral)
Pemanfaatan teknologi informasi yang ditopang oleh jaringan telekomunikasi dan internet meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir ( CAGR 2015-2022F: 15%).
Era teknologi baru menyebabkan lonjakan konsumsi data di Indonesia meningkat. Berdasarkan data, tingkat konsumsi data telekomunikasi di Indonesia per koneksi mencapai 2,6 GB per bulan. Diperkirakan koneksi data trafik tumbuh 53% di 2019 dan 48% di 2020.
Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) memprediksi bahwa Indonesia membutuhkan 550.000 BTS untuk memenuhi peningkatan penggunaan data telekomunikasi hingga 2022. Sehingga, Indonesia masih membutuhkan tambahan sekitar 90.000 menara telekomunikasi hingga tahun 2022.
Semua operator telekomunikasi akan terus menambah fasilitas BTS untuk 4G LTE, hal ini bertujuan memenuhi pesatnya pertumbuhan permintaan data telekomunikasi.
ISAT dan EXCL berencana meningkatkan 7.000-10.000 menara tambahan di 2019.
Secara keseluruhan kami memperkirakan penambahan tower baru dan rencana agresif Indosat untuk menambah jaringan menjadi katalis pertumbuhan emiten di sektor ini.
Merekomendasikan netral untuk sektor menara telokomunikasi dengan TOWR sebagai pilihan utama kami.
229
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Peers Comparison
Relative Return
Source: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
TOWR BUY 500 645 25,507 9.4 1.2 2.3 29.2
TBIG BUY 4,680 5,500 21,206 19.6 1.9 9.8 27.6
Sector Average 14.5 1.6 6.1 28.4
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS Telco Infra Sector Performance
TELCO INFRAJCI
Telco Infrastructure (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 230
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Penggunaan data (GB) per bulan hingga 1H18
Kepemilikan Spectrum di Indonesia (Mhz/MNO)
Sumber: World Celullar Information Service , SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan ketersedian broadband (juta)
Jumlah menara independen di Indonesia (Unit)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
CAGR 2015-2022F : 16%
83.3152.3
220.1277.4
327.9
368.2 398418.8
430.3
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F 2021F 2022F
1.62.6 2.5
7.9 8 7.7
Philipina Indonesia China India Malaysia Thailand
17,234
13,765
6,688 4,300
TOWR TBIG SUPR lainnnya
135
95 90
5041
15
TSEL ISAT XL Hutch Smartfren Sampoerna
TOWR (BUY, TP: Rp 645, Market Cap: Rp25,507bn)
TOWR diuntungkan dengan melayani 3 operator besar (EXCL, ISAT, dan TSEL) yang memberikan momentum untuk memesan menara lebih sebagai lalu lintas 4G LTE.
Hingga 3Q18 KIN memberi katalis pertumbuhan untuk TOWR, pendapatan meningkat +7% qoq dan +15% yoy. Peningkatan sejalan dengan penyewaan baru dari EXCL dan TSEL.
KIN memiliki ruang pertumbuhan dan diharapkan meningkatkan EBITDA marjin di 2019.
Stabilnya tingkat penyewaan menara telekomunikasi untuk penyewaan bersifat jangka panjang (rata-rata berjangka waktu 10 tahun) turut menjadi katalis.
Banyaknya jumlah kepemilikan menara mencapai 17.234 unit memperkuat potensi pertumbuhan kinerja keuangan TOWR kedepan. Peluang dengan Indosat menarik diperhatikan.
Kami estimasikan laba bersih TOWR mencapai Rp 2,71 trilliun menguat 13% yoy dengan EBITDA marjin mencapiai 85% (vs 2018F: 84%).
Kami me roll-over valuasi untuk TOWR, merekomendasikan buy dengan TP di Rp 645 di 2019. Kami melihat penurunan saham TOWR hingga 35% Ytd membuat saham TOWR menarik.
Risiko investasi : 1. Izin mendirikan menara telekomunikasi yang dipersulit 2. Melemahnya penyewaan menara.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 231
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Forecast Highlights
Relative Return
Source: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp500 per share)
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 5,338 5,690 6,108 6,420 EBITDA 4,604 4,780 5,189 5,421 Net Profit 2,100 2,398 2,711 2,874 EPS (IDR/share) 42 47 53 56 BVPS (Rp) 139 164 182 204 EV/EBITDA (x) 2.4 2.5 2.3 2.2 P/E Ratio (x) 12.0 10.6 9.4 8.9 P/BV Ratio (x) 3.6 3.0 2.7 2.5
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TOWR Performance
TOWRJCI
TOWR (BUY, TP: Rp 645, Market Cap: Rp25,507bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 232
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Pelanggan yang mewakili lebih dari 5%
Marjin performa TOWR
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan TOWR per segemen
Pendapatan (Rp juta) dan Jumlah menara (Unit)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Tower Rentals
91%
VSAT Rentals5%
MWIFO Rentals
4%
33%28%
19%
6%
Hutchison 3 XL Axiata Telkomsel Indosat
5,338 5,690 6,108 6,420
15,03515,535
16,03516,535
2017 2018F 2019F 2020FRevenues Tower
81 84 85 84
36 42 44 45
29 30 31 30
2017 2018F 2019F 2020FEBITDA margin Net margin ROE
TBIG (BUY, TP: Rp5,500, Market Cap: Rp21,206bn)
TBIG mencatatkan pertumbuhan EBITDA di 3Q18 menguat 7% yoy. Sejalan dengan tuntasnya akuisisi PT Gihon Tbk (GHON), berpotensi memberi peluang penambahan EBITDA sekitar 2%.
Untuk pertumbuhan organik TBIG berpeluang mendapatkan manfaat dari meningkatnya belanja modal dari ISAT. ISAT berencana menambahkan capex sebesar Rp 10 trilliun di 2019 mengingat kontribusi pendapatan ISAT sebesar 22%.
TBIG telah menyelesaikan penerbitan Obligasi TBIG III Tahap II sebesar Rp 628 miliar pada tingkat kupon tetap 8,50% untuk tenor 370 hari dengan kupon yang dibayarkan setiap kuartal.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak TBIG, khususnya pinjaman revolving sebesar US$ 200 juta dari fasilitas kredit yang ada.
Kami melihat rasio hutang terhadap EBITDA di level 5,7 x relatif tinggi diantara peersnya. Namun kami estimasikan menurun ke 4,9x di 2020F. Dalam tingkat ini TBIG masih ada peluang untuk melakukan ekspansi namun tidak jika harus memperoleh sekitar 8.500 menara dari Indosat.
Kami me roll-over valuasi untuk TBIG, merekomendasikan BUY dengan TP Rp: 5.100. resiko investasi terletak pada: 1.) Izin mendirikan menara telekomunikasi yang dipersulit 2. Melemahnya penyewaan menara.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 233
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Forecast Highlights
Relative Return
Source: Bloomberg, SSI Research
Source: Bloomberg, SSI Research
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20FRevenue 4,023 4,298 4,536 5,074 EBITDA 3,495 3,687 4,074 4,321 Net Profit 2,449 954 1,168 1,305 EPS (Rp/share) 551 220 238 287 BVPS (Rp) 694 714 801 878 EV/EBITDA (x) 11.2 10.4 9.8 9.2 P/E Ratio (x) 8.5 21.3 19.6 16.3 P/BV Ratio (x) 6.7 6.6 5.8 5.3
Forecast and Valuation (at closing price Rp4,680 per share)
-50%
-30%
-10%
10%
30%
50%
70%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS TBIG Performance
TBIGJCI
TBIG (BUY, TP: Rp5,500, Market Cap: Rp21,206bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 234
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Informasi Obligasi TBIG
Marjin Performa TBIG
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan utama TBIG
Rasio hutang terhadap EBITDA (x)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Telkom45%
Indosat22%
XL16%
Hutch9%
Smartfren5%
Lainnya 3%
5.71
5.42
5.074.90
2017 2018F 2019F 2020F
87% 86% 89% 85%
61%
22% 27% 26%
100%
27% 28% 30%
2017 2018F 2019F 2020FMarjin EBITDA Marjin Bersih ROE
Deskripsi Tanggal Tanggal Tenor Jumlah Kupon
penerbitan jatuh tempo
2022 USD Bonds 10-Feb-15 10-Feb-22 7 year USD 350 mn 5.25%
Continuous Bonds II Phase I 1-Jul-16 1-Jul-21 5 year IDR 230 bn 9.25%
Continuous Bonds II Phase II 21-Apr-17 21-Apr-20 3 year IDR 700 bn 8.75%
Continuous Bonds II Phase III 19-Sep-17 19-Sep-20 3 year IDR 700 bn 8.40%
Continuous Bonds III Phase I 5-Jul-18 5-Jul-21 3 year IDR 608 bn 8.50%
Toll Road (Neutral) Infrastructure gap yang masih tinggi.
Beberapa pelaku usaha (termasuk emiten) yang semakin ramai masuk kedalam bisnis tol dan investasi tol, membuktikan daya tarik industri dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.
Dalam masa 15A-17A panjang ruas tol telah bertambah 332,0km, Jan-Sept18 bertambah 136,1km dan target Okt18-Des18 sepanjang 473,9km akan siap dioperasikan, mengindikasikan potensi pertumbuhan pendapatan operator.
Total jalan tol beroperasi 15A-18F akan menjadi 942,0km, atau jauh lebih cepat dari target RJPMN 15A-19F, 1.000km.
Beberapa diantara PSN (jalan tol) Perpres No.58/2017 yang telah selesai (Soreang-Pasirkoja (Rp1,51tn) Mojokerto-Surabaya (Rp4,98tn), membuktikan komitmen eksekusi proyek PSN (jalan tol), ditengah pesimisme pasar terhadap pendanaan.
Inovasi pendanaan untuk menutupi financing gaps (selain LMAN dan VGF) dan telah dieksekusi pada beberapa proyek infrastruktur, berpotensi memudahkan eksekusi proyek sekaligus menarik pihak swasta (KPBU).
PSN (jalan tol) terkini sepanjang 767km, 4 diantaranya telah memasuki tahap konstruksi (2 lainnya tahap penyiapan), dengan proyek terlama rencana beroperasi pada 2020.
Resiko: (1) kemampuan pendanaan proyek (2) talangan dana yang tidak sedikit sebelum dibayar oleh LMAN (3) ROI lama.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 235
Toll Road Akhmad Nurcahyadi
Peers Comparison
Relative Return
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROEPrice Price Cap (x) (x) (x) (%)(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
JSMR BUY 4,120 4,850 29,899 11.7 1.7 1.3 11.1
-40%
-10%
20%
50%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
JCI VS Toll Road Performance
Toll RoadJCI
Toll Road (Neutral)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 236
Toll Road Akhmad Nurcahyadi
Instrumen keuangan alternative untuk menutupi financing gaps.
Skema Penjelasan Progres
RDPT Reksadana ditawarkan pada investor terbatasHingga Jan18 50produk RDPT, total nilai sekitar Rp16tn. Terbaru diterbitkan WTR Rp5tn
DINFRA Reksadana diinvestasikan pada aset infrastrukturJSMR, melalui PT Jasamarga Pandaan Tol, senilai Rp1.5tn
Asset-Backed Securitization (KIKEBA)
Obligasi dan SH idukung oleh aset finansial seperti hutang dan sewa JSMR Rp2tn dan PT Indonesia Power Rp4tn
Dana Investasi Real Estate (DIRE) Reksadana diinvestasikan pada aset real estat Digunakan pada proyek Solo Grand Mall
Global Bond (Komodo Bond)Obligasi rupiah denominasi, di keluarkan oleh institusi Indonesia yang terdaftar di luar negeri
JSMR Rp4tn tercatat di LSE, WIKA Rp5.4tn tercatat di LSE
Perpetual Bond Obligasi tanpa tanggal jatuh tempoPTPP Rp1tn (i=9.65%, call options tidak digunakan Y+3 akan naik 5%)
Municipal Bond Obligasi dikeluarkan oleh Pemerintah DaerahPotensi menerbitkan dari Pemerintah Jateng, Jabar dan DKI Jakarta
Green Bond Obligasi diinvestasikan pada bisnis ramah lingkunganIndonesia menerbitkan Global Green Sukuk USD 1.25miliar (Islamic Bond) merupakan pertama di dunia.
Sumber: JSMR, KPPIP, SSI Research
JSMR (BUY, TP: Rp4,850, Market Cap: Rp29,899bn) Konsesi jalan tol sepanjang 1.527km sebagai revenue driver
jangka panjang.
Penawaran beberapa ruas tol dalam bentuk direct investment, akan memudahkan eksekusi proyek sekaligus mendorong pencapaian ROI.
Target penyelesaian ruas tol FY18 208,7km, FY19-FY20 283,0km dan FY22 236,9km menjadi penambah pertumbuhan.
Angka interest coverage yang tetap naik (YoY) dari 2,7x menjadi 3,0x di 1H18, mengindikasikan kekuatan pertumbuhan EBIT yang lebih kuat, atau peningkatan hutang yang menghasilkan pertumbuhan positif.
Transaksi (volume) yang stabil bertumbuh.
Sistem integrasi yang potensi menjaga total pendapatan ditengah potensi penurunan volume.
Kenaikan penjualan mobil yang potensi berlanjut sebagai driver pertumbuhan.
6 proyek greater Jakarta (136km), Pulau Jawa (611km) dan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi (201km) dengan total panjang 948km akan menjadi tambahan cash flow driver.
Resiko: (1) pendanaan proyek masif jalan tol (2) pengembalian talangan dana dari LMAN (3) penjualan dan investasi jalan tol serta (4) perolehan skema kerjasama yang menarik.
BUY JSMR Rp4.850/saham, 13,8xPE19EF 1,5xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 237
Toll Road Akhmad Nurcahyadi
Forecast Highlights
Relative return
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast and Valuation (at closing price Rp4,120 per share)Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20FSales 35,092 36,496 38,060 39,547EBITDA 4,822 5,018 5,300 5,712Net Profit 2,200 2,386 2,549 2,772EPS (Rp/saham) 303 329 351 382DPS (Rp) 78 115 123 134Dividend Yield (%) 1.9 2.8 3.0 3.2BV per share (Rp) 2,530 2,879 3,156 3,459EV/EBITDA (x) 8.3 8.5 8.8 9.5P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.7 10.8P/BV Ratio (x) 1.6 1.4 1.3 1.2
-40%
-10%
20%
50%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
JCI VS JSMR Performance
JSMRJCI
JSMR (BUY, TP: Rp4,850, Market Cap: Rp29,899bn)
PT Samuel Sekuritas Indonesia 238
Toll Road Akhmad Nurcahyadi
Porsi pendapatan toll terhadap total pendapatan (%)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Transaksi volume kendaraan (juta transaksi)
Pendapatan toll (Rp miliar)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Tarif rata-rata (Rp)
1,320 1,311 1,361 1,350 1,378 1,405 1,434
1,000
1,100
1,200
1,300
1,400
1,500
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
5,037 5,432
5,823 6,136 6,046 6,023 5,972
3,600
4,200
4,800
5,400
6,000
6,600
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
6,646
7,121
7,9278,281 8,332 8,463 8,562
6,000
6,600
7,200
7,800
8,400
9,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
72.4 72.3
47.6
23.6 22.8 22.2 21.6
10
25
40
55
70
85
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
IHSG : Dalam sideways market 5,500-6,600
PT Samuel Sekuritas Indonesia 240
Technical Analysis William Mamudi, CMT
IHSG berhasil mencetak all-time high di 6,693 pada awal 2018. Namun tren naik patah, dan kini IHSG tertekan dalam throwback market . Flip level 5,500 menjadi level support IHSG sebelum technical rebound).
Secara teknikal klasik, kami memperkirakan 1H19 dinamika IHSG masih cenderung akan sideways. Breakout dan kembali uji all-time high bisa terjadi pada 2H19.
IHSG di 2018 : 2H18 pergerakan sideways. Breakout diprediksi terjadi pada 4Q18. Uji all-time high pada 2019
PT Samuel Sekuritas Indonesia 241
Technical Analysis William Mamudi, CMT
Analis Teknikal perkirakan IHSG masih akan bias sideways pada 2H18, dengan potensi breakout resisten 6,100 pada akhir tahun.
Rally bisa berlangsung pada awal 2019, tetapi belum cukup kuat untuk menuju all-time high. Kami memperkirakan IHSG barukembali uji all-time high pada pertengahan tahun.
Aset Penjaga Uptrend IHSG
Yield SUN10Yr terus bergerak dalam Tren Naik pada 2018, dari 6.2% sampai 8.8%. Di akhir tahun 2018, Yied SUN10Yr tertahan pada resisten 9.0%, dan potensi tertekan jika tidak breakout.
Pergerakan Yield SUN10Yr berbanding terbalik dengan IHSG. Bila Yield SUN10Yr turun maka IHSG akan naik. Hal ini menunjukkan investor asing membeli aset Indonesia baik Obligasi maupun Saham (IHSG). Kenaikan harga obligasi akan membuat yield obligasi (Yield SUN10yr) turun.
Rupiah berpotensi menguat pada awal 2019, menyusul patahnya uptrend channel USDIDR sepanjang 2H18. Penguatan Rupiah terhadap USD berpotensi sampai mendekati Rp13,600 – Rp14,000 / USD pada 1H19. Menjelang akhir tahun 2018, Rupiah masih berpotensi kembali berada di rentang Rp14,500-Rp15,000 / USD
Penguatan Rupiah mencerminkan Uptrend IHSG ataupun Tren Turun Yield SUN10Yr, kami memperkirakan tren yang steady pada 2019.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 242
Technical Analysis William Mamudi, CMT
Yield SUN10Yr
Rupiah
Komoditas Penting Di 2018
PT Samuel Sekuritas Indonesia 243
Technical Analysis William Mamudi, CMT
Coal XW1 terus bergerak downtrend pada 4Q18, dengan potensi uji USD102. Namun, secara history global demand pada coal cenderung menguat pada musim dingin, jadi kami memperkirakan akan adanya brekout dari downtrend channel.
Brent Oil breakdown dari uptrend channel sepanjang 2018. Dinamika Brent bias ke sideways, dengan basis support USD70/brl
Analis Teknikal perkirakan CPO Malaysia akan mengawali awal tahun 2019 dengan konsolidasi di level support MYR1,800 untuk kemudian menguat ke MYR2,200
Brent Oil
Keterangan :
Coal (XW1 Comdty)
CPO Malaysia
Sektor Penggerak Utama IHSG : Bank, Auto & MC, Oil&Gas dan Coal
PT Samuel Sekuritas Indonesia 244
Technical Analysis William Mamudi, CMT
IHSG vs Commodity SSI Sectoral Index
Di antara sektor Big Caps, Analis Teknikal meyakini Bank masih akan mendorong IHSG naik. Selain itu, Auto dan Mining Contractor masih lebih mungkin mendorong IHSG di tahun 2019 dibanding Consumer dan Cigarettes.
Untuk sektor berbasis Commodity, Analis Teknikal meyakini sektor Oil&Gas masih akan naik dan diikuti oleh kenaikan di sektor Metal. Sektor Coal kemungkinan baru berbalik pada pertengahan tahun. Sementara itu, sektor Metal dan CPO masih cenderung tertekan.
IHSG dan Big Caps SSI Sectoral Index
-35% -30% -25% -20% -15% -10%
-5% 0% 5%
10% 15% 20%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI Index SSI Bank SSI Cigarettes
SSI Consumer SSI Mining Contr SSI Auto
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI SSI Coal SSI Metal SSI Oil&Gas SSI CPO
Sektor Alternatif : Cement, Properti, Poultry dan Retail
PT Samuel Sekuritas Indonesia 245
Technical Analysis William Mamudi, CMT
IHSG vs Consumer SSI Sectoral Index
Dari sektor berbasis Infrastructure, Analis Teknikal masih netral akan sektor Cement, dan potensial bergerak pada pertengahan tahun, DI sisi lain, sektor Construction, Precast, dan Property belum menunjukkan tanda pembalikan arah.
Dari sektor berbasis Consumer, Technical Analyst menyukai sektor Poultry dan Retail. Sektor Media masih berpotensi turun. Sektor Healthcare kemungkinan mulai akan membaik.
IHSG dan Infrastructure SSI Sectoral Index
-50%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI SSI Cement SSI Construction
SSI Precast SSI Property
-60%
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI SSI Retail SSI Healthcare
SSI Media SSI Poultry
3 Saham Pilihan Utama : BBNI, UNTR, dan ASII sebagai Alpha Dari Pilihan Utama
PT Samuel Sekuritas Indonesia 246
Technical Analysis William Mamudi, CMT
Analis Teknikal perkirakan BBNI akan membentuk pola double bottom dengan neckline di 8,400. Breakout dari neckline ini akan mendorong BBNI kembali uji resisten 10,000.
Analis Teknikal meyakini UNTR akan melanjutkan dinamika sideways sepanjang 2018, dengan rentang 30,000-40,000. Target breakout secara teoritis bisa all-time high, dan mencapai 48,000-50,000.
TLKM membentuk pola double bottom pada level support 3,100, dan kami melihat potensi akan breakout. Target teknikal bisa kembali uji resisten 4,800.
UNTR : Sideways 30,000-40,000. Target breakout 48,000
Keterangan :
BBNI : Double bottom 6,800-8,400. Target uji resisten 10,000
TLKM : Double bottom 3,300-4,100. Target uji resisten 4,800
PT Samuel Sekuritas Indonesia 247
William Mamudi, CMT
Analis Teknikal meyakini saham auto (ASII), batubara (UNTR, PTBA), bank (BBNI, BBRI, BMRI, BBCA), migas (PGAS, ELSA) dan telekomunikasi (TLKM) akan Uptrend sepanjang tahun 2019 dan berpotensi Outperform IHSG
Saham LQ45 yang perlu diwaspadai karena Downtrend dan cenderung Underperform IHSG antara lain CPO (SSMS), metal (ANTM, INCO), konstruksi (ADHI, PTPP, WIKA, WSKT), properti (BKSL, LPKR), dan tembakau (GGRM, HMSP)
Saham LQ45 Yang Uptrend
Saham LQ45 Yang Downtrend
Technical Analysis
Daftar Saham LQ45 Yang Berpotensi Uptrend dan Outperform Di Tahun 2018
High Low ST MT LT
SSMS Agricultural Products 1260 (16.0) 47.2 1,545 1,005 ANTM Diversified Metals & Mining 680 8.8 19.3 1,015 600 INCO Diversified Metals & Mining 2920 1.0 16.3 4,720 2,570 ADHI Construction & Engineering 1125 (40.3) 1.8 2,510 1,100 PTPP Construction & Engineering 1330 (49.6) - 3,280 1,330 WIKA Construction & Engineering 1100 (29.0) 0.5 2,190 1,095
WSKT Construction & Engineering 1440 (34.8) 1.4 3,150 1,415 BKSL Real Estate Development 95 (26.9) 0.7 238 94 LPKR Real Estate Development 280 (42.6) 6.1 650 256
GGRM Tobacco 72300 (13.7) 30.5 86,400 66,125 HMSP Tobacco 3730 (21.1) 21.6 5,550 3,230
52-W Trading TrendCode Industry Sector Last %YTD %52W
High Low ST MT LTASII Automobile Manufacturers 7900 (4.8) 67.9 8,750 6,100
UNTR Coal & Consumable Fuels 33500 (5.4) 28.0 40,500 30,775 PTBA Coal & Consumable Fuels 4250 72.8 75.4 4,940 2,135 BBNI Diversified Banks 7325 (26.0) 18.6 10,175 6,675 BBRI Diversified Banks 3150 (13.5) 35.8 3,920 2,720 BMRI Diversified Banks 6850 (14.4) 23.5 9,050 6,175 BBCA Diversified Banks 23650 8.0 64.4 25,475 20,350
PGAS Gas Utilities 2220 26.9 52.8 2,860 1,505
ELSA Oil & Gas Equipment & Services 376 1.1 34.4 540 290 TLKM Integrated Telecommunication S 3850 (13.3) 51.3 4,419 3,250
TrendCode Industry Sector Last %YTD %52W 52-W Trading
Thank You
PT Samuel Sekuritas Indonesia
SSI Research
DISCLAIMERS : Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia