Karakterisasi dan Bioaktivitas Antikanker Metabolit Sekunder Spons Cinachyrella australiensis dan Cinachyrella sp. Dari Perairan Spermonde Sulawesi Selatan Characterization and Secondary Metabolite’s Anticancer Bioactivity of the Sponge Cinachyrella australiensis and Cinachyrella sp. from Spermonde Archipelago, South Sulawesi ABRAHAM RAHMAN P0700314403 SEKOLAH PASCASARJANA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Karakterisasi dan Bioaktivitas Antikanker Metabolit Sekunder
Spons Cinachyrella australiensis dan Cinachyrella sp. Dari Perairan Spermonde Sulawesi Selatan
Characterization and Secondary Metabolite’s Anticancer Bioactivity of the Sponge Cinachyrella australiensis and Cinachyrella sp.
from Spermonde Archipelago, South Sulawesi
ABRAHAM RAHMAN
P0700314403
SEKOLAH PASCASARJANA FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2018
Karakterisasi dan Bioaktivitas Antikanker Metabolit Sekunder
Spons Cinachyrella australiensis dan Cinachyrella sp. Dari Perairan Spermonde Sulawesi Selatan
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Doktor
Program Studi S3 Ilmu Kimia
Disusun dan diajukan oleh
ABRAHAM RAHMAN P0700314403
Kepada
Sekolah Pascasarjana Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin
Makassar
2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., atas
Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan penyusunan Disertasi ini, sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan S3 pada Program Studi Doktor Ilmu Kimia di
Universitas Hasanuddin Makassar.
Dalam proses penelitian dan penyusunan Disertasi ini, penulis banyak
menemukan kesulitan, kendala, rintangan, dan hambatan. Berkat bantuan
dari berbagai pihak maka pada akhirnya penulis dapat menyelesaikannya.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Nunuk Hariani Soekamto, MS. sebagai promotor, Ibu Dr.
Hasnah Natsir, M.Si. sebagai Kopromotor, Bapak Prof. Dr. Yana
Maolana Syah, MS. sebagai Kopromotor atas keihlasannya
meluangkan waktu dalam memberikan saran, koreksi, bimbingan
selama penelitian dan penulisan Disertasi ini.
2. Bapak. Prof. Dr. rer.nat Muharram, M.Si., Bapak Prof. Ahyar Ahmad,
Bapak Dr. Firdaus, MS., Ibu Dr. Paulina Taba, M. Phil., Ibu Dr.
Seniwati Dali, MS. sebagai penguji/penilai yang banyak memberrikan
petunjuk dan saran untuk penyempurnaan Disertasi ini.
3. Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas bantuan
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri 2014 dan Hibah
Penelitian Disertasi Doktor 2017.
4. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari yang telah memberikan
kesempatan mengikuti program S3.
5. Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Dekan Sekolah
Pascasarjana Unhas, Dekan FMIPA Unhas, Ketua Program Studi Ilmu
Kimia Sekolah Pascasarjana FMIPA Unhas beserta seluruh staf atas
dukungan yang diberikan dalam jenjang pendidikan Doktor.
6. Kepala Lab. Kimia Organik FMIPA Unhas, Kepala Lab. Fitokimia
Fakultas Farmasi Unhas, Kepala Lab. Bioarganik dan Organik Sintesis
FMIPA ITB Bandung, Kepala Lab. Kimia Organik Bahan Alam ITB
Bandung beserta seluruh staf atas dukungan fasilitas laboratorium
selama pelaksanaan penelitian.
7. Kepala Lab. Spektroskopi Massa dan NMR FMIPA ITB Bandung atas
bantuan pengukuran NMR dan HRMS isolat senyawa, Kepala Lab.
Anatomi dan Biologi Sel FKU Unpad Bandung khususnya bapak dr.
Andri Rezano, M.Kes., Ph.D. atas pengukuran aktivitas in vitro isolat
senyawa pada sel HeLa, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
Jakarta Utara khususnya bapak Tri Aryo Hadi, MSi. atas identifikasi
sampel spons.
8. Rekan-rekan mahasiswa selama penelitian di Lab. Kimia Organik
Unhas, di Lab. Bioarganik dan Organik Sintesis ITB, dan di Lab. Kimia
Organik Bahan Alam ITB mulai dari program S1, S2, dan S3 atas
tercinta, Adik-adikku tersayang dr. Suhartini Rahman SPOG., Dr. Andi
Abubakar Rahman, SIP., MSi., Andi Mulia Rahman, SP., MP. yang
senantiasa memberikan motivasi, doa, dan dukungannya.
10. Istriku tercinta Halijah, Am.Keb., SKM. atas segala doa, dukungan
dan pengorbanannya, Anak-anakku tersayang Andi Ramlah Avianti,
Andi Muhammad Said, Andi Nurismi Rahmani atas pengertiannya
selama penulis menempuh pendidikan doktor.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak sempat disebut
satu persatu.
Semoga Allah Swt. menerimanya sebagai amal ibadah atas semua
bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga hasil Disertasi ini
dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya pada ilmu kimia dan bidang kesehatan, Amin.
Makassar, 02 Juli 2018
Penulis
Abraham Rahman
ABSTRAK
ABRAHAM RAHMAN. Karakterisasi dan Bioaktivitas Antikanker Metabolit Sekunder Spons Cinachyrella australiensis dan Cinachyrella sp. dari Perairan Spermonde Sulawesi Selatan (dibimbing oleh Nunuk Hariani Soekamto, Hasnah Natsir, dan Yana Maolana Syah). Isolasi senyawa metabolit sekunder dari spons C. australiensis dan Cinachyrella sp. yang dikumpulkan dari perairan Spermonde Sulawesi Selatan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi metabolit sekunder, dan mengungkap potensi bioaktivitasnya terhadap sel HeLa. Metode karakterisasi yang digunakan dalam penelitian adalah spektroskopi NMR dan HRMS. Bioaktivitas senyawa antikanker diketahui melalui uji sitotoksik dan antiproliferasi terhadap sel line kanker serviks. Berdasarkan hasil karakterisasi, senyawa yang diperoleh adalah guneribol [1]; 3-hidroksi-3-metil-2-indolinon [2]; 3-karbonitril indol [3]; asam -3-(4-hidroksi fenil) propanoat [4]; 4-hidroksi benzonitril [5]; asam-4-metil benzoat [6]. Senyawa-senyawa tersebut baru pertama kali ditemukan pada spons genus Cinachyrella. Hasil uji bioaktivitas menunjukkan bahwa senyawa 1, 2, 3, dan 6 memiliki aktivitas antikanker terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 masing-masing 9,89; 6,42; 9,32 dan 5,45 ppm, sedangkan senyawa 4 dan 5 dengan nilai IC50 masing-masing 12,98 dan 20,63 ppm tidak aktif terhadap sel HeLa. Kata kunci : Cinachyrella, guneribol, 3-hidroksi-3-metil-2-indolinon,
3-karbonitril indol, asam-3-(4-hidroksi fenil) propanoat, 4-hidroksi benzonitril, asam-4-metil benzoat, sel line kanker serviks.
ABSTRACT
Abraham, Characterization and Secondary Metabolite’s Anticancer Bioactivity of the Sponge Cinachyrella australiensis and Cinachyrella sp. from Spermonde Archipelago, South Sulawesi (supervised by Nunuk Hariani Soekamto, Hasnah Natsir, and Yana Maolana Syah). Isolation of secondary metabolites of C. australiensis and Cinachyrella sp. obtained from Spermonde Archypelago, South Sulawesi has been done. This research aims to characterize secondary metabolites, and reveal their potential bioactivity as anticancer toward HeLa cells. The characterization methods of secondary metabolites used in the study were NMR and HRMS spectroscopy. The bioactivity of the anticancer compounds was performed by cytotoxic and antiproliferation assay against cervical cancer cell lines. Based on the characterization, compopunds obtained were guneribol [1]; 3-hydroxy-3-methyl-2-indolinone [2]; Indole-3-carbonitrile [3]; 3-(4-hydroxy phenyl) propanoic acid [4]; 4-hydroxy benzonitrile [5]; 4-methyl benzoic acid [6]. The compounds were firstly found from the sponges of the Cinachyrella genus. The bioactivity assay showed that compounds 1, 2, 3, and 6 had anticancer activity against HeLa cells with IC50 values 9.89; 6.42; 9.32 and 5.45 ppm respectively, whereas compouns 4 and 5 with the IC50 values 12.98 and 20.63 ppm respectively are not active against HeLa cells.
bis-(2-etilheksil) ftalat [53]. Wahidullah, et al. (2015) mengidentifikasi
14
senyawa 52, 53 dan diisobutil ftalat [54] dari spons C. cavernosa dengan
GC-MS.
C. Bioaktivitas Senyawa dan Ekstrak Spons Cinachyrella.
Beberapa peneliti mempelajari aktivitas biologi komponen senyawa
dan ekstrak spons genus Cinachyrella, ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1.Biokativitas Beberapa Komponen Senyawa dan Ekstrak Spons Cinachyrella
No Spons Komponen
Senyawa/Ekstrak Bioaktivitas
1. C. australiensis (3E)-kolest-4-en-3,6-dion-3-oksim [35] (Xiao, et al., 2005)
sitotoksik tehadap virus hepatitis B.
2 Cinachyrella sp. cinachyramin [47] (Shimogawa, et al., 2006)
menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa S3 dengan IC50 6.8 mg/mL.
3. C. carvenosa Keramid 1 [55] dan 2 [56] (Lakshmia, et al., 2008)
berperan penting sebagai tumor suppressor yang kuat (molekul signaling) yakni mendorong apoptosis dan induksi yang menghambat siklus sel.
4. Cinachyrella sp. Ekstrak air (Marinho. et al., 2008)
menunjukkan aktivitas terhadap resistensi bakteri dengan spektrum yang luas seperti Staphylococcus aureus, koagulase negatif staphylococci dan Enterococcus faecalis.
15
5. C. enigmatica enigmazol A [57] (Oku, et al., 2010)
menunjukkan sitotoksik yang signifikan terhadap NCi 60-sel line screen antitumor, dengan rata-rata GI50 1.7 mM.
6. C. tarentine ekstrak diklorometan dan etanolnya (El-Amraoui, et al., 2010)
menunjukkan aktivitas antijamur yang kuat.
7. C. apion Lektin (Rabelo, et al., 2012)
menunjukkan potensi antiproliferatif terhadap sel line tumor.
8. Cinachyrella sp. Cinanthrenol A [36] (Machida et al., 2014).
menunjukkan aktivitas estrogen.
9. Cinachyrella sp. ekstrak etanol (Nurhayati. et al., 2014b).
sitotoksik terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 897,809 μg/mL, tetapi tidak toksik terhadap sel T47D, WiDr dan Vero.
4 fraksi dari ekstrak etanol (Nurhayati. et al., 2014b).
sitotoksik terhadap sel T47D dengan nilai IC50 F1 (82,744 μg/mL); F2 (163,679 μg/mL); F3 (66,522 μg/mL) dan F4 (333,026 μg/mL). F3 pada 31,5 μg/mL menghambat proliferasi sel T47D pada inkubasi 24 jam
10. Cinachyrella sp 1,4,9-triazatrisiklo-[7,3,1,0]-trideka-3,5(13),10-trien -8-ol [48]. (Nurhayati, et al., 2014a).
Senyawa [48] menunjukkan mekanisme seluler terhadap sel T47D dengan nilai IC50 123.18 μg/mL, penghambatan proliferasi seluler pada inkubasi 48 jam, menginduksi apoptosis 11,77%, dan menghambat siklus sel pada fase sub-G1 5,87% dan fase G2/M 50,5% (Nurhayati, et al., 2015a).
Uji in vitro senyawa [48] menginduksi penghambatan siklus sel pada fase sub-G1 dan G2/M. Pendekatan molekular docking menunjukkan senyawa [48] menghambat enzim cdk2. Kekuatan interaksi antara [48] dan cdk2 (nilai docking = -65,43) lebih stabil dibanding interaksi antara doxorubicin dan cdk2 (-36,59) (Nurhayati. et al., 2015b).
16
D. Toksisitas
Toksisitas merupakan potensi suatu bahan kimia untuk dapat
menyebabkan kerusakan ketika senyawa tersebut mengenai atau masuk
ke dalam tubuh hewan uji. Pengujian toksisitas suatu sampel dapat
dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) sebagai uji
pendahuluan untuk penapisan aktivitas farmakologis suatu sampel,
maupun skrining senyawa bioaktif antikanker (McLaughlin and Rogers,
1998). Hasil yang diperoleh dihitung sebagai nilai Lethal Concentration
50% (LC50) ekstrak uji, yaitu jumlah dosis atau konsentrasi ekstrak uji
yang dapat menyebabkan kematian larva udang sejumlah 50% setelah
masa inkubasi 24 jam (Meyer, et al., 1982). Secara spesifik kategori
toksisitas suatu ekstrak adalah:
Tabel 2. Tingkat Toksisitas Ekstrak sesuai kriteria Meyer et al. (1982).
Nilai LC50 (ppm) Aktivitas Toksik
Kurang dari 30 Sangat toksik 30 – 1000 Toksik
Lebih dari 1000 Tidak toksik
E. Antioksidan
Tubuh manusia mempunyai sistem antioksidan yang diproduksi
secara kontinyu untuk menangkal atau meredam radikal bebas. Bila
jumlah senyawa radikal bebas melebihi jumlah antioksidan alami dalam
tubuh maka radikal bebas akan menyerang komponen lipid, protein dan
DNA. Sehingga dibutuhkan asupan antioksidan yang dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas (Antolovich, et al., 2002).
Antioksidan merupakan senyawa reduktor yang mampu menginaktivasi
17
reaksi oksidasi dengan mencegah terbentuknya radikal melalui pemberian
elektron (elektron donor) (Molyneux, 2004). Salah satu metode yang
umum digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan adalah dengan
radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) (Antolovich, et al., 2002).
Parameter untuk menginterpretasikan hasil pengujian DPPH adalah
dengan nilai IC50. Nilai IC50 merupakan konsentrasi larutan sampel yang
mampu mereduksi aktivitas DPPH sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50
berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan (Molyneux, 2004). Secara
spesifik kategori aktivitas antioksidan suatu ekstrak adalah:
Tabel 3. Aktivitas Antioksidan Ekstrak sesuai kriteria Molyneux (2004)
Nilai IC50 (ppm) Aktivitas Antioksidan
Kurang dari 50 Sangat kuat 50 – 100 Kuat
100 – 150 Sedang 150 – 200 Lemah
Lebih dari 200 Sangat lemah
F. Sitotoksik
Sitotoksik adalah sifat toksik atau beracun yang dimiliki oleh suatu
ekstrak atau senyawa tertentu terhadap sel hidup. Uji sitotoksik adalah
suatu uji in vitro yang dilakukan menggunakan kultur sel untuk
menentukan potensi ketoksikan suatu ekstrak atau senyawa terhadap sel
berdasarkan parameter nilai IC50 (Sismindari, 2003). Dua metode umum
yang digunakan untuk uji sitotoksik adalah metode perhitungan langsung
(direct counting) dengan menggunakan trypan blue dan metode MTT.
Semakin besar nilai IC50, semakin banyak kristal formazan yang terbentuk
(kristal ini memberi warna ungu), maka semakin tinggi nilai absorbansinya
18
pada ELISA reader, mengindikasikan mortalitas yang rendah karena
semakin banyak sel yang hidup, sehingga ekstrak atau senyawa tersebut
semakin tidak toksik (Lasisi and Idowu, 2011).
G. Proliferasi
Proliferasi adalah fase sel saat mengalami siklus sel yang
berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik) tanpa hambatan. Siklus
sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah
DNA kromosom yang cukup banyak dan untuk menghasilkan dua sel
anakan yang identik secara genetik. Sel-sel normal akan mati dengan
sendirinya tanpa ada efek peradangan melalui proses apoptosis, ini
merupakan suatu proses kematian sel melalui digesti enzimatik oleh
dirinya sendiri dan mekanisme yang efisien untuk mengeliminasi sel yang
tidak diperlukan dan mungkin berbahaya bagi tubuh. Program terminasi
sel ini penting untuk menjaga homeostasis perkembangbiakan sel, dengan
program ini dapat diatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh
secara fungsional dan menempati tempat yang tepat dengan umur
tertentu (Wargasetia, 2008). Pada sel-sel kanker, sel mengalami
metastasis. Sel kanker akan terus hidup meski seharusnya mati (immortal)
(Schneiders, et al., 2009). Sel yang rusak dapat terus membelah tanpa
batas, yang akhirnya menjadi kanker (Beesoo, et al., 2014)
19
H. Kerangka Pikir
Demospongiae merupakan jenis spons laut yang terbanyak di
Indonesia, seperti spons Cinachyrella. Sebagai organisme laut, spons
merupakan sumber metabolit sekunder yang seringkali memiliki struktur
unik atau baru dan gugus fungsi yang tidak biasa ditemukan pada
organisme teresterial. Spons Cinachyrella merupakan genus terbesar
pada famili Tetillidae. Beberapa komponen senyawa ditemukan pada
spons genus Cinachyrella. Senyawa 35 merupakan steroid baru yang
beranggotakan 27 atom karbon dengan aktivitas sitotoksik terhadap virus
hepatitis B. Steroid ini memiliki keunikan pada kerangka molekulnya
dengan adanya gugus oxim di C-3 dan gugus keton di C-6. Senyawa 36
merupakan steroid baru yang mengandung fenantren dan sistem spiro
[2,4] heptan dengan aktivitas estrogen. Senyawa 47 merupakan suatu
alkaloid baru dengan aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa. Kerangka
molekul alkaloid ini mirip dengan quinolin dan isoquinolin tanpa ikatan
rangkap terkonjugasi.
Senyawa 48 merupakan senyawa alkaloid turunan cinasiramin.
Senyawa 48 menunjukkan mekanisme seluler terhadap sel T47D,
penghambatan proliferasi seluler pada inkubasi 48 jam, menginduksi
apoptosis dan menghambat siklus sel. Pendekatan molekular docking
menunjukkan, senyawa 48 menghambat enzim cdk2. Kekuatan interaksi
antara senyawa 48 dan cdk2 (nilai docking = -65,43) lebih stabil dibanding
interaksi antara doxorubicin dan cdk2 (-36,59). Senyawa keramid [55] dan
20
[56] merupakan suatu spingolipid baru dengan aktivitas yang mendorong
apoptosis dan induksi yang menghambat siklus sel. Senyawa keramid ini
memiliki gugus hidroksi yang lebih banyak dan tidak memiliki ikatan
rangkap C-C. Senyawa 57 merupakan suatu makrolida baru dengan
aktivitas sitotoksik terhadap sel line NCI 60. Makrolida ini memiliki
keunikan pada cincin laktonnya yang dibangun oleh ester siklik dan eter
siklik serta terdapat subtituen asam fosfat. Senyawa-senyawa yang telah
diisolasi dari spons genus Cinachyrella sebagian besar adalah golongan
steroid dan alkaloid dengan bioaktivitas umumnya sebagai antikanker
termasuk pada sel HeLa
Spons Cinachyrella ditemukan pula di perairan Spermonde Sulawesi
Selatan. Metabolit sekunder yang dihasilkan spons tersebut dapat berupa
komponen steroid dan alkaloid yang berbeda dari yang telah ditemukan
sebelumnya karena pengaruh kondisi lingkungan yang berbeda. Akan
tetapi hingga tahun 2016 belum ada laporan informasi kimia maupun
aktivitas antikanker spons Cinachyrella dari Perairan Spermonde
khususnya C. australiensis dan Cinachyrella sp.
Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi metabolit sekunder spons
C. australiensis dan Cinachyrella sp. dari perairan Spermonde yang
diawali dengan ekstraksi sampel spons dengan pelarut organik. Ekstrak
dengan aktivitas toksik dan antioksidan yang terbaik dipisahkan dan
dimurnikan dengan teknik kromatografi. Struktur senyawa-senyawa murni
yang diperoleh ditetapkan melalui analisis spektrum NMR dan HRMS.
21
Bioaktivitas in vitro senyawa-senyawa murni sebagai antikanker
ditentukan melalui uji sitotoksik dan antiproliferasi terhadap sel HeLa. Jalur
biogenesis Isolat senyawa diusulkan sesuai dengan biosintesis senyawa-
senyawa metabolit sekunder. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
dasar bagi penelitian selanjutnya baik dalam bidang kimia sebagai model
untuk sintesis senyawa dengan bioaktivitas yang lebih baik maupun dalam
bidang kesehatan untuk memperoleh obat antikanker baru dari derivat
senyawa bahan alam laut yang lebih aman dalam pemakaiannya. Secara
garis besar bagan kerangka pikir disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian
Komponen Senyawa (steroid dan alkaloid)
Bioaktivitas antikanker (sel HeLa)
Spons Cinachyrella
Spons C. australiensis dan Cinachyrella sp. di perairan Spermonde Sulawesi Selatan
Ekstrak Spons dengan aktivitas Toksik dan Antioksidan
Isolat Senyawa Murni
Struktur Senyawa Bioaktivitas Antikanker Senyawa
Usulan Jalur Biogenesis Senyawa
~ Sintesis senyawa dengan bioaktivitas antikanker yang lebih baik ~ Obat antikanker baru yang lebih aman dalam pemakaiannya
22
I. Hipotesis
Spons C. australiensis dan Cinachyrella sp. dari perairan Spermonde
Sulawesi Selatan mengandung komponen kimia seperti steroid dan
alkaloid yang memiliki bioaktivitas antikanker terhadap sel HeLa.
23
BAB III.
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2015 sampai
November 2017. Lokasi pengambilan sampel spons adalah di perairan
Spermonde Sulawesi Selatan. Proses ekstraksi dan uji bioaktivitas ekstrak
(uji toksisitas dan uji antioksidan) dilakukan di Laboratorium Kimia Organik
Fakultas MIPA Unhas dan Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi
Unhas Makassar. Pemisahan dan pemurnian senyawa serta analisis
spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (NMR) dan High Resolution
Mass Spectrometry (HRMS) dilakukan di Laboratorium Kimia Organik
FMIPA ITB Bandung. Uji sitotoksik dan antiproliferasi senyawa murni
dilakukan di Laboratorium Anatomi dan Biologi Sel FKU Unpad Bandung.
B. Alat dan Bahan
Spektrum NMR diukur menggunakan Agilent 500 MHz, NMR Proton
(1H-NMR) 500 MHz dan NMR Karbon (13C-NMR) 125 MHz. Spektrum
massa resolusi tinggi diukur dengan HRESI-MS Waters LCT Premier XE
detektor TOF. Penentuan titik leleh dengan alat penetapan titik leleh
Fisher Johns 120 V, 1.4 A, 60/60 Hz seri 4631.
Analisis kromatografi vakum cair (KVC) dengan adsorben Si gel
Merck 60 GF254, kromatografi radial (KR) menggunakan alat kromatotron
dengan Si gel Merck 60 PF254, dan analisis kromatografi lapis tipis (KLT)
24
pada plat berlapis Si gel Merck Kieselgel 60 F254. Pereaksi penampak
noda digunakan larutan asam sulfat 5%.
Ekstraksi dan kromatografi menggunakan pelarut metanol, etil asetat,
dan n-heksan teknis yang telah didestilasi. Untuk kromatografi digunakan
pula aseton teknis yang telah didestilasi, kloroform dan diisopropil eter
berkualitas pro analis (pa).
Uji toksisitas digunakan metanol (pa), garam dapur, aquades, telur
Artemia salina, inkubator dengan aerator dan lampu pijar 40 watt. Uji
antioksidan digunakan DPPH dan metanol (pa), serapannya diukur
dengan UV-Vis Agilent 8453.
Uji sitotoksik dan antiproliferasi digunakan sel line kanker serviks
HeLa dari American Type Culture Collection, RPMI-1640, MTT, DMSO,
4. Keenam senyawa [1, 2, 3, 4, 5, 6] bersifat sitotoksik terhadap sel
HeLa dengan nilai IC50 berturut-turut 9,89; 6,42; 9,32; 12,98; 20,63
dan 5,45 ppm. Analisis antiproliferasi menunjukkan bahwa empat
senyawa [1, 2, 3, 6] memiliki aktivitas antikanker terhadap sel HeLa
dengan nilai IC50 < 10 ppm.
5. Senyawa 1 terbentuk melalui jalur asam mevalonat yang
menghasilkan kolesterol kemudian mengalami reduksi membentuk
senyawa 1. Senyawa 2 dan 3 terbentuk dari 3-metil indol yang
merupakan hasil degradasi asam amino triptopan. 3-metil indol
mengalami beberapa tahap oksidasi dan membentuk senyawa 2.
3-metil indol mengalami pelepasan elektron kemudian berikatan
dengan gugus NH3 membentuk senyawa 3.
B. SARAN.
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan guna mewujudkan obat antikanker
baru dari bahan alam laut, mulai dari sintesis senyawa dengan
aktivitas antikanker terhadap sel HeLa, dilanjutkan dengan uji in vivo
guna mengetahui aktivitas senyawa pada jaringan kanker, hingga uji
pra klinis dan klinis pada bidang medis.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan uji bioaktivitas yang lain, sehingga
potensi senyawa dari spons Cinachyrella dengan spektrum yang lebih
luas dapat diketahui.
53
DAFTAR PUSTAKA
Abd El-Hady, F.K., Abdel-Aziz, M.S., Shaker, K.H., El-Shahid, Z.A.,
Ibrahim, L.S. 2015. Antioxidant, Acetylcholinesterase and α-Glucosidase Potentials of Metabolites from the Marine Fungus Aspergillus unguis RSPG_204 Associated with the Sponge (Agelas sp.) Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res. 30(1), No. 48, 272-278.
Abraham, Soekamto, N.H., Natsir, H., Syah, Y.M. 2016. Studi Pendahuluan Ekstrak Lapisan Air Spons Genus Cinachyrella Asal Perairan Spermonde Sulawesi Selatan. Buku Abstrak Simposium Nasional Kimia Bahan Alam Indonesia XXIV, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 17-19 Oktober, 59.
Abraham, Syah, Y.M., Natsir, H., Soekamto, N.H. 2017. Anticancer Pre-screening of Marine Sponge Cinachyrella Extract From Spermonde Archipelago, South Sulawesi, Indonesia. Res. J. Pharm. Biol. Chem. Sci. 8(4): 833-837.
Abraham, Syah, Y.M., Natsir, H., Soekamto, N.H. 2018. Benzene derivatives from the marine sponges Cinachyrella. J. Phys. Conf. Ser. 979. 012022. 1-4.
Ahmad, A. 2012. Pendekatan Biokimia dan Medisinal Senyawa Kimia Obat. Dua Satu Press. ISBN: 978-602-18631-1-4
Aiello, A., Fattorusso, E., Magno, S., Menna, M., and Panzini, M. 1991. Steroids of The Marine Sponge Cinachyra tarentina : Isolation of Cholest-4-ene-3,6-dione and (24R)-24- Ethylcholest-4-ene-3,6-dione. J. Nat. Prod. 54(1): 281-285.
Albrecht C.F., Chorn D.J., dan Wessels P.L. 1989. Detection of 3-Hydroxy-3-Methyloxindole in Human Urine. Life Sci. 45(12) : 1119-1126.
Amir, I. dan Budiyanto, A. 1996. Mengenal Spons Laut (Demospongiae) Secara Umum. Oseana. XXI(2) : 15-31.
Antolovich, M., Prenzler, P.D., Patsalides, E., McDonanald, S., Robards, K. 2002. Methods for testing antioxidant activity. Analyst. 127 : 183–198.
Barnathan, G., Miralles, J., Njinkoue, J.M., Mangoni, A., Fattorusso, E., Debitus, C., Esnault, N.B., and Kornprobst, J.M. 1992. Sterol Composition of Three Marine Sponge Species from the Genus Cinachyrella. Comp. Biochem. Physiol. 103B(4) : 1043-1047.
54
Barnathan, G., Genin, E., Velosaotsy, N.E., Kornprobst, J.M., Al-Lihaibi, S., Al-Sofyani, A., Nongonierma, R. 2003. Phospholipid fatty acids and sterols of two Cinachyrella sponges from the Saudi Arabian Red Sea: comparison with Cinachyrella species from other origins. Comp. Biochem. Physiol. Part B. 135 : 297-308.
Beesoo, R., Vidushi, N.-B., Bhagooli, R., Bahorun, T. 2014. Apoptosis inducing lead compounds isolated from marine organisms of potential relevance in cancer treatment. Mutat. Res. 768 : 84–97.
Bell, J.J. 2008. Sponges as agents of biological disturbance. Mar. Ecol. Prog. Ser. 368 : 127–135.
Bergquist, P.R., Hofheinz, W., and Oesterhelt, G. 1980. Sterol Composition and the Classification of the Demospongiae. Biochem. Syst. Ecol. 8 : 423-435.
Carlson, R.M.K., Popov, S., Massey, I., Delseth, C., Ayanoglu, E., Varkony, T.H., and Carl Djerassi, C., 1978. Minor and Trace Sterols in Marine Invertebrates. VI. Occurrence and Possible Origins of Sterols Possessing Unusually Short Hydrocarbon Side Chains. Bioorg. Chem. 7 : 453-479.
Castell, J.V., Gomez-Lechon, M.J., Ponsoda, X., and Bort, R. 1997. In vitro Investigation of Molecular Mechanisms of Hepatotoxicity. Arch. Toxicol. 19 : 313-321.
Chambers, K., Padovan, A., Alvarez, B., and Gibb, K. 2013. Microbial signatures can help distinguish moon sponges (family Tetillidae) from Darwin Harbour, Australia. Mar. Freshwater Res.
Chankeshwara, S.V., Chebolu, R., and Chakraborti, A.K. 2008. Organocatalytic Methods for Chemoselective O-tert-Butoxycarbonylation of Phenols and Their Regeneration from the O-t-Boc Derivatives. J. Org. Chem. 73 : 8615–8618.
Chen. Y-S., Cheng. M-J., Hsiao. Y., Hing-Yuen Chan. H-Y., Hsieh. S-Y., Chang. C-W., Liu. T-W., Chang. H-S., and Chen. I-S. 2015. Chemical Constituents of the Endophytic Fungus Hypoxylon sp. 12F 0687 Isolated from Taiwanese Ilex formosana. Helv. Chim. Acta. 98 : 1167-1176
Cleary, D.F.R., Becking, L.E., de Voogd, N.J., Renema, W., de Beer, M., van Soest, R.W.M., Hoeksema, B.W. 2005. Variation in the diversity and composition of benthic taxa as a function of distance offshore, depth and exposure in the Spermonde Archipelago, Indonesia. Estuar. Coast. Shelf Sci. 65 : 557-570.
55
D’Agostino J., Zhuo X., Shadid M., Morgan D.G., Zhang X., Humphreys W.G., Yue-Zhong S., Yost G.S., and Ding X. 2009. The Pneumotoxin 3-Methylindole Is a Substrate and a Mechanism-Based Inactivator of CYP2A13, a Human Cytochrome P450 Enzyme Preferentially Expressed in the Respiratory Tract. Drug Metab. Dispos. 37(10) : 2018-2027.
Dewick P.M., 2009. Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach, 3rd Edition. John Wiley & Sons, Ltd. ISBN: 978-0-470-74168-9
El-Amraoui, B., Biard, J.-F., Uriz, M.J., Rifai, S., Fassouane, A. 2010. Antifungal and antibacterial activity of Porifera extracts from the Moroccan Atlantic coasts. J. de Mycol. Méd. 20 : 70—74.
Fu X. dan Schmitz F. J. 1995. Chemical Constituents of Halophilic Facultatively Anaerobic Bacteria, 1. J. Nat. Prod. 58(12) : 1950-1954
He H., Ma Z., Wang Q., Liu Y., and Xu H. 2015. Chemical constituents of the mangrove-associated fungus Capnodium sp. SZ-F22. A new eremophilane sesquiterpene. Nat. Prod. Res. 1-6.
Hochmuth, T., Niederkruger, H., Gernert, C., Siegl, A., Taudien, S., Platzer, M., Crews, P., Hentschel, U., and Piel, J. 2010. Linking Chemical and Microbial Diversity in Marine Sponges: Possible Role for Poribacteria as Producers of Methyl-Branched Fatty Acids. ChemBioChem. 11: 2572 – 2578.
Huffard C.L., Erdmann M.V., Gunawan T.R.P. 2012. Geographic Priorities for Marine Biodiversity Conservation in Indonesia. ResearchGate (Online). (http://www.researchgate.net/ publication/263083689. diakses 31 Desember 2015)
Iwamaru, A., Szymanski, S., Iwado, E., Aoki, H., Yokoyama, T., Fokt, I., Hess, K., Conrad, C., Madden, T., Sawaya, R., Kondo, S., Priebe, W., and Kondo, Y. 2007. A novel inhibitor of the STAT3 pathway induces apoptosis in malignant glioma cells both in vitro and in vivo. Oncogene. 26 : 2435–2444.
Kamenarska, Z., Yalcın, F.N., Ersöz, T., Calis¸ I., Stefanov K., and Popov, S., 2002. Chemical Composition of Cystoseira crinita Bory from the Eastern Mediterranean. Z. Naturforsch. 57c : 584-590.
Kappel, H. 2011. Henrietta Lacks and Her ―Immortal‖ Cells. Dartmouth Undergrad. J. Sci. 12-13.
Lakshmi, V., Raghubir, R. and Gupta, P. 2008. New ceramides from the sponge Cinachyra cavernosa. J. of Asian Nat. Prod. Res. 10(8) : 747-751.
56
Lanza D.L., Code E., Crespi C.L., Gonzalez F.J., and Yost G.S. 1999. Specific Dehydrogenation of 3-Methylindole and Epoxidation of Naphthalene by Recombinant Human CYP2F1 Expressed in Lymphoblastoid Cells. Drug Metab. Dispos. 27(7) : 798-803.
Lasisi, A. and Idowu, O. 2011. In vitro anthelmintic and cytotoxic activities of extracts from the stem barks of Berlinia confusa (C. Hoyle) and identification of its active constituents. J. of Saudi Chem. Soc. 18 : 939–944.
Li K., Li X.M., Wang B.G. 2008. Chemical constituents of the red alga Grateloupia turuturu. J. Biotechnol. 136, Supplement, S598-S599
Li, Li-Ya., Deng, Zhi-Wei., Li, Jun., Fu, Hong-Zheng., Lin, Wen-Han. 2004. Chemical Constituents from Chinese Marine Sponge Cinchyrella australiensis. J. of Peking Univ. (Health Sci.). 36(1) : 12-17.
Machida, K., Abe, T., Arai, D., Okamoto, M., Shimizu, I., de Voogd, N.J., Fusetani, N., and Nakao, Y. 2014. Cinanthrenol A, an Estrogenic Steroid Containing Phenanthrene Nucleus, from a Marine Sponge Cinachyrella sp. Org. Lett. 16 : 1539−1541
Marinho, P.R., Muricy,G.R.S., Silva, M.F.L., deMarval, M.G., Laport M.S. 2010. Antibiotic-resistant bacteria inhibited by extracts and fractions from Brazilian marine sponges. Revista Brasileira de Farmacognosia Brazilian J. Pharm. 20(2) : 267-275.
McLaughlin, J.L. and Rogers, L.L. 1998. The Use of Biological Assays to Evaluate Botanicals. Drug Inf. J. 32 : 513-524.
Meyer, B.N., Ferrigni, N.R., Putnam, J.E., Jacobsen, L.B., Nichols, D.E., McLaughlin, J.L. 1982. Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay for active Plant Constituets. J. Med. Plant Res. 45 : 31-34.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol. 26(2) : 211-219.
Muaja, A. D., Koleangan, H. S. J., Runtuwene, M. R. J. 2013. Uji
Toksisitas dengan Metode BSLT dan Analisis Kandungan Fitokimia Ekstrak Daun Soyogik (Saurauia bracteosa DC) dengan Metode Soxhletasi. J. Mipa Unsrat Online. 2(2) : 115-118.
Muller, W.E.G., Sanja, P-O., Cetkovic, H., Gamulin, V., Schröder, H.C., Kropf, K., Moss, C., Korzhev, M., Bärbel, D-S., Müller, I.M. 2004. Molecular markers for germ cell differentiation in the demosponge Suberites domuncula. Int. J. Dev. Biol. 48 : 293-305.
Nemoto, K., Yoshida, H., Egusa, N., Morohashi, N., and Hattori, T. 2010. Direct Carboxylation of Arenes and Halobenzenes with CO2 by the Combined Use of AlBr3 and R3SiCl. J. Org. Chem. 75 : 7855–7862.
Nobili, S., Lippi, D., Witort, E., Donnini, M., Bausi, L., Mini, E., Capaccioli, S. 2009. Natural compounds for cancer treatment and prevention. Pharmacol. Res. 59 : 365–378.
Nurhayati, A.P.D., Pratiwi, R., Wahyuwono, S., Istriyati., Fadlan, A., Syamsudin. 2014a. Isolation and Identification of Alkaloid Compound of Marine Sponge Cinachyrella sp. (Family Tetillidae). J. of Adv. Bot. Zool. 2(1) : 1-4.
Nurhayati, A.P.D., Pratiwi, R., Wahyuono, S., Istriyati., and De Voogt, N.J. 2014b. The Anticancer Activity of Marine Sponge Cinachyrella sp. (Family Tetillidae). IPTEK, J. Technol. Sci. 25(3) : 71-77.
Nurhayati, A.P.D., Pratiwi, R., Wahyuono, S., Istriyati., Abdillah, S. 2015a. Cellular mechanism of anti-cancerous activity in active marine sponge Cinachyrella anomala against T47D cell. Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci. 4(3): 785-791.
Nurhayati, A.P.D., Pratiwi, R., Wahyuono, S., Istriyati., Purnomo, H., Abdillah, S. 2015b. In Vitro Test and Molecular Docking of Alkaloid Compound in Marine Sponge Cinachyrella anomala against T47D Cell Cycle. J. Marine Sci. Res. Dev. 5:2.
Oku, N., Takada, K., Fuller, R.W., Wilson, J.A., Peach, M.L., Pannell, L.K., McMahon, J.B., and Gustafson, K.R. 2010. Isolation, Structural Elucidation, and Absolute Stereochemistry of Enigmazole A, a Cytotoxic Phosphomacrolide from the Papua New Guinea Marine Sponge Cinachyrella enigmatica. J. Am. Chem. Soc. 132 : 10278-10285.
Palermo, J.A., Brasco, M.F.R., Hughes, E.A., Seldes, A.M., Balzaretti, V.T., and Cabezas, E., 1996. Short side chain sterols from the tunicate Polizoa opuntia. Steroids. 61 : 2-6.
58
Perdicaris, S., Vlachogianni, T. and Valavanidis, A. 2013. Bioactive Natural Substances from Marine Sponges: New Developments and Prospects for Future Pharmaceuticals. Nat. Prod. Chem. Res. 1(1) : 1-8.
Rabelo, L., Monteiro, N., Serquiz, R., Santos, P., Oliveira, R., Oliveira, A., Rocha, H, Morais, A.H., Uchoa, A., and Santos, E. 2012. A Lactose-Binding Lectin from the Marine Sponge Cinachyrella apion (CaL) Induces Cell Death in Human Cervical Adenocarcinoma Cells. Mar. Drugs. 10 : 727-743.
Rachmat, R. 2007. SPONS INDONESIA KAWASAN TIMUR Keragaman,Distribusi, Kelimpahan, dan Kandungan Metabolit Sekundernya. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 33 : 123 – 138.
Rezano, A., Kuwahara, K., Yamamoto-Ibusuki, M., Kitabatake, M., Moolthiya, P., Phimsen, S., Suda, T., Tone, S., Yamamoto, Y., Iwase, H., and Sakaguchi, N. 2013. Breast cancers with high DSS1 expression that potentially maintains BRCA2 stability have poor prognosis in the relapse-free survival. BMC Cancer. 13(562) : 1-12
Rodriguez, P.R.D., Muricy, G. 2007. A new species of Cinachyra (Demospongiae: Tetillidae) collected by Project REVIZEE off Espírito Santo State, SE Brazil. Porifera Research: Biodiversity, Innovation and Sustainability. 547-553.
Rodriguez, J., Nunez, L., Peixinho, S., and Jimenez, C. 1997. Isolation and Synthesis of the First Natural 6-Hydroximino-4-en-3-one Steroids from the Sponges Cinachyrella spp. Tetrahedron Lett. Pergamon. 38(10) : 1833-1836.
Rützler, K. dan Smith, K.P. 1992. Guide to Western Atlantic Species of Cinachyrella (Porifera: Tetillidae). Proc. Biol. Soc. Wash. 105(1) : 148-164
Schneiders, U.M., Schyschka, L., Rudy, A.,Vollmar, A.M. 2009. BH3-only proteins Mcl-1 and Bim as well as endonuclease G are targeted in spongistatin 1–induced apoptosis in breast cancer cells. Mol. Cancer Ther. 8(10) : 2914-2925.
Schupp, P., Eder, C., Paul, V., Proksch, P. 1999. Distribution of secondary metabolites in the sponge Oceanapia sp. and its ecological implications. Mar. Biol. 135 : 573-580.
59
Selvasundhari, L., Babu, V., Jenifer, V., Jeyasudha, S., Thiruneelakandan, G., Sivakami, R., and Anthoni, S.A. 2014. In Vitro Antioxidant Activity of Bark Extracts of Rhizophora mucronata. Sci. Technol. Arts. Res. J. 3(1) : 21-25.
Shimogawa, H., Kuribayashi, S., Teruya, T., Suenaga, K., and Kigoshi, H. 2006. Cinacchyramine, the novel alkaloid possessing a hydrazone and two aminals from Cinachyrella sp. Tetrahedron Lett. 47 : 1409-1411.
Sismindari. 2003. Cytotoxic effects of methanol extract isolated from Erythrina fusca Lour leaves on cancer cell-lines. Berkala llmu Kedokferan. 35(2) : 75-78.
Skiles G.L., Adams J.D, Yost Jr., and G.S. 1989. Isolation and Identification of 3-Hydroxy-3-methyloxindole, the Major Murine Metabolite of 3-Methylindole. Chem. Res. Toxicol. 2(4) : 254-259.
Szitenberg A., Becking L.E., Vargas S., Fernandez J.C.C, Santodomingo N., Wörheide G., Ilan M., Kelly M., Huchon D. 2013. Phylogeny of Tetillidae (Porifera, Demospongiae, Spirophorida) based on three molecular markers. Mol. Phylogen. Evol. 67 : 509–519
Takahashi, T., Miyazawa, M. 2010. Tyrosinase inhibitory activities of cinnamic acid analogues. Pharm. 65 : 913–918.
Ullah, Z., Lee, C.Y., and DePamphilis, M.L. 2009. Cip/Kip cyclin-dependent protein kinase inhibitors and the road topolyploidy. Cell Div. 4(10) : 1-15.
van Soest, RWM. 1989. The Indonesian Sponge Fauna: A Status Report. Neth. J. of Sea Res. 23(2): 223-230.
van Soest RWM., Rützler K. 2002. Family Tetillidae Sollas, 1886. Systema Porifera: a guide to the classification of sponges. In: Hooper JNA, van Soest RWM (eds). Kluwer Academic/Plenum Publishers, New York. 85-98.
Wahidullah, S., Naik, B.G., Al-Fadhli, A.A. 2015. Chemotaxonomic study of the demosponge Cinachyrella cavernosa (Lamarck). Biochem. Syst. Ecol. 58 : 91-96.
Wargasetia, T.L. 2008. Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel. JKM. 7(2) : 1-6.
Xiao, D.-J., Peng, X.-D., Deng, S.-Z., Ma, W.-J., Wu, H.-M. 2005. Structure Elucidation of (3E)-Cholest-4-en-3,6-dione-3-oxime in Marine Sponge Cinachyrella australiensis from the South China Sea. Chin. J. Org. Chem. 25(12) : 1606-1609.
60
Yuen, O.Y., Choy, P.Y., Chow, W.K., Wong, W.T., and Kwong, F.Y. 2013. Synthesis of 3-Cyanoindole Derivatives Mediated by Copper(I) Iodide Using Benzyl Cyanide. J. Org. Chem., 78(7) : 3374-3378
Zhang, H., Conte, M.M., Huang, X.-C., Khalil, Z., and Capon, R.J. 2012. A search for BACE inhibitors reveals new biosynthetically related pyrrolidones, furanones and pyrroles from a southern Australian marine sponge, Ianthella sp. Org. Biomol. Chem. 10 : 2656-2663.
61
Lampiran 1. Gambar Spons Cinachyrella australiensis dan Cinachyrella sp.
A. Spons Cinachyrella australiensis
Foto di dalam laut Foto di permukaan
B. Spons Cinachyrella sp.
Foto di dalam laut Foto di permukaan
62
dimaserasi dengan metanol beberapa kali di KLT
dievaporasi
dilarutkan dengan metanol dipartisi dengan heksan beberapa kali
dievaporasi dipartisi dengan etil asetat
beberapa kali
dievaporasi dievaporasi
dipartisi dengan heksan beberapa kali
dievaporasi dipartisi dengan etil asetat beberapa kali
dievaporasi
dievaporasi
dicuci dengan metanol beberapa kali
Lampiran 2. Bagan Ekstraksi Spons C. autraliensis dan Cinachyrella sp.