Top Banner
SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN (‘ASHR AL-HADITS) MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Tarikh Adab yang dibina Oleh Bapak Ibnu Samsul Huda,S.S, M. A. Disusun oleh: Mufidatul Ilmi Muyassarah 110231415532 Amaria Ifada 110231415533 Syamsul Arifin 110231415538 Zaenal Baroza 110231415561 Nurul Hakimah 110231415565 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB November 2012
21

SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

Jan 22, 2023

Download

Documents

Iska Meylindra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN

(‘ASHR AL-HADITS)

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Tarikh Adab

yang dibina Oleh Bapak Ibnu Samsul Huda,S.S, M. A.

Disusun oleh:

Mufidatul Ilmi Muyassarah 110231415532

Amaria Ifada 110231415533

Syamsul Arifin 110231415538

Zaenal Baroza 110231415561

Nurul Hakimah 110231415565

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA ARAB

November 2012

Page 2: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra Arab merupakan karya sastra yang penting dan menarik untuk

dikaji baik secara historis ataupun kritik yang dapat memberikan pengetahuan

bagi para pembacanya. Pada awal perkembangan sastra arab modern, marak

terjadi gelombang migrasi orang-orang arab ke negara lain, seperti ke wilayah

Amerika, Australia dan Eropa. Tidak hal itu cukup menimbulkan dilema seperti:

apakah sastra arab itu identik dengan karya sastra orang arab saja, atau karya

sastra arab yang dihasilkan oleh orang non-arab ataukah karya sastra orang arab

yang tinggal di negara non arab (Ichsan:2012).

Sutiasumarga,(2001:114-117) mengatakan ”Kesusastraan arab modern

bercermin pada suasana hidup yang kontemporer dalam semua aspeknya dan

manifestasinya yang beraneka ragam”. Adanya pengaruh barat yang menyebabkan

banyaknya penyair-penyair yang menganut aliran-aliran sastra, seperti

romantisme, realisme, surealisme, simbolisme, analisis lirik, eksistensialisme,

ekspresionalisme dan regionalisme dalam tingkat yang berbeda. Apakah pengaruh

ini terletak pada subyek dan isinya ataukah dalam bentuk dan gayanya.

Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk menyusun makalah ini.

Yakni memberikan informasi bagi para pembaca. Agar lebih mengetahui seluk

beluk sastra modern.

Page 3: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana asal muasal dan kondisi sastra arab pada masa modern?

2. Bagaimana keadaan bangsa arab pada masa modern?

3. Bagaimana karakteristik sastra arab pada masa modern?

4. Apakah pengertian sastra arab diaspora ?

5. Siapa sastrawan pada masa modern dan apa saja hasil karyanya?

Page 4: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Muasal dan Kondisi Sastra Arab pada Masa Modern

Sejarah kesusastraan Arab Modern dimulai dari akhir Perang Dunia

Pertama, khususnya mulai dari tahun 1920, yaitu ketika lepasnya beberapa Negara

Arab dari pemerintahan kolonialisme. Pertama-tama adalah Irak yang merdeka

menjadi sebuah kerajaan pada tahun 1921, kemudian Mesir yang berhasil

memproklamasikan sebuah konstitusi baru, yaitu pada tahun 1923, setelah

pemerintah Inggris berakhir pada tahun 1922, lalu Libanon yang berhasil

mendeklarasikan dirinya sebagai Negara Republik pada tahun 1926, dan setelah

itu, negara-negara Arab lainnya (Sutiasumarga,2000:113).

Kesusastraan Arab pada masa Modern lebih kaya, baik dari segi kuantitas

maupun kualitasnya dibandingkan dengan masa Kebangkitan.Tema-temanya lebih

bervariasi dan pada masa Modern dan orang Arab lebih terbuka terhadap

pengaruh-pengaruh eksternal, baik dari Timur maupun dari Barat. Terjemahan

karya-karya sastra dari para pengarang dan penyair besar masa klasik dan modern

dapat diperoleh orang-orang Arab dalam kemasan yang bagus dan kuat. Minat

universitas-universitas di Eropa dan Amerika terhadap kesusastraan Arab modern

sama baiknya dengan universitas-universitas Arab(Sutiasumarga,2002:113).

Selain itu juga, terdapat majalah-majalah, surat kabar-surat kabar, buku-

buku arab yang membicarakan aliran-aliran sastra. Para wanita penulis pun mulai

memperluas pendidikannya dalam jumlah yang besar. Adanya pengaruh barat

dalam kasusastraan Arab modern yang menimbulkan berbagai aliran sastra seperti

romantisme, realisme, simbolisme, eksistensialisme, dan ekspresionalisme dalam

tingkat yang berbeda. Pengaruh ini tidak saja dalam subyek dan isinya, tapi juga

dalam bentuk dan gayanya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai genre dan gayanya.

Namun demikian, sastra klasik pun masih terasa, meski secara bertahap

mengalami penurunan(Sutisumarga, 2002:114-117).

Page 5: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

B. Keadaan Bangsa Arab pada Masa Modern

Kata "Arab" biasanya langsung mengingatkan kita pada orang-orang

Badui berjubah putih yang mengarungi gurun dengan unta mereka. Bahasa

Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah

salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa

Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani. Bahasa Arab memiliki lebih banyak

penutur daripada bahasa-bahasa lainnya. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta

orang

sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur

Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan

merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa

yang dipakai oleh Al-Qur'an (wikipedia:2012).

Terdapat dua ratus juta orang Arab yang mendominasi populasi di 22

negara. Negara yang termasuk kawasan Timur-Tengah secara harfiah adalah

daerah-daerah negara berikut: Suriah, Lebanon, Palestina, Mesir, Arab Saudi,

Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Irak, Kuwait. Negara-negara

kawasan Afrika Utara juga diikutsertakan, seperti: Maroko, Aljazair, Libya,

Tunisia, Mauritania, Sahara Barat, Sudan, Ethiopia, Somalia, Iran, Pakistan dan

Turki(wikipedia: 2012).

Salah satu karakteristik yang pasti adalah rasa bangga menjadi orang Arab.

Semua aspek fisik, geografis, dan agama mereka sangat beraneka ragam; namun

demikian, kefasihan dalam berbicara arab (atau dialek arab) dan kecintaan

terhadap budaya warisan Arab mungkin adalah dua hal paling penting. Di zaman

modern ini seseorang dianggap bangsa Arab jika memenuhi 3 syarat yaitu adanya

hubungan genealogi, bahasa dan politik(Shofiq:Ahira_online:2012).

1. Kondisi Sosial Budaya

Di dunia Arab modern, nilai-nilai tradisional sudah berubah. Hal ini

disebabkan oleh urbanisasi, industrialisasi, dan berkurangnya suku-suku yang ada.

Kini, hanya 5% dari orang Arab modern yang tinggal di gurun sebagai

penggembala; dan beberapa komunitas orang Arab yang cukup besar bisa

ditemukan di hampir semua dunia barat. Bentuk kebudayaan dan peradaban

Page 6: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

masyarakat modern mengikuti pola kehidupan, cara, ukuran, dan konsep Barat,

termasuk teori, partai, perspektif pemikiran ideologis, dan politiknya. Masyarakat

modern merupakan cetak biru masyarakat Barat, sehingga pertumbuhan dan

perkembangan mereka meninggalkan model masyarakat tradisional, bahkan

berlawanan (Syofiq:Ahira_online: 2012).

2. Kondisi Ekonomi

Syofiq(Ahira_Online: 2011) berkata dalam artikelnya yang berjudul

Tipologi Masyarakat Arab Konteporer bahwa terdapat dua komunitas pedagang,

yaitu komunitas pedagang masyarakat tradisional dan komunitas pedagang

masyarakat modern. Pada masing-masing komunitas tersebut, terdapat kelompok

pedagang kecil, menengah, dan besar. Ada yang menempati bazar-bazar, pasar-

pasar tradisional, gang-gang, dan perkampungan. Ada pula yang menempati

kawasan elit. Sebagian besar Negara-negara Arab adalah Negara berpadang pasir,

dan makmur. Negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, Iran penghasilan terbesar

mereka adalah dari tambang minyak bumi.

Ahira berkata dalam artikelnya yang berjudul Perekonomian Arab Saudi,

Seperti dapat diketahui Negara Arab Saudi adalah sebagai salah satu negara

dengan kandungan minyak bumi terkaya di dunia yang diikuti oleh Iran. Tapi

tidak semua Negara-negara Arab adalah Negara makmur, seperti yang dapat kita

kethui Negara Irak adalah salah satu Negara arab yang nasibnya tidak seberuntung

Arab Saudi dan Iran.

3. Kondisi Agama

Agama utama orang Arab adalah agama Islam yang mana agama Islam

dibagi atas Sunni, Syi‟ah dan Ibadiah. Bangsa Arab juga menganut agama Kristen

yang sejak abad pertama Masehi sudah masuk ke Arab, beberapa bukti ialah

adanya peradaban Nabath yang didirikan oleh bangsa Arab yang beragama

Kristen. Bangsa Arab yang menganut agama Kristen kebanyakan tinggal di

kawasan Syam dan Mesir. Sebelum datangnya Islam bangsa Arab Badui

menganut agama Berhala. Berhala-berhala yang mereka sembah antara lain:

Page 7: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

Hubal, Manat,Uzza dan Latta. Sebagian bangsa Arab juga menganut agama

Yahudi sebagai keyakinan mereka (NN:2012).

C. Karakteristik Sastra Arab pada Masa Modern

Tidak diragukan lagi bahwa kesusastraan pada masa modern ini lebih

kaya, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya dibanding dengan masa

kebangkitan. Tema lebih bervariasi dan pada masa modern orang-orang arab lebih

terbuka terhadap pengaruh eksternal, baik dari timur maupun barat. Di

universitas-universitas telah diselenggarakan kuliah-kuliah atau penelitian-

penelitian dalam bahasa arab dan para sastrawan tidak terbatas dari golongan

kelas atas tapi juga dari semua golongan di masyarakat(Sutiasumarga, 2002:114)

Kesusastraan modern bercermin pada suasana hidup yang kontemporer

dalam semua aspeknya dan manifestasinya yang beraneka ragam. Sastra prosa

berhasil mengekspresikan suasana yang kontemporer dan menyebarkan isu-isu

individu, keluarga, dan masyarakat. Sastra anak-anak, novel, drama, cerpen dan

cerita detektif melimpah. Esai sastra dan bentuk-bentuk sastra lainnya memegang

peranan penting dalam pembentukan kembali masyarakat modern secara bertahap

melalui media massa, khususnya pers, radio, televisi, dan video(Sutisumarga,

2002: 114).

1. Prosa

Menurut Sutisumarga,(2002:115) Perkembangan prosa dalam kesusastraan

arab dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu :

a. Prosa pada tahap permulaan pembaruan

Unsur-unsur pembaruan dalam prosa arab ini berkembang secara bertahap

pada masyarakat arab, dengan ciri bahwa para pengarang sudah mulai

memperhatikan aspek pemikiran dan makna dalam tulisannya, kebiasaan

mengarang sudah mulai meluas di masyarakat, dan kata-kata fasih yang berbobot

sudah mulai digunakan lagi seperti para pengarang masa sebelum kemunduran.

Page 8: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

b. Prosa pada tahap pembaruan

Ciri-ciri prosa pada masa ini adalah lebih memperhatikan unsur pemikiran

dari pada unsur gayanya, tidak banyak menggunakan kata-kata retoris seperti

saja‟, tibaq, seperti pada masa sebelumnya. Pemikirannya runtun dan sistematis,

penulis tidak keluar dari satu gagasan ke gagasan yang lain, pendahuluannya tidak

panjang-panjang, tema cenderung pada tema yang sedang terjadi pada masyarakat,

seperti masalah politik, sosial dan agama.

2. Puisi

Menurut Sutisumarga(2002: 117) Pada masa ini, puisi bebas menjadi lebih

populer, dengan panjang yang bervariasi dan rima yang tidak mengikuti pola

tertentu. Lariknya semakin pendek hingga ada yang hanya menggunakan dua atau

tiga suku kata. Dari segi temanya, puisi pada masa ini dapat dibagi menjadi tiga

bagian :

a. Tema-tema lama yang masih dipakai dan semakin banyak digunakan

1) Wasf (deskripsi) : tema lebih banyak berdiri sendiri dan memberikan

gambaran tentang masalah yang menyangkut perasaan atau jiwa.

2) Fakhr (membanggakan diri) : yang diagung-agungkan dalam tema ini adalah

tokoh-tokoh sejarah, terutama tokoh islam, dan bangsa-bangsa yang dijadikan

contoh untuk membangkitkan semangat perjuangan.

3) Madah (puji-pujian) : Ditujukan pada para pejuang kemerdekaan dan

kebangsaan.

4) Religius : Berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad SAW.

b. Tema-tema yang mengalami sedikit perubahan, seperti :

1) Kritikan (Naqa’id) : Kritikan lebih banyak ditujukan pada persoalan orang

banyak dan bahkan terhadap persoalan negara.

2) Keperwiraan : Tema ini lebih banyak digunakan untuk mengagungkan sebuah

bangsa atau umat.

Page 9: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

3) Ritsa (ratapan) : Digunakan untuk meratapi para pejuang yang telah gugur di

medan perang, para pemimpin bangsa yang telah mangkat, dan bahkan untuk

bangsa dan negara yang telah hancur.

4) Ghasal (cinta) : Tema cinta tampaknya merupakan tema yang universal dan

ada sepanjang masa. Tema ini lebih terfokus pada nyanyian-nyanyian cinta yang

melukiskan gelora perasaan jiwa.

c. Tema-tema yang baru muncul pada masa modern antara lain :

1) Patriotik : Tema yang berisi tentang rasa cinta dan kasih terhadap negara, tema

tentang kebebasan, kemerdekaan dan penyatuan. Tujuan dari tema ini adalah

untuk membakar semangat rakyat, mencetuskan rasa cinta kepada tanah air dan

berkorban segala-galanya untuk negara.

2) Kemasyarakatan : Sesuai dengan kondisi masyarakat pada waktu itu yang

baru saja lepas dari penjajahan, permasalahan kemiskinan, buta huruf, kesehatan,

anak yatim, anak terlantar, kaum wanita menjadi masalah sosial yang disorot oleh

para penyair pada masa ini.

3) Kejiwaan : Tema ini biasanya ditulis oleh para penyair yang pengetahuannya

banyak dipengaruhi oleh kebudayaan barat dan para penyair yang tinggal di

perantauan.Tema ini adalah tentang rintihan, keluhan jiwa dan hati, penderitaan

dan kesengsaraan, serta harapan dan cita-cita.

4) Puisi Drama : Pada masa ini muncul sebuah tema baru yang kemudian dapat

dianggap sebagai genre baru dalam kesusastraan arab.

Sementara itu jika dilihat dari segi bentuknya, puisi pada masa ini dapat

dilihat bahwa ada penyair yang masih tetap menggunakan metrum secara

keseluruhan, ada yang menggunakan puisi bentuk Andalusi, yaitu muwashshah,

dan ada yang menggunakan bentuk bebas, tanpa terkait dengan

metrum(Sutisumarga, 2002:118-120).

Page 10: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

D. Sastra Arab Diaspora

1. Pengertian sastra arab mahjar(diaspora)

Dalam perkembangan sastra arab modern muncul istilah sastra arab

mahjar(diaspora). Mahjar berasal dari kata hajara, yang artinya berpindah ke

tempat lain atau menetap. Menurut Atho‟illah (2008: 210-211) kata diaspora itu

sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti penyebaran. Dapat ditarik

kesimpulan tentang pengertian sastra arab mahjar(diaspora) yaitu sastra arab yang

muncul dari sekelompok orang yang telah melalukan penyebaran diluar tanah

airnya/ sastra arab rantauan. Rantauan disini maksudnya adalah orang Arab

imigran yang singgah atau menetap di negara non arab kemudian menciptakan

karya sastra; contohnya seperti masyarakat Arab yang pindah ke wilayah

Amerika.

Atho‟illah (2008: 211) menjelaskan penyebutan ini tidak terbatas pada

orang-orang yang lahir dinegara berbahasa arab kemudian melakukan emigrasi ke

wilayah Amerika tetapi termasuk juga warga keturunan imigran yang lahir dan

besar di Amerika, baik kedua orangtuanya berasal dari wilayah berbahasa arab

maupun salah satu dari keduanya saja.

2. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan sastra arab mahjar(diaspora)

Boosahda(dalam Atho‟illah, 2008:203) menjelaskan bahwa puncak

imigrasi orang Arab dari ke wilayah Amerika terjadi mulai tahun 1880-1924 an.

Kebanyakan dari mereka berusia mulai dari kanak-kanak hingga tiga puluh lima

tahun. Selain itu, mereka datang dari berbagai macam profesi, dari mulai

pedagang, montir, petani, penulis dan ada juga yang pergi dengan berbekal

spekulasi.

Sejak awal terjadinya penyebaran masyarakat Arab ke wilayah Amerika

terbagi menjadi 2 gelombang utama, yaitu:

a. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 1870-an hingga Perang Dunia II.

Para imigran dari gelombang ini kebanyakan berasal dai Suriah, Lebanon yang

mayoritas beragama kristen.

b. Gelombang kedua berlangsung dari Perang Dunia II hingga sekarang.

Page 11: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

Para Imigran yang datang dari berbagai penjuru Arab, terutama wilayah

Palestina, Lebanon, Suriah, Mesir, Irak, dan Yaman yang mayoritas beragama

muslim (Suleiman,1999:203).

3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diaspora arab

Menurut Abidin(2001:254) mengemukakan beberapa alasan terjadinya

diaspora arab, diantaranya:

a. Membebaskan diri dari tekanan politik.

b. Berkomunikasi dengan para misionaris yang memberikan harapan baru dalam

kehidupan.

c. Mencari penghidupan yang lebih baik.

d. Kecenderungan penduduk Arab Syam(Syiria)yang suka bermigrasi.

4. Sarana pengembangan sastra arab mahjar(diaspora)

Orang-orang Arab berusaha untuk selalu mengenang negeri, budaya, dan

bahasanya melalui karya sastranya. Dengan latar belakang pengalaman sosial,

spiritual, dan tercampurnya budaya timur dan budaya barat mereka mempunyai

rasa tersendiri dalam menciptakan karyanya walaupun komunitas terbatas di

negara rantauan. Momentum berbesar setelah PD I adalah munculnya kelompok-

kelompok sastrawan diantaranya(Atho‟illah,2008: 214) :

a. Ar-Rabitah Al-Qolamiyah

Kelompok ini terbentuk tahun 1920 di New York yang dipelopori oleh

Gibran Kahlil Gibran. Mereka mempunyai tujuan untuk mengkonstribusikan

dalam pembaharuan karya sastra bagi imigran Arab di Amerika Utara. Sastrawan

dalam kelompok ini diantaranya adalah Kahlil Gibran, Mikhail Naimy, Elia Abu

Madi, Nasib „Arib, Amin Al-Rihani, Rasyid Ayyub, dan Ilyas „Attallah. Para

sastrawan tersebut menerbitkan karya satra mereka di majalah “al-Sa‟ih” yang

terbit setiap tahun. Abidin(2001:254) mengatakan “selain itu juga ada kelompok

lain bernama “Jami‟ah Al-Adab Al-Araby‟‟.

b. Al-Ushbah Al-Andalusiah

Kelompok ini terbentuk tahun 1933 di Sao Paolo Brazil yang dipelopori

oleh Syukrullah al-Jarr. Mereka cenderung melestarikan sastra Arab dengan

Page 12: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

mempertimbangkan aspek diksi dan penggunakan bahasa sesuai kaidahnya.

Sastrawan dalam kelompok ini diantaranya Syukrullah al-Jarr, Mikhail al-Ma‟luf,

Rasyid al-Khuri, Ilyas Farhat dan Najib Ya‟kub. Kelompok ini telah menerbitkan

majalah yang terkenal dengan nama Majallah al-„Usbah(Abidin, 2001:254).

5. Karakteristik Karya Sastra Arab Mahjar(diaspora)

Karakteristik sastra arab mahjar tidak terlepas dari pengaruh pengalaman

hidup para sastrawannya baik secara politis, religius, sosiologis bahkan psikologis

yang banyak mempengaruhi karya sastra arab diapora. Diantaranya faktor-faktor

yang mempengaruhi dan merupakan suatu realitas yang dialami mereka, yaitu:

a. Budaya timur dengan berbagai tradisi, kebiasaan, pandangan hidup dan

obsesinya dimana ia hidup bermigrasi.

b. Pengetahuan dan kajiannya yang luas tentang karya klasik arab, serta

pengalaman kulturnya.

c. Rasa rindu terhadap negerinya yang penuh dilema baik politik maupun sosial.

d. Pemahaman, kemahiran, pengetahuan dan emosinya yang baik terhadap bahasa

asing.

e. Pengaruh kebebasan, kemajuan budaya, sosial, politik negeri yang baru

ditempatinya(Hambali:2009).

E. Sastrawan pada masa modern dan hasil karyanya

Banyak sastrawan Arab yang berkontribusi dalam perkembangnya

kasusastraan arab, baik dari sastrawan Mesir, Irak, Libanon, bahkan juga dari

Indonesia. Mereka menganut berbagai aliran sastra yang mempengaruhi hasil

karya sastra mereka. Diantaranya adalah:

1. Ali Ahmad Bakatsir al-Kindi

Lahir di Surabaya, Indonesia, tahun 1910 M. Ayah dan ibunya dari

Hadramaut. Pada usia 8 tahun ia dikirim ayahnya ke Hadramaut untuk belajar

ilmu agama dan bahasa Arab mulai dari tingkat Kuttab, kemudian melanjutkan ke

Ma'had ad-Diny. Sejak usia 13 tahun ia sudah mulai menulis puisi. Setelah lulus

Bakaloreat di kota Siwuun, Hadromaut, pada tahun 1934 ia masuk Fakultas Adab

Universitas Mesir, mengambil jurusan Sastra Inggris, dan tamat tahun 1939.

Page 13: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

Kemudian masuk Ma'had Tarbiyyah Li al-Mu'allimim, tamat tahun

1940(Bahrudin:2002).

Tanggal 10 November 1969, Ali Ahmad Bakatsir wafat dan dimakamkan

di Mesir. Karya-karya Ali Ahmad Bakatsir dilatari oleh berbagai pengalaman dan

lawatan yang dilakukannya ditambah dengan bacaannya terhadap warisan-warisan

sastra Arab dan Barat. Di antara novel-novelnya adalah: Salamah al-Qass, Wa

Islamah, Lailah an-Nahr, asy-Sya'ir al-Ahmar, dan Sirah Syuja'. Di antara naskah-

naskah dramanya adalah: Hamam au fi 'Ashimah, al-Ahqaf, ad-Duktur Hazim,

dan ad-Dunya Faudla(Bahrudin:2002).

Di antara karya-karya Ba Katsir yang terkenal antara lain, Wa Islamah,

sebuah novel yang menceritakan perjuangan umat Islam saat diserbu pasukan

Mongol dan „Audat al-Firdaus [Kembalinya surga Firdaus] yang bercerita tentang

perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan.

قائمة شعراء في العصر الحديث

نزار قباني خليل مطران جميل صدقي الزىاوي جبران خليل جبران

أحمد شوقي قاسم حداد أبو الفضل الوليد عبد الباقي العمري الفاروقي

زاىية بنت البحر خليل ناصيف اليازجي عدنان الصائغ حسن إبراىيم األفندي

حافظ ابراىيم ابراىيم اليازجي إيليا أبو ماضي ابن شيخان السالمي

إبراىيم الطباطبائي أحمد مطر معروف الرصافي عبد اهلل البردوني

جمال مرسي. د إبراىيم األحدب بدر شاكر السياب محمود السيد الدغيم

إكرامي قورة. د ابن شهاب العلوي إسماعيل صبري باشا صباح الحكيم

(NN:2009)غيداء األيوبي إبراىيم محمد إبراىيم محمد القيسي أبو الصوفي

Page 14: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

2. Taha Husen (1889-1975)

Ia lahir di Mughaghah, sebuah desa di Mesir, namun ia mengalami buta

mata sejak umur 2 tahun. Taha husen adalah sastrawan terkenal pada era modern,

ia dikenal sebagai tokoh modernis pada tahun 1920-an, sehingga diberi julukan

“bapak kesusastraan Arab”. Ia belajar kesusastraan Arab di Universitas Mesir di

bawah bimbingan seorang orientalis Nailino dan Littman. Ia menulis disertasinya

tentang penyair buta abad 4, yaitu Abu al-Ala al-Ma‟arri di Alepo. Kemudian ia

dikirim ke Sorbonne di Paris dan menulis disertasi keduanya tentang Ibn Kaldun

antara tahun 1915-1919(Sutiasumarga, 2001: 123).

Sekembalinya dari Prancis, Taha Husein aktif memberi kuliah, menulis,

menjadi redaktur sastra dan di organisasi. Sementara karya-karyanya pun

bermunculan, di antaranya : Dzikro Abi Al-'Ula (desertasi di Al-Jami'ah Al-

Ahliyyah), Shuhuf Mukhtaroh min asy-Syi'ri at-Tamtsili Inda al-Yuunaan,

Nidhoom al-Atiimyyim li Aristhothillis, Qoshosh Tamtsiliyah (1924), Ruuh at-

Tarbiyyah (terjemahan, 1922), Qodah al-Fikr (1925), Fi asy-Syi 'ri al-Jaahih

(1926) yang kemudian diterbitlan lagi dengan judul Fi al-Adah al-Jaahili. Gagasan

Thaha Husein dalam pendidikan pada pokoknya mengacu pada dua sasaran, yaitu

peningkatan sarana dan peningkatan intelektual. Sebagai realisasi dari gagasan-

gagasan tersebut, terlihat antara lain ketika Thaha Husein diangkat menjadi

Menteri Pendidikan (1950-1952), diantara program pokoknya adalah

memberantas buta huruf dan memperbanyak jumlah sekolah dan perubahan

kurikulum(Bahrudin:2002).

Taha husen menulis buku lebih dari 20 buku, seperti novel dan

autobiografi. Autobiografinya telah diterjemahkan sedikitnya 15 bahasa dan salah

satunya dalam Bahasa Indonesia. Berikut ini contoh tulisan Taha Husen:

زدني: قال الطّالب الفثى ألستاذه الّشيخ

, فإنّو يضّرك إلى الخمول , إيّاك والّرضى عن نفسك : قال ألستاذ الّشيخ لتلميذه الفتى

فإنّو يضهر للّناس نقائصك كّلها , وإيّاك والغرور , فإنّو يوّرطك فى الحمق , وإيّاك والعجب

.وال يخفيها إاّل عليك,

Page 15: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

Dalam tulisan itu pengarang mengemukakan nasehatnya melalui dialog

antara seorang murid muda dengan guru tua. Murid itu meminta pada gurunya

agar menjelaskan sifat-sifat yang dapat membuatnya menjadi mudarat. Kemudian

guru menjawabnya bahwa diantara sifat manusia yang dapat memberi mudarat

adalah rasa putus asa, putus asa pada tanah air dan putus asa terhadap rahmat

Allah, karena putus asa terhadap ridha Allah hanyalah orang-orang kafir.

Kemudian murid bertanya lagi pada gurunya agar memperjelas lagi apa saja sifat-

sifat manusia yang dapat memberi mudarat, kemudian gurunya menjawabnya

dengan sifat rasa (1) puas pada diri sendiri, karena hal itu akan membuatnya

menjadi lemah (2) rasa kagum pada diri sendiri , yang akan menyebabkannya

menjadi bodoh (3) rasa bangga pada diri sendiri , menyebabkan terlihatnya semua

kekurangan yang ada pada dirinya(NN:2011).

3. Gibran Kahlil Gibran

Gibran Khalil Gibran dilahirkan dalam keluarga Kristiani pada tanggal 6

Desember 1883 di kota kecil Bisharri di kaki Gunung Cedar di Libanon Utara.

Gibran sejak kecil sudah mengagumi karya Leonardo da Vinci pada usia enam

tahun. Ketika ia berusia sebelas tahun, seluruh keluarganya kecuali ayahnya

beremigrasi ke Amerika dan tinggal di komunitas ekspatriat asal Libanon di

Boston. Kemudian ia bersekolah dan ejaan namanya diubah menjadi Kahlil

Gibran. (Saputra, 2002:21).

Pada tahun 1898, Gibran kembali ke tanah kelahirannya untuk bersekolah

di Al-Hikmat di Beirut, Libanon. Ia ingin memperdalam belajar literatur romantis

Perancis dan literatur Arab. Pada tahun 1902 ia kembali ke Amerika dan mencari

nafkah sebagai pelukis. Gibran menetap di New York, dan menghabiskan

sebahagian besar waktunya untuk menulis dan melukis(Bahrudin:2001).

Gibran memiliki gaya penulisan dan gaya ungkapan yang amat khas dan

menarik yang disebut sebagai Jubraniyyah atau Gibranisme. Gaya Gibranisme

memiliki tiga ciri khas, yakni:

a. Romantisme, yakni kecenderungan terhadap kehidupan alami, sesuai fitrah dan

kodrat, dimana perasaan dipakai sebagai dasar utama dan menganalisa segala

sesuatu dalam keindahannya.

Page 16: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

b. Memakai gaya simbolis dan kiasan dalam membahas dan khususnya dalam

mengkritik sesuatu.

c. Tidak terlalu terikat dengan aturan-aturan baku tata bahasa dalam

mengungkapkan ide, sebagaimana ciri yang dimiliki oleh setiap para

penyair(Bahrudin:2001).

Menurut Wolf (1985: 745), tulisan-tulisan Gibran dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yakni tulisannya yang berbahasa Arab dan tulisan yang berbahasa

Inggris. Karya-karya Gibran antara lain adalah: Nabadzab fi Fan al-Musiiqa

(1905), Al-'Arais al-Muruj (1906), Al-Arwaah al-Mutamarridah "Jiwa-Jiwa

Pemberontak" (1908), Al-Ajnihah al-Mutakassirah "Sayap-Sayap Patah" (1912),

Dam’ah wa Ibtisamah "Air mata dan Senyuman" (1914) dan lain sebagainya.

Berikut adalah cuplikan dari novel Kahlil Gibran “ Jiwa-Jiwa) ” األروة المتمردة

Pemberontak:15):

وردة الهاني

و يهرق علي قدميها عرق جبينو ودم , ما أتعس الرجل يحب صبية من بين الصيايا و يتخدىا رفيقة لحياتو

ثم ينتبو فجأة فيجد قلبها الذي حاول ابتيعو بمجاىدة , ويضع بين كفيها ثمار أتعا بو و غلة اجتهادة, قلبو

.األيام و سهر الليالي قد أعطي مجانا لرجل اخر ليتمتع بمكنو ناتو و يسعد بسرأر محبتو

Ibu Rose Hani

Sungguh nelangsa, pria yang mengasihi seorang wanita dan

mengambilnya sebagai isteri, mencurahkan di kakinya keringat kulitnya dan darah

tubuhnya dan kehidupan hatinya, dan meletakkannya di dalam tangannya buah

kerja kerasnya pendapatan kerajinannya; sebab ketika ia perlahan-lahan bangun,

ia temukan hati, yang dengan susah payah berusaha dibelinya, diberikan bebas

serta tulus kepada pria lain demi kesenangan rahasia-rahasia tersembunyinya dan

kasihnya yang terdalam(Saputra, 2003: 1).

4. Najib Mahfudz

Mahfudz telah menulis sekitar 70 cerita pendek, 46 karya fiksi, serta

sekitar 30 naskah drama. Hingga saat ini, karyanya telah diterjemahkan ke

Page 17: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

berbagai bahasa dunia termasuk Indonesia. Karya pertama Mahfudz diterbitkan

pada tahun 1932, diusia 21 tahun, dalam bentuk terjemahan berjudul al-Misr al-

Qadimah. Sejak itu berturut-turut Mahfudz menulis; Hams al-Junun (1938,

Cerpen), Abats al-Akdar (1939), serta Redouvis (1943) dan kisah Kifah Thibah

(1944) yang dianggap sebagai akhir dari periode aliran romantisme yang dianut

Mahfudz(Zaini, 1993: 83).

Pada akhir tahun 50-an, dunia Arab, khususnya Mesir, diguncang oleh

sebuah "tragedi" dalam bidang sastra. Novel Aulad Haratina (Anak-Anak

Kampung Kita) karya Najib Mahfudz yang dimuat secara bersambung dalam

Surat Kabar Harian al-Ahram mendapatkan reaksi dan protes yang sangat keras

dari masyarakat Mesir. Aulad Haratina, karya Mahfudz mendapat reaksi keras

dari masyarakat Mesir, khususnya kaum fundamentalis, karena telah melanggar

etika agama serta menodai kesucian agama, khususnya Islam(Zaini, 1993: 83).

Salah satu novel Najib menggunakan gaya bahasa tasybih : (1) tasybih

mursal mujmal dan (2) tasybih balig. Berikut contoh penggalan dalam novel

Najib:

a. Tasybih mursal mujmal

صوت إدريس كا لهدير وىو يلعن ويسب#

(suara idris bagai gemuruh. Ia mengutuk dan mencai maki jabalawi)

وأصحاب الوجوه المستكبرة يختالون بيننا كالقضاء والقدر#

(dan[para pemuka kampung itu] adalah orang-orang sombong yang bersikap

angkuhkepada kami bagai qadha dan qadhar)

والموت يتبعنا كا لظل #

(kematian selalu mengikuti kita bagaikan bayangan)

b. Tasybih balig

أنت نفسك زلة وال كل الزال ت #

(engkau sendiri [wahai ‘irfah] adalah dosa, tapi bukan semua dosa)

Page 18: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

حياتك كلها أخطاء#

(kehidupanmu seluruhnya adalah kekeliruan)

كلنا أموات وأبناء أموات#

(kita semua adalah kematian dan anak dari kematian)(NN:2011).

5. Nawal El-Sa‟dawi

Nawal dilahirkan pada tahun 1931 di desa Kafr Tahla di daerah Delta

Mesir. Ia lahir dan tumbah di tengah-tengan keluarga yang terhormat dan

berpendidikan. Nawal El-Sa'dawi adalah wanita berkebangsaan Mesir yang

terkenal sebagai pejuang hak wanita, sarjana sosiologi, dokter umum, dan penulis

militan tentang permasalahan wanita-wanita Arab. Dia merupakan seorang

penulis yang handal. Tulisannya dikenal oleh banyak orang di berbagai negara,

hingga banyak karyanya yang diterjemahkan ke dalam dua belas

bahasa(Bahrudin:2002).

Obsesinya sebagai dokter merupakan konsekwensi logis tatkala Nawal

lebih memilih kerja otak dalam menempuh hidup ini. Dalam keputusannya Nawal

berkata :

"Telah kurencanakan jalan hidupku dengan jelas, yaitu melalui kerja otak.

Aku juga telah menjatuhkan hukuman mati terhadap tubuhku, sehingga aku tak

lagi merasakan keberadaannya”. Tahun 1958 ia terpilih untuk bekerja pada

Departemen Kesehatan Mesir, namun pada tahun 1972 (setelah mengabdi 4

tahun) Nawal diberhentikan dari instansi tersebut, sekaligus dicopot dari posisinya

sebagai Direktur Kesehatan Masyarakat. Pemberhentian itu lebih banyak

disebabkan oleh pemikirannya yang blak-blakan yang dituangkan dalam bukunya

Woman and Sex. Pada tahun 1981, Nawal El-Saadawy dipenjara oleh Presiden

Mersir Anwar Sadat bersama-sama rekan intelektual Mesir

lainnya.(Bahrudin:2002).

Nawal El-Saadawy dikenal sebagai seorang feminist Mesir paling

produktif yang dimilki oleh Mesir. Pikiran-pikirannya dituangkan dalam beberapa

Page 19: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

karya yang berbeda-beda, kadang lewat fiksi dan pada kesempatan lain lewat non-

fiksi. Novelnya antaralain Mudhakkirati fi sijin an-nisa(Riwayat hidup seorang

wanita dalam penjara) (1958), Imra’ah ‘inda nuqtat as-sifr(Perempuan di titik

nol) (1973), Al-Mar’ah wa Al-Jins(Perempuan dan Seks), dan kumpulan cerpen:

Taalamtu an al-hubb(Aku belajar mencintai)(1975)(Bahrudin:2002).

Ini adalah beberapa kutipan dari novel Mudhakkirati fi sijin an-nisa :

القبض: الجزء األول

مستغرقة في كتابة , كنت جالسة إلى مكتبي الصغير في غرفة نومي. سمعت دقة على الباب, 1981 سبتمبر 6عقارب الساعة تشير إلى الثالثة بعد ظهر يوم األحد . رواية جديدة

و , ربما يكون البواب أو بائع اللبن أو المكوجي أو أي أحد. تجاىلت الدقة على الباب. سوف يعود أدواجة إذا لم يفتح أحد

(Nawal El-Sa‟dawi, 1986:19)

Page 20: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kasusastraan arab pada masa modern dimulai pada akhir Perang Dunia

Pertama, khususnya mulai dari tahun 1920, yaitu ketika lepasnya beberapa negara

Arab dari pemerintah kolonialisme. Banyaknya negara-negara Arab yang merdeka

menjadi kerjaan, seperti Irak pada tahun 1921, kemudian ada negara yang berhasil

memprokamirkan konstitusi baru, contohnya negara Mesir pada tahun 1922 lalu

ada negara yang mendeklarasikan dirinya sebgai negara Republik, contohnya

Libanon.

Pada masa modern ini kasusastraan arab mendapatkan banyak pengaruh

dari Barat, dikarenakan adanya penduduk bangsa arab yang hijrah ke negara-

negara Barat atau yang lebih terkenal dengan sebutan Sastra Arab

Mahjar(diaspora). Pengaruh ini tidak hanya dalam subyek dan isinya, melainkan

dalam bentuk dan gayanya. Akan tetapi, tidak diragukan lagi bahwa kasusasraan

pada masa modern ini lebih kaya, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya

dibandingkan dengan masa kebangkitan. Para wanita penulis pun mulai

bermunculan pada masa modern ini sampai sekarang.

Page 21: SEJARAH SASTRA ARAB PADA MASA MODERN ('ASHR AL-HADITS) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA ARAB

DAFTAR RUJUKAN

Achmad, Bahrudin. 2001. Sejarah & Tokoh Kesusastraan Arab Modern, (Online),

(http://bahrudinblog.wordpress.com/) diakses 6 November 2012.

Aef, Ahmad.2012.Sajak-Sajak Apa Saja.(Online), (http://achmad-

aef.blogspot.com/) diakses 9 November 2012.

Ahira, A. (Tanpa Tahun), Pedrodollar:Perekonomian Arab Saudi.(Online).

(http://www.anneahira.com/) diakses 7 November 2012

Atho‟illah, Ahmad. 2008. Sejarah Perkembangan Masyarakat & Sastra Diaspora

Arab-Amerika. Adabiyyat, 7 (2). (Online),

(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7208201222.pdf), diakses 12 Oktober

2012.

Gibran, Kahlil. Tanpa Tahun. Roh Pemberontak(Spirits Rebellious). Terjemahan

oleh Arvin Saputra. 2003. Batam Centre: Classic Press.

Gibran Kahlil. Tanpa tahun. Sang Nabi. Terjemahan oleh Arvin Saputra. 2002.

Batam Centre: Classic Press

Hambali, Gufron. 2008. Perkembangan dan Karakteristik Adab Mahjar(Sastra

Arab Diaspora). 1(2). (Online), (http://www.jurnallingua.com/edisi-2008/13-vol-

1-no-2/59-perkembangan-dan-karakteristik-adab-mahjar-sastra-arab-

diaspora.html), diakses 6 November 2012.

Sutisumarga, Males. 2001. Kasusastraan Arab Asal Mula dan Perkembangannya.

Jakarta: Zikrul Hakim.

Wikipedia. 2012. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah, diakses

12 November.

بيروت. دار اآلدب للنشر و التوزير. مذكراتي في سحن النساء. 1986. نوال السعدوى

القاىرة. دار العرب. األروة المتمردة. _______.جبران خليل جبران