Top Banner
1. Buatlah peta pemikiran para pakar sastra tentang periodisasi sejarah sastra Indonesia selama ini! Jawab: Periodisasi Sastra adalah pembagian kesusastraan berdasarkan masa atau zamannya yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Berikut periodisasi sastra Indonesia yang dibuat oleh berbagai ahli sastra : a. Simorangkir-Simanjuntak berpendapat bahwa periodisasi sastra adalah sebagai berikut: 1) Masa lama atau purba (sebelum datangnya pengaruh hindu). 2) Masa hindu-arab (mulai dari pengaruh hindu sampai kedatangan agama islam, sampai kedatangan orang asing). 3) Masa baru (dari zaman Abdullah bin abdul kadir Munsyi, hingga perang dunia ke-II). 4) Masa mutakhir (dari tahun1942 sampai sekarang). b. Nj. Nursinah Supardo, menurutnya periodisasi sastra dibagi menjadi: 1) Angkatan Abdullah atau zaman peralihan, 2) Angkatan balai pustaka 3) Angkatan pujangga baru 4) Angkatan Jepang 5) Angkatan 45
26

Sejarah Sastra

Sep 27, 2015

Download

Documents

Bahtiar07

sejarah sastra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1. Buatlah peta pemikiran para pakar sastra tentang periodisasi sejarah sastra Indonesia selama ini!Jawab:Periodisasi Sastra adalah pembagian kesusastraan berdasarkan masa atau zamannya yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Berikut periodisasi sastra Indonesia yang dibuat oleh berbagai ahli sastra :a. Simorangkir-Simanjuntak berpendapat bahwa periodisasi sastra adalah sebagai berikut:1) Masa lama atau purba (sebelum datangnya pengaruh hindu).2) Masa hindu-arab (mulai dari pengaruh hindu sampai kedatangan agama islam, sampai kedatangan orang asing).3) Masa baru (dari zaman Abdullah bin abdul kadir Munsyi, hingga perang dunia ke-II).4) Masa mutakhir (dari tahun1942 sampai sekarang).b. Nj. Nursinah Supardo, menurutnya periodisasi sastra dibagi menjadi:1) Angkatan Abdullah atau zaman peralihan,2) Angkatan balai pustaka3) Angkatan pujangga baru4) Angkatan Jepang5) Angkatan 45c. Zuber Usman, B.A. menyusun periodisasi sebagai berikut:1) Kesusastraan lama2) Zaman peralihan3) Kesusastraan baru yang dibagi atas :a) Angkatan balai pustakab) Angkatan pujangga baruc) Angkatan Jepangd) Angkatan 45d. Sabaruddin Ahmad, B.A. membuat pembagian sebagai berikut:1) Sastra angkatan lama yang dibedakan atas:a) Zaman dinamisme (masa pra sejarah)b) Zaman hinduisme (masa pengaruh hindu)c) Zaman islamisme (masa masuknya islam ke Indonesia)2) Sastra angkatan baru yang dibagi pula atas: a) Angkatan balai pustakab) Angkatan pujangga baruc) Angkatan Jepangd) Angkatan 45e. Drs. Nugroho Sotosusanto membagi kesusastraan indonesia berdasarkan sejarahnya sebagai berikut:1) Sastra melayu lama2) Sastra Indonesia modern, yang dibagi atas:a) Masa kebangkitan (1920-1945)I. Periode 1920II. Periode 1933III. Periode 1945b) Masa perkembangan (1945hingga sekarang) dibagi pula atas :I. Periode 1945II. Periode 1950

2. Jelaskan secara ringkas perkembangan sejarah sastra Indonesia mulai dari angkatan Balai Pustaka sampai sekarang!Jawab:a. Angkatan Balai pustakaKarya sastra di Indonesia sejak tahun 1920 1950, yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini.Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak dan bahasa Madura. b. Angkatan Pujangga BaruPujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi bapak sastra modern Indonesia. Pada masa itu, terbit pula majalah Poedjangga Baroe yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane. c. Angkatan 1945Karya sastra angkatan ini lebih realistik dibanding karya Angkatan Pujangga baru yang romantik idealistik. Karya sastra pada angkatan ini banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan seperti halnya puisi-puisi Chairil Anwar. Sastrawan angkatan 45 memiliki konsep seni yang diberi judul Surat Kepercayaan Gelanggang. Konsep ini menyatakan bahwa para sastrawan angkatan 45 ingin bebas berkarya sesuai alam kemerdekaan dan hati nurani. d. Angkatan 50Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra Kisah asuhan H.B. Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya, Sastra.Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.e. Angkatan 66Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra, munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dll pada masa angkatan ini di Indonesia. Penerbit Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra pada masa angkatan ini.f. Angkatan 70-anPada masa ini karya sastra berperan untuk membentuk pemikiran tentang keindonesiaan setelah mengalami kombinasi dengan pemikiran lain, seperti budaya. Ide, filsafat, dan gebrakan-gebrakan baru muncul di era ini, beberapa karya keluar dari paten dengan memperbincangkan agama dan mulai bermunculan kubu-kubu sastra populer dan sastra majalah. Pada masa ini pula karya yang bersifat absurd mulai tampak.g. Angkatan 2000Angkatan ini ditandai dengan oleh karya-karya yang cenderung berani an vulgar dan kebanyakan mengadopsi begitu saja moral pergaulan bebas ala remaja Amerika. Tetapi pada masa ini, muncul juga fiksi-fiksi islami.

3. Berdasarkan ciri-cirinya, sastra Indonesia angkatan Balai Pustaka disebut angkatan Sitti Nurbaya. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!Jawab:Seperti yang telah kita ketahui, definisi karya sastra adalah suatu karya yang mengandung nilai seni dan mengarah kepada pedoman-pedoman serta pemikiran-pemikiran hidup. Balai Pustaka disebut angkatan 20an atau populernya dengan sebutan angkatan Siti Nurbaya. Yang menonjol pada masa lahirnya sastra angkatan Balai Pustaka ialah cita-cita masyarakat dan sikap hidup serta adat istiadat (Sarwadi, 1999: 31). Hal itu tercermin oleh kesadaran masyarakat khususnya para penulis akan pentingnya persatuan demi terciptanya kesatuan bangsa yang diperlihatkan melalui karya sastra yang telah memperegunaklan bahasa persatuan Indonesia akan tetapi dengan hal tersebut tidak memperlihatkan bahwa setiap masyarakat Indonesia telah meninggalkan adat istiadatnya namun dengan keaneka ragaman adat istiadatnya menjadikan suatu alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

4. Jelaskan perbedaan sastra angkatan Balai Pustaka dengan sastra angkatan Pujangga Baru! Berikan contoh karya sastra dari kedua angkatan tersebut!Jawab: Angkatan Balai Pustaka berdiri pada tahun 1920 oleh penerbit Balai Pustaka. Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar).Contoh karya sastraMENGELUHBukanlah beta berpijak bunga,melalui hidup menuju makam.Setiap saat disimbur sukarbermandi darah dicucurkan dendamMenangis mata melihat makhluk,berharta bukan berhakpun bukan.Inilah nasib negeri anda,memerah madu menguruskan badan.Bamana beta bersuka cita,ratapun rakyat riuhan gaduh,membobos masuk menyapu kalbuku.Bamana boleh berkata beta,suara sebat sedanan rusuh,menghimpit masah, gubahan cintaku.Oleh: Rustam Effendi (Angkatan Balai Pustaka) Pujangga Baru adalah sebuah nama majalah yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah, dan Armijn Pane. Sastra Pujangga Baru cenderung kearah nasionalis, tetapi termasuk juga sastra idealistik dan romantik.Contoh karya sastraPerjuanganTenteram dan damai?Tidak, tidak Tuhanku!Tenteram dan damai waktu tidur di malam sepi.Tenteram dan damai berbaju putih di dalam kubur.Tetapi hidup adalah perjuangan.Perjuangan semata lautan segara.Perjuangan semata alam semesta.Hanya dalam berjuang beta merasa tenteram dan damai.Hanya dalam berjuang berkobar Engaku Tuhanku di dalam dada.(St. Takdir Alisyahbana)

5. Mengapa dikatakan bahwa masa Pujangga Baru sastra Indonesia baru lahir? Lengkapi dengan bukti-bukti dan contoh-contoh!Jawab:Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis. Ketika sastra Indonesia dikuasai oleh angkatan Pujangga Baru, masa-masa tersebut lebih dikenal sebagai Masa Angkatan Pujangga Baru. Masa ini dimulai dengan terbitnya majalah Pujangga Baru pada Mei 1933. Majalah inilah yang merupakan terompet serta penyambung lidah para pujangga baru. Penerbitan majalah tersebut dipimpin oleh tiga serangkai pujangga baru, yaitu Amir Hamzah, Armijn Pane, dan Sutan Takdir Alisjahbana. Dalam manivestasi pujangga baru dinyatakan bahwa fungsi kesusastraan itu, selain melukiskan atau menggambarkan tinggi rendahnya suatu bangsa, juga mendorong bangsa tersebut ke arah kemajuan.

6. Kemukakan bagaimana pendapat Anda tengtang keberadaan Sastra Melayu Rendah dan Sastra Melayu Tinggi dalam perjalanan kesusastraan Indonesia Modern abad ke-20, berikut bukti-buktinya!Jawab: Sastra Melayu Rendah disebut sastra Melayu-Tionghoa, Melayu-China, Melayu-Pasar, atau Melayu Lingua Franca, pernah hidup di bumi Nusantara. Meski usianya tak terlampau lama, sejak abad ke-19 hingga tahun 1960-an, telah mencatatkan peran penting dalam sejarah literasi di Indonesia. Sebab utama munculnya Sastra Melayu Rendah Tionghoa adalah kebutuhan budaya kaum peranakan (kaum Hokkian) yang rata-rata kelas pedagang dan pengusaha itu, suatu kelas sosial yang dekat dengan keperluan pendidikan dan bacaan. Karena mereka tidak menguasai bahasa cina lagi, mereka hanya menguasai bahasa daerah setempat, bahasa belanda atau bahasa melayu rendah. Melayu Tinggi, yaitu bahasa melayu yang digunakan di Semenanjung Melayu, yang digunakan dalam karya sastra Balai Pustaka. Bahasa Melayu Tinggi dengan demikian(203) identik dengan bahasa sastra tinggi.

7. Menurut Anda, mengapa periodisasi sangat penting dalam penyusunan sejarah sastra Indonesia?Jawab:Periodisasi sangat penting dalam penyusunan sejarah sastra Indonesia, karena periodisasi adalah pembagian kronologi sejarah sesuai urutan waktu yang sesuai dengan kenyataan yang telah terjadi pada zaman dahulu yang memperhatikan kebenaran dan sistematika peristiwa yang telah terjadi, maka sejarah sastra Indonesia dapat tersusun dengan baik dan dapat dipahami sesuai urutan kejadiannya.

8. Pilih salah satu periodisasi sastra Indonesia, kemudian kemukakan pendapat Anda tentang periodisasi tersebut!Jawab:Pujangga BaruBuku Pujangga Baru, Prosa dan Puisi yang disusun oleh H.B Jasin adalah sebuah bunga rampai (antologia) dari para pengarang dan penyair yang oleh penyusunnya digolongkan ke dalam Angkatan Pujangga Baru Seperti diketahui, oleh para ahli dan parapenyusun buku-buku pelajaran sastra Indonesia, perkembangan sastra Indonesia dibagi-bagimenjadi angkatan-angkatan. Angkatan Pujangga Baru biasanya ditempatkan sebagai angkatan kedua, yaitu setelah angkatan Balai Pustaka dan mendahului kelahiran angkatan45. Tetapi kita lihat pembagian sejarah sastra Indonesia dalam angkatan-angkatan ini, tidaklah disertai dengan alasan-alasan yang bisa kita terima. Tidak sedikit pula para sastrawan yang menolak atau tidak mau dimasukan dalam sesuatu angkatan, mereka memilih masuk angkatan yang disukainya. Misalnya Achdiat K. Mihardja pernah menyatakan bahwa ia lebih suka digolongkan kepada angkatan Pujangga Baru, padahal para ahli telah menggolongkannya kepada angkatan 45. Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.

9. Kemukakanlah apakah hubungan antara Surat Kepercayaan Gelanggang dengan Manifes Kebudayaan? Sebutkan juga tokoh-tokoh yang berkecimpung dalam kedua pendapat tersebut!Jawab:Surat Kepercayaa Gelanggan dan Manifes Kebudayaan merupakan sebuah konsep dalam perlawanan dari Lekra. Surat Kepercayaan Gelanggang itu dimaksudkan sebagai reaksi terhadap publikasi Mukadimah Lekra. Kemungkinan itu dapat dipahami berdasarkan perbedaan ideologi atau dasar pijakannya. Surat Kepercayaan Gelanggang berpijak pada humanisme universal atau kemanusiaan sejagat, sedangkan Lekra secara tegas hendak melaksanakan realisme sosialis yang bersumber pada komunisme.Tokoh-tokoh dalam Surat Kepercayaan Gelanggan: Chairil Anwar,Asrul Sani, Rivai Apin, Rosihan Anwar, Maman S. Mahayana Manifes Kebudayaan bukanlah sebuah organisasi kebudayaan, melainkan sebuah konsep atau pemikiran di bidang kebudayaan seperti Surat Kepercayaan Gelanggang. Kemunculannya tidak terkait dengan partai politik atau ideologi tertentu, tetapi merupakan reaksi terhadap teror budaya yang pada waktu itu dilancarkan oleh orang-orang Lekra.Tokoh-tokoh dalam Manifes Kebudayaan: H.B. Jassin, Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Zaini, Bokor Hutasuhut, Goenawan Mohamad, A. Bastari Asnin, Bur Rasuanto, Soe Hok, Djin, D.S. Moeljanto, Ras Siregar, Hartojo Andangdjaja, Sjahwil, Djufri Tanissan, Binsar Sitompul, Taufiq A.G. Ismail, Gerson Poyk, M. Saribi, Poernawan Tjondronegoro, Ekana Siswojo, Nashar, dan Boen S. Oemarjati.

10. Menurut Anda, apakah perbedaan antara sastra serius dan sastra popular?Jawab: Sastra Serius adalah karya sastra lahir dari kesatuan utuh antara getaran jiwa penulisnya dengan alam semesta, lingkungan dan obyeknya. Sastra serius lebih menonjolkan hakikat kehidupan secara mendalam.Dari segi jumlah pembaca, sastra serius tidak mempunyai banyak pembaca pada setiap zamannya,penulis novel dan cerpen sastra tidak mau berkompromi dengan selera pasar/massa, sedangkan. Sastra populer atau bacaan populer,disebut bacaan populer sebab buku itu disusun dengan mempertimbangkan selera populer atau pasar.Ukuran kuantitas menjadi tolok utama untuk mengukur keberhasilan pemasaran buku itu.Booming dan menjadi best seller menjadi target utama penjualan buku. Karya seni menjadi barang dagangan yag tunduk pada semangat kapitalisme yang mementingkan komersialisme

11. Jelaskan visi dan konsep serta sikap budaya para sastrawan angkatan 50-an!Jawab:Visi dan konsep estetika angakatan 50-anEstetika berarti ilmu yang membicarakan seluk-beluk. Dalam hal ini , yang dibicarakan adalah seluk beluk sejarah sastra angkatan 50 atau periode 1945-1950. Angkatan 50 itu sendiri ditandai oleh terbitnya majalah sastra kisah asuhan H.B.Jassin. angkatan ini didominasi oleh cerita pendek. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam lembaga kebudayaan rakyat (lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Muncul perpecahan dan polemik yang berkepanjangan dikalangan sastrawan.Nama angkatan 50 itu sendiri dikemukakan pertama kali oleh Rendra besreta kawan kawan dari jogja pada akhir 1953. Nama ini diberikan bagi sastrawan yang mulai menulis pada tahun 50 an. Ajip rosidi menulis naskah yang berjudul sumbangan terbaru sastrawan indonesia kepada kesusastraan Indonesia.

12. Jelaskan beberapa peristiwa penting yang berhubungan dengan sastra yang terjadi pada masa 70-an!Jawab:a. Pada tahun 1970, H. B. Jassin diadili. Majalah yang dipimpinnya dituduh memuat cerita pendek yang menghina agama Islam.b. Tahun 1973, Sutarji Calzoum Bachri mengumumkan kredo puisinya. Masih pada tahun ini muncul istilah aliran Rawamangun dan M. S. Hutagalung.c. Pada bulan September tahun 1974 diselenggarakan pengadilan di Bandung. Masil pada bulan Septemer diselenggarakan Jawaban Atas Pengadilan Puisi yang dilangsungkan di Jakarta.d. Pada tahun 1975 diselenggarakan Diskusi Besar Cerita Pendek Indonesia yang diadakan di Bandung.e. Tahun 1977 mncul istilah angkatan 70, dilontarkan oleh Dami N. Toda.f. Tahun 1980 novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer dilarang oleh pemerintah. Demikian pula untuk novel-novel lainnya (1985, 1987, 1988).g. Pada bulan Agustus tahun 1982 diadakan seminar Peranan Sastra dalam Perubahan Masyarakat yang diselenggarakan di Jakarta.h. Pada tahun 1984 muncul masalah sastra kontekstual, serta jadi topik diskusi.

13. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan Sastra Wangi? Mengapa dikatan Sastra Wangi? Sebutkan sastrawan beserta karya-karyanya!Jawab: Sastra wangi muncul pada awal 2000an, dengan ciri khas penuh dengan ekspresi pengarang, bebas, dan terbuka terutama dalam mengangkat hal yang tabu, yang awalnya tidak layak diperbincangkan menjadi layak untuk dipublikasikan. Tentu saja yang paling dominan dalam sastra wangi adalah bidang seksualitas, baik dari segi psikologis maupun sosiologis karena sastra wangi mengandung unsur seksualitas yang frontal dan telanjang. Dari definisi tersebut nampak jelas, bahwa penulis perempuan tersebut tidak hanya mengandalkan karyanya, tapi kecantikan dan seksinya penulis, maka dinamakanlah sebagai sastra wangi. Sastrawan beserta karya-karyanyaa. Ayu Utami: Novel Saman, KPG, Jakarta, 1998 Novel Larung, KPG, Jakarta, 2001b. Karya Djenar Maesa Ayu 2002 Mereka Bilang, Saya Monyet!, 2003 Jangan Main-main Dengan Kelaminmu,c. Fira Basuki Jendela-jendela Pintu (2002)d. Dewi Lestari Supernova (2001)

14. Sebutkan nama-nama sastrawan beserta karya puncaknya mulai angkatan Balai Pustaka sampai sekarang!

Jawab:a. Angkatan 20-an atau Angkatan Balai PustakaKarya PentingPengarang

Azab dan SengsaraMerari Siregar

Sitti NurbayaMarah Rusli

Salah AsuhanAbdul Muis

Sengsara Membawa NikmatTulis Sutan Sati

b. Angkatan 30-an atau Angkatan Pujangga Baru

Karya PentingPengarang

Layar TerkembangS.T. Alisyahbana

BelengguArmin Pane

Indonesia Tumpah DarahkuMuhammad Yamin

Nyanyian Sunyi & Buah RinduAmir Hamzah

c. Angkatan 45Karya PentingPengarang

AkuChairil Anwar

Tiga Menguak TakdirChairil Anwar, Asrul Sani, Riayi Apin

AtheisAchdiat Karta Mihardja

Dari Ave Maria ke Jalan Lain RomaIdrus

Surat Kertas Hijau dan Wajah Tak BernamSitor Situmorang

d. Angkatan 66Karya PentingPengarang

Pagar Kawat BerduriToha Mochtar

Tirani dan BentengTaufiq Ismail

PariksitGoenawan Mohammad

Para PriayiUmar Kayam

Mata Pisau dan Peluru KertasSupardi Joko Damono

e. Angkatan 70-anKarya PentingPengarang

O, Amuk, KapakSutardji Calzoum Bachri

HuklaLeon Agusta

Wajah KitaHamid Jabar

Catatan Sang KoruptorF. Ibrahim

DandandikIbrahim Sattah

f. Angkatan 80-anKarya PentingPengarang

Pulau BuruPramoedya Ananta Toer

Burun- Burung ManyarY.B Mangun Wijaya

BokoDarman Moenir

Ronggen Dukuh ParukAhmad Tohari

LupusHilman Hariwijaya

g. Angkatan ReformasiKarya PentingPengarang

Puisi PeloWidji Thukul

Resonansi IndonesiaAhmodun Yosi Herfanda

Di Luar KotaAcep Zamzam Noer

Abad yang BerlariAfrizal Malna

Opera KecoaN. Rianto

h. Angkatan 2000Karya PentingPengarang

SamanAyu Utami

Atas Nama MalamSeno umira Ajidarma

SupernovaDewi Lestari

Pulau Cinta di Peta ButaRaudal Tanjung Banua

Ayat-Ayat CintaHabiburrahman El-Shirazy

15. Buat ringkasan novel/roman dari salah satu angkatan yang Anda ketahui!Jawab:Penulis: Andrea Hirata Penerbit: Bentang Pustaka Tahun Terbit: 2005 Jumlah Halaman: 529RingkasanNovel Laskar Pelangi menceritakan tentang kisah nyata dari sepuluh anak yang tinggal di sebuah desa yang bernama desa Gantung yang berada di Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bernama SD Muhammadiyah yang bangunannya nyaris roboh. Sekolah itu nyaris oleh Departemen Pendidikan Kabupaten Sumatera Selatan , karena murid yang bersekolah di SD Muhammadiyah tersebut tidak berjumlah 10 anak sebagai persyaratan minimal. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan. Kesembilan anak tersebut adalah Ikal, Lintang, Mahar, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, dan Trapani. Akan tetapi, tepat ketika Pak Harfan Efendy Noor (Kepala Sekolah SD Muhammadiyah) hendak berpidato untuk menutup SD Muhammadiyah. Ada seorang ibu beserta anaknya yang bernama Harun datang untuk mendaftarkan Harun ke sekolah SD Muhammadiyah tersebut. Jika tidak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental yang disekolahkan ibunya agar tidak cuma bisa mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Akhirnya SD Muhammadiyah tersebut tidak jadi ditutup dan Harun lah yang menyelamatkan SD Muhammadiyah tersebut.Dari sanalah dimulai cerita tentang mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan Efendy Noor (Kepala Sekolah SD Muhammadiyah), perkenalan mereka yang luar biasa dimana A Kiong yang malah cengar cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Muslimah, kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama ikal, sampai pertaruhan nyawa dari seorang anak yang bernama Lintang, dia adalah salah satu anak dari nelayan yang sangat miskin, setiap hari Lintang mengayuh sepeda sejauh 40 km jarak dari rumahnya menuju ke sekolah, rumah Lintang berada di desa tanjung kelumpang yaitu desa yang letaknya sangat jauh di tepi laut, setiap hari Lintang melewati 4 kawasan pohon nipah yang tempatnya lumayan seram, tidak jarang ada buaya yang sangat besar melewati kawasan tersebut, walaupun begitu Lintang tetap rajin dan bersemangat berangkat ke sekolah dan tidak pernah bolos untuk ke sekolah dan bertemu dengan Bu Muslimah, guru yang penuh kasih namun penuh dengan komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi sebuah nama yang diberikan oleh Bu Muslimah karena kesenangan mereka terhadap pelangi yang di saat musim hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi pada sore hari dengan bertengger pada dahan dahan pohon filicium yang ada di depan kelas mereka. Saat susah maupun senang mereka lalui di dalam kelas yang menurut cerita pada malam harinya kelas tersebut sebagai kandang bagi hewan ternak. Di SD Muhammadiyah itulah Ikal dan kawan kawannya memiliki segudang kenangan yang menarik.Seperti saat kisah percintaan antara Ikal dan A Ling. Pada awalnya Ikal disuruh oleh Bu Muslimah untuk membeli kapur di toko milik keluarga A Ling. Ikal jatuh cinta pada kuku A Ling yang indah. Ia tidak pernah menjumpai kuku seindah itu. Kemudian ia tahu bahwa pemilik kuku yang indah tersebut adalah A Ling, Ikal pun jatuh cinta pada A Ling. Namun, pertemuan mereka harus diakhiri karena A Ling pindah untuk menemani bibinya yang sendiri. Kejadian tentang Mahar yang akhirnya menemukan ide untuk perlombaan semacam karnaval. Mahar menemukan sebuah ide untuk menari dalam acara tersebut. Mereka para Laskar Pelangi menari seperti orang kesetanan,hal tersebut dikarenakan kalung yang mereka kenakan dari buah langkah dan hanya ada di Belitung, merupakan tanaman yang membuat seluruh badan gatal. Akhirnya mereka pun menari layaknya orang yang tengah kesurupan. Namun, berkat semua itu akhirnya SD Muhammadiyah dapat memenangkan perlombaan tersebut. Namun pada suatu ketika datanglah anak yang bernama Flo, seorang anak kaya pindahan dari Sekolah PN Timah, ia masuk di dalam kehidupan Laskar Pelangi. Sejak kedatangan Flo di SD Muhammadiyah tersebut membawa pengaruh buruk dan negatif bagi teman temannya terutama Mahar, yang duduk satu bangku dengan Flo. Sejak kedatangan Flo, nilai Mahar seringkali jelek sehingga Bu Muslimah marah dan kecewa kepada Mahar.Hari hari mereka selalu dihiasi dengan canda dan tawa maupun tangisan. Namun di balik semua keceriaan mereka, ada seorang murid yang bernama Lintang yaitu anggota Laskar Pelangi yang perjuangannya terhadap pendidikan perlu diacungi jempol. Ia rela menempuh jarak 80 km pulang pergi dari rumahnya untuk menuju ke sekolah hanya untuk agar bisa belajar. Ia tidak pernah mengeluh meski saat perjalanan menuju sekolahnya, ia harus melewati danau yang terdapat buaya di dalamnya. Lintang merupakan salah satu murid yang paling cerdas. Terbukti saat Lintang, Ikal, dan Sahara saat mengikuti sebuah perlombaan cerdas cermat. Ikal dapat menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru dari sekolah kaya PN Timah yang berijazah dan terkenal dengan jawabannya yang membuat ia memenangkan lomba cerdas cermat tersebut. Namun, semua kisah indah Laskar Pelangi harus diakhiri dengan perpisahan seorang Lintang yang sangat cerdas dan jenius itu. Lintang dan kawan kawan membuktikan bahwa bukan karena fasilitas yang menunjang yang akhirnya dapat membuat seseorang sukses maupun pintar, namun kemauan dan kerja keraslah yang dapat mengabulkan setiap impian dari seseorang. Beberapa hari kemudian, setelah perlombaan tersebut Lintang tidak masuk sekolah dan akhirnya kawan kawan Lintang dan juga Bu Muslimah mendapatkan surat dari Lintang yang berisi bahwa Lintang tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena ayahnya Lintang meninggal dunia. Tentu saja hal tersebut menjadi kesedihan yang mendalam bagi anggota Laskar Pelangi. Beberapa tahun kemudian, saat mereka telah beranjak dewasa, mereka semua banyak mendapat pengalaman yang berharga dari setiap cerita di SD Muhammadiyah. Tentang sebuah persahabatan, ketulusan, yang diperlihatkan dan diajarkan oleh Bu Muslimah, serta sebuah mimpi yang harus mereka wujudkan. Ikal akhirnya mendapat beasiswa dan bersekolah di Paris, sedangkan Mahar dan teman teman lainnya menjadi seseorang yang dapat membanggakan Belitung.