Top Banner
SEJARAH PENDIDIKAN USAHA-USAHA RAKYAT DI LAPANGAN PENDIDIKAN Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Dosne : Drs. Bain, M.Hum Oleh : Faizal Ibnu Mardianta (3101412135) Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
59

sejarah pendidikan

Jan 19, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: sejarah pendidikan

SEJARAH PENDIDIKAN

USAHA-USAHA RAKYAT DI LAPANGAN

PENDIDIKANGuna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan

Dosne : Drs. Bain, M.Hum

Oleh :

Faizal Ibnu Mardianta (3101412135)

Pendidikan Sejarah

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Page 2: sejarah pendidikan
Page 3: sejarah pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

USAHA USAHA RAKYAT DI LAPANGAN PENDIDIKAN

Lahirnya pergerakan kebangsaan/keagamaan sebagai

alat perjuangan mencapai kemerdekaan. Semua itu berupa

perwujudan kesadaran berorganisasi atas perasaan

nasional yang murni, sebagai langkah pertama untuk

berdiri sendiri. Dengan sendirinya pula kesadaran

berorganisasi itu, yang menimbulkan perkembangan baru

di lapangan pendidikan dan pengajaran.

Para pemimpin pergerakan nasional dengan sadar

ingin mengubah keadaan yang kurang tepat. Bahwa

penyelenggaraan pendidikan yang bersifat nasional harus

segera di masukan kedalam program perjuangannya. Maka

lahirlah sekolah atas usaha perintisan kemerdekaan .

Sekolah mulanya ada dua jenis:

1. Sesuai dengan haluan politik. Contohnya : taman

siswa (jogyakarta), sekolah serikat rakyat

bersifat komunis (semarang) dan ksatrian institut

oleh douwes dekker (dr.setiabudhi) (bandung).

2. Sesuai dengan tuntutan agama (islam). Contohnya :

sekolah serikat islam, sekolah muhammadiyah,

sumatera tawalib di padangpanjang, sekolah

nahdlatul ulama dan masih banyak yang lain.

Page 4: sejarah pendidikan

Selain dua jenis sekolah ini masih ada sekolah

golongan ketiga yang tidak jauh beda dengan sekolah

pemerintah kolonial belanda, sekolah ini di dirikan

sekedar untuk memenuhi kebutuhan rakyat indonesia akan

pengajaran.

Terikat dari kata pergerakan nasional, pastinya

ada pergerakan wanita. Karena saat itu masyarakatnya

masih memingit anak perempuannya di rumah, tugas para

wanita hanya di rumah memasak menenun dan bisa

dikatakan kegiatannya tidak jauh dari dapur. Oleh

karena itu banyak wanita indonesia yang berambisi

memperoleh penyamaan antara wanita dan pria, baik yang

muda ataupun yang tua. Seperti R.A. Kartini, Rd. Dewi

sartika dan rohanna kudus adalah salah satu wanita yang

mempelopori pergerakan nasional di indonesia.

BAB II

USAHA USAHA RAKYAT DI LAPANGAN PENDIDIKAN

1. RA Kartini (1879-!904)

Riwayat hidup

Lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Mayong

Kabupaten Jepara Jawa tengah, putri dari RAA

Sosroningrat seorang bupati Jepara saat itu. Ayahnya

yang suka akan kemajuan memasukan Kartini ke Sekolah

Belanda dengan pengajaran pendidikan Barat.

Page 5: sejarah pendidikan

Pada umur ke 12 tahun dia tidak bisa lagi

melanjutkan sekolahnya dan tidak di perkenankan keluar

rumah (pingit) oleh ibunya yang membuat kartini hanya

bisa terdiam di dalam rumah, 4 tahun kemudia berkat

usaha teman-temannya, kartini mampu keluar rumah.

Semasa dia di pingit, kartini banyak membaca buku

berbahasa belanda, membaca buku dan surat menyurat

kepada teman-temannya yang bisa di lakukan oleh kartini

saat menjalani pingitan keluarganya. Dengan kata lain

kartini melihat dunia hanya dengan membaca dan berkat

cerita dari surat teman-temannya terasa sangat berbeda

apa yang kartini rasakan antara menjadi wanita

indonesia dengan wanita seperti teman-temannya.

Suatu ketika kartini di bujuk oleh teman-temannya

agar beralih agama seperti teman-temannya namun karena

kartini sangat teguh dalam beragama islam di menolak

dan peristiwa itu dianggapnya sebagai sebuah remehan

terutama saat adiknya kardinah mengetahui.

Pada tahun 1902 kartini menikah dengan bupati

rembang dengan cara di nikahkan dan pada tahun 1904

tepatnya 13 september 1904 kartini melahirkan anak

laki-lakinya, namun empat hari kemudian dia meninggal

Page 6: sejarah pendidikan

Cita-cita pendidikannya

Kartini menginginkan wanita indonesia bisa seperti

wanita yang lain yang mampu bebas berdiri sendiri tanpa

adat dan kebiasaan. Selain itu juga kartini

memperjuangkan perbaikan kedudukan dan derajat antara

wanita dan pria. Kartini ingin wanita juga mempunyai

andildalam sebuah keputusan keluarga atau berperan

dalam keluarga, mendapatkan pendidikan yang layak dan

kesetaraan sama seperti pria.

Usaha-usaha untuk melaksanakan cita-citanya

1. Pada tahun 1903 dia membuka sekolah gadis di

jepara

2. Setelah di menikah dia mendirikan sekolah

gadis di rembang

3. Pada tahun 1913 guna menghormati kartini

didirikan sekolah rendah untuk gadis indonesia

di beberapa kota besar, sekolah itu bernama

sekolah kartini.

4. Sebagai penghargaan tertinggi kartini di

buatlah sebuah buku yang isinya surat dan

catatan kartini semasa hidup dengan nama “van

duistemis tot licht” buku ini di terjemahkan

oleh armyn pane dengan nama “habis gelap

terbitlah terang” dan di alih bahasakan oleh

satjadibrata dengan bahasa sunda yaitu “ti nu

poek ka nu caang”

Page 7: sejarah pendidikan

2. Rd. Dewi sartika (1884-1947)

Riwayat hidup

Bandung 4 desember 1884. Ayahnya seorang patih

bandung dan ibunya Rd. Raja permas. Oleh orang tuanya

dia dimasukan kedalam sekolah belanda. Ketika ayahnya

meninggal dia bersama patih cilalengka saat itu dia

sering sekali memberikan pelatihan membaca dan menulis

kepada anak pelayan kepatihan.

Tahun 1904 dia mendirikan sekolah istri yang

kemudian diubah namanya menjadi sakola dewi sartika,

yang merupakan sekolah pertama bagi anak gadis di

pasundan. Tahun 1906 dia menikah dengan Rd. Agah

suriawinata, guru sekolah “karangpamulangan” bandung.

Pada tahun 1922 dia dianugerahi bintang perak

sebagai tanda jasa karena banyak mendidik anak gadis,

dan pada tahun 1940 diangkat menjadi “rider in de

oranje nassauorde” oleh pemerintah belanda.

Pada waktu revolusi tahun 1947 dia mengungsi ke

tasikmalaya dan dia meninggal di daerah cineam

tasikmalaya pada umur 63 tahun pada tanggal 11

september 1947 setelah 40 tahun lamanya di lapangan

pendidikan.

Cita-cita pendidikannya

Page 8: sejarah pendidikan

Mengangkat derajat wanita indonesia dengan jalan

memajukan pendidikannya. Berawal dengan berjuang

menyebarkan ilmu pengetahuan kepada anak perempuan.

Usaha-usaha yang dilakukan

Tahun 1904 mendirikan sakola istri yang murid

pertamanya berjumlah 20 anak. Tahun 1909 sakola istri

baru mendapatkan lulusan pertamanya dengan mendapatkan

ijazah. Setelah itu banyak istri bupati yang mendirikan

sekolah istri dengan tenaga pengajar yang mampu membaca

dan menulis ataupun mengambil dari lulusan sekolah dewi

sartika. Pengajarnya di tambah kerajinan wanita,

sekolah semacam ini bisa di temukan di seluruh daerah

di sunda pada tahun 1912. Pada tahun 1914 di ganti

namanya dengan nama “sekolah kautamaan istri” pada

tahun 1920 sekolah ini sudah menjamur di seluruh

pasundan, disusul dengan “yayasan dewi sartika” sebagai

pemelihara sekolah ini.

3. Rohanna kuddus (1884-1969)

Riwayat hidup

Lahir di kota gedang pada tanggal 20 desember

1884. Ayahnya seorang jurutulis pada kantor di daerah

alahan panjang bernama muhammad rasyad maharaja sutan.

Ia seorang wanita yang berusaha untuk memperbaiki nasib

kaum wanita indonesia dengan mendidik mereka membaca

Page 9: sejarah pendidikan

dan menulis. Dia juga seorang guru agama, guru

kerajinan wanita, wartawan wanita pertama di indonesia.

Banyak yang menjatuhkan dia namun ia kuat terus

bekerja dengan kejujurannya meski banyak di tuduh dan

di fitnah hingga semua itu menjadi pujian baginya.

Usaha-usaha dan perjuangannya

1. Pada tahun 1896 dalam usia 12 tahun rohana

mengajar membaca dan menulis huruf arab dan

latin kepada teman-teman sekampungnya.

2. Pada tahun 1905 ia mendirikan sekolah gadis di

gedang

3. Tanggal 1 februari 1911 dia memimpin

perkumpulan wanita minangkabau yang bernama

amai setia yang kemudian menjadi nama

sekolahnya.

4. Dia melakukan perundingan dengan datuk sutan

maharaja, pemimpin redaksi “oetoesan melajoe”

yang notabene adalah surat kabar satu-satunya

di padang, akhirnya pada tanggal 10 juli 1912

lahirlah surat kabar wanita “soenting melajoe”

yang dipimpin rohanna namun hanya singkat

perkembangannya.

4. Madrasah diniah dan sumatera thawalib

Madrasah

Page 10: sejarah pendidikan

Awalnya madrsah memberikan pengetahuan agama saja

di samping-samping langgar atau surau, arti madrsah

adalah sekolah yang berasal dari arab. Pada tahun 1931

madrasah berubah menjadi sebuah organisasi yang

memasukan pengajaran ilmu pengetahuan juga dan

mempunyai ciri tersendiri.

Bermula dari tahun 1909 di padang bernama sekolah

adabiah yang mengusung madrasah yang lebih baik,

kemungkinan ini merupakan sekolah madrasah pertama di

indonesia yang didirikan oelh syekh abdullah ahmad,

sekolah ini pada tahun1915 berubah nama menjadi HIS

yang memberikan pengajaran agam islam. Di lain daerah,

padang panjang berdiri diniah school yang kemudian

berubah nama menjadi sekolah diniah, ini di pelopori

oleh zainudin labai al junusi. Madrasah puteri yang

pertama di indonesia didirikan pada tahun 1923 oleh

rangkajo rahmah al-junisiah yang diberinya nama sekolah

diniah puteri.

Madrasah-madrasah ini memberikan pengetahuan dan

banyak disisipi pengajaran agama islam yang di

kembangkan oleh masing-masing pendirinya, baik buku dan

segi pengajaran, di samping mengunakan buku dan kitab-

kitab dari mesir dan bireut.

Sumatera thawalib

Pada tahun 1921 seorang ulama terkenal syekh abdul

karim amrullah, memasukan sistem dan oraganisasi

Page 11: sejarah pendidikan

madrsah kedalam suraunya, surau jembatan besi dan

padang panjang. Surau yang telah melaksanakan pembagian

kelas itu di ubah namanya menjadi sumatera thawalib.,

ini di ambil guna menyempurnakan suraunya. Langkah ini

banyak di ikuti oleh ulama lainnya di parebek bukit

tinggi pada tahun 1921 di bawah pimpinan syekh ibrahim

musa , di padang panjang payakumbuh atas usaha syekh H.

Abbas abdullah di sangayang batusangkar dan maninjau.

Pada tahun 1930 sumatera thawalib berubah nama

menjadi permi, persatuan muslimin indonesia sedangkan

yang lain menggunakan nama thawalib saja. Karena di

kira partai berbahaya bagi pemerintah belanda maka

permi di hentikan dan pemimpinnya mengalami pembuangan.

Beberapa diantaranya mengganti nama thawalib menjadi

perguruan muslim atau perguruan islam. Thawalib padang

panjang sejak tahun 1930 berubah nama menjadi darul

funun abbasiyah dan yang tetap memakai nama thawalib

adalah padang pajang, parabek dan padang.

1940 thawalib padang membuka bagia n baru lagi

dengan nama kulliyatul ulum, setelah indonesia merdeka

susuna thawalib panjang menjadi:

1. Bagian tsanawiyah pertama selama 4 tahun

menerima murid lepasan SR-6 tahun

2. Bagian tsanawiyah atas dengan nama kuliyatul

ulum selama 3 tahun pendidikan

Page 12: sejarah pendidikan

3. Bagian tinggi dengan nama awl akademi islam

selama 3 tahun yang berdiri 12 agustus 1956.

Pada tahun 1957 di ubah menjadi fakultas

ushuludin yang merupakan salah satu fakultas

dari universitas islam darul hikmah di bukit

tinggi.

5. Muhammadiyah

Muhammadiyah hadir karena rakyat menganggap bahwa

pendidikan yang di berikan oleh pemerintah kolonial

tidak memuaskan rakyat. Sekembalinya KH ahmad dahlan

dari mekah ia mendirikan perkumpulan muhammadiyah pada

tanggal 18 november 1912 di jogyakarta, dengan

rintangan yang luar biasa, dia mengajarkan pendidikan

agama islam secara modern dan berusaha merubah

konservatisme. Itulah sebabnya beliau mendapat

rintangan dari luar dan dalam organisasi.

Tujuan perkumpulan ini adalah meluaskan dan

mempertinggi pendidikan agama islam secara modern,

serta memperteguh keyakinan tentang agama islam

sehingga terwujudlah masyarakat islam yang sebenarnya.

Sekolah muhammadiyah tersebah hampir di seluruh

negeri, di samping memberikan pendidikan agama islam,

mata pelajaran lain seperti di sekolah pemerintah juga

di berikan, seperti pengetahuan dan hitungan.

Muhammadiya berkembang tidak hanya dalam lingkup

pendidikan saja namun mereka juga mampu berkembang

Page 13: sejarah pendidikan

menjadi sebuah organisasi yang bergerak di bidang

sosial, kesehatan yang tetap berlandaskan al-quran dan

hadis.

Muhammadiyah membagi beberapa bagian kelompoknya

dengan nama tertentu, untuk bagian wanitanya dinamakan

aisyiah, bagia putri nasyiatul aisyiah (NA) bagian

pemuda bernama pemuda muhammadiyah di bawah majlis

bimbingan pemuda dan kepanduannya bernama hizbul wathon

(HW)

Penyelenggaraan sekolahnya

Pada zaman belanda

TK (buzthanul atfal)

Sekolah kelas II

HIS

MUI

Inheemse mulo

Normaalschool

Kweekschool

HIK

AMS

Page 14: sejarah pendidikan

Sekolah agamanya

Ibtidaiyah (sekolah dengan dasar islam)

Tsanawiyah (sekolah lanjutan dengan dasar islam)

Diniyah, yang hanya memberikan pelajaran agama

saja

Mu’aliimin/mu’alamat (SGB islam)

Kulli’atul mubaligin (SPG islam)

Pada masa jepang hingga sekarang muhammadiyah

masih terus berkembang meskipun banyak kegoncangan.

Kini muhammadiyah memiliki 6000 an buah sekolah,

diantaranya yaitu 17 universitas dan 43 akademi. Banyak

sekolah muhammadiyah yang mendapatkan subsidi dari

pemerintah RI dan bantuan bantuan lain dari sumbangan

atau yayasan lain.

6. Madrasah Al-irsyad

Didirikan pada tahun 1913 di jakarta, madrasah ini

merupakan madrasah tertua di jakarta. Al-irsyad

didirikan oleh perhimpunan Al-irsyad Jakarta. Madrasah

ini banyak mencetak guru-guru agama yang berjasa dalam

bidang pendidikan.

Penyelenggaraan pendidikannya

Semula terdiri dari 5 bagian:

1. Awwaliyah yang mempunyai 3 kelas

2. Ibtidaiyah yang mempunyai 4 kelas

3. Tajhiziah yang mempunyai 2 kelas

Page 15: sejarah pendidikan

4. Mu’alimin yang mempunyai 4 kelas

5. Takhassus yang mempunyai 2 kelas

Sekarang susunannya menjadi

1. SD Al-irsyad

2. SMP Al-irsyad

3. SMA Al-irsyad

Isi rencana pembelajarannya tidak berbeda jauh

dengan isi rencana sekolah negeri yang mendapat

tambahan pelajaran pengetahuan, agama dan bahasa arab.

7. Mathla’ul anwar

Tujuan dan usahanya

Mathla’ul anwar (MA) didirikan pada tahun 1916 di

menes, banten oleh KH. Mh. Jasin, KH Abdurahman, KH

sulaeman, KH abdul muti, KH daud dan E ismail, sejak

tahun 1941 dipimpin oleh E. Abubakar uwes sebagai ketua

umum.

Tujuan utama dari perhimpunan ini adalah memperjuangkan

kesempurnaan tumbuhnya pendidikan dan pengajaran islam

di tengah-tengah masyarakat islam. Usaha yang telah di

laksanakan antara lain, mengorganisir pendidikan dan

pengajaran islam pada madrasah, sekolah dan pesantren

Penyelenggaraan sekolahnya

Sebelum kemerdekaan, banyak mendirikan madrasah

tingkat rendah dan hanya menitikberatkan pada

pendidikan dan pengajaran agama saja. Mulai tahun 1945

Page 16: sejarah pendidikan

pengajarannya berubah, pengajaran agama sebanyak 65%

dan pengetahuan umum sebanyak 35%

Tingkatan sekolahnya

1. Ibtidaiyah

2. Tsanawiyah

3. Aliyah (program yang mempersiapkan melanjutkan ke

universitas islam)

Di samping itu ada bentuk pengajian yaitu diniyah

yang mengutamakan pengajaran agama dan tingkatan

setaraf dengan ibtidaiyah.

Page 17: sejarah pendidikan

8. Persatuan umat islam

Tujuan dan usaha

Persatuan ummat islam (PUI) adalah sebuah

perkumpulan islam yang bersifat sosial dan berpusat di

majalengka (jawa barat).

Sebenarnya PUI ini merupakan suatu fusi dari 2

perkumpulan islam yang terjadi pada tanggal 5 april

1952:

1. Perikatan umat islam di bawah pimpinan KHA halim,

majalengka dan sudah ada sejak tahun 1917

2. Al-ittihadiyatul islamiyah (AII) di bawah pimpinan

KHA sanusi sukabumi didirikan pada tahun 1931 di

masa jepang di sebut POII (persatuan oemat islam

indonesia)

PUI menuju terlaksananya syariat islam,

diadakanlah usaha-usaha seperti, pemeliharaan mesjid,

surau, pesantren, dan pengajian, memajukan pendidikan

dan pengajaran islam dalam arti seluas-luasnya. Hampir

400 madrasah di jawa barat langsung berada di bawah

asuhan PBPUI bagian pendidikan.

Menurut rencana 1958 PUI menyelenggarakan

madrasah/sekolah dengan susunan:

1. Madrsah diniah (ibtidaiyah) : 6 tahun

2. Madrasah tsanawiyah : 4 tahun

3. SD PUI : 6 tahun

4. SMP PUI/SMI : 3 tahun

Page 18: sejarah pendidikan

5. Madrasah pertanian : 4 tahun

6. Sekolah guru PUI : 6 tahun

Fungsi sekolah ini adalah menghasilkan guru agama

dan PUI kini mempunyai perguruan tinggi yang di sebut

fakultas tarbiyah sederajat dengan fakutas tarbiyah

iain bertempat di majalengkan dan mulai tahun 1976

telah di buka SMA PUI di tasikmalaya

Page 19: sejarah pendidikan

9. Taman siswa kihajardewantara (1889-1959)

Riwayat Hidup

Nama aslinya R.M Suwardi Suryadiningrat lahir di

Jogjakarta pada tanggal 02 Mei 1889. beliau lahir dari

keluarga bangsawan (cucu paku alam III) yang

meninggalkan kebangsaannya untuk terjun dalam

pergerakan kemerdekaan Indonesia dan berjuang

memperbaiki nasib rakyat, Ki hajar dewantara masuk

sekolah dokter jawa di Jakarta sampai tingkat II.

Ki hajar dewantara memulai karier perjuangan di

lapangan jurnalistik yang dipergunakan sebagai alat

memberikan pendidikan politik kepada rakyat melalui

tulisan-tulisannya yang berisi cita-cita perjuangnya,

di harian Sedyo Utomo di Jakarta sebagaii

pembantu,harian bahasa belanda “Middenjava”di Semarang.

Kemudian pindah ke Bandung menjadi Koresponden “ De

Expres” pimpinan Dowesdekker, dll.

Harian De Expres dan majalah Het Tijdschrif di

Bandung pimpinan Dowesdekker menjadi pelopor lahirnya

partai politik “Indschepartji” yang merupakan partai

politik pertama yang tujuannya adalah Indonesia merdeka

yang berdaulat, demokrasi serta kewarganegaraannya yang

tidak membedakan asal kebangsaannya, asal mengakui

indonesia sebagai tanah air dan kebangsaannya.

Pada tahun 1913 partai ini dilarang oleh

pemerintah hindia belanda karena memberikan kritikan

Page 20: sejarah pendidikan

tajam terhadap kebijaksanaan pemerintah colonial

belanda pada peristiwa “Peringatan 100 Tahun

Kemerdekaan Negeri Belanda dari Penjajahan Perancis

Napoleon” pada tanggal 13 November 1913 dengan

mewajibkan semua rakyat Indonesia turut merayakannya

dan membiayainya dengan sokongan dari rakyat.

Hal itu dirasa tidak sangat pantas. Oleh karena

itu, Ki hajar dewantara bersama dokter Cipto

Mangunkusumo pada permulaan Juli 1913, membentuk

“Commite tot herdenking van Nederland Honderjarige

Vrijheid” (panitia peringatan 100 tahun kemerdekaan

Nederland yang disingkat “Komisi Bumiputera”), yang

bermaksud menyatakan isi hati memprotes adanya perayaan

kemerdekaan tersebut.

Page 21: sejarah pendidikan

Brosur protes yang dikeluarkan oleh Ki Hajar

Dewantara berjudul “ als ik eens Nederlander was” atau

seandainya aku seorang Belanda, yang pada intinya

memprotes terhadap turut sertanya rakyat bumiputera

yang dijajah merayakan kemerdekaan Negeri Belanda yang

menjajahnya. Karena sangat tidak pantas.

Hidup Ki Hajar Dewantara dengan keluarga di

pengasingan sangatlah susah karena tidak mendapat

bantuan dari pemerintah Belanda dengan alasan tidak

menuruti putusan pembuangan ke Bangka. Beliau menjadi

redaktur majalah “Hindia Putera”, Yaitu majalah resmi

“Indische Vereeniging”. Dan majalah De Indier dari

Indische Partij.

Serta terus membantu surat kabar di Indonesia.

Selama di Negeri Belanda, Ki Hajar Dewantara

Memperdalam Ilmu pendidikan melalui kursus-kursus

tertulis dan kursus-kursus malam, sehingga mendapat

akte guru dalam bidang jurnalistik, ia memperdalam

pengetahuannya dari S. de Roode, pemimpin surat kabar

“De Nieuwe Groene” dalam seni drama belajar dari ahli

seni Herman Kloppers.

Sesudah Empat tahun kurang satu hari, pada tanggal

17 Agustus 1917, putusan hukuman pembuangan Ki Hajar

Dewantara dicabut, dan boleh kembali ke tanah air

sebagai orang bebas. Setelah pulang dari pembuangan, Ki

Hajar Dewan Tara kembali berjuang. Karena pidato dan

Page 22: sejarah pendidikan

tulisan-tulisannya yang tajam melancarkan kritikan

terhadap pemerintahan Kolonial Belanda, maka Ki Hajar

Dewantara dihukum dua kali, di semarang, pertama enam

bulan dan kesua tiga bulan satu setengah tahun di

semarang, kemudia pada tahun 1921 pindah ke Jogyakarta.

Oleh pejuang politik dan ahli kebatinan yang

bergabung dalam “sarasehan slasa Kliwon” di jogyakarta,

yang terdiri atas R.M Sutatmo suryokusumo dan Ki Hajar

Dewantara, di bahas cara-cara memperjuangkan

kemerdekaan perjuangan-perjuangan harus didasari oleh

jiwa merdeka dan jiwa rasional dari bangsa, dan untuk

itu harus dimulai sejak dari anak-anak.

Syaratnya adalah pendidikan nasional dan

pendidikan merdeka, yang akan dapat memberi bekal kuat

untuk perjuangan kemerdekaan nasional. maka

diputuskanlah bahwa Ki Hajar Dewantara, Sutatmo

Suryokusumo, Pronodigdo, Suryoputro bertugas di

lapangan pendidikan anak-anak, Ki Ageng Suryomataram

dan kawan-kawannya bertugas di lapangan pendidikan

orangtua dengan melaiui gerakan kebatinan yang disebut

"Ngelmu Begjo ", yang bercita-citakan kebahagiaan

manusia dan perdamaian dunia.

Langkah awal dimulai oleh Douwes Dekker yang pada

tahun 1920 mendirikan "Ksatriaan Institut" di Bandung,

sebuah sekolah ekonomi, atas dasar pertimbangan bahwa

lapangan pendidikan ekonomi merupakan salah satu bidang

Page 23: sejarah pendidikan

yang sangat penting dalam perjuangan nasional Indonesia

yang masih kurang mendapat perhatian. Setelah mempunyai

pengalaman di perguruan "Adhidarmo" milik R.M

Suryopranoto, kakaknya yang terkenal sebagai raja

pemogokan, Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922,

mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa di

Jogyakarta. Sejak saat itu sampai akhir hayatnya 26

April 1959, Ki Hajar Dewantara memelihara dan

mengasuhTaman Siswa.

Selama itu, Ki Hajar Dewantara antara lain harus

melawan "Wilde Scholen Ordonantie" (Ordonansi Sekolah

Luar) yang sedianya akan diberlakukan mulai 10 Oktober

1932. Dengan keberanian dan penuh tanggung jawab, Ki

Hajar Dewantara pada tanggal 1 Oktober 1S32 mengirim

telegram penolakan kepada Gubenur Jenderal, yang

menyatakan apabila ordonanssi tersebut jadi

dilaksanakan, Taman Siswa akan mengadakan perlawanan

terus dengan cara tenaga diam yang pada waktu itu

terkenal dengan Lijdelijk verzet, membangkan tidak

mengakui sahnya undang-undang Kolonial yang akan

dipaksakan tersebut. Akhirnya ordonansi tersebut

dicabut.

Karena jasa-jasanya, sejak saat akhir hidupnya

sampai wafatnya, Ki Hajar Dewantara mendapat

penghormatan dan penghargaan sebagai berikut:

Page 24: sejarah pendidikan

a. Ditetapkan Pemerintah R.I sebagai Perintis

Kemerdekaan pada tanggal 8 Maret 1955.

b. Mendapat gelar doktor honoris kausa dalam ilmu

kebudayaan dari Universitas Gajah Mada pada

tanggal 19 Desember 1956.

c. Diangkat sebagai Perwira Tinggi anumerta dengan

pemakaman negara secara militer pada waktu

wafatnya, 26 April 1959.

d. Diangkat oleh Presiden R.I sebagai Pahlawan

Nasional pada tanggal 28 November 1959.

e. Pemerintah R.I menetapkan hari kelahiran Ki Hajar

Dewantara, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional,

pada tanggal 16 Desember 1959.

f. Presiden R.I menganugerahkan Bintang Mahaputera I

kepada Ki Hajar Dewantara, pada tanggal 17Agustus

1960.

g. Mendapat anugerah bintang Satya Lencana Ke

merdekaan dari Pemerintah R.I pada tanggal 20 Mei

1961;

Dasar Filosofis

1. Nasionalisme

Ki Hajar Dewantara adalah seorang nasionalis yang

berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka. Sehubungan

dengan hal ini, Bung Kamo dalam kata sambutan pada

penerimaan gelar doktor honoris kausa oleh Ki Hajar

Dewantara menyatakan bahwa Ki Hajar Dewantara bersama-

Page 25: sejarah pendidikan

sama dengan Douwes Dekker (Setia Budhi) dan Cipto

Mangunkusumo adalah bapak politik nasionalisme

Indonesia.

Selanjutnya, Prof. Dr. Sarjito dalam pidato

pemberian gelar doktor honoris kausa kepada Ki Hajar

Dewantara dalam Ilmu Kebudayaan antara lain menyatakan

Ki Hajar Dewantara adalah perintis kemerdekaan

nasional, perintis pendidikan nasional, dan perintis

kebudayaan nasional.

Hal ini, menurut Prof. Dr. Sarjito, karena Ki

Hajar Dewantara mengembangkan asas-asas sistem

pendidikan yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam

hidup kemasyarakatan. Asas-asas yang dimaksud oleh

Prof. Dr. Sarjito adalah sebagai berikut:

1. asas "cultured nasionalisme" dapat dipakai sebagai

dasar kesatuan bagi bangsa Indonesia yang corak

kebudayaannya beraneka warna, dan keluar sebagai

titik pertemuan dengan kebudayaan-kebudayaan di

dunia

2. asas "among" atau "tut wuri andayani", yang dapat

dipakai sebagai dasar hubungan pihak penguasa

dengan rakyat, hingga timbul pengertian timbal

dalarn hidup demokrasi

3. asas "selfbesehikkingrecht", atau hak untuk

menentukan nasib sendiri; ini adalah pengakuan hak

pribadi tiap-tiap orang untuk mengembangkan bebas

Page 26: sejarah pendidikan

bakatnya dan swadayanya; asas ini sekarang penting

bagi bangsa kita sebagai keseluruhan maupun

bagian-bagian Indonesia sebagai satuan-satuan

swatantra

4. asas "demokrasi" yang oleh Ki Hajar Dewantara

diartikan "demokratic met leiderschap", yaitu

tiap-tiap kebebasan ada batasnya dan perlu

disalurkan dan dipimpin, pembatasan ini mencegah

keterlanjuran (ekses-ekses, anarkie, dan

sebagainya) dan mengharuskan adanya keseimbangan

serta tata dan tertib

5. asas "zelf bedruiping", yaitu membiayai diri

sendiri dari sumber sendiri; asas ini mengharuskan

adanya perhitungan dan kesederhanaan, yang penting

juga bagi pelaksanaan swatantra

6. asas "kekeluargaan", yang tidak saja berguna bagi

alam pendidikan, tetapi juga bagi penghidupan

ekonomi, sosial dan politik; asas ini akan lebih

iklim saling mengerti dan bekerja sama di antara

pihak-pihak yang berkepentingan

7. asas "trikon" (konsentrisitas, konvergensi,

kontinyu) disimpulkan bahwa nasionalisme yang

dianut dan hendak diwujudkan oleh Ki Hajar

Dewantara adalah nasionalisme kebudayaan

bertrikon, yaitu berakar pada kebudayaan sendiri

Page 27: sejarah pendidikan

yang terus berasimilasi dengan unsur-unsur budaya

luar.

2. Developmentalisme

Pandangan pendidikan Ki Hajar Dewantara menganut

paham Developmentalisme, hal ini antara lain terlihat

pada asas taman siswa 1992 yang berisi tujuh prinsip

pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut yaitu :

1. Hak seorang akan mengatur dirinya sendiri

(selfbesehikkingrecht) dengan mengingati tertibnya

persatuan dalam kehidupan umum (maatschappelijke

saamhoorigheid), itulah asas kita yang pertama.

kita anggap memperkosa hidup kebatinan anak. Yang

kita pakai sebagai alat pendidikan ialah

pemeliharaan dengan sebesar perhatian untuk

mendapat tumbuhnya hidup anak, lahir dan batin

menurut kodratnya sendiri. Inilah kita namakan

"Among methode".

2. pengajaran berarti mendidik anak akan menjadi

manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya

dan merdeka tenaganya. Pengetahuan yang baik dan

perlu yaitu yang manfaat untuk keperluan lahir dan

batin dalam hidup bersama.

3. Tentang .zaman yang akan datang, maka rakyat kita

ada di dalam kebingungan.

4. Dengan keadaban bangsa kita sendiri kita lalu

pantas terhubungan bersama-sama dengan bangsa-

Page 28: sejarah pendidikan

bangsa asing.

5. Kekuatan bangsa dan negeri itu bergantung pada

jumlah kekuatan orang-orangnya. Maka dari itu

lebih baik memajukan pengajaran untuk rakyat umum

dari pada mempertinggi pengajaran kalau usaha

mempertinggi ini seolah-olah mengurangi

tersebarnya pengajaran.

6. Untuk dapat berusaha menurut asas dengan bebas

yang leluasa, maka kita harus bekerja menurut

kekuatan sendiri. Itulah jalannya orang yang tak

mau terikat atau terperintah pada kekuasaan karena

berkehendak mengusahakan kekuatan diri sendiri.

7. Oleh karena itu kita bersandar pada kekuatan

sendiri maka haruslah segala belanja dan usaha

kita itu dipikul sendiri dengan uang pendapatan

biasa.

8. Dengan kita terikat lahir atau batin, berniatlah

kita berdekatan dengan sang alam. Kita tidak

meminta sesuatu hak, akan tetapi menyerahkan diri

untuk berhamba kepada sang anak. Setelah zaman

kemerdekaan, dihasilkan panca darma yaitu lima

dasar taman siswa, yaitu Kemerdekaan

3. Teori Pendidikan

Ki Hajar Dewantoro menyatakan bahwa taman siswa

merupakan badan perjuangan yang berbadan nasional dan

badan pembangunan masyarakat dan kebudayaan sebagai

Page 29: sejarah pendidikan

badan perjuangan, taman siswa mempunyai tugas

mewujudkan sistem pendidikan dan pengajaran nasional.

Fungsi kedua adaah membangun masyarakan dan

kebudayaan dengan melalui pembangunan manusia-manusia

yang merdeka lahir dan batin dan bersama-sama

mewujudkan kebudayaan – kebangsaan yang berdasarkan

adab kemanusiaan, sehingga setiap individu dapat

memperoleh keselamatan dalam hidup lahiriyah dan

bahagia dalam hidup batiniah Ki Hajar Dewantoro

mengartikan pendidikan sebagai proses pembudayaan

kodrat alam.

Pendidikan sebagai proses pembudayaan kodrat alam

merupakan usaha memelihara dan memajukan serta

mempertinggi dan memperluas kemampuan kodrati untuk

mempertahankan hidup. Tujuan pendidikan yanag bersifat

individual adalah individu-individu yang mencapai

kemerdekaan lahir dan batin.

Ki Hajar Dewantoro menyatakan bahwa cita-cita

pendidikan Taman Siswa adalah membangun orang yang

berfikir merdeka, ialah orang yang merdeka lahir dan

batin. Hal-hal ini dapat dicapai apabila tertanam dalam

diri setiap individu tiang-tiang kemerdekaan hidup,

yang mencangkup memiliki :

1) Kecakapan panca-indera

2) Ketajaman berfikir

3) Kejernihan berperasaan

Page 30: sejarah pendidikan

4) Kemantapan dan kuatnya kemauan dan tenaga, dan

5) Keluhuran budi pekerti

Jadi tujuan personal pendidikan adalah kokohnya

tiang-tiang kemerdekaan hidup dalam diri setiap

individu. Sedangkan tujuan sosial pendidikan adalah

membangun secara bcrsama-sama oleh segenap individu-

individu yang merdeka lahir dan batin, suatu masyarakat

yang berkebudayaan-kebangsaan yang khas berdasarkan

adab-kemanusiaan, sehingga terwujud kehidupan bersama

yang tertib-damai. yang di dalamnya terdapat

kemerdekaan pribadi, kebangsaan, dan kemanusiaan yang

seimbang dan seiring sejalan.

Struktur Organisasi Persekolahan

Perguruan Nasional Taman Siswa mengembangkan semua

jenjang pendidikan dari tingkat paling rendah sampai

pendidikan tinggi. Adapun jenjang dan jenis pendidikan

sebagai berikut :

1) Taman Indria

Jenjang ini bagi anak faerusia 5 atau 6 tahun.

Pelajaran ditujukan terutama pada sempuraanya pekerjaan

indera.

Page 31: sejarah pendidikan

2) Taman Anak

Jenjang ini bagi anak berusia 6 atau 7 tahun

sampai 9 atau 10 tahun. Hidup anak-anak ini masih dekat

dengan ibu. Oleh karena itu guru-guru di jenjang ini

sebaiknya guru-guru putri, atau jika tidak mungkin

seluruhnya, guru laki-laki pun diperbolehkan asal sudah

berpengalaman bergaul dengan anak-anak kecil (kelas I-

II SD).

3) Taman Muda

Jenjang pendidikan ini bagi anak berusia 10 atau

11 tahun sampai 12 atau 13 tahun. Disini anak-anak

telah mempunyai sifat Iain, kini mereka telah lebih

suka kepada pimpinan ayah daripada ibu.Oleh karena itu,

guru-gurunya sedapat mungkin adalah gum-gum laki-laki

(kelas IV-VI SD)

4) Taman dewasa

Jenjang pendidikan ini bagi anak berusia 13 atau

14 tahun sampai 16 atau 17 tahun dan setaraf dengan

tingkat pendidikan SLTP. Disamping itu ada Taman Dewasa

Raya, yaitu jenjang pendidikan yang lama pendidikannya

lima tahun setingkat dengan pendidikan SLTP dan SMU.

5) Taman Madya

Jenjang pendidikan bagi anak berusia 17 atau 18

tahun sampai 20 atau 21 tahun, yang setingkat dengan

pendidikan SMU.

6) Taman Sarjana

Page 32: sejarah pendidikan

Jenjang pendidikan bagi anak berusia 21 atau 22

tahun sampai 26 atau ?7 tahun, yang setingkat dengan

pendidikan di universitas.

7) Taman Guru

a) Taman Guru Indria, yaitu pendidikan untuk

gadis-gadis tamatan Taman Dewasa atau sekolah

lanjutan lainnya (SLTP), yang lama

pendidikannya dua tahun. Setelah tamat

mempunyai wewenang mengajar di Taman Indria,

Taman Anak, dan Taman Muda;

b) Taman Guru B I, yaitu pendidikan gum Taman

Anak dan Taman Muda, dengan lama pendidikan

satu tahun sesudah Taman Dewasa. Tamatannya

dapat pula melanjutkan ke Taman Guru B II;

c) Taman Guru BII, yaitu persiapan pendidikan

guru Taman Dewasa. Lama pendidikan satu

tahun, dan setelah tamat hams melanjutkanke

Taman Gum B III;

d) Taman Guru B III, yaitu pendidikan gum Taman

Dewasa dan Taan Madya. Disini diadakan

diferensiasi, yaitu bagian A (Alam/Pasti) dan

bagian B (Budaya). Lama pendidikan satu

tahun.

8) Taman Karya

Jenjang pendidikan menengah kejuruan yang

mempersiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan masyarakat,

Page 33: sejarah pendidikan

yang setingkat dengan Taman Dewasa dan Taman Madya.

Taman Karya ini antara lain mencakuo: Taman Masyarakat,

Taman Tani, Taman Karti (Pertukangan), dan Taman Rini

(Kewanitaan)

Isi Pendidikan

Isi pendidikan keseluruhan jenis pendidikan di

Taman Siswa pada dasarnya kebudayaan yang dapat

memelihara dan memajukan serta mempertinggi dan

menyempurnakan pertumbuhan jiwa raga anak, sesuai

dengan garis-garis kodrat alamnya. Isi seluruh

pendidikan adalah segala bentuk kebudayaan lahir dan

batin yang dapat memelihara dan memajukan serta

mempertinggi dan menyempurnakan pertumbuhan jiwa raga

anak sesuai dengan garis-garis kodratnya, yang berarti

mampu mengembangkan :

1) Kecakapan panca-indera

2) Ketajaman berfikir

3) Kejernihan berperasaan

4) Kemantapan dan kuatnya kemauan dan tenaga, dan

5) Keluhuran budi pekerti

Page 34: sejarah pendidikan

Metode Pendidikan

1) Sistem Among

Sistem ini diturunkan ari asas kodrat alam.

Perkembangan kodrati ini hanya dapat dicapai

dengan sistem among, yaitu sistem pendidikan

dengan guru yang berperan sebagai pemong yaitu

sebagai pemimpin yang berdiri dibelakang, dengan

semboyang “Tut Wuri Handayani”, yaitu tetap

mempengaruhi dengan memberi kesempatankepada anak-

anak didik untuk berjalan sendiri, tidak terus-

menerus “dituntun” dari depan.

2) Penciptaan kehidupan dalam penyelenggaraan Taman

Siswa yang sesuai dengan cita-cita Taman Siswa.

Peraturan-peraturan Taman Siswa merupakan rincian

lebih lanjut dari asas-asas dan dasar-dasar

pendidikan Taman Siswa, yang tersusun berdasarkan

pengalaman penyelenggaraan pendidikan Taman Siswa

dan berfungsi sebagai pedoman teknis dalam

penyelenggaraan pendidikan Taman Siswa. Sebagian

dari peraturan-peraturan tersebut dinyatakan dalam

bentuk semboyan-semboyan dan perlambang-perlambang

agar mudah diingat dan diresapkan. Semboyan-

semboyan dan perlambang tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Lawan Sastra Nesti Mulia, yang artinya bahwa

Taman Siswa berdiri tahun Caka 1852 (1922

Page 35: sejarah pendidikan

Masehi) dengan tujuan: dengan kecerdasan jiwa

menuju ke arah kesejahteraan.

b) Suci Tata Ngesti Tunggal, yang artinya

Persatuan Taman Siswa terjadi tahun Caka 1855

(1933), yang mengandung arti: dengan kesucian

batin dan teraturnya hidup lahir kita

mengejar kesempurnaan.

c) Tut wuri andayani, yang berarti mengikuti

dibelakang memberi pengaruh. Maksudnya:

jangan menarik-narik anak dari depan;

biarkanlah mereka rnencari jalan sendiri;

kalau anak-anak salah jalan, barulah si

pamong boleh mencampuri dirinya.

d) Bibit, Bebet, Bebot, artinya bahwa faktor

keturunan mempunyai peranan yang sangat

penting dalam proses pembudayaan pertumbuhan

anak.

e) Senyari bumi sedumuk batuk den lakoni taker

pati, artinya dalam perebutan isteri

(keturunan) dan tanah orang biasanya berani

mempertaruhkan jiwanya. Maknanya dalam

pendidikan mengandung arti bahwa pendidikan

adalah proses pembudayaan insting

kelanggengan hidup / mempertahankan

keturunan, dan insting kelanggengan

penghidupan / kekuatan jasmani.

Page 36: sejarah pendidikan

f) Kita berhamba pada Sang Anak, artinya kita

dengan ikhlas hati dan tidak terikat oleh

ikatan apapun, mendekati sang anak untuk

mengorbankan diri kepadanya.

g) Lebih baik mati terhormat dari pada hidup

nista. Semboyan ini dipergunakan untuk

menentang undang-undang sekolah liar zaman

Kolonial Belanda.

h) Syari 'at tidak dengan hakikat adalah kosong.

Hakikat tidak dengan syari 'at pasti batal.

Artinya, untuk berhasil tidaK cukup memakai

laku batin, namun harus juga mementingkan

laku lahir. Suci batin dibarengi dengan

tertibnya lahir

Di samping dinyatakan dalam semboyan, prinsip-

prinsip pendidikan di Taman Siswa terdapat pula dalam

adat-istiadat Taman Siswa, yang merupakan kebiasaan-

kebiasaan yang diakui sebagai peraturan yang sah,

sekali pun tidak tertulis. Adapun adat-istiadat

tersebut mencakup:

a. Sebutan Ki, Nyi, dan Ni, dengan maksud untuk

menciptakan demokrasi dalam pergaulan guru

sehari-hari.

b. Hapusnya hubungan "majikan-buruh ", dengan

maksud untuk menciptakan sosialisme atau

Page 37: sejarah pendidikan

menghilangkan adanya perbedaan kelas dalam

hubungan kerja.

c. Kekeluargaan dalam pergaulan hidup di Taman

Siswa, sebagai perwujudan dari demokrasi dan

keadilan sosial yang berdasarkan

perikemanusiaan dan kodrat alam.

d. Sebutan ibu dan bapak, merupakan perwujudan

bahwa guru adalah pamong atau "orangtua" bagi

murid-muridnya.

e. Demokrasi dan kepemimpinan (leader-ship),

sebagai upaya untuk menghilangkan demokrasi

Barat atau demokrasi setengah ditambah satu,

dan diganti dengan demokrasi di bawah

pembinaan kebijaksanaan.

f. Sebutan organisatoris dan organis, yang

artinya bahwa organisatoris adalah menurut

peraturan yang ada, sedangkan organis adalah

tidak lahir tetapi hidup atau dinamis dalam

menjalankan peraturan yang berlaku.

g. Adat-istiadat Kesusilaan merupakan "aturan-

aturan" tentang berbagai macam ketertiban yang

berkenaan dengan kesusilaan, yang belum pernah

terbentuk sebagai peraturan resmi, tetapi

terjadi dengan sendiri dan ditaati oleh

segenap keluarga Taman Siswa di seluruh

Indonesia. Adat-istiadat kesusilaan tersebut

Page 38: sejarah pendidikan

ada yang berkenaan dengan hidup kekeluargaan,

hidup kemasyarakatan, perekonomian, rumah

tangga, dan sebagainya, dan yang terpenting,

karena merupakan suatu tiang tertib-damai,

yaitu kesusilaan-kewanitaan.

Peranan Guru dan Murid

Menurut asas Taman Siswa yang ketujuh, guru

haruslah berhamba kepada Sang Anak, dan bukan sebalik-

nya murid berhamba kepada guru. Dalam penerapnnya, guru

mempergunakan sistem among dan berperan sebagai seorang

pamong.

Peranan guru dalam melaksanakan sistem among adalah:

1) Mengenali kodrat-iradatnya anak-anak murid

dengan tidak melupakan segala keadaan yang

mengelilinginya;

2) Memberi tuntunan dan menyokong anak-anak di

dalam mereka bertumbuh dan berkembang karena

kodrat-iradatnya sendiri;

3) Melenyapkan segala yang merintangi pertumbuhan

dan perkembangan yang terjadi karena kodrat-

iradatnya sendiri; dan

4) Mendekatkan anak-anak kepada alam dan

masyarakatnya.

Dalam menjalankan peranannya tersebut, guru

berada dalam posisi-posisi yang berbeda-beda,

Page 39: sejarah pendidikan

yang pada dasarnya dapat dibedakan dalam tiga

macam posisi, yaitu:

a. Tut wuri handayani, berdiri di belakang

sambil terus memberi pengaruh;

b. Ing ngarso sung tulodo, berdiri di depan

dengan memberi teladan atau contoh-contoh

perilaku yang baik; dan

c. Ing madya mangun karso, berdiri di tengah

dengan membangkitkan tekad, kemauan dan

tenaga untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dengan demikian jelas kiranya bahwa pendidikan

sebagai proses pembudayaan pertumbuhan jiwa raga .anak

segala kegiatannya harus berpusat pada kegiatan

anak/murid sendiri. Anak/murid harus diberi kesempatan

dan dibiasakan untuk mencari sendiri, sesuai dengan

tingkat perkembangannya atau sesuai dengan garis-garis

kodrat alamnya.

Pengaruh Ki Hajar Dewanlara dalam Perkembangan

Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara adalah bapak Pendidikan

Nasional Indonesia, karena merupakan orang pertama yang

mendirikan Perguruan Nasional yang didasarkan pada

konsep pendidikan yang berjiwa nasionalisme Indonesia

yang bersifat kultural Disamping itu, beberapa konsep

pendidikan Ki Hajar Dewantara masih tetap dipergunakan

dalam pcnye lenggaraan pendidikan nasional Indonesia

Page 40: sejarah pendidikan

zaman merdeka. Konsep pendidikan sebagai proses

pembudayaan dipergunakan dalam Tap MPR No II/MPR/1988.

Semboyan "Tut wuri andayani" dijadikan motto Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Prinsip mengutamakan

pemerataan pendidikan dijadikan dasar pembangunan

pendidikan. Perlunya sistem pengajaran nasional

dijadikan isi salah satu ayat dari pasal pendidikan

dalam Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi hal yang

terpenting adalah jiwa nasionalisme. Ki Hajar Dewantara

telah memberi corak dalam perkembangan pendidikan

Nasional Indonesia.

Page 41: sejarah pendidikan

10. Nahdlatul ulama

Jasa K.H. Hasyim asy’ari (1871-1947)

Mula-mula didirikan di surabaya pada tanggal 31

januari 1926.salah seorang ulama yang turut membangun

perkumpulan NU ialah KH hasyim asy’ari ,pernah menjadi

raisul Al bar dalam perkumpulan tersebut.karena usaha-

usahanya ,maka NU maka NU menjadi perkumpulan ulama

yang terbesar di indonesia.

KH hasyim asy’ari ,yang dilahirkan di jombang jawa

timur pada tahun 1871,bertahun-tahun bermukim di mekah

menuntut ilmu agama islam dan bahasa arab .pada tahun

1899 ia membuka pesantren tebuireng di jombang ,yang

menjadi pesantren terbesar di indonesia.

Pesantren tebuireng

Mulanya mempunyai santri sebanya 28 orang saja

dipentingkan hanya pengajaran agama dan bahasa arab.

Pembaharuan sejak tahun 1919 dengan dibukaknya madrasah

salafiyah,merupakan tangga untuk sampai pada tinggkat

menengah pesantren tebuireng.

Tahun 1929 KH ilyas ditunjuk sebagai kepalanya,

dimasukannya pengetahuan umum kedalam madrasah

salafiyah :membaca dan menulis huruf latin,bahasa

indonesia,ilmu bumi dan sejarah

indonesia ,berhitung,dan dipergunakannya buku-buku yang

dicetak dengan huruf latin. Pada tahun 1959 “tebuireng”

Page 42: sejarah pendidikan

mempunyai murid 1800 orang dan guru-gurunya sebanyak 36

orang.

Tujuan dan usaha

Sebelum menjadi partai politik,bertujuan:memegang

teguh salah satu mazhab imam yang bertempat, 1.syafi’i,

2.maliki, 3.hanafi, 4.hambali diadakan berbagai usaha,

seperti:memajukan dan memperbanyak pesantren-pesantren

dan madrasah-madrasah serta mengadakan tabliq dan

pengajian, di samping usaha sosial lainnya

Pada akhir 1938 komisi perguruan NU telah

menetapkan madrasahnya sebagai berikut:

1. Madrasah Awaliyah : 2 tahun

2. Madrasah Ibntidaiyah : 3 tahun

3. Madrasah Tsanawiyah : 3 tahun

4. Madrasah mu’alimin wustha : 2 tahun

5. Madrasah mu’alimin ulya : 3 tahun

Setelah menjadi parpol pada mei 1952 tujuan NU

menjadi :

a. Menegakan ajaran islam dengan berhaluan salau satu

dari empat mazha

b. Melaksanakan hukum-hukum islam dalam masyarakat

Usaha yang dilaksanakan guna mewujudkan tujuan tersebut

antara lain:

- Menyiarkan ajaran agama islam melalui tabligh,

penerbitan dan kursus.

- Mempertinggi mutu pendidikan agama islam

Page 43: sejarah pendidikan

Penyelenggaraan sekolah:

Pada tahun 1954 NU membuat rencana baru dalam

satuan pendidikan dan pengajarannya, menjadi:

1. Raudlatul athfal (TK) : 3 tahun

2. SRI : 6 tahun

3. SMP NU : 3 tahun

4. SMA NU : 3 tahun

5. SGB NU : 4 tahun

6. SGA NU : 3 tahun

7. Madrasah menengah pertama (MMP) NU : 3 tahun

8. Madrasah menengah atas (MMA) NU : 3 tahun

9. Mualimin/mualimat NU (lulusan SRI) : 5 tahun

NU sudah memiliki PGA yang ada di pelosok hingga

memiliki universitas. Universitas NU pertama didirikan

di solo

Page 44: sejarah pendidikan

11. INS moh syafei

Riwayat Hidup

Muhammad Syafei (1896-1966)

la lahir di Sumatera Barat pada tanggai 21 Januari

1896, dan mengenal karya-karya orang besar di dunia

melalui ceritera yang disampaikan oleh ibu dan

bapaknya. Selama duduk di Sekolah Guru di Bukit tinggi,

Muhammad Syafei mendapat kiriman tulisan-tulisan dr.

Cipto Mangunkusumo dan dr. Douwes Dekker dari

orangtuanya. Hal ini membangkitkan rasa

nasionalismenya, rasa cinta kepada bangsa dan tanah

air.

Muhammad Syafei pernah mengajar di Sekolah

Kartinidi Jakarta, dan memasukkan pelajaran pekerjaan

tangan sebagai mata pelajaran fakultatif atau pilihan.

Usaha ini mendapat dukungan dari Kepala Sekolah dan

perkumpulan Sekolah Kartini. Usahanya berhasil,

ternyata bahwa mata pelajaran pekerjaan tangan tidak

menghambat pelajaran lainnya.

Pada tahun 1922, Muhammad Syafei meneruskan

pelajaran ke Negeri Belanda dengan tujuan memperluas

wawasan dan pengalaman, agar dapat menjavvab

pertanyaan, bagaimanakah corak pendidikan dan

pengajaran yang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia

yang dapat mencerdaskan otaknya? Setelah mempelajari,

menyelami, dan mempertimbangkan baik-buruknya,

Page 45: sejarah pendidikan

sampailah pada kesimpulan bahwa pendidikan dan yang

tepat diberikan kepada-bangsa Indonesia adalah

pendidikan dan pengajaran yang mampu mengaktijkan

murid.

Berdasarkan keyakinan tersebut, Muhammad Syafei

mendirikan sebuah sekolah dibcri nama Indonesische

Nederland School (INS) di Kayutanam, Sumatera Barat

pada tanggal 31 Oktober 1926. INS Kayutanam telah

mengalami kehancuran fisik dalam tahun 1949 usaha

membangun kembali sampai sekarang masih berhasil.

Muhammad Syafei pernah menjadi Menteri Pengajaran dalam

Kabinet Syahrir II, 12 Maret 1946-2 Oktober 1946.

Dasar Filosofis

Nasionalisme

Muhammad Syafei mendasarkan konsep pendidikannya

pada nasionalisme dalam arti konsep dan praktek

penyelenggaraan pendidikan INS Kayutanam didasarkan

pada cita-cita menghidupkan jiwa bangsa Indonesia

dengan cara mempersenjatai dirinya dengan alat daya

upaya yang dinamakan aletif kreatif untuk menguasai

alam.

Semangat nasionalismenya yang sedang tumbuh

menimbulkan pertanyaan, mengapa bangsa Belanda yang

jumlahnya sedikit dapat menguasai bangsa Indonesia yang

jumlahnya sangat besar. Pertanyaan ini dapat dipecahkan

Page 46: sejarah pendidikan

setelah berada dan hidup di tengah-tengah masyarakat

Belanda.

Ternyata bahwa faktor alam dan lingkungan

masyarakat mempengaruhi jiwa manusia. Jelas kiranya

bahwa nasionalisme Muhammad Syafei adalah nasionalisme

pragmatis yang didasarkan pada agama, yaitu

nasionalisme yang tertuju pada membangun bangsa melalui

pendidikan agar menjadi bangsa yang pandai berbuat

untuk kehidupan manusia atas segala sesuatu yang

diciptakan oleh Tuhan.

Muhammad Syafei menyatakan bahwa Tuhan tidak sia-

sia menciptakan manusia dan alam lainnya. Tiap-tiapnya

mesti berguna, dan kalau ini tidak berguna hal itu

disebabkan karena kita yang tidak pandai

menggunakannya.

Developmentalisn.

Pandangan pendidikan Muhammad Syafei sangat

dipengaruhi oleh aliran Developmentalisme, terutama

oleh gagasan sekolah kerja yang dikembangkan John Dewey

dan George Kerschensteiner, serta pendidikan alam

sekitar yang dikembangkan Jan Ligthart.

John Dewey berpendapat bahwa pendidikan terarah

pada tujuan yang tidak berakhir; pendidikan merupakan

sesuatu yang terus berlangsung, suatu rekonstruksi

pengalaman yang terus bertambah . geoorge

kerchensteinner mendirikan “Arbeitschule” atau sekolah

Page 47: sejarah pendidikan

aktibitas ia mengartikan sekolah aktivitas sebagai

sebuah sekolah yang membebaskan tenaga kreatif

potensial dari anak.

Menurut kerschensteiner, tugas pertama pendidikan

adalah pengembangan warga negara yang baik, dan sekolah

aktivitasnya berusaha mendidik warga negara yang

berguna, dengan jalan :

Page 48: sejarah pendidikan

1) Membimbing anak untuk bekerja menghidupi

dirinya sendiri;

2) Menanamkan dalam dirinya gagasan bahwa setiap

pekerjaan mempunyai tempatnya masing-masing

dalam memberi pelayanan kepada masyarakat;

3) Mengajarkan kepada anak bahwa melalui

pekerjaannya, ia akan memberikan sumbangan

dalam turut serta membantu masyarakat untuk

ke arah suatu kehidupan bersama yang lebih

sembpurna.

Dalam hubungannya dengan latihan kewarganegaraan,

Kerschensteiner menekankan perlunya pemerintahan-

sendiri dari sekolah. la menyatakan bahvva pendidikan

kewarganegaraan berhasil atau gagal berkenaan dengan

ada tidaknya pemerintahan sendiri dalam pelaksanaan

sekolah.

Pemerintahan-sendiri dapat mengubah sekolah dari

sebuah tempat berkembangnya ambisi perorangan menjadi

sebuah tempat berkembangnya kerja sama sosial, dari

sebuah tempat pengembangan pendidikan intelektual

secara teoritis semata, menjadi sebuah tempat

pengembangan kemampuan praktis dan pengembangan

berbagai kemampuan, dari sebuah tempat pengembangan

penguasaan pengetahuan menjadi sebuah tempat

pengenibangan penerapan pengetahuan dalam kehidupan

masyarakat.

Page 49: sejarah pendidikan

Gagasan dan model sekolah yang dikembangkan

Kerschensteiner sangat mempengaruhi konsep dan praktek

pendidikan Muhammad Syafei di INS Kayutanam. Jan

Lightart memusatkan perhatiannya pada dua masalah,

yaitu :

1. Mendorong agar aktivitas murid lebih besar, dan

2. Mengadakan pemilihan mata pelajaran yang lebih

baik.

Jan Lightart mencoba menyebabkan murid-muridnya

memahami lingkungan mereka, dan menunjukkan kepada

mereka bagian-bagian yang memegang peranan dalam

pekerjaan, Industri, Pertamanan, dan Pertanian. Bagi

Jan Lightart sekolah dan hidup adalah seperti matahari

dan langit, adalah satu dan tidak dapat dipisahkan.

Ia menyatakan bahwa dunia hendanya dibawah dalam

ruang sekolah. Alam, kerja, dan manusia adalah dasar-

dasar dari metode pendidikan. Setiap tingkatan kelas

dari 6 (enam) kelas di sekolah dasar dipusatkan pada

sebuah belajar, yang terdiri atas :

1. Lingkungan alam sekitar sekolah dan kehidupan

anak-anak petani;

2. Pangan dan papa (tempat tinggal), yang berkenaan

dengan sumber-sumber pasokan dan proses penyiapan

pangan dan papan;

3. Bahan-bahan bangunan dan geoiogi sederhana,

berkenaan dengan peta-peta dan bagan-bagan kebun

Page 50: sejarah pendidikan

sekolah, Negeri Belanda, dan dunia;

4. Sayuran setempat, tanah dan industri, serta

hubungan perdagangan dengan dunia luar;

5. Geografi, sejarah, dan ilmu kealaman; dan

6. Biologi, fisika, dan kimia sederhana.

Jan Lightan memberikan kebebasan kepada murid

adalah kunci dari metode pendidikannya. Menurutnya,

kebebasan merupakan suatu hak istimewa anak, melalui

kebebasan tersebut anak belajar memahami makna tanggung

jawab.

Menurut Jan Lightart, seorang guru haruslah

memperlakukan murid dengan kasih sayang. Oleh katena

itu, teori pendidikannya disebut pedagogik lemah lembut

atau "soft pedagogy".

Konsep Jan Lightart tentang sekolah kerja yang

menyelenggarakan pendidikan alam sekitar, sangat

mempengaruhi konsep pendidikan Muhammad Syafei yang

diterapkan dalam pendidikan INS Kayutanam.

Teori Pendidikan

a. Fungsi Pendidikan

Memiliki fungsi membantu manusia keluar sebagai

pemenang dalam perkembangan kehidupan dan persaingan

dalam penyempurnaan hidup lahir dan batin antar

bangsa.Pendidikan berfungsi sebagai instramen yang

digunakan manusia dalam mengarungi evolusi kehidupan.

Page 51: sejarah pendidikan

Manusia dan bangsa yang dapat bertahan ialah

manusia dan bangsa yang dapat mengikuti perkem bangan

masyarakat atau zamannya. Untuk kepentingan ini ia

mengusulkan konsep sekolah kerja atau sekolah kehidupan

atau sekolah masyarakat.

b. Tujuan Personal Pendidikan

1. Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah mem bentuk

secara terus-menerus kesempurnaan lahir dan batin

anak agar anak dapat mengikuti perkembangan

masyarakat yang selalu mengalami perubahan atau

kemajuar.

Sejarah peradaban manusia menunjukkan hal

ini, yaitu perubahan dari tingkat hewani dan

primitif menuju ke tingkat yang lebih maju,

sangatlah hebat.

2. Pemikiran Syafei menyarankan kesempurnaan hidup

lahir dan batin yang harus selalu diperbaharui.

Hal ini terungkap dalam pemikiran G. Revesz

seperti yang dikutip oleh Syafei: "bahwa lapangan

pendidikan mesti berubah menurut zamannya,

seandainya orang masih beranggapan, bahwa susunan

pendidikan dan pengajaran yang berlaku sekarang

adalah sebaik-baiknya dan tidak akan diubah lagi,

maka orang atau lembaga yang berpendirian dan

berpikir demikian telah jauh menyimpang dari

kebenaran."

Page 52: sejarah pendidikan

Demikianlah, tujuan pendidikan berupa kesempurnaan

lahir dan batin, harus selalu terus disempurnakan

sesuai dengan tuntutan pembahan zaman. Pemikirannya ini

hasil refleksinya atas kondisi bangsanya yang terjajah,

bangsa dengan alam yang kaya-raya dan penduduk

berjumlah banyak dijajah oleh bangsa Belanda yang

jumlah penduduknya sedikit, dan sumber alamnya tak

terbatas.

Berdasarkan ini, Syafei sampai pada kesimpulan

bahwa kesempumaan lahir dan batin itu berbentuk manusia

yang aktif kreatif Dengan kata lain, manusia yang

sernpurna lahir dan batin itu ialah manusia yang aktif

kreatif dalam menghadapi lingkungan mereka dan

perubahan masyarakat.

3. Manusia yang sempurna lahir dan batin atau aktif

kreatif itu, apa saja unsur-unsur atau aspek-

aspeknya? la menyatakan bahwa, yaitu jiwa dan hati

yang terlatih dan otak yang berisi pengetahuan

4. Tujuan pendidikan menurut Syafei dapat

dideskripsikan dengan ringkas sebagai berikul:

Manusia yang sempurna lahir dan batin karena jiwa

dan hatinya terlatih dan otaknya berisi konsep ko

nsep ilmu, hingga ia berbuat aktif kreatif da

lam menghadapi lingkungannya.

Kurikulum

Page 53: sejarah pendidikan

Kurikulum yang dikembangkan Moh. Syafei merupakan

kurikulum untuk pendidikan dasar Dengan demikian dan

segi ini, kurikulum pendidikan dasarnya terdiri atas

kurikulum pendidikan dasar dan kurikulum pendidikan

prasekolah. Adapun dari segi tujuan personal

pendidikan, kurikulumnya, terdiri atas pendidikan umum

dan pendidikan kejuruan.

Pendidika kejuruan disebutnya sebagai pelajaran

pekerjaan tangan. Apa yang menjadi pusat dari seluruh

kurikulumnya adalah pelajaran pekerjaan tangan. Hal ini

sesuai dengan pandangannya bahwa perbuatan atau

aktivitas adalah saluran terbaik pengetahuan menuju

jiwa atau kesadaran seseorang.

12. Pondok modern gontor ponorogo

Pondok Modern Gontor Ponorogo Madrasah yang

diselenggarakan secara baru mempergunakan cara-cara

mendidik dan belajar menurut sistim modern.

Didirikan pada tahun 1926 dan dijadikan pondok

modern pada tahun 1936 oleh Imam Zarkasyi) Lama pelajaran

di sekolah ini 6 tahun. Ilmu Agama, bahasa arab dan

pengetahuan umum. Mulai kelas III diajarkan Ilmu

Mendidik dan Ilmu Jiwa, praktek mengajar di mulai dari

kelas V.

Bahasa Arab dijadikan bahasa pengantar dan bahasa

pergaulan di antara para pelajar. Bahasa Inggris pun

Page 54: sejarah pendidikan

dipentingkan pula.

Para palajar mengorganisir sendiri perkumpulan,

dari bagian-bagian: olahraga, kesenian, kesehatan,

keagamaan, kepanduan, pelajaran, penerangan, dan lain-

lain (prinsip self-government).

Semua pelajar tinggal dalam asrama, di lengkapi

dengan aula besar untuk segala kepentingan pertemuan

para pelajar dan sebagai tempat hiburan para pelajar

sendiri, lengkap dengan alat-alat musiknya.

Tahun 1958 pondok modern ini mempunyai murid 1100

orang. Banyak menghasilkan pelajar yang besar jasanya

kepada kemajuan agama, masyarakat dan tanah air, baik

sebagai guru, mubaligh, pemimpin ,dan lain-lain, maka

banyaklah pemimpin-pemimpin, pembesar-pembesar dan

tokoh-tokoh pendidikan dari dalan dan luar negeri yang

datang mengunjunginya.

13. Al-jam’iyatul washliyah

Al-jam’iyatul washliyah didirikan di Medan pada

tanggal 30 november 1930 oleh swadaya pelajar-pelajar

dan guru-guru Maktab Islamiyah Tapanuli). Bertujuan

melaksanakan tuntutan agama Islam untuk kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat. Usaha-usaha yang telah

dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut, antara

lain:

Page 55: sejarah pendidikan

- Memperbanyak tabligh, tadzkir, pengajian dan amal

sosial.

- Mendirikan perguruan dan mengatur kesempurnaan

pelajaran, pendidikan, dan kebudayaan.

Susunan Madrasah/Sekolahnya

Al-washliyah menyelenggarakan

madrasah-madrasah/Sekolah-sekolahnya dengan susunan

sebagai berikut:

1. Madrasah Ibtidaiyah : 6 tahun

2. Madrasah Tsanawiyah : 3 tahun

3. Madrasah Qismul Ali : 3 tahun

4. Madrasah Mu’allimin : 6 tahun

5. PGA

6. SD (6 th) : 70% pengetahuan umum dan 30% ilmu

agama.

SMP (3 th) : 70% pengetahuan umum dan 30% ilmu

agama.

SMA (3 th) : 70% pengetahuan umum dan 30% ilmu

agama.

Pada tahun 1958 Al-Washliyah mendirikan Perguruan

Tinggi Agama Islam di Medan dan Jakarta dan kini di

Medan telah jadi Universitas dengan cabang-cabangnya:

Sibolga, Kebonjahe (Simejungan), Rantau Prapat, Langsa

(Aceh), Berabai (Kalimantan) dan Jakarta. Universitas

Al-Washliyah disingkat Univa.

Page 56: sejarah pendidikan

Menurut statistik tahun 1968 Al-Washliyah telah

mempunyai madrasah (dari berbagai tingkatan) sebanyak

1152 buah, dengan 170.000 orang murid, serta 123 buah

sekolah umum.

Page 57: sejarah pendidikan

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia dan bangsa yang dapat bertahan ialah

manusia dan bangsa yang dapat mengikuti perkembangan

masyarakat atau zamannya. Tujuan pendidikan dan

pengajaran adalah membentuk secara terus menerus

kesempurnaan lahir dan batin anak dapat mengikuti

perkemangan masyarakat yang selalu mengalami perubahan

dan kemajuan. Kurikulum yang dikembangkan adalah

kurikulum pendidikan dasar dan beberapa mata pelajran

yang khusus. Sedangkan metode pendidikannya adalah

sekolah kerja, pekerjaan tangan dan produksi kreasi.

Dasar pendidikan yang dikembangkannya adalah

kemasyarakatan, keaktifan, kepraktisan serta berpikir

logis dan rasional.

Setiap manusia terdapat tiga hal pokok yang dapat

dikembangkan untuk mendidik manusia itu ke arah yang

dikehendaki, yaitu: melihat (45%), mendengar (25%) dan

bergerak (35%). Apabila melihat saja yang dilatih

selama masa pendidikan, murid akan merupakan orang yang

tidak berdaya dalam kehidupan masyarakat di kemudian

hari, karena mereka tidak akan dapat berbuat. Begitu

juga dengan mendengar saja, akan membentuk manusia

peniru yang baik tanpa kesadaran. Dengan sistem yang

Page 58: sejarah pendidikan

demikian, Dapat menanamkan watak yang teguh dan

pendirian yang kuat terhadap murid-muridnya serta

merupakan pekerja yang ulet dan pantang menyerah.

Mendidik anak agar mampu bekerja secara teratur

dan bersungguh-sungguh, menjadi anak yang berwatak baik

dan mandiri. Dalam pelajaran anak diperlakukan sebagai

subjek bukan objek. Guru berperan sebagai manajer  dan

fasilitator untuk menciptakan situasi agar siswa aktif

berbuat.

Page 59: sejarah pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Djumbur, 2012, sejarah pendidikan, CV ilmu

Bandung, Bandung.