Top Banner
Psikologi Klinis 2015 Armi Sabri (11361105973) SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KLINIS Psikologi klinis sudah ada sejak lama, Yunani kuno. Tentang sejarah psikologi klinis kita tidak melupakan jasa para filosof di zaman Yunani kuno yang dapat kita anggap sebagai bapak psikologi klinis dan bapak psikologi pada umumnya, mereka adalah Tales, Hipokrates dan Aristoteles yang sebelumnya kelahiran Nabi Isa AS membuat berbagai dugaan mendalam mengenai pemikiran, sensasi dan patologi. Diakui secara formal bahwa psikologi klinis lahir pada tahun 1896 dalam lingkungan Universitas Pennsylvania Amerika Serikat, segera setelah Lightner Witmer mendirikan klinik psikologi di lingkungan Universitas itu. Witmer adalah mahasiswa angkatan pertama peserta laboratorium psikologi leipzig yang didirikan Wundt. Dia menjadi pelopor dan penemu psikologi klinis menurut Mueller (1979) yang dikutip Goldenberg (1983), hal itu sekaligus merupakan tanda dari revolusi psikologi dari yang bersifat wacana yang beraroma filsafat atau metafisis menjadi bahasa ilmiah. Menurut Goldwnberg pula, terdapat tempat akar sejarah ilmu dan profesi psikologi klinis, Ialah: 1) Riset eksperimental, 2) Pengukuran perbedaan- perbedaan individual, 3) Perkembangan profesi psychiatry, dan 4) Pengaruh gerakan humanitarian. Dalam hal Riset Experimental dapat diutarakan, bahwa psikolog (khususnya mahasiswa psikologi) didik untuk memiliki sikap objektif dalam memahami suatu konsep, yang dididik dalam riset investigatif dan tidak dapat membuat keputusan apapun tanpa adanya verifikasi eksperimental. Begitulah pada 1870-an, sebuah konsep baru dalam psikologi ialah pendekatan eksperimental menggeser kedudukan psikologi yang bersifat filsafati psikologi metafisis. Pengukuran Perbedaan Individual, merupakan fungsi utama psikologi sejak lama bahkan sampai saat ini. Perbedaan yang di maksudkan adalah perbedaan dalam hal karakter yang diperlukan untuk, antara lain memilih siapa yang paling tepat untuk menangani pekerjaan. Bisa juga untuk dapat membedakan mana orang yang berkelainan dan mana yang normal. Studi ilmiah mengenai perbedaan
11

Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

May 17, 2023

Download

Documents

Hamdan Al-fikry
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KLINIS

Psikologi klinis sudah ada sejak lama, Yunani kuno. Tentang sejarah

psikologi klinis kita tidak melupakan jasa para filosof di zaman Yunani kuno yang

dapat kita anggap sebagai bapak psikologi klinis dan bapak psikologi pada

umumnya, mereka adalah Tales, Hipokrates dan Aristoteles yang sebelumnya

kelahiran Nabi Isa AS membuat berbagai dugaan mendalam mengenai pemikiran,

sensasi dan patologi.

Diakui secara formal bahwa psikologi klinis lahir pada tahun 1896 dalam

lingkungan Universitas Pennsylvania Amerika Serikat, segera setelah Lightner

Witmer mendirikan klinik psikologi di lingkungan Universitas itu. Witmer

adalah mahasiswa angkatan pertama peserta laboratorium psikologi leipzig yang

didirikan Wundt. Dia menjadi pelopor dan penemu psikologi klinis menurut

Mueller (1979) yang dikutip Goldenberg (1983), hal itu sekaligus merupakan

tanda dari revolusi psikologi dari yang bersifat wacana yang beraroma filsafat atau

metafisis menjadi bahasa ilmiah.

Menurut Goldwnberg pula, terdapat tempat akar sejarah ilmu dan profesi

psikologi klinis, Ialah: 1) Riset eksperimental, 2) Pengukuran perbedaan-

perbedaan individual, 3) Perkembangan profesi psychiatry, dan 4) Pengaruh

gerakan humanitarian.

Dalam hal Riset Experimental dapat diutarakan, bahwa psikolog (khususnya

mahasiswa psikologi) didik untuk memiliki sikap objektif dalam memahami suatu

konsep, yang dididik dalam riset investigatif dan tidak dapat membuat keputusan

apapun tanpa adanya verifikasi eksperimental. Begitulah pada 1870-an, sebuah

konsep baru dalam psikologi ialah pendekatan eksperimental menggeser

kedudukan psikologi yang bersifat filsafati psikologi metafisis.

Pengukuran Perbedaan Individual, merupakan fungsi utama psikologi sejak

lama bahkan sampai saat ini. Perbedaan yang di maksudkan adalah perbedaan

dalam hal karakter yang diperlukan untuk, antara lain memilih siapa yang paling

tepat untuk menangani pekerjaan. Bisa juga untuk dapat membedakan mana orang

yang berkelainan dan mana yang normal. Studi ilmiah mengenai perbedaan

Page 2: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

individual ini dimulai pada tahun 1869 oleh Sir Francis Galton seorang ilmuwan

Inggris.

Usaha Galton menghasilkan kontribusi yang signifikan, menyangkut 1)

fokus pada individual dan perbedaan individual, 2) pengukuran kuantitatif

mengenai perbedaan individual itu, 3) analisis statistik atas data psikologis, dan 4)

aplikasi pengukuran psikologis untuk mempelajari dan menggolongkan individu-

individu.

Dampak Hubungan dengan Psychiatry terdapat keterangan bahwa semula

tercatat sejak abad ke-16 gangguan kejiwaan dianggap berkaitan dengan masalah

setan dan lain-lain, sehingga penderita disekap di penjara dan semacamnya.

Beberapa tahun menjelang 1890 merupakan tahun-tahun penting yang

menampilkan psikologi klinis secara terpisah dari psikologi abnormal atau

psychopatology yang telah dikenal sebelumnya. Untuk psikologi klinis ini mulai

dikenal dengan nama medical psychology. Pada abad ke-19 mulai dikenal

psikologi klinis modern, yang antara lain mencatat nama Philippe Pinel, seorang

dokter, dimana ia terkejut dengan kejadian yang baginya tidak sayogyanya

menimpa penderita gangguan jiwa.

Seorang psikiater Jerman, Emil Kraepelin, yang dibawah Wundt,

mengadakan penelitian neuropsikologis menghasilkan sistem klasifikasi gangguan

mental yang sistematis secara logis konsisten berdasarkan simtomatologi

(Symtomatology)

Sigmund Freud, yang tertarik pada usaha-usaha Charcot dan Janet di

Perancis memberikan perhatian terhadap efek ketidaksadaran pasien, Ialah konflik

intrapsikis pada perkembangan symptom seperti Hysteria.

Di Amerika Serikat Eli Todd, merupakan orang yang berhasil menangani

penderita gangguan kejiwaan dengan mengemukakan pemeliharaan penghargaan

dan moralitas Sivilisasi.

Trull (2005), membagi sejarah perkembangan psikologi klinis berdasarkan

jenis kegiatannya dalam 4 bagian, ialah: permulaan (1850-1899), pemula era

modern (1900-1919), masa di antara dua perang dunia ke-2 (1920-1939) dan

setelah perang dunia kedua (1940- sekarang)

Page 3: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

Adapun kegiatan yang dimaksudkan merupakan bagian utama psikologi

klinis adalah diagnosis dan assessment, intervensi, riset dan profesi.

Gerakan Humanitarian, terutama berkaitan dengan kejadian-kejadian dalam

asylum, ialah perlakuan terhadap pasien yang dinilai tidak manusiawi seperti

dimasukkan ke dalam sel gelap.

Pinel mengembangkan “chain-breaking” reforms. Pemikiran ini dilanjutkan

oleh William tuke, seorang saudagar teh di Inggris. Ia mengemukakan metode

dengan nama retreat. Sebagai istilah yang bertentangan dengan kejadian-kejadian

buruk apa yang terjadi di asylum. Tuke mengadvokasi penanganan moral (moral-

treatment). Dalam waktu yang singkat penanganan Moral ini telah menjadi cara-

cara yang umum dalam terapi di rumah rumah sakit di mulai di Amerika Utara

pada abad ke 19.

Akan tetapi gerakan ini terkendala oleh 4 faktor ialah: 1) meningkatnya

tekanan dari meningkatnya pasien-pasien yang masuk seiring dengan mengalirnya

imigrasi dari Eropa, 2) tumbuhnya antagonisme melainkan kelahiran asing

terutama orang miskin dan orang-orang yang terganggu, 3) penurunan kualitas

keintiman antara terpisah dan pasien yang jelas bertentangan dari moral treatment,

dan 4) adanya pandangan psychiatry yang menganggap moral-treatment sebagai

tidak ilmiah.

A. Sejarah Diagnosis dan Asesmen

1. Masa awal (1850-1899)

Pada awal psikologi klinis lahir tugasnya ditekankan pada mengakses

perbedaan antara orang. Orang yang pertama melakukannya tercatat Francis

Galton, seorang Inggris. Ia menggunakan metode kuantitatif menyangkut

akuntansi sensori, keterampilan motor dan waktu reaksi yang ia lakukan saat

membangun laboratorium antropometrik pada tahun 1882. Selanjutnya tradisi ini

dilakukan MCKeen Cattel, seorang Amerika. Cattel kembali memberikan

perhatian pada masalah perbedaan waktu reaksi ini. Iya yakin bahwa waktu reaksi

merupakan awal dari studi mengenai inteligensi. Menurut Thorndike (1997)

usaha ini melahirkan istilah mental-tests. Kecenderungan ini juga dilakukan oleh

Page 4: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

Emil kraepelin pada tahun 1913 dan menjadikannya sebagai salah satu ciri

aktivitas beberapa waktu itu.

2. Masa kelahiran era modern (1900-1919)

Ciri utama masa ini adalah dikembangkannya pengukur (mental

measurement of diagnostic psychological testing) yang landasannya adalah

Gaston dan Cattel tetapi pencetusnya adalah Alfred Binet.

Binet menyatakan bahwa kunci untuk menelaah perbedaan-perbedaan

individual adalah norma dan deviasi dari norma. Karya Binet ini mendapat

sambutan baik Theodore Simon yang selanjutnya menjadi kolaboratornya dan

diajukan kepada pemerintah Paris pada tahun 1904. Karya kedua orang ini dapat

dijadikan alat untuk mengukur keterbatasan kognitif anak untuk keperluan

pendidikan (Throndike, 1997). Pada tahun 1914, Charles mengajukan konsep

Intelegensi Umum (general intelegensi) dengan istilah g. Edward Thorndike

melakukan sanggahan dengan mengajukan konseptualisasi yang menekankan

pentingnya Kemampuan kemampuan spesifik separate abilities

Memasuki Perang Dunia 1 pada tahun 1917 dibangun suatu komite yang

terdiri atas 5 orang anggota American psychological Association (APA)

melakukan pemeriksaan medis untuk anggota angkatan darat yang diketuai oleh

Robert Yeerkes melihat kemampuan-kemampuannya. Dikenal tiga serangkai alat

seleksi Woodworth's, personal data sheet dan Army Alpha dan Army beta.

3. Antara dua perang dunia (1920-1939)

Pinter dan Patterson mengajukan Nonverbal Intelligence Scale. Arthur

Point Scale diterbitkan pada tahun 1934 dan pada tahun 1926 teknik Draw-a-men

dari Goodenough diterbitkan untuk mengukur intelegensi. Tes bakat musik dari

Seashore diciptakan dan Pada tahun 1927 dibuat strong vocational Interest Blank,

yang diikuti oleh Kuder Preferensi Record.

Selain diciptakannya berbagai alat ukur juga pembicaraan teoritis

berkembang, antara lain yang dikemukakan oleh Louis Thurstone Pada tahun

1927 mengenai analisis faktor. Hal penting lainnya adalah munculnya tes

proyektif melanjutkan asosiasi kata dan lain-lain yang dikemukakan oleh

Page 5: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

Hermann Rorschach, pada tahun 1921 seorang psychiatrist dari Swiss dengan

nama psychodiagnostic.

Pada tahun 1935 Christian Morgan dan Henry Murray menerbitkan

Thematic Appreciation Test (TAT) yang memancing aktivitas pikiran dan

perasaan melalui gambar-gambar tak jelas. Pada tahun 1938 Gender melahirkan

Bender Gestalt Test yang juga dapat disebut sebagai pengukuran proyektif

kepribadian.

4. Pada saat perang dunia II dan seterusnya (1940 sampai sekarang)

Pada tahun 1943 dibangun Minnesota Multiphasic Personality Inventory

(MMPI). Setelah perang dunia 2 lebih spesifik tahun 1949 reseller belleveu

intellegensi scale mulai digunakan, yang disusul dengan Weschler Intellegence

For Children (WISC).

Setelah tahun 1950-an masalah tersebut mereda karena berkembang dengan

pesat pendekatan keperilakuan melalui mazhab perilaku yang radikal yang lebih

memberikan perhatian dan mempercayai perilaku yang terbuka behavior.

Asesmen kepribadian kurang diperhatikan dan pada psikologi klinis berbelok ke

masalah perilaku terbuka.

Akhirnya bangkit dan semakin populernya pemeliharaan kesehatan yang

terkenal pada tahun 1990-an memberikan dampak pada asesmen psikologis

pemeliharaan kesehatan terkendali.

Page 6: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

B. Sejarah Intervensi

1. Masa awal (1850-1899)

Pusat perhatian Kreplin adalah pada klasifikasi psikosis. Yang lainnya

mencari teknik penanganan penderita neorotik seperti sugesti dan hipnotis.

Terutama Jean Charcot yang mendapat penghargaan luas karena menangani

penderita Hysteria, dengan symptom fisik misalnya kebutaan dan kelumpuhan,

yang tidak jelas mempunyai akar fisik. Ia adalah ahli demonstrasi klinis dramatik

dengan pasien pasien yang dihipnotis. Bahkan ia lebih tepat sebagai seorang ahli

hipnotis dari pada Hysteria.

Kemudian kolaborasi antara Breuer dan Sigmund Freud terjadi, dimana

pada tahun 1890-an menangani pasien seorang gadis diberi nama "Anna O" yang

didiagnosis Hysteria.

2. Menuju abad modern (1900-1919)

Beberapa ahli yang berusaha membuat pembaharuan-pembaharuan antara

lain Clifford Beers masuk rumah sakit karena mengalami gangguan depresi yang

berat di rumah sakit sewaktu di tangani di rumah sakit. Ia pun mengalami fase

manik dan mulai membuat catatan-catatan eksperimennya. Ketika ia bebas dari

symptom manis-depresi yang dinyatakan bebas, tapi pembebasan ini tidak

mengurangi semangatnya untuk menulis buku mengenai penyalah gunaan

penanganan Rumah Sakit terhadap gangguan mental dan membangun gerakan

masyarakat untuk menentang penyalahgunaan itu. Pada tahun 1908 Terbitlah

bukunya A Maind The Found Itself, yang melahirkan gerakan kesehatan mental di

Amerika Serikat.

Kemudian kita akan bertemu dengan Lighter Witmer terutama sebagai

seorang yang pertama mendirikan klinik psikologi ia pada tahun 1912 dalam

lingkungan Universitas Pennsylvania. Juga William Healy, penting dicatat sebagai

orang pertama yang mendirikan klinik bimbingan anak di Chicago pada tahun

1909. Pada tahun 1958 Joseph Pratt dan seorang psikolog, Elwood Worcester

mulai membangun metode diskusi suportif di antara pasien pasien rumah sakit.

Page 7: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

3. Antara perang dunia (1920-1939)

Psikoanalisis di awal abad ke-20 terutama diabadikan untuk orang dewasa

yang dilakukan oleh mereka yang berlatar belakang pendidikan kedokteran.

Freud berpendapat bahwa psychoanalysis tidak memerlukan pendidikan

kedokteran. Kecenderungan lain yang terjadi pada masa antara dua peperangan ini

adalah terapi bermain, yang secara langsung di derivasi dari prinsip-prinsip

Freudian. Terapi bermain secara esensial merupakan teknik menilai kekuatan

kuratif melepaskan kecemasan atau dendam melalui permainan ekspresif. Pada

tahun 1928 Anna Freud, anak Sigmund Freud yang terkenal, menguraikan salah

satu metode terapi bermain yang berasal dari prinsip-prinsip psikoanalitik.

4. Setelah perang dunia II (1940-sekarang)

Banyaknya psychiater dan psikologi Yahudi yang terusir Nazi dari Eropa

dan tinggal di Amerika menyemarakkan kegiatan akademis di bidang kesehatan

mental, baik dalam praktik maupun dan terutama dalam diskusi dan seminar.

Situasi itu lebih mendekatkan hubungan psikiatri dengan psikolog, sehingga lebih

intensif dan ekstensi saling berbagi ilmu, apresiasi dan kerja. Terutama

menyangkut psychoanalysis sebagai gagasan Freud.

Sejalan dengan menjadi pentingnya Tes Intelegensi juga psychotherapy dan

teori kepribadian mulai maju ke latar depan. Pada tahun 1946 Alexander dan

France menerbitkan buku yang menyangkut psychoanalytic yang lebih singkat.

Tahun 1950 Dollar dan Miller penerbitkan personality and psychotherapy yang

sering dianggap sebagai terjemahan psikoanalitik pada bahasa teori belajar.

Yang kiranya sangat penting untuk dipahami adalah bahwa tahun-tahun

berikut lahir banyak bentuk terapi yang lebih kecil ialah terapi-terapi dengan

keperluan khusus dengan waktu yang lebih singkat misalnya Perls mengajukan

Gestalt Therapy (1951), Frankl (1953) Mengemukakan Logotherapy dan

hubungannya dengan teori eksistensial. Dalam tahun 1962 Albert Ellis

menerangkan tentang ratio emotif therapy. Sekitar tahun 1961 Eric Berne

mengajukan transactional analysis atau TA. Lahirnya berbagai macam terapi

"kecil" menimbulkan juga reaksi negatif sebagaimana dikemukakan oleh

Eyesenck dalam buku tipisnya yang terkenal The Effectness of psychotherapy.

Page 8: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

BERBAGAI JENIS ASESMEN DALAM PSIKOLOGI KLINIS

Dalam Psikologi Klinis ada yang dikenal dengan nama psikodiagnostika.

Psikodiagnostika sendiri adalah usaha untuk menemukan sumber dari gejala atau

simtom dan atau sindrom yang tampak atau dapat di indra, atau sumber penyakit

atau gangguan untuk kemudian memasukkan penyakit atau gangguan tersebut

kedalam klasifikasi gangguan kejiwaan. Asal kata psikodiagnostik adalah psiko

(jiwa) – dias (tembus) –gnosis (tumbuh, sumber).

Saat ini yang paling banyak dipakai adalah istilah asesmen. Istilah asesmen

berasal dari ilmu/praktek perpajakan, yaitu suatu metode untuk menaksir berapa

pajak yang harus dibayar oleh suatuperusahaan atau seseorang, dengan cara

menilai (mengases) jumlah kekayaannya.

Assesmen dalam Psikologi klinis sangat diperlukan agar psikolog klinis

dapat melakukan diagnosa dan menetapkan intervensi sehingga lebih memahami

masalah-masalah psikologis, gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku

abnormal pada klien.

Dari substansi pemeriksaan terdapat banyak jenis asesmen yang digunakan

dalam kegiatan psikologi klinis terutama assessment pemungsian intelektual,

assessment kepribadian, assessment pemungsian neuropsikologis dan asesmen

kepribadian.

A. Asesmen Pemungsian Perilaku

Asesmen intelektual yang dianggap paling spektakuler di masa lalu adalah

yang dikerjakan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1869. Ia menemukan apa

yang disebut Kualitas Genius Hereditas, dimana istilah “genius” itu terkandung

berbagai macam prestasi yang pada umumnya tidak dimasukkan kedalam hal

yang berhubungan dengan pengukuran intelegensi misalnyaprestasi gulat dan

musik.

Ahli lain, Spearman (1904) mengemukakan adanya satu kemampuan yang

disebut sebagai faktor umum intelegensi (general factor of intelligence), sehingga

saat ini kita mengenal salah satu teori Spearman mengenai intelegensi sebagai

“General Factor Theory”. Para ahli yang berpendapat lain mengemukakan teori

Page 9: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

faktor spesifik, sehingga pada umumnya saat ini kita menganggap intelegensi ini

terdiri atas faktor umum dan faktor khusus. Faktor khusus intelegensi saat ini

tercermin dalam apa yang disebut “multiple intelligence” dari Gardner.

1. Defenisi Intelegensi

Menurut Wechsler (1958), inteligensi merupakan pembangkit atau kapasitas

global individu untuk bertindak bertujuan, berpikir rasional, dan berhubungan

efektif dengan lingkungannya.

Menurut Rudolf Amathauer (1970), inteligensi ialah sebagai suatu struktur

khusus dalam keseluruhan kepribadian seseorang suatu keutuhan yang berstruktur

yang terdiri atas kemampuan jiwa-mental dan diungkapkan melalui prestasi, serta

memberikan kemampuan kepada individu untuk bertindak. Inteligensi hanya

dapat dikenal melalui ungkapan-ungkapan, yaitu terlihat melalui prestasi.

Beberapa alat ukur intelegensi yang umum dipakai: 1) Stanford-Binet Intelence

Scale, 2) Wechsler Adult Intellegence Scale (WAIS)

B. Asesmen Kepribadian

Menurut Sunberg (1976), Meehl (1952), dan lain-lain menyatakan bahwa

laporan kepribadian sebagai laporan yang menandakan ia tidak seperti seorang

lainnya. Kadang-kadang lingkungan ini dilengkapi menjadi tuntutan lingkungan,

baik ketika seorang psikolog diminta untuk mengases kepribadian seseorang yang

sedang memiliki masalah dan berada dalam suatu kondisi lebih buruk dari

biasanya. Laporan kepribadian bersifat dinamis, yaitu berarti menggunakan teori-

teori yang menggunakan pendekatan psikodinamik, tetapi tidak harus selalu

psikoanalisis dari Sigmund Freud.

Dalam asesmen kepribadian terdapat pembagian menjadi projective

assesment dan objective assesment.

1. Projective Assesment.

Projective assesment berkembang dari perspektif teoretis yang menampilkan

karakteristika dinamis sebagai inti kepribadian (seperti teori psikoanalitis).

Menurut Lindzey, teknik projective merupakan alat yang dianggap memiliki

sensitivitas yang khusus untuk aspek perilaku yang tertutup dan tak sadar,

Page 10: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

memungkinkan atau menggali varietas respon subyek yang luas, sangat

multidimensional, dan menggali data respon yang kaya atau sangat kaya dan

bersenyawa dengan kesadaran subyek yang minimum menyangkut tujuan dari tes.

2. Objective Assesment

Pendekatan obyektif asesmen kepribadian merupakan usaha yang secara

ilmiah berusaha menggambarkan karakteristika atau sifat-sifat individu atau

kelompok sebagai alat untuk memprediksi perilaku.

Yang paling terkenal dalam pemakaian klinis terutama di kalangan

psychiatry adalah Minnesota multiphasic personality Inventory (MMPI),

California psychological inventory (CPI) dan sixteen personality Factor kuesioner

(16PF).

C. Asesmen Pemfungsian Neuropsikologis

Asesmen neuropsikologis melibatkan pengukuran tanda-tanda perilaku

yang mencerminkan kesehatan atau kekurangan dalam fungsi otak. Terdapat tiga

kegiatan psikolog klinis dalam asesmen neuropsikologis, yaitu menyangkut fokus

perhatian asesmen ini, sejumlah alat tes neuropsikologis yang utama, dan bukti-

bukti riset menyangkut reliabilitas dan validitas tes untuk asesmen

neuropsikologis.

D. Asesmen Perilaku

Pendekatan perilaku dalam asesmen terpusat pada mengidentifikasikan

perilaku spesifik klien atau sistem lingkungan yang mungkin memerlukan

perubahan. Asesmen perilaku merupakan pendekatan situasi spesifik, dimana

variasi spesifik dalam keadaan lingkungan dengan teliti dan periksa untuk

menentukan peranan mereka terhadap pemfungsian klien. Landasan penggunaan

asesmen perilaku adalah perpektif perilaku dimana pemfungsian manusia dilihat

sebagai produk dari interaksi yang terus menerus antara pribadi dan situasi.

Page 11: Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Psikologi Klinis

Psikologi Klinis 2015

Armi Sabri (11361105973)

INTERVENSI KLINIS

Yang dimaksud dengan intervensi adalah ikut campurnya orang luar

terhadap permasalahan yang dialami atau dihayati individu istilah intervensi

dalam wacana umum sehari-hari berkonotasi negatif seperti dalam masalah politik

dan hubungan internasional seperti istilah itu tumbuh dan berkembang.

Sementara itu dalam psikologi umumnya dan psikologi klinis secara khusus

istilah itu digunakan sebagai Upaya seorang konselor ikut campur menghadapi

permasalahan yang dialami klient. Alasan penggunaan intervensi klinis

didasarkan pada tiga dasar yaitu ameliorasi, prefensi dan pengembangan.

Ameliorasi adalah menolong orang atau sistem sosial untuk mengurangi masalah-

masalah yang telah terjadi, prepensi meliputi usaha-usaha untuk meramalkan

masalah-masalah sebelum berkembang da pengembangan adalah usaha untuk

membantu orang meningkatkan keterampilan pribadi relasi dan lingkungan

hidupnya.

Intervensi ini sebenarnya merupakan istilah baru sebagai istilah yang dinilai

lebih baik dari nama yang lebih terkenal sebelumnya yaitu psychotherapy

psychotherapy sendiri merupakan warisan dari kedokteran karena psikologi dapat

dianggap merupakan kependekan dari kedokteran.

Beberapa jenis intervensi psikologis yang banyak dikenal: 1) psychoanalysis

dan yang berorientasi psychodynamik, 2) perspektif fenomenologis dan

humanistik eksistensial, 3) terapi perilaku, dan 4) terapi kelompok terapi keluarga

dan terapi pasangan.