Sejarah budidaya pohon jabon Pohon Jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis /antocephalus cadamba merupakan jenis tanaman yang memiliki sifat menyebar. Penyebarannya akan lebih cepat apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang bersifat lembab hangat. Itulah mengapa, jenis tanaman ini begitu banyak dijumpai di kawasan Sub Himalaya hingga ke arah selatan Ghats Malabar di India. Atau pula di kawasan Asia Tenggara yang memiliki suhu sesuai dengan sifat pohon Jabon. Di pulau Kalimantan, pohon Jabon masih menjadi pohon sekunder. Meski demikian, keberadaan tanaman ini mudah dijumpai di kawasan yang tidak terlalu tinggi serta berada di sepanjang aliran sungai (Ohtani et al, 1962). Selain dicermati tentang kondisi lingkungan tumbuhnya, ada keunikan lain yang bisa ditemukan dari pohon Jabon ini. pohon jabon usia 3 tahun Di wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang berada di dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk di kawasan yang sebelumnya sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan dengan menggunakan peralatan berat. Menurut Backer dan Van Den Brink Bakhuizen (1965), ditemukan bahwa sebagian besar jenis tanah yang berada di kawasan Sabah adalah tanah liat atau tanah liat loams yang berasal dari serpihan sedimen pasir, batu pasir, kerikil dll. Masih menurut Backer dan Bakhhuizen pula, pohon Jabon mampu pula tumbuh di kawasan tanah payau. Inilah yang membedakan dengan hutan rawa gambut yang cenderung tidak memiliki daya tahan terhadap air garam.
31
Embed
sejarah budidaya pohon jabon file · Web viewPohon Jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis /antocephalus cadamba merupakan jenis tanaman yang memiliki
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sejarah budidaya pohon jabonPohon Jabon atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Anthocephalus chinensis
/antocephalus cadamba merupakan jenis tanaman yang memiliki sifat menyebar.
Penyebarannya akan lebih cepat apabila didukung oleh kondisi lingkungan yang bersifat lembab
hangat. Itulah mengapa, jenis tanaman ini begitu banyak dijumpai di kawasan Sub Himalaya
hingga ke arah selatan Ghats Malabar di India. Atau pula di kawasan Asia Tenggara yang
memiliki suhu sesuai dengan sifat pohon Jabon.
Di pulau Kalimantan, pohon Jabon masih menjadi pohon sekunder. Meski demikian, keberadaan
tanaman ini mudah dijumpai di kawasan yang tidak terlalu tinggi serta berada di sepanjang aliran
sungai (Ohtani et al, 1962). Selain dicermati tentang kondisi lingkungan tumbuhnya, ada
keunikan lain yang bisa ditemukan dari pohon Jabon ini.
pohon jabon usia 3 tahun
Di wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang
berada di dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk di
kawasan yang sebelumnya sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan dengan
menggunakan peralatan berat.
Menurut Backer dan Van Den Brink Bakhuizen (1965), ditemukan bahwa sebagian besar jenis
tanah yang berada di kawasan Sabah adalah tanah liat atau tanah liat loams yang berasal dari
serpihan sedimen pasir, batu pasir, kerikil dll. Masih menurut Backer dan Bakhhuizen pula, pohon
Jabon mampu pula tumbuh di kawasan tanah payau. Inilah yang membedakan dengan hutan
rawa gambut yang cenderung tidak memiliki daya tahan terhadap air garam.
Di Filipina (Monsalud dan Lopez, 1967), di Jawa (Backer dan van Bakhuizen den Brink, 1965)
dan di New Guinea (J. F. Pollard, p.c.), ditemukan tanaman ini pada ketinggian 3000 kaki, berada
di hutan primer. Wyatt-Smith (1965) menyebutkan, bahwa tanaman Jabon merupakan jenis
tanaman sungai. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tanaman ini ditemukan di kawasan tepi
sungai yang baru terkena banjir sehingga tanahnya menjadi tanah accreting, dan terutama
berada di kawasan tikungan sungai.
KesimpulanDari berbagai penelitian dan penemuan yang dilakukan oleh para ahli tersebut dapat ditarik
sebuah kesimpulan terhadap pohon Jabon. Salah satunya adalah bahwa jenis tanaman ini,
memiliki daya tahan yang kuat dalam pertumbuhannya. Selain itu, pohon Jabon mampu tumbuh
di segala kondisi yang memiliki aneka ragam karakter, sehingga tidak memerlukan banyak
adaptasi dalam pengembangannya.
Dalam proses pembibitannya pun, bisa dilakukan dengan mudah sebab pohon Jabon tergolong
sebagai tanaman yang mudah menyebar secara alami. Sehingga, selain bisa dikembangkan
dengan cara buatan tanaman ini sangat mungkin untuk tumbuh secara alamiah di lahan
pertanian.
Pohon Jabon pun bisa dikembangkan termasuk pada jenis lahan yang memiliki tingkat kekritisan
tinggi karena berbagai faktor. Baik itu faktor alami, maupun kerusakan yang disebabkan oleh
manusia. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Chong (1965), Anthoeephalus
chinensis dikatakan sebagai tanaman yang datang untuk mengatasi “ketidak produktifan” hutan
rawa di kawasan Durian- Medang. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin membudidayakan
tanaman Jabon sebagai media investasi, kiranya tidak perlu takut akan kondisi lahan yang
dihadapi. Sebab, para pakar tanaman hutan sudah memberikan bukti serta fakta tentang
kemampuan pohon jabon untuk bisa dikembangkan dalam berbagai kondisi lahan. Termasuk di
antaranya lahan yang sudah rusak sekali pun.
Jabon bukan Jati Kebon
Dalam berbagai artikel yang kami pernah baca yang menyatakan bahwa jabon adalah sejenis
tanaman jati alias jati kebon dan merupakan salah satu varietas tanaman jati, disamping itu
dengan bersemangat sang penulis artikel meyatakan bahwa jabon memiliki sifat
seperti tanaman jati yang akan menyerap habis semua unsur hara dalam tanah serta tidak
menyuburkan tanah, ironisnya pendapat tersebut dikemukakan oleh seseorang yang mengklaim bahwa pihaknya adalah pakar atau ahli tanaman . tentu saja dalam fakta dan
kenyataan hal tersebut jelas adalah opini yang ngawur dan tidak berdasar pada kenyataan yang
ada di lapangan .oleh karena itulah kami akan memberikan sedikit penjelasan .
1. Jabon bukanlah sebangsa tanaman jati,menurut wikipedia jabon adalah Famili dari
Rubiacea ( pace,kopi ),memiliki genus Neomlarcia,dan Species Cadamba, sedangkan tanaman
Jati adalah famili Lamiacea,Genus tectona, spesies tectona grandis .artinya kalau
menyamakan jabon dengan jati sama saja menyamakan sapi dengan kucing.
2. Jabon tidak bisa membuat subur tanah dan bisanya hanya menyerap unsur hara dalam
tanah? memang benar bahwa tanaman jabon tidak memiliki bintil akar layaknya famili legum
(sengon,petai, kemlandingan,dsb ) akan tetapi jabon memiliki akar serabut yang sangat banyak,
karena jabon merupakan tanaman pioneer yang tumbuh di lahan bekas bukaan baru yang bisa
tumbuh di lahan bekas alang alang dan bekas tebangan hutan. Contohnya di pulau kalimantan
disana di hutan aslinya tidak ditemukan tanaman sengon akan tetapi guguran daun, serta akar jabon mengundang habitat mikroba pengurai dan jasad renik, yang bisa menyuburkan tanah sehingga semakin lama juga semakin subur ditambah lagi melalui penelitian di
wilayah Sabah, Malaysia pohon Jabon mampu tumbuh di kawasan hutan dipterocarp yang
berada di wilayah dataran rendah. Hebatnya, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik, termasuk
di kawasan yang sebelumnya sudah rusak berat karena adanya aktivitas pertambangan dengan
dihari ke - 10 sd 14 biasanya biji jabon sudah mulai tumbuh
Hari ke -24 keatas Benih jabon sudah mulai berdaun agak lebar,perlakuan seperti langkah ke 6
diulangi serta diadakan penyiangan rumput.
Tips menanam jabon : pemilihan lokasi budidayaDalam menanam jabon ada lahan lahan sebagai berikut yang perlu diperhatikan antara lain
1. Berdasar Ketinggian dari permukaan laut
Pada dasarnya, Jabon bisa ditanam hingga ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut.
Namun, hasil yang didapatkan kurang begitu optimal. Pada ketinggian ini, Jabon memang masih
bisa tumbuh, namun pertumbuhannya kurang begitu cepat. Jabon memang cocok ditanam pada ketinggian 100-1000 meter dpl .Jika ingin menanam jabon dengan ketinggian diatas 1000 M dpl dan ingin hasil yang lebih optimal akan bisa didapatkan jika Jabon yang ditanam pada lahan berketinggian 1000-1100 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian ini, Jabon bisa tumbuh lebih bagus dan resiko dari hama ulat pun lebih sedikit. Selain itu, berdasar praktek di lapangan, pada usia 15 bulan Jabon yang ditanam mampu mencapai ketinggian 10 meter dengan diameter 10cm.Di sisi lain, ada sebuah pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa menanam
Jabon di ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan berdampak pada kerdilnya jabon.
Namun setelah dilakukan penelitian, kerdilnya Jabon tersebut bukan disebabkan ketinggian lahan
tanam. Melainkan disebabkan oleh struktur tanah di mana Jabon tersebut ditanam yang kurang
sehat dan berstruktur keras. Apabila jabon ditanam pada lahan yang berstruktur lembut dan
subur, meski pun berada pada lahan yang tinggi, akan tetap mampu tumbuh subur.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari menanam Jabon di tanah yang berstruktur keras.
Sementara, bila masalah yang dihadapi adalah soal kesuburan tanah, bisa diatasi dengan
membuat lubang tanam yang lebih besar. Selain itu, perlu dilakukan pemberian pupuk kandang
dan hayati agar mampu merangsang pertumbuhan awal Jabon tersebut.
sebagai jabon merah.setelah kami melakukan pengamatan dan konsultasi terhadap beberapa
ahli yang sudah lebih berpengalaman dan rekan rekan kami lainya maka akan berusaha
memberikan penjelasan mengenai kedua jenis pohon jabon tersebut .
jabon merah usia 4 tahunan
Jabon Mera h ( Antocephalus Machropyllus ) memiliki ciri daun yang kapes kapes
mirip daun jati dan berbulu warna daun bawah atas cenderung agak kasar dan merah
merata.
berat jenis kayu jabon merah hampir setara dengan kayu mahoni memiliki keras kelas
III dan awet III- IV sementara jabon putih memiliki serat kayu putih kekuningan.jabon putih
kelas keras IV dan kelas awet IV-V
Pertumbuhan jabon merah lebih lambat daripada jabon putih bila ditanam dilahan dan
pemupukan setara dibuktikan dengan penanaman di pringsurat temanggung ,dimana jabon merah usia 5 tahun rata rata memiliki tinggi 10 meter dan diameter 16-20
cm,sementara jabon putih memiliki diameter rata rata 25-30 cm dan tinggi 15 meter,hal ini
tidaklah aneh karena secara hukum alam, semakin keras kayu, semakin lambat
pertumbuhannya, hal ini pernah terjadi waktu demam jati emas,dimana di usia 7 tahun bisa
berdiameter 25-30 cm,tetapi ternyata memiliki kayu yang empuk setara sengon, Sampai
saat ini belum ada ahli yang bisa merekayasa kekerasan dan kerapatan kayu,kecuali
dengan merekayasa waktu pengolahan dengan perendaman dan pengovenan
dengan jabon,tapi memasuki tahun ke-3 pertumbuhan jabon merah akan melambat secara
signifikan.
(source gambar jabon merah :henry sibarani)
Lebih menguntungkan jabon merah atau jabon putih ?Akhir akhir ini kami banyak mendapat pertanyaan,lebih menguntungkan mana antara menanam
jabon merah ( samama ) dan jabon putih ( antocephalus cadamba ). Karena banyak masyarakat
yang masih bingung terhadap keberadaan tanaman tersebut. Akhirnya kami akan menjawab
berdasarkan fakta lapangan antara jabon merah dan jabon putih, tentunya pertanyaan yang
akan dijawab adalah menguntungkan apabila dilihat dari sisi ekonomi.
Di pasaran saat ini kayu jabon merah terpaut sekitar 100-200 ribu dari jabon putih, andaikata
dihitung dari per kubik dibikin rata rata 800 ribu, untuk jabon putih sedangkan jabon merah
harganya sekitar 900 ribu per kubik. Akan tetapi pertumbuhan jabon merah sekitar separuh dari
kecepatan pertumbuhan jabon putih sehingga mari kita hitung keuntungan dari kedua tanaman
tersebut,tentunya penghitungan ini mengabaikan nilai INFLASI ( kenaikan harga secara umum )
dan penanaman dilahan yang sama,perawatan yang sama ,serta mengabaikan faktor hama dan
penyakit maupun Force majeur.
1. Jabon putih per ha,jumlah tanaman 1000 batang dirata rata dalam 5 tahun menghasilkan
sekitar 300 meter kubik dengan harga sekarang rata-rata adalah 800 ribu rupiah per kubik
akan menghasilkan : 300 x rp 800.000 = 240 juta.
2. Jabon merah per ha,jumlah tanaman 1000 batang dirata rata dalam 5 tahun
menghasilkan sekitar 150 meter kubik dengan harga sekarang rata-rata adalah 500 ribu
rupiah per kubik akan menghasilkan : 150 m3 x rp 500.000 = 75 juta, tunggu dulu,,,,,,,,tunggu dulu kenapa harga kayu jabon merah hanya 500 ribu? Ternyata harga
500 ribu ini adalah harga log kayu jabon yang berdiameter 15-21 cm.hasil uji coba di
Temanggung.jabon merah usia 5 tahun rata rata berdiameter 17 cm,sementara jabon putih
rata rata 28 cm, jadi tentu saja harga log jabon berdiameter 17 cm sekitar separuh dari
harga log ukuran diameter 30 cm
3. Sekarang kita hitung untuk masa tanam 10 ( sepuluh tahun ). Jabon putih umur 10 tahun
sudah memasuki panen yang ke-2 .maka di tahun ke 10 jadi jabon putih sudah
menghasilkan 240jt x 2 = 480 juta.4. Sekarang kita hitung untuk masa tanam 10 ( sepuluh tahun ). Jabon merah umur 10
tahun sudah memasuki panen yang ke-2 walaupun terpaksa .maka di tahun ke 10 jabon
merah sudah menghasilkan 75jt x 2 = 150 juta.5. Bagaimana kalau kedua tanaman ini dipanen bersama di usia 10 tahun? Dalam arti tidak
dipanen di tahun ke-5 atau ke -6 . jabon putih usia 10 tahun per ha bila tidak dilakukan
penjarangan ,maksimal juga menghasilkan sekitar 400 m3, sementara jabon merah
diperkirakan menghasilkan sekitar 300 m3,dengan asumsi sudah mencapai diameter rata –
rata 30 cm,mari kita hitung lagi .
1. jabon putih = 800rb x 400 m3 = 320 juta.
2. Jabon merah = 900rb x 300m3 = 270 juta.
Dengan perhitungan realistis diatas maka dapat kita simpulkan bahwa menanam jabon putih
SECARA EKONOMI LEBIH MENGUNTUNGKAN DARIPADA JABON MERAH ,dengan asumsi
biaya penanaman relatif sama,akan tetapi bagi pedagang bibit, apabila konsumen membeli jabon
merah akan lebih menguntungkan,karena sampai tulisan ini ditulis, harga bibit samama ( jabon
merah ) siap tanam sekitar 3000 – 7000 rupiah,sedangkan jabon putih 700- 2000 rupiah.kenapa
harga jabon merah dibuat mahal ? Hal ini karena permainan persepsi dan pandangan emosional
semata. Tapi tidak ada salahnya menanam kedua jenis tersebut bila memiliki tujuan dan niat
untuk menjaga keragaman dan menghijaukan bumi.
Ada pertanyaan lagi ? kok ada yang mengasumsikan per hektar jabon merah ataupun putih bisa
mendapatkan 1,2 milliar sampai 5 miliar dalam 5 tahun. Bahkan ada pedagang bibit sengon
maupun jabon yang mengasumsikan bisa dapat 10 milliar dalam 10 tahun (2x panen ) .
jawabannya : BISA !!!!!….bila terjadi inflasi super,dimana harga harga naik 10 x lipat, contohnya
beras per kilogram naik menjadi 50 ribu dari harga sekarang 5 ribu per kilo , bensin per liter 50
ribu, nasi padang sepiring 120 ribu. Maka bisa jadi harga kayu jabon per kubik menjadi 5 juta
rupiah.
Alangkah baiknya kita berikan edukasi yang mendidik bagi masyarakat serta tidak hanya
mengambil untung sesaat selamat menanam jabon.
jabon untuk reklamasi lahanJabon merupakan jenis tanaman yang mampu tumbuh di berbagai kondisi lahan. Termasuk jika ditanam pada lahan kritis atau boksit. Inilah yang membedakan Jabon dengan jenis tanaman lain, yang sulit tumbuh jika ditanam pada lahan yang kualitasnya jelek.Di beberapa kawasan, seperti Malaysia dan Kalimantan yang terdapat wilayah pertambanganJabon masih bisa tumbuh dengan baik pada lokasi tersebut. Padahal biasanya, lahan bekas pertambangan memiliki kualitas tanah yang kurang baik karena eksplorasi yang berlebihan.Beberapa dampak yang terjadi pada tanah bekas eksplorasi pertambangan diantaranya berpengaruh pada :
a. Isi / kandungan flora dan fauna di atasnya.Dengan adanya kegiatan pertambangan, terjadi pergeseran pola kehidupan dalam sebuah lingkungan. Di antaranya akan menyebabkan hilangnya
keseimbangan alam hayati seperti tanaman dan hewan yang hidup di kawasan tersebut. Kedua jenis makhluk ini merupakan komponen alami yang berfungsi menjaga kesuburan tanah.b. Kontruksi lahan sifat fisik lahan.Dengan adanya aktivitas pertambangan, menjadikan perubahan fisik sebuah kawasan. Seperti terciptanya lubang, atau juga perubahan susunan tanah antara bagian yang subur dan tidak subur serta adanya pergeseran lapisan tanah. Kontur tanah pun menjadi berubah seiring adanya eksplorasi lahan di kawasan tersebut.Hal ini berdampak pada perubahan sifat fisik lahan. Seperti berkurangnya ikatan tanah atau tekstur tanah, susunan struktur tanah. Demikian juga, ikatan antar senyawa tanah menjadi labil dan tidak homogen. Kondisi ini menyebabkan hilangnya kemantapan tanah, porositas yang tidak menentu serta tanah cenderung menjadi padat. Tanah seperti ini, akan sulit untuk menjadi media tumbuh dan berkembangnya tanaman, kecuali jenis tertentu.c. Kandungan mineral dan sifat tanah dan air tanah.Biasanya, zat yang digunakan dalam proses penambangan akan tertinggal di area bekas penambngan tersebut. Sebagian zat tersebut, memiliki sifat Pada lahan bekas tambang mineral sebagian besar mengandung zat yang membahayakan, khususnya bagi kehidupan makhluk hidup.Pada proses pembongkaran materi yang terekplorasi ke permukaan sebagian mengalami suatu perubahan persenyawaan. Hal ini dapat dilihat dari proses keteruraian tanah, penggumpalan dan terjadinya perubahan warna tanah itu sendiri. Selain itu, jika diteliliti melalui uji laboratorium akan terlihat bukti adanya perubahan persenyawaan tersebut.Berbagai proses ini, menjadikan tanah menjadi masam, jasad renik serta tanaman tidak dapat hidup. Hal ini karena tanah kekurangan unsur kebutuhan tanaman, karena tanah sudah terkontaminasi racun bagi tanaman.Penambangan yang dilakukan dengan sistem penggalian terowongan pun menimbulkan dampak yang tidak kalah merusaknya. Pada pengeksplorasian tanah dengan sistem ini akan menyebabkan kandungan air tanah terganggu kestabilannya. Hanya saja, pada penggalian terowongan yang sangat dalam, tidak akan menyebabkan pengaruh yang besar apabila tanah di bagian atasnya digunakan untuk lahan tanaman.Untuk pertambangan dengan cara penggalian yang berupa terowongan., berpengaruh terhadap kandungan air tanah, namun jika galian yang dalam tidak banyak pengaruhnya.d. Sifat biologi tanahTumbuhan membutuhkan unsur hara untuk mengubah zat kimia alam menjadi zat organik bagi tanaman. Unsur hara ini berasal dari olahan mikroba. Seperti
manusia, unsur hara berfungsi sebagai sumber makanan bagi tanaman. Sehingga apabila unsur hara ini tidak ada, maka tanaman tidak akan mampu tumbuh jika dikembangkan di lahan tersebut. Bagian tanah yang memiliki unsur hara terbanyak terletak pada bagian atas. Semakin ke bawah, maka semakin sedikit unsur hara yang terkandung di dalam tanah tersebut.Dalam proses penambangan, biasanya tanah bagian bawah yang dieksplorasi dengan cara membalik masing-masing lapisan tanah. Akibatnya, mikroba yang tadinya hidup di lapisan tanah teratas menjadi hilang. Hal ini terjadi ketika proses pencampuran lapisan tanah tersebut berlangsung.
revolusioner ! jabon sebagai tanaman reklamasi lahan boksitTanah boksit merupakan tanah kurus dengan unsur hara yang minim untuk tanaman. Beberapa
kandungan yang menonjol untuk tanah bosit adalah kalsium, besi dan mangan.
Berdasarkan kondisi lahan reklamasi dengan jenis tanah boksit pada umumnya sangat miskin
akan unsure hara. Untuk melakukan reklamasi lahan pada lahan bersangkutan perlu dilakukan
teknik yang tepat agar tanaman yang ditanam menjadi hidup dan tanah disekitarnya menjadi
subur. Beberapa cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Lahan Bosit Untuk Penanaman.Sebagai lahan kritis, tanah boksit membutuhkan penanganan khusus sebelum dijadikan lahan
pertanian.Telah dijelaskan di atas bahwa tanah bosit merupakan tanah kurus yang miskin
kandungan unsur hara. Dengan demikian unsur hara merupakan komponen yang harus
disiapkan terlebih dahulu, agar lahan boksit bisa kembali digunakan sebagai lahan produktif. Ada
beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain :
Menggali lahan sebagai tempat tumbuh dengan jarak tanam yang sudah ditentukan.
Agar tanaman dengan jarak tanah sama dan teratur maka dilakukan dengan anjir.
Sediakan media awal sebagai media tumbuh tanaman. Pada media tanam tersebut
dicampur dengan penyerap air (water asorbtion) yang dapat dibuat berbagai bahan yang
bersifat sebagai penyerap air.
Setelah 5 sampai 7 hari tanah seluruh permukaan mulai disemprot dengan pupuk hayati
yang telah difermentasi. Bisa juga dilakukan pencampuran dengan superjet dengan dosis 1
lite rpupuk hayati, 1 liter Phosmit dan 200 liter air. Tujuannya untuk mengelola tanah bosit
dengan mengintroduksi mikroba yang mampu mengelola tanah. Untuk daerah bekas galian
tambang, penyemprotan dilakukan dengan dosis yang lebih banyak.
Selanjutnya, setiap lubang diberikan pupuk organik granul Bio Alami. semakin banyak
media pupuk ditaburkan, maka lahan akan semakin baik. Tujuan memberikan media organik
yaitu digunakan sebagai media tumbuh awal tanaman jabon. Tanaman Jabon jika langsung
ditanam pada tanah bosit sulit untuk berkembang, bahkan mati.
Penggunaan pupuk an organik sebaiknya diberikan setelah tanaman mulai tumbuh di
lahan tersebut. Akan lebih baik diberikan pada umur antara 3 bulan sampai dengan 6 bulan
setelah penanaman. Tujuan pemberian pupuk an organik pada waktu tersebut agar
tanaman tidak mengalami stress. Sebab reaksi pupuk anorganik ini sangat cepat, sehingga
jika pemberiannya pada masa awal penanaman tanaman belum cukup kuat. Pemberian
pupuk an organik pada tanah ini setelah umur 3 bulan berfungsi sebagai bahan makanan
yang dikelola oleh mikroba. Dengan pertumbuhan jabon yang relatif cepat maka unsur hara
tidak cukup mengandalkan dari pupuk organik material dan kinerja mikroba.
4. Penanaman.Dalam proses penanaman Jabon, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Diantaranya adalah :
Penamanan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan. Sehingga selama musim
hujan tanaman tersebut sudah tumbuh cukup kuat untuk memasuki musim kemarau.
Media untuk tanam sebaiknya mengandung media organik, yang lebih tahan lama dalam
menyerap air dibandingkan dengan tanah bosit. Penyimpanan air di dalam media organik ini
dilakukan oleh bakteri atau jamur.
Untuk membantu dalam penyediaan air di musim kemarau dapat dilakukan dengan
memberikan batang pisang, yang dipotong ukuran sedang dan ditimbun pada media
tanaman di dekat pohon jabon.
Jika keadaan cukup dratis maka diperlukan penyiraman, untuk penyiraman sebaiknya
dilakukan pada sore hari. Hal ini agar tanaman tidak mengalami perubahan suhu yang
spesial , dengan 5 juta rupiah, anda bisa melakukan investasi jaboninvestasi jabon :bayangkan , bila anda bisa melakukan investasi jabon meskipun anda tidak
mempunyai waktu luang ataupun lahan oleh karena itulah kami melakukan penawaran istimewa,
yaitu mulai dengan 5 juta rupiah ,anda bisa memiliki hutan perkebunan sendiri tanpa harus
memiliki lahan atau direpotkan oleh kegiatan perawatan dan pemeliharaan serta penebangan
kayunya. anda mungkin sudah mengetahui bahwa ditempat kami untuk meminimalisir resiko
yang timbul dalam hutan perkebunan kami memiliki cara sebagai berikut :
Resiko iklim : Dua hal utama Hutan Perkebunan yaitu pertumbuhan dan kualitas hutan maupun
kayu yang dihasilkan menjadi subjek utama yang sangat dipengaruhi oleh faktor iklim.
2. Biaya pendaftaran sebesar rp.200.000 ( duaratus ribu rupiah ) ditransfer ke rekening kami
3.setelah scan ktp kami terima dan biaya pendaftaran kami terima, investor akan kami kirim
Brosur, leaflet, dan semua data lengkap tentang jabon, formulir pendaftaran ,dan dokumen
perjanjian lainnya
4.Apabila setelah menerima formulir pendaftaran , investor ternyata membatalkan ,maka biaya pendaftaran akan kami kembalikan sebanyak 50 persen.5.Apabila Investor ternyata serius, maka biaya pendaftaran akan kami perhitungkan sebagai DP ( uang muka )6.Apabila ternyata kami yang tidak serius serta membatalkan perjanjian, maka kami akan mengembalikan uang pendaftaran sebanyak 100 persen ditambah 100 persen biaya DENDA7.tersedia potongan 500 ribu rupiah bagi pendaftar sebelum akhir tahun ini