Top Banner
SEJARAH AGAMA HINDU BUDDHA DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA Agama Hindu dan Buddha merupakan Agama yang berasal dari negara India, yang pada perjalanannya menjadi salah satu agama-agama terbesar pengikutnya. Secara garis besar perkembangan agama Hindu dibedakan menjadi tiga tahap. Tahap pertama berlangsung sekitar abad 1500-1000 SM yang dikenal dengan agama Weda. Tahap kedua ditandai dengan munculnya agama Brahman (1000-750 SM), tahap kedua adalah zaman agama Buddha yang berlangsung sekitar 500 SM-300 M. yang mempunyai corak berbeda dengan agama Weda. Tahap ketiga ditandai dengan munculnya pemikiran-pemikiran kefilsafatan yang berpusat di sekitar sungai Gangga (750-300 M), dan tahap yang ketiga adalah apa yang dikenal dengan agama Hindu yang berlangsung sejak 300 M. sampai sekarang.[1] Agama Hindu berkembang hingga ke luar India termasuk Indonesia, yang dibawa oleh para Rsi atau para Brahman. Agama Hindu merupakan agama impor yang pertama kali masuk ke Indonesia dan berinteraksi dengan masyarakat Indonesia yang notabenenya sudah mempercayai Animisme dan Dinamisme. Sedangkan agama Buddha sendiri bisa dikatakan sebagai pembaharu dari agama Hindu yang dibawa oleh Sidharta Gautama. Yang pada perjalannya sang Buddha sendiri melakukan pengembaraan untuk mencari penerahan yang abadi. Berbeda halnya dengan agama hindu, agama Buddha lebih banyak berkembang di Cina di bandingkan dengan asal mulanya agama tersebut yaitu India. Sedangakan Agama Hindu dan Buddha masuk di Indonesia sekitar abad ke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhhu. Harun Hadiwijono mengatakan bahwa kira-kira abad ke 15 SM. nenek moyang bangsa Indonesia memasuki Indoneisa dari daratan Cina Selatan, dengan melewati dua jalur, yaitu jalur utara dan barat. Jalur utara melewati Jepang, Taiwan, Pilipin, dan menyebrang di Sulawesi, Indoneisa bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangakan jalur barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.[2] Dan dari perjalan atau jalur tersebut, saya berpendapat ini merupakan salah satu cara masuknya
27

SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Apr 06, 2023

Download

Documents

Arskal Salim
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

SEJARAH AGAMA HINDU BUDDHA DI INDONESIABAB I

PENDAHULUANSEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Agama Hindu dan Buddha merupakan Agama yang berasal dari negaraIndia, yang pada perjalanannya menjadi salah satu agama-agamaterbesar pengikutnya.  Secara garis besar perkembangan agamaHindu dibedakan menjadi tiga  tahap.  Tahap pertama berlangsungsekitar abad 1500-1000 SM yang dikenal dengan agama Weda.  Tahapkedua ditandai dengan munculnya agama Brahman (1000-750 SM),tahap kedua adalah zaman agama Buddha yang berlangsung sekitar500 SM-300 M. yang mempunyai corak berbeda dengan agama Weda. Tahap ketiga ditandai dengan munculnya pemikiran-pemikirankefilsafatan yang berpusat di sekitar sungai Gangga (750-300 M),dan tahap yang ketiga adalah apa yang dikenal dengan agama Hinduyang berlangsung sejak 300 M. sampai sekarang.[1] Agama Hinduberkembang hingga ke luar India termasuk Indonesia, yang dibawaoleh para Rsi atau para Brahman. Agama Hindu merupakan agamaimpor yang pertama kali masuk ke Indonesia dan berinteraksidengan masyarakat Indonesia yang notabenenya sudah mempercayaiAnimisme dan Dinamisme.Sedangkan agama Buddha sendiri bisa dikatakan sebagai pembaharudari agama Hindu yang dibawa oleh Sidharta Gautama.  Yang padaperjalannya sang Buddha sendiri melakukan pengembaraan untukmencari penerahan yang abadi.  Berbeda halnya dengan agama hindu,agama Buddha lebih banyak berkembang di Cina di bandingkan denganasal mulanya agama tersebut yaitu India. Sedangakan Agama Hindu dan Buddha masuk di Indonesia sekitar abadke 7 M, yang dibawa oleh para Rsi maupun para Bikhhu.  HarunHadiwijono mengatakan bahwa kira-kira abad ke 15 SM. nenek moyangbangsa Indonesia memasuki Indoneisa dari daratan Cina Selatan,dengan melewati dua jalur, yaitu jalur utara dan barat.  Jalurutara melewati Jepang, Taiwan, Pilipin, dan menyebrang diSulawesi, Indoneisa bagian Timur, Irian dan Melanesia, sedangakanjalur barat melewati Indo Cina, Siam, Malaya, serta menyebar diSumatra, Jawa dan Kalimantan.[2]  Dan dari perjalan atau jalurtersebut, saya berpendapat ini merupakan salah satu cara masuknya

Page 2: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

atau berkembanganya pengaruh agama Hindu dan Buddha diIndonesia. Dalam bab selanjutnya akan dibahas tentang kedatangan awal agamaHindu-Buddha dan pembawanya berdasarkan analisis teori. Selanjutnya  membicarakan bagaimana interaksi dengan kebudayaanIndonesia dan perkembangan Agama Hindu-Buddha di Indonesia yangditandai dengan banyaknya peninggalan kerajaan atau berupaprasasti, bangunan dan segala aspek yang bercorakan Hindu-Buddha.  Pada pembahasan selanjutnya kita membahas tentangpersamaan dan perbedaan Agama Hindu-Buddha di India, Jawa danBali.  Dan pada pembahasan terakhir kita membicarakan HinduDharma dan Buddha Dharma yang mana ini merupakan ciri khas agamaHindu-Buddha yang ada di Indonesia.

BAB IIPEMBAHASAN

1.        Kedatangan Awal Agama Hindu-Buddha di Indonesia danPembawanya (Analisis Teori)Di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannyadianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina.  Kedua negeri inimenjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik denganNegara-negara tetangga lainnya.  Arus lalu lintas perdagangan danpelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut.  Salah satujalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah SelatMalaka.  Dan Indonesia terletak di jalur dua benua dan duasamudera, serta berada di dekat Selat Malaka.Proses Masukknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia.Peta Jalur Perdagangan Laut Asia TenggaraAgama Hindu- Budha berasal dari India, yang  kemudian menyebar keAsia Timur dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Indonesiasebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaituterletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra(Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu

Page 3: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

lintas perdagangan dunia.  Untuk lebih jelasnya, silahkan amatigambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara di atas.Awal abad Masehi,  jalur perdagangan tidak lagi melewati jalurdarat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secaratidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selatMalaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangantersebut. Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilahkontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesiadengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknyabudaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapayang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia,tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahlimemberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budhaatau kebudayaan India ke Indonesia.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan danpelayaran internasional tersebut menyebabkan timbulnyapercampuran budaya.  Misalnya saja India, negara pertama yangmemberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budayaHindu.  Para sejarawan mengatakan bahwa banyak pendapat atauteori masuknya agama hindu di Indonesia, antara lain:[3]1.      Teori BrahmanTeori ini di kemukakan oleh J.C. Van Leur, berpendapat bahwaagama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahman.  Hanyakaum Brahmanalah yang berhak mempelajari serta mengajarkan agamaHindu karena hanya kaum Brahmanlah yang  mengerti isi kitab suciWeda.  Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undanganPenguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untukmenyebarkan agama Hindu  ke Indonesia.  Beliau  juga mengatakanbahwa  kaum Brahman sangat berperan dalam penyebaran agama dankebudayaan agama Hindu keIndonesia.                                              2.      Teori KsatriaTerdapat dua pendapat mengenai teori Ksatria yang pertama menurutProf.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hinduke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karenaadanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, makaprajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia,bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.  Yang dikemukakanoleh F.D.K. Bosch, menyatakan bahwa adanya raja-raja dari India

Page 4: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

yang datang menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia yangtelah mengakibatkan penghinduan penduduk setempat.3.      Teori WasiyaYang dikemukakan oleh N.J. Krom, mengatakan bahwa pengararuhHindu masuk ke Indonesai melalui golongan pedagang dari kastawaisya yang menetap di Indonesai dan kemudian memegang perananpenting dalam proses penyebaran kebudayaan India termasuk agamaHindu.4.      Teori SudraVon van Faber, menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesiadibawah oleh kasta sudra. Tujuan mereka adalah mengubah kehidupankarena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar danbudak.  Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yangmemberi andil dalam penyebaran agama dan kebudayaan Hindu keNusantara.    5.      Teori CampuranTeori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, parapedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agamaHindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.6.      Teori Arus BalikTeori arus blik ini tidak hanya berlaku untuk proses masuknyaagamaHindu ke Indonesia saja melainkan untuk agama Buddha juga. Para ahli mengatakan bahwa banyak pemuda di Indonesia yangbelajar agama Hindu dan Buddha  ke India.  Di perantauan merekamendirikan organisasi yang disebut Sanggha.  Setelah memperolehilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Sedangakan menurut pendapat FD. K. Bosh, teori arus balik inimenekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebarankebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Menurutnya penyebaranbudaya India di Indonesia dilakukan oleh para cendikiawan ataugolongan terdidik. Golongan ini dalam penyebaran budayanyamelakukan proses penyebaran yang terjadi dalam dua tahap yaitusebagai berikut: Pertama, proses penyebaran di lakukan olehgolongan pendeta Buddha atau para biksu, yang menyebarkan agamaBudha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehinggadi Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agamaBudha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitabsuci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan

Page 5: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

mengenai kebudayaan India. Dengan demikian peran aktifpenyebaran budaya India, tidak hanya orang India tetapi jugaorang-orang Indonesia yaitu para biksu Indonesia tersebut. Halini dibuktikan melalui karya seni Indonesia yang sudah mendapatpengaruh India masih menunjukan ciri-ciri Indonesia.  Kedua,proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutamaaliran Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yangdicalonkan untuk menduduki golongan Brahmana harus mempelajarikitab agama Hindu bertahun-tahun sampai dapat ditasbihkan menjadiBrahmana. Setelah ditasbihkan, ia dianggap telah disucikan olehSiva dan dapat melakukan upacara Vratyastome / penyucian diriuntuk menghindukan seseorangPada dasarnya teori  Brahmana, Ksatria dan Waisya memilikikelemahan yaitu, golongan Ksatria dan Waisya tidak mengusaibahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah  bahasasastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda.  Dangolongan Brahmana walaupun  menguasai bahasa Sansekerta tetapimenurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.Jadi hubungan dagang telah menyebabkan terjadinya proses masuknyapenganut Hindu - Budha ke Indonesia. Beberapa teori  di atasmenunjukan bahwa masuknya pengaruh Hindu - Budha merupakan satuproses tersendiri yang terpisah namun tetap di dukung oleh prosesperdagangan.Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yangdisebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agamaBudha masuk ke Indonesia.  Hal ini dibuktikan dengan adanyapenemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerahdi Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), BukitSiguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasaldari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi.Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggamGandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakanbahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dandisebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri.  Bukti tertuapengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perungguBuddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan).  Dilihat daribentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yangdibuat di Amarawati (India).  Para ahli memperkirakan, arca

Page 6: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahanuntuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak puladitemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno.Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjukbahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7Masehi.[4]2.        Interaksi Dengan Kebudayaan Indonesia danPerkembanganyaIndonesia adalah negara yang kaya akan budaya, dan sangat eratkaitanya dengan tindak tutur manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Khususnya  Pulau Jawa tradisi lokal pribumi Jawa sendirisejak dulu telah mewarnai kebudayaan setempat.  Di tambah lagidengan masuknya pengaruh dari Hindu-Buddha yang di terima denganbaik dan ramah oleh orang-orang Jawa karena memang banyakkesamaan dengan kepecayaan asli bangsa Indonesia.  PerkembanganHindu-Buddha di Indonesia banyak ditandai dengan munculnyakerajaan-kerajaan serta bangunan-bangunan yang bercorakan Hindu-Buddha, diantaranya:Kerajaan dan Bangunan Yang Bercorak Hindua.      Kerajaan KutaiKerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua bercorak Hindu diIndonesia. Kerajaan ini terletak di Kalimantan, tepatnya di hulusungai Mahakam. Nama Kutai sendiri diambil dari nama tempatditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Tujuhbuah yupa merupakan sumber utama bagi para ahli untukmenginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupatersebut, diketahui bahwa raja yang memerintah Kerajaan Kutaisaat itu adalah Mulawarman.Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kudungga, NamaMulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasaSansekerta. Putra Kudungga, Aswawarman, kemungkinan adalah rajapertama kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahuisebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelarWangsakerta, yang artinya pembentuk Keluarga.Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa, diketahui bahwapada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masakeemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayahKalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.b.      Kerajaan Tarumanegara

Page 7: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan. Namun, tulisan pada beberapaprasati, seperti pada Prasati Muara Cianten dan Prasasti PasirAwi sampai saat ini belum dapat diartikan. Banyak informasiberhasil diperoleh dari tulisan pada kelima prasasti lainnya,terutama Prasasti Tugu yang merupakan prasasti terpanjang, Tujuhprasasti dari kerajaan Tarumanegara adalah: Prasasti Ciaruteun,Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten,Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Munjul.Sumber sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaankerajaan Tarumanegara adalah catatan sejarah pengelana Cina.Catatan sejarah pengelana Cina yang menyebutkan keberadaanKerajaan Tarumanegara adalah catatan perjalanan pendeta Cina Fa-Hsein, pada tahun414 dan catatan kerajaan Dinasti Sui dan DinastiTang. Dari salah satu prasasti, yakniPrasati Ciaruteun yangditemukan di Desa Ciampea, Bogor, diketahui bahwa Purnawarmandikenal sebagai raja yang gagah berani. Data sejarah yang lebihjelas, terdapat pada Prasasti Tugu. Pada prasasti yang panjangini, dikatakan bahwa pada tahun pemerintahannya yang ke-22,Purnawarman telah menggali Sungai Gomati. Dari prasati tersebut,dapat disimpulkan bahwa Purnawarman memerintah dalam waktu yangcukup lama.Kerajaan dan Bangunan Yang Bercorak Buddhaa.      Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya didirikan ± abad ke-7 hingga tahun 1377.[5]Pada mulanya Kerajaan Sriwijaya  berpusat di sekitar SungaiBatanghari, pantai timur Sumatra, tetapi pada perkembangannyawilayah kerajaan Sriwijaya meluas hingga meliputi wilayahKerajaan Melayu, Semenanjung Malaya, dan Sunda (kini wilayah JawaBarat). Catatan mengenai kerajaan-kerajaan di Sumatra didapatdari seorang pendeta Buddha dari Tiongkok yang bernama I-Tsingyang pernah tinggal di Sriwijaya antara tahun 685-689 M.Dari Prasasti Kedukan Bukit (683), dapat diketahui bahwa RajaDapunta Hyang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya denganmenaklukan daerah Minangatamwan, Jambi. Daerah Jambi sebelumnyaadalah wilayah kerajaan Melayu. Daerah itu merupakan wilayahtaklukan pertama Kerajaan Sriwijaya. Dengan dikuasainya wilayahJambi, Kerajaan Sriwijaya memulai peranannya sebagai kerajaanmaritim dan perdagangan yang kuat dan berpengaruh di Selat

Page 8: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Malaka. Ekspansi wilayah Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 menujuke arah selatan dan meliputi daerah perdagangan Jawa di SelatSunda.Kerajaan Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan RajaBalaputradewa. Pada masa itu, kegiatan perdagangan luar negeriditunjang juga dengan penaklukan wilayah-wilayah sekitar.Sepanjang abad ke-8, wilayah Kerajaan Sriwijaya meluas kea rahutara dengan menguasai Semenanjung Malaya dan daerah perdagangandi Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Sejarah tentang RajaBalaputradewa dimuat dalam dua prasasti, yaitu Prasasti Nalandadan Prasasti Ligor.Raja kerajaan Sriwijaya yang terakhir adalah Sri SanggramaWijayatunggawarman. Pada masa pemerintahan Sri SanggramaWijayatunggawarman, hubungan Kerajaan Sriwijaya dan kerajaanChola dari India yang semula sangat erat mulai renggang. Hal itudisebabkan oleh seranggan yang dilancarkan Kerajaan Chola dibawah pimpinan Rajendracoladewa atas wilayah Sriwijaya disemenanjung Malaya. Serangan-serangan tersebut menyebabkankemunduran kerajaan Sriwijaya. b.      Sailendra di MataramSekitar tahun ± 775-850 M di daerah Bagelan dan Yogyakartaberkuasalah raja-raja dari Wangsa Sailendra yang memeluk agamaBuddha.  Dan pada kerajaan inilah Mataram mengalami masakeemasaan dan daerah-daerah yang berada dibawah pemerintahanSailendra.  Dan pada masa raja Sailenra lah banyak seniman-seniman Indonesia yang telah melahirkan karya-karya yangmengagumkan, misalnya candi Borobudur, candi paling besar yangdibangun pada masa pemerintahan raja Sailendra.  Selain itu adacandi Pawon, Mendut, Kalasan dan Sewu[6].

c.       Kerajaan MajapahitKerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawaadalah Majapahit. Nama kerajaan ini berasal dari buah maja yangpahit rasanya. Ketika orang-orang Madura bernama Raden Wijayamembuka hutan di Desa Tarik, mereka menenukan sebuah pohon majayang berubah pahit. Padahal rasa buah itu biasanya manis. Olehkarena itu mereka menamakna permukiman mereka itu sebagaiMajapahit. Daerah ini merupakan daerah yang diberikan RajaJayakateang dari Kerajaan Kediri kepada Raden Wijaya. Raja Wijaya

Page 9: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

adalah menantu Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari. Padasaat Kerajaan Singasari diserbu dan dikalahkan oleh Jayakatwang,Raden Wijaya berhasil melarikan diri. Ia mencari perlindungankepada Bupati Madura yang bernama Arya Wiraraja. Dengan bantuanorang-orang Madura, ia membangun pemuliman di Desa Tarik yangkemudian diberi nama Majapahit tersebut. Pada tahun 1292, armada Cina yang terdiri dari 1.000 buah kapaldengan 20.000 orang prajurit tiba di Tuban, Jawa Timur. Tujuanmereka adalah menghukum Raja Kertanegara yang menyatakan tidakmau tunduk kepada Kaisar Kubilai Khan dari Cina. Mereka tidakmengetahui bahwa Raja Kertanegara dari Singasari itu telahmeninggal dikalahkan oleh Raja Jayakatwang dari Kediri.Melihat peluang ini, Raden Wijaya mengambil kesempatan untukmerebut kembali Kerajaan Singasari. Ia menggabungkan diri denganpasukan cina dan menyerang Raja Jayakatwang di Kediri. KerajaanKediri tidak mampu menghadapi serangan itu. Raja Jayakatwangberhasil dikalahkan. Kemenangan itu membuat pasukan Cinabergembira dan berpesta pora. Mereka tidak menyaka kalaukesempatan itu dipakai oleh Raden Wijaya untuk balik menyerangmereka. Pasukan Raden Wijaya berhasil mengusir armada Cinakembali ketanah airnya. Sejak saat itu Kerajaan Majapahitdianggap sudah berdiri.Raden Wijaya naik tahta sebagai Raja Majapahit pada tahun 1293dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Pada tahun 1295.,berturut-turut pecah pembrontakan yang dipimpin oleh Rangga lawedan disusul oleh Saro serta Nambi. Pembrontakan-pembrontakan itubisa dipadamkan. Raden Wijaya wafat pada tahun 1309 dan mendapatpenghormatan di dua tempat, yaitu Candi Simping (Sumberjati) danCandi Artahpura.Setelah Raden Wijaya wafat, putera permaisuri Tribuwaneswari yangbernama Jayanegara menggantikannya sebagai Raja Majapahit. Padaawal pemerintahannya Jayanegara harus menghadapi sisapemberontakan yang meletus dimasa ayahnya masih hidup. Selainpembrontakan Kuti dan Sumi, Raja Jayanegara diselamatkan olehpasukan pengawal (Bhayangkari) yang dipimpin oleh Gajah Mada iakemudian diungsikan ke Desa Bedager.Raja Jayanegara wafat tahun1328 karena dibunuh oleh salah seoranganggota dharmaoutra yang bernama Tanca. Oleh karena ia tidakmempunyai putra ia kemudian digantikan oleh adik perempuannya

Page 10: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Bhre Kahuripan yang bergelar TribuanatunggadewiJayawishnuwardhani. Suaminya bernama Cakradhara yang berkuasa diSingasari dengan gelar Kertawerdhana.

Dari kitab Negarakertagama, digambarkan adanya beberapapemberontakan di masa pemerintahan Ratu Tribuanatunggadewi.Pembrontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan di Sadengdan Keta pada tahun 1331. Namun pemberontakan itu pemberontakanitu dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. Setelah itu Gajah Madabersumpah di hadapan Raja dan para pembesar kerajaan bahwa iatidak akan amukti palapa (memakan buah palapa), sebelum ia dapatmenundukan Nusantara.Pada tahun 1334, lahirlah putra mahkota Kerajaan Majapahit yangdiberi nama Hayam Wuruk. Pada tahun 1350, Ratu Tribuanatunggadewimengundurkan diri setelah berkuasa 22 tahun. Ia wafat pada tahun1372. Pada tahun 1350, Hayam Muruk dinobatkan sebagai rajaMajapahit dan bergelar Sri Rajasanagara. Gajah Mada diangkatsebagai Patih Hamangkubumi. Dibawah pemerintahan Hayam Wuruk danGajah Mada, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.Kerajaan Majapahit menguasai wilayah yang sangat luas. Hampirseluruh wilayah Nusantara tunduk pada Majapahit.Gajah Mada meninggal tahun 1364. Meninggalnya Gajah Mada menjadititik tolak kemunduran Majapahit. Setelah Gajah Mada tidak adanegarawan yang kuat dan bijaksana. Keadaan semakin memburuksetelah Hayam Wuruk juga meninggal pada tahun 1389. Hayam Wuruktidak memiliki putra mahkota. Tahta kerajaan Majapahit diberikanpada menantunya yang bernama Wikramawardhana (suami dari putrimahkota Kusumawardhani). Hayam Wuruk sebenarnya memiliki putrayang bernama Bhre Wirabhumi. Namun, dia bukan anak daripermaisuri sehingga tidak berhak mewarisi tahta KerajaanMajapahit.Meskipun demikian, Wirabhumi tetap diberi kekuasaan di wilayahkekuasaan di wilayah Kerajaan sebelah Timur, yaitu Blambangan.Dengan cara tersebut, kemungkinan perpecahan antara BhreWirabhumi dan Wikramawardhana berhasil diredam. Masalah kembalitimbul ketika tahta Kerajaan Majapahit kembali kosong setelahKusumawardhani meninggal dunia pada tahun 1400. Wikramawardhanaberniat untuk menjadi pendeta dan menunjuk putrinya, Suhita,menjadi ratu Kerajaan Majapahit.

Page 11: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Pada tahun 1401, pecah perang antara keluarga Wikramawardhana danWirabhumi yang dikenal sebagai Perang Paregreg. Perang Paregregbaru berakhir pada tahun 1406 dengan terbunuhnya Bhre Wirabhumi.Parang saudara ini semakin melemahkan Kerajaan Majapahit. Satudemi satu daerah kekuasaannya melepaskan diri. Tidak ada lagiraja yang kuat dan mampu memerintah kerajaan yang demikian luas.Menurut catatan. Kerajaan Majapahit runtuh sekitar tahun 1500yang didasarkan pada tahun bersimbol Sirna Ilang Kertaning Bhumi.

Page 12: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

SEJARAH MASUKNYA AGAMA HINDU DI BALIMasa PrasejarahZaman prasejarah Bali merupakan awal dari sejarah masyarakatBali, yang ditandai oleh kehidupan masyarakat pada masa itu yangbelum mengenal tulisan. Walaupun pada zaman prasejarah ini belumdikenal tulisan untuk menuliskan riwayat kehidupannya, tetapiberbagai bukti tentang kehidupan pada masyarakat pada masa itudapat pula menuturkan kembali keadaanya Zaman prasejarahberlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang, maka bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang sudah tentu tidakdapat memenuhi segala harapan kita.Berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para ahli asingkhususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia makaperkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Perhatianterhadap kekunaan di Bali pertama-tama diberikan oleh seorangnaturalis bernama Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705 yangdimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer. Sebagai pionir dalampenelitian kepurbakalaan di Bali adalah W.O.J. Nieuwenkamp yangmengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis. Diamengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dan memberikan beberapacatatan antara lain tentang nekara Pejeng, Trunyan, dan PuraBukit Penulisan. Perhatian terhadap nekara Pejeng ini dilanjutkanoleh K.C Crucq tahun 1932 yang berhasil menemukan tiga bagiancetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba, Tegallalang.Penelitian prasejarah di Bali dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. vanHeekeren dengan hasil tulisan yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun1954. Pada tahun 1963 ahli prasejarah putra Indonesia Drs. R.P.Soejono melakukan penggalian ini dilaksanakan secaraberkelanjutan yaitu tahun 1973, 1974, 1984, 1985. Berdasarkanhasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-bendatemuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk diduga bahwalokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah perkampungan nelayan darizaman perundagian di Bali. Di tempat ini sekarang berdiri sebuahmuseum.Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang diBali, kehidupan masyarakat ataupun penduduk Bali pada zamanprasejarah Bali dapat dibagi menjadi :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut

Page 13: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

3. Masa bercocok tanam4. Masa perundagian

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat SederhanaSisa-sisa dari kebudayaan paling awal diketahui denganpenelitian-penelitian yang dilakukan sejak tahun 1960 denganditemukan di Sambiran (Buleleng bagian timur), serta di tepitimur dan tenggara Danau Batur (Kintamani) alat-alat batu yangdigolongkan kapak genggam, kapak berimbas, serut dan sebagainya.Alat-alat batu yang dijumpai di kedua daerah tersebut kinidisimpan di Museum Gedong Arca di Bedulu, Gianyar.Kehidupan penduduk pada masa ini adalah sederhana sekali,sepenuhnya tergantung pada alam lingkungannya. Mereka hidupmengembara dari satu tempat ketempat lainnya (nomaden). Daerah-daerah yang dipilihnya ialah daerah yang mengandung persediaanmakanan dan air yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidupnya.Hidup berburu dilakukan oleh kelompok kecil dan hasilnya dibagibersama. Tugas berburu dilakukan oleh kaum laki-laki, karenapekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapisegala bahaya yang mungkin terjadi. Perempuan hanya bertugasuntuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkanmakanan dari alam sekitarnya. Hingga saat ini belum ditemukanbukti-bukti apakah manusia pada masa itu telah mengenal bahasasebagai alat bertutur satu sama lainnya.Walaupun bukti-bukti yang terdapat di Bali kurang lengkap, tetapibukti-bukti yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur) dapatlahkiranya dijadikan pedoman. Para ahli memperkirakan bahwa alat-alat batu dari Pacitan yang sezaman dan mempunyai banyakpersamaan dengan alat-alat batu dari Sembiran, dihasilkan olehjenis manusia. Pithecanthropus erectus atau keturunannya. Kalaudemikian mungkin juga alat-alat baru dari Sambiran dihasilkanoleh manusia jenisPithecanthropus atau keturunannya.Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat LanjutPada masa ini corak hidup yang berasal dari masa sebelumnya masihberpengaruh. Hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang terdapatdialam sekitar dilanjutkan terbukti dari bentuk alatnya yangdibuat dari batu, tulang dan kulit kerang. Bukti-bukti mengenaikehidupan manusia pada masa mesolithik berhasil ditemukan padatahun 1961 di Gua Selonding, Pecatu (Badung). Gua ini terletak dipegunungan gamping di Semenanjung Benoa. Di daerah ini terdapat

Page 14: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

goa yang lebih besar ialah Gua Karang Boma, tetapi goa ini tidakmemberikan suatu bukti tentang kehidupan yang pernah berlangsungdisana. Dalam penggalian Gua Selonding ditemukan alat-alatterdiri dari alat serpih dan serut dari batu dan sejumlah alat-alat dari tulang. Di antara alat-alat tulang terdapat beberapalencipan muduk yaitu sebuah alat sepanjang 5 cm yang keduaujungnya diruncingkan.Alat-alat semacam ini ditemukan pula di sejumlah gua SulawesiSelatan pada tingkat perkembangan kebudayaan Toala dan terkenalpula di Australia Timur. Di luar Bali ditemukan lukisan dinding-dinding gua, yang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dankepercayaan masyarakat pada waktu itu. Lukisan-lukisan di dindinggoa atau di dinding-dinding karang itu antara lain yang berupacap-cap tangan, babi rusa, burung, manusia, perahu, lambangmatahari, lukisan mata dan sebagainya. Beberapa lukisan lainnyaternyata lebih berkembang pada tradisi yang lebih kemudian danartinya menjadi lebih terang juga di antaranya adalah lukisankadal seperti yang terdapat di Pulau Seram dan Papua, mungkinmengandung arti kekuatan magis yang dianggap sebagai penjelmaanroh nenek moyang atau kepala suku.Masa Bercocok TanamMasa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan takmungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhikebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa neolithik amatpenting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban,karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaansumber-sumber alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkanmakanan (food gathering) berubah menjadi menghasilkan makanan (foodproducing). Perubahan ini sesungguhnya sangat besar artinyamengingat akibatnya yang sangat mendalam serta meluas kedalamperekonomian dan kebudayaan.Sisa-sisa kehidupan dari masa bercocok tanam di Bali antara lainberupa kapak batu persegi dalam berbagai ukuran, belincung danpanarah batang pohon. Dari teori Kern dan teori Von Heine-Gelderndiketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulaidatang di kepulauan kita kira-kira 2000 tahun S.M ialah padazaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabangkapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalanbarat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat

Page 15: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalantimur dan peninggalan-peninggalannya merata dibagian timur negarakita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalahbangsa Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusuldengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masaperunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia keAsia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yangterkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuhperdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yangdiperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukanadanya bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia padamasa ini adalah Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagaibahasa Austronesia.Masa PerundagianGong, yang ditemukan pula di berbagai tempat di Nusantara,merupakan alat musik yang diperkirakan berakar dari masaperundagian.Dalam masa neolithik manusia bertempat tinggal tetap dalamkelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya menurut kebutuhanyang dipusatkan kepada menghasilkan bahan makanan sendiri(pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetapini, manusia berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya gunamencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhanhidupnya.Pada zaman ini jenis manusia yang mendiami Indonesia dapatdiketahui dari berbagai penemuan sisa-sisa rangka dari berbagaitempat, yang terpenting di antaranya adalah temuan-temuan dariAnyer Lor (Banten), Puger (Jawa Timur), Gilimanuk (Bali) danMelolo (Sumbawa). Dari temuan kerangka yang banyak jumlahnyamenunjukkan ciri-ciri manusia. Sedangkan penemuan di Gilimanukdengan jumlah kerangka yang ditemukan 100 buah menunjukkan ciriMongoloid yang kuat seperti terlihat pada gigi dan muka. Padarangka manusia Gilimanuk terlihat penyakit gigi dan encok yangbanyak menyerang manusia ketika itu.Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan dapat diketahuibahwa dalam masyarakat Bali pada masa perundagian telahberkembang tradisi penguburan dengan cara-cara tertentu. Adapuncara penguburan yang pertama ialah dengan mempergunakan petimayat atau sarkofagus yang dibuat dari batu padas yang lunak atau

Page 16: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

yang keras. Cara penguburannya ialah dengan mempergunakantempayan yang dibuat dari tanah liat seperti ditemukan di tepipantai Gilimanuk (Jembrana). Benda-benda temuan ditempat initernyata cukup menarik perhatian di antaranya terdapat hampir 100buah kerangka manusia dewasa dan anak-anak, dalam keadaan lengkapdan tidak lengkap. Tradisi penguburan dengan tempayan ditemukanjuga di Anyar (Banten), Sabbang (Sulawesi Selatan), Selayar, Rotedan Melolo (Sumba). Di luar Indonesia tradisi ini berkembang diFilipina, Thailand, Jepang dan Korea.Kebudayaan megalithik ialah kebudayaan yang terutama menghasilkanbangunan-bangunan dari batu-batu besar. Batu-batu ini mempunyaibiasanya tidak dikerjakan secara halus, hanya diratakan secarakasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan. di daerah Balitradisi megalithik masih tampak hidup dan berfungsi di dalamkehidupan masyarakat dewasa ini. Adapun temuan yang penting ialahberupa batu berdiri (menhir) yang terdapat di Pura Ratu GedePancering Jagat di Trunyan. Di pura in terdapat sebuah arca yangdisebut arca Da Tonta yang memiliki ciri-ciri yang berasal darimasa tradisi megalithik. Arca ini tingginya hampir 4 meter.Temuan lainnya ialah di Sembiran (Buleleng), yang terkenalsebagai desa Bali kuna, disamping desa-desa Trunyan dan Tenganan.Tradisi megalithik di desa Sembiran dapat dilihat pada pura-purayang dipuja penduduk setempat hingga dewasa ini. dari 20 buahpura ternyata 17 buah pura menunjukkan bentuk-bentuk megalithikdan pada umumnya dibuat sederhana sekali. Di antaranya adaberbentuk teras berundak, batu berdiri dalam palinggih dan adapula yang hanya merupakan susunan batu kali.Temuan lainnya yang penting juga ialah berupa bangunan-bangunanmegalithik yang terdapat di Gelgel (Klungkung).Temuan yangpenting di desa Gelgel ialah sebuah arca menhir yaitu terdapat diPura Panataran Jro Agung. Arca menhir ini dibuat dari batu denganpenonjolan kelamin wanita yang mengandung nilai-nilai keagamaanyang penting yaitu sebagai lambang kesuburan yang dapat memberikehidupan kepada masyarakat.Masuknya Agama HinduGua Gajah (sekitar abad XI), salah satu peninggalan masa awalperiode Hindu di Bali.Berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia ditandai dengandatangnya bangsa dan pengaruh Hindu. Pada abad-abad pertama

Page 17: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Masehi sampai dengan lebih kurang tahun 1500, yakni denganlenyapnya kerajaan Majapahit merupakan masa-masa pengaruh Hindu.Dengan adanya pengaruh-pengaruh dari India itu berakhirlah zamanprasejarah Indonesia karena didapatkannya keterangan tertulisyang memasukkan bangsa Indonesia ke dalam zaman sejarah.Berdasarkan keterangan-keterangan yang ditemukan pada prasastiabad ke-8 Masehi dapatlah dikatakan bahwa periode sejarah BaliKuno meliputi kurun waktu antara abad ke-8 Masehi sampai denganabad ke-14 Masehi dengan datangnya ekspedisi Mahapatih Gajah Madadari Majapahit yang dapat mengalahkan Bali. Nama Balidwipatidaklah merupakan nama baru, namun telah ada sejak zaman dahulu.Hal ini dapat diketahui dari beberapa prasasti, di antaranya dariPrasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa padatahun 913 Masehi yang menyebutkan kata "Walidwipa". Demikian puladari prasasti-prasasti Raja Jayapangus, seperti prasasti BuwahanD dan prasasti Cempaga A yang berangka tahun 1181 Masehi.Di antara raja-raja Bali, yang banyak meninggalkan keterangantertulis yang juga menyinggung gambaran tentang susunanpemerintahan pada masa itu adalah Udayana, Jayapangus ,Jayasakti, dan Anak Wungsu. Dalam mengendalikan pemerintahan,raja dibantu oleh suatu Badan Penasihat Pusat. Dalam prasastitertua 882-914, badan ini disebut dengan istilah "panglapuan".Sejak zaman Udayana, Badan Penasihat Pusat disebut dengan istilah"pakiran-kiran i jro makabaihan". Badan ini beranggotakanbeberapa orang senapati dan pendeta Siwa dan Budha.Di dalam prasasti-prasasti sebelum Raja Anak Wungsu disebut-sebutbeberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Akan tetapi, barupada zaman Raja Anak Wungsu, kita dapat membedakan jenis senimenjadi dua kelompok yang besar, yaitu seni keraton dan senirakyat. Tentu saja istilah seni keraton ini tidak berarti bahwaseni itu tertutup sama sekali bagi rakyat. Kadang-kadang seni inidipertunjukkan kepada masyarakat di desa-desa atau dengan katalain seni keraton ini bukanlah monopoli raja-raja.Dalam bidang agama, pengaruh zaman prasejarah, terutama darizaman megalitikum masih terasa kuat. Kepercayaan pada zaman itudititikberatkan kepada pemujaan roh nenek moyang yangdisimboliskan dalam wujud bangunan pemujaan yang disebut teraspiramid atau bangunan berundak-undak. Kadang-kadang di atasbangunan ditempatkan menhir, yaitu tiang batu monolit sebagai

Page 18: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

simbol roh nenek moyang mereka. Pada zaman Hindu hal ini terlihatpada bangunan pura yang mirip dengan pundan berundak-undak.Kepercayaan pada dewa-dewa gunung, laut, dan lainnya yang berasaldari zaman sebelum masuknya Hindu tetap tercermin dalam kehidupanmasyarakat pada zaman setelah masuknya agama Hindu. Pada masapermulaan hingga masa pemerintahan Raja Sri Wijaya Mahadewi tidakdiketahui dengan pasti agama yang dianut pada masa itu. Hanyadapat diketahui dari nama-nama biksu yang memakai unsur namaSiwa, sebagai contoh biksu Piwakangsita Siwa, biksu Siwanirmala,dan biksu Siwaprajna. Berdasarkan hal ini, kemungkinan agama yangberkembang pada saat itu adalah agama Siwa. Baru pada masapemerintahan Raja Udayana dan permaisurinya, ada dua aliran agamabesar yang dipeluk oleh penduduk, yaitu agama Siwa dan agamaBudha. Keterangan ini diperoleh dari prasasti-prasastinya yangmenyebutkan adanya mpungku Sewasogata (Siwa-Buddha) sebagaipembantu raja.

Kedatangan Ekspedisi Gajah Mada1343-1846Ekspedisi Gajah Mada ke Bali dilakukan pada saat Bali diperintaholeh Kerajaan Bedahulu dengan Raja Astasura Ratna Bumi Banten danPatih Kebo Iwa. Dengan terlebih dahulu membunuh Kebo Iwa, GajahMada memimpin ekspedisi bersama Panglima Arya Damar dengandibantu oleh beberapa orang arya. Penyerangan ini mengakibatkanterjadinya pertempuran antara pasukan Gajah Mada dengan KerajaanBedahulu. Pertempuran ini mengakibatkan raja Bedahulu danputranya wafat. Setelah Pasung Grigis menyerah, terjadikekosongan pemerintahan di Bali. Untuk itu, Majapahit menunjukSri Kresna Kepakisan untuk memimpin pemerintahan di Bali denganpertimbangan bahwa Sri Kresna Kepakisan memiliki hubungan darahdengan penduduk Bali Aga. Dari sinilah berawal wangsa Kepakisan.Periode GelgelKarena ketidakcakapan Raden Agra Samprangan menjadi raja, RadenSamprangan digantikan oleh Dalem Ketut Ngulesir. Oleh Dalem KetutNgulesir, pusat pemerintahan dipindahkan ke Gelgel(dibaca /gɛl'gɛl/). Pada saat inilah dimulai Periode Gelgel danRaja Dalem Ketut Ngulesir merupakan raja pertama. Raja yang keduaadalah Dalem Watu Renggong (1460—1550). Dalem Watu Renggong

Page 19: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

menaiki singgasana dengan warisan kerajaan yang stabil sehinggaia dapat mengembangkan kecakapan dan kewibawaannya untukmemakmurkan Kerajaan Gelgel. Di bawah pemerintahan Watu Renggong,Bali (Gelgel) mencapai puncak kejayaannya. Setelah Dalem WatuRenggong wafat ia digantikan oleh Dalem Bekung (1550—1580),sedangkan raja terakhir dari zaman Gelgel adalah Dalem Di Made(1605—1686).Zaman Kerajaan KlungkungKerajaan Klungkung sebenarnya merupakan kelanjutan dari DinastiGelgel. Pemberontakan I Gusti Agung Maruti ternyata telahmengakhiri Periode Gelgel. Hal itu terjadi karena setelah putraDalem Di Made dewasa dan dapat mengalahkan I Gusti Agung Maruti,istana Gelgel tidak dipulihkan kembali. Gusti Agung Jambe sebagaiputra yang berhak atas takhta kerajaan, ternyata tidak maubertakhta di Gelgel, tetapi memilih tempat baru sebagai pusatpemerintahan, yaitu bekas tempat persembunyiannya di Semarapura.Dengan demikian, Dewa Agung Jambe (1710-1775) merupakan rajapertama zaman Klungkung. Raja kedua adalah Dewa Agung Di Made I,sedangkan raja Klungkung yang terakhir adalah Dewa Agung Di MadeII. Pada zaman Klungkung ini wilayah kerajaan terbelah menjadikerajaan-kerajaan kecil. Kerajaan-kerajaan kecil ini selanjutnyamenjadi swapraja (berjumlah delapan buah) yang pada zamankemerdekaan dikenal sebagai kabupaten.Kerajaan-Kerajaan Pecahan Klungkung

5. Kerajaan Badung, yang kemudian menjadi KabupatenBadung.6. Kerajaan Mengwi, yang kemudian menjadi KecamatanMengwi.7. Kerajaan Bangli, yang kemudian menjadi KabupatenBangli.8. Kerajaan Buleleng, yang kemudian menjadi KabupatenBuleleng.9. Kerajaan Gianyar, yang kemudian menjadi KabupatenGianyar.10. Kerajaan Karangasem, yang kemudian menjadi KabupatenKarangasem.11. Kerajaan Klungkung, yang kemudian menjadi KabupatenKlungkung.

Page 20: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

12. Kerajaan Tabanan, yang kemudian menjadi KabupatenTabanan.

Page 21: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA HINDUNoCandiNama CandiLetakDibangunAbad ke -Kerajaaan/RajaCiri-ciri Bangunan

KawiTampak Siring,BaliAbad 11 MKerajaanTampak Siring-    Bangunannya di pahat dari tebing batu

DiengKab. Banjarnegara,Jawa TengahAntara abad 8 – 11 MKerajaan Kalingga-    Atap tidak kerucut-    Ruangan candinya kecil dan sempit-    Terdiri dari beberapa kelompok candi yang tersebar di atas pegunungan Dieng

SambisariDesa Sambisari,Sleman – YogyakartaSekitar abad 10 MRaja dari Wangsa  Sanjaya-    Terdapat patung siwa pada bilik utamanya

Gedong SongoKab. Semarang,Jawa TengahAbad 9 M     (Th. 927 M)

Page 22: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Raja dari zaman Dinasti Syailendra-    Memiliki 9 buah candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran

PrambananKlaten - YogyakartaAntara abad       9 - 10 MRaja Rakai Pikatan,Mataram Kuno-    Candi Hindu terbesar di Indonesia-    Terbagi menjadi 3 bagian : halaman pertama (terdapat 3 candiutama, yaitu : candi Wisnu, Brahma dan Siwa), halaman kedua (terdapat 224 buah candi ) dan halaman ketiga-    Memiliki relief yang memuat kisah Ramayana-    Terdapat relief pohon kalpataru

SawentarKab. Blitar,Jawa TimurSekitar          abad 13 MMajapahit-    Menghadap ke arah barat-    Reliefnya berbentuk simbolis

KidalKab. MalangJawa TimurThn. 1248 MKerajaan Singosari-    Terbuat dari batu andesit-    Terdapat banyak hiasan (hiasan medallion yang melingkar menghiasi badan candi & hiasan kepala kala diatas pintu masuk )

CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA BUDHANoCandiNama CandiLetakDibangun

Page 23: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Abad ke -Kerajaaan/RajaCiri-ciri Bangunan

MendutKab. Magelang,Jawa TengahAbad 9 MAda patung Budha dari emas

NgawenKab. Magelang,Jawa TengahAbad 8 MMataram Kuno,Dinasti Syailendra-          Memiliki 5 buah candi- Candi ke 2 dan 4 terdapat patung singa di sudut

BorobudurKab. Magelang,Jawa TengahThn 760 SMMataram Kuno,Dinasti Syailendra- Candi Budha terbesar di Indonesia- Banyak terdapat relief- terdiri dari 3 bagian dasar (arupadatu, rupadatu & bagian puncak)

KalasanDesa Kalasan,YogyakartaAkhir Abad 8 M (th. 778 M)Raja dari zaman Dinasti Syailendra-     Tinggi candi 24 m-     Ada ukiran yang dipahat dan dilapisi getah yang berfungsi sebagai pelindung lumut-     Pondasinya dibangun dengan bentuk Greek Cross 

Page 24: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

PlaosanKab. KlatenSurakarta – SoloAbad 9 M      (Th. 824 M)Raja Rakai Pikatan,Mataram Kuno-    Terdiri dari 2 kelompok candi ( lor dan kidul )-    Dikelilingi 116 buah stupa pewara dan 50 candi pewara-    Terdapat 6 buah arca di dalam kamar candi induk

PawonKab. Magelang,Jawa TengahThn. 826 MMataram Kuno-    Terdapat 3 buah gambar di bagian depannya-    Banyak dihiasi stupa-    Memiliki 2 buah jendela kecil di belakang temboknya

JabungKab. Probolinggo,Jawa TimurThn. 1354 MKerajaan Singosari- Bangunannya tidak terlalu besar

JagoKab. Malang,Jawa TimurAbad 12 MKerajaan Singosari-    Terdapat beberapa relief-    Bangunan bagian atas hanya tersisa sebagian karena tersambarpetir1.      Persamaan dan perbedaan Agama Hindu-Buddha di India, Jawadan BaliDilihat dari sisi luar, perbedaan antara Hindu Indonesia dengan Hindu India sangat kentara. Baik dari makanan yang dimakan,

Page 25: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

Pakaian sembahyang, Hari Suci yang dirayakan maupun hal-hal lain yang bisa dilihat dengan kasat mata. Sebagai contoh, orang-orang india dimana Veda diwahyukan, mereka mayoritas vegetarian, sementara orang Hindu Indonesia (Bali,Jawa) mayoritas non vegetarian. Umat hindu Bali dan Jawa sembahyang tiga kali yang disebut dengan Tri Sandhya, sedangkan umat hindu dari India biasanya sembahyang dua kali pagi dan sore.Salah satu contoh kesamaan ajaran yang bisa dijumpai di berbagai daerah di Indonesia maupun di India adalah Lima Keyakinan yang dikenal dengan nama Panca Sradda yaitu:1. Percaya dengan adanya Tuhan,2. Percaya dengan adanya Atman,3. Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala,4. Percaya dengan adanya Reinkarnasi/Punarbawa/Samsara,5. Percaya dengan adanya Moksa.Di Bali ada lagi lontar-lontar yang ditulis oleh para Mpu yang telah mencapai tingkatan spiritual yang tinggi seperti: lontar sundari gama, lontar buana kosa, lontar sangkul putih, dan lain-lain. Perbedaan Agama Hindu-Buddha di India, Jawa dan Bali Perbedaan mulai tampak pada kerangka dasar yang ketiga yaitu yangdisebut dengan Upacara atau Ritual dan Hari Raya. Di sini tradisidari masing-masing wilayah mewarnai setiap upacara yang ada. Histori di setiap daerahpun berbeda, peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dalam perjalanan juga tidak sama, sehingga melahirkan perayaan Hari Raya yang berbeda guna memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kehidupan manusia yang pernah terjadi, yang nantinya bisa selalu diingat dan dijadikan suri teladan dalam mengarungi kehidupan di maya pada ini.Jangankan Hindu India dan Indonesia, antara Hindu Bali dengan di Jawa saja ada banyak perbedaan, untuk memahami perbedaan-perbedaan ini mari kita tengok sejarah perkembangan Hindu di Baliseperti yang dituturkan oleh Ida Pandita Nabe Sri Bhagavan Dwija dalam karyanya: “Hindu dalam Wacana Bali Sentris”

2.      Hindu Dharma dan Buddha DharmaHindu Dharma Pada tahun 1958 Agama Hindu Bali mendapat tempat di kementrian agama R.I. sesudah Agama Hindu Bali mendapat tempat di kementrian

Page 26: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA

agama dibentuklah Dewan Agama Hindu Bali, yang sesudah kongres disebut Parisada Dharma Hindu Bali (1959), dan yang pada tahun 1964 diganti dengan Parisada Hindu Bali, hingga sekarang.

Buddha DharmaBuddha dharma adalah suatu ajaran yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan pandangan terang yang dapat membebaskan manusia dari kesesatan dan kegelapan batin dan penderitaan disebabkan ketidak puasan. Buddha dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi, falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila, etika dan sebagainya.Dharma mengandung 4 makna Utama:1.      Doktrin2.      Hak, Keadilan, Kebenaran3.      Kondisi4.      Barang yang kelihatan atau fenomena.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mukti, Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), h. 94.Hadiwijono Dr. Harun, Agama Hindu dan Buddha (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1987), h. 83Mukti Krishnanda wijaya, Wacana Buddha Dharma. Jakarta: Sangha Agung Indonesia. 2006Widyadharma Maha Pandita S., Agama Buddha dan Perkembangnnya di Indonesia(Jakarta: PC. MAPANBUDHI TANGERANG, 1982), h. 7-8.Widyadharma Maha Pandita S., Agama Buddha dan Perkembangnnya di Indonesia,h. 8 www.google.com, Agama Hindu-Buddha di Indonesia.www.google.com, persamaandanperbedaan hindu india, bali dan jawa. [1]Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), h. 94. [2][2]Dr. Harun Hadiwijono, Agama Hindu dan Buddha (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1987), h. 83[5]Maha Pandita S. Widyadharma, Agama Buddha dan Perkembangnnya di Indonesia (Jakarta: PC. MAPANBUDHI TANGERANG, 1982), h. 7-8. [6]Maha Pandita S. Widyadharma, Agama Buddha dan Perkembangnnya di Indonesia, h. 8

Page 27: SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA