Explorasi dengan Explorasi dengan menggunakan Metode menggunakan Metode Seismik Seismik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Explorasi dengan Explorasi dengan menggunakan menggunakan
Metode Metode SeismikSeismik
Bidang “Seismik”Bidang “Seismik”
Seismotektonik (Seismologi, gempa Seismotektonik (Seismologi, gempa bumi)bumi)
Seismovulkanik (Gunung Api)Seismovulkanik (Gunung Api) Seismik Eksplorasi Seismik Eksplorasi Pantul Pantul (Minyak (Minyak
dan Gas Bumi)dan Gas Bumi) Seismik Bias (Eksplorasi Dangkal, Seismik Bias (Eksplorasi Dangkal,
Geoteknik)Geoteknik) Site Effect Seismik (site amplification)Site Effect Seismik (site amplification)
Keunggulan Seismik Keunggulan Seismik BiasBias
Pengamatan refraksi membutuhkan cakupan Pengamatan refraksi membutuhkan cakupan lokasi sumber dan penerima yang sempit, lokasi sumber dan penerima yang sempit, sehingga relatif murah dalam pengambilan sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya.datanya.
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal sinyal first breakfirst break yang dibaca. yang dibaca.
Karena pengambilan data dan lokasi yang Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.seperti metode geofisika lainnya.
Kelemahan Seismik BiasKelemahan Seismik Bias Dalam pengukuran yang regional , Seismik Dalam pengukuran yang regional , Seismik
refraksi membutuhkan offset yang lebih refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.lebar.
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman. kedalaman.
Seismik bias biasanya diinterpretasikan Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi. masing lapisan memiliki dip dan topografi.
Seismik bias hanya menggunakan Seismik bias hanya menggunakan waktu waktu tibatiba sebagai fungsi jarak (offset) sebagai fungsi jarak (offset)
Model yang dibuat didesain untuk Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.menghasilkan waktu jalar teramati.
P wave : P wave : Dan Russell Dan Russell animations – animations – A wave pulseA wave pulse
Animation courtesy of Dr. Dan Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University Russell, Kettering University
http://www.kettering.edu/~drussell/demos.htmlhttp://www.kettering.edu/~drussell/demos.html
Compressional Wave (P-Wave) Animation
Deformation propagates. Particle motion consists of alternatingcompression and dilation. Particle motion is parallel to the direction of propagation (longitudinal). Material returns to its original shape after wave passes.
S Wave : S Wave : Dan Russell Dan Russell animations – Transverse animations – Transverse
wavewave
Animation courtesy of Dr. Dan Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University Russell, Kettering University
http://www.kettering.edu/~drussell/demos.htmlhttp://www.kettering.edu/~drussell/demos.html
Shear Wave (S-Wave) Animation
Deformation propagates. Particle motion consists of alternating transverse motion. Particle motion is perpendicular to the direction of propagation (transverse). Transverse particle motion shown here is vertical but can be in any direction. However, Earth’s layers tend to cause mostly vertical (SV; in the vertical plane) or horizontal (SH) shear motions. Material returns to its original shape after wave passes.
Rayleigh Wave (R-Wave) Animation
Deformation propagates. Particle motion consists of elliptical motions (generally retrograde elliptical) in the vertical plane and parallel to the direction of propagation. Amplitude decreases with depth. Material returns to its original shape after wave passes.
Love Wave (L-Wave) Animation
Deformation propagates. Particle motion consists of alternating transverse motions. Particle motion is horizontal and perpendicular to the direction of propagation (transverse). To aid in seeing that the particle motion is purely horizontal, focus on the Y axis (red line) as the wave propagates through it. Amplitude decreases with depth. Material returns to its original shape after wave passes.
Dan Russell animations – Dan Russell animations – Rayleigh waveRayleigh wave
Animation courtesy of Dr. Dan Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University Russell, Kettering University
http://www.kettering.edu/~drussell/demos.htmlhttp://www.kettering.edu/~drussell/demos.html
Dan Russell animations – Dan Russell animations – The people waveThe people wave
Animation courtesy of Dr. Dan Animation courtesy of Dr. Dan Russell, Kettering University Russell, Kettering University
http://www.kettering.edu/~drussell/demos.htmlhttp://www.kettering.edu/~drussell/demos.html
Proses Refraksi: Hukum Proses Refraksi: Hukum SnellSnell
i
r
21
sinsin
v
r
v
i
v1v2
Simple Raypath Horizontal Simple Raypath Horizontal ModelModel
Gelombang langsung
Simple Raypath Horizontal Simple Raypath Horizontal ModelModel
Gelombang pantul
Gelombang bias
IlustrasiIlustrasi
Geophone VertikalSumberPalu
Rock: Vp2
Soil: Vp1
osiloskop
x1x2x3x4
t1 t2 t3 t4
Kecepatan Vp1 < Vp2
zR
Tentukan kedalaman lapisan rock, zR
Data Sintetis 2 LapisData Sintetis 2 Lapis
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.70
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
geop
hone
time(s)
Model Sintetis seismik 50 Geophone
Real DataReal Data
Single Shot…..only forward (Line-8 Jl. Kaliurang)
Forward Shot (Line-3 Jl. Kaliurang)
Backward Shot (Line-3 Jl. Kaliurang)
Wavefront ModelWavefront Model
Skema WavefrontSkema Wavefront
Wak
tu
Jarak
Langsung
Pantulan
Biasan atau muka gelombang
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.70
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
geop
hone
time(s)
Model Sintetis seismik 50 Geophone
First BreakFirst Break
Waktu (mS)
Synthetic PicksSynthetic Picks
Horizontal LayerVarying V1
Synthetic PicksSynthetic Picks
Horizontal LayerVarying V2
Synthetic PicksSynthetic Picks
Dipping LayerVarying V2 and Dip
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020 T
rav
el
Tim
e (
se
co
nd
s)
0 10 20 30 40 50 Distance From Source (meters)
Horizontal Soil Layer over Rock
Vp1 = 1350 m/s
1
Vp2 = 4880 m/s
1z
x2
V VV V
cc p2 p1
p2 p1
Kedalaman Rock: zc = 5.65 m
xc = 15.0 m
Nilai x
Nilai t
Plot First Break
Jarak dari Sumber (meter)
Waktu
Jala
r (d
eti
k)
Wak
tu
Jarak
12
21
221
2
)(2
VV
VVh
V
xT
Snell
Xco 12
21
221
21
)(2
VV
VVh
V
x
V
x COCO
Tin12
21
221 )(2
VV
VVhTin
Pickwin Time Travel PickPickwin Time Travel Pick
Plotrefa processed modelPlotrefa processed model
Plotrefa raytracing Plotrefa raytracing modelmodel
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
D anbom Geophy si cs Zilker Park Study – Austin TX
METODE HAGIWARAMETODE HAGIWARADua LapisDua Lapis
METODE MASHUDAMETODE MASHUDATiga LapisTiga Lapis
Banyak LapisBanyak LapisMetode KanekoMetode Kaneko
Related Documents
