Segudang Manfaat Bawang Merah Kesehatan | oleh Muhammad Ali Posted: 27/12/2011 11:29 Liputan6.com, Jakarta: Siapa yang tak kenal dengan bawang merah? Jenis bumbu masakan ini kerap digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan sehari-hari. Dan ternyata, jenis tanaman umbi ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Manfaat yang terkandung dalam jenis tanaman umbi ini menjadi sumber yang sangat baik dari vitamin K dan vitamin C, dan juga menjadi sumber vitamin A. Tak hanya siungnya saja yang memberi manfaat, daunnya pun menjadi penambah gizi yang dapat menjadi sumber ragam vitamin dan mineral untuk membantu menyembuhkan ragam penyakit. Lantas, apa saja manfaat bawang merah untuk kesehatan? Menurut paparan laman timesofindia.com, Selasa (27/12), bawang merah ternyata bisa membantu menurunkan tingkat gula dalam darah Anda. Selain itu, bumbu masak yang bisa buat mata perih ini juga dapat memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh. Dan yang tak kalah penting, bagi Anda yang saat ini terkena flu, Anda bisa menggunakannya sebagai obat alami untuk menyembuhkan pilek tersebut. Selain itu, bila bumbu masak ini dicampur di makanan pembuka, itu akan baik untuk kesehatan Anda. Karena kandungan zatnya, dapat membantu proses pencernaan Anda dengan baik. Mulai kini, tak perlu ragu untuk mengonsumsi bawang merah. Meski rasanya agak pedas dan sedikit berbau, namun bila diolah dengan baik, itu akan membuat hidangan makin nikmat dan sehat. (MEL)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Segudang Manfaat Bawang MerahKesehatan | oleh Muhammad AliPosted: 27/12/2011 11:29
Liputan6.com, Jakarta: Siapa yang tak kenal dengan bawang merah? Jenis bumbu masakan ini kerap digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan sehari-hari. Dan ternyata, jenis tanaman umbi ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Manfaat yang terkandung dalam jenis tanaman umbi ini menjadi sumber yang sangat baik dari vitamin K dan vitamin C, dan juga menjadi sumber vitamin A. Tak hanya siungnya saja yang memberi manfaat, daunnya pun menjadi penambah gizi yang dapat menjadi sumber ragam vitamin dan mineral untuk membantu menyembuhkan ragam penyakit.
Lantas, apa saja manfaat bawang merah untuk kesehatan? Menurut paparan laman timesofindia.com, Selasa (27/12), bawang merah ternyata bisa membantu menurunkan tingkat gula dalam darah Anda. Selain itu, bumbu masak yang bisa buat mata perih ini juga dapat memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh.
Dan yang tak kalah penting, bagi Anda yang saat ini terkena flu, Anda bisa menggunakannya sebagai obat alami untuk menyembuhkan pilek tersebut. Selain itu, bila bumbu masak ini dicampur di makanan pembuka, itu akan baik untuk kesehatan Anda. Karena kandungan zatnya, dapat membantu proses pencernaan Anda dengan baik.
Mulai kini, tak perlu ragu untuk mengonsumsi bawang merah. Meski rasanya agak pedas dan sedikit berbau, namun bila diolah dengan baik, itu akan membuat hidangan makin nikmat dan sehat. (MEL)
Manfaat dan Khasiat Bawang MerahPosted on Juni 2, 2012 | 2 Komentar
Tidak seperti cerita kakak beradik Si Bawang Merah dan Putih, Kebanyakan orang tidak suka dengan bawang merah, karena baunya yang tajam dan menyebabkan bau mulut tak sedap. Namun jika kita mengetahuinya, ternyata bawang merah memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan. Kandungan kalsium, fosfor, zat besi, karbohidrat, vitamin A, dan vitamin C pada bawang merah memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh kita.Manfaat dan Khasiat Bawang Merah:• Obat Diabetes MellitusKandungan Tolbutamide pada bawang merah mampu menurunkan kadar gula dalam darah yang mampu dikurangi. Bawang merah dapat dikonsumsi baik mentah maupun sudah direbus.• Mencegah Terjadinya Penggumpalan DarahMengkonsumsi bawang merah mentah dapat mencegah terjadinya penggumpalan darah.• Menghilangkan Mata Ikan pada KakiCaranya, potong bawang merah menjadi potongan-potongan kecil, lalu balurkan potongan-potongan tersebut langsung pada mata ikan, dan balut dengan perban. Lakukan hal ini pada sore hari dan biarkan sampai besok pagi. Lakukan hal ini sampai mata ikan benar-benar terlepas, lalu cucilah dengan air hangat dan sabun.• Menyembuhkan Susah Buang Air KecilDengan mengkompres bawang merah yang telah dihaluskan pada bagian atas ginjal dan kantung kemih, dapat memperlancar buang air kecil.• Mencegah Penyakit TBCKandungan zat yang terdapat pada bawang merah mampu membunuh mikroba diphteria, amuba disentri dan mikroba TBC.
• Menyembuhkan Radang Paru-Paru dan Mengencerkan DahakKompres bawang merah yang telah dihaluskan pada bagian dada untuk mengencerkan dahak pada saat kita mengalami batuk rejan dan juga dapat menyembuhkan radang pada paru-paru.• Anti Radang dan Pembunuh BakteriAir bawang merah yang telah diperas dapat digunakan sebagai antibiotik yang mencegah radang dan pembunuh bakteri pada luka. Balurkan air bawang merah tersebut pada bagian luka yang telah dibersihkan.• Pengganti AmoniakBau bawang merah yang tajam dapat merangsang peredaran darah, fungsi pernafasan dan fungsi-fungsi saraf sehingga sangat baik untuk menyadarkan orang yang pingsan daripada menggunakan amoniak.• Obat CacingUntuk menghilangkan cacing pada anak-anak, bawang merah dapat dibuat dengan cara menyeduh bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil, simpan satu malam dan minumkan pada siang harinya dengan dicampurkan madu. Lakukan hal ini setiap hari pada pagi hari, sampai seluruh cacing benar-benar keluar semuanya.Wah.. Ternyata bawang merah memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan kita. Setelah tahu manfaat dan khasiat bawang merah tersebut, tidak ada salahnya kita mencoba dan mengkonsumsi bawang merah .sumber : www.catatankecil.com
(Manfaat Bawang Merah bagi kesehatan tubuh) – Manfaat Bawang Merah bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:1. Menurunkan kadar lemak dalam darah.2. Mencegah penggumpalan darah.3. Menurunkan tekanan darah.4. Melemaskan otot bronchial penderita asma.
Manfaat bawang merah bagi tubuh :
1. mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah2. memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma3. menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah4. mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus
Kandungan yang bermanfaat dari bawang merah :
1. Fosfor
2. Niacin3. Enzym Allinase4. Sulfur5. Vitamin B 16. Vitamin C7. Flavanoid8. Asam Fenol9. Pektin10. Volati Oil11. Sterols12. Kalsium13. Saponis14. Karbohid
Cara Murah Membuat Obat Cacing dan Diabetes. Pada zaman sekarang, umumnya bawang merah digunakan oleh masyarakat untuk bumbu masakan. Ada berbagai macam zat bermanfaat yang terkandung dalam bawang merah.
Bawang Merah memiliki zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin, serta diketahui banyak mengandung minyak asiri, sikloalilin, metilallin, dihidroallin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.
Selain kandungan tersebut di atas, Bawang Merah juga memiliki kandungan Vitamin K, Vitamin E, Zat Besi, Kalsium, Magnesium, Kalium, Fosfor, Seng, dan Natrium.
Jika Anda ingin memperoleh khasiat bawang merah secara optimal, Anda dapat mengonsumsi irisan bawang merah yang masih mentah setiap hari secara rutin. Irisan bawang merah mentah tersebut dapat Anda padukan dengan cabe kecil, irisan tomat, dan irisan mentimun lalu diberi garam dan air perasan jeruk nipis.
Dengan banyaknya zat yang dikandung, Bawang Merah dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita terhadap vitamin maupun mineral.
Kegunaannya antara lain: mengobati batuk, demam, sakit kepala, melancarkan buang air besar, rambut rontok, kencing manis, dan sebagai obat cacing, hingga menyembuhkan luka akibat gigitan ular,
Sumber : Berbagai Sumber di Internet sebagai referensi (situs online google, Wikipedia, facebook, blogspot, kompasiana, dlsb)
Salah satu kendala dalam pengembangan agroindustri di Indonesia
adalah kemampuan mengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar komoditas
pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan indeks retensi pengolahan sebesar 71-75%. Angka
tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesia yang diekspor dalam bentuk olahan.
Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah yang yang diperoleh dari ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut menjadi tuntutan bagi perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi yang digolongkan sebagai teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas mencakup teknologi pascapanen dan teknologi proses.
Selama ini bawang merah lebih banyak dipasarkan dalam bentuk segar. Padahal, bawang merah bisa diolah menjadi
berbagai produk yang mampu memberi nilai tambah bagi para petani. Pengolahan produk bawang merah segar ini
terutama sangat diperlukan ketika panen raya dan harga mengalami kejatuhan.
Konsumsi rata-rata bawang merah untuk tahun 2004 adalah 4,56 kg/kapita/tahun atau 0,38 kg/kapita/bulan (Dirjen
Hortikultura, 2004). Estimasi permintaan domestik untuk komoditas tersebut pada tahun 2004 mencapai 915 550 ton
(konsumsi = 795 264 ton; benih, ekspor dan industri = 119 286 ton).
Profil usahatani bawang merah terutama dicirikan oleh 80% petani yang merupakan petani kecil dengan luas lahan
usaha < 0.5 ha. Berbagai varietas bawang merah yang diusahakan petani diantaranya adalah Kuning (Rimpeg,
Berawa, Sidapurna, dan Tablet), Bangkok Warso, Bima Timor, Bima Sawo, Bima Brebes, Engkel, Bangkok,
Philippines dan Thailand. Sementara itu, varietas bawang merah yang lebih disukai petani untuk ditanaman pada
musim kemarau adalah varietas Philippines (impor). Puncak panen bawang merah di Indonesia terjadi hampir
selama 6-7 bulan setiap tahun, dan terkonsentrasi antara bulan Juni-Desember-Januari, sedangkan bulan kosong
panen terjadi pada bulan Pebruari-Mei dan November. Berdasarkan pengamatan tersebut, musim tanam puncak
diperkirakan terjadi pada bulan April-Oktober.
Beberapa komponen teknologi budidaya tanaman bawang merah yang telah dihasilkan oleh lembaga penelitian,
antara lain: (a) tiga varietas unggul bawang merah yang sudah dilepas, yaitu varietas Kramat-1, Kramat-2 dan
Kuning, (b) budidaya bawang merah di lahan kering maupun lahan sawah, secara monokultur atau tumpang sari/gilir,
(c) komponen PHT - budidaya tanaman sehat, pengendalian secara fisik/mekanik; pemasangan perangkap;
pengamatan secara rutin; dan penggunaan pestisida berdasarkan ambang pengendalian, serta (d) bentuk olahan -
tepung dan bubuk.
Tujuan pengembangan agribisnis bawang merah mencakup: (a) menyediakan benih varietas unggul bawang merah
kualitas impor sebagai salah satu upaya substitusi (pengurangan ketergantungan terhadap pasokan impor), (b)
meningkatkan produksi bawang merah rata-rata 5.24% per tahun selama periode 2005 – 2010, (c) mengembangkan
industri benih bawang merah dalam rangka menjaga kontinuitas pasokan benih bermutu, serta (d) mengembangkan
diversifikasi produk bawang merah dalam upaya peningkatan nilai tambah. Substansi pengembangan agribisnis
bawang merah diarahkan pada (a) pengembangan ketersediaan benih unggul, (b) pengembangan sentra produksi
dan perluasan areal tanam, serta (c) pengembangan produk olahan.
Untuk memudahkan, secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan
berdasarkan tahapannya yaitu, tahap awal atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap
pengolahan lanjut. Perlakuan pascapanen tahap awal meliputi, pembersihan, pengeringan, sortasi dan pengeringan
berdasarkan mutu, pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan, pengupasan, dan lainnya.
Dalam pohon industri bawang merah memberikan gambaran bahwa produk olahan yang dapat dihasil dari bawang
merah cukup bervariasi. Produk olahan bawang merah dalam bentuk kupasan utuh dan irisan bawang merah segar
mampu menaikkan nilai tambah sekitar 150- 250%. Harga satu kilogram bawang segar di tingkat petani berkisar
antara Rp. 8.000-Rp. 10.000 per kg tergantung jenis verietasnya, sedangkan harga produk olahan segar minimal
dengan rendeman 80% mencapai Rp. 25.000-Rp. 40.000. Produk olahan bawang merah irisan kering, bawang
goreng, pickles, bubuk bawang dan tepung memiliki rendeman bervariasi antara 10-80%, dengan nilai tambah
berkisar antara 250-300%. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa prospek pengembangan produk olahan bawang
Pengolahan tersebut bertujuan untuk mengawetkan dan mempertahankan mutu bawang. Pemanfaatan bawang
merah melalui diversifikasi produk olahan seperti tersebut diatas sudah tersedia di pasaran. Salah satu alternatif
produk olahan bawang merah yang belum banyak dikembangkan adalah tepung bawang, krupuk bawang,
oleoresin, pasta bawang, minyak bawang, dan bawang giling.
Mengingat bahwa intensitas penggunaan bawang merah yang cukup besar maka salah satu solusi alternatif
penanganan pasca panen adalah pembuatan pasta bawang merah, meningkatkan nilai tambah bawang merah
dengan upaya diversifikasi olahan, dan memanfaatkan peluang usaha bumbu bawang berbentuk pasta. Pasta
bawang merah merupakan suatu kreasi dan inovasi baru dari olahan bawang merah yang mempunyai komposisi gizi
yang cukup lengkap dibandingkan produk olahan bawang lainnya. Pasta bawang merah mengandung lemak, protein,
karbohidrat, dan vitamin C. Tingkat keawetan dan kepraktisan serta harga yang terjangkau menjadikan produk ini
sangat kompetitif dengan produk olahan bawang merah lainnya. Pangsa pasar pasta bawang merah ini pun cukup
luas, diantaranya adalah para ibu rumah tangga, para juru masak, dan para pedagang masakan termasuk rumah
makan dan hotel. Pendirian industri pasta bawang merah memberikan nilai kelayakan berupa IRR sebesar 73 % atau
58% lebih besar dari bunga bank yang hanya 15%. Kenaikan produksi sebesar 100 gram mengakibatkan kenaikan
biaya produksi sebasar Rp 144,50 dengan asumsi kenaikan harga bahan baku sebesar Rp. 1000,-.
Olahan kerupuk bawang adalah sejenis kerupuk yang dibuat dengan cara mencampur tepung-tepungan yang
ditambah bawang yang dihaluskan dengan bumbu atau lumatan kemudian dikukus, lalu disayat-sayat tipis atau
dibentuk dengan alat kemudian dijemur agar mudah digoreng.
Tepung bawang adalah sejenis olahan bawang yang dimulai dari pengirisan, perendaman larutan metabisulfit, penirisan, pengeringan dan memblenderan. Umbi yang digunakan haruslah umbiyang bemutu, bawang merah harus dipanen pada tingkat ketuaan yang optimum. Padapembuatan tepung bawang merah dari varietas Sumenepmcnunjukkan bahwanilai VRS (zat volatile), rendemen tepung, nilai kelarutan dan wama tepung bawangmerah terbaik diperoleh pada perlakuan varietas Sumenep dengan tebal pengirisan 1-3rnm dengan suhu pemanasan 60°C, sedangkan aroma tepung bawang merah yang disukaipanelis pada perlakuan varietas Bima dengan tebal pengirisan 1-3 rnm dan suhupengeringan70°C (Hartuti dan Asgar, 1994). Untuk membuat tepung bawang dilakukan proses pendahuluan yang diawali dengan perendaman dalam senyawa sulfit dapat meningkatkan daya perlindunganterhadap reaksi pencoklatan yang sering terjadi pada bahan yang dikeringkan. Pengeringan bawang dilakukan dengan menggunakan dengan oven suhu 60°C selarna 24
jam. Setelah kering bawang merah telah kering digiling dengan menggunakan grinder dan dilakukan penyaringan denganukuran 60 mesh. Pengemasan hasil pengayakan dikemas dalam botol yang tertutup rapat, lalu disimpan padasuhu kamar.
Bawang merah goreng adalah pengoiahan bawang rnerah dapat dilakukan dengan mengolah umbi segar
melaluipenggorengan.Untuk meningkatkan kerenyahan pada bawang merah goreng diberi Natriumklorida. Pada
pembuatan bawang goreng dari beberapa varietas, menunjukkan bahwaperlakuan perendaman dalarn iarutan 5%
NaCl selama I jam mengurangi kadar air bawang sehingga akan memberikan kerenyahan pada saat
penggorengan. Jenis bawang yang yang baik digunakan untuk membuat bawang merah goreng adalah varietas
sumenep. Setelah itu lama penggorengan 10 menit kemudian dilakukan penirisan setelah itu dikemas.
Irisan bawang merah kering adalah salah satu pengawetan bawang merah yang perlakuannya hampir sama dengan
pembuatan tepung bawang perbedaannya adalah tanpa dilakukan pemblenderan. Seperti halnya pada pembuatan
tepung bawang merah, psosedur pengolahandimulai dengan pemilihan bahan, pengupasan, pengirisan,
perendanman dan pengeringan. Irisan-irisan bawang yang dikeringkan selanjutnya dipisahkan dalam berbagai
bentuk dan ukuran, kemudian pengemasan dan penyimpanan. Proses pembuatan irisan bawang merahkering
dengan menggunakan Natrium bisulfit dan Natrium khlorida, akan menghasilkan irisan dengan warna cerah.
Alternatif perlakuan pasca panen bawang rnerah yang lain adalah pembuatanacar bawang merah. Pada pembuatan
acar ini pada prinsipnya adalah penggunaan cukadan garam sebagai bahan pengawet. Bau acar sangat khas akibat
pengaruh cuka yangditambahkan. Acar bawang merah sering digunakan sebagai pelengkap masakan.
Proses pembuatan olahan bawang merah dibuat oleoresin adalah dimulai dari pemilihan, pengupasan bawang
merah dan pencucian bubur bawang merah penggilingan & blender pelarutan & pengadukan selama 90 menit
pemisahan padatan filtrat penguapan pelarut dengan rotary evaporator padatan kulit media larutan panas : air, cuka,
gula & garam pelarutShortening nabati.
Penanganan pasca panen bawang merah yang baik, khususnya dalarn hal pengolahan dapat memperpanjang masa
simpan dan mernpertahankan mutu bawangmerah, menjamin kontinuitas stok bawang merah sepanjang masa serta
meningkatkannilai ekonominya. Untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas hal-hal yangperlu mendapat
perhatian adalah umur panen, pemilihan bahan, pengirisan, kadar airbahan, penggunaan bahan pengawet dan
bentuk pengemasan. Beberapa olahan bawang merah tersebut dapat menjadi alternatif meningkatkan nilai tambah
bawang merah yang hanya dijual dalam bentuk segar, beberapa negara sudah dapat menerima olahan tersebut
untuk tujuan ekspor seperti Singapore dan negara tetangga lainnya.
ANALISA USAHA DAN NILAI TAMBAH BAWANG GORENGStudi Kasus Usaha Bawang Goreng Milik Bapak Sugeng Raharjo di Desa Sumber Rejo Kota BatuUndergraduate Theses from JIPTUMM / 2002-11-20 04:58:00Oleh : SURYANI ( 97720017), Dept. of AgribusinessDibuat : 2002-06-27, dengan 1 file
Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional memberikan beberapa hal yang menunjukan keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut antara lain melihat tingginya nilai tambah agroindustri.
Dengan melihat sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan siap dikonsumsi. Bawang merah termasuk salah satu dari produk pertanian yang perlu langsung di konsumsi atau memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga agar penggunaan bawang merah bisa lebih praktis di oerlukan penanganan lebih lanjut.
Harga bawang merah selalu berfluktuasi. Pada panen besar produksi melimpah dan harga bawang merah menjadi rendah, sedangkan pada waktu tertentu produksi rendah sehingga harga bawang merah menjadi tinggi. Untuk mengendalikan harga yang berfluktuasi, perlu dilakukan usaha pengawetan yang mendatangkan keuntungan.
Dari keadaan tersebut di atas maka penelitian ini menitik beratkan permasalahan pada: bagaimana struktur biaya usaha bawang goreng, berapa pendapatan dari usaha bawang goreng, berapa tingkat efisiensi produksi bawang goreng, berapa besar nilai Break Event point dan Break Event Price usaha bawang goreng, dan berapa nilai tambah dari usaha bawang goreng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui struktur biaya usaha bawang goreng, untuk mengetahui pendapatan dari usaha bawang goreng, untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi bawang goreng, dan untuk mengetahui nilai impas atau nilai Break Event Point dan Nilai Break Event Price dari usaha goreng, serta untuk mengetahui nilai tambah dari usaha bawang goreng.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Dapat memberikan informasi tentang struktur biaya, pendapatan, dan nilai tambah dari usaha bawang goreng serta sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Daerah penelitian ditentukan dengan sengaja daerah yang dipilih adalah usaha bawang goreng milik Bapak Sugeng Raharjo dengan mempertimbangkan jumlah kapasitas produksinya.
Data yang digunakan adalah data primer, data primer ini diperoleh dari pemilik usaha bawang goreng dengan cara pengamatan dan wawancara langsung, pengamatan di sini dilakukan dalam jenjang waktu tertentu dalam penelitian ini selama 26 hari yang diamati setiap hari. Metode analisa data mengunakan metode analisa kelayakan usaha yang terdiri dari: metode analisa pendapatan, analisa R/C Ratio, analisa BEPq dan analisa BEPr, serta analisa nilai tambah.
Hasil penelitian dilapangan adalah:
1. Usaha bawang goreng milik Pak Sugeng Raharjo setiap harinya mengolah bawang merah, rata-rata 52 Kg, dengan biaya bahan baku rata-rata per hari RP. 173.763,4615. Dengan total bahan baku selama penelitian 1352 Kg. Dan biaya total selama penelitian Rp. 7.054.788,852.
2. Dari total biaya bahan baku sejumlah 1352 Kg, usaha bawang goreng ini memperoleh hasil produksi sebanyak 4.052 ons dengan harga per ons rata-rata RP. 21.353,85. Total penerimaan yang dicapai usaha ini
selama penelitian sebesar Rp. 8.696.000 dengan total pendapatan Rp. 1.639.611,148. R/C ratio dari usaha ini adalah 1,233%, BEPQ 125,978 ons dan BEPr Rp1.739,346.
3. Dari Proses perhitungan nilai tambah, didapatkan imbalan tenaga kerja dari usaha ini sebesar 34,29% dan imbalan untuk pengusaha sebanyak 65,714%, Hasil ini menunjukan bahwa usaha ini termasuk usaha padat modal.
Deskripsi Alternatif :
Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional memberikan beberapa hal yang menunjukan keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut antara lain melihat tingginya nilai tambah agroindustri.
Dengan melihat sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran agroindustri sangat diperlukan, misalnya dengan cara pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan siap dikonsumsi. Bawang merah termasuk salah satu dari produk pertanian yang perlu langsung di konsumsi atau memerlukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga agar penggunaan bawang merah bisa lebih praktis di oerlukan penanganan lebih lanjut.
Harga bawang merah selalu berfluktuasi. Pada panen besar produksi melimpah dan harga bawang merah menjadi rendah, sedangkan pada waktu tertentu produksi rendah sehingga harga bawang merah menjadi tinggi. Untuk mengendalikan harga yang berfluktuasi, perlu dilakukan usaha pengawetan yang mendatangkan keuntungan.
Dari keadaan tersebut di atas maka penelitian ini menitik beratkan permasalahan pada: bagaimana struktur biaya usaha bawang goreng, berapa pendapatan dari usaha bawang goreng, berapa tingkat efisiensi produksi bawang goreng, berapa besar nilai Break Event point dan Break Event Price usaha bawang goreng, dan berapa nilai tambah dari usaha bawang goreng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui struktur biaya usaha bawang goreng, untuk mengetahui pendapatan dari usaha bawang goreng, untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi bawang goreng, dan untuk mengetahui nilai impas atau nilai Break Event Point dan Nilai Break Event Price dari usaha goreng, serta untuk mengetahui nilai tambah dari usaha bawang goreng.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Dapat memberikan informasi tentang struktur biaya, pendapatan, dan nilai tambah dari usaha bawang goreng serta sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Daerah penelitian ditentukan dengan sengaja daerah yang dipilih adalah usaha bawang goreng milik Bapak Sugeng Raharjo dengan mempertimbangkan jumlah kapasitas produksinya.
Data yang digunakan adalah data primer, data primer ini diperoleh dari pemilik usaha bawang goreng dengan cara pengamatan dan wawancara langsung, pengamatan di sini dilakukan dalam jenjang waktu tertentu dalam penelitian ini selama 26 hari yang diamati setiap hari. Metode analisa data mengunakan metode analisa kelayakan usaha yang terdiri dari: metode analisa pendapatan, analisa R/C Ratio, analisa BEPq dan analisa BEPr, serta analisa nilai tambah.
Hasil penelitian dilapangan adalah:
1. Usaha bawang goreng milik Pak Sugeng Raharjo setiap harinya mengolah bawang merah, rata-rata 52 Kg, dengan biaya bahan baku rata-rata per hari RP. 173.763,4615. Dengan total bahan baku selama penelitian 1352 Kg. Dan biaya total selama penelitian Rp. 7.054.788,852.
2. Dari total biaya bahan baku sejumlah 1352 Kg, usaha bawang goreng ini memperoleh hasil produksi sebanyak 4.052 ons dengan harga per ons rata-rata RP. 21.353,85. Total penerimaan yang dicapai usaha ini selama penelitian sebesar Rp. 8.696.000 dengan total pendapatan Rp. 1.639.611,148. R/C ratio dari usaha ini adalah 1,233%, BEPQ 125,978 ons dan BEPr Rp1.739,346.
3. Dari Proses pe
CAPCIPCUP CEPAEBULBUS DARI LIMBAH BUNGA BAWANG MERAH SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DARAH DALAM TUBUHPosted: July 9, 2012 in PKM
0
Masyarakat Indonesia yang pluralis dengan beraneka
ragam kebudayaan dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda pula menyebabkan pola atau gaya
hidup antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidaklah sama. Ada sebagian
masyarakat yang benar-benar memperhatikan kesehatan dengan menjaga pola makan yang benar.
Tetapi sebagian besar kurang memperhatikannya dikarenakan minimnya pengetahuan dan tuntutan
ekonomi mereka sehingga rendah dalam memperhatikan kesehatan. Tak jarang juga masyarakat
dengan kalangan ekonomi yang mencukupi masih juga kurang memperhatikan pola hidup sehat
sehingga mudah terserang penyakit. Penyakit yang banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat
yaitu diabetes atau kadar gula darah yang terlalu tinggi didalam tubuh.
Kadar gula darah dalam tubuh dapat dikontrol dengan baik manakala kita berpola hidup sehat.
Bagaimana tidak, sedangkan makanan dan minuman yang kita konsumsi tersebut banyak
mengandung gula. Misalnya, roti, cake, sayuran manis, sirup, kecap, permen dan masih banyak lagi
contoh makanan dan minuman yang mengandung gula. Komponen ini akan terakumulasi sedikit demi
sedikit di dalam tubuh, sedangkan penggunaannya sangat sedikit tergantung aktivitas dari masing-
masing individu tersebut. Sehingga komponen gula yang tidak diolah didalam tubuh akan menjadi