JURNAL TEKNIK SIPIL Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 73 SEBUAH SOLUSI MATERIAL BARU DI BIDANG JEMBATAN, FRP TAUFIQ-GIRDER: KONSEP DAN PERILAKU Taufiq Rochman 1 , Agoes Soehardjono 2 , Achfas Zacoeb 3 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang 2,3 Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang E-mail: [email protected]Abstrak Gelagar T beton bertulang konvensional sudah sangat lazim digunakan terutama pada struktur jembatan dengan bentang 5m – 25m. Akan tetapi sebenarnya, berat sendiri jembatan murni beton bertulang sangatlah berat. Pelaksanaan jembatan balok T ini juga sering mengalami kendala di lapangan pada banyaknya perancah serta schaffolding yang digunakan khususnya bila dasar sungai sangat curam. Seandainya pun dapat dilaksanakan, resiko bahaya banjir serta stabilitas tanah dan jembatan selama proses pelaksanaan sangat rentan untuk terganggu, akibatnya lendutan awalpun menjadi sangat besar. Bahan FRP dapat menjadi alternatif yang baik karena rasio kekuatan terhadap beratnya sangat tinggi. Penggunaan FRP dalam teknik sipil telah dipelajari dan didiskusikan dalam berbagai karya ilmiah oleh para peneliti asing yang rata-rata menyoroti aplikasi dari FRP sebagai bahan perbaikan dari struktur yang telah ada (retrofit) dan mereka mengatakan FRP berpotensi menjadi bahan bangunan dan sistem struktur yang pintar (smart/intelligent). Akan tetapi jarang sekali yang meneliti struktur yang baru dengan menggunakan FRP sebagai bagian dari struktur primer. Dan kalaupun ada, beberapa dari penelitian itu menggunakan FRP sebagai pelat lantai. Adapun gelagar FRP masih merupakan suatu teka-teki penelitian yang amat menarik. Penulis mengusulkan sebuah gelagar baru yang diberi nama TAUFIQ ( Totally Audacity U-Fibered Intelligent Quality)-girder. Dalam tulisan ini akan dikupas perkembangan, konsep dan perilaku umum gelagar TAUFIQ. Kata-kata kunci: serat berlapis, gelagar TAUFIQ, lamina. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Struktur ringan pada masa kini merupakan komponen yang sangat penting pada pengembangan produksi pada semua lini industri (Zemcik, 2006). Tidak seperti bahan tradisional kebanyakan semisal kayu, baja atau beton, FRP (fiber reinforced polymer/plastic) sebagai bahan komposit berlapis merupakan salah satu bahan dasar struktur ringan dengan spesifikasi yang tinggi terutama dalam kekakuan dan kekuatan sehingga menjanjikan alternatif penggantian bahan struktur konvensional. Karakteristik itu adalah rasio yang tinggi antara kekuatan terhadap berat dan rasio yang tinggi pula antara kekakuan terhadap berat, yang intinya terletak pada densitas yang ringan. Keunggulan lainnya adalah performa ketahanan terhadap korosi dan pengaruh serangan kimiawi, awet, umur lelah yang lama, stabilitas dimensi, ketahanan terhadap api, ketahanan terhadap benturan (crashworthiness), tahan terhadap perambatan keretakan, serta mampu menyerap energi selama deformasi (Suseno, 1996), tahan terhadap beban kejut dan panas (Setyo, 1997), dapat dibentuk dengan mudah pada sebarang geometri, mudah dibuat sendiri dengan bahan relatif murah yang banyak tersedia di pasaran, dapat disambung tanpa menggunakan baut, keling ataupun las sehingga mempunyai permukaan finishing yang sempurna, konduktifitas suhu yang rendah. Harga yang murah dan perawatan yang mudah dari resin dan serat kaca menggantikan kayu yang rentan terhadap serangan biologis seperti rayap, sehingga biaya perawatan menjadi jauh lebih rendah. Penggunaan FRP dalam teknik sipil telah dipelajari dan didiskusikan dalam berbagai karya ilmiah oleh para peneliti seperti Tarek (2010), Freymond dan Maceri (2005), Bank (2006), USACE (2007) serta Qasrawi (2007). Para peneliti ini menyoroti dua aplikasi dari FRP yaitu perbaikan dari struktur yang telah ada dan pembangunan struktur yang baru dengan menggunakan FRP sebagai bagian dari struktur primer dan mereka mengatakan FRP berpotensi menjadi bahan bangunan dan sistem struktur yang pintar (smart/intelligent).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL TEKNIK SIPIL
Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 73
SEBUAH SOLUSI MATERIAL BARU DI BIDANG JEMBATAN, FRP TAUFIQ-GIRDER: KONSEP DAN PERILAKU
Taufiq Rochman1, Agoes Soehardjono
2, Achfas Zacoeb
3
1Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang
2,3Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang
Dimensi dari jembatan mengikuti standar jembatan tipe-T kelas A dengan kelas muatan BM 100
(100% muatan T dan muatan D) bentang 25 m, lebar jalur lalu lintas atau lantai kendaraan 7.00 m, lebar
trotoir 2 x1.0 m dan lebar total 9.6 m, sejumlah 5 buah gelagar atau 6 buah gelagar beton bertulang
nonprategang pada Gambar 10.
Gambar 10. Dimensi tipikal gelagar tipe-T beton prategang untuk bentang 25 m Sumber: Standar Bangunan Atas Gelagar Beton Prategang-Direktorat Jenderal Bina Marga (dalam cm), 1993
Gambar 11. Dimensi tipikal gelagar tipe-T beton bertulang untuk bentang 25 m Sumber: Standar Bangunan Atas Gelagar Beton Bertulang-Direktorat Jenderal Bina Marga (dalam mm), 1993
3.3 Analisis Detail dan Tegangan TAUFIQ-girder
Perbandingan dilakukan dengan memodelkan gelagar FRP dengan metode elemen hingga
dilakukan dengan memodelkan setiap lapisan menjadi elemen benda pejal seperti Gambar 12.
JURNAL TEKNIK SIPIL
Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 79
Gambar 12. Elemen cangkang tebal (solid shell) untuk memodelkan slip dan tegangan interlaminar
Sedangkan dimensi jembatan dengan gelagar FRP ialah sebagai berikut:
Gambar 13. Dimensi gelagar FRP TAUFIQ-Girder untuk bentang 25 m
Jembatan dibuat dengan lebar 9.6m dan bentang 25m. Gelagar FRP direncanakan berjumlah 5 buah
mengikuti standar Bina Marga dengan jarak gelagar sebesar 2000 mm, tinggi 1120 mm dan ketebalan 30
mm. Tebal tipikal pelat lantai jembatan adalah 200 mm sebagaimana terlihat pada Gambar 3.4. Struktur
gelagar FRP dimodelkan sebagai elemen cangkang dan struktur pelat lantai dimodelkan sebagai elemen
solid 3D sebagaimana terlihat dalam Gambar 14 dan Gambar 15.
Gambar 14. Potongan pemodelan penampang jembatan FRP
Gambar 15. Pemodelan 3D jembatan FRP dengan bentang 25 m Sumber: Rancangan
Elemen cangkang Elemen
Solid
2000 2000 2000 2000
1120 mm
200 mm
9600
JURNAL TEKNIK SIPIL
Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 80
Untuk meneliti perilaku jembatan FRP terhadap gaya dalam normal tarik dan tekan secara murni
misalnya, maka jembatan sesungguhnya atau full scale dapat diisi dengan beton (concrete in-filled) tanpa
diperlukan adanya suatu penghubung geser. Hal ini untuk menghindarkan FRP dari pengaruh sekunder
seperti tekuk, slip, torsi dan delaminasi serta memastikan perilaku yang sedang ditinjau bukan aksi
komposit antara FRP dan beton akan tetapi antar lapisan dalam FRP sehingga yang dominan hanyalah
lentur murni yang menghasilkan tegangan normal tarik dan tekan.
Adapun pembebanan dapat dipilih dengan dua cara. Pertama, beban ”D” hasil dari beban roda ”T”
yang telah ditransformasikan, diekivalensikan dan disederhanakan untuk tujuan disain menjadi beban
UDL sebesar q=2.2 t/m dan beban garis (KEL) sebesar P=12 ton sebagaimana terlihat pada Gambar 16.
Gambar. 16. a) Diagram beban ”D” tersebar merata (UDL) dan beban garis (KEL) b) Beban truk “T” sebesar 2.5 t (25 kN) dan 10 t (100 kN) Sumber: Bina Marga, BMS
Kedua, beban ”T” setiap titik roda sebesar 2.5 t dan 10 t berturut-turut untuk roda depan dan
belakang. Kedua cara ini menghasilkan hasil yang hampir sama sebagaimana terlihat pada Gambar 17.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 17. Tegangan Sxx jembatan FRP sebenarnya terjadi di tengah bentang sebesar 78.5 MPa: a) tampak atas, b) tampak bawah c) Distribusi tegangan Sxx di tengah bentang girder-3
a)
b)
c)
JURNAL TEKNIK SIPIL
Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 81
Gambar 18. Tegangan Jembatan FRP a) SYY tampak atas sebesar 155 MPa, b) SXY tampak bawah sebesar 37.9 Mpa c) Distribusi tegangan Syy pada daerah tumpuan girder ke-3 d) Distribusi tegangan Sxy pada daerah tumpuan girder ke-3
Gambar 19. Tegangan Sxx dari jembatan FRP sebenarnya terjadi di tumpuan sebesar 168.7 MPa untuk tekan dan 198.25 MPa untuk tarik (tampak bawah)
a)
b)
JURNAL TEKNIK SIPIL
Jurnal PROKONS Politeknik Negeri Malang 82
Analisis secara kasar menunjukkan, berdasarkan Gambar 17, gelagar FRP setebal 30 mm untuk
bentang jembatan 25 m akan mampu menahan tegangan normal tarik sebesar 78.5 Mpa, karena menurut
literatur tegangan hancur bahan komposit dengan sudut serat 0 berada di sekitar angka 1000 MPa. Akan
tetapi, menurut Gambar 18a, tegangan normal tekan khususnya di daerah tumpuan mempunyai nilai yang
cukup besar yaitu berkisar 155 Mpa yang mendekati kisaran 120 – 200 Mpa untuk serat bersudut 90
sehingga perlu ada penebalan atau diisi dengan beton disekitar tumpuan untuk menghindari adanya
kehancuran tumpu atau bahkan tekuk pada badan gelagar FRP. Sedangkan menurut Gambar 18b,
tegangan geser cukup besar yaitu sekitar 37.9 Mpa mendekati kehancurannya pada kisaran 40 MPa.
Kehancuran lokal menurut Gambar 19, diperkirakan akan terjadi pada sekitar tumpuan, sebesar
168.7 MPa untuk tegangan tekan dan 198.2 MPa untuk tegangan tarik sehingga diperlukan beberapa
pengaku lokal atau diisi beton (concrete in-filled) sekitar 30 cm pada daerah tumpuan.
5. KESIMPULAN
Struktur jembatan TAUFIQ girder dari bahan FRP merupakan struktur jembatan yang handal,
aman, murah serta relatif mudah dilaksanakan dibanding jembatan balok T, prategang, jembatan gantung
dan lain-lain yang harus menggunakan crane berkapasitas besar, gantry maupun lifting equipment yang
canggih. Engineer nasional dapat menguasai teknologi jembatan FRP dengan baik, dengan
memperhatikan hal-hal yang penting sebagai berikut:
1. Teknologi komposit harus mendapat perhatian khusus terutama yang menyangkut jenis serat, arah
serat, jumlah lapisan, tipe resin dan metode pembuatan laminat FRP.
2. Analisis yang teliti sangat diperlukan untuk mendesain struktur gelagar komposit FRP.
Untuk lebih dapat menganalisis TAUFIQ-girder secara sempurna bisa digunakan software seperti
MIDAS/Civil, Larsa, TNO DIANA, ANSYS, ABAQUS dan sebagainya.
6. DAFTAR PUSTAKA
Busel, J.P. Composites Industry’s Perspective on Transportation Infrastructures Opportunities. Virginia
Fiber Reinforced Composites Showcase, Bristol.
Bank, Lawrence. 2006. Composites for Construction: Structural Design with FRP Materials. John Wiley
& Sons, Inc.
M. Fremond dan F. Maceri. 2005. Mechanical Modeling and Computational Issues in Civil Engineering.
Lecture Notes in Applied and Computational Mechanics. Springer