Top Banner
Indah Hanaco
177

Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

Aug 17, 2015

Download

Education

isa jatinegara
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Indah Hanaco

Page 2: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Bukankah suatu kebaikan ketika kita menghargai hasil jerih payah orang lain?

Bukankah kita ingin melihat bangsa ini besar, jujur, dan tidak korup?

Terima kasih untuk tidak melakukan tindakan pembajakan dan penyebarluasan materi ini tanpa izin tertulis dari penulispro.com

Page 3: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.comwww.penulispro.com

iii

Prakata

Banyak orang yang ingin menulis novel, namun sering tidak mampu

diwujudkan dengan berbagai alasan. Mulai dari merasa tidak mampu

hingga tidak sabar menyelesaikan tulisan. Jika Anda punya keinginan

besar untuk menjadi seorang penulis, mengapa tidak berusaha

mewujudkannya?

E-book ini saya harap bisa memberi sedikit pencerahan. Isinya

berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam menuntaskan beberapa

novel. Percayalah, tidak ada yang terlalu sulit untuk diwujudkan jika

memang Anda berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Kerja keras

itu dekat sekali dengan keajaiban, itu prinsip saya. Dan Anda akan melihat

buktinya jika tidak mudah putus asa.

Jadi, selamat membaca dan meraih mimpi menjadi seorang penulis

fiksi!

Page 4: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.comwww.penulispro.com

iv

Daftar Isi

Prakata iii

Daftar Isi iv

Bab 1 Serba-Serbi Fiksi 1

A. Apa Itu Fiksi? 3

B. Jenis-Jenis Fiksi 4

C. Aneka Genre Dalam Fiksi 8

D. Penulis dan Karya Fiksi Populer 17

Bab 2 Bakat Versus Latihan 26

A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar 27

B. Apa Guna Latihan? 32

Bab 3 Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 34

A. Membaca, Membaca, Membaca 35

B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis” 37

C. Disiplin dan Konsistensi 40

D. Sabar 42

E. Tidak Mudah Putus Asa 45

F. Selalu Berpikir “Out of the Box” 49

G. Memilih Waktu untuk Menulis 51

H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita 53

I. Temukan Gaya Orisinal 56

Page 5: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.comwww.penulispro.com

v

J. Kreatif Memilih Kata 58

K. Tidak Pernah Takut 60

L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Bagus 62

Bab 4 Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 75

A. Menggali Ide 77

B. Menyiapkan Karakter 85

C. Bermain-Main dengan Seting 92

D. Membuat Sinopsis 95

E. Mulai Merangkai Kata 97

F. Masa Pengendapan 103

G. Edit dan Sempurnakan 105

Bab 5 Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 108

A. Kenali Selera Penerbit Terlbih Dahulu 109

B. Kirim Sesuai Ketentuan 113

C. Menunggu dan Tetap Menulis 117

D. Saat yang Tepat untuk Menanyakan

Kabar Naskah 119

E. Ditolak atau Diterima? 123

Bab 6 Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 127

A. Jangan Lupa Promosi 129

B. Pertahankan Eksistensi 131

C. Royalti 133

Page 6: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.comwww.penulispro.com

vi

Bab 7 Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 137

A. Hidup Kadang Lebih Aneh dari Sinetron 139

B. Keunikan adalah Amunisi Terbaik 141

C. Referensi Tak Harus dari Bacaan 145

D. Membangun Cerita yang Proporsional 149

E. Writer’s Block? AH, Itu Sih Cemen! 150

F. Menundukkan Mood 154

Penutup 157Bonus Cerpen 158Tentang Penulis 171

Page 7: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 1

www.penulispro.com

Serba-SerbiFiksi

Bab 1

Page 8: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

2 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Penulis adalah profesi yang belakangan ini terdengar begitu seksi dan

menjanjikan. Banyak orang yang ingin menjadi penulis fiksi dewasa ini.

Kalau tidak percaya, coba saja cek di berbagai jejaring sosial. Banyak

sekali grup-grup kepenulisan yang sengaja didirikan. Tujuannya antara

lain memberi pemahaman yang tepat kepada para anggota bagaimana

caranya menulis fiksi.

Saya sendiri baru menghasilkan

beberapa buah karya fiksi. Jumlahnya

masih sedikit, bisa dihitung dengan

jari. Namun saya memberanikan

diri membuat tulisan ini. Mengapa?

Bukan karena sok tahu, loh! Bukan

juga karena merasa sudah hebat.

Sama sekali bukan itu alasannya.

Saya merangkai kata di sini dengan

harapan bisa membagi sedikit saja

pengetahuan dan pengalaman yang

saya miliki. Sehingga―semoga saja

bisa bermanfaat bagi orang lain, yaitu

pembaca.

Jika kita pergi ke toko buku, rak yang memajang buku-buku fiksi

cenderung lebih banyak dibanding buku lainnya. Hal itu memberi indikasi

bahwa fiksi merupakan bentuk tulisan yang banyak peminatnya. Istilahnya,

fiksi itu nggak ada matinya. Terus berkembang sekaligus digilai.

Gambar 1.1Mendua adalah novel perdana saya yang diterbitkan oleh Gagas Media

tahun 2010.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Page 9: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 3

www.penulispro.com

Fiksi memang selalu menawan. Karena fiksi membawa pembacanya

mengarungi luasnya imajinasi. Dan itu bisa menjadi “perjalanan” yang

sangat spesial. Efek satu buku terhadap seseorang mungkin tidak

akan sama dengan orang lain. Namun akan tetap memberi jejak yang

istimewa.

A. Apa Itu Fiksi?

Secara umum fiksi diartikan sebagai sebuah karya yang didasarkan pada

imajinasi penulisnya. Jadi, di sini penulis benar-benar bebas membuat

tulisan sesuai dengan kemauannya sendiri. Namun tentu saja harus

berpijak pada banyak realita sehingga pembaca tidak merasa tulisan

yang dibacanya aneh. Tidak boleh keluar dari logika dan terjadi tanpa

penjelasan.

Ada kalanya fiksi juga dipetik dari pengalaman nyata sehingga

tidak murni fiktif. Supaya lebih menarik, penulis pun biasanya akan

“mendandaninya” dengan berbagai bumbu sehingga menjadi lebih

menawan.

Oh ya, ada yang berpendapat keliru dalam membedakan fiksi dan

nonfiksi. Fiksi cenderung dianggap ditulis dengan bahasa yang ringan

sementara nonfiksi sebaliknya. Padahal, tidak ada korelasi antara

keduanya.

Fiksi bisa saja ditulis dengan bahasa yang sesuai dengan EYD. Tersusun

dalam kalimat yang rapi dan baku. Sementara nonfiksi sebaliknya. Itu

wajar-wajar saja. Tidak ada aturan kaku yang mengharuskan penggunaan

gaya bahasa tertentu. Semua terserah kepada penulisnya.

Page 10: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

4 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Menulis fiksi memang mengasyikkan. Salah satunya karena penulis diberi

kebebasan untuk berimajinasi. Tidak ada yang melarang Anda untuk

menciptakan karakter tertentu. Tidak juga ada yang kuasa menghalangi

Anda karena penulislah yang menjadi sutradara untuk kisahnya. Bebas

campur tangan dari pihak lain kecuali sedang menulis naskah duet atau

diminta melakukan revisi oleh editor. Namun, meski kebebasan di tangan

kita begitu luar biasa, bukan berarti kita bisa berlaku seenaknya. Kita

tetap harus memastikan bahwa cerita fiksi kita sangat masuk akal.

Intinya, halal saja untuk berimajinasi. Akan tetapi, seliar apapun tetap

harus patuh pada akal sehat. Jadi, tidak membuat kita semena-mena

memelintir nasib tokoh-tokoh kita. Karena hukum sebab dan akibat itu

berlaku, loh. Apa pun yang terjadi, pasti ada alasan yang melatarinya.

Fiksi sendiri tidak melulu berdasarkan bangunan imajinasi penulisnya.

Ada juga yang mendasarkan ceritanya pada analisa ilmiah. Apapun

pilihan penulisnya, harus memenuhi kebenaran yang logis.

Untuk lebih jelasnya, kita akan jelaskan di bagian selanjutnya. Jadi,

jangan berhenti membaca di halaman ini, ya?

B. Jenis-Jenis Fiksi

Anda pasti hapal tulisan apa saja yang termasuk dalam genre fiksi. Karena

memang fiksi sangat diminati. Tapi, ada baiknya kita ulas lagi sekilas

seputar topik ini. Ada puisi, prosa, cerpen, novella atau novelet, novel,

serta skenario. Masalah seputar ini kadang masih diperdebatkan. Karena

ada yang menganggap kalau puisi atau prosa tidak perlu dibedakan,

misalnya. Demikian juga sebaliknya.

Page 11: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 5

www.penulispro.com

Tapi memang bila menyebut kata “fiksi”, kita cenderung melekatkannya

pada cerpen dan novel. Mungkin karena dua jenis tulisan ini sangat populer

di masyarakat. Cerpen nyaris selalu tersedia di media cetak. Mulai dari

surat kabar, tabloid, hingga majalah. Sementara novel bertebaran di toko

buku.

Apa pembeda utama keduanya?

Sudah pasti terletak pada panjangnya. Sebuah cerpen biasanya

ditulis sepanjang 6 hingga 10 halaman A4. Tentunya dengan spasi normal

yaitu 1,5 dan huruf Times New Roman 12. Ada beberapa media yang

mensyaratkan sedikit berbeda. Mulai dari font dan ukurannya, hingga

spasi.

Demikian juga dengan novel. Tiap penerbit memiliki kriteria tersendiri

dalam menentukan persyaratan teknis dalam naskah yang akan

diterbitkan. Jadi Anda harus mencermati penerbit yang disasar jika ingin

mengirimkan naskah ke sana. Mulai dari genre novel hingga aturan

teknisnya.

Pembeda lain cerpen dan novel adalah medianya. Jika ingin cerpen

Anda dimuat di media, maka naskah harus dikirim ke media yang

menyediakan rubrik cerpen. Sementara novel sedikit berbeda. Naskah

novel harus dikirimkan kepada penerbit yang banyak bertebaran di

Indonesia. Jika kelak novel Anda diterbitkan, akan menjadi sebuah buku

yang pasti akan sangat dibanggakan oleh penulisnya. Tidak perlu berbagi

halaman dengan tulisan lain. Istimewa, bukan?

Page 12: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

6 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Dalam menulis fiksi, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi oleh penulis.

Unsur-unsur itu dikenal dengan nama unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur

intrinsik merupakan unsur-unsur yang secara langsung membangun

sebuah karya. Cara mengenalinya sangat mudah karena unsur intrinsik

ini akan segera kita jumpai tatkala sedang membaca sebuah karya fiksi.

Unsur-unsur intrinsik ini antara lain :

• Tema

• Alur

• Penokohan

• Seting

• Sudut pandang

Semua unsur di atas dapat Anda temukan ketika membaca sebuah

karya fiksi. Tanpa hal-hal di atas, tulisan tersebut tidaklah disebut fiksi.

Sebagai contoh, ada alur di setiap tulisan fiksi. Ada beberapa pilihan alur,

penulis dibebaskan untuk memilih yang dirasanya paling nyaman.

Ada yang memilih alur maju, mundur, serta gabungan keduanya.

Hal tersebut sah-sah saja. Karena memang kadang ada bagian yang

mengharuskan penulis untuk melihat peristiwa yang telah lalu atau

flashback.

Novel-novel yang saya tulis menggunakan alur campuran. Novel

berjudul “Jungkir Balik Dunia Mel” misalnya, mengadopsi alur yang

tidak biasa. Mengapa tidak biasa? Karena saya menyusun tiap bab

dengan acak. Jika selama ini novel dibuka dengan bab satu, maka saya

membukanya dengan bab 4.

Page 13: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 7

www.penulispro.com

Bingung?

Novel ini memang merupakan

persembahan istimewa dari saya

untuk para pembaca setia. Novel

“Jungkir Balik Dunia Mel” ini bisa

dibaca dengan dua cara : berdasarkan

halaman atau berdasarkan urutan

bab. Semuanya sama-sama seru dan

memberi efek yang (mungkin) sedikit

berbeda.

Bila novel ini dibuka dengan bab 4,

selanjutnya berturut-turut diisi dengan

bab 1, 6, 7, 9, 2, dan seterusnya.

Kalaupun dibaca berdasarkan urutan

halaman, tidak akan membingungkan. Apalagi jika pembaca lebih suka

membaca berdasarkan urutan bab. Sampai detik ini reaksi pembaca

cukup positif. Umumnya merasa cara menulis seperti itu cukup unik dan

tidak biasa.

Jadi, penulis dipersilakan memilih sendiri bagaimana caranya

menyampaikan cerita. Begitu juga dengan sudut pandang. Tidak ada

yang melarang Anda untuk menyajikan beberapa sudut pandang berbeda

dalam sebuah cerita. Tapi mungkin ini lebih nyaman jika disajikan dalam

novel. Karena halaman cerpen yang sangat terbatas membuat penulis

agak sulit bereksplorasi.

Gambar 1.2Novel “Jungkir Balik Dunia Mel” yang

tidak biasa.

Sumber: Dokumentasi pribadi

Page 14: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

8 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Setting, tema, serta penokohan pun menjadi kebebasan penulis.

(Terkecuali penulis sedang mengerjakan naskah pesanan dari penerbit

yang menginginkan cerita tertentu). Ramuan apapun yang Anda pilih, itu

merupakan kekuasaan penulis. Selama proses penyelesaian naskah,

tidak ada yang berhak memenjara imajinasi Anda. Lain halnya ketika

naskah sudah tiba di meja redaksi dan ada banyak masukan untuk

membuat beberapa perubahan. Itu contohnya.

Nah, selain unsur intrinsik juga ada unsur ekstrinsik. Unsur-unsur ini

adalah unsur yang berada di luar karya namun secara tidak langsung

memiliki pengaruh terhadap tulisan seseorang. Antara lain :

• Sikap, pandangan hidup, atau atau keyakinan penulis.

• Kondisi sosial ketika sebuah karya dibuat

• Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Rasanya penjelasan tentang jenis-jenis fiksi sudah cukup, ya?

Masyarakat awam pun dengan mudah bisa membedakannya. Karena

secara fisik sudah terlihat apa saja membuat satu jenis berbeda dengan

yang lainnya. Uraian di atas tidak perlu dihapal, itu hanya paparan dari

segi teori belaka. Nah, selanjutnya kita akan lebih fokus pada novel,

sesuai dengan judul e-book ini.

C. Aneka Genre dalam Fiksi

Bicara tentang fiksi tentu tidak bisa dilepaskan dari genre yang dianut.

Ada banyak genre di dunia fiksi, yang dipilih oleh penulisnya karena

berbagai pertimbangan. Ada penulis yang mengkhususkan diri menulis di

satu genre saja. Sementara ada pula yang menjajal banyak genre.

Page 15: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 9

www.penulispro.com

Setiap genre memiliki penikmatnya masing-masing. Seseorang bisa saja

tertarik pada buku-buku beragam genre, tak hanya terpatok pada satu

jenis tertentu belaka. Selera seseorang tentu berperan besar.

Beberapa genre dalam dunia fiksi antara lain :

• Romance

Sesuai dengan namanya, genre ini menitik beratkan pada kisah

cinta. Untuk novel-novel yang berasal dari luar negeri, genre ini diselipi

dengan aneka bumbu berbau seks yang cukup kental. Untungnya bagi

penulis-penulis dalam negeri, novel roman bisa diramu sedemikian

rupa tanpa harus melibatkan kontak fisik yang (mungkin) berlebihan.

Dapat dikatakan kalau novel bergenre roman adalah jenis bacaan

yang abadi. Artinya tidak terpengaruh pada tren yang sedang berlaku

di dunia perbukuan. Novel roman mempunyai tempat yang istimewa,

tidak pernah kehilangan penggemar selama ini.

Novel-novel karya Ilana Tan tentu saja memenuhi syarat untuk

disebut sebagai novel romance. Saya sendiri menulis beberapa novel

di genre ini, misalnya saja Mendua (GagasMedia, 2010) dan Cinta

Tanpa Jeda (Bukune, 2012)

• Komedi

Novel jenis komedi tentu akan membuat pembacanya terhibur

dengan rangkaian kalimat yang mengocok perut. Novel kategori

ini cukup diminati karena temanya yang ringan dan tidak membuat

Page 16: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

10 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

kepala berdenyut. Pembaca tidak perlu memeras otak untuk mengerti

buku yang dibacanya.

Di tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Hilman Hariwijaya

adalah nama yang sangat populer. Novel-novelnya dengan nama

tokoh bernama Lupus digilai anak muda. Saking populernya, Lupus

pun diangkat ke layar lebar dan melambungkan nama almarhum

Ryan Hidayat.

• Sci-fi

Sci-fi merupakan singkatan dari science fiction. Dari nama itu

dapat ditebak kan isi novel-novel yang mengusung genre ini? Tidak

akan jauh-jauh dari dunia sains dan teknologi.

Sci-fi mengajak pembacanya mengarungi dunia ajaib yang menarik

dan mungkin selama ini tidak pernah terbayangkan. Sains memberi

banyak sekali kejutan dan “keajaiban” yang tak terduga. Novel sci-fi

yang beredar di Indonesia umumnya merupakan terjemahan. Penulis

lokal belum banyak yang merambah genre ini. Entah apa alasannya.

Nama-nama tenar seperti Jules Verne atau Michael Crichton

merupakan penulis yang banyak menulis novel genre ini. karya-karya

menonjol di lini ini pun banyak juga yang dijadikan film.

• Horor

Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat

bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.

Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,

Page 17: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 11

www.penulispro.com

Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat

bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.

Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,

misalnya. Novel tipe ini banyak yang bermain di bagian psikologis.

Jadi, ada banyak tema yang bisa diangkat. Intinya, membuat pembaca

“ketakutan”.

Siapa yang bisa mengabaikan

nama Stephen King? Puluhan buku

yang ditulisnya adalah bergenre

horor. Banyak di antaranya yang

sudah diangkat ke layar lebar dan

sukses di pasaran.

Kalau di film, buah karya M

Night Shyamalan adalah contoh yang

sempurna untuk menggambarkan

kisah horor. Namun Shyamalan tidak

memilih adegan penuh darah atau

teriakan menakutkan. Akan tetapi

dia memainkan sisi psikologis dari

penonton. Contohnya di film The Sixth

Sense yang dibintangi oleh aktor laga

Bruce Willis dan Haley Joel Osment.

Oh ya, agak melenceng dari topik. Ada kisah menarik dibalik

pribadi Shyamalan yang pernah ditayangkan oleh sebuah televisi

luar negeri. Ceritanya, sebuah stasiun televisi bergengsi meminta

Gambar 1.3M. Night Shyamalan, sutradara

berdarah India yang piawai membesut film horor cerdas.

Sumber: imstars.aufeminin.com

Page 18: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

12 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

izin untuk mewawancarai sang sutradara. Mereka ingin menampilkan

profil Shyamalan dalam sebuah film dokumenter. Singkatnya, izin pun

didapat.

Dari berbagai hasil investigasi kemudian diketahui kalau sosok

sutradara pendiam ini agak misterius. Diketahui pula ketika kecil dia

sempat tenggelam beberapa menit di sebuah danau yang terletak di

dekat rumahnya. Sebelumnya, ada anak lelaki lain yang mengalami

peristiwa serupa di tempat yang sama pula. Konon, sejak itu Shyamalan

mengalami perubahan.

Nah, dari berbagai penelusuran ke masa lalunya yang tertutup,

kru berita mengambil kesimpulan kalau Shyamalan memiliki indera

ke-enam setelah “kembali dari kematian”. Bahkan dia dianggap bisa

berbicara dengan orang yang sudah wafat, anak yang tenggelam itu.

Shyamalan akhirnya menolak melanjutkan wawancara dan

mengusir kru dari tempat dia membuat film. Bahkan bintang-bintangnya

yang tadinya sudah setuju untuk melakukan wawancara, mendadak

membatalkan persetujuan mereka. Namun hal itu tidak bisa membuat

orang berhenti berpikir bahwa dia memang punya “kelebihan”. Film-

film yang ditanganinya umumnya memang membahas tentang hal

tersebut. Gelap dan membuat merinding.

• Misteri

Umumnya novel misteri merujuk pada cerita ala detektif. Di mana

ada misteri yang membingungkan dan baru terungkap di akhir cerita.

Di tiap bagian ada clue yang tampak sepele namun menjadi petunjuk

Page 19: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 13

www.penulispro.com

bagi pembaca. Dan memang banyak sekali novel detektif yang

membuat penasaran.

Bicara tentang novel detektif, berarti bicara tentang Sir Arthur

Conan Doyle dan Agatha Christie. Keduanya menghasilkan tokoh-

tokoh detektif terhebat sepanjang masa. Doyle dengan tokoh

fenomenal bernama Sherlock Holmes. Sementara Christie dengan

Hercule Poirot dan Miss Marple.

Saya agak tertarik membahas kedua penulis hebat ini. Agatha

Christie sepertinya tidak setuju dengan cara Sherlock Holmes

menyelidiki kejahatan. Holmes biasa datang ke TKP dan juga

melakukan penyelidikan dari aspek psikologis. Hal berbeda diterapkan

oleh Poirot.

Detektif fiktif yang berasal dari Belgia ini memilih untuk

memanfaatkan otaknya yang biasa disebutnya dengan “sel-sel kelabu”.

Poirot tidak selalu datang untuk melihat TKP karena dirasanya tidak

perlu. Aspek psikologis korban dan lingkungannya yang menjadi titik

berat dari penelitian Poirot. Poirot bahkan terang-terangan menertawai

sahabatnya yang merasa perlu menyelidiki TKP.

Bukannya ingin membantah pendapat penulis hebat, tapi memang

saya lebih setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh Sherlock

Holmes. Belakangan ini kan ada banyak sekali tontonan yang

menyajikan kisah detektif. Sebut saja Criminal Minds, Castle, Bones,

atau CSI.

Page 20: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

14 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Dari beberapa serial top di atas, penonton menyadari satu hal.

Nyaris mustahil bisa memecahkan sebuah misteri jika tidak datang

ke TKP. Para petugas di CSI bahkan menghabiskan banyak rol film

untuk memotret semua yang ada di TKP sebagai bahan penyelidikan.

Bahkan sering terjadi benda-benda sepele yang sepertinya tidak

penting justru membantu memecahkan kejahatan. Belum lagi

laboratorium yang dimanfaatkan sedemikian rupa untuk mengolah

hasil penyelidikan. Mereka tidak pernah menolak datang ke TKP dan

hanya memecahkan misteri dari ruang kerja. Dari sini kita bisa melihat

kesamaan ide dengan Sherlock Holmes, kan?

Sejak dulu, Holmes selalu ditempatkan sebagai detektif nomor

satu di dunia. Bahkan kisahnya sudah diangkat ke layar lebar dan

layar gelas. Versi layar lebarnya dibintangi oleh Robert Downey Jr.

yang secara fisik jauh berbeda dengan penggambaran Sir Arthur

Conan Doyle. Sementara serial televisinya –menurut saya- jauh lebih

menarik. Benedict Cumberbatch sangat pas memainkan tokoh ini.

Di tangannya, semua kesinisan, kejeniusan, dan ketidakpedulian

Holmes digambarkan dengan sangat sempurna.

• Sejarah

Anda pasti sudah bisa menebak isi dari genre ini, kan? Tentu saja

novel yang ditulis berdasarkan sejarah yang memang terjadi. Tentunya

butuh riset dan penelitian yang mendalam agar tidak salah menuliskan

peristiwa apa yang sebenarnya terjadi. Karena bisa menimbulkan

perang opini atau protes hebat jika yang ditulis dianggap tidak sesuai

kenyataan.

Page 21: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 15

www.penulispro.com

Menulis novel sejarah tidaklah mudah. Dan sudah pasti memakan

waktu yang panjang. Jadi memang harus angkat topi untuk para

penulis yang sudah memiliki keberanian menulis novel sejarah.

Contoh novel sejarah misalnya Gajah Mada. Penulisnya tentu

harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan berbagai informasi

tentang patih terbesar dari kerajaan Majapahit itu.

• Petualangan

Novel betema petualangan tidak selalu berhubungan dengan

perjalanan (travel). Melainkan seputar pengalaman hebat yang

mempengaruhi kehidupan tokoh-tokoh utamanya. Menyebut novel

petualangan tidak lengkap tanpa membahas buah karya Enid Blyton.

Penulis asal Inggris ini piawai dengan buku-bukunya yang menyasar

pembaca cilik dan remaja. Berkisah tentang berbagai petualangan yang

menarik. Contohnya adalah novel-novel Lima Sekawan.

Tokoh utamanya adalah empat orang saudara sepupu dengan satu

ekor anjing. Mereka bertualang untuk memecahkan kejahatan atau misteri.

Perjalanan mereka sungguh mengasyikkan dan membuat pembaca turut

terhanyut. Apalagi penggambaran akan pedesaan Inggris yang menjadi

setting cerita, sangat memikat.

Nah, sudah jelas kalau genre fiksi itu ada cukup banyak. Anda bisa

menambahkannya dengan beberapa genre lainnya yang luput dituliskan

di sini. Karena pada dasarnya ada cukup banyak genre yang datang

Page 22: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

16 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

dari pemikiran para ahli fiksi. Satu dan yang lainnya kadang berbeda

pendapat.

Selain masalah genre, ada juga pembagian novel berdasarkan

kategori usia pembaca. Yaitu :

• Buku anak

• Pra remaja (pre-teens)

• Remaja (teenlit)

• Dewasa muda (young adult)

• Dewasa

Tentu ada rambu-rambu di tiap kategori usia. Misalnya saja di

buku untuk usia pra remaja, kurang pas jika membahas tentang cinta,

kan? Dalam hal ini tentu saja cinta terhadap lawan jenis. Intinya, cerita

disesuaikan dengan tingkatan usia. Lihat saja sekeliling kita, problema

itulah yang diangkat.

“Tulislah novel yang paling membuat Anda merasa bahagia. Mulai dari

genre hingga kategori usia. Karena bahagia itu membuat kita nyaman

untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat

di dalam diri kita.

Page 23: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 17

www.penulispro.com

Sekadar saran, tulislah novel yang paling membuat Anda merasa

bahagia. Mulai dari genre hingga kategori usia. Karena bahagia itu

membuat kita nyaman untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan

mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat di dalam diri kita.

Tangan pun mengetik nyaris tanpa henti.

Intinya sama saja dengan pekerjaan lainnya. Segala yang diminati selalu

memberi gairah yang besar untuk kita. Jadi, jangan lupa bertanya pada

diri sendiri, mana yang paling ingin Anda tulis.

D. Penulis dan Karya Fiksi Populer

Dulu mungkin pekerjaan sebagai penulis akan dianggap tidak menjanjikan.

Sekarang? banyak orang yang menangguk kesuksesan material setelah

menulis karya yang fenomenal dan meledak di pasaran.

Sebut saja Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling. Sebelum

menulis Harry Potter, Rowling sedang terlilit masalah finansial yang

serius. Novel perdananya bahkan sempat ditolak beberapa kali. Dan

begitu diterbitkan, novel ini pun mengguncang dunia! Hingga kemudian

Harry Potter diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film terlaris

sepanjang masa. Singkatnya, J.K. Rowling pun menjelma menjadi salah

satu wanita terkaya di dunia berkat novel ini.

Kisah senada dialami oleh Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi

meledak luar biasa dan mencatat angka penjualan mencengangkan.

Laskar Pelangi sendiri merupakan buku pertama dari 4 seri. Laskar

Pelangi kemudian difilmkan dan lagi-lagi mencatat angka yang fantastis.

Page 24: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

18 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Laskar Pelangi ditonton lebih dari 4 juta orang! Sehingga tidak heran

kalau film dan bukunya begitu populer.

Memang, menulis novel tidak menjamin akan laku keras. apalagi ada

banyak sekali pesaing dengan penerbit yang jumlahnya pun tidak sedikit.

Menerbitkan novel di penerbit besar tidak berarti akan selalu berimbas

pada tingginya angka penjualan. Di lain pihak, menerbitkan novel melalui

penerbit kecil tidak menjamin bahwa angka penjualannya jeblok. Tidak

selalu seperti itu.

Resep kesuksesan komersil sebuah karya fiksi tidak ada. Novel yang bagus belum tentu laku. Sementara banyak karya-karya kacangan yang laris manis. Faktor penentu

bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi, tidak perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan meledak. Karena tidak ada yang bisa memastikan hal tersebut. Pasar selamanya akan sulit untuk ditebak.

Resep kesuksesan komersil sebuah karya fiksi tidak ada. Novel yang

bagus belum tentu laku. Sementara banyak karya-karya kacangan yang

laris manis. Faktor penentu bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi,

tidak perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan meledak.

Karena tidak ada yang bisa memastikan hal tersebut. Pasar selamanya

akan sulit untuk ditebak.

Bicara tentang kesuksesan finansial, tahukah Anda buku apa saja yang

menjadi buku terlaris di dunia? Berikut ini beberapa judul buku yang

Page 25: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 19

www.penulispro.com

berhasil mencaat angka penjualan yang sangat fantastis dan layak

menyandang predikat sebagai buku terlaris dunia.

• HarryPotter

Novel dengan tokoh utama seperti judulnya ini terdiri atas tujuh

buah buku. Semuanya mencatat angka penjualan yang fantastis.

Wajar saja kalau novel ini ditasbihkan sebagai novel terlaris di dunia.

Semuanya sudah diterjemahkan ke lebih dari 63 bahasa.

Petualangan Harry Potter, Hermione Granger, serta Ron Weasley

merupakan jalinan peristiwa tidak terduga dan penuh kejutan. Melihat

aksi ketiganya benar-benar mengasyikkan.

Gambar 1.4Harry Potter adalah ikon dunia

sihir yang paling populer di dunia.

Sumber: www.images1.wikia nocookie.net

Page 26: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

20 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• TheLordofTheRing

Buku ini merupakan buah karya dari J.R.R. Tolkien yang terdiri

atas 3 jilid. Yaitu The Fellowship of The Ring, The Two Towers, serta

The Return of The King. Buku ini dianggap sebagai salah satu karya

sastra terbaik yang dihasilkan sepanjang masa. Novel ini pula yang

dijadikan rujukan oleh beberapa novel bergenre fantasi lainnya yang

terbit kemudian. Salah satunya adalah Harry Potter.

Seperti halnya novel-novel populer lainnya, The Lord of The

Ring sudah diterjemahkan kedalam puluhan bahasa di dunia. Filmnya

pun berhasil memukau jutaan pasang mata sehingga mengantar

trilogi ini menjadi salah satu film terlaris sepanjang sejarah.

Disutradarai Peter Jackson, trilogi karya J.R.R. Tolkien ini memang

sangat mempesona. Menjadi film kolosal yang sangat megah dengan

gambar-gambar yang mencengangkan. Karakter Frodo, Gandalf,

dan Aragorn adalah beberapa tokoh yang paling dikenang. Di film

ini, Orlando Bloom memerankan karakter Legolas yang menawan.

Menurut saya, di sinilah Orlando Bloom tampil dengan fisik paling

menawan. Bahkan dibanding aslinya.

• ATaleofTwoCities

Novel ini merupakan karya gemilang dari Charles Dickens.

Berhasil terjual hingga ratusan ribu kopi, novel ini menempati tempat

yang istimewa di deretan novel-novel yang paling laku.

Page 27: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 21

www.penulispro.com

Mengambil setting di dua kota Eropa yang paling menawan, Paris

dan London. Berlatar pada peristiwa besar yang mengubah benua

itu, terutama Prancis. Peristiwa itu adalah Revolusi Prancis.

• ToKillaMockingbird

Novel ini merupakan buah pena dari Harper Lee. Belakangan

karya luar biasa ini dinobatkan sebagai salah satu buku yang harus

dibaca sebelum mati. Wah, bisa dibayangkan betapa istimewanya,

kan?

Buku ini sepertinya memang ditakdirkan untuk mendapatkan

kejayaan yang luar biasa. Banyak sekali penghargaan yang berhasil

diraih. Yang paling bergengsi tentu saja Pulitzer untuk kategori fiksi

di tahun 1961. Di tahun 1999, novel ini kembali meraih penghargaan

sebagai “Best Novel of the Century”.

Salah satu keistimewaan novel ini adalah bahasa yang digunakan

oleh pengarangnya. To Kill a Mockingbird dibalut kata-kata yang

hangat, meski isi di dalamnya sendiri bukan hal-hal sederhana.

• TheDaVinciCode

The Da Vinci Code adalah karya gemilang dari Dan Brown yang

mengantarnya memuncaki popularitas. Memang isinya menjadi

perdebatan yang sangat panjang, namun tidak menyurutkan minat

orang untuk membacanya. Kontroversi yang muncul malah menjadi

Page 28: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

22 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

semacam pendorong sehingga orang berbondong-bondong

membelinya. Mengapa bisa demikian? Karena tidak ada yang lebih

hebat dari rasa penasaran, kan?

The Da Vinci Code bahkan sudah difilmkan dengan bintang

utamanya Tom Hanks. Ceritanya mungkin sedikit rumit sehingga

membutuhkan konsentrasi penuh saat membaca dan menonton

filmnya. Pengekornya pun tidak sedikit, namun seorang pionir selalu

di depan, kan?

Nah, buku-buku di atas merupakan produk yang laris di seluruh

dunia. Indikasinya adalah terjual hingga ratusan juga eksemplar dan

diterjemahkan ke berbagai bahasa dari seluruh penjuru dunia.

Lalu, bagaimana dengan novel di tanah air? Indonesia juga memiliki

beberapa penulis top yang mendapat royalti dalam jumlah luar biasa. Itu

karena hasil karya mereka laris manis dan dicari para pembaca. Ingin

tahu siapa saja mereka serta buku fenomenal yang mereka tulis? Anda

pasti sudah familiar dengan nama mereka.

1. AndreaHirata

Siapa yang tak kenal nama ini? Bagi pencinta novel, Andrea Hirata

adalah penulis yang menempati posisi istimewa. Itulah sebabnya

tetralogi Laskar Pelangi miliknya sukses membius para pembaca.

Novek-novelnya membuat Anda tertawa dan menangis tanpa gengsi.

Hingga saat ini, Laskar Pelangi telah diterbitkan di lebih dari 20

negara.

Page 29: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 23

www.penulispro.com

Laskar Pelangi menempatkan Andrea Hirata sebagai penulis

paling top di republik ini. Dan tentunya dengan jumlah penghasilan

yang mencengangkan. Dua dari empat kisah pada buku tetralogi

Laskar Pelangi telah diangkat di layar kaca. Dan keduanya pun

mencatatkan prestasi yang luar biasa, ditonton oleh jutaan pasang

mata yang berbondong-bondong datang ke bioskop.

Lepas dari Laskar Pelangi, Andrea Hirata menulis novel lainnya.

Dan sepertinya pembaca masih menaruh minat besar terhadap

karya-karyanya. Buktinya, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas pun

mampu meraih predikat sebagai novel laris. Meski belum melampaui

pencapaian Laskar Pelangi.

2. HabiburrahmanElShirazy

Nama yang satu ini identik dengan novel laris “Ayat-Ayat Cinta”

yang kemudian diangkat ke layar lebar. Istimewanya, penulis yang

satu ini tidak hanya berprofesi sebagai penulis. Namun juga menjadi

dai dan sutradara.

Tak hanya Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman El Shirazy pun

menulis beberapa novel yang semuanya menjadi best seller. Ada

yang kemudian diangkat ke layar lebar mengikuti jejak Ayat-Ayat

Cinta. Sebut saja judul Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mighrab

Cinta. Buku-bukunya yang laris manis diyakini memberi royalti hingga

mencapai miliaran rupiah kepada sang penulis.

Page 30: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

24 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

3. DewiLestari

Dulu, masyarakat lebih mengenal

Dewi Lestari sebagai penyanyi

bersuara indah bersama Rida dan Sita.

Trio ini cukup sukses di blantika musik

Indonesia. Album pertama kelompok

vokal yang juga dikenal dengan nama

RSD ini pun terbilang sukses. “Antara

Kita” diangkat sebagai judul album

untuk memperkenalkan ketiga penyanyi

muda ini.

Penggemar Dewi pun terpana ketika di suatu ketika perempuan ini

meluncurkan novel berjudul “Supernova” yang meledak di pasaran.

Novel yang banyak mengangkat istilah sains ini pun mengantar Dewi

Lestari ke posisi yang berbeda. Dia pun mulai dikenal dengan nama

Dee. Yang terbaru, novel Dewi yang berjudul Perahu Kertas diangkat

ke layar kaca dan banyak digemari.

4. RadityaDika

Menyebut nama Raditya Dika tentu tidak bisa lepas dari “Kambing

Jantan”. Raditya Dika memulai kariernya dengan menulis di blog.

Hingga kemudian tulisannya dibukukan dengan judul Kambing

Jantan.

Gambar 1.5Dewi Lestari dan novel perdanya,

Supernova.

Sumber: www. kumpulanfoto.net

Page 31: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Serba-serbi Fiksi 25

www.penulispro.com

Tulisan-tulisan Raditya Dika selalu diminati pembaca. Gaya

bahasanya yang ringan dan cair membuat pembaca tertawa tanpa

henti selama membaca tulisannya. Tulisannya dianggap menjadi

genre baru di ranah komedi. Kini, masyarakat tidak hanya mengenal

Raditya Dika sebagai penulis. Dia juga tampil di televisi dan menjadi

bintang iklan.

5. MiraW.

Novel-novel bertema cinta mengingatkan pembaca pada Mira W.

Beliau sudah berkarya selama puluhan tahun dengan novel-novel

laris. Nama Mira W. menjadi jaminan untuk kisah fiksi roman. Karya-

karyanya sudah diangkat ke layar lebar atau layar kaca.

Yang patut diacungi jempol dari Mira W. adalah bahwa beliau

masih tetap menyempatkan diri mengaplikasikan ilmunya sebagai

dokter. Jadi, selain sebagai novelis produktif yang menghasilkan

karya-karya best seller, Mira W. juga masih aktif mengobati pasien.

Karena itu, tidak heran kalau umumnya buku-bukunya mengangkat

kisah cinta tokoh utama yang berprofesi sebagai dokter.

Page 32: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

26 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Bakat Vs Latihan

Bab 2

Page 33: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Bakat Vs Latihan 27

www.penulispro.com

Apakah Anda sering mendengar pernyataan “1% bakat, 99% latihan”?

Umumnya banyak yang berpendapat bahwa hasil yang gemilang bisa

dicapai dengan latihan yang luar biasa keras.

Thomas Alva Edison sudah membuktikan itu. Meski hanya bersekolah

sebentar dan dianggap sebagai anak yang bodoh, Edison membuktikan

sebaliknya. Pihak sekolah dan gurunya boleh saja mengeluarkan Edison

dari sekolah. Ayahnya boleh saja memukulnya sehingga menyebabkan

ketulian. Namun Edison terlahir dengan anugerah yang besar : sikap

pantang menyerah.

Hingga dunia mengenalnya menjadi salahs atu penemu terbesar yang

pernah ada. Edison tidak pernah mengeluhkan dunianya yang sepi akibat

pendengaran yang terganggu. Bahkan menurutnya, ketulian malah lebih

membantunya. Gramofon atau bohlam adalah hasil buah pemikiran dan

percobaannya tanpa henti. Edison bahkan berhasil menciptakan telepon,

hanya saja dia kalah cepat dari Alexander Graham Bell.

Namun (menurut pendapat pribadi saya), bakat mendapat tempat

yang istimewa dalam dunia tulis-menulis. Terutama dunia fiksi. Berikut

penjelasan versi saya.

A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar

Bakat besar adalah karunia tak terhingga bagi Anda yang menekuni

dunia fiksi. Mengapa demikian? Karena dengan bakat itu Anda akan

menghasilkan karya yang tidak sembarangan.Bakat Vs Latihan

Page 34: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

28 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Coba saja lihat keliaran imajinasi J.K. Rowling! Bukan hal kebetulan

kalau dia berhasil menuntaskan 7 buah buku Harry Potter dengan hasil

yang gemilang. Dan ketika hasilnya dipindahkan ke layar lebar, penonton

pun terkagum-kagum melihatnya. Bagaimana foto-foto yang bergerak

itu terasa hidup dan yang utama... tidak terpikirkan! Hantu-hantu yang

beterbangan ke sana-kemari.

Menurut saya, orang-orang yang berbakat besar akan menciptakan

kisah-kisah unik yang tidak pernah dibayangkan oleh orang lain. Tidak

harus kisahnya serba aneh, loh! Kisah-kisah sederhana pun bisa disulap

menjadi sangat istimewa. Karena umumnya para penulis berbakat ini

memandang persoalan yang sama dengan kita namun dengan cara yang

sama sekali berbeda.

Gambar 2.1Tak dapat disangkal kalau J.K. Rowling adalah penulis dengan

bakat yang sangat besar..

Sumber: www.digitopoly.org

Page 35: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Bakat Vs Latihan 29

www.penulispro.com

Membaca tulisan mereka membuat kita merasa memasuki dunia

yang berbeda dibanding yang kita kenal selama ini. Bakat yang besar

menjadikan seseorang istimewa. Tulisan-tulisannya akan mempengaruhi

pembacanya dengan luar biasa. Membuat kita diam termangu sambil

bertanya dalam hati, “Mengapa orang ini bisa memikirkan hal-hal tertentu

dari sudut pemikiran yang berbeda?”

Mengapasayasengajamenyinggungmasalahini?

Begini, belum lama ini ada semacam polling di sebuah jejaring sosial. Para

pesertanya adalah penulis-penulis tanah air. Pertanyaannya sederhana :

“Mana yang lebih berpengaruh bagi Anda, bakat atau kerja keras”? Dan

umumnya peserta polling menjawab senada dengan “Kerja keras”.

Tidak ada yang salah dengan pendapat itu. Namun bagi saya pribadi

bakat adalah hal yang sangat besar untuk diabaikan begitu saja. Kerja

keras memang akan mengantarkan seseorang untuk dekat dengan

kesuksesan. Namun bakat yang mengalir di dalam pembuluh darah akan

menjadi pembeda yang sangat besar.

J.K. Rowling adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa berbakat

demikian besar sehingga menghasilkan cerita yang tidak standar.

Andrea Hirata pun sama. Ketika membaca suatu karya fiksi, Anda akan

merasakannya, kok! Orang yang berbakat tidak akan mudah terseret oleh

arus di sekitarnya. Tidak akan mengikuti tren, melainkan menciptakan

tren. Menjadi pelopor atau pionir.

Page 36: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

30 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Misalnya saja, seorang penulis buku anak tidak akan menulis cerita

tentang peri. Kenapa? Karena sudah ada banyak pendahulunya yang

melakukan hal senada. Dia pasti akan mencari ide lain yang lebih segar

dan orisinil.

Jadi, kita tidak bisa mengesampingkan bakat sama sekali. Justru harus

bersyukur jika kebetulan Anda memilikinya. Karena Anda akan menjadi

orang yang mampu menulis hal-hal istimewa dengan cara yang istimewa

pula. Mungkin temanya sih tidak luar biasa, tapi caranya mengemas

konflik pasti tidak biasa.

Pernah baca novel-novelnya Sidney Sheldon? Anda pasti terpesona

dengan caranya mengemas konflik dan menyiapkan ending. Tidak ada

kata bosan ketika membaca tulisannya. Ceritanya mengalir lancar,

banyak kejutan, penuh konflik. Intinya, mendebarkan. Dan itu menjadi

keistimewaan yang luar biasa. Bagi saya, Sidney Sheldon adalah seorang

penulis yang sangat berbakat. Novel-novelnya tidak tertebak. Pembaca

mengikuti arus liar yang diciptakannya tanpa protes sama sekali. Karena

pembaca menikmatinya.

Demikian juga dengan Sir Arthur Conan Doyle. Memang, penulis kisah

detektif tidak hanya Tuan Doyle ini. Ada banyak penulis lain yang juga

populer. Namun beliau berhasil menetapkan sebuah standar dalam kisah

misteri. Para pelaku kejahatan versi Doyle sangat sulit untuk ditebak.

Namun ketika terungkap kemudian, semuanya menjadi sangat masuk

akal bagi pembacanya.

Page 37: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Bakat Vs Latihan 31

www.penulispro.com

Sir Arthur Conan Doyle sendiri seorang dokter. Dia menciptakan karakter

Sherlock Holmes ini berdasarkan karakter salah satu dosennya. Judul

pertama yang dihasilkan adalah A Study in Scarlet. Sir Arthur menyajikan

kisah detektif yang cerdas dan tidak lekang oleh waktu. Membaca karya-

karyanya harus dengan konsentrasi yang utuh. Karena selalu ada clue

yang akan menjawab berbagai pertanyaan. Kisah-kisah yang disajikan

pun masih tetap dapat dinikmati di zaman ini.

Sir Arthur Conan Doyle sangat memperhatikan detail cerita. Hal itu yang

kadang terlupakan oleh penulis lain. Setiap kalimat tidak ditulis dengan

sia-sia karena selalu mempunyai korelasi dengan cerita.

Itulah sebabnya tulisan Sir Arthur Conan Doyle tidak terlupakan, meskipun

Sherlock Holmes sendiri sudah diluncurkan lebih dari seratus tahun silam.

Begitupun dengan J.K. Rowling. Dunia pasti akan mengenang hasil buah

penanya yang sangat fenomenal itu. Tidak diragukan lagi!

Gambar 2.2Ini dia wajah Sir Arthur Conan Doyle, pengarang genius yang menciptakan

karakter detektif nomor satu, Sherlock Holmes..

Sumber: www. leninimports.com

Page 38: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

32 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

B. Apa Guna Latihan?

Bagaimana jika kita tidak pernah merasa berbakat? Apakah sebaiknya

memilih profesi lain di luar penulis? Wah, jangan putus asa dulu! Seperti

yang sudah saya singgung tadi, banyak penulis yang berpendapat

kalau mereka sukses karena kerja keras. Dan memang hal ini tidak bisa

dibantah.

Lalu, apakah saya plin-plan karena di atas menyinggung tentang

bakat?

Tidak. Saya hanya berpendapat bahwa bakat seharusnya mendapat

penghargaan yang cukup besar. Tidak diabaikan begitu saja. Di

luar bakat, latihan adalah hal terpenting lainnya. Latihan membuat

kemampuan seseorang menjadi lebih baik. Tanpa latihan, akan sulit

untuk meningkatkan kemampuan.

Dalam setiap bidang pekerjaan, latihan memegang peranan penting.

Contoh yang paling mencolok adalah para olahragawan. Untuk satu

kali pertandingan (apa pun olahraganya) membutuhkan latihan yang

berkesinambungan selama bertahun-tahun. Susi Susanti tidak serta

merta menjadi atlet bulutangkis wanita terbaik yang dimiliki negeri ini

tanpa latihan keras.

Begitu juga dengan pemusik, misalnya. Musikus terkenal di luar sana

mustahil bisa memiliki keterampilan yang tinggi jika tidak mengasah

kemampuannya. Cara apa lagi yang terbaik selain berlatih?

Page 39: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Bakat Vs Latihan 33

www.penulispro.com

Begitu juga dengan menulis. Jarang sekali ada orang yang langsung

mampu menulis dengan indah di kesempatan pertama. Sangat wajar

andai ada banyak kekurangan di sana-sini. Dan tidak ada langkah

lebih tepat untuk memperbaikinya selain berlatih, berlatih, dan berlatih.

Hingga perlahan tapi pasti Anda menapak ke tangga yang lebih baik lagi.

Mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Kombinasi antara bakat dan kerja keras itu akan menghasilkan prestasi

yang tidak main-main. Jika selama ini Anda merasa tidak mendapat

bakat yang cukup, bukan berarti harus melangkah mundur. Saatnya

untuk beralih kepada kerja keras dan mulai berlatih dengan serius. Satu

hal yang perlu diingat, kerja keras itu mendekatkan Anda pada kejaiban.

Percayalah! Ada banyak orang yang telah membuktikannya.

Contohnya begini, ada penulis yang terpaksa menelan pil pahit

karena penolakan bertubi-tubi. Lalu, apakah kita harus putus asa? Wah,

jangan! Justru harus bekerja lebih keras untuk mendapat hasil yang lebih

baik. Karena pada akhirnya Tuhan Yang Maha Baik akan melihat usaha

kita. Dan memberi kesempatan yang mungkin tidak pernah kita duga

sebelumnya. Percayalah!

Page 40: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

34 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Syarat MutlakMenjadi

Penulis Berkualitas

Bab 3

Page 41: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 35

www.penulispro.com

Mungkin Anda yang membaca judul di atas akan mencibir dan berkata,

“Siapa sih kamu?”. Saya memang bukan penulis terkenal yang memiliki

puluhan novel best seller. Setidaknya belum. Tapi ada satu hal yang bisa

saya tegaskan, bahwa saya selalu berusaha menulis dengan kualitas

yang baik. Tidak pernah asal-asalan hanya sekadar untuk memenuhi

target belaka.

Wajar kan jika kita mempunyai idealisme seperti itu? Karena itu

yang akan membedakan diri kita dengan orang lain. Sekali lagi saya

ingin mengingatkan bahwa kualitas kadang tidak berkolerasi dengan

laris manisnya suatu novel. Novel yang bagus belum tentu laku keras

di pasaran. Di lain pihak, novel yang berkali-kali cetak ulang pun belum

tentu memenuhi kualitas sebagai bacaan yang bermutu.

Nah, jika ingin menghasilkan karya yang berkualitas, ada “harga”

yang harus kita bayar. Mahalkah? Sebenarnya, TIDAK. Karena lebih

berhubungan dengan keinginan dari diri sendiri. Apa sajakah?

A. Membaca, Membaca, dan Membaca

Menjadi seorang penulis harus mau dengan

ikhlas menghabiskan banyak waktunya

untuk membaca. Rasanya mustahil seorang

penulis tidak menyukai kegiatan membaca.

Karena itu berarti dia bukan penikmat dunia

tulis-menulis. Lalu, bagaimana mungkin dia

berharap akan mendapat atensi tatkala terjun

sebagai penulis?

Gambar 3.1Membaca adalah syarat mutlak bagi

seorang penulis.

Sumber: www. 3.bp.blogspot.com

Syarat MutlakMenjadi

Penulis Berkualitas

Page 42: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

36 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Cobalah tanyakan kepada para penulis senior di luar sana. Apa yang

kira-kira membuat mereka mampu menulis dengan indah? Jawabannya

tidak akan jauh-jauh dari “membaca”. Karena ini adalah suatu kegiatan

yang memberi manfaat luar biasa. Dengan membaca, Anda mentransfer

ilmu seseorang hingga menjadi bagian dari diri Anda. Dan ilmu itu diambil

terang-terangan.

Dengan membaca, Anda tentu bisa melihat bagaimana cara penulis

lain mengungkapkan pendapatnya. Pilihan kata, kalimat, serta informasi

yang disajikan tentu akan sangat berguna bagi Anda. Karena dari situ

Anda belajar untuk mengetahui bagaimana cara yang nyaman dan tepat

untuk mengungkapkan pendapat Anda melalui bahasa tertulis. Dalam hal

ini novel.

Semakin banyak Anda membaca, semakin kaya pula perbendaharaan

kata. Demikian juga dengan tema, plot, atau sudut pandang. Semuanya

bisa didapat dengan menghabiskan waktu menikmati rangkaian kata yang

dibuat oleh penulis-penulis hebat di luar sana. Pengetahuan itu mungkin

Anda rasa tidak terlalu dibutuhkan. Tapi percayalah, tanpa disadari dia akan

mengendap dalam memori Anda. Lalu ketika tiba saatnya, pengetahuan

itu akan muncul dan menuntun Anda dalam membuat tulisan.

Yakinlah,ituyangterjadidenganbanyakorang!

Membaca tidak akan pernah merugikan Anda. Tidak asing kan,

dengan istilah “Buku adalah jendela dunia”. Artinya, dengan membaca

kita akan dibawa ke dunia khayal yang indah. Atau ke tempat-tempat

yang selama ini hanya dinikmati di peta. Intinya, membaca akan membuat

Anda bisa melihat ke seantero dunia dengan bermodal buku-buku

Page 43: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 37

www.penulispro.com

tertentu. Dan rasanya sangat

mengasyikkan!

Jadi, modal utama

kalau ingin menjadi penulis

yang mumpuni adalah rajin

membaca. Jadikan kegiatan

ini sebagai salah satu

kebutuhan primer dalam

hidup Anda. Bukan sekadar

kegiatan sampingan yang

kurang bermakna. Ketika

membaca menjadi salah satu

kegiatan utama, dampaknya

akan begitu besar bagi

diri Anda. Terutama untuk

mewujudkan mimpi menjadi

penulis berkualitas. Cobalah!

B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis”

Seperti yang saya singgung di depan, menulis menjadi kegiatan yang

cukup seksi belakangan ini. Kebayang kan kalau seorang cowok melihat

lawan jenis yang memenuhi standar sebagai makhluk seksi? Pasti inginnya

memberi perhatian yang lebih. Minimal melihat dengan antusias.

Semakin banyak Anda membaca, semakin kaya pula perbendaharaan kata. Demikian juga

dengan tema, plot, atau sudut pandang. Semuanya bisa didapat dengan menghabiskan waktu menikmati rangkaian kata yang dibuat oleh penulis-penulis hebat di luar sana. Pengetahuan itu mungkin Anda rasa tidak terlalu dibutuhkan. Tapi percayalah, tanpa disadari dia akan mengendap dalam memori Anda. Lalu ketika tiba saatnya, pengetahuan itu akan muncul dan menuntun Anda dalam membuat tulisan.

Page 44: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

38 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Begitujugadenganaktivitasmenjadipenulis.

Kini, banyak sekali orang yang ingin menjadi penulis. Itu hal yang

wajar. Namun sebaiknya temukan alasan yang jelas dan masuk akal,

mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini. Banyak kok penulis di luar

sana yang tetap mempunyai pekerjaan tetap di luar profesinya sebagai

penulis. Sementara tidak sedikit pula yang memilih untuk menjadi

pengukir kata dengan total.

Apa sebenarnya yang mendasari keinginan Anda menjadi penulis?

Apakah karena tergiur materi, ingin populer, atau merasa memang

berbakat? Alasan boleh saja beragam, tapi (menurut saya) penulis harus

memiliki ketertarikan besar pada pekerjaan ini.

Kenapa? Karena tanpa ketertarikan yang luar biasa, Anda mungkin

suatu hari akan memutuskan bahwa pekerjaan ini tidak menarik lagi.

Atau mungkin terlalu berat untuk dijalani. Karena memang ada tantangan

besar di sini. Dan kadangkala penghalang terbesar berasal dari diri sendiri

loh!

Segala sesuatu yang sifatnya hanya ikut-ikutan saja, tidak akan

menghasilkan apa-apa. Karena akan ada seleksi alam yang menjadi

penyaringnya. Mana yang benar-benar tertarik, biasanya akan

bertahan. Sementara yang hanya menjadi pengekor tidak akan bisa

mempertahankan gairah menulisnya agar tetap menyala.

Apa pun pekerjaan yang kita pilih, rasa cinta itu harusnya berada

di peringkat pertama. Kalau ada yang bertanya alasannya, sederhana

saja. Karena cinta akan memberi kita kekuatan yang luar biasa dalam

Page 45: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 39

www.penulispro.com

menghadapi apapun tantangan dan rintangan di luar sana. Nah, cinta

ini yang menjadikan segalanya terasa lebih mudah untuk kita. Sehingga

tidak ada tuh yang namanya putus asa.

Misalnya begini, Anda terbiasa menulis novel romantis. Tiba-tiba ada

tantangan baru dari penerbit untuk membuat novel bergenre misteri.

Meski itu hal baru untuk Anda, namun Anda pasti tidak keberatan untuk

menjawab tantangan tersebut. Dan tidak langsung menyerah begitu

disodori kesempatan.

Rasa cinta yang tidak cukup juga yang membuat seseorang tidak

pernah menyelesaikan tulisannya. Di awal sudah begitu bersemangat

akan menggarap novel dengan jumlah minimal 150 halaman. Sayang,

belum sampai menyentuh halaman lima puluh, sudah beralih ke novel

lain yang –menurutnya- akan lebih hebat. Begitu seterusnya. Hingga

akhirnya tidak ada satu karya pun yang bisa tuntas dengan sempurna.

Semua terkatung-katung tanpa penyelesaian.

Kebetulan saya banyak menemukan tipe penulis seperti itu. Sayang

sekali, kan?

Jadi, tanyakan pada diri sendiri tentang kecintaan Anda terhadap

dunia tulis-menulis. Apakah memang ada cukup banyak gairah di dalam

diri Anda? Atau hanya ingin seperti orang lain di sekitar Anda, teman

Facebook misalnya? Karena menyelesaikan tulisan sesuai deadline

itu merupakan tantangan yang luar biasa, loh! Dan banyak orang yang

akhirnya bertekuk lutut di tengah jalan.

Page 46: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

40 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 3.2Menyelesaikan deadline tidaklah

mudah. Dan ini menjadi tantangan tersendiri.

Sumber: www.theminorityreport.com

Selain itu, bila hanya sekadar ingin menulis saja tidak akan pernah

menjadi “bahan bakar” yang mumpuni untuk menghasilkan tulisan yang

cantik. Karena sudah terjebak pada pola “ala kadarnya”

Sekali lagi, milikilah alasan yang kuat untuk menjadi penulis. Sehingga

Anda akan benar-benar mengisi tulisan-tulisan Anda dengan gairah,

harapan, dan keindahan. Dan pembaca akan bisa merasakannya.

C. Disiplin dan Konsistensi

Di setiap profesi yang digeluti manusia, disiplin dan konsistensi itu hukum

wajib yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Begitu juga jika Anda ingin

menjadi penulis. Apalagi jika hendak menulis novel. Karena novel bukan

hanya beberapa halaman, melainkan menyentuh angka ratusan lembar.

Bayangkan jika Anda tidak memiliki disiplin yang memadai dan konsistensi

Page 47: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 41

www.penulispro.com

yang bisa diandalkan, apa jadinya naskah novel itu? Kemungkinan besar

tidak akan pernah selesai. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan

kata “Tamat”, “Fin”, atau “The End” di halaman terakhir.

Katakanlah Anda ingin menulis novel setebal 150 halaman. Tulisan

sebanyak itu tidak akan mungkin diselesaikan dalam waktu semalam.

Akan butuh waktu panjang untuk menyelesaikannya. Semuanya tentu

tergantung pada kemauan dan kecepatan menulis seseorang. Dan

tiap penulis membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang butuh

beberapa hari, sebulan, dua bulan, hingga waktu yang lebih panjang

lagi. Belum lagi jika penulis memiliki kesibukan lain yang menyita waktu

sehingga membutuhkan pengaturan khusus pula. Faktor kesulitan dalam

novel juga memberi andil. Jadi, ada banyak faktor yang mungkin menjadi

penghambat.

Nah, ini tantangan besar untuk Anda. Jika memang kecintaan pada

dunia menulis dmikian besar, tidak ada penghalang yang cukup kuat untuk

menghentikan Anda. Dengan kedisiplinan yang tinggi Anda bisa mengatur

waktu yang lebih baik sehingga tidak ada yang harus dikorbankan.

Bagaimana dengan konsistensi? Poin ini menjadi kunci keberhasilan

jika semua orang berpegang teguh padanya. Apa pun pekerjaan yang

dilakukan. Termasuk menjadi seorang penulis. Dan memang tidak

mudah.

Page 48: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

42 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Menjaga irama agar pekerjaan tetap bisa diselesaikan itu bukan

perkara gampang. Akan ada banyak sekali godaan yang menggiurkan.

Ibaratnya ketika sedang berdiet ketat untuk menurunkan berat badan,

ada banyak makanan penggoda yang bisa membuat air liur menetes.

Cokelat, es krim, kripik, hingga junk food.

Semua godaan dan halangan baru akan bisa dilewati jika kita disiplin

dan konsisten menjalaninya. Dan semuanya hanya berarti satu hal:

menundukkan diri sendiri! Konsistensi yang membuat Mira W. berhasil

menulis puluhan novel selama puluhan tahun. disiplin juga yang membuat

beliau mampu membagi waktu dengan adil, menulis tanpa meninggalkan

profesinya sebagai dokter.

D. Sabar

Menjadi penulis berarti harus sabar. Itu syarat yang tidak bisa ditawar-

tawar lagi. Kenapa? Tanpa kesabaran mustahil sebuah novel bisa

dituntaskan karena membutuhkan waktu. Anda yang tidak sabar sering

malah berpindah ke ide lain karena tidak memiliki kesabaran yang cukup

untuk menuntaskan sebuah naskah. Akibatnya, naskah tidak pernah

selesai dan hanya menggantung begitu saja. Sayang sekali, bukan?

Padahal Anda hanya perlu sedikit menahan diri.

Ya, tahanlah semua gairah untuk menulis naskah baru jika masih

ada naskah yang belum selesai. Memang, itu akan terasa sangat

menyiksa. Namun Anda tidak punya pilihan lain. Latih terus kesabaran

dan bertahanlah di tengah “ketersiksaan” itu. Hanya dengan demikian

maka naskah Anda bisa selesai.

Page 49: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 43

www.penulispro.com

Betapapun menariknya sebuah ide baru, lakukan satu hal saja! Tulis

ide tersebut dalam catatan khusus sedetail mungkin. Jangan sampai ada

yang terlupa. Lalu, simpan catatan tersebut baik-baik. Katakan pada diri

sendiri bahwa ide itu akan mendapat giliran nantinya, setelah pekerjaan

Anda tuntas. Bila mungkin, beri tenggat waktu yang masuk akal dan

bisa Anda patuhi. Dengan begitu Anda tahu bahwa ide keren tadi akan

mendapat gilirannya. Dan selama menunggu itu, selesaikan naskah yang

masih tersisa. Bersabarlah dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga

naskah Anda mendapat perlakuan yang semestinya. Bukan serba terburu-

buru.

Bahkan naskah yang sudah selesai pun bukan berarti bebas dari

ketergesaan. Banyak loh novel di pasaran yang kesannya diselesaikan

dengan tergesa-gesa. Dan biasanya pembaca bisa merasakan itu.

Apaindikasinya?

Mudah saja. Jika ada konflik yang belum dituntaskan atau pun masih

menyisakan pertanyaan karena terasa masih mengganjal, itu berarti sang

penulis tidak cukup sabar untuk menyelesaikan semuanya. Alasannya

bisa macam-macam. Entah karena keterbatasan waktu akibat mepetnya

deadline. Atau bisa juga karena sudah tidak bisa menahan diri untuk

segera beralih ke naskah baru.

Ketidaksabaran membuat naskah kita menjadi “cacat” di (biasanya)

bagian akhir. Sayang sekali, kan? Setiap naskah yang kita tulis adalah

istimewa. Pastikan mereka mendapatkan segenap perhatian dan kasih

Page 50: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

44 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

sayang yang berlimpah. Sehingga dengan demikian Anda menghasilkan

kisah yang menyelusup ke dalam kalbu tiap pembacanya. Bukankah itu

yang diinginkan setiap penulis?

Setelah naskah selesai dan dikirim ke penerbit, saatnya kesabaran

seorang penulis benar-benar diuji. Karena akan butuh waktu hingga

beberapa bulan untuk mendapat jawaban. Tidak jarang malah tidak ada

balasan sama sekali dari penerbit apakah naskah diterima atau ditolak.

Menyebalkan, ya? Setidaknya kalau ada kabar yang pasti, penulis tahu

bagaimana harus bersikap. Kalau ditolak, berarti selanjutnya akan direvisi

dan dikirim ke penerbit lainnya. Begitu seterusnya.

Umumnya, kabar dari penerbit datangnya dalam hitungan bulan.

Namun ada juga yang lebih cepat atau lebih lamban. Ada juga yang

sudah menandatangani SPP, namun belum terbit juga. Sehingga memang

menjadi seorang penulis membutuhkan stok kesabaran yang sangat

besar.

Tahukah Anda kalau mengirim

naskah ke sebuah majalah khusus

cerpen bisa memakan waktu

hingga lebih setahun hingga

dimuat? Sementara untuk novel

bisa jauh lebih cepat dari itu. Tapi

memang begitulah prosedurnya.

Jadi memang seorang penulis

wajib memiliki kesabaran yang

Selagi menunggu kabar tentang naskah kita yang dikirim ke penerbit,

teruslah menulis naskah lain. Jangan terpaku pada naskah yang sudah dikirim. Biarkan naskah kita menemukan takdirnya sendiri.

Page 51: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 45

www.penulispro.com

tinggi. Oh ya, selagi menunggu naskah kita mendapat kabar yang semoga

saja baik, teruslah menulis naskah lain. Jangan terpaku pada naskah

yang sudah dikirim itu. Biarkan naskah kita menemukan takdirnya sendiri

karena pada titik itu penulis sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Prinsipnya begini saja, Anda sudah bekerja keras hingga naskah setebal

ratusan halaman pun tuntas. Anda juga sudah mengupayakan untuk

mengirimkannya kepada penerbit idaman. Kini biarkan Tuhan memberikan

keputusan yang terbaik bagi Anda. Jadi, tunggulah dengan sabar. Dan

supaya masa menunggu itu tidak menyiksa, sibukkan diri Anda untuk

menulis naskah lain yang tak kalah bagus.

E. Tidak Mudah Putus Asa

Ketika sedang menghadapi suatu masalah, pernahkah Anda merasa putus

asa? Tolonglah, jangan pernah memilih berada di posisi itu. Keputusasaan

tidak akan memberikan kebaikan. Yang ada hanyalah belitan persoalan

baru tanpa menyelesaikan masalah yang sudah tercipta.

Seorang penulis juga kadang merasa mentok dengan tulisannya.

Itu sesuatu yang sangat normal, kok. Semua penulis pasti pernah

mengalaminya. Yang penting, jangan sampai merasa putus asa dan

berhenti menulis. Kesulitan itu datang untuk dihadapi, bukan untuk

dihindari. Menghindar tidak akan membantu sama sekali. Justru segala

masalah itu harus ditaklukkan agar tidak menggeroti Anda.

Page 52: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

46 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Jadi, jangan kalah dengan naskah yang “bermasalah”. Selesaikan

hingga tuntas, jangan ditinggal begitu saja. Jika memang perlu, ambil jeda

sejenak untuk menarik napas selama beberapa saat. Bisa satu atau dua

hari. Bisa juga satu atau dua minggu. Tapi, jangan terlalu lama. Setelah

itu, silakan selesaikan naskah Anda dengan baik. Sejenak berjauhan

dengan si naskah akan mengembalikan semangat dan kejernihan pikiran

Anda. Jadi, jangan pernah merasa putus asa!

Karena menjadi penulis itu harus memiliki mental yang kuat dan

tahan banting. Tidak boleh cengeng dan mudah menyerah. Seorang

penulis dituntut untuk selalu optimis dan

punya semangat yang terus berkobar. Dalam

prosesnya nanti, akan menjadikan Anda

seorang penulis yang matang.

Banyak penulis yang merasa

kecewa dan hampa begitu naskahnya

mendapat penolakan. Hei, jangan lakukan

itu pada diri Anda! Bahkan J.K. Rowling atau

John Grisham pun pernah ditolak berkali-

kali sebelum naskah mereka menemukan

“jodoh” yang serasi. Ya, mencari penerbit

yang sesuai dengan naskah Anda memang

tidak mudah. Mirip dengan proses pencarian

Gambar 3.3Kalaupun naskah Anda ditolak, jangan

sedih! Bahkan John Grissom pun mengalaminya.

Sumber: www. 1.bp.blogspot.com

Page 53: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 47

www.penulispro.com

jodoh. Apa yang semula Anda rasa akan sangat tepat, ternyata malah

memberi hasil sebaliknya.

Ketika naskah diterima, Anda pasti akan merasa sangat bahagia,

kan? Saya pun sama. Bahkan waktu itu saya kehabisan kata-kata dan

telinga mendadak tuli. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang

dikatakan oleh pihak penerbit. Memalukan, tapi hati saya selalu hangat

bila mengingat momen itu.

Apa yang terjadi ketika naskah ditolak? Kecewa, itu pasti. Silakan

kalau Anda ingin “menangis semalam’ seperti judul lagunya Audy Item.

Namun jangan lama-lama, cukup semalam saja. Besoknya? Ada banyak

pilihan. Kalau merasa yakin naskah Anda cukup bagus, silakan kirim ke

penerbit lainnya yang kira-kira sesuai. Jika ingin memoles naskah agar

kian kinclong, tidak masalah juga Anda melakukan revisi dulu. Setelah

itu? Kembali kirim ke penerbit lain!

Jangan pernah berhenti hanya karena naskah Anda ditolak!

Naskah “Jungkir Balik Dunia Mel” sebelumnya pernah saya kirim ke sebuah penerbit top. Setahun berlalu, tanpa kabar

yang jelas. Saya yakin naskah tersebut ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang Belia. Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5 jam saja!

Page 54: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

48 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Naskah “Jungkir Balik Dunia Mel” sebelumnya pernah saya kirim

ke sebuah penerbit top. Setahun berlalu, tanpa kabar yang jelas. Saya

yakin naskah tersebut ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang Belia.

Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5 jam saja!

Memang, ada sedikit revisi yang harus saya lakukan. Tapi tentu saja

tidak mengurangi kegembiraan yang meluap-luap. Hingga akhirnya

novel itu pun terbit dan terpajang dengan manis di toko buku.

Novel pertama saya memiliki cerita juga. Awalnya naskah itu saya

ikutsertakan di sebuah lomba. Bodohnya saya, tidak memperhatikan

penerbit yang menjadi penyelenggara acara tersebut. Novel saya

bertema metropop, tentu dengan fokus utama pada kisah cinta tokoh

utamanya. Sementara penerbit yang saya kirimi mengkhususkan diri

pada naskah bertema Islami.

Terbayangkan hasilnya? Naskah saya gagal dengan gilang-

gemilang.

Akhirnya, naskah tersebut saya revisi. Awalnya, saya tidak punya

keberanian untuk mengirimkan naskah itu. (Please, jangan dicontoh, ya?).

Tapi suami saya terus menyemangati. Akhirnya saya pun mengirimkan

naskah itu ke GagasMedia. Dan tidak banyak berharap. Lalu tiba-tiba

saja... surprise! Tiga minggu kemudian saya dihubungi dan naskah saya

akan segera diterbitkan oleh Gagas. Maka, lahirlah novel perdana yang

sangat saya sayang, “Mendua”.

Page 55: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 49

www.penulispro.com

Nasib perjalanan naskah “Black Angel” dan “Loves in Insa-Dong”

tidak dramatis apalagi berliku. Lain halnya dengan novel keempat saya,

“Cinta Tanpa Jeda”. Naskah novel ini merupakan salah satu tulisan yang

paling berkesan untuk saya. Karena ceritanya berdasarkan kisah nyata

salah satu orang terdekat dalam hidup saya. Tapi sayang, rasa pede

saya akan kualitas ceritanya tidak sebanding dengan penilaian penerbit.

Naskah ini mendapat penolakan oleh 5 buah penerbit! Hingga akhirnya

saya mengirimkan kee redaksi Bukune. Seminggu kemudian, tanpa

terduga saya dihubungi via email dan dikabari kalau naskah tersebut

diterbitkan.

Apa poin dari kisah di atas?

Kesabaran itu pada akhirnya akan membawa kebaikan. Percaya dan

yakini itu! Jadi, penolakan dari suatu penerbit tidak perlu menyurutkan

langkah kita. Jangan pula berpendapat bahwa pintu penerbit top tertutup

untuk Anda karena “hanya” seorang pemula. Semua penulis top di luar

sana pun pernah ada di posisi Anda, menjadi pemula. Selalu ada yang

pertama untuk segala hal, kan?

F. Selalu Berpikir “Out of the Box”

“Saya bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena saya berdiri di atas

bahu raksasa” (Sir Isaac Newton).

Kata-kata Newton itu memberi gambaran yang tepat. Dengan berdiri

di atas “bahu raksasa”, berarti dia berdiri di tempat yang lebih tinggi

dibanding manusia lain. Artinya lagi, jarak yang bisa dilihatnya tentu lebih

Page 56: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

50 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

jauh dibanding yang lain. Maka tidak heran kalau Newton bisa “melihat”

banyak hal yang selama ini tidak pernah diketahui oleh orang lain.

Sehingga tidak berlebihan jika pemikirannya menjadi lebih maju, kan?

Sebelum Newton menemukan faktanya, manusia menganggap

bahwa sinar matahari hanya terdiri dari satu warna belaka. Namun

kemudian salah satu ilmuwan terbesar yang pernah diciptakan Tuhan itu

membuktikan sebaliknya. Sinar matahari justru merupakan campuran dari

aneka warna. Bahkan apel yang jatuh dari pohonnya pun memberi ide

besar yang sangat luar biasa dan berpengaruh pada kehidupan manusia.

Ya, itulah yang disebut dengan gravitasi, saudara-saudara!

Sir Isaac Newton ini adalah contoh yang menarik. Kita bisa menjadikan

sosoknya sebagai rujukan. Dia berhasil melihat banyak hal-hal sederhana

dan menemukan rahasia besar di baliknya. Kita tidak mesti berotak jenius

seperti beliau, namun caranya untuk selalu berpikir “out ofthe box” itu

yang harus ditiru.

Gambar 3.4Berpikir out of the box itu sangat

penting bagi seorang penulis.

Sumber: www.qualityjunkyard.cim

Page 57: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 51

www.penulispro.com

Jadi, seperti cahaya yang terlihat jelas warnanya itu, jangan terlalu

mudah percaya bahwa memang demikianlah adanya. Syarat utama

menjadi orang yang berpikir berbeda dari orang lain adalah tidak mudah

percaya pada apa yang dilihat dan dirasa. Wah, mirip kayak sifat orang

paranoid, ya?

Tapi memang harus seperti itu. Supaya kita bisa berpikir di luar pagar

sembari memikirkan kemungkinan apa saja yang masuk akal di balik

sebuah fakta dasar. Nah, asah terus kemampuan ini saat akan menulis

fiksi. Kita diizinkan kok untuk menjungkirbalikkan cerita sedemikian rupa.

Syaratnya hanya satu: masuk akal. Karena di situlah poin besar yang

tidak boleh diabaikan.

G. Memilih Waktu untuk Menulis

Langkah selanjutnya yang penting dilakukan untuk menjadi penulis

yang berkualitas adalah manajemen waktu. Anda harus mengatur waktu

sedemikian rupa sehingga bisa tetap menulis. Seharusnya, menulis

memang dilakukan setiap hari, tidak peduli berapa banyak yang bisa

ditulis.

Jika Anda tidak memiliki kesibukan lain di luar menulis, tentu tidak

masalah. Lain halnya jika masih harus bekerja sebagai karyawan kantoran.

Atau disibukkan dengan aktivitas mengurus rumah dan keluarga. Jangan

dikira menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan yang mudah, loh!

Page 58: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

52 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Karenanya, Anda harus pintar-pintar membagi waktu. Targetkan

berapa jam sehari Anda harus menulis, dan lakukan itu dengan disiplin.

Seorang penulis senior biasa menulis setelah jam 9 malam.

Itu karena beliau harus bekerja dan setelah pulang ke rumah pun tidak

ingin melewatkan waktu bersama anak-anaknya. Setelah anak-anak tidur,

barulah beliau mulai menulis. Penulis terkenal ini tetap bisa produktif.

Padahal beliau hanya fokus menulis beberapa jam saja setiap harinya.

Tidak pernah terjaga sampai pagi. Namun karena sudah terbiasa dan

melakukannya dengan disiplin, beberapa jam pun bisa menjadi sangat

efektif. Buku-bukunya tidak henti terbit.

Saya pribadi tidak bekerja di kantor. Namun sebagai seorang ibu

rumah tangga, beban pekerjaan justru tidak ada habisnya. Mengurus

keluarga itu sama seperti tetap aktif selama sehari penuh. Seorang ibu

harus memastikan semua kebutuhan anggota keluarga terpenuhi dengan

baik. Mulai dari makanan, pakaian, mengatur waktu mereka untuk bermain

serta belajar. Semua harus diawasi sebaik mungkin. Namun kita masih

bisa “mencuri” waktu untuk menulis dengan rutin.

Beberapa teman saya malah sangat mengagumkan. Memiliki anak

usia balita bahkan ditambah dengan bayi, mereka tetap bisa produktif

menulis. Sementara saya dengan dua anak usia 5,5 dan 13 tahun saja

pun kadang masih merasa kerepotan. Padahal anak-anak tergolong

mandiri dan tidak merepotkan.

Page 59: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 53

www.penulispro.com

Tapi, apakah lantas menyerah? Tidak, kan? Sekali lagi, ini tidak

berhubungan dengan orang lain. Melainkan bagaimana caranya

menundukkan diri sendiri. Saya pribadi terbiasa menyalakan laptop

seharian. Jika ada tugas domestik yang memanggil, tinggalkan saja

sejenak. Setelah selesai, saya pun kembali berkutat dengan pengerjaan

naskah. Jika mengantuk? Beristirahat dulu. Intinya, tidak memaksakan

diri jika memang kondisinya tidak memungkinkan.

Saya pernah memaksakan untuk menulis di saat mata sudah begitu

berat. Ketika kemudian dibaca kembali, satu halaman berisi kalimat-

kalimat aneh yang tidak berhubungan dan tentu saja sangat berantakan.

Jadi, memaksakan mata tetap terjaga ternyata hanya perbuatan sia-sia

belaka. Di lain kesempatan, saya tidak mau mengulangi kebodohan ini.

istirahatlah ketika memang sudah waktunya.

Berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman lainnya, penentuan

waktu ini sangat penting. Jadi, pilihlah waktu yang paling nyaman untuk

Anda mulai menulis. Jangan mengikuti versi nyamannya orang lain.

Karena Anda tidak sama dengan mereka. Tapi pilih yang paling tepat

dan masuk akal untuk diri Anda. Jadikan kebiasaan setiap harinya. Dan

disiplinlah dalam melakukannya.

H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita

Seseorang penulis kadang merasa keren jika menyelipkan suatu fakta

pengetahuan yang (mungkin saja) belum banyak diketahui orang lain.

Sah-sah saja bila ingin melakukan hal itu. Saya pun pernah sangat tertarik

Page 60: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

54 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

melakukannya sehingga menyertakan catatan kaki di naskah yang saya

kerjakan.

Tujuannya sih mulia, supaya pembaca bisa mendapat ilmu yang

bermanfaat. Idealnya memang kita menuliskan cerita yang hanya

numpang lewat tanpa memberi pencerahan atau pengetahuan baru pada

pembacanya. Jika ingin melakukan itu, pastikan semua dalam porsi yang

tepat. Tidak berlebihan karena bisa jadi kesannya malah Anda sok pintar.

Lagian, segala yang lebai itu malah tidak keren, kan?

Supaya bisa memberikan informasi yang tepat, sangat penting untuk

melakukan riset. Tidak usah susah-susah, cukup memilih internet sebagai

ujung tombak riset Anda. Bila memang punya sumber data berupa buku,

itu lebih baik lagi. Misalnya Anda ingin menulis cerita berlatar Korea

(seperti yang sedang booming saat ini), lakukanlah riset. Mulai dari kapan

saja terjadinya empat musim, nama kota-kotanya, apa saja yang istimewa

dari kota yang akan dijadikan setting

cerita, makanan khasnya, dan banyak

lagi. Perhatikan detail. Jangan sampai

ada informasi penting yang terlewat.

Itu baru hanya masalah latar belakang

cerita. Belum lagi hal lainnya. Tapi, jangan

kerutkan kening Anda begitu dalam,

karena hanya akan meninggalkan jejak

garis halus yang tidak menarik. Jangan

terbebani dengan kata “riset”. Sekali lagi,

internet sangat bisa diandalkan kok!

Gambar 3.5Untuk novel “Cinta Tanpa Jeda” ini saya harus riset tentang dunia balap

mobil.

Sumber: dok. pri

Page 61: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 55

www.penulispro.com

Apa pun yang kita tulis, usahakan agar menyajikan data yang valid.

Bila tidak yakin dengan suatu informasi, lakukan cek dan ricek. Karena

ketika naskah yang kita tulis sudah berubah bentuk menjadi buku, tidak

ada yang bisa dilakukan lagi. Kita tidak ingin ditertawakan hanya karena

hal-hal sepele, bukan?

Saya punya sedikit kisah tentang masalah ini. Beberapa bulan yang

lalu saya membaca novel seorang penulis yang cukup kondang. Penulis

ini sudah menghasilkan ratusan cerpen dan puluhan buku. Nah, di salah

satu novel terbarunya terdapat suatu fakta yang menggelitik. Penulis top

ini memberi informasi yang tidak tepat. Menurutnya, penemu oksigen

adalah Sir Isaac Newton. Mengapa informasi ini menjadi menggelitik dan

tidak tepat? Karena memang salah!

Sir Isaac Newton adalah penemu gravitasi. Dia juga penemu kalkulus.

Juga “Hukum Gerak Newton”. Ada banyak prestasi luar biasa ilmuwan

satu ini. tapi, bukan oksigen. Itu merupakan kejayaan milik Antoine

Lavoisier, ilmuwan Prancis yang menemui ajal dihukum guillotine karena

masa lalunya sebagai pengumpul pajak.

Nah, bukankah ini suatu hal fatal yang seharusnya bisa dihindari?

Di novel lain dengan pengarang yang berbeda ada yang menemukan

fakta lain. Kali ini tidak berhubungan dengan fakta sejarah sejenis ini.

namun lebih ke arah logika. Di sebuah novel teenlit dengan angka

penjualan cukup tinggi, ada kisah yang agak aneh. Seorang anak SMP

bertemu dengan cowok cakep, naksir, dan akhirnya dekat. Hingga

Page 62: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

56 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

kemudian si cewek ini menyadari kalau sang cowok yang ditaksirnya

adalah ketua OSIS di sekolahnya sendiri! Coba pikir ulang, apakah ini

masuk akal?

Perhatikan saja polah remaja sekarang yang tergolong lepas dalam

mengekspresikan perasaannya. Jika ada seorang ketua OSIS yang

tampan, pintar, dan (biasanya) atlet basket, apakah mungkin seorang

cewek tidak akan mengenalinya? Bahkan untuk kategori cewek kuper

sekalipun!

Lain halnya jika kita membicarakan mahasiswa. Dengan jumlah

peserta didik yang bisa mencapai ribuan di suatu fakultas, masih wajar

dan bisa diterima akal jika ada yang tidak tahu wajah Ketua Senat.

Sampai di sini, bisa mengerti apa yang saya maksud, bukan? Meski

“hanya” kisah fiktif, novel yang kita tulis haruslah menyajikan fakta yang

benar dan tidak boleh berkhianat pada akal sehat.

I. Temukan Gaya Orisinal

Setiap penulis ingin memiliki ciri khas tersendiri. Entah itu dalam hal diksi,

penokohan, atau tema. Akan tetapi pada praktiknya tidak selalu mulus

untuk menemukan ciri yang bisa menunjukkan identitas Anda. Seorang

penulis kadang terseret ingin mengekor penulis idolanya.

Itu sesuatu hal yang sangat manusiawi, kok! Jangan berkecil hati jika

Anda belum menemukan ciri khas dalam menulis. Saya dulu sangat ingin

mengekor gaya Sidney Sheldon. Nyaris setiap bab berisi adegan-adegan

dramatis dan fakta yang mengejutkan. Membaca karya pengarang satu ini

Page 63: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 57

www.penulispro.com

berarti harus siap menghadapi berbagai kemungkinan. Prediksi pembaca

sering salah.

Namun saya akhirnya menyadari, saya bukan Sidney Sheldon. Saya,

Anda, dan setiap orang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain.

Jadi, saya pun berusaha keras untuk menemukan keunikan tersebut.

Sulitkah? Tentu saja. Tapi, saya berterima kasih pada latihan yang saya

lakukan selama ini. Kegiatan menulis yang rutin saya lakukan ternyata

membuat saya menjadi lebih mengenal diri sendiri. Pada akhirnya, saya

pun semakin tahu bagian mana yang harus dikembangkan dan bagian

mana pula yang harus diubah. Dan memang itu tidak butuh waktu yang

sebentar.

Awalnya saya tidak menyadarinya. Namun pembaca yang memberi

tahu saya. Dan itu mulai terjadi di novel kedua saya yang berjudul

“Black Angel”. Apa ciri khas saya? Menurut pembaca, pilihan kata yang

tidak biasa. Untuk bagian ini akan kita bahas secara khusus di bagian

selanjutnya.

Terus terang saya lega karena merasa sudah menemukan ciri yang

akan menajamkan identitas saya pribadi. Belakangan saya pun mulai

menambahkannya dengan puisi atau quote versi pribadi. Jadi, bukan

puisi atau kalimat terkenal milik orang ternama. Saya tidak melakukan

itu. Saya mencarinya di dalam diri sendiri. Karena itulah maka disebut ciri

khas, hal yang membedakan.

Page 64: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

58 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

J. Kreatif Memilih Kata

Ini memang menjadi sebuah tantangan bagi para penulis untuk

memproduksi kata dan kalimat yang unik. Ini berhubungan erat dengan

bagian sebelumnya, salah satu cara menemukan gaya yang orisinal.

Pentingkah ini? Menurut saya, YA. Sangat penting, malah. Saya sangat

menganjurkan Anda untuk menuliskan kata-kata yang tidak biasa di

naskah Anda.

Sekadar contoh, untuk mengganti kata “berdebar”, saya lebih memilih

menggunakan beberapa kata berbeda. Misalnya saja :

• Jantung bertrampolin

• Dada diamuk topan

• Kecepatan jantung memompa darah mengalami perubahan drastis

Itu beberapa padanan kata yang kadang saya gunakan. Intinya sama

saja, menyatakan bahwa dada seseorang sedang berdebar kencang.

Tujuannya untuk menghindari kebosanan dan memperkaya bahasa

yang kita gunakan. Toh, pada dasarnya mengandung arti yang tidak jauh

berbeda.

Jantungku kayak lagi maraton. Gerakannya terasa sampai ke lutut.

Mungkin karena menggedor-gedor dadaku dengan ganasnya. Seolah

jantung mudaku ini berubah membesar dan memenuhi rongga dada.

Membuat sesak di dalam sana.

Page 65: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 59

www.penulispro.com

Penggalan kalimat di atas dipetik dari salah satu novel saya, “Jungkir

Balik Dunia Mel”, halaman 125. Bagian itu mengisahkan tentang reaksi

tubuh si tokoh utama, Mel, ketika bertemu cowoknya, Wing.

Reaksi norak itu datang lagi. Otot-otoku lemas karena lututku rasanya

nyaris enggak bisa menyangga tubuh. Dadaku hampir rontok oleh

gedoran jantung yang semena-mena. Pipiku terasa dijalari rasa panas

terus-menerus. Aku enggak asing dengan semua ini. Setahun setengah

yang lalu aku pernah mengalami kayak gini. Deja vu.

Kalau kalimat ini ada di novel yang sama untuk menggambarkan perasaan

Mel terhadap Wing. Letaknya di halaman 151.

Saat itu, tiba-tiba waktu seakan berhenti.

Cyril merasa semua berlangsung dalam

gerakan slow-motion. Bibirnya terasa

kering tapi bukan karena pengaruh udara

dingin yang suhunya beberapa derajat

di bawah nol. Bulu kuduknya berdiri,

seolah ada selubung kabut yang meniup

setiap inci pori-porinya. Jantungnya

menggila, seakan ingin memberontak

dan berpindah dari tempatnya semula.

Suhu tubuhnya meningkat beberapa

derajat hingga hampir demam.

Gambar 3.6Novel saya yang berjudul “Love in Insa-Dong” ini mengambil latar di Indonesia

dan Korea.

Sumber: dok. pri

Page 66: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

60 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Perutnya tergelitik oleh sengatan nan teratur dari ribuan jarum

super halus. Lututnya bergetar, mirip kena gigitan ribuan semut secara

bersamaan. Jika tidak menguatkan diri, niscaya tubuhnya akan ambruk.

Lehernya tercekik sehingga susah menlan ludah, karena paru-paru

terasa naik dan menyumbat di sana. Cyril merasa telinganya mendadak

tuli. Hanya keheningan yang melingkupi dirinya.

Petikan kalimat di atas terdapat di halaman 99 dari novel saya yang

berjudul “Loves in Insa-Dong”. Uraian di atas menggambarkan perasaan

tokoh utamanya yang bernama Cyril ketika pertama kali bertemu seorang

lelaki Korea, Park Dong Joon.

Mungkin rangkaian kalimat yang saya tulis untuk menerjemahkan

perasaan si tokoh utama dianggap lebai. Tapi, jika sudah berhubungan

dengan masalah hati, apa ada yang tidak berlebihan? Anda tentu bisa

membayangkan bagaimana “kacaunya” reaksi tubuh ketika berhadapan

dengan orang yang kita sukai, bukan? Ada reaksi kimia yang tidak

sederhana dan cukup merepotkan.

Jadi, jangan takut untuk menjadi diri sendiri dan menulis dengan gaya

yang (mungkin) dianggap aneh atau berbeda. Kita memang harus kreatif

dan terus mengasah kemampuan itu dengan baik.

K. Tidak Pernah Takut

Mengapa ada bahasan tentang rasa takut di bab ini? Tahukah Anda kalau

banyak sekali penulis yang dihantui oleh rasa takut? Mulai dari takut

karyanya tidak bagus, takut ditolak oleh penerbit, hingga takut tidak laku.

Ya, dalam setiap tahapan naskah ada rasa takut yang terus menghantui.

Page 67: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 61

www.penulispro.com

Saat mulai ingin menulis, Anda mungkin takut naskah kelak tidak

bermutu. Juga cemas naskah tidak bisa selesai, dan berjuta ketakutan

konyol lainnya. Apa yang seharusnya dilakukan? Mulailah untuk menulis

sesegera mungkin dan singkirkan semua rasa takut itu seperti Anda

mengenyahkan debu yang mengotori pakaian kesayangan Anda. Tidak

ada yang berhak menghentikan langkah Anda.

Setelah naskah kelar, penulis kadang masih takut naskahnya ditolak.

Akibatnya? Tidak pernah mengirimkan naskahnya ke penerbit. Intinya

lagi, sudah mengibarkan bendera putih meski belum melakukan upaya

yang berarti. Bukankah itu sesuatu yang janggal bin aneh? Bendera

putih hanya diperuntukkan bagi kondisi terjepit yang tidak menyediakan

pilihan lain. Kalau masih ada upaya yang bisa ditempuh, kenapa harus

mengibarkan bendera putih? Mengapa tidak terus berjuang?

Rasa takut itu manusiawi, tapi jangan berlebihan. Saya sering

mendapat pesan dari anak-anak muda yang bercita-cita ingin jadi penulis.

Sayangnya, mereka punya masalah nyaris seragam: takut mengirimkan

naskah ke media karena khawatir akan ditolak. Padahal, itu kan sesuatu

yang manusiawi, kan? Penulis-penulis top pun nyaris semuanya pernah

mendapat penolakan.

Bagaimana kalau disederhanakan saja pemikiran kita?

Apa yang terjadi jika naskah Anda kirimkan ke penerbit? Ada berbagai

kemungkinan, kan? Bisa saja ditolak seperti kekhawatiran Anda. Tapi,

bisa juga diterima. Jadi, mengapa tidak mengambil risiko dengan adanya

dua kemungkinan kesempatan yang sama besarnya? Sementara jika

Page 68: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

62 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Anda tidak pernah mengirimkan naskah tersebut, kemungkinannya hanya

satu. Naskah Anda selamanya tidak akan pernah berubah menjadi novel

idaman. Karena Anda lebih memilih untuk menyimpannya sendiri dan

tidak memberi kesempatan padanya meluluhkan hati editor.

L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Baik

Setelah naskah Anda selesai, apa rencana selanjutnya? Tentu saja

mengirimkan naskah ke tersebut ke penerbit dengan harapan bisa

lolos dan diterbitkan menjadi novel, bukan? Nah, supaya editor tidak

membanting naskah Anda dan menyingkirkannya dari atas meja hanya

setelah membuka halaman pertama, maka tidak ada pilihan lain selain

belajar mengenai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Kesalahan satu dua kata masih dimaklumi, namun jika dalam setiap

halaman ada terlalu banyak kata-kata yang keliru, jangan salahkan editor

bila tidak merasa perlu membaca naskah Anda. Saya dan banyak penulis

lain pernah melakukan kesalahan ini. Anda jangan sampai melakukannya,

ya?

Gambar 3.7Seorang penulis harus belajar

EYD untuk meningkatkan pengetahuannya.

Sumber: www.4.bp.blogspot.com

Page 69: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 63

www.penulispro.com

Itulah pentingnya untuk terus belajar. Selain selalu meng-update

informasi terkini yang pasti dibutuhkan dan menjadi bagian cerita, seorang

penulis juga harus meningkatkan pengetahuannya tentang EYD. Banyak

sekali kata-kata yang akrab di telinga namun ternyata tidak tepat menurut

EYD. Demikian juga dengan cara penulisannya. Berikut adalah beberapa

di antaranya yang sengaja saya kumpulkan.. Tidak ada salahnya jika

kata-kata ini dihafal untuk meningkatkan kemampuan menguasai EYD.

• Adang, bukan hadang

• Afdal, bukan afdol

• Akta, bukan akte

• Aktivitas, bukan aktifitas

• Akuarium, bukan aquarium

• Alquran, bukan Al-Qur’an

• Amfibi, bukan amphibi

• Analisis, bukan analisa

• Andal, bukan handal

• Andam, bukan handam

• Anugerah, bukan anugrah

• Antre, bukan antri

Page 70: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

64 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• Apotek, bukan apotik

• Aritmetika, bukan aritmatika

• Asas, bukan azas

• Ateis, bukan atheis

• Atlet, bukan atlit

• Atmosfer, bukan atmosfir

• Autentik, bukan otentik

• Autobiografi, bukan otobiografi

• Azan, bukan adzan

• Balsam, bukan balsem

• Beasiswa, bukan bea siswa

• Bejat, bukan bejad

• Berengsek, bukan brengsek

• Bus, bukan bis

• Cabai, bukan cabe

• Cendekiawan, bukan cendikiawan

• Cenderamata, bukan cendramata

Page 71: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 65

www.penulispro.com

• Cenderawasih, bukan cendrawasih

• Cengkih, bukan cengkeh

• Debit, bukan debet

• Dekret, bukan dekrit

• Desain, bukan disain

• Detail, bukan detil

• Diagnosis, bukan diagnosa

• Dolar, bukan dollar

• Dukacita, bukan duka cita

• Eksem, bukan eksim

• Ekstrem, bukan ekstrim

• Elite, bukan elit

• Embus, bukan hembus

• Familier bukan familiar

• Faksimile, bukan faksimili

• Fondasi, bukan pondasi

• Fotokopi, bukan fotocopy atau fotocopi

Page 72: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

66 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• Frasa, bukan frase

• Frekuensi, bukan frekwensi

• Frustrasi, bukan frustasi

• Geladi, bukan gladi

• Genius, bukan jenius

• Genting, bukan genteng

• Hafal, bukan hapal

• Hakikat, bukan hakekat

• Halalbihalal, bukan halal bihalal

• Hadis, bukan hadits atau hadist

• Harfiah, bukan harafiah

• Hierarki, bukan hirarki

• Hipotesis, bukan hipotesa

• Imbau, bukan himbau

• Intelijen, bukan intelejen

• Insaf, bukan insyaf

• Isap, bukan hisap

Page 73: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 67

www.penulispro.com

• Jemawa, bukan jumawa

• Jenderal, bukan jendral

• Kacamata, bukan kaca mata

• Karier, bukan karir

• Karisma, bukan kharisma

• Kaus, bukan kaos

• Kedaluwarsa, bukan kadaluarsa

• Kelenteng, bukan klenteng

• Kempis, bukan kempes

• Khawatir, bukan kuatir

• Khazanah, bukan khasanah

• Kiai, bukan kiay

• Kolumnis, bukan kolomnis

• Komoditas, bukan komoditi

• Komplet, bukan komplit

• Konkret, bukan konkrit

• Kosakata, bukan kosa kata

Page 74: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

68 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• Kualitas, bukan kwalitas

• Kuitansi, bukan kwitansi

• Kukuh, bukan kokoh

• Lahad, bukan lahat

• Lanskap, bukan lansekap

• Lever, bukan liver

• Lembap, bukan lembab

• Lubang, bukan lobang

• Malapraktik, bukan malpraktik

• Magrib, bukan maghrib

• Marah, bukan amarah

• Masjid, bukan mesjid

• Massal, bukan masal

• Merek, bukan merk

• Mesti, bukan musti

• Meterai, bukan materai

• Mikrob, bukan mikroba

Page 75: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 69

www.penulispro.com

• Monarki, bukan monarkhi

• Mozaik, bukan mosaik

• Museum, bukan musium

• Miliar, bukan milyar

• Nakhoda, bukan nahkoda

• Napas, bukan nafas

• Nasihat, bukan nasehat

• Negeri, bukan negri

• Nekat, bukan nekad

• Netralisasi, bukan netralisir

• Objek, bukan obyek

• Omzet, bukan omset

• Otomatis, bukan automatis

• Pancaindra, bukan panca indra

• Peduli, bukan perduli

• Penggawa, bukan punggawa

• Peranti, bukan piranti

Page 76: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

70 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• Perilaku, bukan prilaku

• Perkedel, bukan pergedel

• Pikir, bukan fikir

• Praktik, bukan praktek

• Priayi, bukan priyayi

• Provinsi, bukan propinsi

• Radioaktif, bukan radio aktif

• Ramadan, bukan ramadhan

• Realitas, bukan realita

• Respons, bukan respon

• Restoran, bukan restauran

• Rezeki, bukan rizki

• Ritsleting, bukan retsleting

• Risiko, bukan resiko

• Roboh, bukan rubuh

• Sah, bukan syah

• Saksama, bukan seksama

Page 77: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 71

www.penulispro.com

• Salat, bukan shalat

• Samudra, bukan samudera

• Saraf, bukan syaraf

• Satai, bukan sate

• Saus, bukan saos

• Sekadar, bukan sekedar

• Sepak bola, bukan sepakbola

• Seriawan, bukan sariawan

• Setan, bukan syaitan

• Silakan, bukan silahkan

• Sistem, bukan sistim

• Sintesis, bukan sintesa

• Sontek, bukan contek

• Sopir, bukan supir

• Standar, bukan standard

• Standardisasi, bukan standarisasi

• Stroberi, bukan strawberry

Page 78: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

72 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

• Subjek, bukan subyek

• Sumatra, bukan sumatera

• Surah, bukan surat

• Sutra, bukan sutera

• Syahbandar, bukan sahbandar atau syah bandar

• Syubhat, bukan subhat

• Takhta, bukan tahta

• Takhayul, bukan tahayul

• Takwa, bukan taqwa

• Taoge, bukan tauge

• Taoco, bukan tauco

• Teknik, bukan tekhnik

• Telantar, bukan terlantar

• Teoretis, bukan teoritis

• Terampil, bukan trampil

• Terung, bukan terong

• Tobat, bukan taubat

• Topan, bukan taufan

Page 79: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 73

www.penulispro.com

• Trompet, bukan terompet

• Ubah, bukan rubah

• Ubrak-abrik, bukan obrak-abrik

• Ustaz, bukan ustad atau ustadz

• Utang, bukan hutang

• Varietas, bukan varitas

• Wali kota, bukan walikota

• Wiraswasta, bukan wirausaha

• Zaman, bukan jaman

• Zamrud, bukan jamrud

• Zikir, bukan dzikir

• Zuhur, bukan dzuhur

Memang, tiap penerbit memiliki gaya selingkung atau gaya tulisan

tersendiri. Bisa saja apa yang di kamus tidak baku, tetap mereka

pertahankan. Jadi, semua berpulang lagi kepada penerbit. Jika mereka

tetap mempertahankan untuk menggunakan kata “Jumawa” ketimbang

“Jemawa”, tidak ada masalah. Tidak ada aturan baku yang mengaturnya

dengan kaku. Penerbit punya kebebasan ingin menerapkan gaya seperti

apa dalam setiap buku-buku terbitannya.

Page 80: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

74 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 3.8Seorang penulis pun harus

menguasai pengetahuan tentang penggunaan tanda baca.

Sumber: www.4.bp.blogspot.com

Selain EYD, Anda juga harus memperhatikan standar penulisan

naskah. Biasanya naskah ditulis di kertas berukuran A4 dengan huruf

Times New Roman berukuran 12. Bagaimana dengan spasi? Umumnya

sih 1,5. Jangan lupakan juga penempatan tanda baca dan huruf besar.

Juga penulisan partikel. Jangan khawatir, semua bisa dilihat di internet.

Atau Anda bisa membeli buku-buku yang membahas tentang hal ini.

Sekali lagi, tiap penerbit terkadang memiliki peraturan penulisan

naskah yang berbeda. Huruf dan ukurannya tidak selalu seragam. Untuk

itu Anda harus mempelajarinya dengan baik sebelum mulai mengirimkan

naskah.

Page 81: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 75

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel

Bab 4

Page 82: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

76 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Nah, kini saatnya kita membahas langkah demi langkah untuk

menyelesaikan sebuah novel. Jangan dulu berpikir bahwa 150-an lembar

itu sangat banyak. Karena begitu hal tersebut yang Anda fokuskan, maka

akan sangat sulit untuk menyelesaikan sebuah novel. Jadi, berhentilah

mencemaskan hal tersebut. Tapi, mulailah untuk mengetikkan kata

pertama di atas kertas.

Jangan selalu memikirkan hasil akhirnya, tapi fokuslah pada prosesnya.

Dan nikmati proses tersebut semaksimal mungkin. Karena mustahil ada

hasil instan (apalagi memuaskan) dalam hidup ini. Semua harus melewati

proses yang berliku sebelum akhirnya tuntas dan bermuara pada hasil

akhir.

Tidak ada tiba-tiba begitu saja terjadinya. Selalu ada prosesnya

yang sudah berlangsung sebelumnya. Ketika ingin mencapai kekayaan,

manusia harus berusaha untuk bekerja keras. Tentu ada proses panjang

hingga akhirnya tujuannya tercapai. Begitu juga saat jatuh miskin. Tidak

mungkin terjadi dalam sekejap kecuali menjadi korban perampokan.

Proses kembali bermain.

Gambar 4.1Beginilah kira-kira tahapan-tahapan menulis secara garis

besar.

Sumber: www.a1.sphotos.ak.fbcdn.net

Page 83: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 77

www.penulispro.com

Demikian juga dengan menulis novel. Nikmati saja step by step

hingga selesai. Saya sendiri malah punya kebiasaan jelek yang sangat

sulit untuk dihilangkan. Setiap kali menulis novel, saya cenderung “jatuh

hati” pada tokoh-tokohnya, terutama tokoh utama lelaki. Setelah itu, saya

butuh sedikit waktu untuk “memulihkan” diri dari situasi itu. Bukan hal

yang ideal, bukan?

Tapi saya menikmatinya dan menganggapnya sebagai proses yang

sangat wajar. Sehingga dengan demikian saya pun menjadi begitu

menikmati penulisan novel tersebut. Jadi, selama saya menulis suatu

naskah, biasanya dunia saya pun terperangkap di dalam cerita dan

tokoh-tokohnya. Begitu selalu. Buat saya pribadi, hal tersebut merupakan

bagian dari kejujuran saya sebagai penulisnya. Mungkin ini dianggap hal

yang aneh atau tidak masuk akal, ya?

Tidak masalah andai Anda pun berpendapat serupa. Tak hanya saya

yang mengalami hal seperti ini. Banyak teman-teman penulis yang terseret

pada fiksi yang ditulisnya meski dengan cara yang sedikit berbeda.

Baiklah, cukup sekian saja intermesonya. Kini kita akan membahas

langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menulis naskah

fiksi. Oh ya, ini semua berdasarkan prngalaman saya pribadi, ya?

A. Menggali Ide

Ide adalah nama lain dari gagasan. Banyak yang merasa kesulitan

menemukan ide sebelum mulai menulis. Ide memang faktor terpenting

sebelum beranjak ke langkah selanjutnya. Tanpa ide, bagaimana

Page 84: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

78 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

mungkin Anda bisa menghasilkan cerita yang menawan hati pembaca?

Setidaknya itu yang selalu saya rasakan. Saya mustahil mulai menulis

bila tidak memiliki ide besar cerita sama sekali. Karena saya tidak akan

tahu, harus memulai dari bagian mana.

Ide menjadi benang merah dari sebuah cerita.

Ide yang menghubungkan tiap elemen sehingga membentuk sebuah

cerita yang utuh dan indah.

Ide merupakan dasar untuk membangun sebuah cerita. Pengembangan

kisah harus merujuk pada ide tersebut.

Itulah yang terjadi pada saya.

Kesulitan mencari ide? Itu wajar sekali. Suatu hal yang jamak

dan bisa terjadi pada penulis manapun. Dulu, saya cenderung hanya

menunggu datangnya ide. Hingga suatu peristiwa mengubah pendapat

saya selamanya.

Ceritanya begini, saya sedang mengikuti sebuah kursus online tentang

menulis cerita anak. Mentornya adalah seorang penulis buku anak yang

andal dan terkenal. Tapi maaf, saya tidak bisa mencantumkan nama beliau

di sini karena khawatir malah akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Saat itu saya dan beberapa orang teman diminta untuk mencari

ide untuk dijadikan novel anak. Sebenarnya saya merasa tidak pernah

punya kemampuan yang memadai untuk terjun di dunia buku anak.

Namun di sisi lain saya juga penasaran ingin mencoba sekaligus mencari

Page 85: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 79

www.penulispro.com

tahu. Sepanjang keyakinan saya selama ini, menulis buku anak adalah

pekerjaan yang sangat sulit.

Nah, di saat diminta untuk mencari ide itulah saya merasa menabrak

dinding batu. Kepala saya kosong selama bermenit-menit, tanpa ada

bayangan sama sekali kisah apa yang akan diangkat. Rasanya benar-

benar putus asa! Hingga kemudian mentor saya yang baik itu menuliskan

sesuatu di chat room peserta kursus.

“Ide itu harus dipaksakan. Biasakan untuk memaksa keluarga ide dari

kepala kita. Jangan hanya menunggu hingga munculnya ide!” Begitulah

kira-kira kalimat yang tertulis. Saya pun merasa ditonjok. Selama ini saya

meyakini bahwa ide akan datang sendiri, bukan dipaksa keluar.

Kalimat di atas tampaknya sederhana, kan? Tapi ternyata memberi

efek luar biasa yang mengubah pola pikir saya hingga saat ini. Detik-

detik setelah membaca kalimat itu seakan menjadi momen magis untuk

saya. Maka saya pun mulai berjuang mencari ide yang kira-kira keren

untuk dijadikan novel anak. Buku-buku milik anak-anak pun berkelebat

di kepala. Oh tidak, saya tidak mau menulis kisah tentang peri. Sudah

terlalu banyak penulis yang melakukan hal tersebut.

Akhirnya, saya pun terpaku pada kata matryoshka, sebuah boneka

khas dari Rusia. Tapi saya belum memiliki ide apa pun. Tidak ada bayangan

bagaimana matryoshka ini akan menjadi tema besar dari sebuah novel

anak. Namun kata-kata mas mentor ini benar-benar “menghantui”.

Page 86: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

80 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 4.2Novel anak ini mendapat ide dari

boneka matryoshka yang berasal dari Rusia.

Sumber: dok. pri

Saya ingat kalau setiap matryoshka ini terdiri dari beberapa boneka

sekaligus yang dipasang bertumpuk. Semakin keluar tentu semakin besar

pula bonekanya. Tiba-tiba terpikir, mengapa tidak membuat cerita yang

berbau misteri? Malam itu juga saya pun menuliskan sinopsis kasarnya.

Isinya kira-kira begini :

Seorang anak mendapat hadiah boneka matryoshka yang berasal dari

Rusia. Anak tersebut sangat ketakutan saat menyadari bonekanya tiba-tiba

mengecil. Padahal, boneka terbesar diambil oleh kakak perempuannya

secara diam-diam. Keadaan makin runyam ketika tengah malam anak

tersebut mendengar suara nyanyian asing. Dia mengira suara itu berasal

dari matryoshka dan yakin kalau benda itu berhantu.

Page 87: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 81

www.penulispro.com

Singkatnya, saya pun mematangkan konsep sederhana itu. Lalu

mengikutsertakannya ke sebuah workshop penulisan novel anak yang

diadakan oleh sebuah penerbit top. Tanpa terduga, konsep yang saya

ajukan dianggap menarik dan mulai digarap. Hingga setelah menghadapi

seleksi berlapis, naskah tersebut dinyatakan lolos dan siap untuk

diterbitkan. Maka lahirlah novel anak setebal 64 halaman yang berjudul

“Matryoshka Bernyanyi”. Judul aslinya sendiri ditambah dengan kata

“Misteri” di depannya. Dan bulan Juli 2012 akhirnya novel itu pun terbit.

Sejak itu saya pun selalu memaksa keluarnya ide-ide. Awalnya

memang tidak gampang, namun jika terus dilatih dan dijadikan kebiasaan,

semuanya akan menjadi jauh lebih mudah. Jadi, tidak ada lagi duduk

diam hanya menanti ide menghampiri. Saya juga selalu menyiapkan buku

catatan atau ponsel untuk segera menulis ide yang terlintas di kepala.

Tujuannya? Supaya tidak lupa.

Ide kadang tidak harus dicari atau ditunggu. Ide bisa bersumber dari

banyak hal yang ada di sekitar kita. Pengalaman pribadi adalah salah

satu sumber yang luar biasa untuk dituangkan menjadi naskah fiksi. Anda

hanya perlu meramunya sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik.

Buat saya pribadi, ini menjadi semacam keharusan. Karena bila ada

bagian cerita yang berasal dari pengalaman sendiri, saat menuangkannya

menjadi tulisan akan sangat menyenangkan. Sangat beda rasanya

karena ada sentuhan personal yang merupakan bagian dari diri saya di

dalamnya.

Page 88: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

82 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Ide juga bisa berasal dari peristiwa sehari-hari yang diracik oleh alam

sekitar. Juga dari pengalaman orang lain yang kita dengar atau kita lihat.

Kalau Anda sering menjadi tempat curhat dari teman-teman, niscaya

Anda akan punya ide yang luar biasa banyaknya. Pengalaman orang lain

bisa dijadikan ide, loh! Tidak harus persis sama, tapi cukup diambil yang

paling menarik.

Sebenarnya, ada banyak ide di sekitar, sepanjang Anda mau

membuka mata dan telinga. Mengasah kepekaan dari semua hal yang

bermain di sekitar kita. Pasti kita akan menemukan hal-hal menarik yang

bisa diangkat menjadi cerita indah. Menurut saya pribadi, kuncinya adalah

unik. Sebisa mungkin jangan menulis kisah yang sudah banyak dibuat

orang. Buat kisah Anda sendiri yang khas, istimewa, dan tidak pasaran.

Intinya menjadikan buah pena Anda berbeda dari yang ada.

Oh ya, bacaan dan film pun bisa menjadi sumber ide yang tidak ada

habisnya. Dari sebuah novel yang Anda baca, bisa meletupkan ide-ide

brilian di kepala Anda. Pemicunya kadang bisa hanya lewat sebuah kalimat

saja! Itulah sebabnya seorang penulis harus banyak membaca pula.

Karena buku adalah santapan yang sangat berguna untuk memperkaya

bahasa dan meluaskan wawasan.

Saya penggila novel romantis yang mengagungkan cinta. Namun

saya justru lebih sering mendapat ide dari film-film yang saya tonton.

Mulai dari serial Korea, film Hollywood, hingga drama kriminal seperti CSI

atau Criminal Minds. Apa? Drama kriminal? Betul, Anda tidak salah baca,

kok!

Page 89: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 83

www.penulispro.com

Drama-drama kriminal seperti yang saya sebut di atas itu memang

menitikberatkan pada proses mengungkap sebuah misteri kejahatan.

Namun semuanya dibalut benang merah yang sama : mengamati dan

mengenali perilaku seseorang. Dan hal tersebut merupakan poin penting

bagi seorang penulis. Kita bisa menggali banyak hal dari sana sekaligus

belajar ilmu psikologi gratis.

Bacaan dan tontonan yang menjadi santapan keseharian, akan

mengendap tanpa disadari dalam benak Anda. Itulah setidaknya yang

terjadi pada saya. Seringnya saya menonton CSI dan semua variannya,

kadang memancing imajinasi yang mungkin liar dan aneh. Tapi membuat

saya lancar menulis bagian “Pesta Kunci” di novel “Black Angel”. Banyak

pembaca yang kemudian bertanya serius apa saya melakukan riset

khusus untuk menulis itu?

Sejujurnya, tidak. Namun entah kenapa tangan saya tidak bisa

berhenti mengetikkan huruf demi huruf tatkala tiba di bagian itu. Apa yang

saya tonton seakan memainkan filmnya sendiri di kepala. Oh ya, novelnya

sendiri awalnya tidak mempunyai ide besar. saya hanya menemukan

sebuah nama: Avril Lavigne. Nama yang tercetus begitu saja karena

sudah jarang beredar di televisi. Sekadar itu, tanpa ada embel-embel

lain. Karena saya bukan penggemar si Sk8er Boi.

Tiba-tiba terpikir untuk membuat nama “Avril” sebagai tokoh sentral

novel saya. Dan nama itu begitu lekat, tidak bisa dienyahkan sama sekali.

Mirip hantu yang tiba-tiba mengekor. Saya pun kemudian menyerah dan

mulai memikirkan cerita yang kira-kira tepat untuk si Avril ini. Hingga

Page 90: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

84 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

akhirnya novel ini pun selesai hingga setebal 200-an halaman. Dan

kemudian bertemu jodohnya.

Gambar 4.3Serial krininal top CSI bisa

memberi banyak ide untuk novel-novel saya.

Sumber: www.boxset4less.blog.com

Jadi, ide bisa berasal dari mana saja. Bahkan dari dialog sambil

lalu yang kita dengarkan saat berada di keramaian. Yang penting, jangan

sampai kita membatasi diri. Ide apa pun yang melintas di kepala, buru-buru

catat dengan detik. Setelah memiliki kesempatan, mulailah kembangkan

ide tersebut hingga menjadi sebuah cerita yang kira-kira menarik dan

juga unik.

Buat saya, kata kunci sebuah ide adalah “Unik”. Karena persaingan

yang sangat ketat, kita harus tampil dengan cerita yang unik agar bisa

menarik perhatian. Tanpa keunikan, maka akan sulit untuk mendapat

perhatian. Karena itu berarti Anda hanya melakukan pengulangan belaka.

Jadi, pastikan cerita yang Anda sajikan memiliki keunikan sebagai nilai

tambah. Jangan pernah mengikuti jalan yang sudah diretas oleh penulis

lainnya, meskipun orang tersebut sangat Anda kagumi.

Page 91: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 85

www.penulispro.com

B. Menyiapkan Karakter

Setelah mendapatkan ide yang menarik, saat bagi Anda untuk mulai

menyiapkan karakter yang akan mewakili Anda menjalin kisah. Karakter

ini bukan hal main-main, loh! Itulah sebabnya Anda harus menyiapkan

si tokoh utama ini dengan sebaik-baiknya. Karena merekalah yang akan

menggerakkan cerita. Sebagai sutradara, adakalanya seorang penulis

“tidak berdaya” dan mengikuti ke arah mana tokohnya hendak berjalan.

Penulis tunduk pada karakter ciptaannya.

Mengapa bisa demikian?

Karena idealnya seorang tokoh itu berkembang sesuai dengan

karakternya. Jika Anda menciptakan tokoh utama yang sifatnya pemalu,

apakah Anda bisa membayangkan orang tersebut bernyanyi sambil menari

lincah di depan serombongan penonton? Atau perempuan berkarakter

meledak-ledak akan kontras sekali jika dilukiskan lemah lembut dan

punya kesabaran tingkat tinggi.

Sekadar masukan, pilihlah karakter yang unik dan punya ciri khas.

Agar pembaca mudah terkenang pada tokoh ciptaan Anda. Itulah

sebabnya sangat penting memikirkan dengan detil semua hal tentang

karakter yang akan mengambil perang utama dan penghuni panggung

pertunjukan Anda.

Dulu, saya anti dengan sinopsis. Artinya, sebelum mulai menulis

sebuah naskah, saya tidak membuat sinopsis dengan detil. Saya hanya

berpegangan pada sebuah ide besar saja karena saya ingin tulisan saya

Page 92: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

86 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

mengalir tanpa perencanaan. Saya benar-benar mengandalkan imajinasi

yang bermain ketika sedang mengetik. Jadi, apa yang saya tulis sangat

dipengaruhi oleh kondisi saya saat menulis.

Ada hal positif yang saya dapatkan dengan cara seperti ini. Hal-hal

yang terkadang tidak terpikirkan malah melintas di kepala seperti kilat.

Dan jika tidak buru-buru dieksekusi, saya sering kehilangan jejaknya.

Buat saya pribadi, pengalaman seperti ini benar-benar sangat pribadi.

Sulit diungkapkan dengan kata-kata bagaimana rasa puas itu kemudian

memeluk saya.

Menurut pendapat (bodoh) saya ketika itu, cara seperti ini menjaga

kemurnian tulisan saya. Hingga akhirnya saya lebih banyak berdiam diri

di depan laptop yang terbuka tatkala ide enggan muncul. Dan inilah yang

terjadi. Waktu terbuang sia-sia karena tidak ada ide yang bisa ditulis.

Semuanya terasa hampa dan menyulitkan. Wah, kalau sedang dalam

kondisi seperti ini, saya tidak punya kekuatan untuk melakukan apa pun.

Selain hanya membuang waktu yang berharga.

Saran dari seorang teman yang sudah malang melintang di dunia

kepenulisan, bikin sinopsis perbab lebih dulu. Pilih karakter yang punya

kekhasan, jelaskan dengan detail dalam sebuah catatan khusus.

Awalnya saya ogah-ogahan menerima masukannya. Saya bahkan

mempertanyakan mengapa perlu dibuat penjelasan tentang karakternya.

Teman saya menjawab singkat dan padat. “Supaya karaktermu

konsisten.”

Page 93: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 87

www.penulispro.com

Akhirnya saya pun mencoba mengikuti sarannya. Sebenarnya bukan

karena merasa cara ini lebih berhasil, melainkan sekadar ingin mencoba.

Saya pun mulai mempersiapkan karakter tokoh dengan matang. Ternyata,

hasilnya luar biasa! Teman saya benar, karakter rekaan saya menjadi

konsisten. Kalau ada yang agak terlupa, saya tinggal melihat uraian

tentang karakter si tokoh. Sehingga naskah pun terjaga. Tokoh tidak

melakukan hal yang di luar kebiasaannya.

Dalam mereka sebuah karakter, ada beberapa hal yang sebaiknya

mendapat perhatian dari Anda. Apa sajakah itu?

1. Paparkan dengan detail

Sebagai penulis, Anda harus bisa memaparkan dengan rinci tentang

semua karakter di naskah Anda. Terutama untuk karakter utama. Semakin

detail justru semakin bagus. Sehingga Anda benar-benar mengenal tokoh

rekaan yang akan Anda tuliskan kisahnya.

Tuliskan di tempat khusus tentang ciri-ciri fisik sang tokoh. Mulai dari

tinggi, ciri fisik tertentu, atau kelebihan yang dimilikinya. Demikian juga

dengan sifat-sifatnya. Apakah galak, cerewet, suka mengatakan kalimat

tertentu. Pokoknya segala hal yang melekat padanya.

Kelak, deskripsi tentang tokoh utama ini bisa digambarkan dengan

beragam cara. Mulai dari dialog tokoh utama atau tokoh lainnya, perjalanan

cerita yang berliku, atau penjelasan Anda sendiri. Padukan semuanya

dalam tulisan Anda sehingga pembaca juga bisa “melihat” si tokoh sesuai

gambaran yang diberikan. Dan akhirnya bisa membayangkan sosoknya.

Page 94: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

88 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 4.4Sosok tokoh-tokoh utama di novel ini

digambarkan dengan cukup terperinci.

Sumber: dok. pri

Diam-diam aku memperhatikannya. Lelaki ini berambut legam dengan

mata mirip almond dan bola mata coklat yang menarik. Alis hitam dan

tebalnya tampak kontras dengan warna kulitnya yang terang. Bibirnya

tipis dan kemerahan, menandakan dia bukan seorang perokok. Giginya

putih dan rapi. Juga ada hidung yang langsing dan sangat pas dengan

semua yang ada di wajahnya. Lelaki ini mewakili kata “kesempurnaan”.

(Black Angel, halaman 138)

Mengapa ini penting? Karena jika tidak mendapat porsi yang tepat

untuk menggambarkan sosok sang tokoh utama, pembaca mungkin

hanya bisa meraba-raba. Sehingga tokoh utama ini pun seolah berdiri

di balik kabut, tidak terlihat jelas. Kita tahu dia ada, namun tidak bisa

menjelaskan bagaimana dirinya. Bagi pembaca, itu sesuatu yang kurang

nyaman.

Page 95: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 89

www.penulispro.com

Jadi, jangan hanya menggunakan kata “tampan”, “cantik”, atau

“menawan” saja. Karena maknanya sangat luas. Tampan versi Anda belum

tentu mewakili tampan versi saya. Begitu juga sebaliknya. Sehingga perlu

diberikan penjelasan yang benar-benar rinci.

Selain fisik, jangan lupakan juga sifat-sifatnya. Bahkan bila

memungkinkan latar belakangnya. Sehingga pembaca lebih kenal lagi.

Kalaupun ada sifat atau trauma tertentu, pembaca dapat memaklumi hal itu

setelah mengetahui alasannya. Ya, setiap akibat pasti ada sebabnya. Dan

semuanya harus diuraikan dengan jelas supaya terlihat hubungannya.

2. Sesuaikan dengan tema cerita

Tema apa yang ingin Anda angkat? Jangan menulis naskah komedi

dengan tokoh-tokoh yang serius. Karena hal itu akan menjadi sebuah hal

yang tidak sesuai. Jadi, pastikan tokoh-tokoh cerita Anda sesuai dengan

tema yang diusung. Sehingga cerita pun menjadi padu dan tidak memberi

kesempatan pada orang lain untuk mengernyitkan dahi. Setuju?

3. Karakter jangan hanya hitam dan putih

Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna baiknya dan sempurna

pula jahatnya. Manusia adalah makhluk yang lemah dan kadang tidak

mampu menghalau godaan. Kita maklum itu. Manusia juga sering berbuat

kesalahan, entah itu disengaja atau sebaliknya.

Jadi, munculkanlah karakter yang manusiawi dalam novel Anda.

Jangan buat tokoh yang sangat baik dan kesannya tidak bercacat.

Page 96: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

90 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Demikian jgua sebaliknya, jangan ciptakan tokoh yang hanya mampu

berbuat kejahatan belaka. Percayalah, manusia tidak seperti itu. Tidak

hanya hitam dan putih. Adakalanya kita menginjak wilayah abu-abu. Di

mana antara hitam dan putih begitu absurd dan kadang sulit untuk dipilih

dengan tegas.

Manusiawikan tokoh Anda dengan segala kekurangan dan

kelebihannya. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna dan

luput dari kesalahan. Justru melakukan hal-hal yang kadang bertentangan

dengan pemahaman orang sekitar, membuat cerita mengasyikkan.

4. Karakter harus konsisten

Jangan sampai karakter yang tadinya pendiam dan baik berubah

menjadi jahat tanpa alasan yang logis. Perubahan karakter itu wajar kok,

hanya saja harus dijelaskan dengan baik sehingga bisa terlihat alasan

perubahannya.

Itu jika terpaksa harus berubah.

Selain itu, Anda harus memastikan bahwa karakter yang diciptakan

selalu berlaku dan berucap sebagaimana yang diharuskan oleh sifat-

sifatnya. Jangan orang yang santun tiba-tiba melontarkan kata-kata

makian yang menyakitkan hati.

5. Memilihkan nama yang tepat

Nama mungkin dianggap hal yang tidak penting. Namun saya justru selalu

memilih nama terlebih dahulu sebelum menguraikan karakternya. Nama

buat saya sangat penting, karena bisa memberi gambaran akan sosok

Page 97: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 91

www.penulispro.com

si tokoh utama. Anda bisa mencarinya di berbagai buku nama bayi yang

biasanya memuat artinya juga. Atau berburu via internet. Kadangkala kita

mendapat ide untuk nama tokoh utama novel kita setelah menonton film

tertentu.

Saat menulis novel “Mendua”, salah satu tokohnya bernama Tristan.

Nama itu tiba-tiba muncul begitu saja saat saya mulai menggarap naskah

itu. Belakangan saya tersadar, Tristan adalah salah satu tokoh dalam film

Legends of The Fall yang diperankan Brad Pitt. Bukan faktor Brad Pitt-

nya yang berperan, tapi memang karena saya sangat suka nama itu.

Pernah menonton film-filmnya

Aidan Quinn? Hampir pasti, remaja

sekarang tidak mengenal nama ini.

Akan tetapi, di tahun 1990-an Mr. Quinn

ini sangat populer. Selain Legends of

The Fall, dia juga membintangi film

The Assignment atau Practical Magic

bersama Nicole Kidman dan Sandra

Bullock. Filmnya yang diangkat dari

kisah nyata berjudul “Evelyn” cukup

menguras air mata. Quinn berperan

sebagai pengacara dan beradu akting

dengan mantan James Bond, Pierce

Brosnan. Nah, karena suka dengan

Gambar 4.5Dari film menawan berjudul “Legends

of the Fall” ini saya menemukan banyak nama menarik..

Sumber: bookbounce.files.wordpress.com

Page 98: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

92 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

film-filmnya, saya pun membuat tokoh utama dengan namanya. Tapi

bukan hanya satu tokoh, melainkan menjadi dua. Yaitu Aidan serta Quinn.

Keduanya terdapat di novel “Black Angel”.

Nama adalah bagian yang penting. Saya makin merasakan itu

belakangan ini. Jika dulu saya tergolong asal memilih nama tokoh,

sekarang menjadi jauh lebih selektif. Saya juga kadang memilih nama

yang singkat dan (kalau bisa) unik. Ada Cyril di “Loves in Insa-Dong” atau

Mae di “Cinta Tanpa Jeda”.

Usahakan memilih nama yang tidak pasaran. Siapa bilang nama Tasya

itu tidak menarik? Akan tetapi, kalau sudah terlalu banyak digunakan, apa

lagi istimewanya? (Maaf untuk semua yang bernama Tasya). Coba saja

lihat di sekitar kita! Berapa banyak anak perempuan yang diberi nama

Tasya? Banyak sekali, bukan? Demikian juga dengan Nabila, Salsabila,

Indra, Bintang, Anita, Donny, Aldo, Adjie, dan banyak lagi. (Sekali lagi,

mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemilik nama yang saya tulis di sini

ya ) Oleh karenanya, kita harus selektif memilih nama. Bila memungkinkan,

ciptakan nama sendiri. Mengapa tidak?

C. Bermain-Main dengan Setting

Selanjutnya kita beranjak kepada setting atau latar belakang cerita.

Setting adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah naskah.

Setting merupakan bagian penting dalam sebuah cerita.

Adakalanya sebuah novel “mengaburkan” latarnya. Maksudnya begini,

penulis hanya menyinggung tentang kota sebagai latar cerita. Tidak ada

Page 99: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 93

www.penulispro.com

ulasan detail tentang kota tersebut. Hal itu pernah saya temukan di novel-

novel seorang pengarang top yang bukunya dicetak ulang belasan kali.

Namun saya juga pernah menemukan sebuah novel dengan

penggambaran yang begitu detail tentang latar tempatnya. Entah

memang penulisnya pernah berkunjung ke sana atau tidak, namun latar

yang digambarkan memperindah cerita. Novel tersebut berlatar di salah

satu kota di Eropa. Andai si penulis belum pernah menginjakkan kaki di

sana, dua jempol layak diacungkan untuknya. Karena sudah melakukan

riset yang sangat luar biasa dan terperinci. Sehingga dia bisa membawa

imajinasi pembaca menuju sebuah kota nan indah di Eropa sana.

Latar bisa memberi pengaruh pada cerita secara luar biasa.

Tergantung bagaimana penulis mampu mengolahnya dengan baik. Latar

sendiri tidak melulu berarti latar belakang tempat. Namun juga ada latar

belakang waktu. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena

saling mendukung dan berhubungan. Penulis perlu mempertimbangkan

dengan bijak mengenai hal ini.

Ada novel-novel yang mengambil peristiwa khusus sebagai latar

belakang ceritanya. Tentu saja peristiwa yang dimaksud memiliki nilai

sejarah. Entah itu perang dunia, perang dingin, runtuhnya tembok Berlin,

dan banyak lagi. Namun ada juga yang tidak secara khusus merujuk ke

suatu peristiwa.

Tidak ada keharusan Anda harus menulis kisah di lokasi nyata. Anda

bisa kok menciptakan kota fiktif. Kisah-kisah fantasi atau yang mengambil

waktu di masa depan, sering menggunakan cara ini. Menciptakan lokasi

Page 100: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

94 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

fiktif akan memberi keleluasan bagi panulis untuk melakukan eksplorasi.

Sehingga bisa menciptakan tempat yang benar-benar sesuai dengan

keinginannya. Wah, tidak setiap saat kita bisa menjadi “pencipta” sebuah

kota, bukan?

Umumnya, penulis lebih suka menggunakan latar kota tempat

tinggalnya dalam naskah yang ditulis. Kenapa? Karena dorongan rasa

cinta sekaligus sangat mengenal kotanya. Memang harus diakui, jauh

lebih nikmat menulis tentang sesuatu yang benar-benar Anda kuasai,

bukan?

Tapi jika Anda ingin membuat novel dengan lokasi tempat yang belum

pernah dikunjungi sekalipun, tidak masalah. Anda bisa mencari referensi

di internet atau memborong buku-buku tentang kota yang diinginkan.

Melihat gambar bangunan atau kondisi kotanya juga akan sangat

membantu menajamkan bayangan Anda. Sehingga penulis pun punya

bayangan akan kota yang akan ditulisnya.

Buat saya pribadi, lebih nyaman menulis tentang kota yang benar-

benar saya kuasai. Itulah sebabnya novel-novel saya banyak berlatar di

Medan atau Bogor, tempat tinggal saya sekarang.

Satu hal yang harus diingat, jadikan menulis sebagai aktivitas yang

membuat Anda bergairah dan bahagia. Jangan takut untuk melakukan

eksplorasi meskipun itu berarti Anda harus menciptakan sebuah kota

fiktif. Tidak ada yang salah dengan segala hal yang berbau fiktif. Cuma

satu yang harus menjadi pegangan dan tidak boleh dilupakan sampai

kapanpun : logika harus dikedepankan.

Page 101: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 95

www.penulispro.com

D. Membuat Sinopsis

“Dengan membuat sinopsis fiksi per bab, sekitar lima puluh persen

pekerjaan kita sudah selesai.”

Itu adalah ucapan salah satu mentor saya ketika belajar menulis.

Mentor saya sudah memiliki nama yang mentereng di dunia fiksi dengan

karya-karya yang mengalir deras seakan tanpa henti.

Awalnya, saya tidak terlalu yakin meski sudah banyak orang yang

menyarankan untuk membuat sinopsis terlebih dahulu. Seperti yang sudah

sayang singgung sebelumnya, saya adalah orang yang anti sinopsis.

Namun ketika mulai mencobanya, rasanya memang sangat membantu.

Sekadar berbagi pengalaman, saya biasanya membuat sinopsis

global dari satu cerita. Atau bisa juga dikatakan ide besar sebuah cerita.

Setelah itu, barulah saya membagi-baginya menjadi beberapa bab. Tiap

bab saya beri penjelasan serinci mungkin agar tidak ada yang terlupa.

Dari sini nanti saya bisa mendapat bayangan akan setebal apa kelak

naskah ini ketika sudah jadi.

Tidak ada patokan yang serba pasti, hanya serba kira-kira. Namun buat

saya itu memberi bantuan yang sangat berarti. Makin sering melakukan

hal ini, semakin terbukti kata-kata mentor saya di atas. Lain halnya jika

ingin menulis nonfiksi, sinopsis hanya sekadar menjadi pemandu. Jika

diubah menjadi persentase, mungkin hanya menyelesaikan naskah

antara 5 hingga 10 persen.

Page 102: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

96 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Pembuatan sinopsis global juga dapat dilakukan dengan menggunakan

mind map. Ambillah selembar kertas kosong. Lalu mulailah Anda menulis

ide besar di bagian tengahnya. Setelah itu, pikirkan apa saja yang

dapat dibahas seputar ide tersebut. Gunakan pensil aneka warna untuk

membedakannya.

Gambar 4.6Contoh mind map.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com

Ketika Anda sudah berhasil membuat sinopsis per bab dengan baik,

pekerjaan menjadi lebih mudah. Sangat mudah, malah. Anda tinggal

berpatokan pada sinopsis yang sudah dibuat setiap kali akan berpindah

bab. Setelah saya bandingkan dengan kondisi langsung menulis tanpa

sinopsis, hal ini ternyata menghemat banyak waktu. Nyaris tidak ada lagi

waktu yang terbuang percuma dengan layar laptop yang hanya ditatap

hampa. Kini, cukup melirik sinopsis dan membacanya sebentar. Imajinasi

bisa langsung berkeliaran dan tahu apa yang ingin ditulis.

Bagaimana jika di tengah jalan ternyata ada ide yang lebih keren dan

bisa membuat cerita kian menarik?

Page 103: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 97

www.penulispro.com

Tidak masalah! Anda bisa mengubah sinopsis yang tersisa sesuai

dengan ide yang baru datang. Sepanjang tidak sampai membuat cerita

yang sudah Anda tulis harus dirombak lagi, saya rasa tidak masalah. Lain

halnya jika harus terjadi pembongkaran besar-besaran terhadap naskah

yang sudah cukup banyak, mungkin harus dipikir ulang dengan baik.

Karena itu berarti terjadi suatu pemborosan besar-besaran. Pemborosan

waktu, tenaga, dan pikiran karena naskah menjadi mentah lagi.

Itulah pentingnya mematangkan sinopsis yang Anda buat sehingga

meminimalkan perombakan yang tidak perlu. Dengan konsep yang sudah

matang, maka proses menulis pun menjadi lebih lancar.

Jadi, pembuatan sinopsis sangat membantu menghemat waktu

sekaligus memberi kesempatan untuk mematangkan konsep. Ketika

sudah yakin dengan sinopsis yang kita miliki, pekerjaan merampungkan

naskah akan menjadi lebih mudah. Sinopsis seperti ini membantu

Anda menyingkat waktu. Memberi banyak sekali bantuan dalam proses

penyelesaian naskah.

E. Mulai Merangkai Kata

Setelah sinopsis per bab selesai dan dianggap matang, maka kini tiba

saatnya untuk mulai merangkai kata. Anda mulai menguraikan bab demi

bab yang gambarannya sudah tertulis jelas di sinopsis.

Sinopsis adalah panduan dalam mengembangkan naskah. Sinopsis

dapat dikatakan sebagai kompas yang akan memandu Anda dalam

menghasilkan cerita. Bagaimana cara mengembangkan sinopsis?

Semuanya tentu saja terpulang kepada Anda pribadi, sebagai penulis.

Page 104: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

98 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Sinopsis per bab adalah modal dasar yang menjadi peta bagi

penulisnya. Anda tentu sudah memiliki bayangan yang sangat jelas

mengenai kisah yang akan diangkat. Itulah sebabnya sangat penting

untuk membuat sebuah uraian yang sangat detail sehingga konsep

benar-benar matang. Setelah itu, tugas penting Anda selanjutnya adalah

mengurai tiap bab dalam jalinan cerita yang indah.

Saat akan menulis, Anda seharusnya sudah memiliki bayangan

berapa lembar halaman naskah yang akan selesai nantinya. Misalnya

begini, Anda berhasil membuat sinopsis untuk 10 bab. Sementara penerbit

yang Anda tuju memberi isyarat kalau mereka menerima naskah minimal

150 lembar. Maka, tiap bab nantinya harus diubah menjadi 15 lembar

halaman. Itu minimalnya. Dan jika bisa lebih, akan semakin bagus pula.

Karena ketebalan naskah 150 lembar A4 dengan spasi 1,5, kelak ketika

sudah menjadi novel hanya berkisar 200 halaman saja. Dan rasanya novel

dengan halaman sejumlah itu tidak bisa dikatakan cukup tebal, bukan?

Karena ada banyak penulis yang merasa kurang bisa bereksplorasi

dengan halaman sejumlah itu. Semakin banyak sinopsis per bab yang

Anda buat, semakin besar kesempatan untuk melakukan pengembangan

cerita. Kian banyak jumlah halaman, naskah Anda semestinya semakin

kaya dengan aneka konflik dan penyelesaiannya juga.

Sedapat mungkin, hindari melakukan pengulangan karena akan

membosankan bagi pembaca. Manfaatkan geliat imajinasi yang begitu

bergelora di kepala Anda. Sehingga membuat cerita menjadi kaya.

Page 105: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 99

www.penulispro.com

Sekadar mengingatkan, pilihlah kata-kata menarik untuk memperindah

naskah Anda. Jangan mau hanya terpaku untuk memilih kata-kata yang

standar dan sudah banyak digunakan orang. Tapi bukan berarti dalam

setiap paragraf Anda harus memutar otak demi mencari kalimat cantik.

Jangan sampai menjadi beban karena nantinya menulis menjadi hal yang

tidak menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu memelihara api gairah

karena sangat berpengaruh pada kualitas tulisan. Jika seseorang sudah

kehilangan gairah, apa pun yang dilakukan pasti tidak lagi maksimal.

Jadi, uraikan bab demi bab yang sudah Anda buat gambarannya

dengan kegembiraan dan kegairahan yang besar. Karena nantinya

pembaca pun akan turut merasakan luapan perasaan yang Anda

paparkan.

Ada baiknya kalau Anda

menetapkan taget penulisan

suatu naskah. Namun, pastikan

kalau target Anda masuk akal.

Jangan terlalu berlebihan atau

terlalu keras pada diri sendiri.

Karena pada dasarnya Andalah

yang paling tahu dan mengerti

sampai sejauh mana kemampuan

Anda. Jangan memaksakan diri

untuk melakukan hal-hal di luar batas kekuatan yang Anda miliki. Karena

bisa-bisa nantinya Anda malah merasa frustasi karena gagal mencapai

target.

Gambar 4.7Kesulitan saat penulisan dapat

diatasi dengan mematangkan ide semaksimal mungkin.

Sumber: www.mocoo.files.wordpress.com

Page 106: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

100 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Oh ya, banyak yang mengeluhkan sulitnya membuat novel

dengan jumlah halaman mencapai ratusan. Umumnya penulis merasa

kekurangan bahan atau ide sehingga cerita sudah kelar lebih singkat

dari yang seharusnya. Ini bukan masalah pemula atau tidak, loh! Karena

banyak penulis top yang sudah terbiasa menulis cerpen akan merasakan

kesulitan yang sama.

Ini masalah kebiasaan. Bukan tentang senior atau junior.

Ketika Anda sudah terbiasa menulis cerpen, tentu tidak akan sulit

kalau diminta menulis sepuluh halaman, bukan? Namun, jika jumlahnya

digandakan menjadi dua puluh atau tiga puluh, pasti ada kesulitan yang

harus ditaklukkan. Itu adalah sesuatu yang sangat wajar, kok!

Itulah gunanya sinopsis per bab. Terutama untuk Anda yang belum

terbiasa menulis dalam jumlah banyak. Kehadiran sinopsis yang merinci

garis besar cerita tiap bab akan sangat bermanfaat. Ini bisa menghindarkan

Anda dari pengembangan cerita yang di luar kontrol.

Seperti yang sudah saya ingatkan sebelumnya, berpatokanlah pada

sinopsis yang sudah Anda buat. Kalaupun di tengah jalan ada sedikit

tambahan yang dirasa membuat ramuan cerita kian jempolan, tidak ada

salahnya. Hanya saja, jangan pernah melakukan perombakan secara

berlebihan, apalagi besar-besaran. Pastikan semuanya dalam porsi yang

sepatutnya.

Saya ingin berbagi sedikit pengalaman pribadi. Saya belum

berpengalaman menulis naskah dalam jumlah banyak. Di awal-awal,

tingkat kesulitannya sangat tinggi. Apalagi saya tidak menggunakan jasa

Page 107: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 101

www.penulispro.com

sinopsis per bab sama sekali. Hal itu membuat produktivitas saya sangat

rendah. Jika ide sedang membludak, saya bisa menulis lebih dari sepuluh

halaman. Tapi itu tidak selalu terjadi, loh! Ada kalanya saya hanya bisa

menekuri layar monitor selama berjam-jam tanpa menambahkan satu

huruf pun di sana. Dan kadangkala itu terjadi selama beberapa hari

berturut-turut.

Setelah menyiapkan sinopsis terlebih dahulu, pekerjaan saya menjadi

lebih mudah. Itulah sebabnya saya menyarankan Anda untuk membuat

sinopsis sedetail mungkin. Kian rinci, kian bagus pula.

Anda tentu pernah mendengar peribahasa yang berbunyi “Alah bisa

karena biasa”, kan? Kira-kira artinya adalah kita akan memiliki kemampuan

yang baik jika sudah terbiasa mengerjakan sesuatu. Atau dengan kata

lain, latihan akan meningkatkan performa seseorang. Dan itu merupakan

sebuah pendapat yang sangat benar dan harus Anda yakini dengan

sepenuh hati.

Sejak remaja saya terbiasa menulis cerpen. Puluhan di antaranya

sudah berhasil menembus media nasional dan dimuat. Saya sempat

vakum menulis saat bekerja dan kemudian berumah tangga. Dan tahu-

tahu sudah berlalu sekitar tiga belas tahun! Saat mulai menulis lagi, saya

pun dilanda kegamangan. Saya sangat cemas kalau waktu yang panjang

sudah mengambil kemampuan saya menuangkan pikiran dalam bentuk

tulisan. Ketika mulai lagi, wajar jika banyak kesulitan dan kesalahan.

Page 108: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

102 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Tapi entah kenapa saya tiba-tiba punya hasrat untuk menulis novel.

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, novel pertama sedianya

ditulis khusus untuk lomba. Perjuangan untuk menyelesaikannya pun

tidak mudah. Begitu juga dengan novel kedua. Namun kemudian saya

berusaha mengubah pola pikir untuk membuat pekerjaan yang saya cintai

ini menjadi lebih mudah.

Bagaimana caranya? Saya menganggap kalau menulis novel adalah

menulis beberapa cerpen sekaligus. Bedanya, cerpen-cerpen saya

mempunyai hubungan yang sangat erat. Jadi, ketika menyelesaikan satu

bab, saya beranggapan sedang menuntaskan sebuah cerpen. Lalu ketika

berlanjut ke bab selanjutnya, saya pun berpindah ke cerpen baru. Hanya

saja cerpen baru saya memakai tokoh yang sama dengan “cerpen lama”.

Dan ceritanya pun merupakan lanjutan dari kisah sebelumnya. Begitu

seterusnya. Dan buat saya pribadi, hal itu ternyata cukup berhasil.

Ketika membayangkan novel yang panjangnya ratusan lembar, tanpa

sadar ada yang menyerah di dalam diri Anda. Dan memang banyak sekali

penulis yang mengaku tidak sanggup karena “tidak bernapas panjang”.

Saat kita mengubah strategi dan hanya memikirkan kumpulan cerpen,

maka yang terjadi adalah sebaliknya. Anda pasti dipenuhi kebulatan

tekad. Bukankah selama ini terbiasa mengutak-atik cerpen? Apalah

artinya kalau hanya –katakanlah- menulis dua puluh cerpen? Andai Anda

mampu menulis satu buah cerpen sehari, dua puluh bab bisa diselesaikan

hanya dalam waktu sekitar tiga minggu saja, bukan? Bukankah itu cukup

cepat?

Page 109: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 103

www.penulispro.com

Mungkin Anda akan membantah dan menganggap saya mengada-

ada. Saran saya, coba saja ikuti dulu cara yang saya lakukan. Anda

pasti akan terkejut dengan hasilnya. Ternyata menulis novel itu tidak

terlalu sukar, kok! Kalau kita merasa berat, maka yang terjadi memang

demikian. Sebaliknya, bila kita tidak menganggap ada kesulitan berarti,

maka semuanya cenderung lancar. Jadi, biarkan otak kita berpikir bahwa

pekerjaan ini tidak sukar. Maka kenyataan akan mengikutinya.

Nah, hal seperti ini pada dasarnya sama saja dengan banyak pekerjaan

lainnya. Jika kita bisa mengeset pola pikir dan mengidentikkan banyak

hal dengan “mudah” atau “aku pasti bisa”, tidak akan ada problema yang

tidak bisa ditaklukkan. Sebaliknya, begitu kita merasa semuanya serba

sulit, maka kenyataan menjadi begitu berat. Sangat penting bagi kita

untuk selalu berpikir positif agar apa pun yang kita lakukan di dunia ini

akan menuai hasil yang positif pula.

F. Masa Pengendapan

Setelah naskah bisa diselesaikan hingga tuntas, apa yang sebaiknya

Anda lakukan? Tinggalkan dulu naskah yang sudah Anda saksikan

pertumbuhannya itu selama beberapa waktu. Jangan hanya satu atau

dua hari. Tapi usahakan sedikit lebih lama. Menurut pengalaman saya

pribadi, satu minggu adalah waktu yang cukup masuk akal. Bagaimana

dengan Anda?

Masa-masa ini biasa disebut dengan masa pengendapan. Buat saya,

masa ini menjadi masa penting untuk melepaskan diri dari keterikatan

yang kental dengan naskah ini. tidak ada salahnya juga jika Anda

Page 110: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

104 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

menghabiskan masa pengendapan ini dengan mengerjakan naskah

lainnya.

Ketika nanti Anda kembali ke naskah ini, Anda akan melihatnya dengan

pandangan yang berbeda. Tidak lagi sama seperti sebelumnya. Semakin

lama waktu pengendapan, naskah akan menjadi semakin “asing” bagi

Anda. Dan “keasingan” ini akan sangat membantu saat penulis membaca

ulang naskahnya sendiri. Anda pasti akan mengalami banyak momen di

mana akan bertanya pada diri sendiri : “Benarkah aku yang sudah menulis

semua ini?”

Dengan “mata” yang baru, penilaian penulis terhadap naskahnya akan

berbeda. Sehingga bisa lebih jujur dalam memberi penilaian. Dan kelak

akan berimbas pada kualitas tulisan yang dihasilkan. Itulah sebabnya

mengapa masa pengendapan itu sangat diperlukan. Tujuannya agar

penulis bisa memoles naskahnya dengan sangat baik dan tidak dengan

terburu-buru.

Masa pengendapan itu relatif. Tiap penulis membutuhkan waktu

yang berbeda. Seperti yang saya singgung sebelumnya, untuk saya

waktu seminggu sudah cukup memadai. Dengan catatan jika memang

dikejar deadline yang ketat. Namun jika bisa memilih, lebih lama

masa pengendapan justru lebih bagus. Karena saya bisa benar-benar

menemukan “cacat” yang bisa diperbaiki.

Bagaimana dengan Anda? Berapa waktu yang Anda butuhkan untuk

melalui masa pengendapan ini?

Page 111: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 105

www.penulispro.com

G. Edit dan Sempurnakan

Ketika naskah sudah diendapkan dan cibaca ulang, biasanya penulis akan

menemukan banyak hal yang harus diperbaiki. Entah itu berupa dialog

yang janggal, fakta yang saling bertentangan, atau alur yang berlebihan.

Nah, inilah saat yang tepat untuk menyiapkan gunting dan melakukan

“bersih-bersih”.

Sebagai penulis, kadangkala kita memperlakukan naskah dengan

kasih sayang yang terlampau besar. Akibatnya, merasa enggan

membuang bagian-bagian yang kurang padu dengan dengan naskah

secara keseluruhannya. Padahal, kita tahu pasti kalau bagian tersebut

membuat naskah menjadi kurang indah.

Gambar 4.8Setelah melakukan pengendapan,

kini saatnya untuk melakukan pengeditan.

Sumber: www.lkscreativestudio.files.wordpress.com

Page 112: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

106 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Penulis kadang merasa, melakukan perubahan sama artinya dengan

menyia-nyiakan pekerjaan yang sudah dilakukan. Sehingga memilih

untuk tidak melakukan perubahan berarti. Namun, sebaiknya penulis

juga harus realistis. Jika Anda sendiri merasa kalau ada bagian yang

terlalu dipaksakan, orang lain pun tidak akan memiliki pendapat yang jauh

berbeda. Dan andai tetap dipaksakan untuk dikirim ke penerbit, besar

kemungkinan (kalau naskah Anda lolos) editor pun akan meminta penulis

melakukan perubahan. Artinya, bagian tersebut tetap dibuang.

Sekadar berbagi nih, saya pernah melakukan hal tersebut. Tetap

mempertahankan naskah dengan segala isinya meski tahu ada bagian

tertentu yang kurang oke. Akhirnya, ketika editor meminta untuk diubah,

mau tak mau saya harus melakukan kompromi pada diri sendiri. Pilihannya

jelas: tetap bertahan dengan naskah tersebut dengan konsekuensi tidak

akan diterbitkan sama sekali. Atau menuruti saran editor dan melakukan

perubahan sehingga bisa diterbitkan tiga bulan kemudian. Dilematis

namun tidak seperti buah simalakama, kan? Artinya, jelas sekali ada

yang harus dikorbankan. Namun keuntungannya pun sangat besar pula.

Siapa yang menolak naskahnya diterbitkan?

Di dalam tahapan ini, Anda juga bisa memperbaiki berbagai kesalahan

pengetikan yang mungkin terlewatkan. Ketika membaca ulang, Anda bisa

langsung melakukan pengeditan. Sehingga bisa meminimalisir naskah

kesayangan ini dari berbagai kesalahan yang tidak perlu.

Page 113: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 107

www.penulispro.com

Banyak penulis yang menyarankan untuk tidak melakukan

pengeditan ketika Anda menulis. Hal itu akan membuat menulis menjadi

lebih lancar. Pengeditan hanya dilakukan setelah naskah selesai dan

diendapkan. Karena jika Anda tergoda untuk mengedit saat menulis, akan

menghabiskan banyak waktu. Namun, sejujurnya saya belum mampu

sepenuhnya melakukan hal itu. Ketika menulis, saya tetap saja tergoda

untuk melakukan perbaikan jika menemukan kesalahan. Dan memang,

waktu menulis menjadi lebih panjang dari yang seharusnya.

Sekali lagi, setelah naskah selesai dan masa pengendapan berlalu,

jangan lupa baca ulang untuk melakukan penyempurnaan di sana-sini.

Jika Anda merasa kesulitan atau kurang yakin dengan naskah ini, bisa

memakai taktik lain. Yaitu meminta bantuan dari orang-orang yang Anda

percaya untuk menilai naskah tersebut. Tentu saja Anda harus memilih

orang yang memang berpandangan objektif dan suka membaca. Minimal

menyukai genre yang Anda pilih.

Pendapat orang ketiga kadang dibutuhkan untuk menilai kualitas

naskah kita. Namun jangan lupa untuk menemukan orang yang tepat

sehingga bisa memberikan penilaian yang tidak berat sebelah.

Setelah yakin dengan naskah ini, jangan tunggu lagi! Segeralah

kirimkan naskah tercinta ini kepada penerbit yang tepat.

Page 114: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

108 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah

ke Penerbit

Bab 5

Page 115: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 109

www.penulispro.com

Setelah naskah Anda selesai, langkah selanjutnya tentu saja harus

mengirimkannya ke penerbit. Namun, tentu saja Anda tidak bisa gegabah

saat melakukan hal ini. ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

seorang penulis sebelum memasrahkan buah ciptanya kepada sebuah

penerbit.

Apa sajakah itu?

A. Kenali Selera Penerbit Terlebih Dahulu

Ada banyak sekali penerbit di luar sana. Tiap penerbit memiliki selera

dan kekhasan yang berbeda-beda. Misalnya saja penerbit A selalu

menerbitkan novel-novel komedi, penerbit B setia pada naskah berbau

roman, atau penerbit C hanya menerima naskah-naskah fantasi.

Jadi yang harus Anda lakukan sebelum mengirim naskah ke penerbit

adalah memastikan bahwa naskah Anda sesuai dengan penerbit tersebut.

Jangan sampai naskah bergenre komedi malah dikirim ke penerbit yang

khusus menerbitkan novel anak. Satu hal yang sudah pasti adalah

naskah Anda akan ditolak tanpa pikir panjang oleh editor. Alasannya?

Salah tempat.

Kesalahan seperti ini tidak bisa ditolerir karena menunjukkan satu

hal. Bahwa Anda tidak memperhatikan sekaligus tidak benar-benar

serius memikirkan kemana naskah Anda akan berlabuh. Mengenali

selera penerbit sama artinya dengan memegang kompas di tangan Anda.

Dengan petunjuk arah yang jelas, Anda tidak akan mengirim naskah ke

tempat yang keliru.

Sebelum Mengirim Naskah

ke Penerbit

Page 116: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

110 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 5.1Jika Anda mengenali spesialisasi

penerbit dengan baik, sama artinya sudah memegang kompas

di tangan.

Sumber: www.3.bp.blogspot.com

Bagi para penulis, naskah karyanya adalah bagian penting dari

dirinya. Yang dikerjakan tanpa kenal lelah dengan berbagai halangan dan

rintangan yang datang tanpa henti. Makanya, sudah sangat pasti kalau

penulis ingin yang terbaik baik karyanya. Termasuk memilihkan penerbit

yang tepat.

Kalau Anda perhatikan di berbagai grup penulisan di situs jejaring

sosial, terjadi hal yang kadang terasa aneh.

Begini, seseorang mengaku kalau dirinya ingin menjadi penulis fiksi.

Idealnya, apa yang dilakukan orang tersebut untuk mewujudkan cita-

citanya? Tentu saja harus belajar dengan baik bagaimana caranya agar

bisa menulis sesuai kaidah. Mengenal tanda baca, bisa mengarungi

dunia khayal lewat liukan kata-kata, juga mengetahui unsur-unsur

pembangun sebuah cerita. Selain itu, seorang penulis fiksi juga harus

banyak membaca untuk memperkaya imajinasi. Sehingga dengan begitu

Anda bisa “mencuri” ilmu dari penulis lain.

Page 117: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 111

www.penulispro.com

Anehnya, banyak (calon) penulis ini yang mengajukan pertanyaan

yang terasa tidak pas. Misalnya saja mempertanyakan alamat penerbit,

naskah apa yang diterbitkan oleh penerbit top, dan pertanyaan sejenis

lainnya. Seorang penulis top bahkan pernah bereaksi agak keras dan

meminta si penanya untuk mencari jawabannya di internet. Menurut saya,

itu reaksi yang wajar. Jika Anda mengaku ingin menjadi seorang penulis,

bukankah harusnya berusaha memiliki pengetahuan yang memadai

tentang alamat penerbit atau naskah yang mereka terbitkan? Toh di tiap

buku terbitannya, pasti tercetak alamat sang penerbit. Dan jika memang

Anda rajin berselancar di dunia maya (selain di jejaring seosial), tentu

akan mudah mencari informasi seperti ini.

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas menunjukkan kalau seseorang

justru tidak berminat menjadi seorang penulis. Karena jika Anda merasa

tertarik atau bergairah akan sesuatu, pasti akan melakukan banyak hal

untuk mengumpulkan informasi, bukan? Misalnya saja Anda sedang

jatuh cinta dengan seseorang. Apa yang akan Anda lakukan? Pasti akan

berusaha mencari informasi sebanyak mungkin tentang si dia, bukan?

Mulai dari tanggal lahir, makanan kesukaan, film kegemaran, lagu favorit,

hingga nomor ponselnya. Intinya, semua tentang diri si dia mengandung

magnet luar biasa kuat yang membuat Anda hanya memalingkan wajah

padanya.

Mengenali penerbit adalah hal yang mutlak. Sehingga dengan

demikian Anda menghindarkan diri dari penolakan sebelum naskah dibaca.

Sehingga ada peluang yang lumayan besar untuk bisa melenggang mulus

hingga naskah tercinta bisa diterbitkan dalam bentuk novel.

Page 118: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

112 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Setelah mengetahui pasti naskah seperti apa yang diterbitkan oleh

penerbit incaran, Anda masih harus memikirkan hal lain. Yaitu, apakah

penerbit memang cukup bisa mendapatkan kepercayaan dari penulis?

Karena banyak sekali terjadi kasus penipuan yang dilakukan oleh penerbit.

Jika Anda cermati, banyak sekali penulis yang mengalami berbagai hal

tidak mengenakkan dengan penerbit, yaitu tidak dibayarnya royalti yang

seharusnya menjadi haknya.

Ada penerbit yang membayar royalti penulisnya namun dengan

jumlah yang sangat kecil. Ada seorang teman penulis yang salah satu

bukunya dicetak ulang sebanyak tiga kali. Sayangnya, beliau tidak

dibayar oleh penerbit. Jika ditagih, penerbit punya seribu alasan yang

menjengkelkan.

Banyak yang menyarankan untuk membawa masalah ini ke area

hukum. Namun si teman menolak karena tidak mau menghabiskan biaya

besar dan waktu untuk menuntaskan hal itu. Ada yang menyayangkan

namun banyak pula teman penulis yang menyetujui keputusan yang

diambilnya.

Andai diizinkan memberikan saran, lebih baik memilih penerbit top

yang punya rekor bagus. Jangan berjudi dengan menyerahkan hasil

kerja keras Anda kepada penerbit yang masih baru dan tidak jelas. Atau

Anda bisa bertanya kepada penulis lain yang sudah memiliki pengalaman

berhubungan dengan penerbit tertentu. Oh ya, mohon maaf jika ada yang

merasa saya bersikap tidak adil kepada penerbit baru. Namun pengalaman

Page 119: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 113

www.penulispro.com

saya dan banyak teman-teman mengajarkan untuk berhati-hati. Jika Anda

bisa menghindar dari hal seperti ini, bukankah lebih baik?

Oh ya, ada pilihan lain yang bisa Anda lakukan jika (mungkin) merasa

gamang berurusan dengan penerbit secara langsung. Ada agensi

naskah yang bisa menjembatani. Saat ini ada banyak sekali agensi

naskah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Anda

berdomisili jauh dari kota-kota tersebut? Jangan khawatir, manfaatkan

teknologi modern. Internet, e-mail, SMS, atau jejaring sosial itu hadir

untuk dimanfaatkan, bukan? Jadi, gunakanlah kemudahan yang mereka

persembahkan bagi dunia, demi mendukung kinerja Anda.

B. Kirim Sesuai Ketentuan

Yang dimaksud dengan ketentuan di subbab ini adalah masalah teknis

yang sudah digariskan oleh penerbit. Tiap penerbit biasanya memberi

syarat tertentu seputar naskah yang mereka terima. Dan hal itu biasanya

dapat diakses dengan mudah di situs-situs resmi penerbit tersebut.

Persyaratan yang paling umum adalah :

• Ukuran kertas : A4

• Huruf yang digunakan : Times New Roman

• Ukuran huruf : 12

• Spasi : 1,5

• Tebal naskah antara 150 – 250 halaman atau minimal 40.000 kata

Page 120: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

114 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Akan tetapi, ada juga beberapa penerbit yang mensyaratkan hal

sedikit berbeda. Misalnya saja huruf atau spasinya. Nah, Anda harus

memperhatikan hal ini dengan baik agar tidak melanggar ketentuan

yang diinginkan oleh penerbit. Memang, biasanya penerbit tidak terlalu

kaku dalam menerapkan aturannya. Namun akan lebih baik jika Anda

mengikuti persyaratan tersebut.

Gambar 5.2Huruf Times New Roman paling

sering digunakan dalam penulisan naskah.

Sumber: www.macbasics.files.wordpress.com

Mengapa hal ini dirasa perlu? Sederhana saja, itu menandakan Anda

menghargai penerbit dan tahu betul keinginan dari penerbit yang dituju.

Coba kita analogikan dalam keseharian! Jika Anda ingin menarik hati

seseorang, tentu Anda akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukan

hal-hal yang disenanginya, bukan? Anda mustahil menabrak rambu-

rambu yang telah ditetapkan. Memang, ini tidak menjadi jaminan

kalau naskah Anda akan lolos dengan mudah. Ada banyak faktor yang

mempengaruhi.

Page 121: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 115

www.penulispro.com

Di luar aturan teknis yang hendaknya dipatuhi, usahakan juga untuk

mengirim naskah dalam kondisi bersih dan rapi. Cetaklah naskah Anda

di atas kertas putih, tanpa noda ataupun tip-ex. Karena alat penghapus

seperti itu akan membuat naskah menjadi kotor. Lagipula, zaman sudah

demikian maju, bukan? Tip-ex masih bisa ditolerir jika Anda menggunakan

mesin tik.

Selain itu, jilid dengan rapi naskah Anda, tunjukkan kalau Anda

peduli pada buah karya ini. jangan mengirimkan naskah dalam keadaan

berantakan dan kotor. Editor pasti tidak berminat membaca naskah Anda.

Setelah itu, masukkan naskah yang sudah rapi ke dalam amplop. Seorang

editor pernah memberi bocoran tentang naskah yang akan menarik

perhatiannya pertama kali. Yaitu, naskah-naskah dengan pembungkus

yang khusus. Misalnya saja menggunakan kertas kado yang berwarna-

warni. Atau kotak khusus yang cantik. Semakin unik dan istimewa

bentuknya, semakin penasaran pula sang editor untuk membaca naskah

yang berada di dalamnya.

Saat ini sudah banyak pula penerbit yang menerima naskah via e-mail.

Hal ini tentu saja memudahkan penulis, sehingga tidak perlu menge-print

naskah. Ini penghematan yang cukup lumayan, loh! Anda tidak perlu

merogoh kocek untuk membeli kertas atau membayar biaya pengiriman

lewat jasa titipan kilat.

Page 122: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

116 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Oh ya, jangan lupakan beberapa kelengkapan yang harus kamu

sertakan ketika akan mengirim naskah tersebut. Yaitu :

• Data diri penulis

• Kelebihan naskah

• Sinopsis

Banyak penulis yang “terjebak” membuat sinopsis seperti yang ada di

kaver belakang novel. Jadi, sinopsis tidak menjelaskan tuntas mengenai

akhir cerita novel yang ditawarkan. Yang sering terjadi, malah diberi

kalimat tanya di bagian akhir. Seperti : “bagaimanakah akhir kisah cinta

segi banyak ini?” atau “akankah mereka menemukan akhir yang bahagia

dan melegakan?”, dan lain-lain.

Tolong,janganlakukanitu!

Anda harus bisa membedakan sinopsis untuk editor dan sinopsis di

bagian belakang novel. Untuk editor, Anda harus memberi gambaran

yang jelas tentang naskah yang Anda kirimkan ini. Tidak perlu memberi

teka-teki yang (kemungkinan besar) akan gagal membuat editor merasa

penasaran. Lain halnya dengan sinopsis di sampul belakang atau dikenal

juga dengan istilah blurb. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, jangan

terlalu panjang saat membuat sinopsis. Maksimal dua halaman sudah

cukup untuk menggambarkan jalan cerita novel Anda.

Page 123: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 117

www.penulispro.com

Saya pernah ditanya bagaimana caranya membuat kelebihan naskah.

Tidak usah berpanjang-panjang dalam mengumbar keistimewaan naskah

kita. Cukup tekankan pada poin-poin penting yang menjadi kelebihan

sekaligus membedakan naskah kita dengan naskah sejenis di pasaran.

Tidak usah malu-malu, percaya diri saja. Kadangkala kita perlu narsis

untuk hal-hal seperti ini. Setuju?

C. Menunggu dan Tetap Menulis

Apa yang sebaiknya Anda lakukan setelah naskah terkirim dengan

sempurna? Mulailah menulis lagi! Itulah sebabnya sangat penting bagi

seorang penulis untuk selalu mencatat ide apapun yang ada di dalam

benaknya. Sehingga ide tersebut tidak melayang dengan sia-sia.

Dulu, saya mengabaikan saran seperti ini. Akibatnya bisa ditebak,

kan? Banyak sekali ide keren yang beterbangan dan melayang tanpa

ampun. Bukankah itu sangat disayangkan? Ide itu adalah barang mahal

yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Ide kadang tidak mengenal tempat,

datang menghampiri begitu saja tanpa diduga. Anda harus sigap untuk

menangkapnya dan “memenjarakannya” dalam (minimal) sebuah catatan.

Jika sudah memungkinkan, silakan olah ide tersebut dengan gemilang

sehingga menghasilkan cerita yang menawan.

Jadi, sembari menunggu hasil dari naskah yang sudah dikirim itu,

teruslah menulis cerita baru. Jangan hanya berdiam diri tanpa melakukan

apa-apa. Karena sebuah naskah itu baru akan mendapat kabar setelah

Page 124: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

118 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

melalui serangkaian seleksi oleh penerbit. Rata-rata memakan waktu

minimal 3 bulan. Namun memang ada juga yang sudah diberi kabar

dalam waktu singkat.

Katakanlah sebuah novel baru mendapat kabar setelah 3 bulan.

Selama itu pula (seharusnya) Anda sudah mampu menyelesaikan paling

tidak sebuah novel, bukan? Jadi, jangan hanya menunggu kabar dari

naskah yang sudah Anda kirimkan dengan mengecek e-mail setiap hari.

Bersabarlah, karena itu adalah salah satu syarat utama jika ingin menjadi

seorang penulis.

Banyak penulis-penulis muda yang mengeluhkan lamanya waktu

menunggu ini. Baru sebulan saja sudah membuat mereka tidak sabar dan

(tidak sedikit) yang bersungut-sungut di jejaring sosial. Padahal, itu tidak

perlu dilakukan. Ketimbang menghitung detik demi detik, lebih baik terus

menyibukkan diri dengan tulisan baru, bukan? Sehingga Anda terdorong

untuk terus produktif.

Gambar 5.3Teruslah menulis dan

menuangkan ide selama menunggu kabar naskah yang

sudah dikirim.

Sumber: www.dmorales809.files.wordpress.com

Page 125: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 119

www.penulispro.com

Satu hal yang harus Anda yakini, kerja keras itu akan membuahkan

hasil suatu ketika nanti. Dan menikmati sukses yang penuh liku itu jauh

lebih nikmat rasanya ketimbang kesuksesan instan. Perjalanan panjang

dan penantian itu akan mematangkan Anda sebagai seorang penulis dan

juga manusia. Tuhan akan menghadiahi Anda keajaiban tak terhingga

jika tidak pernah lelah untuk bekerja keras. Sekali lagi, keajaiban itu

bisa kita ciptakan sendiri. Tuhan selalu menyukai orang-orang yang giat

berusaha. Sehingga Dia tidak keberatan menghadiahi Anda berlimpah

kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kuncinya : kerja keras dan

doa. Percayai itu dan kerjakan dengan sepenuh hati. Anda akan terkejut

dengan hasilnya.

D. Saat yang Tepat untuk Menanyakan Kabar Naskah

Setelah naskah terkirim, kita berhak bertanya pada penerbit

tentang kepastian nasib buah imajinasi ini. namun, kita tetap harus

mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai menelepon redaksi

dan mencereweti mereka. Jangan sampai baru saja mengirim naskah

seminggu yang lalu, Anda sudah mulai menghubungi redaksi. Berilah

jeda waktu yang masuk akal.

Anda tentu maklum kalau naskah Anda tidak sendiri. Ada puluhan,

ratusan, atau bahkan ribuan naskah yang harus dibaca oleh editor.

Semakin besar penerbit, tentu semakin banyak pula jumlah naskah

yang antri. Jadi, penulis harus bisa bersabar dan menahan diri. Jangan

buru-buru mempertanyakan nasib naskah Anda. Tunggu hingga waktu

Page 126: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

120 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

minimal penilaian yang biasanya dijelaskan oleh penerbit di situsnya.

Misal penerbit A meminta waktu paling tidak selama 4 bulan untuk menilai

naskah, bersabarlah hingga saat itu tiba. Setelah 4 bulan terlewati, silakan

menelepon redaksi untuk mencari tahu. Jika belum ada keputusan,

berlapang dadalah!

Sebulan kemudian, Anda bisa mengulangi hal tersebut: menanyakan

nasib naskah Anda. Jadi, jangan bertanya tiap satu minggu, ya? Bisa-

bisa Anda kena semprot redaksi yang merasa terganggu karena Anda

terus mencecar mereka dengan pertanyaan yang sama. Sebulan sekali

cukup untuk bertanya kabar.

Nah, masih berhubungan dengan subbab sebelumnya, di sinilah

pentingnya Anda tetap menulis. Banyak sekali manfaatnya. Yang jelas

Anda menjadi produktif karena menghasilkan naskah baru dan tidak

membuang waktu begitu saja. Selain itu, menjadikan masa menunggu

keputusan akan naskah itu berlalu tanpa terasa. Karena Anda disibukkan

oleh naskah baru yang menuntut perhatian besar.

Sekali lagi saya ingatkan, menunggu kabar tentang naskah itu

membutuhkan kesabaran. Karena kita tidak tahu pasti kapan naskah

tersayang akan mendapat jawaban atau kepastian.

Oh ya, ada banyak penulis yang mempertanyakan pantas tidaknya

mengirim naskah yang sama kepada beberapa penerbit sekaligus.

Pendapat untuk pertanyaan di atas pun terbelah.

Page 127: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 121

www.penulispro.com

Ada yang berpendapat kalau hal itu sangat tidak etis. Mengapa tidak

menunggu naskah mendapat keputusan terlebih dahulu? Sehingga tidak

menimbulkan kekecewaan salah satu pihak nantinya. Alasan yang masuk

akal, bukan? Karena memang pernah salah satu penerbit mengeluhkan

hal ini. Ketika mereka menyetujui suatu naskah, ternyata si penulis

malah menolak. Alasannya, sudah ada penerbit raksasa yang lebih dulu

memberikan lampu hijau.

Sebaliknya, ada penulis yang berpendapat kalau mengirimkan

sebuah naskah kepada beberapa penerbit sekaligus justru memberi

kesempatan yang lebih besar. Hanya saja, penulis harus mengirimkan

pemberitahuan penarikan naskah jika sudah ada penerbit yang

menyatakan ketertarikannya. Sehingga penerbit lain tidak kecewa dan

mengulangi contoh di atas tadi.

Saya pribadi lebih menyetujui cara pertama, mengirimkan naskah

hanya pada satu penerbit. Ini adalah salah satu upaya untuk menjaga

kredibilitas Anda sebagai seorang penulis. Meski tampaknya sepele,

hal-hal seperti ini sangat penting, loh! Anda tentu tidak mau ada noktah

hitam yang akan membayangi karier Anda di dunia kepenulisan, kan?

Itulah sebabnya sejak awal Anda harus bisa menjaga diri dengan hanya

melakukan hal-hal yang sesuai etika.

Ini adalah cara kita menghormati diri sendiri. Sebagai manusia, kita

harus melakukan hal itu sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan.

Sebagai penulis, kehormatan dan nama baik adalah masalah yang sangat

Page 128: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

122 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

krusial demi kelanggengan karier ke depannya. Nama baik tidak melulu

berhubungan dengan masalah pengiriman naskah ini. Namun juga pada

banyak aspek lain yang mungkin tampaknya tidak bertalian erat.

Saya pernah bertemu seorang penulis yang kurang mengindahkan etika. Dia kerap mengumbar kelemahan penulis lain di akun jejaring sosial. Bahkan secara terang-

terangan menjelek-jelekkan agensi naskah yang sudah membantunya. Pada akhirnya semua ulahnya itu menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Saya pernah bertemu seorang penulis yang kurang mengindahkan

etika. Dia kerap mengumbar kelemahan penulis lain di akun jejaring

sosial. Bahkan secara terang-terangan menjelek-jelekkan agensi naskah

yang sudah membantunya. Pada akhirnya semua ulahnya itu menjadi

bumerang bagi diri sendiri.

Mengapa bisa demikian? Langkahnya untuk mengikuti sebuah

pelatihan gratis dari salah satu penerbit top di ibukota terganjal. Pihak

penerbit ternyata selama ini “memperhatikan” polah para penulis. Dan

mereka enggan menjalin kerja sama dengan penulis yang rajin “berkicau”

di jejaring sosial. Bukankah hal seperti ini adalah sesuatu yang sangat

disayangkan?

Page 129: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 123

www.penulispro.com

Gambar 5.4Junjung tinggi etika dan sopan

santun meski itu di jejaring sosial. Jangan sampai langkah Anda

terganjal karenanya.

Sumber: www.img.humorsharing.com

Kembali ke topik semula, menanyakan kabar naskah adalah hak Anda.

Namun lakukan dengan sopan dan hati-hati. Pastikan ada selang waktu

yang cukup (paling tidak selama sebulan) sebelum Anda mengajukan

pertanyaan serupa. Jangan selalu ingin mengetahui segalanya dengan

cepat. Anda harus bersabar karena sedang berada di dalam antrean yang

–sangat mungkin- panjang sekali.

E. Ditolak atau Diterima?

Apa yang Anda lakukan ketika tiba-tiba mendapat sebuah telepon dari

penerbit yang menyatakan kalau naskah Anda siap diterbitkan? Pasti

rasa senangnya tidak terkira, bukan? Saya pun mengalami hal yang

sama, bahkan sampai kehilangan kata-kata. Kegembiraan itu sulit untuk

diungkapkan dengan kata-kata. Semua perjuangan saat menuliskan

naskah pun terbayar lunas.

Page 130: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

124 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Sampai detik ini pun saya masih sering bertingkah norak tiap kali

melihat buku-buku saya terpajang dengan manisnya di toko buku. Ada

kepuasan yang tidak terkatakan untuk menggambarkan seluruh perasaan

yang berkecamuk. Berbagai perasaan pun bergumul jadi satu. Mulai dari

rasa takjub, tak percaya, kegembiraan yang melimpah ruah, bahkan

perasaan sedang bermimpi.

Saat naskah Anda siap diterbitkan, umumnya penerbit menghubungi

langsung lewat telepon. Namun ada juga penerbit yang memilih berkirim

kabar via e-mail atau inbox di akun jejaring sosial.

Apa pun pilihannya, kabar mengenai penerimaan naskah lebih dari

sekadar kabar gembira belaka. Ini juga menjadi semacam pengakuan

yang menentramkan hati penulisnya, bahwa karyanya mendapat apresiasi

dari dunia luar. Dan bahwa kemampuan menulisnya cukup memadai.

Namun, tidak selamanya naskah Anda akan berbuah manis. Ada

saatnya naskah yang kita anggap sudah cukup sempurna itu tidak

bisa juga memenangkan hati editor. Sehingga akhirnya kita pun hanya

menerima berita penolakan yang mematahkan hati. Lalu, bagaimana kita

harus menyikapinya?

Apakah Anda marah? Itu adalah sesuatu yang sangat wajar.

Kemarahan Anda tidak bisa dihadang, entah itu marah kepada editor atau

diri Anda sendiri. Begitu juga setumpuk rasa kecewa yang bergelayut di

setiap sudut hati Anda. Itu semua adalah reaksi yang teramat sangat

manusiawi. Manusia adalah makhluk yang lemah jika sudah melibatkan

hati dan perasaan terdalamnya.

Page 131: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 125

www.penulispro.com

Namun semua perasaan negatif itu tidak perlu dipupuk berlama-lama.

Cukup sebentar saja. Ketika mereka memenuhi hati Anda, biarkan saja

dengan ikhlas. Biarkan diri Anda “menikmati” rasa sakit dan menyesap

dalam-dalam makna kepahitan dari sebuah kegagalan. Lalu buang

semuanya ke dalam tong sampah dan mulailah melangkahkan kaki yang

baru untuk mengawalinya.

Saya selalu percaya bahwa tiap naskah itu ada jodohnya masing-

masing. Jadi, bukan perkara mudah untuk mewujudkannya. Kadangkala

penulis dapat merasakannya dengan cara yang tidak masuk akal.

Dulu, saya selalu nyaris histeris tiap kali teringat semua jerih payah

dan naskah jagoan saya malah ditolak. Sungguh, itu masa-masa yang

sangat berat karena ada harga diri yang runtuh hingga bertiarap. Kecewa

luar biasa hingga memakan waktu berminggu-minggu untuk kembali

kepada perasaan yang “normal”. Intinya, hidup menjadi kacau balau

karena penolakan naskah.

Sekarang?

Sedih dan kecewa masih tetap ada. Namun saya berusaha

meminimalkannya sehingga tidak lagi mempengaruhi kehidupan pribadi

saya. Saya biasanya terpaku beberapa saat sebelum mulai mengambil

keputusan. Di depan ada pilihan yang cukup beragam. Saya biasanya

akan mengirim naskah yang ditolak itu kepada penerbit lain. Jika memang

memungkinkan, saya akan melakukan revisi.

Page 132: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

126 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Jadi, ketika naskah Anda

mendapat penolakan, itu bukanlah

akhir dari segalanya. Naskah Anda

hanya belum menemukan takdirnya

saja. The Princess Diaries-nya

Meg Cabot ditolak oleh lebih dari

15 penerbit! Begitu juga A Time

to Kill milik John Grisham. Siapa

sangka akhirnya kedua judul di atas

malah diangkat ke layar lebar dan

menjadi film-film berpenghasilan

besar. Anne Hathaway dan Matthew

McConaughey berhutang popularitas

pada film di atas.

Ketika ada satu pintu penerbit yang tertutup, masih ada pintu lain yang

terbuka. Tugas Andalah untuk menemukan pintu yang tepat, sehingga

bisa mengantar naskah tercinta menjadi novel yang akan dibaca oleh

dunia.

Jangan pernah menyerah, apalagi putus asa. Ketika naskah belum

menemukan jodohnya, itu hanya masalah waktu saja.

Gambar 5.5Novel A Time To Kill ditolak

berkali-kali. Ketika difilmkan, film ini meraih pendapatan lebih dari

150 juta dolar.

Sumber: www.images.sodahead.com

Page 133: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 127

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya)

Diterbitkan

Bab 6

Page 134: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

128 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Setiap penulis pasti bermimpi suatu saat novelnya akan diterbitkan oleh

penerbit nasional. Kemudian novel tersebut bisa ditemukan di setiap toko

buku yang tersebar di setiap pelosok nusantara.

Namun mewujudkan mimpi itu lain perkara. Bukan berarti mustahil,

akan tetapi jalannya berbeda-beda untuk tiap penulis. Ada yang dengan

gampangnya meloloskan novel perdananya dan menjadi best-seller

sehingga harus dicetak ulang berkali-kali. Ada pula yang mesti berulang

kali mencoba baru menemukan pintu sukses. Begitulah yang namanya

dinamika hidup.

Jika orang lain dengan mudah menerbitkan karyanya, tidak usah

merasa cemas atau iri. Justru hal seperti itu harus dijadikan pemicu

supaya menambah energi Anda agar tidak kehabisan gairah menulis.

Percaya saja, jalan tiap orang tidak pernah sama. Andai jalan Anda

tergolong penuh onak dan rintangan, pastikan semuanya tidak sia-sia

belaka. Jadikan proses panjang ini sebagai bagian dari pendewasaan

diri dan buah karya Anda. Penolakan tidak akan membuat Anda berhenti

menulis, kan? Karena banyak penulis hebat di luar sana yang hari ini bisa

kita baca karyanya karena kegigihan mereka. Andai mereka berputus

asa di percobaan pertama atau kedua, pastilah kita tidak akan pernah

mengenal J.K. Rowling, John Grisham, atau Stephen King.

Apabila akhirnya novel Anda akan diterbitkan, bagaimana

menyikapinya? Orang menumpahkan kegembiraannya dengan cara yang

berbeda-beda. Semuanya sah-sah saja. Karena berita luar biasa itu tidak

datang setiap hari, bukan? Namun bukan berarti persetujuan naskah yang

Page 135: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 129

www.penulispro.com

akan dicetak oleh suatu penerbit menjadi akhir dari segalanya. Artinya,

Anda masih terlibat, kok. Ada beberapa hal yang akan Anda hadapi,

terima, dan (sebaiknya) dilakukan meski tidak ada kewajiban. Yuk, kita

intip beberapa di antaranya.

A. Jangan Lupa Promosi

Meski dapat dikatakan tidak wajib, banyak penulis yang memilih untuk

melakukan promosi untuk buah karyanya. Ini adalah langkah yang

memang sudah seharusnya diambil. Karena pada akhirnya promosi

berdampak besar pada angka penjualan novel. Meski tidak selalu terjadi

demikian. Karena pada kenyataannya ada novel yang laris meski tanpa

promosi jor-joran. Demikian sebaliknya.

Maraknya akun jejaring sosial dimanfaatkan oleh banyak penulis untuk

mempromosikan karya-karyanya. Ada yang menggelar lomba membuat

resensi novel atau membuat sinopsis. Ada yang gencar memuat cuplikan

dialog atau narasi di wall-nya yang -tentu saja- berasal dari novel terbaru.

Tidak sedikit pula pengarang yang memiliki situs pribadi yang secara

khusus mempromosikan karya-karyanya. Atau mengadakan acara temu

pengarang. Pokoknya bermacam-macam.

Saya sendiri melakukan hal-hal yang standar. Seperti tidak berhenti

meng-update status yang berkaitan dengan novel terbaru. Meng-upload

gambar cover berikut petikan narasi yang dirasa oke. Berpromosi di radio

dan memasang iklan di sana. Seperti itulah kira-kira. Mungkin hal terbesar

yang saya lakukan seputar promo adalah memasang stiker ukuran jumbo

Page 136: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

130 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

di kaca belakang mobil. Untuk kepentingan ini, memang membutuhkan

bantuan tenaga profesional yaitu pembuat stiker yang bagus. Karena kalau

kualitas stikernya tidak mumpuni, sangat disayangkan. Khusus untuk

yang terakhir ini, saya memang harus merogoh kocek untuk menutup

biayanya.

Gambar 6.1Inilah stiker besar bergambar

kaver novel yang ditempelkan di kaca belakang mobil.

Sumber: www.dok. pri

Namun rasanya setimpal dengan kepuasan yang didapat. Mobil melaju

ke sana-kemari dengan tampilan stiker mencolok di belakangnya. Dan

(menurut saya) hal ini adalah salah satu bentuk promosi yang menarik.

Apa pun bentuknya, promosi memang sebaiknya dilakukan oleh

penulis. Karena pada akhirnya akan memberi imbas kepada diri Anda

sendiri. Lakukan cara-cara promosi yang paling memungkinkan dan juga

nyaman. Karena ada penulis yang enggan untuk tampil di depan umum,

misalnya. Sehingga acara bertema jumpa pengarang atau on air di radio

agak kurang mengasyikkan baginya.

Page 137: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 131

www.penulispro.com

B. Pertahankan Eksistensi

Secara umum, tiap penulis bermimpi memiliki karier yang panjang dan

gemilang. Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku di dunia tulis-menulis saja,

melainkan di segala lapangan pekerjaan, terutama yang menjanjikan. Nah,

bagaimana cara penulis mempertahankan eksistensinya? Jawabannya

sederhana saja, kok! Tetaplah menulis selagi masih sanggup.

Itulah yang harus Anda lakukan dalam hidup ini jika memang

berkeinginan menjadi seorang penulis. Jangan pernah berhenti menulis

apa pun alasannya. Jika Anda terus menulis, otomatis produktivitas akan

tetap terjaga. Dan pada akhirnya akan membuat eksistensi Anda bisa

dipertahankan.

Katakanlah Anda bisa menyelesaikan satu buah novel dalam jangka

waktu satu atau dua bulan. Dalam setahun, Anda seharusnya mampu

menghasilkan enam buah novel, bukan? Dan jika Anda mengirimkan

karya-karya tersebut ke berbagai penerbit, peluang untuk terbit akan

semakin besar. Sehingga akhirnya buah karya Anda pun bisa terbit secara

teratur. Dan itu sangat menyenangkan, loh!

Oh ya, izinkan saya membahas hal lain yang mungkin tidak

berhubungan dekat dengan masalah eksistensi ini. Begini, setelah novel-

novel Anda dipasarkan secara meluas, Anda akan mulai dibanjiri email

atau permintaan pertemanan. Anda juga akan mendapat pertanyaan yang

beraneka. Mulai dari yang lucu hingga pertanyaan menjengkelkan. Mulai

dari pertanyaan yang tidak penting sampai hal-hal pribadi yang membuat

Anda ingin menjerit kesal.

Page 138: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

132 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Semua itu adalah konsekuensi dari profesi yang Anda pilih. Meski

bukan selebriti yang wira-wiri di depan televisi atau kolom gosip, profesi

pengarang tetap dianggap memikat dan seksi.

Sekadar berbagi saran, perlakukan penggemar Anda dengan baik.

Jawab pertanyaan mereka dengan sopan. Tidak perlu marah atau memaki

ketika harus berhadapan dengan pertanyaan yang tidak menyenangkan.

Kecuali memang sudah sangat keterlaluan, abaikan saja. Bagaimanapun

juga, mereka adalah orang-orang yang telah menyempatkan diri membaca

tulisan Anda.

Ini memang “kerepotan” yang harus dihadapi. Seorang penulis top

pernah “mengeluhkan” hal tersebut. Bagaimana dia tidak henti dihujani

beragam pertanyaan dari para pembaca. Dan banyak di antaranya yang

tidak berhubungan sama sekali dengan dunia kepenulisan.

Saya juga yakin, akan ada saatnya Anda merasakan gelombang rasa

haru ketika membaca pesan dari pembaca. Karena tulisan yang kita buat

banyak memberi dampak buat para pembaca di luar sana. Ada yang

terpukau hingga menyatakan kekagumannya. Atau bagaimana tulisan

Anda telah membuatnya ingin menjadi orang yang lebih baik, misalnya.

Banyak penulis yang mengalami momen magis saat membaca curahan

hati para pembacanya. Sungguh luar biasa rasanya tatkala tahu bahwa

buah pena Anda telah mempengaruhi perasaan seseorang.

Kembali ke masalah eksistensi, usahakan untuk terus menulis. Jangan

berhenti ketika karya yang dipublikasikan baru lima buah. Jadikan penulis

sebagai pekerjaan yang mengikat Anda pada saat-saat tertentu.

Page 139: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 133

www.penulispro.com

Anda kan tidak harus duduk di depan laptop selama berjam-jam. Anda

bisa menyambinya dengan tetap bekerja kantoran atau malah mengurus

rumah dan anak-anak.

Jadi, tidak ada alasan untuk mengajukan seribu dalih demi

membenarkan tindakan Anda yang malas menulis. Ada banyak penulis

yang cuma berkonsentrasi di depan laptop sekitar satu atau dua jam.

Intinya, Anda harus cerdas dalam mengatur waktu sehingga tidak ada

yang terabaikan.

C. Royalti

Secara umum, penerbit menawarkan besar royalti sejumlah 10%. Namun

beda penerbit bisa saja terjadi perbedaan angka ini. Masing-masing

disesuaikan dengan kebijakan penerbit. Jumlah itu nantinya harus

dipotong pajak dengan besaran yang berbeda. Jika Anda memiliki NPWP,

potongan pajak sejumlah 15% dari total royalti yang Anda terima. Jika

tidak punya NPWP? Hmmm, jumlahnya mencapai dua kali lipat. Lumayan

besar, kan? Royalti biasanya dibayarkan setiap satu semester atau per

tahun. Kembali lagi, beda penerbit beda kebijakan.

Page 140: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

134 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Sekadar contoh: untuk satu semester novel yang

terjual adalah 1.000 eksemplar. Harga jual novel

sebesar Rp40.000,00. Jika penulis mendapat

royalti sebesar 10%, maka royalti yang diterimanya

adalah :

1.000 x Rp.40.000 x 10% = Rp4.000.000,00

Jumlah di atas masih harus dipotong pajak lagi. Jika Anda

memiliki NPWP maka royalti yang diterima adalah :

Royalti Rp4.000.000,00

PPh pasal 23 : Rp4.000.000,00 x 15%

Rp600.000,00

Royalti bersih Rp3.400.000,00

Apabila Anda tidak memiliki NPWP, pajak yang dikenakan

sebesar 30%. Jadi, tinggal menggandakan besar PPh di atas.

Gambar 6.2Seorang penulis sebaiknya

memiliki NPWP untuk menghindari pemotongan pajak

yang terlalu besar.

Sumber: www.dok. pri

Page 141: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 135

www.penulispro.com

Penerbit juga punya standar berbeda ketika mencetak novel. Ada

yang mencetak 3.000 eksemplar, 5.000 eksemplar, atau 8.000 eksemplar.

Semakin tenar seorang penulis tentu semakin besar pula angkanya.

Tentu dengan mempertimbangkan pembaca setia dan nama besar sang

pengarang.

Ada penerbit yang memberikan uang muka kepada penulis, ada

pula yang tidak. Untuk penerbit-penerbit top, mereka sudah melakukan

kebijakan ini. Buat saya peribadi, ini menjadi semacam bentuk

penghargaan untuk penulis.

Perhitungan besar uang muka berbeda-beda. Ada yang menetapkan

jumlah tertentu, misalnya sebesar Rp1.500.000,00. Ada pula yang

memberikan dimuka 25% dari royalti dengan perhitungan seperti di atas.

Sebenarnya tidak semua novel itu memberikan sistem royalti

kepada penulisnya. Karena adakalanya penulis dan penerbit mencapai

kesepakatan tersendiri dan memilih untuk melakukan jual putus.

Anda tentu sudah tahu perbedaan keduanya. Namun ada baiknya

saya berikan sedikit bayangan tentang hal ini. Jika Anda memilih sistem

royalti, maka ada periode tertentu yang harus dilewati sebelum royalti

dibayar. Entah itu setiap tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun sekali.

Jika naskah Anda laris manis dan dicetak ulang, maka pendapatan

bisa membengkak. Karena semakin banyak buku yang laku terjual,

semakin besar pula royalti yang Anda terima. Selain itu, penulis novel

laris berkesempatan mendapat tambahan royalti, loh! Wah, menggiurkan,

ya?

Page 142: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

136 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Namun, hal yang sebaliknya akan terjadi jika novel Anda kurang laku

di pasaran. Pendapatan minim sebanding jumlah buku yang terjual dan

harus menunggu hingga masa pembayaran royalti tiba.

Lalu bagaimana jika Anda memilih jual putus? Penulis hanya menerima

pembayaran satu kali saja, ketika sudah tercapai kesepakatan. Jadi,

tidak perlu menunggu periode tertentu untuk mendapat transferan dari

penerbit. Apakah novel Anda hanya laku 25 eksemplar atau cetak ulang

berkali-kali, tidak ada pengaruhnya lagi. Jumlah uang yang Anda terima

tidak berubah sama sekali.

Banyak yang bertanya-tanya, lebih enak memilih sistem yang

mana? Royalti atau jual putus? Nah, kalau masalah pilihan kembali lagi

kepada pribadinya masing-masing. Karena apa pun pilihan Anda, ada

risiko yang harus ditanggung. Selalu ada keuntungan dan kerugian yang

menyertainya. Keuntungan sistem A justru menjadi kerugian di sistem B.

Begitu pula sebaliknya.

Pilihan ada di tangan Anda. Mana yang kira-kira paling membuat

nyaman? Tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Anda

kelak. Apa pun itu, semoga yang terbaik untuk Anda.

Oh ya, untuk naskah dengan sistem royalti biasanya mendapat bukti

terbit sebanyak 10 eksemplar. Ketika novel dicetak ulang, biasanya

mendapat bukti cetak lagi meski tidak sebanyak yang pertama. Sementara

jika Anda memilih sistem jual putus, tidak selalu mendapat bukti terbit.

Masalah ini kembali terpulang pada kebijakan yang ditetapkan oleh

penerbit.

Page 143: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 137

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat

Menulis Fiksi

Bab 7

Page 144: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

138 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Dunia fiksi adalah dunia khayal, tempat para penulisnya mengembangkan

imajinasi dengan bebas dan indah. Fiksi memungkinkan Anda menulis

tentang tokoh rekaan yang selama ini hanya terperangkap di dalam

benak belaka. Tidak ada yang melarang apa pun yang ingin Anda lakukan

pada tokoh-tokoh yang bermain di dalam cerita rekaan itu. Anda punya

kebebasan penuh.

Menulis fiksi berarti menjelajah ke dunia tanpa batas. Akan tetapi,

untuk menjadi menonjol berarti Anda tidak boleh melakukan hal dalam

keseragaman. Analoginya begini, apakah mudah bagi Anda menemukan

seseorang yang dikenal baik jika berada dalam lautan manusia

berpakaian sama? Tentu saja tidak, bukan? Butuh usaha ekstra keras

untuk menemukan orang tersebut. Lain halnya jika orang yang Anda

cari memakai pakaian yang berbeda warna atau corak dibanding lautan

kemeja putih. Jauh lebih mudah bagi Anda untuk menemukannya.

Gambar 7.1Jika ingin “menonjol”, seseorang

harus berani maju dengan penampilan berbeda.

Sumber: www3.bp.blogspot.com

Page 145: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 139

www.penulispro.com

Tak hanya tampil beda, Anda juga tidak boleh terlalu larut dalam dunia

khayal dan mengabaikan fakta-fakta di sekitar. Jadi, kebebasan yang

dipunyai seorang penulis pun harus tetap patuh pada aturan-aturan

tertentu. Tak hanya itu, penulis pun kerap berhadapan dengan kebuntuan

saat menulis atau gairah yang naik dan turun tanpa terkendali. Bab ini

khusus ditulis untuk mengingatkan Anda apa saja hal-hal yang tidak boleh

diabaikan dan harus dihadapi oleh seorang perangkai kata.

A. Hidup Kadang Lebih Aneh dari Sinetron

Sinetron adalah tontonan yang ratingnya paling tinggi beberapa tahun

belakangan ini. Jika kebetulan Anda seorang penikmat sinetron dari

masa ke masa, cobalah bandingkan sinetron zaman sekarang dengan

hasil produksi tahun 1990-an. Sekadar menyebut judul : Bella Vista,

Abad 21, Karmila, atau Badai Pasti Berlalu. Kisah yang diangkat mungkin

tidak berbeda jauh. Akan tetapi bagaimana cerita itu dieksekusi, sungguh

berbeda. Sinetron masa kini kerap kedodoran di bagian pertengahan.

Mungkin karena industri mengharuskan sistem kejar tayang.

Cerita tentang anak yang tertukar atau rebutan kekasih hingga

membuat hati manusia menghitam oleh dendam adalah kisah yang

banyak kita saksikan. Sinetron yang satu dengan yang lain memiliki

banyak kemiripan, bukan?

Faktor cerita yang dituding berlebihan kerap menjadi alasan munculnya

protes dari masyarakat. Masalahnya, sinetron tetap saja diminati dan

terus diproduksi. Kita mungkin kadang kerap menertawakan kisah-kisah

Page 146: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

140 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

di sinetron. Namun terkadang hidup ini justru jauh lebih aneh dari sinetron.

Coba saja Anda amati berita-berita di televisi. Pasti akan terkejut dengan

beragam polah manusia, kan?

Jadi, apa poinnya di sini? Silakan Anda membuat cerita yang penuh

kejutan dan liukan yang mengejutkan pembaca. Silakan menciptakan

kisah yang lebih aneh dari sinetron sekalipun. Namun Anda harus

berpegang pada satu hal : semua cerita harus memiliki sebab atau pemicu

yang masuk akal. Sehingga pembaca tidak merasakan kejanggalan atau

keanehan sama sekali.

Jadi, latar belakang atau alasan itu sangat penting. Jangan sampai

pembaca tidak bisa mencernanya dengan baik dan malah tiba pada

satu kesimpulan: terlalu mengada-ada. Kadang hal ini yang luput dari

perhatian penulis. Terlalu asyik berimajinasi, cerita menjadi melenceng

dan tidak masuk akal. Penulis harus tetap menjaga agar alur tetap dalam

lingkaran logika.

Penulis memang harus kreatif, itu keharusan yang tidak bisa ditawar

lagi. Namun tidak boleh melenceng dari akal sehat. Jangan sampai ada

satu bagian pun yang asing dan berbeda. Apabila diibaratkan sebagai

kepingan-kepingan puzzle, maka tiap keping harus memiliki kecocokan

yang absolut. Sehingga pada akhirnya akan mampu membentuk gambar

yang tepat.

Jadi, berpeganglah selalu pada hukum sebab dan akibat. Sehingga

apa yang Anda tulis terjaga kelogisannya. Jika Anda menulis tentang anak

kelas V SD yang sudah piawai mengebut dengan sepeda motornya, orang

Page 147: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 141

www.penulispro.com

tidak akan bertanya-tanya. Karena pada dasarnya memang kita banyak

menyaksikan hal seperti itu. Menyaksikan remaja tanggung mengendarai

motor bukanlah hal aneh.

Akan tetapi, tatkala Anda menulis seorang buta huruf mampu

mengoperasikan laptop dan berinternet dengan lancar, nanti dulu! Karena

itu bukanlah hal yang bisa diterima oleh logika, bukan? Bagaimana

mungkin orang yang tidak mengenal aksara bisa berselancar di dunia

maya?

Kalaupun terjadi sesuatu yang sangat drastis atau dramatis, jangan

lupakan proses. Karena semuanya melalui tahapan demi tahapan yang

terus berkembang. Tidak ada yang tiba-tiba.

Misalnya saja penyakit kanker yang diderita seseorang. Tidak ada

sejarahnya kanker itu tiba-tiba timbul begitu saja tanpa alasan dan

langsung mengancam nyawa penderitanya. Pasti ada tahapan awal yang

menjadi asal mula kanker itu tumbuh hingga kemudian berkembang tanpa

henti.

Begitu juga cerita. Tanamkan hal itu dalam benak kita, sehingga

mampu menghasilkan kisah yang logis. Unik atau aneh tidak masalah,

kok! Tetap halal selama mampu diterima oleh akal sehat.

B. Keunikan adalah Amunisi Terbaik

Jika membaca novel teenlit yang banyak beredar atau cerpen-cerpen

remaja, hal apa yang sering menjadi kesamaan? Tokoh utamanya.

Kebanyakan tokoh utama cowok digambarkan dengan detail yang nyaris

Page 148: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

142 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

seragam : jago basket, ketua OSIS, pintar, kalau tidak playboy malah

dingin sama cewek. Sementara tokoh utama ceweknya tidak jauh-jauh

dari sosok pemandu sorak yang glamor atau malah cewek kutu buku

yang saling berebut perhatian sang idola.

Hallooooo... apa tidak ada karakter lain yang cocok menjadi tokoh

sentral? Seingat saya, ketika SMA dulu cowok idola di sekolah saya ada

beragam. Ada cowok pecinta alam yang rada bengal tapi sangat keren.

Ada kakak kelas yang meski suka menari tapi tidak gemulai, atau cowok

jerawatan yang disukai gadis-gadis karena belasan tahun silam sudah

bawa mobil mewah ke sekolah. Artinya, saya menemukan banyak sekali

karakter unik yang menjadi idola tanpa harus menjadi jago basket, jago

matematika, atau ketua OSIS. Seingat saya lagi, para ketua OSIS di

sekolah saya memang berwibawa tapi tidak cukup menawan untuk digilai

gadis-gadis. Langganan juara umum malah punya berat badan yang

sangat berlebih. Si jago basket justru selalu dijauhi makhluk hidup karena

jarang mandi dan menebarkan horornya bau keringat.

Jadi, perhatikan karakter-karakter di sekitar Anda. Ingat-ingat lagi

masa lalu di belakang. Pasti akan menemukan tokoh-tokoh menarik yang

akan sangat keren jika dituangkan ke dalam cerita.

Ketika memilihkan pasangan pun, carikan yang paling mungkin sesuai

dengan mereka. Andai si Tampan akhirnya berpasangan dengan si Biasa

Saja, harus ada alasan yang masuk akal sebagai sandaran.

Page 149: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 143

www.penulispro.com

Sekadar intermeso, cowok tampan biasanya akan mencari cewek

yang cantik untuk menjadi pasangannya. Sangat kecil kemungkinan

dia akan jatuh hati setengah mati pada cewek kaku dan canggung yang

biasa-biasa saja. Tapi, bukan berarti tidak mungkin loh, ya! Jika Anda ingin

memasangkan mereka, harus ada alasan yang kuat sehingga pembaca

tidak merasa keberatan.

Kisah Cinderella memang membuat para cewek ketagihan, bermimpi

menggantikan kedudukan sang putri. Tapi, apa semua kisah fiksi harus

seperti itu? Penulis bisa menciptakan kisah yang lebih indah lagi.

Itulah sebabnya Anda harus berbeda. Jangan sampai terbawa arus

dan menyajikan kisah yang senada. Cinta boleh-boleh saja diangkat

menjadi tema. Saya pun tidak kuasa menulis di luar tema cinta (kecuali

untuk buku anak). Namun sedapat mungkin jangan sampai terjebak

pada kisah-kisah klise. Tampil dengan ciri sendiri dan berbeda dari karya

kebanyakan, akan membuat Anda istimewa. Dan keunikan biasanya

menarik bagi orang-orang sekitar.

Intinya, dalam tiap naskah kita ada keunikan yang membuatnya

berbeda dengan novel sejenis. Mulai dari nama tokoh, seting, jalan cerita,

sudut pandang, atau diksi. Unik bukan berarti aneh, loh!

Page 150: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

144 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 7.2Sidney Sheldon adalah contoh

penulis yang memiliki keunikan. Tulisannya tidak membosankan

dan “bertegangan tinggi”.

Sumber: www.images.usatoday.com

Di antara banyak penulis yang saya suka, Sidney Sheldon menempati

tempat yang istimewa. Buah karyanya sangat luar biasa karena jalan cerita

yang bergerak cepat dengan alur yang naik turun tanpa henti. Setiap kali

membaca novel-novelnya (meskipun untuk kesekian kali), saya selalu

terlena dan enggan untuk berhenti meski hanya sebentar. Mr. Sheldon

mengajarkan bagaimana membuat cerita yang tidak gampang ditebak

dan membuat pembaca selalu “terjaga” karena di sana-sini selalu ada

letupan kejutan yang sangat mencengangkan.

Jika ingin mendapat referensi menulis yang sangat detail, Anda

bisa mencoba membaca “Comanche Moon”. Novel ini karya Catherine

Anderson yang menunjukkan betapa sang penulis melakukan riset

yang sangat mendalam untuk menghasilkan novel ini. alurnya memang

cenderung lambat dan bagi sebagian orang mungkin akan membosankan.

Namun Catherine Anderson mampu meramu cerita yang mengharukan

dengan indah dan sangat hidup. Nah, detail yang luar biasa inilah yang

(menurut saya) menjadi kekuatan terbesar novel ini.

Page 151: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 145

www.penulispro.com

Kita sedang menapak langkah untuk menjadi penulis yang hebat.

Dan memang itu tidak mudah. Namun akan lebih baik jika sejak awal kita

berusaha untuk menulis dengan memiliki ciri khas atau keunikan tertentu.

Cinta memang tidak pernah habis dibicarakan. Entah ada berapa miliar

versi cinta yang beredar di dunia ini. kita jangan sampai hanya menjadi

pengekor belaka. Menyuguhkan kisah cinta klise yang sudah ditulis oleh

ratusan pendahulu kita. Akan tetapi, sajikanlah kisah cinta dengan gaya

yang berbeda. Begitu juga dengan cerita lainnya.

Contoh lain nih, buku-buku untuk konsumsi anak-anak. Anda pasti

setuju kalau banyak sekali buku bertema peri yang beredar. Jika Anda

tertarik terjun di dunia ini, apakah akan menulis buku tentang peri juga?

Mengapa tidak mencoba yang lain? Misalnya membuat kumpulan

dongeng sains?

Salah satu cara untuk mendapat perhatian dari pembaca adalah

menyajikan tulisan yang berbeda. Karena hal itu akan menjadi bekal yang

sangat berharga bagi Anda, sekaligus menjadi bagian dari identitas yang

membedakan Anda dengan orang lain.

C. Referensi Tak Harus dari Bacaan

Saya sudah menyinggung sebelumnya bahwa kita bisa mencari ide

atau referensi dari mana saja. Tidak melulu dari buku atau bacaan. Film,

misalnya. Saya pribadi lebih menikmati menonton film karena ada adegan

demi adegan yang memperkaya imajinasi sebagai penulis. Meskipun

bacaan tidak bisa dilepaskan dari diri saya. Namun menonton film terasa

Page 152: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

146 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

sangat memperkaya saya. Dan itu akan berpengaruh tatkala saya mulai

menulis, menuangkan adegan demi adegan di dalam kepala hingga

menjadi tulisan yang sesuai dengan keinginan.

Mungkin banyak yang merasa aneh jika saya katakan bahwa saya

nyaris tidak pernah membaca buku yang filmnya saya tonton. Atau

sebaliknya, tidak menonton film yang bukunya sudah saya baca. Sekarang

kan banyak sekali film-film yang diangkat dari novel-novel terkenal. Saya

cenderung memilih salah satunya. Jika belum membaca bukunya, saya

akan menonton filmnya. Namun jika sudah, maka tidak perlu datang dan

antre ke bioskop. Mengapa? Tentu saya punya alasan sendiri.

Saya pernah menonton film laris yang diangkat dari sebuah kisah

nyata. Menurut pemikiran saya yang sederhana, filmnya harusnya patuh

pada bukunya. Karena berdasarkan kisah nyata, kan? Ternyata oh

ternyata, banyak sekali adegan yang harus memenuhi standar “hiburan”

dan dramatisasi. Sehingga salah satu tokoh yang dalam kehidupan nyata

masih segar bugar, malah dijadikan meninggal dunia.

Buat saya pribadi, ini menghancurkan imajinasi yang sudah terbangun

tatkala membaca bukunya. Dan memang kita sering mendengar kalau

banyak orang yang merasa kecewa tatkala menyaksikan novel favoritnya

diangkat ke layar lebar. Ada adegan yang tidak digarap dengan detail atau

sengaja dilewatkan. Ada juga yang justru mendapat porsi lebih besar.

Begitulah.

Page 153: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 147

www.penulispro.com

Wah,maafkalauagakmelantur,ya?

Film selalu menarik untuk disaksikan. Karena mata dan telinga

penonton berkoordinasi untuk menikmati gerak dan suara. Dari film Anda

bisa dapatkan referensi yang luar biasa banyak.

Apakah Anda penyuka film-film berbau psikologi? Jika ya, ada banyak

film bagus yang bisa ditonton demi mendapatkan referensi bagus. Film

kelas Oscar-nya Russel Crowe, A Beautiful Mind. Atau Secret Window-

nya Johnny Depp. Atau film Fight Club yang dibintangi Edward Norton dan

Brad Pitt. Judul-judul film di atas adalah beberapa di antaranya. Masih

ada banyak film-film sejenis.

A Beautiful Mind memberikan Oscar untuk Russel Crowe. Film yang

diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang perjalanan hidup

John Nash, seorang matematikawan penerima hadiah Nobel. Apa yang

membuat film ini sangat istimewa? Karena ternyata Nash menderita

skizofrenia. Para pemerannya berakting dengan cemerlang, menjadikan

film ini sangat menawan. Wajar saja jika kemudian Russel Crowe menuai

pujian berlimpah sekaligus beragam penghargaan.

Page 154: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

148 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 7.3Pecinta film romantis bisa

menjadikan “The Lake House” yang mempertemukan lagi Keanu

Reeves dan Sandra Bullock, sebagai referensi.

Sumber: www.itusozluk.com

Bagaimana dengan pecinta dan penulis novel roman? Wah, ada

banyaaak sekali stok film-film jenis ini. P.S. I Love You, The Lake House,

Amelie, If Only, The Notebook, atau Notting Hill. Dari film-film tadi kita

bisa mendapatkan referensi nan melimpah dan sayang untuk dilewatkan.

Mau kisah cinta yang mengharu biru dengan ending bikin mata bengkak,

atau komedi romantis yang menggetarkan hati. Pokoknya, komplit. Ini

bisa menjadi harta karun, loh!

Jadi, tontonan menawan pun bisa dijadikan sumber ide yang tiada

habisnya. Bagaimana cinta bisa berpengaruh demikian besar bagi seorang

manusia, bukankah itu menakjubkan? Ide-ide dari film yang kita tonton

bisa diolah sehingga menghasilkan novel yang tak kalah menawan.

Page 155: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 149

www.penulispro.com

Jika membaca adalah wajib hukumnya, maka menonton film pun tak kalah

penting. Di luar itu Anda juga bisa mendapat referensi dari sekeliling.

Tajamkanlah indera agar bisa selalu menangkap apa yang terjadi di

sekitar.

D. Membangun Cerita yang Proporsional

Saat menulis, ingatlah selalu untuk membentuk cerita yang proporsional.

Jangan terpancing untuk berlebihan dalam banyak hal karena hanya akan

membuat pembaca menjadi jatuh bosan.

Penulis berkewajiban mengembangkan cerita yang jelas dan

seimbang. Sekali lagi, kedepankan logika dan akal sehat. Ketika merasa

kisah yang Anda tulis sudah melampaui kepatutan, remlah diri Anda!

Jangan sampai kebablasan hingga merusak naskah. Ramulah naskah

dengan seksama hingga menemukan komposisi yang tepat. Dan jangan

jadikan “kebetulan” sebagai nama tengah naskah Anda!

Jika hanya sekali atau dua kali, hal itu boleh disebut dengan kebetulan.

Bila kadarnya sudah terlalu tinggi? Itu namanya tidak kreatif, kekurangan

ide, serta tidak punya imajinasi. Ayolah, kebetulan cuma ada di kisah-

kisah sinetron. Cobalah tanya pada diri sendiri, sudah berapa kali Anda

mengalami kebetulan? Apakah terlalu sering? Tentu saja tidak, kan?

Kebetulan adalah sesuatu yang langka.

Banyak penulis yang berpanjang-panjang di suatu bagian dan bergerak

kilat di bagian lainnya. Penulis harus memperhatikan betul komposisi

dari pembuka, konflik, klimaks, serta ending. Kita haus bisa meramunya

sehingga berada dalam komposisi yang pas dan tidak berlebihan.

Page 156: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

150 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Untuk masalah ini, ada kesulitan tersendiri. Kenapa? Karena jam

terbang seseorang cukup berperan di sini. Dengan banyak berlatih

menulis maka kemampuan penulis untuk mengemas sebuah cerita akan

kian terasah. Jadi untuk persoalan ini tidak bisa hanya mengikuti teori

yang dibagikan oleh penulis-penulis senior. Insting Anda sebagai penulis

akan bekerja seiring banyaknya latihan. Yang pasti, jangan berpanjang-

panjang hingga cerita membosankan dan bertele-tele. Atau terlalu pendek

hingga banyak sekali pertanyaan yang tidak terjawab dengan tuntas.

Sangat penting bagi penulis untuk membaca karya-karya penulis hebat

lainnya. Sehingga bisa langsung mengetahui contoh bagaimana naskah

yang proporsional itu.

Perbanyak latihan dan membaca adalah syarat yang tidak bisa ditawar-

tawar lagi. Keduanya merupakan keharusan yang mesti dilakukan oleh

penulis. Sehingga kemampuan untuk mengolah cerita yang proporsional

pun kian terasah.

E. Writers’s Block? Ah, Itu Sih Cemen!

Seorang penulis pasti pernah mengalami writer’s block. Mendapat

kebuntuan di tengah naskah yang masih jauh dari kata selesai. Masalah

ini sangat merepotkan dan kadang membuat putus asa. Rasanya sulit

sekali meneruskan naskah yang sudah setengah jalan ini. di mana-mana

terasa mentok. Tidak mampu lagi berpanjang kata untuk mengurai cerita

atau mengurai konflik.

Page 157: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 151

www.penulispro.com

Writer’s block ini banyak sekali dibahas. Teorinya pun ada beragam.

Ada yang menyebut penyebabnya karena minimnya diksi sang penulis,

ide yang tidak menarik, tidak percaya diri untuk menuangkan kata,

atau tergoda untuk pindah ke ide atau naskah lain yang dianggap lebih

menjanjikan.

Kalau saya pribadi, mengalami kebuntuan seperti ini biasanya

disebabkan oleh dua hal. Terlalu capek menulis (beberapa hari bekerja

dalam jam kerja yang gila-gilaan karena mengejar deadline) serta

kekurangan bahan. Keduanya menjadi pemicu utama saya menjadi

benar-benar tidak bisa melanjutkan tulisan lagi. Apa pun yang ditulis,

rasanya tidak akan membuahkan hasil yang oke.

Jika kebetulan Anda mengalami hal senada, apa yang biasanya Anda

lakukan? Berikut ada beberapa langkah yang biasa dilakukan seorang

penulis ketika berhadapan dengan writer’s block ini.

• Meninggalkan tulisan dan melakukan kegiatan yang tidak ada

hubungannya sama sekali dengan dunia tulis-menulis. Anda bisa

memasak, bermain game, mengobrol dengan teman, atau kegiatan

lain yang benar-benar Anda sukai. Apa pun boleh asal tidak terus-

menerus melotot di depan komputer atau laptop dan hanya berdiam

diri dengan putus asa.

• Membaca novel atau buku. Siapa tahu dari bacaan ini akan mengucur

ide-ide menarik lainnya yang akan membantu Anda mengatasi

kebuntuan tadi.

Page 158: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

152 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Gambar 7.4Membaca adalah kegiatan

yang sangat bermanfaat untuk mengatasi writer’s block.

Sumber: www.sukangeblog.blogdetik.com

• Menonton juga bisa dijadikan alternatif. Seperti halnya membaca,

adegan film yang Anda tonton bisa memberi banyak sekali

pencerahan.

• Jangan lupa untuk berolahraga. Selain bisa membantu menyehatkan

tubuh, olahraga juga membuat asupan oksigen ke otak menjadi

lancar. Siapa tahu, kegiatan duduk yang terlalu lama di depan laptop

telah membuat otak dipenuhi “kabut”.

• Jika beberapa hari belakangan Anda terpaksa bekerja hingga larut

malam (bahkan mungkin sampai pagi), kini saatnya untuk tidur.

Tuntaskan segala penat dan kantuk dengan cara terlelap. Lupakan

dulu naskah yang membuat Anda frustasi, nikmati istirahat Anda

semaksimal mungkin. Oh ya, jika memungkinkan, pijat juga cukup

bagus untuk dilakukan.

Page 159: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 153

www.penulispro.com

Selain melakukan hal-hal di atas, ada hal lain yang Anda perlu

perhatikan. Writer’s block banyak berkaitan dengan ketidaksiapan Anda

untuk melanjutkan tulisan alias kurang bahan. Itulah sebabnya, sangat

penting bagi penulis untuk membuat sinopsis terlebih dahulu. Seperti yang

sudah saya sampaikan berlembar-lembar halaman sebelumnya, sinopsis

per bab ini akan menjadi peta bagi penulis. Dia yang akan membawa Anda

menyusuri jalan berliku sehingga tiba pada kata “TAMAT” atau “SELESAI”

yang diimpikan itu. Jika Anda sudah memilikinya sebelum mulai menulis,

writer’s block pasti enggan untuk mendekat dan memusingkan Anda.

Di samping itu, jangan lupa mencari bahan dan melengkapi data yang

diperlukan. Sehingga tidak ada celah bagi Anda untuk merasa buntu dan

tidak mampu terus menulis. Bahan dan data membuat Anda memiliki

persediaan amunisi untuk terus melanjutkan perang hingga akhir.

Yang tak kalah penting adalah menulis apa yang memang Anda ketahui

dengan baik. Sehingga saat menulis kata-kata seakan mengalir deras

dalam setiap pembuluh darah yang ada di tubuh Anda. Hal sebaliknya

akan terjadi bila Anda tidak menulis apa yang memang benar-benar Anda

ketahui. Akan ada banyak sekali kegamangan dan keraguan karena

Anda khawatir akan menulis narasi atau dialog yang tidak tepat. Sebab

hal itu berarti membuka celah bagi orang lain untuk mempertanyakan

kemampuan Anda jika menyajikan informasi yang keliru.

Sebagai penulis, tidak seharusnya merasa gentar pada kebuntuan.

Anda pasti akan menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya, seiring

dengan kemampuan yang terus meningkat. Hingga tidak ada lagi writer’s

block dalam episode selanjutnya saat Anda kembali menulis.

Page 160: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

154 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Tanyakan juga pada diri Anda, ingin dibawa ke mana naskah ini. Ingat

kembali cita-cita awal saat hendak memulai kisah yang mentok ini. Jika

sudah tahu, akan menjadi mudah bagi Anda untuk kembali ke jalur awal.

Pada dasarnya (menurut saya), writer’s block itu harus dilawan, bukan

dimanjakan. Kalaupun Anda terpaksa meninggalkan naskah yang sedang

dirundung masalah itu, jangan lakukan terlalu lama!

Jeda atau rehat menulis tidak boleh terlalu lama. karena dikhawatirkan

gairah Anda pada naskah tersebut malah meredup. Usahakan Anda hanya

“menjauh” maksimal satu hari. Esoknya, siapkan mental dan “peralatan

perang” untuk melanjutkan perjalanan. Makanya, jangan pernah lupakan

sinopsis detail beserta data dan fakta pendukung. Dengan demikian,

tidak akan berani menghampiri!

F. Menundukkan Mood

Mood yang naik turun adalah persoalan klasik lain yang sering dihadapi

oleh penulis. Menurut saya, masalah ini seharusnya tidak menjadi problem

raksasa yang memusingkan dan membuat otot-otot di wajah menegang.

Santai saja! Anda hanya perlu mengambil alih kendali diri untuk mengatur

mood. Jangan sampai mood yang justru mengatur dan mengobrak-abrik

pekerjaan.

Page 161: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 155

www.penulispro.com

Gambar 7.5Mood digambarkan dengan berbagai ikon. Mood tidak seharusnya mempengaruhi

pekerjaan.

Sumber: www.quantifiedself.com

Jika Anda sudah memutuskan untuk menjadi seorang penulis,

konsistenlah dengan keputusan itu. Jangan plin-plan dan tidak fokus.

Apa pun bidang karier yang Anda pilih, fokus dan bekerja keras adalah

dua hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika dalam prosesnya Anda

bersinggungan dengan hal-hal negatif yang melemahkan, bukan berarti

harus menyerah kalah, kan?

Semangat itu harus dijaga. Ingatkan diri sendiri untuk terus bekerja

dengan maksimal. Mood hanyalah bagian sederhana yang tidak perlu

mempengaruhi kinerja Anda. Itulah sebabnya sangat penting bagi seorang

penulis untuk mengatur jam kerja yang tepat dan paling membuat nyaman.

Demikian juga dengan tempat untuk mengetik. Anda tentu orang yang

paling tahu emngenai hal-hal itu.

Page 162: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

156 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Seorang penulis harus berusaha keras untuk mengabaikan mood

yang naik turun itu. Sekali lagi, itulah pentingnya membuat konsep naskah

yang sangat jelas dan detail. Jangan lupa pula untuk terus memerah ide-

ide keren yang akan membuat karya-karya Anda berkilau indah.

Yang tak kalah penting adalah mempertahankan konsistensi. Setelah

menetapkan jadwal menulis, patuhilah jadwal tersebut! Kemudian buat

juga target dan deadline untuk tulisan Anda. Tentunya harus masuk

akal dan sesuai dengan kemampuan. Kalau tidak realistis, malah akan

berkembang menjadi beban yang memberati punggung Anda dan

berakibat negatif.

Page 163: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

157

www.penulispro.com

Penutup

Apa pendapat Anda setelah membaca e-book ini? Mungkin ada beberapa

bagian yang Anda tidak setujui, atau sebaliknya. Tiap orang pasti punya

metode atau cara tersendiri. Yang pasti, lakukan yang menurut Anda

paling membuat nyaman.

Menulis memang pekerjaan hati, melibatkan gairah dan semangat

yang mudah naik turun. Akan tetapi, ketika Anda memutuskan untuk

menjadi penulis, berusahalah untuk berlaku profesional. Atur semuanya

agar Anda bisa bekerja maksimal dan produktif. Tentu tanpa mengabaikan

kualitas.

Menulis punya segudang teori. Anda bisa menemukannya di dunia

maya atau lewat aneka buku yang beredar. Akan tetapi pada akhirnya

yang terpenting adalah praktek. Teori tanpa praktek adalah mustahil.

Maka mulailah membaca banyak buku sebagai referensi, dan kemudian

tuangkan pikiran-pikiran Anda lewat tulisan. Semakin rajin Anda berlatih,

tentu semakin bagus pula mutu tulisan Anda.

Jadilah diri sendiri. Menulislah dengan gaya sendiri. Jangan mencoba

mengekor orang lain, karena Anda adalah sosok yang istimewa. Anda

pasti punya keunikan dan ciri khas, maka temukan itu dan jadikan sebagai

identitas diri. Menulislah dari hati karena hasilnya akan sangat berbeda.

Selamat menulis.

Page 164: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

158 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Kencan Sehari dengan Leon (Bonus Cerpen)

“Silakan duduk.”

Berpasang-pasang mata memperhatikan saat Amanda duduk dengan

sikap kikuk yang kentara.Bagaimana tidak? Di depannya duduk seorang

cowok tampan, dan…terkenal.

Luisa dan Titi sudah pulang setelah memainkan “drama” yang membuat

Amanda jengah. Dua karibnya itu gembira hingga histeris ketika melihat

Leon dan tak alpa meminta tanda tangan.

“Kamu benar-benar makhluk beruntung.Biar aku saja yang

menggantikanmu kencan dengan Leon ya,” bujuk Titi berkali-kali. Itu yang

terjadi begitu mereka tahu ketika Amanda dipastikan mendapat hadiah

yang luar biasa menggiurkan itu.

“Aku tidak mau kalian saling bunuh.Jadi, biar aku saja yang mengalah.

Walau aku benar-benar nggak tahu bagaimana bentuk makhluk bernama

Leon itu,” gurau Amanda. Sejenak gadis itu mengerutkan keningnya.

“Kalian yakin dia pemain sinetron? Bukan penyanyi, kan?” tanyanya.

‘Astaga,” Luisa geleng-geleng kepala.“Selama ini kamu hidup di gua

ya sampai-sampai tidak tau siapa itu Leon Fabian?” kecamnya tak habis

pikir. Luisa memicingkan mata dan menatap Amanda dengan raut takjub.

Sementara yang dilihat malah bersikap acuh dan tak peduli.

Page 165: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

159

www.penulispro.com

Heboh.Itulah yang terjadi kemudian, tatkala ketiganya bertemu Leon.

Untungnya sang bintang tak tampak kaget. Setelah beberapa kali difoto

berdua untuk dokumentasi perusahaan penyelenggara undian ini disusul

pulangnya duo biang onar itu, Amanda disuguhi pandangan ingin tahu

orang-orang di restoran steak itu.

“Abaikan saja mereka,” cowok itu mengukir senyum indah.Gadis-gadis

saling berbisik dengan terang-terangan.

“Pasti mereka iri sekali padaku,” Amanda mencoba bergurau, untuk

mengurangi kecanggungannya.

Cowok itu kembali tersenyum. Untuk pertama kalinya sejak mereka

tadi diperkenalkan, Amanda memandang tepat ke mata jernih itu. Baru

disadarinya kalau bola mata Leon berwarna coklat.

Diam-diam Amanda “menilai” sosok di depannya. Kulitnya coklat,

jangkung, dengan tubuh atletis.Wajahnya bahkan lebih tampan dibanding

yang terlihat di sinetron atau iklan.Berhidung tinggi, alis tebal dan rapi,

tulang pipi yang indah, dan rambut nan tebal. Namanya bule, tapi

tampangnya melayu tulen. Amanda paling suka dengan matanya.

“Kamu mau pesan apa?” Leon memperhatikan daftar menu yang ada di

tangannya. Amanda pun sama. Hingga terjadi sesuatu yang membuat

keduanya terpaksa menunda untuk memesan makanan.

Setelah sebelumnya saling dorong, dua orang cewek berseragam

SMP nekad mendatangi Leon.Untuk apa lagi kalau bukan untuk meminta

Page 166: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

160 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

tanda tangan? Dan yang lain segera mengikuti. Jadilah acara yang tadinya

dijadwalkan untuk makan siang, berubah menjadi ajang jumpa fans.

Leon pun menjadi sibuk seketika. Amanda meletakkan daftar menu di

meja. Dia tidak menyangka akan berhadapan dengan situasi seperti ini.

Pihak panitia pun sepertinya tidak mengantisipasi hal ini. Sehingga tidak

ada semacam pencegahan untuk membuat acara “kencan” ini benar-

benar steril dari gangguan fans. “Hmm, ternyata cowok ini bener-benar

populer,” desah Amanda dalam hati.

Amanda membuang pandangan ke langit yang luas. Matanya menangkap

contrail yang mulai samar. Matahari tersaput mendung yang kian jelas.

Sepertinya hujan akan segera turun.

Amanda gadis mungil yang hanya sedikit lebih tinggi dari bahu

Leon. Wajahnya tidak terlalu cantik tapi punya daya tarik yang tak bisa

diabaikan.Apalagi dengan lesung pipinya.Rambut sehatnya menyentuh

punggung dengan bagian ujung yang ikal.Hanya bagian ujungnya, tapi

terlihat cantik sekali. Amanda berbibir tipis, dengan mata lebar

yang cantik. Hidungnya mungil, namun sangat proporsional. Dagunya

lancip, dengan wajah berbentuk hati.

Sesungguhnya dia tidak punya keinginan memenangkan hadiah

“Kencan Sehari Dengan Leon”.Amanda mengikuti undian yang diadakan

sebuah perusahaan minuman isotonik karena mengincar hadiah

utamanya, sebuah netbook canggih. Itu adalah netbook idamannya yang

rencananya akan menggantikan kedudukan komputernya tersayang. Tapi

‘malangnya’ dia justru memenangi hadiah kedua. Dan disinilah ia berada

Page 167: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

161

www.penulispro.com

bersama sang bintang iklannya. Sebenarnya, kencan sehari tak lebih dari

makan siang beberapa jam.Judulnya saja yang bombastis.

Amanda memang keranjingan ikut undian.Hampir semua jenis undian

pernah diikutinya.Dia pernah memenangi Ipod, sepeda gunung, dan

handphone.Cukup lumayan meski dia belum pernah sukses menggondol

hadiah utama. Ini kesempatan pertamanya, hadiah yang justru tidak

diminatinya.

“Ayo kita pergi dari sini,” Leon menarik tangan Amanda dengan

tergesa. Lamunan Amanda pun terputus dengan paksa.“Kalau kita terus

disini, antrian yang minta tanda tangan akan semakin panjang,” imbuh

Leon lagi.

Amanda mengikuti dengan langkah terseok.Cowok ini memiliki

langkah-langkah kaki yang panjang.Amanda yang mungil harus

mengeluarkan usaha ekstra untuk mengimbanginya.

Mereka meninggalkan restoran steak itu dan segera menuju mobil

Leon yang diparkir tak jauh dari pintu masuk.

“Pasti kamu sering mengalami peristiwa kayak tadi,” desis Amanda

sambil memasang sabuk pengaman.

“Lumayan.”Leon berkonsentrasi menyetir.Sekilas Amanda

memperhatikan SUV keren yang ditumpanginya ini.Tak banyak berisi

pernak-pernik seperti mobilnya.Simple tapi nyaman. Yang menonjol

mungkin hanya seperangkat stereo set yang harganya jelas tidak

murah.

Page 168: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

162 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Mereka menyusuri jalanan kota Bogor yang selalu ramai. Gerimis

mulai menitik satu persatu membasahi kaca jendela. Amanda tak

pernah membayangkan bahwa ada hari ini dalam hidupnya Cewek

lain mungkin sudah semaput karena bahagia, atau pingsan karena

kehabisan oksigen. Akan tetapi dia biasa saja. Lain cerita kalau sosok

disebelahnyaadalahMichael Schumacher .

“Maaf ya, ‘kencan’ kita jadi berantakan.Tadinya kukira makan disitu

lebih nyaman.Itu dulu tempat favoritku.”

“Dulu?”

“Sebenarnya masih sampai sekarang.Tapi aku sudah hampir setahun

tidak pernah kesitu lagi.Biasa, jadwal syuting terlalu padat,” bilang Leon.

“Panitia tidak membuat persiapan dengan baik. Mereka harusnya

sudah mempertimbangkan masalah kayak gini,” ulas Amanda. Lalu dia

tiba-tiba merasa tidak sopan. “Ups, maaf.”

Leon tertawa kecil. “Minta maaf untuk apa? Aku yang minta acara hari

ini jangan ribet dengan aturan.”

“Wajahmu terlalu familiar. Makanya cewek-cewek langsung berbaris,

kayak antre sembako.”

“Mungkin.Tapi tidak untukmu. Buat kamu, wajahku tidak familiar,

kan?”

Amanda mengernyitkan dahinya.Bagaimana dia bisa tahu?

Page 169: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

163

www.penulispro.com

Pikiran Amanda seolah terpantul di udara dan didengar Leon. Cowok

itu pun menjelaskan. “Aku tadi melihatmu celingukan saat temanmu

histeris dan menunjuk kearahku.Padahal hanya ada dua orang cowok

disitu.Dan yang satunya masih terlalu muda untuk berumur 21 tahun.”

Amanda merasa tak enak. “Maaf,” ujarnya.

Leon terkekeh geli. Cowok itu melirik ke arahnya sekilas. “Kalau

boleh tahu, kenapa? Selama ini aku mengira kalau wajahku ini gampang

dikenali. Jadi agak syok waktu ada remaja cewek yang... sebaliknya,”

akunya.

Amanda benar-benar merasa serba-salah. Apa yang harus

dikatakannya? “Kamu benar-benar mau tau?”

Leon mengangguk. “Yup. Jawaban yang jujur, ya?”

Apa boleh buat. Amanda juga merasa kalau memberikan jawaban basa-

basi tidak ada untungnya. “Sebenarnya, aku nggak suka... sinetron. Aku

lebih suka nonton film-film dokumenter, serial Korea, atau The Biggest

Loser ,” katanya jujur. Ya, untuk apa berpura-pura? Walau dilanda

gelombang ketidaknyamanan, namun Amanda merasa lebih baik bicara

apa adanya. Toh mereka cuma bersama selama beberapa jam.Ada

baiknya Leon tahu bahwa tak semua orang memujanya.

‘Tak suka sinetron? Kenapa?” Leon dipenuhi penasaran.

“Masih mau jawaban jujur?” gurau Amanda.

“Iya, dong!” tukas Leon.

Page 170: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

164 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Amanda tertawa kecil.“Aku tahu sinetron ratingnya tinggi, tapi maaf

sekali ceritanya hmm... nggak mendidik.Banyak adegan kekerasan atau

kata-kata makian.Bikin serem.Dan hampir semua menampilkan kisah

yang mirip. Anak yang tertukar, rebutan harta, atau rebutan cowok. ”

Leon tertawa.Mata coklatnya menyipit.“Pantas saja kamu nggak kenal

aku.Padahal penggemarku paling banyak seusia kamu.Aku berani

bertaruh, kamu pasti nggak senang menang hadiah ini,” tebaknya. Leon

hanya bermaksud bercanda, namun dia kaget ketika Amanda terdiam.

Penasaran, cowok itu melirik ke samping dan melihat wajah Amanda

merah padam.

“Sejujurnya saja sepuluh menit yang lalu jawabanku adalah ‘iya’.Aku

naksir netbook-nya,” tutur Amanda blak-blakan. Sudah kepalang, tidak

perlu lagi untuk berpura-pura, pikirnya.

“Kenapa sepuluh menit bisa mengubah pendapatmu?”Leon penasaran.

“Kamu ini penuh rasa ingin tau ya? Banyak pertanyaan.Apa nggak terpikir

kalau aku juga suka rahasia?” elak Amanda.

Leon tersenyum lagi. Suaranya seakan bergema di dalam mobil.

“Terus terang aja, cewek seperti kamu itu langka untukku. Sejak dikenal

publik, baru kali ini ada orang nggak suka ketemu aku, kencan lagi. Maaf,

bukannya aku bermaksud sombong ya.Cuma rasanya gimanaaa gitu

ternyata ada orang yang anti sinetron.Berarti hasil survei rating acara

televisi nggak mewakili, dong!”

Page 171: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

165

www.penulispro.com

Amanda tertawa dengan bahu terguncang lembut.Lesung pipinya

begitu menawan.Tawanya menulari Leon.Cowok itu pun akhirnya ikut

melepas gelak.

“Astaga,” tiba-tiba wajah Leon berubah pias dan beberapa detik

kemudian mobilnya diparkir dengan tergesa di pinggir jalan. Amanda

kaget bukan kepalang.

“Ada apa?Kamu menabrak sesuatu?Atau melanggar rambu lalu

lintas?Ada syuting?” tanyanya panik.

Mereka bertatapan. Dan dengan suara rendah untuk menutupi rasa

malu, Leon berbisik, “Dompetku ketinggalan...”

Kali ini Amanda tak bisa menahan diri.Tawanya meledak tanpa henti

sementara Leon hanya terperangah tanpa kata.

“Aku kira kita menghadapi bencana besar.Ternyata cuma masalah

dompet. Astaga, keningku hampir saja benjol kalau saja tidak pakai sabuk

pengaman.”

Leon menggeleng tidak setuju. “Bagiku ini masalah besar. Apalagi aku

kan harus traktir kamu. Kartu identitas, ATM, dan kartu kredit di dompet

semua.Mati aku,” Leon menepuksetir dengan gemas.Dari arah belakang

terdengar suara klakson yang bersahut-sahutan tanpa jeda.

Amanda menjadi panik. “Ayo kita jalan, jangan sampai dimarahi orang

apalagi ditilang. Ayo!”

Page 172: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

166 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

Leon memang menurut tapi wajahnya masih berwarna-warni.Sebentar

merah sebentar pucat.

“Aku telepon manajerku dulu ya.”

“Buat apa?Mau minta duit? Emangnya kamu mau makan apa? Biar

aku yang traktir.Ini kehormatan untukku lho,” sergah Amanda. Bintang

sinetron itu terpana mendengar kata-katanya itu.

Tentu saja Leon menolak mentah-mentah, tapi Amanda terus

membujuk tak putus asa. “Ayolah, jangan gengsi.Ini nggak akan masuk

infotainment, kok. Atau begini saja, aku ajak kamu ke tempat makan

favoritku.Gimana?” Amanda memberi alternatif.

Leon tampak serba salah.Harga dirinya sebagai cowok dan kebetulan

selebriti cukup menyulitkan.Dibayarin makan oleh cewek asing yang

jadi kencannya?Bagaimana kalo perusahaan minuman isotonik yang

mengontraknya jadi bintang iklan mengetahui hal ini?Bisa rusak namanya.

Bukankah mereka telah memberinya aneka fasilitas dan kemudahan

untuk acara ini?Dan bukankah dia sendiri yang ingin kencan ini berjalan

lebih personal sehingga menolak ditemani siapapun?

Tapi tampaknya Amanda tak mengenal penolakan.Gadis mungil yang

tampak lembut itu, ternyata sangat keras kepala. Dan disinilah mereka

akhirnya terdampar.Di sebuah rumah makan sunda dengan bangunan

bergaya tradisional. Sekelilingnya dilapisi anyaman bambu. Amanda

memilih area lesehan yang letaknya agak di belakang dan dibangun diatas

kolam ikan.Suara gemericik air tanpa henti yang keluar dari pancuran

bambu memberi efek menenangkan.

Page 173: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

167

www.penulispro.com

“Kamu sering kesini?” sebenarnya itu pertanyaan bodoh.Saat mereka

masuk, Amanda langsung disapa penuh keakraban oleh para pelayan.

Harusnya itu menunjukkan seberapa sering gadis itu ke tempat ini.

“He eh,” Amanda mengangguk.Lalu dengan cekatan dia segera

menulis pesanan.

“Tolong tuliskan pesananku sekalian,” sindir Leon halus.

“Tenang aja, aku pilihkan makanan yang enak untukmu. Biar wajahmu

nggak pucat terus.”

Leon tersenyum pahit.Tadi pagi bila ada yang bertanya apakah

mungkin dia ditraktir cewek asing, tanpa pikir dia pasti menjawab TIDAK

MUNGKIN. Akan tetapi, saat ini dia tidak punya pilihan lain.

Harus diakui, tempat makan pilihan Amanda tidak jelek.Makanannya

pun enak.Entah sudah berapa lama Leon tidak menyantap makanan

seperti ini. Ayam goreng, karedok, sambal terasi, dan tempe bacem.

Nikmatnya.

Tapi Leon ternganga melihat Amanda yang dengan gesit menghabiskan

2 potong ayam goreng, hampir sepiring karedok, dan dua porsi nasi putih.

Astaga.Benar-benar bukan cewek biasa, pikirnya.

“Jangan kagum begitu,” Amanda terkekeh sembari mendorong

piringnya yang sudah licin. Amanda sendiri tidak tahu mengapa dia bisa

merasa nyaman dengan cowok ini. dia bahkan tak sungkan melemparkan

gurau. Andai Titi dan Luisa melihat ini, tak terbayang komentar pedas

Page 174: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

168 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

mereka. Apalagi jika mengingat bagaimana Amanda sempat ogah-ogahan

dengan hadiah ini.

“Baru kali ini aku ketemu cewek gembul kayak kamu.”

“Aku nggak pintar pura-pura walau di depan seleb top. Cewek-cewek

yang ketemu kamu pasti jaim.Kalo aku nggak sanggup begitu.”

Leon geleng-geleng kepala.Cewek ini sangat benar.

“Oh ya, aku berterimakasih karena kita batal makan di restoran steak

tadi.Aku punya sebuah rahasia kecil,” Amanda memajukan tubuhnya.

Matanya berbinar jenaka. “Aku benci steak,” bisiknya.

Ponsel Leon tiba-tiba berdering. Cowok itu beranjak dari tempat

duduknya dan menjauh sebelum menjawab telepon.Amanda hanya

bisa mendengar beberapa kata. Kencan…bencana….fans…dompet…

sebentar lagi…

Tiba-tiba Amanda merasa jengah pada dirinya sendiri. Hei, mengapa

dia merasa nyaman bersama Leon?Jauh dari bayangannya sebelumnya?

Semula dia kira akan bertemu sosok angkuh nan sombong. Amanda juga

menerka kalau acara “kencan” ini akan menjadi siksaan paling kejam di

usia remajanya.

“Pacarmu ya?” tebaknya seenaknya.

“Manajerku,” Leon merasa tak perlu menjelaskan lebih jauh.Toh,

Amanda bisa dapat info tentang dirinya dengan gampang.Tapi dia langsung

ingat kalau gadis tidak pernah menonton sinetron. Dan sepertinya gosip

selebriti juga.

Page 175: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

169

www.penulispro.com

“Aku belum punya pacar.Susah mencari orang-orang yang mencintaiku

apa adanya. Mencintaiku bukan sebagai Leon Fabian, tapi sebagai Leo

Rusdiana.” Leon menyesap minumannya perlahan.

“Leo Rusdiana? Itu.. eh... itu nama aslimu?” Amanda terbelalak.

“Ya.”

Amanda mati-matian menahan tawa.Dia tidak ingin Leon tersinggung

dan merasa dilecehkan. Namun Amanda bisa membaca tawa di mata

cowok itu. Mungkin dia pun merasa geli juga.

Leon tiba-tiba bersuara. “Maaf ya sepertinya aku harus pulang

sekarang.Ada janji dengan klien mau fish spa .”

“Kamu mau fish spa?” Amanda melongo.Dia bukan cewek kolot,

tapi tetap saja ada banyak hal yang membuatnya terkaget-kaget.Leon

mengangguk.

“Maaf kita terpaksa pisah disini,” Leon kemudian merebut ponsel

Amanda dan mulai memencet keypad dengan cekatan.Kemudian dia

menelepon ke ponselnya sendiri dan menyimpan nomor Amanda.

“Nomor pribadiku udah disimpan.Cuma keluarga dan manajemen

yang tau nomor ini.Sekali lagi maaf karena ‘kencan dengan Leon’ jadi

kacau.”

Amanda tersenyum manis. Mereka bertatapan.“Kencan denganmu

ternyata mengasyikkan, kecuali bagian dimintai tanda tangan tadi.Makasih

ya,” gumamnya dengan suara perlahan.

Page 176: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

170 Panduan Menulis Fiksi

www.penulispro.comwww.penulispro.com

“Bayar dulu makanan kita.Aku janji nanti kuganti duapuluh kali lipat,”

Leon mengingatkan Amanda.

“Mana dia punya duit untuk bayar,” sesosok tubuh tinggi besar yang

mengingatkannya pada beruang grizzly muncul tiba-tiba. Membuat

jantung Leon terasa berhenti berdetak dan lepas dari tempatnya. Langsung

terbayang di benaknya berita heboh di infotainmen.

Amanda tergelak. “Jangan bikin dia takut, Om!Lihat, wajahnya udah

nggak berdarah.”

Lalu Amanda berbalik ke arahnya. “Ini restoran nenekku, jadi kita nggak

perlu bayar. Sebenarnya... dompetku juga ketinggalan di mobil temanku

tadi,” Amanda tersenyum nakal.Lesung pipinya tercetak indah. Leon hanya

bisa bengong tanpa kata.Perlahan, dia merasa hidup lagi. Jantungnya

kembali berdetak normal. Tulang-tulangnya yang serasa menjadi jeli,

sudah kembali.

Hadiah undian itu berbuah kencan nyata kemudian.Leon dan

Amanda memutuskan untuk melangkah di atas selera mereka yang

saling berpunggungan. Leon tetap dengan segala kesibukannya di dunia

entertainmen, dan Amanda yang masih tetap saja tidak bisa menyukai

sinetron. Meskipun sang kekasih yang menjadi bintangnya.

Catatan : Cerpen ini menjadi juara 1 pada lomba cerpen tabloid Gaul tahun

2009 dan pernah dimuat di majalah Story. Cerpen ini sudah mengalami

sedikit perubahan.

Page 177: Sebuah Panduan: Cara Menulis Novel (Fiksi)

www.penulispro.com

171

www.penulispro.com

Profil Penulis

Indah menyukai dunia menulis sejak SMP. Cerpen perdananya

dimuat di majalah Aneka Ria (sekarang Aneka Yess). Sejak itu puluhan

cerpennya sudah pernah menembus media nasional.

Setelah bekerja dan menikah, Indah sempat berhenti menulis cukup

lama. Dan baru kembali merangkai kata di pertengahan tahun 2009. Saat

ini Indah lebih banyak menulis novel dan buku nonfiksi. Dunia cerpen

sudah hampir tidak pernah tersentuh lagi.

Novel-novel karya Indah yang pernah dibukukan antara lain : Mendua

(GagasMedia, 2010), Black Angel (Stiletto Book, 2011), Jungkir Balik

Dunia Mel (Bentang Belia, 2012), Loves in Insa-Dong (Rumah Ide, 2012),

Matryoshka Bernyanyi (Tiga Serangkai, 2012), serta Cinta Tanpa Jeda

(Bukune, 2012).

Indah bisa dihubungi via email-nya : [email protected].