PENGARUH PENGGUNAAN HANDOUT IPA-FISIKA BERBASIS SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY (STS) PADA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 CANDUANG SKRIPSI Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan Oleh: AINUL HUDA 12726/2009 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENGGUNAAN HANDOUT IPA-FISIKA BERBASIS
SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY (STS) PADA
PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII SMP N 1 CANDUANG
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kependidikan
Oleh:
AINUL HUDA
12726/2009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
1
PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Pengaruh Penggunaan Handout IPA-Fisika Berbasis
Science Technology and Society (STS) Pada Pencapaian
Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Canduang
Nama : Ainul Huda
NIM/BP : 12726/2009
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Padang, 19 Juli 2013
Disetujui oleh:
2
PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI
Nama : Ainul Huda
NIM/ BP : 12718/ 2009
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
dengan judul
PENGARUH PENGGUNAAN HANDOUT IPA-FISIKA BERBASIS
SCIENCE TECHNOLOGY AND SOCIETY (STS) PADA
PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII SMP N 1 CANDUANG
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Anggota : Dr. Hj. Djusmaini Djamas M.Si ____________________
Anggota : Dra. Nurhayati, M.Pd ____________________
Anggota : Zulhendri Kamus, S.Pd, M.Si ____________________
3
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang lazim.
4
ABSTRAK
Ainul Huda : Pengaruh Penggunaan Handout IPA-Fisika Berbasis Science Technology and Society (STS) Pada Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Canduang
Rendahnya hasil belajar IPA-Fisika siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah bahan ajar, media dan metode pembelajaran. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pemahaman IPA-Fisika dapat ditingkatkan dengan mengintegrasikan dan mengaplikasikan IPTEK menggunakan pendekatan Science Technology and Society. Oleh sebab itu dapat digunakan handout IPA-Fisika berbasis Science Technology and Society (STS) yang dapat membantu siswa dalam memahami materi IPA-Fisika.
Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan “Randomized Control Group Only Design”. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Canduang yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data mencakup ketiga ranah penilaian, yaitu ranah kognitif dalam bentuk tes tulis, ranah afektif dalam bentuk lembar observasi aktivitas siswa, dan ranah psikomotor dalam bentuk rubrik penskoran. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan data penilaian hasil belajar fisika siswa pada tiga ranah. Pada Ranah kognitif diperoleh nilai thitung sebesar 2,35 dan ttabel sebesar 2,02. Ranah afektif diperoleh nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel
2,02. Begitu juga dengan ranah psikomotor diperoleh nilai thitung sebesar 2,38 dan ttabel
2,02 pada taraf nyata 0,05. Uji statistik menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti penggunaan handout IPA-Fisika berbasis Science Technology And Society (STS) terhadap hasil belajar siswa pada taraf nyata 0,05.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Handout IPA-Fisika Berbasis Science Technology and
Society (STS) Pada Pencapaian Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 1
Canduang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Fisika FMIPA
UNP.
Dalam pelaksanaan penelitian penulis telah banyak mendapatkan bantuan,
dorongan, petunjuk, pelajaran, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Amran Hasra selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan
memotivasi dalam penulisan skripsi.
2. Ibu Dra. Yurnetti, M.Pd sebagai Penasihat Akademis sekaligus Pembimbing II
yang telah membimbing dan memotivasi dalam penulisan skripsi.
3. Ibu Dr. Hj. Djusmaini Djamas M.Si, Ibu Dra Nurhayati, M.Pd. dan Bapak
Zulhendri Kamus, S.Pd, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
15. Nilai Rata-Rata, Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Simpangan Baku,dan Varians Kelas Sampel.................................................................................... 47
16. Data Hasil Belajar Fisika Ranah Afektif Kelas Sampel................................. 48
17. Nilai Rata-Rata, Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Simpangan Baku, dan Varians Kelas Sampel Ranah Psikomotor...................................................... 49
18. Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kedua Kelas Sampel Ranah Kognitif......... 50
19. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Ranah Kognitif....................... 51vii
20. Hasil Uji t Ranah Kognitif.............................................................................. 52
21. Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kedua Kelas Sampel Ranah Afektif........... 53
22. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Ranah Afektif ........................ 54
23. Hasil Uji t Ranah Afektif ............................................................................... 55
24. Hasil Uji Normalitas Tes Akhir Kedua Kelas Sampel Ranah Psikomotor . . . 56
25. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Ranah Psikomotor.................. 57
26. Hasil Uji t Ranah Psikomotor......................................................................... 57
digunakan karena dalam penelitian tidak memungkinkan untuk mengontrol
semua variabel yang relevan.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control
group only design. Pada penelitian ini perlakuan yang diberikan pada kelas
eksperimen adalah pembelajaran menggunakan handout berbasis STS,
sementara pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan sesuai dengan standar
proses menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. Pada akhir penelitian
dilakukan tes tulis pada kedua kelas untuk melihat pencapaian hasil belajar
siswa. Rancangan penelitian randomized control group only design dapat
dilihat pada tabel 2:
Tabel 2. Rancangan penelitian
Kelas Treatment Post-test
Eksperimen X T
24
Kontrol - TSumber : Sumadi (2006: 105)
Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu
penggunaan handout IPA-Fisika berbasi STS
T = Tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Riduwan (2006: 54) populasi merupakan objek atau subjek
penelitian yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
yang berkaitan dengan penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa
Kelas VIII SMP 1 Canduang yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran
2012-2013. Jumlah populasi pada SMP N 1 Canduang dapat dilihat pada tabel 3 :
Tabel 3.Jumlah Siswa Kelas VIII Tahun Ajaran 2012/2013 SMPN 1 Canduang
Kelas JumlahVIII1 25VIII2 21VIII3 19VIII4 22VIII5 22VIII6 19
Jumlah 128 Sumber : Tata Usaha SMP N 1 Canduang
2. Sampel
Menurut Riduwan (2006: 56) sampel adalah sebagian dari karakteristik dan
jumlah yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel harus memenuhi syarat
24
25
yang representatif, artinya sampel yang diambil benar-benar mewakili populasi
yang ada. Pengambilam sampel secara cluster random sampling merupakan
pengambilan sampel pada kelompok individu yang ada di sekolah yaitu kelas.
Agar sampel representatif maka pengambilan sampel dilakukan dengan cara
berikut:
a. Mengumpulkan data hasil ulangan harian IPA-Fisika dari seluruh kelas
populasi.
b. Menganalisis skor hasil ulangan harian dengan menghitung skor rata-rata (x )
dan standar deviasinya (s) yang disajikan pada tabel 4.
Tabel 4.Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Kelas PopulasiKelas Rata-rata Standar DeviasiVIII1
79 15,73VIII2
67,95 11,89VIII3
58,94 16,21VIII4
72,25 10,06VIII5
61,56 19,60VIII6
63,26 16,51
c. Mengambil dua kelas sampel secara random dari populasi.
d. Melakukan uji normalitas kedua kelas sampel untuk melihat distribusi
populasi kelas sampel normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas
dan homogenitas, didapatkan dua kelas sampel yaitu kelas VIII5 dan kelas
VIII6. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5
25
26
Tabel 5.Hasil Uji Normalitas Data Awal Kelas Sampel
Kelas N L0 Lt KeteranganVIII5 22 0,05 0,087 0,190 NormalVIII6 19 0,05 0,084 0,195 Normal
Dari Tabel 5 dapat dilihat nilai L0 < Lt untuk kedua kelas sampel. Hal ini
berarti populasi pada kedua kelas sampel terdistribusi normal. Perhitungan
uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
e. Melakukan uji homogenitas pada kedua kelas sampel. Uji homogenitas
dilakukan untuk melihat varians pada kedua kelas sampel. Hasil uji
homogenitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Data Awal Kelas Sampel
Kelas N S2 Fh Ft
Keteranga
nVIII5 22 384,16
0,05 1,49 2,19 HomogenVIII6 19 257,28
Pada tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Fh < Ft untuk kedua kelas sampel.
Hal ini berarti varians pada kedua kelas sampel homogen. Perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 1.
f. Mengetahi kemampuan awal dari kedua kelas melalui uji kesamaan dua rata-
rata. Hasil perhitungan dapat dirangkum pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Kelas N X S ttabel thitungVIII5 22 61,6 19,60 2,02 0,30
26
27
VIII6 19 63,2 16,04
Melalui hasil perhitungan diperoleh thitung = 0,30 sedangkan nilai ttabel dengan
taraf nyata 0,05 dan dk = 39 diperoleh t(0,975)(39) = 2,02 . Dari data diperoleh
thitung terletak diantara nilai ttabel, hal ini berarti bahwa kedua kelas sampel
memiliki kemampuan yang sama sebelum diberikan perlakuan. Hasil analisis
uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Lampiran 1.
Menentukan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan secara random, yaitu
dengan teknik pengundian mata uang dan terpilih kelas VIII5 sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII6 sebagai kelas kontrol.
D. Variabel dan Data
1. Variabel
Menurut Arikunto (2006:89) variabel adalah objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a. Variabel bebas yaitu variabel penyebab yang dapat dimanipulasi. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah pemberian handout IPA-Fisika berbasis
STS.
b. Variabel terikat merupakan variabel yang menerima akibat dari veriabel
bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah pencapaian kompetensi
siswa dalam bentuk hasil belajar pada kelas VIII SMP 1 Canduang pada
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
c. Variabel kontrol atau kendali adalah:
27
28
1) Materi yang digunakan sesuai dengan KTSP.
2) Kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama
3) Guru yang mengajar dan buku sumber yang digunakan sama.
4) Jumlah dan jenis soal yang diujikan pada kedua kelas sama.
2. Data
Data dalam penelitian ini adalah hasil belajar Fisika siswa setelah diberikan
perlakuan yang meliputi ranah kognitif melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda, ranah afektif melalui format penilaian afektif, dan ranah psikomotor
melalui format penilaian psikomotor.
E. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.
1. Tahap Persiapan
a. Menetapkan jadwal penelitian yaitu tanggal 1 April sampai 10 Juni 2013 dan
mempersiapkan surat izin penelitian. Surat izin penelitian dapat dilihat pada
lampiran 19.
b. Menentukan populasi dan sampel dalam penelitian. Sampel pada penelitian
ini terdiri atas kelas VIII5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII6 sebagai
kelas kontrol.
c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran, yaitu: mempersiapkan bahan ajar,
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada kedua kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 2, 28
29
sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada kelas eksperimen dapat
dilihat pada lampiran 3
d. Menyiapkan handout IPA-Fisika berbasi STS yang akan diberikan selama
pembelajaran pada kelas eksperimen yang dapat dilihat pada lampiran 4.
e. Membuat kisi-kisi soal uji coba yang dapat dilihat pada lampiran 5 dan
menyusun soal uji coba sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat yang dapat
dilihat pada lampiran 6.
f. Mempersiapkan instrumen pengumpul data, berupa soal tes akhir yang
divalidasi sebelumnya, format penilaian afektif untuk ranah afektif, dan
ranah psikomotor melalui format penilaian psikomotor.
2. Tahap Pelaksanaan
Skenario pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
penelitian ini terlihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8.Skenario pembelajaran pada kedua kelas sampel
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pendahuluan (± 15menit)a) Guru menyiapkan siswa secara
fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran.
b) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan yang telah didapatkan siswa pada pertemuan sebelumnya, sehingga siswa dapat menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
Pendahuluan (± 15menit)a) Guru menyiapkan siswa secara
fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran.
b) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan yang telah didapatkan siswa pada pertemuan sebelumnya, sehingga siswa dapat menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
29
30
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d) Guru menyampaikan cakupan materi pelajaran
Kegiatan Inti (±90 menit)Eksplorasi
a) Guru meminta siswa memperhatikan panduan simulasi, gambar, atau persoalan yang terdapat pada handout IPA-Fisika diberikan oleh guru (panduan simulasi, gambar atau persoalan merupakan kejadian yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari).
b) Guru meminta siswa memberikan contoh yang lain mengenai gejala fisika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan siswa diminta memikirkan gejala-gejala tersebut.
c) Guru memberikan pertanyaan mengenai masalah tersebut untuk menuntun siswa dalam memberikan contoh yang relevan terhadap fenomena IPA-Fisika yang ada dalam keseharian siswa (tahap pendahuluan)
Elaborasid) Guru menggali pengetahuan
siswa tentang gejala fisika melalui handout berbasis STS yang memuat rangkaian
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d) Guru menyampaikan cakupan materi pelajaran
Kegiatan Inti (±90 menit)Eksplorasi
a) Guru meminta siswa memperhatikan simulasi yang diberikan oleh guru.
b) Guru meminta siswa memberikan contoh yang lain mengenai gejala fisika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan siswa diminta memikirkan gejala-gejala tersebut.
c) Guru memberikan pertanyaan mengenai masalah tersebut.
Elaborasid) Guru menggali pengetahuan
siswa tentang gejala fisika yang membuat siswa mampu menemukan sendiri konsep
30
31
pertanyaan yang membuat siswa mampu menemukan sendiri konsep dasar dari jawaban-jawaban yang dikemukannya.
e) Guru meminta siswa menjelaskan jawaban awal mereka terhadap rangkaian pertanyaan dari guru (Guru menuntun siswa untuk menghubungkan konsep IPA-Fisika dengan aplikasinya)
f) Guru meminta siswa melakukan diskusi untuk memecahkan masalah sehingga siswa dapat menyadari hubungan konsep IPA-Fisika dalam keseharian (tahap pembentukan konsep)
g) Guru menuntun siswa mengambil keputusan untuk solusi dalam pemecahan masalah.
h) Guru meminta siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok dan menjelaskan bentuk lain dari pengaplikasian konsep IPA-Fisika yang dipelajari (aplikasi konsep)
Konfirmasii) Guru memberikan penghargaan
dan mengoreksi kelemahan siswa.
j) Guru memberikan penguatan dan penekanan konsep terhadap diskusi dan jawaban dari pertanyaan yang dikemukakan
dasar dari jawaban-jawaban yang dikemukannya.
e) Guru meminta siswa menjelaskan jawaban awal mereka terhadap rangkaian pertanyaan dari guru tadi.
f) Guru meminta siswa melakukan diskusi untuk memecahkan masalah.
g) Guru menuntuk siswa mengambil keputusan untuk solusi dalam pemecahan masalah.
h) Guru meminta siswa menjelaskan hasil diskusi kelompok.
Konfirmasii) Guru memberikan penghargaan
dan mengoreksi kelemahan siswa.
j) Guru memberikan penguatan dan penekanan konsep terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswanya.
31
32
oleh siswa (pemantapan konsep).
k) Guru memberikan informasi tambahan mengenai materi pembelajaran
Penutup (±15 menit)a) Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran.
b) Guru memberikan tes kecil berupa pertanyaan lisan maupun tulisan untuk mengetahui pemahaman siswa (evaluasi).
c) Guru memberikan tugas untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa.
d) Guru memberikan handout IPA-Fisika Berbasis STS yang berisi materi untuk pertemuan selanjutnya.
k) Guru memberikan informasi tambahan mengenai materi pembelajaran
Penutup (±15 menit)a) Guru membimbing siswa
membuat kesimpulan pembelajaran.
b) Guru memberikan tes kecil untuk mengetahui pemahaman siswa.
c) Guru memberikan tugas untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa.
d) Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3. Tahap Penyelesaian
a. Melakukan uji coba soal tes akhir yang telah divalidasi pada SMP Negeri 1
IV Angkek.
b. Menganalisis 40 butir soal hasil uji coba dengan menentukan daya beda,
reliabilitas soal dan indeks kesukaran, kemudian mengambil 30 butir soal
sebagai soal tes akhir. Hasil analisis soal uji coba dapat dilihat secara
lengkap pada Lampiran 7.
c. Melakukan tes akhir pada kedua kelas sampel untuk mendapatkan nilai pada
ranah kognitif.
32
33
d. Mengumpulkan data hasil belajar afektif siswa melalui format penilaian
afektif yang dapat dilihat pada lampiran 11.
e. Mengumpulkan data hasil belajar psikomotor siswa dengan format penilaian
psikomotor yang dapat dilihat pada Lampiran 13.
f. Menganalisis hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor melalui uji
statistik.
g. Menyusun laporan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpul data. Dengan adanya instrumen, data
yang diinginkan dapat dikumpulkan untuk kemudian dianalisis. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah mencakup pada ketiga ranah, yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
1. Instrumen Ranah Kognitif
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif yang dilaksanakan di
akhir penelitian. Langkah-kangkah yang dilakukan agar tes menjadi alat ukur yang
baik adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi soal tes akhir yang dapat dilihat pada lampiran 5
b. Menyusun tes akhir berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat (lampiran 6).
c. Melakukan uji coba soal tes akhir di SMP Negeri 1 IV Angkek yaitu pada
kelas VIII2.
d. Melakukan analisis statistik hasil uji coba tes untuk melihat apakah soal
tersebut valid, reliabel, memiliki daya beda, dan tingkat kesukaran.33
34
e. Menganalisis hasil uji coba tes dengan analisis statistik berikut:
1) Validitas
Suatu soal dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes sebagai
alat pengukur hasil belajar peserta didik yang isinya telah dapat mewakili
secara representatif terhadap keseluruhan materi/bahan pelajaran yang
seharusnya diujikan. Soal tes akhir yang disusun disesuaikan dengan
ketercapaian indikator untuk mata pelajaran IPA-Fisika Kelas VIII SMP N 1
Canduang pada materi getaran, gelombang dan optika.
2) Reliabilitas tes
Realibilitas menyatakan kestabilan skor yang diperoleh oleh orang
yang sama ketika diuji dengan tes yang sama dalam waktu yang berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat
keajegan atau kemantapan hasil dari dua pengukuran terhadap hal yang
sama. Salah satu cara untuk mengukur reliabilitas adalah menggunakan
persamaan Kuder-Richardson (KR-20) yang dikemukan oleh Surapranata
Indeks daya beda dapat diklasifikasikan menurut Tabel 11 :
Table 11. Kategori Indeks Daya Beda
Daya Beda (D) Kriteria¿0.3 Diterima
0.10 s . d0.29 Direvisi< 0.10 Ditolak
Sumber : Surapranata (2004: 47)
Berdasarkan Tabel 11 dilakukan analisis terhadap soal yang akan digunakan
dalam penelitian. Berdasarkan hasil analisis soal tes akhir yang digunakan
dalan penelitian berjumlah 30 soal. Berdasarkan hasil analisis dari 40 soal
uji coba, 16 soal dapat dipakai, 14 soal direvisi, dan 10 soal tidak dapat
digunakan. Analisis soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 7.
2. Instrumen Ranah Afektif
Instrumen pada ranah afektif mengacu pada pengembangan instrumen
penilaian ranah afektif Aspek afektif yang dinilai dalam penelitian ini adalah
antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, interaksi siswa dengan guru,
aktifitas siswa, partisipasi siswa dalam menyampaikan hasil kesempulan. Format
penilaian ranah afektif tergambar dalam tabel 12:
Format Penilaian Ranah Afektif Siswa
Mata Pelajaran : IPA-FisikaKelas / Semester :Kompetensi Dasar :Indikator :Materi Pokok :Sub-materi Pokok :Hari / Tanggal :
38
39
Tabel 12. Lembar Penilaian Ranah Afektif Siswa
NO NAMAINDIKATOR
1 2 3 4a b c d a b c d a b c d a b c d
1 2 3
Sumber : Direktorat Pembinaan SMA (2010: 57)Keterangan:Skor 0: apabila tidak ditampilkan peserta didikSkor 1: apabila ditampilkan peserta didikBerdasarkan Tabel 12 maka pedoman observasi aktivitas belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
Tabel 13.Indikator Aspek Afektif
Aspek yang dinilai
Indikator yang dilihat
1. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran
a. Siswa memperhatikan penjelasan gurub. Siswa tidak mngerjakan pekerjaan lainc. Siswa spontan bekerja apabila diberi tugasd. Siswa tidak terpengaruh situasi di luar kelas
2. Interaksi siswa dengan guru
a. Siswa bertanya kepada gurub. Siswa menjawab pertanyaan guruc. Siswa mengemukakan pertanyaan yang berbeda dari
biasanyad. Siswa memanfaatkan guru sebagai fasilitator dan narasumber
3. Aktifitas siswa
a. Siswa mengemukakan pendapatnyab. Siswa menanggapi pertanyaan atau pendapat dari temanc. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurud. Siswa menjelaskan pendapat atau pekerjaannya
4. Partisipasi siswa dalam menyampaikan hasil kesempulan
a. Siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkanb. Siswa merespon pernyataan atau simpulan temannyac. Siswa menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh
temannyad. Siswa menghargai pendapat temannya
Sumber : Direktorat Pembinaan SMA (2010 : 58)
Skor minimal = 0
Skor maksimal =16
Rumus yang digunakan untuk perhitungan aspek afektif adalah 39
40
NP=JPSJSM
×100%
Keterangan
NP : Nilai Proses
JPS : Jumlah Perolehan Skor
JSM : Jumlah Skor Maksimum
3. Instrumen Ranah Psikomotor
Penilaian pada ranah psikomotor dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung ketika melakukan percobaan dengan mengacu pada rubrik
penskoran.
Format Penilaian Ranah Psikomotorik SiswaMata Pelajaran : IPA-FisikaKelas / Semester :Kompetensi Dasar :Indikator :Materi Pokok :Sub-materi Pokok :Hari / Tanggal :
Tabel 14.Lembar Penilaian Ranah Psikomotor Siswa
Sumber: Juknis Penyusunan Perangkat Penilaian Psikomotor di SMA (2010)Keterangan:
Skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik
Skor 1 : apabila ditampilkan peserta didik
40
NO NAMA INDIKATOR
1 2 3a b a b c d e a b c d
1 2
41
Persiapan percobaan
a. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan
b. Menyusun peralatan sesuai dengan instruksi yang diberikan
Pelaksanaan selama proses percobaan
a. Mengatur jarak benda
b. Mengatur letak bayangan
c. Memfokuskan perhatian pada kegiatan dan tidak mengerjakan hal-hal lain
d. Terlibat aktif dalam kegiatan praktikum
e. Mengamati hasil praktikum dengan cermat
Kegiatan Akhir
a. Menafsirkan hasil pengamatan dengan benar
b. Menyajikan data secara sistematis dan komunikatif
c. Menganalisis data secara induktif
d. Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil praktikum
Penilaian ini dilakukan pada saat siswa melakukan percobaan di
laboratorium. Rumus yang digunakan untuk perhitungan adalah
NP=JPSJSM
×100%
Ket:
NP : Nilai Proses
JPS : Jumlah Perolehan Skor
41
42
JSM :Jumlah Skor Maksimum
G. Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menguji apakah hipotesis dalam
penelitian ini diterima atau ditolak. Berikut ini akan di bahas teknik analisis
hasil belajar siswa :
1. Ranah kognitif
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel yang berasal dari
populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors
sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan Sujdana (2002: 466) sebagai
berikut :
1) Data X1, X2, X3,... Xn yang diperoleh dari data yang terkecil hingga data
yang terbesar.
2) Data X1, X2, X3,... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ..., Zn dengan
rumus
Zi=X i−X
S .................................................................................... (5)
Keterangan :
Xi : skor yang diperoleh siswa ke-i
X : skor rata-rata
S : simpangan baku
42
43
3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian hitung
peluang F(Zi) = P(Z<Zi)
4) Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3, ..., Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S(Zi), maka
S ( Zi )=Banyaknya Z1 , Z2 , Z3 ,… Zn yang ≤ Z i
n ............................... (6)
5) Menghitung selisih F(Zi) – S(Zi) yang kemudian ditentukan harga
mutlaknya.
6) Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut
yang disebut dengan L0.
7) Membandingkan nilai L0 dengan nilai kritis Lt yang terdapat dalam taraf
nyata α = 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
a) Jika L0 < Lt, maka sampel terdistribusi normal.
b) Jika L0 > Lt, maka sampel tidak terdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel
memiliki varians yang homogen atau tidak. Untuk mengujinya digunakan uji F
dengan langkah sebagai berikut:
1) Menghitung varians masing-masing kelompok data kemudian dihitung
harga F sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2002:
_______. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
______. 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Depdiknas.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA SMP & MTs. Jakarta: Dirjen Dikdamen.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Afektif di SMA.Jakarta : Kemendiknas.
70
71
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penyusunan Perangkat Psikomotor diSMA. Jakarta : Kemendiknas.
Firma, Elva. 2010. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar dalam Setting Pembelajaran STS terhadap Hasil Belajar IPA-Fisika Siswa MTsN Bukit Bunian Bukareh Kabupaten Agam. Skripsi. Padang : FMIPA UNP.
Hidayati, Mujinem & Anwar Senen. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Istiyono, Edi. 2007. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan pembelajaran IPA (Fisika) SD/MI Amanah dalam KTSP. Makalah. Yogyakarta:Tidak Diterbitkan.
Mulyasa. 2009. Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda.
Ngalim, M. Purwanto. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Oxford University Press. 2000. Oxford Learner’s Pocket Dictionary. China.
Poedjiadi, Anna. 2007. Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Bermuatan Nilai. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Media pembelajaran Inovatif. Diva Press : Jogjakarta.
Prayekti. 2002. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat tentang Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran IPA di Kelas 5 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No 039. hal 773-783.
Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta.
Rusmansyah dan Irhasyuarna. 2001. Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran Kimia di SMU Negeri 1 Kota Banjarmasin. http://www.depdiknas.go.id/ (diakses tanggal 23 Desember 2012)
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Cermin adalah benda padat yang salah satu sisinya halus dan
mengilap. Menurut bentuknya cermin dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
a. Cermin Datar
Ketika kamu akan berangkat ke sekolah, setelah mandi kamu akan
mencari cermin untuk merapikan penampilanmu sehingga menambah percaya
diri. Cermin tersebut adalah cermin datar. Cermin datar adalah cermin yang
permukaannya sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada bagian
pemantulannya. Ketika kamu bercermin dengan cermin datar, bayangan
wajahmu ada di belakang cermin tersebut berhadap-hadapan denganmu
seakan kembaran yang persis sama.
Gambar 5. Bayangan pada cermin datar (Karim,2008: 281)
Ukuran cermin datar untuk dapat melihat bayangan seluruh anggota
badan adalah setengah dari tinggi badan, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
hc=12
ho
101
102
Keterangan: hc= tinggi cermin
ho= tinggi benda
Jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar yang
berpotongan dengan sudut tertentu(α) dapat di rumuskan sebagai berikut:
n= 360°∝
−1
Keterangan:
n= jumlah bayangan
∝= sudut antara dua buah cermin
Contoh Soal:
1. Berapakah jumlah bayangan yang dihasilkan oleh dua cermin datar jika kedua
cermin membentuk sudut 60°?
Dik: ∝=¿60°
Dit: n=….?
Jawab:
n=360°60°
−1
n= 6-1
n= 5
102
103
Jadi banyak bayangan ada 5 buah.
2. Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang bagian mengkilapnya terletak didalam
lengkungan. Perbedaan antara cermin cekung dengan cermin cembung
adalah pada cermin cekung bagian yang mengkilapnya terletak di dalam
lengkungan sedangkan pada cermin cembung bagian mengkilapnya terletak
diluar lengkungan. Cermin cembung bersifat konvergen (mengumpulkan
cahaya).
Tiga sinar istimewa pada cermin cekung:
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantul melalui titik
fokus.
Gambar 1. Sinar istimewa I pada cermin cekung (Karim,2008: 284)
b. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
Gambar 2. Sinar istimewa II pada cermin cekung (Karim,2008: 284)
c. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.
103
104
Gambar 3. Sinar istimewa III pada cermin cekung (Karim,2008: 284)
Prinsip
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan
menghasilkan jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis:
1f
=1s+ 1
s '
Dengan : f = jarak fokus (m)
s = jarak benda (m)
s' = jarak bayangan (m)
Jarak fokus sama dengan
Perbesaran merupakan perbandingan jarak bayangan terhadap cermin
dengan jarak benda terhadap cermin atau perbandingan tinggi bayangan
terhadap tinggi benda. Perbesaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
M= s '
s= h
'
h
Keterangan: M = Pembesaran
h= tinggi benda
h'= tinggi bayangan
104
f= 12
R
105
2. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang bagian mengkilapnya
terletak diluar lengkungan. Perbedaan antara cermin cekung dengan
cermin cembung adalah pada cermin cekung bagian yang
mengkilapnya terletak di dalam lengkungan
sedangkan pada cermin cembung bagian mengkilapnya terletak
diluar lengkungan. Cermin cembung bersifat divergen
(menyebarkan cahaya). Tiga sinar istimewa pada cermin cembung:
a.Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah dari titik fokus.
Gambar 1. Sinar istimewa I pada cermin cembung
(Karim,2008: 287)
b.Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama.
Gambar 2. Sinar istimewa II pada cermin cembung
(Karim,2008: 287)
105
106
c. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga.
Gambar 3. Sinar istimewa III pada cermin cembung
(Karim,2008: 288)
Prinsip:
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan
menghasilkan jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis:
1f=1
s+ 1
s ' f= negatif (-)
Dengan : f = jarak fokus (m)
s = jarak benda (m)
s' = jarak bayangan (m)
Harga f selalu negatif karena dimanapun benda diletakkan
bayangan selalu terletak dibelakang cermin.
Jarak fokus sama dengan
f =12
R
106
EVALUASI
107
Perbesaran merupakan perbandingan jarak bayangan terhadap cermin
dengan jarak benda terhadap cermin atau perbandingan tinggi bayangan
terhadap tinggi benda.
Perbesaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
M= s '
s= h
'
h
Keterangan: M = Pembesaran
h= tinggi benda
h'= tinggi bayangan
1. Dua cermin datar jika kedua cermin membentuk sudut 120° . Berapakah
jumlah bayangan yang dihasilkan ?
2. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut:
107
1.
2.
3.
108
3. Lukislah gambar pembentukan bayangan pada cermin cekung jika benda
terletak antara fokus dan pusat kelengkungan cermin
4. Berdasarkan soal nomor 3 tentukan sifat bayangan yang terbentuk pada
cermin
5. Gambarlah sinar istimewa pada cermin cembung dan tentukan sifat bayangan
yang terbentuk!
108
109
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Sekolah : SMP N 1 Canduang
Pelajaran : IPA Fisika
Materi Pelajaran : Cahaya dan Alat Optik
Kelas / Semester : VIII / 2
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-
hari
Kompetensi
Dasar
Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Tingkat Ranah
Kognitif
Pertanyaan
C1 C2 C3 C4 Nomor Kunci
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya
Siswa dapat menyebutkan pengertian cahayaSiswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat cahaya
√√
12
CB
Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan
Siswa dapat membandingkan gambar pemantulan teratur dan pemantulan baurSiswa dapat mengidentifikasikan hukum pemantulan Siswa dapat menghitung besar sudut pantul pada gambar pemantulan teratur
√
√
√
3
4
5
A
B
D
109
Lampiran 5. Kisi-Kisi Soal Uji Coba
110
Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan percobaan
Siswa dapat membandingkan gambar pembiasan pada dua medium yang berbedaSiswa dapat mengidentifikasi hukum pembiasanSiswa dapat menentukan kecepatan cahaya pada medium lain.
√
√
√
6
7
8
B
A
D
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Siswa dapat menentukan sifat bayangan pada cermin datarSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari cermin cekungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menentukan perbesaran bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menentukan tinggi bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari cermin cembungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada cermin cembungSiswa dapat menentukan perbesaran bayangan pada cermin cembungSiswa dapat menentukan salah satu
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9
10
11
12
13
14
15
16
17
B
D
D
C
A
A
C
A
B
110
111
sinar istimewa pada cermin cembung
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa cembung
Siswa dapat menganalisis sifat bayangan dari lensa cekungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada lensa cekungSiswa dapat menentukan nilai fokus pada lensa cekungSiswa dapat menentukan pengaplikasian dari lensa cekungSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari lensa cembungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada lensa cembungSiswa dapat menentukan tinggi bayangan pada lensa cembungSiswa dapat menentukan sifat bayangan jika benda diletakkan pada ruang lensa cembung
√
√
√
√
√
√
√
√
20
19
18
21
22
23
24
25
B
A
B
C
A
C
D
D
mata sebagai alat optik Siswa dapat menyebutkan sifat bayangan yang terbentuk pada mataSiswa dapat menganalisis bagian-bagian mata Siswa dapat menentukan fungsi salah satu bagian mataSiswa dapat menentukan bagian
√
√
√
√
26
27
28
29
B
A
B
C
111
112
mata yang memiliki fungsi sama dengan kamera
Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina
Siswa dapat bagian mata yang berfungsi menangkap bayangan pada mataSiswa dapat menentukan gambar pembentukan bayangan pada mata
√
√
30
31
D
A
Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kaca mata
Siswa dapat mengaitkan cacat mata dengan kacamata yang digunakanSiswa dapat menghitung kekuatan lensa pada kacamata
√
√ 32
33
C
B
Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik
Siswa dapat menentukan bagian kamera yang berfungsi sama dengan mataSiswa dapat menentukan bayangan yang ditangkap pada kamera
√
√
34
35
D
D
Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik
Siswa dapat menjelaskan letak benda agar menghasilkan gambar yang jelas pada lupSiswa dapat menghitung kuat lensa pada lup
√
√
36
37
A
D
Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : mikroskop, berbagai jenis teropong,
Siswa dapat mengidentifikasi produk teknologi yang termasuk alat optikSiswa dapat menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh
√
√
38
39
A
A
112
113
periskop dan sebagainya mikroskopSiswa dapat menentukan fungsi mikroskop
√ 40 B
113
114
ULANGAN HARIAN FISIKACAHAYA DAN ALAT OPTIK
NAMA :HARI/TANGGAL :1. Diantara penyataan berikut merupakan pengertian yang benar dari cahaya adalah
a. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
b. Cahaya merupakan gelombang mekanik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
c. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat melalui ruang hampa
d. Cahaya merupakan gelombang mekanik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
2. Berikut ini yang tidak termasuk sifat cahaya adalaha. Dapat dipantulkanb. Tidak dapat dibiaskan
c. Merambat lurusd. Dapat diuraikan
3. Berikut ini yang merupakan pemantulan teratur adalah
a.
b.
c.
d.
4. Perhatikan pernyataan berikut!1) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang
datar2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.3) Sinar datang dari medium rapat ke renggang dibiaskan menjauhi gari
normalPernyataan di atas yang merupakan bunyi hukum pemantulan yang benar adalaha. 1 dan 3 b. 1 dan 2 c. 2 dan 3 d. 3
114
Lampiran 6. Soal Uji Coba
115
5. Tentukan besarnya sudut pantul yang terkadi jika diketahui besar sudut antara sinar datang dan garis normal adalah 60°a. 40° b. 50° c. 60° d. 30°
6. Dari gambar di bawah ini pola pembiasan yang benar adalaha.
b.
c.
d.
7. Diantara pernyataan berikut yang tidak termasuk bunyi hukum pembiasan adalaha. Sinar datang, sinar pantul, garis normanl terletak pada satu bidang datarb. Sinar datang dari medium rapat ke renggang dibiaskan menjauhi garis
normalc. Sinar datang dari medium renggang ke rapat dibiaskan mendekati garis
normald. Sinar datang, sinar bias garis normal terletak pada satu bidang datar
8. Jika indeks bias cahaya di air pada suhu 20° adalah 1,33 tentukan besarnya
kecepatan cahaya pada air, jika kecepatan cahaya di udara 3 x108 ms
a. 5,05 x108 ms
b. 2,05 x108 ms
c. 2,55 x108 ms
2,26 x108 ms
9. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!1) Maya dan sama besar dengan benda2) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
115
116
3) Tegak dan berlawanan arah terhadap benda4) Nyata dan sama besar dengan bendaPernyataan di atas yang merupakan sifat bayangan pada cermin datar ditunjukan oleh nomor a. 2), 3) dan 4) b. 1), 2) dan 3)
c. 1), 3) dan 4)d. 1), 2) dan 4)
10. Sebuah lilin berada di belakang jari-jari kelengkungan. Sifat bayangan yang dihasilkan cermin a. nyata, terbalik, diperbesarb. nyata, terbalik, diperkecil c. nyata, tegak, diperkecil d. maya, terbalik, diperkecil
Pernyataan berikut untuk soal no 11-13Sebuah benda diletakan didepan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15 cm. Sebuah benda berada 20 cm dari cermin
11. Berapakah jarak bayangan dari cermina. 30 cm b. 40 cm c. 50 cm d. 60 cm
12. Berapakah perbesaran dari bayangan yang terjadi.a. 1 kali lebih besar b. 2 kali lebih besar
c. 3 kali lebih besar d. 4 kali lebih besar
13. Berapakah tinggi bayangan jika tinggi benda adalah 5 cma. 15 cm b. 10 cm c. 5 cm d. 1 cm
14. Cermin cembung selalu menghasilkan sifat bayangana. Nyata, tegak, diperkecilb. Nyata, terbalik, diperkecil
c. maya, terbalik, diperkecild. Nyata, terbalik, diperbesar
15. Sebuah benda diletakan 20 cm di depan cermin cembung yang berjari-jari kelengkungan 10 cm. Bila tinggi benda 5 cm, berapakah jarak bayangan dari cermina. 2 cm b. 3 cm c. 4 cm d. 5 cm
16. Berdasarkan pernyataan pada soal no 14, berapakah perbesaran dari bayangan yang terjadi.
116
117
a. 0.2 kali lebih besar b. 0.3 kali lebih besar
c. 0.4 kali lebih besar d. 0.5 kali lebih besar
17. Pada cermin cembung, sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkana. Melalui fokusb. Seolah-olah berasal dari fokusc. Melalui jari-jari kelengkungand. Seolah-olah berasal dari jari-jari kelengkungan
18. Sebuah benda diletakkan pada jarak 5 cm di depan lensa cekung menghasilkan bayangan pada jarak 20 cm, tentukan jarak fokus pada lensaa. 5 cm b. 4 cm c. 3 cm d. 2 cm
19. Sebuah benda diletakkan pada jarak 15 cm di depan sebuah lensa cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm. Bayangan yang akan terbentuk terletak pada
a. 6 cm di belakang lensab. 6 cm di depan lensa
c. 12 cm di depan lensad. 12 cm di belakang lensa
20. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung bersifata. Maya, terbalik, diperkecilb. Maya, tegak, diperkecil
c. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, terbalik diperbesar
21. Lensa cembung sering dapat digunakan pada alat optik berikut, kecualia. Kamerab. Lup
c. Prismad. Mikroskop
22. Sebuah benda berada 15 cm di depan lensa cembung, jika jarak focus lensa 5 cm. Maka bayangan yang terbentuk bersifat
a. Nyata, lebih kecil dan terbalik c. Nyata, sama besar dan terbalikb. Maya, lebih besar dan teghak d. Nyata, lebih besar dan terbalik
23. Sebuah lensa cembung mempunyai fokus 8 cm. Bila sebuah benda diletakan 6 cm di depan lensa maka pembesaran benda adalah a. 2 kalib. 3 kali
c. 4 kalid. 5 kali
117
118
24. Suatu benda setinggi 4 cm berada pada jarak 3 cm di depan lensa cembung dengan fokus 6 cm akan memiliki tinggi bayangan ....
a. 1 cm b. 2 cm c. 4 cm d. 8 cm
25.NO Posisi benda Sifat bayangan1 Antara F dan O Maya terbalik2 Antara F dan P Sejati, terbalik3 Lebih besar dari P Sejati terbalik4 Pada titik fokus Maya, tegak
Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung pada pernyataan tersebut yang sesuai adalah a. 1,2 dan 3b. 1 dan 3
c. 2 dan 4d. 2 dan 3
26. Mata dapat melihat sebuah benda apabila terbentuk bayangan ....a. sejati, tegak di retinab. sejati, terbalik di retina
c. maya, tegak di retinad. maya, terbalik di retina
27. Bagian mata yang ditunjuk oleh nomor 4 berfungsi sebagaia. Memberikan warna pada matab. Mengatur letak bayanganc. Tempat masuk cahayad. Mengatur besar kecilnya lensa
28. Bagian mata yang berfungsi sebagai penerus ransangan dari retina ke otak adalaha. Retinab. Syaraf optik
c. Pupild. Iris
29. Film pada kamera dan retina pada mata memiliki fungsi sama yaitua. Menerima dan meneruskan cahayab. Menyangga lensa kristalinc. Tempat jatuhnya bayangand. Membatasi jumlah cahaya yang masuk
30. Salah satu bagian mata yang berfungsi sebagai tempat jatuhnya bayangan adalah
a. Lensa b. Iris c. Pupil d. Retina 31. Pada cacat mata hipermetropi pembentukan bayangan jatuh
a. Pada retinab. Di depan retina
c. Dibelakang retinad. Dekat bintik kuning
32. Perhatikan gambar jalannya sinar datang menuju lensa mata berikut
Sinar - sinar bias berpotongan seperti pada gambar. Oleh karena itu dapat dipastikan....
Cacat mata yang diderita Jenis kaca mata yang dapat mengatasi
A. Miopi Berlensa cekung
B. Miopi Berlensa cembung
C. Hipermetropi Berlensa cembung
D. Hipermetropi Berlensa cekung
33. Seorang kakek yang memiliki kacamata 3 dioptri memeriksakan matanya dan ternyata disarankan agar kakek tersebut mengganti kacamatanya menjadi 3,5 dioptri. Pergeseran titik dekat yang dialami oleh mata kakek tersebut adalah ….a. 0,25 m b. 0,5 m c. 0,75 m d. 1 m
34. Kamera dan mata merupakan jenis alat optik yang memiliki jenis yang sama yaitua. Cekungb. Datar
c. Bulatd. Cembung
35. Bayangan yang ditangkap pada film kamera adalaha. maya, tegak, diperkecilb. nyata, tegak, diperkecil
c. nyata, terbalik, diperkecild. maya, terbalik, diperkecil
36. Ketika menggunakan lup, bayangan akan dapat dilihat dengan jelas jika benda diletakkan pada jaraka. Antara O dan Fb. Titik F
c. Antara F dan Pd. Dibelakang P
119
120
37. Sebuah benda dilihat dengan lup yang memiliki kekuatan 2 Dioptri. Jarak fokus lensa lup tersebut adalah….a. 20 cm b. 30
cm
c. 40 cm
d. 50 cm
38. Andi ingin mengobserfasi bintang di langit, alat optik yang Andi gunakan adalaha. teleskop b. mikroskop
c. periskop d. stetoskop
39. Sifat bayangan yang diebntuk oleh mikrosop adalaha. Nyata terbalik diperbesarb. Nyata terbalik diperkecil
c. Nyata tegak diperbesard. Nyata tegak diperkecil
40. Alat-alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya adalah ...
a. teleskop b. mikroskopc. periskop d. stetoskop
120
118
HASIL ANALISI UJI COBA SOAL
NO SOAL
P atas
P bawah P karakteristik
daya beda
karakteristik
keterangan
1 1 0,63 0,89 mudah 0,37 cukup pakai2 1 0,5 0,82 mudah 0,5 baik pakai3 0,88 0,88 0,93 mudah 0 jelek buang4 0,88 0,25 0,57 sedang 0,63 baik pakai5 0,63 0,13 0,21 sukar 0,5 baik revisi6 1 0,75 0,75 mudah 0,25 cukup buang7 0,63 0,13 0,39 sedang 0,5 baik pakai8 0,5 0 0,29 sukar 0,5 baik pakai9 0,75 0 0,29 sukar 0,75 baik sekali pakai
10 0,5 0,13 0,29 sukar 0,37 cukup pakai11 0,75 0,38 0,5 sedang 0,37 cukup revisi12 0,63 0 0,36 sedang 0,63 baik pakai13 0,63 0 0,21 sukar 0,63 baik pakai14 0,25 0,38 0,32 sedang -0,13 tidak baik revisi15 0,63 0,63 0,5 sedang 0 jelek revisi16 0,38 0,38 0,43 sedang 0 jelek buang17 1 0,25 0,5 sedang 0,75 baik sekali pakai18 0,88 0,75 0,79 mudah 0,13 jelek revisi19 0,25 0,13 0,14 sukar 0,12 jelek buang20 0,5 0,13 0,32 sedang 0,37 cukup pakai21 0,88 0,88 0,71 mudah 0 jelek buang22 0,5 0,5 0,46 sedang 0 jelek revisi23 0,38 0,13 0,18 sukar 0,25 cukup pakai24 0,63 0,38 0,36 sedang 0,25 cukup revisi25 0,13 0 0,21 sukar 0,13 jelek buang26 0,38 0,38 0,36 sedang 0 jelek revisi27 0,13 0 0,04 sukar 0,13 jelek buang28 0,38 0,75 0,54 sedang -0,37 tidak baik buang29 0,13 0,13 0,32 sedang 0 jelek revisi
118
Lampiran 7 Analisis Uji Coba Soal
119
30 0,63 0,25 0,5 sedang 0,38 cukup revisi31 0,75 0,25 0,57 sedang 0,5 baik pakai32 0,88 0,38 0,39 sedang 0,5 baik pakai33 0,75 0,63 0,68 sedang 0,12 jelek revisi34 0,38 0,75 0,79 mudah -0,37 tidak baik buang35 0,5 0,25 0,29 sukar 0,25 cukup revisi36 0,75 0,38 0,39 sedang 0,37 cukup revisi37 0,5 0,13 0,18 sukar 0,37 cukup pakai38 0,5 0,75 0,82 mudah -0,25 tidak baik buang39 0,25 0 0,11 sukar 0,25 cukup pakai40 0,75 1 1 mudah -0,25 tidak baik revisi
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-
hari
Kompetensi
Dasar
Tujuan Pembelajaran Indikator Soal Tingkat Ranah
Kognitif
Pertanyaan
C1 C2 C3 C4 Nomor Kunci
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
Menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya
Siswa dapat menyebutkan pengertian cahayaSiswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat cahaya
√
√
1
2
C
B
Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan
Siswa dapat mengidentifikasikan hukum pemantulan Siswa dapat menghitung besar sudut pantul pada gambar pemantulan teratur
√
√
3
4
B
D
Menjelaskan hukum Siswa dapat mengidentifikasi hukum √ 5 A
118
Lampiran 8. Kisi-Kisi Soal Tes Akhir
119
pembiasan yang diperoleh berdasarkan percobaan
pembiasanSiswa dapat menentukan kecepatan cahaya pada medium lain.
√ 6 D
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Siswa dapat menentukan sifat bayangan pada cermin datarSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari cermin cekungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menentukan perbesaran bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menentukan tinggi bayangan pada cermin cekungSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari cermin cembungSiswa dapat menentukan jarak bayangan pada cermin cembungSiswa dapat menentukan salah satu sinar istimewa pada cermin cembung
√
√
√
√
√
√
√
√
7
8
9
10
11
12
13
14
B
D
D
C
A
A
C
B
Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung dan lensa
Siswa dapat menentukan nilai fokus pada lensa cekungSiswa dapat menganalisis sifat bayangan dari lensa cembung
√
√
15
16
B
A
119
120
cembung Siswa dapat menentukan jarak bayangan pada lensa cembungSiswa dapat menentukan tinggi bayangan pada lensa cembung
√
√
17
18
C
D
mata sebagai alat optik Siswa dapat menyebutkan sifat bayangan yang terbentuk pada mataSiswa dapat menganalisis bagian-bagian mata Siswa dapat menentukan fungsi salah satu bagian mataSiswa dapat menentukan bagian mata yang memiliki fungsi sama dengan kamera
√
√
√
√
19
20
21
22
B
A
B
C
Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina
Siswa dapat menentukan gambar pembentukan bayangan pada mata
√ 23 A
Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kaca mata
Siswa dapat mengaitkan cacat mata dengan kacamata yang digunakanSiswa dapat menghitung kekuatan lensa pada kacamata
√
√ 24
25
C
B
Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik
Siswa dapat menentukan bayangan yang ditangkap pada kamera
√ 26 D
Menjelaskan konsep lup Siswa dapat menghitung kuat lensa √ 27 D
120
121
sebagai alat optik pada lupSiswa dapat menjelaskan letak bayangan agar menghasilkan gambar bayangan yang jelas pada lup
√ 28 A
Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti : mikroskop, berbagai jenis teropong, periskop dan sebagainya
Siswa dapat menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskopSiswa dapat menentukan fungsi mikroskop
√
√ 29
30
A
B
121
118
ULANGAN HARIAN FISIKACAHAYA DAN ALAT OPTIK
NAMA :KELAS :1. Diantara penyataan berikut merupakan pengertian yang benar dari cahaya adalah
e. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
f. Cahaya merupakan gelombang mekanik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
g. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat melalui ruang hampa
h. Cahaya merupakan gelombang mekanik yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa
2. Berikut ini yang tidak termasuk sifat cahaya adalahe. Dapat dipantulkanf. Tidak dapat dibiaskang. Merambat lurush. Dapat diuraikan
3. Perhatikan pernyataan berikut!4) Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang
datar5) Sudut datang sama dengan sudut pantul.6) Sinar datang dari medium rapat ke renggang dibiaskan menjauhi gari
normalPernyataan di atas yang merupakan bunyi hukum pemantulan yang benar adalahe. 1 dan 3f. 1 dan 2
g. 2 dan 3h. 3
4. Tentukan besarnya sudut pantul yang terjadi jika diketahui besar sudut antara sinar datang dan garis normal adalah 60°e. 40°f. 50°
g. 60°h. 30°
118
Lampiran 9. Soal Tes Akhir
119
5. Perhatikan pernyataan berikut1. Sinar datang, sinar pantul, garis normal terletak pada satu bidang datar2. Sinar datang dari medium rapat ke renggang dibiaskan menjauhi garis normal3. Sinar datang dari medium renggang ke rapat dibiaskan mendekati garis
normal4. Sinar datang, sinar bias garis normal terletak pada satu bidang datar
Pernyataan berikut yang merupakan bunyi hukum pembiasan adalaha. 1,2 dan 3b. 2,3 dan 4c. 1,2 dan 4d. 1,3 dan 4
6. Jika indeks bias cahaya di air adalah 1,33 tentukan besarnya kecepatan cahaya
pada air, jika kecepatan cahaya di udara 3 x108 ms
a. 5,05 x108 ms
b. 2,05 x108 ms
c. 2,55 x108 ms
2,26 x108 ms
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!1) Maya dan sama besar dengan benda2) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin3) Tegak dan berlawanan arah terhadap benda4) Nyata dan sama besar dengan bendaPernyataan di atas yang merupakan sifat bayangan pada cermin datar ditunjukan oleh nomor a. 2), 3) dan 4) b. 1), 2) dan 3)
c. 1), 3) dan 4)d. 1), 2) dan 4)
8. Sebuah lilin berada di belakang jari-jari kelengkungan. Sifat bayangan yang dihasilkan cermin adalaha. nyata, terbalik, diperbesarb. nyata, terbalik, diperkecil c. nyata, tegak, diperkecil d. maya, terbalik, diperkecil
119
120
Pernyataan berikut untuk soal no 9 dan 10Sebuah benda diletakan di depan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15 cm. Sebuah benda berada 20 cm dari cermin
9. Berapakah jarak bayangan dari cermina. 30 cmb. 40 cm
c. 50 cmd. 60 cm
10. Berapakah perbesaran dari bayangan yang terjadi.a. 1 kali lebih besar b. 2 kali lebih besar
c. 3 kali lebih besar d. 4 kali lebih besar
11. Berapakah tinggi bayangan yang terbentuk jika tinggi benda adalah 5 cm dan perbesarannya 3 kalia. 15 cmb. 10 cm
c. 5 cmd. 1 cm
12. Cermin cembung selalu menghasilkan sifat bayangana. Maya, tegak, diperkecilb. Nyata, terbalik, diperkecil
c. Maya, terbalik, diperkecild. Nyata, terbalik, diperbesar
13. Sebuah benda diletakan 20 cm di depan cermin cembung dengan jarak fokus 5 cm. Bila tinggi benda 5 cm, berapakah jarak bayangan dari cermina. 2 cmb. 3 cm
c. 4 cmd. 5 cm
14. Pada cermin cembung, sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkana. Melalui fokusb. Seolah-olah berasal dari fokusc. Melalui jari-jari kelengkungand. Seolah-olah berasal dari jari-jari kelengkungan
15. Sebuah benda dengan fokus 4 cm di depan lensa cekung menghasilkan bayangan pada jarak 20 cm, tentukan jarak bendaa. 5 cm b. 4 cm
c. 3 cm d. 2 cm
120
121
16. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung bersifata. Maya, terbalik, diperkecilb. Maya, tegak, diperkecil
c. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, terbalik diperbesar
17. Sebuah benda berada 15 cm di depan lensa cembung, jika jarak focus lensa 5 cm. Maka bayangan yang terbentuk bersifat
a. Nyata, lebih kecil dan terbalik c. Nyata, sama besar dan terbalik
b. Maya, lebih besar dan teghak d. Nyata, lebih besar dan terbalik
18. Sebuah lensa cembung mempunyai fokus 8 cm. Bila sebuah benda diletakan 6 cm di depan lensa maka pembesaran benda adalah a. 2 kalib. 3 kali
c. 4 kalid. 5 kali
19. Suatu benda setinggi 4 cm berada pada jarak 3 cm di depan lensa cembung dengan fokus 6 cm akan memiliki tinggi bayangan ....
a. 1 cmb. 2 cm
c. 4 cmd. 8 cm
20. Sifat bayangan yang ditangkap oleh retina pada mata adalah ....a. sejati, tegak di retinab. sejati, terbalik di retina
c. maya, tegak di retinad. maya, terbalik di retina
21. Film pada kamera berfungsi menangkap banyangan. Bagian mata yang memiliki fungsi sama adalah
a. Pupilb. Iris
c. Retinad. Syaraf mata
22. Retina pada mata memiliki fungsia. Meneruskan ransanganb. mengatur intensitas cahaya
c. tempat masuk cahayad. menangkap banyangan
23. Pada cacat mata hipermetropi pembentukan bayangan jatuha. Pada retinab. Di depan retinac. Dibelakang retina
121
122
d. Dekat bintik kuning
24. Perhatikan gambar jalannya sinar datang menuju lensa mata berikut
Sinar - sinar bias berpotongan seperti pada gambar. Oleh karena itu dapat dipastikan....
Cacat mata yang diderita Jenis kaca mata yang dapat mengatasi
A. Miopi Berlensa cekung
B. Miopi Berlensa cembung
C. Hipermetropi Berlensa cembung
D. Hipermetropi Berlensa cekung
25. Seorang kakek yang memiliki kacamata 2 dioptri. Pergeseran titik dekat yang dialami oleh mata kakek tersebut adalah ….a. 0,25 mb. 0,5 m
c. 0,75 md. 1 m
26. Bayangan yang ditangkap pada film kamera adalahe. maya, tegak, diperkecilf. nyata, tegak, diperkecil
g. nyata, terbalik, diperkecilh. maya, terbalik, diperkecil
27. Untuk menghasilkan bayangan yang jelas pada lup, benda diletakkan dia. Antara O dan Fb. Titik F
c. Antara F dan Pd. Dibelakang P
28. Sebuah benda dilihat dengan lup yang memiliki kekuatan 2 Dioptri. Jarak fokus lensa lup tersebut adalah….a. 20 cm b. 30 cm
c. 40 cm d. 50 cm
29. Sifat bayangan yang diebntuk oleh mikrosop adalaha. Nyata terbalik diperbesarb. Nyata terbalik diperkecil
c. Nyata tegak diperbesard. Nyata tegak diperkecil
30. Alat optik yang digunakan untuk melihat laut bagian atas ketika kapal selam berada di bawah permukaan laut adalah ...
122
123
a. teropong b. mikroskopc. periskop d. stetoskop
123
128
Analisis Data Soal Tes Akhir
1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen
No. Xi f Fk f. Xi (Xi-X )
(Xi-X)2
f. (Xi-X)2 Zi F(Zi) S(Zi)
|FZi−SZi|
1 431 1 43 -15,54 241,49 241,49 -1,44
0,07490,045
50,0294
2 472 3 94 -11,54 133,17 266,34 -1,07
0,14230,136
40,0059
3 502 5 100 -8,54 72,93 145,86 -0,79
0,21480,227
30,0125
4 534 9 212 -5,54 30,69 122,77 -0,51
0,3050,409
10,1041
5 572 11 114 -1,54 2,37 4,74 -0,14
0,44430,500
00,0557
6 605 16 300 1,46 2,13 10,66 0,14
0,55570,727
30,1716
7 63 2 18126 4,46 19,89 39,78 0,41
0,65910,818
20,1591
8 67 2 20134 8,46 71,57 143,14 0,78
0,78230,909
10,1268
9 75 1 2175 16,46 270,93 270,93 1,53
0,9370,954
50,0175
10 90 1 2290 31,46 989,73 989,73 2,92
0,99821,000
00,0018
1288 2235,46
X=∑ ( f . Xi )n
=128822
=58,54
S=√∑ f (Xi−X )2
N−1=¿√ 2440,72
22−1=10,78¿
Zi= X−XS
128
Lampiran 10. Analisis Data Soal Tes Akhir
129
S (Zi )= Fkn
Harga FZi dilihat pada tabel Z
Dari tabel di atas didapati harga L0 = 0,1716
Untuk N = 22 pada taraf nyata α = 0,05 harga Ltabel=0,190Karena
didapatkan harga L0 < Lt dimana 0,1716 < 0,190 dengan demikian data pada
sampel ini terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Kelas Kontrol
No. Xi f Fk f. Xi (Xi-X )
(Xi-X)2
f. (Xi-X)2 Zi F(Zi) S(Zi)
|FZi−SZi|
1 432 2 86 -10,18 103,63 207,26 -1,28
0,14920,105
30,0439
2 474 6 188 -6,18 38,19 152,77 -0,78
0,29460,315
80,0212
3 533 9 159 -0,18 0,03 0,10 -0,02
0,58710,473
70,1134
4 574 13 228 3,82 14,59 58,37 0,48
0,76420,684
20,0800
5 601 14 60 6,82 46,51 46,51 0,86
0,86430,736
80,1275
6 63 1 1563 9,82 96,43 96,43 1,24
0,93060,789
50,1411
7 67 1 1667 13,82 190,99 190,99 1,74
0,97610,842
10,1340
851 752,44
X=∑ (f . Xi )n
=85116
=53,18
129
130
S=√∑ f (Xi−X )2
N−1=¿√ 752,44
16−1=7,93¿
Zi= X−XS
S (Zi )= Fkn
Harga FZi dilihat pada tabel Z
Dari tabel di atas didapati harga L0 = 0,1411
Untuk N = 16 pada taraf nyata α = 0,05 harga Ltabel=0,213Karena
didapatkan harga L0 < Lt dimana 0,1411 < 0,213 dengan demikian data pada
sampel ini terdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Sampel
Kelas n X S S2
Eksperimen 22 58,54 10,78 116,21
Kontrol 16 51,26 7,93 50,16
Fhitung=varians terbesar (S2
2 )varians terkecil (S1
2 )
Fhitung=116,2150,16
=2,32
Fhitung= 2,32
dk pembilang = n pembilang – 1
= 22 – 1 = 21
130
131
dk penyebut = n penyebut – 1
= 16 – 1 = 15
Ftabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk 21 : 15 adalah 2,33
Karena Fhitung < Ftabel dimana 2,32 < 2,33 maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok data memiliki varians yang homogen.
4. Uji kesamaan dua rata-rata
Kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen,
maka untuk uji hipotesis digunakan rumus uji-t
S=√ (n1−1 ) S12+( n2−1 ) S2
2
n1+n2−2S=√ (22−1 ) 116,21+(16−1 )50,16
22+16−2
S=√85,46
S=9,42
t=x1−x2
S √ 1n1
+ 1n2
t= 58,54−51,26
9,24√ 122
+ 116
t=2 , 352
Pada taraf nyata α= 0,05 dan dk = 39 dari tabel terdistribusi t diperoleh t(0,975 ;36)=
2,02. Kriteria penerimaan Ho jika −t(1− 1
2α)< t < t(1− 1
2α ) atau -2,02 < t < 2,02.
131
132
Berarti harga t = 2,352 berada di luar daerah penerimaan Ho. Jadi, hipotesis Hi
diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti pada perlakuan.
LEMBAR PENILAIAN RANAH AFEKTIF SISWA
Keterangan:
Pemberian tanda ceklist √ apabila indikator ditampilkan peserta didik
Skor minimal = 0
Skor maksimal = 16
Indikator Aspek Afektif
Aspek yang dinilai Indikator yang dilihat2. Antusias peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan gurub. Peserta didik tidak mngerjakan pekerjaan lainc. Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugasd. Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luar kelas
5. Interaksi siswa dengan guru
e. Peserta didik bertanya kepada guruf. Peserta didik menjawab pertanyaan gurug. Peserta didik mengemukakan pertanyaan yang berbeda dari
biasanyah. Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator dan
narasumber6. Aktifitas peserta
didike. Peserta didik mengemukakan pendapatnyaf. Peserta didik menanggapi pertanyaan atau pendapat dari
temang. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
132
Lampiran 11. Lembar Penilaian Ranah Afektif Siswa
133
h. Peserta didik menjelaskan pendapat atau pekerjaannya
7. Partisipasi peserta didik dalam menyampaikan hasil kesempulan
e. Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan
f. Peserta didik merespon pernyataan atau simpulan temannyag. Peserta didik menyempurnakan simpulan yang
dikemukakan oleh temannyah. Peserta didik menghargai pendapat temannya
untuk N=19 untuk taraf nyata α=0.05 Ltabel = 0.195
karena Lo < Lt yaitu 0,1817 < 0.195 maka kelas eksperimen dalam terdistribusi normal
3. Uji Homogenitas Ranah Afektif Kelas Sampel
Kelas n X S S2
Eksperimen 22 37,5 15,94 254,08
Kontrol 19 29,9 11,55 133,47
Fhitung=varians terbesar (S2
2 )varians terkecil (S1
2 )
Fhitung=254,08133,47
=1,90
Fhitung= 1,59
dk pembilang = n pembilang – 1
= 22 – 1
= 21
135
136
dk penyebut = n penyebut – 1
= 19 – 1
= 18
Ftabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk 21 : 18 adalah 2,19
Karena Fhitung < Ftabel dimana 1,59 < 2,19 , maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok data memiliki varians yang homogen.
4. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Tes Akhir
Kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen,
maka untuk uji hipotesis digunakan rumus uji-t .
136
136
S=√ (n1−1 ) S12+( n2−1 ) S2
2
n1+n2−2
S=√ (22−1 ) 254,08+(19−1 )133,4722+19−2
S=√198,38
S=14,08
t=x1−x2
S √ 1n1
+ 1n2
t= 37,5−28,6
14,08√ 122
+ 119
t = 2,03
Pada taraf nyata α= 0,05 dan dk = 39 dari tabel terdistribusi t diperoleh t(0,975 ;39)=
2,02. Kriteria penerimaan Ho jika −t(1−1
2α)< t < t(1−1
2α ) atau -2,02 < t < 2,02.
Berarti harga t = 2,03 berada di luar daerah penerimaan Ho. Jadi, hipotesis Hi
diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti pada perlakuan.
137
Lembar Penilaian Ranah Psikomotor Siswa
NO NAMA INDIKATOR
1 2 3a b c d e f g b c a b
1 2 3 4
Indikator Aspek Psikomotor Pembiasan Cahaya Pada Lensa Cembung
No Aspek Yang Dinilai1.
2.
3.
Persiapan percobaana. Memeriksa kelengkapan alat dan bahanb. Menyusun peralatan sesuai dengan instruksi yang diberikan
Pelaksanaan selama proses percobaanf. Mengatur jarak benda g. Mengatur letak bayanganh. Memfokuskan perhatian pada kegiatan dan tidak mengerjakan hal-hal laini. Terlibat aktif dalam kegiatan praktikum j. Mengamati hasil praktikum dengan cermat
Kegiatan Akhire. Menafsirkan hasil pengamatan dengan benar f. Menyajikan data secara sistematis dan komunikatif g. Menganalisis data secara induktif h. Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil praktikum