Top Banner

of 34

Scenario 2 264

Jul 07, 2018

Download

Documents

Ingrid Maria K
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    1/34

    1

    Skenario 2

    Memory Loss

    The patient was a 66 year old woman who was referred to a memory clinic for 

    further evaluation of a 5 month history of rapidly progressive dementia. The initial

    symptoms included memory loss, feeling odd!, anore"ia, and unintentional

    weight loss. #t her first visit to the memory clinic, her son and hus$and reported

    that her cognitive pro$lems had acutely worsened in the previous two weeks. She

    now had pro$lems with short%term memory and functional a$ilities, including

    getting dressed, using the toilet, and getting lost in her house. &er physical e"am

    was significant for perserveration, anomic aphasia, ale"ia, agnosia, and apra"ia.

    She was una$le to perform other complicated tasks due to perseveration. 'or 

    e"ample, when asked a$out the month, date, day, and year, she answered

    (ecem$er! for each, when in fact, it was already March. )esides dementia, this

     patient also underwent treatment for chronic kidney disease due to uncontrolled

    hypertension.

    Step 1

    *. (ementia + sindroma klinik dengan hilangnya fungsi intelektual

    ingatan yang $erat

    2. #pra"ia + kondisi tidak $isa $ergerak karena gangguan motorik 

    -. #le"ia + hilangnya kemampuan mem$aca

    . #gnosia + kehilangan mengenali $enda aki$at kerusakan lo$us

    temporal

    5. /erseveration + gangguan arus pikiran dengan gerakan $erulang

    Step 2

    *. #pa penye$a$ demensia0

    2. #pa sa1a macam%macam demensia0

    -. )agaimana patomekanisme demensia0

    . )agaimana penegakkan diagnosis demensia0

    5. )agaimana penatalaksanaan demensia0

    6. /encegahan demensia0

    . Mengapa $isa ter1adi keluhan%keluhan kasus terse$ut3apra"ia, ale"ia, agnosia,

    aphasia40

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    2/34

    2

    Step 3

    *. /enye$a$ demensia, terdiri dari+

    a. ( drugs

     $. emotionalc. M meta$olik 

    d. ear eyes

    e. 7 nutrio

    f. T tumor8trauma

    g. 9 infeksi

    h. # aterosklerosis

    2. Macam%macam demensia+

    a. (emensia #l:heimer8 degeneratif primer 5;%6;<

     $. (emensia multi%infark *;%2;<

    c. (emensia reversi$le8irreversi$le 2;%-;<

    d. (emensia neurologic 5%*;<

    e. )erdasarkan usia

    *4 (emensia senilis

    24 (emensia prosenalis

    f. )erdasarkan per1alanan penyakit

    *4 =eversi$le

    24 9reversi$el

    g. )erdasarkan kerusakan struktur 

    *4 Tipe #l:heimer 

    24 (emensia vascular 

    -4 Tipe campuran4 Tipe non%al:heimer

    h. )erdasarkan sifat klinis

    *4 (emensia propius

    24 /seudodemensia

    -. /atomekanisme dari demensia +

    a. >angguan SS/

    *4 #natomi

    24 Meta$olic

     $. >angguan vascular SS/

    c. /em$entukan ? amyloid

    . /enegakkan diagnosis +a. Menurunnya daya ingat

     $. /eningkatan gangguan kesadaran

    c. #danya ge1ala disa$ilitas 6 $ulan

    d. #namnesis

    e. /emeriksaan fisik 

    f. /emeriksaan penun1ang

    5. /enatalaksanaan demensia

    a. Mengoptimalkan fungsi dari penderita

     $. @enali dan o$ati komplikasi

    c. Apayakan perumatan $erkesinam$ungan

    d. /elayanan social

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    3/34

    3

    e. 7asihat keluarga

    'armakologi +

    a. #l:heimer 

    *4 9nhi$itor kolisterase + (onep:ile 5%*; ta$let

    24 #ntagonis reseptor + >lutaminergi $. Bascular + #ntiplatelet + #spirin, Tioklodipin

    6. /encegahan demensia

    a. Tekanan darah dikendalikan

     $. /encegahan cedera kepala

    c. Melakukan kegiatan yang merangsang intelektual

    d. Mencegah paparan elektromagnetik 

    e. (iet vitamin C

    . Ter1adinya keluhan%keluhan pada kasus+

    a. Sindroma cere$ral terganggu

     $. @ognitif aterosklerosis aliran darah $erkurang ke otak sel otak 

    menurun fungsinya

    Step 4

    *. /enye$a$ demensia

    a. (rug + dopamine, serotonin, #CT&

     $. mosional + penurunan serotonin

    c. Meta$olic + ? amyloid

    d. ye and ears + informasi terganggu

    e. 7utrisi + antioksidan meningkat

    f. Tumor + mengganggu sel otak  

    g. 9nfeksi + #9(Sh. #terosklerosis + 3%4 kolateral

    i. Lingkungan + aluminium

    2. Macam%macam demensiaa. (emensia multi%infark + aki$at penyakit pem$uluh darah $. (emensia reversi$le + aki$at gangguan vascular 3oklusi4, aneurisma,

     penyakit /arkinsonc. (emensia irreversi$le + aki$at trauma, ensefalitisd. (emensia #l:heimer + kerusakan genetice. (emensia neurologic+ penyakit /arkinson gangguan su$stansia nigra

    dopamine terganggu gangguan neurologicf. (emensia fronto%temporal + menurunnya meta$olism otak aki$at

    aterosklerosisg. (emensia senilis + D65th

    h. (emensia prasenalis + E65th 

    -. /atomekanisme demensia

    a. Sirkulus viulis terganggu lo$us temporal degenerasi atrofi de%

    mensia

     $. F amyloid aki$at oksidasi, agresi ?%amyloid kematian sel

     7euron neurotransmitter demensia, #l:heimer

    . /enegakkan diagnosis

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    4/34

    4

    a. #namnesis

    *4 @e$ingungan akut8su$akut 3(elirium4

    24 (aya ingat menurun $ertahun%tahun 3#l:heimer4

    -4 &alusinasi

    4 =iwayat dahulu 3Stroke, hipertensi, (M4 $. /emeriksaan fisik 

    *4 Tanda%tanda vital

    24 @eadaan umum

    c. (ifferential diagnosis

    *4 (emensia

    24 #l:heimer 

    -4 (elirium

    4 (epresi

    5. /enatalaksanaan

    a. G$ati penyakit penyerta + hipertensi

     $. Mempertahankan per$aikan gi:ic. G$ati komplikasi 3(epresi, inkontinensia4

    . &u$ungannya dengan ge1ala yang terdapat pada kasus+

    #pra"ia + lo$us frontal terganggu rigiditas

    Step 5

    *. )agaimana /atomekanisme demensia

    a. 'isiologi

     $. /atologi

    2. )agaimana /enatalaksanaan demensia

    a. 'armakokinetik  $. 'armakodinamik

    -. (ifferential diagnosis pada kasus

    Step 6

    )ela1ar mandiri

    Step 7

    *. /atomekanisme demensia

    a. Secara 'isiologis

    >angguan

    @ognitif pada

    Lansia 7on%farmakologi

    Macam%macam

    /atomekanisme

    /enegakkan

    diagnosis/encegahan

    /enatalaksanaan

    'armakodinamik

    'armakokinetik 

    /enatalaksanaan /enye$a$

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    5/34

    5

    /atomekanisme /enurunan @ognitif pada Lansia

    )erat otak akan menurun se$anyak *;< pada penuaan antara umur -;

    sampai ;. (isamping itu meningen mene$al, giri, dan sulci otak 

     $erkurang kedalamannya. #kan tetapi kelainan ini tidak menye$a$kan

    gangguan patologik yang $erarti. /ada semua sitoplasma sel 1uga ter1adi

    deposit lipofuscin yang sering dise$ut se$agai pigmen wear and tear!.

    Hang $ersifat patologis adalah adanya degenerasi pigmen su$stansia nigra,

    kekusutan neurofi$riler dan pem$entukan $adan hirano. @eadaan ini

     $ersesuaian dengan ter1adinya patologi sindroma /arkinson dan dementia

    tipe #l:heimer. /ada pem$uluh darah ter1adi pene$alan intima aki$at

     proses aterosklerosis dan tunika media se$agai aki$at proses menua.#ki$atnya sering ter1adi gangguan vaskularisasi otak yang $eraki$at

    dengan ter1adinya T9#, stroke, dan dementia vaskuler. Baskularisasi yang

    menurun pada daerah hipotalamus menye$a$kan ter1adinya gangguan

    syaraf otonom, disamping mungkin se$agai aki$at pengaruh $erkurangnya

     $er$agai neurotransmitter. /eru$ahan patologik pada 1aringan system

    syaraf pusat sering menyertai penyakit meta$olic, antara lain dia$etes,

    hipo8hipertiroid yang 1uga menye$a$kan gangguan pada susunan syaraf 

    tepi $aik yang $ersifat otonom atau tidak. 3Sherwood, 2;*24

    Lipofuscin adalah hasil $uangan dalam sel%sel setelah memproduksi

     $er$agai :at dan energy yang diperlukan oleh tu$uh. Secara alami ia

    disingkirkan dari dalam sel%sel, namun lam$at laun kemampuan sel untuk 

    mem$uangnya menurun. Sehingga ia dapat menumpuk hingga le$ih dari

    5< volume sel hingga mengaki$atkan fungsi sel $erkurang. /ada suatu

    saat, penumpukan lipofuscin yang terlalu $esar akan menye$a$kan sel

    mati sehingga terlihat se$agai $intik%$intik coklat kehitaman di kulit. )ila

    tidak cepat ditangani, $intik%$intik ini akan $ertam$ah $anyak dan

    mele$ar. 9a merupakan tanda peringatan $ahwa telah ter1adi degenerasi

    oleh radikal $e$as di seluruh tu$uh. Tinggal menunggu sa1a yang mana

    organ tu$uh yang akan rusak karena degenerasi itu. @ematian sel%sel

    aki$at penumpukan lipofuscin ter1adi pula pada sel%sel syaraf dengan

    aki$at gangguan syaraf seperti kehilangan memori dan pikun. 3Sherwood,

    2;*24

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    6/34

    6

    3Sherwood, 2;*24

     $. Secara /atologis

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    7/34

    7

    (Sudoyo, 2009)

    2. /enatalaksanaan secara farmakokinetik dan farmakodinamik

    #da tiga faktor yang men1adi acuan dasar dalam pem$uatan atau peresepan

    o$at +

    a. (iagnosis dan patofisiologi penyakit

     $. @ondisi organ tu$uh

    c. 'armakologi klinik o$atSetelah dokter mendiagnosis penyakit pasien, maka se$elum

     penentuan o$at yang di$eikan perlu dipertim$angkan kondisi organ tu$uh

    serta farmakologi dari o$at yang akan diresepkan. /ada usia lan1ut $anyak 

    hal%hal yang lainnya yang perlu dipertim$angkan dalam pemilihan o$at,

    karena pada golongan lansia $er$agai peru$ahan fisiologik pada organ dan

    sistema tu$uh akan mempengaruhi tanggapan tu$uh terhadap o$at. #dapun

     prinsip umum penggunaan o$at pada usia lan1ut +

    a. )erikan o$at hanya yang $etul%$etul diperlukan artinya hanya $ila ada

    indikasi yang tepat. )ila diperlukan efek plase$o $erikan plase$o yang

    sesungguhnya

     $. /ilihlah o$at yang mem$erikan rasio manfaat yang paling

    menguntungkan dan tidak $erinteraksi dengan o$at yang lain atau

     penyakit lainnya

    c. Mulai pengo$atan dengan dosis separuh le$ih sedikit dari dosis yang

     $iasa di$erikan pada orang dewasa yang masih muda.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    8/34

    8

    d. Sesuaikan dosis o$at $erdasarkan dosis klinik pasien, dan $ila perlu

    dengan memonitor kadar plasma pasien. (osis penun1ang yang tepat

    umumnya le$ih rendah.

    e. )erikan regimen dosis yang sederhana dan sediaan o$at yang mudah

    ditelan untuk memelihara kepatuhan pasien

    f. /eriksa secara $erkala semua o$at yang dimakan pasien, dan hentikan

    o$at yang tidak diperlukan lagi

    FARMAKOKINETIK 

    /ada usia lan1ut peru$ahan ter1adi pada saluran cerna yang diduga

    mengu$ah a$sor$si o$at, misalnya meningkatnya p& lam$ung, menurunnya

    aliran darah ke usus aki$at penurunan curah 1antung dan peru$ahan waktu

     pengosongan lam$ung dan gerak saluran cerna. Gleh karena itu, kecepatan

    dan tingkat a$sor$si o$at tidak $eru$ah pada usia lan1ut, kecuali pada

     $e$erapa o$at seperti fenotain, $ar$iturat, dan pro:asin 3)ustami, 2;;*4.

    /ada distri$usi o$at terdapat hu$ungan antara penye$aran o$at dalam

    cairan tu$uh dan ikatannya dengan protein plasma 3$iasanya dengan al$umin,

    tetapi pada $e$erapa o$at dengan protein lain seperti asam alfa * protein4,

    dengan sel darah merah dan 1aringan tu$uh termasuk organ target. /ada usia

    lan1ut terdapat penurunan yang $erarti pada massa tu$uh tanpa lemak dan

    cairan tu$uh total, penam$ahan lemak tu$uh dan penurunan al$umin plasma.

    /enurunan al$umin sedikit sekali ter1adi pada lansia yang sehat dapat le$ih

    men1adi $erarti $ila ter1adi pada lansia yang sakit, $ergi:i $uruk atau sangat

    lemah. Selain itu 1uga dapat menye$a$kan meningkatnya fraksi o$at $e$as

    dan aktif pada $e$erapa o$at dan kadang%kadang mem$uat efek o$at le$ih

    nyata tetapi eliminasi le$ih cepat. 3)ustami, 2;;*4.

    Munculnya efek o$at sangat ditentukan oleh kecapatan penyerapan

    dan cara penye$arannya. (urasi 3lama $erlangsungnya efek4 le$ih $anyak 

    dipengaruhi oleh kecepatan ekskresi o$at terutama oleh penguraian di hati

    yang $iasanya mem$uat o$at men1adi le$ih larut dalam air dan men1adi

    meta$olit yang kurang aktif atau dengan ekskresi meta$olitnya oleh gin1al.

    Se1umlah o$at sangat mudah diekskresi oleh hati, antara lain melalui am$ilan

    3uptake4 oleh reseptor dihati dan melalui meta$olisme sehingga $ersihannya

    tergantung pada kecepatan pengiriman ke hati oleh darah. /ada usia lan1ut,

     penurunan aliran darah ke hati dan 1uga kemungkinan pengurangan ekskresi

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    9/34

    9

    o$at yang tinggi ter1adi pada la$etolol, lidokain, dan propanolol. 3)ustami,

    2;;*4.

    fek usia pada gin1al $erpengaruh $esar pada ekskresi $e$erapa o$at.

    Amumnya o$at diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan

    kecepatan ekskresinya $erkaitan dengan kecepatan filtrasi glomerolus 3oleh

    karena itu $erhu$ungan 1uga dengan $ersihan kreatinin4. Misalnya digoksin

    dan anti$iotik golongan aminoglikosida. /ada usia lan1ut, fungsi gin1al

     $erkurang, $egitu 1uga dengan aliran darah ke gin1al sehingga kecepatan

    filtrasi glomerolus $erkurang sekitar -; < di$andingkan pada orang yang

    le$ih muda. #kan tetapi, kisarannya cukup le$ar dan $anyak lansia yang

    fungsi glomerolusnya tetap normal. 'ungsi tu$ulus 1uga mem$uruk aki$at $ertam$ahnya usia dan o$at semacam penicilin dan litium, yang secara aktif 

    disekresi oleh tu$ulus gin1al, mengalami penurunan faali glomerolus dan

    tu$ulus. 3)ustami, 2;;*4

    INTERAKSI FARMAKOKINETIK 

    *. 'ungsi >in1al

    /eru$ahan paling $erarti saat memasuki usia lan1ut ialah

     $erkurangnya fungsi gin1al dan menurunnya creatinine clearance,

    walaupun tidak terdapat penyakit gin1al atau kadar kreatininnya normal.

    &al ini menye$a$kan ekskresi o$at sering $erkurang, sehingga

    memperpan1ang intensitas ker1anya. G$at yang mempunyai half%life

     pan1ang perlu di$eri dalam dosis le$ih kecil $ila efek sampingnya

     $er$ahaya. (ua o$at yang sering di$erikan kepada lansia ialah

    gli$enklamid dan digoksin. >li$enklamid, o$at dia$etes dengan masa ker1a

     pan1ang 3tergantung $esarnya dosis4 misalnya, perlu di$erikan dengan

    dosis ter$agi yang le$ih kecil ketim$ang dosis tunggal $esar yang

    dian1urkan produsen. (igoksin 1uga mempunyai waktu%paruh pan1ang dan

    merupakan o$at lansia yang menim$ulkan efek samping ter$anyak di

    Ierman karena dokter Ierman memakainya $erle$ihan, walaupun sekarang

    digoksin sudah digantikan dengan furosemid untuk mengo$ati payah

     1antung se$agai first%line drug. 3)oedi, 2;;64

    @arena kreatinin tidak $isa dipakai se$agai kriteria fungsi gin1al,

    maka harus digunakan nilai creatinine%clearance untuk memperkirakan

    dosis o$at yang renal%to"ic, misalnya aminoglikoside seperti gentamisin.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    10/34

    10

    /enyakit akut seperti infark miokard dan pielonefritis akut 1uga sering

    menye$a$kan penurunan fungsi gin1al dan ekskresi o$at. 3)oedi, 2;;64

    (osis yang le$ih kecil di$erikan $ila ter1adi penurunan fungsi

    gin1al, khususnya $ila mem$eri o$at yang mempunyai $atas keamanan

    yang sempit. #lopurinol dan petidin, dua o$at yang sering digunakan pada

    lansia dapat memproduksi meta$olit aktif, sehingga kedua o$at ini 1uga

     perlu di$eri dalam dosis le$ih kecil pada lansia. 3)oedi, 2;;64

    2. 'ungsi &ati

    &ati memiliki kapasitas yang le$ih $esar daripada gin1al, sehingga

     penurunan fungsinya tidak $egitu $erpengaruh. 9ni tentu ter1adi hingga

    suatu $atas. )atas ini le$ih sulit ditentukan karena peninggian nilai #LTtidak seperti penurunan creatinine%clearance. #LT tidak mencerminkan

    fungsi tetapi le$ih merupakan marker kerusakan sel hati dan karena

    kapasitas hati sangat $esar, kerusakan se$agian sel dapat diam$il alih oleh

    sel%sel hati yang sehat. #LT 1uga tidak $isa dipakai se$agai parameter 

    kapan perlu mem$atasi o$at tertentu. &anya an1uran umum $isa

    di$erlakukan $ila #LT mele$ihi 2%- kali nilai normal se$aiknya mengganti

    o$at dengan yang tidak dimeta$olisme oleh hati. Misalnya pemakaian

    methylprednisolon, prednison dimeta$olisme men1adi prednisolon oleh

    hati. &al ini tidak $egitu perlu untuk dilakukan $ila dosis prednison normal

    atau $ila hati $erfungsi normal. @e1enuhan meta$olisme oleh hati $isa

    ter1adi $ila diperlukan $antuan hati untuk meta$olisme dengan o$at%o$at

    tertentu. 3)oedi, 2;;64

    'irst%pass effect dan pengikatan o$at oleh protein 3protein%$inding4

     $erpengaruh penting secara farmakokinetik. G$at yang di$erikan oral

    diserap oleh usus dan se$agian ter$esar akan melalui Bena porta dan

    langsung masuk ke hati se$elum memasuki sirkulasi umum. &ati akan

    melakukan meta$olisme o$at yang dise$ut first%pass effect dan mekanisme

    ini dapat mengurangi kadar plasma hingga -;< atau le$ih. @adar yang

    kemudian ditemukan dalam plasma merupakan $ioavaila$ility suatu

     produk yang dinyatakan dalam prosentase dari dosis yang ditelan. G$at

    yang di$erikan secara intra%vena tidak akan melalui hati dahulu tapi

    langsung masuk dalam sirkulasi umum. @arena itu untuk o$at%o$at

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    11/34

    11

    tertentu yang mengalami first%pass effect dosis 9B sering 1auh le$ih kecil

    daripada dosis oral. 3)oedi, 2;;64

    /rotein%$inding 1uga dapat menim$ulkan efek samping serius. G$at

    yang diikat $anyak oleh protein dapat digeser oleh o$at lain yang

     $erkompetisi untuk ikatan dengan protein seperti aspirin, sehingga kadar 

    aktif o$at pertama meninggi sekali dalam darah dan menim$ulkan efek 

    samping. Jarfarin, misalnya, diikat oleh protein 3al$umin4 se$anyak KK<

    dan hanya *< merupakan $agian yang $e$as dan aktif. /roses redistri$usi

    menye$a$kan *< ini dipertahankan selama o$at $eker1a. )ila kemudian

    di$eri aspirin yang ;%K;< diikat oleh protein, aspirin menggeser ikatan

    warfarin kepada protein sehingga kadar warfarin%$e$as naik mendadak,yang akhirnya menim$ulkan efek samping perdarahan spontan. #spirin

    se$agai antiplatelet 1uga akan menam$ah intensitas perdarahan. &al ini

     1uga dapat ter1adi pada aspirin yang mempunyai waktu%paruh plasma

    hanya *5 menit. Se$agian $esar mungkin tidak $erpengaruh secara klinis,

    tetapi untuk o$at yang $atas keamanannya sempit dapat mem$ahayakan

     penderita 3)oedi, 2;;64

    FARMAKODINAMIK 

    'armakodinamik adalah pengaruh o$at terhadap tu$uh. =espon seluler 

     pada lansia secara keseluruhan akan menurun. /enurunan ini sangat menon1ol

     pada respon homeostatik yang $erlangsung secara fisiologis. /ada umumnya

    o$at%o$at yang cara ker1anya merangsang proses $iokimia selular, intensitas

     pengaruhnya akan menurun misalnya agonis untuk terapi asma $ronkial

    diperlukan dosis yang le$ih $esar, padahal 1ika dosisnya $esar maka efek 

    sampingnya akan $esar 1uga sehingga inde" terapi o$at menurun. Sedangkan

    o$at%o$at yang ker1anya mengham$at proses $iokimia seluler, pengaruhnyaakan terlihat $ila mekanisme regulasi homeostatis melemah 3)oedi, 2;;64

    INTERAKSI FARMAKODINAMIK 

    9nterkasi farmakodinamik pada usia lan1ut dapat menye$a$kan

    respons reseptor o$at dan target organ $eru$ah, sehingga sensitivitas terhadap

    efek o$at men1adi lain. 9ni menye$a$kan kadang dosis harus disesuaikan dan

    sering harus dikurangi. Misalnya opiod dan $en:odia:epin menim$ulkan efek 

    yang sangat nyata terhadap susunan saraf pusat. )en:odia:epin dalam dosis

    normal! dapat menim$ulkan rasa ngantuk dan tidur $erkepan1angan.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    12/34

    12

    #ntihistamin sedatif seperti klorfeniramin 3CTM4 1uga perlu di$eri dalam

    dosis le$ih kecil 3ta$let mg memang terlalu $esar4 pada lansia. 3)oedi,

    2;;64

    Mekanisme terhadap $aroreseptor $iasanya kurang sempurna pada

    usia lan1ut, sehingga o$at antihipertensi seperti pra:osin, suatu * adrenergic

     $locker, dapat menim$ulkan hipotensi ortostatikN antihipertensi lain, diuretik 

    furosemide dan antidepresan trisiklik dapat 1uga menye$a$kannya 3)oedi,

    2;;64

    Perubahan pada an!"a daa# hubun$ann%a den$an &bat

    /ada golongan lansia $er$agai peru$ahan isi logic pada organ dan

    system tu$uh akan mempengaruh itanggapa ntu$uh terhadap o$at. )e$erapa

     peru$ahan terse$ut dalam istilah farmakologi dikenal se$agai peru$ahan

    dalam hal farmakokinetik, farmakodinamik, dan hal khusus lain yang

    meru$ah perilaku o$at dalam tu$uh. 3Martono, 2;**4

    a. 'armakokinetik 

    'armakokinetik mem$ahas per1alanan nasi$ o$at dalam tu$uh.'armakokinetik dalam terapi $erfungsi se$agai alat prediksi terhadap

     $esaran @G/ dan efek o$at. (osis dan frekuensi pem$erian o$at harus

    menghasilkan @G/ yang selalu $erada dalam $ingkai 1endela terapi. )ila

    le$ih $esar akan ter1adi efek toksik dan $ila terlalu kecil o$at tidak 

     $ermanfaat. 3Martono, 2;**4

    (alam farmako terapi agar supaya @G/ lansia standar dalam

    farmako terapi $esaran dosis dan frekuensi pem$erian o$at harus

    disesuaikan dengan peru$ahan%peru$ahan farmakokinetik yang ter1adi

     pada setiap penderita. /eru$ahan%peru$ahan farmakokinetik aki$at proses

    menua dapat dilihat pada ta$le di$awah ini. 3Martono, 2;**4

    Ta$el * /eru$ahan farmakokinetik o$at pada aki$at proses menua

    /arameter /eru$ahan aki$at proses menua

    #$sor$si /enurunan permukaan a$sor$s

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    13/34

    13

    (istri$usi

    Meta$olisme

    kskresi

    Sensitifitas1aringan

    /enurunan sirkulasi darah splanchnic

    /enurunan motilitas gastrointestinal

    /eningkatan p& lam$ung

    /enurunan cardiac output

    /enurunan total $ody water 

    /eningkatan lemak $adan

    /eru$ahan pengikatan terhadap protein

    /enurunan aliran darah hepar 

    /enurunan massa hepar 

    /enurunan aliran darah gin1al

    /enurunan filtrasi glomerulus

    /enurunan sekresi tu$uler 

    /eru$ahan pada 1umlah reseptor 

    #finitas reseptor 

    *. #$sor$si

    #$sor$si o$at dari lam$ung dan usus secara keseluruhan tidak 

    mengalami peru$ahan yang $erarti. /enurunan vaskularisasi dan motilitas

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    14/34

    14

    usus tidak mengurangi 1umlah yang fia$sor$si. Tapi $ila o$at yang

    dia$sor$si mengalami meta$olisme lintas pertamanya di hepar maka

     $ioavai$ilitas o$at yang masuk sirkulasi mayor akan le$ih $esar karena

    fungsi meta$olisme hepar sudah menurun. /erlu penurunan dosis misalnya

    o$at%o$at kelompok penyekat $eta.3Martono, 2;**4

    2. (istri$usi

    (istri$usi adalah penye$aran o$at keseluruh tu$uh melalui lintas

    kompartemen. Setelah o$at masuk kedalam darah se$agian akan terikat

    oleh protein plasma darah, se$agian tetap $e$as. Iadi ada fraksi o$at

    terikat 3'GT4 dan fraksi o$at $e$as 3'G)4 yang mengalami distri$usi

    keseluruh 1aringan tu$uh hanyalah 'G). (iantara 'GT dan 'G) terdapat

    keseim$angan yang dinamis. 3Martono, 2;**4

    /rotein plasma pada lansia telah mengalami peru$ahan dimana

    kadar al$umin menurun dan kadar alfa%acid glycoprotein $ertam$ah.

    @eadaan ini mengu$ah proporsi 'GT dan 'G). G$at%o$at yang $ersifat

    asam 'G)nya meningkat. /em$erian loading dose8 suntikan tanpa

     penyesuaian dosis dapat mem$ahayakan. Se$aliknya o$at%o$at yang

     $ersifat $ase 'GTnya naik, dapat menurunkan efek terapi dan

    memperpan1ang waktuparuh. G$at%o$at yang mempunyai daya kelarutan

    lemak tinggi akan terdistri$usi le$ih luas 3 volume distri$usinya men1adi

    le$ih $esar4, sehingga mula ker1a o$at men1adi le$ih lam$at. 3Martono,

    2;**4

    -. Meta$olisme

    @apasitas fungsi hepar pada lansia menurun $anyak oleh karena

    massa, aliran darah sudah $erkurang. liminasi o$at men1adi le$ih kecil

    dan le$ih lam$at. Meta$olisme o$at di hepar $erlangsung dengan katalis8

    aktifitas en:yme mikrosoma hepar. #ktivitas en:im ini dapat dirangsang

    oleh o$at dan dapat diham$at oleh inhi$itor. G$at%o$at yang mengalami

    meta$olisme dihepar misalnya parasetamol, salisilat, dia:epam, prokain,

     propanorol, warfarin, eliminasinya akan menurun oleh karena kemunduran

    kapasitas fungsi hepar. )ila o$at terse$ut di$erikan $ersama%sama dengan

    o$at inhi$itor en:im maka perlu eliminasi o$at akan $ertam$ah lam$at .

    3Martono, 2;**4

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    15/34

    15

    G$at%o$at yang termasuk en:im inhi$itor adalah + allopurinol, 97&,

    /enyekat &e, simetidin, kloramfenikol, eritomisin, valproate,

    ciproflo"acin, metronida:ole, sulfoniramide.

    G$at%o$at yang termasuk en:im inducer adalah+ rifampisin,

    dia:epam, fenitoin, kar$ama:epin, alcohol, nikotin. 3Martono, 2;**4

    (alam terapi polifarmasi pengaruh o$at%o$at inducer8 inhi$itor 

    harus selalu diperhitungkan peru$ahan kinetic yang ter1adi terle$ih%le$ih

     pada pemakaian kronis 3efek inducer dan inhi$itor $aru efektif setelah kira

    kira satu minggu4. 3Martono, 2;**4

    . kskresi

    #liran darah, filtrasi glomeruli dan sekresi tu$uli gin1al terus

    mengalami reduksi yang terkorelasi dengan pertam$ahan umur. /ada usiaK; tahun kapasitas gin1al tinggal O -5

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    16/34

    16

    #. (elirium

    a. (efinisi

    (elirium dise$ut 1uga se$agai $rain syndrome, acute $rain

    syndrome, acute $rain failure, dan acute confusional episode. (elirium

    didefinisikan se$agai suatu sindrom yang etiologinya tidak khas.

    (itandai dengan gangguan kesadaran disertai dengan gangguan atensi,

    kognitif, persepsi, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan ganguan

    siklus tidur yang ter1adi secara akut dan fluktuatif. >e1ala utama dari

    delirium adalah gangguan kesadaran dan $ingun mendadak yang ter1adi

     $ersama%sama dengan peru$ahan kognitif yang $erkem$ang dengan

     periode yang sangat singkat $iasanya dalam $e$erapa 1am hingga hari

    dan cenderung $erfluktatif dalam periode satu hari. 3Martono, 2;**4

     $. tiologi

    (elirium $iasanya memiliki etiologi multifaktorial yaitu terdiri

    dari + 3Martono, 2;**4

    a4 /enye$a$ penye$a$ delirium yang umumnya reversi$el

    *. &ipoksia

    2. &ipoglikemi

    -. &epernatremi. (elirium antikolinergik 

     $4 /enye$a$ lain

    *. 9nfeksi

    2. >angguan meta$olik 

    -. Lesi struktural otak 

    . /asca operasi

    5. 9ntoksikasi

    *4 #ntikolinergik

    24 7arkotik 3meperidin4

    -4 &ipnotik sedatif 

    4 &istamin 2 3&%24 $locker 3simetidine454 @ostikosteroid

    64 #ntihipertensi sentral

    c4 (emensia merupakan salah satu faktor risiko yang paling $esar.

    'aktor risiko demensia pada pasien delirium se$esar 25%5;

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    17/34

    17

    2. 9ntraoperatif 3meperidin, $en:odia:epine longQacting, dan

    anti kolinergik seperti atropin4

    -. /asca operasi 3hipoksia dan hipotensi4

    Telah dilaporkan $ahwa K;< dari pasien dengan delirium

    memiliki -% faktor gangguan etiologi dapat diidentifikasi, 2<

    memiliki dua faktor,dan hanya *6< memiliki satu faktor etiologi dapat

    diidentifikasi. tiologi delirium adalah kompleks dan multifaktorial

    dengan interaksi faktor pencetus pada pasien rentan dengan kondisi

     predisposisi. (elirium di$agi men1adi $e$erapa su$tipe menurut faktor 

    etiologi+ 3Martono, 2;**4

    *. (elirium karena kondisi medis umum yaitu delirium yang dilihat

    dari riwayat dahulu, pemeriksaan fisik, atau la$oratotium yang

    gangguannya dise$a$kan langsung oleh gangguan fisiologi

    2. (elirium karena intoksikasi

    -. (elirium karena putus o$at yaitu delirium yang diaki$atkan karena

     penarikan su$stansi o$at.

    . (elirium karena etiologi yang multiple yaitu delirium yang dilihat

    dari riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan fisik atau la$oratotium

    yang deliriumnya memiliki le$ih dari satu etiologi.

    5. (elirium yang tidak terklasifikasikan

    c. 'aktor predisposisi

    'aktor predisposisi adalah pasien yang rentan ter1adinya

    delirium antara lain usia lan1ut, gangguan neurologi, 1enis kelamin laki%

    laki, gangguan sensorik, depresi, imo$ilitas, patah tulang pinggul.

    3Martono, 2;**4

    *4 Amur  

    Salah satu faktor predisposisi yang paling penting adalah

    usia. )aik geriatri dan populasi pediatrik $erada pada risikoter1adinya delirium. Grang tua yang le$ih rentan untuk ter1adinya

    delirium delirium karena $erkurangnya cadangan kolinergik yang

    diperlukan untuk memori, $ela1ar, dan perhatian. Sedangkan pada

    usia anak%anak delirium diaki$atkan karena perkem$angan otak 

    struktural $elum matang dan $erkem$ang.

    24 >angguan neurologis

    (emensia merupakan faktor predisposisi utama untuk 

    delirium, meta%analisis menun1ukkan relatif risiko. /asien lansia

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    18/34

    18

    dengan demensia memiliki risiko tinggi ter1adinya delirium $ukan

    hanya diaki$atkan karena penurunan asetikolin, tetapi diaki$atkan

    karena kematian sel%sel kolinergik pada nukleus $asalis maynert

    se$agai aki$at dari proses penyakit. 3Martono, 2;**4

    -4 &ip fraktur 

    /asien patah tulang pinggul $erada pada peningkatan risiko

    ter1adinya delirium karena trauma yang terkait dengan cedera dan

     perkem$angan yang cepat untuk rawat inap dan operasi, selain rasa

    sakit dan hilangnya fungsi. Hang paling umum dari delirium pada

     pasien patah tulang pinggul dilaporkan aki$at o$at yang memiliki

    efek sistem saraf pusat, infeksi, gangguan cairan elektrolit,

    meta$olisme8 gangguan endokrin, proses intrakranial, kompromi

    cardiopulmonar dan8 atau penarikan o$at dan penye$a$ sensorik8

    lingkungan. 3Martono, 2;**4

    4 Ienis @elamin

    /ada $e$erapa penelitian mengungkapkan $ahwa laki%laki

    le$ih $anyak terkena delirium di$andingkan dengan perempuan.

    d. 'aktor /encetus

    *4 )edah

    9nsiden delirium pasca operasi $erkisar antara 5< sampai

    *5

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    19/34

    19

    antipsikotik, trisiklik antidepresan, digo"in, furosemid,

    isosor$id dinitrat, warfarin, dipyridamole, codeine dan

    captopril. G$at yang paling $anyak digunakan memiliki efek 

     primer maupun sekunder antikolinergik yang $erkontri$usi

    terhadap ter1adinya delirium. Amumnya o$at%o$at yang

    digunakan terutama pada usia lan1ut yaitu o$at%o$at untuk 

     penyakit 1antung atau inkontinensia urine yang memiliki sifat

    antikolinergik 

     $4 Gpioid

    (elirium telah dilaporkan terkait dengan penggunaan

    opioid. #sosiasi delirium dengan opioid $erhu$ungan dengan

    dosis. /ada penggunaan opioid pada dosis le$ih $esar dari

    5mg8hr.

    c4 #ntidepresan

    Semua antidepresan trisiklik memiliki efek 

    antikolinergik, dengan amitryptiline memiliki terkuat dan

    terlemah nortriptyline. (elirium telah dilaporkan

    mengem$angkan setelah penghentian mendadak fluo"etine.

    d4 G$at lain

    )en:odia:epin, antipsikotik dengan efek antikolinergik 

    yang kuat 3misalnya clo:apine4, o$at antiparkinson 3yaitu

    levodopa4.

    e. /atogenesis

    /atofisiologi delirium masih kurang dipahami.7amun faktor 

    risiko yang di1elaskan di atas dapat men1elaskan $ahwa delirium aki$at

    ketidakseim$angan antara neurotransmiter. 3Martono, 2;**4

    *4 (efisiensi kolinergik 

     7euron kolinergik memainkan peran penting dalam kognisi

    dan memori. )ukti dari studi elektroensefalografik dan farmakologis

    mendukung peran defisiensi kolinergik dalam genesis delirium.

    /enelitian menun1ukkan elektroensefalografik delirium yang

     $erhu$ungan dengan oksipital melam$at, daya puncak dan

     penurunan alpha, delta dan meningkatkan daya theta dan lam$at

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    20/34

    20

     peningkatan rasio gelom$ang selama keadaan mengigau aktif. Ialur 

    thalamo%kortikal kolinergik $ertanggung 1awa$ untuk perhatian,

    kewaspadaan dan regulasi kewaspadaan memodulasi dasar >

    alpha ritme. (i pusat $ertindak antikolinergik menghasilkan pola

    yang sangat mirip dengan yang elektroensefalografik temuan dalam.

    /ada penelitian farmakologi telah menun1ukan ada hu$ungan anatara

    delirium dan o$at antikolinergik.

    24 Sistem neurotransmitter monoamine

    Sistem neurotransmitter lain yang memiliki peran dalam

     patogenesis delirium adalah sistem monoamine neurotransmitter 

    dopamin, norepinefrin dan serotonin telah peran dalam gairah dan

    siklus tidur%$angun, ketiganya memodulasi respon fisiologis

    terhadap rangsangan dan memiliki peran $alancing untuk kolinergik.

    -4 Cedera saraf, inflamasi, dan respon stress

    (elirium diduga hasil dari peningkatan pelepasan proinflamasi

    sitokin dalam kasus%kasus trauma, infeksi atau pem$edahan. Sitokin

     proinflamasi dapat mempengaruhi sintesis atau pelepasan asetilkolin,

    dopamin, noradrenalin dan serotonin, dan dengan demikian

    meningkatkan risiko delirium.

    f. >am$aran @linik 

    @ondisi delirium mengaki$atkan kesadaran men1adi $erka$ut dan

    kesulitan untuk mem$erikan perhatian serta $erkonsentrasi,

     $erhalusinasi atau men1adi paranoid dialami oleh $e$erapa orang,

    dise$a$kan karena kesulitan untuk melakukan interpertasi lingkungan.

    >e1ala delirium lainya, dapat dialami dalam $entuk $icara melantur dan

     pikiran yang kacau. >e1ala terse$ut cenderung $erfluktatif selama satu

     periode sepan1ang hari. @e$ingunan yang ter1adi adalah ke$ingunan

    terhadap ke1adian atau peristiwa sehari%hari yang merupakan rutinitas

     $agi dirinya. )ahkan pada delirium dapat ter1adi suatu peru$ahan

    kepri$adian. 9ndividu dapat men1adi tenang atau menarik diri,

    sedangkan diwaktu lain $isa men1adi sangat agitasi. >angguan ini 1uga

    ter1adi pada pola tidur dan makan penderita delirium. (elirium di$agi

    men1adi 2 su$tipe yaitu tipe hiperaktif dan hipoaktif.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    21/34

    21

    Ta$el *.*. >am$aran @linik &iperaktif delirium dan &ipoaktif

    delirium.

    T"pe De"r"u# '"pera(t") De"r"u# '"p&a(t") 

    >e1ala &alusinasi

    (elusi

    &iperaroural

    Tidur 

    Menarik diri

    Lam$at

    /atogenesis /eningkatan atau normal

    meta$olisme cere$ral

    /ada gam$aran > terlihat

    normal atau cepat

    /enurunan aktivitas sistem>#)#

    /enurunan meta$olisme

    cere$ral secara glo$al

    > diffus tam$at

    Gverstimulasi pada

    sistem >#)#

    g. (iagnosis )anding

    De"r"u# De#en!"a Depre!" S("*&)ern"a

    #witan

    /eriode waktu

    =evensi$ilitas

    Tingkat

    kesadaran

    atensi dan

    #kut

    'luktuasi

    Selalu

    Terganggu

    inatensi

    dengan poor 

    9nsidious

    /rogresif 

    Tidak selalu

    ter1adi

    /oor 

    memory

    tanpa

    inatensi

    )ervariasi

    Bariasi

    diurnal

    Selalu

    namun dapat

    rekurens

    Tidak 

    terganggu

     pro$lem

    )ervariasi

    )ervariasi

    Tidak, tapi dapat

    ekser$asi

    Tidak terganggu,

    atensi

     $uruk,inkonsisten,

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    22/34

    22

    memori

    &alusinasi

    (elusi

    memory

    Selalu visual,

    dapat 1uga

     pendengaran,

     pengecapan,

    dan

     pem$auan

    'ragmented,

     persekutorik 

    )isa

     penglihatan

    atau

     pendengaran

    /aranoid dan

     $iasanya

    menetap

    atensi ringan

    inkonsisten,

    memori

    intak 

    )iasanya

     pendengaran

    yang

    terganggu

    @ompleks

    dengan

    mood yang

    sesuai

    memori intak 

    )iasanya

     pendengaran

    @ompleks dan

    sistemik sering

     paranoid

    #. (ementia

    a. (efinisi

    (emensia adalah $erkurangnya kognisi pada tingkat kesadaran yang

    sta$il. 'ungsi kognisi yang terserang demensia meliputi intelegensi umum,

     pengetahuan dan memori, $ahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi,atensi dan konsentrasi, daya nilai, serta kemampuan sosial. 3Martono,

    2;**4

    >angguan ini dapat $ersifat progresif atau statis, permanen atau

    reversi$le./otensi reversi$ilitas demensia $erhu$ungan dengan kondisi

     patologis yang mendasari dan ketersediaan serta penerapan terapi yang

    efektif. 3Martono, 2;**4

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    23/34

    23

    Menurut #l:heimerRs (isease 9nternational, demensia merupakan

    suatu sindroma penurunan kemampuan intelektual progresifyang

    menye$a$kan deteriorasi kognitif dan fungsional, sehingga mengaki$atkan

    gangguan fungsi sosial, peker1aan dan aktivitas sehari%hari. /enurunan

    kemampuan kognitif dalam kasus ini, mencakup $er$agai fungsi kortikal

    termasuk di antaranya kapasitas memori, pikiran, orientasi, komprehensi,

    kalkulasi, kemampuan $ela1ar dan $er$icara serta kemampuan untuk 

    mengam$il keputusan. Selain gangguan kognitif, deteriorisasi pada kontrol

    emosional, perilaku sosial, dan motivasi seringkali menyertai demensia.

    3Martono, 2;**4

    /enyakit al:eimer 3$erkontri$usi terhadap 6;%;< kasus4 merupakan

     $entuk tersering dari demensia. @ontri$utor mayor lainnya adalah

    demensia vaskular, demensia Lewy bodies, dan se1umlah penyakit lainnya

    yang $erkaitan dengan demensia frontotemporal. #dapun $atasan 1elas dari

    tiap su$tipe demensia masih kurang 1elas, dan seringkali ditemukan kasus

    di mana pada * penderita, terdapat le$ih dari * su$tipe demensia.

    3Martono, 2;**4

    #dapun manifestasi dari demensia dapat di$agi ke dalam - stadium +

    3Martono, 2;**4

    *. Stadium awal Q untuk *%2 tahun pertama

    2. Stadium menengah Q untuk 2%5 tahun $erikutnya

    -. Stadium akhir Q setelah 5 tahun $erlangsung

     $. tiologi

    /enye$a$ demensia yang paling sering pada individu yang $erusia

    diatas 65 tahun adalah 3*4 penyakit #l:heimer, 324 demensia vaskuler, dan

    3-4 campuran antara keduanya. /enye$a$ lain yang mencapai kira%kira *;

     persen diantaranya adalah demensia 1isim Lewy 3 Lewy bodydementia4,

     penyakit /ick, demensia frontotemporal, hidrosefalus tekanan normal,

    demensia alkoholik, demensia infeksiosa 3misalnya human

    immunodeficiency virus 3&9B4 atau sifilis4 dan penyakit /arkinson.

    3Martono, 2;**4

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    24/34

    24

    )anyak 1enis demensia yang melalui evaluasi dan penatalaksanaan

    klinis $erhu$ungan dengan penye$a$ yang reversi$el seperti kelaianan

    meta$olik 3misalnya hipotiroidisme4, defisiensi nutrisi  3misalnya defisiensi

    vitamin )*2 atau defisiensi asam folat4, atau sindrom demensia aki$at

    depresi.@arena demensia adalah suatu sindrom yang umum dan mempunyai

     $anyak penye$a$, dokter harus melakukan pemeriksaan klinis dengan cermat

     pada seorang pasien dengan demensia untuk menegakkan penye$a$nya./ada

    ta$el 2.* $erikut ini dapat dilihat kemungkinan penye$a$ demensia +  3Martono,

    2;**4

    Tabe 2+2+ ,erba$a" Pen%ebab De#ent"a

    De#en!"a De$enerat") 

    a. /enyakit #l:heimer 

    b. (emensia frontotemporal

    3misalnyaN /enyakit Pick 4

    c. /enyakit /arkinson

    d. (emensia Lewy Bodies

    e. 'erokalsinosis sere$ral

    idiopatik 3penyakit 'ahr4

     f. @elumphan supranuklear

    yang progresif 

    In)e(!"

    a. /enyakit /rion 3misalnya

     penyakit Creut:feldt%Iako$,

    bovine spongiform encephalitis,

    Sindrom >erstmann%Straussler4

     $.  Acquired immune deficiency

     syndrome 3#9(S4

    c. Sifilis

    -a"n.a"n

    a. /enyakit &untington

     $. /enyakit Jilson

    c. Leukodistrofi metakromatik 

    d. 7euroakantosistosis

    Trau#a

    a. (ementia

     pugilistica,posttraumatic

    dementia

     $. Su$dural hematomaKea"nan Metab&"( 

    a. (efisiensi vitamin 3misalnya

    vitamin )*2, folat4

     $. ndokrinopati 3e.g.,

    hipotiroidisme4

    c. >angguan meta$olisme

    kronik 

      3contoh + uremia4

    Kea"nan /antun$0 a!(uer dan an&(!"a

    a. 9nfark sere$ri 3infark tunggak 

    mauapun mulitpel atau infark

    lakunar4

     $. /enyakit )inswanger

    3 subcortical

    arterioscleroticencephalopathy4

    c. 9nsufisiensi hemodinamik

    3hipoperfusi atau hipoksia4Kea"nan P!"("atr"( Pen%a("t de#"e"n"!a!"

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    25/34

    25

    a. /seudodemensia pada depresi

     $. /enurunan fungsi kognitif

     pada ski:ofrenia tingkat

    lan1ut

    a. Sklerosis multiple

    Tu#&r

    a. Tumor primer maupun

    metastase 3misalnya

    meningioma atau metastasis

    dari kanker payudara atau

     paru4

    Obat.&batan dan t&(!"n

    a. #lkohol

     $. Logam $erat

    c. =adiasi

    d. /seudodemensia aki$at

     pengo$atan 3misalnya

     penggunaan antikolinergik4

    e. @ar$on monoksida

    c. Su$tipe (emensia

    Terdapat su$tipe demensia yang paling sering ditemukan. @eempat

    su$type terse$ut antara lain+ 3*4 /enyakit #l:heimer, 324 (emensia Baskular 

    3Ba(4, 3-4 (emensia 1isim Lewy 3(L)4 dan 34 (emensia 'rontotemporal

    3'T(4. 3Martono, 2;**4*. /enyakit #l:heimer 

    /enyakit #l:heimer merupakan penyakit neurodegeneratif pada

    otak yang menye$a$kan deteriorisasi memori, kemampuan intelektual,

    dan kepri$adian. /enyakit ini $ersifat progresif dan termasuk penyakit

    yang paling ditakuti, mengingat kematian adalah konsekuensi akhirnya

    dan hingga saat ini, $elum ada pengo$atan untuk penyakit #l:heimer.

    #da $e$erapa perawatan yang $ertu1uan untuk mencegah progresifitas

    #l:heimer, namun tidak ada pengo$atan yang dapat mem$alikkan

     1alannya perkem$angan penyakit ini. )ahkan Iames Jatson, seorang

     peraih no$el karena menemukan struktur heliks ganda (7#, takut

    terhadap #l:heimer. Jatson telah mengurutkan semua genom yang ia

    miliki dan selalu memiliki rasa penasaran untuk melakukan penelitian,

    kecuali untuk * halN Jatson tidak ingin mengetahui apakah ia

    mem$awa gen untuk penyakit #l:heimer. 3Martono, 2;**4

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    26/34

    26

    (ari seluruh pasien yang menderita demensia, 5; hingga 6; persen

    diantaranya menderita demensia tipe #l:heimer 3 Alzheimer’s disease4.

    /revalensi demensia tipe #l:heimer meningkat seiring $ertam$ahnya

    usia. Antuk seseorang yang $erusia 65 tahun prevalensinya adalah ;,6

     persen pada pria dan ;, persen pada wanita. /ada usia K; tahun,

     prevalensinya mencapai 2* persen. /asien dengan demensia tipe

    #l:heimer mem$utuhkan le$ih dari 5; persen perawatan rumah

    3nursing home bed 4. 3Martono, 2;**4

    /enye$a$ demensia tipe #l:heimer pada dasarnya masih $elum

    diketahui. 7amun demikian, telah ter1adi kema1uan dalam molekular 

    deposit amiloid dan neurofibrillary tangles37'Ts4 yang merupakan

     penanda patologi utama untuk penyakit ini. 7euron normal, memiliki

    struktur penyokong internal yang se$agian $esar terdiri dari

    mikrotu$ulus. Mikrotu$ulus ini $ertindak seperti 1alur, mengarahkan

    nutrisi dan molekul dari tu$uh sel ke u1ung akson. Suatu protein

    khusus yang dise$ut tau, mengikat mikrotu$ulus dan mensta$ilkannya.

    3Martono, 2;**4

    /ada penyakit #l:heimer,struktur kimia tau $eru$ah./rotein ini

    mulai memasangkan $enangnya dengan $enang protein tau lainnya.

    9nilah yang dise$ut dengan istilah neurofibrillary tangles 3gam$ar 2.24.

    @etika ini ter1adi, mikrotu$ulus hancur, dan sistem transportasi untuk 

    nutrisi neuron tidak ada lagi. #ki$at utama dari pem$entukan

    neurofibrillary tanglesadalah malfungsi dalam komunikasi antara

    neuron yang kemudian diikuti oleh kematian sel. 3Martono, 2;**4

    Selain 7'Ts, patologi anatomi dari #( 1uga ditandai adanya plak 

    senilis 3S/s, 1uga dikenal se$agai plak $eta%amyloid4 di tingkat

    mikroskopis dan atrofi cerebrocortical   pada tingkat makroskopik 

    3gam$ar 2.-4. &ipokampus dan lo$us temporal medial adalah lokasi

    awal deposisi 7'Ts dan 1uga proses atrofi. &al ini dapat dilihat pada

    gam$aran M=9 stadium awal #(. 3Martono, 2;**4

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    27/34

    27

    S/s dan 7'Ts pertamakali digam$arkan oleh #lois #l:heimer 

    dalam laporan aslinya mengenai gangguan ini pada tahun *K;. )aik 

    S/s maupun 7'Ts sekarang diterima secara universal se$agai penanda

     patologi utama untuk penyakit #l:heimer. 3Martono, 2;**4

    2. (emensia Baskular 3Ba(4

    Ienis demensia yang paling la:im ditemui $erikutnya adalah

    demensia vaskuler, yang secara kausatif dikaitkan dengan penyakit

    sere$rovaskuler. /enye$a$nya adalah penyakit vaskuler sere$ral yang

    multipel yang menim$ulkan ge1ala $erpola demensia. >angguan

    terutama mengenai pem$uluh darah sere$ral $erukuran kecil dan

    sedang yang mengalami infark dan menghasilkan lesi parenkim

    multiple yang menye$ar luas pada otak 3gam$ar 2.24. /enye$a$ infark 

     $erupa oklusi pem$uluh darah oleh pla arteriosklerotik atau

    trom$oem$oli dari tempat lain 3misalnya katup 1antung4. (emensia

    vaskuler paling sering ditemui pada seseorang yang $erusia 6; hingga

    ; tahun dan le$ih sering pada pria 3khususnya dengan riwayat

    hipertensi dan faktor resiko kardiovaskuler lainnya4 daripada wanita.

    Sekitar *; hingga *5 persen pasien menderita kedua 1enis demensia

    terse$ut dan hipertensi merupakan faktor predisposisinya. 3Martono,

    2;**4

    -. (emensia Iisim Lewy 3(L)4

    (emensia 1isim Lewy merupakan $entuk demensia yang

    karakteristiknya memiliki kemiripan dengan penyakit #l:heimer dan

    /arkinson.9stilah Lewy bodies! sendiri mengacu pada peru$ahan

     patologis yang mendasari $e$erapa sindrom yang terkait erat.

    (emensia 1isim Lewy kadang%kadang dise$ut dengan nama lain,

    termasuk di antaranya  Lewy body dementia,  Lewy body variant of 

     Alzheimer!s disease, diffuse Lewy body disease, cortical Lewy body

    disease  dan  senile dementia of Lewy body type. Semua istilah ini

    mengacu pada gangguan yang sama. Secara klinis, kondisi ini ditandai

    oleh adanya halusinasi, gam$aran /arkinsonisme 3gangguan gerakan4,

    dan ge1ala ekstrapiramidal.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    28/34

    28

    9nklusi Iisim Lewy merupakan inklusi eosinofil intraneuron

     $er$entuk sferis yang dikelilingi oleh halo! dan terdiri dari se1umlah

    ga$ungan protein $er$eda.Amumnya ditemukan se$agai deposit yang

    menye$a$kan gangguan pada mekanisme ker1a otak dan

    neurotransmitter, khususnya acetilkolin dan dopamine.7amun, hingga

    saat ini $elum dipahami sepenuhnya $agaimana mekanisme

    ter$entuknya inklusi ini.

    . (emensia 'rontotemporal

    (emensia frontotemporal merupakan sindrom neurodegeneratif 

     progresif yang ditandai dengan adanya atrofi di daerah frototemporal.

    Manifestasi dari kondisi ini sangatlah $aeragam, namun yang paling

    menon1ol di antaranya adalah adanya afasia progresif, afek $i:ar dan

     peru$ahan perilaku.

    (emensia frontotemporal dise$ut pula dengan istilah  Pick’s

    disease!, se$agai penghargaan kepada #rnold /ick, seorang neurologis

    yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini.

    /enyakit /ick ditandai atrofi yang le$ih $anyak dalam daerah

    frontotemporal. (aerah terse$ut mengalami kehilangan neuronal,

    gliosis dan adanya $adan /ick neuronal, yang merupakan massa

    elemen sitoskeletal. )adan /ick ditemukan pada $e$erapa specimen

     postmortem tetapi tidak diperlukan untuk diagnosis. /enye$a$ dari

     penyakit /ick tidak diketahui. /enyakit /ick $er1umlah kira%kira 5<

    dari semua demensia ireversi$el. /enyakit ini paling sering pada laki%

    laki, khususnya yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang

    sama. Mereka yang mewarisinya sering mengalami mutasi gen pada

     protein tau dalam kromosom * yang menye$a$kan diproduksinya

     protein tau yang a$normal. Tidak diketahui adanya faktor risiko lain.

    /enyakit /ick sukar di$edakan dengan demensia #l:heimer.

    Jalaupun stadium awal penyakit le$ih sering ditandai oleh peru$ahan

    kepri$adian dan perilaku, dengan fungsi kognitif lain yang relatif 

     $ertahan. >am$aran sindrom @luver%)ucy 3contohnya+

    hiperseksualitas, flaksiditas, hiperoralitas4 le$ih sering ditemukan pada

     penyakit /ick daripada pada penyakit #l:heimer.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    29/34

    29

    d. /enatalaksanaan @linik 

    /engo$atan kolinergik menye$a$kan defisit asitelkolin pada penyakit

    #l:heimer. Tiga macam o$at yang sudah diteliti oleh '(# + takrin,

    donepe:id, dan rivastigorin, (osis takrin dimulai *; mg "8hari dan

    ditingkatkan perlahan sampai *6; mg8hari. /eningkatan en:im hati

    dimonitor tiap minggu se$anyak ;angguan irita$ilita, agresi, tidak kooperatif dan kekerasan

    merupakan masalah pada penderita dengan demensia. &al terse$ut

    mem$uat penderita meme$uat penderita sulit diterima dikeluarga dan

    lingkungan sosial, dan akhirnya pasien ditempatkan di institusi.

    #ntipsikotik dapat mengontrol masalah tingkah laku terse$ut. /engo$atan

    antipsikotik potensi tinggi 3contoh, haloperidol *%2 mg8hari4 sangat efektif 

    tetapi dapat menim$ulkan efek samping ekstrapiramidal. #ntipsikotik 

    atipik 3contoh, risperidan ;,5%2 mg8hari4 1uga efektif dan le$ih $aik di

    toleransi. Tra:odone di$erikan se$elum tidur 325 Q *;; mg4, efektif untuk 

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    30/34

    30

    mengatasi agitasi dimalam hari. #nti konvulsan seperti kar$ama:epin dan

    valproate, dapat digunakan untuk mengurangi agitasi dan $iasanya

    ditoleransi le$ih $aik. )uspiron, ansiolitik non $en:odia:epim onset

    ker1anya mem$utuhkan 2%- minggu. )enodia:epim harus dihindari kecuali

     pada pasien dengan agitasi akut yang tidak memerlukan antiagitasi 1angka

     pan1ang.@e$erhasilan terapi tingkah laku tergantung pada pasien dan

    dukungan kese1ahteraan dari keluarga.@enyataan orientasi mungkin

    men1adi le$ih $erhargaN kepedulian kelompok terapi mem$antu pasien

    untuk mempertahankan kemampuan sosialmereka. Jalaupun kasusnya

     parah pasien dapat $ereaksi terhadap kegiatan sosial yang familiar dan

    terhadap musik. @elompok terapi untuk anggota keluarga mem$erikan

    dukungan psikologis dan menam$ah wawasan keluarga terhadap penyakit.

    /usat $antuan di #merika di$uka $agi mereka yang mem$utuhkan.

    Manual yang $ermanfaat adalah -6 1am sehari!.

    =ekomendasi untuk penatalaksanaan demensia adalah se$agai $erikut+

    Re(enda!" untu( penataa(!anaan de#en!"a*. (irawat di rumah dan di klinik, pasien $iasanya memiliki respon le$ih $esar 

    dengan rangsang lingkungan yang rendah di$anding dengan rangsang lingkungan

    yang tinggi

    /asien dengan demensia sulit menter1emahkan input sensoris dan mudah

    men1adi gem$ira

    2. =utinitas dan konsistensi penting untuk mengem$alikan agitasi dan kegelisahan

     pasien

    -. @eluarga harus le$ih ter$uka terhadap kerusakan kognitif yang diderita

    (okter harus menun1uk anggota keluarga yang $isa mem$erikan dukungan

     pada pasien dilingkungannya

    (okter harus mem$erikan $ahan $acaan

    . @eluarga harus di$erikan dukungan psikologi $ila pasien dirawat di institusi

    untuk mengurangi rasa $ersalah mereka

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    31/34

    31

    5. /engo$atan kolinergik memperlam$at fungsi kognitif. Tacrine, donepe:il, dan

    rivastigmine efektif tetapi donepe:il dan rivastigmine toleransinya le$ih $aik.

    (epresi $iasanya $erespon $aik dengan o$at anti depresan, agitasi akut atau

     psikosis $eraksi $aik dengan o$at anti psikotik.

    9nhi$itor serotonin le$ih $aik ditoleransi dari antidepresan 3fluo"etin, 5%2;

    mg8day4

    #ntipsikotik potensi rendah harus dihindari karena memiliki efek samping

    antikolinergik, antipsikotik atipik le$ih $aik ditoleransi dan le$ih efektif untuk 

     pasien 3risperidone, ;,5%2 mg 8day4

    Antuk pengo$atan tingkah laku 1angka pan1ang menggunakan lithium

    kar$onat propranolol, valproate, kar$ama:epin, tidak menguntungkan dan

    tidak konsisten

    Tra:odone, di$erikan se$elum tidur, dosis 25%*;; mg sangat efektif 

    menghilangkan agitasi malam di hari.

    Ta$el 5. /er$edaan (emensia dan /seudodemensia

    a. )erdasarkan /er1alanan @linis dan =iwayat /enyakit 3&arold, 2;*;4

    P!eud&de#en!"a De#en!"a

    *. @eluarga selalu menyadari

    disfungsi dan keparahannya.

    2. Gnset dapat ditentukan dengan

    agak tepat.

    -. >e1ala ter1adi singkat se$elum

    dicari $antuan medis.

    . /erkem$anganya ge1ala yangcepat setelah onset.

    5. =iwayat disfungsi psikiatrik 

    se$elumnya sering ditemukan.

    *. @eluarga sering tidak menyadari

    disfungsi dan keparahannya.

    2. Gnset dapat ditentukan hanya

    dalam $atas yang luas.

    -. >e1ala $iasanya $erlangsung

    lama se$elum dicari $antuan

    medis. /erkem$angan ge1ala yang

    lam$at pada per1alanan penyakit.

    5. =iwayat disfungsi psikiatrik 

    se$elumnya adalah 1arang

     $. )erdasarkan @eluhan dan /erilaku @linis 3&arold, 2;*;4

    P!eud&de#en!"a De#en!"a

    1. /asien $iasanya le$ih mengeluh   1. /asien $iasanya sedikit

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    32/34

    32

    kehilangan kognitif

    2. @eluhan disfungsi kognitif pasien

     $iasanya terinci

    3. /asien menekankan

    ketidakmampuan

    4. /asien menon1olkan kegagalan

    /asien melakukan sedikit usaha

    untuk melakukan tugas yang

    sederhana sekalipun

    5. /asien $iasanya

    mengomunikasikan perasaan

     penderitaan yang kuat

    6. /eru$ahan afektif serig pervasif

    7. &ilangnya ketrampilan sosial

    sering awal dan menon1ol

    8. /erilaku sering kali tidak sesuai

    dengan keparahan disfungsi

    kognitif

    9. /elemahan disfungsi nokturnal

    adalah 1arang

    mengeluhkan

    2. kehilangan kognitif @eluhan

    disfungsi kognitif pasien $iasanya

    tidak 1elas3. /asien menyangkal

    ketidakmampuan

    4. /asien senang akan pencapaian,

    tetapi menyepelekan

    5. /asien $erusaha untuk melakukan

    tugas /asien menggunakan

    catatan, kalender, dll, untuk tetap

    ingat

    6. /asien sering tampak tidak 

    khawatir afek la$il dan dangkal

    7. @etrampilan sosial $iasanya

    dipertahankan

    8. /erilaku $iasanya sesuai dengan

    keparahan disfungsi kognitif 

    9. /erlemahan disfungsi nokturnal

    sering

    C. )erdasarkan >am$aran klinis yang $erhu$ungan dengan daya ingat,

    kognitif, dan disfungsi intelektual. 3&arold, 2;*;4

    P!eud&de#en!"a De#en!"a

    1. #tensi dan konsentrasi

    dipertahankan dengan $aik

    2. Tidak tahu adalah 1awa$an

    yang sering.

    3. /ada pemeriksaan orientasi,

     pasien sering mem$erikan

     1awa$an tidak tahu

    4. @ehilangan daya ingat untuk 

    ke1adian yang $aru dan agak 

    lama $iasanya parah

    5. @ehilangan daya ingat untuk 

    1. #tensi dan konsentrasi

     $iasanya terganggu

    2. Sering 1awa$an yang hampir 

    /ada pemeriksaan orientasi,

     pasien

    3. Sering keliru antara 1arang

    dengan sering

    4. @ehilangan daya ingat untuk 

    ke1adian yang $aru $iasanya

    le$ih parah di$andingkan

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    33/34

    33

    ke1adian periode atau

    ke1adian spesifik adalah

    sering ditemukan

    6. Baria$ilitas yang 1elas dalam

    kiner1a tugas dengan kesulitan

    yang sama

    ke1adian yang lama

    5. @ekosongan daya ingat untuk 

     periode tertentu adalah 1arang

    6. @iner1a yang $uruk secara

    konsisten pada tugas dengan

    kesulitan yang serupa

    Da)tar Pu!ta(a

    )ustami,.S. 2;;*. "bat #ntuk $aum Lansia. disi kedua. /ener$it 9T).

    )andung

    (armo1o ), Martono &. 2;;6. Buku A%ar &eriatri. )alai /ener$it 'akultas

    @edokteran A9. Iakarta

    &arold 9. @aplan M, )en1amin I. Sadock, Iack #. >re$$ M(. 'inopsis Psikiatri

     (lmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri $linis. Iakarta + )inarupa

    #ksara, 2;*; + 5

    Martono,& and @ris,/. 2;**. Buku A%ar &eriatri. disi ke .Iakarta. 'akultas @edokteran

    Aniversitas 9ndonesia.

    =esnick 7M. 2;**. 9lmu @edokteran >eriatri. (alam+  )arrison Prinsip*Prinsip (lmu

     Penyakit +alam. 9ssel$acher, dkk 3editor4. disi U999. Bolume *. >C.

    Iakarta.

    Sherwood L. 2;*2. ,isiologi -anusia +ari 'el ke 'istem. disi B9. >C. Iakarta.

    Sudoyo #J. 2;;K. )uku #1ar 9lmu /enyakit (alam. disi B. Bol *. 9nterna /u$lishing.

    Iakarta.

  • 8/18/2019 Scenario 2 264

    34/34

    34