SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 3 & 4 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem pengambilan keputusan dan teknologi yang mendukungnya. 2. Pendukung Mahasiswa dapat mengetahui sistem pengambilan keputusan dan pemodelan secara umum. B. Pokok Bahasan Sistem Pengambilan Keputusan, Pemodelan, dan Pendukung C. Sub Pokok Bahasan • Sistem • Model • Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan • Pengambil Keputusan (Decision Maker) D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahapan Kegiatan Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa Media & Alat Peraga Pendahuluan 1. Mereview materi sebelumnya 2. Menjelaskan materi-materi perkuliahan yang akan dipelajari Mendengarkan dan memberikan komentar Notebook, LCD, Papan Tulis Penyajian 1. Menjelaskan konsep sistem 2. Menjelaskan konsep pemodelan 3. Menjelaskan tentang fase-fase dalam proses pengambilan Memperhatikan, mencatat, dan memberikan komentar. Notebook, LCD, Papan Tulis Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs 15
22
Embed
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) - Sistem Informasi ... · PDF filesebagai contoh, seberapa banyak uang ... Contoh : Buatlah linear programming untuk kasus Product-Mix Model • Decision
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 3 & 4
A. Kompetensi
1. Utama
Mahasiswa dapat memahami tentang sistem pengambilan keputusan dan
teknologi yang mendukungnya.
2. Pendukung
Mahasiswa dapat mengetahui sistem pengambilan keputusan dan pemodelan
secara umum.
B. Pokok Bahasan
Sistem Pengambilan Keputusan, Pemodelan, dan Pendukung
C. Sub Pokok Bahasan
• Sistem
• Model
• Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan
• Pengambil Keputusan (Decision Maker)
D. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa
Media & Alat Peraga
Pendahuluan 1. Mereview materi sebelumnya 2. Menjelaskan materi-materi
perkuliahan yang akan dipelajari
Mendengarkan dan memberikan komentar
Notebook, LCD, Papan Tulis
Penyajian 1. Menjelaskan konsep sistem 2. Menjelaskan konsep pemodelan 3. Menjelaskan tentang fase-fase
dalam proses pengambilan
Memperhatikan, mencatat, dan memberikan komentar.
Notebook, LCD, Papan Tulis
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
15
keputusan 4. Menjelaskan tentang pengambil
keputusan (Decision Maker)
Mengajukan pertanyaan.
Penutup 1. Mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa.
2. Memberikan kesimpulan. 3. Mengingatkan akan kewajiban
untuk pertemuan selanjutnya.
Memberikan komentar. Mengajukan dan menjawab pertanyaan
Notebook, LCD, Papan Tulis
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan langsung dan tidak langsung
kepada mahasiswa.
F. Daftar Referensi
1. D. Suryadi HS, 1994, “Sistem Penunjang Keputusan”, Gunadarma, Jakarta.
2. Daihani, D.U, 2001, “Komputerisasi Pengambilan Keputusan”, Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
3. McLeod, R. Jr. and George Schell , 2001, “ Management Information System,
8thEdition”, Prentice Hall. Inc, New Jersey.
4. Sprague, Ralph, H & Hugh, J Watson, 1993, “Decision Support Systems”,
Prentice Hall, Inc.
5. Turban, E., and Aronson, J.E., 2001, “Decission Support System and Intelligent
System, 6th Edition”, Prentice Hall, Inc., New Jersey.
6. Materi-Materi dari Internet.
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
16
RENCANA KEGIATAN BELAJAR MINGGUAN (RKBM)
Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 3 & 4
Minggu Ke-
Topik (Pokok Bahasan)
Metode Pembelajaran
Estimasi Waktu (Menit)
Media
1 2 3 4 5 3 2.1 Sistem
2.2 Model 2.3 Fase-Fase Proses
Pengambilan Keputusan 2.3.1 Fase Inteligensi
Ceramah, Diskusi Kelas
1 x 2 x 50’
Notebook, LCD, Papan Tulis
4 2.3.2 Fase Desain 2.3.3 Fase Pilihan 2.3.4 Fase Implementasi 2.4 Pengambil Keputusan
(Decision Maker)
Ceramah, Diskusi Kelas
1 x 2 x 50’
Notebook, LCD, Papan Tulis
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
17
BAB II
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, PEMODELAN, DAN PENDUKUNG
2.1 Sistem
Sistem adalah kumpulan dari obyek-obyek seperti orang, resources, konsep, dan
prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau memenuhi suatu tujuan.
Sistem terdiri dari : Input, Proses, dan Output.
• Input adalah semua elemen yang masuk ke sistem. Contohnya adalah bahan baku
yang masuk ke pabrik kimia, pasien yang masuk ke rumah sakit, input data ke
komputer.
• Proses adalah proses transformasi elemen-elemen dari input menjadi output.
• Output adalah produk jadi atau hasi dari suatu proses di sistem.
• Feedback adalah aliran informasi dari komponen output ke pengambil keputusan
yang memperhitungkan output atau kinerja sistem. Dari informasi ini pengambil
keputusanyang bertindak sebagai pengontrol bisa memutuskan untuk
memodifikasi input, atau proses, atau malah keduanya.
• Environment/lingkungan dari sistem terdiri dari pelbagai elemen yang terletak
diluar input, output, maupun proses. Namun mereka dapat mempengaruhi kinerja
dan tujuan sistem. Bila suatu elemen memiliki hubungan dengan tujuan sistem
serta pengambil keputusan secara signifikan tak mungkin memanipulasi elemen
ini, maka elemen tersebut harus dimasukkan sebagai bagian dari environment.
Contoh : sosial, politik, hukum, aspek fisik, dan ekonomi.
• Boundary/batas adalah pemisah antara suatu sistem dengan environmentnya.
Sistem ada didalam boundary, dimana environment ada diluarnya. Bisa secara
fisik, misal : sistem adalah sebuah departemen di Gedung C; atau non fisik,
misalnya : suatu sistem dibatasi oleh waktu tertentu.
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
18
Environment
Output(s) Input(s) Processes
Feedback
Boundary
Gambar 2.1 Sistem dan Lingkungannya
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
• Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang merepresentasikan
derajat kemandirian dari sistem. Sistem ini secara penuh mandiri, tak
tergantung sama sekali.
• Sistem Terbuka (Open System) sangat tergantung pada lingkungannya.
Sistem ini menerima input (informasi, energi, material) dari linhkungannya
dan bisa juga memberikan outputnya kembali ke lingkungan tersebut.
Sistem Informasi
Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus. Sistem informasi adalah jantung bagi
sebagian besar organisasi.
Sistem informasi menerima inputu dan memproses data untuk memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan membantu mereka mengkomunikasikan hasil
yang didapatkan.
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
19
Dua ukuran utama dari sistem adalah efektivitas dan efisiensi
• Efektivitas adalah derajat seberapa banyak tujuan sistem tercapai. Ini
mengacu pada hasil atau output dari suatu sistem. Doing the ”right” thing.
• Efisiensi adalah ukuran penggunaan input (resources) untuk mencapai tujuan;
sebagai contoh, seberapa banyak uang yang digunakan untuk mendapatkan
level tertentu penjualan. Doing the ”thing” right.
2.2 Model
Model adalah representasi sederhana atau penggambaran dari kenyataan.
Karakteristik utama dari DSS adalah adanya kemampuan pemodelan.
Terdapat 3 jenis Model :
1. Iconic (Scale). Replika fisik dari sistem, biasanya dalam skala tertentu dari
bentuk aslinya. GUI pada OOPL adalah contoh dari model ini.
2. Analog. Tak seperti sistem yang sesungguhnya tetapi berlaku seperti itu. Lebih
abstrak daripada model Iconic dan merupakan representasi simbolis dari
kenyataan. Contoh : bagan organisasi, peta, bagan pasar modal, speedometer.
3. Matematis (Kuantitatif). Kompleksitas hubungan dalam sistem organisasi tak
dapat direpresentasikan dengan Iconic atau Analog, karena kalaupun bisa akan
memakan waktu lama dan sulit. Analisis DSS menggunakan perhitungan numerik
yang dibantu dengan model matematis atau model kuantitatif lainnya.
Keuntungan Model
Dibawah ini adalah alasan utama mengapa DSS menggunakan model :
1. Biaya analisis model lebih murah daripada percobaan yang dilakukan pada sistem
yang sesungguhnya.
2. Model memungkinkan untuk menyingkat waktu. Operasi bertahun-tahun dapat
disimulasikan dalam hitungan menit di komputer.
3. Manipulasi model (perubahan variabel) lebih mudah dilakukan daripada bila
diterapkan pada sistem nyata. Selanjutnya percobaan yang dilakukan akan lebih
mudah dilakukan dan tak mengganggu jalannya operasi harian organisasi.
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
20
4. Akibat yang ditimbulkan dari adanya kesalahan-kesalahan sewaktu proses trial-
and-error lebih kecil daripada penggunaan model langsung di sistem nyata.
5. Lingkungan sekarang yang makin berada dalam ketidakpastian. Penggunaan
pemodelan menjadikan seorang manajer dapat menghitung resiko yang ada pada
proses-proses tertentu.
6. Penggunaan model matematis bisa menjadikan analisis dilakukan pada
kemungkinan-kemungkinan solusi yang banyak sekali, bahkan bisa tak terhitung.
Dengan adanya komunikasi dan teknologi canggih sekarang ini, manajer akan
seringkali memiliki alternatif-alternatif pilihan.
7. Model meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan pelatihan.
Proses Pemodelan
Berikut ini adalah proses yang terjadi pada pemodelan :
1. Trial-and-error dengan sistem nyata. Tapi ini tak berjalan bila :
• Terlalu banyak alternatif untuk dicoba
• Efek samping dari erroer yang terjadi besar pengaruhnya
• Lingkungan itu sendiri selalu berubah
2. Simulasi
3. Optimisasi
4. Heuristic
2.3 Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan
Simon (1977) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan meliputi 3 fase
utama : inteligensi, desain, dan kriteria. Ia kemudian menambahkan fase keempat, yakni
implemetasi.
Dibawah ini adalah bagan dari pengambilan keputusan/proses pemodelan :
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
21
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan
2.3.1 Fase Inteligensi (Intelligence Phase)
Inteligensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (pemindaian)
lingkungan, entah secara intermitten atupun terus menerus. Inteligensi mencakup
berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah.
Proses yang terjadi pada fase ini adalah :
• Identifikasi masalah (atau peluang), identifikasi terhadap tujuan dan sasaran
organisasional yang berkaitan dengan isu yang diperhatikan dan determinasi
apakah tujuan tersebut telah terpenuhi.
• Klasifikasi masalah, konseptualisasi terhadap suatu masalah dalam rangka
menempatkannya dalam suatu kategori yang dapat didefinisikan dan mengarah
kepada suatu pendekatan soulusi standar.
• Dekomposisi masalah, memecah masalah yang kompleks menjadi banyak
submasalah.
• Kepemilikan masalah, sebuah masalah ada didalam organisasi hanya jika
seseorang atau kelompok mengambil tanggung jawab untuk memecahkannya.
Sistem Pengambilan Keputusan / Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs
22
2.3.2 Fase Desain (Design Phase)
Tahap ini meliputi pembuatan, pengembangan, dan analisis hal-hal yang mungkin
untuk dilakukan. Termasuk juga disini pemahaman masalah dan pengecekan solusi yang
layak. Juga model dari masalahnya dirancang, dites, dan divalidasi.
Tugas-tugas pada tahap ini merupakan kombinasi dari seni dan pengetahuan, yaitu: