SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN MASA NIFAS Disusun Oleh : Mahasiswa Semester 4 DIII Keperawatan Sutopo Surabaya Bekerjasama dengan PKRS Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC
Mochtar,R : Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi I, ed-2 Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1991. hal : 129-132
Prawirohardjo,S : Ilmu Kebidanan, Fisiologi Nifas dan Penanganannya, ed-I. Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta 1976. hal : 187-194.
MATERI PENYULUHAN
Pengertian Perawatan Masa Nifas
Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin
sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan
tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3
bulan.
Tujuan dilakukan Perawatan Masa Nifas
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu melahirkan.
2. Memelihara kebersihan diri setelah melahirkan.
3. Meningkatkan kualitas ibu dan bayi.
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan masa nifas
Mobilisasi
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan berlangsung lama,
karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur terlentang selama 8 jama post
partum untuk memcegah perdarahan post partum. Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke
kanan untuk memcegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat
duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi
ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya
luka.
Diet / Makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup
protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami
hemokosentrasi.
Eliminasi
Buang Air Kecil
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Normalnya +1.500 cc dalam 24 jam atau 5 – 6
x buang air kecil dalam 200cc. Kadang-kadang wanita sulit kencing karena pada persalinan
m.sphicter vesica et urethare mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi musc.
sphincter ani. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang terjadi selama persalinan.
Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal
ini dapat mengundang terjadinya infeksi.
Buang Air Besar
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari post partum. Bila ada obstipasi dan timbul berak
yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau
dilakukan klisma bila masih belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum,
dan menimbulkan demam.
Personal Higiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu terutama pada bagian kelamin. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah kelamin terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya Luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, alat –alat dan pakaian serta kain yang digunakan harus steril.
Laktasi
Ibu disuruh mencoba menyusui bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi, kecuali ada
kontraindikasi untuk menyusui bayinya, misalnya: menderita thypus abdominalis, tuberkulosis
aktif, thyrotoxicosis,DM berat, psikosi atau puting susu tertarik ke dalam, leprae. Kelainan pada
bayinya sendiri misalnya pada bayi sumbing (labiognato palatoschizis) sehingga ia tidak dapat
menyusu oleh karena tidak dapat menghisap, minuman harus diberikan melalui sonde.
Hal – hal yang harus diwaspadai
Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila ada sesuatu yang tidak beres,
sehingga perlu menemui seseorang bidan dengan segera :
a. Pendarahan hebat atau peningkatan pendarahan secara tiba-tiba 500 cc / lebih (melebihi haid
biasa atau jika pendarahan tersebut membasahi 3 - 4 pembalut dalam waktu setengah jam)
b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras
c. Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung
d. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik, atau masalah penglihatan
e. Pembekakan pada wajah dan tangan
f. Muntah, rasa sakit saat berkemih atau merasa tidak enak badan
g. Payudara merah, panas,dan/atau sakit
h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama
i. Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan dan/atau pembengkakan pada kaki
j. Merasa sedih atau merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya
k. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah
l. Demam bila suhu lebih dari 38 0C/ lebih mungkin telah ada infeksi.