Sari PustakaTUMOR PANCOAST
PEMBIMBING: dr. Dian IndahPENYAJI: Rifqi Mahfuzh AM
(110100028)Tgk. Nurhasannah (110100272)Widya Manja Putri
(110100064)Yogashree Rajendran(110100435)Gladis R. Hutahaean
(110100283)M. Fiqih Hilman (11010026I)Laura Astrid
(110100266)Delinda (11010044I)Herna Wahyuni (110100327)Febryna
Rizki (110100006)
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASIFAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARARSUP H. ADAM
MALIKMEDAN2015
Daftar Isi
Daftar isi1Bab I. Pendahuluan2Bab II. Tumor Pancoast32.1.
Definisi32.2. Epidemiologi32.3. Prognosis 3 2.4. Mortalitas dan
keselamatan42.5. Kekambuhan 52.6. Faktor resiko52.7. Manifestasi
klinik 62.8. Pemeriksaan fisik 72.9. Pemeriksaan penunjang 82.10.
Diagnosis banding 112.11. Penatalaksanaan 1213
Daftar Pustaka 14Bab IPendahuluan
Pada tahun 1924, Henry Pancoast, Radiologist dari Universitas
Pennsylvania menerbitkan makalah yang menjelaskan tentang tumor
pada apeks paru, kemudian dalam laporannya 1932 Henry Pancoast
menjelaskan secara rinci mengenai sindrom yang kemudian diberi nama
sesuai dengan namanya. Henry Pancoast pertama kali menggambarkan
ciri klinis tumor apex paru sebagai suatu massa pada apeks paru
yang berhubungan dengan destruksi costa, nyeri pada servikal 8 atau
pada costa 1 dan 2, sindrom horner, atrofi otot-otot lengan, nyeri
pada bahu dan sepanjang distribusi saraf ulnaris pada lengan serta
tangan 1Tumor Pancoast merupakan karsinoma bronkogenik terutama
jenis bukan sel kecil yaitu sebanyak 95%, terdiri dari karsinoma
skuamosa 52%, adenokarsi-noma 22%, dan karsinoma sel besar 11%.
Kejadian tumor Pancoast ini hanya 2%-5% dari seluruh karsinoma
bronkogenik. Di Amerika kurang dari 5% dari semua kanker paru
primer berlokasi di sulkus superior. Angka mortalitas atau
morbiditas diperkirakan dari angka survival 5 tahun yang didasarkan
pada penurunan berat badan, keterlibatan supraklavikula atau
vertebra, stadium penyakit dan terapi surgikal. Walaupun tumor ini
bersifat fatal akan tetapi bila belum bermetastasis dan menginvasi
ke kelenjar limfe, penatalaksanaan tumor pancoast dapat dilakukan
dengan baik.2
Bab IITinjauan Pustaka
2.1. DefinisiTumor Pancoast adalah karsinoma bronkogenik
terutama jenis bukan sel kecil yaitu sebanyak 95%, terdiri dari
karsinoma skuamosa 52%, adenokarsi-noma 22%, dan karsinoma sel
besar 11%.1 Tumor Pancoast merupakan keadaan yang ditandai dengan
neoplasma ganas dari sulkus superior paru-paru (kanker paru-paru)
dengan lesi destruktif pada cerukan dada dan melibatkan pleksus
brakialis, serta saraf simpatis servikal (ganglion stellata).2,3,4
Hal ini disertai dengan gejala berikut: Nyeri yang hebat di daerah
bahu menjalar ke arah aksila dan tulang skapula sepanjang jalur
otot ulnaris Atrofi otot tangan dan lengan Sindrom Horner (ptosis,
miosis, enophthalmos, dan hemianhidrosis) Kompresi pembuluh darah
dengan edemaMeskipun tumor Pancoast adalah tumor paru, akan tetapi
jarang memberikan gejala yang mirip dengan tumor paru lainnya,
seperti; batuk, hemoptisis, dan sesak nafas terutama pada stadium
awal penyakit, tetapi gejala ini dapat terjadi kemudian pada
sebagian besar penderita.1,5,6 Pada foto torak tampak sedikit
perselubungan homogen di puncak paru, selalu disertai destruksi iga
lokal dan sering infiltrasi ke vetebra.72.2. EpidemiologiSecara
umum tumor pancoast lebih jarang ditemui daripada kanker paru yang
lain, dengan persentasi kurang dari 5% dari semua keganasan paru (1
3% pada penelitian sebelumnya). Awalnya tumor pancoast adalah
keganasan yang fatal, namun sekarang dapat diobati dengan terapi
modalitas dan reseksi.8,9 2.3. Etiologi dan Faktor ResikoTumor
Pancoast yang paling banyak adalah jenis karsinoma skuamosa 52%,
adenokarsinoma 22%, karsinoma sel besar 11%, karsinoma sel kecil
2%, tidak dapat ditentukan jenis sel 5%.7,8 Faktor resiko tumor
Pancoast adalah terpapar zat karsinogen yang berhubungan dengan
kanker paru, seperti: Asap rokok, mengandung tar suatu persenyawaan
hidrokarbon aromatik polisiklik. Asap mobil. Asap pabrik /
industri. Asap tambang. Debu radio aktif / ledakan nuklir. Zat-zat
kimia : asbes, krom, nekel, besi, uranium, haloeter. 10 Berdasarkan
jenis kelamin, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Yang
mana dapat mengenai individu umur 40-70 tahun dengan puncak insiden
dalam umur 50-70 tahun, hanya 2% kasus yang mengenai umur di bawah
40 tahun.1,72.4. Patofisiologi Manifestasi klinik berhubungan
dengan penjalaran regional dari tumor tersebut, yang meliputi
elecasi hemidiafragma karena paralise nervus phrenikus, suara serak
karena paralise nervus laringeal rekuren, sindroma Horner karena
paralise nervus simpatik, sindroma vena cava superior karena
obstruksi vaskuler.Nyeri BahuGejala awal yang sering timbul pada
Pancoast tumor adalah nyeri pada bahu, yang timbul sekitar 44%-96%
kasus. Nyeri terjadi oleh karena invasi ke pleksus brakialis atau
ekstensi tumor ke pleura parietalis, fasia endotorasis, iga 1 dan 2
atau korpus vertebra. Nyeri bersifat progresif, dapat menjalar ke
arah lengan ipsilateral bagian ulnar. Nyeri tersebut sering di
terapi sebagai osteoartritis cervical atau burs sitis bahu,
sehingga diagnosis tumor pancoast sering terlambat sekitar 5-10
bulan.Sindroma HornerSindroma Horner terdiri dari ptosis
ipsilateral, miosis, enophtalmus, dan anhidrosis yang disebabkan
oleh paralisis nervus simpatikus. Prevalensi sindroma Horner
sekitar 14%-50%.2.5. Diagnosis2.5.1. AnamnesisPasien dengan sindrom
pancoast mungkin datang dengan keluhan nyeri alih pada skapula dan
bahu sebagai akibat kerusakan pada serabut saraf aferen pada
trunkus simpatik. Gejala gejalanya tipikal terhadap lokasi tumor
pada sulkus superior atau inlet toraks di sekitar akar serabut
saraf servikal kedelapan, distribusi trunkus torakalis pertama dan
kedua, rantai simpatikus, dan ganglion stealatum.Awalnya, nyeri
yang terlokalisir terjadi pada bahu dan batas vertebra dari
skapula. Nyeri mungkin menybar berdasarkan distribusi saraf ulnaris
pada lengan ke siku tangan dan juga ke permukaan saraf ulnaris
lengan atas dan jari kelingking dan manis tangan (C8). Jika tumor
menyebar ke rantai simpatikus dan ganglion stealatum, sindroma
horner dan anhidrosis akan timbul pada sisi ipsilateral dari wajah
dan ekstremitas atas.Nyeri sering timbul hebat dan tanpa henti, dan
obat pengilang nyeri yang cukup untuk dapat menghilangkan keluhan
adalah golongan narkotika. Pasien biasanya menopang siku lengan
yang sakit dengan tangan yang sebelahnya untuk memperkecil tekanan
yang ada pada bahu dan lengan atas.Otot otot tangan mungkin melemah
dan atropi, dan refleks trisep mungkin menghilang. Iga pertama
ataupun kedua atau vertebra mungkin terlibat dari ekstensi tumr dan
memperparah nyeri yang dirasakan oleh pasien. Kanal dan korda
spinalis mungkin terinvasi ataupun tertekan, dengan gejala yang
ditimbulkan sama seperti gejala yang ditimbulkan oleh tumor korda
spinalis atau penyakin diskus servikalis.Kebanyakan pasien awalnya
ditangani dengan dugaan kondisi muskuloskeletal local seperti
bursitis dan osteoartritis vertebra dengan ditandai oleh nyeri
radikular. Gejalanya mungkin bertahan hingga berbulan bulan sebelum
evaluasi progresi penyakitnya menunjukkan penyebab utama. Di tahun
1994 pada penelitian yang dilakukan Maggi et al., didapatkan bahwa
gejala ini dapat berlangsung 2 36 bulan, dengan rata rata 9,7
bulan. Muscolino menggambarkan gejala pleksopati ataupun radikular
pada 53% dari 15 pasien yang diamati pada tahun 1997. 11,122.5.2.
Pemeriksaan fisikPada pemeriksaan fisik pasien dengan tumor
pancoast mungkin menunjukkan gambaran yang konsisten dengan
sindroma pancoast, seperti ptosis dan miosis, yang merupakn hasil
dari paralisis serabut saraf simpatikus pada mata. Limfadenopati
supraklavikula mungkin juga dijumpai.Sindroma horner merupakan
hasil iinvasi ganglion servikalis superior dan torakalis yang
sering menyatu membentuk suatu kesatuan ganglion, yaitu ganglion
sealatum. Sindroma horner diamati pada 20 50% pada presentasi
pasien.8 Keringat yang berkurang pada sisi yang sakit dan ptosis
pada kelopak mata yang dipersarafi juga dapat terlihat. Pemberian
kokain topikal mata mata yang mengalami miosis (kontraksi pupil)
akan menyebabkan gagalnya mata yang sakit untuk berdilatasi,
sementara dilatasi normal dapat dilihat pada mata yang sehat.
13Batuk, dispnu, dan hemoptisis, yang merupakan tanda tanda yang
sering dikaitkan dengan kanker paru, tidak umum dijumpai pada
individu dengan sindroma pancoast. Hal ini dikarenakan lokasi tumor
yang berada di perifer. Namun jika hal ini terjadi, makan prognosis
akan menjadi lebih buruk. Walaupun tidak umum, namun tumor yang
advance akan ikut melibatkan saraf laringeal rekuren, saraf
frenikus, ataupun vena kava superior.Sindroma neoplastik jarang
ditemukan pada pasien dengan tumor pancoast. Kebanyakan manifestasi
metabolik yang ditimbulkan merupakan hasil sekresi dari bahan kimia
endokrin dari tumor. Manifestasi dapat berupa sindroma cushing,
sekresi hormon ADH yang berlebih, miopati, hiperkalsemia, gangguang
hematologi, dan osteoartritis hipertrofi. Timbulnya sindroma
paraneoplastik tidak berarti reseksi tumor tidak dapat dilakukan,
tetapi kebanyakan sindroma ini dikaitkan dengan kanker sel
kecil.Metastasis otak mungkin umum dijumpai pada saat diagnosis.
Otak merupakan situs yang sering dari kegagalan tumor sulkus
superior. Pencitraan otak sebelum operasi dilakukan sangat
dianjurkan pada pasien yang menerima terapi induksi di tumor
primer. 142.5.3. Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan darah Untuk
tumor Pancoast tidak spesifik dan hasilnya bukan untuk
diagnostik.152. Sinar XRonsen torak lordotik bisa bermanfaat. Pada
tahap awal, tumor Pancoast sangat sulit di deteksi dengan foto
torak sebab terletak di apeks paru yang merupakan lokasi yang
sangat sulit ditampilkan secara jelas dengan sinar-X. Pada ronsen
torak kadang tampak asimetris dari atas paru dalam bentuk kecil,
tidak normal pada jaringan di apeks satu paru. Ronsen torak dengan
penebalan pleura yang asimetris, terutama yang disertai gejala,
harus dicurigai sebagai tumor Pancoast. Selain itu, Ronsen torak
juga mengambarkan tumor yang mengin-vasi satu atau lebih tulang
iga, atau bagian dari vetebra., Destruksi tulang iga 1-3 belakang
kadang-kadang terlihat pada ronsen torak.15.16 Gambar 1 . Ronsen
torak PA dari 2 gambar penelitian mengambarkan perbedaan tidak
ratanya ketebalan apek paru dan predominan proses lucent di apeks
kanan dengan destruksi iga belakang 2 dan 3.163. CT ScanCT
(computerized tomography) scan adalah yang terbaik untuk
meng-gambarkan destruksi tulang. CT Scan dapat membantu jika tumor
menyerang daerah plexus brakialis, dinding dada, mediastinum,
vetebra, atau kombinasi. Penelitian Heelan terhadap 31 pasien
dengan tumor Pancoast, CT mempunyai sensitiviti 60% dan spesifik
65% dan kemampuan akurasi 63% dalam mengevaluasi penyakit.16
Gambar 2, kontras aksial mempertinggi CT torak menggambar-kan
satu lobus hipodens dan minimal mempertinggi tampaknya lesi dari
daerah posterior apeks paru kanan, dengan memperluas ke dalam
posterior dinding dada berdekatan dan memperluas ke dalam beberapa
tingkat neuroforamen tulang belakang dan sepertinya meliputi plexus
brachial dan nervus intercostal di level itu.164. MRIMRI lebih
akurat di banding CT Scan dalam mengidentifikasikan tumor yang
terlibat. MRI juga lebih baik dalam menilai tumor yang menyerang
daerah dekat struktur tubuh dan vetebra dan bila terjadi penekanan.
Dalam penelitian terhadap 31 pasien dengan tumor Pancoast, MRI
mem-punyai sensitivitas 88% dan spesi-fisitas 100%, dengan
kemampuan akurasi 94% dalam mengevaluasi penyakit.16
Gambar 3. Coronal T1-Image yang tinggi mengambarkan masa kecil
(panah putih) pada apeks. Tampilan normal lapisan lemak di sisi
yang tidak sama (panah hitam) yang pada potongan coronal mempunyai
gambaran bentuk segitiga. Plexus brachial kiri (kepala panah)
terlihat sangat baik.17
Gambar 4. Tumor Pancoast. Sagittal gradientecho T2-weighted MRI
meng-gambarkan vetebra yang kolaps dan menekan nervus di C7, T1,
dan T2 oleh karena massa jaringan lunak.175. Bronkoskopi Tumor
pancoast berasal dari perifer paru, bronkoskopi biasanya tidak
membantu menegakkan diagnosis. Bronkoskopi sangat baik membantu
untuk stage dari semua pasien yang diduga mempunyai kanker paru.76.
BiopsiDengan biopsi jarum transtorakal perkutan hasil diagnostik
95% dapat dicapai. Biopsi jarum transtorakal dilakukan dengan
mengunakan fluoroskopi, ultrasonografi atau CT untuk menentukan
lokasi.77. Kedokteran Nuklir PET (Positron Emission Tomography)
Scan yang memberikan harapan dalam mendeteksi metastase dan
keterlibatan mediastinal.188. VATSIalah Video Assisted Thoracoscopy
Surgery atau torakotomi dapat dilaku-kan untuk mencapai diagnostik
histopatologik bila teknik di atas tidak dapat mendiagnosis dan
menilai luas tumor.18Meskipun lebih dari 90% pasien dapat
didiagnosis dengan benar berda-sarkan temuan klinis dan radiologi
(Ro. foto torak, CT, MRI) saja, open biopsy tumor untuk konfirmasi
mungkin dilakukan dengan insisi di supraklavikula. Diagnosis
definitif tumor Pancoast sangat penting sebelum dilakukan
pengobatan. Hasil dari biopsi jarum selalu digunakan dalam
menetapkan jenis sel untuk pengo-batan. Sekalipun diagnosis klinis
relatif sederhana, tampilan dari biopsi jaringan selalu
diperlukan.72.6. Diagnosis BandingDiagnosis banding massa pada dada
apeks meliputi tumor primer pada tiroid, laring, dan pleura.
Penyebab lainnya meliputi infeksi paru, aneurisma pembuluh
subklavia, amiloid pleura, dan multiple mieloma.Diagnosis banding
nyeri lengan dan tangan mungkin membesar; aan tetapi, diagnosis
primer yang harus disingkirkan adalah sindroma outlet torakalis dan
penyakit diskus servikalis, yang umumnya salah diagnosa terhadap
sindroma pancoast pada manifestasi klinis awal. Pemeriksaan
neurologis yang baik, studi elektromiografi, dan studi saraf
ulnaris diperlukan untuk membuat diagnosis yang tepat.Diagnosis
banding tumor pancoast adalah kanker paru sel tidak kecil dan
kanker paru sel kecil.2.7. KlasifikasiTumor paru di bagi dalam 2
kategori besar, yaitu: non small cell lung cancer (NSCLC) yang
meliputi kasus dan small cell lung cancer (SCLC) yang meliputi
kasus tumor paru. Non small cell lung cancer terdiri dari bebarapa
tipe patologi, yaitu : squamous cell, adenocarcinoma, large
cell.10Klasifikasi TNM tumor paruTumor primer (T)Kelenjar limfe
(N)Metastasis (M)
T1
Diameter tumor 3 cm atau tumor dengan berbagai ukuran yang di
ikuti invasi ke pleura visceralis.Atelektasis sebagian kecil
paru.Perluasan ke proksimal 2 cm distal dari carina.N1Metastasis ke
kelenjar limfe hilus ipsilateral dan/atau kelenjar limfe
peribronkial ipsilateral.M1Metastase jauh (termasuk nodulus tumor
metastase pada lobus yang berbeda dari tumor dari tumor
primer).
T3Tumor dengan berbagai ukuran yang di ikuti:Invasi ke dinding
dadaKeterlibatan diafragma, pleura mediastinalis atau
pericardium.Atelektasis sebagian besar paru.Perluasan ke proksimal
jarak kurang 2 cm dari carina.N2Metastasis ke kelenjar limfe
mediastenal ipsilateral dan/atau kelenjar limfe sub carinal.
T4Tumor dengan berbagai ukuran yang di ikuti:Invasi ke
mediastinum.Invasi ke jantung atau pembuluh darah besar.Invasi ke
trakea atau esophagus.Invasi ke korpus vertebra atau carina.Adanya
efusi pleural maligna atau efusi pericardium.Nodul tumor satelit
dalam lobus yang sama sebagai tumor primer.N3Metastasis ke kelenjar
limfe hilus atau mediastenal kontra lateral atau kelenjar limfe
skalenus kontra lateral atau ipsilateral atau kelenjar limfe
supraklavikula.
2.8. PrognosisPrognosis tumor pancoast berdasar atas stadium
kanker tersebut. Faktor prognostik merugikan yang telah
diidentifikasi berupa: Adanya sindroma horner Keterlibatan nodul
limfatikus mediastinum Reseksi yang tidak selesai Keterlibatan
nodul limfatikus supraklavikula Invasi korpus vertebraDiketahui
bahwa tidak ada pasien yang selamat selama 5 tahun dengan adanya 3
faktor prognostik yang pertama. Penyakit yang luas membatasi
tingkat keselamatan. Otak merupakan situs tersering dari kegagalan
tumor sulkus superior.Attar et al. melaporkan median survival
selama 36,8 bulan pada pasien dengan lesi T3 yang diberikan
pengobatan modalitas kombinasi; median survival sebesar 6,4 bulan
pada pasien dengan lesi T4.19 Seluruhnya, data yang disimpulkan
oleh Detterbeck, menunjukkan tingkat keselamatan 5 tahun bervariasi
antara 15% dan 56%.20Untuk penyebab penyebab neoplastik, prediktor
tingkat keselamatan 5 tahun adalah berat badan yang menurun,
keterlibatan korpus vertebra, stadium penyakit, dan tindakan bedah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh grup MD Anderson melaporkan
penemuan penemuan berikut: 21 Untuk pasien dengan penyakit stadium
IIB, tingkat keselamatan 5 tahun adalah 47%, sedangkan pasien
dengan stadium IIIA dan IIIB memiliki tingkat sebasar 14% dan 16 %
Pada pasien dengan stadium IIB, tindakan bedah dan berat badan
menurun merupakan prediktor independen tingkat keselamatan 5 tahun
yang penting Di antara pasien dengan stadium IIIA, prediktor satu
satunya adalah skor performans Karnofsky Pada pasien dengan stadium
IIIB, prediktor keselamatan adalah lokasi sulkus superior kanan, di
mana lokasi ini dihubungkan dengan tingkat keselamatan 5 tahun yang
lebih jelek jika dibandingkan dengan lokasi tumor di paru sebelah
kiri Dibandingkan dengan pasien yang memiliki tumor sel skuamos,
lebih banyak pasien yang mengalami metastasis otak dalam 5 tahun
pada adenokarsinomaKekambuhan lokoregional umum dijumpai, meskipun
telah dilakukan terapi radiasi sebelum dan sesudah operasi.
Muscolino et al. menemukan rekurensi lokoregional terjadi pada 60%
pasien yang dirawat dengan pendekatan kombinasi radio pembedahan.
Ginsberg et al. menemukan 94 dari 124 pasien yang mengalami
kekambuhan, dengan 72% kasus terjadi pada lokoregional. Pada 2/3
pasien yang dilakukan reseksi sempurna, kekambuhan local merupakan
tempat pertama yang terjadi. Distribusi kekambuhan telah
diperhatikan oleh Detterbeck. Pada kebanyakan kasus terjadi pada
pasien yang dilakukan terapi radiasi sebelum operasi. Pada
penelitian Memorial Sloan Klettering, brachytherapy postoperatif
tambahan dilakukan untuk mencapai kontrol lokal yang maksimal;
walaupun pengukuran, kekambuhan lokal, dan kekambuhan jarak jauh
sering terjadi.122.9. Penatalaksanaan Penatalaksanaan tumor paru
tergantung dari jenis sel (non-small cell lung cancer atau small
cell lung cancer) stadium tumor. Pada NSCLC stadium IA/B, IIA/B,
IIIA : operable, sedangkan stadium IIIB dan IV inoperable.
Penderita NSCLC stadium IIIB dengan performance status yang masih
baik (Karnofsky >70%) dapat dilakukan kombinasi kemoradioterapi.
Penderita dengan performance status baik dan berat badan berkurang
< 5% dalam 6 bulan terakhir respon terhadap kemoterapi.221.
Kemoteropi Kemoterapi tumor Pancoast hanya dilakukan sebagai
tambahan tindakan bedah dan radiasi. Kemoterapi yang dimasukkan
adalah sisplatin dan etoposite, kemudian mungkin diikuti tindakan
bedah.72. Terapi PaliatifNyeri yang disebabkan oleh tumor Pancoast
sebagian dapat dihilangkan de-ngan menggunakan analgesik. Rasa
sakit yang diberikan sangat hebat dan menetap, sering membutuhkan
obat narkotik (codein, morfin) untuk mencegah beru-lang timbulnya
rasa sakit lagi.7Kadang-kadang pemberian analgetik masih belum bisa
menghilangkan nyeri. Bila hal ini terjadi dapat diberikan radiasi
maupun tindakan bedah. Pada penderita dengan lesi di apeks paru
yang tidak dapat di bedah dipertimbangkan untuk radioterapi, tetapi
karena sebagian besar penderita mempunyai lesi yang relatif
terlokalisir yang dapat ditutupi oleh suatu lapisan radiasi dan
tidak ada bukti penyebaran metastasis, diberikan suatu dosis
relatif tinggi dan diharapkan terjadinya penyembuhan atau masa
tahan hidup lebih lama.23Pengobatan paliatif untuk nyeri dapat
dilakukan dengan radiasi saja atau kombinasi antara radiasi dan
operasi. Tujuan untuk pengobatan ini adalah untuk mengurangi ukuran
tumor dan menghilangkan nyeri yang disebabkan oleh tumor. Nyeri
hilang pada 85% penderita dan menurun pada penderita-penderita
lainnya.243. Terapi KombinasiTerapi radiasi pra operasi dengan
dosis dari 2000-6500 cGy, diikuti dengan operasi dikenal oleh
sebagian besar pusat rujukan sebagai pendekatan terbaik untuk
penatalaksanaan tumor Pancoast. Namun keuntungan terapi radiasi pra
operasi tidak memiliki hubungan yang jelas dengan masa tahan hidup.
Operasi dilakukan 2-4 minggu setelah radioterapi lengkap.
Dilaporkan 20% - 35% merupakan angka survival lebih dari lima tahun
untuk pasien dengan terapi radiasi pra operasi dan diikuti
operasi.16Terapi radiasi dengan dosis 6000 cGy atau lebih digunakan
sebagai terapi primer untuk tumor inoperable, dengan tingkat
kesuksesan meringankan nyeri 90%. Dilaporkan angka survival lima
tahun pasien ini, mungkin hasil dari keterlibatan perluasan
penyakit di awal munculnya.1Keuntungan penting radioterapi pra
bedah meliputi penurunan ukuran tu-mor, sehingga memperbaiki
kemungkinan reseksi dan penurunan jumlah sel-sel tumor, yang secara
teoritis mungkin melindungi penyebaran dan penanaman tumor sebelum
operasi. Penatalaksanaan yang baru telah difokuskan untuk
menggunakan induksi kemoradiasi diikuti dengan pembedahan dan
kemoterapi lanjut. Pendekatan kombinasi modalitas dapat menjadi
paradigma pengobatan baru untuk tumor Pancoast.5
Daftar Pustaka
1 Poullis,M.Thorak surgey. July 23rd 2007.
http://www.mpoullis.com/thorcd/rad32.htm. 2 Pancoast HK. Importance
of careful roentgen ray investigations of apical chest tumors.JAMA.
1924;83:1407-14113 Pancoast HK. Superior pulmonary sulcus tumor:
Tumor characterized by pain, Horner's syndrome, destruction of bone
and atrophy of hand muscles.JAMA. 1932;99:1391-13964 Hare ES. Tumor
involving certain nerves.Lond Med Gaz. 1838;1:16-185 Arcascy, SM,
Jett, JR. Superior pulmonary sulcus tumor and pancoasts syndrome. N
England J Med. 1997; 6: 1370-6.6 Martini, N. General clinical
manifestation of superior pulmonary sulcus carcinoma. In: Bonica,
JJ, Ventrafridda, V., Pagni, CA, eds Advances in Pain Research and
Therapy Volume 4. New York: Raven Press, 1982; 23-5.7 Bhimji, J.
Pancoast tumor. Last Editorial Review. October 17th 2005.
http://www.eMedicineHealth.com.8 Ginsberg RJ, Martini N, Zaman M,
et al. Influence of surgical resection and brachytherapy in the
management of superior sulcus tumor. Ann Thorac Surg. Jun
1994;57(6):1440-5. 9 Johnson DE, Goldberg M. Management of
carcinoma of the superior pulmonary sulcus. Oncology (Huntingt).
Jun 1997;11(6):781-5; discussion 785-6.10 Simmonds P. managing
Patients with Lung cancer. BMJ 1999:319:527-811 Maggi G, Casadio C,
Pischedda F, et al. Combined radiosurgical treatment of Pancoast
tumor. Ann Thorac Surg. Jan 1994;57(1):198-202.12 Muscolino G,
Valente M, Andreani S. Pancoast tumours: clinical assessment and
long-term results of combined radiosurgical treatment. Thorax. Mar
1997;52(3):284-6.13 Balcer LJ, Galetta SL. Images in clinical
medicine. Pancoast's syndrome. N Engl J Med. Nov 6
1997;337(19):1359.14 Shah H, Anker CJ, Bogart J, Graziano S, Shah
CM. Brain: the common site of relapse in patients with pancoast or
superior sulcus tumors. J Thorac Oncol. Nov 2006;1(9):1020-215
Bhimiji. 2008. Pancoast Tumor. Saudi Arabia : Locum Cardiothoracic
adanVaskular Surgeon, Saudi Arabia and Middle East Hospital16
Guerrero, M. Pancoast tumor. Last Updated April 14th 2004.
http://www.eMedicine.Specialities/Radiology/Chest.17 Castillo, M.
Imaging the anatomy of the brachial plexus: Review and
self-assessment modul. DOI: 10.2214/AJR. 05.1014. AJR 2005;
185:S196-S204 American Roentgen Ray Society.
http://www.Ajronline.org/cgi.18 Arcascy, SM, Jett, JR. Superior
pulmonary sulcus tumor and pancoasts syndrome. N England J Med.
1997; 6: 1370-6.19 Attar S, Krasna MJ, Sonett JR, et al. Superior
sulcus (Pancoast) tumor: experience with 105 patients. Ann Thorac
Surg. Jul 1998;66(1):193-8.20 Detterbeck, FC. Pancoast tumor. Ann
thorac Surg. 1997; 53: 1810-8.21 Amin Z, Suwondo A. Tumor Paru.
Dalam: Soeparman, Waspadji S, editor. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.
Jakarta: FKUI, 1990:745-52.22 Strauss GM. Multimodality Treatment
of Stage III Non-small Cell Lung Carcinoma of tehe laung. In:
Burton DR, ed. Up to date Clinical Reference on CD-ROM & ONLINE
for medicine subspecialists and internists 2000. Vol 8. No. 3.23
Deeley, TJ. Radiation therapy. In: Bonica, JJ., Ventrafridda, V.,
Pagni, CA. eds. Advances in Pain Research and Therapy Vol 4. New
York: Raven Press, 1982; 88-101.24 Saito, Y., Hayakawa, K.,
Nakayama, Y. Radiation therapy for stage III non-small cell lung
cancer invading chest wall. Lung Cancer. 1997; 18: 171-8.