Top Banner
++ Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT REDAKSI : F.X. Soer; Simon S; F. Sugeng M; L.A. Sarwono; Y. S@pt Diterbitkan oleh Dewan Pastoral Paroki St. Teresia Jambi Jln. Raden Mattaher No. 19 Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 Warta Umat ......... 2 Info Kategorial …….. 3 Bacaan dalam Pekan ini ... 4 Daftar Usulan Lagu …….. 4 Wejangan Paus Fransiskus …. 5 Santo -Santa …. 7 MISA HARIAN GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari Senin, Selasa, dan Rabu Pkl. 06.00. Hari Kamis dan Jumat pkl. 17.30. Gereja St. Maria Ratu Rosario hari Jumat pkl. 18.00. Gembala Menyapa : HARI RAYA S.P MARIA DIANGKAT KE SURGA/B Why 11:19a; 12:1.3-6a, 10ab 1 Kor 15:20-26 Luk 1:39-56 PENGANTAR Pada hari ini kita merayakan Hari Raya S.P. Maria diangkat ke surga. Maria adalah seorang perempuan dan sebagai satu-satunya, yang telah dikandung tanpa noda.Sebab ia dipilih Allah untuk ditugaskan menjadi Ibunda Yesus Kristus yang menjadi Penyelamat umat manusia. Umat manusia yang berdosa diselamatkan oleh Kristus, dan apabila sudah diselamatkan, manusia itu akan didampingi masuk ke surga. Dan Maria adalah orang pertama yang seperti Yesus telah diangkat ke surga. HOMILI Ajaran dogmatis Gereja tentang S.P. Maria diangkat ke surga telah diumumkan oleh Paus Pius XII tahun 1950. Ajaran yang secara resmi diumumkan oleh Paus tersebut bukanlah suatu ajaran baru, melainkan sudah berabad-abad diteruskan dalam tradisi Gereja. Paus Pius XII berkata: “ Adalah suatu kebenaran iman yang diwahyukan oleh Allah, bahwa Maria sebagai Bunda Allah, yang selalu perawan, sesudah menempuh hidupnya di dunia telah diangkat ke kemuliaan surgawi”. Konsili Vatikan II dalam dokumen tentang Gereja meneguhkan lagi ajaran dogmatis tentang Maria tersebut: “Perawan tak bernoda [yaitu Maria], yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaam di sorga beserta badan dan jiwanya.
8

SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

Aug 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

++

Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII

SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT

REDAKSI :

F.X. Soer; Simon S; F. Sugeng M; L.A.

Sarwono; Y. S@pt

Diterbitkan oleh

Dewan Pastoral Paroki

St. Teresia Jambi

Jln. Raden Mattaher No. 19

Telepon (0741) 23310

Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1

Warta Umat ......... 2 Info Kategorial …….. 3

Bacaan dalam Pekan ini ... 4 Daftar Usulan Lagu …….. 4

Wejangan Paus Fransiskus …. 5 Santo -Santa …. 7

MISA HARIAN

GEREJA ST. TERESIA : Misa Kudus Harian: Hari

Senin, Selasa, dan Rabu Pkl.

06.00. Hari Kamis dan Jumat

pkl. 17.30.

Gereja St. Maria Ratu

Rosario hari Jumat pkl.

18.00.

Gembala Menyapa : HARI RAYA S.P MARIA DIANGKAT KE

SURGA/B Why 11:19a; 12:1.3-6a, 10ab 1 Kor 15:20-26

Luk 1:39-56

PENGANTAR Pada hari ini kita merayakan Hari Raya S.P.

Maria diangkat ke surga. Maria adalah seorang

perempuan dan sebagai satu-satunya, yang telah

dikandung tanpa noda.Sebab ia dipilih Allah untuk

ditugaskan menjadi Ibunda Yesus Kristus yang

menjadi Penyelamat umat manusia. Umat manusia

yang berdosa diselamatkan oleh Kristus, dan apabila

sudah diselamatkan, manusia itu akan didampingi

masuk ke surga. Dan Maria adalah orang pertama

yang seperti Yesus telah diangkat ke surga.

HOMILI Ajaran dogmatis Gereja tentang S.P. Maria

diangkat ke surga telah diumumkan oleh Paus Pius

XII tahun 1950. Ajaran yang secara resmi diumumkan

oleh Paus tersebut bukanlah suatu ajaran baru,

melainkan sudah berabad-abad diteruskan dalam

tradisi Gereja. Paus Pius XII berkata: “ Adalah suatu

kebenaran iman yang diwahyukan oleh Allah, bahwa

Maria sebagai Bunda Allah, yang selalu perawan,

sesudah menempuh hidupnya di dunia telah diangkat

ke kemuliaan surgawi”. Konsili Vatikan II dalam

dokumen tentang Gereja meneguhkan lagi ajaran

dogmatis tentang Maria tersebut: “Perawan tak

bernoda [yaitu Maria], yang tidak pernah terkena oleh

segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan

perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat

memasuki kemuliaam di sorga beserta badan dan

jiwanya.

Page 2: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

2

Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai

Puteranya, Tuan diatas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut” (LG

59).

Ajaran dogmatis tentang Maria yang diangkat ke sorga itu diterangkan dan diperdalam dalam

iman umat lewat ungkapan-ungkapan atau lagu-lagu liturgis. Maria yang naik ke sorga menjadi

teladan hidup bagi kita sebagai umat kristiani. Misalnya: Maria adalah “Virgo”, Perawan namun

sekaligus ia adalah juga “Mater”, Ibunda. Maria disebut “Mater Gaudiosa”, Bunda bergembira, tetapi

juga “Mater dolorosa”, Bunda sedih. Kita diajak untuk melihat Maria, yang begitu erat hubungannya

dengan Kristus, sebagai teladan seorang beriman, yang dapat gembira, memang seringkali sedih atau

berduka namun tenang dan mulia dlam hidupnya. Kita mengenal patung Pieta Bunda Maria yang

sangat terkenal, sebagai seorang ibu yang memangku puteranya dlam kematian-Nya. Di situ Maria

menjadi lambang tumpuan kita bagi kita, umat beriman yang juga akan mati. Tetapi, - dan inilah

makna perayaan Maria diangkat ke sorga - , Maria adalah teladan bahwa kita pun seperti dia sendiri

juga dapat diangkat ke sorga. Maka ibaratnya, dalam perjalanan hidup kita melalui samudera luas,

seringkali mengalami ombak besar atau badai, kita tidak perlu khawatir, sebab kita didampingi oleh

Maria sebagai “Stella Maris”, Bintang Laut. Bintang itu akan selalu tampak dan menunjukkan arah

menuju pelabuhan terakhir hidup kita: surga. Kita pun akan ikut naik ke surga, asal kita sungguh mau

dan berani mengikuti teladan iman dan harapan seperti Maria.

Dengan merayakan Hari Raya Maria diangkat ke sorga dalam kemuliaannya kita diingatkan

kembali, bahwa dunia ini bukanlah tanah air kita yang definitif! Kita juga diingatkan supaya perhatian

kita bukan hanya ditujukan kepada kebahagiaan di dunia sekarang ini, tetapi juga kepada kebahagiaan

kita kelak di surga, seperti diperoleh dan dialami oleh Bunda Maria. Jangan sampai kita, di satu pihak

hanya mencari apa yang membahagiakan kita sekarang, tetapi juga jangan kehilangan kejernihan hati

dan harapan, apabila mengalami beribu-ribu kesukaran hidup. Justru apabila kesedihan, penderitaan

dan kekecewaan tampak dalam cakrawala hidup kita, semoga cahaya Bunda Maria di surga akan

bersinar lebih cemerlang. Seperti ketika masih hidup di dunia Maria selalu menyertai Yesus

puteranya, sekarang pun Maria juga Bunda kita selalu menyertai hidup kita. Maria adalah tanda

harapan yang murni bagi segenap umat kristiani.

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm. Sumber: http://www.imankatolik.or.id/

WARTA UMAT

Jadwal Petugas Liturgi Hari Minggu Biasa XX:

Hari, tanggal

dan waktu

Sabtu, 18 Agustus 2018

Minggu, 19 Agustus 2018

pkl. 17.30 pkl. 06.30 pkl. 09.00 pkl. 17. 00

Koor dan

Persembahan Wilayah IV – St.

Christoforus Wong Wolu

Kor Colors Choir

dari Palembang

Kelompok Basis

Mahasiswa

Organis *) *) *) *)

Prodiakon

Suster SJD (2) Suster FMM (2) F.X. Suyoto C. Merry Han

Alb. Agus Iriyanto H. Suharyanto Ign. Lagiman S. Pinayungan

Ag. Wagiyanto CP. Ponijo Ch.P. Margiyatno Y. Sukadi

Andreas Sartono L. Siringoringo B Anselino MB Christian Gulo

LA Sarwono Mikael Sengi

PC. Joko Sujono

Page 3: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

3

Lektor Hiacinta (St.

Christoforus) F.X. Suroto Cicilia Ratnasari

Maria Natalia

(KBM)

Tata Laksana

& Parkir Wilayah VIII – St.

Monica

Wilayah I – St.

Theresia Avilla

P M K R I Orang Muda

Katolik

Gereja St. Maria Ratu Rosari Pkl.

11.00

Keterangan : *) ditunjuk oleh wilayah atau kategorial yang sedang bertugas.

Renungan harian bulan September 2018 tersedia di warung paroki.

Setelah Misa Kudus siang:

Latihan kor Putra-putri Altar senior, medior, dan junior latihan kor di gereja

bersama Bpk Yustinus.

Pertemuan Putra-putri Altar Pemula bersama Bpk Ag. Supriyadi di gedung paroki

lantai 2.

Pertemuan anak-anak Seksi Sosial di Gedung Paroki Lantai 3, dimohon bagi yang

belum mengumpulkan foto diharap membawanya.

Latihan Kor Pesparani, hari Minggu dan Rabu pukul 19.30 di Gereja Santa Teresia.

Latihan Kor Paroki, hari Senin pkl 19.30 di Gereja St. Teresia.

Latihan Mazmur Pesparani hari Sabtu, pukul 19.30 di Gereja St. Teresia.

Hari Jumat, 17 Agustus pkl 17.30 Perayaan Ekaristi dalam rangka Hari Raya

Kemerdekaan RI dengan petugas kor OMK, tatalaksana & parkir KKMK.

Diberitahukan kepada seluruh umat bahwa Paroki St. Teresia Jambi memiliki website

resmi yang dikelola oleh Dewan Pastoral Paroki melalui Seksi Komsos-Dokumentasi.

Silakan klik www.parokiteresiajambi.com untuk mendapatkan informasi tentang paroki,

termasuk Warta Paroki. Bagi kelompok-kelompok kategorial, wilayah/stasi yang

bermaksud memuat berita/informasi tentang kegiatan dan sebagainya, silakan kirim

melalui email [email protected] atau ke sekretariat paroki.

Jadwal Pelajaran Agama Katolik Non-Xaverius ada di papan pengumuman depan dan

samping Gereja.

Pengumuman Perkawinan:

Pengumuman Pertama: 1. Saudari Maria Fransisca Sinaga dari Wilayah VII Bunda Maria dengan Saudara

Yohanes Todo Soritua Pardede dari Paroki Santo Andreas, Sukaraja – Bogor.

2. Saudara Marius Manik dari Wilayah II St. Yosef dangan Saudari Leni Nova

Sinurat dari Paroki Santo Damian Bengkong – Batam.

Saudara/saudari yang mengetahui adanya halangan demi sahnya perkawinan

tersebut wajib memberitahukan kepada Pastor Paroki, dan mohon doa bagi

kesejahteraan mereka.

Info Wilayah / Kategorial

No. Wilayah /

Kategorial Hari / Tanggal Waktu

Acara /

Kegiatam

Tempat /

Keterangan

1. Misdinar Minggu, 12

Agustus 2018 Pkl. 11.00 Pertemuan Rutin Gedung Paroki

2. PD Karismatik Senin,13 Agustus Pkl. 14.00 Pujian dan Gedung paroki

Page 4: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

4

Bunda Kudus 2018 renungan

3. Legio Bunda

Gereja

Senin, 13

Agustus 2018

Pkl. 18.00 Rapat Mingguan Aula Susteran

FMM

4. Legio Benteng

Gading

Rabu, 15 Agustus

2018

Pkl. 19.00 Rapat Mingguan Gedung paroki

5. Persekutuan

Doa Trinitas

Jumat, 17

Agustus 2018 Pkl. 19.30

Pujian dan

renungan Gedung paroki

6. Bunda Kudus

Kids

Sabtu, 18

Agustus 2018 Pkl. 17.30 Sekolah Minggu Gedung paroki

7. PD Corunnum Sabtu, 18

Agustus 2018 Pkl. 19.30

Pujian dan

renungan Gedung paroki

8. Umum Sabtu, 18

Agustus 2018 Pkl. 14.30

Ibadat Kerahiman

Ilahi gereja

Bacaan Dalam Pekan Ini :

Hari dan Tanggal Bacaan Hari dan Tanggal Bacaan

Senin,

13 Agustus 2018

Yeh. 1:2-5,24-2:1a; Mzm.

148:1-2,11-12ab,12c-

14a,14bcd; Mat. 17:22-27.

BcO Yun. 3:1-4:11.

Kamis,

16 Agustus 2018

Yeh. 12:1-12; Mzm.

78:56-57,58-59,61-62;

Mat. 18:21-19:1.

BcO Za. 11:4-12:8.

Selasa,

14 Agustus 2018

Yeh. 2:8-3:4; Mzm.

119:14,24,72,103,111,131;

Mat. 18:1-5,10,12-14;

BcO Za. 9:1-10:2.

Jumat,

17 Agustus 2018

Sir. 10:1-8; Mzm.

101:1a,2ac, 3a,6-7;

1Ptr. 2:13-17; Mat.

22:15-21.

BcO Gal. 5:1-26.

Rabu,

15 Agustus 2018

Yeh. 9:1-7; 10:18-22;

Mzm. 113:1-2,3-4,5-6;

Mat. 18:15-20.

BcO Za. 10:3-11:3.

Sabtu,

18 Agustus 2018

Yeh. 18:1-10,13b,30-

32; Mzm. 51:12-13,14-

15,18-19; Mat. 19:13-

15.

BcO Za. 14:1-21.

Daftar Usulan lagu : 26 Agustus 2018 – Hari Minggu Biasa XXI Tema: Tuhan kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal. Lagu Pembuka: MB169 / MB 766 (Nias Tengah) Mzm. Tgp.: MTA 857 Alleluya / A.P.I: MTA 956 / MB 642 Persiapan Persembahan: MB 230 / MB 772 (Jawa) Komuni: MB 294 / MB 695 (Flores Lio) Madah Pujian: MB 300 / MB 303 (Timor-Tetum) 02 September 2018 – Hari Minggu Biasa XXII Tema: Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. Lagu Pembuka: MB170 / MB 607 (Dayak Kenyah)

Mzm. Tgp.: MTA 857 Alleluya / A.P.I: MTA 956 / MB 642 Persiapan Persembahan: MB 232 / MB 668 (Sumba) Komuni: MB 513 / MB 694 (Dayak Benuaq)) Madah Pujian: MB 306 / MB 310 (Flores-Lio) 07 September 2018 – Hari Jumat Pertama Tema: Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa. Lagu Pembuka: MB499 / MB 507 (Flores-Nagekeo) Mzm. Tgp.: MTA 571 (Dayak Uud Danum) Alleluya / A.P.I: MTA 956 / MB 644 (Minahasa) Persiapan Persembahan: MB 516 / MB 744 (Maluku) Komuni: MB 293 (Flores Timur) / MB 284 (Taize))

Page 5: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

5

Madah Pujian: MB 506 / MB 515 (Kei-Maluku) 09 September 2018 – Hari Minggu Biasa XXIII Tema: Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara. Lagu Pembuka: MB 210 (Papua-Melanesia) / MB 220 (Sunda) Mzm. Tgp.: MTA 832 Alleluya / A.P.I: MTA 953 / MB 646 Persiapan Persembahan: MB 247 / MB 246 (Tionghoa) Komuni: MB 296 / MB 690 (Batak Toba) Madah Pujian: MB 215 (Pentatonis) / MB 777 (Batak Toba)

16 September 2018 – Hari Minggu Biasa XXIV Tema: Engkau adalah Mesias....! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Lagu Pembuka: MB 216 / MB 769 (Batak Karo) Mzm. Tgp.: MTA 810 Alleluya / A.P.I: MTA 952 / MB 649 Persiapan Persembahan: MB 233 (Flores) / MB 786 (Ngada-Flores) Komuni: MB 301 (Flores) / MB 705 (Dayak Uud Danum) Madah Pujian: MB 307 / MB 757 (Nias)

Katekese Katolik

KATEKESE KATOLIK: WEJANGAN PAUS FRANSISKUS DALAM DOA MALAIKAT TUHAN 8 AGUSTUS 2018 : TENTANG DASA FIRMAN

(BAGIAN 4) Saudara-saudari terkasih, selamat pagi!

Hari ini kita melanjutkan dengan

merenungkan tentang Dasa Firman,

merenungkan lebih lanjut tema penyembahan

berhala, tema yang kita bicarakan pekan lalu.

Sekarang kita mengambil tema tersebut karena

sangat penting dipahami. Dan paling baik kita

mengambil petunjuk dari berhala anak lembu

tuangan, yang dibicarakan dalam Kitab

Keluaran (32:1-8) - perikop yang baru saja kita

dengar. Kisah ini memiliki konteks yang tepat

: padang gurun, tempat bangsa Israel

menunggu Musa, yang naik ke gunung untuk

menerima petunjuk Allah.

Apakah padang gurun? Padang gurun adalah tempat berkuasanya bahaya dan

ketidakamanan - tidak ada apa pun di padang gurun -, tempat tidak adanya air, makanan, dan

tempat tinggal. Padang gurun adalah gambaran kehidupan manusia, yang kondisinya tidak

menentu dan tidak memiliki berbagai jaminan yang tidak dapat diganggu gugat. Ketidakamanan

seperti itu menimbulkan berbagai kegelisahan utama dalam diri manusia, yang disebutkan Yesus

dalam Injil : “Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang

akan kami pakai?” (Mat 6:31). Ketiganya merupakan kegelisahan utama. Dan padang gurun

memicu kegelisahan-kegelisahan ini. Dan di padang gurun itu terjadi sesuatu yang memicu

penyembahan berhala : “Musa mengundur-undurkan turun dari gunung” (Kel 32:1). Ia tinggal di

sana selama 40 hari dan bangsa Israel menjadi tidak sabar. Titik acuannya tidak ada, yakni Musa

: sang pemimpin, kepala, pemandu yang meyakinkan, dan hal ini menjadi tak tertahankan.

Kemudian bangsa Israel meminta allah yang kasat mata - inilah perangkap yang di dalamnya

bangsa Israel jatuh - yang dapat mereka kenali dan dituntun oleh allah itu. Dan mereka berkata

Page 6: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

6

kepada Harun : "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami!", "Buatlah untuk kami seorang kepala, buatlah untuk kami seorang pemimpin". Melarikan diri dari bahaya, -

bahaya di padang gurun - sifat manusiawi mengusahakan sebuah agama yang "dilakukan semau

sendiri" : jika Allah tidak menjadikan diri-Nya kasat mata, kami membuat allah menurut ukuran kami.

“Di hadapan berhala, tidak ada resiko kita akan diminta keluar dari rasa aman kita karena berhala

'memiliki mulut, tapi tidak dapat bicara' (Mzm 115:5). Kemudian kita mulai melihat bahwa berhala

ada sebagai sebuah dalih untuk meletakkan diri kita di pusat kenyataan dan memuja pekerjaan kita

sendiri” (Ensiklik Lumen Fidei, 13).

Harun tidak dapat menentang permintaan bangsa itu dan ia menciptakan anak lembu tuangan.

Anak lembu tuangan itu memiliki makna ganda di Timur Dekat kuno : di satu sisi anak lembu tuangan

mewakili kesuburan dan kelimpahan serta, di sisi lain, energi dan kekuatan. Tetapi terutama anak

lembu tuangan terbuat dari emas, oleh karena ia adalah lambang kekayaan, keberhasilan, kekuasaan

dan uang. Kekayaan, keberhasilan, kekuasaan dan uang adalah godaan yang terus menerus! Lihatlah

apa anak lembu tuangan itu : lambang semua keinginan yang memberikan khayalan kebebasan dan

sebaliknya memperbudak, karena sebuah berhala selalu memperbudak. Ada daya tarik dan kita

berjalan karenanya. Pesona si ular, yang melihat burung kecil dan burung kecil itu tetap diam, tanpa

bisa bergerak, dan ular itu memakannya. Harun tidak bisa menentang mereka.

Tetapi, semuanya bermula dari ketidakmampuan untuk percaya terutama kepada Allah,

meletakkan rasa aman kita pada-Nya, membiarkan Dia memberikan kedalaman yang sesungguhnya

bagi keinginan-keinginan hati kita. Hal ini memungkinkan kita malahan menanggung kelemahan,

ketidakpastian dan bahaya. Mengacu kepada Allah membuat kita kuat dalam kelemahan, dalam

ketidakpastian dan juga dalam bahaya. Tanpa mengutamakan Allah, kita mudah jatuh ke dalam

penyembahan berhala dan berbahagia dengan jaminan yang tak memadai. Tetapi inilah sebuah godaan

yang selalu kita baca dalam Kitab Suci. Dan pikirkanlah hal ini baik-baik : membebaskan bangsa

Israel dari Mesir sangat tidak merugikan Allah. Ia melakukannya dengan tanda kuasa <dan> tanda

kasih. Tetapi, karya agung Allah adalah mengenyahkan Mesir dari hati bangsa Israel, yaitu,

mengenyahkan penyembahan berhala dari hati bangsa Israel. Dan Allah kembali terus bekerja untuk

mengenyahkannya dari hati kita. Inilah karya agung Allah : mengenyahkan “Mesir tersebut” yang kita

bawa di dalam diri kita, yang merupakan daya tarik penyembahan berhala.

Ketika kita menyambut Allah dalam diri Yesus Kristus, yang sekalipun Ia kaya menjadi miskin

bagi kita (bdk. 2 Kor 8:9), kita kemudian menyadari bahwa mengenali kelemahan kita bukanlah aib

kehidupan manusia, tetapi merupakan syarat untuk membuka diri kita kepada Dia yang sungguh kuat.

Kemudian, keselamatan Allah masuk melalui pintu kelemahan <kita> (bdk 2 Kor 12:10); karena

dirinya tidak memadai maka manusia terbuka terhadap kebapaan Allah. Kebebasan manusia berasal

dari membiarkan Allah yang benar menjadi satu-satunya Tuhannya. Dan hal ini memungkinkan kita

untuk menerima kerapuhan kita dan menolak berhala-berhala hati kita.

Kita umat kristiani mengalihkan pandangan kita kepada Kristus yang disalibkan (bdk. Yoh

19:37), yang lemah, dicemooh dan dilucuti dari seluruh kepunyaan-Nya. Tetapi, di dalam diri-Nya

terungkap wajah Allah yang sesungguhnya, kemuliaan kasih dan bukan kemuliaan gemerlapnya tipu

daya. Nabi Yesaya berkata : "Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh" (53:5). Pada kenyataannya

kita disembuhkan oleh kelemahan seorang manusia yang adalah Allah, oleh bilur-bilur-Nya. Dan, dari

kelemahan-kelemahan kita, kita dapat membuka diri terhadap keselamatan Allah. Kesembuhan kita

berasal dari Dia yang menjadikan diri-Nya miskin, yang menerima kegagalan, yang mengakhiri

keadaan bahaya kita guna memenuhinya dengan kasih dan dengan kekuatan. Ia datang kepada kita

untuk mengungkapkan kebapaan Allah; di dalam Kristus kerapuhan kita bukan lagi sebuah kutukan,

tetapi sebuah tempat perjumpaan dengan Bapa dan sumber kekuatan baru dari tempat tinggi.

[Sambutan dalam bahasa Italia] Para peziarah berbahasa Italia, selamat datang!

Page 7: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

7

Saya senang menerima Suster-Suster Tersier Kapusin dari Keluarga Kudus. Saya menyapa

kelompok-kelompok paroki, Institut Gembala yang Baik dari Piacenza, Kelompok Pramuka dari

Palermo, para peserta dalam perkemahan sekolah "Hati Kudus" dari Padua, Lembaga "Menantikan

Seorang Malaikat" dan para anggota "Malam Nyala Lilin untuk Perdamaian" dari Val Brembilla :

saya berharap agar masing-masing orang sudi menyebarkan, dengan kegairahan yang dapat dipercaya,

sukacita Injil.

Saya memikirkan secara khusus orang-orang muda, orang-orang tua, orang-orang sakit, dan

para pengantin baru. Hari ini liturgi memperingati Santo Dominikus Guzman, Pendiri Ordo

Pengkhotbah. Semoga teladan dari sang hamba Kristus dan hamba Gereja yang setia ini menjadi

dorongan dan rangsangan bagi kita semua. Selamat khususnya untuk mereka yang menyandang nama

ini. Dan, besok di Eropa dirayakan pesta Santa Teresa Benedikta dari Salib (Edith Stein) - martir,

perempuan yang mantap dalam bertindak, perempuan yang mencari Allah dengan kejujuran, dengan

kasih dan martir perempuan dari orang-orang Yahudi dan umat kristiani. Semoga ia, Sang Santa

Pelindung Eropa, mendoakan dan melindungi Eropa dari kedinginan. Semoga Allah memberkati

kalian semua!

[Ringkasan dalam bahasa Inggris] Saudara-saudari terkasih : Dalam katekese lanjutan kita tentang Dasa Firman, kita sekarang

meninjau pertanyaan tentang penyembahan berhala. Ketika orang Israel berpaling dari Allah untuk

menyembah anak lembu tuangan, mereka melakukannya di padang gurun. Ini sangat penting, karena

padang gurun melambangkan kerapuhan, kelemahan dan ketidakpastian manusiawi kita. Seberapa

sering kita berusaha untuk menghindari rasa takut akan pengalaman gurun kita sendiri dengan

menciptakan berhala-berhala dan berbagai jawaban yang dibuat-buat dalam semacam agama "yang

dilakukan semau sendiri". Seperti bangsa Israel yang diperintahkan oleh Harun untuk mempergunakan

perhiasan emas yang mencolok mata untuk membuat allah tiruan, kita juga dapat tergoda untuk

mencari jatidiri kita dalam khayalan dan berhala-berhala. Tetapi Allah, yang diwahyukan dalam diri

Yesus Kristus, memberitakan cara otentik untuk menanggapi berbagai tantangan padang gurun

tersebut. Hanya Allah yang dapat menjawab dan memenuhi berbagai kerinduan terdalam dari hati

kita. Ia mengajarkan kita hal ini dengan penuh kuasa dari salib, tempat Yesus menunjukkan bahwa

kerapuhan kita tidak lagi dilihat sebagai kutukan, tetapi tempat untuk berjumpa dengan Bapa surgawi

kita, yang menguatkan kita untuk perjalanan itu.

Saya menyambut semua peziarah berbahasa Inggris yang ambil bagian dalam Audiensi hari ini,

khususnya kelompok dari Malta dan Indonesia. Atas kalian semua, dan keluarga-keluarga kalian, saya

memohonkan sukacita dan damai Tuhan kita Yesus Kristus. Tuhan memberkati kalian semua!

Sumber: https://katekesekatolik.blogspot.co.id/2018/03/wejangan-paus-fransiskus-dalam-audiensi

Santo-Santa : 11 Agustus Santa Klara dari Asisi, Perawan Klara Sciffi, puteri bangsawan dari pasangan Faverone Offreduccio dan Cortolana ini, lahir di

Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Dari orangtuanya, Klara memperoleh jaminan hidup material

yang berkecukupan. Ibunya Cortolana, yang pernah berziarah ke Tanah Suci dan Roma, mendidiknya

dengan sebaik-baiknya. Klara berkembang dewasa menjadi seorang gadis yang berkepribadian teguh

dan beriman, bahkan dinyatakan sebagai 'kudus' dikemudian hari. Pendidikan ini pula berhasil

menanamkan dalam dirinya suatu sikap yang tepat terhadap nilai harta duniawi dalam hubungannya

dengan cita-cita hidup manusia yang sebenarnya.

Kepribadian dan cara hidup Klara banyak dipengaruhi oleh tokoh suci di Asisi, Santo

Fransiskus. Fransiskus, bangsawan kaya raya dari Asisi yang meninggalkan segala miliknya demi

pengabdian total kepada Tuhan dan InjilNya, menjalani suatu cara hidup miskin yang keras mengikuti

Page 8: SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT€¦ · Minggu, 12 Agustus 2018 No. 44 Tahun XIII SARANA KOMUNIKASI ANTAR UMAT Telepon (0741) 23310 Rubrik Minggu ini: Gembala Menyapa ….. 1 masuk ke

8

jejak Kristus. Bersama beberapa pengikutnya, ia berkelana mewartakan Kristus yang miskin kepada

seluruh penduduk Asisi, baik yang kaya maupun yang miskin. Klara terpesona dengan cara hidup

Fransiskus itu. Ia tekun mendengarkan setiap khotbah Fransiskus sambil bertanya diri: "Mengapa cita-

cita dan cara hidup yang mulia itu tidak bisa dijalani oleh seorang wanita?". Lalu ia dengan diam-

diam bersama temannya Bona pergi menemui Fransiskus untuk memintai pandangan dan

bimbingannya. Daru bimbingan Fransiskus, Klara memperoleh suatu kepastian perihal pertanyaan

yang mengusik batinnya.

Pada tahun 1212, ketika berusia 18 tahun, Klara dengan diam-diam meninggalkan istana

ayahnya untuk bergabung dengan kelompok Fransiskus. Di tengah malam itu Klara melangkahkan

dengan pasti menuju gereja Ratu Para Malaikat di Portiuncula. Di gereja itu, Fransiskus

menyambutnya dengan gembira, menyerahkan kepadanya sehelai jubah kasar, menggantikan

pakaiannya yang dibawanya dari rumah. Setelah menyatakan kesediaannya menjalani cara hidup

miskin demi Kristus dan Injilnya, Fransiskus memasukkan dia ke sebuah biara suster-suster

Benediktin di Bastia agar jauh dari pengaruh keluarganya. Peristiwa ini menggemparkan keluarganya.

Ayahnya segera menyuruh orang untuk mencari Klara di setiap biara yang ada di kota Asisi. Setelah

menemukan dia di biara Bastia, mereka membujuknya untuk kembali ke rumah. Namun dengan tegas

Klara menolak pulang.

Tidak seberapa lama, Agnes adiknya datang menemui Klara. Karena tertarik dengan cara hidup

kakaknya, Agnes pun akhirnya bergabung (dan kelak, juga ibunya setelah menjanda). Fransiskus

menempatkan mereka menjadi inti sebuah biara baru di San Damiano, dekat Asisi. Klara diangkat

sebagai pemimpin biara San Damiano. Suatu cara hidup digariskan kepada mereka. Biara ini menjadi

perintis ordo wanita-wanita miskin, yang lazimnya disebut Ordo suster-suster Klaris. Karena semakin

banyak pengikutnya, didirikan biara-biara baru di Italia, Prancis dan Jerman di bawah bimbingan

Klara.

Klara memimpin ordonya selama 40 tahun dengan penuh pengabdian dan kepercayaan kepada

kasih dan penyelenggaraan ilahi. Cara hidup miskin dihayatinya dengan sungguh ditopang oleh doa

dan matiraga yang keras. Kepercayaan yang kokoh pada kasih dan penyelenggaraan Tuhan terbukti

dalam keberhasilannya menghalau serdadu-serdadu Kaisar Frederik II yang menyerang biaranya.

Menghadapi serang itu Klara yang sedang sakit payah lari ke kapel diiringi oleh suster-susternya

untuk mengambil monstrans bertahktahkan Tubuh Kristus. Dengan monstrans itu, Klara menghadang

serdadu-serdadu itu di pintu gerbang. Sungguh ajaib! Serdadu-serdadu itu mundur teratur dan para

suster Klaris itu selamat dari bahaya maut.

Dari Sri Paus Gregorius IX (1227-1241), Klara mendapatkan 'privilese kemiskinan', yaitu ijin

bagi suster-susternya untuk hidup hanya dari derma. Para suster Klaris itu berpuasa sepanjang tahun,

kecuali pada hari Minggu dan Hari-hari Raya. Biara mereka sangat sederhana. Ketika Paus membujuk

Klara supaya bersedia mempunyai milik biar hanya sedikit saja, Klara menjawab: "Bapa suci, tidak

pernah saya ingin dibebaskan dari jalan mengikuti Kristus yang miskin".

Klara meninggal dunia pada tanggal 11 Agustus 1253. Pada tahun 1255, dua tahun sesudah

kematiannya, Paus Alexander IV (1254-1261) menyatakan dia sebagai 'kudus'.

Santa Susana, Martir

Susana yang jelita dan kaya ini dipenggal kepalanya oleh prajurit-prajurit Kaisar Diokletianus

karena menolak kawin dengan putera kaisar itu. Lamaran putera kaisar itu ditolak karena dia masih

kafir. Walaupun kaisar membujuk dan mengancam, namun Susana tetap tidak menyerah. Akhirnya

dia dibunuh oleh dua imam kafir pada tahun 295. Sumber: http://www.imankatolik.or.id/

☺☺☺