Top Banner
SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NUSA TENGGARA TIMUR Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Heronima Rosalia Ate NIIM: 134114040 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104

SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

Jul 06, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA

DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

NUSA TENGGARA TIMUR

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Heronima Rosalia Ate

NIIM: 134114040

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

i

SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA

DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

NUSA TENGGARA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Heronima Rosalia Ate

NIIM: 134114040

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

JULI 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Penulis

Heronima Rosalia Ate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

Untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Heronima Rosalia Ate

NIM : 134114040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Sapaan Dalam

Bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur beserta

perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media yang lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royaliti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal 31 Juli 2017

Yang menyatakan,

Heronima Rosalia Ate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai

Kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan

rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”

(Yer 29: 11)

Semangat yang kuat mematahkan segala keputusasaan

dan rasa kecewa dalam diri, serta yakinlah bahwa segala sesuatu

indah pada waktunya

Skripsi ini saya persembahakan untuk orang-orang terkasih:

Bapak Agustinus Ngongo Bulu dan Mama Kristina Peda Bulu

Kakak Fabianus Ama Kii,

Kakak Yosefhina Noviana Milla Ate,

Adik Marcelina Susana Ate,

dan Apolonius Dolu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan

rahmant-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Sastra

Indonesia pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini:

1. Bapak Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang

telah sabar dan meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran, kritik

yang sangat berarti dalam penyempurnaan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Yoseph Yapi Taum,M.Hum. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang juga ikut mendorong dan menyemangati penulis.

3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Bapak Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., Bapak Drs. A.

Hery Antono, M.Hum. (alm), Ibu S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Bapak

Drs. F.X. Santosa, M.S., Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Ibu Dra.

Fransisca Tjandrasih Adji, M.Hum., Bapak Sony Christian Sudarsono,

S.S., M.A., dan Ibu Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A. serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

viii

dosen-dosen pengampu mata kuliah tertentu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

4. Segenap Staf Sekretariat Fakultas Sastra dan Staf Biro Administrasi

Akademik Universitas Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran

urusan kuliah.

5. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu menyediakan buku-buku yang penulis perlukan.

6. Kedua orangtua tercinta, Bapak Agustinus Ngongo Bulu dan Mama

Kristina Peda Bulu yang tidak pernah lelah berjuang, mendukung, dan

mendoakan selama proses pendidikan hingga saat ini. Terima kasih juga

kepada Nenek Bela Pati, Nenek Lero Kaka, Om Ngongo, Tante Ngalu,

Kakak Yanus, Kakak Evi, Kakak Dion, Kakak Murri, Kakak Pippi, Adik

Marce yang selalu mendukung, menyemangati serta mendokan penulis.

7. Kakak Apolonius Dolu yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.

8. Seluruh teman-teman di Prodi Sastra Indonesia, secara khusus angkatan

2013 yang telah berjuang bersama-sama hingga saat ini.

9. Semua pihak yang turut membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung membantu penulis menyusun dan menyelesaikan skripsi

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

ix

Meskipun banyak pihak telah terlibat dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini, namun tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan penulis. Oleh

karena itu segala kritik, saran, dan masukan dapat disampaikan kepada penulis.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Heronima Rosalia Ate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

x

ABSTRAK

Ate, Heronima Rosalia. 2017. “Sapaan Dalam Bahasa Weejewa Di

Kabupaten Sumba Barat Daya” Skripsi. Yogyakarta: Program Studi

Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini membahas sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba

Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini

mendeskripsikan jenis-jenis kata sapaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan sapaan dalam bahasa Weejewa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiolinguistik. Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap dan metode simak.

Pada tahap analisis data digunakan metode padan referensial dan metode padan

pragmatis. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal

dan metode formal.

Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan

dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup (a) sapaan kekerabatan,

(b) sapaan nonkekerabatan, (c) sapaan berdasarkan nama diri, (d) sapaan

berdasarkan kata ganti, (e) sapaan berdasarkan profesi/jabatan, (f) sapaan

berdasarkan status sosial. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

kata sapaan dalam bahasa Weejewa adalah (a) faktor kekerabatan, (b) faktor

perbedaan profesi/jabatan, (c) faktor perbedaan usia, (d) faktor perbedaan jenis

kelamin, (e) faktor status sosial, (f) faktor keakraban, (g) faktor situasi, (h) faktor

asal penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

xi

ABSTRACT

Ate, Heronima Rosalia. 2017. “Sapaan Dalam Bahasa Weejewa Di

KAbupaten Sumba Barat Daya”. Thesis. Yogyakarta: Department of

Indonesian Literature, Faculty of Leterature, Sanata Dharma

University.

This thesis discusses about address terms in Weejewa Language at

Sumba Barat Daya regency of East Nusa Tenggara Province. The objective is to

describe the types of address terms in Weejewa language and factors influencing

its choice in Weejewa language.

This is a descriptive study with sociolinguistic approach. The colllection

method used in this thesis are cakap and simak. Data analysis method used are

padan refensial and padan pragmatis. Presentation of the result of data analysis

methods used are informal and formal methods.

The result of this thesis are first, the types of address terms in Weejewa

language are (a) types of address terms based on kinship, (b) types of address

terms based on non kinship, (c) types of address terms by name, (d) types of

address terms based on pronouns, (e) types of address terms based on profession,

(f) types of address terms based on social status. Second, the factors that affect the

use of the address are (a) kinship factor, (b) the factor of profession difference, (c)

the factor of difference in age, (d) the factor of gender difference, (e) the factor of

social status, (f) difference in familiarity factor, (g) the factor of situation, (h) the

factor of speaker origin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO ...................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................. 7

1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 8

1.6 Landasan Teori ................................................................................................ 10

1.7 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 13

1.7.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 13

1.7.2 Analisis Data .......................................................................................... 14

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data ................................................................ 15

1.8 Sistematika Penyajian ..................................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

xiii

BAB II JENIS-JENIS SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI

KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

2.1 Pengantar ......................................................................................................... 17

2.2 Kata Sapaan hubungan Kekerabatan ............................................................... 17

2.3 Kata Sapaan Nonkekerabatan ......................................................................... 36

2.4 Kata Sapaan Dengan Menyebut Nama ........................................................... 40

2.5 Kata Sapaan Berdasarkan Kata Ganti ............................................................. 43

2.6 Kata Sapaan Berdasarkan Status Sosial .......................................................... 45

2.7 Kata Sapaan Berdasarkan Jabatan/Profesi ...................................................... 48

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGGUNAAN SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA

3.1 Pengantar ......................................................................................................... 51

3.2 Faktor Hubungan Kekerabatan ....................................................................... 51

3.3 Faktor Perbedaan Jabatan/Profesi ................................................................... 62

3.4 Faktor Status Sosial ......................................................................................... 64

3.5 Faktor Perbedaan Usia .................................................................................... 66

3.6 Faktor Keakraban ............................................................................................ 67

3.7 Faktor Jenis Kelamin ....................................................................................... 70

3.8 Faktor Situasi ................................................................................................... 72

3.9 Faktor Asal Penutur ......................................................................................... 74

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 76

4.2 Saran ............................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78

LAMPIRAN 1 ........................................................................................................ 81

LAMPIRAN II ...................................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Sumba Barat Daya ............ . 3

Gambar 2. Bagan Keluarga Inti ...................................................................... 53

Gambar 3. Bagan Keluarga Luas I Ayah ........................................................ 56

Gambar 4. Bagan Keluarga Luas I Ibu............................................................. 58

Gambar 5. Bagan Keluarga Luas II .................................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sapaan Hubungan Kekerabatan ............................................................... 35

Tabel 2. Sapaan Nonkekerabatan ........................................................................... 39

Tabel 3. Sapaan Berdasarkan Nama Diri (mitra tutur) .......................................... 43

Tabel 4 .Sapaan Berdasarkan Kata Ganti. .............................................................. 45

Tabel 5. Sapaan Berdasarkan Status sosial ............................................................ 47

Tabel 6. Sapaan Berdasarkan Jabatan/Profesi………………………………….. 50

Tabel 7. Penggunaan Kata Sapaan Keluarga Inti ................................................... 54

Tabel 8. Keluarga Luas I Ayah .............................................................................. 57

Tabel 9. Penggunaan Sapaan Keluarga Luas I Ibu ................................................ 59

Tabel 10.Penggunaan Sapaan Keluarga Luas II .................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan bagian penting dari pola tingkah laku dan pola budaya

manusia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman

bahasa. Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan dan suku tentu memiliki

berbagai bahasa yang berbeda-beda. Bahasa-bahasa tersebut cenderung menjadi

ciri khas dan keunikan dari suatu suku atau daerah tertentu. Bahasa tersebut sering

disebut sebagai bahasa daerah misalnya, bahasa Jawa, bahasa Minangkabau,

bahasa Aceh, bahasa Agam, bahasa betawi, dsb. Bahasa Weejewa juga merupakan

salah satu bahasa daerah yang terdapat di wilayah Timur Indonesia tepatnya di

Pulau Sumba Kabupaten Sumba Barat Daya.

Pulau Sumba adalah sebuah pulau kecil di Provinsi Nusa Tenggara Timur,

Indonesia. Luas wilayahnya 10.710 km², dan titik tertingginya adalah Gunung

Wanggameti (1.225 m). Pulau Sumba berbatasan dengan Sumbawa di sebelah

barat laut, Flores di timur laut, Timor di timur, dan Australia di selatan dan

tenggara. Di bagian timur terletak Laut Sawu serta Samudra Hindia terletak di

sebelah selatan dan barat. Pulau ini sendiri terdiri dari empat kabupaten yaitu,

Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba

Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur.

Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan pemekaran dari

Kabupaten Sumba Barat (Induk). Luas wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya

adalah 1.445,77 Km², meliputi tujuh wilayah kecamatan dan masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

2

kecamatan terbagi lagi dalam desa dan kelurahan, yaitu ada sebanyak 129 desa

dan 2 kelurahan. Secara geografik wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya terletak

pada 9º,18 – 10º,20 LS (Lintang Selatan) dan 118º,55 – 120º,23 BT (Bujur

Timur). Batas Wilayah administratif Kabupaten Sumba Barat Daya adalah sebelah

Utara berbatasan dengan Laut Sumba, sebelah Selatan berbatasan dengan

Samudra Indonesia dan Kabupaten Sumba Barat, sebelah Barat berbatasan dengan

Samudra Indonesia dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sumba

Barat.

Dataran Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan dataran yang berbukit –

bukit dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar ± 0 hingga 850 MSL (Mean

Sea Level) untuk kemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya dan

sepanjang pantai relatif datar. Topografi Kabupaten Sumba Barat Daya berbukit

dan mengakibatkan tanah rentan terhadap erosi.

Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya adalah Tambolaka. Kabupaten

Sumba Barat Daya terdiri dari tujuh Kecamatan yakni, Kecamatan Wewewa

Barat, Kecamatan Wewewa Timur, Kecamatan Wewewa Utara, Kecamatan

Wewewa Selatan, Kecamatan Kodi, Kecamatan Kodi Bangedo, Kecamatan Kodi

Besar, dan Kecamatan Loura. Untuk lebih jelasnya berikut akan ditampilkan peta

wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

3

Sumber : http://sbdkab.go.id

Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Sumba Barat

Daya.

Bahasa yang digunakan di kabupaten Sumba Barat Daya adalah bahasa

Weejewa dan bahasa Kodi. Bahasa Weejewa digunakan di kecamatan Wewewa

Barat, Kecamatan Wewewa Timur, Kecamatan Wewewa Utara, Kecamatan

Wewewa Selatan, dan Kecamatan Loura. Sedangkan bahasa kodi hanya

digunakan di kecamatan Kodi, Kecamatan Kodi Bangedo, dan Kecamatan Kodi

Besar.

Bahasa Weejewa merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup dan

berkembang di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dibandingkan dengan bahasa Kodi , bahasa Weejewa memiliki jumlah penutur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

4

yang paling banyak. Penutur bahasa Weejewa tersebar di seluruh Kabupaten

Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Barat (induk). Bahasa Weejewa

merupakan bahasa yang mudah dipelajari dibandingkan dengan bahasa kodi

sehingga bahasa Weejewa menjadi media yang digunakan untuk berinteraksi dan

berkomunikasi.

Sapaan merupakan salah satu fenomena unik yang sering muncul dalam

tuturan. Dikatakan unik karena lawan bicara dapat disapa dengan nama diri, istilah

kekerabatan, gelar atau istilah sapaan lain. Dalam kegiatan komunikasi sehari-

hari, pemakaian kata sapaan untuk sapa menyapa antar anggota masyarakat

senantiasa berlangsung setiap saat. Tujuannya adalah untuk menyampaikan

maksud-maksud tertentu kepada orang yang disapa (Gustia, dkk,2014). Sapaan

dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya berfungsi sebagai sarana

dalam menjaga komunikasi yang baik antar masyarakat dan juga berfungsi untuk

menunjukkan rasa saling menghormati antar masyarakat.

Penggunaan kata sapaan dalam suatu komunikasi tentu dipengaruhi oleh

beberapa hal, seperti siapa yang menyapa, siapa yang disapa, dan bagaimana

hubungan antara penyapa dan pesapa. Selain itu, kata sapaan yang digunakan

untuk bertegur sapa tidak selalu sama untuk setiap lawan bicara. Penggunaan

sapaan yang bervariasi ini merupakan alasan untuk menganalisis faktor-faktor

pemakaian sapaan khususnya penggunaan sapaan dalam bahasa Weejewa di

kabupaten Sumba Barat Daya.

Sebagai sebuah bahasa, bahasa Weejewa memiliki sistem tertentu dalam

bertegur sapa. Sistem sapaan itu digunakan untuk membedakan dan menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

5

orang yang disapa. Berikut beberapa contoh penggunaan kata sapaan dalam

bahasa Weejewa.

(1) Inna, ba loddo igha wai pertemuan orangtua ne skolah jam 7

dukki

jam 9.

„Mama, hari senin akan ada pertemuan orang tua di sekolah dari

jam 7 sampai jam 9 pagi.‟

(2) Pa’ina, pirra igha tandan ne kalowo?

„Ibu, pisang satu tandan ini harganya berapa?

(3) Nyora, ge kako nia mu?

„Nyonya, mau pergi ke mana?‟

Sapaan pada contoh (1) yaitu Inna yang berarti „mama‟ merupakan sapaan

yang termasuk dalam jenis hubungan kekerabatan. Sapaan Inna digunakan untuk

menyapa ibu kandung. Sapaan Pa’ina pada contoh (2) yang berarti „ibu‟

merupakan sapaan yang termasuk dalam jenis hubungan nonkekerabatan. Sapaan

Pa’ina merupakan sapaan yang digunakan untuk menyapa seorang wanita yang

sebaya dengan ibu/mama. Sedangkan sapaan Nyora pada contoh (3) merupakan

sapaan yang digunakan untuk menyapa seorang wanita yang memiliki status

sosial lebih tinggi daripada penyapa.

Dalam penelitian ini, ada dua hal yang akan dianalisis. Pertama, analisis

mengenai jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat

Daya. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kata sapaan dalam

bahasa Weejewa.

Analisis mengenai jenis-jenis sapaan akan menghasilkan klasifikasi jenis-

jenis sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya. Pemakaian sapaan-

sapaan tersebut dalam peristiwa komunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

6

siapa yang menyapa, siapa yang disapa dan bagaimana hubungan antara penyapa

dan pesapa.

Penggunaan sapaan yang bervariasi dalam bahasa Weejewa merupakan

salah satu alasan utama menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

pemakaian sapaan dalam bahasa Weejewa. Analisis pada faktor-faktor pemakaian

sapaan dalam bahasa Weejewa menghasilkan deskripsi mengenai beberapa faktor

yang mempengaruhi penggunaan sapaan dalam bahasa Weejewa. Faktor-faktor

tersebut adalah adalah faktor hubungan kekerabatan, faktor perbedaan

jabatan/profesi, faktor status sosial, faktor perbedaan usia, faktor keakraban,

faktor perbedaan jenis kelamin, dan faktor asal penutur. Faktor-faktor tersebutlah

yang mempengaruhi seseorang memakai kata sapaan dalam pelaksanaan bahasa.

Berdasarkan ulasan diatas, peneliti melakukan penelitian berkaitan dengan

sapaan khususnya sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat

Daya. Pemilihan topik penelitian ini disebabkan masih belum ditemukan

penelitian berkaitan dengan sapaan dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba

Barat Daya sehingga penelitian ini layak dilakukan. Selain itu juga karena

ketertarikan peneliti terhadap bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengenalkan sekaligus melestarikan bahasa

daerah di kabupaten Sumba Barat Daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam butiran 1.1, permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja jenis-jenis sapaan yang terdapat dalam bahasa Weejewa

di Kabupaten Sumba Barat Daya?

1.2.2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan dalam

di bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa

di Kabupaten Sumba Barat Daya.

1.3.2 Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini adalah deskripsi jenis-jenis sapaan dalam bahasa

Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya berdasarkan referennya serta faktor-

faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan. Penelitian ini memberikan

manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah

memberikan sumbangan atau menambah kajian sosiolinguistik terutama

menunjukkan keunikan bahasa Weejewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

8

Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi rujukan/referensi untuk

penelitian berkaitan dengan sapaan dan memberikan tambahan pengetahuan dan

informasi kepada pembaca, baik mahasiswa jurusan sastra Indonesia maupun

pembaca lainnya yang tertarik untuk mempelajari dan memahami lebih dalam

mengenai bentuk sapaan. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi dokumentasi

mengenai sapaan dalam bahasa Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka telah ditemukan beberapa pembahasan tentang

sistem sapaan. Suhardi (1985) dalam bukunya Sistem Sapaan Bahasa Jawa

menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk sapaan bahasa Jawa berhubungan erat

dengan sistem kekerabatan, dan berkaitan dengan gelar kebangsawanan serta

pemilihan bentuk-bentuk sapaan di dalam komunikasi ditentukan oleh berbagai

faktor yang berhubungan dengan penutur, lawan bicara, dan situasi bicara. Selain

itu, Kata-kata sapaan bahasa Jawa tidak jarang mengalami perubahan (perluasan

dan penyempitan) arti sehingga sangat sulit dirunut bentuknya secara etimologis.

Nika, dkk. (2013), mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang menulis sebuah artikel yang berjudul

“Sistem Kata Sapaan Kekerabatan dalam Bahasa Melayu Di Kepenghuluan

Bangko Kiri Provinsi Riau” dalam jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Artikel tersebut menghasilkan bentuk dan pemakaian kata sapaan

kekerabatan berdasarkan garis keturunan dan garis perkawinan.

Ricardo (2012), mahasiswa Universitas Sumatera Utara juga menulis

skripsi yang berjudul “Kata Sapaan dalam Bahasa Batak Toba”. Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

9

tersebut dilakukan dengan menggunakan teori sosiolinguistik. Dari hasil penelitan

tersebut, Ricardo (2012) menyimpulkan bahwa kata sapaan dalam Bahasa Batak

Toba terbentuk berdasarkan sistem kekerabatan.

Penelitian mengenai kata sapaan juga pernah dilakukan oleh Syafyahya

dkk. (2002) dengan judul penelitiannya “Kata Sapaan Bahasa Minangkabau di

Kabupaten Agam”. Hasna (1995) dalam skripsinya berjudul “Kata Sapaan Bahasa

Minangkabau dalam Hubungan Perkawinan di Kecamatan Koto Kampung Dalam

Periaman”. Gusthia, dkk. (2014) melakukan penelitian mengenai sapaan yang

berjudul “Kata Sapaan Bahasa Minangkabau di Kanagarian Lubuk Ulang Aling

Selatan Kecamatan Sangi Batang Hari Kabupaten Solok Selatan”. Jenis penelitian

tersebut adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil

penelitian-penelitian tersebut mendeskripsikan bentuk kata sapaan kekerabatan

yang ada di Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang

Hari Kabupaten Solok Selatan.

Sartika (2013), mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas

Sanata Dharma menulis skripsi berjudul “Sapaan dalam Bahasa Manggarai

Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa jenis sapaan dalam bahasa Manggarai berdasarkan

referennya dibedakan atas hubungan kekerabatan, profesi, jabatan, kata ganti dan

sapaan gabungan. Adapun faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

tersebut, yaitu faktor peran dalam masyarakat, faktor status sosial, faktor jenis

kelamin, faktor keakraban, faktor usia, dan faktor kekerabatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

10

Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat dikemukakan dua catatan, yaitu

pertama, telah terdapat berbagai penelitian mengenai kata sapaan dalam bahasa

Minangkabau, bahasa Jawa, dan bahasa melayu. Kedua, kata sapaan dalam bahasa

Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya belum pernah diteliti sehingga penelitian

mengenai kata sapaan dalam bahasa Weejewa layak dilakukan.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Pengertian Sapaan

Sistem sapaan yang digunakan di dalam masyarakat berlainan tergantung

pada pola budaya lokal. Dalam literatur sosiolinguistik, kata sapaan disebut

dengan address terms, yaitu kata atau frasa yang lazim digunakan untuk

memanggil orang (Subagyo, 2010: 236).

Menurut Kridalaksana (1985:14), sistem sapaan adalah sistem yang

mempertautkan seperangkat kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang dipakai

untuk menyebut atau memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa. Kata

yang digunakan dalam sistem tersebut disebut kata sapaan. Chaer (1998: 107)

menyatakan bahwa kata sapaan adalah kata-kata yang digunakan untuk menyapa,

mengatur, atau menyebut orang kedua, atau orang yang diajak bicara.

Wardhaugh (2010: 281) menyatakan bahwa kata sapaan merupakan kata

yang digunakan untuk menyebut orang yang diajak bicara. Orang mungkin

menyapa atau menyebut orang lain dengan gelar (T), dengan nama pertama ( FN),

dengan marga (LN), dengan nama panggilan, atau bahkan oleh beberapa

kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

11

Istilah menyapa (term of address) merupakan istilah yang dipakai Ego

untuk memanggil seseorang kerabat apabila ia berhadapan langsung dengan

kerabat tadi dalam hubungan pembicaraan langsung. Misalnya, istilah menyapa

ayah adalah Bapak atau Pak (Koentjaraningrat, 1974: 137).

1.6.2. Jenis Sapaan Berdasarkan Referen

Pateda (1986:67) menyatakan referen adalah kenyataan yang

disegmentasikan dan merupakan fokus lambang. Referen yang merupakan acuan

menunjuk kepada hubungan antara elemen-elemen linguistik berupa leksem, kata,

frasa, kalimat dan atau pengalaman. Dalam Wijana (2011:4-5) dikatakan bahwa

referen adalah sesuatu atau hal yang ada di luar bahasa. Jenis-jenis sapaan dalam

bahasa Weejewa berdasarkan referen dapat diartikan sebagai penggolongan

sapaan berdasarkan hal yang diacu oleh sapaan tersebut.

Dalam skripsi ini, klasifikasi jenis-jenis sapaan diasarkan pada hal yang

diacu (referen) oleh sapaan tersebut. Misalnya, sapaan Inna menunjuk referen

hubungan kekerebatan karena sapaan Inna merupakan kata sapaan yang

digunakan untuk menyapa ibu kandung.

1.6.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Sapaan

Bahasa bervariasi berdasarkan penggunaanya serta penggunanya, dalam

hal ini bahasa itu bervariasi berdasarkan kapan bahasa itu digunakan dan kepada

siapa, serta siapa penggunanya (Holmes, 2013:223). Lebih lanjut Holmes

menyatakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

12

“Hubungan pembicara dengan mitra bicara sangat penting dalam menentukan

gaya bicara yang sesuai saat terjadi komunikasi. Seberapa besar penutur

mengenal atau seberapa dekat penutur dengan mitra tutur (jarak hubungan

sosial/solidaritas) merupakan dimensi yang penting dari sebuah hubungan

sosial. Ada banyak faktor yang mungkin dapat berkontribusi dalam

menentukan hubungan sosial dengan orang lain, misalnya faktor usia, jenis

kelamin, peran dalam masyarakat (profesi/jabatan), pekerjaan yang sama,

atau bagian/berasal dari keluarga yang sama, dan sebagainya. Faktor-faktor

tersebut mungkin juga relevan dengan status sosial di dalam masyarakat”

(Holmes, 2013: 240).

Tanner (dikutip Supriyanto dkk, 1986: 9) mengatakan bahwa dalam tindak

bahasa pada hakikatnya seorang penutur telah mengambil keputusan untuk

memilih suatu variasi tertentu yang berupa bentuk-bentuk linguistik. Pengambilan

keputusan ini sebenarnya melalui suatu proses yang banyak ditentukan oleh

berbagai faktor. Faktor-faktor yang menentukan adalah jarak sosial, situasi, dan

topik pembicaraan.

Fishman (dalam Supriyanto, 1986: 9) menyatakan jarak sosial dapat dilihat

dari sudut vertikal maupun horisontal. Dimensi vertikal akan menunjukkan

apakah seseorang itu berada di atas atau di bawah (berkedudukan tiggi atau lebih

rendah). Dimensi vertikal ini merupakan sebuah alat untuk menempatkan

seseorang dalam komitmen hormat dan tidak hormat. Dimensi sosial ini misalnya

kelompok umur, kelas, status perkawinan. Adapun dimensi horizontal

menunjukkan komitmen akrab dan tidak akrab. Misalnya derajat persahabatan,

jenis kelmain, latar belakang etnik atau agama, latar belakang pendidikan, jarak

tempat tinggal, dsb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

13

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu salah satu jenis

penelitian yang memerikan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada

(Sudaryanto, 1988: 62). Penilitian ini dilaksanakan dengan cara mendeskripsikan

fakta yang disusul dengan analisis. Penelitian deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan serta menginterpretasikan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa

Weejewa.

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik ialah

studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai

anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan

membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan (variasi)

yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan

(sosial) (Nababan, 1984: 2).

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

metode simak dan metode cakap. Menurut Sudaryanto (2015: 203) metode simak,

yaitu metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa.

Pada metode simak, peneliti menggunakan teknik dasar, yaitu teknik sadap

dengan teknik lanjutan yakni teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas

libat cakap. Teknik simak libat cakap, yaitu kegiatan penyadapan data yang

dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang

dapat dilakukan dengan ikut terlibat atau berpartisipasi dengan menyimak, baik

secara aktif atau reseptif. Teknik simak bebas libat cakap, yaitu kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

14

penyadapan data yang dilakukan dengan tidak berpartisipasi ketika menyimak.

Peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, atau imbal wicara

(Sudaryanto,2015:203-204). Kemudian dilanjutkan lagi dengan teknik catat, yaitu

dengan melakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan

klasifikasi.

Pada metode cakap, peneliti menggunakan teknik dasar, yaitu teknik

pancing dengan teknik lanjutan, yakni teknik cakap sekemuka. Teknik cakap

sekemuka adalah kegiatan memancing bicara itu dilakukan dengan percakapan

langsung, tatap muka, atau bersemuka; jadi lisan (Sudaryanto, 2015: 209).

1.7.2 Metode Analisis Data

Dalam tahap ini digunakan metode padan referensial dan metode padan

pragmatis. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya dari

luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan.

Metode padan referensial adalah metode yang alat penentunya merupakan

kenyataan yang ditunjuk atau diacu oleh bahasa atau referen bahasa. Dalam hal

ini, identitas konstituen kalimat (yang berupa satuan lingual tertentu, dapat kata

dapat frasa), penentunya didasarkan pada unsur kenyataan yang berada di luar

bahasa tetapi memang diacu oleh bahasa yang bersangkutan yang sedang diteliti

itu (Sudaryanto, 2015:15-16). Metode padan referensial digunakan untuk

menentukan identitas satuan kebahasaan menurut referen yang ditunjuk

(Sudaryanto, 1993:13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

15

Contoh penerapan metode padan refensial sebagai berikut.

(4) Loka, jam pirra kako pancing ikana?

„Paman, jam berapa pergi memancing Ikan?‟

(5) Rini, baba tobba kalambe?

„Rini, apakah kamu sudah selesai mencuci pakaian?‟

Kata sapaan Loka pada contoh (4) dan Rini pada contoh (5) merupakan

contoh kata sapaan dalam bahasa Weejewa. Kata sapaan Loka merupakan kata

sapaan yang menunjuk kekerabatan sedangkan Rini pada contoh (5) menunjuk

nama diri (mitra tutur).

Metode padan pragmatis adalah metode yang alat penentunya mitra wicara

atau mitra tutur. Dalam hal ini, orang yang diajak bicara dengan segala reaksi atau

tanggapannya menjadi penentu identitas satuan lingual-satuan lingual tertentu

(Sudaryanto, 2015:18). Dalam penelitian ini, metode padan pragmatis digunakan

untuk menentukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan dalam

bahasa Weejewa.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan

metode penyajian informal dan metode formal. Metode penyajian informal yaitu

perumusan kaidah tersebut dengan kata-kata biasa, dimana rumus-rumus atau

kaidah-kaidah disampaikan dengan kata-kata biasa, kata-kata yang apabila dibaca

langsung dapat dipahami. Metode penyajian formal adalah penyajian hasil analisis

data dengan kaidah. Kaidah tersebut dapat berupa tanda/ lambang, rumus, tabel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

16

gambar (Sudaryanto, 1993: 145). Dalam skripsi ini, penyajian hasil analisi data

dengan metode formal digunakan tanda/lambang, tabel dan gambar.

1.7.4 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini terdiri dari dalam empat bab. Bab pertama

merupakan pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan pnelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi

penelitan, dan sistematika penyajian. Bab kedua berisi uraian mengenai jenis-

jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya berdasarkan

referennya.. Bab ketiga berisi pembahasan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaaan sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba

Barat Daya. Bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan mengenai

penelitian dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

17

BAB II

JENIS-JENIS SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA di

KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

2.1 Pengantar

Menurut Chaer (1998: 107), kata sapaan tidak mempunyai perbendaharaan

kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan kata nama diri

dan kata nama perkerabatan. Subiyakto-Nababan (1992: 153) menyatakan bahwa

sapaan terdiri atas nama kecil, gelar, istilah perkerabatan, nama keluarga (bagi

suku bangsa yang mempunyai sistem itu), nama hubungan perkerabatan dengan

nama seorang kerabatnya (disebut tektonimi).

Dalam bab ini dibahas jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di

kabupaten Sumba Barat Daya. Jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa di

kabupaten Sumba Barat Daya dibedakan berdasarkan referennya, yakni kata

sapaan berdasarkan (a) hubungan kekerabatan, (b) nonkekerabatan, (c) nama diri,

(d) kata ganti, (e) status sosial, (f) jabatan/profesi.

2.2 Sapaan Hubungan Kekerabatan

Sapaan hubungan kekerabatan yang dimaksud adalah penggunaan istilah

kekerabatan dalam komunikasi sehari-hari. Istilah kekerabatan yang digunakan

berdasarkan pengertian Kridalaksana (1985:14). Kridalaksana menggunakan

formulasi istilah kekerabatan kerabat ialah orang „sedarah‟ yang dipanggil

dan/atau disebut dengan satu istilah kekekerabatan (Koentjaraningrat, 1984:94).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

18

Istilah kekerabatan adalah istilah untuk menyebut atau menyapa orang yang

terikat kepada diri sendiri karena hubungan keturunan, darah, atau perkawinan.

Seseorang disebut berkerabat apabila ada pertalian darah atau pertalian

perkawinan (Syafyahya, dkk, 2000:7). Istilah-istilah kekerabatan dalam suatu

bahasa timbul karena keperluan untuk menyatakan kedudukan diri seseorang

secara komunikatif dalam suatu keluarga.

Kerabat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama, kerabat

yang terbentuk karena hubungan darah, dan kedua kerabat yang terbentuk karena

hubungan tali perkawinan antara penutur dengan mitra tutur. Kata sapaan yang

dipergunakan untuk menyapa kerabat meliputi sapaan yang dipergunakan

untuk menyapa nenek dan kakek, bapak dan ibu, saudara bapak dan ibu,

saudara kandung, saudara sepupu, anak, keponakan, cucu, dan cicit. Kata

sapaan yang dipergunakan untuk menyapa kerabat yang terbentuk karena tali

perkawinan, meliputi sapaan yang dipergunakan untuk menyapa mertua, sapaan

untuk menyapa besan, suami, istri, dan saudara ipar.

Kata sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam bahasa

Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan jenis sapaan yang paling

banyak ditemui. Jenis sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam

bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya mencakup dua puluh empat kata,

yaitu Ama, Inna, Ana Mane, Ana Mawine, Leiro, Na’a, Wotto, Ama Kaweda, Inna

Kaweda, Umbu, Tamoama, Tamoina, Aiba, Amaangua, Inaangua, Loka, Cama,

Anakabine, Anguleba, Olebei, Wera, Olesawa, Wasse, Ippa. Berikut ini akan

diuraikan kata-kata sapaan hubungan kekerabatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

19

2.2.1 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ama

Kata sapaan Ama muncul dalam tiga variasi. Tiga variasi yang dimaksud,

yaitu Ama „ayah/bapak‟, Ama Kaweda „kakek‟, Ama + Nama Anak I.

Kata sapaan Ama secara harafiah berarti „ayah atau bapak‟. Sapaan Ama

adalah sapaan yang dipergunakan oleh penyapa pria muda atau wanita muda

untuk menyapa ayah kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi tidak resmi dan

dalam hubungan akrab. Contoh kalimat (6) berikut menunjukkan bagaimana

penyapa berbicara dengan ayah kandung.

(6) Ama, ku dengi ijin kako deku acara na olegu ba yodikia male

jam pittu.

„Ayah, saya minta izin untuk pergi ke acaranya teman hari ini

jam tujuh malam.‟

Dalam perkembangannya, kata sapaan Ama mengalami perluasan

penggunaan. Sapaan Ama bisa juga digunakan oleh seorang cucu untuk menyapa

kakek kandungnya. Selain itu, sapaan Ama dapat digunakan untuk menyapa anak

laki-laki. Dalam penggunaannya, sapaan Ama merupakan sapaan yang sangat

sopan.

Sapaan Ama Kaweda adalah sapaan yang digunakan oleh penyapa pria

atau wanita untuk menyapa kakek kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi

tidak

resmi dan dalam hubungan akrab. Contoh kalimat (7) berikut ini menunjukkan

bagaimana seorang cucu berbicara dengan kakeknya.

(7) Ama Kaweda, gei kako niamu tarra lodo ne?

‘Kakek, mau pergi ke mana siang-siang begini?‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

20

Bentuk sapaan Ama + Nama Anak I digunakan oleh penyapa pria tua dan

wanita tua untuk menyapa pria (tua, sebaya, dan muda) yang sudah mempunyai

anak. Sapaan ini dapat digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam

hubungan akrab dan tidak akrab. Contoh kalimat (8) berikut menujukkan

bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang disapa menggunakan sapaan

Ama + Nama Anak I.

(8) Ama Ria, bisa pinjam gai gergaji belli?

„Bapak Ria, apakah saya boleh pinjam gergaji?‟

2.2.2 Sapaan Hubungan Kekerabatan Inna

Kata sapaan Inna juga muncul dalam tiga variasi, yaitu Inna „ibu/mama‟,

Inna kaweda „nenek‟, Inna + nama anak I.

Bentuk variasi tersebut sangat dipengaruhi oleh pola hubungan penyapa

dengan pesapa atau yang disapa. Kata sapaan Inna secara harafiah berarti „mama‟

atau „ibu‟ adalah sapaan yang dipergunakan oleh penyapa pria muda atau wanita

muda untuk menyapa ibu kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan

tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Contoh kalimat (9) berikut menunjukkan

bagaimana penyapa berbicara dengan ibu kandung.

(9) Inna wo’i gai kalambe baru!

„Mama, belikan saya baju baru!‟

Dalam perkembangannya, sapaan Inna juga mengalami perluasan

penggunaan yaitu sapaan Inna bisa juga digunakan oleh seorang cucu untuk

menyapa nenek kandung. Selain itu, kata Inna merupakan sapaan yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

21

sopan sehingga kebanyakan pria Sumba Barat Daya menyapa seorang wanita

yang mereka hormati dengan sapaan Inna. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(10) Na mimi ba nga’a Inna?

„Nenek, apakah nasinya sudah masak?‟

(11) Inna, ku bei takka gu!

‘Nona, saya benar-benar menyukaimu!’

Contoh (10) menunjukkan penggunaan sapaan Inna oleh seorang cucu kepada

neneknya. Adapun contoh (11) menunjukkan penggunaan sapaan Inna oleh

seorang pemuda yang mengungkapkan perasaan cinta kepada gadis yang

disukainya.

Sapaan Inna Kaweda merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa

pria atau wanita untuk menyapa nenek kandung. Sapaan ini digunakan dalam

situasi tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan

penjelasannya.

(12) Inna Kaweda Yaggu ne pamama?

„Nenek mau siri dan pinang lagi?‟

Contoh (12) menunjukkan penggunaan sapaan Inna Kaweda. Contoh

tersebut melukiskan mengenai seorang cucu yang menawarkan kepada neneknya

untuk makan siri dan pinang. Kata sapaan Inna Kaweda dalam perkembangannya

mengalami perluasan penggunaan. Sapaan tersebut dapat digunakan oleh penyapa

kepada orang yang tidak memiliki hubungan darah melainkan karena keadaan

lawan bicara yang sudah tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

22

Sapaan Inna + Nama Anak I merupakan sapaan yang digunakan oleh

penyapa pria tua dan wanita tua untuk menyapa wanita (tua, sebaya, dan muda)

yang sudah mempunyai anak. Sapaan ini dapat digunakan dalam situasi resmi dan

tidak resmi dan dalam hubungan akrab dan tidak akrab. Contoh kalimat (13)

berikut menunjukkankan bagaimana penyapa berbicara dengan pesapa

menggunakan sapaan Inna + nama anak I.

(13) Inna Evi, jam pirra latihan koor ba koka?

„Mama Evi, besok latihan koor jam berapa?‟

2.2.3 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mane

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ana Mane secara harafiah berarti

„anak laki-laki‟. Sapaan Ana Mane digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk

menyapa anak laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan

tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(14) Ana Mane Ngeta yoddi kako skolah, jam piira ba nebehinna?

„Anak, segera berangkat ke sekolah, sudah jam berapa ini?‟

Contoh (14) menunjukkan mengenai penggunaan kata sapaan Ana Mane oleh

seorang Ibu yang memarahi anaknya untuk segera berangkat ke sekolah agar tidak

terlambat.

2.2.4 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mawinne

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ana Mawine secara harafiah berarti

„anak perempuan‟. Sapaan Ana Mawine digunakan oleh penyapa pria dan wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

23

untuk menyapa anak perempuan kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi

resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan

penjelasannya.

(15) Ana Mawine, pati’i ba bubur ina kawedamu?

„Anak, apakah bubur untuk nenek sudah dimasak?‟

Contoh (15) menunjukkan mengenai penggunaan kata sapaan Ana Mawinne oleh

seorang ibu kepada anak gadisnya mengenai makanan untuk sang nenek.

2.2.5 Sapaan Hubungan Kekerabatan Leiro

Kata sapaan hubungan kekerabatan Leiro memiliki arti „Sayang‟. Kata

sapaan Leiro merupakan kata sapaan yang sangat lembut dan digunakan oleh

penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak perempuan yang memiliki

hubungan kekerabatan dengan penyapa. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi

dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(16) Leiro, mu nga’a ba? Ne wai ngana’a pangindigu!

„Sayang, kamu sudah makan? Ini mama ada bawakan daging!‟

Contoh (16) menunjukkan penggunaan kata sapaan Leiro. Sapaan tersebut biasa

digunakan oleh seorang Ibu untuk menyapa dengan sangat lembut anak

perempuannya.

2.2.6 Sapaan Hubungan Kekerabatan Na’a

Kata sapaan hubungan kekerabatan Na’a secara harafiah berarti „saudara‟.

Kata sapaan Na’a digunakan oleh penyapa wanita untuk menyapa adik maupun

kakak laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak

resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

24

(17) Na’a, pirra budi kako deke ruta na karambo?

„Adik, kapan pergi ambil rumput untuk kerbau?‟

Contoh (17) menjelaskan mengenai penggunaan sapaan Na’a yang digunakan

oleh seorang kakak perempuan untuk menyuruh adiknya agar segera mengambil

makanan untuk kerbau.

2.2.7 Sapaan Hubungan Kekerabatan Wotto

Kata sapaan hubungan kekerabatan Wotto secara harafiah juga berarti

„saudara‟ tetapi dapat juga diartikan „nona‟. Kata sapaan Wotto digunakan oleh

penyapa pria untuk menyapa adik maupun kakak perempuan kandung. Sapaan ini

digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab.

Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(18) Wotto, ge bondala niamu kalambe gu patobamu manna?

„Adik, baju yang sudah dicuci di simpan di mana?

Pada contoh (18) menjelaskan mengenai penggunaan sapaan Wotto yang

digunakan oleh seorang kakak laki-laki untuk memanggil saudara perempuannya.

2.2.8 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ama Kaweda

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ama Kaweda merupakan sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa kakek kandung. Sapaan

ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab.

Berikut ini merupakan contoh pemakaian kata sapaan kekerabatan Ama Kaweda.

(19) Ama Kaweda, baba enu ba morromu wali dotera?

„Kakek sudah habis minum obat dari dokter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

25

Contoh (19) menunjukkan penggunaan sapaan Ama Kaweda oleh seorang

cucu kepada kakeknya. Contoh tersebut menunjukkan tentang seorang cucu yang

bertanya kepada sang kakek apakah kakeknya sudah selesai meminum obat dari

dokter.

Sapaan Ama Kaweda tersebut sudah jarang digunakan khususnya di

daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan di Kabupaten Sumba Barat Daya sering

menggunakan kata Sapaan Opa untuk menyapa kakek kandung. Contoh berikut

menunjukkan penggunaan kata sapaan Opa.

(20) Opa, woi gai sepeda baru!

Opa, belikan saya sepeda baru!

2.2.9 Sapaan Hubungan Kekerabatan Inna Kaweda

Kata sapaan hubungan kekerbatan Inna Kaweda yang berarti „nenek‟

merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa

nenek kandung. Sapaan Ina Kaweda digunakan dalam situasi resmi dan tidak

resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini merupakan contoh pemakaian kata

sapaan kekerabatan Inna Kaweda.

(21) Ina Kaweda, omana nga’a pamamadebehinna kana pia belli ne

sariawanmu!

„Nenek, jangan makan sirih pinang lagi agar sariawannya

sembuh!‟

Contoh (21) menunjukkan penggunaan sapaan Inna Kaweda oleh seorang

cucu kepada neneknya. Sama halnya dengan sapaan Ama Kaweda, sapaan Inna

Kaweda tersebut sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

26

Masyarakat perkotaan di kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan kata

Sapaan Oma untuk menyapa nenek kandung. Contoh berikut menunjukkan

penggunaan kata sapaan Oma.

(22) Oma, ge ne nia ingigu?

„Oma, Dimana sarung saya?‟

2.2.10 Sapaan Hubungan Kekerabatan Umbu

Kata sapaan hubungan kekerabatan Umbu memiliki arti „cucu‟. Kata

sapaan ini digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa cucu

perempuan dan cucu laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi

dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(23) Umbu, kako eta beli na wawi apana kana kaweka!

„Cucu, lihat dulu babi itu kenapa tiba-tiba berteriak!‟

Contoh (23) menunjukkan penggunaan sapaan Umbu oleh penyapa kepada

cucunya. Contoh tersebut tampak menunjukkan seorang nenek/kakek yang

menyuruh cucunya untuk memeriksa keadaan seekor babi yang tiba-tiba berteriak.

2.2.11 Sapaan Hubungan Kekerabatan Tamoama

Kata sapaan hubungan kekerabatan Tamoama merupakan sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak laki-laki (cucu)

yang memiliki nama panggilan atau menggunakan nama yang diturunkan dari

kakek kandung (nama sang cucu merupakan nama yang diambil dari nama kakek

kandung). Sapaan ini juga merupakan sapaan lembut kepada anak laki-laki.

Berikut ini contoh dan penjelasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

27

(24) Tamoama, yawe ne ate na manu mbarana marapu!

„Cucu, bawakan hati ayam ini ke Marapu!‟

Contoh (23) menunjukkan penggunaan sapaan Tamoama. Dalam contoh tersebut

tampak kakek menyuruh cucu laki-lakinya utnuk membawakan sesaji atau

makanan persembahan kepada leluhur.

2.2.12 Sapaan Hubungan Kekerabatan Tamoina

Kata sapaan hubungan kekerabatan Tamoina memiliki arti yang sama

dengan sapaan Tamoama, yaitu „cucu‟. Sapaan ini merupakan sapaan digunakan

oeh penyapa pria atau wanita untuk menyapa anak perempuan (cucu) yang

memiliki nama panggilan atau menggunakan nama yang diturunkan dari nenek

kandung (nama sang cucu merupakan nama yang diambil dari nama nenek

kandung). Sapaan ini juga merupakan sapaan yang lembut kepada anak

perempuan. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam

hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(25) Tamoina, pati’i beli ne ro’o sambiloto kaku enu beli dana dua

ki ne ti’a gu!

‘Cucu, rebus daun sambiloto ini, saya mau minum karena perut

saya sedang tidak enak!‟

Contoh (25) menunjukkan penggunaan kata sapaan Tamoina. Contoh tersebut

menggambarkan seorang nenek/kakek menyuruh cucu perempuan untuk memasak

obat dari dedaunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

28

2.2.13 Sapaan Hubungan Kekerabatan Aiba

Kata sapaan hubungan kekerabatan Aiba merupakan sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa cicit laki-laki atau cicit

perempuan. Kata sapaan Aiba digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan

dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(26) Aiba, ngindi belli neme ingigu ne’e bali katonga!

„Cicit, bawakan ke sini sarung nenek yang ada di bale-bale!‟

Contoh (26) menunjukkan mengenai penggunaan kata sapaan Aiba. Dalam contoh

tersebut tampak seorang nenek menyuruh cicitnya untuk mengambil sarung sang

nenek yang tertinggal di bale-bale.

2.2.14 Sapaan Hubungan Kekerabatan Amaangua

Kata sapaan hubungan kekerabat Amaangua merupakan sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa saudara laki-laki

kandung dari pihak ayah. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak

resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(27) Amaangua, mado’I dapa daku eta kango kareko pongu ge?

„Bapak, lama tidak betemu kenapa bapak terlihat kurus?‟

Contoh (27) menunjukkan penggunaan kata sapaan Amaangua. Tampak

dalam contoh tersebut penyapa berbicara kepada saudara laki-laki dari pihak ayah.

Namun, penggunaan kata sapaan Amaangua sudah jarang digunakan. Hal tersebut

disebabkan sapaan Amaangua memiliki arti yang sama dengan kata sapaan Ama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

29

sehingga masyarakat Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya terkadang

menyapa saudara laki-laki dari pihak ayah dengan menggunakan kata sapaan Ama

saja. Penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

2.2.15 Sapaan Hubungan Kekerabatan Inaangua

Kata sapaan hubungan kekerabatan Inaangua merupakan sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa adik atau kakak

perempuan dari pihak ibu atau mama. Kata sapaan tersebut digunakan dalam

situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan

penjelasannya.

(28) Inaangua, waipo kambe tana lakka yodi?

„Mama, masih ada sisa kacang tanah sedikit?‟

Contoh (28) menunjukkan penggunaan kata sapaan Inaangua. Dalam

contoh tersebut penyapa bertanya kepada saudara perempuan dari pihak Ibunya

apakah masih ada sisa kacang tanah. Sama halnya dengan kata sapaan

Amaangua, sapaan Inaangua juga sudah jarang digunakan karena memiliki arti

yang sama dengan kata sapaan Inna sehingga terkadang penyapa menyapa

saudara dari pihak ibu hanya dengan menggunakan sapaan Inna. Penggunaannya

disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

2.2.16 Sapaan Hubungan Kekerabatan Loka

Kata sapaan hubungan kekerabatan Loka memiliki arti „paman‟. Kata

sapaan Loka merupakan kata sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau

wanita untuk menyapa kakak atau adik laki-laki dari pihak Ibu. Kata sapaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

30

tersebut digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan

akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(29) Loka, ba koka sore bisa antargai ne sekolah

„Om, Apakah besok bisa antarkan saya ke sekolah?‟

Contoh (29) menunjukkan penggunaan kata sapaan Loka oleh penyapa

kepada saudara laki-laki dari pihak Ibu. Dalam contoh tersebut penyapa bertanya

kesediaan pamannya untuk mengantarkannya ke sekolah.

Kata Sapaan Loka sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan.

Masyarakat perkotaan di kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan kata

Sapaan Om untuk menyapa paman kandung.

2.2.17 Sapaan Hubungan Kekerabatan Cama

Kata sapaan hubungan kekerabatan Cama memiliki arti „bibi‟. Sapaan ini

digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa kakak atau adik

perempuan dari pihak ayah. Kata sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan

tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut contoh dan penjelasannya.

(30) Cama, raigu we’e mutu teh ato kopi?

„Tante, mau saya buatkan teh atau kopi?‟

Contoh (30) menunjukkan penggunaan kata sapaan Cama oleh penyapa

kepada saudara perempuan dari pihak ayah. Dalam contoh tersebut tampak

penyapa menawarkan minuman kepada bibinya. Sama halnya dengan kata sapaan

Loka, sapaan cama juga sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

31

Masyarakat perkotaan di kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan

sapaan tante untuk menyapa paman kandung.

2.2.18 Sapaan Hubungan Kekerabatan Anakabine

Kata sapaan hubungan kekerabatan Anakabine memiliki arti „keponakan‟.

Sapaan ini digunakan oleh penyapa untuk menyapa keponakan kandung

perempuan maupun laki-laki. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak

resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(31) Anakabine, lodo pirra buddi deimba raport mi?

„Ponaan, hari apa kalian akan menerima raport?‟

Contoh (31) menunjukkan penggunaan sapaan Anakabine. Contoh tersebut

menjelaskan bagaimana penyapa bertanya kepada keponakannya (perempuan atau

laki-laki) mengenai hari apa sang keponakan akan menerima raport.

2.2.19 Sapaan Hubungan Kekerabatan Anguleba

Kata sapaan hubungan kekerabatan Anguleba merupakan sapaan yang

berarti „sepupu‟. Sapaan tersebut digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk

menyapa anak-anak dari kakak/adik laki-laki dan perempuan ayah. Sapaan ini

digunakan dalam situasi resmi maupun tidak resmi dan dalam hubungan akrab.

Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(32) Anguleba, dubula kai ba koka ami todaka watara ne

oma!

„Sepupu, besok jangan lupa untuk datang ikut tanam

jagung di kebun!‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

32

Contoh (32) menunjukkan penggunaan sapaan Anguleba oleh penyapa

kepada sepupu dari pihak ayah. Contoh tersebut menujukkan tentang penyapa

yang mengingatkan sepupu dari pihak ayahnya untuk datang ikut serta menanam

jagung di kebun.

2.2.20 Sapaan Hubungan Kekerabatan Olebei

Kata sapaan Olebei memiliki arti yang sama dengan Anguleba, yaitu

„sepupu‟. Sapaan tersebut digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk

menyapa anak-anak dari kakak/adik laki-laki dan perempuan Ibu. Sapaan ini

digunakan dalam situasi resmi maupun tidak resmi dan dalam hubungan akrab.

Berikut Ini contoh dan penjelasannya.

(33) Olebei, gei wali nia mu mana male?

„Sepupu, engkau dari mana kemarin malam?‟

Contoh (33) menunjukkan penggunaan sapaan Olebei. Contoh tersebut

menjelaskan tentang seorang penyapa yang bertanya kepada saudara sepupu dari

pihak ibunya.

2.2.21 Sapaan Hubungan Kekerabatan Wera

Kata sapaan hubungan kekerabatan Wera memiliki dua arti, yaitu „mertua‟

dan „besan‟. Sapaan istilah kekerabatan Wera yang memiliki arti „mertua‟

digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa bapak atau ibu

mertuanya. Sedangkan Wera yang memiliki arti „besan‟ digunakan oleh penyapa

pria dan wanita untuk menyapa orang tua dari menantu baik menantu pria maupun

menantu wanita. Sapaan tersebut digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

33

serta dalam hubungan akrab. Penggunaan kata sapaan Wera disesuaikan dengan

situasi dan kondisi. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(34) Wera, maiga dengi wasu kaku rai golu wawi. Na kalada lolo ba

wawi ne uma.

„Mertua, saya datang meminta kayu untuk membuat kandang

babi. Babi dirumah sudah cukup besar.‟

(35) Slamata siang! peina kabar yodi, Wera?

‘Selamat siang! Bagaimana kabarmu, Besan?‟

Contoh (34) menunjukkan penggunaan kata sapaan oleh penyapa terhadap

ibu mertua atau ayah mertua sedangkan contoh (35) menunjukkan penggunaan

kata sapaan oleh penyapa terhadap orang tua dari menantu (besan). Namun,

penggunaan kata sapaan „wera‟ yang memiliki arti „mertua‟ sudah jarang

digunakan oleh masyarakat Sumba Barat Daya untuk menyapa ibu mertua atau

ayah mertua. Sekarang ini cenderung terjadi pergeseran penggunaan kata sapaan

untuk bapa dan ibu mertua menjadi Inna „mama‟ atau Ama „Bapak‟. Pergeseran

penggunaan kata sapaan tersebut menunjukkan terjadinya hubungan yang lebih

erat antara menantu dan mertua.

2.2.22 Sapaan Hubungan Kekerabatan Wasse

Sapaan hubungan kekerabatan Wasse memilik arti „anak‟. Sapaan Wasse

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa anak menantu baik laki-

laki maupun perempuan. Kata sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak

resmi dan dalam hubungan akrab berikut ini contoh dan penjelasannya.

(36) Wasse, jam pirra kako ne posyandu?

„Anak, jam berapa berangkat ke posyandu?‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

34

Contoh (36) menunjukkan penggunaan kata sapaan Wasse oleh penyapa kepada

anak menantu perempuan. Tampak dalam contoh tersebut bapak atau ibu mertua

bertanya kapan anak menantunya berangkat ke posyandu.

2.2.23 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ippa

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ippa memiliki arti „ipar‟. Sapaan Ippa

merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa

saudara ipar perempuan. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi

dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(37) Ippa, bisa panunga gai belli pei pata pati’i ne kana’a simbi?

„Ipar, apakah bisa ajarkan kepada saya bagaimana caranya

memasak daging kambing ini?‟

Contoh (37) menunjukkan penggunaan sapaan Ippa oleh penyapa kepada saudara

ipar perempuannya. Contoh tersebut menjelaskan tentang penyapa yang meminta

kepada saudara ipar perempuannya untuk mengajarinya bagaimana cara memasak

daging kambing.

2.2.24 Sapaan Hubungan Kekerabatan Olesawa

Kata sapaan hubungan kekerabatan Olesawa memiliki arti yang sama

dengan kata sapaan Ippa, yaitu „ipar‟. Sapaan Olesawa merupakan kata sapaan

yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa saudara ipar laki-

laki. Kata sapaan tersebut digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan

dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.

(38) Dengi belli bu’bumu iya, Olesawa!

„Berikan saya rokokmu satu batang, Ipar!‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

35

Contoh (38) menunjukkan penggunaan kata sapaan Olesawa. Dalam contoh

tersebut tampak penyapa meminta sebatang rokok kepada saudara ipar laki-laki.

Tabel 1. Sapaan Hubungan Kekerabatan

No Hubungan Kekerabatan Kata Sapaan

1 Kakek Kandung Ama Kaweda

2 Nenek Kandung Inna Kaweda

3 Ayah Ama

4 Ibu Inna

5 Anak (laki-laki) Ana Mane

6 Anak (perempuan) Ana Mawine

7 Sayang Leiro

8 Kakak/adik Laki-laki kandung Na’a

9 Kakak/adik perempuan kandung Wotto

10 Cucu laki-laki/perempuan Umbu

11 Cucu Laki-laki Tamoama

12 Cucu Perempuan Tamoina

13 Cicit Aiba

14 Kakak/adik laki-laki Ayah Amaangua

15 Kakak/adik perempuan Ibu Inaangua

16 Adik/kakak Laki-laki Ibu Loka

17 Adik/kakak perempuan Ayah Cama

18 Keponakan Anakabine

19 Sepupu dari pihak ayah Anguleba

20 Sepupu dari pihak Ibu Olebei

21 Mertua Wera

22 Ipar (laki-laki) Olesawa

23 Menantu laki-laki/perempuan Wasse

24 Ipar (perempuan) Ippa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

36

2.3 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan

Kata sapaan nonkekerabatan merupakan kata sapaan yang digunakan

untuk menyapa orang yang tidak memiliki hubungan darah baik karena keturunan

maupun karena hubungan perkawinan. Kata sapaan yang dipergunakan kepada

bukan kerabat (nonkerabat) meliputi sapaan yang dipergunakan untuk menyapa

orang sebaya dengan kakek dan nenek, sebaya dengan orang tua, lebih tua

dari orang tua, lebih muda dari orang tua, sebaya dengan kakak, sebaya dengan

adik, sebaya dengan penutur. Kata sapaan yang menyatakan hubungan non-

kekerabatan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya, yaitu

Kaweda, Paiina, Tante, Paama, Om, Ka’a, Alli.

2.3.1 Sapaan Nonkekerabatan Kaweda

Kata sapaan nonkekerabatan Kaweda secara harafiah berarti „tua‟. Sapaan

Kaweda merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk

menyapa kakek atau nenek bukan kandung. Sapaan ini dapat digunakan dalam

situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun tidak akrab.

Berikut contoh kalimat (39) menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan

orang yang disapa menggunakan sapaan kaweda.

(39) Kaweda, gei nia ummamu kako antara gu’

„Tua, rumahnya dimana supaya saya antar?‟

2.3.2 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Painna

Kata sapaan nonkekerabatan Painna secara harafiah berarti „Ibu‟ adalah

sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa ibu-ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

37

bukan kandung yang sudah memilik anak. Sapaan ini digunakan dalam situasi

tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun tidak akrab. Berikut contoh

kalimat (40) menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang

disapa menggunakan sapaan paiinna.

(40) Paiina, pirra ia kobba we ne gaga?

„Ibu, Lombok satu mangkuk ini harganya berapa?

2.3.3 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Tante

Kata sapaan nonkekerabatan Tante yang berarti „bibi‟ adalah sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa wanita bukan kandung

yang sudah memilik anak maupun masih bujang. Sapaan ini dapat digunakan

dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun tidak

akrab. Berikut contoh kalimat (41) menunjukkan bagaimana penyapa berbicara

dengan orang yang disapa menggunakan sapaan Tante.

(41) Tante, permisi, tua yoddi ge nei ne ummana Bapak Maya

„Tante, permisi, saya mau bertanya. Dimana rumah Bapak

Maya?

2.3.4 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Pa’ama

Kata sapaan nonkekerabatan Paama secara harafiah berarti „bapak‟.

Sapaan ini merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita

untuk menyapa bapak-bapak bukan kandung yang sudah memiliki anak. Sapaan

ini digunakan dalam situasi tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun tidak

akrab. Berikut contoh kalimat (42) menunjukkan bagaimana penyapa berbicara

dengan orang yang disapa menggunakan sapaan pa’ama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

38

(42) Pa’ama, Garra olemu kadi karambo?

„Bapak dengan siapa mengembala kerbau?‟

2.3.5 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Om

Kata sapaan nonkekerabatan Om yang berarti „paman‟ adalah sapaan yang

digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa pria bukan kandung

yang sudah memilik anak maupun masih bujang. Sapaan ini dapat digunakan

dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun tidak

akrab. Berikut ini contoh kalimat (43) menunjukkan bagaimana penyapa berbicara

dengan orang yang disapa dengan menggunakan sapaan Om.

(43) Pirra harga ne rowe iga ikat Om?

„Om, sayur ini harganya berapa satu ikat?‟

2.3.6 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Ka’a

Kata sapaan nonkekerabatan ka’a yang berarti „kakak‟ adalah sapaan

yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa pria atau wanita

bukan kandung dan usianya lebih tua daripada penyapa. Sapaan ka’a dapat juga

digunakan untuk menyapa pria/wanita yang memiliki hubungan kekerabatan

dengan penyapa Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan

dalam hubungan akrab maupun tidak akrab. Berikut contoh kalimat (44)

menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang tidak dikenal

menggunakan sapaan ka’a.

(44) Ka’a, bisa b’ubu ne loura?

„Kakak, bisa tolong merokok di luar?‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

39

2.3.7 Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Alli

Kata sapaan Alli yang berarti „adik‟ adalah sapaan yang digunakan oleh

penyapa pria atau wanita untuk menyapa pria atau wanita bukan kandung dan

usianya lebih muda daripada penyapa. Sapaan alli dapat juga digunakan untuk

menyapa pria/wanita yang memiliki hubungan kekerabatan dengan penyapa.

Sapaan ini juga dapat digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam

hubungan akrab maupun tidak akrab. Berikut ini contoh kalimat (45)

menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang tidak di kenal

menggunakan sapaan alli.

(45) Alli, klas pirra ba nebe hinna?

„Adik, sudah kelas berapa sekarang?

Tabel 2. Sapaan Hubungan Nonkekerabatan

No Nonkekerabatan Kata sapaan

1 Orang yang sebaya kakek/nenek Kaweda

2 Orang sebaya Ibu painna

3 Orang sebaya Ayah pa’ama

4 Orang sebaya kakak

perempuan/laki-laki Ka’a

5 Orang sebaya adik laki-

laki/perempuan Alli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

40

2.4 Sapaan Dengan Menyebut Nama

Sistem sapaan yang dengan menyebut nama dalam bahasa Weejewa di

kabupaten Sumba Barat Daya dapat dikelompokkan menjadi sistem sapaan

dengan menyebut nama diri dan sistem sapaan dengan menyebut nama anak

pertama atau anak terakhir.

2.4.1 Sapaan dengan Menyebut Nama Panggilan

Nama diri adalah nama yang dipakai dengan menyebutkan nama seseorang

(KBBI, 1995: 681). Sapaan nama diri merupakan nama yang diperoleh seseorang

ketika lahir. Nama diri merupakan bentuk sapaan yang dipakai untuk mengetahui

identitas seseorang, misalnya Gusti, Ratna, Sinta dan lain-lain. Sapaan nama diri

dapat berupa nama diri tanpa diikuti bentuk lain dan nama diri yang yang

dikombinasikan atau disertai sapaan lain. Bentuk sapaan dengan menyebut nama

diri sangat dipengaruhi oleh pola hubungan antara penyapa dengan pesapa.

Pemakaian bentuk sapaan nama diri sering digunakan oleh penutur yang memiliki

usia sebaya dengan mitra tutur dan penutur yang usianya lebih tua dari mitra tutur

atau orang yang disapa. Selain itu, penggunaan kata sapaan nama diri ditemukan

dalam situasi tidak resmi, memiliki hubungan yang akrab dan biasanya sudah

lama saling mengenal.

Dalam peneltian ini, kata sapaan dengan menyebut nama diri terbagi

menjadi dua bagian, yaitu penggunaan sapaan dengan nama panggilan lengkap

dan penggunaan sapaan dengan nama panggilan penggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

41

2.4.1.1 Sapaan dengan Menyebut Nama Panggilan Lengkap

Pada sapaan ini, nama seseorang disebut dengan utuh atau lengkap.

Contoh kalimat berikut ini menunjukkan bagaimana penggunaan kata sapaan

dengan menyebut nama panggilan secara lengkap.

(46) Tina, keketa kalambe ammi ba urra!

„Tina, angkat jemurannya karena akan turun hujan!‟

2.4.1.2 Sapaan Dengan Menyebut Nama Panggilan Penggal

Pada sapaan ini nama seseorang akan disingkat atau terjadi pemenggalan.

Contoh kalimat berikut ini menunjukkan bagaimana penggunaan kata sapaan

dengan menyebut nama panggilan penggal.

(47) Tinus, ne riti kako woi belli ga roko igha!

„Tinus, ini uang. Pergi belikan ayah sebatang rokok!‟

(48) Ce, ne pi’a wai danamu na duwa ba?

„Ce, apakah lukamu di kaki sudah sembuh?‟

Sapaan nama diri yang dipakai dalam contoh (47) dan (48) adalah nama

seorang laik-laki yang bernama lengkap Martinus dan seorang perempuan yang

bernama lengkap Marce. Pada contoh (47) menjelaskan mengenai penggunaan

sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri ‘Martinus’ yang dipakai secara tidak

utuh atau dipenggal oleh penutur menjadi Tinus. Sedangkan pada contoh (48)

menjelaskan mengenai penggunaan sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri

yang dipakai secara tidak utuh atau dipenggal, yaitu Ce, merupakan penggalan

dari sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri Marce.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

42

2.4.2 Sapaan dengan Menyebut Nama Anak Pertama atau

Terakhir

Kata sapaan dengan menyebut nama anak ini biasanya digunakan untuk

menyapa pria atau wanita (tua, muda atau sebaya) yang sudah berkeluarga.

Bentuk sapaan dengan menyebut nama anak sangat dipengaruhi oleh pola

hubungan antara penyapa dengan pesapa. Dalam penggunaannya biasanya selalu

diawali dengan kata sapaan Ama atau Bapak dan Inna atau mama kemudian

diikuti dengan nama anak sulung atau anak bungsu. Berikut ini contoh dan

penjelasannya.

(49) Bapa Yanus, tanggal pira ba kako ne Surabaya?

„Bapak Yanus, tanggal berapa berangkat ke Surabaya?‟

(50) Ama Rinto, tekki ne mama Rinto kana deke gula mono kopi

ne uma!

„Bapak Rinto, tolong beritahu mama Rinto untuk datang

mengambil gula dan kopi di rumah!‟

Contoh (48) dan contoh (49) menunjukkan tentang penggunaan kata

sapaan dengan menyebut nama anak sulung dan anak bungsu. Pada contoh (48),

Yanus merupakan anak sulung dari lawan tutur sehingga penutur menyapa lawan

tuturnya dengan kata sapaan bapak kemudian diikuti dengan nama anak sulung

menjadi Bapak Yanus. Adapun contoh (49), Rinto merupakan anak bungsu dari

lawan tutur sehingga penutur menyapa lawan tuturnya dengan kata sapaan Ama

kemudian diikuti dengan nama anak bungsu sehingga menjadi Ama Rinto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

43

Tabel 3. Sapaan Berdasarkan Nama Diri (mitra tutur)

No Nama Diri (mitra tutur) Kata Sapaan

1 Menyebut Nama Panggilan

Lengkap Tina, dsb.

2 Menyebut Nama Panggilan

Penggal Martinus menjadi tinus/nus, dsb

3 Menyebut Nama Anak Pertama

atau Terakhir

Ama/Bapak diikuti nama anak

pertama/terakhir, dan Inna/mama diikuti

nama anak pertama/terakhir.

2.5 Sapaan Berdasarkan Kata Ganti

Jenis sapaan berdasarkan kata ganti adalah jenis sapaan yang sering

digunakan untuk menyapa orang yang sudah dikenal ataupun belum dikenal.

Dalam penelitian ini, sapaan berdasarkan kata ganti dibagi menjadi dua jenis yaitu

sapaan kata ganti orang kedua tunggal dan sapaan kata ganti orang kedua jamak.

2.5.1 Sapaan Kata Ganti Orang Kedua Tunggal

Sapaan kata ganti orang kedua tunggal merupakan kata ganti yang

digunakan untuk menunjuk pada orang kedua atau orang yang diajak bicara (mitra

tutur). Sapaan kata ganti orang kedua tunggal dalam bahasa Weejewa ada tiga

yaitu Wo’u, Oda, dan Ole.

Kata sapaan Wo’u yang berarti „kau‟ digunakan untuk menyapa pria atau

wanita yang usianya lebih muda atau sebaya dengan penutur. Kata sapaan wo’u

digunakan untuk menyapa orang yang belum dikenal maupun sudah dikenal tetapi

dalam hubungan yang tidak akrab. Berikut contoh kalimat (51) dan (52)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

44

menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang disapa

menggunakan sapaan Wo’u.

(51) Ge nei nia umamamu wo’u?

„Dimana rumah kamu?

(52) Wo’u deke pena gu?

„Apakah kamu mengambil penaku?

Kata sapaan Oda atau Ole memiliki arti „teman/kawan‟. Namun,

penggunaan kedua sapaan tersebut berbeda. Kata Sapaan Oda digunakan untuk

menyapa mitra tutur yang usianya sebaya dan lebih muda dari penutur.

Penggunaan kata sapaan Oda dalam masyarakat Sumba Barat Daya biasanya

digunakan kepada orang yang baru dikenal dan dalam hubungan yang tidak begitu

akrab. Sedangkan kata sapaan Ole biasanya digunakan untuk menyapa orang yang

lebih muda,tua atau seumuran dengan penyapa dan dalam hubungan yang sudah

akrab. Berikut ini contoh penggunaan kata sapaan Oda dan Ole.

(53) Oda, b’alimu weti rowe ne omadana?

„Teman, apakah kamu baru pulang dari memetik sayur?‟

(54) Ole, ya tuddu pu gai ritimu lima ngau!,

„Teman, pinjamkan saya uang lima puluh ribu rupiah.‟

2.5.2 Sapaan Kata Ganti Orang Kedua Jamak

Kata ganti orang kedua jamak dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba

Barat Daya, yaitu Yemmi yang berarti kalian. Sapaan yemmi biasanya digunakan

untuk menyapa kawan sebaya maupun orang yang lebih tua. Sapaan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

45

dapat digunakan dalam situasi resmi maupun tidak resmi. Berikut contoh (55) dan

(56) menunjukkan penggunaan kata sapaan Yemmi;

(55) Yemmi, nga’a ba ne loddo nena?

„Kalian sudah makan, siang ini?

(56) Daiki urra ne podo’u mi Yemmi?

„Apakah tidak turun hujan ditempat kalian?

Tabel 4. Sapaan Berdasarkan Kata Ganti.

No Kata ganti Kata sapaan

1 Kata ganti orang kedua tunggal

Wou

Oda

Ole

2 Kata ganti orang kedua jamak Yemmi

2.6 Kata Sapaan Berdasarkan Status Sosial

Kata sapaan dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya

dibedakan juga jenisnya berdasarkan status sosial. Walaupun peenggunaannya

sudah jarang, masyarakat di kabupaten Sumba barat Daya masih memperhatikan

perbedaan status, atau perbedaan kedudukan dalam masyarakat. Masyarakat

Sumba Barat Daya menghormati status sosial yang lebih tinggi daripada lawan

bicara. Beberapa bentuk sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan status sosial

antara lain : Nyora, Maromba, tokko, rato, dawa,

Kata Sapaan Nyora yang berarti „Nyonya‟ digunakan oleh penyapa pria

dan wanita untuk menyapa wanita dewasa yang memiliki status sosial tinggi

dalam suatu masyarakat. Selain itu juga digunakan untuk menyebut orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

46

memiliki usaha tertentu atau kekayaan. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi

dan tidak resmi dan dalam hubungan tidak akrab. Berikut merupakan contoh

pemakaian sapaan Nyora.

(57) Nyora, ge kako niamu? Mai kaku antargu!

‘Nyonya, mau ke mana? Ayo saya antar!‟

Kata sapaan Maromba secara harafia berarti „Tuan‟. Kata sapaan

Maromba merupakan sapaan yang hanya digunakan untuk menyapa seorang

Pastor atau Romo. Kata sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi

dan dalam hubungan akrab maupun tidak akrab. Berikut merupakan contoh

pemakaian sapaan Maromba kepada seorang Pastor/Romo.

(58) Maromba, jadi we pimpin misa ne wano danagu ba malam

paskah?

„Romo, apakah jadi memimpin misa malam paskah di kampung

saya?

Kata sapaan Tokko dan Rato secara harafiah berarti „raja‟. Namun,

Penggunaan kata sapaan Tokko dan Rato berbeda. Sapaan Tokko digunakan oleh

penyapa pria dan wanita untuk menyapa kepala adat sedangkan sapaan Rato

merupakan sapaan yang digunakan untuk menyapa seorang raja. Sapaan ini

digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab maupun

tidak akrab. Berikut contoh dan penjelasannya.

(59) Tokko, tua ne Marapu appa we a salah kana mate kua ne pare!

„Raja, tanyakan ke Marapu apakah ada yang salah sehingga padi

di sawah mati!‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

47

(60) Rato, nati dara kaka na mua ba’!

„Raja, kuda putihnya sudah hilang!

Contoh (59) menunjukkan penggunaan sapaan kepada kepala adat

sedangkan contoh (60) menunjukkan penggunaan kata sapaan kepada seorang

raja. Namun, untuk kata sapaan Rato telah mengalami pergeseran penggunaan.

Sapaan Rato yang digunakan kepada raja tidak lagi digunakan untuk menyapa raja

tetapi digunakan untuk menyapa anak laki-laki yang paling disayang. Hal tersebut

disebabkan bahwa saat ini masyarakat Sumba tidak lagi memiliki raja.

Kata sapaan Dawa secara harafiah berarti „orang kota‟. Sapaan ini

digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa orang yang berasal dari

kota. Kata sapaan ini digunakan dalam situasi tidak resmi dan dalam hubungan

akrab. Berikut contoh penggunaan kata sapaan Dawa.

(61) Wai kai luwa yemmi ne kota dana, Dawa?

‘Apakah kalian dikota juga memilik ubi, orang kota?‟

Tabel 5. Sapaan Berdasarkan Status sosial

No Status Sosial Kata Sapaan

1 Nyonya Nyora

2 Tuan Maromba

3 Raja Tokko

4 Raja Rato

5 Orang kota Dawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

48

2.7 Sapaan Berdasarkan Jabatan/Profesi

Identitas seseorang dapat juga ditentukan oleh jabatan/profesi yang

dipangkunya. Biasanya ada yang menyapa seseorang menurut jabatan/profesi

yang dipangkunya.

Dalam masyarakat Sumba, pemakaian sapaan dalam peristiwa komunikasi

sudah semakin banyak, baik dari segi jumlah maupun dilihat dari segi variasi

pemakaiannya. Hal ini dimungkinkan karena banyak jabatan/profesi kedinasan

yang dimunculkan diberbagai bidang untuk merealisasikan tatanan masyarakat

yang lebih baik dan teratur. Dalam penggunaannya, sapaan jabatan/profesi ini

biasanya didahului oleh kata (ba)pak atau (i)bu, seperti (ba)pak polisi, (ba)pak

Lurah, (i)bu dokter dan lain sebagainya. Dalam bahasa Weejewa di kabupaten

Sumba Barat Daya terdapat beberapa sapaan yang digunakan untuk menyapa

orang yang memiliki profesi/jabatan.

Di bidang pemerintahan timbul berbagai jabatan, antara lain, bupati,

camat, sekretaris camat (sekcam), lurah. Mereka biasanya disapa sesuai dengan

jabatan masing-masing. Berikut contoh (62) dan (63) menujukkan penggunaan

kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan pekerjaan dibidang

pemerintahan.

(62) Ge wali niamu Pa Lurah?

Dari mana, Pak Lurah?

(63) Mai belii ne uma ge Ibu sekcam!

„Mari mampirlah ke rumah sebentar, Ibu sekcam!‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

49

Kata sapaan yang dijumpai dalam bidang pendidikan, yaitu Toung guru

yang berarti ‘Tuan Guru‟, Toung guru kabani (laki-laki), toung guru mawine

(perempuan), (ba)pak atau (i)bu, (ba)pak atau (i)bu guru. Berikut contoh (64) dan

(65) menujukkan penggunaan kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan

pekerjaan dibidang pendidikan.

(64) Toung guru, pirra libura penne kelasa?

„Tuan Guru, kapan libur kenaikan kelas?‟

(65) Ibu Guru, na anagu nena karoduka bisa na ijin beli dana deku

ulangan ne lodo?

„Ibu Guru, anak saya sedang sakit. Apakah bisa dia ijin untuk

tidak mengikuti ulangan hari ini?‟

Kata sapaan yang ditemui dalam bidang kesehatan, yaitu Dotera „dokter‟,

sutera ‘suster‟, bidan. Berikut contoh penggunaan sapaan dibidang kesehatan.

(66) Bu dotera, appa we penyakit na anagu?

„Ibu dokter, apakah penyakit anak saya ini?

(67) Ibu Bidan,ge dangi niamu nebe hinna?

„Ibu Bidan tinggal dimana sekarang?‟

Berdasarkan uraian diatas, sapaan-sapaan berdasarkan profesi/jabatan

dalam bahasa Weejewa muncul dalam beberapa bidang, yaitu bidang

pemerintahan, pendidikan dan kesehatan. Sapaan-sapaan tersebut dipakai oleh

penyapa pria maupun wanita, baik tua maupun muda untuk menyapa orang yang

memiliki profesi/jabatan tersebut baik tua, seusia, maupun yang lebih muda dari

penyapa. Sapaan tersebut juga digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan

dalam hubungan akrab dan tidak akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

50

Tabel 6. Sapaan Berdasarkan Jabatan/Profesi

No Jabatan/profesi Kata Sapaan

1 Bupati Pak Bupati, Bapak Bupati

2 Camat Pak camata, Pak, Bapak Camata

3 sekcam Pak/bu sekcam, Bapak/ibu sekcam.

4 Lurah Pak lurah, Bapak Lurah, Pak

5 Guru (laki-laki) Toung guru, Toung guru kabani, Pak, Pak

guru, Bapak Guru, Guru

6 Guru (perempuan) Toung guru, Toungguru mawine, Bu, Bu

Guru, Ibu Guru, Guru

7 Suster Sutera, Bu suter, ibu suter

8 Dokter Dotera, Pak Dotera, bapak dokter

9 Bidan Bu bidan, Ibu bidan, Ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

51

BAB III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SAPAAN

DALAM BAHASA WEEJEWA

3.1 Pengantar

Dalam bab ini dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

pemakaian sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Hal

ini dilakukan untuk membuktikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi

pemakaian sapaan dalam suatu perstiwa komunikasi.

Menurut Kartomihardjo (dikutip Suhardi, 1985: 6) faktor-faktor yang

menentukan pemilihan sapaan, yaitu situasi, etnik, kekerabatan, keintiman, status,

umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan asal. Namun, berdasarkan hasil

analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian sapaan dalam bahasa

Weejewa adalah (a) faktor kekerabatan, (b) faktor perbedaan profesi/jabatan, (c)

faktor status sosial, (d) faktor Usia, (e) faktor keakraban, (f) faktor jenis kelamin,

(g) faktor situasi, dan (h) faktor asal penutur.

3.2 Faktor Hubungan Kekerabatan

Hubungan kekerabatan merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang

sangat kuat terhadap pemilihan sapaan. Pemakaian sapaan yang dipengaruhi

faktor kekerabatan menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara penutur

dengan mitra tutur.

Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan

atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Eggan (dikutip Mansyur, 1988: 21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

52

menyebutkan bahwa kekerabatan adalah hubungan sosial, baik akibat dari

keturunan darah, perkawinan, maupun karena wasiat.

Sapaan yang dipengaruhi faktor kekerabatan yang terdapat dalam bahasa

Weejewa didasarkan atas ikatan darah dan perkawinan. Sapaan yang dipengaruhi

faktor kekerabatan tersebut digunakan untuk menyebut atau menyapa mitra tutur

yang masih berkerabat dengan penutur. Berikut beberapa contoh penggunaan kata

sapaan oleh penyapa dengan pesapa yang dipengaruhi oleh faktor hubungan

kekerabatan.

(68) A : Ama, pirra bu’di kirim we riti, dai ba riti gu?

„Bapa, kapan kirim, uang, saya tidak punya uang lagi

sekarang?

B : O’o ba koka bu’di pangindi gu riti

„Iya. Besok dulu baru kirim uang!‟

(69) A : Na’a gei kako niamu nena?

„Kakak kemana tadi?

B : Hetti ga sawah.

‘Saya pergi ke sawah.‟

Contoh (68) dan (69) menunjukkan penggunaan kata sapaan berdasarkan

hubungan kekerabatan berupa Ama yang berarti „Ayah‟ digunakan untuk

menyebut ayah kandung dan sapaan Na’a digunakan untuk menyapa saudara

laki-laki kandung. Untuk lebih jelasnya, berikut akan ditampilkan beberapa bagan

serta penjelasannya menggunakan tabel hubungan kekerabatan. Pada bagan di

bawah ini dibagi menjadi empat, yaitu (a) hubungan keluarga inti , (b) keluarga

luas I ayah, (c) keluarga luas I ibu, dan (d) keluarga luas II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

53

3.2.1 Hubungan Kekerabatan Keluarga Inti

Dari perkawinan terbentuklah suatu kelompok kekerabatan yang sering

disebut “keluarga inti”. Suatu keluarga inti adalah keluarga atau kelompok yang

terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah dan

juga anak angkat atau anak tiri. Seperti tampak pada bagan berikut.

Suami Istri

Anak Anak

Bagan 2. Keluarga Inti

Keterangan:

= menurunkan.

= menyebut/menyapa.

= saling menyapa/menyebut.

1

2

5

3

4

3

6, 7,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

54

Tabel 7. Penggunaan Kata Sapaan Keluarga Inti

No Penyapa Pesapa Kata Sapaan

1

Suami

Istri

Inna

Inna diikuti dengan menyebut nama

anak pertama

Menyebut nama diri istri

2

Istri

Suami

Ama

Ama diikuti dengan menyebut nama

anak pertama

Menyebut nama diri suami

3

Ayah/Ibu

Anak Laki-laki

Ana mane

Ama

Menyebut nama diri

Anak Perempuan

Ana Mawine

Leiro

Inna

Menyebut nama diri

4 Anak

Ayah Ama

Ibu Inna

5 Saudara

Laki-laki

Kakak/adik

perempuan

Wotto

Leiro

Inna

Menyebut nama diri saudara

perempuan

6

Saudara

Perempuan

Kakak/adik Laki-

laki

Na’a

Ama

Menyebut nama diri saudara laki-laki

7 Saudara

Laki-laki

Kakak/adik laki-laki

Ama

Menyebut nama diri kaka/adik laki-

laki

8

Saudara

perempuan

Kakak/adik

perempuan

Inna

Menyebut nama diri kakak/adik

perempuan

Berikut ini contoh dialog pemilihan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor

hubungan kekerabatan pada keluarga inti. Contoh dialog berikut menunjukkan

pemakain sapaan oleh seorang suami kepada istrinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

55

(70) A: Inna Yanus, strika bai ga kalame kantoragu?

„Mama Yanus, apakah kemeja kantor saya sudah di setrika?‟

B: Indakipo, ba yodikia belli baba pati’i nga’a!

„Belum, sebentar setelah selesai memasak‟.

Contoh dialog (71) berikut ini akan menunjukkan pemakaian sapaan oleh

saudara perempuan ke saudara laki-laki kandung. Sedangkan contoh dialog (72)

menunjukkan penggunaan sapaan oleh saudara laki-laki ke saudara perempuan.

(71) A : Na’a, bantu beli gai pawili ne PR matematika gu!

„Kakak, bantu saya mengerjakan PR matematika‟

B : Remana belli leiro, b’aba kaku padia ne motora.

„Sabar ya, setelah saya selesai memprebaiki motor ini.‟

(72) A : Wotto, toba po ne kalambe gereja gu!

„Nona, tolong cuci pakaian gereja saya!

B : Ngindi nemi to!

„Ya bawakan ke sini!‟

Berikut ini contoh dialog (73) menunjukkan penggunaan sapaan oleh

kakak laki-laki kepada adik laki-laki.

(73) A : Pippi, deke ba ruta karambo?

„Pippi, apakah kamu sudah mengambil rumput untuk

kerbau?‟

B : Daku deke ki po.

„Saya belum ambil.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

56

3.2.2 Keluarga Luas I Ayah

Keluarga luas I Ayah meliputi sapaan untuk saudara laki-laki dan

saudara perempuan Ayah. Seperti tampak pada bagan berikut.

Saudara-Saudara Tua Ayah Saudara-Saudara Muda

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Anak Anak Anak

Bagan 3. Keluarga Luas Ayah

Keterangan:

= menurunkan.

= menyebut/menyapa.

= saling menyapa/menyebut.

4

1

2

1

2

3 3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

57

Tabel 8. Keluarga Luas I Ayah

No Penyapa Pesapa Kata sapaan

1

Anak

Kakak Laki-laki Ayah

Amaangua

Ama

Ama diikuti nama

anak pertama/terakhir

Adik Laki-laki Ayah

Amaangua

Ama

2

Anak

Kakak Perempuan Ayah

Cama

Tante

Adik Perempuan Ayah Cama

Tante diikuti nama diri tante

3

Saudara Laki-

laki dan saudara

perempuan

Ayah

Keponakan laki-laki Ama

Menyebut nama diri anak

Keponakan perempuan

Inna

Leiro

Menyebut nama diri anak

4

Anak dari

saudara Laki-

laki/Perempuan

Ayah

Anak

Anguleba

Menyebut nama diri anak

Berikut ini contoh dialog pemilihan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor

hubungan kekerabatan pada keluarga luas I ayah. Contoh dialog berikut

menunjukkan pemakain sapaan oleh seorang anak kepada kakak laki-laki Ayah.

(74) A : Amaangua, wa’i urra ne wanno dana nena?

„Bapak, apakah di kampung tadi ada hujan?‟

B : Wai kaian tapi dana mando’i kia ki.

„Ada tetapi tidak lama.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

58

Contoh dialog (75) berikut ini menunjukkan penggunaan sapaan oleh anak kepada

saudara perempuan ayah.

(75) A : Cama, tanggal pirra Paulus na tama asrama?

„Tante, tanggal berapa Paulus akan masuk asrama?‟

B: Ba tanggal 10 ne wulla.

„Tanggal 10 bulan ini.‟

3.2.3 Keluarga Luas I Ibu

Keluarga luas I Ibu meliputi sapaan untuk saudara laki-laki dan saudara

perempuan Ibu. Seperti tampak pada bagan berikut.

Saudara-Saudara Tua Ibu Saudara-Saudara Muda

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan

Anak Anak Anak

Bagan 4. Keluarga Luas I Ibu

Keterangan:

= menurunkan.

= menyebut/menyapa.

= saling menyapa/menyebut

1 1

2 2

3 3

4 4

3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

59

Tabel 9. Penggunaan Sapaan Keluarga Luas I Ibu

No Penyapa Pesapa Kata Sapaan

1 Anak

Kakak Perempuan Ibu

Innaangua

Inna

Inna diikuti nama anak

pertama/terakhir

Adik perempuan Ibu Innanagua

Inna

2 Anak

Kakak Laki-laki Ibu Loka

Om

Adik Laki-laki Ibu

Loka

Om

Om diikuti nama diri om

3 Saudara-Saudara

Tua/Muda Ibu

Keponakan

Perempuan

Anakabinne

Inna

Leiro

Menyebut nama diri anak

Keponakan Laki-laki

Anakabinne

Ama

Menyebut nama diri anak

4

Anak dari Kakak

perempuan/Laki-

laki Ibu

Anak

Olebei

Menyebut nama anak

Berikut contoh dialog yang menunjukkan penggunaa sapaan yang

dipengaruhi oleh faktor hubungan kekerabatan pada keluarga luas Ibu. Contoh

dialog (76) menunjukkan penggunaan sapaan kepada kakak perempuan Ibu.

(76) A : Inaangua, dengi po rowe yodi. Na luwa langu takk rowe ne

omadana pa eta gu!

„mama, saya minta sayur sedikit. Saya lihat banyak sekali

sayur di kebun!‟

B : Kako wetti do’u, Leiro!

„Petik sudah, sayang.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

60

3.2.4 Keluarga Luas II

Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu

generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah,

ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga

inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang lain. Seperti tampak pada

bagan berikut.

Suami + Istri Suami + Istri

Anak Laki-laki Anak Perempuan Anak Laki-laki Anak Perempuan

Anak Laki-laki Anak Perempuan

Anak Laki-laki Anak Perempuan

Bagan 5. Keluarga Luas II

Keterangan:

= Menurunkan

= Menikah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

61

Tabel 10. Penggunaan Sapaan Keluarga Luas II

No Penyapa Pesapa Kata Sapaan

1

Orangtua dari

kakek/nenek

Cicit perempuan Aiba

Menyebut nama diri

Cicit Laki-laki Aiba

Menyebut nama diri

2 Ayah/ibu

Besan Perempuan Wera

Inna diikuti nama anak pertama

Besan Laki-laki Wera

Ama diikuti nama anak pertama

3 Ayah/Ibu

Menantu Laki-laki Wasse

Ama

Menyebut nama diri menantu

Menantu Perempuan Wasse

Inna

Leiro

Menyebut nama diri menantu

4 Anak

Mertua laki-laki Wera

Ama

Mertua perempuan Wera

Inna

5 Saudara Laki-

laki/Perempuan

Saudara Ipar laki-laki Olesawa

Menyebut nama diri Ipar

Saudara Ipar

perempuan

Ippa

Menyebut nama diri Ipar

6 Nenek/kakek

Cucu laki-laki Umbu

Tamoama

Menyebut nama diri

Cucu perempuan Umbu

Tamoina

Menyebut nama

Berikut contoh dialog penggunaan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor

kekerabatan pada keluarga luas II. Contoh dialog (77) menunjukkan penggunaan

sapaan oleh seorang kakek/nenek kepada cicitnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

62

(77) A : Aiba, tutu ba mawago ne urra dana ba karoduka d’omo!

„Cicit, jangan bermain di hujan terlalu lama, nanti sakit lagi!‟

B : O’o, Ina Kaweda!

„iya, nenek!‟

Berikut contoh dialog (78) menunjukkan penggunaan sapaan oleh mertua

kepada menantu laki-laki.

(78) A : Wasse, patama beli po gollu dana na wawi!

Anak, tolong masukkan babi itu ke kandang!

B : O’o Inna

„Iya, mama.‟

3.3 Faktor perbedaan Jabatan/Profesi

Dalam masyarakat Sumba, jabatan/profesi atau kedudukan seseorang

sangat dihargai. Oleh karena itu, faktor perbedaan jabatan/profesi dapat

membentuk bermacam-macam sapaan sehingga seseorang yang bekerja sebagai

guru, dokter, camat, dan lain-lain akan disapa menurut jabatan/profesi masing-

masing.

Dalam bahasa Weejewa terdapat penggunaan/pemilihan sapaan yang

dipengaruhi oleh faktor Jabatan/profesi. Lawan bicara yang memiliki

jabatan/profesi tertentu cenderung akan disapa sesuai dengan jabatannya.

Kata sapaan yang dipengaruhi faktor perbedaan profesi/jabatan yang

ditemukan dalam bahasa Weejewa Sumba Barat Daya, yaitu Toung guru kabani

(laki-laki), toung guru mawine (perempuan), (ba)pak/(i)bu guru, (ba)pak/(i)bu

bupati, (ba)pak/(i)bu camat, (ba)pak/(i)bu sekretaris camat (sekcam),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

63

(ba)pak/(i)bu lurah, (ba)pak/(i)bu Dotera ‘dokter’, (i)bu sutera ‘suster’, (i)bu

bidan. Berikut beberapa contoh sapaan yang dipengaruhi faktor jabatan/profesi.

(79) A : Pak Camat, lodo pirra Bapak berangkat dinas ne

Waingapu?

„Pak Camat, hari apa bapak berangkat dinas ke Waingapu?

B : Ba lodo limma budi kako.

„Hari Jumat saya berangkat.‟

(80) A: Bu bidan garra paremamu?

„Bu bidan sedang menunggu siapa?‟

B: Ne’e ga rema la’i gu.

„Saya sedang menunggu suami saya.‟

Sapaan pak camat pada contoh (79) menunjukkan adanya pengaruh

faktor jabatan. Sapaan tersebut dipakai untuk menyapa mitra tutur yang menjabat

sebagai pemimpin kecamatan. Sedangkan contoh sapaan Bu Bidan pada contoh

(80) juga menunjukkan adanya faktor pengaruh profesi. Sapaan tersebut dipakai

untuk menyapa mitra tutur yang berprofesi sebagai bidan.

(81) A: Toung guru, tanggal pirra wukke pendaftaran ne sekolah?

„Pak guru, tanggal berapa pendaftaran di sekolah bapak di

buka?‟

B : Dapa pande kipo. Noto wula pondo.

„Belum tahu. Mungkin bulan Agustus.‟

Contoh dialog (81) merupakan contoh dialog yang menunjukkan

penggunaan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor profesi, yaitu guru. Penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

64

sapaan yang dipengaruhi oleh faktor jabatan/profesi dalam contoh-contoh diatas

juga dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya, sapaan Pak camat dalam contoh (79)

dipengaruhi juga oleh faktor jenis kelamin. Sapaan pak dipakai untuk menyapa

mitra tutur yang berjenis kelamin laki-laki.

3.4 Faktor Status Sosial

Faktor status sosial mempengaruhi penggunaan kata sapaan dalam

masyarakat Sumba Barat Daya. Status sosial (kedudukan sosial) adalah tempat

seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain,

dalam arti lingkungan pergaulannya, prestasinya, dan hak-hak kewajibannya

(Soekanto, 1990: 265). Pemakaian sapaan yang dipengaruhi faktor sosial

menunjukkan adanya perbedaan atau kesejajaran status sosial penutur dan mitra

tutur.

Beberapa bentuk sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba

Barat Daya yang dipengaruhi oleh faktor status sosial antara lain : Nyora,

Maromba, tokko, rato, dan dawa. Berikut contoh pemakaian sapaan yang

dipengaruhi faktor sosial dalam bahasa Weejewa.

(82) A: Nyora, bisa pa yaga mema gaji wulla koka ne lodo?

„Nyonya, apakah bisa memberikan gaji saya untuk bulan

depan pada hari ini?‟

B: Koka hinnagu dapa bisa ki. Tapi ba lodo lusa bisa ku

payagu.

„Besok belum bisa. Tapi kalau lusa saya bisa berikan.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

65

(83) A : Rato, wa’i tamu ne bei eta, patuka kana tama?

„Raja, ada orang yang ingin bertemu, apakah dia

diperbolehkan

masuk?‟

B: O‟o. Patuka kana tama!

„Ya. Suruh dia masuk!‟

Sapaan Nyora dalam contoh (82) menunjukkan adanya pengaruh status

sosial dalam pemakaiannya. Pemakain sapaan tersebut menunjukkan adanya

perbedaan status sosialantara penutur dengan mitra tutur. Perbedaan status sosial

antara penutur dan mitra tutr berdasarkan kekayaan. Hal ini ditunjukkan melalui

permintaan penutur kepada mitra tutur yang merupakan bos/majikan dari tempat

penutur bekerja. Sedangkan sapaan Rato pada dialog (83) menunjukkan

perbedaan kedudukan antara raja dengan rakyatnya.

Berikut contoh dialog penggunaan sapaan kepada pastor/romo yang juga

dipengaruhi oleh faktor status sosial.

(84) A : Maromba, tanggal pirra budi wuke pendaftaran kursus

sambut baru?

„Tuan, tanggal berapa kursus sambut baru di buka?‟

B: Tanggal 12 budi wuke ne pendaftaran.

„Pendaftaran akan dibuka pada tanggal 12.‟

Sapaan maromba pada dialog (84) secara harafiah berarti „tuan‟. Dalam

masyarakat Sumba, pastor/romo merupakan orang yang sangat dihormati dan

dianggap memiliki kedudukan yang tinggi atau penting dalam masyarakat. Oleh

karena itu, kata sapaan maromba merupakan sapaan yang hanya dikhususkan

untuk menyapa pastor/romo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

66

3.5 Faktor Perbedaan Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

karena sebelum menyapa, si penyapa harus mempertimbangkan terlebih dahulu

siapa yang akan disapa. Penyapa akan mempertimbangkan terlebih dahulu usia

orang yang akan disapa apakah masih anak-anak, remaja, sebaya atau orang

desawa. Perhitungan tersebut dilakukan untuk menghindari kesalapahaman atau

salah menyapa. Dengan demikian penyapa dapat memilih kata sapaan yang tepat

untuk menyapa mitra tutur.

Masyarakat Sumba Barat Daya sangat menghormati orang yang berusia

lebih tua. Hal tersebut juga berkaitan dengan strategi kesantunan dan upaya

membangun komunikasi yang lancar antara penutur dengan mitra tutur, terlebih

lagi pada orang yang memiliki hubungan kekerabatan baik keturunan maupun

perkawinan namun dalam hal ini ditinjau dari segi usia mitra tutur. Kata sapaan

berdasarkan usia sama dengan kata sapaan berdasarkan jenis kelamin. Artinya,

pada kata sapaan jenis kelamin ditentukan juga usia orang yang diisapa.

(85) A : Nga’a ba Rinto?

„Rinto sudah makan?‟

B : O’o nga’a ba nena Inna.

„Iya, saya sudah makan, nenek‟

Pada contoh (85) menunjukkan penggunaan kata sapaan yang didasari oleh

faktor perbedaan usia. Dalam contoh tersebut tampak nenek dapat menyapa

cucunya dengan panggilan nama diri saja tetapi cucu akan menyapa neneknya

dengan panggilan Inna/Inna Kaweda dan tidak boleh menyapa dengan menyebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

67

nama neneknya. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan usia antara penutur

dengan mitra tutur.

Berikut contoh dialog seorang anak kepada orang dewasa sebaya dengan

ibu dan kepada orang tua sebaya kakek.

(86) A: Pa’ina, pirra ko arga ne cumi?

„Ibu, cumi ini harganya berapa?‟

B: Du’ada rata iya, alli.

„Seekor harganya dua ribu, adik‟

(87) A: Kaweda ge ne nia umma mu?

„Kakek rumahnya dimana?‟

B : Daku lolo ba ge umma gu.

„Saya tidak ingat dimana rumah saya.‟

Contoh dialog (86) dan (87) menunjukkan penggunaan sapaan yang

dipengaruhi faktor usia. Contoh dialog (86) terdapat kata sapaan Pa’ina yang

digunakan untuk menyapa seorang wanita sebaya dengan Ibu. Contoh (87)

terdapat kata sapaan Kaweda yang digunakan untuk menyapa orang sebaya

dengan kakek/nenek. Pemakaian kata sapaan pada contoh dialog di atas juga

dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin.

3.6 Faktor Keakraban

Faktor keakraban juga mempengaruhi pemakaian kata sapaan dalam

bahasa Weejewa. Faktor ini dibagi menjadi dua, yaitu akrab dan tidak akrab.

Akrab menunjukkan hubungan penutur dan mitra tutur telah saling mengenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

68

dengan baik. Sedangkan faktor tidak akrab menunjukkan bahwa penutur dan mitra

tutur belum saling mengenal dengan baik atau tidak saling mengenal. Faktor

perbedaan keakraban menunjukan hubungan antara penutur dan lawan tutur

apakah penutur mengenal baik dengan lawan tuturnya dan apakah hubungan

tersebut menunjukan keakraban ataupun tidak. Berikut contoh kata sapaan yang

dipengaruhi oleh faktor keakraban.

(88) A : Rini, jam pirra kata belajar kelompok ba koka?

„Rini, jam berapa kita belajar kelompok besok?‟

B : Hanggu bulla mema? jam touda sore ge Ole.

„Lupa lagi? Jam tiga sore, teman.

(89) A: Selamat pagi, garra ngara mu wo’u?

„Selamat pagi, siapa nama kamu?‟

B : O’o slamat pagi kaina. Reta ngaragu. Ba Wo’u?

„Oh iya, selamat pagi juga. Nama saya Leli. Kalau kamu

siapa?‟

Contoh dialog (88) dan (89) menunjukkan pemakaian sapan yang didasari

oleh faktor akrab dan tidak akrab. Dalam contoh (88) penyapa menyapa mitra

tutur dengan sapaan nama diri lengkap, yaitu Rini dan pesapa menggunakan

sapaan Ole. Penggunaan sapaan pada contoh dialog (88) menunjukkan bahwa

penutur memiliki hubungan yang akrab dengan mitra tutur sehingga sapaan yang

digunakan oleh penyapa adalah sapaan nama diri. Selain itu, kata sapaan Ole yang

digunakan pesapa kepada penyapa juga menunjukkan bahwa penyapa dan mitra

tutur memiliki hubungan yang sangat akrab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

69

Contoh (89) menunjukkan hubungan tidak akrab. Hal tersebut ditunjukkan

dengan penggunaan kata sapaan Wo’u oleh penutur kepada mitra tutur dan begitu

juga mitra tutur kepada penutur/penyapa. Dalam contoh tersebut tampak bahwa

penutur belum mengenal atau berada dalam hubungan yang tidak akrab dengan

mitra tutur sehingga menggunakan sapaan Wo’u.

Jika mitra tutur mempunyai usia lebih tua (lansia) daripada penutur dan

sudah saling mengenal maka sapaan yang digunakan adalah Ina Kaweda, Ama

Kaweda, Inna/Ama diikuti nama anak pertama atau terakhir. Berikut contoh dan

penjelasannya.

(90) A : Co Inna Meri, ge kako niamu kapotta dana?

„Mama meri, pergi kemana gelap-gelap begini?

B : Hetti gai wo’i gula ne kios iyaro!

„Saya pergi beli gula di kios depan!‟

Jika mitra tutur memiliki umur lebih tua (dewasa) daripada penutur dan

saling mengenal maka sapaan yang digunakan adalah om, tante diikuti nama diri

mitra tutur. Tetapi jika belum mengenal maka sapaan yang digunakan adalah tante

dan om tanpa diikuti nama diri. Berikut contoh dan penjelasannya.

(91) A : Om Hanis, maida kata rai rujak!

„Om Hanis, ayo bikin rujak!‟

B : Rai yemmi to. Ba paddo ga yawa wadde.

„Kalian buat sudah. Nanti bagikan ke saya.‟

(92) A : Om, pirra ne beras igha kilo?

„Om beras satu kilo berapa?

B : Kabullu rat igha kilo.

„Sepuluh ribu satu kilo.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

70

Contoh dialog (91) menunjukkan penggunaan sapaan kepada orang

dewasa dalam hubungan akrab atau sudah saling mengenal sedangkan contoh

dialog (92) menunjukkan penggunaan sapaan kepada orang dewasa dalam

hubungan tidak akrab atau tidak saling mengenal.

Apabila mitra tutur memiliki umur yang lebih tua dalam artian masih

tergolong muda dan mitra tutur memiliki umur yang lebih muda daripada penutur

dan dalam hubungan yang akrab maka sapaan yang digunakan adalah ka’a/alli

diikuti nama diri. Tetapi jika belum saling mengenal maka dapat digunakan kata

sapaan Wou, ka’a tanpa diikuti nama diri, dan alli tanpa diikuti nama diri.

(93) A : Ka’a Rambu, pirra duki ne sumba? Tabba ka’bola ponggu e.

„Kakak Rambu, kapan tiba di sumba? Kakak makin cantik‟

B: Bu’di du’ki gu manna male.

„Saya baru tiba kemarin malam.‟

3.7 Faktor Perbedaan Jenis Kelamin

Kelamin merupakan sifat jasmani ataupun rohani yang membedakan dua

makhluk sebagai betina dan jantan atau wanita dan pria. Pemakaian kata sapaan

yang dipengaruhi faktor jenis kelamin yaitu berdasarkan jenis kelamin mitra tutur.

Oleh karena itu, faktor jenis kelamin merupakan salah satu faktor pembeda sapaan

dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Sapaan yang dipengaruhi oleh faktor perbedaan jenis kelamin dalam

bahasa Weejewa ada dua, yaitu sapaan yang digunakan untuk orang berjenis

kelamin laki-laki dan sapaan yang digunakan untuk orang berjenis kelamin

perempuan. Sapaan dalam bahasa Weejewa yang digunakan untuk menyapa orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

71

yang berjenis kelamin laki-laki adalah Ama Kaweda, Ama, Ana Mane, Na’a,

Umbu, Tamoama, Aiba, Amaangua, Loka, Anakabine, Anguleba, Olebei, Wera,

Olesawa, Wasse, Pa’ama, Om, Ka’a, Alli, Tokko, Maromba, Toungguru kabani,

Tokko, (Ba)pak. Sedangkan sapaan yang digunakan untuk menyapa orang yang

berjenis kelamin perempuan adalah Inna Kaweda, Inna, Ana Mawine, Leiro,

Wotto, Umbu, Tamoina, Aiba, Inaangua, Loka, Cama, Anakabine, Anguleba,

Olebei, Wera, Wasse, Ippa, painna, Ka’a, Alli, Nyora, Dawa, sutera, (i)bu.

Berikut bebrapa contoh dialog yang menunjukkan penggunaan sapaan yang

dipengaruhi oleh faktor perbedaan jenis kelamin.

(94) A : Leiro, patama beli ne motora dana. Na male ba ne.

„Anak, masukkan motor itu ke dalam. Hari sudah malam‟

B : O‟o, Ama.

„Iya, Bapak.‟

(95) A : Wotto, tolong isi beli gai pulsa 5 rata.

‘Nona, tolong isikan saya pulsa lima ribu’

B : Arroge dai kaiki ritigu ge Na’a.

„Aduh, saya tidak punya uang, kakak.‟

Contoh dialog (94) dan (95) menunjukkan adanya pengaruh faktor jenis

kelamin. Dalam contoh (94) terdapat sapaan Leiro dan Ama. Penutur

menggunakan sapaan Leiro karena mitra tutur yang diajak bicara berjenis kelamin

perempuan dan mitra tutur menanggapi penyapa dengan menggunakan kata

sapaan Ama yang menunjukkan bahwa penutur atau penyapa berjenis kelamin

laki-laki. Sedangkan pada contoh (95) terdapat kata sapaan Wotto dan Na’a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

72

Penutur menggunakan sapaan Wotto karena mitra tutur berjenis kelamin

perempuan dan mitra tutur menggunakan sapaan Na’a karena penyapa berjenis

kelamin laki-laki. Penggunaan sapaan-sapaan pada contoh dialog di atas juga

dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu faktor hubungan kekerabatan.

Berikut contoh dialog yang juga menunjukkan perbedaan jenis kelamin.

(96) A : Ibu sutera,na ana gu bisa kana priksa dara lengkap belli ne

lodo?

„Ibu Suster, Apakah hari ini anak saya boleh menjalani

pemeriksaan darah lengkap?‟

B : „O’o na bisa we Bapa.’

„Iya, sudah boleh, Bapak.‟

(97) A : Ge la’a mu, maromba?

„Mau ke mana, Pater?

B : Etiga pimpin misa ne wanno kalembuweri?

„Saya mau pergi pimpin misa di kampung kalembuweri‟

3.8 Faktor Situasi

Faktor situasi juga mempengaruhi penggunaan sapaan dalam bahasa

Weejewa. Situasi adalah unsur-unsur luar bahasa yang berhubungan dengan

ujaran atua wacana sehingga ujaran atau wacana tersebut bermakna

(Kridalaksana, 1982: 115). Dalam hal ini, situasi yang dimaksud adalah situasi

resmi dan situasi tidak resmi.

Pemakaian kata sapaan dalam bahasa Weejewa sebagian besar terjadi

dalam situasi tidak resmi atau santai. Dalam situasi ini penutur dan lawan bicara

tidak terikat pada hubungan-hubungan atau kepentingan yang bersifat

resmi/formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

73

Dalam situasi resmi, seperti kegiatan adat perkawinan misalnya, sapaan

yang biasa digunakan untuk kepala desa/lurah atau pastor/romo sesuai dengan

jabatan dan kedudukannya. Dalam hal ini, seseorang yang umurnya lebih tua

daripada kepala desa/lurah atau pastor/romo tersebut tetap akan menyapa kepala

desa/lurah atau pastor/romo dengan sapaan Pak Lurah dan pastor/room dengan

maromba.

Sebagaimana dalam kehidupan masyarakat Sumba Barat Daya, yakni

dalam kegiatan adat perkawinan, misalnya masuk minta/meminang, keluarga akan

mengirim utusan yang disebut ata panewe. Jika yang menjadi ata panewe itu

seorang Ayah dan anaknya adalah Lurah atau romo/pastor, sang ayah akan

menyapa anaknya yang berstatus sebagai Lurah/pastor/romo itu dengan sapaan

Pak Lurah/Maromba bukan menggunakan sapaan yang biasa digunakan ketika

sedang berada di rumah. Hal tersebut terjadi dalam kegiatan resmi/formal lainnya.

Seorang ayah/ibu biasa menggunakan sapaan Pak Bupati atau Pak Dokter kepada

anaknya jika anaknya mempunyai kedudukan sebagai Bupati/Dokter. Demikian

pula halnya dengan seorang yang bekerja sebagai guru akan disapa toung guru

oleh ayah/ibunya jika peristiwa tutur itu berlangsung dalam situasi resmi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

74

3.9 Faktor Asal Penutur

Faktor asal penutur juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

penggunaan sapaan dalam bahasa Weejewa. Dalam hal ini, kata sapaan yang

digunakan oleh penutur kepada mitra tutur berubah sesuai dengan asal penutur.

Dalam peristiwa komunikasi, ada beberapa sapaan yang digunakan oleh

masyarakat di perkotaan berbeda dengan di desa, khususnya sapaan kekerabatan.

Misalnya, seorang cucu yang baru datang dari kota akan menyapa kakeknya

dengan kata „Opa‟ bukan „Ama Kaweda’. Hal tersebut disebabkan penutur

merupakan orang yang baru datang /tinggal di kota. Sapaan untuk menyapa kakek

kandung di masyarakat perkotaan bukan lagi „Ama Kaweda’ melainkan „Opa‟.

Kata sapaan lain yang dipengaruhi oleh faktor asal penutur, yaitu Inna Kaweda

menjadi Oma , Cama menjadi tante, dan Loka menjadi Om. Sapaan-sapaan

tersebut dipandang juga sebagai pembeda antara orang berpendidikan dengan

yang tidak. Artinya, orang yang tinggal di kota diangap memiliki pendidikan lebih

baik daripada yang tinggal di desa.

Berikut beberapa contoh dialog yang menunjukkan penggunaan sapaan

yang dipengaruhi oleh faktor penutur. Berikut contoh dialog (98) menunjukkan

seorang cucu yang baru datang dari kota/tinggal di kota berbicara kepada

kakeknya dan contoh dialog (99) menunjukkan seorang anak yang juga baru

datang atau tinggal di kota berbicara kepada bibinya.

(98) A : Opa, masih nga’a po pama’ma debe hinna?

„Kakek, apakah kakek masih makan srih dan pinang saat ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

75

B : Mando’i ba ku ngau nga’a pamama debe hinna. Da’i ba

ngundugu ge, Tamoama.

„Sudah lama saya berhenti makan sirih dan pinang. Saya

sudah tidak ada gigi lagi sekarang, cucu.‟

(99) A : Tante, pirra ba anamu debe hinna?

„Kakek, apakah kakek masih makan srih dan pinang saat ini?

B : Dua’da ba ana gu nebe hinna, Anakabine.

„Anak saya sudah dua, ponakan.‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

76

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab II dan bab III, didapatkan dua temuan.

Pertama, Jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat

Daya berdasarkan referannya dapat dibedakaan atas (a) sapaan berdasarkan

hubungan kekerabatan (Ama Kaweda, Inna Kaweda, Ama, Inna, Ana Mane, Ana

Mawine, Leiro, Na’a. Wotto, Umbu, Tamoama, Tamoina, Aiba, Amaangua,

Inaangua, Loka, Cama, Anakabine, Anguleba, Olebei, Wera, Wera, Olesawa,

Wasse, Ippa), (b) hubungan nonkekerbatan (Kaweda, Paiina, Tante,Paama, Om,

Ka’a, Alli), (c) sapaan berdasarkan profesi/jabatan (Toung guru kabani (laki-laki),

Toung guru mawine (perempuan), (ba)pak/(i)bu guru, (ba)pak/(i)bu bupati,

(ba)pak/(i)bu camat, (ba)pak/(i)bu sekretaris camat (sekcam), (ba)pak/(i)bu

lurah, (ba)pak/(i)bu Dotera ‘dokter’, (i)bu sutera ‘suster’, (i)bu bidan), (d)

sapaan berdasarkan nama yang mencakup nama lengkap (Tina, Rini, dsb), nama

penggal (Martinus menjadi tinus/nus),dan nama anak pertama/terakhir (Ama

rinto/Inna rinto), (e) sapaan berdasarkan kata ganti mencakup kata ganti orang

kedua tunggal (Wo’u, Oda, Ole) dan kata ganti orang kedua jamak (Yemmi), (f)

sapaan berdasarkan status sosial (Nyora, Maromba, Tokko, Rato, Dawa).

Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian sapaan dalam

bahasa Weejewa, adalah (a) faktor kekerabatan, (b) faktor profesi/jabatan, (c)

faktor perbedaan status sosial, (d) faktor perbedaan jenis kelamin, (e) faktor

perbedaan usia, (f) faktor situasi dan (g) perbedaan asal penutur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

77

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Sumba

Barat Daya sangat mengutamakan atau menempatkan hubungan kekerabatan

sebagai sesuatu yang penting dalam budaya komunikasi. Hal tersebut dapat dilihat

dengan banyaknya jumlah sapaan pada hubungan kekerabatan, yaitu 25 (50%)

kata sapaan dibandingkan dengan jumlah sapaan berdasarkan hubungan

nonkekerabatan, berdasarkan jabatan/profesi, berdasarkan berdasarkan nama,

berdasarkan kata ganti, dan berdasarkan status sosial.

4.2 Saran

Di Indonesia terdapat 1158 bahasa daerah. Sistem bahasa-bahasa daerah

tersebut menunjukkan representasi dari pola budaya masyarakat penuturnya,

termasuk sapaan. Oleh karena itu penelitian-penelitian tentang sistem sapaan

dalam bahasa daerah perlu dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

78

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. “Geografi dan Peta Wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya”.

Diunduh dari:http://sbdkab.go.id/lama/index.php/selayangpandang/geografi:

23/05/2017, 16:21.

________. 2015. “Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Barat Daya”. Diunduh

dari: https://sumbabaratdayakab.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/7:

23/05/2017, 16:56.

Chaer, Abdul. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit

Bhatara.

_________. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta.

Gusthia, M., Morelent, Y., & Gusnetti.(2014).Kata Sapaan Bahasa Minangkabau

Di Kanagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangkir Batang

Hari Kabupaten Solok Selatan.Dalam Jurnal Bahasa dan Seni, Vol. 3

No.7, hlm.1-12.

Hasna, 1995.Kata sapaan bahasa Minangkabau dalam Hubungan Perkawinan di

Kecamatan Kota Kampuang Dalam Pariaman. Dapartemen Pendidikan

dan Kebudayaan.Pusat penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.

Hasan Alwi. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.

Holmes, Janet. 2013. An Introduction to Sociolinguistics: Fourth Edition: London

and New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus linguistik. Jakarta: penerbit gramedia.

Koentjaraningrat. 1974. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian

Rakyat.

Kusuma, Trimastoyo Jati. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.

Cetakan I, hlm.41-73. Yogyakarta : Carasvatibooks.

Lisniarti, H.Faizah, AR., dan Auzar (2015).“Sistem Sapaan Bahasa Melayu Riau

Subdialek Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Online

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

79

Mahasiswa (JOM)”. Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol 2 No.1,

hlm. 1-13.

Mansur, M. Yahya. 1988. “Sistem Kekerabatan (Kinship) Masyarakat Aceh Utara

dan Aceh Besar” dalam Sistem Kekerabatan dan Pola Pewarisan.

Jakarta:Pustaka Grafika Kita.

Muzamil, dkk. 1997. Sistem Sapaan Bahasa Melayu Sambas. Jakarta. Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.

Nababan, P.W.J. 1991. Sosiolingustik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Nasution, M. Dj., Sulistiati, dan S.M.Atika. 1994. Sistem Sapaan Dialek

Jakarta.p. 7. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Pateda, Mansoer. 1986. Semantik Leksikal. Flores: Nusa Indah.

Sari, N., Ermanto, dan Ismail M. 2013. “Sistem Kata Sapaan Kekerabatan dalam

Bahasa Melayu di Kepenghuluan Bangko Kiri Kecamatan Bangko

Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau”. Dalam jurnal Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1, No. 2, Maret 2013, hlm. 513-520.

Sartika, Maria Anggelina. 2017. “Sapaan dalam Bahasa Manggarai di Provinsi

Nusa Tenggara Timur”. Skripsi pada Program Studi Sastra Indonesia,

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Subagyo, P. Ari. 2010. “Penggunaan Bahasa di Universitas Sanata Dharma: Potret

Sekilas Bahasa Indonesia di Era Globalisasi”. Dalam Jurnal, Rampak

Serantau, Bilangan 17 Maret 2010. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan

Pustaka, hlm. 236.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa; Pengantar

Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta; Duta

wacana University pers.

_______. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa; Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Jakarta: Diandra Primamitra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

80

Suhardi, R., Wijana, H. Abubakar, dan Soenaron.1985. Sistem Sapaan Bahasa

Jawa .Yogyakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Supriyanto, dkk. 1986. Penelitian Bentuk Sapaan Bahasa Jawa Dialek Jawa

Timur. Jakarta :Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dapertemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Syafyahya, L., Aslinda, Noviatri, dan Efriyades. 2000. Kata Sapaan Bahasa

Minangkabau di Kabupaten Agam. 3.Jakarta : Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Wardhaugh, Ronald. 2010. An Introduction to Sociolinguistics: Wiley-Blackwell.

Wijana, D. P dan M. Rohmadi.2011. Semantik Teori dan Analisis. Surakarta:

Yuma Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

81

LAMPIRAN 1

DAFTAR JENIS-JENIS SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA

No Penyapa Lawan tutur Kata Sapaan

A Kata Sapaan Hubungan Kekerabatan

1 Ego kakek kandung Ama Kaweda

2 Ego Nenek kandung Inna Kaweda

3 Ego Ayah kandung Ama

4 Ego Ibu kandung Inna

5 Ego Anak laki-laki kandung Ana Mane

6 Ego Anak peremppuan kandung Ana Mawine

7 Ego Anak perempuan yang memiliki

hubungan kerabat

Leiro

8 Ego Kakak/adik laki-laki Na’a

9 Ego Kakak/adik perempuan Wotto

10 Ego Cucu laki-laki/perempuan Umbu

11 Ego Cucu yang mempunyai nama

sama dengan kakek kandung

Tamoama

12 Ego Cucu yang mempunyai nama

sama dengan nenek kandung

Tamoina

13 Ego Cicit perempuan/laki-laki Aiba

14 Ego Saudara laki-laki kandung ayah Amaangua

15 Ego Saudara perempuan kandung Ibu Inaangua

16 Ego Saudara laki-laki kandung ibu Loka

17 Ego Saudara perempuan kandung

ayah

Cama

18 Ego Keponakan laki/perempuan Anakabine

19 Ego Sepupu dari pihak Ayah Anguleba

20 Ego Sepupu dari pihak Ibu Olebei

21 Ego Mertu laki-laki/perempuan Wera

22 Ego Besan laki-laki/perempuan Wera

23 Ego Saudara ipar laki-laki Olesawa

24 Ego Anak menantu perempuan/laki-

laki

Wasse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

82

25 Ego Saudara ipar perempuan Ippa

B

Kata Sapaan Hubungan Nonkekerabatan

26 Ego Orang tua sebaya kakek/nenek Kaweda

27 Ego Orang sebaya ibu Painna

28 Ego Orang sebaya Ayah pa’ama

29 Ego

Orang sebaya kakak laki-

laki/perempuan Ka’a

30 Ego

Orang sebaya adik laki-

laki/perempuan Alli

C

Kata Sapaan Berdasarkan Nama Diri

31 Ego Menyebut nama lengkap/penggal

32 Ego

Menyebut nama anak

pertama/terakhir

D Kata Sapaan Berdasarkan Kata Ganti

33 Ego Orang yang umurnya sebaya

dengan penutur atau lebih muda

dari penutur

Wou

34 Ego Orang yang umurrya sebaya

dengan penutur

Oda

35 Ego Orang yang umurrya sebaya

dengan penutur

Ole

36 Ego Yemmi

E Kata Sapaan Berdasarkan Kata Ganti

37 Ego Nyonya Nyora

38 Ego Tuan Maromba

39 Ego Raja Tokko

40 Ego Raja Rato

41 Ego Orang kota Dawa

F Kata Sapaan Berdasarkan Jabatan/profesi

42 Ego Bupati Pak Bupati, Bapak Bupati

43 Ego Camat Pak camata, Pak, Bapak Camata

44 Ego Sekcam Pak/bu sekcam, Bapak/ibu sekcam.

45 Ego Lurah Pak lurah, Bapak Lurah, Pak

46 Ego Guru (laki-laki)

Toungguru, Toungguru kabani, Pak,

Pak guru, Bapak Guru, Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

83

47 Ego Guru (perempuan)

Toungguru, Toungguru mawine, Bu,

Bu

Guru, Ibu Guru, Guru

48 Ego Suster Sutera, Bu suter, ibu suter

49 Ego Dokter Dotera, Pak Dotera, bapak dokter

50 Ego Bidan Bu bidan, Ibu bidan, Ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

84

LAMPIRAN II

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA

NO

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

Penyapa Kata

Sapaan

Kekerabatan Jenis kelamin Usia Keakraban Status

Sosial

Profesi/

Jabatan

Asal penutur

Kerabat Bukan

kerabat

Pria Wanita Tua Muda Akrab Tidak

Akrab

Desa Kota

1 Ego Ama + - + - + - + - - - - -

2 Ego Inna + - - + + - + - - - - -

3 Ego Ana Mane + - + - + + + - - - - -

4 Ego Ana Mawine + - - + + + + - - - - -

5 Ego Leiro + - - + + + + - - - - -

6 Ego Na’a + - + - + + + - - - - -

7 Ego Wotto + - - + + + + - - - - -

8 Ego Ama Kaweda + - + - + - + - - - + -

9 Ego Opa + - + - + - + - - - - +

10 Ego Inna Kaweda + - - + + - + - - - + -

11 Ego Oma + - - + + - + - - - - +

12 Ego Umbu + - + + + + + - - - - -

13 Ego Tamoama + - + - + + + - - - - -

14 Ego Tamoina + - - + + + + - - - - -

15 Ego Aiba + - + + + + + - - - - -

16 Ego Amaangua + - + - + - + - - - - -

17 Ego Inaangua + - - + + - + - - - - -

18 Ego Loka + - + - + + + - - - + -

19 Ego Om + - + - + + + - - - - +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

85

NO

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

Penyapa Kata

Sapaan

Kekerabatan Jenis kelamin Usia Keakraban Status

Sosial

Profesi/

Jabatan

Asal penutur

Kerabat Bukan

kerabat

Pria Wanita Tua Muda Akrab Tidak

Akrab

Desa Kota

20 Ego Cama + - - + + + + - - - + -

21 Ego Tante + - - + + + + - - - - +

22 Ego Anakabine + - + + + + + - - - - -

23 Ego Anguleba + - + + + + + - - - - -

24 Ego Olebei + - + + + + + - - - - -

25 Ego Wera + + + + + - + - - - - -

26 Ego Wera + + + + + - + - - - - -

27 Ego Olesawa + + + - + + + - - - - -

28 Ego Wasse + + + + + + + - - - - -

29 Ego Ippa + + - + + + + - - - - -

30 Ego Kaweda - + + + + - - + - - - -

31 Ego Painna - + - + + - - + - - - -

32 Ego pa’ama - + + - + - - + - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

86

NO

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

Penyapa Kata

Sapaan

Kekerabatan Jenis kelamin Usia Keakraban Status

Sosial

Profesi/

Jabatan

Asal penutur

Kerabat Bukan

kerabat

Pria Wanita Tua Muda Akrab Tidak

Akrab

Desa Kota

33 Ego Ka’a - + + + + - - + - - - -

34 Ego Alli - + + + - + - + - - - -

35 Ego

Menyebut

nama

lengkap/peng

gal

+ + + + - + + - - - - -

36 Ego

Menyebut

nama anak

pertama/terak

hir

+ + + + - + + - - - - -

37 Ego Wou - + + + - + - + - - - -

38 Ego Oda - + + + + + - + - - - -

39 Ego Ole - + + + - + + - - - - -

40 Ego Yemmi - + + + - + - + - - - -

41 Ego Nyora - + - + + - - + + - - -

42 Ego Maromba - + + - + + - + + - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA DI KABUPATEN SUMBA … · Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan referennya mencakup

87

NO

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sapaan

Penyapa Kata

Sapaan

Kekerabatan Jenis kelamin Usia Keakraban Status

Sosial

Profesi/

Jabatan

Asal penutur

Kerabat Bukan

kerabat

Pria Wanita Tua Muda Akrab Tidak

Akrab

Desa Kota

43 Ego Tokko - + + - + + + - - - - -

44 Ego Rato - + + - + + + - - - - -

45 Ego Dawa - + + + + + + - - - - -

46 Ego (ba) pak diikuti

profesi/jabatan - + + - + + + - - + - -

47 Ego (i)Bu diikuti

profesi/jabatan + + - + + + + - - + - -

48 Ego

Toungguru,

Toungguru

kabani,

- + + - + + - + - + - -

49 Ego

Toungguru,

Toungguru

mawine

- + - + + + + - - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI