Top Banner
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI Acara IV: Phylum Brachyopoda Created By: Paleontologi Crew Baso Rezki Maulana G’08 Budiman G’08 Werna G’09 Makassar 2012
21

SAP Praktikum Brachyopoda

Aug 10, 2015

Download

Documents

OmBasZ_211
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SAP Praktikum Brachyopoda

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI Acara IV: Phylum Brachyopoda

Created By: Paleontologi Crew

Baso Rezki Maulana G’08 Budiman G’08

Werna G’09

Makassar 2012

Page 2: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

PENDAHULUAN

Paleontologi adalah cabang ilmu Geologi yang mempelajari aspek kehidupan masa lalu

berupa sisa – sisa organisme purba baik dari fosil maupun jejak – jejak hidupnya, jejak

makanan, jejak kaki, kotoran dan lain – lain. Definisi lain dari Paleontologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang kehidupan masa lampau. Paleo = masa lampau, Onto = kehidupan, logos =

ilmu. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan masa lampau dalam skala

umur geologi (Shrock & Twenhofel, 1952). Studi Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi

yaitu umur termuda adalah Kala Holosen (0,01 juta tahun yang lalu).

Fosil adalah sisa – sisa tanda kehidupan yang tertutupi oleh material sedimen dan

dapat berupa organisme, tumbuhan, jejak atau cetakan. Fosil sendiri mempunyai peranan

penting dalam proses sedimentasi, paleogeografi, stratigrafi, dan paleoklimatologi serta

paleobiologi. Fosil, sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan kerak bumi, yang

terawetkan oleh proses – proses alami, dan dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holosen.

Ada 4 faktor untuk disebut sebagai fosil, yaitu:

1. Sisa atau Jejak Organisme. Contoh: tulang, cangkang, footprint, dll

2. Terawetkan di dalam batuan atau kerak bumi.

3. Terawetkan secara alami. Contoh: fosil Stegodon di daerah Sangiran

4. Umur fosil tidak lebih muda dari Holosen (+ 10.000 th).

Adapun kegunaan fosil secara umum antara lain:

1. Membantu mengkorelasikan penampang suatu daerah dengan daerah lain baik di

permukaan ataupun di bawah permukaan.

2. Membantu dalam penentuan umur suatu lapisan batuan.

3. Membantu studi fasies.

4. Membantu dalam penentuan batas – batas suatu transgresi/regresi (penururunan atau

kenaikan muka air laut).

Page 3: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

5. Membantu dalam menentukan data – data stratigrafi untuk mengetahui lapisan sedimen

yang mengandung minyak.

6. Membantu dalam penentuan lingkungan pengendapan (sebagai fosil penunjuk).

7. Menentukan aktivitas tektonik sebagai akibat dari naik turunnya muka air laut.

Berdasarkan ukurannya dalam mempelajari fosil dibedakan menjadi dua, yaitu Mikrofosil, dan

Makrofosil

1. Mikrofosil, jika dalam mengamati diperlukan mikroskop.

2. Makrofosil, jika dalam mengamati cukup menggunakan mata tanpa alat bantu.

(a) (b)

Gambar 1. Conto Fosil Mikro (a) dan Conto Fosil Makro (b)

Proses Pembentukan Fosil

Ada 3 faktor yang mempengaruhi dapat tidaknya suatu organisme terawetkan menjadi fosil.

Keempat faktor tersebut adalah:

1. Biologis, predator dan bakteri scavenger selalu ada di semua lingkungan. Mencegah

terawetkannya tubuh suatu organisme

2. Fisik/Mekanik, fosil sulit terbentuk pada lingkungan dengan energi sedimentasi yang

kuat.

Page 4: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

3. Kimiawi, faktor kimiawi bisa menjadi pendukung

untuk terjadinya proses pemfosilan, misal

replacement pada cangkang/tulang. Namun dapat

menjadi faktor perusak, misalnya leaching.

Syarat – syarat fosil indeks:

Umur pendek.

Mudah dikenal.

Banyak dijumpai dan penyebarannya secara lateral

luas.

Nama ilmiah "Brachyopoda" dibentuk dari kata

Yunani Kuno Bracchium ("tangan") dan poda ("kaki").

Artinya hewan ini merupakan suatu kesatuan tubuh yang

difungsikan sebagai kaki & lengan. Phylum ini merupakan

salah satu phylum kecil dari benthic invertebrates.

Organisme yang hidup di laut dengan cara benthik.

Menambat dengan menggunakan pedikel. Tubuh tersusun

oleh tubuh lunak yang dilindungi oleh rangka keras yang

disebut dengan valve berjumlah dua buah, ineqiuvalve,

dengan bentuk valve simetri.

Hingga saat ini, terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang mampu bertahan &

sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai. Ukuran Brachyopoda modern berkisar dari 1 sampai 100

milimeter dan sebagian besar spesies adalah sekitar 10 sampai 30 milimeter. Masing-masing

memiliki dua katup. Katup menutupi permukaan dorsal dan ventral hewan, tidak seperti

moluska, kerang yang menutupi permukaannya lateral. Katup brakialis pada permukaan

dalamnya digunakan sebagai brachia (senjata) dan lophophore yang digunakan untuk

penyaringan dan respirasi. Yang lainnya dikenal sebagai katup gagang bunga, karena

permukaan dalamnya menggantung tangkai (seperti gagang bunga dimana Brachyopoda

Brachiopoda Temporal range : Cambrian – Recent

C O S D Crb P T J K PgN

Vinlandstrophia panderosa

(Ordovician) Skala bar 5.0 mm

KELASIFIKASI ILMIAH

Kingdom: Animalia Superphylum: Lophotrochozoa Filum: Brachiopoda Duméril, 1806

Kelas Inartikulata Artikulata

Ordo

Lingulida Acrotretida Obolellida Globigerinida Orthida Pentamerida Strophomenida Rhynchonellida Spiriferida Terebratulida

Page 5: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

menempel pada bagian permukaannya). Katup brakialis dan gagang bunga sering disebut dorsal

(atas) dan ventral (bawah), permukaan katup Brachyopoda sering menginterpretasikan garis

pertumbuhan atau ornamen lainnya, dan katup gagang bunga lebih besar dari brakialis

tersebut. Namun, lingulids, yang menggali ke dalam dasar laut, memiliki katup yang halus, datar

dan ukuran hampir sama. Katup Brachyopoda memiliki engsel, di mana ujung paling belakang

dari katup brakialis pada proyeksi internal dari katup gagang bunga. Proyeksi internal

mengartikulasikan (disambung) Brachyopoda memiliki gigi yang cocok dengan soket pada katup

brakialis, pengaturan yang mengunci katup bersama-sama. Brachyopoda Klas Inartikulata tidak

memiliki gigi yang sesuai dan soket, dan katup mereka disatukan hanya dengan otot.

Brachyopoda adalah Phylum hewan laut yang memiliki cangkang keras "katup"

(kerang) pada permukaan atas dan bawah dan tidak seperti susunan pada bagian kiri dan kanan

dalam kerang moluska. Katup Brachyopoda adalah engsel di bagian belakang, sedangkan bagian

depan dapat dibuka untuk menyusui atau tertutup untuk perlindungan. Brachyopoda Klas

Artikulata memiliki engsel bergigi, pembukaan dan penutupan otot yang sederhana, sementara

Brachyopoda Klas Inartikulata memiliki engsel untoothed dan otot yang lebih kompleks.

Brachyopoda memiliki mantel yang tersembunyi dan garis – garis pada cangkang,

serta membungkus organ dalam. Bagian tubuh biasanya menempati sekitar sepertiga dari

ruang internal di dalam shell/cangkang dan dekat engsel. Sisa dari mantel pembungkus ruang

berisi air yang mengandung lophophore (sebuah mahkota tentakel yang menyaring partikel

makanan keluar dari air). Dalam semua spesies, lophophore ini didukung oleh tulang rawan dan

kerangka hidrostatik. Pada lophophore/filter makanan, sebagian besar berupa fitoplankton

akan dipisahkan dari air.Rentang hidup berkisar dari 3 sampai lebih dari 30 tahun.

Garis keturunan yang dimiliki Brachyopoda baik fosil dan masih ada muncul di awal

Kambrium, Ordovisium dan periode Karbon. Garis keturunan lain telah muncul dan kemudian

menjadi punah, kadang – kadang punah secara massal/parah. Pada era Paleozoikum,

Brachyopoda mengalami puncak populasi takson. Fosil Brachyopoda telah menjadi indikator

yang berguna dari perubahan iklim selama era Paleozoikum. Namun, setelah peristiwa

kepunahan Permian – Trias, Brachyopoda hanya bisa pulih sepertiga dari populasi mereka

sebelumnya. Sebuah studi pada tahun 1980 menyimpulkan bahwa: baik Brachyopoda dan

Page 6: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

bivalvia meningkat sepanjang jalan dari Paleozoikum sampai zaman modern, namun bivalvia

meningkat lebih cepat, setelah kepunahan Permian – Trias, Brachyopoda untuk pertama kalinya

kurang beragam dibandingkan bivalvia. Brachyopoda hanya hidup di laut, dan sebagian besar

spesies menghindari lokasi dengan arus yang kuat atau gelombang. Spesies Klas Artikulata

memiliki larva yang menetap dengan cepat dan membentuk populasi padat di daerah yang

jelas, saat berenang larva Klas Inartikulata untuk sampai satu bulan dan memiliki kisaran luas.

Lingkungan hidup Brachyopoda pada zaman sekarang terutama pada tempat dengan kondisi

dingin dan cahaya rendah. Di antara Brachyopoda, hanya lingulids yang bernilai komersial,

namun pada skala yang sangat kecil. Satu spesies Brachyopoda mungkin yang mengukur kondisi

lingkungan sekitar terminal minyak sedang dibangun di Rusia di pantai Laut Jepang.

Kehidupan Phylum Brachyopoda

1. Hidup di air laut >> benthos secyl

2. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang

3. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara benthos secyl

4. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis/hangat dengan kedalaman maksimal 40 m

5. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachyopoda

6. Brachyopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm hingga 8 cm

Klasifikasi Phylum Brachyopoda

1. Klas Articulata/Pygocaulina

Cangkang atas & bawah (valve) dihubungkan dengan otot dan terdapat selaput & gigi.

2. Klas Inarticulata/Gastrocaulina

Cangkang atas & bawah (valve) tidak dihubungkan dengan otot dan terdapat socket dan

gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat.

Kegunaan Fosil Brachyopoda dalam Geologi

Kegunaan fosil Brachyopoda ini yaitu sangat baik untuk fosil indeks (index fossils) untuk strata

pada suatu wilayah yang luas.

Page 7: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Contoh kegunaan fosil Brachyopoda dalam geologi :

Brachyopoda dari Klas Inarticulata ; Genus Lingula merupakan penciri dari jenis Brachyopoda

yang paling tua, yaitu Lower Cambrian. Jenis ini ditemukan pada batuan Lower Cambrian

dengan kisaran umur 550 juta tahun yang lalu. Secara garis besar, jenis Phylum Brachyopoda ini

merupakan hewan-hewan yang hidup pada Masa Paleozoikum, sehingga kehadirannya sangat

penting untuk penentuan umur batuan sebagai Index Fossils.

Rekaman Phylum Brachyopoda dalam Kurun Waktu Geologi

Phylum Brachyopoda (Cambrian-Recent)

- Klas Inarticulata (Cambrian-Recent)

- Klas Articulata (Cambrian-Recent)

1. Ordo Orthida (Cambrian-Permian)

2. Ordo Strophomenida (Ordovician-Jurassic)

3. Ordo Pentamerida (Cambrian-Devonian)

4. Ordo Rhynchonellida (Ordovician-Recent)

5. Ordo Spiriferida (Ordovician-Jurassic)

6. Ordo Terebratulida (Devonian-Recent)

Klas Artikulata Klas Inartikulata

Gambar 2. Pembagian Klas Pada Phylum Brachyopoda berdasarkan pada bentuk katup

cangkang/valve dan cara tertambatnya.

Page 8: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Morfologi Fungsional

Brachyopoda adalah soliter, hewan laut seluruhnya, masing-masing dengan shell yang

terdiri dari dua bagian yang berlawanan (katup) yang menyertakan sebagian besar tubuh lunak.

Hewan dan cangkangnya adalah simetris bilateral tentang pesawat ditarik tegak lurus terhadap

garis kontak dari katup tertutup (commissure itu). Dalam Brachyopoda paling, shell terbuat dari

kalsit, tetapi beberapa kelompok memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium fosfat dengan

berbagai jumlah bahan organik. Valve dibedakan atas ventral valve dan dorsal valve. Pada

valve yang terdapat lobang deltryum disebut dengan pedikel valve. Posisi pedikel valve

digunakan untuk penentu taksonomi.

Gambar 3. Potongan melintang dari Brachyopoda menunjukkan hubungan dari organ-organ

internal ke dua katup (Stearn, 1989).

Cara Hidup

Dalam shell adalah karakteristik struktur makan dari lophophore Brachyopoda-itu. Ini

terdiri dari sepasang bersilia, proyeksi berputar yang membuat arus air dan kemudian

menyaring partikel makanan mikroskopis. Seringkali lophophore memiliki brachidium

mendukung berkapur. Brachyopoda fosil dan terbaru memiliki berbagai aksesori untuk

mendukung aparat makan.

Dalam rangka meningkatkan jumlah air yang disaring dan masih melindungi

lophophore halus dari partikel terlalu besar, beberapa garis keturunan Brachyopoda (terutama

Page 9: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Rhynchonellida) mengembangkan commissure zig-zag. Zig-zags membawa tepi mantel sensitif

dekat bersama-sama, memberikan hewan lebih mengontrol kualitas bahan yang masuk.

Artikulata dan gerakan katup, Klas yang paling umum dari Brachyopoda, yang Articulata,

ditandai dengan kehadiran dua lawan berkapur katup engsel sepanjang tepi posterior.

Organisme ini biasanya memiliki serangkaian soket dan gigi yang memungkinkan katup untuk

membuka anterior untuk makan, mereka juga dapat menjaga katup tertutup rapat bila

diperlukan. Dalam beberapa Brachyopoda struktur artikulata telah berkurang atau hilang

selama evolusi.

Dua otot utama menetapkan membuka dan menutup katup. Otot Diductor

melampirkan pada salah satu ujungnya ke lantai dari katup ventral, dan pada ujung lainnya ke

proyeksi (proses kardinal) di katup punggung. Ketika otot – otot ini, engsel bertindak sebagai

titik tumpu, membuka katup anterior. Adduktor otot, yang terpasang di antara lantai kedua

katup, kontrak untuk menutup katup dan menahan mereka tertutup.

Gambar 4. Brachyopoda katup dibuka dan ditutup oleh pasang otot lawan:. (A) Kontraksi

adductors menutup katup, (B) Kontraksi tuas diductors shell sekitar engsel dan

membuka katup punggung (Boardman dkk 1987; dari Prothero, 1998)

Hubungan Taksonomi

Brachyopoda paling memiliki tangkai berdaging, yang diistilahkan sebagai gagang

bunga, yang menjorok posterior melalui satu katup atau antara katup dan menempel secara

permanen ke substrat. Ketika keluar gagang bunga melalui katup (dengan definisi katup

ventral), ia meninggalkan sebuah pembukaan yang sangat bervariasi dalam bentuk antara

kelompok Brachyopoda.

Page 10: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 5. Ruang Brachyopoda Magellania. (A) punggung pandangan shell, (B) pandangan Side

menunjukkan katup pedikel dan brakialis dan posisi gagang bunga (dari Stearn,

1989).

Di banyak pedikel hilang selama baik ontogeni atau evolusi garis keturunan,

meninggalkan lubang sebagai bukti sebagian atau seluruhnya tertutup oleh lempengan aksesori

atau pertumbuhan dari katup ventral.

Beberapa Brachyopoda tidak memiliki gagang bunga dan baik hidup bebas pada

substrat atau melekat katup ventral mereka langsung ke beberapa objek perusahaan. Para

hidup bebas jenis mengembangkan berbagai macam perangkat untuk melindungi diri dari

pemakaman dalam sedimen atau gangguan oleh arus (kecuali untuk membuka dan menutup

katup dan beberapa gerakan terbatas pada gagang bunga, Brachyopoda secara ketat sessile).

Beberapa menambahkan kalsit menstabilkan berat untuk bagian posteior dan ventral shell, ada

pula yang memiliki duri yang bisa menempel pada substrat atau fungsi sebagai "snowshoe" di

daerah berlumpur. Brachyopoda lain tanpa pedikel mampu tumbuh pada tingkat yang terus

commissure di atas permukaan sedimen.

Brachyopoda terakhir memiliki serangkaian kecil bulu (setae) membentang dari alur di

tepi katup dan mantel yang berfungsi sebagai perangkat indera taktil. Brachyopoda fosil Banyak

memiliki alur yang sama, menunjukkan mereka mungkin memiliki jenis yang sama sistem.

Page 11: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Brachyopoda Strophomenid terkadang memiliki duri berongga yang mungkin telah

dilakukan terus menerus strip jaringan hidup mantel dari bagian shell untuk tips mereka. Jika

demikian, maka duri akan diperpanjang bidang sensorik binatang.

Klasifikasi

Brachyopoda dibagi menjadi dua Klas, terutama didasarkan pada morfologi shell. Para

inarticulates telah tertekuk katup umumnya dari komposisi chitinophosphatic, sedangkan

artikulata adalah Brachyopoda dengan katup engsel berkapur.

1. Klas Inarticulata

Klas ini tidak mempunyai hinge line, sehingga urat dagingnya lebih kompleks, serta tidak

mempunyai pedikel opening. Klas Inarticulata terdiri dari lima ordo dan hanya tiga yang masih

dijumpai sampai sekarang:

Ordo Lingulida

adalah yang paling konservatif dari Brachyopoda, satu genus, Lingula, muncul di

Ordovisium dan masih hidup hari ini di dasarnya bentuk yang sama. Cangkang lingulids

dibuat terutama kalsium fosfat, yang muncul coklat kotor, dan selalu cembung ganda dan

oval untuk persegi di garis besar. Perintah pertama kali muncul di Kambria, dan telah

ditemukan secara konsisten di seluruh catatan. Mereka tinggal membenamkan dalam

sedimen lunak dan berjangkar pada gagang bunga panjang mereka.

Page 12: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 6. Lingula, shell adalah sekitar 3 cm. (A) pandangan punggung (B) Brachyopoda di

bagian atas liang melekat pada bagian bawah dengan panjang gagang bunga.

Orde Acrotretida

Kelompok ini juga telah bertahan sejak Kambrium dengan morfologi shell cukup konstan.

Katup Acrotretid umumnya subcircular untuk melingkar, tidak merata cembung ganda, dan

sering memiliki pembukaan gagang bunga. Sebuah subkelompok penting (yang

craniaceans) tidak memiliki fungsi gagang bunga, tapi mereka semen katup ventral

langsung ke substrat.

Orde Obolellida

Jenis Brachyopoda ini menyerupai acrotretids dan beberapa artikulata, dan agak sulit untuk

mengidentifikasi. Katup mereka adalah lingkaran sampai bulat telur, satu ventral dengan

pseudo-antar wilayah dan membuka gagang bunga dari beberapa macam. Obolellids hanya

diketahui dari batuan berumur Kambrium.

Page 13: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

2. Klas Articulata

Mempunyai hinge line, sehingga urat dagingnya lebih sederhana, serta mempunyai

pedikel opening yang terdapat pada dorsal valve. Merupakan Klas yang beragam dan kompleks.

Mereka telah terbukti menjadi Brachyopoda paling berguna untuk berbagai studi. Tujuh ordo

yang diakui, yaitu:

Ordo Orthida

Artikulata yang paling pertama muncul, Brachyopoda ini juga yang paling sulit untuk

beradaptasi dengan suatu lingkungan. Jenis ini umumnya kurang fitur morfologi yang

kompleks, dan mereka cenderung menyerupai beberapa jenis artikulata lainnya. Orthids

hampir selalu cembung ganda, dengan garis engsel yang cukup lebar diapit oleh interareas

berbeda pada setiap katup. Yang pertama dikenal artikulata muncul di Kambrium adalah

orthids. Mereka mengubah sedikit struktur dasar melalui Paleozoikum, dan punah di akhir

periode Permian.

Ordo Pentamerida

Kelompok ini biasanya memiliki katup sangat cembung ganda yang costate halus atau

halus. Karakteristik mereka adalah spondylium kuat, yang merupakan platform berkapur

melengkung untuk lampiran otot di wilayah paruh. Spondylium ini duduk di katup ventral.

Pentamerids mungkin telah muncul bersamaan dengan pemunculan orthids (Kambrium)

dan punah pada zaman Devon.

Ordo Strophomenida

Tidak ada bukti Brachyopoda lain menunjukkan keragaman morfologi sebanyak

strophemenids. Umumnya, mereka memiliki kerang Plano-cembung atau concavo-

cembung dengan permukaan costate dan tidak ada pembukaan gagang bunga. Ordo ini

termasuk dalam:

o Productids: Ini Brachyopoda memiliki duri berongga dan sangat concavo-cembung

kerang. Mereka termasuk beberapa besar, Brachyopoda sangat berduri dan khusus

karang pembentuk kelompok. Productids sebagian besar atas Paleozoikum.

Page 14: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

o Strophomenids: Dalam kelompok ini shell biasanya lebih lebar dari panjang dan

rongga tubuh kecil. Mereka adalah penting dalam Paleozoikum yang lebih rendah,

tapi jangkauan ke Jurassic.

o Chonetids: Ini adalah kerang kecil yang menyerupai "strophomenids", tetapi mereka

memiliki duri berongga di sepanjang tepi postreior. Chonetids sangat menonjol

dalam batuan Paleozoikum atas.

o Oldhaminids: "Sebuah daun dalam sebuah perahu saus" adalah cara terbaik untuk

menggambarkan genus oldhaminid paling umum, Leptodus. Ini terbatas pada

Paleozoikum Atas dan Mesozoikum Bawah.

Ordo Rhynchonellida

Kerang dari kelompok ini adalah sangat cembung ganda, banyak titik yang bulat, sangat uji

coba penerapan, dan memiliki garis engsel yang sangat singkat. Rhynchonellids sederhana

internal dan tidak memiliki dukungan rumit untuk brachidium tersebut. Sebagian besar

pekerja percaya bahwa mereka berevolusi dari pentamerids. Para rhynchonellids muncul di

Ordovisium Tengah dan masih masih ada. Brachyopoda paling Mesozoikum adalah

rhynchonellids.

Ordo Spiriferida

Yang paling umum dari kelompok ini adalah yang paling mudah untuk mengidentifikasi:

kerang ini memiliki garis engsel begitu luas bahwa mereka terlihat bersayap. Kelompok ini

didefinisikan oleh kepemilikan sebuah spiral melingkar-brachidium bahwa "titik" terhadap

ekstremitas kardinal. Spiriferids paling sangat uji coba penerapan atau costate, dan mereka

biasanya menanggung lipat dan sulkus. Kelompok ini adalah penting dalam Paleozoikum

menengah dan atas dan bagian dari Mesozoikum lebih rendah.

Ordo Terebratulida

Brachyopoda yang paling banyak dijumpai pada masa kini, mereka adalah "kerang lampu"

biasa dikenal Beachcombers. Kerang Terebratulid yang sangat cembung ganda dan

menanggung garis engsel pendek. Paruh menonjol dan biasanya memiliki bukaan gagang

bunga bulat. Permukaan terebratulid adalah costate halus atau halus. Kelompok ini

Page 15: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

pertama kali muncul dalam batuan Devon Bawah, tetapi hanya berlimpah dalam Masa

Mesozoikum dan Kenozoikum.

Gambar 7. Orientasi dasar anatomi dan simetri Brachyopoda (Neil dan Tucker, 1985; dari

Prothero, 1998)

Gambar 8. Terminologi satu fitur eksternal dari shell brachiopod (Neil dan Tucker, 1985;

Prothero, 1998)

Page 16: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 9. bagian Palang melalui kerang brachiopod, menunjukkan kelengkungan. b =

punggung katup; p = gagang bunga katup (A) cembung ganda, dengan katup

punggung kurang cembung daripada bagian perut;. (B) cembung ganda, dengan

katup punggung lebih cembung; (C) Planoconvex; (D) concavo-cembung, (E)

concavo-cembung, tetapi lebih kuat melengkung, (F) Sangat convexi-cekung, (G)

Dengan lembut convexi-cekung, (H) Resupinate, cembung cekung katup punggung

tapi dekat garis engsel, (I) Convexi-planar (Moore et al, 1953; Prothero, 1998).

Gambar 10. anatomi Internal brachiopod, memotong sepanjang bidang simetri (Boardman dkk,

1987;. Dari Prothero, 1998)

Page 17: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 11. Magellania flavescens: (a) permukaan atas dengan katup brakialis (x 2 approx.), (B)

tampilan lateral (x 2 approx.), (C) anterior view (x 2 approx), (d) dalam posisi hidup ,

menunjukkan lampiran gagang bunga, (e) pandangan internal katup gagang bunga (x

2 approx) (f) view internal katup brakialis (x2 approx), (g) larva ((A) - (f) berdasarkan

Davidson 1851; (g) berdasarkan Percival 1944; dari Clarkson1979)

Page 18: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 12. Morfologi Brachyopoda

Gambar 13. Perkembangan Valve Brachyopoda

Page 19: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 14. Valve Brachyopoda

Page 20: SAP Praktikum Brachyopoda

LABORATORIUM PALEONTOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

SAP Praktikum Paleontologi Asisten Paleontologi 2011/2012 Laboratorium Paleontologi – Program Studi Teknik Geologi UNHAS

Created by: Baso Rezki Maulana’08, Budiman’08 & Werna’09

Gambar 15. Berbagai Bentuk Valve Brachyopoda

Page 21: SAP Praktikum Brachyopoda

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

ACARA : BRACHYOPODA NAMA : HARI/TGL : NIM : Keterangan : 1. Fosil 2. Hinge line 3. Costae 4. Beak 5. Pedical 6. Growth line 7. Pedical opening 8. Umbo No. Urut : (No. Urut sampel praktikum) No. Peraga : (No. Registrasi peraga laboratorium) Phylum : Brachyopoda Klas : Articulata Ordo : Rhynchonellida Family : Nemicidarisidae Genus : Nemicidaris Spesies : Nemicidaris luciensis Komposisi Material : Kalsium karbonat (CaCO3)

Bentuk Fosil : Bikonveks Proses Pemfosilan : Mineralisasi Umur : Jura Tengah (176 – 160 juta tahun lalu) Keterangan : (Awal proses pemfosilan, mineralisasi dan

lithifikasi, tersingkap, bagian – bagian fosil, lingkungan pengendapan, komposisi material, umur fosil, kegunaan fosil)

Referensi :

ASISTEN PRAKTIKAN

( ) ( )