SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
Bidang study: Keperawatan Medikal BedahTopik: Terapi pada Pasien
Diabetes MelitusSub topic :Pemberian Terapi InsulinSasaran :
Keluarga dan pasien Diabetetes Melitus dengan pemberian
terapi insulin rutin.Tempat : Ruang Melati 1 Rumah Sakit Dr.
Moewardi SurakartaPelaksana: Mahasiswa Ners UMS Angkatan XIV
1. Sriwarsi. D. Hi.Yusuf 2. Alfan pramiputra
3. Baiq ulfa lailiana khairunnisyaHari
: Jumat, 29 mei 2015Waktu
: 10.00 WIB
A. LATAR BELAKANG Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu
penyakit metabolik yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun
ke tahun. Diabetes mellitus didefinisikan sebagai suatu penyakit
atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin
dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin
oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan
oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Dipiro
dkk., 2008).Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya
kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2
di berbagai penjuru dunia. World Health Organization (WHO)
memprediksikan adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang
cukup besar pada tahun-tahunmendatang. WHO memprediksi kenaikan
jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Soewondo, 2011).
Peningkatan prevalensi terjadinya DM ini diakibatkan karena faktor
gaya hidup, etnis dan usia. Gaya hidup penduduk dunia masa kini
yang lebih banyak mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi
dalam porsi yang besar menyebabkan seseorang dapat mengalami
obesitas. Insulin merupakan salah satu hormone yang diproduksi oleh
pancreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam
darah. Insulin ini dibutuhkan untuk memproses karbohidrat, lemak
dan protein menjadi energy yang diperlukan tubuh manusia.Dalam
penanganan diabetes melitus, salah satunya yaitu dengan terapi
insulin. Berdasarkan observasi di ruang Anggrek 1 RSUD Dr. Moewardi
(.)B. TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMPada akhir penyuluhan
kesehatan ini , keluarga dengan pasien Diabetes melitus memahami
terapi insulin pada pasien Diabetes melitus dan mampu melakukan
terapi insulin secara mandiri di rumah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah Kegiatan penyuluhan, peserta mampu :
1. Mengetahui pengertian insulin
2. Mengetahui cara penyimpanan insulin
3. Mengetahui lokasi penyuntikan insulin4. Bagaimana cara
pemberian insulin
C. SASARANPasiendan keluarga pasien di Ruangan Rawat Inap mawar
III RSUD Dr. MoewardiD. MATERI PENYULUHANTerlampir E. METODE1.
Ceramah/Tanya jawab2. DiskusiF. MEDIA1. Leaflet2. Lembar balikG.
SETTING TEMPAT
H. PELAKSANAAN
NoWaktuKegiatanModerator dan Tim penyuluhRespondenKet
5 menitPembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan1. Moderator dan tim
Penyuluhan mengucapkan salam
2. Moderator memperkenalkan anggota tim
3. Moderator menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4. Moderator menyampaikan materi yang akan diberikan1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan
3. Mendengarkan
4. MemperhatikanMenggunakan suara tanpa sound
2.20 menitPelaksanaan :
1. Menggali Pengetahuan keluarga atau pasien tentang pengertian,
cara penyimpanan, lokasi penyuntikan dan cara pemberian
insulin.
2. Menjelaskan pengertian, cara penyimpanan, lokasi penyuntikan
dan cara pemberian insulin.a. Moderator memberikan Pertanyaan
kepada keluarga atau pasien
b. Moderator memberikan waktu kepada tim penyuluh untuk
menyampaikan materi
Tim penyuluh menyampaikan materi :
a. pengertian insulin
b. cara penyimpanan insulin
c. lokasi penyuntikan insulin
d. cara pemberian insulin secara benar1. Menjawab
2. Mendengarkan
3. Mendengarkan dan memperhatikanMenggunakan lefleat, Lembar
Balik, poster dan metode ceramah.
3.5 menitEvaluasi:
1. Memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk
bertanya
1. Membuka sesi pertanyaan
2. Memberikan waktu kepada tim untuk
menjawab pertanyaan
a. Tim penyuluh menjawab Pertanyaan1. Bertanya
2. Mendengarkan dan memperhatikan
4.5menitTerminasi:
1. Mengucapkan terimakasih atas peran peserta.
2. Mengucapkan
salam penutup
1. Moderator dan tim Penyuluh mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan partisipasi
2. Moderator dan tim
Penyuluh menyampaikan salam1. Menjawab
2. Menjawab
Salam
I. EVALUASI1. Klien bersedia diberi penyuluhan (100%)
2. Periapan lingkungan dan tempat yang akan digunakan.3.
Persiapan media yang akan digunakan4. persiapan penyaji yang akan
menyampaikan materi Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. penyaji menyampaikan materi dengan baik
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
Evaluasi Hasil:
1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian insulin
2. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara penyimpanan
insulin
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan lokasi penyuntikan
insulin
4. Pasien dan keluarga mampu melakukan pemberian insulin
TINJAUAN TEORI
Terapi Pemberian Insulin
A. Pengertian
Insulin merupakan suatu hormone yang diproduksi pancreas,
mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi
dan penyimpanannya (Smeltzer, 2001)
Terapi insulin merupakan penggunaan hormone insulin untuk
mengontrol kadar glukosa dalam darah pada pasien dengan Diabetes
Melitus. Pada Diabetes Melitus tipe 2, insulin mungkin diperlukan
sebagai terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa
darah jika diet dan obat hiperglikemi oral tidak berhasil
mengontrolnya.B. Penyimpanan Insulin
Insulin harus disimpan sesuai dengan anjuran produsen obat yang
bersangkutan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Insulin harus disimpan di lemari es pada temperatur 2-8o C Lama
Penyimpanan ( di lemari es) tergantung dengan produsen obat
tertentu. Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan penyejuk
15-20o C bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu bulan.
Penelitian menunjukkan bahwa insulin yang disimpan pada suhu kamar
lebih dari 30 C akan lebih cepat kehilangan potensinya. Penderita
dianjurkan untuk memberi tanggal pada vial ketika pertama kali
memakai Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah
penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin disuntikkan,
dianjurkan untuk mengguling-gulingkan alat suntik di antara telapak
tangan atau menempatkan botol insulin pada suhu kamar, sebelum
disuntikkan.C. Lokasi penyuntikan Insulin
Ada empat daerah utama untuk penyuntikan insulin, yaitu:
Abdomen, lengan (permukaan posterior), Paha (permukaan anterior),
dan bokong. Insulin akan diabsorbsi lebih cepat di abdomen dan
menurun secara progresif pada lengan, paha serta bokong. (Smeltzer
2002).
Gambar: 1.1 Lokasi penyuntikan insulin
D. Cara pemberian Insulin
Persiapan Alat:
1. Spuit insulin, vial insulin/ insulin pen sesuai terapi.
2. Kapas alcohol/ alcohol swab
3. Handscoon
Implementasi:
1. Mencuci tangan
2. Memakai Handscoon
3. Mengambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang
dibutuhkan.
4. Memilih lokasi penyuntikan, perikasa apakah terdapat
kebiruan, inflamasi atau edema pada kulit.
5. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas alcohol/alcohol
swab.
6. Mencubut kulit area penyuntikan pada klien yang kurus dan
regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan tangan yang tidak
dominan.
7. Menyuntikan insulin secara subkutan dengan tangan yang
dominan secara lembut dan perlahan, posisi jarum 30-45.
8. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh dimassage, hanya
dilakukan penekanan pada area penyuntikan dengan menggunakan kapas
alcohol..
Khusus untuk insulin pen:
1. Memeriksa apakah pen berisi tipe insulin yang sesuai dengan
terapi.
2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru.
3. Memasang cap insulin pen sehingga angka nol terletak sejajar
dengan indicator dosis.
4. Ukur jumlah dosis yang diberikan dengan memutar insulin cap
sampai menunjukan angka yang dibutuhkan.
5. Suntukan insulin dengan posisi 90, tekan insulin pen sampai
menunjukan angka nol kembali.
6. Cabut insulin pen.
7. Rapikan peralatan
8. Lepaskan handscon dan cuci tangan.
Daftar Pustaka
Suzanne C. Smeltzer, 2001, Buku Ajar medical-bedah Brunner &
Suddart. Jakarta: EGC
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen
kesehatan RI, 2005: Pharmaceutical care untuk penyakit Diabetes
melitus. Jakarta: Departemen kesehatan RI.2
3
4
1
2
1
2
2
3
1
1
5
Keterangan
Keluarga pasien
Pasien
fasilitator
pemateri
Moderator