5/20/2018 Sap Hepatitis
1/22
S1 KEPERAWATAN
Minggu, 24 Maret 2013
SAP HEPATITITS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
HEPATITIS
Bidang studi : Keperawatan komunitas
Topik : Hepatitis
Sasaran : kepada Tn R usia 35 tahun
Hari : senin
Tanggal : 01 Oktober 2012
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruangan melati
1. Latar Belakang :
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi (karbohidrat,
lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus kemudian akan diangkut ke
dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk menetralkan racun termasuk obat-
obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka
dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan
zat gizi.
5/20/2018 Sap Hepatitis
2/22
2. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien dan keluarga
mengetahui dan memahami tentang makanan yang bisa diberikan kepada penderita sirosishepatitis.
3. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan klien dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
1. mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari untuk penderita sirosis hepatitis
2. Cara pemberian makanan sirosis hepatitis
LAMPIRAN
- Terlampir
METODE
1.Ceramah
2.Tanya jawab
MEDIA
- Power point
KEGIATAN PEMBELAJARAN
5/20/2018 Sap Hepatitis
3/22
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
11.00-11.02 WIB
Pembukaan :
- Memberi salam
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
- menjawab salam mendengarkan dan memperhatikan
2.
11.03-11.13 WIB
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
Menyimak dan memperhatikan materi
Fungsi hati.
Makanan yang harus dihindari pada penderita sirosis hepatitis.
Makanan yang diberikan pada penderita hepatitis.
5/20/2018 Sap Hepatitis
4/22
3.
11.13-11.18 WIB
Evaluasi
- Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
- Memberi kesempatan kepada klien untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
4.
11.18-11.20 WIB
Penutup :
- Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
- Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
- Mengucapkan salam
mengucapkan salam
5/20/2018 Sap Hepatitis
5/22
EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal
Soal :
1. Sebutkan apa saja yang terganggu saat menderita sirosis hepatitis?
2. Apa saja yang harus dihindari bagi pasien sirosis hepatitis?
3. Apa syarat makanan yang harus diberikan bagi penderita sirosis hepatitis?
Jawaban
1. Fungsi hati diantaranya yaitu membantu dalam pengolaham zat gizi dan menetralkan
racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. Virus hepatitis atau peradangan
pada hati dapat mengganggu fungsi tersebut
2. a. Hindari makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ubi, singkong, kacang
merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain.
b. Hindari makanan yang telah diawetkan seperti sosis, ikan asin, kornet, dan lain-
lain.
3. a. Pilihlah bahan makanan yang kandungan lemaknya tidak banyak seperti daging
yang
tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit.
b. Sebaiknya pilih sayur-sayuran yang sedikit mengandung serat seperti bayam,
wortel,
bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan
sebagainya.
c. Bumbu-bumbu jangan terlalu merangsang. Salam, laos, kunyit, bawang merah,
bawang putih dan ketumbar boleh dipakai tetapi jangan terlalu banyak.
5/20/2018 Sap Hepatitis
6/22
d. Hindarkan makanan yang terlalu berlemak seperti daging babi, usus, babat, otak,
sum-sum dan santan kental.
Bagi penderita hepatitis, terapi diet sangat penting untuk dilakukan. Kandungan gizi pada terapi
diet penderita hepatitis berbeda-beda tergantung pada kondisi penderita. Total kalori yangdiberikan juga berbeda, tergantung besar badan dan aktifitas penderita. Selain itu, pada
umumnya kurang baik jika terlalu banyak mengurangi lemak kecuali bila ada gejala kuning pada
mata atau kulit. Lemak yang mengandung banyak asam lemak esensial seperti minyak nabati
atau minyak ikan boleh diberikan seperti biasa.
e. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein
disesuaikan dengan keadaan penderita.
f. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi
pendeita.
g. Cukup vitamin dan mineral.
h. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.
i. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
j. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.
5/20/2018 Sap Hepatitis
7/22
Lampiran Materi :
HEPATIS
A. DEFINISI
HEPATITIS
Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat membantu proses
metabolisme nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh. Selain itu organ ini juga mempunyai
peranan yang penting untuk membersihkan darah di dalam tubuh dari produk limbah yang
beracun. Namun, demikian jika kita tidak menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting
ini akan mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati yang sering terjadi adalah hepatitis.
Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai macam hal, seperti
infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun di dalam tubuh sendiri yang dapat menyerang
hati. Meskipun ada beberapa jenis hepatitis, pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang
disebabkan oleh virus dan sering terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.
B. Macam-macam hepatitis
1. Hepatitis A
Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang sebelumnya telah terinfeksi
dengan penyakit ini. Selanjutnya seseorang dapat terkena hepatitis A dengan mengkonsumsi
makanan atau minuman yang telah terkontaminasi feses tersebut. Hepatitis A bersifat kurang
merusak dibanding hepatitis virus yang lain. Hal ini karena jenis hepatitis ini jarang
menimbulkan kerusakan liver yang menetap. Bahkan dalam beberapa minggu gejala akan hilang
sama sekali dan orang yang telah terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut.
Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Gejala Hepatitis A
5/20/2018 Sap Hepatitis
8/22
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan,
demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat.
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu
pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
Cara penularan :
Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis A dan masuk
kemulut orang lain bisa terjadi karena:
1. Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang telah tercemar oleh tinja
yang mengandung hepatitis A.
2. Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik.
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut
penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta
segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari
gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mualdan muntah.
Cara pencegaha virus hepatitis A
1. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK. Sebelum makan
ataupun sebelum menyediakan makanan.
2. Cuci sayuran dan buah sebelum di makan.
Sebelum dipakai cuci peralatan makan dan minum.
2. Hepatitis B
Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu terjadinya sirosis
ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum suntik atau pisau yang
5/20/2018 Sap Hepatitis
9/22
terkontaminasi, transfusi darah, ataupun cairan tubuh yang lain. Pada beberapa kasus seseorang
yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh dari penyakit ini dan kemungkinan tubuhnya telah
memiliki imunitas untuk melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan
terinfeksi virus ini selamanya
.
Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan
kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik
akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain
menjadi lebih beresiko.
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan
dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara
pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC.
Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung
meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan
dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi
pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik,
efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi
peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum
dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang
akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa
Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara
subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek
5/20/2018 Sap Hepatitis
10/22
samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat
depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit
menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
3. Hepatitis C
Seperti halnya hepatitis B, ternyata hepatitis C juga dapat memicu terjadinya sirosis ataupun
kanker hati. Penularan penyakit ini dapat melalui transfusi darah, cairan tubuh, ataupun
hubungan seksual. Hepatitis C merupakan tipe hepatitis yang sangat serius dan menjadi alasan
utama transplantasi hati pada kebanyakan pasiennya. Pada hepatitis C penderita yang menjadi
kronik jauh lebih banyak.
Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala,
walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar
diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau
mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat
ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa,
Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah
menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang
memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan
waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu
perlu penanganan pada stadium awalnya.
Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama hidup dan tertular
melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya.
Penularan hepatitis B dan C :
1. Melaluai kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi hepatitis B
dan C.
5/20/2018 Sap Hepatitis
11/22
Berbagi perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.
Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.
2. Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.
Pencegahan Hepatitis B dan C:
1. Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air, dan filter).
2. Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang lain.
3. Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.
4. Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.
5. Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.
6. Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C.
B. Obat herbal Hepatitis
Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu
pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati
dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang antara lain yaitu
temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis
paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma
lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa),
pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda
citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
B. ETIOLOGI
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :
1. Hepatitis virus tipe B dan C
Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati sehingga terjadi
kerusakan hati.
2. Alkohol
5/20/2018 Sap Hepatitis
12/22
Seorang alkoholik biasanya akan mengabaikan pola makan sehingga akan kekurangan nutrisi (
diantaranya protein ). Alkohol dapat juga secara langsung merusak jaringan hati, sehingga hati
akan membesar dan rapuh. Sehingga akan terjadi proses pembengkakan jaringan parut yang
tersebar luas dipermukaan hati.
3. Metabolik : DM
4. Kolestatis kronik
5. Toksik dari obat : INH
6. Penyakit wilson
7. Hematikromatosis
8. Kegagalan jantung
Hal ini akan menyebabkan bendungan pada vena hepatika.
9. Malnutrisi
Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya pembentukan faktor-faktor lipotropik
yang diperlukan untuk transport lemak. Sehingga akan terjadi proses pembentukkan jaringan
parut yang tersebar luas dipermukaan.
C. KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1. Sirosis Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati mengandung
nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya sampai 3 mm. Sirosis
mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
2. Sirosis Makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar nodul lebih dari 3
mm.
3. Sirosis Campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.
5/20/2018 Sap Hepatitis
13/22
Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :
1. Sirosis Laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis ini merupakan 50%
atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada hati yang ditimbulkan alkohol
adalah akumulasi lemak secara gradual didalam sel-sel hati (infiltrasi lemak).
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada kasus sirosis
laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-nodula halus. Nodula-nodula ini
dapat membesar akibat aktifitas regenerasi sebagai usaha hati untuk mengganti sel-sel yang
rusak. Hati tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel degenerasi + regenerasi yang dikemas padat
dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada keadaan ini sirosis sering disebut sebagai sirosis nodular
halus.
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada stadium akhir sirosis,
dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
2. Sirosis Post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-nodula degeneratif
besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh jaringan parut, berselang-seling
dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya pasien dengan hasil
tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif agaknya merupakan peristiwa yang
besar peranannya.
Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan ataupun obat-obatan
seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur beracun. Sirosis jenis ini merupakan
predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
3. Sirosis Billaris
Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi billaris post hepatik.
Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam masa hati dengan akibat kerusakan
sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi lobulus.
Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus empedu dan sel-sel hati
seringkali mengandung pigmen hijau.
Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan
5/20/2018 Sap Hepatitis
14/22
Bil. Serum (m.u mol/dl)
Alb serum (gr/dl)
Asites
PSE/ensefalopati
Nutrisi
Minimal
< 35
> 35
Nihil
Nihil
Sempurna
Sedang
35-50
30-35
Mudah dikontrol
Minimal
Baik
Berat
> 50
< 30
sukar
berat/koma
kurang/kurus
D. PATOFISIOLOGI
5/20/2018 Sap Hepatitis
15/22
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung, pada hati
menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.
Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat setempat/menyebar.
Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada awalnya. Penyebab perubahan lemak
ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon perubahan fu, enzim yang bertanggung jawabterhadap metabolisme lemak normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang mengarah pada
peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal. Dengan tekanan balik yang
cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral dan memungkinkan darah mengalir dari
intestin langsung ke vena kava. Peningkatan aliran darah ke vena esofagus menyebabkan varises
esofagus; pada vena lambung, varises lambung pada limfa splenomegali dan pada vena
hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang normal.Jaringan fibrotik ini tidak dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar kronis yang akhirnya
gagal.
E. PATHWAYS
F. MANIFESTASI KLINIS
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
Fase Kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :
- Pasien merasa tidak fit/bugar
- Anorexia
- Mual
- Diare/konstipasi
- Berat badan menurun
- Kelemahan otot
- Cepat lelah
5/20/2018 Sap Hepatitis
16/22
Fase Dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi portal dengan
manifestasi :
- Eritema palmaris
- Spider nevi
- Vena kolateral pada dinding perut
- Ikterus
- Edema pretibial
- Asites
- Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
- Hematemesis
- Melena
- Ensefalopati hepatik
5/20/2018 Sap Hepatitis
17/22
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEPATITIS
Materi : Hepatitis
Penyajian : Matelada F. Herietrenggi
Sasaran : Mahasiswa
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang B08
Jumlah peserta : 10 orang
Hari/tgl : Senin, 03 Juni 2013
A. Tujuan umum
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis selama 25 menit di harapkan peserta
dapat memahami apa itu pengertian hepatitis, peyebab hepatitis, tanda dan gejala, komplikasi,pencegahan, dan perawatan apa yang dapat lakuakan dirumah untuk pasien dengan hepatitis..
B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Hepatitis
1. Peserta mampu menjelaskan apa itu pengertian hepatitis
2. Peserta mampu menjelaskan apa saja penyebab hepatitis
3. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala hepatitis
4. Peserta mampu menjelaskan komplikasi yang terjadi akibat hepatitis
5. Peserta mampu menjelaskan pencegahan dan perawatan apa saja yang dapat dilakukan di rumah
untuk pasien dengan hepatitis.
C. Materi
5/20/2018 Sap Hepatitis
18/22
1. Pengertian Hepatitis
2. Penyebab Hepatitis
3. Tanda dan Gejala Hepatitis
4. Komplikasi Hepatitis
5. Perawatan dirumah
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leafet
2. Lembar Balik
F. Setting tempat
3#
Ket:
1. Moderator
2. Penyuluh
3. Audien
4. Fasilitaor
5/20/2018 Sap Hepatitis
19/22
5. Observasi
G. Kegiatan belajar mengajar
NO WAKTU KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan
Mengucapkan salamMenjelaskan tujuan
pembelajaran
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
Menanyakan kesiapanpeserta
menjawab salamMemperhatikan dan
mendengarkan.
Menjawab pertanyaan.
2. 20 menit Melakukan Pengajaran dengan
ceramah, tanya jawab, dan
diskusi tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,komplikasi serta
perawatan dirumah pada
penyakit hepatitis
Mendengarkan dengan penuh
perhatian.
Bertanya pada pembicara
3. 5 menit Evaluasi
Menanyakan pada peserta
tentang materi yang telah
diberikan.
Menyimpulkan materiMengucapkan salam
Memberikan jawab sesuai
dengan pertanyaan
Mendengarkan
Lampiran Materi
A. Pengertian
Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi atau toksintermasuk alkohol. (Elizabeth J. Corwin. 2001:573). Hepatitis ada yang akut ada juga yang
kronik. Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat
dengan adanya nekrosis pada jaringan hati
Hepatitis kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam
etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung
terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6 bulan
5/20/2018 Sap Hepatitis
20/22
B. Penyebab
1. Infeksi Virus seperti hepatitis A, B, C. dan D
2. Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.
3. Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis.
C. Tanda dan Gejala
Gejala dan tanda penyakit hepatitis adalah sebagai berikut :
- Selera makan hilang
- Rasa tidak enak di perut
- Mual sampai muntah
- Demam tidak tinggi
- Kadang-kadang disertai nyeri sendi
- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
- Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
- Kulit seluruh tubuh tampak kuning
- Air seni berwarna coklat seperti air teh
D. Komplikasi
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta
metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin
hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
alkoholik.
5/20/2018 Sap Hepatitis
21/22
E. Pencegahan
Karena terbatasnya pengobatan hepatitis, maka penekanan lebih diarahkan pada pencegahan
diantaranya sebagai berikut :
Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin untuk pencegahan dan pengobatan
HBV, utamanya bagi petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi misalnya pada
hemodialisis, transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hati-hati dalam menangani
peralatan parenteral tersebut.
Hindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus hepatitis akut.
Pelihara personal hygiene dan lingkungan.
Gunakan alat-alat disposible untuk suntik.
Alat-alat yang terkontaminasi disterilkan.
F. Perawatan dirumah
Istrirahat yang baik
Melakukan imunisasi
Menjaga kebersihan (personal hyginen)
Makan makanan tinggi kalori
Menghindari hubungan seks atau memakai kondom untuk mencegah pertukaran cairan
Tidak mengkomsumsi alcohol.
DAFTAR PUSTAKA
Aguslina, S., 1997,Hepatitis B Ditinjau dari kesehatan Masyrakat dan Upaya Pencegahan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan),
Bandung
5/20/2018 Sap Hepatitis
22/22
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
Depkes RI, 2002,Imunisasi Hepatitis B, Jakarta.
_______,2001,Penanggulangan Penyakit Hepatitis B,
Aguslina, S., 1997,Hepatitis B Ditinjau dari kesehatan Masyrakat dan Upaya Pencegahan.
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.
Depkes RI, 2002,Imunisasi Hepatitis B, Jakarta.
_______,2001,Penanggulangan Penyakit Hepatitis B, Jakarta.