This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Praktikum Hari/Tgl : Rabu, 18 September 2013
Sanitasi Dan Higiene Dosen : Mrr. Lukie T, STP, Msi
Asisten : Yuvita Alfa Nurani, AMd
SANITASI UDARA DAN RUANG
Oleh:
Faisal Salman Alparisi J3E112121
Grace Vela Siregar J3E212139
Nurdiani Afrilia J3E112086
PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih
dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi memegang peranan penting dalam industri pangan karena
merupaka usaha taua tindakan ynag diterapkan untuk mencegah terjadinya
perpindahan penyakit pada makanan. Dengan menerapkan sanitasi yang tepat dan
baik, maka keamanan dari pangan yang diproduksi akan dijmin aman untuk
dikonsumsi. Kata Hygiene menurut Lukman (2008), berarti kondisi atau tindakan
untuk meningkatkan kesehatan atau ilmu yang berkaitan dengan pemeliharaan
kesehatan. Higiene mencakup usaha perawatan kesahatah dirii akaibat pekerjaan.
Udara merupakan salah satu sumber kontaminasi dalam pengolahan
pangan. Tingkat pencemaran udara tidak mengandung mikroflora secara alami,
tetapi kontaminasi dari lingkungan sekitarnya mengakibatkan udara mengandung
berbagai mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat di udara biasanya
melekat pada bahan padat, misalnya debu, atau terdapat di dalam droplet air.
Menurut Irianto (2002), jumlah mikroorganisme yang mencemari udara juga
ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan, misalnya dari saluran
pernapasan manusia yang disemprotkan melalui batuk dan bersin.
Ruangan merupakan salah satu sumber kontaminasi dalam pengolahan
pangan. Jika di dalam suatu ruangan banyak terdapat debu dan air, mikroba yang
ditemukan di dalamnya juga bermacam-macam. Tingkat pencemaran udara di
dalam ruangan oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju ventilasi,
padatnya orang, dan sifat serta taraf kegiatan orang-orang yang menempati
ruangan tersebut. Mikroorganisme dapat terhembuskan dalam bentuk percikan
dari hidung dan mulut.
1.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum sanitasi udara dan ruang ini adalah untuk
memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai metode
pengujian sanitasi udara dan ruang.
2
BAB II
METODOLOGI
2.1 Sanitasi Udara
3
Siapkan 2 cawan steril
APDA
Tuang sekitar 15 ml APDA
Tuang sekitar 15 ml NANA
Simpan pada toilet CB dengan dibuka cawan
setengahnya selama 30 menit
Inkubasi 30o C selama 2 hari
Setelah tumbuh mikroba hitung densitas mikroba
2.1 Sanitasi Ruang
4
Lantai
Inkubasi pada suhu 30o C selama 2 hari
Amati dan hitung densitas mikroba
Simpan agar tersebut ke dalam cawan
Potong agar RODAC sepanjang 1-1,5 cm
Tempelkan pada lantai selama 4 detik
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
a. foto sanitasi udara di toilet CB
b. metode open disc inkubasi 5 hari media NA
5
c. metode open disc method inkubasi 5 hari media APDA
d. metode RODAC inkubasi 5 hari media PCA
6
Data hasil pengamatan Sanitasi Udara (Open Disc Method) dan
Sanitasi Ruang (RODAC)
KELOMPOK 1 (Lab Mikro)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
1 55
(d= 9,2 cm)
5
(d= 9,2 cm)
2 66
(d= 9,2 cm)
5
(d= 9,2 cm)
Perhitungan :
Luas cawan = πr2 Luas cawan = πr2
= 3,14 x (4,6)2 = 3,14 x (4,6)2
= 66,4424 cm2 = 66,4424 cm2
Media NA Media APDA
55+662
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
66,4424 cm2
= 1,8 x 104 cfu/jam/m2
5+52
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
66,4424 cm2
= 1,5 x 103 cfu/jam/m2
KELOMPOK 1 (Lab Mikro)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 21 14
2 11 7
Perhitungan :
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media PCA (setelah dibersihkan)
7
21+112
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 2,6 x 104 cfu/m2
14+72
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 1,7 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 2 (CB Olah 4)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
1 34
(d= 9,5 cm)
2
(d= 9,5 cm)
2 51
(d= 9,5 cm)
4
(d= 9,5 cm)
Perhitungan :
Luas cawan = πr2 Luas cawan = πr2
= 3,14 x (4,75)2 = 3,14 x (4,75)2
= 70,84625 cm2 = 70,84625 cm2
Media NA Media APDA
34+512
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
70,84625 cm2
= 1,2 x 104 cfu/jam/m2
2+42
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
70,84625 cm2
= 8,5 x 102 cfu/jam/m2
KELOMPOK 2 (CB Olah 4)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 70 27
2 107 24
Perhitungan :
8
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media PCA (setelah dibersihkan)
70+1072
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 1,4 x 105 cfu/m2
27+242
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 4,1 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 3 (CB Olah2)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
1119
(d= 9,2 cm)
1
(d= 9,3 cm)
253
(d=9,0 cm)
4
(d= 9,3 cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,55)2 = 3,14 x (4,65)2
= 65,00585 cm2 = 67,89465 cm2
Media NA Media APDA
119+532
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
65,00585 cm2
= 2,6 x 104 cfu/jam/m2
1+42
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
67,89465 cm2
= 7,7 x 102 cfu/jam/m2
KELOMPOK 3 (CB Olah2)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 52 21
2 36 24
Perhitungan :
9
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media PCA (setelah dibersihkan)
52+362
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 7,2 x 104 cfu/m2
21+242
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 3,7 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 4 (Toilet Lab Terpadu)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
182
(d= 9,0 cm)
50
(d= 9,0 cm)
274
(d= 9,0 cm)
43
(d=9,0 cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,5)2 = 3,14 x (4,5)2
= 63,585 cm2 = 63,585 cm2
Media NA Media APDA
82+742
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 2,4 x 104 cfu/jam/m2
50+432
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 1,5 x 102 cfu/jam/m2
KELOMPOK 4 (Toilet Lab Terpadu)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d= 2,8)
Sebelum Sesudah
1 101 10
2 81 12
Perhitungan :
10
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media APDA (setelah dibersihkan)
101+812
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 1,5 x 105 cfu/m2
10+122
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 1,8 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 5 (CB Ling)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
152
(d= 9,0 cm)
2
(d=9,0cm)
245
(d= 9,0cm)
1
(d=9,0cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,5)2 = 3,14 x (4,5)2
= 63,585 cm2 = 63,585 cm2
Media NA Media APDA
52+452
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 1,5 x 104 cfu/jam/m2
2+12
x 60menit30menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 4,7x 102 cfu/jam/m2
KELOMPOK 5 (CB Ling)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 47 17
2 50 15
Perhitungan :
11
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media PCA (setelah dibersihkan)
47+502
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 7,8 x 104 cfu/m2
17+152
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 2,6 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 6 (Kantin)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
191
(d= 10cm)
33
(d= 9,8 cm)
2118
(d= 9,5cm)
16
(d=9,8cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,875)2 = 3,14 x (4,9)2
= 74,624 cm2 = 75,3914 cm2
Media NA Media APDA
91+1182
x 60 menit30menit
x 10000cm2
74,624 cm2
= 2,8 x 104 cfu/jam/m2
33+162
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
75,3914 cm2
= 6,5 x 103 cfu/jam/m2
KELOMPOK 6 (Kantin)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 24 12
2 14 8
Perhitungan :
12
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media APDA (setelah dibersihkan)
24+142
x 10000cm2
6,1544 cm2
= 3,1 x 104 cfu/m2
12+82
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 1,6 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 7 (Toilet CB)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
1339
(d= 9,3cm)
6
(d=9,3cm)
2240
(d=9,1 cm)
11
(d=9,1 cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,6)2 = 3,14 x (4,6)2
= 66,4424 cm2 = 66,4424 cm2
Media NA Media APDA
339+2402
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
66,4424 cm2
= 8,7 x 104 cfu/jam/m2
6+112
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
66,4424 cm2
= 2,6 x 103 cfu/jam/m2
KELOMPOK 7 (Toilet CB)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA (d = 2,8)
Sebelum Sesudah
1 68 48
2 74 33
Perhitungan :
13
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media APDA (setelah dibersihkan)
68+742
x 10000cm2
6,1544 cm2
= 1,2 x 105 cfu/m2
48+332
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 6,6 x 104 cfu/m2
KELOMPOK 8 (UKS)
Sanitasi Udara
Ulangan ke- NA APDA
166
(d= 9,0cm)
17
(d=9,0cm)
280
(d= 9,0cm)
10
(d= 9,0cm)
Perhitungan :
Luas cawan (NA) = πr2 Luas cawan (APDA) = πr2
= 3,14 x (4,5)2 = 3,14 x (4,5)2
= 63,585 cm2 = 63,585 cm2
Media NA Media APDA
66+802
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 2,3 x 104 cfu/jam/m2
17+102
x 60 menit30 menit
x 10000 cm2
63,585 cm2
= 4,2 x 103 cfu/jam/m2
KELOMPOK 8 (UKS)
Sanitasi Ruang
Ulangan ke-PCA
Sebelum Sesudah
1 18 9
2 17 8
Perhitungan :
14
Luas agar = πr2
= 3,14 x (1,4)2
= 6,1544 cm2
Media PCA (sebelum dibersihkan) Media APDA (setelah dibersihkan)
18+172
x 10000 cm2
6,1544 cm2
= 2,8 x 104 cfu/m2
9+82
x 10000cm2
6,1544 cm2
= 1,4 x 104 cfu/m2
*Diameter PCA = 2,8 cm
Uji Sanitasi Udara
kel RuanganRata-ratakoloni Densitas
NA APDA NA APDA
1 Lab Mikro 60,5 5 1,8 x 104
cfu/jam/m2
1,5 x 103
cfu/jam/m2
2 CB olah 4 42,5 3 1,2 x 104
cfu/jam/m2
8,5 x 102
cfu/jam/m2
3 Cb Olah 2 86 2,5 2,6 x 104
cfu/jam/m2
7,7 x 102
cfu/jam/m2
4 Toilet Lab Terpadu 78 46,5 2,4 x 104
cfu/jam/m2
1,5 x 102
cfu/jam/m2
5 CB ling 48,5 1,5 1,5 x 104
cfu/jam/m2
4,7x 102
cfu/jam/m2
6 Kantin 104,5 24,5 2,8 x 104
cfu/jam/m2
6,5 x 103
cfu/jam/m2
7 Toilet CB 289,5 8,5 8,7 x 104
cfu/jam/m2
2,6 x 103
cfu/jam/m2
8 UKS 73 13,5 2,3 x 104
cfu/jam/m2
4,2 x 103
cfu/jam/m2
Uji Sanitasi Ruang
15
kel Ruangan
Rata-rata koloni
(PCA)Densitas
sebelum sesudah sebelum sesudah
1 Lab Mikro 16 10,5 2,6 x 104
cfu/m2
1,7 x 104
cfu/m2
2 CB olah 4 88,5 25,5 1,4 x 105
cfu/m2
4,1 x 104
cfu/m2
3 Cb Olah2 44 22,5 7,2 x 104
cfu/m2
3,7 x 104
cfu/m2
4 Toilet Lab Terpadu 91 11 1,5 x 105
cfu/m2
1,8 x 104
cfu/m2
5 CB ling 48,5 16 7,8 x 104
cfu/m2
2,6 x 104
cfu/m2
6 Kantin 19 10 3,1 x 104
cfu/m2
1,6 x 104
cfu/m2
7 Toilet CB 71 40,5 1,2 x 105
cfu/m2
6,6 x 104
cfu/m2
8 UKS 17,5 8,5 2,8 x 104
cfu/m2
1,4 x 104
cfu/m2
3.2 Pembahasan
16
Sanitasi Ruang
Pada ruangan, hal yang penting untuk diperhatikan adalah lantai, dinding,
dan langit-langit. Lantai yang licin dan dikonstruksi dengan tepat, mudah
dibersihkan. Sedangkan lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit untuk
dibersihkan. Lantai yang terkena limbah cairan misalnya dari alat pemasakan dan
tidak ditiriskan dengan baik dapat menjadi tempat penyediaan makanan bagi
bakteri dan serangga. Dinding dan langit-lngit yang kasar dapat membawa bakteri
seperti Staphylococcus aureus. Lantai, dinding, dan langit-langit yang
konsturksinya buruk, jauh lebih sulit untik dijaga sanitasinya. Akan tetapi,
struktur yang licin pun dapat menjadi sumber kontaminan yang tidak diinginkan
bila tidak dibersihkan dan dipelihara secara teratur dan efektif.
Pada praktikum ini dilakukan sanitasi ruang pada lantai di beberapa tempat