1 SANITASI LINGKUNGAN LINGKUNGAN v Lingkungan biologis : organisasi hidup v Lingkungan fisik : benda-benda yang tidak hidup, v Lingkungan sosial budaya : interaksi antara manusia dengan makhluk sesamanya. SANITASI LINGKUNGAN v Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia v Faktor-faktor yang mengganggu kesehatan meliputi : 1. Kuman-kuman patogen, vector dan reservoirnya 2. Bahan-bahan fisik dan kimiawi alami 3. Bahan fisik dan kimiawi yang beracun karena kegiatan- kegiatan manusia. v Ruang lingkup 1. Masalah air 2. Masalah benda sisa : air limbah, sampah dan tinja 3. Masalah makanan dan minuman 4. Masalah perumahan dan bangunan 5. Masalah pencemaran terhadap udara, tanah dan air 6. Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia 7. Masalah kesehatan kerja. SAMPAH v segala sesuatu yang tidak terpakai lagi dan harus dibuang. v Sampah perlu dikelola : 1. menimbulkan penyakit, terutama yang ditularkan melalui tikus, lalat dan nyamuk, 2. tidak sedap dipandang mata, 3. menyebabkan polusi udara
14
Embed
SANITASI LINGKUNGAN - …sanitasi... · SANITASI LINGKUNGAN ... Garbage : sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk, ... Hancurkan sisa makanan dan sebarkan dalam lapisan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
SANITASI LINGKUNGAN
LINGKUNGAN v Lingkungan biologis : organisasi hidup v Lingkungan fisik : benda-benda yang tidak hidup, v Lingkungan sosial budaya : interaksi antara manusia dengan
makhluk sesamanya. SANITASI LINGKUNGAN v Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan
yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
v Faktor-faktor yang mengganggu kesehatan meliputi : 1. Kuman-kuman patogen, vector dan reservoirnya 2. Bahan-bahan fisik dan kimiawi alami 3. Bahan fisik dan kimiawi yang beracun karena kegiatan-
kegiatan manusia. v Ruang lingkup
1. Masalah air 2. Masalah benda sisa : air limbah, sampah dan tinja 3. Masalah makanan dan minuman 4. Masalah perumahan dan bangunan 5. Masalah pencemaran terhadap udara, tanah dan air 6. Masalah pengawasan arthropoda dan rodentia 7. Masalah kesehatan kerja.
SAMPAH
v segala sesuatu yang tidak terpakai lagi dan harus dibuang. v Sampah perlu dikelola :
1. menimbulkan penyakit, terutama yang ditularkan melalui tikus, lalat dan nyamuk,
2. tidak sedap dipandang mata, 3. menyebabkan polusi udara
2
v Sampah dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu : 1. Garbage : sisa pengelolaan atau sisa makanan yang
mudah membusuk, seperti kotoran dari dapur RT, restoran, hotel
2. Rubbish, bahan atau sisa pengelolaan yang tidak mudah membusuk, kayu, kertas, kaleng, kaca, plastik.
3. Ashes, segala jenis abu, hasil pembakaran kayu, batu bara.
4. Dead animal, segala jenis bangkai terutama binatang besar seperti kuda, sapi, kucing, tikus
5. Street sweeping, segala jenis kotoran yang berserakan di jalan
6. Industrial waste, benda-benda padat sisa hasil industri, misal sisa kaleng yang tidak dapat digunakan.
SAMPAH PLASTIK v fenol formaldehyde (bakelit), polyester resin (terilen dan
Dacron) serta vinil (polyvinyl clorida /PVC/pipa pralon) v memiliki sifat tidak larut dalam air, kedap air dan tidak
dapat berkarat, akibatnya tidak dapat didaur ulang secara alamiah
v sektor pertanian di dunia 100 juta ton/th, membungkus bumi sampai 10 X.
v Masalah di perairan : 1) mengurangi tata guna air 2) mengganggu keseimbangan biologis, 3) menimbulkan keterbatasan penggunaan tanah.
v Pembuatan plastik yang tahan panas menggunakan senyawa penta-chloro-bifenil (PCB).
v Kasus keracunan PCB di Jepang: penyakit yusho; 1) pigmentasi dan benjolan-benjolan pada kulit, gangguan
pada perut, tangan dan kaki lemas. 2) wanita hamil dapat mengakibatkan kematian bayi
dalam kandungan dan bayi lahir cacat. 3) bersifat menahun, yang mengakibatkan kematian
jaringan hati dan kanker hati.
3
DIOKSIN
v suatu senyawa organik yang dihasilkan adanya: 1) pembakaran senyawa organik yang mengandung unsur
halogen, 2) pembakaran senyawa organik yang tidak mengandung
halogen tetapi bercampur dengan unsur klor dari senyawa anorganik (campuran bahan organik dengan garam dapur atau sampah dengan plastik)
v Sumber dioksin
1) hasil pembakaran sampah : rumah tangga dapat menghasilkan 0,1 ng/m3 (1 nano = 10-6 gram),
2) hasil sampingan dari proses produksi pestisida, 3) pembakaran dari proses produksi baja, 4) proses kimia pada air buangan industri : pabrik kertas
yang menggunakan klor sebagai pemutih kertas, 5) proses pyrolisa pada kandungan plastik yang terdapat
pada televisi, vidio atau CD player dan komputer, 6) gas buang kendaraan bermotor dapat mengeluarkan emisi
dioksin 1 – 3 % dari seluruh emisi yang ada, bahan bakar yang mengandung Pb,
7) pada pakaian seperti T-shirt karena kandungan pestisida pada kapas dan perlakuan alat pemutih yang mengandung unsur klor,
8) semua makanan yang terbuat dari susu sapi, seperti yogurt dan keju.
v jenis dioksin paling berbahaya : 2,3,7,8-tetrachlorodibenzo-p-dioksin(TCCD). 1) senyawa yang bersifat teratogenik dan karsinogenik. 2) LD50 (Lethal Dose) tikus 22 µg/kg, marmot 1 µg/kg,
mematikan manusia diketahui sekitar 5 µg/kg.
4
3) Gejala keracunan : v kesulitan berbicara urut, beberapa kata sering
terlupakan, sering lupa, stres dan depresi, gangguan seks, kehilangan kontrol diri dan agresif.
v menurunkan imunitas, kemandulan dan kerusakan-kerusakan lainnya pada DNA.
v jangka panjang : kanker dan aterosklerosis. v Langkah mencegah pencemaran oleh dioksin:
1) menghindari pembakaran semua bahan yang mengandung unsur halogenida, seperti plastik, PVC, ban kendaraan, sisa-sisa pestisida dan kertas yang mengandung klor
2) mengurangi bahkan melarang penggunaan klor dalam setiap produksi kertas, bensin, desinfektan, dan pestisida.
PENGELOLAAN SAMPAH
1) Penyimpanan sampah. v tempat sampah sementara, sebelum sampah tersebut
dikumpulkan untuk kemudian diangkut dan dimusnahkan.
v Sampah basah dan kering harus dipisahkan, v Syarat tempat sampah adalah konstruksi kuat, tidak
mudah bocor, tahan terhadap hama, tertutup dengan tutup yang mudah dibuka dan dibersihkan dan dapat diangkat satu orang.
Gambar 14a. Tempat sampah. Gambar 14b. Meja kerja dengan tempat sampah.
5
2) Pengumpulan sampah
v dikumpulkan dalam rumah sampah (garbage house). 1) sistem duet (sampah basah dan sampah kering) 2) sistem trio (sampah basah, sampah mudah dibakar dan
sampah tidak mudah dibakar). 3) Pembuangan/ Pemusnahan Sampah v Sampah diangkut dari rumah sampah tidak melebihi 3 x 24
jam, sebaiknya setiap hari, v dengan alat angkut / truk yang tertutup. v dibuang di tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
6
Tabel 5. Jenis Sampah dan Metode Pembuangannya No. Metode
pengolahan Jenis sampah Tindakan pencegahan
1. Landfill (penimbunan dan penimbunan terkontrol)
Semua jenis sampah padat
Memilih tempat yang rendah sekurang-kurangnya 45 m di luar pemukiman, mulai mengisi sampai penuh, garbage seharusnya dipadatkan dan ditutup dengan tanah
2. Penguburan/Burial garbage kering, garbage basah dan bangkai
Penggalian yang dalam, menutup garbage dengan tanah, kumpulkan sampah setiap hari
3. Insenerasi/ Inceneration
Sampah kering, daun kering, kapas, kain rusak, pestisida yang kadaluarsa
Bakar jauh dari bangunan
4. Composting Garbage, kotoran dari toilet, tanaman kering
Lokasi area jauh dari pemukiman, digunakan sebagai pupuk
5. Pembuangan secara mekanik (Mecanically disposing)
Sampah makanan lunak, karton, kaleng
Sisa makanan dibuang seperti garbage, pisahkan sisa sampah yang basah dan kering
6. Vermiculture Sisa makanan, kotoran air/sewage
Hancurkan sisa makanan dan sebarkan dalam lapisan
7. Biogas Sisa toilet, sisa hasil pertanian, kotoran hewan
Jumlah air yang digunakan harus dikontrol
8. Daur ulang/ recycling
Kertas, karton, plastik, politen, kaca, logam, makanan sisa
Simpan secara terpisah setiap jenisnya, jangan dicampur dengan garbage basah, proses makanan sisa segera mungkin untuk membunuh kuman patogen
9. Pipa saluran air dan pembuangannya
Sisa /kotoran air, hancuran makanan lunak,
Saluran seharusnya tidak ditutup, pipa saluran pembuangan tidak bocor
10. Lubang perendaman (Soakpits)
Sisa air dari dapur,kamar mandi dan pencucian
Tempat untuk menerima sisa air seharusnya dibersihkan dua minggu sekali
11. Kipas penghisap dan ventilasi (Exhaust fans and lubang ventilasi)
Asap, rokok, makanan berbau dan berlemak
Asap dikeluarkan melalui udara yang tidak menyebabkan gangguan, saringan dibersihkan secara berkala
7
AIR LIMBAH
v air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau hewan.
v Lebih kurang 80 % dari air untuk aktivitas manusia dibuang air limbah.
v Limbah dari pengolahan makanan 1) kandungan bahan organiknya tinggi, 2) kandungan organisme terutama bakteri tinggi 3) BOD dan COD tinggi.
v Cara mengukur kadar oksigen air limbah ada tiga, yaitu : 1. Biochemical Oxygen Demand (BOD), yaitu jumlah oksigen
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air secara sempurna dengan memakai proses biokimia.
2. Chemical Oxygen demand (COD), jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air secara sempurna secara kimia, dengan menggunakan dikromat atau permanganat.
3. Demand of Oxygen / Dissolved Oxygen(DO) : jumlah oksigen yang terlarut dalam air.
Tabel 6. Perbedaan Air Limbah dan Air Minum
No Kriteria Air limbah Air minum 1. Eschericia coli 10 - 100 < 2 2. Suspended solid
(benda melayang) 300 – 400
ppm 0 – 3 ppm
3. Zat yang mengendap
3 – 12 ppm 0 ppm
4. DO 0 – 2 ppm 5 – 9 ppm 5. BOD 300 ppm 0 – 3 ppm
8
Tabel 7. Daya Polusi Beberapa Limbah Pengolahan Pangan
Tabel 8. Teknologi Penanganan Limbah untuk Memenuhi Persyaratan Efluen dalam Industri Pangan No Jenis Industri Teknologi Penanganan Limbah 1. Produk susu Penanganan biologik, pengendalian di
dalam pabrik, filtrasi pasir 2. Penggilingan biji-bijian Penanganan biologik, pengendalian di
dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologic
3. Pengalengan dan pengawetan buah-buahan dan sayur-sayuran
Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian di dalam pabrik.
4. Pengalengan dan pengawertan hasil laut
Pengendalian di dalam pabrik, saringan, penanganan biologik
5. Pemurnian gula Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, peningkatan pengendalian di dalam pabrik, aplikasi bahan.
6. Produk daging dan proses rendering
Pengendalian di dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, ammonia stripping, pemisahan padatan dari efluen.
No Jenis Limbah BOD5 (mg/L) Ciri penting limbah (bahan organik utama)
1. Pembuatan bir 400 – 1.200 Karbohidrat 2. Pengalengan buah
7. Susu penuh 10.000 Lemak, protein. Laktosa 8. Sisa pembuatan
keju 32.000 Laktosa
9. Darah 160.000 Protein
9
LIMBAH B3 v segala bentuk bahan, yang tidak/belum punya arti ekonomis
yang disebabkan suatu proses teknologi yang dipakai atau karena kecerobohan operator dan atau hal lain yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya harus terbuang keluar dari berbagai unit proses yang ada.
v 2 jenis berdasar pengaruhnya terhadap lingkungan 1) jenis yang tidak berbahaya 2) limbah yang berbahaya dan beracun (B3). v limbah yang mempunyai karakteristik fisik, kimiawi,
ataupun biologis sedemikian rupa sehingga memerlukan penanganan dan prosedur pembuangan khusus untuk menghindarkan resiko terhadap kesehatan manusia dan atau efek-efek lain yang merugikan bagi lingkungan hidup.
v bahan kimia beracun (toksik), mudah menyala, radioaktif, mudah meledak, dan bahan biologis.
v 6 kategori, yaitu : 1) Limbah mudah meledak : reaksi kimia dapat menghasilkan
gas dengan suhu dan tekanan tinggi dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
2) Limbah mudah terbakar : apabila berdekatan dengan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala/ terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
3) Limbah yang menyebabkan korosi: menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit atau mengkorosikan baja.( pH < 2,0 dan > 12,5)
4) Limbah yang reaktif: kebakaran karena melepaskan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
5) Limbah yang menyebabkan infeksi: mengandung kuman penyakit (seperti hepatitis dan kolera) yang dapat menular atau menyebabkan infeksi apabila terkena bagian tubuh manusia.
10
6) Limbah beracun: menyebabkan racun bagi manusia dan lingkungan, dapat menyebabkan sakit yang serius bahkan kematian, melalui pernafasan, kulit atau mulut.
a) Explosive (mudah meledak) b) Oxidising (mudah teroksidasi)
c) Flammable (mudah menyala) d) Harmful (berbahaya)
e) Toxic (beracun) dan Very toxic (sangat beracun)
f) Corrosive g) Irritant
11
PENCEMARAN UDARA
v suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
v adanya bahan atau zat-zat asing yang terdapat di udara dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan komposisi atmosfer dari keadaan normal.
v Penyebab pencemaran udara oleh kegiatan manusia : 1) debu atau partikel dari kegiatan industri, 2) penggunaan zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara, 3) gas buang hasil pembakaran fosil. v pencemaran udara oleh faktor alam antara lain : 1) debu akibat letusan gunung berapi, 2) proses pembusukan sampah organik 3) debu yang beterbangan akibat tiupan angin. v sumber polusi udara:
1) gas buang kendaraan bermotor 60 – 70 %, 2) gas buang dari cerobong asap industri 10 – 15 % 3) sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya
dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan dan lain-lain.
v Polutan udara berbahaya : partikulat yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida, karbon dioksida.
v polutan dapat mengakibatkan jenis penyakit, yaitu : 1) Efek jangka pendek atau akut terhadap saluran pernafasan :
serangan asma, saluran nafas hiperaktif, infeksi saluran nafas dan perubahan fungsi paru yang reversibel.
2) Efek jangka panjang atau kronik terhadap saluran nafas : kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronik (Chronic Obstructive Pulmonary Disease/CPOD) yang meliputi bronkitis kronik, emfisema dan penyakit saluran pernafasan yang kecil. Penyebab utama CPOD adalah merokok.
12
3) Efek terhadap bukan saluran pernafasan, berupa a) pencemaran timbal (Pb) mengakibatkan gangguan syaraf
pada anak, penurunan IQ, hiperaktif dan kerusakan ginjal,
b) benzene mengakibatkan leukimia pada pekerja di industri karet dan minyak bumi,
c) karbondioksida berperan dalam perkembangan penyakit jantung isemik.
v Polusi udara dalam ruang/rumah (indoor air pollution) dapat
berasal dari berbagai sumber, diantaranya : 1) pembakaran bahan bakar dalam rumah untuk keperluan
memasak dan pemanas ruangan, yang menghasilkan nitrogen oksida, karbon monoksida, sulfur dioksida dan sejumlah besar hidrokarbon (termasuk benzopyrene)
2) bahan-bahan sintetis a. Bahan perekat yang dipakai pada polywood dan
busa untuk kursi atau kasur mengeluarkan formaldehide,
b. karpet lateks merupakan sumber dari fenilsiklohene, c. asbes mengeluarkan serat asbestos, d. mesin-mesin fotokopi dan printer merupakan
sumber bahan organik yang bersifat racun seperti toluen.
v Gejala yang sering terjadi karena perkantoran yang tercemar oleh gabungan peralatan kantor, karpet sintetis dan ventilasi udara yang kurang baik ‘sick building syndrom’ :sakit kepala dan mata pedih.
3) Gas-gas yang bersifat toksik yang terlepas ke dalam ruangan yang berasal dari dalam tanah di bawah rumah. Negara empat musim yang memiliki ruangan di bawah tanah (basement) yang dapat mengeluarkan gas radioaktif radon yang diduga sebagai penyebab kanker paru-paru.
4) Produk-produk dagang seperti pengkilap perabot, perekat, bahan-bahan pembersih, kosmetik, penghilang bau, pestisida yang dipergunakan dalam rumah tangga.
13
5) Asap rokok. v terdapat lebih dari 4.700 jenis komponen kimia dalam asap
rokok. v PAHs (benzopyrene, dibenzanthraacene), tobacco-spesific
nitrosamine (Nicotine-derived nitrosoaminoketone/NNK, N-nitrosonornicotine/NNN, N-nitrosoanabasine/NAB dan N-nitrosoanatabine/NAT.
v NNK dan NNN merupakan karsinogen yang sangat kuat. v Penelitian 684 penderita kanker paru-paru di Amerika
Serikat dan 1.732 penderita kanker paru-paru dan kanker saluran pencernaan di Inggris membuktikan ada hubungan yang sangat kuat antara merokok dan kanker paru-paru.
v asap rokok dapat mengakibatkan kanker pada berbagai organ tubuh seperti mulut, orofaring, hipofaring, laring, esofagus, usus, pankreas, kandung kencing dan kelainan organ tubuh lainnya.
v Asap rokok termasuk bahan beracun berbahaya (B3 bagi perokoknya sendiri, dan perokok pasif ( orang-orang yang tidak merokok tetapi menghirup udara yang mengandung asap rokok)
v Polusi dalam ruangan dapat dikurangi:
1) meningkatkan atau memperbaiki ventilasi dalam ruangan,
2) meletakkan tanam-tanaman dalam ruangan yang dapat mengabsorpsi gas-gas pencemar melalui daunnya.
A. philodendron dapat menyerap karbon monoksida, B. lidah buaya dapat mengurangi formaldehide, C. chrysanthemums dapat mengurangi benzene.
14
LAPORAN SURVEI 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan survei 2. LANDASAN TEORI 3. METODE PELAKSANAAN A. Tempat dan waktu B. Instrumen/ daftar pertanyaan C. Metode : wawancara dan observasi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil survei B. Pembahasan 5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran 6. DAFTAR PUSTAKA