Top Banner
278

SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

Dec 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG
Page 2: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

2 PT Berau Coal Energy Tbk 2 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015 PT Berau Coal Energy Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) ini disusun untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan terkait pelaporan hasil kinerja Perseroan pada periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 kepada regulator. Laporan Tahunan ini antara lain disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan Tahunan ini memuat pernyataan terkait tujuan, kebijakan, rencana, strategi, serta hasil operasi dan keuangan yang disusun berdasarkan data faktual yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, Laporan Tahunan ini juga menyajikan informasi terkait proyeksi kerja Perseroan untuk tahun 2016 yang disusun berdasarkan pernyataan-pernyataan prospektif dan berbagai asumsi mengenai kondisi mendatang Perseroan, serta lingkungan bisnis yang terkait, sehingga dapat mengakibatkan perkembangan aktual yang secara material berbeda dari yang dilaporkan dalam Laporan Tahunan ini. Oleh karena itu, Perseroan menghimbau agar pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi tersebut secara bijak dalam pengambilan keputusan.

The 2015 Annual Report of PT Berau Coal Energy Tbk (hereinafter referred to as Company) is prepared in order to comply with the regulatory requirement to report the Company’s performance for the period of 1 January 2015 to 31 December 2015. This Annual Report is, among others, published in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 29/POJK.04/2016 on The Issuers and Public Companies’ Annual Report and Financial Services Authority Circular Letter No. 30/SEOJK.04/2016 concerning the Form and Content of the Issuers and Public Companies’ Annual Reports.

This Annual Report contains statements related to the objective, policy, plan, strategy, as well as the operational and financial result of the Company that prepared based on factual data that is accountable. In addition, this Annual Report also presents information related to the Company’s business projection for 2016 which is prepared based on prospective statements and various assumptions related to future condition of the Company, and relevant business condition, which may develop materially different than what is stated in this Annual Report. Therefore, the Company requests the stakeholders to use this information for their decision making wisely.

SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

JAWABDisclaimer and Limit

of Liability

Page 3: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

3PT Berau Coal Energy Tbk

KILAS KINERJAPerformance Highlights 01

03

02LAPORAN MANAJEMENManagement Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

DAFTAR ISI Table of Contents

8 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

10 Ikhtisar SahamShare Highlights

11 Peristiwa PentingSignificant Events

12 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

16 Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report

20 Laporan DireksiBoard of Directors Report

26 Identitas PerusahaanCorporate Identity

27 Riwayat SingkatBrief History

28 Jejak LangkahMilestones

30 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values

31 Bidang UsahaLine of Business

32 Wilayah Kerja dan Operasional PT Berau CoalWork and Operational Area of PT Berau Coal

33 Struktur Organisasi PT Berau Coal Energy TbkOrganizational Structure of PT Berau Coal Energy Tbk

34 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

37 Profil DireksiBoard of Directors Profile

40 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Page 4: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis

4 PT Berau Coal Energy Tbk

04

41 Informasi Pemegang SahamShareholders Information

42 Kronologi Pencatatan SahamShare Listing Chronology

44 Struktur GrupGroup Structure

46 Informasi Entitas AnakInformation of Subsidiaries

48 Alamat Entitas AnakAddress of Subsidiaries

52 Tinjauan OperasionalOperational Review

58 Aspek PemasaranMarketing Aspect

63 Tinjauan KeuanganFinancial Review

63 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianConsolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

64 Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianConsolidated Statements of Financial Position

66 Laporan Arus Kas KonsolidasianConsolidated Statements of Cash Flows

66 Rasio KeuanganFinancial Ratios

67 Struktur ModalCapital Structure

68 Komitmen Belanja ModalCapital Expenditure Commitments

68 Ikatan Material Terkait Komitmen Belanja ModalMaterial Commitments Related to Capital Expenditure Commitments

68 Informasi Material Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, dan Restrukturisasi Utang/ModalMaterial Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/Consolidation, Acquisition, and and Debt/Capital Restructuring

68 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau KaryawanManagement and/or Employees Share Ownership Program

68 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumActual Use of Public Offering Proceeds

69 Kebijakan DividenDividend Policy

70 Transaksi dengan Pihak BerelasiTransactions with Related Parties

70 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015Comparison of 2015 Target and Realization

70 Prospek UsahaBusiness Prospects

70 Perubahan Kebijakan AkuntansiAmendments to Accounting Principles

71 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berdampak Signifikan terhadap PerusahaanAmendments to Laws and Regulations that Significantly Impact the Company

71 Peristiwa Setelah Tanggal PelaporanSubsequent Events to the Reporting Date

49 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions and Professions

49 Akses InformasiAccess to Information

Page 5: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

5PT Berau Coal Energy Tbk

05

06

74 Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

74 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

76 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

79 DireksiBoard of Directors

81 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan DireksiPerformance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors

82 Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration of Board of Commissioners and Board of Directors

83 Komite Audit Audit Committee

88 Fungsi Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Function

89 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

91 Audit InternalInternal Audit

97 Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

98 Manajemen RisikoRisk Management

104 Perkara Hukum yang Material dan Sanksi AdministratifMaterial Litigations and Administrative Sanctions

105 Kode EtikCode of Conduct

107 Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System

118 Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaResponsibility for Employment, Occupational Health and Safety

124 Tanggung Jawab Terhadap LingkunganResponsibility to the Environment

129 Tanggung Jawab Terhadap KomunitasResponsibility to the Community

133 Tanggung Jawab Terhadap PelangganResponsibility to the Customers

134 Tanggung Jawab Laporan TahunanAnnual Report Responsibility

136 Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

109 Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan TerbukaImplementation of Public Corporate Governance Guidelines

Page 6: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

KILAS KINERJA

8 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

10 Ikhtisar SahamShare Highlights

11 Peristiwa PentingSignificant Events

12 Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

Page 7: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

01

Performance Highlights

Page 8: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

8 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015

Kilas Kinerja

Uraian 2015 2014* 2013* Description

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Penjualan 1,195,046 1,366,463 1,424,854 Sales

Beban Pokok Penjualan (963,661) (1,089,924) (1,099,278) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 231,385 276,539 325,576 Gross Profit

Beban Usaha (115,894) (123,618) (128,239) Operating Expenses

Laba Operasi 115,491 152,921 197,337 Operating Profits

Rugi Sebelum Pajak (130,114) (5,066) (82,471) Loss Before Tax

Beban Pajak (38,933) (79,751) (88,187) Tax Expense

Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: (169,047) (84,817) (170,658) Loss for the Year

Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (173,956) (93,622) (173,165) Owners of the Company

Kepentingan Nonpengendali 4,909 8,805 2,507 Non-controlling Interest

Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Setelah Pajak 1,879 (162) - Other Comprehensive Income (Loss)

Net of Tax

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: (167,168) (84,979) (170,658) Total Comprehensive Profit (Loss)

Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (172,191) (93,779) (173,165) Owners of the Company

Kepentingan Nonpengendali 5,023 8,800 2,507 Non-controlling Interest

Rugi Bersih per Saham Dasar dan Dilusian yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (AS$, Nilai Penuh)

(0.0050) (0.0027) (0.0050)Basic and Diluted Loss per Share

Attributable to Owners of the Parent (US$, Full Amount)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position

Total Aset Lancar 537,292 866,649 990,363 Total Current Assets

Total Aset Tidak Lancar 597,285 906,820 963,515 Total Non-Current Assets

Total Aset 1,134,577 1,773,469 1,953,878 Total Assets

Total Liabilitas Jangka Pendek 899,032 1,288,341 940,175 Total Current Liabilities

Total Liabilitas Tidak Lancar 476,100 528,515 972,111 Total Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 1,375,132 1,816,856 1,912,286 Total Liabilities

Total Ekuitas (Defisiensi Modal) (240,555) (43,387) 41,592 Total Equity (Deficiency in Equity)

Rasio Keuangan Financial Ratios

Rasio Rugi terhadap Total Aset (%) (14.9) (4.8) (8.7) Return on Assets (%)

Rasio Rugi terhadap Total Ekuitas (Defisiensi Modal) (%)*** 70.3** 195.5** (410.3) Return on Equity

(Deficiency in Equity) (%)***

Rasio Rugi terhadap Penjualan (%) (14.1) (6.2) (12.0) Net Loss to Sales Ratio (%)

Rasio Liabilitas terhadap Total Ekuitas (Defisiensi Modal) (X) (5.7)** (41.9)** 46.0 Liabilities to Total Equity

(Deficiency in Equity) Ratio (X)

Rasio Liabilitas terhadap Total Aset (X) 1.2 1.0 1.0 Liabilities to Total Assets Ratio (X)

Rasio Lancar (X) 0.6 0.7 1.1 Current Ratio (X)

* Laporan keuangan tahun 2014 dan 2013 disajikan kembali. The 2014 and 2013 financial statements were restated.

** Angka tidak relevan karena Perseroan dalam keadaan Defisiensi Modal. Numbers are not relevant because the Company is in an Equity Deficiency condition.

*** Angka positif tahun 2015 dan 2014 diperoleh dari Rugi Bersih dibagi dengan Defisiensi Modal. The positive numbers in 2015 and 2014 were obtained by dividing Net Loss with Equity Deficiency.

Tabel di atas hanya menyajikan ikhtisar dari data-data keuangan Perseroan. Informasi selengkapnya dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Konsolidasian.The above table presents only highlights of the Company’s financial data. More information can be found in the Consolidated Financial Statements.

(dalam ribuan AS$, kecuali dinyatakan lain/in thousand US$, unless otherwise stated)

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 9: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

9PT Berau Coal Energy Tbk

2015 Annual Report

Performance Highlights

Page 10: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

10 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015

Kinerja 2015

PeriodePeriod

Harga Saham (Rp/Unit)Share Price (Rp/Unit)

Volume Rata-Rata Harian (Lot)

Daily Average Volume (Lot)

Total Saham Beredar (Lembar)

Total Outstanding Shares(Shares)

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Market Capitalization(Rp)

Tertinggi Highest

Terendah Lowest

Penutupan Closing

2015

Triwulan 11st Quarter 90 66 73 34,863,864 34,900,000,000 2,547,700,000,000

Triwulan 22nd Quarter 102 69 82 69,759,986 34,900,000,000 2,861,800,000,000

Triwulan 33rd Quarter n.a. (suspensi perdagangan saham/shares trading suspended)

Triwulan 44th Quarter n.a. (suspensi perdagangan saham/shares trading suspended)

2014

Triwulan 11st Quarter 195 167 167 8,400,502 34,900,000,000 5,828,300,000,000

Triwulan 22nd Quarter 168 88 98 9,580,698 34,900,000,000 3,420,200,000,000

Triwulan 33rd Quarter 148 92 126 32,118,502 34,900,000,000 4,397,400,000,000

Triwulan 44th Quarter 122 54 63 17,506,778 34,900,000,000 2,198,700,000,000

Ikhtisar SahamShare Highlights

Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

Triwulan 11st Quarter

2014

Triwulan 22nd Quarter

Triwulan 33rd Quarter

Triwulan 44th Quarter

Triwulan 11st Quarter

Triwulan 22nd Quarter

00

2010,000,000

4020,000,000

6030,000,000

8040,000,000

10050,000,000

120

60,000,000140

70,000,000 160

180167

8,400,502

32,118,502

17,506,778

69,759,986

98

126

6373

82

80,000,000

Volume Rata-Rata Harian (Lot)Daily Average Volume (Lot)

2015

34,863,864

9,580,698

Volume Rata-Rata Harian (Lot)Daily Average Volume (Lot)

Harga Penutupan (Rp)Closing Price (Rp)

Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 19 Agustus 2010 berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Efek A-05035/BEI.PPR/08-2010. Namun, pada 4 Mei 2015, berdasarkan pertimbangan Bursa Efek Indonesia terhadap kondisi Perseroan saat itu, maka dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien, Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham Perseroan.

The Company’s shares became listed on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on 19 August 2010 based on the Securities Registration Approval Letter No. A-05035/BEI.PPR/08-2010. However, on 4 May 2015, based on the consideration of the Indonesia Stock Exchange on the Company’s condition at that time, in order to maintain an orderly, fair, and efficient market, the Indonesia Stock Exchange decided to suspend the Company’s share trading.

Page 11: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

11PT Berau Coal Energy Tbk

2015 Annual Report

Performance Highlights

Perubahan Pengendali Tidak Langsung PerseroanAsia Coal Energy Ventures Limited telah menjadi Pengendali Tidak Langsung Perseroan setelah memiliki kepemilikan 94,2% saham Asia Resource Minerals PLC dan efektif sejak 15 Juli 2015.

Change of the Indirect Controller of the CompanyAsia Coal Energy Ventures Limited became the Company’s Indirect Controller after acquiring 94.2% ownership of Asia Resource Minerals PLC, which is effective since 15 July 2015.

Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan mengadakan RUPS Tahunan pada 21 Oktober 2015 bertempat di Ruang Anggrek, Sampoerna Strategic Square–North Tower Lt. 3A, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Selatan 12930. Agenda dan keputusan RUPS Tahunan ini telah diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini.

Annual General Meeting of ShareholdersThe Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 21 October 2015 at Anggrek Room, Sampoerna Strategis Square–North Tower, 3A floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46 South Jakarta 12930. The Annual GMS agenda and resolutions are described in the Corporate Governance chapter in this Annual Report.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaPerseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 19 Agustus 2015 di Ruang Anggrek, Sampoerna Strategic Square–North Tower Lt. 3A, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Selatan 12930. Agenda dan keputusan RUPS Luar Biasa ini telah diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini.

Extraordinary General Meeting of ShareholdersThe Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on 19 August 2015 at Anggrek Room, Sampoerna Strategis Square–North Tower, 3A floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 45-46, South Jakarta 12930. The Extraordinary GMS agenda and resolutions are described in the Corporate Governance chapter in this Annual Report.

20

2119

Juli/July

Oktober/OctoberAgustus/August

Peristiwa PentingSignificant Events

Page 12: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

12 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015

Kilas Kinerja

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

Tahun PenghargaanAward Year

Kategori PenghargaanAward Category

Nama PenghargaanAward Name

PeringkatRankings

InstansiInstitution

14 Mei 201514 May 2015

Sistem Manajemen K3 HSE Management System

Sertifikat Audit Audit Certificate

Sertifikat Certificate

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic

of Indonesia

14 Mei 201514 May 2015

Penghargaan Kecelakaan Nihil 14 Desember 2010-30 November 2013

Zero Accident Award 14 December 2010-30 November 2013

Zero Accident Award Apresiasi Appreciation

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic

of Indonesia

5 Juni 20155 June 2015

Site SambarataSambarata Site

PROPER Provinsi PROPER Province Level

Hijau Green

Provinsi Kalimantan Timur East Kalimantan Province

5 Juni 20155 June 2015

Site LatiLati Site

PROPER Provinsi PROPER Province Level

Hijau Green

Provinsi Kalimantan Timur East Kalimantan Province

5 Juni 20155 June 2015

Site BinunganBinungan Site

PROPER Provinsi PROPER Province Level

Emas Gold

Provinsi Kalimantan Timur East Kalimantan Province

17 Juni 201517 June 2015

Penyedia Terbaik PT Indonesia PowerBest Supplier for PT Indonesia Power

SertifikatCertificate

ApresiasiAppreciation Indonesia Power

17 September 2015 Pengelolaan Lingkungan PertambanganMining Environment Management Aditama Aditama

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Ministry of Energy and Mineral Resources

9 Oktober 2015 9 October 2015 Best Practice Surface Coal Mining Asean Energy Awards Juara I

First Place Asean Center for Energy (ACE)

28 Oktober 201528 October 2015

Dukungan TMMD ke 95 Tahun 201595th TMMD Support 2015

Piagam Penghargaan Certificate

of Recognition

Apresiasi Appreciation

Komando Distrik Militer 0902 TRD

Military District 0902 Commando TRD

Page 13: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

13PT Berau Coal Energy Tbk

2015 Annual Report

Performance Highlights

Tahun PenghargaanAward Year

Kategori PenghargaanAward Category

Nama PenghargaanAward Name

PeringkatRankings

InstansiInstitution

22 November 2015 Firefighter Competency Test IFRC Juara II Runner Up

Indonesian Fire and Rescue Challenge

22 November 2015 Collapse Structure Search and Rescue IFRC Juara II Runner Up

Indonesian Fire and Rescue Challenge

22 November 2015 High Angle Rescue IFRC Juara II Runner Up

Indonesian Fire and Rescue Challenge

22 November 2015 Confined Space Rescue IFRC Juara I First Place

Indonesian Fire and Rescue Challenge

23 November 2015 Site SambarataSambarata Site

PROPER Nasional PROPER National

BiruBlue

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Ministry of Environment and Forestry

23 November 2015 Site LatiLati Site

PROPER Nasional PROPER National

HijauGreen

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Ministry of Environment and Forestry

23 November 2015 Site BinunganBinungan Site

PROPER Nasional PROPER National

Biru Blue

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Ministry of Environment and Forestry

16 Desember 201516 December 2015

Eksportir TerbaikBest Exporter

Piagam PenghargaanCertificate of Recognition

Apresiasi Appreciation

Kantor Bea Cukai Type Madya Pabean B Tarakan

Intermediate Custom Office B Tarakan

2015

Page 14: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

LAPORAN MANAJEMEN16 Laporan Dewan Komisaris

Board of Commissioners Report

20 Laporan DireksiBoard of Directors Report

Page 15: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

02

Management Report

Page 16: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

16 PT Berau Coal Energy Tbk

Di tengah iklim industri yang menantang ini, Perseroan lebih fokus kepada efisiensi biaya, memperbaiki proses kerja dan perbaikan kas, serta aktif mencari peluang di sejumlah pasar-pasar baru.

Amid this challenging industrial climate, the Company focuses more on cost efficiency, improving work process, and cash improvement, as well as actively seeks opportunities in a number of new markets.

Komisaris Utama/President Commissioner

Ir. GANDI SULISTIYANTO SOEHERMAN

Board of Commissioners Report

Laporan Dewan Komisaris

Page 17: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

17PT Berau Coal Energy Tbk

Dear respectable Shareholders,

Praise be to God Almighty for all the blessings He has given that PT Berau Coal Energy Tbk has passed the year 2015 with a solid performance at times when the mining industry was still marked by prolonged turmoil.

The pressure kept increasing since the oil industry also experienced a downturn due to the world crude oil prices kept declining in recent years. This is the biggest challenge that must be faced by the Company. The Board of Commissioners certainly hopes that the global economic condition will gradually improve, so that the Company is able to spur its growth again.

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rahmat yang diberikan-Nya, sehingga PT Berau Coal Energy Tbk bisa melalui tahun 2015 dengan kinerja yang solid di saat kondisi industri pertambangan masih diwarnai gejolak yang berkepanjangan.

Tekanan bertambah sejak industri perminyakan turut mengalami pelemahan akibat harga minyak mentah dunia yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Inilah tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh Perseroan. Dewan Komisaris tentunya berharap bahwa kondisi perekonomian global akan segera berangsur membaik, sehingga Perseroan mampu kembali memacu pertumbuhannya.

Page 18: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

18 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Tren penurunan harga batubara masih terjadi pada tahun 2015. Rata-rata Indeks Newcastle-Australia di tahun 2014 adalah AS$70,8 per MT, sedangkan rata-rata indeks di tahun 2015 adalah AS$59,2 per MT, atau 16,4% lebih rendah. Kondisi yang serupa juga terjadi pada tren harga batubara acuan (HBA), pada tahun 2014 rata-rata indeks adalah AS$72,6 per MT, sedangkan rata-rata indeks di tahun 2015 adalah AS$60,1 per MT, atau 17,2% lebih rendah.

Tren penurunan harga kali ini masih disebabkan oleh kondisi kelebihan pasokan di Tiongkok dan juga kebijakan devaluasi mata uang RMB. Sedangkan, kondisi permintaan sendiri masih terlihat adanya peningkatan namun sangat selektif, sehingga peningkatan pasokan batubara ke Tiongkok tidak bisa mendorong sentimen harga. Pada pengembangan pasar negara lain, Filipina, Kamboja, dan Pakistan telah menjadi negara tujuan baru tahun 2015.

Dewan Komisaris menyadari bahwa di tengah iklim industri yang menantang ini, Perseroan lebih fokus kepada efisiensi biaya, memperbaiki proses kerja dan perbaikan kas, serta aktif mencari peluang di sejumlah pasar–pasar baru.

Dewan Komisaris mengapresiasi dan mendukung secara penuh strategi yang dilakukan oleh Direksi dan yakin kita mampu melalui tantangan di tahun 2016 mendatang dengan penuh kedisiplinan dan efisiensi biaya di seluruh lini bisnis, analisa terhadap proses kerja dan juga tata kelola perusahaan yang baik.

Pengawasan Dewan KomisarisPerseroan menjunjung tinggi prinsip–prinsip tata kelola perusahaan yang menjadi dasar utama dalam menjalankan strategi bisnis dan pengembangan perusahaan di masa mendatang. Tata kelola perusahaan yang baik memiliki arti penting, bukan hanya untuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun juga untuk menjadikannya sebagai pedoman umum dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan sehari-hari, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Bersama-sama dengan Kepala Audit Internal, Dewan Komisaris, melalui Komite Audit, menggelar pertemuan rutin untuk membahas temuan audit yang berpotensi memiliki dampak terhadap kinerja operasi maupun keuangan. Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan rapat untuk membahas berbagai temuan audit dan rencana tindak lanjut. Dewan Komisaris juga telah menelaah Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, baik dengan auditor internal maupun dengan auditor eksternal. Berdasarkan pembahasan dengan Komite Audit dan penelaahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Dewan Komisaris berpendapat bahwa manajemen Perseroan telah melakukan fungsi pengendalian internal secara memadai.

Prospek UsahaProspek usaha di bidang pertambangan pada tahun 2016 mendatang masih sangat menjanjikan. Dengan kinerja Direksi saat ini serta penerapan strategi–strategi usaha yang tepat, kami optimis Perseroan dapat menuju ke arah perkembangan yang positif.

The downward trend in coal prices still occurred in 2015. The average Newcastle-Australia Index in 2014 US$70.8 per MT, while the average index from 2015 was US$59.2 per MT, or 16.4% lower. Similar condition also occurred in the trend of reference coal prices (HBA). In 2014, the average index was US$72.6 per MT, while the average index in 2015 was US$60.1 per MT, or 17.2% lower.

The downward trend in prices this time is still due to the condition of excess supply in China and also the RMB currency devaluation policy. However, there is an increase in the demand, but only in a very selective manner. Thus, the increased coal supply to China cannot boost the price sentiment. In other countries’ market development, the Philippines, Cambodia, and Pakistan, have become new destination countries in 2015.

The Board of Commissioners realizes that amid this challenging industrial climate, the Company focuses more on cost efficiency, improving work process, and cash improvement, as well as actively seeks opportunities in a number of new markets.

The Board of Commissioners fully appreciates and supports the strategy carried out by the Board of Directors and believes that we will be able to go through the challenges in the coming year 2016 with full discipline and cost efficiency in all business lines, work process analysis, and also good corporate governance.

Supervision by the Board of CommissionersThe Company upholds the principles of corporate governance, which are the main basis for carrying out business strategies and developing the Company in the future. Good corporate governance has an important meaning, not only for compliance with the applicable laws and regulations, but also for making it as a general guideline in carrying out the Company’s day-to-day operations, so that it can ultimately increase the Company’s value.

Along with the Internal Audit Head, the Board of Commissioners, through the Audit Committee, holds regular meetings to discuss audit findings that have the potential to have an impact on operational and financial performance. Throughout 2015, the Audit Committee held meetings to discuss various audit findings and follow-up plans. The Board of Commissioners has also reviewed the Company’s Consolidated Financial Statements, both with internal auditors and with external auditors. Based on discussions with the Audit Committee and review of the Company’s Consolidated Financial Statements, the Board of Commissioners has the opinion that the Company’s management has performed an adequate internal control function.

Business ProspectsBusiness prospects in the mining sector in 2016 are still very promising. With the current performance of the Board of Directors and the implementation of the right business strategies, we are optimistic that the Company can lead to positive development.

Page 19: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

19PT Berau Coal Energy Tbk

Management Report

2015 Annual Report

Kami tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik, walaupun beberapa tahun ini merupakan tahun terberat bagi kami. Suspensi saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sejak Mei 2015 merupakan tantangan tersendiri bagi kami untuk tetap memenuhi kewajiban sebagai emiten dan juga kewajiban kami kepada Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015, sususan Dewan Komisaris sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa tersebut telah berubah menjadi sebagai berikut:1. Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman sebagai Komisaris

Utama;2. Dr. Marsetio sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap

Komisaris Independen;3. Dr. H. Darmono, S.H., M.M. sebagai Komisaris; dan4. Deswandhy Agusman sebagai Komisaris Independen.

Frekuensi dan Cara Pemberian Nasihat kepada Direksi

Pemberian nasihat atau fungsi pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris secara langsung maupun melalui Komite Audit Perseroan. Hal ini dilaksanakan melalui proses pembahasan dan pengesahan atas laporan Keuangan dan laporan internal audit per kuartal dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi atau rapat Komite Audit.

Dewan Komisaris juga dapat mengundang Direksi untuk hadir dalam rapat apabila permasalahan perlu dibahas dan membutuhkan penjelasan dari Direksi. Pada tahun 2015, rapat gabungan dilaksanakan pada 28 Desember 2015.

ApresiasiDewan Komisaris menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan yang terus mempertahankan keunggulan dan kinerja yang solid, sehingga Perseroan dapat menghadapi dan melalui segala tantangan di tahun 2015 ini. Dewan Komisaris percaya Perseroan dapat terus mempertahankan kinerja usaha yang terbaik dan menciptakan nilai lebih kepada pelanggan dan juga pemangku kepentingan lainnya.

Atas nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,

Ir. Gandi Sulistiyanto SoehermanKomisaris Utama

President Commissioner

We will keep performing our best, even though these years have been the toughest for us. The suspension of the Company’s shares on the Indonesia Stock Exchange since May 2015 has been a challenge for us to continue to fulfill our obligations as an issuer and also our obligations to our Shareholders and all stakeholders.

Change in the Composition of the Board of CommissionersBased on the Extraordinary GMS resolutions dated 19 August 2015, the composition of Board of Commissioners since the closing of the Extraordinary GMS has changed to be as follows:1. Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman as President

Commissioner;2. Dr. Marsetio as Vice President Commissioner, concurrently

as Independent Commissioner;3. Dr. H. Darmono, S.H., M.M. as Commissioner; and4. Deswandhy Agusman as Independent Commissioner.

Frequency of and Procedures for Providing Advice to the Board of DirectorsThe Board of Commissioners’ advisory or supervisory functions is carried out directly or through the Company’s Audit Committee. This is performed through the process of discussing and validating the financial statements and quarterly internal audit reports in joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors or Audit Committee meetings.

The Board of Commissioners may also invite the Board of Directors to attend the meeting if the issues that need to be discussed require explanation from the Board of Directors. In 2015, the joint meeting was held on 28 December 2015.

AppreciationThe Board of Commissioners expresses its gratitude and appreciation to the Board of Directors and all employees of the Company who continue to maintain excellence and solid performance, so that the Company could face and pass all the challenges in 2015. The Board of Commissioners believes that the Company can continue to maintain the best business performance and create more value for customers and other stakeholders.

Page 20: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

20 PT Berau Coal Energy Tbk

Direktur Utama/President Director

FUGANTO WIDJAJA

Board of Directors Report

Laporan Direksi

Banyak parameter kekuatan bisnis yang kami yakini mampu memperkuat kepercayaan dalam menghadapi tekanan pasar, seperti lokasi geografis tambang yang relatif dekat dengan pasar batubara, basis pelanggan yang kuat, dan hubungan pelanggan yang terus terbangun dengan baik.

There are many business strength parameters that we believe will enable us to strengthen our confidence in the face of market pressures as it is today, among others the geographic location of the mine that is relatively close to the coal market, strong customer base, and the continuously good customer relations.

Page 21: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

21PT Berau Coal Energy Tbk

Management Report

2015 Annual Report

Pemegang Saham yang terhormat,

Dalam kesempatan ini, kami ingin memberikan gambaran tentang laporan kinerja dan potensi PT Berau Coal Energy Tbk beserta Entitas Anak, terutama PT Berau Coal di masa mendatang, termasuk pertumbuhan grup. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan dalam bisnis batubara. Bahkan dari beberapa analis, mengatakan bahwa indeks harga batubara akan tertekan selama 2 tahun ke depan.

Menyikapi tantangan 2015 tersebut, kami terus melakukan upaya inovasi dan efisiensi melalui program Tranformasi Berau Coal Cerdas di seluruh lini operasional penambangan. Program ini bertujuan untuk menurunkan biaya penambangan untuk menghadapi harga batubara yang dalam 2 tahun ini diproyeksikan akan masih tertekan.

Dear respectable Shareholders,

On this occasion, we would like to give an overview of the performance reports and the potential of PT Berau Coal Energy Tbk and its Subsidiary Entities, especially PT Berau Coal in the future, including the group’s growth. 2015 was a challenging year in the coal business. Several analysts even stated that the coal price index will continue to be depressed for the next 2 years.

Responding to the challenges of 2015, we continue to make efforts for innovation and efficiency through the Transformation Berau Coal Cerdas in all mining operations. This program aims to lower mining costs in order to deal with the coal price which for the next 2 years is projected to continue to be depressed.

Page 22: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

22 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Beberapa upaya efisiensi telah dilakukan, antara lain memprioritaskan produksi pada lubang tambang yang memiliki nilai ekonomis lebih, seperti tambang Binungan blok 8. Selain itu, proses renegosiasi dengan kontraktor tambang juga dilakukan untuk menurunkan biaya produksi. Langkah lainnya yang diambil adalah menambah pemasok bahan bakar untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif. Semua langkah yang telah dilakukan ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Selain itu, kami telah melakukan analisis terhadap semua pekerjaan yang telah dilakukan. Ini menjadi sangat penting untuk menilai seluruh pekerjaan yang akan dijalankan untuk memastikan kesesuaian dengan kriteria bisnis, terlebih lagi demi tercapainya keuntungan dan tata kelola perusahaan yang baik di masa mendatang.

Kami yakin prospek jangka panjang industri pertambangan batubara kembali positif. Arah positif ini terlihat atas terindikasi meningkatnya permintaan kebutuhan batubara domestik untuk mega proyek pembangunan PLTU Batubara 35.000 MW dan meningkatnya kebutuhan batubara sebagian negara-negara Asia, terutama wilayah Timur dan Tenggara.

Banyak parameter kekuatan bisnis yang kami yakini mampu memperkuat kepercayaan dalam menghadapi tekanan pasar seperti saat ini, seperti lokasi geografis tambang yang relatif dekat dengan pasar batubara, basis pelanggan yang kuat, dan hubungan pelanggan yang terus terbangun baik. Untuk mempertahankan reputasi sebagai perusahaan pertambangan batubara, kami tetap berkomitmen dalam melaksanakan standar praktik tertinggi Health, Safety, Environment, and Community (HSEC) serta terus berupaya mencapai keunggulan dengan melaksanakan praktik kaidah pertambangan yang baik dan benar (good mining practice).

Untuk menapak masa depan yang cerah, Perseroan harus mengambil pelajaran dan memanfaatkan kekuatan yang ada agar mampu meraih keuntungan di saat perekonomian global mulai membaik. Pengangkatan manajemen baru didedikasikan demi meningkatkan kinerja Perseroan, antara lain: meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kinerja keuangan, kesehatan dan keselamatan pekerja, perfoma pengelolaan lingkungan hidup, dan memberikan kontribusi positif melalui program tanggung jawab sosial kepada pemangku kepentingan di Kabupaten Berau dan Indonesia.

Kami yakin apa yang kami upayakan akan tercapai, mengingat persiapan dan kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang kami miliki, juga didukung infrastruktur yang telah terbangun. Melalui kerja sama antara Direksi dan Dewan Komisaris, kami yakin upaya optimal perbaikan yang telah kami lakukan akan mampu meningkatkan produksi sekaligus dapat diimbangi dengan pengendalian internal dan tanggung jawab kinerja yang lebih baik.

Some of the efforts for efficiency that have been made, among others, are prioritizing production in mining pit that has higher economic value such as Binungan block 8 mine. In addition, renegotiation process with the mining contractors was also done in order to lower the cost of production. Other step taken was to add fuel supplier in order to obtain a more competitive price. All steps that have been made were aimed to improve the Company’s performance.

In addition, we have conducted an analysis of all the work that has been done. It becomes very important to assess the entire job to be undertaken to ensure that they are in compliance with the business criteria, and even further to attain profitability and good corporate governance in the future.

We are certain that the long term prospect for coal industry will return to be positive. The positive trend can be seen from an indication of a rising demand for domestic coal for the mega development project of 35,000 MW coal powered power plant and the rising need for coal in part of Asian countries, especially in the East and Southeast regions.

There are many business strength parameters that we believe will enable us to strengthen our confidence in the face of market pressures as it is today. These are, among others, the geographic location of the mine that is relatively close to the coal market, strong customer base, and the continuously good customer relations. In order to maintain the reputation as a coal mining company, we remain committed to implement the highest standards of practice of Health, Safety, Environment, and Community (HSEC) and continue to achieve excellence by executing good and proper mining practices.

To step into a bright future, the Company shall learn and take advantage of the existing strengths in order to be able to take advantage when the global economy begins to improve. Appointment of the new management is dedicated to improve the Company’s performance, among others: improving good corporate governance, improving financial performance, employee health and safety, environmental management performance, and providing a positive contribution through corporate social responsibility program to the stakeholders both in Berau Regency and Indonesia.

We believe that we will be able to achieve what we are trying to achieve, in consideration of the preparation and strength of our human resources, and also the support of the infrastructure that had been built. Through cooperation between the Board of Directors and Board of Commissioners, we believe that the optimal improvement efforts that we have done will be able to increase production and at the same time can be balanced by better internal control and performance responsibility.

Page 23: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

23PT Berau Coal Energy Tbk

Management Report

2015 Annual Report

Selain itu, suspensi perdagangan saham Perseroan yang telah dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 4 Mei 2015 merupakan tantangan tersendiri bagi Perseroan. Kami selalu berupaya untuk melakukan usaha yang terbaik dalam memenuhi kewajiban kami sebagai emiten dan juga tanggung jawab kepada Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Perubahan Komposisi DireksiBerdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015, sususan Direksi sejak ditutupnya RUPS Luar Biasa tersebut telah berubah menjadi sebagai berikut:1. Fuganto Widjaja selaku Direktur Utama;2. Bambang Heruawan Haliman selaku Direktur;3. Edy Santoso, S.H., M.H. selaku Direktur; dan4. Arief Wiedhartono selaku Direktur Independen.

Akhir kata, atas nama Direksi menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya. Tentunya menjadi kehormatan kami untuk menghantarkan PT Berau Coal Energy Tbk ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

In addition, the suspension of the Company’s share trading imposed by the Indonesia Stock Exchange as of 4 May 2015 becomes a challenge itself for the Company. We always strive to perform the best efforts in fulfilling our obligations as an issuer and also accountability to our Shareholders and all stakeholders.

Change of the Composition of Board of DirectorBased on the Extraordinary GMS resolutions dated 19 August 2015, the composition of Board of Directors since the closing of the Extraordinary GMS has changed to be as follows:1. Fuganto Widjaja as President Director;2. Bambang Heruawan Haliman as Director;3. Edy Santoso, S.H., M.H. as Director; and4. Arief Wiedhartono as Independent Director.

On behalf of the Board of Directors, I would like to express our gratitude to our Shareholders and all stakeholders for the trust and support given. It would be our honor to be able to deliver PT Berau Coal Energy Tbk to a higher level.

Atas nama Direksi,On behalf of the Board of Directors,

Fuganto WidjajaDirektur Utama

President Director

Page 24: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PROFILPERUSAHAAN26 Identitas Perusahaan

Corporate Identity

27 Riwayat SingkatBrief History

28 Jejak LangkahMilestones

30 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values

31 Bidang UsahaLine of Business

32 Wilayah Kerja dan Operasional PT Berau CoalWork and Operational Area of PT Berau Coal

33 Struktur OrganisasiOrganizational Structure

36 Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

39 Profil DireksiBoard of Directors Profile

42 Sumber Daya ManusiaHuman Resources

43 Informasi Pemegang SahamShareholders Information

44 Kronologi Pencatatan SahamShare Listing Chronology

46 Struktur GrupGroup Structure

48 Informasi Entitas AnakInformation of Subsidiaries

50 Alamat Entitas AnakAddress of Subsidiaries

51 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions and Professions

51 Akses InformasiAccess to Information

Page 25: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

03

Company Profile

Page 26: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

26 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Identitas PerusahaanCorporate Identity

Alamat PerusahaanCorporate Address

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711E : [email protected] : www.beraucoalenergy.co.id

Bidang UsahaLine of Business

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, perkebunan, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi, dan jasa. Pada saat ini, Perseroan merupakan Perusahaan induk dari Entitas Anak yang beroperasi di bidang pertambangan.In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged in trading, mining, plantation, construction, real-estate, agriculture, printing, industry, transportation, and services. Currently, the Company is the holding company of subsidiaries operating in the mining industry.

KepemilikanOwnership

• Vallar Investment UK Ltd: 84.74%• Masyarakat/public (masing-masing kurang dari 5%/

each less than 5%): 15.26%

Tanggal PendirianDate of Establishment

7 September 2005

Penawaran Umum Saham PerdanaInitial Public Offering

19 Agustus 201019 August 2010

Kode SahamShares CodeBRAU

Modal DasarAuthorized Capital

90.000.000.000 lembar90,000,000,000 shares

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid Capital

34.900.000.000 lembar34,900,000,000 shares

Dasar Hukum PendirianLegal Basis of Establishment

PT Berau Coal Energy Tbk (dahulu PT Risco) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rony Saputra S, S.H. No. 2 tertanggal 7 September 2005. Akta Pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-31138.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 23 November 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2009.PT Berau Coal Energy Tbk (formerly PT Risco) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 2 dated 7 September 2005, of Rony Saputra S, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights (formerly Minister of Justice) of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-31138.HT.01.01.TH.2005 dated 23 November 2005 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2009.

Dasar Hukum Perubahan NamaLegal Basis for Change of Name

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 247 tanggal 30 Maret 2010 tentang perubahan Anggaran Dasar atas perubahan nama PT Risco menjadi PT Berau Coal Energy yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, telah memperoleh persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-19165.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 14 April 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028253.AH.01.09.Deed of Shareholders Resolutions No. 247 dated 30 March 2010 on amendments to the Articles of Association for the change of name PT Risco to PT Berau Coal Energy, which was made before Aulia Taufani, S.H., the replacement of Sutjipto, S.H., a Notary in Jakarta, which has obtained approval based on the Decree of the Minister of Law and Human Rights of RI No. AHU-19165.AH.01.02.Tahun 2010 dated 14 April 2010 and has been registered in the Company Register No. AHU-0028253.AH.01.09.

Tanggal Perubahan NamaDate of Name Change

30 Maret 201030 March 2010

Page 27: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

27PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

PT Berau Coal Energy Tbk (Perseroan) merupakan suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia. Pada 31 Desember 2015, kantor perusahaan berlokasi di Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan Lt. 18 Unit E-F Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. Perseroan didirikan pada 7 September 2005 dengan nama PT Risco, yang bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, perkebunan, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi, dan jasa. Pada tahun 2006, Perseroan mengambil alih kepemilikan saham pengendali di PT Armadian Tritunggal (Armadian), perusahaan induk investasi. Sejak saat itu, kegiatan usaha utama Perusahaan difokuskan pada pertambangan batubara yang dioperasikan oleh PT Berau Coal, Entitas Anak perusahaan Armadian.

Dalam rangka pengembangan usaha, pada 6 Agustus 2010, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 3.400.000.000 lembar saham atau 10% dari 34.900.000.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham Perusahaan dicatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 19 Agustus 2010 berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Efek No. A-05035/BEI.PPR/08-2010. Perseroan juga mengubah nama dari PT Risco menjadi PT Berau Coal Energy pada 30 Maret 2010. Selanjutnya, pada 21 April 2010, Perseroan mengubah nama menjadi PT Berau Coal Energy Tbk. Melalui PT Berau Coal, Perseroan telah berkembang menjadi salah satu produsen batubara termal di Indonesia. PT Berau Coal didirikan pada tahun 1983 yang bergerak dalam bidang survei, eksplorasi, pengembangan dan penambangan batubara dan untuk mengangkut, menyimpan, memasarkan, menjual dan mengekspor batubara di daerah yang menjadi wilayah konsesinya.

PT Berau Coal merupakan salah satu dari perusahaan batubara generasi pertama di Indonesia dan beroperasi berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara dengan Pemerintah Indonesia. PT Berau Coal memegang hak pertambangan batubara hingga 26 April 2025, yang dapat diperpanjang oleh Pemerintah Indonesia untuk 2 periode 10 tahunan. PT Berau Coal memiliki area konsesi seluas kurang lebih 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur dan saat ini mengoperasikan 3 area pertambangan aktif di Lati, Binungan, dan Sambarata.

Untuk mendukung kegiatan usaha utamanya di bidang pertambangan batubara, pada tahun 2011, Perseroan mengakuisisi 2 Entitas Anak, yaitu PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim yang bergerak di bidang usaha pelayaran dan transportasi serta PT Mutiara Tanjung Lestari yang bergerak di bidang usaha sewa peralatan berat. Pada tahun tersebut, Asia Resource Minerals PLC (dahulu Bumi PLC) juga mengakuisisi saham Perseroan dari PT Bukit Mutiara melalui Vallar Investment UK Ltd, Entitas Anak dari Asia Resource Minerals PLC. Selanjutnya, di tahun 2014, Perseroan mendirikan PT Energi Bara Sarana, PT Banua Karsa Mitra, Berau Capital Resources II Pte. Ltd., dan Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

Pada 15 Juli 2015, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) telah menjadi Pengendali Tidak Langsung Perseroan setelah memiliki kepemilikan 94,19% saham Asia Resource Minerals PLC. Dengan demikian pada 31 Desember 2015, Entitas Induk langsung Perusahaan adalah Vallar Investment UK Ltd, perusahaan yang berbadan hukum Inggris dan entitas induk utama Perusahaan adalah Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE), perusahaan yang berbadan hukum British Virgin Islands.

PT Berau Coal Energy Tbk (the Company) is a Limited Liability Company established under the Law of the Republic of Indonesia. As of 31 December 2015, the Company’s office is located at Menara Sun Life 17 Floor Unit A-J and 18 Floor Unit E-F Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia. The Company was established on 7 September 2005 under the name PT Risco, engaging in trading, mining, plantation, construction, real estate, agriculture, printing, industry, transportation, and services. In 2006, the Company took over the controlling share ownership in PT Armadian Tritunggal (Armadian), an investment holding company. Since then, the Company’s core business activities have been focused on the coal mining operated by PT Berau Coal, a Subsidiary of Armadian.

In order to expand its business, on 6 August 2010, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) of 3,400,000,000 shares or 10% of 34,900,000,000 shares issued and fully paid. The Company’s shares became listed on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on 19 August 2010 based on the Securities Registration Approval Letter No. A-05035/BEI.PPR/08-2010. The Company also changed its name from PT Risco to PT Berau Coal Energy on 30 March 2010. Subsequently, on 21 April 2010, the Company changed its name to PT Berau Coal Energy Tbk. The Company’ name had also changed from PT Risco to PT Berau Coal Energy Tbk. Through PT Berau Coal, the Company has evolved into one of the thermal coal producers in Indonesia. PT Berau Coal was established in 1983 to survey, explore, develop and mine coal and to transport, store, market, sell and export coal in the area that becomes its concession area.

PT Berau Coal is one of the first generations of coal companies in Indonesia and operating under a Coal Contract of Work with the Government of Indonesia. PT Berau Coal holds coal mining rights until 26 April 2025, which can be extended by the Indonesian Government for 2 further 10-year periods. PT Berau Coal holds a concession area of approximately 118,400 hectares in the Berau Regency of East Kalimantan Province and currently operates 3 active mining areas in Lati, Binungan, and Sambarata.

To support its main business activities in coal mining, in 2011 the Company acquired 2 Subsidiaries, namely PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim, engaging in shipping and transportation sector, and PT Mutiara Tanjung Lestari, engaging in heavy equipment rental. In the year, Asia Resource Minerals PLC (formerly Bumi PLC) acquired the Company’s shares from PT Bukit Mutiara through Vallar Investment UK Ltd, a Subsidiary of Asia Resource Minerals PLC. Then, in 2014, the Company established PT Energi Bara Sarana, PT Banua Karsa Mitra, Berau Capital Resources II Pte. Ltd., and Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

On 15 July 2015, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) became the Indirect Controller of the Company after acquiring 94.19% shares ownership of Asia Resource Minerals PLC. Therefore, as of 31 December 2015, the Company’s immediate Parent Entity is Vallar Investment UK Ltd, a company incorporated in United Kingdom and the ultimate parent entity is Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE), a company incorporated in British Virgin Islands.

Riwayat SingkatBrief History

Page 28: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

28 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

1983

2005 2006

1986 1992

PT Berau Coal didirikan sebagai salah satu Generasi Pertama perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Indonesia, dengan area konsesi seluas 487.217 hektar.

PT Berau Coal was established as one of the first Generation of Coal Contract of Work in Indonesia, obtaining a concession area of 487,217 hectares.

Perusahaan didirikandengan nama PT Risco.

The Company wasestablished with the namePT Risco.

Perseroan mengambil alih kepemilikan saham PT Armadian Tritunggal sebagai pengendali PT Berau Coal, sehingga kegiatan usaha utama Perseroan difokuskan pada kegiatan pertambangan batubara melalui PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan.

The Company acquired the share ownership of PT Armadian Tritunggal as the controller of PT Berau Coal, and thus, the Company’s main business activities were focused on coal mining activities through PT Berau Coal, the Main Entity of the Company’s Subsidiary.

2010

Perseroan mengubah namanya dari PT Risco menjadi PT Berau Coal Energy pada 30 Maret 2010. Selanjutnya, pada 21 April 2010, Perseroan mengubah nama menjadi PT Berau Coal Energy Tbk dan mencatatkan saham Perdana di Bursa Efek Indonesia pada 19 Agustus 2010.

The Company changed its name from PT Risco to PT Berau Coal Energy on 30 March 2010. Subsequently, on 21 April 2010, the Company changed its name to PT Berau Coal Energy Tbk and listed its initial shares on Indonesia Stock Exchange on 19 August 2010.

PT Berau Coal memperolehIzin Usaha Pertambangan(IUP) Eksplorasi pada18 Maret 1986.

PT Berau Coal obtained anExploration Mining Licenseas of 18 March 1986.

PT Berau Coal memperoleh kontrak 2 tahun dari PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB II) untuk memasok batubara ke PLTU Paiton 1-2 milik pemerintah dengan pengiriman batubara sebanyak 750.000 ton selama tahun 1994-1995.

PT Berau Coal obtained a 2-year contract with PT Pembangkit Jawa Bali II (PT PJB II) to supply coal to the Government owned PLTU (steam power plants) Paiton 1-2 for 750,000 tons of coal shipment during 1994-1995.

Jejak LangkahMilestones

Page 29: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

29PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

2015

1995 1996 2000

2011

Asia Resource Minerals PLC (dahulu Bumi PLC) menjadi Pemegang Saham Pengendali Perseroan melalui akuisisi saham dari Pemegang Saham sebelumnya.

Perseroan mengakuisisi 2 Entitas Anak, yaitu PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim yang bergerak di bidang pelayaran dan transportasi, serta PT Mutiara Tanjung Lestari yang bergerak di bidang sewa peralatan berat.

Asia Resource Minerals PLC (formerly Bumi PLC) became the Company’s Controlling Shareholder through acquisition of the Company’s shares from the previous Shareholder.

The Company acquired 2 Subsidiaries, namely PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim, which is engaged in shipping and transportation, and PT Mutiara Tanjung Lestari, which is engaged in heavy equipment rental.

2014

Perseroan mendirikan PT Energi Bara Sarana, PT Banua Karsa Mitra, Berau Capital Resources II Pte. Ltd., dan Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

The Company established PT Energi Bara Sarana, PT Banua Karsa Mitra, Berau Capital Resources II Pte. Ltd., and Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) menjadi Pengendali Tidak Langsung Perseroan setelah memiliki kepemilikan 94,19% saham Asia Resource Minerals PLC.

Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) became the Indirect Controller of the Company, after acquiring 94.19% shares ownership of Asia Resource Minerals PLC.

PT Berau Coal memulaiproduksi di area Lati.

PT Berau Coal startedproduction in the Lati area.

PT Berau Coal memulaiproduksi di area Binungan.

PT Berau Coal startedproduction in the Binungan area.

PT Berau Coal memulaiproduksi di area Sambarata.

PT Berau Coal startedproduction in the Sambarata area.

Page 30: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

Laporan Tahunan 2015

Menunjang perwujudan masa depan cemerlang melalui peran aktifnya sebagai pengalihragam energi yang eksponensial.

Enabling a brighter future through becoming an exponential energy transformer.

Usaha kami adalah mengelola sumber daya alam menjadi sumber energi dengan standar operasional yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Our business is to manage natural resources to become a source of energy with the operational standards the prioritizes environmental sustainability and social welfare.

INOVATIFINNOVATIVE

Kami mendorong batas-batasan saat ini dan kemudian menciptakan terobosan baru melalui orang-orang kami dan teknologi.

We push boundaries today and create tomorrow’s breakthroughs through our people and technology.

PROGRESIFPROGRESSIVE

Kami percaya pada prinsip saling menguntungkan dan membangun hubungan yang produktif dengan masing-masing pihak, mitra kami, dan pelanggan kami.

We believe in the principle of mutual advantage and build productive relationships with each other, our partners, and our customers.

KEPERCAYAANTRUST

Kami memberikan janji-janji kami melalui perbaikan yang berkesinambungan dan aman, serta operasional yang handal.

We deliver on our promises through continuous improvement and safe, reliable operations.

Vision

Mission

Corporate Values

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai PerusahaanVision, Mission, and Corporate Values

VISIMISI

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

30 PT Berau Coal Energy Tbk 30 PT Berau Coal Energy Tbk

Page 31: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

31PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Bidang UsahaLine of Business

Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Perseroan bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, perkebunan, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi, dan jasa. Pada saat ini, Perseroan berfungsi sebagai Perusahaan Induk dari Entitas Anak yang beroperasi di bidang pertambangan.

PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan, adalah salah satu produsen batubara termal di Indonesia yang beroperasi berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Pertama dengan Pemerintah Indonesia. Berdiri sejak 1983, PT Berau Coal memiliki area konsesi seluas kurang lebih 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Produk

PT Berau Coal memasarkan produk batubara dengan 4 merek utama: Mahoni, Mahoni-B, Agathis, dan Sungkai dengan spesifikasi sebagai berikut:

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in trading, mining, plantation, construction, real-estate, agriculture, printing, industry, transportation, and services. Currently, the Company serves as the Holding Company of Subsidiaries operating in the mining industry.

PT Berau Coal, which is the Main Entity of the Company’s Subsidiary, is one of the thermal coal producers in Indonesia and operates based on the First Generation of Coal Contract of Work (CCoW) with the Indonesian Government. Established in 1983, PT Berau Coal has a concession area of approximately 118,400 hectares in Berau Regency, East Kalimantan Province.

Products

PT Berau Coal markets its coal under 4 principal brand names: Mahoni, Mahoni-B, Agathis, and Sungkai with the following specifications:

Spesifikasi Specification Unit

ProdukProduct

Mahoni Mahoni-B Agathis Sungkai

Total Moisture % (gar) 20 22.5 25 26

Inherent Moisture % (adb) 13.5 16 17 18

Calorific Value Kcal/kg (adb) 5,800 5,750 5,650 5,500

Calorific Value Kcal/kg (gar) 5,500 5,300 5,100 5,000

Ash Content % (arb) 4.7 4.6 4.5 4.5

Total Sulphur % (arb) 0.8 0.8 0.8 0.9

Volatile Matter % (adb) 39 39 38 38

Fixed Carbon % (adb) 42 41 39 39

HGI point 45 45 46 47

Lokasi TambangMining Area

Sambarata dan/and Binungan

Sambarata dan/and Binungan

Lati dan/and Binungan

Lati dan/and Binungan

Page 32: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

Wilayah Kerja dan Operasional PT Berau CoalWork and Operational Area of PT Berau Coal

PUNAN SAMBARATA

LATI

PARAPATANGURIMBANG

Lati

BinunganTranshipment PointSuaran

AREA KONSESI /CONCESSION AREAPT BERAU COAL

Hektar/Hectare

118,400

Peta Wilayah IndonesiaMap of Indonesia's Region

KABUPATEN BERAU/BERAU REGENCYArea Diperbesar/Enlarged Area

Lati

SambarataSambarata

Suaran

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

32 PT Berau Coal Energy Tbk

LEGENDALEGEND

PelabuhanPort

Fasilitas Pengolahan Batubara (FPB)Processing Plant (CPP)

Jalan PengangkutanHauling Road

Jalur Kapal TundaTugboat Route

Kondisi Bukaan Tambang Saat IniCondition of Existing Opening Current Mine

Garis Batas Endapan BatubaraCoal Boundary

Area KonsesiConcession Area

BINUNGAN

Page 33: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

33PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Struktur Organisasi PT Berau Coal Energy Tbk Organizational Structure of PT Berau Coal Energy Tbk

Komite Audit Audit Committee

Dr. MarsetioDr. Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A.

Dedy Susanto

Chief Executive Officer

Fuganto Widjaja

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Ir. Gandi Sulistiyanto SoehermanDr. Marsetio

Deswandhy AgusmanDr. H. Darmono, S.H., M.M.

DireksiBoard of Directors

Fuganto WidjajaBambang Heruawan Haliman

Edy Santoso, S.H., M.H.Arief Wiedhartono

Aldrin Sigit

Financial Reporting and Acct. Division Head

Horas P. Pardede

Deputy Operation Director/KTT PT Berau Coal

Gatot Budi Kuncahyo

Corporate Legal Division Head

Gamal Hendrawan Wanengpati

HR Strategic Division Head

Mc. Tri Setiyantono

Treasury Division Head

Hasanuddin

CSR Division Head

Teddy N. Abay

Tax Division Head

Ridzza Djumri

Financial Planning and Analysis Division Head

Yatemo Hudi

Chief Legal Officer

Edy Santoso, S.H., M.H.

Chief Financial Officer

Bambang Heruawan Haliman

Chief Marketing Officer

Issei Watanabe

Chief Human Resources Officer

Paulus Swasono Satyo Nugroho

Chief Operation Officer

Arief Wiedhartono

Gamal Hendrawan Wanengpati

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Audit InternalInternal Audit

Page 34: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

34 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Ir. GANDI SULISTIYANTO SOEHERMAN

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1960, beliau lulus dari Universitas Diponegoro dalam bidang Engineering pada tahun 1982. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Smart Telecom, Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, dan beberapa posisi lainnya. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1960. He graduated from Diponegoro University, majoring in Engineering, in 1982. Currently, he also serves as President Commissioner of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. In addition, he is also the President Commissioner of PT Smart Telecom, General Chairman of Eka Tjipta Foundation and also holds other key positions. He was appointed as the President Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Wakil Komisaris Utama/Komisaris IndependenVice President Commissioner/Independent Commissioner

Dr. MARSETIO

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1956, meraih gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Kepala Staf TNI AL. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Senior Advisor untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI dan sebagai Ketua Umum Komite Kebijakan pada Departemen Perhubungan RI serta Dosen di berbagai Perguruan Tinggi. Beliau diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1956, earned a Doctorate Degree from Gadjah Mada University. He also serves as Independent Commissioner of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. Previously, he was the Chief of Staff of the Indonesian Navy. Currently, he also serves as Senior Advisor for the Indonesian Coordinating Minister of Maritime Affairs and Chairman of Policy Committee at the Indonesian Ministry of Transportation, as well as lecturer at various universities. He was appointed as Vice President Commissioner/Independent Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Profil Dewan Komisaris Masa Jabatan 19 Agustus 2015 sampai SekarangBoard of Commissioners Profile with Service Period from 19 August 2015 to Present

Page 35: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

35PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

DESWANDHY AGUSMAN

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1959, meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di bidang Keuangan dari Universitas Denver, Colorado. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Senior Advisor PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital (PNMVC). Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Nasional Tbk dan PT Bank Permata Tbk, anggota Komite Nasional untuk Tata Kelola Perusahaan, dan posisi lainnya. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1959, earned his Master of Business Administration (MBA) degree in Finance from Denver University, Colorado. Previously, he served as Senior Advisor of PT Permodalan Madani Venture Capital (PNMVC). In addition, he also serves as Commissioner of PT Bank Tabungan Nasional Tbk and PT Bank Permata Tbk, member of the National Committee for Corporate Governance, and other various position. He was appointed as Independent Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

KomisarisCommissioner

Dr. H. DARMONO, S.H., M.M.

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1953. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI Jakarta, serta meraih gelar Doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2010 dengan predikat Cum Laude. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris pada PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung Republik Indonesia. Terakhir beliau berkarir di PT Perusahaan Pengelola Aset sampai dengan Oktober 2014. Beliau diangkat sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1953. Earned his Bachelor of Law degree from Universitas Islam Indonesia (UII) in Yogyakarta, Master of Management degree from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI Jakarta and Doctorate degree from Padjadjaran University Bandung in 2010 with the predicate Cum Laude. Currently, he also serves as Commissioner of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. Previously, he served as Deputy Attorney General of the Republic of Indonesia. His last career was in PT Perusahaan Pengelola Aset until October 2014. He was appointed as Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Page 36: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

36 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Profil Dewan Komisaris Masa Jabatan 22 Desember 2014 sampai 19 Agustus 2015Board of Commissioners Profile with Service Period from 22 December 2014 to 19 August 2015

KomisarisCommissioner

Prof., Dr., Ir., IRWANDY ARIF, M.Sc.Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1951. Memperoleh gelar Magister bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung dan Doctor dari Ecole des Mines de Nancy, France. Saat ini, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Vale Indonesia, PT Indexim Coalindo, serta anggota Komite Audit untuk PT Adaro Energy Tbk dan PT Tobabara Sejahtera Tbk. Beliau diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

Indonesian citizen, born in 1951. Obtained a Master degree in Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology and a Doctor degree from Ecole des Mines de Nancy, France. Currently, he serves as an Independent Commissioner of PT Vale Indonesia, PT Indexim Coalindo, as well as a member of the Audit Committee of PT Adaro Energy Tbk and PT Tobabara Sejahtera Tbk. He was appointed as Vice President Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

HOTMA MARBUN*

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1954 merupakan seorang Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-AD lulusan dari Akademi Militer tahun 1977. Beliau pernah menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih pada tahun 2010, Komandan Seskoad pada 2007−2008, serta menjadi Wadanjen Kopassus pada tahun 2003−2005. Beliau pensiun dari militer pada tahun 2013 dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI dan jabatan terakhirnya Koordinator Staf Ahli Panglima TNI. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

Indonesian citizen, born in 1954 is a retired Army High Officer who graduated from the Military Academy in 1977. He served as Pangdam XVII/Cenderawasih in 2010, Commander of Seskoad in 2007-2008, and became Deputy Chief of Kopassus in 2003-2005. He retired from the military in 2013 with the last rank of Major General of the TNI and his last position was Coordinator of the Expert Staff to the TNI Commander. He was appointed as a Independent Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

* Telah meninggal dunia pada tanggal 28 Februari 2016. Passed away on 28 February 2016.

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Wakil Komisaris Utama/Komisaris IndependenVice President Commissioner/Independent Commissioner

BOB KAMANDANU* DESWANDHY AGUSMAN

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1959. Saat ini, menjabat sebagai Chairman Asia Resource Minerals PLC, Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, dan Chief Executive Officer PT Delma Mining Corporation, yaitu perusahaan batubara CCoW generasi ketiga di indonesia. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Risco Energy, Presiden Direktur PT Avra Indonesia, dan Komisaris Independen PT Samindo Resources Tbk. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

Indonesian citizen, born in 1959. Currently serving as Chairman of Asia Resource Minerals PLC, Head of Indonesian Coal Mining Association, and Chief Executive Officer of PT Delma Mining Corporation, which is a third generation CCoW coal company in Indonesia. He also serves as the Director of Risco Energy, President Director of PT Avra Indonesia, and Independent Commissioner of PT Samindo Resources Tbk. He was appointed as the President Commissioner based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

* Efektif berhenti menjabat pada tanggal 16 Maret 2015. No longer serving, effective on 16 March 2015.

Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris masa jabatan 19 Agustus 2015 sampai sekarang.

His profile can be seen in the Board of Commissioners Profile with a service period from 19 August 2015 to present.

Page 37: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

37PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Profil DireksiBoard of Directors Profile

Direktur UtamaPresident Director

DirekturDirector

FUGANTO WIDJAJA BAMBANG HERUAWAN HALIMAN

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1981. Beliau lulus dari College of Arts and Sciences, Cornell University dalam bidang Computer Science and Economics pada tahun 2003, serta dari Cambridge Judge Business School, dimana beliau mendapatkan gelar Master dalam bidang Filsafat. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Golden Energy Mines Tbk, serta Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Golden Energy and Resources Ltd. Beliau diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1981. He graduated from the College of Arts and Sciences, Cornell University majoring in Computer Science and Economics in 2003, and also from Cambridge Judge Business School, where he earned a Master’s Degree in Philosophy. Currently, he also serves as the President Director of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. In addition, he also serves as Commissioner of PT Golden Energy Mines Tbk, as well as Director and Chief Executive Officer (CEO) of Golden Energy and Resources Ltd. He was appointed as the President Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1962. Beliau lulus dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta dalam bidang Ekonomi Manajemen pada tahun 1986. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan, dan Direktur pada beberapa perusahaan afiliasi dari Grup Berau. Beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1962. He graduated from Krisnadwipayana University, Jakarta, majoring in Management in 1986. Currently, he also serves as the Vice President Director of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary, and Director of some affiliated companies of Berau Group. He was appointed as Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Profil Direksi Masa Jabatan 19 Agustus 2015 sampai SekarangBoard of Directors Profile with Service Period from 19 August 2015 to Present

Page 38: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

38 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

DirekturDirector

Direktur IndependenIndependent Director

EDY SANTOSO, S.H., M.H. ARIEF WIEDHARTONO

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1971. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1994 dan meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur pada PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur Legal Sinarmas Grup Jakarta dan Direktur pada beberapa Entitas Anak Berau Group. Beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1971. He earned his Bachelor of Law degree from Padjadjaran University – Bandung in 1994 and Master of Law degree from the University of Indonesia in 2002. Currently, he also serves as Director of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. In addition, he also serves as Legal Director of Sinarmas Group Jakarta and Director of several Subsidiaries of Berau Group. He was appointed as Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1969. Beliau meraih gelar di bidang Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manager, General Manager, dan Deputi Direktur Operasional di PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan. Beliau diangkat sebagai Direktur Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015 dengan masa jabatan sampai dengan RUPS Tahunan yang kelima.

Indonesian citizen, born in 1969. He earned his Bachelor in Mining Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1995. Previously, he was a Manager, General Manager and Deputy Director of Operations of PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary. He was appointed as Independent Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015, with a service period until the fifth Annual GMS held after the appointment thereof.

Page 39: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

39PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

DirekturDirector

KEITH JOHN DOWNHAM

Warga negara Australia, lahir pada tahun 1962. Memiliki gelar undergraduate di bidang Teknik Pertambangan yang diperoleh dari The Western of Australia School of Mines. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam industri pertambangan melalui pengalaman kerja beliau di Peabody Energy, BHP Biliton, AngloCoal dan Glencore. Beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

Australian citizen, born in 1962. Has an undergraduate degree in Mining Engineering obtained from The Western of Australia School of Mines. He has more than 30 years of experience in the mining industry through his work experience at Peabody Energy, BHP Biliton, AngloCoal, and Glencore. He was appointed as Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

Direktur IndependenIndependent Director

ARIEF WIEDHARTONO

Profil dapat dilihat pada Profil Direksi masa jabatan 19 Agustus 2015 sampai sekarang.

His profile can be seen in the Board of Directors Profile with a service period from 19 August 2015 to present.

DirekturDirector

PAUL JEREMY MARTIN FENBY

Warga negara Inggris, lahir pada tahun 1965. Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang industri minyak dan gas. Setelah memperoleh gelar Akuntan, beliau bergabung dengan Mobil Oil, dalam masa kerjanya di perusahaan tersebut, beliau memegang beberapa jabatan di bidang keuangan, komersial dan manajemen. Beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

British citizen, born in 1965. Has more than 20 years experience in the oil and gas industry. After obtaining his Accountant title, he joined Mobil Oil, during his tenure with the company, he held several positions in finance, commercial, and management. He was appointed as Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

Direktur UtamaPresident Director

AMIR SAMBODO*

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1959. Meraih gelar Bachelor of Science in Mechanical Engineering dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan Master of Business Administration dari Monash University, Australia pada tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tuban Petrochemicals Industries, Komisaris Utama PT Krakatau Steel, dan telah menjabat di berbagai posisi dalam Pemerintahan Indonesia sejak 1999-2000. Beliau diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 dengan masa jabatan sampai dengan 19 Agustus 2015.

Indonesian citizen, born in 1959. Obtained Bachelor of Science in Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1984 and Master of Business Administration from Monash University, Australia, in 2011. He served as President Director of PT Tuban Petrochemicals Industries, President Commissioner of PT Krakatau Steel, and has held various positions in the Indonesian Government from 1999-2000. He was appointed as President Director based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 22 December 2014 with a service period until 19 August 2015.

* Telah meninggal dunia pada tanggal 24 Maret 2020. Passed away on 24 March 2020.

Profil Direksi Masa Jabatan 22 Desember 2014 sampai 19 Agustus 2015Board of Directors Profile with Service Period from 22 December 2014 to 19 August 2015

Page 40: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

40 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Employee Composition

The total number of employees and the Board of Directors of the Company and Group (excluding the Board of Commissioners) on 31 December 2015 was 1,367 employees (unaudited).

Employee Composition by Employment Status

Employee Composition by Age

Employee Composition by Education

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Komposisi Karyawan

Jumlah karyawan dan Direksi Perusahaan dan Grup (tidak termasuk Dewan Komisaris) pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 1.367 karyawan (tidak diaudit).

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian

PT Berau Coal Energy Tbk

PT Berau Coal

PT Mutiara Tanjung Lestari

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

74.1% 25.9%

93.8% 6.2%

94.8% 5.2%

6.5% 93.5%

TetapPermanent

KontrakContract

Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia

PT Berau Coal Energy Tbk

PT Berau Coal

PT Mutiara Tanjung Lestari

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

7.4% 22.2% 29.6% 40.7%

5.7% 48.5% 36.3% 9.5%

17.8% 63.3% 18.7% 0.2%

3.3% 68.5% 22.8% 5.4%

21-30 tahun21-30 years old

30-40 tahun30-40 years old

40-50 tahun40-50 years old

>50 tahun>50 years old

Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

PT Berau Coal Energy Tbk

PT Berau Coal

PT Mutiara Tanjung Lestari

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

7.4% 7.4% 81.5% 3.7%

30.3% 9.6% 58.6% 1.5%

91.7% 3.3% 5.0%

41.3% 58.7%

SD-SMAElementary-High School

D1-D3Diploma 1-3

SarjanaBachelor

PascasarjanaPostgraduate

Page 41: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

41PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Shareholders Composition

Shareholders Composition by Ownership Status

Share Ownership of Board Commissioners and Board Directors

Until 2015, all of the Board of Commissioners and Board of Directors did not have any shares ownership, either directly or indirectly.

Informasi Pemegang SahamShareholders Information

Komposisi Pemegang Saham

Pemegang Saham Shareholder

Total Saham(Lembar Saham)

Total of Shares(Number of Shares)

Total Nominal(ribuan AS$)

Nominal Value(thousand US$)

Kepemilikan(%)

Ownership(%)

Mencapai 5% atau LebihOwnership of 5% or More

Vallar Investment UK Ltd 29,573,999,404 326,395 84.74

Di Bawah 5%Ownership Below 5%

Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)Public (each less than 5%) 5,326,000,596 58,781 15.26

Total Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Shares Issued and Fully Paid 34,900,000,000 385,176 100.00

Komposisi Pemegang Saham berdasarkan Status Kepemilikan

Uraian Description

Total Pemegang Saham

Total Shareholders

Total Saham(Lembar Saham)

Total Shares(Number of Shares)

Kepemilikan(%)

Ownership(%)

Kepemilikan Institusi LokalOwnership by Local Institution

81 590,384,241 1.69

Kepemilikan Institusi AsingOwnership by Foreign Institution

61 32,585,386,038 93.37

Kepemilikan Individu LokalOwnership by Local Individual

4,915 1,712,991,721 4.91

Kepemilikan Individu AsingOwnership by Foreign Individual

24 11,238,000 0.03

Total 5,081 34,900,000,000 100.00

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi

Sampai dengan tahun 2015, seluruh Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat tidak memiliki kepemilikan saham, baik langsung maupun tidak langsung.

Page 42: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

42 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Main and Controlling Shareholders

On 6 August 2010, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) for 3,400,000,000 shares or 10% of the 34,900,000,000 shares issued and fully paid. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 19 August 2010.

On 8 April 2011, Asia Resource Minerals PLC (formerly Bumi PLC), a company listed on the London Stock Exchange, acquired 26,175,000,000 of the Company’s shares from PT Bukit Mutiara through Vallar Investments UK Ltd, a Subsidiary of Asia Resource Minerals PLC. Following the acquisition, Vallar Investment UK Ltd announced a tender offer for 3,400,000,500 of the Company’s common shares. The tender offer was conducted to fulfill Bapepam-LK Regulation No. IX.F.1 on Tender Offers and Bapepam-LK Regulation No. IX.H.1 on Acquisition of a Public Company.

The tender offer was held from 11 May 2011 to 3 June 2011, with a purchase price of Rp540 per share. As a result, Vallar Investment UK Ltd acquired 3,398,999,404 additional shares or in overall owns 84.74% of the Company’s issued and fully paid up shares.

On 15 July 2015, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) became the Indirect Controller of the Company, after acquiring 94.19% shares ownership of Asia Resource Minerals PLC.

Pemegang Saham Utama dan Pengendali

84.74% 15.26%

Catatan :Notes :

: Jalur Pengendali Controlling Line

: Jalur Nonpengendali Non-Controlling Line

PT Berau Coal Energy Tbk

Vallar Investment UK Ltd Masyarakat (<5%)Public (<5%)

Kronologi Pencatatan SahamShare Listing Chronology

Pada 6 Agustus 2010, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 3.400.000.000 lembar saham atau 10% dari 34.900.000.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada 19 Agustus 2010.

Pada 8 April 2011, Asia Resource Minerals PLC (dahulu Bumi PLC), perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek London, mengakuisisi 26.175.000.000 lembar saham perusahaan dari PT Bukit Mutiara melalui Vallar Investment UK Ltd, Entitas Anak dari Asia Resource Minerals PLC. Menyusul akuisisi tersebut, Vallar Investment UK Ltd mengumumkan penawaran tender untuk 3.400.000.500 saham biasa Perseroan, yang dilakukan untuk memenuhi peraturan Bapepam-LK No. IX.F1 tentang Penawaran Tender dan peraturan Bapepam-LK No. IX.H1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Penawaran tender tersebut dilaksanakan mulai 11 Mei 2011 hingga 3 Juni 2011, dengan harga beli Rp540 per lembar. Hasilnya, Vallar Investment UK Ltd mengakuisisi 3.398.999.404 tambahan saham, atau secara keseluruhan memiliki 84,74% dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan.

Pada 15 Juli 2015, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) telah menjadi Pengendali Tidak Langsung Perseroan setelah memiliki kepemilikan 94,19% saham Asia Resource Minerals PLC.

Page 43: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

43PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Setelah melakukan akuisisi secara tidak langsung atas kepemilikan Perseroan, ACE melakukan penawaran tender untuk sebanyak-banyaknya 5.326.000.596 atau 15,26% saham Perseroan, yang dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Penawaran tender ini diumumkan melalui Keterbukaan Informasi tanggal 14 Agustus 2015.

Tanggal Penawaran Offering Date

UraianDescription

Jumlah Saham Diterbitkan

(Lembar Saham)Total Shares Issued(Number of Shares)

Harga Nominal

(Rp)Nominal Price

(Rp)

Harga Penawaran

(Rp)Offering Price

(Rp)

Jumlah SahamBeredar

(Lembar Saham)Total Outstanding

Shares(Number of Shares)

19 Agustus 201019 August 2010

Saham PendiriFounders’ Shares 31,500,000,000 - - 31,500,000,000

19 Agustus 201019 August 2010

Penawaran Umum Saham PerdanaInitial Public Offering

3,400,000,000 100 400 34,900,000,000

After conducting indirect acquisition of the Company’s ownership, ACE conducted a tender offer at the maximum of 5,326,000,596 or 15.26% of the Company’s shares, which was executed to fulfill Bapepam-LK Regulation No. IX.H.1 on Acquisition of a Public Company. This tender offer was announced through Information Disclosure on 14 August 2015.

Page 44: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

44 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Struktur GrupGroup Structure

PT Energi Bara Sarana

PT Banua Karsa Mitra

PT Armadian Tritunggal

PT Kirana Berau

PT Pelayaran Sanditia Perkasa

Maritim

PT Mutiara Tanjung Lestari

PT Manira Mitra

Empire Capital Resources

Pte. Ltd.

Rognar Holding B.V.

PT Berau Coal

74%

74%

74%

89.90%

BCE: 74% BCE: 74% BCE: 74% BCE: 74%AT: 26% AT: 26% AT: 26% AT: 26% 100%

12.80%

26%

26%

PT Berau Coal Energy Tbk

Page 45: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

45PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

87.20%

0.10%

Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

Berau Capital Resources Pte. Ltd.

Berau Capital Resources II Pte. Ltd.

Winchester Investment Holdings PLC

Aries Investments Limited

99.90%

100%

Seacoast Offshore Inc.

Maple Holdings Limited

100%

100% 100% 100%

100%

0.01%

Page 46: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

46 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Informasi Entitas AnakInformation of Subsidiaries

Perseroan memiliki Entitas Anak yang diuraikan sebagai berikut: Kepemilikan Langsung

Entitas Anak Subsidiaries

Tahun AkuisisiYear of

Acquisition

TahunDimulainya

OperasiCommencement

of Operations

Aktivitas BisnisBusiness Activity

LokasiLocation

Persentase Kepemilikan Efektif31 Desember 2015

(%)Effective Percentage

of Ownership as of 31 December 2015

(%)

Total Aset Sebelum Eliminasi

(ribuan AS$)Total Assets Before

Elimination (thousand US$)

PT Armadian Tritunggal(Armadian)

2006 1999

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Indonesia 98.22* 1,468,837

Winchester Investment Holdings PLC (Winchester)

2009 2009

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Republik Seychelles Republic of Seychelles

100.00 343,761

Berau Capital Resources Pte. Ltd. 2010 2010

Perusahaan induk Investasi

Investment Holding Company

Singapura Singapore 100.00 396,621

Seacoast Offshore Inc. (Seacoast) 2010 2010

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Kepulauan Virgin Britania

RayaBritish Virgin

Islands

100.00 35,458

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim (PSPM)

2011 2011 PelayaranShipping Indonesia 99.53* 89,087

PT Mutiara Tanjung Lestari (MTL) 2011 2011

Transportasi dan Sewa Peralatan Berat

Transportation and Heavy Equipment

Rental

Indonesia 99.54* 32,092

PT Manira Mitra (MM) 2012

Belum beroperasiNot yet operating

Perusahaan Induk Infrastruktur

Infrastructure Holding Company

Indonesia 99.52* 144

PT Kirana Berau (KB) 2012

Belum beroperasiNot yet operating

Perusahaan Induk Infrastruktur

Infrastructure Holding Company

Indonesia 99.54* 177

PT Banua Karsa Mitra (BKM) 2014

Belum beroperasiNot yet operating

Perusahaan Induk Perdagangan dan JasaTrading and Services

Holding Company

Indonesia 93.18* 5,745

PT Energi Bara Sarana (EBS) 2014

Belum beroperasiNot yet operating

Perusahaan Induk Perdagangan dan JasaTrading and Services

Holding Company

Indonesia 73.88* 1,477

Berau Capital Resources II Pte. Ltd.

2014Belum beroperasiNot yet operating

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Singapura Singapore 100.00 -

* Terdapat perubahan modal Entitas Anak pada tanggal 24 Februari 2020. There are changes in capital of Subsidiary on 24 February 2020.

The Company has Subsidiaries as described below:

Direct Ownership

Page 47: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

47PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Kepemilikan Tidak Langsung

Entitas Anak Subsidiaries

Tahun AkuisisiYear of

Acquisition

TahunDimulainya

OperasiCommencement

of Operations

Aktivitas BisnisBusiness Activity

LokasiLocation

Persentase Kepemilikan Efektif31 Desember 2015

(%)Effective Percentage

of Ownership as of 31 December 2015

(%)

Total Aset Sebelum Eliminasi

(ribuan AS$)Total Assets Before

Elimination (thousand US$)

Melalui PT Armadian Tritunggal dan Aries Invesments LimitedThrough PT Armadian Tritunggal and Aries Investments Limited

PT Berau Coal (Berau) 2000 1993

Pertambangan Batubara

Coal MiningIndonesia 88.40* 1,460,352

Rognar Holding B.V. (Rognar) 2004 2004

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

BelandaThe

Netherlands 100.00 24,056

Melalui PT Berau CoalThrough PT Berau Coal

Empire Capital Resources Pte. Ltd. (ECR)

2006 2006

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Singapura Singapore 88.40 2

Melalui Winchester Investment Holdings PLCThrough Winchester Investment Holdings PLC

Aries Investments Limited (Aries) 2010 2009

Perusahaan induk investasi

Investment holding company

Republik Malta

Republic of Malta

100.00 239,146

Melalui Seacoast Offshore Inc.Through Seacoast Offshore Inc.

Maple Holdings Limited (Maple) 2010 2009

Perdagangan Batubara

Coal Trading

Wilayah Persekutuan

LabuanFederal

Territory of Labuan

100.00 35,458

Melalui Berau Capital Resources Il Pte. Ltd.Through Berau Capital Resources Il Pte. Ltd.

Berau Capital Reserves II Pte. Ltd. 2014

Belum beroperasi Not yet operating

Perusahaan Induk Investasi

Investment Holding Company

Singapura Singapore 100.00 -

* Terdapat perubahan modal Entitas Anak pada tanggal 24 Februari 2020. There are changes in capital of Subsidiary on 24 February 2020.

Indirect Ownership

Page 48: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

48 PT Berau Coal Energy Tbk

Profil Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

PT Armadian Tritunggal

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

Winchester Invesment Holdings PLC

Oliaji Trade Centre – 1st FloorVictoria Mahe Republic of Seychelles

Berau Capital Resources Pte. Ltd.

10 Anson Road #03-03International Plaza, Singapore

Seacoast Offshore Inc.

Portcullis Trustnet (BVI) Limited, Portcullis TrustNet ChambersP.O. Box 3444, Road Town, Tortola, British Virgin Islands

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

PT Mutiara Tanjung Lestari

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

PT Manira Mitra

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

PT Kirana Berau

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

PT Banua Karsa Mitra

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

PT Energi Bara Sarana

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

Berau Capital Resources II Pte. Ltd.

38 Beach Road #29-11, South Beach Tower, Singapore 189767

PT Berau Coal

Kantor Pusat Operasi/Head Operation Office:Jl. Pemuda No. 40Tanjung Redeb, Berau, 77311Kalimantan Timur, Indonesia

Kantor Jakarta/Jakarta Office:Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711

Rognar Holding B.V.

Luna Arena, Herikerbergweg 238, 1101 CM Amsterdam, the Netherlands

Empire Capital Resources Pte. Ltd.6 Raffles Quay #20-07, Singapore 048580

Maple Holdings Limited

Unit 3 (I) Main Office Tower Financial Park LabuanJl. Merdeka 8700 Labuan F.T. Malaysia

Aries Invesments Limited

Level 2 Valleta Buildings, South Street, Valleta, VLT1103, Malta

Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.38 Beach Road #29-11, South Beach Tower,Singapore 189767

Alamat Entitas AnakAddress of Subsidiaries

Page 49: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

49PT Berau Coal Energy Tbk

Company Profile

2015 Annual Report

Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

Nama LembagaInstitution Name KAP Mirawati Sensi Idris

AlamatAddress

Intiland Tower 7th FloorJl. Jenderal Sudirman Kav. 32, Jakarta, 10220, IndonesiaT : +6221 570 8111F : +6221 572 2737

Jasa yang DiberikanService Provided

Audit umum atas laporan keuanganGeneral audit of the financial statements

BiayaCost

Rp250,000,000,-

Periode PenugasanAssignment Period

2015

Badan Administrasi EfekShare Registrar

Nama LembagaInstitution Name

PT Sinartama Gunita

AlamatAddress

Sinarmas Land Plaza Menara I Lt. 9Jl. MH Thamrin Kav. 22 No. 51, Jakarta, 10350, IndonesiaT : +6221 392 2332 F : +6221 392 3003

Jasa yang DiberikanService Provided

Pencatatan dan administrasi saham PerseroanListing and administering the Company’s shares

BiayaCost

Rp55,000,000,-

Periode PenugasanAssignment Period

2015

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions and Professions

Akses InformasiAccess to Information

Perseroan berupaya membangun peningkatan pelayanan melalui keterbukaan informasi yang dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat dan investor melalui website: www.beraucoalenergy.co.id. Perseroan juga menerima saran, pertanyaan, kritik maupun permintaan informasi secara tertulis yang dapat dikirim ke kantor pusat dengan ditujukan kepada:

Gamal Hendrawan WanengpatiSekretaris Perusahaan Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711E : [email protected] : www.beraucoalenergy.co.id

Informasi lain khususnya mengenai perkembangan saham dan permodalan, serta aksi korporasi Perseroan juga dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id.

The Company seeks to improve its services through information disclosure that can be accessed openly by the public and investors through the website: www.beraucoalenergy.co.id. The Company also receives suggestions, written inquiries, criticisms, or requests of information that may be sent to the Head Office by addressing the:

Gamal Hendrawan WanengpatiCorporate Secretary Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711E : [email protected] : www.beraucoalenergy.co.id

Other information particularly on share development and capital, as well as the Company’s corporate actions, can also be accessed through Indonesia Stock Exchange website: www.idx.co.id.

Page 50: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN52 Tinjauan Operasional

Operational Review

58 Aspek PemasaranMarketing Aspect

63 Tinjauan KeuanganFinancial Review

Page 51: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

04

Management Discussion and Analysis

Page 52: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

52 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

PT Berau Coal, the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary, owns a 118,400 hectare mining concession area located in the Berau Regency, East Kalimantan. The concession area is established based on a letter from the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 178.K/40.00/DJG/205 dated 7 April 2005 and valid until 2025 with possible extension options.Type : Thermal CoalConcession area : 118,400 hectareTotal Reserves : 470 MTCCoW : Concession granted to PT Berau Coal

until 2025, with potential for further extensions.

PT Berau Coal is a thermal coal producer with 3 principal open cut mining operations; which are Lati, Binungan, and Sambarata. Production of thermal coal from those 3 locations are blended to adjust the overall quality grade of the product, with current calorific values ranging from 5,000 kcal/kg to 5,700 kcal/kg (on a gross as received basis) for use mainly in steam power plants.

Coal Resources and Reserves Information

Coal Resources

PT Berau Coal, Entitas Utama Anak Perusahaan Perseroan, memiliki area konsesi seluas 118.400 hektar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dasar ketetapan area konsesi tersebut adalah Surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 178.K/40.00/DJG/205 tanggal 7 April 2005 dan berlaku hingga 2025 disertai opsi perpanjangannya.Jenis : Batubara TermalLuas Lahan Konsesi : 118.400 hektarTotal Cadangan : 470 MTPKP2B : Konsesi diberikan kepada

PT Berau Coal sampai tahun 2025, dengan opsi perpanjangan.

PT Berau Coal adalah produsen batubara termal yang memiliki 3 area penambangan terbuka utama; Lati, Binungan, dan Sambarata. Produksi batubara termal dari ke 3 area tersebut dipadukan untuk menyesuaikan tingkat kualitas produk secara keseluruhan, dengan nilai kalori berkisar dari 5.000 kkal/kg sampai 5.700 kkal/kg (dengan basis gross as received) untuk digunakan terutama di pembangkit listrik tenaga uap.

Informasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara Sumber Daya Batubara

(dalam juta ton/in million tons)

AreaBlock

TerukurMeasured

TertunjukIndicated

TerekaInferred

Total

Lati 203 168 169 540

Binungan 1,079 627 460 2,166

Sambarata 127 73 53 254

Gurimbang 50 201 175 425

Total1,459 1,069 857 3,385

43.1% 31.6% 25.3% 100.0%

Catatan : Informasi Sumber Daya Batubara diungkapkan berdasarkan Laporan Hasil Kegiatan Eksplorasi dan Estimasi Sumber Daya Batubara PT Berau Coal yang dibuat dengan memenuhi persyaratan-persyaratan pada Komite Cadangan Mineral Indonesia (Kode-KCMI 2011) dan Standar Nasional Indonesia (SNI 5015:2011).

Note : Information on Coal Resources is disclosed based on the Report on Results of Coal Resources Exploration and Estimation of PT Berau Coal, which is made by fulfilling the requirements of the Indonesian Mineral Reserves Committee (KCMI 2011) and the Indonesian National Standard (SNI 5015:2011).

Tinjauan Operasional Operational Review

Page 53: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

53PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Coal Reserves

Mining Process

Cadangan Batubara(dalam juta ton/in million tons)

AreaBlock

TerbuktiProved

TerkiraProbable Total Kalori (kcal/kg)

Calorific Value (kcal/kg)

Lati 52 49 101 4,976

Binungan 159 134 293 4,401

Sambarata 14 18 32 5,720

Gurimbang 11 32 43 4,051

Total/Rata-rataTotal/Average 237 233 470 4,582

Catatan : Laporan ini mengacu terhadap Kode Komite Cadangan Mineral Indonesia (Kode-KCMI 2011) dan Standar Nasional Indonesia (SNI 5051:2011).Note : This report refers to the Indonesian Mineral Reserves Committee Code (Code-KCMI 2011) and the Indonesian National Standard (SNI 5051:2011).

Proses Pertambangan

In Pit Dump Back filling

Sump

LAND CLEARING

TOP SOIL REMOVAL

DRILLING AND BLASTING DRILLING AND BLASTING

COAL MINING

COAL MINING

OB DISPOSAL

TOP SOIL RECOVEROB REMOVAL

OB REMOVAL

SEAM R

SEAM Q

LATI MINE

SEAM L

SEAM K

SEAM J

SEAM I

SEAM H

LAND CLEARING

TOP SOIL REMOVAL

DRILLING AND BLASTING

OB REMOVAL

COAL MININGTOP SOIL RECOVER

OB DISPOSAL

BINUNGAN MINE

Page 54: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

54 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

PT Berau Coal’s mining activities are conducted at 3 active mining locations: Lati, Binungan, and Sambarata. Coal is mined using open-cut mining methods, where primary overburden stripping and coal mining are conducted using hydraulic excavators and trucks. The mining process begins with land clearing, followed by top soil removal, drilling, and blasting for overburden removal, transporting overburden, mining/extraction, and hauling of coal. Post mining activities are backfilling and disposal, final contouring of disposal, and eventual revegetation of pits, after which mining activities are completed.

Every activity carried out in every mining activity process is carried out in accordance with the standards and procedures to ensure compliance with the applicable regulations and to maintain health and safety standards.

Pit limitPit limitSEAM L

SEAM K

SEAM J

SEAM I

SEAM H

OB DISPOSAL

TOP SOIL RECOVER

LAND CLEARING

TOP SOIL REMOVAL

OB REMOVAL

COAL MINING

DRILLING AND BLASTING

SAMBARATA MINE

Aktivitas pertambangan PT Berau Coal terdapat di 3 area pertambangan aktif: Lati, Binungan, dan Sambarata. Batubara ditambang dengan menggunakan metode penambangan terbuka, dimana pengupasan lapisan tanah penutup dan penambangan batubara dilakukan dengan menggunakan ekskavator hidrolik dan truk. Proses penambangan dimulai dengan pembukaan lahan, kemudian diikuti dengan pemindahan tanah, pengeboran, dan peledakan untuk memindahkan lapisan tanah penutup, penggalian, dan pengangkutan batubara. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan setelah kegiatan penambangan adalah melakukan penimbunan kembali, kontur akhir dan revegetasi lubang tambang dimana aktivitas pertambangan telah selesai dilakukan.

Setiap aktivitas yang dilakukan pada setiap proses kegiatan pertambangan dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta menjaga standar kesehatan dan keselamatan.

Page 55: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

55PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Diagram Proses Pertambangan PT Berau Coal (Aktivitas Pra hingga Pasca Pertambangan)

Diagram of PT Berau Coal Mining Process (Pre to Post Mining Reserves Information)

Informasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Coal Resource and Reserves Information

PERENCANAAN TAMBANG MINE PLANNING

RENCANA REHABILITASI REHABILITATION PLAN

TAMBANG OPERASIONAL OPERATIONAL MINE

Perencanaan Tambang Jangka Panjang:a. Umur Tambang; Optimalisasi

Lubang; Rancangan Lubang dan Pembuangan, Cadangan dan Penjadwalan; Tata Letak Infrastruktur

b. Rencana Lima Tahunc. Rencana Tahunand. Sistem Pengelolaan Air Long-term Mine Plan:a. Life of Mine; Pit Optimization;

Pit and Disposal Design. Reserve and Scheduling, Layout Infrastructure

b. Five Years Planc. Annual Pland. Water Management System

Kriteria Close-out untuk Rencana Penutupan Tambang, Baku Mutu

Lingkungan, Lahan Terpakai untuk Close-out TambangMine Closure Plan Criteria

Close-out, Environmental Quality Standard, Mine Close-out

Land Used

Pembersihan LahanLand Clearing

IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN IMPLEMENTATION AND MONITORING

Pengerukan Sampah Luar LahanOutside Dump Backfill

RevegetasiRevegetation

Pembersihan dan Penanganan Tanah

Soil Removal and Handling

Pengupasan Lapisan Tanah Penutup, Pengeboran, Peledakan

Overburden Removal, Drilling, Blastings

Penambangan Batubara Coal Getting

Perencanaan Tambang JangkaPendek:a. Rencana Triwulanan Berjalanb. Rencana Bulananc. Rencana Mingguand. Rencana Tinjauan Short-term Mine Plan:a. Rolling Quartely Planb. Monthly Planc. Weekly Pland. Plan Review

Studi Kelayakan Teknis dan Keselamatan, Ekonomi, Lingkungan

Feasibility Study Technical and Safety, Economic, Environment

PERATURAN AMDAL RPL/RKL RT RW Kabupaten

Pinjam Pakai REGULATION

AMDAL RPL/RKL RT RW Regency, Borrow Use Permit

Page 56: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

56 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Kinerja Operasional 2015

Di tahun 2015, PT Berau Coal memproduksi 26,6 juta ton batubara, meningkat 9,9% dibandingkan produksi batubara di tahun 2014 sebesar 24,2 juta ton. Produksi Batubara

(dalam juta ton/in million tons)

AreaBlock

2015 2014

Lati 9.7 9.9

Binungan 12.2 9.3

Sambarata 4.7 5.0

Total 26.6 24.2

Pada tahun sebelumnya, Lati merupakan lokasi penambangan dengan produksi terbesar. Namun demikian, tahun 2015 terjadi perubahan dimana Binungan memiliki produksi terbesar yaitu sebesar 46,0% dari total produksi di tahun 2015. Perubahan ini sejalan dengan perluasan wilayah operasi penambangan di Binungan. Selain itu, secara ekonomis, perluasan produksi di Binungan dianggap memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi daripada Lati.

Di tahun 2015, Lati menyumbangkan 36,4% dari total produksi, sedangkan Sambarata tetap merupakan tambang dengan produksi terkecil, yaitu 17,6% dari total produksi.

Dibandingkan dengan target di tahun 2015, pencapaian produksi di tahun tersebut adalah sesuai yang ditargetkan. Rasio pengupasan rata-rata di tahun 2015 adalah 8,6. Lokasi penambangan dengan rasio pengupasan tertinggi adalah Lati 9,1 disusul dengan Sambarata 8,8, dan Binungan 8,1.

Di tahun 2015, dengan kondisi dimana harga jual batubara masih berada pada kondisi yang kurang baik, PT Berau Coal terus melakukan upaya-upaya untuk menurunkan biaya produksi, di antaranya dengan mengoptimalkan jarak angkut batuan penutup (overburden) dan mengoptimalkan rasio pengupasan penambangan agar kesinambungan penambangan jangka panjang tetap terjaga. Selain itu, kami juga melakukan negosiasi tingkat penambangan dengan kontraktor-kontraktor kami.

Manajemen KontraktorSebagian besar kegiatan pertambangan dan pengangkutan batubara PT Berau Coal dilakukan oleh subkontraktor, sehingga PT Berau Coal dapat mengoptimalkan belanja modal yang diperlukan, khususnya terkait dengan investasi pada peralatan pertambangan serta fokus pada kegiatan perencanaan dan pengawasan.

PT Berau Coal bekerja sama secara intensif dengan pihak subkontraktor untuk memastikan pemenuhan standar kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang ditetapkan oleh PT Berau Coal.

2015 Operational Performance

In 2015, PT Berau Coal produced 26.6 million tons of coal, a 9.9% increase compared to 2014 coal production of 24.2 million tons.

Coal Production

In the previous year, Lati was the mining location with the largest production. However, in 2015 it changed. Binungan had the largest production, amounting to 46.0% of the total production in 2015. This change was in line with the increase of mining operation area in Binungan. In addition, economically, the expansion of production in Binungan is considered to provide higher economic value than that of Lati.

In 2015, Lati contributed 36.4% of the total production, while Sambarata remained the mine with the smallest production, which was 17.6% of total production.

Compared to the target in 2015, the production achievement in the year was in accordance with the set target. Average stripping ratio in 2015 was 8.6. Mining area with the highest stripping ratio was Lati 9.1, followed by Sambarata 8.8, and Binungan 8.1.

In 2015, in a condition when coal sales price was still in poor condition, PT Berau Coal continued to make efforts to reduce production costs, among others by optimizing overburden hauling distance and mining stripping ratio in order to maintain long term mining sustainability. In addition, we also negotiated the mining rate with our contractors.

Contractor ManagementThe majority of PT Berau Coal’s mining and hauling activities is conducted by subcontractors, enabling PT Berau Coal to optimise capital expenditures required, especially related to investment in mining equipment, and to focus on planning and supervision activities.

PT Berau Coal worked intensively with its subcontractors to ensure compliance with the health, safety, and environment Standards set by PT Berau Coal.

Page 57: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

57PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Below is the list of the main subcontractors of PT Berau Coal:

TransportationOne of PT Berau Coal’s advantages is its strategic location which enables PT Berau Coal to have lower transportation cost compared to its competitor. At each mining operation, there is a coal barging port from which the coal is transported by barges through the river which connects the mine site barging port to the open sea, where transshipment facilities are ready to load coal to the buyer vessels.

In 2015, transshipment devices used by PT Berau Coal were as follows:

With transshipment equipment, PT Berau Coal has the capability to load Gearless vessels (which are not equipped with cranes & grabs) up to 30 million tons per year. During 2015, the Indonesian shipping industry slumped amid the slowing economic growth and this condition was exacerbated by the decline in world crude oil prices to US$40.7 per barrel per November 2015. There were many Tugs & Barges that were not in operation due to lack of cargo resulted from a decline in commodity trading, especially coal.

Berikut daftar subkontraktor utama PT Berau Coal:

Nama Kontractor Contractor Name

Akhir Periode KontrakEnd of Contract Period

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA)

Lati sampai dengan 31 Desember 2017Binungan Blok 7 sampai dengan 31 Maret 2019Binungan Blok 8 sampai dengan 31 Agustus 2020Lati until 31 December 2017Binungan Block 7 until 31 March 2019Binungan Block 8 until 31 August 2020

PT Sapta Indra Sejati

Binungan Blok 1-4 sampai dengan 31 Desember 2017Sambrata Blok 1 sampai dengan 31 Desember 2017Binungan Block 1-4 until 31 December 2017Sambrata Block 1 until 31 December 2017

PT Ricobana Abadi Lati sampai dengan 31 Desember 2017Lati until 31 December 2017

PT Mutiara Tanjung Lestari 2020

Catatan : Status kontrak per 31 Desember 2015.Note : Contract status as of 31 December 2015.

TransportasiSalah satu keunggulan PT Berau Coal adalah lokasinya yang strategis sehingga memungkinkan PT Berau Coal untuk memiliki biaya transportasi yang lebih kecil dibandingkan dengan para kompetitornya. Dalam setiap kegiatan operasi penambangan, terdapat pelabuhan tongkang batubara, dimana batubara akan diangkut oleh tongkang melewati sungai yang menghubungkan pelabuhan tongkang pada lokasi pertambangan dengan laut bebas, dimana telah tersedia fasilitas transshipment untuk memuat batubara ke kapal pembeli.

Pada tahun 2015, perangkat transshipment yang digunakan oleh PT Berau Coal adalah:

Nama Name

Tahun Mulai Beroperasi Year Started Operation

Kapasitas Memuat Loading Capacity

FOTP Derawan 2009 24,000 MT/Day

FC Chloe 2010 30,000 MT/Day

FTS Bulk Java 2010 27,000 MT/Day

FC Blitz 2011 24,000 MT/Day

FTS Bulk Borneo 2012 30,000 MT/Day

FTS Bulk Sumatra 2013 30,000 MT/Day

Sumber/Source: Marine 2015

Dengan perangkat transshipment, PT Berau Coal mampu memuat kapal Gearless (tanpa cranes & grabs) hingga 30 juta ton per tahun. Selama 2015, industri pelayaran Indonesia terpuruk di tengah melambatnya laju pertumbuhan ekonomi dan kondisi ini diperparah dengan penurunan harga minyak mentah dunia ke level AS$40,7 per barel per November 2015. Tug & Barge banyak yang tidak dioperasikan karena kurangnya muatan akibat perdagangan komoditas tambang sedang lesu, terutama batubara.

Page 58: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

58 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, langkah-langkah efisiensi yang diambil Divisi Marine antara lain adalah pengurangan kuota bahan bakar yang digunakan untuk Tug Boat, penurunan tarif sewa berdasar waktu Tug & Barge, serta optimalisasi penggunaan floating crane dengan mengurangi jumlah floating crane yang beroperasi di Muara Pantai.

Adapun pencapaian yang berhasil diraih selama tahun 2015 di bidang transportasi adalah rekor pengapalan per bulan tertinggi yang dicapai di bulan Oktober, yaitu sebesar 2,6 juta ton. Selain itu, di tahun 2015 untuk pertama kali dilakukan penggunaan floating crane FOTP Derawan untuk melakukan pemuatan kepada gear vessels.

Di tahun 2016, aktivitas di bidang transportasi akan difokuskan pada pencapaian target pengapalan batubara pada tahun tersebut dengan prinsip pengiriman tepat waktu untuk meminimumkan biaya-biaya yang dapat timbul akibat keterlambatan pengapalan. Upaya lain yang akan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi adalah berusaha melakukan renegosiasi nilai dengan pemilik floating crane yang diharapkan dapat meminimalkan potensi terjadinya keterlambatan dan meningkatkan perputaran barge.

Aspek Pemasaran Marketing Aspect

Di tahun 2015, telah terjadi penurunan harga batubara International yang menyebabkan penurunan harga rata-rata penjualan. Rata-rata indeks Newcastle – Australia di tahun 2014 adalah AS$70,8 per MT, sedangkan rata-rata indeks di tahun 2015 adalah AS$59,2 per MT, atau 17,6% lebih rendah. Kondisi yang serupa juga terjadi pada tren harga batubara acuan (HBA), pada tahun 2014 rata-rata indeks adalah AS$72,6 per MT, sedangkan rata-rata indeks di tahun 2015 adalah AS$60,1 per MT, atau 17,2% lebih rendah.

Berdasarkan pengamatan Perseroan, sepanjang 2015, tren penurunan harga tahun ini masih disebabkan oleh kondisi kelebihan pasokan di Tiongkok dan juga kebijakan devaluasi mata uang RMB. Sedangkan, kondisi permintaan sendiri masih terlihat adanya peningkatan namun sangat selektif, sehingga peningkatan pasokan batubara ke Tiongkok tidak bisa mendorong sentimen harga. Pada pengembangan pasar negara lain, Filipina, Kamboja, dan Pakistan telah menjadi negara tujuan baru tahun 2015.

In the face of such unfavorable conditions, efficiency measures taken by the Marine Division, which among others were quota reduction for Tug Boat fuel, reducing rate time charter for Tug & Barge, and optimizing floating crane utilization by reducing the number of operating floating crane in Muara Pantai.

The highest achievement in 2015 in transportation was the monthly shipment achieved in October, for 2.6 million tons. In addition, in 2015, it was the first time the FOTP Derawan floating crane was utilized to load gear vessels.

In 2016, activities in transportation will be focused on the achievement of the coal shipment target for the year with on time delivery principle to minimize the costs that may arise due to late shipment. Other efforts that will be taken to improve efficiency are attempting to renegotiate rate with the floating cranes owners which were expected to be able to minimize potential for delays and increase barge turn over.

In 2015, there was a decrease in International coal prices which led to a decrease in average sales prices. The average Newcastle – Australian Index in 2014 was US$70.8 per MT, while the average index in 2015 was US$59.2 per MT, or 17.6% lower. Similar condition also happened to the coal price benchmark trend (HBA). In 2014, the average index was US$72.6 per MT, while average index in 2015 was US$60.1 per MT, or 17.2% lower.

According to our observation throughout 2015, the downward trend in price was still caused by over supply condition in China dan also due to the policy of RMB currency devaluation. Meanwhile, demand condition still shows an increase but highly selective, therefore, an increase of coal supply to China was not able to boost the price sentiments. On the development of market in other countries, the Phillippines, Cambodia, and Pakistan, have become the new destination countries in 2015.

Page 59: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

59PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Tinjauan Pasar Batubara secara Umum

Pasar domestik masih bertumbuh dengan baik, pada tahun 2015 pasar domestik mengkonsumsi sekitar 84 juta ton, 2 juta ton lebih tinggi dibanding tahun 2014. Penetrasi pasar domestik untuk PT Berau Coal masih terkendala masalah kualitas, yaitu adanya keterbatasan pemenuhan parameter Sulphur, Sodium dan AFT karena spesifikasi produk batubara yang diproduksi PT Berau Coal saat ini berbeda dengan spesifikasi produk yang dibutuhkan di pasar domestik.

Kendala lain yang dihadapi di pasar domestik adalah PLTU Crash program tahap 1 dan 2 mayoritas menggunakan batubara Low Calorie Value (LCV), dimana PT Berau Coal belum mempunyai produk tersebut. Di pasar domestik, PT Berau Coal selalu mencoba melakukan perluasan pasar, dengan mencari pelanggan baru selain pelanggan kontrak jangka panjang yang sudah ada yaitu PT Indonesia Power dan PT Jawa Power. PT Berau Coal juga melakukan serangkaian uji coba pembakaran (trial burning) pada beberapa pembangkit listrik domestik dan industri semen, serta berpartisipasi dalam pengadaan batubara, baik yang dilakukan oleh PLN, IPP maupun sektor industri.

Di pasar ekspor, persaingan utama dipengaruhi oleh kondisi pasar Tiongkok. Turunnya permintaan batubara impor ke Tiongkok, menyebabkan persaingan yang ketat di pasar lainnya seperti India, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, dan negara-negara ASEAN.

Negara-negara pengekspor batubara, seperti Australia, Rusia, dan Afrika Selatan tetap mempertahankan jumlah produksinya dan membanjiri pasar Asia. Australia meningkatkan ekspor batubara termalnya ke Tiongkok sebanyak 66% di tahun 2015. Selain itu, Australia juga menambah jumlah ekspor batubara termalnya ke negara-negara lainnya seperti Jepang 9%, Malaysia 9%, Korea Selatan 15%, Taiwan 5%, serta Filipina 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain klausul ambil atau bayar (take or pay) pada transportasi kereta dari tambang ke pelabuhan, depresiasi mata uang dollar Australia juga sangat membantu penambang Australia untuk tetap kompetitif dan mempertahankan jumlah produksinya.

Afrika Selatan meningkatkan ekspor batubara termal sebanyak 5,9% menjadi 75,4 juta ton di tahun 2015. Peningkatan terbesar adalah ekspor ke India sebanyak 18,6% menjadi 35.8 juta ton, kemudian diikuti oleh negara Asia dan Afrika sebanyak 20% menjadi 23,7 juta ton. Walaupun terjadi penurunan cukup signifikan di pasar Tiongkok (ekspor menurun 93%), namun terjadi peningkatan porsi pasar batubara Afrika Selatan di negara-negara Asia Selatan dan Barat, seperti Pakistan, Bangladesh, dan India.

Indonesia sebagai produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia mengalami penurunan produksi. Pada tahun 2015, kami memperkirakan adanya penurunan produksi sebanyak 12,3% menjadi 402 juta ton. Adaro, Kideco, Arutmin, Bayan, dan Banpu mengalami penurunan produksi dengan jumlah yang beragam dari 1-7 juta ton, sedangkan PT Berau Coal dan Kaltim Prima Coal mengalami peningkatan produksi sebanyak 2-3 juta ton.

General Review of Coal Market

The domestic market is still growing nicely, in 2015 domestic market consumed around 84 million tons, 2 million tons higher compared to that of 2014. Domestic market penetration for PT Berau Coal was still constrained by quality problems, namely the limitation in fulfillment of Sulphur, Sodium and AFT parameters since the coal product specification currently produced by PT Berau Coal is different from the required product specification in the domestic market.

Other issue in the domestic market is the Steam Powered Power Plants (PLTU) Crash program phase 1 and 2, which in majority will be using LCV coal, whereas PT Berau Coal does not have such product. In domestic market, PT Berau Coal always tries to expand the market, by seeking new customers in addition to the existing long term customers, namely PT Indonesia Power and PT Jawa Power. PT Berau Coal has also conducted a series of trial burning in several domestic power plants and cement industry, as well as participating in the tender of coal, either by PLN, Independent Power Plants (IPP), or industrial sector.

In export market, the main competition is under the influence of China’s market condition. The decrease in demand for coal imports to China has caused an intense competition in other markets such as India, Taiwan, South Korea, Hong Kong, Japan, and ASEAN countries.

Coal-exporting countries such as Australia, Russia, and South Africa were still maintaining their production volume and flooding the Asian market. Australia increased its thermal coal exports to China by 66% in 2015. Furthermore, Australia also increased the number of its thermal coal exports to other countries such as Japan 9%, Malaysia 9%, South Korea 15%, Taiwan 5%, and the Philippines 10 times compared to those of previous year. In addition to a take or pay clause in the train transport from mine to port, depreciation of the Australian dollar was also very helpful for the Australian miners to remain competitive and maintain the production volume.

South Africa increased its thermal coal export by as much as 5.9% to 75.4 million tons in 2015. The largest increase was the export to India by 18.6% to 35.8 million tons, followed by Asian and African countries as much as 20% to 23.7 million tons. Although there was a significant decrease in China market (export decreased by 93%), there was an increase of South Africa’s coal market share in South and West Asian countries such as Pakistan, Bangladesh, and India.

Indonesia as the largest coal producer and exporter in the world experienced a decrease in production. In 2015, we estimated 12.3% decrease in production to 402 million tons. Adaro, Kideco, Arutmin, Bayan, and Banpu experienced a decrease in production with various amount from 1-7 million tons, while PT Berau Coal and Kaltim Prima Coal had an increase in production of 2-3 million tons.

Page 60: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

60 PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015

Kilas Kinerja

INDONESIA

PT Berau Coal

PAKISTAN

INDIA

TIONGKOKKOREA

JEPANGHONG KONG

THAILAND

TAIWAN

FILIPINAKAMBOJA

Destinasi Pasar 2015Market Destination 2015

Page 61: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

61PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Sales volume in 2015 increased by 7.4% compared to the volume of sales in 2014. However, sales revenue decreased by 12.5% to US$1.2 billion in 2015 compared to US$1.4 billion in 2014. The decline in sales revenue was due to the decrease in coal sales price, which remained in a relatively low level in 2015.

In 2015, China was still the largest sales destination, which amounted to 44% of total sales revenue. The next largest sales destination was India, which amounted to 23%. Taiwan and Korea, which in the previous years were 2 countries that were included as the largest sales destinations, experienced a declining sales in 2015. Taiwan in 2015 amounted to 7% of the total sales revenue, compared to 15% in 2014, while Korea amounted to 4% in 2015, compared to 10% in 2014. Domestic sales portion in 2015 was more or less the same with in 2014, which was 16% of total sales revenue.

Based by product, the majority of sales comes from Sungkai product, which amounted to 54% from the total sales revenue, while Agathis contributed 42% of the total sales revenue, and the rests come from Mahoni and Mahoni-B. This composition is consistent with the composition of sales by products in 2014, which was also dominated by Sungkai 59%, followed by Agathis 37%, and Mahoni and Mahoni-B 4%.

Volume penjualan di tahun 2015 meningkat sebesar 7,4% dibandingkan dengan volume penjualan di tahun 2014. Akan tetapi, pendapatan penjualan mengalami penurunan sebesar 12,5% menjadi AS$1,2 miliar di tahun 2015 dari AS$1,4 miliar di tahun 2014. Penurunan pendapatan penjualan ini disebabkan oleh penurunan harga jual batubara, yang masih berada pada level yang cenderung rendah di tahun 2015.

Volume Penjualan BatubaraCoal Sales Volume

2015

44%Tiongkok/China

23%India

16%Indonesia

7%Taiwan

4%Korea

2%Hong Kong

1% Kamboja/ Cambodia

1% Thailand

1%Jepang/

Japan

2014

21%Tiongkok/China

2%Hong Kong

10%Korea

1%Jepang/Japan

15%India

16%Indonesia

15%Taiwan

Di tahun 2015, Tiongkok masih merupakan tujuan penjualan terbesar, yaitu sebesar 44% dari total pendapatan penjualan. Tujuan pemasaran terbesar selanjutnya adalah India sebesar 23%. Taiwan dan Korea yang pada tahun-tahun sebelumnya merupakan 2 negara yang termasuk sebagai tujuan pemasaran terbesar, di tahun 2015 mengalami penurunan penjualan. Taiwan di tahun 2015 merupakan 7% dari total pendapatan penjualan, dibandingkan 15% di tahun 2014, sedangkan Korea 4% di tahun 2015, dibandingkan dengan 10% di tahun 2014. Porsi penjualan domestik di tahun 2015 kurang lebih masih sama dengan tahun 2014, yaitu 16% dari total pendapatan penjualan.

Apabila dilihat berdasarkan produk, maka penjualan mayoritas berasal dari produk Sungkai, yaitu 54% dari total pendapatan penjualan, Agathis menyumbangkan 42% dari total pendapatan penjualan, sedangkan sisanya berasal dari Mahoni dan Mahoni-B. Komposisi ini masih konsisten dengan komposisi penjualan berdasarkan produk di tahun 2014 yang juga didominasi oleh Sungkai 59%, disusul oleh Agathis 37% serta Mahoni dan Mahoni-B 4%.

Page 62: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

62 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Penjualan dalam Negeri

Dalam pelaksanaan Domestic Market Obligation (DMO) di tahun 2015, beberapa kendala yang ditemui oleh PT Berau Coal antara lain spesifikasi batubara yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh calon pembeli dan adanya persaingan dengan produsen lokal yang memiliki keunggulan di biaya transportasi.

Saat ini, PT Berau Coal masih terus berupaya agar kuota DMO yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2805 K/30/MEM/2015 tentang Penetapan Kebutuhan dan Persentase Minimal Penjualan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2015 tetap terpenuhi, dengan upaya-upaya sebagai berikut:1. Memaksimalkan pengiriman batubara terhadap kontrak

eksisting.2. Berpartisipasi dalam pengadaan batubara untuk

PT Pusaka Jaya Power (PLTU Tawaeli-Palu) yang saat ini sedang menunggu hasil final untuk evaluasi terhadap uji coba pembakaran batubara PT Berau Coal.

3. Akan selalu menjaga komitmen pemenuhan pengiriman batubara sesuai dengan nilai tonase yang diminta oleh pihak pembeli.

Merealisasikan secara tepat waktu untuk rencana produksi batubara dengan prioritas kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam negeri.

Proyeksi dan Strategi Pemasaran Tahun 2016

Di tahun 2016, diproyeksikan impor batubara termal untuk pasar Tiongkok hanya sekitar 100-120 juta MT. Sedangkan, untuk pasar India, impor batubara termal diperkirakan sekitar 165 juta MT. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelebihan pasokan batubara.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, PT Berau Coal melakukan beberapa penerapan strategi pemasaran antara lain:1. Membangun dan memperkuat hubungan jangka panjang

dengan pelanggan serta mengembangkan hubungan baru dengan Tiongkok Generating Companies;

2. Melakukan penetrasi pasar baru; dan3. Memberikan harga yang kompetitif dengan memanfaatkan

keuntungan geografis.

Domestic Sales

In implementing Domestic Market Obligation (DMO) in 2015, some of the obstacles encountered by PT Berau Coal among others were the coal specifications were not in line with the specifications requested by potential buyers and the competition with local producers who had advantages in transportation costs.

Currently, PT Berau Coal is still working to meet the DMO quota as stipulated in the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 2805 K/30/MEM/2015 on the Determination of Need and Minimal Percentage of Coal Sales For Domestic Need for year 2015, with efforts as follows:

1. To maximize coal shipment to the existing contracts.

2. To participate in coal supply to PT Pusaka Jaya Power (PLTU Tawaeli-Palu), which is currently waiting for the final result for PT Berau Coal’ coal trial burning evaluation.

3. To always maintain its commitment to fulfilling coal shipment in accordance to the tonnage value requested by the buyer.

On time realization of the coal production plan by prioritizing quality that fits the domestic user needs.

2016 Marketing Projection and Strategy

In 2016, it is projected that thermal coal import for China market is only around 100-120 million MT. Meanwhile, for Indian market, thermal coal import is estimated at around 165 million MT. This condition can cause an excess supply of coal.

In facing these conditions, PT Berau Coal implements several marketing strategies, such as:1. Build and strengthen long-term relationships with

customers and develop new relationship with China Generating Companies;

2. Penetrate new markets; and3. Provide competitive price by utilizing geographical

advantage.

Page 63: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

63PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

The discussion in this financial review is based on information obtained from the Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and its Subsidiaries as of 31 December 2015 and 2014 and for the years ended 31 December 2015 and 2014, which have been audited by Public Accounting Firm Mirawati Sensi Idris.

Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Sales The Company’s sales decreased by 12.5% or US$171.4 million from US$1.4 billion in 2014 to US$1.2 billion in 2015. The decrease in sales revenue was a result of lower coal selling price, which tend to still be at a low level in 2015.

Tinjauan Keuangan Financial Review

Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mirawati Sensi Idris.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

(dalam ribuan AS$, kecuali dinyatakan lain/in thousand US$, unless otherwise stated)

Uraian 2015 2014*

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Description(AS$)(US$) (%)

Penjualan 1,195,046 1,366,463 (171,417) (12.5) Sales

Beban Pokok Penjualan (963,661) (1,089,924) (126,263) (11.6) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 231,385 276,539 (45,154) (16.3) Gross Profit

Beban Usaha (115,894) (123,618) (7,724) (6.2) Operating Expenses

Laba Operasi 115,491 152,921 (37,430) (24.5) Operating Profits

Rugi Sebelum Pajak (130,114) (5,066) 125,048 2,468.4 Loss Before Tax

Beban Pajak (38,933) (79,751) (40,818) (51.2) Tax Expense

Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada: (169,047) (84,817) 84,230 99.3 Loss for the Year

Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (173,956) (93,622) 80,334 85.8 Owners of the Company

Kepentingan Nonpengendali 4,909 8,805 (3,896) (44.2) Non-controlling Interest

Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Setelah Pajak 1,879 (162) 2,041 1,259.9 Other Comprehensive Income (Loss)

Net of Tax

Jumlah Rugi Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: (167,168) (84,979) 82,189 96.7 Total Comprehensive Loss

Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (172,191) (93,779) 78,412 83.6 Owners of the Company

Kepentingan Nonpengendali 5,023 8,800 (3,777) (42.9) Non-controlling Interest

Rugi Bersih per Saham Dasar dan Dilusian yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (AS$, Nilai Penuh)

(0.0050) (0.0027) 0.0023 85.2Basic and Diluted Loss per Share

Attributable to Owners of the Parent (US$, Full Amount)

* Laporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali. The 2014 financial statements were restated.

Penjualan Penjualan Perseroan menurun sebesar 12,5% atau AS$171,4 juta dari AS$1,4 miliar untuk tahun 2014 menjadi AS$1,2 miliar untuk tahun 2015. Penurunan pendapatan penjualan ini sebagai akibat dari penurunan harga jual batubara yang masih berada pada level yang cenderung rendah di tahun 2015.

Page 64: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

64 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Cost of Goods SoldIn 2015, the Company’s cost of goods sold was recorded at US$963.7 million, a decrease of 11.6% from US$1.1 billion in 2014. This decrease was mainly due to the decrease in mining costs by 9.9%.

Gross ProfitThe Company’s gross profit decreased by 16.3% in 2015. This was mainly due to a decrease in the average selling price by 18.6% in 2015, despite an increase in sales volume by 7.4%.

Loss for the YearIn 2015 and 2014, the Company experienced a loss for the year of US$169.0 million and US$84.8 million, respectively. This was mainly due to the effect of the average selling price in 2015, which decreased by 18.6% compared to the average selling price in 2014.

Other Comprehensive Income (Loss) After TaxIn 2015, the Company managed to record other comprehensive income after tax of US$1.9 million, compared to that of previous year, which recorded other comprehensive loss after tax of US$162 thousand.

Total Comprehensive LossIn line with the loss for the year, the total comprehensive loss for the year also increased by 96.7%, to US$167.2 million in 2015 compared to that of previous year of US$85.0 million.

Consolidated Statements of Financial Position

Beban Pokok PenjualanPada tahun 2015, beban pokok penjualan Perseroan tercatat sebesar AS$963,7 juta, menurun 11,6% dari AS$1,1 miliar pada tahun 2014. Penurunan ini khususnya disebabkan oleh menurunnya biaya penambangan sebesar 9,9%.

Laba KotorLaba kotor Perseroan mengalami penurunan sebesar 16,3% pada tahun 2015. Hal ini terutama dikarenakan penurunan harga jual rata-rata sebesar 18,6% pada tahun 2015 meskipun terdapat peningkatan volume penjualan sebesar 7,4%.

Rugi Tahun Berjalan Pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan mengalami rugi tahun berjalan yang masing-masing sebesar AS$169,0 juta dan AS$84,8 juta. Hal ini terutama akibat lebih lanjut dari harga jual rata-rata pada tahun 2015 yang mengalami penurunan sebesar 18,6% dibandingkan harga jual rata-rata pada tahun 2014.

Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain Setelah PajakPada tahun 2015, Perseroan berhasil mencatatkan penghasilan komprehensif lain setelah pajak sebesar AS$1,9 juta, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi komprehensif lain setelah pajak sebesar AS$162 ribu.

Jumlah Rugi Komprehensif Seiring dengan rugi tahun berjalan, jumlah rugi komprehensif tahun berjalan juga mengalami kenaikan sebesar 96,7%, menjadi AS$167,2 juta pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar AS$85,0 juta.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam ribuan AS$, kecuali dinyatakan lain/in thousand US$, unless otherwise stated)

Uraian 2015 2014*

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Description(AS$)(US$) (%)

Total Aset Lancar 537,292 866,649 (329,357) (38.0) Current Assets

Total Aset Tidak Lancar 597,285 906,820 (309,535) (34.1) Non-Current Assets

Total Aset 1,134,577 1,773,469 (638,892) (36.0) Total Assets

Total Liabilitas Jangka Pendek 899,032 1,288,341 (389,309) (30.2) Current Liabilities

Total Liabilitas Tidak Lancar 476,100 528,515 (52,415) (9.9) Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 1,375,132 1,816,856 (441,724) (24.3) Total Liabilities

Total Defisiensi Modal (240,555) (43,387) 197,168 454.4 Total Equity Deficiency

* Laporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali. The 2014 financial statements were restated.

Page 65: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

65PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Total AssetsThe Company’s total assets decreased by 36.0% from US$1.8 billion in 2014 to US$1.1 billion in 2015. This was due to the decrease in current and non-current assets by 38.0% and 34.1%, respectively.

Total Current AssetsIn 2015, the Company’s total current assets amounted to US$537.3 million, a decrease of 38.0% or US$329.4 million from US$866.6 million in 2014. This decrease was mainly due to the offset of the claim for input VAT that can be recovered with the coal sharing of liabilities accrued to the Government.

Total Non-Current AssetsThe Company’s total non-current assets decreased by 34.1% to US$597.3 million in 2015, compared to US$906.8 million in 2014. This condition was mainly influenced by the impairment of goodwill value in 2015 amounting to US$285.4 million.

Total LiabilitiesIn 2015, the Company’s total liabilities showed a decrease of 24.3% due to a decrease in current liabilities by 30.2% and non-current liabilities by 9.9%.

Total Current LiabilitiesAs of 31 December 2015, the Company’s total current liabilities decreased by 30.2% to US$899.0 million from US$1.3 billion in 2014. This decrease was mainly due to the coal sharing to the government, which was successfully offset against the input VAT that can be recovered in 2015.

Total Non-Current LiabilitiesThe Company’s non-current liabilities decreased by 9.9% or US$52.4 million, from US$528.5 million in 2014 to US$476.1 million in 2015. This condition was mainly influenced by the decrease in long-term loans in the form of senior notes amounting to US$55.1 million.

Total Equity DeficiencyIn 2015, the total equity deficiency increased to US$240.6 million due to the Company’s loss in 2015.

Total AsetTotal aset Perseroan mengalami penurunan sebesar 36,0% dari AS$1,8 miliar di tahun 2014 menjadi AS$1,1 miliar di tahun 2015. Hal ini dikarenakan menurunnya aset lancar dan aset tidak lancar masing-masing sebesar 38,0% dan 34,1%.

Total Aset LancarPada tahun 2015, total aset lancar Perseroan sebesar AS$537,3 juta, menurun 38,0% atau AS$329,4 juta dari AS$866,6 juta pada tahun 2014. Penurunan ini khususnya disebabkan oleh kompensasi klaim atas PPN masukkan yang dapat dipulihkan kembali dengan liabilitas pembagian batubara untuk pemerintah.

Total Aset Tidak LancarTotal aset tidak lancar Perseroan menurun sebesar 34,1% menjadi AS$597,3 juta pada tahun 2015, dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar AS$906,8 juta. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh penurunan nilai goodwill pada tahun 2015 sebesar AS$285,4 juta.

Total LiabilitasPada tahun 2015, total liabilitas Perseroan menunjukkan penurunan sebesar 24,3% yang disebabkan oleh menurunnya liabilitas jangka pendek sebesar 30,2% dan liabilitas tidak lancar sebesar 9,9%.

Total Liabilitas Jangka PendekPer 31 Desember 2015, total liabilitas jangka pendek Perseroan menurun 30,2% menjadi AS$899,0 juta dari AS$1,3 miliar pada tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembagian batubara untuk pemerintah yang berhasil dikompensasikan terhadap PPN masukan yang dapat dipulihkan pada tahun 2015.

Total Liabilitas Tidak LancarLiabilitas tidak lancar Perseroan menurun sebesar 9,9% atau AS$52,4 juta, dari AS$528,5 juta pada tahun 2014 menjadi AS$476,1 juta pada tahun 2015. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya pinjaman jangka panjang berupa senior notes sebesar AS$55,1 juta.

Total Defisiensi ModalPada tahun 2015, total defisiensi modal naik menjadi sebesar AS$240,6 juta dikarenakan kerugian Perseroan pada tahun 2015.

Page 66: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

66 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Consolidated Statements of Cash Flows

Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

In 2015, net cash used in operating activities was US$100.8 million, an increase of US$179.0 million, which was mainly due to a decrease in receipts from customers as a result of lower sales in 2015.

Net Cash Used in Investing ActivitiesNet cash used in investing activities for the year ended on 31 December 2015 was US$23.0 million, while for the year ended on 31 December 2014 was US$19.8 million. This shows an increase of US$3.2 million or 16.4% in relation to the acquisition of property, plant, and equipment of US$17.7 million in 2015.

Net Cash Used in Financing ActivitiesNet cash used in financing activities in 2015 was US$33.3 million, a decrease of 73.4% compared to that of previous year. This decrease was mainly due to the decrease in finance cost.

Financial Ratios

Laporan Arus Kas Konsolidasian

(dalam ribuan AS$, kecuali dinyatakan lain/in thousand US$, unless otherwise stated)

Uraian 2015 2014

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Description(AS$)(US$) (%)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (100,808) 78,151 (178,959) (229.0) Net Cash Provided by (Used in)

Operating Activities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23,039) (19,795) 3,244 16.4 Net Cash Used in Investing

Activities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (33,308) (125,307) (91,999) (73.4) Net Cash Used in Financing

Activities

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 339,462 408,149 (68,687) (16.8)Cash and Cash Equivalents at the

Beginning of the Year

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 189,861 339,462 (149,601) (44.1) Cash and Cash Equivalents

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pada tahun 2015, kas bersih digunakan untuk operasi sebesar AS$100,8 juta, meningkat sebesar AS$179,0 juta terutama karena penurunan penerimaan dari pelanggan sebagai akibat dari penurunan penjualan pada tahun 2015.

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas InvestasiKas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 adalah sebesar AS$23,0 juta, sedangkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah sebesar AS$19,8 juta. Hal ini menunjukkan kenaikan sebesar AS$3,2 juta atau 16,4% sehubungan dengan perolehan aset tetap sebesar AS$17,7 juta pada tahun 2015.

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2015 sebesar AS$33,3 juta, menurun 73,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama karena turunnya beban keuangan.

Rasio Keuangan

Uraian 2015 2014* Description

Rasio Solvabilitas Solvency Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Total Defisiensi Modal (X) (5.7)** (41.9)** Liabilities to Equity Deficiency Ratio (X)

Rasio Liabilitas terhadap Total Aset (X) 1.2 1.0 Liabilities to Total Assets Ratio (X)

Rasio Likuiditas Liquidity Ratio

Rasio Lancar (X) 0.6 0.7 Current Ratio (X)

Rasio Cepat (X) 0.4 0.3 Quick Ratio (X)

Page 67: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

67PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

The ratio of liabilities to total assets increased to 1.2x in 2015 from 1.0x in 2014. This shows that the Company is able to pay most of its liabilities, both long-term and short-term, by using its assets.

Liquidity ratio shows the Company’s ability in paying its short-term liabilities. Current ratio and quick ratio for 2015 are below 1. Nonetheless, the Company is still able to manage its current assets efficiently to pay its current liabilities.

The Company’s receivables collectability is measured by using the indicator of the average collection period. The period for the Company’s receivables turnover can be seen from the Company’s receivables collectability. In 2015, the Company’s receivables collectability reached 39 days.

Capital Structure

Management Policy on Capital StructureThe Company’s objectives in managing capital are to provide returns to Shareholders and benefits to other stakeholders, to maintain optimum capital structure by reducing the cost of capital, and to maintain or adjust the capital structure.

The Company can adjust the amount of dividend paid to Shareholders, return capital to Shareholders, issue new shares, or sell assets to reduce the amount of debt. The Company’s capital structure uses the gearing ratio which is shown as follows:

Uraian 2015 2014* Description

Tingkat Kolektibilitas Piutang Receivables Collectability

Jangka Waktu Penagihan Rata-Rata (Hari) 39 24 Average Collection Period (Days)

* Laporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali. The 2014 financial statements were restated.

** Angka tidak relevan karena Perseroan dalam keadaan Defisiensi Modal. Numbers are not relevant because the Company is in an Equity Deficiency condition.

Rasio liabilitas terhadap total aset meningkat menjadi 1,2x pada tahun 2015 dari 1,0x pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan mampu membayar sebagian besar kewajiban, baik untuk jangka panjang atau jangka pendek dengan menggunakan aset yang dimiliki.

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio lancar dan rasio cepat untuk tahun 2015 menunjukkan angka di bawah 1. Meskipun demikian, Perseroan masih mampu mengelola aset lancar yang dimiliki secara efisien untuk memenuhi liabilitas jangka pendek.

Kolektibilitas piutang Perseroan diukur menggunakan indikator rata-rata periode penagihan. Periode waktu perputaran piutang Perseroan dapat dilihat dari tingkat kolektibilitas piutang Perseroan. Pada tahun 2015, kolektibilitas piutang Perseroan mencapai 39 hari.

Struktur Modal

Kebijakan Manajemen atas Struktur ModalTujuan Perseroan dalam mengelola modal adalah untuk memberikan imbal hasil kepada Pemegang Saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, untuk menjaga struktur permodalan yang optimal dengan mengurangi biaya modal, dan menjaga atau menyesuaikan struktur modal.

Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada Pemegang Saham, mengembalikan modal kepada Pemegang Saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang. Struktur modal Perseroan menggunakan rasio gearing yang ditunjukkan sebagai berikut:

(dalam ribuan AS$, kecuali dinyatakan lain/in thousand US$, unless otherwise stated)

Uraian 2015 2014* Description

Pinjaman Borrowings

Senior Notes 795,144 978,086 Senior Notes

Pinjaman Bank 2,960 4,733 Bank Loans

Sewa Pembiayaan 658 2,193 Lease Liabilities

Total Pinjaman 798,762 985,012 Total Borrowings

Dikurangi: Kas dan Setara Kas 189,861 339,462 Less: Cash and Cash Equivalents

Total Utang Bersih 608,901 645,550 Total Net Debt

Page 68: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

68 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Capital Expenditure Commitments

Throughout 2015, the Company’s total capital expenditure was US$26.2 million, which was aimed to preparing mining areas and infrastructure development to support the Company’s operational activities.

Material Commitments Related to Capital Expenditure Commitments

Data on material commitments related to capital expenditure commitments can refer to Note 39.l of the Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and Subsidiaries as of 31 December 2015 and 2014 on Other Commitments.

Material Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/Consolidation, Acquisition, and Debt/Capital Restructuring

In 2015, the Company did not implement any investment, expansion, divestment, merger/consolidation of business, acquisition, or debt/capital restructuring.

Management and/or Employees Share Ownership Program

Until 2015, the Company did not conduct any share ownership program by employees and/or management (ESOP/MSOP). Therefore, the Company does not have information on the number of ESOP/MSOP shares and their realization, time period, requirement for employees and/or management to be eligible, and/or exercise price.

Actual Use of Public Offering Proceeds

Total proceeds from the Company’s initial public offering amounted to Rp1,293,316 million. The funds were budgeted, as written in the prospectus for the acquisition of a Subsidiary as well as for capital expenditures.

Uraian 2015 2014* Description

Total Defisiensi Modal (240,555) (43,387) Total Deficiency Equity

Rasio Gearing (%) (253.1)** (1,487.9)** Gearing Ratio (%)

* Laporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali. The 2014 financial statements were restated.

** Angka tidak relevan karena Perseroan dalam keadaan Defisiensi Modal. Numbers are not relevant because the Company is in an Equity Deficiency condition.

Komitmen Belanja Modal

Sepanjang tahun 2015, total belanja modal Perseroan adalah sebesar AS$26,2 juta yang ditujukan untuk persiapan area tambang dan pengembangan infrastruktur dalam mendukung kegiatan operasional Perseroan.

Ikatan Material Terkait Komitmen Belanja Modal

Data mengenai komitmen material terkait komitmen belanja modal dapat merujuk pada Catatan 39.l Laporan Keuangan Konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 mengenai Komitmen Lain-Lain.

Informasi Material Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, dan Restrukturisasi Utang/Modal

Pada tahun 2015, Perseroan tidak melakukan kegiatan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.

Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan

Sampai dengan tahun 2015, Perseroan tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP). Oleh karena itu, Perseroan tidak memiliki informasi mengenai jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak dan harga exercise.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Jumlah perolehan dana hasil penawaran umum Perseroan tercatat sebesar Rp1.293.316 juta. Dana tersebut dianggarkan, seperti yang tertulis dalam prospektus untuk akuisisi Entitas Anak serta belanja modal.

Page 69: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

69PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

In accordance with the resolutions of Annual General Meeting of Shareholders, which was held on 21 October 2015, Shareholders approved the change of use of the initial public offering proceeds where most of the remaining funds previously allocated for capital expenditures were changed to be used for working capital.

As of 31 December 2015, the actual use of the initial public offering proceeds is as follows: 1. Funds allocated for acquisition of a subsidiary have been

fully realized for the amount of Rp225,000 million;2. Funds allocated for capital expenditure (based on the

Annual General Meeting of Shareholders resolutions dated 21 October 2015) have been fully realized for the amount of Rp722,324 million; and

3. Funds allocated for working capital (based on the Annual General Meeting of Shareholders resolutions dated 21 October 2015) have been realized for the amount of Rp17,346 million or 5% of the plan.

The remaining Initial Public Offering proceeds, which had not been used as of 31 December 2015, amounted to Rp328,626 million or reached 25% of the plan.

Dividend Policy

In accordance with the Company’s IPO Prospectus, dividend payment policy is up to 30% of the Company’s consolidated net profit each year.

The Company experienced a loss in the 2014, and therefore in 2015 did not distribute dividend.

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Oktober 2015, Pemegang Saham telah menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana dimana sebagian dari sisa dana yang semula dialokasikan untuk pembelanjaan modal dialihkan penggunaannya menjadi untuk modal kerja.

Per 31 Desember 2015, realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana adalah:1. Dana yang dialokasikan untuk akuisisi Entitas Anak telah

terealisasi seluruhnya yakni sebesar Rp225.000 juta;2. Dana yang dialokasikan untuk belanja modal (berdasarkan

hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Oktober 2015) telah terealisasi seluruhnya sebesar Rp722.324 juta; dan

3. Dana yang dialokasikan untuk modal kerja (berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 21 Oktober 2015) sebesar Rp17.346 juta atau sebesar 5% dari yang direncanakan.

Adapun jumlah sisa dana Penawaran Umum yang belum digunakan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp328.646 juta atau mencapai 25% dari yang direncanakan.

Uraian Description

Per 31 Desember 2015 (dalam juta Rupiah)As of 31 December 2015 (in million Rupiah)

Dana IPO Bersih Net IPO Proceeds

Rencana Penggunaan Dana IPO

Proceeds’ Allocation Plan

Realisasi Penggunaan Dana IPO

Actual Use of IPO Proceeds

Perbandingan Realisasi dengan Rencana

Realization Compared to Plan

(%)

Penawaran UmumInitial Public Offering 1,293,316

Akuisisi Maple Holdings Limited melalui Entitas AnakMaple Holdings Limited through Subsidiary

225,000 225,000 100

Pembelanjaan Modal Capital Expenditure 722,324 722,324 100

Modal KerjaWorking Capital 345,991 17,346 5

Catatan : Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 21 Oktober 2015.Note : Based on the Annual General Meeting of Shareholders resolutions dated 21 October 2015.

Kebijakan Dividen

Sesuai dengan prospektus penawaran umum saham perdana perusahaan, kebijakan pembayaran dividen adalah sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi Perseroan setiap tahunnya.

Perseroan mengalami kerugian pada tahun 2014, sehingga pada tahun 2015 tidak melakukan pembagian dividen.

Page 70: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

70 PT Berau Coal Energy Tbk

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2015

Transactions with Related Parties

In the course of its business, the Group has entered into certain transactions with related parties. All transactions between the Group and its related parties are already disclosed in the Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and its Subsidiaries as of 31 December 2015 and 2014 and for the years ended 31 December 2015 and 2014 (refer to Note 36 in the Consolidated Financial Statements).

Comparison of 2015 Target and Realization

The Company set growth target of coal sales volume for 2015 of 27.0 million tons, with the actual target achievement of 26.4 million tons.

Business Prospects

The Indonesian Coal Mining Association (APBI) stated that the cash flow of around 65.0% of Indonesian coal miners was not sufficient to sustain their business, so they decided to cut their total production. Reduced coal production in Indonesia should have boosted the global coal prices due to global excess supply and slowing international demand, especially from China.

Indonesia, as the largest thermal coal producer in the world, exported 295 million tons of coal in 2015. Whereas, domestic coal consumption was 87 million tons in 2015 and is expected to grow to 100 million tons in 2016. The prediction of increasing domestic coal consumption is due to the Indonesian Government’s target to construct new power plants with a capacity of 35 Gigawatt, which are mostly using coal until 2019.

Indonesia’s coal exports are predicted to be below 300 million tons in 2016 since domestic miners cut coal production volume due to lower coal prices.

Amendments to Accounting Principles

There were a number of new accounting policies and regulations in 2015. Full details can be found in Note 44 of the Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and its Subsidiaries for the years ended 31 December 2015 and 2014.

Transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Seluruh transaksi antara entitas Grup dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 36 pada Laporan Keuangan Konsolidasian).

Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015

Perseroan menetapkan target pertumbuhan volume penjualanbatubara untuk tahun 2015 sebesar 27,0 juta ton dengan realisasi pencapaian target sebesar 26,4 juta ton.

Prospek Usaha

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan bahwa arus kas sekitar 65,0% penambang batubara Indonesia tidak cukup untuk mempertahankan usaha mereka, karenanya mereka memutuskan untuk memotong jumlah hasil produksi. Berkurangnya hasil produksi batubara di Indonesia seharusnya dapat mendongkrak harga batubara global akibat kelebihan pasokan global dan melambatnya permintaan internasional, terutama dari Tiongkok.

Indonesia sebagai produsen batubara termal terbesar di dunia, mengekspor 295 juta ton batubara di 2015. Sementara itu, konsumsi batubara domestik adalah 87 juta ton di 2015 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 100 juta ton di 2016. Prediksi meningkatnya konsumsi batubara domestik disebabkan Pemerintah Indonesia yang menargetkan pembangunan pembangkit-pembangkit tenaga listrik baru berkapasitas 35 Gigawatt dan kebanyakan berbahan baku batubara, sampai dengan tahun 2019.

Ekspor batubara Indonesia diprediksi akan berada di bawah 300 juta ton di 2016 karena para penambang domestik memotong volume produksi batubara disebabkan rendahnya harga batubara.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Beberapa peraturan dan kebijakan akuntansi baru dikeluarkan di tahun 2015. Keterangan lengkap mengenai hal ini dapat dilihat dalam Catatan 44 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Page 71: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

71PT Berau Coal Energy Tbk

Management Discussion and Analysis

2015 Annual Report

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berdampak Signifikan terhadap Perusahaan

Di tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan atau undang-undang yang berlaku di Indonesia yang berpengaruh material terhadap kinerja bisnis dan keuangan Perseroan.

Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Berikut peristiwa yang terjadi setelah tanggal pelaporan, yaitu:

1. Surat penghapusan pencatatan efek;2. Surat ketetapan pajak dan penerimaan;3. Perjanjian kerja sama pengusahaan pertambangan

batubara;4. Perubahan modal Entitas Anak; dan 5. Sengketa Pajak.

Informasi lengkap mengenai peristiwa setelah tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Catatan 43 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Amendments to Laws and Regulations that Significantly Impact the Company

In 2015, there were no amendments to the laws and regulations applicable in Indonesia that have material effects on the Company’s business performance and finance.

Subsequent Events to the Reporting Date

The following events occurred subsequently to the reporting date:1. The notice of elimination securities;2. Notice of tax and revenue;3. Coal contract of work;

4. Changes in capital of subsidiaries; and5. Tax Dispute.

Complete information on subsequent events to the reporting date can be seen in Note 43 of the Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and Subsidiaries for the years ended 31 December 2015 and 2014.

Page 72: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

TATA KELOLA PERUSAHAAN74 Struktur Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Structure

74 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

76 Dewan KomisarisBoard of Commissioners

79 DireksiBoard of Directors

81 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan DireksiPerformance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors

82 Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration of Board of Commissioners and Board of Directors

83 Komite Audit Audit Committee

88 Fungsi Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Function

89 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

91 Audit InternalInternal Audit

97 Sistem Pengendalian InternalInternal Control

98 Manajemen RisikoRisk Management

104 Perkara Hukum yang Material dan Sanksi AdministratifMaterial Litigations and Administrative Sanctions

105 Kode EtikCode of Conduct

107 Sistem Pelaporan PelanggaranWhistleblowing System

109 Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan TerbukaImplementation of Public Corporate Governance Guidelines

Page 73: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

05

Corporate Governance

Page 74: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

74 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ pembuat keputusan tertinggi di Perseroan yang memiliki hak untuk menentukan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, merevisi Anggaran Dasar Perseroan dan menyetujui pengeluaran yang material, aksi korporasi, dan pembayaran dividen.

RUPS Tahunan 2015

Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 21 Oktober 2015 dengan hasil keputusan sebagai berikut: 1. Persetujuan keterlambatan penyelenggaraan RUPS

Tahunan untuk tahun buku 2014.2. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku

2014 mengenai kegiatan Perseroan, pengesahan Laporan Keuangan Auditan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014, dan persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014.

3. Persetujuan pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji, uang jasa, dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2015.

4. Persetujuan penetapan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2015 dan persetujuan pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan pembagiannya.

Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Structure

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders

The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest decision making authority in the Company, with the rights to determine Board of Commissioners’ and Board of Directors’ composition, amend the Company’s Articles of Association, and approve material expenditures, corporate action, and dividend payment.

Annual GMS 2015

In 2015, the Company conducted the Annual GMS on 21 October 2015 with tge following resolutions: 1. Approval for the late execution of the Annual GMS for the

2014 fiscal year.2. Approval for the Company’s Annual Report for the 2014

fiscal year on the Company’s activities, ratification of the Company’s Audited Financial Statements for the year ended on 31 December 2014, and approval for The Supervisory Report of the Board of Commissioners for the 2014 fiscal year.

3. Approval for delegation of the GMS authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the salary, remuneration, and other benefits (if any) for the members of the Board of Directors for the 2015 fiscal year.

4. Approval for the determination of the amount of the salary or honorarium or other benefit (if any) for the members of the Board of Commissioners for the 2015 fiscal year and approval for delegation of the GMS authority to the Company’s Board of Commissioners to decide the distribution.

Perseroan berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) yaitu keterbukaan, kewajaran, profesionalisme, akuntabilitas, dan tanggung jawab. Perseroan meyakini implementasi GCG dapat meningkatkan nilai bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan.

Dalam praktiknya, Perseroan memiliki struktur GCG sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mencapai efektivitas penerapan GCG. Struktur tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan Audit Internal.

The Company is committed to implementing Good Corporate Governance (GCG) principles, which are transparency, fairness, professionalism, accountability, and responsibility. The Company believes that GCG implementation can increase value for Shareholders and stakeholders.

In practice, the Company has a GCG structure in accordance with the prevailing laws and regulations in order to achieve effective GCG implementation. The structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, and Internal Audit.

Page 75: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

75PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

5. Persetujuan pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk penunjukan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan penetapan honorarium serta persyaratan lain berkenaan dengan penunjukan tersebut oleh Direksi Perseroan.

6. Penerimaan laporan penggunaan dana hasil penawaran umum.

7. Persetujuan atas perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum.

8. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 serta memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dan/atau Sekretaris Perusahaan, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, untuk melakukan segala hal yang disyaratkan guna memberlakukan perubahan anggaran dasar tersebut di atas.

RUPS Luar Biasa 2015

Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada 19 Agustus 2015 dengan hasil keputusan sebagai berikut:

Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan dan sekaligus mengangkat anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan yang baru, pemberhentian dan pengangkatan mana terhitung sejak RUPS Luar Biasa ditutup.

Dengan demikian, terhitung sejak RUPS Luar Biasa ditutup susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 setelah tanggal pengangkatannya menjadi sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen : Dr. MarsetioKomisaris Independen : Deswandhy AgusmanKomisaris : Dr. H. Darmono, S.H., M.M.

Direksi Direktur Utama : Fuganto WidjajaDirektur : Bambang Heruawan HalimanDirektur : Edy Santoso, S.H., M.H. Direktur Independen : Arief Wiedhartono

5. Approval for delegation of the GMS authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a public accounting firm which will perform the audit for the 2015 fiscal year and to decide the honorarium and other requirements with regard to the appointment by the Company’s Board of Directors.

6. Acceptance of the report of the use of proceeds from the public offering.

7. Approval for the change of use of proceeds from the public offering.

8. Approval for the amendments to the Company’s Articles of Association to conform to the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014 and to grant a Power of Attorney to the Board of Directors and/or Corporate Secretary, either jointly or individually, to perform anything necessary to enforce the amendments to the articles of association as mentioned above.

Extraordinary GMS 2015

In 2015, the Company conducted an Extraordinary GMS on 19 August 2015 with the following resolutions:

To discharge with honor all members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors and also appoint new members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors, where the dismissal and appointment will be effective from the closing of the Extraordinary GMS.

Therefore, starting from the closing of the Extraordinary GMS, the composition of the Company’s members of the Board of Commisioners and members of the Board of Directors to the closing of the 5th Annual GMS after the appointment date shall be as follows:

Board of CommissionersPresident Commissioner : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman Vice President Commissioner/Independent Commissioner : Dr. MarsetioIndependent Commissioner : Deswandhy AgusmanCommissioner : Dr. H. Darmono, S.H., M.M.

Board of Directors President Director : Fuganto WidjajaDirector : Bambang Heruawan HalimanDirector : Edy Santoso, S.H., M.H. Independent Director : Arief Wiedhartono

Page 76: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

76 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Board of Commissioners’ Charter

The Company already has guidelines and procedures for the Board of Commissioners as stated in the Board of Commissioners Charter, which was validated on 28 December 2015.

Composition of the Board of Commissioners

Based on Article 25 Paragraph 1 of the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners shall consist of at least 3 members, one of whom is appointed as the President Commissioner. As of 31 December 2015, the Company’s Board of Commissioners consisted of 4 members, 2 members of them are Independent Commissioners, in accordance with the Indonesia’s Capital Market regulations.

The Board of Commissioners as of 31 December 2015 was appointed based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015. Below is the composition of the Company’s Board of Commissioners:

RUPS Tahunan 2014

Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 30 Juni 2014 dengan hasil keputusan sebagai berikut: 1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan

Konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun buku 2013 dan persetujuan atas pembebasan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Persetujuan pendelegasian wewenang RUPS untuk menentukan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Persetujuan pendelegasian wewenang RUPS untuk penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit untuk tahun buku 2014.

4. Laporan penggunaan dana hasil dari IPO.5. Pergantian Direksi dan Komisaris Perseroan.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Piagam Dewan Komisaris

Perseroan telah memiliki pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris yang tercantum dalam Pedoman Dewan Komisaris yang disahkan pada 28 Desember 2015.

Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan Pasal 25 Ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris sedikitnya terdiri dari 3 orang anggota, salah satu diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Per 31 Desember 2015, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 4 orang anggota, 2 orang diantaranya adalah Komisaris Independen, sesuai dengan Peraturan Pasar Modal Indonesia.

Susunan Dewan Komisaris yang menjabat pada 31 Desember 2015 diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015. Berikut susunan Dewan Komisaris Perseroan:

Annual GMS 2014

In 2014, the Company held its Annual GMS on 30 June 2014 with the following resolutions:1. Approval for Annual Report and Consolidated Financial

Statements that have been audited for the 2013 fiscal year and approval for the discharge of duties and responsibilities of members of Board of Commissioners and Board of Directors.

2. Approval for the delegation of the GMS authority to determine the remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors.

3. Approval for the delegation of the GMS authority to appoint a public accounting firm to conduct audit for the 2014 fiscal year.

4. Report on the use of proceeds from IPO.5. Change of the Company’s Directors and Commissioners.

Page 77: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

77PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Nama Name

JabatanPosition

Ir. Gandi Sulistiyanto SoehermanKomisaris Utama

President Commissioner

Dr. MarsetioWakil Komisaris Utama/Komisaris Independen

Vice President Commissioner/Independent Commissioner

Deswandhy AgusmanKomisaris Independen

Independent Commissioner

Dr. H. Darmono, S.H., M.M.Komisaris

Commissioner

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris serta Implementasinya

Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan hak dan kewajiban Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya untuk mengawasi manajemen, memantau kemajuan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan.

Pada tahun 2013, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan, sehingga terdapat beberapa kegiatan tertentu yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Perubahan ini dimaksudkan untuk membatasi kewenangan Direksi dan meningkatkan wewenang Dewan Komisaris dalam proses pengambilan keputusan Perseroan. Perubahan juga dilakukan pada Anggaran Dasar Perseroan mengenai rapat Dewan Komisaris. Di tahun 2015, Anggaran Dasar Perseroan kembali mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tahun 2016;2. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi dan Komite

Pendukung Dewan Komisaris selama tahun 2015;

3. Memberikan saran dan nasihat terkait kinerja Perseroan; dan

4. Mengawasi dan mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko, implementasi GCG, dan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan.

Duties and Responsibilities of Board of Commissioners as well as their Implementation

Article 26 of the Company’s Articles of Association outlines the rights and obligations of the Board of Commissioners in performing its duties to supervise management, monitor the Company’s progress, and provide advice to the Company’s Board of Directors.

In 2013, the Company’s Articles of Association were amended so that certain activities would need approval from the Board of Commissioners. This amendment was meant to limit some of the Board of Directors’ authority and empower the Board of Commissioners in the Company’s decision making process. Amendment was also made in the Company’s Articles of Association on Board of Commissioners’ meetings. In 2015, the Company’s Articles of Association were re-amended to conform to the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014.

Throughout 2015, the Board of Commissioners carried out a series of activities in the context of carrying out its duties and responsibilities, as follows:1. Preparing the Company’s 2016 Work Plan and Budget;2. Monitoring and evaluating the performance of Board

of Directors and Board of Commissioners’ Supporting Committee during 2015;

3. Providing suggestion and advice related to the Company’s performance; and

4. Monitoring and evaluating the implementation of internal control system and risk management, GCG implementation, and the Company’s compliance with laws and regulations.

Page 78: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

78 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Board of Commissioners’ Meetings

In accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association, Board of Commissioners’ meetings are chaired by the President Commissioner and in the event the President Commissioner is not available to attend, the meeting will be chaired by a member of the Board of Commissioners appointed by and from the members of the Board of Commissioners attending the meeting. The Board of Commissioners can also hold a long-distance meeting through electronic means such as teleconferencing, videoconferencing, or other electronic means if such a method allows all participants to hear or see and hear in person and participate in the meeting.

During 2015, in the course of performing its supervisory function, the Board of Commissioners was engaged with the various developments in the Company through Board of Commissioners’ meetings, joint meetings with Board of Directors, and meetings with the Audit Committee.

List of Board of Commissioners Meeting in 2015Meetings of the Board of Commissioners must be held regularly at least once every 2 months In 2015, the Board of Commissioners also held a Meeting to discuss the agenda to appoint a Public Accounting Firm and the agenda to form and establish the Board of Commissioners Manual, which was attended by all members of the Board of Commissioners.

In 2015, the Board of Commissioners also held joint meeting with the Board of Directors with an agenda to discuss the appointment of a public accountant to audit the Company’s Financial Statements for the 2015 fiscal year, which was held on 28 December 2015 and was attended by all members of the Board of Commissioners

Affiliation Relationship of the Board of Commissioners

The entire Board of Commissioners does not have financial, management, ownership, and family relationship with other members of Board of Commissioners, Board of Directors, and/or Shareholders or relationship with the Company that may affect the organ’s ability to act independently.

Competency Development of the Board of Commissioners

To improve the competency and support the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners may participate in the competency development programs, which are tailored to the needs and conducted independently.

Rapat Dewan Komisaris

Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan, maka rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan melalui cara jarak jauh seperti telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

Sepanjang tahun 2015, dalam menjalankan fungsi pengawasannya Dewan Komisaris terlibat dengan berbagai perkembangan yang terjadi di Perseroan melalui rapat-rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan dengan Direksi maupun rapat dengan Komite Audit.

Daftar Rapat Dewan Komisaris di Tahun 2015Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 kali dalam 2 bulan. Di tahun 2015, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat untuk membahas agenda penunjukan kantor akuntan publik serta agenda pembentukan dan penetapan Pedoman Dewan Komisaris yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

Di tahun 2015, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat gabungan dengan Direksi dengan agenda pembahasan penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 yang dilaksanakan pada 28 Desember 2015 dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris

Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham serta hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi organ tersebut untuk tidak bertindak independen.

Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Untuk meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dapat mengikuti program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan secara mandiri.

Page 79: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

79PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Direksi Board of Directors

Piagam Direksi

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mengacu pada Pedoman Direksi Perseroan yang disahkan pada 28 Desember 2015.

Komposisi Direksi

Berdasarkan Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan, Direksi harus memiliki anggota sekurang-kurangnya 3 orang, dengan salah satu di antaranya menjabat sebagai Direktur Utama. Per 31 Desember 2015, Direksi Perseroan memiliki 4 orang anggota, salah satu diantaranya adalah Direktur Independen, sesuai dengan Peraturan Pasar Modal Indonesia.

Susunan Direksi yang menjabat pada 31 Desember 2015 diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Agustus 2015. Berikut susunan Direksi Perseroan:

Nama Name

JabatanPosition

Fuganto Widjaja Direktur UtamaPresident Director

Bambang Heruawan Haliman DirekturDirector

Edy Santoso, S.H., M.H. DirekturDirector

Arief Wiedhartono Direktur IndependenIndependent Director

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi serta Implemetasinya

Direksi memiliki tanggung jawab utama dalam menangani kegiatan operasi sehari-hari Perseroan, membuat rencana bisnis serta panduan strategis, dan mewakili Perseroan dalam segala hal.

Tugas dan tanggung jawab Direksi dijelaskan dalam Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan. Pada 29 Juni 2013, RUPS menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dirancang untuk membatasi otoritas Direksi dan meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola dengan meningkatkan fungsi pengawasan Dewan Komisaris atas kegiatan operasional Perseroan. Di tahun 2015, Anggaran Dasar Perseroan kembali mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014.

Board of Directors’ Charter

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of Directors refers to the Company Guidelines for Board of Directors, which was validated on 28 December 2015.

Composition of the Board of Directors

Based on Article 22 of the Company’s Articles of Association, the Board of Directors shall consist of at least 3 members, one of whom is appointed as the President Director. As of 31 December 2015, the Company’s Board of Directors consisted of 4 members, one of them is an Independent Director, in accordance with Indonesian Capital Market regulations.

The Board of Directors as of 31 December 2015 was appointed based on the Extraordinary GMS Resolutions dated 19 August 2015. Below is the composition of the Company’s Board of Directors:

Duties and Responsibilities of Board of Directors as well as their Implementation

The Board of Directors is primarily responsible for day-to-day operations of the Company, providing business plans and strategic guidance, and representing the Company on all matters.

The duties and responsibilities of the Board of Directors are described in Article 23 of the Company’s Articles of Association. On 29 June 2013, the GMS approved amendments to the Articles of Association, which were designed to limit the authority of the Board of Directors and enhance the oversight of the Board of Commissioners. These will promote better corporate governance by increasing the Board of Commissioners’ supervision function of the Company’s operations. In 2015, the Company’s Articles of Association were re-amended to comply with Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and No. 33/POJK.04/2014.

Page 80: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

80 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Each member of Board of Directors has the respective duties and responsibilities as disclosed below:

1. President Director Carrying out business activities and managing the Company,

including: a. Developing business development strategy; b. Controlling the management function in order to lead to

the established goals; and c. Preparing an annual work plan and budget2. Director and Independent Director a. Assisting the implementation of President Director’s

duties in terms of finance, legal, mining operations, and preparation of work plan; and

b. Monitoring the performance of divisions and business units.

Throughout 2015, the Board of Directors performed its duties and responsibilities in managing the Company as follows:

1. Preparing the Company’s operational business plans and strategies for 2016;

2. Determining policies and rules related to employment in accordance with the applicable regulations;

3. Preparing and evaluating the Company’s Financial Statements in 2015; and

4. Reviewing, identifying, and managing key risks that have an impact on the Company’s operations.

Board of Directors’ Meetings

In accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association, throughout 2015, the Board of Directors’ meetings were programed in a well manner with good coordination with the Board of Commissioners, and continuously maintained to create a positive synergy in developing good corporate governance. In addition, each month, the Board of Directors and Senior Management of the Company and its Subsidiaries held coordination meetings to discuss operational and marketing activities, monitor performance and other matters. Each quarter, all managers were also invited to attend the coordination meetings.

List of Board of Directors’ Meetings in 2015In 2015, the Board of Directors who served until 19 August 2015 held regular monthly internal meetings. Whereas, the Board of Directors who served from 19 August 2015 to the end of the year held 3 meetings. The meetings, which were attended by all members of the Board of Directors and all Division Heads, discussed the general agenda on the achievement of the Company’s operational activities and a special agenda on the establishment and stipulation of the Board of Directors’ Manual.

Masing-masing anggota Direksi memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab tersendiri sebagaimana diungkapkan sebagai berikut:1. Direktur Utama Menjalankan kegiatan usaha serta pengelolaan manajemen

Perseroan antara lain: a. Menyusun strategi pengembangan usaha; b. Melakukan pengawasan pada fungsi manajemen agar

mengarah pada tujuan yang ditetapkan; dan c. Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran; 2. Direktur dan Direktur Independen a. Membantu pelaksanaan tugas dari Direktur Utama

baik dari bidang keuangan, hukum, operasional pertambangan, serta penyusunan rencana kerja; dan

b. Melakukan pengawasan atas kinerja divisi dan bisnis unit.

Sepanjang tahun 2015, Direksi Perseroan telah menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sebagai berikut:1. Menyusun rencana dan strategi bisnis operasional Perseroan

untuk tahun 2016;2. Menentukan kebijakan dan aturan terkait kepegawaian yang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;3. Menyiapkan dan mengevaluasi Laporan Keuangan

Perseroan tahun 2015; dan4. Mengkaji dan mengidentifikasi serta mengelola risiko

utama yang berdampak pada operasional Perseroan.

Rapat Direksi

Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, pelaksanaan rapat-rapat Direksi sepanjang 2015 telah dilakukan secara terprogram dan koordinasi yang baik dengan Dewan Komisaris, serta terus dibina untuk mewujudkan sinergi yang positif dalam membangun GCG. Selain itu, setiap bulan, Direksi dan Manajemen Senior Perseroan serta Entitas Anak mengadakan rapat koordinasi untuk membahas kegiatan operasional dan aktivitas pemasaran, pemantauan kinerja dan hal-hal lainnya. Untuk setiap kuartal, semua Manajer juga akan diundang untuk menghadiri pertemuan rapat koordinasi.

Daftar Rapat Direksi di Tahun 2015Pada tahun 2015, Direksi yang menjabat sampai dengan 19 Agustus 2015 telah melaksanakan rapat internal secara rutin setiap bulan. Sedangkan, Direksi yang menjabat sejak 19 Agustus 2015 sampai berakhirnya tahun tersebut telah melaksanakan rapat sebanyak 3 kali. Rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi beserta seluruh Kepala Divisi ini membahas agenda umum tentang pencapaian kegiatan operasional Perseroan, serta agenda khusus tentang pembentukan dan penetapan Pedoman Direksi.

Page 81: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

81PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dengan agenda pembahasan penunjukkan kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015. Rapat tersebut dilaksanakan pada 28 Desember 2015 dan seluruh anggota Direksi hadir dalam rapat.

Hubungan Afiliasi Direksi

Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya, dan/atau Pemegang Saham serta hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi organ tersebut untuk tidak bertindak independen.

Pengembangan Kompetensi Direksi

Sebagai bagian dari upaya peningkatan wawasan dan kompetensi Direksi secara berkesinambungan, berbagai program pengembangan kompetensi diikuti oleh anggota Direksi Perseroan setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2015, anggota Direksi melakukan peningkatan kompetensi secara mandiri.

The Board of Directors also held joint meeting with the Board of Commissioners with an agenda to discuss the appointment of a public accounting firm to audit the Company’s Financial Statements for the 2015 fiscal year. The meeting was held on 28 December 2015 and the entire Board of Directors attended the meeting.

Affiliation Relationship of the Board of Directors

The entire Board of Directors does not have financial, management, ownership, and family relationship with Board of Commissioners, other members of Board of Directors, and/or Shareholders or relationship with the Company that may affect the organ’s ability to act independently.

Competency Development of the Board of Directors

As part of the continuous effort to increase the insight and competency of the Board of Directors, various competency development programs are participated by members of the Company’s Board of Directors every year. Throughout 2015, members of the Board of Directors developed their competency independently.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Performance Assessment of Board of Commissioners and Board of Directors

For the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors, performance and productivity assessments are carried out by using a balanced scorecard approach to measure and monitor the performance achievement as planned at the beginning of the year, based on the achievement as follows:1. Financial achievement;2. Customer value proportion;3. Internal business process; and4. Learning and growth.

At the Annual GMS, Shareholders evaluate the performance results of the Board of Commissioners and Board of Directors. Meanwhile, the Board of Directors reports its performance results to the Board of Commissioners through joint meetings. The assessment process is carried out with the assistance of the Company’s HR team at the end of the current year and the Board of Directors reports its performance results to the Board of Commissioners through joint meetings.

Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, penilaian performa dan produktivitas dilaksanakan menggunakan pendekatan balance scorecard untuk mengukur dan memonitor pencapaian kinerja sebagaimana yang direncanakan di awal tahun, berdasarkan pencapaian sebagai berikut:1. Pencapaian keuangan;2. Proporsi nilai pelanggan;3. Proses bisnis internal; serta4. Pembelajaran dan pertumbuhan.

Pada RUPS Tahunan, Pemegang Saham mengevaluasi hasil kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Sedangkan, Direksi melaporkan hasil kinerjanya kepada Dewan Komisaris melalui rapat gabungan. Proses penilaian dilakukan dengan bantuan tim SDM Perseroan pada akhir periode tahun berjalan dan Direksi melaporkan hasil kinerjanya kepada Dewan Komisaris melalui rapat gabungan.

Page 82: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

82 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors

Pemberian remunerasi dan fasilitas lain Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan keputusan Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS, dengan mempertimbangkan saran dari Dewan Komisaris selaku pelaksana fungsi nominasi dan remunerasi serta berlandaskan pada Anggaran Dasar dan perundang-undangan. Penentuan besaran remunerasi berpedoman pada Pasal 113 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan mempertimbangkan:

1. Kondisi keuangan Perseroan;2. Besaran remunerasi yang berlaku di industri sejenis; serta

3. Kesesuaian antara tugas, tanggung jawab, dan kinerja masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi.

Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari:1. Gaji dan imbalan jangka pendek;2. Tantiem/bonus; dan3. Pesangon pemutusan kontrak kerja.

Pada tahun 2015, total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sebesar AS$800 ribu.

The provision of remuneration and other facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors is carried out based on Shareholders’ resolutions through the GMS mechanism, by considering suggestions from the Board of Commissioners as the executor of nomination and remuneration function, and based on the Articles of Association and laws and regulations. The determination of remuneration amount is based on Article 113 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company by considering:1. The Company’s financial condition;2. The remuneration amount applicable in similar industries;

and3. The conformity between duties, responsibilities, and

performance of each member of Board of Commissioners and Board of Directors.

Remuneration received by Board of Commissioners and Board of Directors consists of:1. Short-term salary and benefits;2. Tantiem/bonus; and3. Severance payment.

In 2015, the total remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors was US$800 thousand.

Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris dan Direksi

Dalam rangka memastikan bahwa seluruh komite di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya secara baik dan efektif, Perseroan melaksanakan evaluasi atas kinerja Komite Audit. Penilaian terhadap kinerja komite pendukung tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan pemenuhan tugas dan tanggung jawab, kualitas pendapat dan saran dari komite, serta tingkat kehadiran rapat. Hasil penilaian selama tahun 2015 menunjukkan bahwa peran, fungsi serta rekomendasi yang diberikan komite pendukung tersebut sangat efektif dalam membantu pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Sementara itu, Direksi melakukan penilaian terhadap Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan usaha. Penilaian tersebut dilakukan dengan pencapaian kinerja unit tersebut. Pada tahun 2015, Direksi menilai bahwa organ-organ tersebut telah menjalankan tugasnya dengan baik dan efektif sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Organ-organ tersebut telah membantu Direksi dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan agar Perseroan dapat mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.

Performance Assessment of Committees Under the Board of Commissioners and Board of Directors

In order to ensure that all committees under the Board of Commissioners have carried out their functions properly and effectively, the Company evaluates the Audit Committee’s performance. The performance assessment of supporting committees is carried out by considering the fulfillment of duties and responsibilities, the quality of opinions and suggestions from the committee, and the meeting attendance. The assessment result in 2015 shows that the roles, functions, and recommendations given by the supporting committee were very effective in assisting the implementation of functions, duties, and responsibilities of the Board of Commissioners.

Whereas, the Board of Directors assesses the Corporate Secretary and Internal Audit, which have assisted in conducting the business activities. The assessment is carried out by achieving the unit’s performance. In 2015, the Board of Directors assessed that these organs performed their duties in a good and effective manner, in accordance with their respective responsibilities. These organs have assisted the Board of Directors in improving the decision-making quality so that the Company can achieve the set business targets.

Page 83: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

83PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

IRSAN AMIR

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1957. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan Master of Business Administration dari IPMI/MONASH pada tahun 2000. Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri.Pengalaman karir beliau antara lain meliputi anggota Komite Audit PT ICON+, Direktur Keuangan PT Sandhy Putra Makmur, anggota Komite Audit PT Indonesia Power, Kepala Divisi/Senior Credit Officer/Senior Officer Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan juga berbagai jabatan penting di beberapa perusahaan lainnya.

Indonesian citizen, born in 1957. He received his bachelor degree in Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1982 and Master of Business Administration degree from IPMI/MONASH in 2000. He has also attended various local and overseas training programs.His careers among others are member of Audit Committee of PT ICON+, Finance Director of PT Sandhy Putra Makmur, Audit Committee member of PT Indonesia Power, Division Head/Senior Credit Officer/Senior Officer of Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA), and various key positions in several other companies.

Ketua Komite AuditChairman of Audit Committee

DESWANDHY AGUSMAN

Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.Profile can be seen in the Board of Commissioners Profile in the Company Profile chapter of this Annual Report.

Komite Audit Audit Committee

Pedoman Komite Audit

Komite Audit melaksanakan tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit yang disusun dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit atau Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012. Komite Audit bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

Komposisi Komite Audit

Masa Jabatan sampai dengan 15 Oktober 2015Komite Audit yang menjabat sampai dengan Oktober 2015 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris pada 22 tanggal Agustus 2014 dengan masa jabatan sampai dengan tahun 2015. Berikut susunan Komite Audit Perseroan yang menjabat sampai 15 Oktober 2015:

Audit Committee Guidelines

The Audit Committee carries out its duties based on the Audit Committee Charter which was prepared in accordance with the provisions in Bapepam and LK Regulation No. IX.I.5 on the Establishment and Guidelines of the Audit Committee Work Implementation or Attachment of the Decision of the Bapepam and LK Chairman No. Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012. The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners for assisting the Board of Commissioners to carry out its duties in accordance to the provisions set by the Board of Commissioners.

Audit Committee Composition

Service Period until 15 October 2015The Audit Committee which served until October 2015 was appointed based on the Board of Commissioners’ Decision Letter dated 22 August 2014 with a service period until 2015. Below is the composition of the Company’s Audit Committee which served until 15 October 2015:

Page 84: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

84 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Ketua Komite AuditChairman of Audit Committee

Dr. MARSETIO

Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Profile can be seen in the Board of Commissioners Profile in the Company Profile chapter of this Annual Report.

Masa Jabatan 15 Oktober 2015 sampai SekarangKomite Audit yang menjabat sejak 15 Oktober 2015 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 020/BOC/BC-BCE/X/15 dengan masa jabatan sampai dengan tahun 2020. Berikut susunan Komite Audit Perseroan:

Service Period from 15 October 2015 to PresentThe Audit Committee who has served since 15 October 2015 was appointed based on the Board of Commissioners’ Decision Letter No. 020/BOC/BC-BCE/X/15, who will serve until 2020. Below is the composition of the Company’s Audit Committee:

Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

SUTJIPTO BUDIMAN

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1965. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989 dan Master of Science in Business Administration dari University of Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1993. Beliau juga memperoleh Sertifikasi Profesional SDM dari Universitas Atmajaya, Indonesia pada Mei 2014, Competent Toastmaster Certification pada Agustus 2007, dan Information System Auditor Certification dari ISACA Amerika Serikat pada Desember 2006. Beliau juga telah mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri.Pengalaman karir beliau antara lain adalah Direktur PT Widya Presisi Solusi, Komisaris Independen, dan Ketua Komite Audit PT Pan Brothers Tbk, anggota Komite Audit PT Samindo Resources Tbk, dan anggota Komite Pemantau Risiko Bank Bisnis. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Bright Consulting (Agustus 2004–Desember 2013), anggota Komite Audit Bank ICBC (Desember 2010–Februari 2013) serta anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko UOB Indonesia (Juni 2008–Juni 2010).

Indonesian citizen, born in 1965. He received his Bachelor of Arts degree from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1989 and Master of Science in Business Administration from University of Illinois, USA in 1993. He also received Human Resources Professional Certification from Atmajaya University, Indonesia, in May 2014, Competent Toastmaster Certification in August 2007, and Informmation System Auditor Certification from ISACA, USA, in December 2006. He has also attended various local and overseas training programs.His careers among others are Director of PT Widya Presisi Solusi, Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Pan Brothers Tbk, member of PT Samindo Resources Tbk Audit Committee, and member of Risk Monitoring Committee of Bank Bisnis. He previously also served as Director of Bright Consulting (August 2004–December 2013), member of Audit Committee of ICBC Bank (December 2010–February 2013), and member of Audit Committee and Risk Monitoring Committee of UOB Indonesia (June 2008–June 2010).

Page 85: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

85PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

Dr. Ir. BURHANUDDIN ABDULLAH, M.A.

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1947. Memperoleh gelar Sarjana di bidang ilmu pertanian dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia dan Master di bidang ekonomi dari Michigan State University (MSU), East Lansing, MI, Amerika Serikat.Saat ini, ia menjabat Rektor Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN). Sebelum bergabung di IKOPIN, beliau sempat memegang jabatan sebagai Gubernur Bank Indonesia (2003-2008) dan Menteri Koordinator Perekonomian pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (2001). Selain itu, beliau juga sempat bekerja sebagai staf pada Departemen Asia dan Asisten Direktur Eksekutif South-East Asia Group, International Monetary Fund (IMF) di Washington DC. selama 5 tahun.

Indonesian citizen, born in 1947. Received his Bachelor degree in Agriculture from Padjadjaran University, Bandung, Indonesia, and Master degree in economics from Michigan State University (MSU), East Lansing, MI, USA.He is currently the rector of Institute of Cooperative of Indonesia (IKOPIN). Before joining IKOPIN, he held the position as Indonesia’s Central Bank Governor (2003-2008) and Coordinating Minister for the Economy during Abdurrahman Wahid administration (2001). In addition, he also had an opportunity to work as a staff in Asia Department and Assistant to Executive Director of South-East Asia Group, International Monetary Fund (IMF) in Washington DC for 5 years.

Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

DEDY SUSANTO

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1971. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Oktober 2015. Sebelumnya Beliau menjabat beberapa posisi seperti Manager Controller (Audit) di PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Supervisor Internal Audit Kawan Lama Group (2001-Januari 2002), Supervisor Internal Audit PT Kapal Api Group (1998-2001) Account Officer di Lippo Bank-Regional Office (1996-1997), dan Account Officer di PT Aspac General Insurance (1996). Beliau lulus dari Universitas Tarumanegara jurusan Akuntansi pada tahun 1995.

Indonesian citizen, born in 1971. He has served as a member of Audit Committee of the Company since October 2015. Previously, he held several positions such as Controller Manager (Audit) of PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Internal Audit Supervisor of Kawan Lama Group (2001-January 2002), Internal Audit Supervisor of PT Kapal Api Group (1998-2001), Account Officer of Lippo Bank-Regional Office (1996-1997), and Account Officer of PT Aspac General Insurance (1996). He graduated from Tarumanegara University, majoring in Accounting in 1995.

Page 86: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

86 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit serta Implementasinya

Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana diuraikan sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

2. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Auditor Internal;

3. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

4. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;

5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan;

6. Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan

7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas implementasi GCG yang efektif dan berkelanjutan.

Rapat Komite Audit

Rapat Komite Audit diadakan secara berkala sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit, sekurang-kurangnya 1 kali dalam 3 bulan.

Masa Jabatan sampai 15 Oktober 2015Pada tahun 2015, Komite Audit yang menjabat sampai 15 Oktober 2015 mengadakan rapat sebanyak 4 kali. Agenda rapat tersebut membahas rencana audit tahun 2015, laporan Auditor Independen atas hasil audit. Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2014, pembahasan lanjutan mengenai hasil audit Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku 2014, dan rencana penerbitan Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasian tahun 2014. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit.

Masa Jabatan 15 Oktober 2015 sampai SekarangPada tahun 2015, Komite Audit mengadakan rapat dengan agenda rapat membahas mengenai rekomendasi atas penunjukan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit.

Duties and Responsibilities of Audit Committee, as well as their Implementation

Throughout 2015, the Company’s Audit Committee carried out its duties and responsibilities as described below:

1. Reviewing the adherence to the applicable laws and regulations that are related to the Company’s activities;

2. Reviewing the audit conducted by the Internal Auditor and supervising the follow up conducted by the Board of Directors on the Internal Auditor findings;

3. Reviewing the risk management activities conducted by the Board of Directors, if the Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners;

4. Reviewing and providing suggestions to the Board of Commissioners related to the potential conflict of interest in the Company;

5. Maintaining the confidentiality of document, data, and information of the Company;

6. Reviewing the Company’s compliance with the laws and regulations in Capital Market and other laws and regulations related to the Company’s business activities; and

7. Reviewing and monitoring the implementation of effective and sustainable GCG.

Audit Committee’s meeting

Audit Committee’s meetings are regularly held in accordance with the Audit Committee’s Charter of at least 1 time in 3 months.

Service Period until 15 October 2015In 2015, the Audit Committee, which served until 15 October 2015, held 4 meetings. The meeting agenda was to discuss the 2015 audit plan, audit results of the Independent Auditor’s report on the 2014 Consolidated Financial Statements, to further discuss the audit results of the 2014 Consolidated Financial Statements, and the plan to issue the Company’s 2014 Consolidated Financial Statements. The meeting was attended by all members of the Audit Committee.

Service Period from 15 October 2015 to PresentIn 2015, the Audit Committee held meeting with the agenda to discuss recommendations on the appointment of a public accounting firm that will audit the Company’s Financial Statements for the 2015 fiscal year. The meeting was attended by all members of the Audit Committee.

Page 87: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

87PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Laporan Komite Audit

Keanggotaan Komite AuditKomite Audit Perseroan sampai dengan 15 Oktober 2015 diketuai oleh Deswandhy Agusman yang merupakan Komisaris Independen Perseroan, dengan anggota Irsan Amir dan Sutjipto Budiman.

Terhitung sejak 15 Oktober 2015, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 020/BOC/BC-BCE/X/15, mengangkat Dr. Marsetio yang merupakan Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Perseroan sebagai Ketua Komite Audit, dengan anggota Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A., dan Dedy Susanto yang berasal dari luar Perseroan. Semua anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.

Pengembangan Kompetensi Komite Audit

Sebagai bagian dari upaya peningkatan wawasan dan kompetensi Komite Audit secara berkesinambungan, berbagai program pengembangan kompetensi diikuti oleh anggota Komite Audit Perseroan setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2015, anggota Komite Audit melakukan peningkatan kompetensi secara mandiri.

Independensi Komite Audit

Komite Audit menjalankan segala tindakan pengurusan Perseroan dengan pihak lain secara independen, serta bebas dari pengaruh yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau pihak lain. Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi aspek independen, yaitu:1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung, pada Perseroan;

3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan;

4. Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan utama Perseroan; dan

5. Memenuhi kriteria independensi sebagaimana telah diatur dalam ketentuan yang berlaku.

Audit Committee’s Report

Membership of the Audit CommitteeThe Company’s Audit Committee until 15 October 2015 was chaired by Deswandhy Agusman, who is an Independent Commissioner of the Company, with Irsan Amir and Sutjipto Budiman as its members.

On 15 October 2015, based on the Company’s Board of Commissioners’ Decision Letter No. 020/BOC/BC-BCE/X/15, Dr. Marsetio, who is the Company’s Vice President Commissioner/Independent Commissioner, was appointed as the Chairman of Audit Committee, with Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A., and Dedy Susanto, who come from outside party of the Company, as members. All of the Audit Committee members have met the requirements as stipulated in the applicable regulations.

Competency Development of Audit Committee

As part of the continuous effort to increase the insight and competency of the Audit Committee, various competency development programs are participated by members of the Company’s Audit Committee every year. Throughout 2015, members of the Audit Committee developed their competency independently.

Independency of Audit Committee

Audit Committee performs any management action of the Company with other parties independently and free from influences related to personal interests or other parties’ interests. All members of the Company’s Audit Committee have fulfilled the independent aspects, which are:1. Not being employed nor having the authority and

responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities within the last 6 months, except for re-appointment as the Company’s Independent Commissioner in the next period;

2. Not possessing any shares of the Company, either directly or indirectly;

3. Not having affiliation relationship with the Company, members of Board of Commissioners, members of Board of Directors, or the Company’s Main Shareholders;

4. Not having business relationship, either directly or indirectly, related to the Company’s business activities; and

5. Fulfilling independence criteria as regulated in the applicable terms.

Page 88: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

88 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Perseroan tidak membentuk komite khusus terkait nominasi dan remunerasi sesuai dengan pertimbangan Dewan Komisaris. Prosedur nominasi dan remunerasi Perseroan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Nominasi dan Remunerasi serta Implementasinya

Tugas dan tanggung jawab terkait fungsi nominasi dan remunerasi oleh Dewan Komisaris selaku pelaksana diuraikan sebagai berikut:1. Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota Direksi

dan Dewan Komisaris;2. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam

proses nominasi;3. Melaksanakan evaluasi kinerja anggota Direksi dan Dewan

Komisaris;4. Menyusun program pengembangan kemampuan anggota

Direksi dan Dewan Komisaris;5. Menelaah dan mengusulkan calon yang telah memenuhi

syarat sebagai anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

6. Menyusun struktur dan kebijakan remunerasi; dan7. Menyusun besaran atas remunerasi.

Sepanjang tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen dan karyawan Perseroan sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun buku.

The Company does not establish a special committee related to the nomination and remuneration as per the Board of Commissioners’ consideration. The nomination and remuneration procedures of the Company are carried out by the Board of Commissioners as stated in Article 11 of the Financial Services Authority Regulation No. 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

Duties and Responsibilities of Nomination and Remuneration Function, as well as their Implementation

Duties and Responsibilities related to nomination and remuneration function by the Board of Commissioners as the executer are explained as follows:1. Preparing composition and nomination process of members

of Board of Directors and Board of Commissioners;2. Creating policy and criteria required in the nomination

process;3. Conducting performance evaluation of members of Board

of Directors and Board of Commissioners;4. Preparing competency development program for members

of Board of Directors and Board of Commissioners;5. Reviewing and proposing candidate who meets the

requirements as member of Board of Directors and Board of Commissioners;

6. Preparing the remuneration structure and policy; and7. Preparing remuneration amount.

Throughout 2015, the Company carried out the nomination and remuneration functions for the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the management and employees of the Company in accordance with the work plan prepared at the beginning of fiscal year.

Fungsi Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Function

Page 89: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

89PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Pedoman Sekretaris Perusahaan

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Corporate Secretary Guidelines

In performing its duties and responsibilities, the Corporate Secretary refers to the Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 on Corporate Secretary of Issuers or Public Companies.

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

GAMAL HENDRAWAN WANENGPATI

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1964, dan berdomisili di Jakarta. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia. Sebelumnya, menempuh karir di Niaga Finance (1997-2004), PT Bank Niaga Tbk dengan posisi terakhir sebagai Mortgage Banking Legal Division Head (2004-2007), dan PT Buana Finance Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President (2007-2013). Pada 13 Juli 2015, berdasarkan hasil keputusan rapat Direksi, beliau efektif menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.

Indonesian citizen, born in 1964, and domiciled in Jakarta. He obtained his Bachelor of Law degree from University of Indonesia. Previously, he worked at Niaga Finance (1997-2004), PT Bank Niaga Tbk with his last position as Mortgage Banking Legal Division Head (2004-2007), and PT Buana Finance Tbk with his last position as Senior Vice President (2007-2013). On 13 July 2015, based on the Company’s Board of Directors meeting results, he became effective as the Company’s Corporate Secretary.

Profil Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Profile

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan serta Implementasinya

Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan serta memenuhi kewajiban sebagai perusahaan publik. Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:1. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan di bidang pasar modal;

2. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;

Duties and Responsibilities of Corporate Secretary, as well as their Implementation

The Corporate Secretary assists the Board of Directors in implementing corporate governance and fulfilling its obligation as a public company. The Corporate Secretary’s duties are:

1. Providing input to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners to comply with the provisions of capital market laws and regulation;

2. Assisting the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners in implementing corporate governance, which includes:a. Information disclosure to the public, including the

availability of information on the Company’s website;b. Submission of reports to the Financial Services

Authority in a timely manner;

Page 90: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

90 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/

atau Dewan Komisaris; dan

e. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

3. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Selama tahun 2015, kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan antara lain:1. Mengorganisasikan pelaksanaan rapat Dewan Komisaris,

rapat Direksi, dan rapat Komite;2. Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada Agustus 2015; dan3. Penyelenggaraan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2014

pada Oktober 2015.

Penyampaian Informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek IndonesiaInformasi dan pengungkapan yang dilakukan pada tahun 2015 sebagai berikut:1. Penyampaian laporan bulanan maupun triwulanan ke Bursa

Efek Indonesia;2. Penyampaian Laporan Keuangan tahunan untuk tahun

buku 2014;3. Penyampaian Laporan Tahunan 2014;4. Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan RUPS Tahunan;5. Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan RUPS Luar Biasa;6. Penyampaian tanggapan atas pertanyaan yang diajukan

oleh Otoritas Jasa Keuangan atau Bursa Efek Indonesia; dan 7. Penyampaian keterbukaan informasi.

Pengembangan Kompetensi Sekretaris Perusahaan

Sebagai bagian dari upaya peningkatan wawasan dan kompetensi Sekretaris Perusahaan secara berkesinambungan, berbagai program pengembangan kompetensi diikuti oleh Sekretaris Perusahaan setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2015, Sekretaris Perusahaan aktif mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang diselenggarakan Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA), Bursa Efek Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.

c. The execution and documentation of the GMS;d. The execution and documentation of the Board of

Directors’ and/or Board of Commissioners’ meetings; and

e. Implementation of the Company’s orientation program for Board of Directors and/or Board of Commissioners.

3. As a liaison between the Company and the Company’s Shareholders, the Financial Services Authority, and other stakeholders.

During 2015, the activities carried out by the Corporate Secretary included:1. Organizing meetings of Board of Commissioners, Board of

Directors, and Committees;2. Organizing Extraordinary GMS in August 2015; and3. Organizing Annual GMS for the 2014 fiscal year in October

2015.

Delivery of Information to the Financial Services Authority and Indonesian Stock ExchangeInformation and disclosures made in the 2015 are as follows:

1. Submission of monthly or quarterly reports to Indonesian Stock Exchange;

2. Submission of Annual Financial Statements for the 2014 fiscal year;

3. Submission of 2014 Annual Report;4. Submission of the Annual GMS Resolutions;5. Submission of the Extraordinary GMS Resolutions;6. Submission of responses to questions from the Financial

Services Authority or the Indonesia Stock Exchange; and7. Submission of information disclosure.

Competency Development of Corporate Secretary

As part of the continuous effort to increase the insight and competency of the Corporate Secretary, various competency development programs are participated by the Corporate Secretary every year. Throughout 2015, the Corporate Secretary actively participated in training and dissemination held by the Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA), Indonesian Stock Exchange, and Financial Services Authority.

Page 91: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

91PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Audit Internal Internal Audit

Pedoman Kerja Berau Internal Audit

Dalam menjalankan fungsi serta tugas dan tanggung jawabnya, Berau Internal Audit (BIA) berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Tujuan

Berau Internal Audit (BIA) memiliki fungsi memberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan. BIA mendukung Grup Berau untuk mencapai tujuan-tujuannya melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh BIA antara lain mencakup penilaian sistem pengendalian Perseroan dan Grup beserta perkembangannya dalam memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, menyarankan perbaikan-perbaikan dan melapor kepada Komite Audit yang dikepalai oleh Direksi (Komite). Lingkup kegiatan Audit Internal dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

Pengendalian InternalMemberikan penilaian independen dan pendapat mengenai efektivitas dan efisiensi pengendalian internal dengan:1. Menilai keseimbangan risiko dan pengendalian yang

dioperasikan oleh manajemen dalam pencapaian target dan tujuan bisnis, mencakup:a. Meninjau serta menilai pengendalian dan sistem

manajemen yang dimasukkan ke dalam suatu wadah untuk memastikan kepatuhan pada kebijakan Grup dan pada kebijakan prosedur operasi standar dari Grup Berau.

b. Mendukung manajemen dengan memberikan saran untuk praktik terbaik tentang pengendalian internal dan rekomendasi praktis untuk mengurangi kelemahan pengendalian yang teridentifikasi selama proses audit.

c. Meninjau pengembangan sistem kunci untuk menentukan:1) Kontrol yang memadai telah disertakan ke dalam

sistem; 2) Pengujian sistem yang memuaskan telah dilakukan

pada tahapan-tahapan yang sesuai;

Berau Internal Audit Work Guidelines

In performing its functions, duties, and responsibilities, Berau Internal Audit (BIA) refers to the Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015 on Establishment and Guidelines to Prepare Internal Audit Unit Charter.

Purpose

Berau Internal Audit (BIA) has the function of providing assurance and independent and objective consultancy in order to increase value and improve the operations of the Company. BIA supports Berau Group to achieve its objectives through a systematic approach, by evaluating and helping to improve the effectiveness of risk management, control, and corporate governance process.

Scope and Activities

BIA scope of work includes evaluating the Company’s and Group’s control system and its progress on achieving the stated goals and objectives, recommending improvements and reporting to the Audit Committee, which is chaired by the Board of Directors (the Committee). Internal Audit’s scope of activities includes the following:

Internal ControlProviding an independent assessment and opinion on the effectiveness and efficiency of internal control by:1. Assessing the balance of risk and control operated by the

management in order to achieve business targets and objectives, which include:a. Reviewing and evaluating the control and management

system that have been put into place to ensure compliance with the Group’s policies and the policies of standard operating procedures of Berau Group.

b. Supporting the management by providing best practice advice on internal control and practical recommendations to mitigate control weaknesses identified during the audit process.

c. Reviewing key system developments to determine:

1) Adequate controls have been incorporated into the system;

2) Satisfactory system testing is performed at appropriate stages;

Page 92: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

92 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

3) Dokumentasi sistem yang lengkap dan akurat; dan

4) Pertimbangan terhadap kebutuhan pengguna.d. Meninjau proyek yang telah disetujui, program

dan kontrak untuk memastikan apakah hasil dan manfaat yang konsisten dengan tujuan yang telah disepakati dan apakah proyek, program atau kontrak dikendalikan secara memadai dan dilakukan seperti yang direncanakan.

2. Mendukung pencegahan kerugian melalui kesadaran akan peningkatan kendali di seluruh Grup Berau dan mengambil peranan penting dalam penyelidikan penipuan melalui penyediaan jasa akuntansi forensik.

3. Memberikan saran bisnis tentang efisiensi proses yang bisa diperoleh.

4. Memastikan setiap unit bisnis Berau patuh terhadap pedoman Perseroan yang berlaku terkait etika, anti penyuapan dan korupsi.

Manajemen RisikoMendukung penggunaan kebijakan dan kerangka manajemen risiko yang efektif di dalam Berau yang dirancang untuk memberikan jaminan kepada manajemen untuk pencapaian tujuan strategis Berau dan inisiatif perubahan pengelolaan dengan:1. Mendukung manajemen Berau dalam penggunaan dan

pelaksanaan kebijakan yang sedang berjalan;2. Membantu manajemen dalam menyoroti bidang risiko dan

mengurangi kelemahan pengendalian;3. Memastikan bahwa program perubahan dan proyek-proyek

telah menerapkan proses yang tepat untuk mengatasi risiko; dan

4. Memastikan bahwa Komite Audit Berau dan Direksi menerima laporan terkini secara berkala atas tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi risiko yang dihadapi Berau.

Struktur Organisasi

BIA melaporkan secara langsung kepada Direksi Berau melalui fungsi pengawasan Komite Audit. Ketua BIA memberikan laporan secara fungsional kepada Kepala Komite Audit dan secara operasional kepada Direktur Utama. Untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut, BIA memiliki akses independen kepada Komite Audit dan Ketua Dewan Komisaris apabila diperlukan. Proses penunjukan dan penggantian Kepala Audit Internal dilakukan atas persetujuan Komite Audit.

Per 1 Juli 2015, Kepala Divisi Audit Internal dikepalai oleh Aldrin Sigit berdasarkan Surat Keputusan No. 069/BCE/HR/SK-KAT/ASM/VI/2015. Berikut profil Kepala Divisi Audit Internal:

3) System documentation is complete and accurate; and

4) The needs of users are taken into consideration.d. Reviewing approved projects, programs, and contracts

to ascertain whether the results and benefits are consistent with the agreed objectives and whether the projects, programs, or contracts are being adequately controlled and carried out as planned.

2. Supporting loss prevention through enhancing control awareness across Berau Group and taking a leading role in fraud investigations through the provision of forensic accounting services.

3. Providing business advice on the efficiency of process that can be obtained.

4. Ensuring that each Berau business unit adheres to the Company’s guidelines related to ethics, anti-bribery, and corruption.

Risk ManagementSupporting the effective use of risk management policy and framework within Berau, which are designed to provide assurance to the management over Berau’s delivery of strategic objectives and change management initiatives by:

1. Supporting Berau’s management in the ongoing implementation and use of the policy;

2. Assisting the management in highlighting areas of risk and reducing control weaknesses;

3. Ensuring that change programs and projects adopt an appropriate process to address risk; and

4. Ensuring that Berau’s Audit Committee and Board of Directors receive regular update report on actions that have been done by the management to mitigate the risks faced by Berau.

Organizational Structure

BIA reports directly to Berau’s Board of Directors through the Audit Committee’s oversight function. The Head of BIA reports functionally to the Chairman of Audit Committee and operationally to the President Director. In order to carry out such obligations, BIA has independent access to the Audit Committee, and if required, to the President Commissioner. The appointment and replacement process of the Internal Audit Head requires approval from the Audit Committee.

As of 1 July 2015, the Head of Internal Audit Division is Aldrin Sigit based on Decision Letter No. 069/BCE/HR/SK-KAT/ASM/VI/2015. Below is the profile of the Head of Internal Audit Division:

Page 93: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

93PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

In 2015, the Internal Audit Division had 10 professional staffs with various backgrounds and qualifications. In addition to professionals with finance backgrounds, the Company also has internal audit staffs with expertise in engineering, occupational health, safety, and, environment (OHSE), and information system. This is done to enable the Internal Audit Division to cover all aspects of the Company operations that are withing the scope of Internal Audit projects.

Duties and Responsibilities of Internal Audit HeadThe Internal Audit Head is responsible for properly managing the department so that:1. Able to work to meet the objectives and responsibilities set

forth in the Internal Audit Charter;2. Resources are efficiently and effectively employed; and3. Able to work in accordance with the relevant professional

standards.

BIA Competency DevelopmentAs part of the continuous effort to increase the insight and competence of BIA, various competency development programs are participated by members of the Company’s BIA every year. Throughout 2015, members of BIA did not attend training or education by external parties. However, members of BIA independently increase their competence through books and/or digital information.

Independency

All BIA activities shall be free from influence from the management, which include:1. Scope of audit programs;2. Frequency and execution of audit; and3. Content of audit reports.

Kepala Divisi Audit InternalHead of Internal Audit Division

ALDRIN SIGIT

Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1971. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dengan konsentrasi Manajemen Keuangan dari University of New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Ketika bergabung dengan Berau, beliau telah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun memegang posisi keuangan di perusahaan–perusahaan lembaga keuangan nasional dengan posisi terakhir sebagai Assistant Vice President (AVP) di Divisi Risk Management.

Indonesian citizen, born in 1971. He holds a Master of Business Administration degree with a concentration in Financial Management from the University of New Haven, Connecticut, United States. When he joined Berau, he had more than 13 years of experience holding financial positions in national financial institutions with his last position as Assistant Vice President (AVP) in Risk Management Division.

Pada tahun 2015, Divisi Audit Internal memiliki 10 staf profesional, dengan latar belakang dan kualifikasi yang beragam. Selain tenaga profesional di bidang keuangan, staf Audit Internal Perseroan juga ada yang memiliki keahlian di bidang teknik, kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (K3L), dan sistem informasi. Hal ini dilakukan agar Divisi Audit Internal dapat mencakup semua aspek operasional Perseroan yang termasuk dalam bagian proyek Audit Internal.

Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Audit Internal Kepala Audit Internal bertanggung jawab untuk mengelola departemen dengan benar sehingga:1. Dapat bekerja memenuhi tujuan dan tanggung jawab yang

ditetapkan dalam Piagam Internal Audit;2. Sumber daya bekerja secara efisien dan efektif; dan3. Dapat bekerja sesuai dengan standar profesional yang

relevan.

Pengembangan Kompetensi BIASebagai bagian dari upaya peningkatan wawasan dan kompetensi BIA secara berkesinambungan, berbagai program pengembangan kompetensi diikuti oleh anggota BIA setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2015, anggota BIA tidak mengikuti pelatihan maupun pendidikan dari pihak eksternal. Namun, secara mandiri anggota BIA melakukan peningkatan kompetensi melalui media buku dan/atau informasi digital.

Independensi

Semua kegiatan BIA dijalankan tanpa pengaruh dari manajemen yang meliputi:1. Cakupan program audit;2. Frekuensi dan pelaksanaan audit; dan3. Isi laporan audit.

Page 94: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

94 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Dengan tetap memperhatikan independensi, Kepala Unit BIA dan staf BIA wajib mengembangkan dan memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota staf dalam bisnis.

Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara sistem pengendalian internal yang tepat dan untuk pencegahan dan pendeteksian penyimpangan serta penipuan. Tanggung jawab untuk menerapkan perangkat tambahan untuk pengawasan untuk menindaklanjuti suatu tinjauan oleh Unit BIA diserahkan kepada manajemen seperti halnya penerimaan risiko residual yang timbul dari tidak diimplementasikannya perangkat pengendalian tambahan yang direkomendasikan.

Untuk memastikan independensinya, telah diterapkan beberapa pengecualian dalam lingkup kerja BIA, yaitu:1. Melakukan wewenang eksekutif atau manajerial terhadap

fungsi-fungsi operasional Perseroan kecuali terhadap yang terkait dengan fungsi Audit Internal sendiri;

2. Terlibat dalam kegiatan operasional Grup sehari-hari atau fungsi pemeriksaan internal; dan

3. Ikut terlibat dalam penerapan semua perubahan dan rekomendasi yang telah disetujui dari hasil audit (namun, hal ini tidak berarti menghalangi auditor untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung manajemen dalam proses implementasi).

Prinsip-Prinsip Operasional

Audit Internal memiliki kewajiban untuk:1. Mengikuti perkembangan-perkembangan terbaru yang

berkaitan dengan fungsi mereka sebagai auditor dan juga terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam kegiatan operasi Perseroan;

2. Menanggapi setiap perubahan dalam kebutuhan Perseroan, berusaha melakukan peningkatan berkelanjutan, serta menjaga integritas dalam setiap aktivitas;

3. Bekerja sama dengan pihak manajemen dalam mengidentifikasi dan menilai setiap risiko dan pengendalian, membantu manajemen dalam melakukan tugasnya secara efektif dengan tetap menjaga independensi Audit Internal; dan

4. Mengkoordinasikan setiap aktivitas dengan auditor eksternal.

Pendekatan Audit Internal

BIA melakukan pendekatan audit internal yang konsisten sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Institute of Internal Auditors (IIA):

Audit Internal bersifat independen, kegiatan penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Hal ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya menggunakan

Notwithstanding such independency, the Head of BIA and its staff must develop and maintain effective working relationships with all members of staff in the business.

The management is responsible for establishing and maintaining an appropriate internal control system and for preventing and detecting of irregularities and fraud. Responsibility for applying additional tools to supervise and follow up on a review by BIA Unit is handed over to the management as does the acceptance of any residual risk arising from non-implementation of a recommended additional control.

To ensure this independency, the scope of BIA’s work specifically excludes:1. Exercising executive or managerial authority over the

Company’s operational functions except over those related to the Internal Audit function itself;

2. Being involved in day to day operations of the Group or internal checking functions; and

3. Being involved in implementing all approved changes and recommendations resulting from audit results (however, this does not prevent auditors from sharing their knowledge and expertise to support the management during implementation process).

Operating Principles

Internal Audit shall have an obligation to:1. Keep abreast of relevant new developments affecting their

function as an auditor and also changes occurring in the Company’s operational activities;

2. Be responsive to Company’s changing needs, strive for continuous improvement, and maintain integrity in carrying out each activity;

3. Work closely with the management to identify and assess risks and controls, assist the management in performing the duties effectively, while also maintaining the independency; and

4. Coordinate every activity with the external auditors.

Internal Audit Approach

BIA’s approach to internal audit is consistent with the definition provided by the Institute of Internal Auditors (IIA):

Internal Audit is independent. Its independent and objective assurance and consulting activities are designed to add value and improve the organisation’s operations. It helps the organisation accomplish its objectives by bringing a systematic,

Page 95: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

95PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

disiplin pendekatan yang sistematis, untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.

BIA juga memiliki seperangkat standar profesional dan Kode Etik. Metodologi Berau (termasuk Kode Etik) telah dikembangkan sejalan dengan Standar IIA.

Perencanaan

Setiap tahun, BIA mempersiapkan rencana tahunan yang fleksibel dengan menggunakan metodologi berbasis risiko, yang meliputi hal-hal terkait risiko dan pengendalian yang telah diidentifikasi dan disampaikan oleh pihak manajemen, serta menampung masukan dari auditor eksternal. Rencana tersebut akan disetujui oleh Direktur Utama yang selanjutnya akan diserahkan kepada Komite Audit untuk diperiksa dan disetujui. Rencana tersebut wajib disusun berdasarkan lingkup aktivitas tersebut diatas dan mencakup:1. Penjelasan metodologi dan basis persiapan, termasuk

penilaian risiko dan analisis kegiatan bisnis Berau;

2. Entitas, proyek, atau sistem yang dapat diaudit serta hal-hal yang tercakup di dalamnya;

3. Tindak lanjut hasil audit sebelumnya untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dengan efektif;

4. Perkiraan cakupan dan waktu pelaksanaan audit;5. Pertimbangan pemakaian sumber daya dan biaya; dan6. Ketentuan dan persyaratan untuk melaporkan kemajuan

dan menyetujui penyimpangan.

Pemantauan Kinerja

Sebagai bagian dari sebuah proses berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja, BIA bertanggung jawab dalam mengatur dan melaporkan perkembangan kinerja secara berkala. Langkah-langkah ini akan disetujui oleh Komite Audit dan termasuk masukan reguler dari pihak manajemen dalam bentuk penghargaan pasca-penilaian.

Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal Selama Tahun 2015

Sesuai dengan Rencana Kerja Audit Internal Tahunan untuk tahun 2015, selama tahun 2015, Unit Audit Internal telah melaksanakan dan menyelesaikan 10 objek audit sesuai dengan perencanaan audit dan 5 objek audit diluar perencanaan audit. Kesepuluh objek audit yang telah direncanakan tersebut sebagai berikut:

disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance process.

BIA also has a set of professional standards and a Code of Ethics. Berau’s methodology (including Code of Ethics) has been developed in line with the IIA Standards.

Planning

Each year, BIA prepares a flexible annual plan using the risk-based methodology, which includes any risk and control concerns that have been identified and submitted by the management, and seeks input from the external auditors. The plan will be approved by the President Director, and then submitted to the Audit Committee for review and approval. The plan must be prepared in accordance with the scope of activities above, and cover:

1. A description of the methodology and basis for preparation, including the risk assessment and analysis of Berau’s business activities;

2. Entities, projects, or systems to be audited and matters contained herein;

3. Follow-up of previous audits to ensure that corrective actions have been effectively implemented;

4. Estimation of scope and time of the audit;5. Considerations of resource use and cost; and6. Provisions and requirements for reporting progress and

agreeing deviations.

Performance Monitoring

As part of a continuous process to improve performance, BIA is responsible for setting and reporting the performance measures on an ongoing basis. These measures will be approved by the Audit Committee and include regular feedback from the management in the form of post review appraisals.

Internal Audit Division’s Activities in 2015

In accordance with the Internal Audit’s Annual Work Plan for 2015, during 2015, the Internal Audit conducted and completed 10 audit objects according to the audit plan and 5 audit objects outside the audit plan. All of the 10 objects of the planned audit are as follows:

Page 96: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

96 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

From the audit results, BIA together with auditees discussed matters that were considered weaknesses and needed improvement. The Audit Report, including its recommendations, was submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. This report was also submitted to the auditee to be used for material improvements in terms of internal control aspects, the process and activities.

BIA regularly monitors the implementation and follow-up on audit recommendations with the auditee. The follow-up has been implemented quite well. The recommendations given have been applied, including recommendations from special audit.

No. Laporan Report No.

Tanggal LaporanReport Date

SubjekSubject

CatatanNote

2015/BC/01 15 Januari 201515 January 2015

Rencana Pemulihan Bencana–Peninjauan setelah ImplementasiDisaster Recovery Planning–Post Implementation Review

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/02 19 Januari 201519 January 2015

Matriks Akses Pengguna–Peninjauan setelah ImplementasiUser Access Matrix–Post Implementation Review

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/0513 April 2015

Pengelolaan Kas PT Berau CoalCash Management PT Berau Coal

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/06 28 Mei 201528 May 2015

Audit K3L Semester 1 2015OHSE Audit Semester 1 2015

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/07 16 Juni 201516 June 2015

Utilisasi Alat PT Mutiara Tanjung LestariUtilisation of PT Mutiara Tanjung Lestari Equipment

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/10 14 Agustus 201514 August 2015

Pengawasan Teknologi Informasi–Semester 1Information Technology Monitoring–Semester 1

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/12 31 Agustus 201531 August 2015

Kontrol Aplikasi SAP Grup BerauBerau Group SAP Business Control

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/139 November 2015

Pengelolaan Pembebasan LahanLand Acquisition Management

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/14 4 Desember 20154 December 2015

Audit K3L Semester 2 2015OHSE Audit Semester 2 2015

Sudah DirencanakanPlanned

2015/BC/16 15 Desember 201515 December 2015

Pengelolaan Kas PT Mutiara Tanjung Lestaridan PT Pelayaran Sanditia Perkasa MaritimCash Management of PT Mutiara Tanjung Lestari and PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim

Sudah DirencanakanPlanned

Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, BIA bersama-sama dengan unit kerja yang diaudit telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk yang membutuhkan perbaikan. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada audit untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.

Secara berkala BIA melakukan pengawasan penerapan dan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan pihak audit. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.

Page 97: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

97PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Sistem Pengendalian Internal Internal Control System

Pengembangan sistem pengendalian internal di Perseroan dan Grup dilakukan dengan menggunakan pendekatan Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions (COSO) untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan.

Sistem pengendalian internal tersebut mencakup:1. Lingkungan pengendalian internal dalam Perseroan yang

disiplin dan terstruktur;2. Penetapan tujuan dan konteks;3. Identifikasi risiko;4. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha;5. Pengendalian risiko yang dalam implementasi secara

operasional dijabarkan lebih lanjut ke dalam berbagai kebijakan berupa pedoman, prosedur, standar, maupun instruksi kerja;

6. Informasi dan komunikasi; serta7. Pemantauan dan evaluasi.

Dengan tujuan mengembangkan nilai jangka panjang Perseroan dan menjaga kepentingan pemangku kepentingan, Perseroan terus memelihara dan mengembangkan sistem manajemen yang dimiliki dengan tetap memperhatikan prinsip–prinsip GCG. Sistem manajemen digunakan sebagai pengendalian terhadap aktivitas operasional dan keuangan Perseroan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan agar beroperasi sesuai dengan tujuan Perseroan.

Sistem manajemen berisikan kebijakan dan SOP Perseroan yang disusun dan dievaluasi secara periodik dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta praktik terbaik yang sesuai dengan bisnis proses Perseroan.

Evaluasi sistem manajemen dilakukan dengan pengendalian internal, yaitu dengan Audit Internal dan compliance assessment untuk mengetahui penerapan dan efektivitas sistem manajemen yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi akan menjadi dasar dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.

Dengan pergantian kepemilikan, beberapa kebijakan dan SOP hingga saat ini masih dalam proses peninjauan, seperti kebijakan dan SOP yang terkait dengan pengadaan, standar persetujuan manajemen, sistem manajemen keselamatan pertambangan serta penerapan sistem manajemen dan pemeliharaan di Entitas Anak.

Untuk tahun 2016, salah satu prioritas kegiatan yang akan dilakukan adalah pengembangan sistem manajemen Entitas Anak, sehingga dapat meningkatkan kontrol secara keuangan dan operasional.

Internal control system development in the Company and Group is executed by using the approach of Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commissions (COSO) to secure Company’s investments and assets.

The internal control system consists of:1. A disciplined and structured internal control enviroment in

the Company; 2. Objective setting and context;3. Risk identification;4. Business risk analysis and management; 5. Risk control of which the operational implementation

has been further described in numerous policies, such as guidelines, procedures, standards, or work instructions;

6. Information and communication; and7. Monitoring and evaluation.

With the aim of developing long-term value of the Company and safeguard the interests of stakeholders, the Company continues to maintain and develop its management system while still considering GCG principles. The management system is used as a control over operational and financial activities of the Company, as well as the compliance with laws and regulations, in order to operate according to the Company’s goals.

The management system contains policies and Company’s SOPs that are prepared and evaluated periodically by observing the applicable laws and regulations as well as best practices according to the Company’s business process.

The management system was evaluated by internal control, namely the Internal Audit, and compliance assessment to determine the application and effectiveness of the management system that has been set. The evaluation results will be the basis for continuous improvement.

Due to the change of ownership, some policies and SOPs are currently still being reviewed, such as policies and SOPs related to procurement, management’s approval standard, mining safety management system, and implementation of management system and maintenance in the Subsidiaries.

For 2016, one of the priorities is to develop Subsidiaries’ management system in order to improve financial and operational control.

Page 98: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

98 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Grup Berau memiliki risiko yang melekat dan Perseroan memandang pengelolaan risiko atas karyawan, aset, dan semua aspek operasinya sebagai tanggung jawab yang bersifat fundamental. Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan kewajibannya dengan menerapkan dan mempertahankan tingkat manajemen risiko yang dapat melindungi dan mendukung tanggung jawab ini.

Tantangan berupa kondisi ekonomi dan/atau penurunan harga komoditi di pasar batubara masih berpotensi menimbulkan risiko pada bisnis Perseroan. Untuk meminimalisir risiko yang timbul, Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu seperti melanjutkan program optimalisasi biaya, sistem manajemen energi yang berfokus pada pengurangan konsumsi bahan bakar, dan secara intensif berdiskusi dengan pemerintah untuk menyelesaikan penyesuaian luas wilayah pertambangan, perpanjangan kontrak pertambangan, pembatasan produksi batubara, dan isu-isu lain mengenai kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk meningkatkan GCG, Perseroan juga telah menetapkan pengguna akses manajemen (user access management) yang mengelola akses ke database SAP mengenai risiko penyimpangan IT, meningkatkan sistem pengembangan masyarakat dan manajemen CSR yang dilakukan secara terintegrasi dan terukur, meningkatkan sistem manajemen pengadaan yang efektif dan efisien, dan beberapa proses lanjutan tetapi hati-hati untuk mempercepat proses operasional. Perseroan juga telah membuat beberapa perubahan dalam struktur organisasi untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan kedepan.

Tantangan yang dihadapi Perseroan di tahun 2016 secara umum hampir sama dengan tantangan di tahun 2015. Tetapi secara khusus Perseroan dihadapkan dengan kondisi pasar di industri energi yang memiliki potensi masih akan mengalami penurunan harga komoditi. Meskipun demikian, Perseroan telah mengambil langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi risiko tersebut dengan mengupayakan beberapa strategi khusus.

Manajemen Risiko Grup

Proses manajemen risiko rutin dilakukan oleh manajemen risiko Grup. Manajemen risiko Grup memberikan laporan kepada Direktur Utama. Manajemen risiko Grup menerapkan kerangka kerja yang tepat dan proses terkait lainnya. Hal ini meliputi evaluasi yang terus-menerus, komunikasi dan arahan mengenai penerapan kerangka dan proses.

Manajemen Risiko Risk Management

Berau Group has inherent risks and the Company views the risk management over its employees, assets, and all aspects of its operations as a fundamental responsibility. The Company is committed to upholding its commitment by implementing and maintaining a risk management level, which can protect and supports this responsibility.

The challenges of the economic conditions and/or the decrease in commodity prices in the coal market still potentially pose a risk to the Company’s business. To minimize the risk incurred, the Company has taken necessary steps such as continuing the cost optimalization program, energy management system focusing on fuel consumption reduction, and intensive discussions with the government to solve the adjustment of mining area size, extension of the mining contract, limitation on coal production, and other issues related to the compliance with regulations set by the government.

To improve GCG, the Company has also set out a user access management, which manages access to the SAP database on the risks of IT fraud, improves community development system and CSR management, which is executed in an integrated and measurable manner, improves procurement management system to be effective and efficient and several advance process, but yet remains prudent, to speed up the operational process. The Company has also made several changes in the organizational structure to adapt to face the challenges in the future.

Challenges faced by the Company in 2016 are generally similar to those of 2015. However, in particular, the Company will be faced with market condition in the energy industry that has the potential of still experiencing a declining commodity price. Nonetheless, the Company has taken some mitigation steps to address these risks by pursuing several specific strategies.

Group Risk Management

A routine risk management process is conducted by the Group’s risk management. The Group’s risk management reports to the President Director. The Group’s risk management implements an appropriate framework and other related processes. This includes continuous evaluation, communication, and guidance on the application of the framework and process.

Page 99: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

99PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Pada tahun 2015, struktur manajemen risiko Grup dikelola oleh Divisi Internal Audit dan Manajemen Risiko dengan tugas tertentu.

Penilaian RisikoDilakukan dengan menilai konsekuensi dan kemungkinan risiko yang teridentifikasi dalam konteks risk appetite Grup untuk mengetahui potensi kegentingan risiko tersebut.

Mitigasi RisikoMitigasi risiko dimaksudkan untuk menentukan tindakan yang dapat diambil untuk antisipasi seperti menghilangkan, mengurangi, menerima, atau memindahkan risiko yang teridentifikasi sampai tingkat toleransi yang dapat diterima oleh Perseroan. Hal ini juga untuk menentukan kepemilikan risiko.

Pemantauan dan Pelaporan RisikoPemantauan dan pelaporan risiko mencakup peninjauan dan memperbarui status risiko termasuk perubahan lingkungan risiko dan kemajuan pelaksanaan tindakan-tindakan yang disetujui dan juga pelaporan informasi manajemen atas status risiko untuk membantu pengambilan keputusan bisnis dan prioritas sumber daya.

Proses Keyakinan atas RisikoProses keyakinan atas risiko dilakukan dengan mengonfirmasi desain dan efektivitas operasi proses manajemen risiko.

Aktivitas Manajemen Risiko Tahun 2015

Kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko pada tahun 2015 sebagai berikut:1. Mengembangkan pengungkapan manajemen risiko dalam

Laporan Tahunan 2015;2. Melakukan diskusi manajemen risiko pada kondisi saat

ini dengan tujuan untuk mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang kondisi saat ini yang memiliki risiko dan dapat berdampak kepada Perseroan;

3. Sebagai bagian dari manajemen risiko, Perseroan secara konsisten memantau risiko yang teridentifikasi dan melakukan tindakan mitigasi yang telah direncanakan untuk tahun 2015. Beberapa mitigasi dilakukan pada tahun 2015 sebagai berikut:a. Terkait dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara khususnya yang terkait dengan renegosiasi kontrak yang belum selesai, Perseroan terus melakukan diskusi dengan pemerintah untuk mendapatkan kesepakatan akhir yang terbaik bagi Perseroan dan pemerintah;

b. Grup terus bekerja sama dengan pemerintah dalam menentukan besarnya produksi batubara setiap tahunnya. Dalam hal terdapat terdapat pembatasan volume produksi, Grup akan terus memitigasi dampaknya melalui program optimalisasi biaya berkelanjutan;

In 2015, the Group’s risk management structure was managed by the Division of Internal Audit and Risk Management with specific tasks.

Risk AssessmentPerformed by assessing the consequences and identifiable possible risks within the Group’s risk appetite context in order to determine the urgentness of the risk potential.

Risk MitigationRisk mitigation is intended to determine actions that can be taken to anticipate, such as eliminate, reduce, accept, or transfer the identified risks to the Company’s acceptable tolerance level. It is also intended to determine the ownership of risk.

Risk Monitoring and ReportingRisk monitoring and reporting involve a review and update on the status of risk including the risk environment changes and progress of the implementations of approved actions and also management information reporting on risk status to help business decision making and priorization of resources.

Risk Assurance ProcessRisk assurance process is performed by confirming the design and operational effectiveness of the risk management process.

Risk Management Activities in 2015

Risk Management Division activities in 2015 are as follows:

1. Developing a risk management disclosures in the 2015 Annual Report;

2. Conducting discussions on risk management in current condition, aiming to obtain more understanding about the current condition which poses risks and may have an impact to the Company;

3. As part of risk management, the Company has consistently monitored the identified risks and executed planned mitigation actions for 2015. Several mitigation actions that were executed in 2015 are as follows:

a. In relation with Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining, especially which related to the uncompleted contract renegotiation, the Company continued to hold discussions with the government to get a final agreement that was best for the Company and the government;

b. The Group continued to work with the government in determining the amount of coal production every year. In the event of any restriction on the production volume, the Group will continue to mitigate its impact through continuous cost optimalization program;

Page 100: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

100 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

c. Grup melanjutkan program optimalisasi biaya yang agresif untuk mengimbangi melemahnya harga batubara. Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan keunggulan operasional dengan meningkatkan efisiensi biaya disepanjang rantai pasokan batubara dan memperkuat unit logistik dalam rangka mengoptimalkan hasil;

d. Grup mengantisipasi fluktuasi harga batubara sehingga marjin dapat terjaga dengan meningkatkan volume kontrak jangka panjang dengan penjualan langsung kepada perusahaan utilitas listrik baik domestik maupun ekspor, meningkatkan volume penjualan kepada niche market dengan harga lebih baik, melaksanakan diversifikasi penjualan, kebijakan harga, harga jual rata-rata, sekaligus menjadi kebijakan lindung nilai Perseroan serta meningkatkan hubungan dengan pelanggan dalam rangka mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Grup secara terus menerus melakukan perbaikan melalui peningkatan pelatihan mengemudi, penggunaan aditif bahan bakar yang berdampak turunnya konsumsi sebesar 1,9% di tahun 2015 dan 1,5% pada tahun 2014, tender kontrak bahan bakar baru dan peningkatan kesadaran tentang dampak penggunaan bahan bakar ketika merencanakan operasi pertambangan;

e. Komite HSEC Grup secara konsisten menerapkan kebijakan dan standar kinerja, meningkatkan operasional keselamatan, kepatuhan terhadap peraturan dan lisensi operasi, kesadaran keselamatan melalui Golden Rules of Safety, aplikasi teknologi dalam pelaporan keselamatan dan penguatan kesadaran masyarakat melalui pelatihan. Meningkatkan pengelolaan lingkungan dengan mengoptimalkan program mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan daur ulang (recycling), memastikan seluruh  air tambang yang dihasilkan oleh proses penambangan dikelola dengan benar di instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sesuai dengan baku mutu lingkungan (BML) sebelum dialirkan ke perairan umum, serta melakukan reklamasi pada area bekas penambangan sesuai regulasi yang berlaku;

f. Grup telah mengidentifikasi kebutuhan lahan untuk penambangan maupun lahan pendukung penambangan. Selain melakukan negosiasi langsung kepada pemilik lahan, juga alternatif negosiasi penyewaan lahan serta bekerjasama dengan tokoh/pemimpin masyarakat setempat dilakukan untuk mendapatkan nilai yang paling efisien;

g. Situasi bisnis yang berdampak pada keuangan Perseroan mengharuskan Perseroan untuk melakukan prakiraan arus kas secara teratur berdasarkan asumsi ekonomi dan operasi terkini. Prakiraan tersebut ditinjau secara rutin oleh Manajemen Senior;

h. Sehubungan dengan pengelolaan pajak, manajemen telah meminta bantuan penasihat pajak profesional untuk mendukung posisinya dalam diskusi yang sedang

c. The Group continued its aggressive cost optimalization program to offset the weakening coal price. The Company continued to strive to improve its operational advantage by increasing cost efficiency throughout the coal supply chain and strengthening the logistic unit in order to optimize results;

d. The Group anticipated the fluctuations in coal price in order to maintain margin by increasing the volume of long-term contracts with direct sale to the electricity utility companies, both domestic and export, increasing sales volume to niche market with better price, diversifying sales, pricing policies, average selling price, which also served as the Company’s hedging policy, and improving relationship with customers in order to maintain the existing customers. The Group continuously made improvements through increasing driver training, using fuel additive which had an effect of decreasing consumption of 1.9% in 2015 and 1.5% in 2014, new fuel contract tenders, and increasing awareness about the impact of fuel consumption when planning mining operation;

e. The Group’s HSEC Committee consistently implemented policies and performance standards, improved operational safety, compliance with regulations and operating licenses, safety awareness through Golden Rules of Safety, technology application in safety reporting, and strengthening community awareness through training. Improving environment management by optimizing reduce, reuse, and recycling program, ensuring that all mining water that was generated by mining process was managed properly in the waste water management installation (IPAL) in accordance with the environmental quality standards (BML) before being discharged into public water, and performing reclamation on ex-mining area in accordance with the applied regulations;

f. The Group has identified land required for mining and land required to support mining. In addition to direct negotiation with the landowner, the alternatives were negotiating for land leasing and working with local public figure/leader in order to get the most efficient value;

g. Business situation which had an impact on the Company’s financie required the Company to make a regular cashflow forecast based on the latest economic assumption and operations. The forecast was reviewed regularly by the Senior Management;

h. In connection with tax management, the management has requested assistance from professional tax advisor to support its position in the ongoing discussions with

Page 101: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

101PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

berlangsung dengan otoritas pajak. Selanjutnya, Perseroan telah memutuskan untuk mempekerjakan manajer kepatuhan pajak baru untuk fokus pada masalah kepatuhan pajak; dan

i. Praktik pertambangan yang berkelanjutan sebagai sebuah kegiatan yang sistematis dan teruji secara ilmiah, Grup terus melakukan praktik pertambangan yang berprinsip pada good mining practice termasuk terus melakukan perbaikan program pengembangan masyarakat dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah.

4. Selanjutnya, terdapat kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun 2015 sebagai mitigasi risiko sebagai berikut:a. Untuk menciptakan keselarasan dengan sistem yang

ada saat ini, seperti sistem pengadaan, dan dengan ketentuan lain seperti ketentuan mengenai pihak terkait dan pihak terafiliasi, pengembangan anti suap dan korupsi masih dilakukan; dan

b. Rasionalisasi karyawan melalui mekanisme optimalisasi kinerja yang menekankan pada efektivitas dan efisiensi hasil kerja dari setiap tenaga kerja yang ada.

Inisiatif Utama Tahun 2016

Selain melakukan proses manajemen risiko rutin, inisiatif utama berikut akan dilakukan pada tahun 2016:1. Mengembangkan pengungkapan manajemen risiko untuk

Laporan Tahunan 2016;2. Menyelenggarakan pelatihan penilaian enterprise risk

sebagai penyegaran untuk semua departemen dan divisi dalam melakukan penilaian risiko; dan

3. Memantau perubahan dalam bisnis Perseroan dalam kaitannya dengan risiko.

Berdasarkan pemantauan risiko, beberapa tindakan mitigasi yang direncanakan untuk dilakukan diuraikan sebagai berikut:

Risiko Risk

KonteksContext

DampakImpact

MitigasiMitigation

Operasional/Operations

Kegagalan mengakuisisi lahan.

Failure to acquire land.

Pertambangan hanya dapat dijalankan apabila lahan telah dibebaskan.

Mining can only be commenced when the land has been acquired.

Perubahan dalam rencana tambang atau penundaan aktivitas pertambangan. Masalah dalam kegiatan operasional dapat menyebabkan tidak tercapainya target pendapatan.

Changes in mine plan or delay in mining activities. Problems in operational activities can lead to non achievement of the revenue target.

Memperbaiki program manajemen pengelolaan tanah dalam proses dan jadwal akuisisi lahan.

To improve land management program in regard to land acquisition process and schedule.

the tax authorities. Furthermore, the Company has decided to hire a new tax compliance manager to focus on tax compliance issues; and

i. Sustainable mining practices as a systematic activity and has been scientifically tested. The Group continued to perform mining activities that were based on good mining practice principle, including continuous improvement of the community development programs in cooperation with the local governments.

4. Furthermore, there were several activities conducted throughout 2015 to mitigate risks, as described below:a. Creating conformity with the existing system, such as

the procurement system, and with other provisions such as provisions on related parties and affiliated parties, development of the anti bribery and corruption, which was still ongoing; and

b. Rationalizing employee through performance optimization mechanism, emphasizing on the effectiveness and efficiency of the work result from each existing work force.

Main Initiatives in 2016

In addition to the routine risk management process, the following main initiatives will be executed in 2016:1. Developing risk management disclosures for the 2016

Annual Report;2. Conducting enterprise risk assessment training as a

refresher for all departments and divisions in conducting risk assessment; and

3. Monitoring any changes in the Company’s business in relation with risks.

Based on risk monitoring, there were several mitigation actions that were planned to be executed, as listed below:

Page 102: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

102 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Risiko Risk

KonteksContext

DampakImpact

MitigasiMitigation

Kegagalan mencapai target produksi.

Failure to achieve production target.

Pencapaian target produksi bergantung kepada keberlanjutan operasi. Perubahan kontraktor atau peningkatan kapasitas produksi merupakan faktor potensial yang berpengaruh terhadap pencapaian target produksi.

Achievement of the production target depends on the sustainability of the operations. Contractor changes or increased production capacity are factors that potentially have an effect on the achievement of the production targets.

Pencapaian target produksi bergantung kepada keberlanjutan aktivitas operasional. Masalah dalam aktivitas operasional dapat menyebabkan tidak tercapainya target pendapatan.

Achievement of the production target depends on the sustainability of operational activities. Problems in the operational activities can lead to non achievement of the revenue targets.

Pemantauan aktivitas operasional dengan mempertimbangkan rencana yang matang atas perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.

Monitoring operational activities by considering a solid plan for any changes that might happen.

Pencapaian target produksi bergantung kepada ketersediaan infrastruktur. Kegagalan dalam penyelesaian infrastruktur tepat waktu dapat menyebabkan penundaan aktivitas operasional.

Achievement of the production target depends on the availability of infrastructure. Failure to complete infrastructure on time can lead to a delay in operational activities.

Ketersediaan infrastruktur merupakan faktor penting dalam pencapaian produksi. Gangguan terhadap ketersediaan infrastruktur dapat menyebabkan kegagalan pencapaian target produksi.

Infrastructure availability is an important factor in production achievement. Disruption on the availability of infrastructure can lead to failure in achieving the production targets.

Pengembangan proyek infrastruktur dipantau secara terukur agar dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien dan efektif.

Development of infrastructure projects are measurably monitored in order to be able to finish on time with efficient and effective cost.

Pelemahan bisnis batubara yang berimbas pada ekonomi lokal.

The weakening of the coal business which will have an impact to the local economy.

Infrastruktur ekonomi lokal dipengaruhi oleh lesunya bisnis batubara yang menyebabkan semakin tingginya tingkat pengangguran, demonstrasi, kriminalitas yang berdampak pada keamanan dan ketertiban.

The local economy infrastructure was affected by the weakening of the coal business which caused higher unemployment rate, demonstration, and criminality that had an impact on the security and order.

Keberlanjutan aktivitas operasional dipengaruhi oleh keamanan Perseroan dan masyarakat sekitar. Pelanggaran keamanan dapat mengganggu aktivitas operasional.

The sustainability of the operational activities is influenced by the Company’s and surrounding communities’ security. Security breaches can disrupt operational activities.

Grup secara intensif memantau isu-isu dalam masyarakat lokal sebagai langkah awal untuk mendeteksi gangguan yang dapat terjadi. Grup juga telah menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian dan militer, dalam mengamankan Perseroan sebagai objek vital nasional.

The Group intensively monitored issues in the local community as a first step to detect disturbances that might occur. The Group has also maintained a cooperation with the police and military to secure the Company as a national vital object.

Keuangan/Finance

Kegagalan menurunkan biaya operasi dan proyek modal (inflasi biaya, tidak efektifnya operasional, dan lain-lain).

Failure to lower operational and capital project cost (cost inflation, ineffective operation, etc).

Kerugian yang dapat terjadi dan lemahnya arus kas karena penurunan harga batubara dapat dikontrol dengan mengurangi biaya operasional dan proyek-proyek modal.

The probable loss and weak cashflow due to the declining coal price can be controlled by reducing operational costs and capital projects.

Terganggunya pendanaan operasional dan berkurangnya marjin keuntungan Perseroan.

Disruption of operational funding and diminishing profit margin of the Company.

Grup melanjutkan upaya program efisiensi biaya dan mencari peluang lain untuk optimalisasi biaya, seperti tarif penambangan, pengurangan konsumsi bahan bakar, transportasi batubara, negosiasi biaya sampai pemasok yang bekerja untuk kontraktor pertambangan, negosiasi jasa tongkang, serta negosiasi drilling service.

The Group continues its efforts in the cost efficiency program and searches for other opportunities to optimize costs such as mining rate, reducing fuel consumption, coal transportation, negotiating cost with suppliers who work with the mining contractors, barge service negotiation, and drilling service negotiation.

Page 103: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

103PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Risk Management Effectiveness Evaluation

The Company periodically reviews to ensure and improve the effectiveness of risk management implementation in the future. This is done by using the mechanism to measure gain/loss in the plans and actions which were previously taken. The evaluation steps are then followed-up by addressing weaknesses in the risk management implementation.

Risiko Risk

KonteksContext

DampakImpact

MitigasiMitigation

Penilaian pajak tambahan, bunga dan penalti karena adanya perubahan dalam kebijakan pemerintah.

Additional tax assessment, interest and penalties due to changes in government policy.

Tim di grup masih mendiskusikan dengan otoritas pajak sehubungan dengan pengembalian pajak di periode sebelumnya. Otoritas pajak telah melakukan investigasi kesesuaian pengurangan penghasilan untuk menghasilkan penghasilan yang dapat dikenakan pajak (taxable income).

A team in the Group is still in discussion with the tax authority in regard to the tax return of the previous period. The tax authority has conducted investigation on the conformity of deductible on income to generate taxable income.

Apabila diskusi dengan otoritas pajak menghasilkan keputusan yang negatif, maka dapat menyebabkan arus kas keluar secara signifikan.

If the discussion with the tax authority results in a negative decision, it can lead to a significant cash outflow.

Manajemen telah meminta bantuan penasihat pajak untuk mendukung diskusi dengan otoritas pajak yang sedang berlangsung. Manajemen telah mempertimbangkan risiko usaha dan berkeyakinan bahwa hal tersebut telah dinyatakan dalam Laporan Keuangan.

The management has requested assistance from tax advisor to support the ongoing discussions with the tax authority. Management has considered the business risk and believes that this risk has been adequately indicated in the Financial Statements.

Perubahan kebijakan pemerintah mengenai iuran tetap yang sebelumnya diatur dalam CCOW untuk diakui karena merupakan penghasilan tidak kena pajak.

Changes in the government policy on deadrent, which was previously regulated under the CCOW, to be recognized due to it is non taxable income.

Kenaikan iuran tetap menyebabkan peningkatan biaya.

Increase in dead rent can lead to increase in cost.

Manajemen akan melakukan negosiasi dengan pemerintah agar pengakuan atas iuran CCOW tetap berlanjut.

The Management will conduct negotiations with the government in order to be able to continue to treat the deadrent as a recognition.

Evaluasi Efektivitas Manajemen Risiko

Perseroan melakukan tinjauan secara berkala untuk memastikan dan meningkatkan efektivitas penerapan manajemen risiko ke depannya. Hal ini dilakukan dengan mekanisme pengukuran keuntungan/kerugian pada rencana dan tindakan yang telah diambil sebelumnya. Langkah-langkah evaluasi kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan kelemahan penerapan manajemen risiko.

Page 104: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

104 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Material Litigations

In addition, the Board of Commissioners and Board of Directors were not involved in matters related to law, either civil or criminal.

Perkara Hukum yang Material

Pokok Perkara/Gugatan Subject of the Case/Lawsuit

Status Penyelesaian Perkara/Gugatan

Case/Lawsuit Settlement Progress

Pengaruhnya terhadap Kondisi Perusahaan

Impact to the Company

Perkara Gugatan RC Eko Santoso Budianto No. 440/PDT.G/2014/PN.JKT.SEL terhadap Entitas Anak (PT Berau Coal) selaku Tergugat dan Perseroan selaku Turut Tergugat. Perkara telah diputus di tingkat Pertama (Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) dengan putusan dikabulkan sebagian.

Penggugat mengajukan banding dan kemudian melakukan pencabutan perkara banding.

Lawsuit from RC Eko Santoso Budianto No. 440/PDT.G/2014/PN.JKT.SEL to Subsidiary (PT Berau Coal) as Defendant and the Company as Co-defendant. The lawsuit has been awarded in the First Level court (South Jakarta District Court) with the award of partial award.

The Plaintiff submitted an appeal and then revoked the appellant case.

Perkara Dicabut Case Revoked

Minor

Perkara Gugatan PT Mazars No. 105/PDT.G/2015/PN.JKT.SEL terhadap Entitas Anak (PT Berau Coal) selaku Tergugat.

Penggugat melakukan pencabutan perkara.

Lawsuit from PT Mazars No. 105/PDT.G/2015/PN.JKT.SEL to Subsidiary (PT Berau Coal) as Defendant.

The Plaintiff revoked the case.

Perkara Dicabut Case Revoked

Minor

Permohonan Pernyataan Pailit oleh RC Eko Santoso Budianto dengan No. 17/PAILIT/2015/PN.JKT.PST terhadap Entitas Anak (PT Berau Coal) selaku Termohon.

Pemohon melakukan pencabutan perkara.

Bankruptcy lawsuit from RC Eko Santoso Budianto with case No. 17/PAILIT/2015/PN.JKT.PST to Subsidiary (PT Berau Coal) as Respondent.

The Petitioner revoked the case.

Perkara Dicabut Case Revoked

Minor

Permohonan Pernyataan Pailit oleh PT Cakra Sinergi Investama dengan No. 19/PAILIT/2015/PN.JKT.PST terhadap Entitas Anak (PT Berau Coal) selaku Termohon.

Pemohon melakukan pencabutan perkara.

Bankruptcy lawsuit from PT Cakra Sinergi Investama with case No. 19/PAILIT/2015/PN.JKT.PST to Subsidiary (PT Berau Coal) as Respondent.

The Petitioner revoked the case.

Perkara Dicabut Case Revoked

Minor

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat tidak terlibat dalam permasalahan yang berkaitan dengan hukum, baik perdata maupun pidana.

Perkara Hukum yang Material dan Sanksi Administratif

Material Litigations and Administrative Sanctions

Page 105: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

105PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Sanksi Administratif

Pada tahun 2015, Perseroan dikenakan sanksi denda atas keterlambatan dalam penyampaian Laporan Keuangan Audit tahun 2014, Laporan Keuangan triwulan dan tahunan 2015, serta Laporan Tahunan 2014 dan 2015 dari Bursa Efek Indonesia.

Selain sanksi tersebut, Perseroan juga dikenakan suspensi perdagangan saham sejak 4 Mei 2015.

Kode Etik Code of Conduct

Kode Etik adalah norma yang wajib ditaati oleh Perseroan dan seluruh karyawan di setiap tingkatan organisasi dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawabnya baik secara pribadi maupun secara organisasional. Penerapan Etika Usaha dan Pedoman Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1. Identifikasi nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi

dan Misi Perusahaan;2. Menjabarkan Nilai-Nilai Perusahaan sebagai landasan etika

yang harus diikuti oleh setiap jajaran Direksi dan karyawan Perseroan dalam melaksanakan tugas;

3. Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan Perseroan; dan

4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar setiap jajaran Direksi dan karyawan Perseroan dapat menerapkannya pada semua kegiatan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui situasi yang menimbulkan pertanyaan.

Pelaksanaan Kode Etik

Semua manajemen dan karyawan Perseroan wajib menaati Kode Etik ini setiap saat, selama melakukan kegiatan yang berhubungan dengan usaha Perseroan.

Struktur Kode Etik

Kode Etik ini terdiri dari 4 bagian, masing-masing berhubungan dengan wilayah kegiatan dan tanggung jawab utama:

1. Kode Etik Usaha/Bisnis a. Kami berkomitmen melaksanakan usaha dengan cara

yang terbuka dan jujur, yang penting bagi reputasi dan dalam usaha membangun kepercayaan dari pemangku kepentingan utama Kami;

Code of Conduct refers to norms that must be adhered to by the Company and all employees at all organizational levels in exercising their authority and fulfilling their responsibility, either individually or in an organization manner. Implementation of Business Ethics and Code of Conduct is intended to: 1. Identify the values and ethical standards in line with the

Company’s Vision and Mission;2. Describe the Corporate Values as the foundation of ethics

to be followed by each of the Board of Directors and employees of the Company in performing the task;

3. Be the reference for the Company’s employees behavior in carrying out their respective duties and responsibilities and in interacting with stakeholders of the Company; and

4. Describe in detail the ethical standards so that each of the Board of Directors and employees of the Company can apply it to any activity and it helps to provide reference when a challenging situation is encountered.

Code of Conduct Implementation

All of the management and employees of the Company are required to comply with the Code of Conduct at all times during which business related activities are being performed.

Code of Conduct Structure

The Code of Conduct contains 4 sections, each addressing a major area of activities and responsibilities:

1. Business Conducta. We are committed to conducting business in an

open, honest, and ethical manner, which is essential for our reputation and in building trust from our key stakeholders;

Administrative Sanction

In 2015, the Company was subject to penalties for delays in submitting the 2014 Audited Financial Statements, 2015 quarterly and annual Financial Statements, and 2014-2015 Annual Reports by the Indonesia Stock Exchange.

In addition to such sanction, the Company was also subject to suspension of share trading as of 4 May 2015.

Page 106: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

106 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

b. Kami tidak mentolerir penyuapan dalam jenis apapun;c. Kami tidak terlibat dalam kegiatan pencucian uang;d. Kami tidak menerima atau memberikan hadiah dan

hiburan yang dapat mempengaruhi secara tidak layak terhadap penerima;

e. Kami selalu waspada akan kemungkinan konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan;

f. Kami memastikan bahwa semua informasi keuangan dan non-keuangan yang dihasilkan dan didapat dalam perusahaan adalah lengkap dan akurat;

g. Kami memberikan informasi akurat dan terbaru kepada pemangku kepentingan eksternal;

h. Kami melindungi Perseroan dari penggunaan informasi rahasia yang tidak semestinya; dan

i. Kami mengharapkan karyawan Kami melindungi dan menggunakan aset Perseroan sebagaimana mestinya.

2. Lingkungan Kerja Mencapai standar tinggi kesejahteraan pribadi, termasuk

penyediaan lingkungan kerja yang aman dan baik, adalah tujuan utama keberhasilan usaha kami. a. Kami berkomitmen menciptakan lingkungan yang

sehat dan aman bagi semua karyawan dan kontraktor; b. Kami tidak mentolerir pelecehan atau perilaku yang

tidak baik;c. Kami menjunjung tinggi keberagaman, keadilan, dan

rasa hormat dalam lingkungan kerja Perseroan;d. Kami menghormati privasi dan kerahasiaan; dane. Kami berkomitmen mengembangkan karyawannya dan

memberikan penghargaan berdasarkan keberhasilan pencapaian.

3. Mitra Usaha/Bisnis Perseroan akan menjaga kode etik usaha dalam

berhubungan dengan semua mitra usaha, untuk mempertahankan hubungan yang sejajar dan melindungi reputasi Perseroan.a. Perseroan berusaha secara sah dan wajar setiap saat;

b. Perseroan tidak memenangkan atau mempertahankan usaha atau hubungan usaha apapun melalui kegiatan ilegal atau yang melanggar perjanjian kontrak; dan

c. Perseroan mengharapkan semua kontraktor, perantara dan agen yang mewakili Perseroan mematuhi Kode Etik Perseroan.

4. Masyarakat dan Lingkungan Melindungi dan menjaga masyarakat dan lingkungan tempat Perseroan beroperasi adalah hal mendasar untuk menjaga usaha Perseroan agar lestari. a. Perseroan berkomitmen mengembangkan kegiatan

perlindungan lingkungan dengan standar tertinggi;

b. Perseroan menjunjung tinggi hak asasi manusia di wilayah-wilayah dimana kami dapat memberi pengaruh dan dampak;

b. We do not tolerate any form of bribery;c. We do not participate in any money laundering activity;d. We do not accept or provide gifts and entertainment

which cause inappropriate influence over the recipient;

e. We seek to be vigilant to any potential conflict between personal interests and the interests of the Company;

f. We ensure that all financial and non-financial information created and retained within the Company is complete and accurate;

g. We provide accurate and updated information to external stakeholders;

h. We protect the Company against inappropriate use of confidential information; and

i. We expect our employees to protect and use the Company’s assets appropriately.

2. Workplace Achieving high standards of personal wellbeing, including

provision of a safe and respectful working environment, is central to the success of our business. a. We are committed to creating a safe and healthy

environment for all employees and contractors;b. We do not tolerate any improper behavior or

harassment; c. We highly promote diversity, fairness, and respect in

the Company’s working environment;d. We respect personal privacy and confidentiality; ande. We are committed to developing our employees

and providing recognition based on success and achievement.

3. Business Partners The Company will maintain the business conduct in dealing

with all business partners, to promote mutually beneficial relationships and protect the Company’s reputation.

a. The Company shall conduct business lawfully and properly at all times;

b. The Company does not win or seek to maintain business or any business relationship by acting illegally or in contravention of contractual arrangements; and

c. The Company expects all contractors, intermediaries, and agents acting on behalf of the Company to follow the principles of the Company’s Code of Conduct.

4. Communities and EnvironmentProtecting and sustaining the communities and environment in which the Company operates are fundamental to maintain a sustainable business.a. The Company is committed to developing

environmental protection activities with the highest standards;

b. The Company upholds human rights in areas where we can exert influence and impact;

Page 107: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

107PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

c. Perseroan akan bekerja sama dan berinvestasi di masyarakat yang dekat dengan wilayah operasi kami untuk mencapai manfaat jangka panjang;

d. Perseroan akan berkontribusi terhadap pengembangan sosial ekonomi; dan

e. Perseroan akan menjadi peserta aktif dalam wacana global seputar lingkungan hidup dan sosial.

Bentuk Sosialisasi

Kode etik disosialisasikan kepada seluruh karyawan disetiap level organisasi melalui:1. Situs internal Perseroan;2. Kontrak kerja karyawan baru; dan3. Berbagai program pengembangan kompetensi yang

dilakukan di seluruh unit kerja Perseroan.

Upaya Penegakan

Kode Etik berlaku bagi seluruh karyawan Perseroan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi.

Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System

Perseroan dan seluruh Entitas Grup berkomitmen untuk mencapai standar tinggi dalam perilaku bisnis. Sebagai salah satu media dalam mencapai tujuan ini, sejak Desember 2013, Perseroan telah memiliki mekanisme untuk memungkinkan karyawan, manajemen, dan mitra bisnis Grup untuk melaporkan keprihatinan, tuduhan, atau pertanyaan mereka tentang perilaku yang tidak benar, ilegal, atau tidak etis.

Fasilitas whistleblowing yang dikenal sebagai Berau Ethics Alert Line dikelola oleh pihak luar yang independen yang berlokasi di Amerika Serikat dan melapor kepada Kepala Divisi Audit Internal Perseroan dan Grup Berau.

Berau Ethics Alert Line telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan Perseroan dan Grup dikomunikasikan kepada seluruh kontraktor dan rekan bisnis, serta spanduk dan poster mengenai alert line telah ditempatkan diberbagai lokasi strategis dan wilayah operasi.

Berau Ethics Alert Line disediakan oleh penyedia pihak ketiga yang independen, dan tersedia selama 24 jam setiap hari dalam setahun.

c. The Company will partner with and invest in communities close to our operational areas to achieve mutual long term benefit;

d. The Company will contribute to social economic development; and

e. The Company will be an active participant in the global debate on environment and social.

Forms of Dissemination

The Code of Conduct is disseminated to all employees at every organizational level through:1. The Company’s internal site;2. New employee contract; and3. Many competency development programs in all of the

Company’s work units.

Enforcement Efforts

Code of Conduct applies to all Company’s employees, including the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The Company and its Group are committed to achieving high standards of business conducts. As one of the tools to achieve this goal, since December 2013, the Company has had a mechanism to enable employees, management, and business partners of the Group to report their concerns, allegations, or questions about improper, illegal, or unethical conduct.

The whistleblowing facility, known as Berau Ethics Alert Line, is run by an independent external provider located in the United States, which reports to the Head of Internal Audit Division of the Company and Berau Group.

Berau Ethics Alert Line has been disseminated to all employees of the Company and Group and also communicated to all contractors and business partners. Banners and posters publishing the alert line have been placed in strategic locations and operational areas.

Berau Ethics Alert Line is performed by an independent third party provider, and is available 24 hours throughout the year.

Page 108: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

108 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Cara Penyampaian dan Mekanisme Pelaporan Pelanggaran

Penyampaian laporan dapat dilakukan melalui website Perseroan: www.beraucoalenergy.co.id/whistle-blowing-system/ atau melalui e-mail : [email protected].

Perlindungan bagi Pelapor

Perseroan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan melindungi pelapor yang telah memiliki itikad baik untuk menyampaikan kasus terkait pelanggaran. Dalam menjamin kerahasiaan identitas pelapor, Perseroan memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan terhadap setiap pelapor pengaduan berupa:1. Perlindungan kerahasiaan identitas pelapor termasuk

informasi yang dapat digunakan untuk menghubungi pelapor;

2. Perlindungan atas tindakan balasan dari terlapor atau pihak lain yang mempunyai kepentingan; dan

3. Perlindungan dari tekanan, hak-hak sebagai karyawan, gugatan hukum, harta benda, hingga tindakan fisik.

Penanganan Pelaporan Pelanggaran

Setiap laporan atas pelanggaran yang masuk akan ditindaklanjuti dengan diinvestigasi dan dilakukan pengumpulan bukti. Jika laporan pelanggaran tidak terbukti, maka laporan pengaduan akan ditutup. Namun jika terbukti, Direksi akan memberikan sanksi yang sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan atau diteruskan kepada instansi yang berwenang.

Laporan Pengaduan Pelanggaran

Pada tahun 2015, Perseroan tidak menerima pengaduan atas pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan, baik terhadap Perseroan, Entitas Anak, maupun anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

Submission Method and Mechanism of Whistleblowing Reporting

Report can be submitted through the Company’s website: www.beraucoalenergy.co.id/whistle-blowing-system/or e-mail: [email protected].

Protection for Whistleblower

The Company is committed to providing support and protecting whistleblower who has good faith in reporting cases related to violations. In ensuring the confidentiality of the whistleblower’s identity, the Company guarantees the protection and confidentiality of each whistleblower in the form of:

1. Protection of the confidentiality of the whistleblower’s identity including information that can be used to contact them;

2. Protection of retaliatory actions from the reported party or other parties that have interests; and

3. Protection from pressure, employee rights, lawsuits, property, and physical actions.

Handling Whistleblowing Reporting

Any incoming report on violation will be followed up by an investigation and evidence gathering. If the violation is not proven, the complaint report will be closed. However, if proven, the Board of Directors will impose sanctions in accordance with the type of violation committed or forwarded such matter to the authorities.

Whistleblowing Report

In 2015, the Company did not receive any complaints on violations occurred in the Company, either towards the Company, Subsidiaries, or members of Board of Commissioners and Board of Directors.

Page 109: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

109PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

GCG practices within the Company are based on the 5 GCG principles, namely transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. Furthermore, GCG implementationalso refers to the Guidelines of Public Corporate Governance based on Financial Services Authority Circular No. 32/ SEOJK.04/2015. The guidelines consist of aspects, principles, and recommendations for implementing corporate governancefor public companies:

Praktik GCG yang baik di lingkungan Perseroan berlandaskan pada 5 prinsip GCG, yakni transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran. Selain itu, penerapan GCG juga berdasarkan pada Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015. Pedoman tersebut memuat aspek, prinsip, dan rekomendasi penerapan tata kelola perusahaan terbuka sebagai berikut:

Aspek 1: Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham.Aspect 1: Relationship between the Public Company and Shareholders in Guaranteeing Shareholders’ Rights.

Prinsip 1 : Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS.Principle 1: Increase the Value of Convening GMS.

Rekomendasi 1Recommendation 1

Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan Pemegang Saham.

Public Company has technical voting methods or procedures, either open or close, prioritizing independence and interest of Shareholders.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Prosedur pengumpulan suara, baik secara terbuka maupun tertutup, telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Procedure of open and closed voting is regulated in Company Articles of Association.

Rekomendasi 2Recommendation 2

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. All members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Public Company attended the Annual GMS.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan hadir dalam RUPS Tahunan 21 Oktober 2015.

All members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company attended the Annual GMS on 21 October 2015.

Rekomendasi 3Recommendation 3

Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 tahun.Summary of GMS Minutes is available on the Public Company Website at least for 1 year.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan telah menyediakan risalah RUPS dalam website milik Perseroan yang dapat diakses terus menerus.The Company has made the GMS minutes available on Company website that can be accessed continuously.

Prinsip 2 : Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor.Principle 2: Increasing the Communication Quality between the Public Company and Shareholders or Investors.

Rekomendasi 4Recommendation 4

Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor.Public Company has a communication policy with the Shareholders or Investors.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham dan investor telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perusahaan lainnya yang terkait.

The communication policy with the Shareholders or investors is stipulated in the Company’s Articles of Association and other relevant company regulations.

Rekomendasi 5Recommendation 5

Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau investor dalam situs web.

Public Company discloses the communication policy between the Public Company and Shareholders or investors on the website.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Pengungkapan kebijakan komunikasi Perseroan telah disampaikan dalam Laporan Tahunan yang telah dimuat dalam website Perseroan.

Disclosure of the Company’s communications policy has been submitted in the Annual Report that has already been published on the Company’s website.

Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Implementation of Public Corporate Governance Guidelines

Page 110: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

110 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan Komisaris.Aspect 2: Functions and Roles of the Board of Commissioners.

Prinsip 3 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.Principle 3: Strengthening Board of Commissioners Membership and Composition.

Rekomendasi 6Recommendation 6

Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.The determination of number of members of the Board of Commissioners shall consider the condition of the Public Company.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Penentuan jumlah Dewan Komisaris telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha Perseroan.The determination of Board of Commissioners’ composition has been adjusted to the business size of the Company and the Group.

Rekomendasi 7Recommendation 7

Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

The determination of composition of the Board of Commissioners considers the diversity of expertise, knowledge, and experience required.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Anggota Dewan Komisaris terdiri dari orang-orang yang profesional dan kompeten di bidangnya, dengan beragam keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang sesuai dengan bisnis Perseroan.

Members of the Board of Commissioners consist of professional and competent persons, with wide range of expertise, knowledge, and experience relevant to the Company’s business.

Prinsip 4 : Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.Principle 4: Increasing the Quality of Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners.

Rekomendasi 8Recommendation 8

Dewan Komisaris memiliki kebijakan self assessment untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.The Board of Commissioners has a self-assessment policy to assess the Board of Commissioners’ performance.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Kebijakan penilaian kinerja Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Commissioners’ performance assessment policy is stipulated in the Company’s Articles of Association and adjusted to Financial Services Authority Regulations on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.

Rekomendasi 9Recommendation 9

Kebijakan self assessment untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

The self-assessment policy to assess the Board of Commissioners’ performance is disclosed through the Annual Report of Public Company.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/CompliedPenilaian kinerja Dewan Komisaris telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan ini.The Board of Commissioners’ performance assessment has been disclosed in this Annual Report.

Rekomendasi 10Recommendation 10

Dewan Komisaris memiliki kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Commissioners has policy related to resignation if a member of Board of Commissioners is involved in financial crime.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Kebijakan pengunduran diri Dewan Komisaris telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Commissioners’ resignation policy has been regulated in Company’s Articles of Association and in accordance with Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Company.

Rekomendasi 11Recommendation 11

Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi.

The Board of Commissioners or Committee performing the Nomination and Remuneration functions prepares a succession policy in the nomination process of Board of Directors’ members.

Page 111: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

111PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Dewan Komisaris sebagai fungsi nominasi dan remunerasi menjalankan kebijakan suksesi Direksi berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, serta sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Commissioners as nomination and remuneration function performs the succession policy of the Board of Directors based on the Company’s Articles of Association, and in accordance with Financial Services Authority Regulations on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.

Aspek 3: Fungsi dan Peran Direksi. Aspect 3: Functions and Roles of the Board of Directors.

Prinsip 5 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.Principle 5: Strengthening Membership and Composition of the Board of Directors.

Rekomendasi 12Recommendation 12

Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.

The determination of the number of members of the Board of Directors considers the condition of Public Company, and the effectiveness of decision making.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Penentuan jumlah Direksi telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha Perseroan.

The determination of Board of Directors’ composition has been adjusted to the Company’s complexity and business size.

Rekomendasi 13Recommendation 13

Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

The determination of composition of Board of Directors considers the diversity of expertise, knowledge, and experience required.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Pengusulan dan pengangkatan Direksi juga telah memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang relevan dengan bidang usaha Perseroan.

The proposal and appointment of Board of Directors also consider the range of expertise, knowledge, and experience relevant to Company’s line of business.

Rekomendasi 14Recommendation 14

Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Members of Board of Directors in charge of accounting or finance have the skills and/or knowledge in accounting field.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Direktur yang membawahi bidang keuangan telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang akuntansi.The Director in charge of finance sector has knowledge, expertise, and experience in accounting sector.

Prinsip 6 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.Principle 6: Strengthening Membership and Composition of the Board of Directors.

Rekomendasi 15Recommendation 15

Direksi mempunyai kebijakan self assessment untuk menilai kinerja Direksi.The Board of Directors has self-assessment policy to assess the Board of Directors’ performance

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Kebijakan penilaian kinerja Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan serta disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Directors’ performance assessment policy is stipulated in the Company’s Articles of Association and adjusted to Financial Services Authority Regulation on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.

Rekomendasi 16Recommendation 16

Kebijakan self assessment untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

Self assessment policy to assess the Board of Directors’ performance is disclosed through the Annual Report of the Public Company.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Penilaian kinerja Direksi secara umum telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan ini.The Board of Directors’ performance assessment in general has been disclosed in this Annual Report.

Page 112: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

112 PT Berau Coal Energy Tbk

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Rekomendasi 17Recommendation 17

Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.he Board of Directors has policy related to resignation of Board of Directors’ member if involved in financial crime.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Kebijakan pengunduran diri Direksi telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

The Board of Directors’ resignation policy has been regulated in the Company’s Articles of Association and Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.

Aspek 4: Partisipasi Pemangku Kepentingan.Aspect 4: Stakeholders Participation.

Prinsip 7 : Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.Principle 7: Increasing the Corporate Governance Aspect through Stakeholders Participation.

Rekomendasi 18Recommendation 18

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.he Public Company has a policy to prevent the occurrence of insider trading.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan menerapkan kebijakan terkait insider trading yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. The Company applies policy related to insider trading that is issued by the Financial Services Authority.

Rekomendasi 19Recommendation 19

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.Public Company has anti-corruption and anti-fraud policies.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud, terutama terkait pengurusan proyek dan pekerjaan yang dikelola.

The Company has anti-corruption and anti-fraud policies, particularly related to the management of projects and work undertaken.

Rekomendasi 20Recommendation 20

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.Public Company has a policy on selection and improvement of supplier or vendor capabilities

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor yang menjadi panduan bagi unit terkait dalam menentukan mitra kerja.

The Company has a policy on the selection of and upgrading suppliers or vendors capacity that becomes the guideline for the relevant unit in determining partners.

Rekomendasi 21Recommendation 21

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.Public Company has a policy on the fulfillment of creditors’ rights.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Komitmen untuk melaksanakan kewajiban Perseroan terhadap kreditur telah dituangkan dalam SOP Perseroan. The commitment to carrying out the Company’s obligations to creditors has been stated in the Company’s SOP.

Rekomendasi 22Recommendation 22

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.Public Company has whistleblowing system policies.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan telah memiliki kebijakan, sarana pengaduan, dan tim pengelola whistleblowing system.The Company has policy, complaint mechanism, and whistleblowing system management team.

Rekomendasi 23Recommendation 23

Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.Public Company has a long-term incentive policy to the Board of Directors and employees.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Perseroan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.The Company has a long-term incentive policy to the Board of Directors and employees.

Page 113: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

113PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Governance

2015 Annual Report

Aspek 5: Keterbukaan Informasi.Aspect 5: Information Disclosure.

Prinsip 8 : Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.Principle 8: Increasing the Implementation of Information Disclosure.

Rekomendasi 24Recommendation 24

Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi.

Public Company utilizes information technology more broadly other than the website as a media for information disclosure.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Media keterbukaan informasi melalui situs web Perseroan dianggap telah mencukupi bagi kondisi usaha saat ini.

Media for information disclosure through the Company’s website is deemed sufficient for the current business conditions.

Rekomendasi 25Recommendation 25

Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5,0%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali.

The Annual Report of the Public Company discloses the ultimate beneficial owner of the Public Company’s share ownership of at least 5.0%, in addition to the disclosure of the ultimate beneficial owner in the share ownership of the Public Company through Main and Controlling Shareholders.

Status dan PenerapanStatus and Implementation

Terpenuhi/Complied Laporan Tahunan telah memuat pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perseroan.The Annual Report has disclosed the ultimate beneficial owner of the Company’s share ownership.

Page 114: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN118 Tanggung Jawab Terhadap

Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaResponsibility for Employment, Occupational Health and Safety

124 Tanggung Jawab Terhadap LingkunganResponsibility to the Environment

129 Tanggung Jawab Terhadap KomunitasResponsibility to the Community

133 Tanggung Jawab Terhadap PelangganResponsibility to the Customers

Page 115: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

06

Corporate Social Responsibility

Page 116: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

116 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Memberikan Keunggulan Inovatif untuk Menjaga Aset Kami

Cerdas berinovasi, mengutamakan keselamatan untuk mendorong produktivitas dan daya saing di pasar internasional, melalui semangat ini Perseroan melalui Entitas Anak Utama yaitu PT Berau Coal diharapkan dapat mendorong semangat inovasi dan mendukung keberhasilan program transformasi “Berau Coal CERDAS” dan menjaga aset di wilayah operasional Perseroan.

Perseroan percaya bahwa prioritas-prioritas tersebut merupakan inti keberlangsungan usaha Perseroan dan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan dan kontraktor untuk menanamkan prioritas tersebut dalam operasi Perseroan.

Tata Kelola Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Komunitas

Direksi mengawasi program Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan (K3L) dan Komunitas Grup Perseroan melalui Komite K3L dan Komunitas, yang menentukan arah dan kerangka kebijakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan K3L dan Komunitas. Implementasi dan manajemen harian aktivitas di bidang K3L dan Komunitas merupakan tanggung jawab Perseroan.

Dalam menentukan arah secara keseluruhan, Komite K3L dan Komunitas mengkaji area-area yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan, dan yang penting bagi para pemangku kepentingan. Area-area K3L dan Komunitas yang menjadi prioritas dalam menunjang program transformasi yang kami akan dibahas dalam Laporan Tahunan ini.

Keselamatan1. Meningkatkan kesadaran dan kinerja keselamatan melalui

Safety Golden Rules;2. Aplikasi teknologi IT untuk efisiensi biaya pelaporan di

bidang Keselamatan; dan

Delivering Innovative Excellence to Safeguard Our Asset

Excellent innovation, prioritizing safety to encourage productivity and competitiveness in the international market. Through this spirit, the Company through the Main Subsidiary of the Company’s Subsidiary, PT Berau Coal, expects to be able to pump a spirit of innovation and support the success of the transformation program called “Berau Coal CERDAS” and safeguard the Company assets in operational areas of the Company.

The Company believes that these priorities are core to the Company’s business sustainability, and it is the responsibility of all our employees and contractors to embed priorities in the Company operations.

Health, Safety, Environment, and Community Governance

The Board of Directors supervises the Group’s Health, Safety, Environment, and Community (HSEC) programs through the HSEC Committee, which sets the direction and policy framework for HSEC matters. Implementation and day-to-day management of HSEC activities are the responsibilities of the Company.

In determining the overall direction, HSEC Committee reviews the areas that have direct or indirect impact on the Company's business, and that are important to stakeholders. Areas of HSEC that become priorities in supporting our transformation program will be discussed in this Annual Report.

Safety1. Enhancing safety awareness and performance through

Safety Golden Rules;2. IT Technology application for cost efficiency in safety

reporting; and

Page 117: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

117PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

3. Memperkuat kesadaran para karyawan mengenai keselamatan melalui pelatihan.

KomunitasOptimisasi dan mengefektifkan program-program CSR untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat.

Lingkungan1. Melaksanakan program mengurangi, menggunakan

kembali dan daur ulang untuk melindungi lingkungan dan efisiensi biaya; dan

2. Program efisiensi bahan bakar dan energi.

Komite K3L dan Komunitas menetapkan kebijakan dan standar kinerja melalui Pernyataan Tujuan K3L dan Komunitas Grup Perseroan yang memuat prinsip operasi dan Pedoman Pelaksanaan Grup yang memberikan panduan terperinci mengenai isu K3L dan Komunitas tertentu. Perseroan yang telah beroperasi selanjutnya diminta untuk menerapkan pedoman-pedoman tersebut dalam operasi mereka. Pernyataan Tujuan K3L dan Komunitas Grup Perusahaan tersedia di: www.beraucoalenergy.co.id/responsibility/.

Pelaksanaan pedoman difokuskan pada Entitas Anak, PT Berau Coal. Prosedur operasi lokal untuk mencerminkan ketentuan dari Grup.

Di tahun 2015, Perseroan berhasil mencapai hal-hal berikut untuk memperkuat tata kelola K3L dan Komunitas:1. Meningkatkan kinerja keselamatan operasional;2. Kepatuhan terhadap peraturan-peraturan untuk memelihara

izin untuk beroperasi; dan3. Re-surveillance oleh audit eksternal terhadap sistem

manajemen keselamatan dan lingkungan.

Perseroan dengan bangga melaporkan bahwa Entitas Anak, yakni PT Berau Coal telah mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001 dan ISO 14001 yang dimiliki dalam bidang keselamatan dan manajemen lingkungan di tahun 2015.

Di tahun 2016, program efisiensi K3L dan Komunitas yang akan dilaksanakan sebagai berikut:1. Meningkatkan kinerja keselamatan operasional dengan

target menurunkan insiden kerusakan properti;2. Penerapan sanksi Safety Golden Rules Berau Coal dan

mengawasi pelaksanaannya;3. Memastikan ketaatan terhadap peraturan;4. Mengoptimalkan passive treatment untuk pengolahan air

limbah asam tambang; dan5. Meningkatkan pelaksanaan program mengurangi,

menggunakan kembali, dan daur ulang dengan menggunakan limbah oli dalam blasting agents.

Program ini telah dikomunikasikan ke Entitas Anak yang juga telah mengembangkan tujuan K3L dan Komunitas lokal untuk melaksanakan program tersebut.

3. Strengthening employees’ safety awareness through training.

CommunitiesOptimizing and making effective the CSR programs to support community’s basic needs.

Environment1. Implementing reduce, reuse, and recycle programs to

protect the environment and cost efficiency; and

2. Fuel and energy efficiency programs.

The HSEC Committee sets out its policies and performance standards through the Group’s HSEC Statement of Intent, which outlines the principles of operations, and the Group’s Practice Guides, which provide more detailed guidance on specific HSEC issues. Operating companies are then required to apply these Guides in their operations. The Group’s HSEC Statement of Intent is available on: www.beraucoalenergy.co.id/responsibility/.

The implementation of the Group Practice Guides is focused on a Subsidiary, PT Berau Coal. Local operating procedures to reflect the Group’s provisions.

In 2015, we achieved the following matters in strengthening the Company’s HSEC governance:1. Enhancing operational safety performance; 2. Compliance with regulations to maintain license to operate;

and3. Re-surveillance by external audits on the safety and

environmental management systems.

The Company proudly reports that its Entity, namely PT Berau Coal, maintained its OHSAS 18001 and ISO 14001 certifications on safety and environmental management in 2015.

In 2016, HSEC has set the following efficiency programs:

1. Enhancing operational safety performance with the target of reducing property damage incidents;

2. Implementing the sanction of Berau Coal Safety Golden Rules and monitoring them;

3. Ensuring compliance with regulations; 4. Optimizing passive treatment for waste water acid mine

drainage treatment; and5. Enhancing the reduce, reuse, and recycle program by

utilizing oil waste in blasting agents.

These programs have been communicated to to Subsidiaries that have developed local HSEC goals to implement the above programs.

Page 118: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

118 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Ketenagakerjaan dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Perseroan berupaya untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan. Oleh karena itu, hubungan kerja yang dibangun dengan karyawan berlandaskan pada prinsip saling menghormati dan mematuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perseroan juga terus berupaya mengembangkan kualitas SDM agar Visi dan Misi Perseroan dapat tercapai.

Kesetaraan Gender dan Kesempatan KerjaPerseroan memberikan hak yang sama kepada setiap orang untuk mengikuti proses rekrutmen yang dijalankan Perseroan selama memenuhi persyaratan administratif yang ditentukan, tanpa membedakan gender, suku, ras, dan agama. Selain itu, Perseroan juga memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan yang telah direkrut untuk mengembangkan kompetensi dan karir sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

Pendidikan dan PelatihanKeberhasilan Perseroan dalam mencapai target yang ditetapkan, dan mewujudkan visi serta nilai-nilai perusahaan tidak terlepas dari peran aktif dan kompetensi seluruh karyawan dalam menjalankan operasional perusahaan. Untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perseroan senantiasa melakukan mengembangkan karyawan dan meningkatkan produktivitas sejalan perkembangan industri. Program peningkatan kualitas di tahun 2015 dilakukan melalui:1. Pelatihan

Topik pelatihan yang diberikan cukup beragam, seperti pelatihan bisnis model, pelatihan kepemimpinan dan lain-lain. Salah satu pelatihan dengan jumlah peserta terbanyak adalah BINTALSIK yang diadakan bekerja sama dengan Yon Armed di Labanan, yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan kedisiplinan.

2. Rotasi dan MutasiDimaksudkan untuk menambah kompetensi karyawan, dimana dengan dilakukan rotasi dan mutasi diharapkan dapat menambah kompetensi baik soft skill maupun hard skill.

Employment and Human Resources Management

The Company strives to create harmonious industrial relations with all employees. Therefore, the work relationship built with employees is based on the principle of mutual respect and compliance with the rights and obligations of each party. The Company also continues to strive to develop the quality of human resources so that the Company’s Vision and Mission can be achieved.

Gender Equality and Job OpportunitiesThe Company grants everyone equal rights to participate in the recruitment process carried out by the Company provided that the specified administrative requirements are fulfilled, regardless of gender, ethnicity, race, and religion. Furthermore, the Company also provides equal opportunities to every recruited employee to develop competencies and careers in accordance with the Company needs.

Education and TrainingThe Company’s success in achieving the targets set and in realizing the vision and values of the Company cannot be separated from the active role and competencies of all employees in running the Company’s operations. To continuously improve the quality of human resources, the Company is constantly developing and improving employee productivity in line with the industrial development. Quality improvement programs in 2015 were executed through:1. Training

Topics of the training provided were quite varied, such as the business model training, leadership training, and others. One of the trainings with the highest number of participants was BINTALSIK, which was held in collaboration with the Yon Armed in Labanan, which aims to improve fitness and discipline.

2. Rotation and TransferIntended to improve employees competencies by rotation and transfer, which are expected to increase competencies of soft skills and hard skills.

Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Responsibility for Employment, Occupational Health and Safety

Page 119: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

119PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Pelatihan BINTALSIK/BINTALSIK Training

Pelatihan Bisnis Model/Business Model Training

Berikut informasi pelatihan berdasarkan jenis kompetensi yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015:

Soft Skill 8

HSE 228

Hard Skill 245

Pengembangan Kompetensi Karyawan Employees Competency Development

Sepanjang tahun 2015, karyawan Perseroan mengikuti pendidikan dan pelatihan berupa hard skill (berkaitan dengan kompetensi pekerjaan) sebanyak 245 orang, soft skill (berkaitan dengan kemampuan manajerial) sebanyak 8 orang, dan HSE (berkaitan dengan kompetensi K3L) sebanyak 228 orang.

Pelatihan BINTALSIK/BINTALSIK Training

Pelatihan Bisnis Model/Business Model Training

Below is the information of training by type of competency conducted throughout 2015:

Throughout 2015, the Company’s employees attended education and training, in which 245 people in the form of hard skills (related to job competency), 8 people in the form of soft skills (related to managerial abilities), and 228 people in the form of HSE (related to HSE competency).

Pelatihan BINTALSIK/BINTALSIK Training

Pelatihan Bisnis Model/Business Model Training

Page 120: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

120 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Use of Local WorkforceIn the employee recruitment process, the Company prioritizes people within the Company’s operational area to become employees, according to the competencies required and in accordance with the prevailing laws and regulations. Thus, the Company also encourages growth and improvement of the relevant community’s economy.

Employee Turnover RateIn 2015, the Company’s employee turnover rate was 10.9%.

RemunerationRemuneration is given as a form of appreciation for employees performance. The Company provides remuneration to employees based on a merit system that has been determined by considering the performance of the Company and employees.

Complaint Mechanism for Employment Issues

Every complaint and report related to employment will be resolved fairly and quickly by the Company with the trade union. Complaint can be submitted to direct superior, higher level superior, the Company’s HR department or trade union.

In order to ensure that all employee’s rights can be fulfilled, aspects of employment and employee welfare are regularly evaluated by the Board of Directors in collaboration with the trade union.

Occupational Safety and Health

Safety is the main value for the Company which has consistently been the focus in the previous years. The Company realizes that good safety management is important for the continuity and efficiency of operations. Therefore, the Company increases awareness and safety performance through 11 elements of the Safety Golden Rules and disseminates the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources No. 38 of 2014 on Mining Safety Management System (SMKP) to employees and contractors.

Penggunaan Tenaga Kerja LokalDalam proses rekrutmen karyawan, Perseroan memprioritaskan masyarakat yang berada di wilayah operasional perusahaan untuk menjadi karyawan, sesuai kompetensi yang dibutuhkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, Perseroan turut mendorong pertumbuhan dan perbaikan ekonomi masyarakat yang terkait.

Tingkat Perputaran KaryawanSepanjang tahun 2015, tingkat perputaran karyawan Perseroan sebesar 10,9%.

RemunerasiRemunerasi diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja karyawan. Perseroan memberikan remunerasi kepada karyawan berdasarkan sistem merit yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan dan karyawan.

Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

Setiap keluhan dan pengaduan terkait ketenagakerjaan akan diselesaikan secara adil dan cepat oleh Perseroan bersama serikat pekerja. Pengaduan dapat disampaikan kepada atasan langsung, atasan yang lebih tinggi, bagian HR Perseroan atau serikat pekerja.

Guna menjamin seluruh hak karyawan dapat terpenuhi, aspek ketenagakerjaan dan kesejahteraan karyawan dievaluasi secara rutin oleh Direksi yang bekerja sama dengan serikat pekerja.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Upaya Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Efforts to Improve Occupational Health and Safety

Nihil kecelakaan berakibat kematian. Zero fatality.

Meningkatkan kesadaran dan kinerja keselamatan melalui 11 elemen Safety Golden Rules.

Enhancing safety awareness and performance through 11 elements of Safety Golden Rules.

PT Berau Coal memenangkan peringkat kedua dalam Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) tahun 2015.

PT Berau Coal won as runner up at the 2015 Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC).

Mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

Maintaining OHSAS 18001 certification by Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

Sosialisasi peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 38 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) kepada karyawan dan para kontraktor.

Dissemination of Ministry of Energy and Mineral Resources Regulation No. 38 of 2014 on Mining Safety Management System (SMKP) to employees and contractors.

Keselamatan adalah nilai utama bagi Perseroan yang secara konsisten telah menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya. Perseroan menyadari bahwa manajemen keselamatan yang baik penting bagi kelangsungan dan efisiensi operasi. Oleh karena itu, Perseroan meningkatkan kesadaran dan kinerja keselamatan melalui 11 elemen Safety Golden Rules dan menyosialisasikan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 38 tahun 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) kepada karyawan dan para kontraktor.

Page 121: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

121PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Due to the Company’s consistency in increasing safety awareness and performance, its Subsidiary, namely PT Berau Coal, won second place in the Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) in 2015. Furthermore, an Entity, namely PT Berau Coal, maintained OHSAS 18001 certification from Lloyd's Register Quality Assurance (LRQA).

In order to achieve safety management for the continuity and efficiency of operations, the Company performs the following matters:

Increasing Safety Awareness and Performance Through the Safety Golden RulesThe Company’s efforts in 2015 focused on leadership commitment towards safety and involved stakeholders, especially employees and contractors. The Company believes that safety leadership must exist at all levels. The presence of role models and leaders during the implementation of initiatives is needed to emphasize the importance of safety. One of the safety initiatives in 2015 was the implementation of 11 elements of the Safety Golden Rules which were already tested for one year. The 11 elements of the Safety Golden Rules are based on an analysis of the most common causes of accidents in the operational area. The 11 elements of the Safety Golden Rules are:1. Vehicle and unit eligibility;2. Operation of vehicles and units;3. Lock out and tag out (LOTO);4. Safety of working at height;5. Safety of working in confined spaces;6. Safety of lifting equipment and supporting devices;7. Working near cliffs or dug walls;8. Working on blasting areas;9. Working near water;10. Working at disposal; and11. Working on land clearing areas.

Based on the analysis, during 2015, the 3 main violations of the Safety Golden Rules were operating vehicles and units, LOTO, and working at height. By using root cause analysis criteria, the Company identifies the causes which are generally the behavior and lack of supervision as well as inadequate or inappropriate equipment.

Berkat konsistensi Perseroan dalam meningkatkan kesadaran dan kinerja keselamatan, Entitas Anak, yaitu PT Berau Coal memenangkan peringkat kedua dalam Indonesian Fire and Rescue Challenge (IFRC) tahun 2015. Selain itu, Entitas Anak, yakni PT Berau Coal mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

Guna mewujudkan manajemen keselamatan bagi kelangsungan dan efisiensi operasi, Perseroan mewujudkan dengan:

Meningkatkan kesadaran dan kinerja keselamatan melalui Safety Golden RulesIncreasing safety awareness and performance through the Safety Golden Rules

Memperkuat kesadaran keselamatan karyawan melalui pelatihanStrengthening employees’ safety awareness through training

Forum keselamatan yang berkelanjutanSustainable safety forum

Data kinerja keselamatanSafety performance data

Meningkatkan Kesadaran dan Kinerja Keselamatan melalui Safety Golden RulesUpaya Perseroan di tahun 2015 difokuskan pada komitmen kepemimpinan Perseroan terhadap keselamatan dan melibatkan para pemangku kepentingan, terutama karyawan dan para kontraktor. Perseroan percaya bahwa safety leadership harus ada di semua tingkatan. Kehadiran tokoh panutan dan pemimpin pada saat pelaksanaan inisiatif diperlukan untuk menekankan pentingnya keselamatan. Salah satu inisiatif keselamatan di tahun 2015 adalah pelaksanaan 11 elemen Safety Golden Rules yang telah diujicobakan selama satu tahun. 11 elemen Safety Golden Rules tersebut didasarkan pada analisa penyebab kecelakaan yang paling umum di wilayah operasional. Berikut 11 elemen Safety Golden Rules:1. Kelayakan kendaraan dan unit;2. Pengoperasian kendaraan dan unit;3. Lock out dan tag out (LOTO);4. Keselamatan bekerja di ketinggian;5. Keselamatan bekerja di ruang terbatas;6. Keselamatan alat angkat dan alat penyangga;7. Bekerja di dekat tebing atau dinding galian;8. Bekerja pada area peledakan;9. Bekerja di dekat air;10. Bekerja di disposal; dan11. Bekerja pada area pembersihan lahan.

Berdasarkan analisa, selama tahun 2015, 3 pelanggaran utama Safety Golden Rules adalah pengoperasian kendaraan dan unit, LOTO, serta bekerja pada ketinggian. Dengan menggunakan kriteria analisis akar permasalahan, Perseroan mengidentifikasikan penyebab yang umumnya adalah perilaku dan kurangnya pengawasan serta peralatan yang tidak memadai atau tidak tepat.

Page 122: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

122 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

In 2016, the Safety Golden Rules will be strictly implemented to ensure the safety of employees and the community, because everyone who works for or on behalf of the Company is responsible for the safety of themselves and those around them.

Strengthening Employees’ Safety Awareness Through TrainingIn 2015, the Company strengthened its employees’ competencies with Golden Rules training. This training aims to help employees understand the 11 elements of the Safety Golden Rules and increase safety awareness. Nearly 100% of the Company’s employees in the mining area have received this training through parallel classes.

Sustainable Safety ForumSafety and incident data improvement will be presented in meetings at all levels to create a forum that allows learning and priority and improvement of activities to be disseminated and discussed.

Safety Performance DataThe safety performance in 2015 is as follows:

Most of the safety performance information is provided by the Company’s contractors. In 2015, there were 11,729 staffs and contractors working in mining operations, an increase compared to that of 2014 of 11,582 staffs and contractors.

In 2015, the Company managed to achieve zero major accidents and accidents resulting in death, although in October 2015 there was 1 minor accident. Currently, the Company continues its efforts to improve the safety management on site along with employees and contractors.

Meanwhile, all injury frequency rate due to incidents, lost time injury frequency rate, and the cost of lost due to accidents experienced a decrease compared to those of previous years. The Company believes that such decrease reflects all of the

Di tahun 2016, Safety Golden Rules akan diterapkan dengan ketat untuk memastikan keselamatan karyawan dan komunitas, karena setiap orang yang bekerja untuk atau atas nama Perseroan bertanggung jawab untuk keselamatan diri sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar mereka.

Memperkuat Kesadaran Keselamatan Karyawan melalui PelatihanPada tahun 2015, Perseroan memperkuat kompetensi karyawan dengan pelatihan Golden Rules. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu karyawan memahami ke-11 elemen Safety Golden Rules dan meningkatkan kesadaran keselamatan. Hampir 100% dari karyawan Perseroan yang berada di area tambang telah menerima pelatihan ini melalui kelas paralel.

Forum Keselamatan yang BerkelanjutanPerbaikan data insiden dan keselamatan akan disampaikan dalam pertemuan di semua tingkatan untuk menciptakan suatu forum yang memungkinkan melakukan pembelajaran serta prioritas dan perbaikan aktivitas yang disosialisasikan dan didiskusikan.

Data Kinerja KeselamatanPerforma keselamatan di tahun 2015 sebagai berikut:

Uraian 2015 2014 Description

Kematian 0 1 Fatalities

Insiden Berakibat Hilang Hari Kerja 1 4 Lost Time Injury due to Incidents

Tingkat Frekuensi Insiden Berakibat Hilang Hari Kerja 0.03 0.15 Lost Time Injury Frequency Rate due to Incidents

Keseluruhan Insiden 46 53 All Injury due to Incidents

Tingkat Frekuensi Keseluruhan Insiden 1.45 1.62 All Injury Frequency Rate due to Incidents

Biaya Hilang Akibat Kecelakaan (juta AS$) 0.76 1.57 Loss Cost Due to Accident (million US$)

Penyakit Akibat Kerja 0 0 Occupational Diseases

Catatan : Tingkat frekuensi insiden dinyatakan per 1.000.000 jam kerja.Note : Frequency rate of incidents is stated per 1,000,000 hours worked.

Informasi kinerja keselamatan sebagian besar disediakan oleh kontraktor-kontraktor Perseroan. Pada tahun 2015, terdapat 11.729 staf dan kontraktor bekerja di operasi penambangan, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 11.582 staf dan kontraktor.

Pada tahun 2015, Perseroan berhasil mencapai nihil kecelakaan mayor dan kecelakaan berakibat kematian, meskipun pada Oktober 2015 terjadi 1 kecelakaan minor. Saat ini, Perseroan senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan manajemen keselamatan di lokasi bersama dengan karyawan dan kontraktor.

Sementara itu, tingkat frekuensi keseluruhan insiden, tingkat frekuensi insiden berakibat hilang kerja, dan biaya hilang akibat kecelakaan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan meyakini bahwa penurunan tersebut

Page 123: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

123PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

mencerminkan seluruh upaya Perseroan untuk program keselamatan di tahun 2015. Program keselamatan Perseroan difokuskan pada pembelajaran praktik kerja yang aman kepada tenaga kerja, pemberdayaan para pengawas dalam menangani tindakan dan kondisi tidak aman, serta meningkatkan konsistensi pelaporan keselamatan.

Untuk mendukung program transformasi, Perseroan menggunakan aplikasi IT open source guna mendukung pelaporan pemberitahuan terjadinya insiden dari lokasi ke pusat komando. Dengan melakukan hal tersebut, Perseroan berhasil mengurangi biaya komunikasi dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya yang masih menggunakan notifikasi melalui sms.

Fokus Manajemen Keselamatan Tahun 2016Dalam rangka meningkatkan kinerja keselamatan dengan target mengurangi insiden berakibat kerusakan properti dan ketaatan terhadap peraturan, di tahun 2016, Perseroan berfokus pada: 1. Penerapan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral No. 38 tahun 2014 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP);

2. Memperkuat program keselamatan yang berjalan, seperti pemasangan railing di atas alat berat untuk mencegah jatuh;

3. Penerapan prosedur layak bekerja;4. Commissioning dan recommissioning unit dan peralatan

untuk memastikan pemenuhan standar operasional keselamatan; dan

5. Penyegaran kembali pelatihan dasar keselamatan dan pengawasan.

Perseroan juga menargetkan nihil LTI dan kejadian berakibat kematian, serta untuk kesehatan, nihil penyakit akibat kerja di tahun 2016.

Company's efforts made for safety programs in 2015. The Company’s safety program focuses on learning of safe work practices for workers, empowering supervisors in handling unsafe actions and conditions, and improving the consistency of safety reporting.

To support the transformation program, the Company uses an open source IT application to support reporting of incident notification from the location to the command center. By conducting such matter, the Company succeeded in reducing communication cost compared to that of previous application which still used notification via SMS.

Safety Management Focus in 2016In order to improve safety performance with a target of reducing incidents resulting in property damage and complying with regulations, in 2016, the Company focuses on: 1. Implementation of Regulation of Minister of Energy and

Mineral Resources Regulation No. 38 of 2014 on Mining Safety Management System (SMKP);

2. Strengthening sustainable safety programs, such as installing railings over heavy equipment to prevent falls;

3. Implementing proper work procedures;4. Commissioning and recommissioning units and equipment

to ensure compliance with operational safety standards; and

5. Refreshing basic safety and supervision training.

The Company also targets zero LTI and incidents resulting in death, as for health, zero occupational diseases in 2016.

Page 124: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

124 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Efforts to Increase Responsibility to the Environment

Tidak terjadi insiden lingkungan. No environmental incident.

PT Berau Coal menerima penghargaan ADITAMA “Pengelolaan Lingkungan Pertambangan” pada tahun 2014) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, sebagai pengakuan atas praktik manajemen lingkungan. Kriteria penilaian mencerminkan baik peraturan di Indonesia maupun standar internasional ISO 14001 untuk lingkungan.

PT Berau Coal received ADITAMA award for “Mining Environmental Management” in 2014 from the Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources, in recognition of environmental management practices. The assessment criteria reflect both Indonesian regulations and the international environmental standard of ISO 14001.

Pada penilaian manajemen lingkungan di provinsi Kalimantan Timur (PROPER), tambang Binungan memperoleh “Kinerja Emas” sedangkan tambang Lati dan Sambarata memperoleh “Kinerja Hijau”. Penghargaan tersebut mencerminkan manajemen lingkungan Perseroan telah melebihi persyaratan dalam peraturan di Indonesia.

In the East Kalimantan environmental management assessment (PROPER), Binungan mine received a “Gold performance”, while Lati and Sambarata mines received a “Green Performance”. Those awards reflect that the Company’s environmental managements exceed the requirements of Indonesian regulations.

Mempertahankan sertifikasi ISO 14001 dari Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

Maintaining ISO 14001 certification by Lloyd’s Register Quality Assurance (LRQA).

Perseroan menyadari bahwa penambangan memiliki potensi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada lingkungan sekitar sejak saat merencanakan dan menjalankan operasi penambangan. Seperti yang dicerminkan dalam Kode Etik dan Pernyataan Tujuan K3L dan Komunitas, pengelolaan lingkungan merupakan tujuan yang penting bagi Grup. Perseroan telah menaati seluruh undang-undang terkait lingkungan di Indonesia. Apabila terdapat aktivitas operasional Perseroan yang terindikasi mencemari lingkungan, masyarakat dapat melaporkannya kepada Departemen External Relation untuk ditindaklanjuti lebih lanjut oleh manajemen perusahaan melalui berbagai langkah mitigasi lingkungan.

Perseroan juga melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan mengenai kriteria penilaian lingkungan di Indonesia (PROPER) kepada karyawan dan kontraktor untuk memastikan ketaatan terhadap peraturan. Sebagai hasilnya, di tahun 2015, Perseroan memperoleh:1. Tambang Lati mendapat pengakuan telah melampaui

persyaratan (Kinerja Hijau) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia;

2. Penghargaan ADITAMA “Pengelolaan Lingkungan Pertambangan” untuk inisiatif lingkungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia;

3. Penghargaan Kinerja Emas untuk inisiatif lingkungan di lokasi operasi Binungan dari Gubernur Provinsi Kalimantan Timur;

4. Mempertahankan sertifikasi ISO 14001 dari pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (PROPERDA);

5. Lahan terganggu lebih kecil dan lahan yang direvegatasi lebih besar dari yang direncanakan;

6. Peningkatan efisiensi bahan bakar dan energi; dan7. Pelaksanaan pelaporan mengenai ruang lingkup emisi Gas

Rumah Kaca (GRK).

The Company realizes that mining has the potential to cause long-term damage to the surrounding environment from the time it plans and runs its mining operations. As reflected in the Code of Ethics and Statement of OHSE and Community Goals, environmental management is an important goal for the Group. The Company has complied with all environmental laws in Indonesia. If any of the Company’s operational activities are indicated to have polluted the environment, the public can report it to the External Relation Department for further follow-up by the company’s management through various environmental mitigation measures.

The Company also conducts dissemination and provides training on environmental assessment criteria in Indonesia (PROPER) to employees and contractors to ensure compliance with regulations. As a result, in 2015, the Company obtained:

1. Lati Mine has been recognized as exceeding the requirements (Green Performance) of the Indonesian Ministry of Environment and Forestry;

2. ADITAMA award for “Mining Environmental Management” for environmental initiatives from the Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources;

3. Gold Performance award for environmental initiatives at Binungan operation site from the Governor of East Kalimantan Province;

4. Maintaining ISO 14001 certification from the East Kalimantan Province Government (PROPERDA);

5. The disturbed land is smaller and the revegetated land is larger than planned;

6. Improved fuel and energy efficiency; and7. Implementation of reporting on the scope of Greenhouse

Gas (GHG) emissions.

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility to the Environment

Page 125: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

125PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Pengelolaan Lahan dan Keanekaragaman Hayati

Di tahun 2015, jumlah lahan terganggu di bawah target disebabkan oleh perubahan rencana produksi untuk memaksimalkan lahan terganggu yang telah ada serta revegetasi melebihi rencana untuk mengurangi risiko erosi tanah di daerah penambangan.

Kinerja Lingkungan

Kinerja Lingkungan di tahun 2015 sebagai berikut:

Uraian Description

RealisasiActual

RencanaPlan

2015(ha)

Total KumulatifCumulative Total

(ha)

2015(ha)

Total KumulatifCumulative Total

(ha)

Lahan TergangguLand Disturbed 1,056 10,706 1,400 11,050

Lahan DirevegetasiLand Revegetated 197 3,251 177 3,217

Pada tahun 2015, lahan terganggu lebih kecil daripada yang direncanakan dengan mengikuti usaha optimisasi pada lahan yang telah ada. Selain itu, Perseroan telah melakukan revegetasi lahan melebihi yang direncanakan. Seperti tahun sebelumnya,

Land Management and Biodiversity

In 2015, the land disturbed area was behind the target due to production plan changes to maximize the existing disturbed area and revegetation exceeded the plan to mitigate risks of land erosion in the mining area.

Environmental Performance

Our environmental performance in 2015 is as follows:

In 2015, the disturbed land was smaller than planned due to optimizing efforts on the existing land. In addition, the Company has carried out more land revegetation than planned. As in the previous year, an amount of funds that has been set

Page 126: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

126 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

sejumlah dana yang telah disisihkan (jaminan reklamasi) akan dapat ditarik kembali apabila kegiatan revegetasi telah dianggap selesai oleh pemerintah. Dengan kinerja yang ada, penarikan kembali jaminan reklamasi telah berjalan sesuai rencana.

Pada 31 Desember 2015, dan sejalan dengan life of mine plan, belum ada lahan yang dapat dianggap sebagai telah direhabilitasi. Adapun lahan dianggap sebagai telah direhabilitasi apabila lahan telah dinilai/disertifikasi memenuhi tujuan penggunaan akhir yang telah disetujui dan Perseroan berasumsi bahwa saat tersebut adalah saat lahan dikembalikan ke pemerintah Indonesia. Namun demikian, karena belum ada lahan yang dapat dianggap telah direhabilitasi, pelaporan akan laporkan di masa mendatang pada saat operasi Perseroan telah mencapai tingkat kematangan yang sesuai.

Sementara itu, kondisi pasar yang penuh tantangan yang berdampak kepada harga batubara membuat Perseroan melakukan efisiensi dengan melakukan inovasi di lapangan, meliputi:1. Mengoptimalkan tempat pembibitan di semua lokasi

pertambangan dalam penyediaan bibit untuk revegetasi dengan tujuan mengurangi biaya pembelian; dan

2. Meningkatkan program pengelolaan pasif di operasi penambangan Sambarata untuk mengurangi penggunaan tawas.

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

IndikatorIndicator

UraianDescription

Emisi GRK (ton CO2e)GHG Emissions (tons CO2e)

2015 2014

Lingkup 1Scope 1

Penggunaan bahan bakar pembangkit listrik dan kendaraan, serta emisi gas dari proses pertambangan.Fuel use in generators and vehicles, gas emissions from mine process.

1,359,705 1,280,352

Lingkup 2Scope 2

Listrik yang dibeli.Purchased electricity. 3,574 1,686

Lingkup 3 PilihanSelected Scope 3

Operasi pengapalan dan floating crane oleh kontraktor, termasuk perjalanan bisnis.Contractor shipping and floating crane operations, including business travel.

15,817 18,066

Total Emisi GRKTotal GHG Emissions 1,379,095 1,300,104

Intensitas Emisi GRK (ton CO2e/ton Batubara)GHG Emissions Intensity (tons CO2e/tons Coal) 0.052 0.054

Konsisten dengan tahun sebelumnya, Perseroan telah menerapkan pendekatan pengendalian operasional untuk menyajikan data emisi serta melaporkan seluruh sumber emisi yang material dalam Lingkup 1 (pembakaran bahan bakar dan pengoperasian fasilitas), Lingkup 2 (listrik yang dibeli) dan Lingkup 3 (termasuk emisi tidak langsung dari alat transportasi dan LPG yang digunakan oleh para kontraktor

aside (reclamation guarantee) will be able to be withdrawn if revegetation activities have been deemed completed by the government. With such existing performance, the reclamation guarantee withdrawal went according to plan.

As of 31 December 2015, and in line with the life of mine plan, there is no land that can be considered to have been rehabilitated. Land is considered rehabilitated if the land has been assessed/certified to meet the approved end use purposes and the Company assumes that this is when the land is returned to the Indonesian government. However, as there is no land that can be considered to have been rehabilitated yet, the reporting will be reported in the future when the Company’s operations have reached the appropriate maturity level.

Meanwhile, market conditions that are full of challenges that have an impact on coal prices have made the Company efficient by making innovations in the field, including:

1. Optimizing nurseries at all mining locations in providing seedlings for revegetation with the aim of reducing purchasing costs; and

2. Improving passive management program at Sambarata mining operation to reduce the use of alum.

Greenhouse Gas (GHG) Emissions

Consistent with the previous year, the Company has implemented an operational control approach to present emission data and report all material emission sources in Scope 1 (fuel combustion and facility operation), Scope 2 (purchased electricity), and Scope 3 (including indirect emissions from transportation and LPG equipment used by contractors and business trip) for the Company’s main mining operations,

Page 127: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

127PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

which are PT Berau Coal and 2 Subsidiaries, namely PT Mutiara Tanjung Lestari and PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim.

The increase in GHG emissions results from the increase of fuel use in mining process, which is in line with the increase of coal production compare to that of the previous year.

Reduce, Reuse, and Recycle Program

PT Berau Coal has stepped up a program of reducing, reusing, and recycling (3R) in waste management, which is implemented at the mining site and head office. By performing such matter, the Company saves energy, reduces greenhouse gas emissions that contribute to global climate change, reduces the amount of waste, and saves costs. The following are the initiatives carried out by the Company in 2015:

1. Producing 68.6 tons of organic fertilizer from domestic waste, which then used to support the revegetation program; and

2. Reusing 1,154 kg of used paper and using it as mulch in the hydraulic mulch seeding process in the mine area.

Energy Management

Energy management remains an area that Company is working on towards energy saving. The Company has continued its focus on fuel consumption, especially diesel. Fuel consumption is a key indicator used to measure contractors, and is discussed as part of regular performance assessments.

PT Berau Coal and Contractors’ Fuel Consumption

dan perjalanan dinas) untuk operasi penambangan utama Perseroan, yaitu PT Berau Coal dan 2 Entitas Anak, yaitu PT Mutiara Tanjung Lestari dan PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim.

Peningkatan emisi GRK merupakan hasil dari peningkatan penggunaan bahan bakar untuk proses penambangan, sejalan dengan peningkatan produksi batubara dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Program Mengurangi, Menggunakan Kembali, dan Daur Ulang

PT Berau Coal meningkatkan program mengurangi, menggunakan kembali, dan daur ulang (3R) dalam pengelolaan limbah yang dilaksanakan di lokasi penambangan dan kantor pusat. Dengan melaksanakan hal tersebut Perseroan menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global, mengurangi jumlah limbah, dan menghemat biaya. Berikut inisiatif yang dilakukan Perseroan pada tahun 2015:1. Memproduksi 68,6 ton pupuk organik dari limbah domestik,

yang kemudian digunakan untuk mendukung program revegetasi; dan

2. Menggunakan kembali 1.154 kg kertas bekas dan menggunakannya sebagai mulsa dalam proses pembenihan secara hidraulik di lokasi tambang.

Manajemen Energi

Manajemen energi masih merupakan bidang yang sedang Perseroan kerjakan dalam rangka penghematan energi. Perseroan tetap fokus pada konsumsi bahan bakar, terutama solar. Konsumsi bahan bakar merupakan salah satu indikator kunci yang digunakan untuk menilai kontraktor, dan dibahas sebagai bagian dari penilaian kinerja rutin.

Konsumsi Bahan Bakar PT Berau Coal dan Kontraktor

2015 2014

Energy Consume (GJ) 11,270,900 10,597,279 Energy Consume (GJ)

Coal (MT) 26,549,555 24,224,108 Coal (MT)

Overburden (BCM) 228,080,739 205,517,330 Overburden (BCM)

Material Removal, Coal+OB (BCM) 248,503,473.752 224,151,258.486 Material Removal, Coal+OB (BCM)

Specific Energy-Coal (GJ/MT) 0.42 0.44 Specific Energy-Coal (GJ/MT)

Specific Energy-Material Removal, Coal+OB (GJ/BCM)

0.049 0.052Specific Energy-Material Removal,

Coal+OB (GJ/BCM)

Page 128: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

128 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Inisiatif manajemen energi pada area operasional berfokus pada efisiensi bahan bakar dan energi. Fokus utama dari insiatif Perseroan di tahun 2015 sebagai berikut:1. Program penghematan energi melalui pembatasan

konsumsi listrik dan penggunaan air conditioner (AC) di kantor. Melalui program efisiensi tersebut, Perseroan dapat menghemat energi sekitar 435 Gjoule;

2. Dimulai pada Oktober 2015, Perseroan melakukan pembatasan penggunaan bahan bakar untuk tug boat dalam proses pengapalan. Inisiatif ini sebelumnya telah disosialisasikan terlebih dahulu dengan rekan bisnis Perseroan dan berhasil menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 356 kiloliter pada Oktober sampai November 2015; dan

3. Penanganan kebocoran bahan bakar melalui penggunaan pewarna bahan bakar. Sosialisasi insiatif ini telah dilakukan oleh karyawan guna memahami dan mendeteksi kebocoran bahan bakar di titik pengisian bahan bakar yang menyebabkan tumpahan kecil.

Selain itu, Perseroan akan terus mengevaluasi program-program dan menyempurnakan data energi untuk dapat melacak hasil dari insiatif-inisiatif yang telah lakukan.

Energy management initiatives in the operational area focus on fuel and energy efficiency. The main focuses of the Company’s initiatives in 2015 are as follows:1. Energy saving program by limiting electricity consumption

and use of air conditioner (AC) in the office. Through this efficiency program, the Company can save energy by around 435 Gjoule;

2. Starting in October 2015, the Company restricted the use of fuel for tug boats in the shipping process. This initiative had previously been disseminated with the Company’s business partners and succeeded in saving fuel consumption of 356 kiloliters from October to November 2015; and

3. Handling fuel leaks through the use of fuel dyes. Dissemination of this initiative has been carried out by employees in order to understand and detect fuel leaks at refueling points that have caused minor spills.

In addition, the Company will continue to evaluate programs and improve energy data to be able to track the results of initiatives undertaken.

Page 129: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

129PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Tanggung Jawab Terhadap KomunitasResponsibility to the Community

Perseroan berkomitmen untuk mendukung pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Di tahun 2015, Perseroan melaksanakan hal-hal berikut:1. Menginvestasikan AS$4,7 juta di berbagai proyek yang

mencakup kesehatan dan nutrisi, lingkungan dan kebudayaan, pendidikan dan pengetahuan, serta pengembangan sosial ekonomi, termasuk 100 proyek infrastruktur masyarakat;

2. Melanjutkan program komunitas andalan Perseroan yang telah berhasil; dan

3. Memperbaiki struktur tata laksana Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal.

Sejalan dengan perusahaan tambang lainnya, hak kepemilikan tanah dan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan sosial atas operasi dapat mengakibatkan perselisihan dengan masyarakat yang dapat memicu terjadinya insiden. Selama tahun 2015, tidak terdapat insiden masyarakat yang signifikan yang berakibat menghentikan operasi. Tim Hubungan Masyarakat mengelola hubungan ini dengan didukung oleh proses eskalasi dan keterlibatan pemangku kepentingan lainnya.

Program Kemasyarakatan

Program kemasyarakatan Perseroan digerakkan oleh PT Berau Coal, sebagian besar melalui sebuah yayasan yang didirikan untuk mengelola kemajuan program dan administrasi dana untuk program, yang dikenal sebagai Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC). Untuk menunjukkan komitmen yang berkelanjutan, Perseroan memberikan kontribusi sosial dan keberlanjutan masyarakat setempat setelah penutupan tambang. Berikut jumlah investasi yang dilakukan Perseroan untuk aktivitas CSR selama 2 tahun terakhir:

(dalam AS$ juta/in US$ million)

Uraian 2015 2014 Description

Proyek-Proyek Pengembangan Masyarakat 2.5 1.8 Community Development Projects

Infrastruktur 1.3 2.6 Infrastructure

Kontribusi Lainnya 0.9 1.0 Other Contributions

Total 4.7 5.4 Total

The Company is committed to supporting the development of communities around the operations area. In 2015, the Company carried out the following activities:1. Investing US$4.7 million in various projects covering health

and nutrition, environment and culture, education and knowledge, and socio-economic development, including 100 community infrastructure projects;

2. Continuing the Company’s flagship community program that has been successful; and

3. Improving the governance structure of Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal.

In line with other mining companies, land ownership rights and concerns about the environmental and social impacts of operations can result in disputes with communities that can lead to incidents. During 2015, there were no significant community incidents that resulted in cease of operations. The Public Relations team manages this relationship with the support of an escalation process and involvement of other stakeholders.

Community Programs

The Company’s community programs are driven by PT Berau Coal, largely through a foundation that was set up to manage the program’s progress and the administration of the program funds, known as Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC). To demonstrate a sustainable commitment, the Company makes a social and sustainable contribution to the local community after mine closure. Below is the investment amount that the Company has made for CSR activities in the last 2 years:

Upaya Meningkatkan Tanggung Jawab Terhadap Komunitas Efforts to Increase Responsibility to the Community

Menyatakan komitmen CSR Perseroan kepada masyarakat setempat di Berau melalui Komitmen CSR 1 tahun yang telah disetujui bersama-sama dengan pemerintah setempat.

Pledging the Company CSR commitment to contributing towards the local community in Berau through a 1 year CSR Commitment, as agreed with the local government.

Memperkuat struktur tata kelola di Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC) untuk memfasilitasi pelaksanaan Komitmen CSR.

Strengthening the governance structure at Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC) to facilitate the delivery of CSR Commitment.

Page 130: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

130 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Proyek-proyek pengembangan masyarakat meliputi kontribusi untuk proyek-proyek 4 pilar pengembangan masyarakat yang meliputi pendidikan dan pengetahuan, kesehatan dan nutrisi, kebudayaan dan lingkungan, pembangunan sosial ekonomi, dan manajemen operasional YDBBC serta aktivitas-aktivitas di pusat pelatihan Berau.

Kontribusi lainnya meliputi program engagement masyarakat dan termasuk donasi yang dilakukan melalui tim Community Relation untuk kepentingan masyarakat. Sementara donasi yang tujuan utamanya adalah untuk komersial atau mempromosikan perusahaan tidak termasuk didalamnya.

Program tersebut berdampak pada pemenuhan 70% dana dari komitmen CSR. Kesepakatan mengenai penggunaan 30% dana yang tersisa telah dikonsultasikan dengan pemerintah setempat untuk penggunaan di tahun 2016. Tingkat pencapaian proyek di tahun 2015 telah disosialisasikan kepada pemerintah dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, mekanisme berikut dibentuk di YDBBC untuk menciptakan dialog untuk berbagi informasi dan mengawasi kemajuan/pencapaian program:1. Dewan Pengurus, menangani masalah dan kemajuan

operasional sehari-hari; dan2. Dewan Pengawas, mengawasi kemajuan program secara

keseluruhan dibandingkan dengan rencana.

Di tahun 2016, Perseroan akan fokus pada evaluasi kembali dampak proyek-proyek Perseroan dan bagaimana penyampaiannya melalui perbaikan proses. Perseroan juga telah mengumpulkan data untuk lebih memahami kontribusi apa yang kami berikan dan apa atau seberapa banyak perubahan setelah adanya aktivitas Perseroan di proyek-proyek pengembangan masyarakat.

Agribisnis Kakao

Community development projects include contributions on the 4 pillars community development projects around education and knowledge, health and nutrition, culture and environment, social economic development, and YDBBC operational management, as well as Berau training centre activities.

Other contributions include community engagement program and donations made through the Community Relations team for community purposes. Whereas donation where the primary objective is commercial or self-promoting are excluded.

This program has an impact on fulfilling 70% of funds from CSR commitments. An agreement on the use of the remaining 30% of funds was consulted with the local government to be used in 2016. The project achievement level in 2015 has been disseminated to the government and local communities. Therefore, the following mechanism was established at YDBBC to create dialog to share information and monitor program progress/achievements:1. Management Board, discusses day to day operational

challenges and progress; and2. Supervisory Board, monitors overall program’s progress

against the plan.

In 2016, the Company will focus on re-evaluating the impact of Company’s projects and how they are delivered through process improvements. We have also gathered data to further understand what the Company contributes and what or how much has changed following the Company’s activities in community development projects.

Cocoa Agribusiness

Page 131: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

131PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Pertanian kakao telah dilakukan di Berau sebelum PT Berau Coal beroperasi. Pada tahun sebelumnya, rata-rata produksi kakao adalah 800 kg/hektar dan kurang optimal jika dibandingkan dengan petani lainnya di Indonesia yang dapat memproduksi sampai 1.000 kg/hektar. Faktor penyebab untuk hasil yang lebih rendah tersebut disebabkan oleh kurangnya modal untuk membeli bahan pertanian.

Di tahun 2015, 178 petani kakao berpartisipasi dalam proyek ini, dengan total lahan pertanian lebih dari 200 hektar tersebar di 4 desa: Long Lanuk, Suaran, Tumbit Melayu, dan Tumbit Dayak. Rata-rata produksi kakao telah meningkat 25% menjadi 1.000 kg/hektar di tahun 2015. Peningkatan produksi tersebut memberikan pendapatan yang lebih tinggi bagi para petani.

Pos Gizi

Di Indonesia, pos pelayanan medis terpadu (pos pelayanan terpadu, secara lokal dikenal sebagai Posyandu) diadakan di desa-desa sebagai klinik bulanan untuk anak-anak dan ibu hamil. Data yang dikumpulkan oleh Posyandu di masyarakat sekitar Perseroan menunjukkan bahwa terdapat hampir 200 anak yang menderita gizi buruk dan kurang gizi. Oleh karenanya, Perseroan membentuk sebuah proyek di tahun 2013 untuk mendirikan Pos Gizi.

Sebagai masukan, di Kabupaten Berau, Perseroan memberikan dukungan finansial kepada 48 Pos Gizi di Posyandu, yang tersebar di 25 desa, pembelian timbangan dan waktu yang diberikan oleh petugas Perseroan di desa-desa tersebut. Dengan investasi tersebut, output-nya adalah:1. Memungkinkan Pos Gizi tetap buka selama 10 hari setiap

bulannya untuk memberi kesempatan kepada ibu-ibu mempelajari bagaimana memasak makanan seimbang untuk anak-anak mereka;

2. Merancang dan mengimplementasikan program pelatihan gizi untuk para sukarelawan (atau yang dikenal sebagai kader) di Pos-Pos Gizi; dan

3. Menciptakan suatu tempat dimana petugas Perseroan yang terlatih dan para sukarelawan dapat berbagi pengetahuan seputar persiapan makanan, nilai gizi makanan dan porsi yang dibutuhkan untuk anak-anak, dan sanitasi.

Di akhir tahun 2015, dari 193 anak yang mengikuti program Pos Gizi, 70 anak telah berhasil mencapai berat badan normal.

Air Bersih dan Sanitasi

Konsep dari program air bersih dan sanitasi adalah memberikan masyarakat akses kepada air minum yang aman dan sanitasi dasar. Akses kepada air yang aman, sanitasi yang memadai serta pendidikan kebersihan yang layak dapat mengurangi penyakit dan kematian, dan juga memiliki dampak pengurangan kemiskinan dan pembangunan sosial ekonomi di masyarakat.

Cocoa farming was performed in Berau before PT Berau Coal’s operations. In the previous year, average cocoa productions were 800 kg/hectare and less optimal if compared to that of other successful farmers in Indonesia, which can produce up to 1,000 kg/hectare. The factor causing such lower result was the lack of capital to buy agricultural materials.

In 2015, 178 cocoa farmers participated in this project, with a total farm area of over 200 hectares spread across 4 villages: Long Lanuk, Suaran, Tumbit Melayu, and Tumbit Dayak. Average cocoa production increased by 25% to 1,000 kg/hectare in 2015. The increase in production led to higher income for the farmers.

Nutrition Posts

In Indonesia, the integrated medical service posts (Pos Pelayanan Terpadu, locally known as Posyandu) are set up in villages as a monthly clinic for children and pregnant women. The data collected by Posyandu on the Company’s local communities showed that there were almost 200 children suffering from malnutrition and under nourishment. As a result, the Company created a project in 2013 to set up Nutrition Posts (known as Pos Gizi).

As an input, in Berau Regency, the Company provides financial support to 48 Nutritional Posts at Posyandu (Community Health Clinic), which spread across 25 villages, purchases scales and time provided by Company officers in these villages. With this investment, the outputs are:1. Enabling Nutrition Posts to remain open for 10 days every

month to allow mothers to learn how to cook a balanced meal for their children;

2. Designing and conducting nutrition training programs for volunteers (or known as kader) at the Nutrition Posts; and

3. Creating a space where the Company’s trained officers and volunteers can share knowledge on food preparation, nutritional values of food, and portions needed for children and sanitation.

At the end of 2015, out of 193 children joining Nutrition Posts program, 70 children successfully gained to normal weight.

Water and Sanitation

The concept of clean water and sanitation program is to give the communities an access to safe drinking water and basic sanitation. Access to safe water, adequate sanitation, and proper hygiene education can reduce illness and death, and also impact on poverty reduction and socioeconomic development in the communities.

Page 132: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

132 PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Perseroan memiliki 2 program air bersih dan sanitasi yaitu:

1. Fasilitas Pengolahan Air Sejak tahun 2013, Perseroan telah mulai membangun fasilitas pengolahan air (WTP) di 11 lokasi. Di tahun 2015, 8 dari WTP tersebut telah mendistribusikan air bersih ke desa-desa (Sambakungan, Birang, Pulau Besing, Tumbit Melayu (3 unit), Tumbit Dayak (2 unit)). 3 WTP lainnya sedang dalam proses pemasangan pipa.

2. Perbaikan Jamban Pembuangan kotoran yang aman, sehingga tidak mencemari lingkungan, air, makanan atau tangan, sangat penting untuk memastikan lingkungan sehat dan melindungi kesehatan pribadi. Oleh karena itu, sanitasi merupakan penghalang penting terhadap penyebaran penyakit di masyarakat. Sejak tahun 2011, Perseroan telah membangun kurang lebih 700 jamban di 13 desa. Di tahun 2015, Perseroan membangun 366 jamban. Salah satu dari beberapa keuntungan yang diperoleh adalah perbaikan jamban secara signifikan mengurangi penyakit-penyakit terkait kebersihan di masyarakat.

Beasiswa

Program beasiswa (dikenal sebagai beasiswa EMAS) bertujuan untuk meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan, hasil pembelajaran dan pengembangan pribadi anak-anak dengan memberikan beasiswa kepada siswa-siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke universitas. Tunjangan beasiswa umumnya meliputi seluruh biaya kuliah, biaya kepindahan, biaya hidup dan lain-lain. Di tahun 2015, Perseroan telah memberikan beasiswa kepada 386 pelajar. Program tersebut memberikan kesempatan untuk pelajar-pelajar setempat untuk memperluas pengetahuan dan pendidikan mereka.

The Company has 2 clean water and sanitation programs, which are:1. Water Treatment Plant Since 2013, the Company has begun to install Water

Treatment Plant (WTP) in 11 locations. In 2015, 8 of the WTPs distributed clean water to the villages (Sambakungan, Birang, Pulau Besing, Tumbit Melayu (3 units), Tumbit Dayak (2 units)). The other 3 WTPs are in the process of installing pipes.

2. Improved Latrine Safe disposal of excreta, so that it does not contaminate

the environment, water, food, or hands, is essential for ensuring a healthy environment and for protecting personal health. Therefore, sanitation is a critical barrier to disease transmission in a community. Since 2011, the Company has constructed around 700 latrines across 13 villages. In 2015, the Company constructed 366 latrines. Among its many benefits, improved latrine significantly reduces hygiene related disease in the community.

Scholarship

The scholarship program (known as Beasiswa EMAS) aims to improve the educational opportunities, learning outcomes, and personal development of children in the communities by providing scholarship to outstanding students to continue their study to university. The scholarship benefits generally include full tuition fees, moving allowance, living expenses, etc. In 2015, the company provided scholarship to 386 students. The program provides an opportunity for local student to broaden their knowledge and education.

Page 133: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

133PT Berau Coal Energy Tbk

Corporate Social Responsibility

2015 Annual Report

Tanggung Jawab Terhadap PelangganResponsibility to the Customers

Perseroan menyadari bahwa pelanggan adalah kunci utama dari keberlanjutan usaha. Oleh karenanya, Perseroan berupaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam rangka membangun hubungan kerja sama jangka panjang. Pelayanan dan hubungan bisnis dengan pelanggan diterapkan oleh Perseroan dengan berpedoman pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Perseroan juga menerapkan kendali mutu agar tetap memberikan produk dan jasa yang berkualitas kepada pelanggan. Kendali mutu di Perseroan dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh di setiap tahap mulai dari proses produksi, stockpile, pengangkutan, pengiriman ke kapal pelanggan, hingga layanan purnajual. Pengendalian mutu ini disertai dengan upaya mengelola masukkan atau keluhan pelanggan tentang produk dan jasa yang diberikan Perseroan.

Informasi Barang dan/atau Jasa

Sebagai wujud transparansi terhadap pelanggan, Perseroan berusaha memberikan informasi mengenai produk dan jasa melalui media yang mudah diakses. Informasi mengenai produk dan jasa telah disampaikan dalam website Perseroan: www.beraucoalenergy.co.id.

The Company realizes that customer is the main key of business sustainability. Therefore, the Company strives to provide and improve the best service to customers in order to build a long-term cooperative relationship. Services and business relationships with customers are implemented by the Company based on Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection.

The Company also implements quality control in order to continue providing quality products and services to customers. Quality control in the Company is carried out in a continuous and comprehensive manner at every stage from the production process, stockpile, transportation, delivery to the customer’s ship, to after-sales service. This quality control is accompanied by efforts to manage customer input or complaints about the products and services provided by the Company.

Information of Goods and/or Services

As a form of transparency towards customers, the Company strives to provide information about products and services through easily accessible media. Information on products and services has been presented on the Company’s website: www.beraucoalenergy.co.id.

Page 134: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT Berau Coal Energy Tbk

Laporan Tahunan 2015

Surat Pernyataan Anggota Direksitentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Berau Coal Energy Tbk

Statement of Members of the Board of Directors on the Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Berau Coal Energy Tbk

Tanggung Jawab Laporan TahunanAnnual Report Responsibility

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Berau Coal Energy Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that the 2015 Annual Report of PT Berau Coal Energy Tbk contains complete information and we shall be fully responsible for the correctness of the Company’s Annual Report content.

This statement is hereby made in all truthfulness.

Jakarta, 27 Oktober 2020Jakarta, 27 October 2020

Direksi,Board of Directors,

Fuganto WidjajaDirektur Utama

President Director

Arief WiedhartonoDirektur IndependenIndependent Director

Bambang Heruawan HalimanDirekturDirector

Edy Santoso, S.H., M.H.DirekturDirector

Page 135: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT Berau Coal Energy Tbk

2015 Annual Report

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaristentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Berau Coal Energy Tbk

Statement of Members of the Board of Commissioners on the Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Berau Coal Energy Tbk

Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Berau Coal Energy Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that the 2015 Annual Report of PT Berau Coal Energy Tbk contains complete information and we shall be fully responsible for the correctness of the Company’s Annual Report content.

This statement is hereby made in all truthfulness.

Jakarta, 27 Oktober 2020Jakarta, 27 October 2020

Dewan Komisaris,Board of Commissioners,

Ir. Gandi Sulistiyanto SoehermanKomisaris Utama

President Commissioner

Dr. H. Darmono, S.H., M.M.Komisaris

Commissioner

Dr. MarsetioWakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen

Vice President Commissioner/Independent Commissioner

Deswandhy AgusmanKomisaris Independen

Independent Commissioner

Page 136: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak/and its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014/ As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013, and for the Years Ended December 31, 2015 and 2014

Page 137: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian

PT Berau Coal Energy Tbk dan Entitas Anak pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014/

The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Berau Coal Energy Tbk and Its Subsidiaries as of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and for the Years Ended December 31, 2015 and 2014

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and for the Years Ended December 31, 2015 and 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain Konsolidasian/Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements 6

Page 138: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

MIRAWATI SENSI IDRIS MOORE STEPHENS Registered Public Accountants Business License No. 1353/KM.1/2016 Intiland Tower, 7th Floor JI. Jenderal Sudirman, Kay 32 Jakarta - 10220 INDONESIA

62-21-570 8111 - : 62-21-572 2737

Laporan Auditor Independen

No. 00772J2.IO9OIAU.1IO2J0155-1/1N12020

Pemegang Saham, Dewan Komisans dan Direksi

PT Berau Coal Energy Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk (Perusahaan) dan entitas anaknya (Grup) terlampir, yang terdin dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tan ggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dan kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggungjawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit karni berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dan kesalahan penyajian material.

Independent Auditors' Report

No. 0077212.10901AU.110210155-111N12020

The Stockholders, Board of Commissioners and Directors PT Berau Coal Energy Tbk

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Berau Coal Energy Tbk (the Company) and its subsidiaries (the Group), which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31. 2015, and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Management's responsibility for the financial statements

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Auditor's responsibility

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

An independent member of Moore Stephens International Limited -

members in principal cities throughout the world

Page 139: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

MIRAWATI SENSI IDR1S MOORE STEPHENS

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian nsiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini wajar dengan pengecualian kami.

Basis untuk Opini Wajar Dengan Pengecualian

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 42 atas laporan keuangan konsolidasian, sanipal dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Grup masih dalam proses negosiasi dengan kreditur untuk melakukan restruktunsasi pokok, bunga dan denda atas Senior Notes yang telah jatuh tempo. Oleh karena manajernen Grup mengharapkan hash yang positif dan negosiasi restnjkturisasi tersebut, maka Grup tidak membukukan akrual beban bunga yang mana hal tersebut merupakan penyimpangan dan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Dampak dan penyimpangan ml adalah kurang catat akrual beban bunga. saldo defisit yang terlalu rendah pada tanggal 31 Desember 2015, dan jumlah mgi tahun 2015 yang terlalu rendah.

Opini Wajar dengan Pengecualian

Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Wajar dengan Pengecualian, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kineria keuangan dan aws kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditor considers internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our qualified audit opinion.

Basis for Qualified Opinion

As discussed in Note 42 to the consolidated financial statements, until the date of completion of these consolidated financial statements, the Group is still negotiating with the creditors to restructure the Senior Notes principal, interest and penalties that are already due for payment. Since the Group's management had been expecting favorable results from the finalization of their negotiations, the Group has discontinued to recognize accrued interest which is a departure from Indonesian Financial Accounting Standards. The impact of this departure is an understatement in recorded accrued interest and deficit as of December 31, 2015, and understatement in 2015 reported loss.

Qualified Opinion

In our opinion, except for the effets of the matter described in the Basis for Qulifled Opinion paragraph, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Berau Coal Energy Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2015, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Page 140: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

MIRAWATI SENSI IDRIS MOORE STEPHENS

Penekanan Suatu Hal

Sebagaimana diungkapkan pada Catatan 42 atas laporan keuangan konsolidasian, aset Grup telah dijadikan sebagal jaminan untuk Guaranteed Senior Secured Notes 2015 dan 2017 yang diterbitkan oleh Berau Capital Resources Pte. Ltd, entitas anak, dan Perusahaan yang masing-masing jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2015 dan 13 Maret 2017 dan berada dalam kondisi gagal bayar. Kondisi tersebut, bersama dengan hal-hal lain sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 42, mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang menimbulkan ketidakpastian signiflkan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Laporan keuangan konsolidasian mi tidak termasuk penyesuaian yang mungkin timbul dan ketidakpastian tersebut.

PT Berau Coal Energy Tbk dan entitas anak telah menerapkan standar akuntansi keuangan barn tertentu yang berlaku efektif sejak tanggal I Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak penerapan tersebut, sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 44. Menurut opini kami, penyesuaian penyajian kembali tersebut sudah tepat dan telah diterapkan dengan sebagaimana mestinya. Kami tidak ditugasi untuk mengaudit, mereview atau menerapkan prosedur apapun atas laporan keuangan konsolidasian tersebut selain yang berkaitan dengan penyesuaian penyajian kembali, dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan suatu opini maupun bentuk asurans lainnya atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan.

Sebelum laporan ml kami telah menerbitkan laporan independen No. 00722/2.1090/AU. 1/02/0155- 1/1N12019 tanggal 29 Mel 2019 atas laporan keuangan konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Dimana kami menyatakan opini wajar dengan pengecualian dan penekanan suatu hal mengenai kelangsungan usaha. Sehubungan dengan keputusan manajemen untuk melakukan penambahan pengungkapan tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian, Grup telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dengan perubahan tertentu dan penambahan pengungkapan sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 46 atas laporan keuangan konsolidasian.

Emphasis of A Matter

As disclosed in Note 42 to the consolidated financial statements, Group's assets have been pledged as collateral for Guaranteed Senior Secured Notes 2015 and 2017 issued by Berau Capital Resources Pte. Ltd, a subsidiary and the Company each of which matures on July 8, 2015 and March 13, 2017 and are in a condition of default. This condition, along with other matters explained in Note 42, indicates the existence of a material uncertainty which may cast significant doubt on the Group's ability to continue as a going concern. The consolidated financial statements do not include adjustments that might result from these uncertainties.

PT Berau Coal and its subsidiaries have implemented certain new accounting standards that became effective on January 1, 2015. The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 and statement of financial position on 1 January 2014/31 December 2013 have been restated to reflect the impact the application, as disclosed in Note 44. In our opinion, the restatement adjustments are appropriate and have been properly applied. We were not assigned to audit, review or apply any procedures on the consolidated financial statements other than those relating to the restatement adjustments, and, therefore, we do not express an opinion or other form of assurance on the consolidated financial statements as a whole.

Prior to this report, we had issued our independent report No. 00722/2.1090/AU.1/0210155-1/1N12019 dated May 29, 2019 on the consolidated financial statements of PT Berau Coal Energy Tbk and its subsidiaries as at December 31, 2015 and for the year then ended. Where we expressed a qualified opinion and emphasis of a matter regarding going concern. In connection with management's decision to include additional disclosures in the consolidated financial statements, the Group has reissued its consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year ended on that date, with certain changes and additional disclosures in the consolidated financial statements as described in Note 46 to the consolidated financial statements.

Page 141: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

MIRAWATI SENSI IDRIS MOORE STEPHENS

Hal Lain

Laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2014! 31 Desember 2013 sebelum penyajian kembali sebagaimana dijelaskan pada paragraf Penekanan Hal di atas, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut dengan laporannya tertanggal 21 Agustus 2015.

Other Matter

The consolidated financial statements of the Group for the year ended December 31, 2014 and statements of financial position as of January 1, 2014/December 31, 2013 before restatement as mentioned on Emphasis of Matters of above paragraph, were audited by other independent auditors who expressed an unqualified opinion on such consolidated financial statements on the report dated August 21,2015.

MIRAWATI SENSI IDRIS

Maria Leckzinska No. Izin Akuntan Publik/Ce,tified Public Accountant License No. AP.0155

29 Mel 2020/May 29, 2020

Page 142: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG
Page 143: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG
Page 144: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BERAU COAL ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial PositionPada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)

1 Januari 2014/31 Desember 2013/

Catatan/ 31 Desember/December 31, January 1, 2014/

Notes 2015 2014 December 31, 2013

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 4,36 189.861 339.462 408.149 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 3.625 - - Short term investmentPiutang usaha 5 150.051 105.950 77.559 Trade receivablesPiutang lain-lain 6,36 7.336 2.915 14.533 Other receivablesKlaim atas pengembalian pajak 18b 40.240 40.240 40.240 Claim for tax refundPersediaan 7 32.971 24.748 39.707 InventoriesPajak dibayar dimuka 11.195 3.048 1.212 Prepaid taxUang muka dan biaya dibayar dimuka 8 22.601 6.175 2.046 Advances and prepaymentsPajak yang dapat dipulihkan 18a 60.306 321.351 381.455 Recoverable taxesKas yang dibatasi penggunaannya 9 14.879 18.127 17.627 Restricted cash Aset lancar lainnya 4.227 4.633 7.835 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 537.292 866.649 990.363 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang lain-lain 6 1.835 2.503 1.793 Other receivables

Property, plant, and equipment - net of Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation of US$ 159,379,

penyusutan sebesar US$ 159.379, US$ 133,328 and US$ 106,525US$ 133.328 dan US$ 106.525 masing-masing as of December 31, 2015 and 2014 andpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 January 1, 2014/December 31, 2013,dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 12 141.229 146.595 165.742 respectively

Aset eksplorasi dan evaluasi 10 15.009 14.603 14.539 Exploration and evaluation assetsProperti pertambangan - setelah dikurangi

akumulasi amortisasi dan cadangan Mining properties - net of accumulatedkerugian penurunan nilai masing-masing amortization and allowance for impairment ofsebesar US$ 175.913 dan US$ 1.360 US$ 175,913 and US$ 1,360, respectively,pada tanggal 31 Desember 2015 dan as of December 31, 2015 and accumulatedakumulasi amortisasi masing-masing amortization of US$ 146,110 andsebesar US$ 146.110 dan US$ 119.463 US$ 119,463 as of December 31, 2014pada tanggal 31 Desember 2014 dan and January 1, 2014/December 31, 2013,1 Januari 2014/31 Desember 2013 11 423.998 450.097 460.081 respectively

Goodwill 13 - 285.381 285.381 GoodwillAset derivatif - - 9.140 Derivative assetAset pajak tangguhan, bersih 18e 1.705 1.492 21.120 Deferred tax assets, netKas yang dibatasi penggunaannya 9 4.419 1.838 1.156 Restricted cashAset tidak lancar lainnya 14 9.090 4.311 4.563 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 597.285 906.820 963.515 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 1.134.577 1.773.469 1.953.878 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Disajikan kembali/ As restated(Catatan/Note 44 )

- 1 -

Page 145: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BERAU COAL ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial PositionPada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)

1 Januari 2014/31 Desember 2013/

Catatan/ 31 Desember/December 31, January 1, 2014/

Notes 2015 2014 December 31, 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha 15,36 141.263 102.748 105.233 Trade payablesBeban akrual 17,36 354.437 643.444 725.262 Accrued expensesLiabilitas imbalan kerja jangka pendek 16 2.520 2.520 2.520 Short-term employee benefits liabilityUtang pajak 18c 37.194 46.663 63.261 Taxes payableProvisi reklamasi dan penutupan tambang 22 2.844 2.844 1.870 Provision for reclamation and mine closureLiabilitas imbalan pascakerja karyawan 21 454 531 445 Post-employment benefits liabillityPinjaman jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun Current maturity of long-term borrowingsSenior notes 20 358.045 485.921 37.805 Senior notesPinjaman bank 19 1.836 1.773 1.713 Bank loansSewa pembiayaan 23 439 1.897 2.066 Lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 899.032 1.288.341 940.175 Total Current Liabilities

LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings, net of current tempo dalam satu tahun maturitiesSenior notes 20 437.099 492.165 933.879 Senior notesPinjaman bank 19 1.124 2.960 4.727 Bank loansSewa pembiayaan 23 219 296 2.190 Lease liabilities

Liabilitas pajak tangguhan, bersih 18e 6.112 67 2.392 Deferred tax liabilities, netLiabilitas imbalan pascakerja karyawan 21 11.490 13.956 11.583 Post-employment benefits liabillityProvisi reklamasi dan penutupan tambang 22 20.056 19.071 17.340 Provision for reclamation and mine closure

Jumlah liabilitas tidak lancar 476.100 528.515 972.111 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.375.132 1.816.856 1.912.286 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Equity Attributable to Owners of

Pemilik Entitas Induk the Parent EntityModal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share

Modal dasar - 90.000.000.000 lembar; Authorized - 90,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid-up -

34.900.000.000 saham 25 385.176 385.176 385.176 34,900,000,000 sharesTambahan modal disetor 26 (113.936) (113.936) (113.936) Additional paid-in capitalDefisit 27 (545.348) (373.157) (279.378) Deficit

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable tokepada pemilik entitas induk (274.108) (101.917) (8.138) owners of the parent

Kepentingan Nonpengendali 28 33.553 58.530 49.730 Non-controlling Interest

JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) (240.555) (43.387) 41.592 TOTAL EQUITY (DEFICIENCY IN EQUITY)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.134.577 1.773.469 1.953.878 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Disajikan kembali/ As restated(Catatan/Note 44 )

- 2 -

Page 146: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BERAU COAL ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive IncomeUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)

Disajikan kembali/As restated

Catatan/ (Catatan/Note 44)2015 Notes 2014

PENJUALAN 1.195.046 29 1.366.463 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (963.661) 30,36 (1.089.924) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 231.385 276.539 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban penjualan dan pemasaran (37.948) 33 (45.519) Selling and marketing expensesBeban umum dan administrasi (77.946) 31,36 (78.099) General and administrative expenses

Jumlah Beban Usaha (115.894) (123.618) Total Operating Expenses

LABA OPERASI 115.491 152.921 OPERATING PROFITS

Biaya keuangan (69.136) 34 (144.009) Finance costsPendapatan keuangan 3.138 34 4.900 Finance incomeLain-lain, bersih (179.607) 37 (18.878) Others, net

RUGI SEBELUM PAJAK (130.114) (5.066) LOSS BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 18d TAX EXPENSEPajak kini (34.268) (62.370) Current taxPajak tangguhan (4.665) (17.381) Deferred tax

Jumlah beban pajak (38.933) (79.751) Total tax expense

RUGI TAHUN BERJALAN (169.047) (84.817) LOSS FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEItems that will not be reclasified subsequently to

Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi profit and lossPengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 3.046 21 (240) Remeasurement of defined benefit liabilityPajak sehubungan dengan pos yang tidak Tax relating to items that will be

akan direklasifikasi (1.167) 78 not reclassified

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)SETELAH PAJAK 1.879 (162) NET OF TAX

JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)TAHUN BERJALAN (167.168) (84.979) FOR THE YEAR

Laba/(rugi) tahun berjalan yang dapat Profit/(loss) for the yeardiatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk (173.956) (93.622) Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 4.909 28 8.805 Non-controlling interest

(169.047) (84.817)

Jumlah laba (rugi) komprehensif yang Total comprehensive profit (loss)dapat diatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk (172.191) (93.779) Owners of the CompanyKepentingan nonpengendali 5.023 28 8.800 Non-controlling interest

(167.168) (84.979)

Rugi bersih per saham dasardan dilusian yang dapat Basic and diluted loss per sharediatribusikan kepada attributable topemilik entitas induk owners of the parent(US$, nilai penuh) (0,0050) 35 (0,0027) (US$, full amount)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements

- 3 -

Page 147: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BERAU COAL ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in EquityUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)

TambahanModal

Disetor - bersih/ Kepentingan Jumlah EkuitasAdditional Nonpengendali/ (Defisiensi Modal)/

Modal Saham/ Paid-in Defisit/ Jumlah/ Non-controlling Total EquityCapital Stock Capital - net Deficit Total Interests (Equity Deficiency)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 385.176 (113.936) (278.010) (6.770) 49.780 43.010 Balance as of January 1, 2014

Dampak perubahan kebijakan akuntansi - - (1.368) (1.368) (50) (1.418) Impact in changes in accounting policy

Saldo pada tanggal 1 Januari 2014 385.176 (113.936) (279.378) (8.138) 49.730 41.592 Balance as of January 1, 2014sesudah disajikan kembali after restatement

Penghasilan komprehensif Comprehensive incomeLaba (rugi) tahun berjalan - - (93.622) (93.622) 8.805 (84.817) Profit (loss) for the yearRugi Komprehensif Lain Other comprehensive loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurements of defined benefitimbalan pasti - - (157) (157) (5) (162) liability

Jumlah laba (rugi) komprehensif - - (93.779) (93.779) 8.800 (84.979) Comprehensive income (loss) for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 385.176 (113.936) (373.157) (101.917) 58.530 (43.387) Balance as of December 31, 2014

Dividen entitas anak kepada kepentingan Dividend of subsidiary tononpengendali - - - - (30.000) (30.000) non-controlling interest's

Laba Komprehensif Comprehensive incomeLaba (rugi) tahun berjalan - - (173.956) (173.956) 4.909 (169.047) Profit (loss) for the yearPenghasilan Komprehensif Lain Other comprehensive income

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurements of defined benefit

imbalan pasti - - 1.765 1.765 114 1.879 liability

Jumlah laba (rugi) komprehensif - - (172.191) (172.191) 5.023 (167.168) Comprehensive income (loss) for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 385.176 (113.936) (545.348) (274.108) 33.553 (240.555) Balance as of December 31, 2015

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Equity Attributable to the Owners of the CompanyEkuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/

- 4 -

Page 148: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT BERAU COAL ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLaporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash FlowsUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Thousands United States Dollar, unless Otherwise Stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 1.150.945 1.338.072 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok dan beban operasi (973.699) (968.314) Payments to suppliers and operating expensesPembayaran kepada Pemerintah terkait

pembagian batubara (153.463) (147.594) Payments to Government for coal sharingPembayaran gaji, upah dan tunjangan karyawan (43.942) (32.673) Payments of employee salaries, wages and allowancePembayaran kewajiban restorasi lingkungan (4.547) (1.841) Payment for environmental restoration obligation

Penerimaan kas dari aktivitas operasi (24.706) 187.650 Cash receipts from operating activitiesPembayaran hasil pemeriksaan pajak (33.537) (60.783) Payments of tax assessmentsPembayaran pajak penghasilan badan (42.565) (48.716) Payments of corporate income taxKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (used in)

Aktivitas Operasi (100.808) 78.151 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pembayaran properti pertambangan (5.064) (14.185) Payment for mining propertiesPerolehan aset tetap (17.749) (9.264) Acquisition of property, plant and equipmentPencairan (penempatan) kas yang dibatasi

penggunaannya - bersih 667 (1.182) Withdrawal (Placement) of restricted cash - netPenempatan investasi jangka pendek (3.625) - Placement in short-term investmentsPembayaran aset eksplorasi dan evaluasi (406) (64) Payment for exploration an evaluation assetsPenerimaan bunga dari bank 3.138 4.900 Finance income from banks

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23.039) (19.795) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan Pembiayaan 2.936 - Proceeds of leasedPembayaran pinjaman bank (1.773) (1.707) Repayment of bank loansPembayaran utang sewa pembiayaan (4.471) (2.063) Repayment of finance leasesPembayaran beban keuangan - (121.537) Payment of finance costPembayaran deviden (30.000) - Payment of dividend

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (33.308) (125.307) Net Cash Used in Financing Activities

NET DECREASE IN CASH PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (157.155) (66.951) AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 339.462 408.149 AT THE BEGINNING OF THE YEAR

Dampak perubahan selisih kurs terhadap Effect of exchange rate changeskas dan setara kas 7.554 (1.736) on cash and cash equivalents

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 189.861 339.462 AT THE END OF THE YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

Page 149: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 6

1. Umum 1. General a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Berau Coal Energy Tbk (“Perusahaan”) (dahulu PT Risco) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rony Saputra S, S.H. No. 2 tertanggal 7 September 2005. Akta Pendirian tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-31138.HT.01.01.TH.2005 tanggal 23 November 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn. No. 20 tertanggal 9 Juli 2013, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahan anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Pemberitahuan mengenai perubahan Anggaran Dasar serta anggota Dewan Komisaris Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU.AH 38820.AH.01.02 tanggal 17 Juli 2013 dan AHU-AH. 01.10.300-97 tanggal 22 Juli 2013.

PT Berau Coal Energy Tbk (the “Company”) (formerly PT Risco) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 2 dated September 7, 2005, of Rony Saputra S, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-31138.HT.01.01.TH.2005 dated November 23, 2005 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated July 10, 2009. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 20 datedJuly 9, 2013, of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., regarding the changes in Articles of Association and the changes in the members of the Board of Commissioners of the Company. Notification of the changes in the Company’s Board of Commissioners has been accepted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU.AH 38820.AH.01.02 dated July 17, 2013 and AHU-AH. 01.10.300-97 dated July 22, 2013.

Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, perkebunan, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi dan jasa. Pada saat ini, Perusahaan berfungsi sebagai perusahaan induk dari entitas anak yang beroperasi dibidang pertambangan.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged in trading, mining, plantation, construction, real-estate, agriculture, printing, industry, transportation and services. Currently, the Company functions as a holding company of subsidiaries operating in the mining industry.

Pada tanggal 31 Desember 2015, kantor pusat Perusahaan berlokasi di Menara Prima Sun Life Lantai 17 Unit A-J dan Lantai 18 Unit E-F, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Blok 6.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.

As of December 31, 2015, the Company’s registered head office is located at Menara Prima Sun Life Lantai 17 Unit A-J andLantai 18 Unit E-F, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Blok 6.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, entitas induk langsung Perusahaan adalah PT Sinarindo Ekamulya dan Vallar Investments UK Limited dan entitas induk utama Perusahaan adalah Asia Resources Mineral plc (dahulu Bumi plc), keduanya perusahaan yang berbadan hukum di Inggris.

As at December 31, 2015 and 2014, the Company’s immediate parent is PT Sinarindo Ekamulya and Vallar Investments UK Limited and the ultimate parent company is Asia Resources Minerals plc (formerly Bumi plc), both incorporated in the United Kingdom.

Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.

Page 150: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 7

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 3.400.000.000 lembar saham atau 10% dari 34.900.000.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham Perusahaan dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2010 berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Efek No. A-05035/BEI.PPR/08-2010.

On August 6, 2010, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 3,400,000,000 shares or 10% of 34,900,000,000 shares issued and fully paid. The Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 19, 2010 in accordance to the IPO approval letter No. A-05035/BEI.PPR/08-2010.

c. Penawaran Umum Senior Notes

Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Senior

Notes Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (“Senior Notes 2017”) dengan nilai pokok sebesar US$ 500.000 (lihat Catatan 20). Senior Notes 2017 tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 7,25% per tahun.

On March 13, 2012, the Company issued Guaranteed Senior Secured Notes (the “2017 Senior Notes”) amounting toUS$ 500,000 (refer to Note 20). The 2017 Senior Notes bear a fixed interest rate of 7.25% per annum.

Investasi langsung dan tidak langsung Perusahaan dalam bentuk modal saham, di entitas anaknya telah dijaminkan sebagai jaminan untuk 12,5% Guaranteed Senior Secured Notes dan 7,25% Guaranteed Senior Secured Notes (lihat Catatan 20).

The Company’s direct and indirect investment in the share capital of its subsidiaries was pledged as collateral for the 12.5% Guaranteed Senior Secured Notes and the 7.25% Guaranteed Senior Secured Notes (refer to Note 20).

d. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan d. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak adalah sebagai berikut:

The Company has direct and indirect ownership in the following subsidiaries, are as follows:

Tahun

dimulainyaTahun operasi/akuisisi/ Commen-Year of cement Aktivitas Usaha/ Lokasi/

acquisition of operations Business Activity Location 2015 2014 2015 2014% %

Kepemilikan langsung/Direct ownership:

PT Armadian Tritunggal 2006 1999 Perusahaan induk Indonesia 98,22 1) 99,99 1.468.837 1.363.105(“Armadian”) investasi/

Investmentholding company

Winchester Investment Holdings PLC. 2009 2009 Perusahaan induk Republik 100,00 100,00 343.761 569.274(“Winchester”) investasi/ Seychelles/

Investment Republic ofholding company Seychelles

Berau Capital Resources (“BCR”) 2010 2010 Perusahaan induk Singapura 100,00 100,00 396.621 514.324investasi/ investasi/Investment Investmentholding company holding company

Seacoast Offshore Inc. ("Seacoast") 2010 2010 Perusahaan induk Kepulauan Virgin 100,00 100,00 35.458 41.835investasi/ Britania Raya/Investment British Virginholding company Islands

Entitas Anak/SubsidiariesTotal Assets Before EliminationJumlah Aset Sebelum Eliminasi/Kepemilikan Efektif/

Effective Ownership Interest

1) Terdapat perubahan modal entitas anak

pada tanggal 24 Februari 2020 (Catatan 43).

1) There are changes in capital of subsidiary on February 24, 2020 (Note 43).

Page 151: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 8

Tahun dimulainya

Tahun operasi/akuisisi/ Commen-Year of cement Aktivitas Usaha/ Lokasi/

acquisition of operations Business Activity Location 2015 2014 2015 2014% %

Kepemilikan langsung/Direct ownership:

PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim (“PSPM”) 2011 2011 Pelayaran/Shipping Indonesia 99,53 1) 99,33 89.087 24.123

PT Mutiara Tanjung Lestari (“MTL”) 2011 2011 Transportasi dan Indonesia 99,54 1) 99,99 32.092 26.487sewa peralatan berat/Transportation and heavy equipment rental

PT Manira Mitra (“MM”) 2012 - Perusahaan induk Indonesia 99,52 1) 100,00 144 151infrastruktur/Infrastructureholding company

PT Kirana Berau (“KB”) 2012 - Perusahaan induk Indonesia 99,54 1) 100,00 177 184infrastruktur/Infrastructureholding company

PT Banua Karsa Mitra ("BKM") 2014 - Perusahaan induk Indonesia 93,18 1) 99,00 5.745 4perdagagangandan jasa/Trading and services holding company

PT Energi Bara Sarana ("EBS") 2014 - Perusahaan induk Indonesia 73,88 1) 99,00 1.477 4perdagagangandan jasa/Trading and services holding company

Berau Capital Resources II Pte, Ltd ("BCR II") 2014 - Perusahaan induk Singapura/ 100,00 100,00 - -investasi/ Singaporeinvestmentholding company

Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership:

Melalui Armadian dan Aries/Through Armadian and Aries

PT Berau Coal (“Berau”) 2000 1993 Pertambangan Indonesia 88,40 1) 90,00 1.460.352 1.360.514batubara/Coal mining

Rognar Holdings B.V. (“Rognar”) 2004 2004 Perusahaan induk Belanda/ 100,00 100,00 24.056 29.265investasi/ The NetherlandsInvestmentholding company

Melalui Berau/Through BerauEmpire Capital Resources Pte. Ltd. (“EC”) 2006 2006 Perusahaan induk Singapura/ 88,40 90,00 2 2

investasi/ SingaporeInvestmentholding company

Melalui Winchester/Through WinchesterAries Investments Limited (“Aries”) 2010 2009 Perusahaan induk Republik Malta/ 100,00 100,00 239.146 271.083

investasi/ Republic ofInvestment Maltaholding company

Melalui Seacoast/Through SeacoastMaple Holdings Ltd. (“Maple”) 2010 2009 Perdagangan Wilayah Persekutuan 100,00 100,00 35.458 41.835

batubara/ Labuan/Coal trading Federal Territory of

LabuanMelalui BCR II/Through BCR IIBerau Capital Reserves II Pte. Ltd 2014 - Perusahaan induk Singapura/ 100,00 100,00 - -

investasi/ SingaporeInvestmentholding company

Entitas Anak/SubsidiariesTotal Assets Before EliminationJumlah Aset Sebelum Eliminasi/Kepemilikan Efektif/

Effective Ownership Interest

1) Terdapat perubahan modal entitas anak

pada tanggal 24 Februari 2020 (Catatan 43).

1) There are changes in capital of subsidiary on February 24, 2020 (Note 43).

Page 152: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 9

Informasi keuangan Armadian yang memiliki kepentingan nonpengendali dalam jumlah material untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Financial information of Armadian that have material non-controlling interests for the year ended December 31, 2015 follows:

Laporan posisi keuangan: Statement of financial position:

2015 2014

Aset lancar 729.154 683.397 Current assetsAset tidak lancar 739.683 679.708 Noncurrent assets

Jumlah aset 1.468.837 1.363.105 Total assets

Liabilitas jangka pendek 822.906 743.754 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 37.067 30.972 Noncurrent liabilities

Jumlah liabilitas 859.973 774.726 Total liabilities

Jumlah ekuitas 608.864 588.379 Total equity

Teratribusikan pada: Attributable to:Pemilik entitas induk 336.853 301.343 Owners of parent companyKepentingan nonpengendali 272.011 287.036 Non-controlling interests

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:

Consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income:

2015 2014

Pendapatan 1.195.046 1.366.463 RevenuesLaba sebelum pajak 87.373 168.721 Profit before tax

Penghasilan (rugi) komprehensif lain 1.135 (50) Other comprehensive income (loss)

Jumlah penghasilan komprehensif 51.614 87.999 Total comprehensive income

Teratribusikan pada kepentingan nonpengendali 15.704 43.106 Attributable to non-controlling interests

Laporan arus kas konsolidasian: Consolidated statements of cash flow:

2015 2014

Operasi 62.477 90.122 OperatingInvestasi (6.309) (120.195) Investing

Pendanaan (113.329) - Financing

Penurunan bersih Net decrease inkas dan setara kas (57.161) (30.073) cash and cash equivalents

Page 153: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 10

Pendirian Entitas Anak Establishment of Subsidiaries a. PT Energi Bara Sarana (“EBS”) a. PT Energi Bara Sarana (“EBS”)

Pada tanggal 23 Juli 2014 Perusahaan mendirikan EBS yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn., No. 58 tertanggal 23 Juli 2014. Akta Pendirian tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-18889.40.10.2014 tanggal 24 Juli 2014. Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, EBS bergerak di bidang usaha jasa, jasa perdagangan, pembangunan, dan transportasi darat. Jumlah kontribusi modal adalah sebesar US$ 4.

On July 23, 2014, the Company established EBS in the Republic of Indonesia based on Notarial DeedNo. 58 dated July 23, 2014, ofJose Dimas Satria, S.H., M.Kn. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-18889.40.10.2014 dated July 24, 2014. In accordance with Article 3 of the Articles of Association, EBS is engaged in services, trading, construction and transportation. Total capital contribution was US$ 4.

b. PT Banua Karsa Mitra (“BKM”) b. PT Banua Karsa Mitra (“BKM”)

Pada tanggal 24 Juli 2014 Perusahaan mendirikan BKM yang didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn., No. 59 tertanggal 24 Juli 2014. Akta Pendirian tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-19148.40.10.2014 tanggal 25 Juli 2014. Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, BKM bergerak di bidang usaha jasa, jasa perdagangan, pembangunan, dan transportasi darat. Jumlah kontribusi modal adalah sebesar US$ 4.

On July 24, 2014, the Company established BKM in the Republic of Indonesia based on Notarial DeedNo. 59 dated July 24, 2014, ofJose Dimas Satria, S.H., M.Kn.The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia in his Decision LetterNo. AHU-19148.40.10.2014 dated July 25, 2014. In accordance with Article 3 of the Articles of Association, BKM is engaged in services, trading, construction and transportation. Total capital contribution was US$ 4.

c. Berau Capital Resources II Pte. Ltd.

(“BCR II”) c. Berau Capital Resources II Pte. Ltd.

(“BCR II”) Pada tanggal 11 Juli 2014, Perusahaan mendirikan BCR II di Singapura berdasarkan ACRA – biz file registrasi no 201420387R.

On July 11, 2014, the Company established BCR II in Singapore based on ACRA – biz file registration no 201420387R.

d. Berau Capital Reserves II Pte. Ltd. d. Berau Capital Reserves II Pte. Ltd.

Pada tanggal 11 Juli 2014, Perusahaan mendirikan Berau Capital Reserves II Pte. Ltd. di Singapura berdasarkan ACRA – biz file registrasi no 201420380Z.

On July 11, 2014, the Company established Berau Capital Reserves II Pte. Ltd. in Singapore based on ACRA – biz file registration no 201420380Z.

Page 154: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 11

Perubahan Modal Entitas Anak Changes In Capital of Subsidiaries EBS EBS Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 66 tanggal 26 Agustus 2015 dari Desman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, Armadian menjual dan menyerahkan 1 saham yang dimilikinya dalam EBS kepada PT Sinarindo Gerbangmas (“SG”).

Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 66 dated August 26, 2015 of Desman, S.H., M.Hum., public notary in Jakarta, Armadian sold and placed 1 share in EBS to PT Sinarindo Gerbangmas (“SG”).

Berdasarkan Akta No. 83 tanggal31 Agustus 2015 dari Desman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, para pemegang saham EBS menyetujui pengeluaran saham baru sebanyak 34 saham atau sebesarRp 17.000.000 sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor EBS dari Rp 50.000.000 terbagi atas100 saham menjadi berjumlah Rp 67.000.000 terbagi atas 134 saham yang diambil seluruhnya oleh SG.

Based on Deed No. 83 datedAugust 31, 2015 of Desman, S.H., M.Hum.,a public notary in Jakarta, the shareholdersof EBS has approved the issuance of34 new shares equivalent to Rp 17,000,000, thus, increasing the issued and paid-up capital of EBS from Rp 50,000,000 consisting of 100 shares to Rp 67,000,000 consisting of 134 shares which were all acquired bythe SG.

Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem AdministrasiMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dalam SuratNo. AHU-AH.01.03-0960956 tanggal31 Agustus 2015.

The Deed was registered in databaseof Administration System of the Ministryof Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in LetterNo. AHU-AH.01.03-0960956 datedAugust 31, 2015.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 50 tanggal 11 September 2015 dari Desman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, SG menjual dan menyerahkan 35 saham yang dimiliki dalam EBS kepada PT Sinar Mas Tunggal (“SMT”).

Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 50 dated September 11, 2015 of Desman, S.H., M.Hum., public notary in Jakarta, SG sold and placed 35 shares in EBS to PT Sinar Mas Tunggal (“SMT”).

Armadian Armadian Berdasarkan Akta No. 66 tanggal15 September 2015 dari Desman, S.H., M.Hum., notaris di Jakarta, para pemegang saham Armadian menyetujui pengeluaran saham seri baru sebanyak 161.000 saham atau sebesar Rp 1.610.000.000 sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Armadian dari Rp 457.456.000.000 terbagi atas 457.456 saham menjadiRp 459.066.000.000 terbagi atas 457.456 saham seri A dengan bernilai Rp 1.000.000 dan 161.000 saham seri B bernilai Rp 10.000.

Based on Deed No. 66 datedSeptember 15, 2015 of Desman, S.H., M.Hum., a public notary in Jakarta, the shareholders of Armadian has approved the issuance of 161,000 new series shares equivalent to Rp 1,610,000,000, thus, increasing the issued and paid-up capital of Armadian from Rp 457,456,000,000 consisting of 457,456 shares toRp 459,066,000,000 consisting of series A shares with nominal valueRp 1,000,000 and 161,000 seris B shares with nominal value Rp 10,000.

Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem AdministrasiMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dalam SuratNo. AHU-AH.01.03-0964844 tanggal15 September 2015.

The Deed was registered in databaseof Administration System of the Ministryof Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in LetterNo. AHU-AH.01.03-0964844 datedSeptember 15, 2015.

Page 155: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 12

e. Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”)

e. Coal Contract of Work (“CCoW”)

Kegiatan Berau diatur dalam ketentuan dari PKP2B, yang disetujui oleh Berau dan Perusahaan Negara Tambang Batubara pada tanggal 26 April 1983, yang kemudian dialihkan atau diserahkan kepadaPT Tambang Batubara Bukit Asam (“PTBA”) pada tahun 1991. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 75/1996 tanggal 25 September 1996 dan addendum terhadap PKP2B No. J2/Ji.DU/12/83 antara PTBA dengan Berau tanggal 27 Juni 1997, semua hak dan kewajiban PTBA di bawah PKP2B diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) yang diwakilkan oleh Kementerian Pertambangan dan Energi, yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1997.

Berau’s activities are governed by the provisions of the CCoW, which was entered into by Berau and Perusahaan Negara Tambang Batubara on April 26, 1983, and was subsequently transferred toPT Tambang Batubara Bukit Asam (“PTBA”) in 1991. Based on Presidential Decree No. 75/1996 dated September 25, 1996, and amendment to the CCoW No. J2/Ji.DU/12/83 between PTBA and the Company datedJune 27, 1997, all rights and obligations of PTBA under the CCoW were transferred to the Government of the Republic of Indonesia represented by the Ministry of Mines and Energy effective from July 1, 1997.

Berdasarkan ketentuan dari PKP2B, Berau bertindak sebagai kontraktor bagi Pemerintah dan bertanggung jawab atas operasi penambangan batubara pada area yang berlokasi di Kalimantan Timur, selama 30 tahun sejak tanggal dimulainya periode operasi pada 27 April 1995, dengan opsi perpanjangan atas persetujuan Pemerintah Indonesia. Koordinat area PKP2B dirinci pada Lampiran “A” pada PKP2B dengan perkiraan luas area sekitar 487.217 hektar.

Under the terms of the CCoW,Berau acts as a contractor to the Government and is responsible for coal mining operations in an area located in East Kalimantan for a 30 year period from the date of the commencement of the operating period on April 27, 1995, with an extension option to be approved by the Government of Indonesia. The coordinates of the CCoW area are detailed in Annex “A” to the CCoW and originally measured approximately 487,217 hectares.

Sejak tanggal 7 April 2005, area konsesi telah berkurang menjadi 118.400 hektar. Berau berhak atas 86,5% dari jumlah produksi batubara dari hasil akhir proses produksi yang dikembangkan oleh Berau serta yang tersedia untuk dijual tiap tahun, sementara Pemerintah Indonesia memiliki dan mempertahankan sisa bagian yang ada (yaitu 13,5%) sebagai bagiannya atas jumlah produksi.

Since April 7, 2005, the concession area has been reduced to 118,400 hectares.Berau is entitled to take 86.5% of total coal produced from the final production processes established by Berau and available-for-sale in each calendar year, while the Government of Indonesia reserves and retains the remaining portion (i.e. 13.5%) as its share of total production.

Berdasarkan PKP2B terkait, Berau dibebaskan dari pungutan pajak tertentu dan mempunyai kewajiban untuk mentaati peraturan pajak tertentu seperti pajak penghasilan badan. Perhitungan pajak penghasilan harus mengikuti peraturan perhitungan pajak penghasilan badan yang terdapat dalam Lampiran “D” pada PKP2B. Untuk sepuluh tahun pertama dari dan setelah permulaan periode operasi, pajak penghasilan tahunan adalah sebesar 35% dari penghasilan kena pajak dan untuk periode operasi selanjutnya pajak penghasilan adalah sebesar 45% dari penghasilan kena pajak.

Under the CCoW, Berau is entitled to certain tax incentives and also shall be obliged to pay certain taxes such as corporate income tax. The computation of corporate income tax should follow the rules of computation of corporation tax as provided for in Annex “D” of the CCoW. During the first full ten years from and after commencement of the operating period, the annual corporation tax rate shall be 35% of the taxable income and during the remainder of the operating period thereafter the corporation tax rate shall be 45% of the taxable income.

Page 156: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 13

Berau mempunyai hak untuk penyisihan investasi sebesar 20% dari jumlah investasi (yaitu pada tingkat 5% setahun dari penghasilan kena pajak yang diatur dalam pasal 4(b) dari Undang-Undang Pajak Penghasilan 1925 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1970).

Berau has the right to an investment allowance of 20% of the total investment (i.e. at a rate of 5% a year from the taxable income provided for in article 4(b) of the Corporation Tax Law 1925 amended by Law No. 8 of 1970).

Lihat Catatan 39h untuk poin-poin perubahan dalam Nota Kesepahaman yang telah ditanda-tangani antara Berau dan Pemerintah pada tanggal 26 September 2014, yang menyetujui untuk mengubah beberapa poin dalam PKP2B.

Refer to Note 39h for the key terms of a Memorandum of Understanding signed between Berau and the Government on September 26, 2014, agreeing to amend certain terms of the CCoW.

f. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan f. Board of Commissioners, Directors and

Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 33 tertanggal 19 Agustus 2015, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at December 31, 2015 based on Notarial Deed No. 33 dated August 19, 2015, of Linda Herawati, S.H., follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman : President Commissioner Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

dan Komisaris and Independent Independen : Dr. Marsetio : Commissioner

Komisaris : Dr. H. Darmono, S.H., M.M. : Commissioner Komisaris Independen : Deswandhy Agusman : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama : Fuganto Widjaja : President Director Direktur : Bambang Heruawan Haliman : Directors Edy Santoso, S.H., M.Hum. Direktur Independen : Ir. Arief Wiedhartono : Independent Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at December 31, 2014 follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Bob Kamandanu : President Commissioner Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner

dan Komisaris and Independent Independen : Deswandhy Agusman : Commissioner

Komisaris : Irwandy Arif : Commissioner Komisaris Independen : Hotma Marbun : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama : Amir Sambodo : President Director Direktur : Paul Jeremy Martin Fenby : Directors Keith John Downham Direktur Independen : Arief Wiedhartono : Independent Director

Page 157: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 14

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at December 31, 2015 follows:

Ketua : Dr. Marsetio : Chairman Anggota : Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A : Members : Dedy Susanto : Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at December 31, 2014 follows:

Ketua : Deswandhy Agusman : Chairman Anggota : Sutjipto Budiman : Members : Irsan Amir :

Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi.

Key management personnel of the Group consists of Commissioners and Directors.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki 1.367 karyawan (31 Desember 2014: 1.311 karyawan) (tidak diaudit).

The Group has 1,367 employees as at December 31, 2015 (December 31, 2014: 1,311 employees) (unaudited).

Laporan keuangan konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 29 Mei 2020. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Berau Coal Energy Tbk and its subsidiaries for the year endedDecember 31, 2015 were completed and authorized for issuance on May 29, 2020 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Sharia Accounting Standards of IAI, and OJK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Page 158: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 15

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.

The measurement basis used in this consolidated financial statements is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classification of cash flows into of operating, investing and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat (US$) kecuali dinyatakan lain.

The currency used in preparation and presentation of consolidated financial statements is in thousands U.S Dollar (US$), unless otherwise stated.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.

b. Prinsip Konsolidasi b. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas (termasuk entitas terstruktur) yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiary (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:

kekuasaan atas investee; power over investee; eksposur atau hak atas imbal hasil

variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan

is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah hasil Grup.

the ability to use its power to affect its returns.

Page 159: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 16

Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group losses control of the subsidiary. Specifically, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.

Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup.

The consolidated financial statements are presented in U.S. Dollar which is the Company’s functional and the Group’s presentation currency.

Page 160: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 17

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the conversion rates used by the Group were middle rates of Bank Indonesia as follows:

Valuta Asing 2015 2014 Foreign Currency

US$ US$

Rupiah 10.000 (“Rp”) 0,72 0,80 Rupiah 10,000 (“Rp”)Dolar Singapura (“S$”) 0,71 0,76 Singapore Dollars (“S$”)Dolar Australia (“AU$”) 0,73 0,82 Australian Dollars (“AU$”)Euro (“€”) 1,09 1,22 Euro (“€”)Yen Jepang 100 (“¥”) 0,83 0,84 Japanese Yen 100 (“¥”)Pound Sterling Inggris (“£”) 1,48 1,56 Great Britain Pound Sterling (“£”) Kelompok Usaha Grup Group’s Companies

Hasil usaha dan posisi keuangan dari kelompok usaha Grup yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang pelaporan, dijabarkan pada mata uang pelaporan sebagai berikut:

The results and financial position of all the Group’s companies that have a functional currency different from the reporting currency are translated into the reporting currency as follows:

(a) aset dan liabilitas dari setiap laporan

posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;

(a) assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;

(b) penghasilan dan beban untuk setiap

laporan laba-rugi dijabarkan pada kurs rata-rata; dan

(b) income and expenses for each income statement are translated at average exchange rates; and

(c) seluruh selisih kurs yang timbul diakui

dalam komponen ekuitas yang terpisah. (c) all resulting exchange differences are

recognized as a separate component of equity.

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

Page 161: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 18

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversi menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

f. Deposito Berjangka f. Time Deposits

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang atau lebih dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.

Time deposits with maturities of less or more than three months from the date of placement which are used as collateral or are restricted are presented as restricted cash.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

All regular purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.

Page 162: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 19

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diungkapkan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has financial instruments under financial assets at FVPL, loans and receivables and other liabilities categories. Thus, accounting policies related to HTM investments and AFS financial assets were not disclosed.

Aset Keuangan Financial Assets 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi 1. Financial Assets at FVPL

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan) Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial assets at FVPL include financial assets that are acquired for the purpose of selling in the near term (held for trading). Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in profit or loss. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.

Pada tanggal 31 Desember 2015 kategori ini meliputi investasi jangka pendek dalam reksadana.

As of December 31, 2015 this category includes short-term investments in mutual funds.

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang 2. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Page 163: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 20

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang lain-lain jangka panjang, kas yang dibatasi penggunaannya serta aset tidak lancar lain-lain (setoran jaminan) yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other receivables non-current, restricted cash and refundable deposit included in other assets account are included in this category.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Financial Liabilities and Equity Instruments

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.

Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and equity instrument. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at cost, and amortized using the effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi utang usaha, beban akrual, utang bank dan senior notes jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group's trade payables, accrued expenses, long-term loan to banks and senior notes are included in this category.

Page 164: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 21

Instrumen Ekuitas Equity Instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Impairment of Financial Assets at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.

Page 165: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 22

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

1. Aset Keuangan 1. Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

b. The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya

untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired.

Page 166: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 23

h. Pengukuran Nilai Wajar h. Fair Value Measurement Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:

di pasar utama untuk aset atau liabilitas

tersebut atau; in the principal market for the asset or

liability or; jika tidak terdapat pasar utama, di pasar

yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant’s ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan menimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When the Group uses valuation techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

Level 1 - harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

Level 2 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;

Level 3 - teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Page 167: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 24

Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reporting period.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinilai pada nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, umumnya dengan menggunakan basis biaya rata-rata tertimbang. Biaya untuk bahan mentah dan perlengkapan adalah harga pembelian dan untuk barang yang masih dalam proses dan yang telah siap dijual umumnya dinilai dengan biaya produksi. Untuk tujuan tersebut, biaya produksi termasuk:

Inventories are valued at the lower of cost and net realisable value, primarily on a weighted average cost basis. Costs for raw materials and stores are the purchase price, and costs for partly processed and saleable products are generally the cost of production. For this purpose the costs of production include:

biaya tenaga kerja, bahan baku dan

biaya kontraktor yang dapat diatribusikan secara langsung kepada proses penggalian barang tambang;

labour costs, materials and contractor expenses which are directly attributable to the extraction and processing;

penyusutan properti pertambangan dan sewa serta aset tetap yang digunakan dalam proses penggalian barang tambang; dan

the depreciation of mining properties and leases and of property, plant and equipment used in the extraction and processing; and

biaya produksi lainnya. other production overheads. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan proses produksi dan taksiran biaya untuk melakukan penjualan. Ketika nilai persediaan telah diturunkan ke nilai realisasi bersih, penilaian yang baru atas nilai realisasi bersih selanjutnya dilakukan untuk setiap periode pelaporan. Ketika keadaan yang menyebabkan penurunan nilai telah tidak ada lagi, atau terdapat bukti yang jelas bahwa ada kenaikan pada nilai realisasi bersih akibat perubahan kondisi perekonomian, jumlah yang telah diturunkan dibalik kembali.

The net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. When inventories have been written down to net realisable value, a new assessment of net realisable value is made in each subsequent period. When the circumstances that caused the write-down no longer exist, or when there is clear evidence of an increase in net realisable value because of changed economic circumstances, the amount of the write-down is reversed.

j. Biaya Dibayar Dimuka j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

k. Aset Tetap k. Property, Plant, and Equipment

Pemilikan Langsung Direct Acquisition

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property, plant, and equipment are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.

Page 168: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 25

Pematangan tanah merupakan biaya kompensasi untuk relokasi dan persiapan lahan yang diperlukan untuk digunakan dalam cara yang dimaksudkan oleh manajemen, oleh karena itu, dianggap sebagai biaya yang langsung terkait dengan tanah.

Land improvement represents compensation costs of the necessary relocation and preparation of land to be brought into use in the manner intended by management and therefore it is considered as costs attributable to the land.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property, plant, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant, and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant, and equipment.

Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus selama periode yang lebih pendek antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B, sebagai berikut:

Depreciation and amortization are computed on a straight-line basis over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of the mine or the term of the CCoW, as follows:

Estimasi masa manfaat/ Estimated useful lives Tahun/Years

Pematangan tanah 20 Land improvements Bangunan dan prasana 20 Buildings and infrastructure Mesin dan peralatan 8 Machinery and equipment Perabotan, peralatan dan perlengkapan kantor 8 Furniture, fixtures and office equipment Alat pengangkutan 8-15 Transportation equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property, plant, and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant, and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Page 169: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 26

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property, plant, and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant, and equipment is included in profit or loss in the year the item is derecognized.

Nilai residu (jika ada), umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values (if any), useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Aset dalam penyelesaian merupakan aset dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property, plant, and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant, and equipment account and are depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.

l. Biaya Pengupasan Tanah l. Stripping Costs

Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit atau sub-pit).

The mining process involves the removal of overburden and waste material and the extraction of coal. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit or sub-pit).

Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dibebankan pada saat terjadinya, kecuali seluruh kriteria berikut ini terpenuhi, dalam hal ini dapat dikapitalisasi sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan:

Stripping costs in the production phase are expensed as incurred, unless all of the following criteria are met, in which case they are capitalised as deferred stripping costs:

besar kemungkinan bahwa manfaat

ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju lapisan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas;

to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the coal seam) associated with the stripping activity will flow to the entity;

entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan

the entity can identify the component of the coal seam for which access has been improved; and

biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.

the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.

Page 170: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 27

Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.

The stripping activity asset should be initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations are not included in the cost of the stripping activity asset.

Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama masa manfaat dari komponen lapisan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah.

After initial recognition, the asset should be depreciated or amortised in a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of the stripping activity.

Perubahan atas estimasi teknis dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari biaya pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diperlakukan prospektif dari tanggal perubahan.

Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the deferred stripping costs. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.

Pada tanggal laporan keuangan ini Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan selama dalam tahap produksi dan biaya pengupasan tanah dalam semua tahap produksi telah dibebankan pada saat terjadinya.

As at the date of these financial statements the Group does not have stripping costs which qualify for deferral during the production phase, and all production phase stripping costs have been expensed as incurred.

m. Beban Eksplorasi dan Evaluasi m. Exploration and Evaluation Expenditure

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah entitas memperoleh hak hukum untuk melakukan eksplorasi pada wilayah tertentu serta penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.

Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the entity has obtained legal rights to explore in a specific area as well as the determination of the technical feasibility and commercial viability of an identified resource.

Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:

Exploration and evaluation expenditure comprises costs that are directly attributable to:

- perolehan hak untuk eksplorasi; - kajian topografi, geologi, geokimia, dan

geofisika; - pengeboran eksplorasi; - pemaritan dan pengambilan contoh;

dan

- acquisition of rights to explore; - topographical, geological, geochemical

and geophysical studies; - exploratory drilling; - trenching and sampling; and

Page 171: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 28

- aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.

- activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.

Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dicatat sebagai suatu aset dalam laporan posisi keuangan di mana:

Exploration and evaluation costs related to an area of interest are written off as incurred except they are carried forward as an asset in the statement of financial position where:

terdapat hak untuk mengeksplorasi dan

mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau

the rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or

kegiatan eksplorasi tersebut belum

mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat dipulihkan, serta kegiatan operasi yang aktif dan signifikan atas daerah tersebut masih berlanjut.

exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.

Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik tidak dikapitalisasi sebagai aset eksplorasi dan evaluasi sebab aset fisik dicatat sebagai bagian dari aset tetap.

Capitalized costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest and excludes physical assets, which are recorded in property, plant and equipment.

Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.

General and administrative costs are allocated to an exploration and evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.

Pengeluaran aktivitas eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.

Capitalized exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.

Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi pada suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.

Identifiable exploration assets acquired are recognised initially as assets at their fair value on acquisition and subsequently at cost. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.

Page 172: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 29

Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya sampai cadangan komersial ditemukan, pada saat aset tersebut ditransfer ke properti pertambangan. Oleh karena aset ini tidak tersedia untuk digunakan, maka tidak disusutkan.

All capitalized exploration and evaluation expenditure is assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment until commercial reserves are found, at which point the assets are transferred to mining properties. As the asset is not available for use, it is not depreciated.

n. Properti Pertambangan n. Mining Properties

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik dikapitalisasi sebagai bagian dari aset tetap.

Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets, which are recorded in property, plant, and equipment.

Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan ke “properti pertambangan”.

Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation asset in respect of the area of interest is transferred to “mining properties”.

Ketika biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan terjadi setelah dimulainya aktivitas produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari aset “properti pertambangan” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.

When further development expenditure is incurred in respect of a mining property after the commencement of production, such expenditure is carried forward as part of the “mining properties” asset when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise such expenditure is classified as a cost of production.

Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. Basis unit produksi menghasilkan pembebanan amortisasi secara proporsional berdasarkan deplesi batubara.

Amortisation is charged using the units-of production method, with separate calculations being made for each area of interest. The units-of-production basis results in an amortisation charge proportional to the depletion of minable coal.

Properti pertambangan juga termasuk penyesuaian nilai wajar properti yang diperoleh pada tanggal akuisisi, yang diamortisasi selama umur properti, menggunakan metode unit produksi dimulai sejak tanggal akuisisi.

Mining properties also include the fair value adjustment to properties acquired at the date of acquisition, which is amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition.

Properti pertambangan diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 3.

Mining properties are tested for impairment in accordance with the policy in Note 3.

Page 173: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 30

o. Distribusi Dividen o. Dividend Distribution Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.

Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.

p. Aset Takberwujud p. Intangible Assets

Goodwill Goodwill

Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan.

Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed.

Goodwill dialokasikan ke UPK untuk tujuan uji penurunan nilai. Alokasi dilakukan ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan akan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis yang menimbulkan goodwill tersebut.

Goodwill is allocated to CGU for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those CGU or groups of CGU that are expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.

q. Transaksi Sewa q. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Perlakuan Akuntansi untuk Lessee Accounting Treatment as a Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statement of comprehensive income.

Page 174: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 31

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.

Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Accounting Treatment as a Lessor Sewa Operasi Operating Lease Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.

r. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan r. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and impairment losses are recognized in profit or loss. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Page 175: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 32

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed in profit or loss to the extent that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill dihitung melalui penelaahan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.

Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.

Pendapatan diakui ketika kriteria berikut ini terpenuhi:

Revenue is recognised when the following criteria are satisfied:

- Grup telah memindahkan risiko secara

signifikan dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

- the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;

- Grup tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

- the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;

- jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;

- the amount of revenue can be measured reliably;

Page 176: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 33

- besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup; dan

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flo to the Group; and

- biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

- the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.

Pemenuhan kondisi-kondisi tersebut tergantung kepada syarat-syarat perdagangan dengan masing-masing konsumen.

Satisfaction of these conditions depends on the terms of trade with individual customers.

Dalam kebanyakan kasus, pendapatan penjualan diakui ketika barang telah dikirim ke tujuan yang ditentukan oleh konsumen, yang umumnya di atas kapal di mana barang akan dikirimkan, pelabuhan atau gudang konsumen.

In most instances sales revenue is recognised when the product is delivered to the destination specified by the customer, which is typically the vessel on which it will be shipped, the destination port or the customer’s premises.

Kebanyakan dari penjualan yang dilakukan Grup bergantung pada penyesuaian berdasarkan inspeksi pengiriman yang dilakukan oleh konsumen. Pada kasus tersebut, pendapatan diakui berdasarkan estimasi terbaik Grup atas kualitas dan/atau kuantitas pada saat pengiriman, dan penyesuaian selanjutnya dicatat sebagai pendapatan. Secara historis, perbedaan antara kualitas dan/atau kuantitas estimasi dan aktual tidak signifikan.

Many of the Group’s sales are subject to an adjustment based on inspection of the shipment by the customer. In such cases, revenue is recognised based on the Group’s best estimate of the grade and/or quantity at the time of shipment, and any subsequent adjustments are recorded against revenue when advised. Historically, the differences between estimated and actual grade and/or quantity have not been significant.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

Expenses are recognised on an accrual basis as incurred.

Royalti pertambangan disajikan sebagai beban pokok penjualan, termasuk pembayaran sejenis.

Mining royalties or similar payments are presented as a cost of goods sold.

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation.

Page 177: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 34

Provisi untuk kewajiban pengelolaan lingkungan

Provisions for environmental related obligations

Provisi untuk reklamasi Provision for reclamation Kewajiban untuk menanggung biaya rehabilitasi terjadi ketika terdapat gangguan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan eksplorasi, evaluasi, pengembangan atau produksi yang sedang berlangsung. Biaya diestimasikan atas dasar rencana penutupan yang ditinjau secara berkala.

An obligation to incur site rehabilitation costs occurs when environmental disturbance is caused by exploration, evaluation, development or ongoing production. Costs are estimated on the basis of a formal closure plan and are subject to regular review.

Pengeluaran yang terkait dengan restorasi, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai beban pokok penjualan pada saat terjadinya.

Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of goods sold as incurred.

Provisi untuk penutupan tambang Provision for mine closure Provisi untuk penutupan tambang dicatat untuk mengakui kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tetap dan aset jangka panjang lainnya yang berasal dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tersebut. Penarikan aset tersebut ini, termasuk penjualan, peninggalan (abandonment) pendaur-ulangan atau penghapusan dengan cara lain.

Provision for mine closure provides for the legal obligations associated with the retirement of property, plant and equipment and other long-lived assets that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of such assets. The retirement of an asset is its other-than- temporary removal from service including its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner.

Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dan pada awalnya diakui sebesar nilai kini.

These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation with respect to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation at present value.

Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Kewajiban ini diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, menggunakan tingkat diskonto jangka panjang sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan kewajiban ini sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.

An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. These obligations are measured at the present value of the expenditures expected to be required to settle the obligation using a long-term, pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as a finance cost.

Page 178: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 35

Perubahan dalam pengukuran kewajiban tersebut yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada periode berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba-rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilkan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.

The changes in the measurement of these obligations that result from changes in the estimated timing or amount of the outflow of resources embodying economic benefits required to settle the obligation, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current period. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in the profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is such an indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount, and will account for any impairment loss incurred.

Biaya untuk penghentian dan pemulihan, yang muncul selama produksi, disajikan pada nilai kini dan segera dibebankan sebagai biaya operasi selama berlangsung perkembangan dari kewajiban yang timbul dari aktivitas yang telah dilakukan. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang muncul selama produksi juga langsung dibebankan pada laba operasi.

The costs for decommissioning and site rehabilitation, which arise during production, are provided at their net present values and charged as operating costs as extraction progresses when the obligation has arisen from activities which have already been performed. Changes in the measurement of a liability which arise during production are charged against operating profit.

Provisi untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset, di mana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab, diakui ketika:

Provision for environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party are recognised when:

- Grup memiliki kewajiban kini baik yang

bersifat hukum maupun konstruktif, sebagai akibat peristiwa masa lalu;

- the Group has a present legal or constructive obligation as a result of past events;

- besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan

- it is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation; and

- estimasi yang andal mengenai jumlah

kewajiban tersebut dapat dibuat. - the amount can be reliably estimated.

Page 179: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 36

u. Imbalan Kerja u. Employee Benefits Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi.

Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statement of financial position and as an expense in profit or loss.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employment Benefits Liability Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.

Long-term employment benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension and calculated using the Projected Unit Credit. Remeasurement is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur and not to be reclassified to profit or loss but reflected immediately in retained earnings. All other costs related to the defined-benefit plan are recognized in profit or loss.

Provisi lainnya Other provisions Pesangon pemutusan kontrak kerja Termination benefits Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika dapat ditunjukkan bahwa Grup berkomitmen untuk: memberhentikan kontrak kerja sesuai dengan rencana formal terinci tanpa ada kemungkinan realistis untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya

Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to either: terminating the employment of current employees according to a detailed formal plan without realistic possibility of withdrawal; or providing termination benefits as a result of an offer made to encourage voluntary redundancy. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.

Page 180: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 37

v. Pajak Penghasilan v. Income Tax Beban pajak untuk suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba-rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang langsung dicatat ke penghasilan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Pada kasus ini, beban pajak juga dicatat secara langsung di penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense for the period comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized directly in other comprehensive income or directly in equity. In this case the tax expense is also recognized directly in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Pajak Kini Current Tax Beban pajak kini dihitung berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau yang secara substantif berlaku pada akhir periode pelaporan.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws and regulations enacted or substantively enacted at the end of the reporting period.

Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak penghasilan tangguhan diakui, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan. Tarif pajak yang digunakan oleh Perusahaan dan entitas anak lain, selain Berau, untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku.Tarif pajak yang digunakan Berau adalah tarif pajak yang diatur dalam PKP2B, sebesar 35% untuk sepuluh tahun pertama setelah tanggal perjanjian dan 45% untuk tahun-tahun sesudahnya.

Deferred income tax is recognized for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. Tax losses carried forward are recognized as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utilized. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantively enacted at the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled. The tax rate used to calculate the deferred income tax by the Company and its subsidiaries, except for Berau, is the current or substantially enacted tax rate. The tax rate used by Berau is the tax rate according to the CCoW, being 35% for the first ten years from the date of the agreement and 45% for the subsequent years.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognized only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Page 181: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 38

Aset dan liabilitas pajak tangguhan akan salinghapus jika ada hak yang berkekuatan hukum untuk salinghapus aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan jika aset dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dipungut oleh otoritas pajak yang sama pada entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda serta jika ada keinginan untuk melakukan penyelesaian saldo secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

w. Laba per Saham w. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net profit attributable to owners of the Parent Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

y. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan y. Events after the Reporting Period

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.

Page 182: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 39

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan Asumsi Manajemen

3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the foreign subsidiaries.

Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan b. Classification of Financial Assets and Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

Page 183: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 40

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The carrying values of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 189.861 339.462 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 150.051 105.950 Trade receivablesPiutang lain-lain 9.171 5.418 Other receivablesKas yang dibatasi penggunaannya 19.298 19.965 Restricted cashAset lancar lainnya 4.227 4.633 Other current assetsAset tidak lancar lain-lain 6.649 1.556 Other noncurrent assets

Jumlah 379.257 476.984 Total

Page 184: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 41

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments Komitmen Sewa Operasi – Grup Sebagai Lessee

Operating Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that it is an operating lease since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen Sewa Pembiayaan – Grup Sebagai Lessee

Finance Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa mesin dan peralatan dan alat pengangkutan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

Grup has entered into machinery and equipment, and transportation equipment lease agreement. Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.

e. Pajak Penghasilan e. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.

f. Estimasi Cadangan f. Reserve Estimates

Cadangan adalah estimasi jumlah produk yang dapat secara ekonomis dan sah ditambang dari properti Grup. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Kode untuk Pelaporan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih dari Joint Ore Reserves Committee (“Kode JORC”), yang disponsori oleh industri pertambangan Australia dan organisasi profesionalnya. Untuk memperkirakan cadangan batubara, dibuat asumsi tentang faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar kurs.

Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the Group’s properties. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves of the Joint Ore Reserves Committee (the “JORC Code”), which is sponsored by the Australian mining industry and its professional organisations. In order to estimate coal reserves, assumptions are made about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.

Page 185: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 42

Memperkirakan jumlah dan/atau parameter kualitas batubara membutuhkan ukuran, bentuk dan kedalaman lapisan batubara yang ditentukan dengan menganalisis data geologi seperti uji petik pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or quality parameters of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.

Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan, perkiraan cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara di antaranya:

Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways including the following:

• Nilai tercatat aset dapat terpengaruh

akibat perubahan perkiraan arus kas masa depan;

• Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;

• Penyusutan, deplesi, dan amortisasi

yang dibebankan dalam laporan laba-rugi dapat berubah jika beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;

• Depreciation, depletion and amortisation charged in profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;

• Beban pembuangan lapisan tanah

penutup yang dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian atau dibebankan pada laporan laba-rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan;

• Stripping costs recorded in the consolidated statement of financial position or charged to profit or loss may change due to changes in the stripping ratios;

• Provisi untuk penghentian, restorasi

lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan perkiraan cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatan-kegiatan ini; dan

• Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and

• Nilai tercatat aset/liabilitas pajak

tangguhan dapat berubah karena perubahan perkiraan pemulihan manfaat pajak.

• The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.

Page 186: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 43

g. Biaya Pengupasan Tanah g. Stripping Costs

Pengupasan lapisan tanah penutup terjadi selama tahap produksi tambang atau pit. Beberapa perusahaan pertambangan membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya, sedangkan yang lain menunda biaya pengupasan tanah tersebut. Dalam operasi yang mengalami fluktuasi dalam rasio pengupasan dari tahun ke tahun sepanjang umur tambang, penundaan biaya pengupasan tanah mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan tanah yang dibebankan pada suatu periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasi mereka dari periode ke periode.

Stripping of waste materials takes place throughout the production stage of the mine or pit. Some mining companies expense their production stage stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In operations that experience material fluctuations in the stripping ratio on a year to year basis over the life of the mine or pit, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in an individual reporting period. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.

Umur tambang sangat tergantung pada rancangan masing-masing tambang dan oleh karena itu perubahan pada rancangan tersebut pada umumnya akan menghasilkan perubahan rasio pengupasan. Perubahan pada teknik atau parameter ekonomi lainnya yang berdampak pada cadangan juga akan berdampak pada taksiran umur tambang meskipun perubahan tersebut tidak mempengaruhi rancangan tambang. Perubahan umur tambang diterapkan secara prospektif.

The life of mine is heavily dependent on an individual mine’s pit design and therefore changes to that design will generally result in changes to the stripping ratio. Changes in other technical or economic parameters that impact on reserves will also have an impact on the life of mine even if they do not affect the pit design. Changes to the life of mine are accounted for prospectively.

Penentuan Grup mengenai apakah beberapa pit tambang dianggap sebagai operasi terpisah atau terintegrasi tergantung pada kondisi spesifik setiap tambang dan analisa tersebut membutuhkan pertimbangan; di antara perusahaan-perusahaan tambang, penentuan atas terpisah atau terintegrasinya suatu tambang dapat berbeda, bahkan jika terdapat fakta-fakta yang relatif sama. Jika penentuannya berbeda, maka hasil akuntansinya juga akan berbeda.

The Group’s determination of whether multiple pit mines are considered separate or integrated operations depends on each mine’s specific circumstances and the analysis requires judgment; among mining companies, the determination that a mine is separate or integrated could vary, even if the fact pattern appears to be similar. To the extent the determination is different, the resulting accounting would also be different.

h. Biaya Eksplorasi, Evaluasi dan

Pengembangan h. Exploration, Evaluatuion and Development

Expenditures Kebijakan akuntansi Grup untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menimbulkan adanya beberapa biaya dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa depan atau dijual atau di mana kegiatan tambang belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan.

The Group’s accounting policy for exploration and evaluation expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves.

Page 187: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 44

Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat perkiraan dan asumsi tertentu atas peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah aktivitas penambangan dapat dilaksanakan secara ekonomis.

This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established.

Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke laba-rugi.

Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the relevant capitalised amount will be written-off to profit or loss.

Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Pertimbangan diterapkan oleh manajemen dalam menentukan kelayakan suatu proyek secara ekonomis. Dalam melakukan pertimbangan ini, manajemen perlu membuat perkiraan dan asumsi tertentu yang serupa dengan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang dijelaskan di atas.

Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration and evaluation expenditure.

Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan ada penilaian terjadi penurunan nilai aset dalam pengembangan, jumlah yang tersusutkan akan dibebankan ke laba-rugi.

Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be written-off to profit or loss.

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan i. Impairment of Non-Financial Assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat dipulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.

In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that carrying amount exceeds recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas - misalnya goodwill atau aset tak berwujud belum siap untuk digunakan - tidak diamortisasi dan diuji tiap tahunnya untuk mengetahui apakah ada penurunan nilai. Jumlah unit penghasil kas yang dapat dipulihkan telah ditentukan berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya penjualan dan perhitungan nilai kegunaannya.

Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready for use - are not subject to amortization and are tested annually for impairment. The recoverable amounts of cash generating units have been determined based on the higher of fair value less costs to sell and value-in-use calculations.

Page 188: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 45

Penentuan nilai wajar dan nilai pakai aset memerlukan perkiraan dan asumsi manajemen atas tingkat produksi dan volume penjualan yang diharapkan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat ‘Perkiraan cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi tambang serta belanja modal di masa depan. Perkiraan dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan perubahan situasi yang mengubah proyeksi, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang terpulihkan. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laporan laba-rugi.

The determination of fair value less cost to sell and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in profit or loss.

j. Provisi untuk Reklamasi dan Penutupan

Tambang j. Provision for Reclamation and Mine Closure

Kebijakan akuntansi Grup atas pengakuan provisi untuk penutupan tambang dan rehabilitasi tambang membutuhkan perkiraan dan asumsi yang signifikan seperti: persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan; besarnya kemungkinan area terganggu kontaminasi, serta tambahan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penutupan tambang dan rehabilitasi.

The Group’s accounting policy for the recognition of mine closure and rehabilitation provisions requires significant estimates and assumptions such as: requirements of the relevant legal and regulatory framework; the magnitude of possible land disturbance and the timing extent and costs of required mine closure and rehabilitation activity.

Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat ini. Penyisihan yang diakui pada setiap lokasi di tinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu.

These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognised for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Page 189: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 46

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 40 atas laporan keuangan konsolidasian.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 40 to the consolidated financial statements.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap b. Estimated Useful Lives of Property, Plant,

and Equipment Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Company’s property, plant, and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property, plant, and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap konsolidasian diungkapkan pada Catatan 12.

There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The carrying values of these assets is disclosed in Note 12.

Page 190: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 47

c. Penurunan Nilai Goodwill dan Aset Takberwujud Lainnya

c. Impairment of Goodwill and Other Intangibles

Aset takberwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi penurunan nilai telah terjadi. Untuk goodwill, uji penurunan nilai wajib dilakukan sedikitnya setahun sekali tanpa memperhatikan apakah telah terjadi indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset takberwujud membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK) serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.

Intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. While for goodwill, impairment testing is required to be performed at least annually irrespective of whether or not there are indications of impairment. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (CGU) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.

Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in this assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of Group’s operations.

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The carrying values of these assets as of December 31, 2015 and 2014 follows:

2015 2014

Aset tetap - bersih 141.229 146.595 Property, plant, and equipment - netAset pertambangan - bersih 423.998 450.097 Mine properties - net

Jumlah 565.227 596.692 Total

Page 191: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 48

e. Imbalan Kerja Jangka Panjang e. Long-term Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 21 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 21.

The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 21 and include, among others rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability. The carrying value of long-term employee benefits liabilities is disclosed in Note 21.

f. Aset Pajak Tangguhan f. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. The carrying value of deferred tax assets is disclosed in Note 18.

g. Estimasi Cadangan dan Sumber Daya

Batubara g. Coal Reserve and Resources Estimates

Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari biaya eksplorasi ditangguhkan serta besarnya amortisasi.

Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mining properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may have impact on the carrying value of deferred exploration and development costs and amortization charges.

Page 192: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 49

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2015 2014

Kas Cash on handRupiah 34 20 RupiahDolar Amerika Serikat 48 37 U.S Dollar

Jumlah kas 82 57 Total cash on hand

Kas di bank Cash in banksRupiah Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 36b) Related party (Note 36b)

PT Bank Sinarmas Tbk 2.641 - PT Bank Sinarmas TbkPihak ketiga Third parties

PT Bank UOB Indonesia 6.644 - PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Mega Tbk 3.928 - PT Bank Mega TbkPT Bank ANZ Indonesia 3.503 16.879 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 2.231 - (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 1.481 14.183 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-jumlah 20.428 31.062 Sub-total

Dolar Amerika Serikat U.S DollarsPihak berelasi (Catatan 36b) Related party (Note 36b)

PT Bank Sinarmas Tbk 2.401 - PT Bank Sinarmas TbkPihak ketiga Third parties

Bank of New York Mellon 78.314 190.204 Bank of New York MellonPT Bank ANZ Indonesia 8.159 68.925 PT Bank ANZ IndonesiaCIMB Bank (L) Ltd 3.368 6.028 CIMB Bank (L) LtdPT Bank Central Asia Tbk 3.206 9.112 PT Bank Central Asia TbkPT Indonesia Eximbank 486 - PT Indonesia EximbankPT Bank Syariah Mandiri 30 30 PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1 - (Persero) Tbk

PT Bank Mega Tbk 1 1 PT Bank Mega Tbk

Sub-jumlah 95.966 274.300 Sub-total

Jumlah kas di bank 116.394 305.362 Total cash in banks

Page 193: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 50

2015 2014

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 36b) Related party (Note 36b)PT Bank Sinarmas Tbk 14.788 - PT Bank Sinarmas Tbk

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Panin Syariah 5.618 - PT Bank Panin SyariahPT Bank UOB Indonesia 5.437 - PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Mega Tbk 4.405 - PT Bank Mega TbkPT Bank Danamon PT Bank Danamon

Indonesia Tbk 1.087 - Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk - 34.043 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-jumlah 31.335 34.043 Sub-total

Dolar Amerika Serikat U.S DollarsPihak ketiga Third parties

PT Bank CIMB Niaga 42.000 - PT Bank CIMB NiagaPT Bank ANZ Indonesia 50 - PT Bank ANZ Indonesia

Sub-jumlah 42.050 - Sub-total

Jumlah deposito berjangka 73.385 34.043 Total time deposits

Jumlah 189.861 339.462 Total

Suku bunga deposito per tahun: Time deposits’ interest rates per annumRupiah 7,25% - 7,50% 7,50% - 7,75% RupiahDolar Amerika Serikat 2,25% - U.S. Dollar

Rekening bank pada Bank of New York Mellon dalam Dolar AS, dan beberapa akun padaPT Bank ANZ Indonesia dalam Dolar AS dan Rupiah merupakan kas dalam Cash and Accounts Management Agreement (“CAMA”) sesuai kondisi yang disyaratkan dalam Senior Notes (lihat Catatan 20).

Bank accounts held with Bank of New York Mellon denominated in US Dollars, and certain accounts held with PT Bank ANZ Indonesia denominated in US Dollars and Rupiah represent cash held under the Cash and Accounts Management Agreement (“CAMA”) pursuant to the conditions as set forth in the Senior Notes (refer to Note 20).

Page 194: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 51

Pada tanggal 11 April 2016, Berau menerima pengunduran diri yang mendadak dariPT Bank ANZ Indonesia ("ANZ"), bank rekening berdasarkan Perjanjian Cash and Accounts Management Agreement (“CAMA”). Dalam surat pengunduran dirinya, ANZ mengaitkan keputusannya untuk mengundurkan diri dengan perubahan strategi bisnisnya. Sebelum pengunduran dirinya, ANZ mengelola rekening penagihan yang dikendalikan dalam struktur CAMA dimana semua penjualan Berau dibayar dan lalu didistribusikan ke berbagai rekening, termasuk pembayaran biaya operasional dan lainnya. Sebagai akibat pengunduran diri ANZ yang mendadak, tidak memungkinkan untuk menyetorkan pendapatan ke rekening penagihan tersebut ataupun menyalurkan dana ke rekening lain dalam struktur CAMA, termasuk rekening operasional dan biaya. Demi mempertahankan bisnisnya, Berau segera membuat pengaturan alternatif dan memberitahu pelanggannya untuk membayar semua tagihan ke rekening baru yang dibuka di PT Bank Sinarmas Tbk. Berau juga telah membuka rekening di PT Bank Sinarmas Tbk untuk biaya operasional dan lainnya dalam memperlancar bisnisnya meskipun masalah ini telah mempengaruhi operasinya.

On April 11, 2016, Berau received notification of the sudden and immediate resignation of PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), the account bank under the Cash and Accounts Management Agreement (“CAMA”). In its resignation letter, ANZ attributed its decision to resign to its change of business strategy. Prior to its resignation, ANZ operated an controlled the initial collection accounts within the CAMA structure to which all revenues of Berau were paid and thereafter, distributed to various other accounts, including for the payment of operational and other expenses. As a result of ANZ's suddent and immediate resignation, it was no longer possible for the revenues to be deposited into these accounts or for monies to continue flowing to other accounts within the CAMA structure, including operational and expense accounts. In order to preserve its business, Berau had to make immediate alternative arrangementsand promptly notified its customers to payall invoices into its new accounts opened withPT Bank Sinarmas Tbk. It also opened accountsfor operating expense and others withPT Bank Sinarmas Tbk in order to run its business as smoothly as possible, notwithstanding the disruption had caused to its operations.

Rincian kas dan setara kas berdasarkan jenis adalah sebagai berikut:

The details of cash and cash equivalents based on type are as follows:

2015 2014

CAMA 78.314 201.663 CAMANon-CAMA 87.723 95.767 Non-CAMADana IPO 23.824 42.032 IPO Proceeds

Total 189.861 339.462 Total

CAMA merupakan kas pada Cash and Accounts Management Agreement (lihat Catatan 20), yang didapat dari konsumen ditahan sampai dengan dua minggu, untuk kemudian di transfer ke Berau sebagai entitas operasional utama (dana ini kemudian menjadi kas Non-CAMA), untuk digunakan untuk berbagai tujuan khusus, seperti pembayaran pajak, mendanai biaya operasional dan belanja modal. Setiap kelebihan kas yang diterima digunakan sebagai pencadangan kas untuk pembayaran dividen, pembayaran bunga semi-annual Senior Notes, dan lain-lain. Apabila semua keperluan pencadangan telah terpenuhi, kelebihan kas dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

CAMA cash represents cash within the Cash and Accounts Management Agreement (refer toNote 20), where receipts from customers are held for up to two weeks, before amounts are released to the main operating entity Berau (these amounts become Non-CAMA cash), to be used for various specific purposes, such as to pay government taxes, to fund operational expenses and capital expenditure. Any additional cash received is then held to reserve cash for dividend payments, semi-annual coupon payments on the Senior Notes, etc. Once all the reserve requirements have been met, the surplus cash is then made available for general use.

Page 195: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 52

Dana Penawaran Umum Perdana merupakan sisa dana hasil Penawaran Umum Perdana 2010, yang telah ditetapkan untuk tujuan khusus seperti yang telah ditentukan pada Penawaran Umum Perdana. Sesuai dengan hasil RUPSLB tertanggal 22 Desember 2014, pemegang saham telah menyetujui perubahan penggunaan Dana Penawaran Umum Perdana untuk menunjang rencana bisnis Perusahaan.

IPO proceeds represents the remainder of the proceeds from the 2010 IPO, which have been ring-fenced for specific purposes as set out at the time of the IPO. Based on EGMS dated December 22, 2014, the shareholders have agreed to change the purpose of the IPO proceeds to support the Company’s business plan.

5. Piutang Usaha 5. Trade Receivables

2015 2014

Pihak ketiga 150.051 105.950 Third Parties

Rincian piutang usaha dari pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables from third parties based on currencies are as follows:

2015 2014

Rupiah 33.434 22.266 RupiahDolar Amerika Serikat 116.617 83.684 U.S. Dollar

Total 150.051 105.950 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 6.121 dan US$ 495 telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait piutang dari pelanggan pihak ketiga yang tidak memiliki sejarah gagal bayar. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

As at December 31, 2015 and 2014, trade receivables of US$ 6,121 and US$ 495, respectively were past due but not impaired. These relate to receivables from a third party customer for whom there is no recent history of default. The ageing analysis of trade receivables is as follows:

2015 2014

Lancar: Current:1 - 30 hari 87.328 99.171 1 - 30 days31 - 60 hari 19.188 6.284 31 - 60 days

61 - 90 hari 37.414 - 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 6.121 495 More than 90 days

Total 150.051 105.950 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat piutang usaha yang mengalami penurunan nilai.

As at December 31, 2015 and 2014, there were no trade receivables considered impaired.

Page 196: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 53

Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada akhir tahun pelaporan, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment is not necessary.

Piutang usaha yang masuk dalam Berau Coal Security Agreement diperkirakan telah dijaminkan sebagai jaminan untuk Senior Notes (lihat Catatan 20).

Trade receivables included in Berau Coal Security Agreement have been purportedly pledged as collateral for the Senior Notes (refer to Note 20).

6. Piutang Lain-lain 6. Other Receivables

2015 2014

Pihak ketiga 20.794 19.702 Third partiesPihak berelasi (Catatan 36b) 55 57 Related parties (Note 36b)

Sub-jumlah 20.849 19.759 Sub-totalDikurangi: provisi untuk penurunan nllai (11.678) (14.341) Less: provision for non-collectibility

Total 9.171 5.418 Total

Rincian piutang lain-lain menurut mata uang saat ini adalah sebagai berikut:

The details of other receivables based on currencies are as follows:

2015 2014

Rupiah 8.731 1.534 RupiahDolar Amerika Serikat 12.114 18.225 U.S. DollarMata uang lainnya 4 - Other currencies

Sub-jumlah 20.849 19.759 Sub-totalDikurangi: provisi untuk penurunan nllai (11.678) (14.341) Less: provision for non-collectibility

Jumlah 9.171 5.418 Total

Bagian lancar 7.336 2.915 Current portionBagian tidak lancar 1.835 2.503 Non-current portion

Jumlah 9.171 5.418 Total

Piutang lain-lain terutama terdiri atas piutang biaya kelebihan waktu berlabuh dari pelanggan, penagihan kembali kepada pemasok dan tagihan biaya lain-lain.

Other receivables mainly consist of despatch receivables from customers, back charges to suppliers and other miscellaneous reimbursements.

Bagian tidak lancar adalah pinjaman kepada karyawan.

The non-current portion represents loans to employees.

Page 197: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 54

Berdasarkan telaah dari masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir periode pelaporan, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi atas penurunan nilai pada 31 Desember 2015 dan2014 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari piutang lain-lain tersebut.

Based on a review of the individual other receivable accounts at the end of the period, the Group’s management is on the opinion that the provision for impairment as at December 31, 2015 and 2014 is adequate to cover possible losses from other receivables.

7. Persediaan 7. Inventories

2015 2014

Batubara bersih 26.296 19.386 Clean coalSuku cadang dan barang konsumsi 6.675 5.362 Stores and consumable

Jumlah 32.971 24.748 Total

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh manajemen Grup bahwa seluruh persediaan dapat digunakan atau dijual untuk lebih dari biaya produksi, sehingga tidak diperlukan provisi untuk persediaan usang.

Based on an analysis performed by management of the Group, the inventories can be either used or sold for more than the production or purchase cost, and therefore a provision for obsolete inventory is not considered necessary.

Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan barang konsumsi yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada Berau.

In accordance with the CCoW, stores and consumable supplies recorded in the consolidated financial statements remain the property of the Government of Indonesia with an exclusive right of use granted to Berau.

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh persediaan batubara di dalam tongkang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 31.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi risiko kerugian yang relevan.

As of December 31, 2015, all coal inventories on barges are insured with coverage amounting to US$ 31,000. Management believes the insurance coverage is adequate to cover the relevant risk of loss.

8. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 8. Advances and Prepayments

Rincian uang muka dan biaya dibayar di muka berdasarkan sifat transaksi adalah sebagai berikut:

Details on advances and prepayments according to the nature of transactions are as follows:

2015 2014

Uang muka 22.930 7.059 AdvancesBiaya dibayar dimuka 9.347 9.200 Prepayment

32.277 16.259Dikurangi: cadangan kerugian

penurunan nilai (9.676) (10.084) Less: allowance for impairment

Jumlah 22.601 6.175 Total

Uang muka merupakan uang muka kepada kontraktor sebagian besar terdiri atas pembayaran untuk pemasok terkait operational.

Advances represent advance to contractors that mainly consist of payments for vendor related to operational expenses.

Page 198: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 55

Biaya dibayar dimuka terdiri dari sewa fasilitas, asuransi. Sewa fasilitas dibayar dimuka untuk fasilitas stockpile yang masih dalam tahap penyelesaian. Dikarenakan adanya penundaan dalam penyelesaian proyek ini dan lebih lanjut, ijin pertanahan yang dibutuhkan masih belum diterima, Grup telah mencatat provisi untuk nilai ini.

Prepayments represent prepaid facility rent, insurance. Facility rent represents advance rent for a stockpile facility under construction. As there have been delays in the completion of the project and further land permits required have not yet been received, the Group has raised a provision against the amount.

9. Kas yang Dibatasi Penggunaannya 9. Restricted Cash

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 deposito berjangka yang ditempatkan padaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masing-masing sebesar US$ 3.195 dan US$ 1.420 merupakan jaminan penutupan tambang (lihat Catatan 39e).

As of December 31, 2015 and 2014 time deposit with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to US$ 3,195 and US$ 1,420 respectively represents guarantees for mine closure provision (refer to Note 39e).

2015 2014

Deposito berjangka Time depositsLancar: Current:

Rupiah RupiahPihak ketiga Third parties

PT Bank ANZ Indonesia 7.042 332 PT Bank ANZ IndonesiaPT Indonesia Eximbank 543 824 PT Indonesia EximbankPT Bank Central Asia Tbk - 8.152 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-jumlah 7.585 9.308 Sub-total

Dolar Amerika Serikat U.S. DollarsPihak ketiga Third party

PT Bank ANZ Indonesia 7.294 8.343 PT Bank ANZ Indonesia

Euro EuroPihak ketiga Third party

PT Bank ANZ Indonesia - 476 PT Bank ANZ Indonesia

Sub-jumlah bagian lancar 14.879 18.127 Current sub-total

Tidak lancar: Non current:Dolar Amerika Serikat U.S. Dollars

Pihak ketiga Third partiesPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 4.019 1.420 (Persero) TbkPT Bank ANZ Indonesia 400 418 PT Bank ANZ Indonesia

Sub-jumlah bagian tidak lancar 4.419 1.838 Non-current sub-total

Jumlah 19.298 19.965 Total

Page 199: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 56

Kisaran tingkat suku bunga dari deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The range of interest rates of time deposits was as follows:

2015 2014

Rupiah 0,90% - 8,75% 3,50% - 4,00% RupiahDolar Amerika Serikat 0,10% - 1,50% 0,00% - 1,50% U.S. Dollars

10. Aset Eksplorasi dan Evaluasi 10. Exploration and Evaluation Assets

Saldo awal/ Pemindahan keBeginning properti Saldo akhir/

balance pertambangan/ Ending balance(1 Januari/ Transfer to (31 Desember/January Penambahan/ mining December 31,

2015) Additions properties 2015)

Harga perolehan Acquisition costsArea of interest yang belum Area of interest which has not

mencapai tahap produksi yet reached the commercialkomersial production stageKelai 12.108 406 - 12.514 KelaiPunan 453 - - 453 PunanGurimbang 2.042 - - 2.042 Gurimbang

Jumlah aset eksplorasi Total exploration anddan evaluasi 14.603 406 - 15.009 evaluation assets

31 Desember/December 31, 2015

Saldo awal/ Pemindahan keBeginning properti Saldo akhir/

balance pertambangan/ Ending balance(1 Januari/ Transfer to (31 Desember/January Penambahan/ mining December 31,

2014) Additions properties 2014)

Harga perolehan Acquisition costsArea of interest yang belum Area of interest which has not

mencapai tahap produksi yet reached the commercialkomersial production stageKelai 12.046 62 - 12.108 KelaiPunan 452 1 - 453 PunanGurimbang 2.041 1 - 2.042 Gurimbang

Jumlah aset eksplorasi Total exploration anddan evaluasi 14.539 64 - 14.603 evaluation assets

31 Desember/December 31, 2014

Manajemen Grup yakin bahwa tidak diperlukan provisi untuk penurunan nilai dari aset eksplorasi dan evaluasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Group’s management believes that no provision for impairment of exploration and evaluation assets is required as at December 31, 2015 and 2014.

Page 200: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 57

11. Properti Pertambangan 11. Mining Properties

Saldo awal/Beginning Saldo akhir/

balance Ending balance(1 Januari/ (31 Desember/January Penambahan/ December 31,

2015) Additions 2015)

Harga perolehan Acquisition costsArea produksi yang telah mencapai

tahap produksi komersial Commercial producing areasLati I 51.318 921 52.239 Lati ILati III 25.106 - 25.106 Lati IIISambarata 21.937 1.567 23.504 SambarataMera’ang 18.427 505 18.932 Mera’angBinungan I 11.041 2.071 13.112 Binungan IBinungan II 4.883 - 4.883 Binungan IIBinungan 1-4 4.159 - 4.159 Binungan 1-4Parapatan 25.095 - 25.095 Parapatan

161.966 5.064 167.030

Properti pertambangan dari akuisisi 434.241 - 434.241 Mining properties from acquisition

Jumlah properti pertambangan 596.207 5.064 601.271 Total mining properties

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationArea produksi yang telah mencapai

tahap produksi komersial Commercial producing areasLati I (21.306) (2.308) (23.614) Lati ILati III (7.867) (1.295) (9.162) Lati IIISambarata (7.427) (1.336) (8.763) SambarataMera’ang (4.019) (1.644) (5.663) Mera’angBinungan I (4.458) (1.061) (5.519) Binungan IBinungan II (4.883) - (4.883) Binungan IIBinungan 1-4 (800) (298) (1.098) Binungan 1-4Parapatan (777) - (777) Parapatan

(51.537) (7.942) (59.479)

Properti pertambangan dari akuisisi (94.573) (21.861) (116.434) Mining properties from acquisition

Jumlah akumulasi amortisasi (146.110) (29.803) (175.913) Total accumulated amortization

Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.360) (1.360) Allowance for impairment

Nilai Tercatat 450.097 423.998 Carrying Value

31 Desember/December 31, 2015

Page 201: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 58

Saldo awal/Beginning Saldo akhir/

balance Ending balance(1 Januari/ (31 Desember/January Penambahan/ December 31,

2014) Additions 2014)

Harga perolehan Acquisition costsArea produksi yang telah mencapai

tahap produksi komersial Commercial producing areasLati I 48.782 2.536 51.318 Lati ILati III 25.106 - 25.106 Lati IIISambarata 14.342 7.595 21.937 SambarataMera’ang 15.359 3.068 18.427 Mera’angBinungan I 8.396 2.645 11.041 Binungan IBinungan II 4.883 - 4.883 Binungan IIBinungan 1-4 3.340 819 4.159 Binungan 1-4Parapatan 25.095 - 25.095 Parapatan

145.303 16.663 161.966

Properti pertambangan dari akuisisi 434.241 - 434.241 Mining properties from acquisition

Jumlah properti pertambangan 579.544 16.663 596.207 Total mining properties

Akumulasi amortisasi Accumulated amortisationArea produksi yang telah mencapai

tahap produksi komersial Commercial producing areasLati I (19.030) (2.276) (21.306) Lati ILati III (6.561) (1.306) (7.867) Lati IIISambarata (6.268) (1.159) (7.427) SambarataMera’ang (2.927) (1.092) (4.019) Mera’angBinungan I (3.850) (608) (4.458) Binungan IBinungan II (4.883) - (4.883) Binungan IIBinungan 1-4 (540) (260) (800) Binungan 1-4Parapatan (777) - (777) Parapatan

(44.836) (6.701) (51.537)

Properti pertambangan dari akuisisi (74.627) (19.946) (94.573) Mining properties from acquisition

Jumlah akumulasi amortisasi (119.463) (26.647) (146.110) Total accumulated amortization

Nilai Tercatat 460.081 450.097 Carrying Value

31 Desember/December 31, 2014

Saldo properti pertambangan dari akuisisi adalah biaya properti pertambangan yang timbul dari akuisisi tambahan kepemilikan di Berau, melalui akuisisi Winchester, sebagai hasil dari penilaian wajar atas aset yang diperoleh pada saat tanggal akuisisi.

The balance of mining properties from acquisitions represents the cost of mining properties arising from the acquisition of the additional ownership in Berau, through the acquisition of Winchester, as a result of the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition.

Laporan survei terbaru dari Runge Pincock Minarco Limited (“RPM”), ahli mineral independen, terbit pada 19 Desember 2013, menunjukkan life of mine yang mencukupi untuk menunjang pemulihan properti pertambangan per 31 Desember 2015.

The updated survey report from Runge Pincock Minarco Limited (“RPM”), an independent mineral expert, issued on December 19, 2013, shows life of mine to support the recovery of mining properties as at December 31, 2015.

Beban amortisasi dari properti pertambangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesarUS$ 29.803 dan US$ 26.647, yang dicatat pada beban pokok penjualan (lihat Catatan 30).

Amortisation expense of mining properties for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 29,803 and US$ 26,647, respectively which was charged to cost of goods sold (refer to Note 30).

Page 202: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 59

12. Aset Tetap 12. Property, Plant and Equipment

1 Januari 2015/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2015/January 1, 2015 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2015

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct acquisition

Pematangan tanah 74.796 - - 273 75.069 Land improvementsBangunan dan prasarana 46.836 - - 2.570 49.406 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 103.978 806 - 1.914 106.698 Machinery and equipment Perabotan, perlengkapan, Furniture, fixtures and

dan peralatan kantor 14.393 21 - 82 14.496 office equipment Alat pengangkutan 25.343 124 - - 25.467 Transportation equipment

Aset dalam penyelesaian 7.712 16.798 (4.839) 19.671 Construction-in-progress

Jumlah 273.058 17.749 - - 290.807 Total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseMesin dan peralatan 6.689 2.846 - - 9.535 Machinery and equipmentAlat pengangkutan 176 90 - - 266 Transportation equipment

279.923 20.685 - - 300.608

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisition

Pematangan tanah (39.584) (6.700) - - (46.284) Land improvementsBangunan dan prasarana (9.740) (3.787) - - (13.527) Buildings and infrastructureMesin dan peralatan (64.591) (10.964) - - (75.555) Machinery and equipmentPerabotan, perlengkapan, - - Furniture, fixtures and

dan peralatan kantor (8.129) (1.542) - - (9.671) office equipmentAlat pengangkutan (7.638) (1.545) - - (9.183) Transportation equipment

Jumlah (129.682) (24.538) - - (154.220) Total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseMesin dan peralatan (3.548) (1.459) - - (5.007) Machinery and equipmentAlat pengangkutan (98) (54) - - (152) Transportation equipment

Jumlah (133.328) (26.051) - - (159.379) Total

Nilai tercatat 146.595 141.229 Net book value

Perubahan selama tahun 2015/Changes during 2015

1 Januari 2014/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2014/January 1, 2014 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2014

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct acquisition

Pematangan tanah 74.796 - - - 74.796 Land improvementsBangunan dan prasarana 39.497 - - 7.339 46.836 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 98.632 1.436 - 3.910 103.978 Machinery and equipment Perabotan, perlengkapan, Furniture, fixtures and

dan peralatan kantor 13.675 224 - 494 14.393 office equipment Alat pengangkutan 24.510 829 - 4 25.343 Transportation equipment

Aset dalam penyelesaian 13.727 5.167 - (11.182) 7.712 Construction-in-progress

Jumlah 264.837 7.656 - 565 273.058 Total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseMesin dan peralatan 7.254 - - (565) 6.689 Machinery and equipmentAlat pengangkutan 176 - - - 176 Transportation equipment

Jumlah 272.267 7.656 - - 279.923 Total

Perubahan selama tahun 2014/Changes during 2014

Page 203: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 60

1 Januari 2014/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2014/January 1, 2014 Additions Deductions Reclassifications December 31, 2014

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct acquisition

Pematangan tanah (32.912) (6.672) - - (39.584) Land improvementsBangunan dan prasarana (6.319) (3.421) - - (9.740) Buildings and infrastructureMesin dan peralatan (53.496) (10.629) - (466) (64.591) Machinery and equipmentPerabotan, perlengkapan, Furniture, fixtures and

dan peralatan kantor (6.571) (1.561) - 3 (8.129) office equipmentAlat pengangkutan (4.848) (2.787) - (3) (7.638) Transportation equipment

Jumlah (104.146) (25.070) - (466) (129.682) Total

Aset sewa pembiayaan Assets under finance leaseMesin dan peralatan (2.324) (1.690) - 466 (3.548) Machinery and equipmentAlat pengangkutan (55) (43) - - (98) Transportation equipment

Jumlah (106.525) (26.803) - - (133.328) Total

Nilai tercatat 165.742 146.595 Net book value

Perubahan selama tahun 2014/Changes during 2014

Grup melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat aset tetap setiap tahun. Berdasarkan hasil reviu, manajemen Grup berkeyakinan bahwa revisi atas masa manfaat aset tetap tidak diperlukan.

The Group performs an annual review of the useful lives of property, plant and equipment. Based on the results of the review, the Group’s management believes that revisions to the useful lives of property, plant and equipment are not necessary.

Sesuai dengan PKP2B, aset tetap tertentu yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan milik Pemerintah Indonesia. Namun demikian, Berau mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa PKP2B atau masa manfaatnya, mana yang lebih dahulu berakhir.

In accordance with the CCoW, certain property, plant and equipment recorded in these consolidated financial statements remain the property of the Government. However, Berau has an exclusive right to use these assets over the period of the CCoW or their useful lives, whichever is shorter.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, alat pengangkutan dan mesin dan peralatan tertentu diasuransikan, dengan nilai pertanggungan sebesar US$1.812 dan US$ 232.256. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang relevan.

As at December 31, 2015 and 2014, certain transportation equipment and machinery and equipment were insured, with the insured sum amounting to US$1,812 and US$ 232,256. Management believes the insurance is adequate to cover the relevant risks of loss.

Biaya penyusutan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dibebankan pada akun di bawah ini:

Depreciation expense for the years ended December 31, 2015 and 2014 was charged to the following accounts:

2015 2014

Beban pokok penjualan (Catatan 30) 24.274 24.287 Cost of goods sold (Note 30)General and administrative expenses

Biaya umum dan administrasi (Catatan 31) 1.777 2.516 (Note 31)

Jumlah 26.051 26.803 Total

Page 204: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 61

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum diselesaikan pada akhir periode dengan rincian sebagai berikut:

Construction-in-progress represents projects that have not been completed at the period end as follows:

Akumulasi Perkiraan %Aset dalam penyelesaian biaya/ Penyelesaian/ Construction-in-progress that yang belum selesai pada Accumulated Estimated % has not been completed

akhir tahun cost of Completion at the year end

Bangunan dan prasarana 8.478 41 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 8.245 30 Machinery and equipmentPerabotan, perlengkapan dan Furniture, fixtures and peralatan kantor 704 66 office equipmentAlat pengangkutan 2.244 48 Transportation equipment

Jumlah 19.671 Total

31 Desember/December 31, 2015

Akumulasi Perkiraan %Aset dalam penyelesaian biaya/ Penyelesaian/ Construction-in-progress that yang belum selesai pada Accumulated Estimated % has not been completed

akhir tahun cost of Completion at the year end

Bangunan dan prasarana 2.412 95 Buildings and infrastructureMesin dan peralatan 3.812 57 Machinery and equipmentPerabotan, perlengkapan dan Furniture, fixtures and peralatan kantor 50 66 office equipmentAlat pengangkutan 1.438 10 Transportation equipment

Jumlah 7.712 Total

31 Desember/December 31, 2014

Manajemen Grup tidak melihat adanya peristiwa yang dapat terjadi yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

The Group’s management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction-in- progress.

13. Goodwill 13. Goodwill Akun ini merupakan selisih kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih dari entitas anak saat tanggal akuisisi.

This account represents the excess of acquisition costs over the fair value of net assets of subsidiaries as at the date of acquisition.

Saldo awal/Beginning Penambahan/ Penurunan nilai/ Saldo akhir/

balance Additions Impairment Ending balance

Goodwill, bersih 285.381 - (285.381) - Goodwill, net

31 Desember/December 31, 2015

Page 205: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 62

Saldo awal/Beginning Penambahan/ Penurunan nilai/ Saldo akhir/

balance Additions Impairment Ending balance

Goodwill, bersih 285.381 - - 285.381 Goodwill, net

31 Desember/December 31, 2014

Goodwill tidak diamortisasi melainkan setiap tahun akan diuji penurunan nilainya dan disajikan pada harga perolehan dikurangi penurunan nilai.

Goodwill is not amortised but is tested annually for impairment and carried at cost less impairment.

Pengujian penurunan nilai terhadap goodwill Impairment test for goodwill Goodwill dialokasikan kepada unit penghasil kas yang dimiliki Grup.

Goodwill is allocated to the Group’s cash generating unit (“CGU”).

Manajemen telah menggunakan nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan sebagai dasar untuk menentukan nilai yang dapat diperoleh kembali pada uji penurunan tahunan Grup terhadap goodwill, yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai wajar menggunakan arus kas setelah pajak berdasarkan kombinasi rencana tambang yang telah disetujui oleh dewan internal Grup, berdasarkan pengalaman masa lalu; yang disesuaikan untuk mencerminkan perkiraan Grup atas pengeluaran modal di masa depan, harga komoditas dan inflasi; dan laporan umur tambang dari ahli mineral yang independen (laporan terakhir pada 31 Desember 2013) atas konsesi pertambangan Grup. Harga komoditas yang digunakan didasarkan pada data pasar yang dapat diamati dan perkiraan internal.

Management has used fair value less cost to sell as the basis to determine recoverable amount in the Group’s annual impairment test on goodwill, last conducted as of December 31, 2015. The fair value model uses post-tax cash flows based on a combination of the Group’s internal Board-approved mine plans, which are based on past experience; adjusted to reflect the Group’s estimates of future capital expenditure, commodity prices and inflation; and an independent mineral expert’s life of mine report (last prepared as of December 31, 2013) on the Group’s mining concessions. Commodity prices used in the model are based on observable market data and internal estimates.

Arus kas setelah pajak didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskon, seperti yang digunakan oleh pelaku pasar, untuk menentukan nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan unit penghasil kas yang kemudian ditetapkan sebagai jumlah yang dapat diperoleh kembali. Jumlah yang dapat diperoleh kembali dibandingkan dengan nilai tercatat aktiva bersih atas unit penghasil kas untuk menentukan apakah nilai tercatat lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali.

The post-tax cash flows are discounted using a discount rate, as used by market participants, to determine the CGU’s fair value less cost to sell which is then determined to be its recoverable amount. The recoverable amount is compared to the carrying value of the CGU’s net assets to determine whether the carrying value is greater than its recoverable amount.

Asumsi utama berikut digunakan dalam pengujian penurunan nilai atas goodwill dan juga dalam pengujian nilai tercatat aset pertambangan lain yang terkait:

The following key assumptions were used in the impairment testing of goodwill and also in assessing the carrying value of other mining related assets:

1. Arus kas dijadwalkan selama umur tambang

atau periode PKP2B; - Cash flows are scheduled over the life of the

coal mine or CCoW period; 2. Tingkat inflasi dollar AS 3,33% per tahun; - U.S. Dollar inflation rate is 3.33% per annum;

Page 206: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 63

3. Harga batubara rata-rata per ton berdasarkan forward curve pada harga acuan Newcastle untuk periode dua tahun, dengan interpolasi lurus yang berdasarkan pandangan manajemen terhadap harga jual batubara thermal jangka panjang sebesar US$ 54 per ton (aktual) selama umur PKP2B;

- Average coal price per tonne is based on the forward curve for the Newcastle benchmark price for two years with a straightline interpolation to the management view of a long-term thermal coal price of US$ 54/tonne (real) over the life of the CCoW;

4. Pendapatan berasal dari jumlah produksi yang

ditetapkan dalam rencana tambang dan proyeksi umur tambang dikalikan dengan pandangan Grup terhadap harga batubara selama umur tambang;

- Revenues are derived from the production volumes set out in the mine plans and life of mine projections multiplied with the Group’s view of the coal prices over the life of mine;

5. Grup menentukan anggaran laba kotor

berdasarkan pengalaman masa lalu dan harapan pada perkembangan pasar; dan

- The Group estimated the gross margin based on past performance and its expectations of market development; and

6. Tingkat diskonto yang digunakan adalah

rata-rata tertimbang biaya modal entitas anak yaitu 12,85% disesuaikan dengan pertimbangan pelaku pasar. Rata-rata tertimbang biaya modal meliputi gearing, biaya modal, dan biaya pinjaman setelah pajak.

- The discount rate used is the Weighted Average Cost of Capital (“WACC”) 12.85% adjusted for considerations of market participants. The WACC includes gearing, cost of capital, and the post-tax cost of debt.

Berdasarkan pengujian penurunan nilai yang telah dilakukan, terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015.

Based on its impairment test, there is impairment as of December 31, 2015.

14. Aset Tidak Lancar Lainnya 14. Other Non-Current Assets

2015 2014

Uang Jaminan 6.649 1.556 Refundable depositsBiaya karyawan yang ditangguhkan 2.441 2.755 Deferred employee costs

Jumlah 9.090 4.311 Total

Uang jaminan adalah jaminan atas sewa dan jaminan kepada pelanggan.

Refundable deposits consist of deposits with landlord and performance guarantees to customers.

15. Utang Usaha 15. Trade Payables

2015 2014

Pihak ketiga 139.127 102.348 Third partiesPihak berelasi (Catatan 36b) 2.136 400 Related parties (Note 36b)

Jumlah 141.263 102.748 Total

Karena sifatnya yang jangka pendek, nilai wajar utang usaha diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.

Due to the short-term nature of the trade payables, their carrying amount approximates fair value.

Page 207: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 64

Komposisi utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Trade payables composition based on currency is as follows:

2015 2014

Rupiah 34.791 36.668 RupiahDolar Amerika Serikat 106.301 65.880 U.S. DollarMata uang lainnya 171 200 Other currencies

Jumlah 141.263 102.748 Total

16. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 16. Short-term Employee Benefits Liability

2015 2014

Tantiem 2.520 2.520 Tantiem

17. Beban Akrual 17. Accrued Expenses

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Bunga dan lainnya 107.102 144.816 Interest and other itemsPembagian batubara untuk pemerintah 92.735 392.710 Coal sharing to the governmentPenambangan dan pengangkutan 92.196 43.493 Mining and haulingKomisi 13.205 13.841 CommissionsSewa peralatan 11.525 3.732 Equipment rentalDenda keterlambatan 8.206 6.088 DemurrageOngkos angkut 6.195 1.692 FreightPengembangan masyarakat 5.100 1.347 Community developmentSojitz ongoing fee 5.082 4.300 Sojitz ongoing feeBiaya pendukung 1.843 1.209 Supporting costsFasilitas pengapalan 9.263 4.472 Transhipment facilitiesLainnya 1.985 11.430 Others

Jumlah 354.437 643.444 Total

Saldo pembagian batubara untuk Pemerintah termasuk US$ 57.145 pada tanggal31 Desember 2015 dan US$ 316.244 pada tanggal 31 Desember 2014 yang merupakan akumulasi dari tahun 2001 sampai 31 Desember 2015 yang dikompensasikan pada pajak yang dapat dipulihkan dari Pemerintah (lihat Catatan 18a dan 39f).

The balance of the distribution of coal to the Government, including US$ 57,145 onDecember 31, 2015 and US$ 316,244 on December 31, 2014 which is accumulated from 2001 until December 31, 2015 which was offset against the taxes can be recovered from the Government (refer to Note 18a and 39f).

Lihat Catatan 36b untuk rincian saldo dengan pihak berelasi.

Refer to Note 36b for details of related party balances.

Page 208: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 65

18. Perpajakan 18. Taxation a. Pajak yang dapat dipulihkan a. Recoverable taxes

2015 2014

Piutang pajak bahan Bakar kendaraan Vehicle fuel tax receivablesBermotor ("PBBKB") ("PBBKB")- Di offset dengan beban akrual - Offset against coal - sharing

pembagian batubara untuk accrual to the GovernmentPemerintah (Catatan 17) 57.145 44.248 (Note 17)

- PBBKB dibayar dimuka(belum offset ) 3.161 5.107 - Prepaid PBBKB - (not yet offset)

Sub-jumlah 60.306 49.355 Sub-totalPPN - 271.996 VAT

Jumlah 60.306 321.351 Total

(I) PPN (I) VAT

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000, efektif sejak 1 Januari 2001, batubara mentah sebelum melalui proses menjadi briket tidak lagi dikenakan PPN. Sejak tanggal tersebut, Berau tidak dapat mengajukan restitusi atas PPN masukan, dan saat itulah dimulai saling hapus antara piutang PPN dengan pembagian batubara untuk Pemerintah yang terutang menurut PKP2B, dengan dasar PKP2B mengijinkan Berau untuk bebas dari aturan (held harmless) Pemerintah untuk mengenakan pajak tambahan yang tidak diatur di PKP2B.

According to Government Regulation No. 144/2000, effective from January 1, 2001, raw coal prior to processing to briquettes is no longer subject to VAT. Since that date, Berau has been unable to seek restitution for VAT input, and as such began offsetting the VAT receivable against payments due under the CCoW for the Government’s share of coal sales, on the basis that the CCoW provides for Berau to be held harmless by the Government for additional taxes not specified in the CCoW.

Sampai dengan 31 Desember 2015, Berau telah mengkompensasikan klaim atas PPN masukan yang dapat dipulihkan kembali sebesarUS$ 271.242 dengan liabilitas pembagian batubara yang masih harus dibayar kepada Pemerintah.

As of December 31, 2015 Berau has offset the claim for input VAT that can be recovered, amounting to US$ 271,242 with the coal sharing of liabilities accrued to the Government.

Manajemen berkeyakinan bahwa Berau telah memenuhi ketentuan sesuai dengan PKP2B dan Hukum Perdata Indonesia. Pada tanggal 20 Juli 2007, Berau menerima surat dari Panitia Urusan Piutang Negara (“PUPN”)No. SKPBN-433/PUPNC.11.05/2007 yang menagih kewajiban pembagian batubara yang belum dibayar untuk tahun 2001 sampai dengan 2005 sebesar Rp 312.703 juta (atau US$ 22.668 pada nilai tukar 31 Desember 2015).

Management believes that Berau has followed the appropriate treatment under the CCoW and Indonesian Civil Code. On July 20, 2007, Berau received a letter from the StateClaims Commission (“PUPN”)No. SKPBN 433/PUPNC.11.05/2007 seeking collection of unpaid coal sharing for the years 2001 to 2005 amounting to Rp 312,703 million (or US$ 22,668 at the December 31, 2015 exchange rate).

Page 209: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 66

Selain itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mengeluarkan Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa yang memerintahkan Berau untuk membayar liabilitas pembagian batubara pada atau sebelum tanggal 11 September 2007, jika tidak, Pemerintah akan menyita aset Berau terkait dengan liabilitas tersebut.

Furthermore, the Directorate General of State Assets issued a Final Notice of Collection ordering Berau to pay the coal sharing liabilities on or before September 11, 2007, otherwise, the Government will seek to appropriate Berau’s assets to the extent of such liabilities.

Berau, melalui kuasa hukumnya Kusumanegara dan Rekan, mengajukan permohonan "Perintah Penangguhan" untuk menahan PUPN melaksanakan Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa dan penundaan penyitaan aset Berau. Dalam permohonannya, Berau berpendapat, antara lain, bahwa:

Berau, through its legal counsel Kusumanegara and Partners, filed a petition for a “Restraining Order” to restrain the PUPN from executing the Final Notice of Collection and impending appropriation of Berau’s assets. In its petition, Berau argued, among others, that:

- PKP2B secara eksplisit

membebaskan Berau dari kewajiban perpajakan Indonesia di masa sekarang dan masa depan kecuali yang telah ditetapkan didalam PKP2B; dan

- The CCoW explicitly exempts Berau from the obligation for present and future Indonesian taxes except those set forth there in; and

- PUPN dan/atau Pengadilan Indonesia tidak memiliki yurisdiksi untuk menyelesaikan setiap sengketa yang timbul dari ketentuan dalam PKP2B.

- PUPN and/or the Indonesian Courts do not have the jurisdiction to settle any dispute arising from the provisions of the CCoW.

Pada tanggal 20 September 2007, Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”) Jakarta mengeluarkan Perintah Penangguhan dengan surat rujukan No. 127/G/2007/PTUN-JKT tanggal 3 Maret 2008 yang mengabulkan permohonan Berau dan sekaligus memerintahkan PUPN untuk sementara menghentikan usaha-usaha penyitaan aset Berau, sambil menunggu keputusan akhir. Pada tanggal 18 Maret 2008, Berau menerima putusan dari PTUN yang menguatkan petisi dan argumentasi Berau.

On September 20, 2007, the Jakarta Court of State Affairs (“PTUN”) issued a Restraining Order with case reference No. 127/G/2007/PTUN-JKT dated March 3, 2008 granting Berau’s petition and simultaneously ordering PUPN to temporarily cease and desist from pursuing its collection efforts and appropriation of Berau’s assets while awaiting a final decision. On March 18, 2008, Berau received the verdict from the PTUN upholding its petition and argument.

Berdasarkan Keputusan PTUN, PUPN diperintahkan untuk secara tetap menarik Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa. Namun demikian, pengadilan tidak mengatur tentang apakah PUPN tidak diperbolehkan untuk meneruskan upaya penagihan kewajiban pembagian batubara yang dikompensasikan oleh Berau dengan PPN masukan. Oleh karena itu, PUPN masih dapat meneruskan penagihan melalui arbiter internasional sebagaimana diatur dalam PKP2B.

Pursuant to the Decision of the PTUN, PUPN was ordered to permanently withdraw its Final Notice of Collection. The Court however did not rule on the issue of whether the PUPN should not pursue the collection of coal sharing liability duly offset by Berau against the input VAT. Hence, PUPN still has the recourse to pursue the collection through the international arbiter as stipulated in the CCoW.

Page 210: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 67

Pada tanggal 19 Maret 2008, PUPN mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta (“PTTUN”). Putusan tertanggal 28 Agustus 2008, yang disampaikan secara resmi kepada Berau pada tanggal 17 Januari 2009 menyatakan bahwa PTUN tidak memiliki kapasitas untuk mengeluarkan putusan mengenai Keputusan PUPN. Oleh karena itu, PTTUN membatalkan putusan sebelumnya yang dibuat oleh PTUN.

On March 19, 2008, PUPN filed its appeal to the Jakarta High Court of State Affairs (“PTTUN”). The verdict dated August 28, 2008, which was delivered formally to Berau onJanuary 17, 2009 stated that PTUN does not have the capacity to issue a verdict concerning PUPN’s Decree. Therefore, PTTUN annulled the previous verdict made by the PTUN.

Pada September 2008, Berau melakukan pembayaran sebesar Rp 90.000 juta (setara dengan US$ 6.524 pada kurs pertukaran 31 Desember 2015) kepada Pemerintah Indonesia sebagai simpanan untuk pembagian batubara yang merupakan komitmen dari Berau kepada Pemerintah Indonesia terkait dengan penyelesaian dan pembayaran kewajiban pembagian batubara, hal ini menunggu resolusi final dan dicatat di laporan keuangan konsolidasian sebagai aset lancar lainnya (lihat Catatan 12).

In September 2008, Berau paidRp 90,000 million (equivalent toUS$ 6,524 at the December 31, 2015 exchange rate) to the Government as a deposit for coal sharing representing Berau’s commitment to the Government for the settlement and payment of its coal sharing obligation, pending final resolution of the issue, and recorded it in its consolidated financial statements as other current assets (refer to Note 12).

Pada tanggal 28 Januari 2009, Berau mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan pada tanggal 17 Maret 2009, kasasi secara resmi terdaftar dengan kasus No. 94K/TUN/2009.

On January 28, 2009, Berau filed an appeal to the Supreme Court and on March 17, 2009, the appeal was officially registered with caseNo. 94K/TUN/2009.

Berau telah menerima secara resmi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi tanggal 30 November 2010 tentang pemberitahuan dan penyerahan Putusan Mahkamah Agung RI No. 94K/TUN/2009 tanggal 22 Maret 2010 yang diterima melalui Konsultan Hukum Berau pada tanggal 1 Desember 2010.

Berau officially received a Notification of Cassation Verdict dated November 30, 2010 concerningthe notification and submissionof the Supreme CourtVerdict No. 94K/TUN/2009 datedMarch 22, 2010. This notification was received by Berau’s legal counsel on December 1, 2010.

Page 211: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 68

Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2011, Berau telah memberikan kuasa kepada Konsultan Hukum Aji Wijaya, Sunarto & Co (ASCO) untuk mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) dan Memori PK terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No. 94 K/TUN/2009 tanggal 22 Maret 2010 sehubungan dengan putusan PTTUN Jakarta No. 96/B/2008/PT.TUN.JKT tanggal 28 Agustus 2008 dan Putusan PTUN Jakarta No. 127/G/2007/PTUN.JKT tanggal 3 Maret 2008. Permohonan PK diajukan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Kepaniteraan PTUN dan terdaftar dalam Register perkara Peninjauan Kembali No. 86 PK/TUN/2011.

On January 12, 2011, Berau gave a mandate to Aji Wijaya, Sunarto & Co (ASCO) as its legal counsel to apply for a Judicial Review and Memory of Judicial Review on the Cassation Verdict of the Supreme CourtNo. 94 K/TUN/2009 datedMarch 22, 2010 with respect toVerdict of PTTUN JakartaNo. 96/B/2008/PT.TUN.JKT dated August 28, 2008 and Verdict of PTUN Jakarta No. 127/G/2007/PTUN.JKT dated March 3, 2008. The Judicial Review was filed to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the Secretariat of the PTUN and listed on the Register of Judicial Review Case No. 86 PK/TUN/2011.

Mahkamah Agung telah menjatuhkan Putusan pada perkara Peninjauan Kembali No. 86 PK/TUN/2011 pada tanggal 16 Agustus 2011 dengan amar putusan: Mengabulkan PermohonanPK dari Berau dan Membatalkan Putusan Mahkamah Agung RINo. 94 KT/TUN/2009 tanggal 22 Maret 2010. Selanjutnya mengadili sendiri dan memutuskan: mengabulkan seluruh gugatan Berau terhadap PUPN, menyatakan batal dan memerintahkan PUPN untuk mencabutKeputusan berupa SuratNo. PJPN-433/PUPNC.11.05/2007 tanggal 20 Juli 2007 tentang Penetapan Jumlah Piutang Negara Atas Nama PT. Berau Coal dan Surat PaksaNo. SP-1176/PUPNC/10/2007 tanggal 28 Agustus 2007.

The Supreme Court through the Judicial Review Decision No. 86 PK/TUN/2011, dated August 16, 2011 decided to grant Berau’s request for judicial review and overturned the verdict in Supreme Court Decision No. 94 KT/TUN/2009, datedMarch 22, 2010. Furthermore it decided: to grant the claim for Berau against PUPN entirely, to declare null the PUPN decisions and to order PUPN to revoke the PUPN decisions consisting of LetterNo. PJPN-433/PUPNC.11.05/2007, dated July 20, 2007 regarding Determination of State Receivables On Behalf of PT Berau Coaland Enforcement LetterNo. SP-1176/PUPNC/10/2007, dated August 28, 2007.

Pada tanggal 6 Desember 2012, Menteri Keuangan menerbitkan Peraturan No. 194.PMK.03/2012(“PMK 194”) yang mengatur prosedur pemungutan, pembayaran dan pelaporan Pajak Penjualan dan perlakuan atas PPN dan/ atau Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (”PPNBM”) untuk pemegang PKP2B generasi pertama termasuk Berau dan telah berlaku efektif sejak tanggal1 Januari 2013.

On December 6, 2012, the Minister of Finance issued Regulation No.194/PMK.03/2012 2012 (“PMK 194”) that governs procedures of collection, remittance and reporting of Sales Tax and treatment of VAT and/or Luxury Goods Sales Tax on first generation CCoW contractors, including Berau, which became effectiveJanuary 1, 2013.

Page 212: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 69

PMK 194 mengatur bahwa pemegang PKP2B generasi pertama harus memungut, membayar, dan melaporkan Pajak Penjualan atas penggunaan jasa tertentu seperti yang dijabarkan pada peraturan terkait (dan untuk Berau, beberapa barang tertentu). PMK 194 juga mengatur bahwa PPN dan/atau PPNBM tidak dipungut pada saat penyerahan barang atau jasa kena pajak oleh pengusaha kena pajak kepada kontraktor. Grup telah mematuhi PMK 194 sejak 1 Januari 2013.

PMK 194 stipulates that first generation CCoW contractors must collect, remit and report Sales Tax on the utilisation of certain services as listed in this regulation (and in the case of Berau, certain goods). PMK 194 also stipulates that Value Added Tax and/or Luxury Goods Sales Tax is not collected on the delivery of VAT-able goods and/or services by a VAT-able Entrepreneur to the CCoW contractors. The Group has complied with PMK 194 starting on January 1, 2013.

Pada tanggal 22 Juli 2014, Berau bersama pemegang lain generasi pertama PKP2B diundang bertemu dengan Kementerian Keuangan (“KK”) untuk membahas penyelesaian masalah terkait. KK telah mengajukan usulan penyelesaian masalah ini tetapi masih belum disetujui oleh Berau atau perusahaan lain pemegang generasi pertama PKP2B. Pembahasan atas hal ini terus berlanjut.

On July 22, 2014, Berau together with other first generation CCoW holders, was invited to a meeting with the Ministry of Finance (“MoF”) to discuss resolution of this matter. The MoF proposed a resolution which was not fully accepted by Berau or the other first generation CCoW holders, and discussions continued.

Pada 17 Desember 2014, Berau membuat perjanjian penyelesaian dengan Pemerintah (yang diwakili oleh KK) sehubungan dengan pembayaran royalti batubara dari tahun 2001 - 2007.

On December 17, 2014, Berau entered into a Settlement Agreement with the Government (represented by the MoF) in relation to the coal sharing payments withheld for the years 2001 - 2007.

Kesimpulannya berbagai pihak telah menyetujui: PPN yang dapat dipulihkan dan

royalti yang masih harus dibayar untuk tahun 2001 - 2007 boleh di saling hapuskan pada kurs yang berlaku di masa lalu berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh BPKP (Auditor Pemerintah);

Pajak penjualan (berdasarkan perhitungan BPKP) untuk tahun 2001 - 2007 jatuh tempo dan menjadi kewajiban oleh Berau.

Kewajiban Berau bersih akan dikurangkan dengan simpanan garansi yang telah disimpan Berau pada tahun 2008 (lihatCatatan 12); dan

In summary, the parties have agreed:

VAT recoverable and accrued coal sharing payments for the years 2001 - 2007 may be offset at historical exchange rates based on the calculation performed by BPKP (a Government audit body);

Sales tax (based on the

calculation from BPKP) for the years 2001 - 2007 is due and payable by Berau;

The net amount owed by Berau will be deducted from the Guarantee deposit provided by Berau in 2008 (refer to Note 12); and

Page 213: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 70

Sisa simpanan garansi akan ditahan oleh Pemerintah menunggu penyelesaian jumlah saling hapus, dan perhitungan pajak penjualan yang harus dibayar untuk tahun 2008 - 2012, yang saat ini sedang di audit oleh BPKP.

The remainder of the Guarantee deposit will be held by the Government pending the settlement of the amounts offset, and calculation of sales tax due, for the years 2008 - 2012, which is currently being audited by BPKP.

KK juga mengkonfirmasi pada surat tertanggal 5 Januari 2015, bahwa telah dilakukan penarikan dana dari akun simpanan garansi Berau pada 30 Desember 2014, untuk menjalankan kesepakatan penyelesaian tahun 2001 - 2007.

The MoF also confirmed in a letter dated January 5, 2015, that it had withdrawn the funds from Berau's Guarantee deposit account on December 30, 2014, to effect the agreed settlement for the years 2001 - 2007.

Perjanjian tersebut telah menyebabkan pengurangan royalti yang masih harus dibayar sebesar US$ 96.183 dan PPN yang dapat dipulihkan sebesarUS$ 72.551, dan mengakui keuntungan atas selisih kurs senilai US$ 23.632. Simpanan Garansi telah berkurang senilai US$ 3.050 yang menunjukan penyelesaian pajak penjualan dan royalti yang kurang bayar yang dinilai oleh KK (dikurangi pendapatan bunga yang diperoleh dari simpanan garansi) untuk tahun 2001 - 2007, yang telah ditarik dari akun KK pada 30 Desember 2014.

This agreement has resulted in the Berau’s reducing the accrued coal sharing payments balance by US$ 96,183 and the VAT recoverable balance by US$ 72,551, and recognising a foreign exchange gain of US$ 23,632. The Guarantee deposit has been reduced by US$ 3,050 representing the settlement of the sales tax and underpaid royalty assessed by the MoF (net of interest income earned on the Guarantee deposit) for the years 2001 - 2007, which was withdrawn from the account by the MoF onDecember 30, 2014.

Pada tanggal 15 Desember 2016, Berau membuat perjanjian penyelesaian dengan Pemerintah (yang diwakili oleh KK) sehubungan dengan penyelesaian PPN tahun 2008 - 2012, dengan hasil sebagai berikut : 1. Terdapat kekurangan pembayaran

oleh Berau sebesarRp 41.330.894.897 yang terdiri atas Dana Hasil Produksi Batubara (“DHPB”) Rp 6.772.083.548 dan PPN sebesar Rp 34.608.811.349

2. Berau sepakat atas hasil pengitungan kembali dan akan melakukan pembayaran PPN paling lambat tanggal30 Desember 2016, dan pembayaran DHPB paling lambat bulan Desember 2017

On December 15, 2016, Berau’s entered into a settlement agreement with the Government (represented by the MoF) in connection with the completion of the 2008 - 2012 VAT, with the following results: 1. There was a shortage of payments

by Berau’s amounting toRp 41,330,894,897 which consisted of Coal Production Results Funds ("DHPB")Rp. 6,772,083,548 and VAT ofRp. 34,608,811,349

2. Berau’s agrees on the results of

the recalculation and will make VAT payments no later than December 30, 2016, and DHPB payments no later than December 2017

Page 214: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 71

3. PPN terutang tahun 2001 sampai 2012 yang dibayar oleh Perusahaan sebelum diterbitkan Surat Ketetapan Pajak dapat dibiayakan dalam penghitungan PPN Badan

4. Dalam hal Berau tidak melunasi

PPN sesuai jangka waktu yang ditetapkan, maka Berau akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku

3. VAT payable from 2001 to 2012 paid by Berau’s before the issuance of the Tax Assessment Letter can be charged in calculating the Corporate VAT

4. In the event that Berau’s does not pay the VAT in accordance with the stipulated period, Berau’s will be subject to sanctions in accordance with applicable regulations

(II) PBBKB (II) PBBKB

PBBKB merupakan saldo PBBKByang dapat dikompensasikankepada Pemerintah Indonesia, karena PBBKB merupakan pajak baru berdasarkan PKP2B. Berdasarkan Surat PemeriksaanNo. 02/KT-PTBC/09/2014 terkait perhitungan royalti tahun 2013, Surat PemeriksaanNo. S-108/D102/2017 terkait perhitungan royalti tahun 2014 dan Berita Acara Hasil PemeriksaanNo. 02/BAPHP/timPDTTPNBP/11/2018 terkait perhitungan royalti tahun 2015 - 2016, tidak ada koreksi PBBKB dari pihak auditor baik BPKP maupun BPK.

PBBKB receivable represents the balance of PBBKB that Berau believes should be compensated by the Government of Indonesia, since PBBKB is a new tax according to the provisions of the CCoW.Based on Examination LetterNo. 02/KT-PTBC/09/2014 related to the royalty calculation for 2013,No. S-108/D102/2017 related to the royalty calculation for 2014 and Minutes of Examination resultsNo. 02/BAPHP/timPDTTPNBP/11/2018 related to the calculation of royalties in 2015 - 2016, there is no PBBKB correction from the auditor both BPKP and BPK

Berdasarkan PKP2B, KESDM memiliki 60 hari waktu pengembalian PBBKB. Oleh karena itu Grup percaya bahwa PBBKB dapat dikompensasikan dengan pembayaran royalti jika pengembalian tidak diterima dalam jangka waktu 60 hari. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PKP2B Berau Pasal 11.3.

Under the CCoW the MoEMR has 60 days to refund the PBBKB. The Group therefore believes it is appropriate to offset PBBKB against royalty payments if the refund is not received within 60 days. This is in accordance with the provision as regulated in Article 11.3 of Berau’s CCoW.

b. Klaim atas pengembalian pajak b. Claim for tax refund

2015 2014

Klaim atas pengembalian pajak 40.240 40.240 Claim for tax refund

Page 215: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 72

c. Utang pajak c. Taxes payable

2015 2014

Pajak penghasilan badan Corporate income taxPerusahaan - - The CompanyEntitas anak 16.230 29.279 Subsidiaries

Jumlah pajak penghasilan 16.230 29.279 Total corporate income tax

Pajak lain-lain Other taxesPerusahaan The CompanyPajak penghasilan Income taxes

Pasal 15 dan 4 (2) 18 - Articles 15 and 4 (2)Pasal 23 3 279 Article 23Pasal 26 3.060 2.953 Article 26

Sub-jumlah 3.081 3.232 Sub-total

Entitas anak SubsidiariesPajak penghasilan Income taxes

Pasal 15 dan 4 (2) 65 400 Articles 15 and 4 (2)Pasal 21 963 764 Article 21Pasal 23 3.506 12.120 Article 23Pasal 26 13.030 819 Article 26

PPN keluaran 319 49 VAT out

Sub-jumlah 17.883 14.152 Sub-total

Jumlah pajak lain-lain 20.964 17.384 Total other taxes

Jumlah utang pajak 37.194 46.663 Total taxes payable

Page 216: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 73

d. Beban pajak penghasilan d. Income tax expense

Disajikan kembali/As restated

(Catatan/Note 44)

2015 2014

Perusahaan The CompanyKini - - CurrentTangguhan - (2.285) Deferred

- (2.285)

Entitas anak SubsidiariesKini 34.268 62.370 CurrentTangguhan 4.665 19.666 Deferred

38.933 82.036

Konsolidasian ConsolidatedKini 34.268 62.370 CurrentTangguhan 4.665 17.381 Deferred

Jumlah 38.933 79.751 Total

Pajak atas laba Grup sebelum pajak berbeda dari jumlah teoritis berdasarkan tarif pajak rata-rata tertimbang terhadap laba pada entitas konsolidasian sebagai berikut:

The tax on the Group’s loss before tax differs from the theoretical amount that would arise using the weighted average tax rate applicable to profits on the consolidated entities as follows:

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Rugi konsolidasian sebelum Consolidated losspajak penghasilan (130.114) (5.066) before income tax

Pajak dihitung dengan tarif Tax calculated at applicable pajak yang berlaku (32.529) (1.267) tax rates

Dampak pajak penghasilan pada: Tax effects of:Penghasilan kena pajak final (989) (1.545) Income subject to final tax Beban yang tidak dapat dikurangkan Expenses not deductible

untuk tujuan perpajakan (23.910) 26.718 for tax purposesKerugian pajak yang belum diakui - 34.502 Tax losses not recognisedLain-lain 96.361 21.343 Others

Beban pajak penghasilan 38.933 79.751 Income tax expense

Page 217: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 74

Perhitungan atas beban pajak penghasilan Perusahaan kini adalah sebagai berikut:

The calculation of current corporate income tax expense is as follows:

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44 )

2015 2014

Rugi konsolidasian sebelum Consolidated loss

pajak penghasilan (130.114) (5.066) before income taxDitambah/(dikurangi): Add/(deduct):Laba (rugi) sebelum pajak - Profit (loss) before income tax -

entitas anak 80.577 (228.387) subsidiariesDisesuaikan dengan jurnal eliminasi

konsolidasian 162.669 33.657 Adjusted for consolidation eliminations

Laba/(rugi) sebelum pajak Profit/(loss) before income tax - penghasilan - Perusahaan 113.132 (199.796) the Company

Perbedaan temporer: Temporary difference:

Beban aset derivatif - 9.140 Derivative asIncome tax expense

Perbedaan permanen: Permanent differences:Pendapatan bunga (2.181) (3.113) Interest incomeProperti pertambangan 21.861 19.946 Mining properties

Pendapatan dividen - 35.000 Dividend incomeBeban yang tidak dapat dibebankan (204.069) 817 Non-deductible expenses

(184.389) 52.650Rugi fiskal periode berjalan - Tax loss for the period -

Perusahaan (71.257) (138.006) the Company

Akumulasi rugi fiskal awal tahun Accumulated tax losses at the Perusahaan (545.426) (559.899) beginning of year - the Company

Penyesuaian atas rugi fiskal - 137.557 Adjustment on tax lossesRugi fiskal yang telah jatuh tempo 42.119 14.922 Expired tax losses carried forward

Akumulasi rugi fiskal akhir tahun Accumulated tax losses at Perusahaan (574.564) (545.426) the end of year - the Company

Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed with the Tax Office.

Page 218: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 75

e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan e. Deferred tax (liabilities) assets

PenghasilanKomprehensif Lain/

Other1 Januari/ Laba Rugi/ Comprehensive 31 Desember/

January 2015 Profit or Loss Income December 2015

Entitas Anak SubsidiariesAset pajak tangguhan 1.492 452 (239) 1.705 Deferred tax assets

Liabilitas pajak tangguhan (67) (5.117) (928) (6.112) Deferred tax liabilities

Dikreditkan (Dibebankan) ke/Credited (Charged) to

PenghasilanKomprehensif Lain/

Other1 Januari/ Laba Rugi/ Comprehensive 31 Desember/

January 2014 Profit or Loss Income December 2014

Entitas Anak SubsidiariesAset pajak tangguhan 21.120 (19.666) 38 1.492 Deferred tax assets

Liabilitas pajak tangguhan (2.392) 2.285 40 (67) Deferred tax liabilities

Dikreditkan (Dibebankan) ke/Credited (Charged) to

Disajikan kembali/As restated (Catatan/Note 44)

f. Audit Pajak f. Tax Audits Pada tanggal 31 Desember Tahun 2016, Grup mengikuti program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty).

On December 31, 2016, the Group participated in Tax Amnesty.

Dengan mengikuti Tax Amnesty maka semua kewajiban perpajakan Grup sampai dengan Tahun Pajak 2015 sudah selesai.

By following the Tax Amnesty program, all tax obligations of the Group until the 2015 Tax Year has been completed.

g. Administrasi g. Administrations

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang- undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.

The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law.

Page 219: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 76

19. Pinjaman Bank 19. Bank Loans

2015 2014

PT Bank Syariah Mandiri 1.383 2.042 PT Bank Syariah MandiriPT Indonesia Eximbank 1.571 2.685 PT Indonesia Eximbank

Pokok 2.954 4.727 PrincipalDitambah: Beban bunga yang masih

harus dibayar 6 6 Add: Accrued interest

Jumlah 2.960 4.733 Total

Bagian lancar Current portionPokok pinjaman 1.830 1.767 PrincipalBunga 6 6 Interest

Bagian lancar 1.836 1.773 Current portionBagian tidak lancar 1.124 2.960 Non-current portion

Jumlah 2.960 4.733 Total

Pada tanggal 30 Desember 2011, MTL entitas anak, menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan Pembayaran Tetap (“PPPT”) - Fasilitas kredit investasi untuk pembelian alat berat dengan jumlah maksimal sebesar US$ 5.000 dari PT Indonesia Eximbank, sebagai pemberi pinjaman. Pada tanggal 30 Desember 2011, sebesar US$ 2.399 telah dicairkan dari fasilitas kredit investasi dari PT Indonesia Eximbank. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7,25% per tahun yang dihitung berdasarkan fasilitas pinjaman yang belum dibayar. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2017.

On December 30, 2011, MTL a subsidiary, entered into a Term Loan Fixed Payment (“TLFP”) - Investment Credit Facility for purchase of heavy equipment with a maximum amount of US$ 5,000 from PT Indonesia Eximbank, as lender.On December 30, 2011, US$ 2,399 was drawn-down from the investment credit facility from PT Indonesia Eximbank. The loan facility is subject to interest at 7.25% per annum which is calculated based on the outstanding loan facility. The maturity date of the loan facility was March 30, 2017.

Pada tanggal 8 Mei 2012, PSPM, entitas anak, menandatangani PPPT - fasilitas pembiayaan berbasis aset dengan jumlah maksimal sebesar US$ 5.000 dari PT Indonesia Eximbank, sebagai pemberi pinjaman. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 6,75% per tahun yang dihitung berdasarkan fasilitas pinjaman yang belum dibayar. Pinjaman ini dijamin dengan dua set tug dan barge. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2017.

On May 8, 2012, PSPM, a subsidiary, entered into a TLFP - Asset Based Financing facility with a maximum amount of US$ 5,000 from PT Indonesia Eximbank, as lender. The loan facility is subject to interest at 6.75% per annum which is calculated based on the outstanding loan facility. The loan is guaranteed by two sets of tug and barge. The maturity date of the loan facility was May 25, 2017.

Pada tanggal 30 Oktober 2012, PSPM, entitas anak yang seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani PPPT - fasilitas pembiayaan berbasis aset dengan jumlah maksimal sebesar US$ 3.000 dari PT Bank Syariah Mandiri, sebagai pemberi pinjaman. Pinjaman ini berbasis syariah dan dijamin dengan satu set tug dan barge. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2017.

On October 30, 2012, PSPM, a wholly-owned subsidiary of the Company, entered into a TLFP - Asset Based Financing facility with a maximum amount of US$ 3,000 from PT Bank Syariah Mandiri, as lender. It is a syariah-based loan and collateralised by one tug and barge set. The maturity date of the loan facility isOctober 20, 2017.

Page 220: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 77

Lihat Catatan 40d untuk pengungkapan nilai wajar dari pinjaman bank.

Refer to Note 40d for fair value disclosure of bank loans.

20. Senior Notes 20. Senior Notes

2015 2014

Senior Notes 2017 441.827 500.000 2017 Senior NotesSenior Notes 2015 358.045 450.000 2015 Senior Notes

799.872 950.000

Ditambah: beban bunga yang masih harus dibayar - 37.805 Add: accrued interest

Dikurangi: beban pinjamanyang belum diamortisasi Less: unamortised debt issuance costsSaldo awal (9.719) (16.121) Beginning balanceAmortisasi (Catatan 34) 4.991 6.402 Amortization (Note 34)

Saldo akhir (4.728) (9.719) Ending balance

Jumlah bersih 795.144 978.086 Net amount

Bagian lancar 358.045 485.921 Current portionBagian tidak lancar 437.099 492.165 Non-current portion

Jumlah 795.144 978.086 Total

Pada tanggal 8 Juli 2010, BCR, entitas anak yang seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan, menerbitkan 12,5% Guaranteed Senior Secured Notes dengan nilai pokok sebesar US$ 350.000. Pada tanggal29 Juli 2010, BCR juga menerbitkan 12,5% Guaranted Senior Secured Notes (bersama-sama “Senior Notes 2015”) tambahan dengan nilai pokok sebesar US$ 100.000. Perusahaan menggunakan hasil bersih dari Senior Notes 2015 dan Senior Secured Credit Facility tersebut untuk membayar tagihan utang dan untuk pembayaran pertama atas akuisisi Maple.

On July 8, 2010, BCR, a wholly-owned subsidiary of the Company, issued US$ 350,000 aggregate principal amount of 12.5% Guaranteed Senior Secured Notes. On July 29, 2010, BCR also issued an additional US$ 100,000 aggregate principal amount of 12.5% Guaranteed Senior Secured Notes (together the “2015 Senior Notes”). The Company used the net proceeds of the 2015 Senior Notes and the Senior Secured Credit Facility to repay indebtedness and make the first payment for the acquisition of Maple.

Tanggal jatuh tempo dari Senior Notes 2015 tersebut adalah 8 Juli 2015, dan bunga harus dibayar setiap semester pada tanggal 8 Januari dan 8 Juli, dimulai pada tanggal 8 Januari 2011. Senior Notes 2015 tersebut dikenai tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun.

The maturity date of the 2015 Senior Notes is July 8, 2015, and interest is payable semi-annually every January 8 and July 8, commencing on January 8, 2011. The 2015 Senior Notes bear an interest rate of 12.5% per annum.

Page 221: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 78

Senior Notes 2015 dijamin oleh Perusahaan, Berau, Armadian, Empire, Winchester, Aries, Seacost dan Maple (secara bersama-sama disebut “the Subsidiary Guarantors”). Kewajiban berdasarkan Senior Notes 2015 dan jaminannya dijamin dengan hampir seluruh aset, termasuk penjaminan atas seluruh modal saham yang dimiliki Perusahaan, langsung maupun tidak langsung, pada entitas anak jaminan atas asuransi dan piutang yang dimiliki Berau, jaminan atas hak Berau dalam perjanjian penjualan dan perjanjian “offtake” yang material, serta jaminan atas keseluruhan aset lainnya yang dimiliki oleh entitas anak yang lain. Manajemen menerima saran bahwa terdapat celah dalam jaminan sebagai akibat dari (a) ketidaksempurnaan dalam memenuhi syarat jaminan tertentu dan(b) undang-undang yang berlaku, peraturan dan praktik umum terkait pelaksanaan eksekusi jaminan.

The 2015 Senior Notes are guaranteed bythe Company, Berau, Armadian, Empire, Winchester, Aries, Seacost and Maple (collectively the “Subsidiary Guarantors”). The obligations under the 2015 Senior Notes and the guarantees are expressed to be secured by substantiallyall assets, including pledges of all of the share capital that the Company owns, directly or indirectly, in subsidiaries, security over insurance and receivables of Berau, security over the rights of Berau under material sales and offtake agreements, and security over substantially all of the other assets of other subsidiaries. The Management has been advised that there are flaws in the security as a result of (a) the failure to perfect certain security and (b) prevailing laws, regulations and practical realities associated with the enforcement over certain other security.

Berdasarkan Senior Notes 2015, BCR, Perusahaan, Berau dan entitas anak lainnya diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan mengikuti pembatasan yang berkaitan dengan investasi, pengumuman dividen, penerbitan dan penjualan saham, penjualan aset dan konsolidasi.

Under the 2015 Senior Notes, BCR, the Company, Berau and other certain subsidiaries are required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to investment, dividend declaration, issuance and sale of shares, sale of assets and consolidation.

Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan menerbitkan Senior Notes 2017 dengan nilai pokok sebesar US$ 500.000. Senior Notes 2017 tersebut dikenakan suku bunga tetap per tahun sebesar 7,25%. Perusahaan menggunakan hasil bersih dari Senior Notes tersebut untuk membayar pinjaman bank terutang (Senior Secured Credit Facility) dan menggunakan sisanya untuk membiayai belanja modal dan kegiatan aktivitas-aktivitas operasi lainnya. Tanggal jatuh tempo dari Senior Notes tersebut adalah 13 Maret 2017, dan bunga yang harus dibayar setiap semester pada tanggal13 Maret dan 13 September, dimulai pada tanggal 13 September 2012.

On March 13, 2012, the Company issued 2017 Senior Notes amounting to US$ 500,000 which bear a fixed interest rate per annum of 7.25%. The Company used the net proceeds to repay the balance outstanding on its Senior Secured Credit Facility and use the remainder of the proceeds to fund capital expenditure and other operating activities. The maturity date of the Notes isMarch 13, 2017, and interest is payable semi-annually every March 13 and September 13 commencing on September 13, 2012.

Senior Notes 2017 dijamin oleh “the Subsidiary Guarantors”. Kewajiban berdasarkan Senior Notes 2017 dinyatakan dijamain dengan seluruh modal saham yang dimiliki Perusahaan, langsung maupun tidak langsung, pada entitas anak; termasuk seluruh aset-aset material milik Berau (termasuk asuransi) dan hak perjanjian-perjanjian penjualan batubara untuk menerima kas berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut; semua aset-aset dan properti milik BCR dan penerimaan bunga dari transaksi pihak berelasi. Manajemen menerima saran bahwa terdapat celahdalam jaminan sebagai akibat dari(a) ketidaksempurnaan dalam memenuhi syarat jaminan tertentu dan (b) undang-undang yang berlaku, peraturan dan praktik umum terkait pelaksanaan eksekusi jaminan.

The 2017 Senior Notes are guaranteed by the Subsidiary Guarantors. The obligations and guarantees under the 2017 Senior Notes are expressed to be secured by pledges of all share capital that the Company owns, directly or indirectly, in its subsidiaries; substantially all of Berau's material assets (including insurance), its coal sales agreements and its rights to receive cash under those agreements; all of BCR's property and assets; and all interest under inter-company advances. The Management has been advised that there are flaws in the security as a result of (a) the failure to perfect certain security and (b) prevailing laws, regulations and practical realities associated with the enforcement over certain other security.

Page 222: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 79

Berdasarkan Senior Notes 2017, Perusahaan, dan seluruh entitas anak yang dijaminkan diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan mengikuti pembatasan yang berkaitan dengan investasi, pengumuman dividen, penerbitan dan penjualan saham, dan penjualan aset.

Under the 2017 Senior Notes, the Company and all its guarantee subsidiaries are required to maintain certain financial ratios to comply with certain restrictive covenants related to investment, dividend declaration, issuance and sales of share capital and sale of assets.

Rekening bank tertentu pada Grup telah diatur oleh CAMA yang ditandatangani bersamaan dengan Senior Notes. Penerimaan dan pengeluaran kas pada Grup bergantung kepada CAMA (lihat Catatan 39b).

Certain bank accounts of the Group are governed by the CAMA signed in conjunction with the Senior Notes. The collection and disbursement of cash balances by the Group are subject to the CAMA (refer to Note 39b).

Grup diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan dan ketentuan tertentu termasuk membatasi kemampuan Grup untuk membagikan dividen atau membeli dan menarik kembali modal saham.

The Group is required to comply with certain specific terms and conditions, including limitation of the ability of the Group to declare dividends or purchase or redeem capital stock.

Wali amanat untuk Senior Notes 2015 dan 2017 adalah Bank of New York Mellon, pihak yang tidak berelasi dengan Grup.

The trustee under both the 2015 and 2017 Notes is Bank of New York Mellon, a party unrelated to the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar dari Senior Notes 2015 adalah US$ 358.045 dan Senior Notes 2017 adalah US$ 441.827.

At December 31, 2015, the fair value of the 2015 Senior Notes was US$ 358,045 and 2017 Senior Notes was US$ 441,827.

Sampai dengan saat ini, BCR dan Perusahaan masih mengusahakan opsi restrukturisasi untuk merestrukturisasi kewajibannya.

As of the date hereof, BCR and the Company continues to be pursuing restructuring options to restructure its obligations thereunder.

Manajemen mengakui bahwa pada tanggal laporan keuangan ini, terdapat ketidakpastian material sehubungan dengan kemampuan Grup untuk merestrukturisasi kewajibannya terkait Senior Notes yang dapat menimbulkan keraguan signifikan pada kemampuan Grup untuk melanjutkan kelangsungan usahanya, dan Grup mungkin tidak dapat merealisasikan asetnya dan melepaskan kewajibannya dalam kegiatan bisnis yang normal.

The Managements acknowledges that at the date of these financial statements, there is material uncertainty with respect to the ability of the Group to restructure its obligations under the Senior Notes. This casts significant doubt on the Group’s ability to continue as a going concern, and it may be unable to realize its assets and discharge its liabilities in the normal course of business.

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa terdapat hasil yang positif dari negosiasi restrukturisasi tersebut, maka Grup tidak membukukan bunga dan denda yang masih harus dibayar yang jumlahnya tidak dapat ditentukan sehubungan dengan masih berlangsungnya negosiasi restrukturisasi pinjaman tersebut.

The Group’s management had been expecting favorable results from the finalization of their negotiations, the Group has discontinued to recognize accrued interest and accrued penalties which the certainty of the recording of which highly depends on the finaization of the loans restructuring negotiations.

Page 223: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 80

21. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Karyawan 21. Post-Employment Benefits Liabillity Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan ketentuan yang ada dalam UU No. 13/2003.

The Company recognises post-employment benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003.

Jumlah liabilitas pasca kerja yang diakui di laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan beban imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah dihitung oleh aktuaris independen PT Sentra Jasa Aktuaria tanggal 29 Februari 2016.

The post-employment benefits recognised in the consilidated financial statements as ofDecember 31, 2015 and post-employment benefits expense for the year are based on calculations performed by an independent actuary PT Sentra Jasa Aktuaria at February 29, 2016.

Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The assumptions used in determining the employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:

2015 2014

Tingkat diskonto 9,00% 7,87% Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 10,00% 14,47% Salary increase rate

Tingkat mortalitas TMI-III 2011 TMI-III 2011 Mortality rate

Tingkat pengunduran diri 5,60% 5.33% Resignation rate

Jumlah kewajiban imbalan pascakerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The balance of the post-employment benefits obligation as of December 31, 2015 and 2014 was as follows:

Dsajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Bagian lancar 454 531 Current portionBagian tidak lancar 11.490 13.956 Non-current portion

Jumlah 11.944 14.487 Total

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pascakerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The movements in the present value of post- employment benefits obligations as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Saldo aw al 14.487 12.028 Beginning balanceBiaya jasa kini 1.879 2.486 Current service costBiaya bunga 1.049 1.014 Interest costPembayaran periode berjalan (825) (398) Payments during the periodKeuntungan aktuarial yang di akui (3.241) 139 Recognised actuarial gainPenyesuaian kurs (1.405) (782) Foreign exchange adjustment

Saldo akhir 11.944 14.487 Ending balance

Page 224: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 81

Analisa beban imbalan pascakerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The analysis of post-employment benefits expenses for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Biaya jasa: Service cost:Biaya jasa kini 1.879 2.486 Current service cost

Biaya bunga 1.049 1.014 Interest costPenilaian kembali imbalan Remeasurement of other long term

kerja lain (195) (95) employee benefits

Komponen biaya imbalan pasti Components of defined benefit costsyang diakui di laba rugi 2.733 3.405 recognized in profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement on the dif ined imbalan pasti: benefit liability:Kerugian (keuntungan) aktuarial Actuarial loss (gain)

yang timbul dari: arising from:Perubahan asumsi keuangan (1.672) 639 Changes in f inancial statementsPenyesuaian pengalaman (1.374) (399) Experience adjustments

Komponen biaya imbalan pasti Component of def ined benef it yang diakui di penghasilan costs recognized in other komprehensif lain (3.046) 240 comprehensive income

Jumlah (313) 3.645 Total

Jumlah penyesuaian yang timbul pada liabilitas program pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The experience adjustments arising on the obligation as of December 31, 2015 and 2014 consists of:

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan Present value of post-employment

pascakerja karyaw an 11.944 14.491 benefits obligation

Penyesuaian liabilitas karyaw an (1.537) (530) Experience adjustment on liability

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The sensitivities of the overall long-term employee benefits liabilities to changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2015 as follows:

31 Desember 2015/December 31, 2015

Dampak kenaikan (penurunan) terhadap liabilitas imbalan pasti/Impact on defined benefit liability - increase (decrease)

Perubahan asumsi/ Kenaikan asumsi/ Penurunan asumsi/Change in assumption Increase in assumption Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (788) 864 Discount rate

Page 225: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 82

22. Provisi Reklamasi dan Penutupan Tambang 22. Provision for Reclamation and Mine Closure

(Keuntungan)/

Saldo awal/ kerugian kurs/ Saldo akhir/Beginning Unwinding of Kenaikan/ Penggunaan/ Foreign exchange Ending balance discount Increase Utilisation (gain)/loss balance

Reklamasi 9.655 343 2.233 (1.335) (1.044) 9.852 Reclamation

Penutupan tambang 12.260 361 1.241 - (814) 13.048 Mine closure

Jumlah 21.915 704 3.474 (1.335) (1.858) 22.900 Total

Bagian lancar 2.844 2.844 Current portion

Bagian tidak lancar 19.071 20.056 Non-current portion

Jumlah 21.915 22.900 Total

31 Desember/December 2015

(Keuntungan)/

Saldo awal/ kerugian kurs/ Saldo akhir/Beginning Unwinding of Kenaikan/ Penggunaan/ Foreign exchange Ending balance discount Increase Util isation (gain)/loss balance

Reklamasi 7.190 193 4.260 (1.841) (147) 9.655 Reclamation

Penutupan tambang 12.020 408 - - (168) 12.260 Mine closure

Jumlah 19.210 601 4.260 (1.841) (315) 21.915 Total

Bagian lancar 1.870 2.844 Current portion

Bagian tidak lancar 17.340 19.071 Non-current portion

Jumlah 19.210 21.915 Total

31 Desember/December 2014

Area tambang Berau berlokasi di beberapa wilayah di Kalimantan (lihat Catatan 1). Manajemen yakin bahwa provisi reklamasi dan penutupan tambang yang ada telah cukup dalam memenuhi kewajiban restorasi lingkungan.

The mine sites of Berau are located in several areas in Kalimantan (refer to Note 1). Management believes that the provision for reclamation and mine closure is adequate to meet the obligations for environmental restoration.

Pembebanan pada laba rugi untuk reklamasi dan penutupan tambang untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar US$ 2.320 danUS$ 4.546 (lihat Catatan 30).

The charge to profit or loss for reclamation and mine closure for the year ended December 31, 2015 and 2014 amounted toUS$ 2,320 and US$ 4,546, respectively (refer to Note 30).

23. Utang Sewa Pembiayaan 23. Finance Leases Payable

2015 2014

Bagian lancar 439 1.897 Current portionBagian tidak lancar 219 296 Non-current portion

Jumlah 658 2.193 Total

Liabilitas sewa secara efektif terjamin karena hak atas aset sewaan akan kembali kepada pihak yang menyewakan jika terjadi peristiwa gagal bayar.

Lease liabilities are effectively secured as the rights to the leased asset revert to the lessor in the event of default.

Pada masa berakhirnya sewa guna usaha, Grup mempunyai opsi untuk membeli aset sewa guna usaha tersebut.

At the end of the lease period, the Group has the option to purchase the asset.

Page 226: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 83

Tidak ada pembatasan signifikan yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Grup terkait dengan penggunaan aset atau pencapaian kinerja keuangan tertentu.

There is no significant restriction imposed by lease arrangements between the lessor and the Group on use of the assets or maintenance of certain financial performance.

24. Pengungkapan Informasi Tambahan Arus Kas 24. Supplemental Disclosures of Cash Flow

Information Transaksi non-kas adalah sebagai berikut: Non-cash transactions were as follows:

2015 2014

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of assets under finance utang sewa pembiayaan 2.936 - leases

Penyelesaian beban yang masih harus dibayar pembagian batubara untukpemerintah melalui saling hapus Settlement of accrued coal sharing (Catatan 18a) - (96.183) payments by offset (Note 18a)

Penerimaan PPN yang dapat dipulihkan Receipt of VAT recoverable by offset melalui saling hapus (Catatan 18a) - 72.551 (Note 18a)

Pendapatan keuangan dari simpanan Finance income from guaranteegaransi (Catatan 18a) - 920 deposit (Note 18a)

Pengurangan simpanan garansi melalui Reduction in guarantee deposit saling hapus (Catatan 18a) - (3.050) through offset (Note 18a)

25. Modal Saham 25. Share Capital Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as atDecember 31, 2015 and 2014 were as follows:

Lembar saham/ Setara US$/Number of shares US$ equivalent %

PT Sinarindo Ekamulya 29.573.999.404 326.395 84,74Masyarakat/Public 5.326.000.596 58.781 15,26

34.900.000.000 385.176 100,00

Saham diterbitkan dan disetor/Issued and paid up capital

Pemegang saham/Shareholders

31 Desember/December 2015

Page 227: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 84

Lembar saham/ Setara US$/

Number of shares US$ equivalent %

Asia Resource Minerals plc (melalui/through Vallar Investments UK Ltd ) 29.573.999.404 326.395 84,74

Masyarakat/Public 5.326.000.596 58.781 15,26

34.900.000.000 385.176 100,00

Saham diterbitkan dan disetor/Issued and paid up capital

Pemegang saham/Shareholders

31 Desember/December 2014

Tidak ada masyarakat yang memegang lebih dari 5% dari modal saham yang telah diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

No public shareholder held more than 5% of issued capital at December 31, 2015 and 2014.

Pada 20 Maret 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari 30.000 lembar saham dengan nilai par Rp 1 juta per saham menjadi 90.000.000.000 lembar saham dengan nilai parRp 100 per saham. Sebagai akibatnya, Perusahaan mengalami pemecahan saham dengan mengkonversi 7.500 lembar saham yang diterbitkan dengan nilai par Rp 1 juta per saham menjadi 75.000.000 lembar saham diterbitkan dengan nilai par Rp 100 per saham.

On March 20, 2010, the Company increased its authorised share capital from 30,000 shares with a par value of Rp 1 million per share to 90,000,000,000 shares with a par value of Rp 100 per share. As a result, the Company effected a share split by converting its 7,500 issued shares with a par value of Rp 1 million per share to 75,000,000 issued shares with a par value ofRp 100 per share.

Pada tanggal yang sama, Perusahaan menerbitkan 31.425.000.000 lembar saham dengan nilai par Rp 100 per saham yang dilakukan melalui kapitalisasi laba ditahan sebesarUS$ 77.292 dan tambahan modal disetor senilai US$ 250.937 terhadap modal dasar Perusahaan. Sesuai dengan modal saham Perusahaan yang dikelola dalam Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang asing diakui dalam cadangan lainnya.

On the same date, the Company issued 31,425,000,000 shares with a par value of Rp100 per share which was carried out through capitalisation of retained earnings of US$ 77,292 and additional paid-in capital of US$ 250,937 to share capital of the Company. As the share capital of the Company is maintained in Rupiah, a foreign exchange rate movement was recognised within other reserves.

Pada 19 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan 3.400.000.000 lembar saham melalui Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan nilai penerimaan sebesar US$ 144.231. Biaya penerbitan saham senilai US$ 7.436 dikurangkan dari tambahan modal disetor.

On August 19, 2010, the Company issued 3,400,000,000 shares through an IPO of Shares on the Indonesian Stock Exchange for net proceeds of US$ 144,231. Share issuance costs of US$ 7,436 were deducted from additional paid-in capital.

Page 228: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 85

26. Tambahan Modal Disetor 26. Addition Paid-in Capital

2015 2014

Tambahan modal disetor 106.314 106.314 Additional paid-in capitalCadangan penjabaran atas penerbitan

saham (19.640) (19.640) Translation reserve on share issueDifference in value from restructuring

Selisih nilai transaksi restrukturisasi transactions of entities entitas sepengendali (200.610) (200.610) under common control

Saldo akhir (113.936) (113.936) Ending balance

Selisih antara harga penerbitan dan nilai par dari penjualan 3.400.000.000 saham yang baru diterbitkan melalui penawaran saham perdana dicatat sebagai tambahan modal disetor sebesar US$ 113.750 yang berasal dari kelebihan harga penerbitan terhadap nilai par saham dikurangi US$ 7.436 pada biaya penerbitan saham (lihat Catatan 1).

The difference between the issuance price and the par value on the sale of 3,400,000,000 newly issued shares through an IPO was recorded as additional paid-in capital representingUS$ 113,750 of excess in issuance price over the par value of the shares less US$ 7,436 in share issuance costs (refer to Note 1).

Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 mensyaratkan penjabaran cadangan pada saat penerbitan saham dan perbedaan nilai yang timbul akibat transaksi restrukturisasi atas entitas-entitas dalam pengendalian yang sama untuk direklasifikasikan sebagai “Tambahan atas Modal Disetor”.

Bapepam Regulation No. VIII.G.7 requires translation reserves on share issue and differences in value from restructuring transactions of entities under common control to be reclassified to additional paid-in capital.

Selisih antara nilai wajar dari 45,5% dari Winchester dan 6.250 saham yang baru diterbitkan pada akuisisi Winchester dicatat sebagai tambahan modal disetor.

The difference between the fair value of 45.5% of Winchester and 6,250 newly issued shares on the acquisition of Winchester was recorded as additional paid-in capital.

27. Laba Ditahan Yang Dicadangkan 27. Appropriated Retained Earnings Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.

The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital. There is no time limit on the establishment of the reserve.

Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 18 Juni 2012, telah disetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 31.749 juta (setara dengan US$ 3.349) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (2011:Rp 34.900 juta, setara dengan US$ 4.058 yang berasal dari laba tahun berjalan 2010).

At the Company’s AGMS held on June 18, 2012, an appropriation of the statutory reserve was approved amounting to Rp 31,749 million (equivalent to US$ 3,349) for the year ended December 31, 2011 (2011: Rp 34,900 million, equivalent to US$ 4,058 from 2010 consolidated profit for the year).

Page 229: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 86

Perusahaan mengalami kerugian bersih di tahun 2012, sehingga pada RUPS Tahunan pada tanggal 29 Juni 2013 tidak ditetapkan penyisihan untuk penyisihan cadangan umum atas tahun buku 2012 dan pemegang saham telah memberikan persetujuan penggunaan cadangan perusahaan sebesar US$ 7.407 untuk menutup sebagian kerugian tahun 2012.

The Company experienced a net loss in 2012, therefore in the Company’s AGMS held on June 29, 2013, there was no allocation for general reserve for the 2012 financial year and the shareholders approved the utilisation of the Company’s appropriated retained earnings amounting to US$ 7,407 to cover part of the loss for the year 2012.

28. Kepentingan Nonpengendali 28. Non-Controlling Interest

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali

Net income attributable to non-controlling interest in Berau

2015 2014

Persentase dari entitas non-pengendali 10% 10% Percentage of non-controlling interest

Nilai tercatat Carrying amountSaldo awal 58.530 49.734 Beginning balancePemberian deviden (30.000) - Dividend declaredBagian laba bersih Berau 5.023 8.796 Share in net profit of Berau

Jumlah 33.553 58.530 Total

29. Penjualan 29. Sales

2015 2014

Ekspor 998.152 1.147.215 ExportDomestik 196.894 219.248 Domestic

Jumlah 1.195.046 1.366.463 Total

Seluruh penjualan merupakan penjualan batubara dari Berau. Lihat Catatan 38 untuk rincian lebih detail.

All sales represent coal sales of Berau. Refer to Note 38 for further details.

Taiwan Power Company dan PT Indonesia Power merupakan pelanggan dengan penjualan masing-masing sebesar 10% dan 13% dari jumlah penjualan.

Taiwan Power Company and PT Indonesia Power are sales customer amounting to 10% and 13% of total sales, respectively.

Tidak ada konsentrasi risiko kredit yang signifikan selain yang telah dijelaskan di atas.

There is no significant credit risk concentration other than as explained above.

Page 230: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 87

30. Beban Pokok Penjualan 30. Cost of Goods Sold

Disajikan kembali/

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Biaya penambangan 583.070 647.104 Mining costsPembagian batubara untuk pemerintah 132.894 153.136 Coal sharing to the GovernmentPengangkutan dan bongkar muat 129.344 148.513 Freight and handlingPemrosesan batubara dan Coal processing and other

biaya produksi lainnya 48.704 55.304 production costsAmortisasi properti pertambangan Amortisation of mining properties

(Catatan 11) 29.803 26.647 (Note 11)Penyusutan (Catatan 12) 24.274 24.287 Depreciation (Note 12)Biaya pekerja (Catatan 32) 20.162 17.441 Employee costs (Note 32)Provisi untuk reklamasi dan Provision for reclamation

penutupan tambang (Catatan 22) 2.320 4.546 and mine closure (Note 22)Penurunan (kenaikan) dalam Decrease (increase) in coal

persediaan batubara (6.910) 12.946 inventories

Jumlah 963.661 1.089.924 Total

Rincian dari pemasok yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari jumlah beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

Details of suppliers having transactions more than 10% of total cost of goods sold were as follows:

Jumlah/ Persentase/ Jumlah/ Persentase/Total Percentage Total Percentage

Pihak ketiga/Third parties

PT Bukit Makmur Mandiri Utama ("PT BUMA") 298.218 31% 257.081 24%PT Sapta Indra Sejati 97.471 10% 92.109 9%PT Pertamina Patra Niaga - 224.804 21%

Jumlah/Total 395.689 573.994

31 Desember/December 2015 31 Desember/December 2014

Lihat Catatan 36a untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 36a for the details of transactions with related parties.

Page 231: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 88

31. Beban Umum dan Administrasi 31. General and Administrative Expenses

2015 2014

Jasa profesional 40.175 21.768 Professional feesBiaya pekerja (Catatan 32) 19.257 18.785 Employee costs (Note 32)Biaya manajemen - 14.486 Management fee Pengembangan masyarakat 7.056 6.058 Community development Biaya transportasi 2.745 4.345 Transportation expensePenyusutan (Catatan 12) 1.777 2.516 Depreciation (Note 12)Sewa kantor 1.627 2.062 Office rentSewa peralatan 1.365 2.502 Equipment rentalPerbaikan dan pemeliharaan 781 1.886 Repairs and maintenanceBahan bakar dan pelumas 395 787 Fuel and lubricantsLainnya Others

(masing-masing di bawah US$ 1.000) 2.768 2.904 (each below US$ 1,000)

Jumlah 77.946 78.099 Total

Lihat Catatan 36a untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 36a for the details of transactions with related parties.

32. Biaya Pekerja 32. Employee Costs

Disajikan kembali

As restated(Catatan/Note 44)

2015 2014

Beban pokok penjualan (Catatan 30) 20.162 17.441 Cost of goods sold (Note 30)Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 31) 19.257 18.785 (Note 31)Beban penjualan dan pemasaran Selling and marketing expenses

(Catatan 33) 1.244 857 (Note 33)

Jumlah 40.663 37.083 Total

Lihat Catatan 36a untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 36a for the details of transactions with related parties.

Page 232: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 89

33. Beban Penjualan dan Pemasaran 33. Selling and Marketing Expenses

2015 2014

Komisi 35.322 43.667 CommissionsBiaya pekerja (Catatan 32) 1.244 857 Employee costs (Note 32)Administrasi bank 584 678 Bank chargesLainnya Others

(masing-masing di bawah US$ 100) 798 317 (each below US$ 100)

Jumlah 37.948 45.519 Total

34. Pendapatan dan Biaya Keuangan 34. Finance Income and Costs

2015 2014

Pendapatan keuangan Finance incomePendapatan bunga atas deposito Interest income on short-term

jangka pendek 3.138 4.900 bank deposits

Biaya keuangan Finance costsBeban bunga: Interest expense:

Senior Notes 60.771 115.625 Senior NotesPinjaman bank 280 345 Bank loansSewa pembiayaan 133 219 Finance leases

Ongoing fee (Catatan 39d) 4.961 5.171 Ongoing fee (Note 39d)Consent fee - 7.107 Consent feeAmortisasi biaya pinjaman: Amortisation of debt issuance costs:

Senior Notes (Catatan 20) 4.991 6.402 Senior Notes (Note 20)Lain-lain (2.000) - Others

Rugi derivatif - 9.140 Derivative loss

Jumlah biaya keuangan 69.136 144.009 Total finance costs

Page 233: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 90

35. Rugi Bersih Per Saham 35. Loss Per Share Di bawah ini merupakan penghitungan rugi bersih per saham untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following is the computation of loss per share for the years ended December 31, 2015 and 2014:

2015 2014

Rugi tahun berjalan yang dapat Loss for the year attributable diatribusikan kepada pemilik entitas induk (173.956) (93.622) to owners of the Parent Company

Rata-rata tertimbang dari jumlah Weighted average numbersaham untuk perhitungan laba bersih of shares to compute basic

per saham dasar dan dilusian 34.900.000.000 34.900.000.000 and diluted earnings per share

Rugi bersih per saham dasar dan Basic and diluted loss per sharedilusian (US$, nilai penuh) (0,0050) (0,0027) (US$, full amount)

Tidak terdapat instrument dilusian/anti dilusian yang beredar selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014.

There were no dilutive/anti-dilutive instruments outstanding during the years ended December 31, 2015 and 2014.

36. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 36. Balances and Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi.

In the course of its business, the Group has entered into certain transactions with related parties.

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, seluruh transaksi antara entitas Grup dengan pihak berelasi harus diungkapkan. Termasuk dalam definisi pihak berelasi adalah pihak berelasi dengan entitas yang dikendalikan oleh direksi Perusahaan atau di mana mereka memiliki pengaruh signifikan, dan asosiasi-asosiasi lain dibawah Grup (lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi).

Under Indonesian Financial Accounting Standards, disclosure is required of all transactions between the Group and its related parties. Related parties include entities controlled by directors of the Company or over which they have significant influence, and other associates of the Group (refer to Note 2d for accounting policy for related party transactions).

Page 234: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 91

a. Transaksi dengan pihak berelasi a. Transactions with related parties

Transaksi dengan pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The transactions with related parties for the years ended December 31, 2015 and 2014 were as follows:

2015 2014

Beban pokok penjualan Cost of goods soldPT Darma Henwa Tbk1) - 4.499 PT Darma Henwa Tbk1)

PT Petromine Energy Trading1) - 14.254 PT Petromine Energy Trading1)

Jumlah - 18.753 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalbeban pokok penjualan - 1,72% cost of goods sold

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

PT Agung Buana Rejeki 1.735 2.873 PT Agung Buana RejekiKoperasi Karyawan Bina Bersama 1.032 1.307 Koperasi Karyawan Bina Bersama

PT Bina Bersama Berau 253 1.892 PT Bina Bersama BerauYayasan Agungkan Guru Indonesia Yayasan Agungkan Guru Indonesia

Berau 17 31 BerauVallar Investments UK Limited - 14.486 Vallar Investments UK Limited

Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal - 1.686 Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal

Jumlah 3.037 22.275 Total

Persentase terhadap jumlah Percentage of total general beban umum dan administrasi 3,90% 28,52% and administrative expenses

Imbalan kepada manajemen kunci Key management remuneration

Dewan Komisaris Board of CommissionersSalaries and other short term

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 98 256 employment benefits

Direksi Board of DirectorsSalaries and other short-term

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek 534 626 employment benefitsTantiem - 289 Bonus

Pesangon pemutusan kontrak kerja 168 - Termination benefits

Sub-jumlah 702 915 Sub-total

Jumlah 800 1.171 Total

Persentase terhadap jumlah biaya pekerja 1,62% 3,14% Percentage of total employee costs

2) Tidak lagi sebagai pihak berelasi efektif

25 Maret 2014. Jumlah transaksi untuk periode 2014, merupakan transaksi dari1 Januari sampai 25 Maret 2014.

2) No longer a related party effective March 25, 2014. Amounts for 2014 represent transactions for the period January 1 to March 25, 2014.

Page 235: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 92

b. Saldo dengan pihak berelasi b. Balance with related parties

Saldo dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Balances with related parties as at December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

PT Bank Sinarmas Tbk 19.830 - PT Bank Sinarmas Tbk

Persentase dari jumlah aset 1,75% - Percentage of total assets

Piutang lain-lain Other receivables

PT Agung Buana Rejeki 53 57 PT Agung Buana RejekiKoperasi Karyawan Bina Bersama 2 - Koperasi Karyawan Bina Bersama

Jumlah 55 57 Total

Persentase dari jumlah aset 0,00% 0,00% Percentage of total assets

Utang usaha Trade payablesPT Agung Buana Rejeki 1.711 189 PT Agung Buana Rejeki

Koperasi Karyawan Bina Bersama 413 206 Koperasi Karyawan Bina BersamaYayasan Agungkan Yayasan Agungkan

Guru Indonesia Berau 12 5 Guru Indonesia Berau

Jumlah 2.136 400 Total

Persentase dari jumlah liabilitas 0,16% 0,02% Percentage of total liabilities

Beban akrual Accrued expenses

PT Agung Buana Rejeki 675 - PT Agung Buana RejekiKoperasi Karyawan Bina Bersama 561 - Koperasi Karyawan Bina Bersama

Jumlah 1.236 - Total

Persentase dari jumlah liabilitas 0,09% - Percentage of total liabilities

Nilai tercatat atas piutang dari pihak berelasi mendekati nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The carrying value of amounts due from related parties approximates the fair value as at December 31, 2015 and 2014.

Page 236: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 93

c. Transaksi dengan pihak berelasi yang tidak lagi menjadi berelasi selama periode

c. Transactions with related parties which ceased to be related during the period

Hasil dari perjanjian pemisahan antara pemegang saham induk Perusahaan, Asia Resource Minerals plc, entitas-entitas ini tidak lagi pihak berelasi efektif tanggal 25 Maret 2014.

As a result of the separation agreement entered into between the shareholders of the Company’s ultimate parent, Asia Resource Minerals plc, these entities are no longer related parties effective March 25, 2014.

d. Sifat dari hubungan d. Nature of relationships

Sifat dari hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of relationships and transactions with the related parties are as follows:

Pihak berelasi/ Sifat hubungan/ Sifat transaksi/Related parties Nature of relationship Nature of transaction

Vallar Investments UK Ltd Entitas induk/Parent entity Jasa manajemen/Management services

PT Petromine Energy Trading 1) Pihak berelasi dari entitas asosiasi dari Pemasok bahan bakar/Fuel supplier

entitas induk utama/Related party of associate of ultimate parent entity

PT Darma Henwa Tbk1) Pihak berelasi dari entitas asosiasi dari Jasa pertambangan/Mining services

entitas induk utama/Related party of associate of ultimate parent entity

PT Bank Sinarmas Tbk Pihak berelasi dari entitas asosiasi dari Penempatan dana/fund placement entitas induk utama/Related party of associates of ultimate parent entity

PT Agung Buana Rejeki Dikelola oleh karyawan Grup dan sebagian Penyediaan tenaga kerja, jasa katering, dimiliki oleh entitas asosiasi/ sewa menyewa dan penyediaan fasilitas/Managed by employees of the Group and Labour supply, catering services, rental, shareholding by associated entity and facility provider

Yayasan Agungkan Guru Dikelola oleh karyawan Grup/ Bantuan untuk guru sekolah/ Indonesia Berau Managed by employees of the Group Assistance for school teachers

Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal Dikelola oleh karyawan Grup/ Aktifitas sosial/Social activities

Managed by employees of the Group

Koperasi Karyawan Bina Bersama Dikelola oleh karyawan Grup/ Jasa lain-lain/Miscellaneous services

Managed by employees of the Group

PT Bina Bersama Berau Dikelola oleh karyawan Grup/ Jasa lain-lain/Miscellaneous services

Managed by employees of the Group

Manajemen kunci/Key management Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Remunerasi dan manfaat yang lain/ Perusahaan/ Remuneration and other benefitsMembers of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company

1) Tidak lagi sebagai pihak berelasi efektif

25 Maret 2014.

1) No longer a related party effective March 25, 2014.

Page 237: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 94

Kebijakan Grup terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The Group’s pricing policy relating to transactions with related parties is as follows:

Kontrak-kontrak untuk jasa

pertambangan, persediaan bahan bakar, sewa kantor, jasa konsultasi, dan sewa kendaraan dan peralatan, asuransi dan penempatan dana-dana berdasarkan kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak; dan

Contracts for mining services, fuel supply, office rental, consulting services, and leasing of vehicles and equipment, insurance and placement of funds are conducted under contractual terms agreed between the parties; and

Pihak berelasi menagih segala biaya yang dikeluarkan atas nama Grup sebesar biaya yang telah dibayarkan, dan sebaliknya.

Related parties re-charge expenses paid on behalf of the Group at cost, and vice versa.

37. Lain-Lain, Bersih 37. Others, Net

Rincian lain-lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:

Details of others for the years ended December 31, 2015 and 2014, are as follows:

2015 2014

Kerugian selisih kurs, bersih (1.383) (14.857) Loss on foreign exchange, netPenilaian goodwill (Catatan 13) (285.381) - Impairment of goodwill (Note 13)Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai properti pertambangan (1.360) - of mining properties

Penyisihan atas penurunan nilai aset Provision for impairment of assets dan kerugian lainnya - 36.194 and other losses

Lain-lain, bersih 108.517 (2.459) Others, net

Jumlah (179.607) 18.878 Total

38. Pelaporan Segmen 38. Segment Reporting Sesuai dengan ketentuan pada PSAK 5 “Segmen Operasi”, segmen operasi digunakan untuk menyajikan informasi segmen yang telah diidentifikasi dengan basis pelaporan internal yang digunakan oleh direksi untuk mengalokasikan sumber daya tiap segmen dan menilai kinerjanya. Dewan direksi adalah pengambil keputusan operasional Grup berdasarkan PSAK 5.

In accordance with the provisions of SFAS 5 “Operating Segments”, the operating segments used to present segment information were identified on the basis of internal reports used by the Board of Directors to allocate resources to the segments and assess their performance. The Board of Directors is the Group’s chief operating decision maker within the meaning of SFAS 5.

Direksi mempertimbangkan usaha Berau dari sudut pandang produk dan memutuskan bahwa Grup hanya memiliki satu segmen pelaporan untuk tambang batubara. Informasi pada kinerja keuangan dan aset bersih telah diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Board of Directors considers the business from a product perspective and has determined that the Group has a single reportable segment, being coal mining. Information on financial performance and net assets is presented in the consolidated statement of comprehensive income and consolidated statement of financial position.

Page 238: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 95

Penjualan berdasarkan daerah tujuan adalah sebagai berikut:

Sales by destination are as follows:

Dalam tahun 2015, penjualan Grup dengan tujuan domestik adalah sebesar US$ 196.894 (2014:US$ 219.248) dan tujuan internasional sebesar US$ 998.152 (2014: US$ 1.147.215), dengan tujuan ke China sebesar US$ 556.931 (2014:US$ 563.243) yang mewakili 56% (2014: 49%) dari penjualan tujuan internasional.

In 2015, Group sales with domestic destinations amounted to US$ 196,894 (2014: US$ 219,248) and international destinations amounting toUS$ 998,152 (2014: US$ 1,147,215), with the aim to China amounting to US$ 556,931 (2014: US$ 563,243) which representing 56% (2014: 49%) of international sales sales.

39. Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontijensi 39. Significant Agreements, Commitments and

Contingencies a. Perjanjian penambangan, transportasi

pengangkutan, pemindahan batubara dan perjanjian lainnya

a. Coal mining, transportation, barging, transhipment, and other agreements

Berau sebagai produsen batubara, telah mengadakan beberapa perjanjian penambangan batubara. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Berau diharuskan membayar biaya jasa pada kontraktor, yang dihitung secara bulanan, berdasarkan jumlah batubara mentah dan pengupasan tanah yang dilakukan dan diangkut. Kontraktor akan menyediakan seluruh peralatan, mesin, sistem, dan barang lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan penambangan dan jasa pengiriman, dan diharuskan pula untuk memenuhi beberapa persyaratan minimum produksi tertentu.

Berau, as a coal producer, has entered into a number of coal mining agreements. Based on the agreements, Berau is required to pay contractors a service fee, calculated on a monthly basis, based on a formula which includes the amount of raw coal and overburden mined and transported. The contractors will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing the mining and transportation services, and are required to meet certain minimum production requirements.

Berau juga mengadakan perjanjian pengangkutan, pemindahan batubara dengan beberapa kontraktor untuk menyediakan jasa transportasi dari wilayah tambang Berau ke pelabuhan tujuan yang telah ditentukan. Disamping itu, untuk menunjang operasinya, Berau juga mengadakan perjanjian pasokan bahan bakar, penyewaan alat berat, jasa pengeboran, dan jasa penebangan. Berau diharuskan membayar biaya jasa kepada kontraktor, yang dihitung secara bulanan.

Berau has also entered into coal barging and transhipment agreements with several contractors to provide coal transportation services from Berau’s mine areas to certain destination ports. Meanwhile, to support its operations Berau also entered into fuel supply, heavy equipment rental, drilling and logging services agreements. Berau is required to pay contractors a service fee, calculated on a monthly basis.

Page 239: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 96

Jenis perjanjian/Area tambang/ Vendor/ Type of Periode kontrak/

Mine area Vendors agreement Contract period

Lati Pit West PT BUMA 1) Jasa pengupasan lapisan tanah penutup/ 30 September/September 2012 -

Overburden stripping services 31 Desember/December 2025

Lati Pit West PT BUMA 1) Jasa pengangkutan batubara/ 30 September/September 2012 -

Coal hauling services 31 Desember/December 2025

Lati Pit West PT BUMA1) Jasa sewa-menyewa alat berat/ 30 September/September 2012 -

Heavy equipment rental 31 Desember/December 2025

Lati Pit East 2 PT Ricobana Abadi Jasa pengupasan lapisan tanah penutup/ 1 Januari/January 2 013 - Overburden stripping services 31 Desember/December 2019

Lati Pit East 2 PT Ricobana Abadi Jasa pengangkutan batubara/ 1 Januari/January 2013 -

Coal hauling services 31 Desember/December 2019

Lati Pit East 2 PT Ricobana Abadi Jasa sewa-menyewa alat berat/ 1 Januari/January 2013 -

Heavy equipment rental 31 Desember/December 2019

Binungan Blok 1-4/ PT SIS Jasa pengupasan lapisan tanah penutup/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 1-4 Binungan Block 1-4 Overburden stripping services 31 Desember/December 2020

Binungan Blok 1-4/ PT SIS Jasa pengangkutan batubara/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 1-4 Binungan Block 1-4 Coal hauling services 31 Desember/December 2020

Binungan Blok 1-4/ PT SIS Jasa sewa-menyewa alat berat/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 1-4 Heavy equipment rental 31 Desember/December 2020

Binungan Blok 7/ PT BUMA1) Jasa pengupasan lapisan tanah penutup/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 7 Overburden stripping services 31 Maret/March 2020

Binungan Blok 7/ PT BUMA1) Jasa pengangkutan batubara/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 7 Coal hauling services 31 Maret/March 2020

Binungan Blok 7/ PT BUMA1) Jasa sewa-menyewa alat berat/ 30 September/September 2012 -

Binungan Block 7 Heavy equipment rental 31 Maret/March 2020

Page 240: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 97

1) Pada Agustus 2014, Berau menandatangani amandemen kontrak dengan PT BUMA sehubungan dengan operasi di Lati West dan Binungan Blok 7. Hal ini menyebabkan penurunan rate yang berlaku mundur sampai dengan 1 Januari 2014, dimana perubahan tersebut telah diakui dalam laporan keuangan konsolidasian ini sebagai pengurang biaya penambangan.

1) In August 2014, Berau entered into contract amendments with PT BUMA in relation to operations at Lati West and Binungan Block 7. This resulted in PT BUMA providing a retrospective discount to January 1, 2014, which has been recognised in these consolidated financial statements as a reduction of mining costs.

Jenis perjanjian/

Area tambang/ Vendor/ Type of Periode kontrak/Mine area Vendors agreement Contract period

Sambarata B1/ PT SIS Jasa pengupasan lapisan tanah penutup/ 30 September/September 2012 -

Sambarata B1 Overburden stripping services 31 Desember/December 2020

Sambarata B1/ PT SIS Jasa pengangkutan batubara/ 30 September/September 2012 -

Sambarata B1 Coal hauling services 31 Desember/December 2020

Sambarata B1/ PT SIS Jasa sewa-menyewa alat berat/ 30 September/September 2012 -

Sambarata B1 Heavy equipment rental 31 Desember/December 2020

- PT Lintas Wahana Jasa pemindahan batubara/ 30 September/September 2007 -

Indonesia Coal transhipment services 31 Desember/December 2020

(FOTP Derawan)

- PT Asian Bulk Logistics Jasa pemindahan batubara/ Tanggal kontrak/Contract date

(dahulu/formerly Coal transhipment services 10 Februari/February 2011;

PT Berau Bulk Indonesia) (Bulk Borneo) Periode kontrak/Contract period

- PT Asian Bulk Logistics Jasa pemindahan batubara/ Tanggal kontrak/Contract date

(dahulu/formerly Coal transhipment services 14 Maret/March 2011;

PT Berau Bulk Indonesia) (Bulk Java) Periode kontrak/Contract period

- PT Asian Bulk Logistics Jasa pemindahan batubara/ Tanggal kontrak/Contract date

(dahulu/formerly Coal transhipment services 14 Juli/July 2013;

PT Berau Bulk Indonesia) (Bulk Sumatra) Periode kontrak/Contract period

- PT Asian Bulk Logistics Jasa pemindahan batubara/ Tanggal kontrak/Contract date

(dahulu/formerly Coal transhipment services 24 Maret/March 2011;

PT Berau Bulk Indonesia) (Bulk Celebes) Periode kontrak/Contract period

- Mitra Swire CTM Jasa pemindahan batubara/ 25 Agustus/August 2010 -

Coal transhipment services 25 Agustus/August 2015

(FC Princesse Chloe)

- PT Transcoal Pacific Jasa pengangkutan batubara/ 13 Juli/July 2009-

Coal barging services 12 Juli/July 2016

PT Bintang Manggala Jasa sewa-menyewa alat berat/ 14 September/September 2012 -

Borneo Heavy Equipment rental 30 Januari/January 2017

- PT Bukit Mandiri Utama Jasa Geologi/Geologist services 1 Mei/May 2012 -31 Desember/December 2017

Page 241: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 98

Jenis perjanjian/Area tambang/ Vendor/ Type of Periode kontrak/

Mine area Vendors agreement Contract period

- PT Mitra Alam Segara Jasa pengangkutan batubara/ Tanggal kontrak/Contract date

Sejati Coal barging services 22 Maret/March 2012 -

(FC Blitz) Periode kontrak/Contract period

- PT Pancaran Samudera Jasa pengangkutan batubara/ 1 April/April 2011 -

Transport Coal barging services 12 September/September 215

- PT Asian Maritime Line Jasa pengangkutan batubara/ 26 November/November 2012 -

Coal barging services 26 November/November 2022

- PT Pertamina Patra Niaga Pasokan bahan bakar/ 15 November/November 2011 -

Fuel supply 14 November/November 2018

b. CAMA b. CAMA

Berpegang pada cash and accounts management agreement, Berau membuka beberapa rekening bank di dalam dan luar negeri pada bank-bank yang telah ditentukan. Dengan beberapa pengecualian terbatas tertentu, seluruh penerimaan kas Perusahaan dan Entitas Anak Penjamin termasuk seluruh pendapatan atas penjualan batubara Berau disimpan pada rekening-rekening yang telah ditentukan dan digunakan untuk mendanai pembayaran beban operasi, pajak, dan pengeluaran modal Perusahaan dan Entitas Anak Penjamin, dan digunakan sebagai debt service dan debt service reserves seperti diwajibkan dalam Senior Notes dan Senior Secured Credit Facility. Setelah jumlah nilai debt service dan debt service reserves yang diwajibkan untuk Senior Notes dan untuk pinjaman Senior Secured Credit Facility dipenuhi, 50% dari dana yang tersisa akan disimpan dalam lender service account di mana dana tersebut hanya dapat digunakan untuk membayar, menebus atau membeli kembali Secured Obligations, dan 50% lainnya disimpan dalam reserve account di mana Berau diwajibkan untuk pertama-tama membayar beban tertentu yang melebihi anggarannya, beban administrasi perusahaan-perusahaan dalam Grup dan kekurangan di rekening yang lain, dan bebas untuk menggunakan sisa dana sesuai kebijakannya, tergantung dari pembatasan tertentu dari pinjaman ini.

Under the cash and accounts management agreement “CAMA”, Berau established a series of domestic and offshore bank accounts with designated banks. With certain limited exceptions, all of the cash receipts of the Company and the Subsidiary Guarantors, including all the coal sales revenues of Berau, were deposited into designated accounts and applied to fund payment of operating expenses, taxes and capital expenditures of the Company and the Subsidiary Guarantors, and for debt service and required debt service reserves under the Senior Notes and the Senior Secured Credit Facility. After required amounts for debt service and debt service reserves for the Senior Notes and the loans under the Senior Secured Credit Facility were funded, 50% of the remaining funds were deposited in a lender reserve account from which funds may only be applied to payment, redemption or repurchase of Secured Obligations, and the other 50% of such remaining funds were deposited in a reserve account from which Berau was required first to fund certain expenses in excess of its budgets, administrative expenses of Group companies and shortfalls in other accounts, and was then free to apply remaining funds at its discretion, subject to applicable covenants in its debt agreements.

Page 242: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 99

Sebagai akibat dari pengunduran diri PT Bank ANZ Indonesia yang mendadak dari perannya sebagai rekening bank berdasarkan CAMA pada 11 April 2016, uang tidak dapat mengalir ke rekening lain yang ada di dalam struktur CAMA. Sebelum pengunduran dirinya, PT Bank ANZ Indonesia mengendalikan rekening penagihan didalam struktur CAMA. Di dalam surat pengunduran dirinya PT Bank ANZ Indonesia menghubungkan keputusannya untuk berhenti dengan perubahan strategi bisnis.

As a result of the sudden and immediately resignation of PT Bank ANZ Indonesia in its capacity as account bank under the CAMA on April 11, 2016, it was no longer possible for money to continue flowing through to other accounts within CAMA structure. Prior to its resignation, PT Bank ANZ Indonesia controlled the main collection accounts within the CAMA structure. In its resignation letter, PT Bank ANZ Indonesia attributed its decision to resign to its change of business strategy.

c. Perjanjian Pemegang Saham c. Shareholders’ Agreement

Pada tanggal 30 Maret 2011, perjanjian pemegang saham di antara Perusahaan, Armadian, Aries, Berau, dan Sojitz diadakan terkait dengan Berau, di mana mengatur beberapa hal di antaranya yaitu, (i) Aries, Armadian dan Sojitz sepakat untuk mengatur hak masing-masing sebagai pemegang saham Berau dan kewajiban masing-masing mengenai pengelolaan bisnis Berau; dan(ii) Perusahaan setuju untuk menjamin kewajiban pemegang saham Berau yang merupakan perusahaan afiliasi dari Perusahaan (“BCE Shareholders”).

On March 30, 2011, a shareholders’ agreement among the Company, Armadian, Aries, Berau and Sojitz was entered into in relation to Berau, pursuant to which, among other things, (i) Aries, Armadian and Sojitz agreed to regulate their respective rights as shareholders of Berau and their respective responsibilities regarding the management of the business of Berau; and (ii) the Company agreed to guarantee the obligations of the shareholders of Berau who are affiliates of the Company (the “BCE Shareholders”).

Dengan pertimbangan bahwa Sojitz mengadakan Perjanjian Pemegang Saham, Perusahaan menyetujui untuk memberikan jaminan yang tidak dapat dibatalkan dan tanpa syarat kepada Sojitz terkait kinerja keuangan dari kewajiban BCE Shareholders pada saat jatuh tempo dan pada saat diperlukan seperti termuat dalam Perjanjian Pemegang Saham. Sebagai tambahan, Perusahaan menyetujui untuk memberikan ganti rugi kepada Sojitz terhadap semua kerugian, liabilitas, atau biaya langsung yang mungkin timbul sebagai akibat dari BCE Shareholders di dalam Perjanjian Pemegang Saham yang akan dan menjadi batal atau tidak dapat dilaksanakan jika melawan BCE Shareholders dengan alasan apapun.

In consideration of Sojitz entering into the Shareholders’ Agreement, the Company agreed to irrevocably and unconditionally guarantee to Sojitz the due and punctual performance of each obligation of the BCE Shareholders contained in the Shareholders’ Agreement. In addition, the Company agreed to indemnify Sojitz against all losses, liabilities or direct costs which Sojitz may incur as a result of any obligation of the BCE Shareholders under the Shareholders’ Agreement being or becoming void or unenforceable as against the BCE Shareholders for any reason whatsoever.

Sejak 15 Maret 2017, hak dan kewajiban dialihkan ke Raffles.

Since March 15, 2017, the right and obligation has been transferred to Raffles.

Pada tanggal pelaporan keuangan konsolidasian, Perusahaan tidak menemukan adanya pelanggaran dari Perjanjian Pemegang Saham oleh BCE Shareholders.

As at the date of these consolidated financial statements, the Company has not become aware of any breaches of the Shareholders’ Agreement by the BCE Shareholders.

Page 243: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 100

d. Ongoing Fee d. Ongoing Fee

Perusahaan menyetujui untuk membayar, atau diharuskan untuk membayar ongoing fee kepada Sojitz sejumlah 0,4% per tahun, yang di amandemen pada bulan Maret 2012 menjadi 0,44% per tahun dari jumlah nilai Senior Secured Credit Facility dan Senior Notes dan/atau utang lain dari afiliasi Berau yang dijamin, secara langsung atau tidak langsung, oleh Berau dari waktu ke waktu (“Outstanding Debt”) atau tambahan pendanaan yaitu dengan pendanaan kembali Outstanding Debt (“Additional Financing”), yang mungkin pada kasus ini angsuran per tiga bulanannya tertunggak.

The Company agreed to pay, or cause to be paid, to Sojitz an ongoing fee equal to 0.4% per annum, amended to 0.44% per annum in March 2012 of the total amount of the Senior Secured Credit Facility and the Senior Notes and/or any other debt of any affiliates of Berau which is guaranteed, directly or indirectly, by Berau from time to time (the “Outstanding Debt”) or additional financing which refinances the Outstanding Debt (“Additional Financing”), as the case may be, in quarterly installments in arrears.

Pada 24 Juli 2014, Perusahaan mengadakan Perubahan Kedua atas Perjanjian Persetujuan dengan Sojitz sebagai berikut:

On July 24, 2014, the Company entered into a Second Amendment to the Consent Agreement with Sojitz as follows:

Tanggal jatuh tempo untuk pembayaran

setiap tambahan pembiayaan keuangan yang diterbitkan Group dan dijamin oleh Berau harus sebelum 30 September 2019.

The maturity date for repayment of any Additional Financing issued by the Group and guaranteed by Berau shall be on or prior to September 30, 2019.

Perusahaan setuju untuk membayar

Sojitz ongoing fee 0,6% per tahun dari total jumlah pokok hutang dari waktu ke waktu dari secured notes yang diterbitkan oleh Perusahaan.

The Company agrees to pay Sojitz an ongoing fee of 0.6% per annum of the total outstanding principal amount from time to time of the secured notes issued by Company.

Sejak 15 Maret 2017, hak atas ongoing fee dialihkan ke Raffles.

Since March 15, 2017, the right to ongoing fee has been transferred to Raffles.

e. Jaminan reklamasi e. Reclamation guarantee

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan pelaksanaan atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang Ijin Usaha Penambangan (IUP)-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan KESDM No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh KESDM pada tanggal 29 Mei 2008.

On December 20, 2010, the Government released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both Mining Business Permit (IUP)-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the MoEMR on May 29, 2008.

Page 244: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 101

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana reklamasi didalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank komersial maupun bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at commercial bank or state-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank komersial atau bank pemerintah.

An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed with a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit with a commercial or state-owned bank.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca-tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca-tambang.

The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mining activities.

Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B (seperti Berau) juga wajib mematuhi peraturan ini.

The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders (such as Berau) are also required to comply with this regulation.

Berau diwajibkan untuk menyediakan Jaminan Pasca-tambang dalam bentuk deposito berjangka. Pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014, Berau telah menempatkan Jaminan Reklamasi dalam bentuk Deposito Berjangka masing-masing sebesar US$ 3.195 dan US$ 1.420 padaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atas nama DJMB qq Berau (lihat Catatan 9).

Berau is required to provide a further Post-Mining Guarantee in the form of a time deposit. As of December 31, 2015 and 2014 Berau placed a Post-Mining Guarantee inthe form of a time deposit amountedto US$ 3,195 and US$ 1,420, respectively at PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk on behalf of the DGoMC qq Berau (refer toNote 9).

f. Klaim Pemerintah f. Government Claim

Grup memiliki kewajiban kontijensi sehubungan dengan PBBKB yang telah diklaim dari pemerintah sejumlahUS$ 57.145 yang telah dikompensasikan dengan kewajiban pembagian batubara kepada Pemerintah. Lihat Catatan 18a untuk penjelasan.

The Group has a contingent liability in respect of PBBKB claimed from the Government amounting to US$ 57,145, which has been offset against coal sharing payable to the Government. Refer to Note 18a for the details.

Page 245: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 102

g. Perjanjian penjualan batubara g. Coal sales agreements Berau memiliki komitmen penjualan jangka panjang sebagai berikut:

Berau has long-term sales commitments as follows:

Annual sales quantities

Pembeli/ Tanggal kontrak/ Periode perjanjian/ (dalam metrik ton/Buyers Signing date Agreement period in metric tonnes )

Taiwan Power Company September/September 2010 1 Januari/January 2011 - 500.00031 Desember/December 2018

Korea Southern Power Co., Ltd. Februari/February 2007 1 Mei/May 2007 - 600.00031 Desember/December 2018

Noble Resources 1 Januari/January 2012 - 6.000.000 International Pte. Ltd. Agustus/August 2011 31 Desember/December 2022

PT Jawa Power Desember/December 1995 Desember/December 1995 1.000.000November 2020

PT Indonesia Power Agustus/August 2008 1 Januari/January 2009 - 2.300.00031 Desember/December 2022

h. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009

h. Mining Law No. 4/2009

Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B di mana entitas anak Grup, Berau beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut melalui peraturan pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa di antaranya termasuk:

On December 16, 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system, under which the Group’s subsidiary Berau operates, will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as that held by the Group, will be honored, the transition provisions are unclear, and will require clarification through Government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:

- ketentuan peralihan atas PKP2B.

Undang-Undang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan

- the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honored until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms relating to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and

Page 246: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 103

- keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan Undang-Undang.

- the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the new Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this requirement is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for mining business licences under the Law.

Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pelaksana untuk UU Pertambangan No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 (“PP No. 22”) dan 23/2010 (“PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian, perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP.

In February 2010, the Government released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 22/2010 (“GR No. 22”) and 23/2010 (“GR No. 23”) in connection with implementation of mining law No. 4/2009. GR No. 22 deals with the establishment of the mining areas under the new mining business licence (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”). GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain the new IUP. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honored by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP.

Pada tanggal 10 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 3/2012 yang secara resmi membentuk sebuah tim untuk melakukan negosiasi ulang atas PKP2B dan Kontrak Karya perusahaan mineral, agar sejalan dengan ketentuan UU Pertambangan di Indonesia yang disahkan pada Januari 2009. Hukum Pertambangan mengharuskan PKP2B dan Kontrak Karya yang ada untuk diselaraskan dengan UU Pertambangan pada 12 Januari 2010 (batas waktu yang telah berlalu).

On January 10, 2012, the Indonesian Government issued Presidential DecreeNo. 3/2012 formally establishing a team tasked with renegotiating existing CCoWs and mineral Contracts of Work (“CoWs”), to bring them into line with the provisions of Indonesia’s Mining Law passed in January 2009. The Mining Law requires all existing CoWs and CCoWs to be amended to harmonize them with the Mining Law by January 12, 2010 (a deadline which has passed).

Pada 26 September 2014, Berau menandatangani Nota Kesepahaman (“NK”) dengan Pemerintah yang diselesaikan dengan Amendemen Kedua untuk PKP2B yang ditandatangani oleh Berau dan Pemerintah pada tanggal 14 November 2017. Beberapa perubahan yang disepakati sebagai berikut:

On September 26, 2014, Berau signed a Memorandum of Understanding (“MoU”) with the Government completed with the Second Amendment to the Contract of Work signed by Berau and the Government onNovember 14, 2017. The key items agreed are as follows:

Pengurangan area PKP2B menjadi 108.009 hektar dari semula 118.400 hektar

Reduction of CCoW area to 108,009 hectares from the current 118,400 hectares

Semula masa operasi berlanjut selama 30 tahun. Dengan amandemen ini dikonfirmasi bahwa Berau dapat melanjutkan operasi selama dua periode sepuluh tahun dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus.

Initially the operating period continued for 30 years. With this amendment it was confirmed that Berau could continue operations for two ten-year periods in the form of a Special Mining Business License.

Page 247: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 104

Konfirmasi atas pajak dan royalti sesuai dengan ketentuan PKP2B, tetapi dengan pembayaran dan pelaporan pajak penghasilan dengan aturan yang berlaku.

Confirmation of taxes and royalties in accordance with the terms of the CCoW, but with payment and reporting of withholding taxes conformed to prevailing rules.

Pengenaan harga jual batu bara sebagai dasar perhitungan Bagian Pemerintah mengacu pada harga yang lebih tinggi antara harga transaksi dibandingkan dengan harga patokan batubara.

Imposition of coal selling prices as a basis for calculating Government Parts refers to the higher price between transaction prices compared to the benchmark price of coal.

Iuran Pembangunan Daerah dan Pajak daerah lainnya menjadiRp 31.382.877 ribu per tahun dari semula sebesar US$ 100 per tahun dan akan disesuaikan setiap dua tahun berdasarkan index consumer Indonesia.

Regional Development Fees and other regional taxes becomeRp 31,382,877,184 per year from the original US$ 100 per year and will be adjusted every two years based on the Indonesian consumer index.

Kewajiban untuk mendukung pengolahan dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah batubara yang diproduksi.

Obligation to support domestic processing to increase the value-add of coal produced

Divestasi saham oleh Perusahaan Penanaman Modal Asing (“PMA”)

Divestment of shares by Foreign Investment Companies (“PMA”)

Memprioritaskan konten lokal dalam pekerjaan dan pengadaan barang dan jasa.

Prioritization of local content in employment and procurement of goods and services.

Semula iuran tetap sebesar US$ 1/ha. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, iuran tetap menjadi sebesar US$ 4/ha.

Initially, dead rent was US$ 1/ha. In accordance with prevailing law, dead rent become US$ 4/ha.

Grup masih terus mengevaluasi dampak perubahan-perubahan tersebut dan terus mempertimbangkan efeknya terhadap operasi.

The Group still evaluate the effect of the changes and considering the impact for operation

i. Domestic Market Obligation (“DMO”) i. Domestic Market Obligation (“DMO”)

Pada bulan Desember 2009, KESDM mengeluarkan Peraturan MenteriNo. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“DMO”). Sesuai dengan Keputusan KESDM No. 2805.K/30/MEM/2015, persentase batas minimal DMO untuk tahun 2015 adalah 23,14%. Keputusan ini berlaku surut sejak tanggal 27 April 2015.

In December 2009, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (“DMO”). According to Ministerial DecreeNo. 2805.K/30/MEM/2015, the minimum DMO percentage for 2015 was 23,14%. This decision is retroactive from April 27, 2015.

Page 248: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 105

Pada tanggal 5 Januari 2018, KESDM mengeluarkan Keputusan MenteriNo. 23K/30/MEM/2018 yang menetapkan persentase batas minimal DMO untuk tahun 2018 adalah 25%.

On January 5, 2018, the MEMR issued Ministerial Decree No. 23K/30/MEM/2018 which sets the minimum DMO percentage for 2018 is 25%.

Pada tanggal 9 Maret 2018, KESDM melalui Keputusan Menteri No. 1395K/30/MEM/2018 menetapkan Harga Jual Batubara untuk penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum sebesar USD 70 per metric ton untuk kalori 6322 kcal/kg GAR. Dalam hal spesifikasi batubara yang dijual berbeda, harga jual batubara disesuaikan proporsional.

On March 9, 2018, MEMR through Ministerial Decree No. 1395K/30/MEM/ 2018 stipulates the Coal Selling Price for electricity supply for the public interest of USD 70 per metric ton for calories 6322 kcal/kg GAR. In terms of specifications for coal sold differently, the selling price of coal is adjusted proportionally.

Grup terus memonitor perkembangan pelaksanaan peraturan tersebut, dan terus mempertimbangkan efeknya terhadap operasi.

The Group is closely monitoring the developments in these requirements and is considering the impact on its operations.

j. Peraturan Harga Patokan Batubara j. Regulation on Benchmark Coal Price

Pada bulan September 2010, KESDM mengeluarkan Peraturan MenteriNo. 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan dari batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on The Procedure for the Setting of Benchmark Prices For Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Government.

Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain:

Ministerial Regulation No. 17/2010 governs among others:

penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan free-on-board ("FOB"), kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP;

the use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;

penerimaan beban tertentu sebagai penyesuaian untuk IMCBP (jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk); dan

the acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and

penggunaan pendekatan harga dasar (yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi), untuk perhitungan Penerimaan Negara (contoh: royalti atau biaya eksploitasi).

the use of a “floor” price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher), for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fee).

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:

This regulation also requires mining companies to:

menggunakan kapal/perahu berbendera Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara;

use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;

mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional di mana syarat adopsi CIF digunakan; dan

prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and

Page 249: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 106

menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh DJMBP.

use surveyors appointed by the DGoMCG.

Pada tanggal 24 Maret 2011, DJMB menerbitkan Peraturan DirjenNo. 515.K/32/DJB/2011 tentang Harga Patokan Batubara, yang mengatur:

On March 24, 2011, the DGoMC issued Director General RegulationNo. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:

Penetapan harga patokan batubara

dilakukan setiap bulan berdasarkan rumus yang tidak lain adalah nilai rata-rata dari beberapa indeks harga batubara;

Setting the coal benchmark price every month based on a formula which is the average of several coal price indices;

Harga patokan batubara harus digunakan sebagai dasar dalam penjualan batubara; dan

Coal benchmark price should be used as the basis in coal sales; and

Untuk penjualan batubara dengan kontrak berjangka, harga batubara ditentukan berdasarkan rata-rata dari tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana harga tersebut disetujui.

For coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the last three months’ benchmark prices prior to the month when the price is agreed.

Pada tanggal 11 Maret 2013, DJMB menerbitkan Peraturan DirjenNo. 644.K/DJB/2013 merevisi Peraturan Dirjen No. 999.K/30/DJB/2011 tanggal26 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang mengatur:

On March 11, 2013, the DGoMC issued Director General RegulationNo. 644.K/DJB/2013 revising Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 dated August 26, 2011 on the Procedure For Stipulating The Amount Of Cost Adjustment Of The Benchmark Price Of Coal, which regulates:

Besaran dari biaya penyesuaian yang

merupakan biaya penambah atau pengurang terhadap harga patokan batubara untuk menentukan harga batubara pada penjualan batubara diluar titik FOB vessel.

The amount of the cost adjustment which is an addition or deduction of cost of the benchmark price of coal to determine the price of coal in the sale of coal other than at the point FOB vessel point.

Biaya penyesuaian tersebut merupakan

biaya tertinggi yang diperbolehkan dalam perhitungan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Pemerintah.

The cost adjustment shall constitute the highest cost permitted in the calculation of payment of liabilities to the Government.

Grup telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut, sebagaimana dimaksud di atas.

The Group believes that it has complied with the requirements of the regulation, as mentioned above.

k. Fasilitas bank k. Banking facility

Berau mengadakan perjanjian fasilitas perbankan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk danPT Indonesia Eximbank untuk kontrak penjualan, jaminan pasca tambang, jaminan reklamasi dan letter of credit dengan limit gabungan sebesar Rp 183.994.315 ribu danUS$ 7,364 pada 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 9).

Berau entered into a banking facility agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk and PT Indonesia Eximbank for sales contract, post-mining guarantee, reclamation guarantee and letter of credit with a total limit amounted to Rp 183,994,315 thousand and US$ 7,364 as of December 31, 2015 and 2014 (refer to Note 9).

Page 250: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 107

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah fasilitas perbankan yang sudah digunakan oleh Berau, dalam berbagai mata uang, masing-masing sebesar setaraUS$ 20.702 dan US$ 8.164.

As at December 31, 2015 and 2014, the total bank facilities used by Berau, in various currencies, totaled to US$ 20.702 andUS$ 8,164, respectively.

l. Komitmen lain-lain l. Other commitments

(i) Komitmen modal (i) Capital commitments

Pengeluaran modal yang telah diperjanjikan pada akhir periode pelaporan namun belum diakui sebagai kewajiban adalah sebagai berikut:

Capital expenditure contracted for at the end of the reporting period but not yet recognized as liabilities is as follows:

2015 2014

Aset tetap 535 11,807 Property, plant and equipment

(ii) Komitmen sewa operasi - Grup sebagai

pihak yang menyewa (ii) Operating lease commitments - Group

as a lessee Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

2015 2014

Tidak lebih dari 1 tahun 26.873 32.524 No later than 1 yearantara 1 dan 5 tahun 27.245 50.182 Between 1 and 5 years

54.118 82.706

m. Perjanjian penyelesaian dengan manajemen lama

m. Settlement agreement with former management

Berdasarkan perjanjian penyelesaian antara Asia Resource Minerals plc (dahulu Bumi plc) (“ARM”), Perusahaan dan Rosan Roeslani (“RR”), RR setuju untuk mengalihkan, atau mengatur pengalihan, aset dan uang tunai dengan nilai US$ 173.000 kepada Perusahaan sebelum 26 Desember 2013. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, Perusahaan dan ARM, telah sepakat untuk membebaskan RR dari setiap dan semua klaim sekarang dan dimasa yang akan datang terkait dengan transaksi-transaksi yang telah diidentifikasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan sebagai tidak memiliki tujuan usaha yang jelas.

Pursuant to a settlement agreement among Asia Resource Minerals plc (formerly Bumi plc) (“ARM”), the Company and Rosan Roeslani ("RR"), RR agreed to transfer, or procure the transfer of, assets and cash to the value of US$ 173,000 to the Company prior to December 26, 2013. Under the terms of the Settlement Agreement, the Company and ARM, have agreed to release RR from any and all present or future claims in respect of transactions identified in the consolidated financial statements of the Company as having no clear business purpose.

Perusahaan dan RR telah melakukan kesepakatan penyelesaian dengan komitmen menyerahkan sejumlah aset.

The Company and RR have made a settlement agreement with a commitment to surrender assets.

Page 251: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 108

n. Pembubaran Chateau n. Winding up of Chateau

Berau telah mengajukan gugatan di Cayman Island pada tanggal 24 Januari 2014 untuk pembubaran (winding up) Chateau Asset Management SPC (“Chateau”) suatu entitas dimana Berau menanamkan investasi US$ 75 juta (nilai penuh). Investasi tersebut telah dihapusbukukan menjadi nil pada 2012. Berau selaku pemegang saham yang memiliki investasi di Chateau, meminta pengadilan di Cayman untuk mengeluarkan perintah pemberhentian direktur-direktur yang sekarang menjabat, dan menunjuk direktur-direktur baru sebagai pengganti, untuk melakukan penyelidikan atas status investasi dan apakah masih ada sisa nilai investasi yang masih dapat dipulihkan.

Berau has filed a petition in the Cayman Islands on January 24, 2014 for the winding up of Chateau Asset Management SPC (“Chateau”) an entity with which Berau had invested US$ 75 million (full amount). The investment was written down to nil in 2012. Berau, as a shareholder who holds the Chateau investment, asked the Cayman Court to make an order to remove the current directors, and appoint new directors in their place to investigate the status of the investment, and any value of the investment which may be recoverable.

Pengadilan di Cayman Islands telah menunjuk likuidator gabungan, yang merupakan wakil dari Deloitte, pada tanggal3 April 2014. Likuidator gabungan telah mulai mengumpulkan dokumentasi dan catatan pembukuan Chateau dan mengajukan pertanyaan kepada direktur dan manajemen Chateau terdahulu. Likuidator gabungan telah mengirimkan laporan ke pengadilan pada Juli 2014 dan Januari 2015. Isi dari laporan likuidator bersifat rahasia, menunggu hasil akhir proses likuidasi.

The court in the Cayman Islands appointed joint official liquidators, who are representatives of Deloitte, on April 3, 2014. The joint official liquidators have commenced gathering in the books and records of Chateau and have also sent out questionnaires to former officers and directors of Chateau. The joint official liquidators submitted reports to the court in July 2014 and January 2015. The content of the liqudators reports is confidential, pending the finalisation of the liquidation.

Hingga saat ini, Berau belum menerima apapun maupun informasi apapun dari Pengadilan.

Until now, Berau has not received anything or any information from the Court.

o. Perjanjian Pemasaran o. Marketing Agreement

1. Sojitz 1. Sojitz Pada tanggal 31 Oktober 2001, Berau mengadakan perjanjian keagenan pemasaran dengan Sojitz, yang mempunyai kepemilikan langsung di Berau sebesar 10%.

On October 31, 2001, Berau entered into a marketing agency agreement with Sojitz, which owns a 10% direct equity interest in Berau.

Page 252: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 109

Perjanjian keagenan pemasaran tersebut dapat diperbaharui setiap tahunnya selama Berau terus memasok batubara untuk pasar Jepang. Berdasarkan perjanjian ini, Sojitz diharuskan untuk berusaha sebaik-baiknya untuk mempromosikan, memasarkan, dan mencari permintaan pembelian batubara untuk Berau dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan serta menginformasikan perkembangan dari pasar Jepang. Sojitz menerima komisi 2% dari penjualan batubara yang dikirimkan kepada dan diterima oleh pelanggan dan dibayar penuh sebesar harga tagihan dari Berau.

The marketing agency agreement is renewable on a yearly basis as long as Berau continues to supply coal to the Japanese market. Under this agreement, Sojitz is required to use its best efforts to promote, market and seek orders for Berau’s coal and maintain good relations with customers as well as keep the Company informed of any developments in the Japanese market. Sojitz receives a commission of 2% of the sale proceeds of coal that is delivered to and accepted by customers and fully paid for at Berau’s invoiced price.

Pada tanggal 30 Maret 2011, Berau mengadakan perjanjian dengan Sojitz dan Maple.

On March 30, 2011, Berau entered into an agreement with Sojitz and Maple.

Berau menunjuk Maple untuk melakukan konsultasi dan layanan informasi tertentu kepada Berau dan pelanggannya. Maple juga menunjuk Sojitz sebagai sub-agennya, dan Sojitz menerima penunjukan tersebut untuk melakukan konsultasi dan informasi sehubungan dengan Berau dan pelanggannya di Jepang sehubungan dengan perjanjian ini.

Berau appointed Maple to perform certain advisory and information services, with respect to Berau and its customers. Consequently, Maple also appointed Sojitz as its sub-agent, and Sojitz accepted the appointment to perform such advisory and information services, with respect to Berau and its customers, in Japan under the terms of the agreement.

Untuk jasa yang diberikan berdasarkan perjanjian ini, Maple harus membayar Sojitz fee sebesar 10% dari pendapatan bersih Maple.

For the services rendered under this agreement, Maple shall pay Sojitz a fee equal to 10% of Maple’s annual net income.

Perjanjian ini telah berakhir efektif pada tanggal 15 Maret 2017.

The agreement terminated effectively on March 15, 2017.

Page 253: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 110

2. Maple 2. Maple

Pada tanggal 30 Desember 2009, Berau menandatangani perjanjian pemasaran dengan Maple, entitas anak, di mana Maple telah setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran eksklusif dari Berau untuk seluruh penjualan batubara kecuali untuk produk batubara yang menjadi tanggung jawab Sojitz untuk memasarkan dan menjual kepada pelanggan di Jepang berdasarkan persyaratan yang ada dalamJapan Marketing Agreement. Perjanjian tersebut berlaku efektif dari30 Desember 2009 sampai30 Desember 2019 dan bisa diperbaharui untuk kurun waktu sepuluh tahun dengan kesepakatan kedua belah pihak. Sebagai kompensasi, Berau diharuskan untuk membayar komisi kepada Maple sebesar 4% dari nilai penjualan.

On December 30, 2009, Berau entered into a marketing services agreement with Maple, a subsidiary of the Company, under which Maple has agreed to act as the exclusive marketing agent of Berau for all coal sales except those coal products which Sojitz is entitled to market and sell to customers in Japan under the terms of the Japan Marketing Agreement. The agreement is effective from December 30, 2009 to December 30, 2019 and can be renewed for a further period of ten years by mutual agreement. As compensation, Berau is required to pay Maplea commission of 4% of the sales value.

Perjanjian ini telah berakhir efektif pada tanggal 1 Januari 2015.

The agreement terminated effectively on January 1, 2015.

3. Perjanjian Jasa Pemasaran dengan Noble

3. Marketing Service Agreement with Noble

Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaan, Berau dan Maple mengadakan perjanjian pemasaran batubara selama umur tambang dengan Noble (“Maple-Noble CMA”), di mana Maple menyetujui untuk menunjuk Noble sebagai sub-agen Maple untuk memasarkan dan menjual semua batubara yang saat ini ditambang dan diproduksi oleh Berau dari area tambang seperti yang dinyatakan dalam PKP2B Berau (“Produk Berau”) ke seluruh dunia tidak termasuk Jepang, kecuali jika di perjanjian tersebut diharuskan untuk memasukkan jasa terkait dengan penjualan dari Produk Berau yang terdapat di perjanjian pemasaran batubara yang masih berlaku saat ini. Selain itu, Maple telah menyetujui untuk tidak menjalankan hak, kuasa atau otoritasnya dalam Perjanjian Pemasaran Maple untuk melaksanakan jasa keagenan pemasaran dan penjualan (termasuk hak untuk menerima utang komisi atas jasa terkait). Maple-Noble CMA memasukkan persyaratan di dalam Perjanjian Pemasaran Maple yang bisa berubah karena pengecualian terbatas tertentu.

On September 28, 2010, the Company, Berau and Maple entered into a life of mine coal marketing agreement with Noble (the “Maple-Noble CMA”), pursuant to which Maple agreed to appoint Noble as Maple’s sub-agent to market and sell all coal currently mined and produced by Berau from the mines covered by Berau’s CCoW (“Berau Product”) on a worldwide basis, excluding Japan, except that such agreement shall include services relating to the sale of Berau Product under existing coal marketing agreements. Furthermore, Maple has agreed not to exercise any of its rights, powers or authority under the Maple Marketing Agreement to carry out any marketing or sales agency services (including the right to receive the commission payable in respect of such services). The Maple-Noble CMA incorporates the terms of the Maple Marketing Agreement subject to certain limited exceptions.

Page 254: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 111

Berpegang pada Maple-Noble CMA, Perusahaan bersepakat dengan Noble dan menyetujui untuk memenuhi segala kewajiban dan komitmen yang telah diatur dalam perjanjian tersebut. Noble diwajibkan untuk menyediakan jasa-jasa pemasaran dan agen penjualan sebagai fiduciary dari Berau dalam rangka mengamankan harga dan syarat penjualan yang paling menguntungkan.

Under the Maple-Noble CMA, the Company undertakes to Noble and agrees to comply with all of its obligations and commitments under the agreement. Noble is required to provide a range of marketing and sales-agency services as a fiduciary of Berau in order to secure the most favorable price and terms of sale.

Noble berhak mendapatkan komisi dari hasil penjualan aktual dari Produk Berau yang diterima oleh Berau. Setiap pihak yaitu Berau, Perusahaan, Maple, dan Noble berhak untuk menghentikan Maple-Noble CMA sebelum tanggal berakhirnya perjanjian tersebut dikarenakan adanya peristiwa tertentu, termasuk ketidakakuratan dari pernyataan dan jaminan kontraktual, atau kegagalan keuangan dari pihak terkait. Berau, Perusahaan, dan Maple berhak untuk menghentikan perjanjian jika Noble berhenti menjadi entitas anak yang dimiliki secara penuh oleh Noble Group Limited di setiap waktu.

Noble is entitled to receive commission on the proceeds Berau actually receives from the sale of Berau Product. Each of Berau, the Company, Maple and Noble, has the right to terminate the Maple-Noble CMA prior to the expiry of its term upon the occurrence of certain events, including the inaccuracy of contractual representations and warranties or a financial default of either party. Each of Berau, the Company and Maple is entitled to terminate the agreement in the event Noble ceases to be a wholly owned subsidiary of Noble Group Limited at any time.

Pada tanggal 28 September 2010, Berau dan Noble juga mengadakan perjanjian pemasaran secara langsung dengan syarat perjanjian yang sama seperti disebut di atas, hanya saja Noble ditunjuk sebagai agen eksklusif dari Berau dan bukan sebagai sub-agen dari Maple. Perjanjian terpisah ini akan menjadi efektif dalam kondisi tertentu, seperti pengakhiran Perjanjian Pemasaran Maple atau penerbitan ijin konsesi baru dari Berau untuk menggantikan PKP2B Berau.

On September 28, 2010, Berau and Noble also entered into a direct marketing agreement on the same terms as set out above, except that Noble is appointed as an exclusive agent of Berau rather than as a sub-agent of Maple. This separate agreement may become effective in certain circumstances, such as a termination of the Maple Marketing Agreement or the issuance to Berau of a new concession to replace Berau’s CCoW.

Pada tanggal 15 Juli 2013 dan14 Oktober 2014, Berau melakukan amandemen Perjanjian Jasa Pemasaran dengan Noble. Perjanjian ini telah berakhir efektif pada tanggal1 Januari 2016.

On July 15, 2013 and October 14, 2014, Berau amended the MarketingService Agreement with Noble.The agreement terminated effectively onJanuary 1, 2016.

Page 255: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 112

4. Shenton World Pte.Ltd (Shenton) 4. Shenton World Pte.Ltd (Shenton) Berau dan Shenton mengadakan perjanjian pemasaran batubara dimana Shenton harus menyediakan jasa pemasaran efektif dari tanggal1 Januari 2016 sampai dengan31 Desember 2016 dan akan diperpanjang secara otomatis, kecuali Berau memberikan pemberitahuan kepada Shenton untuk mengakhiri perjanjian. Perjanjian ini telah berakhir efektif pada tanggal 1 Januari 2019.

Berau and Shenton entered into a coal marketing agreement where Shenton must provide marketing services from January 1, 2016 to December 31, 2016 and will be extended automatically, unless Berau notifies Shenton to terminate agreement. The agreement terminated effectively on January 1, 2019.

5. Samanea Capital Pte Ltd (Samanea) 5. Samanea Capital Pte Ltd (Samanea)

Pada tanggal 1 Januari 2019, Berau dan Samanea mengadakan perjanjian pemasaran batubara dimana Samanea harus menyediakan jasa pemasaran efektif dari tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2021 dan akan diperpanjang secara otomatis, kecuali Berau memberikan pemberitahuan kepada Samanea untuk mengakhiri perjanjian.

On January 1, 2019, Berau and Samanea entered into a coal marketing agreement where Samanea must provide marketing services from January 1, 2019 to December 31, 2021 and will be extended automatically, unless Berau notifies Samanea to terminate agreement.

40. Kebijakan Manajemen Risiko 40. Risk Management Policy

Aset keuangan Grup terutama terdiri dari piutang, kas, derivatif, dan aset keuangan lainnya, yang timbul dari operasinya. Liabilitas keuangan Grup terutama terdiri dari utang usaha, utang sewa pembiayaan, dan pinjaman, yang digunakan untuk mengatur kebutuhan kas jangka pendek dan pendanaan pengeluaran jangka panjang. Grup tidak memiliki kontrak komoditas yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya yang memerlukan pencatatan kontrak tersebut sebagai instrumen keuangan.

The Group’s principal financial assets comprise accounts receivable, cash, derivatives and other financial assets, which arise directly from its operations. The Group’s principal financial liabilities comprise accounts payable, finance lease payables and borrowings, which are held to manage short-term cash flow and provide funds for long-term capital expenditure. The Group does not hold any contracts for the purchase or sale of commodities that can be settled net in cash or through other financial instruments.

Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.

The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, fair value interest rate risk, cash flow interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance.

Page 256: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 113

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Financial Controller yang mewakili setiap entitas anak, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the Financial Controller of each subsidiary, and is led by the Chief Financial Officer. The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and the investment of excess liquidity.

Grup menggunakan berbagai metode untuk mengukur risiko yang dihadapinya. Metode ini meliputi analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya, dan analisis umur piutang untuk risiko kredit.

The Group uses various methods to measure risk to which it is exposed. These methods include sensitivity analysis in the case of interest rates, foreign exchange and other price risks, and ageing analysis for credit risk.

a. Risiko pasar a. Market risk

(i) Risiko mata uang asing (i) Foreign exchange risk

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup denominasi dalam mata uang Dolar AS, oleh karena itu Grup tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing, selain dari yang berhubungan dengan pajak yang dapat dipulihkan dari Pemerintah.

The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, and as such the Group does not have a significant exposure to fluctuations in foreign exchange rates, other than in relation to long outstanding taxes recoverable from the Government.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 10% terhadap Dolar AUS dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak dalam periode berjalan akan menjadi lebih rendah US$ 10.310 atau lebih tinggi US$ 12.600 terutama diakibatkan penjabaran keuntungan/ kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, aset lancar lainnya, pajak yang dapat dipulihkan, utang usaha dan beban akrual.

As at December 31, 2015, if the Rupiah currency had weakened/strengthened by 10% against the US dollar with all other variables held constant, the post-tax profit for the period would have been US$ 10,310 lower or US$ 12,600 higher, respectively, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of Rupiah-denominated cash and cash equivalents, trade receivables, other current assets, recoverable taxes, trade payables and accrued expenses.

(ii) Risiko tingkat suku bunga arus kas dan

nilai wajar (ii) Cash flow and fair value interest rate

risk

Grup terus memonitor hal ini untuk meminimalkan dampak negatif dari suku bunga terhadap Grup. Pinjaman dengan tingkat suku bunga variabel menimbulkan eksposur terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga. Risiko tingkat suku bunga dari kas dan piutang non-usaha tidak signifikan.

The Group monitors interest rate risk to minimise any negative impact of interest rates to the Group. Borrowings issued at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk. The interest rate risk from cash and other receivables is not significant.

Page 257: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 114

Pada 31 Desember 2015 dan 2014 Grup tidak memiliki saldo pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of December 31, 2015 and 2014 the Group has no floating rate borrowings.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit dikelola secara berkelompok, kecuali risiko kredit sehubungan dengan saldo piutang. Setiap entitas bertanggung jawab mengelola dan menganalisa risiko kredit pelanggan barunya sebelum persyaratan pembayaran dan distribusi ditawarkan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah maksimum eksposur dari resiko kredit masing-masing adalahUS$ 379.175 dan US$ 476.927. Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara dengan memberikan kredit, kas di bank, deposito berjangka, piutang lain-lain, kas yang dibatasi penggunaanya, dan aset lancar lainnya.

Credit risk is managed on a group basis except for credit risk relating to accounts receivable balances. Each entity is responsible for managing and analysing the credit risk for each of their new clients before standard payment and delivery terms and conditions are offered. At December 31, 2015 and 2014, total maximum exposure from credit risk is US$ 379,175 and US$ 476,927. Credit risk arises from sales of coal under credit terms, cash in banks, time deposits, other receivables, restricted cash, and other current assets.

Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:

The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:

- Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang

memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik. Menilai kualitas kredit pelanggan dengan mempertimbangkan posisi keuangan, pengalaman masa lampau dan faktor lainnya.

- Selecting customers with strong financial condition and good reputation. Assessing the credit quality of the customer, taking into account its financial position, past experience and other factors.

- Penerimaan pelanggan baru dan

penjualan batubara disetujui oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan kebijakan pendelegasian wewenang.

- Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority policy.

Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo dari piutang usaha yang jatuh tempo lebih dari 30 hari adalah sebesar US$ 62.723 yang merupakan 42% dari jumlah piutang usaha (31 Desember 2014: US$ 6.779, 6%). Grup tidak memegang jaminan sebagai perlindungan atas piutang usaha.

As at December 31, 2015, the balance of trade receivables outstanding for more than 30 days amounted to US$ 62,723 which represented 42% of total trade receivables (December 31, 2014: US$ 6,779, 6%). The Group does not hold collateral as security for any trade receivables.

Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan secara historis mempunyai tingkat piutang usaha bermasalah yang rendah.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and historically low levels of bad debts.

Page 258: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 115

Lihat Catatan 5 untuk informasi piutang yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, risiko kredit Grup berasal dari piutang usaha. Piutang usaha yang berasal dari lima pelanggan utama Grup menggambarkan 62% (2014: 52%) piutang usaha Grup. Risiko kredit yang signifikan tidak diharapkan akan terjadi. Risiko kredit maksimum adalah sebesar nilai tercatat dari setiap aset keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Refer to Note 5 for the information regarding receivables and also past due receivables which are not impaired. As at the consolidated statement of financial position date, the Group’s credit risk is mainly from trade receivables from five customers which account for 62% (2014: 52%) of trade receivables, but no significant credit risk is expected to arise. The maximum credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated statement of financial position.

Kualitas kredit aset keuangan baik yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:

The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates:

2015 2014

Piutang usaha Trade reveivables

Dengan pihak yang tidak memiliki Counterparties without externalperingkat kredit eksternal credit ratingGrup 1 - 14.410 Group 1

Grup 2 150.051 91.540 Group 2

Grup 1 : pelanggan/pihak ketiga/pihak berelasi baru (kurang dari 12 bulan)

Grup 2 : pelanggan/pihak ketiga/pihak berelasi yang sudah ada (lebih dari 12 bulan) tanpa sejarah wanprestasi

Group 1: new customers/third parties/related party (less than 12 months)

Group 2: existing customers/third parties/related party (more than 12 months) with no defaults in the past

Page 259: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 116

2015 2014

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsKas Cash on hand

Moody’s Moody’sAa2 78.314 190.204 Aa2Baa3 3.368 6.028 Baa3

Fitch FitchAAA(idn) 18.306 85.804 AAA(idn)A+(idn) 3.929 - A+(idn)A(idn) 5.042 - A(idn)BBB-(idn) - 23.295 BBB-(idn)

Pefindo Pefindo

AAA(idn) 4.687 30 AAA(idn)AA+(idn) 2.748 - AA+(idn)

Kas kecil 82 57 Petty cash

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Restricted cash and time depositsFitch Fitch

AAA(idn) 62.223 9.569 AAA(idn)A+(idn) 4.405 - A+(idn)A(idn) 14.788 - A(idn)

BBB-(idn) - 42.195 BBB-(idn)BB+(idn) 1.087 - BB+(idn)

Pefindo PefindoAAA(idn) 4.562 2.245 AAA(idn)A+(idn) 5.618 - A+(idn)

Jumlah 209.159 359.427 Total

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Page 260: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 117

Grup akan mengawasi pergerakan perkiraan kebutuhan likuiditas Grup untuk memastikan tersedianya kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional serta untuk senantiasa memelihara kelonggaran likuiditas Grup, sehingga Grup tidak melampaui batas pinjaman atau perjanjian (apabila berlaku) untuk setiap fasilitas pinjaman yang diperoleh (Catatan 19 dan 20). Dalam membuat perkiraan, Grup juga mempertimbangkan rencana pembiayaan melalui utang, kepatuhan terhadap perjanjian pinjaman, kepatuhan atas target posisi keuangan internal dan, jika berlaku, regulasi eksternal atau persyaratan hukum – misalnya, batasan mata uang.

The Group monitors rolling cash flow forecasts of the Group’s liquidity requirements to ensure it has sufficient cash to meet operational needs while maintaining sufficient headroom on its undrawn committed borrowing facilities at all times so that the Group does not breach borrowing limits or covenants (where applicable) on any of its borrowing facilities (Notes 19 and 20). Such forecasting takes into consideration the Group’s debt financing plans, covenant compliance, compliance with internal statement of financial position ratio targets and, if applicable external regulatory or legal requirements – for example, currency restrictions.

Tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:

Antara 3 bulan

Kurang dari dan 1 tahun/ Antara 1 dan Antara 2 dan Lebih dari

3 bulan/ Between 3 2 tahun/ 5 tahun/ 5 tahun/

No later than months and Between 1 Between 2 M ore than Jumlah/

3 months 1 year and 2 years and 5 years 5 years Total

Liabilitas keuangan/

Financial l iabilitiesUtang usaha/Trade payables 85.322 55.941 - - - 141.263

Beban yang masih harus dibayar/

Accrued expenses 154.600 107.103 - 92.734 - 354.437

Utang sew a pembiayaan/

Finance lease payables 110 329 219 - - 658

Utang bank jangka panjang/

Long-term bank loans 459 1.377 1.124 - - 2.960

Senior Notes 358.045 - 437.099 - - 795.144

Jumlah liabilitias keuangan/Total financial liabilities 598.536 164.750 438.442 92.734 - 1.294.462

31 Desember/December 2015

Page 261: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 118

Antara 3 bulan

Kurang dari dan 1 tahun/ Antara 1 dan Antara 2 dan Lebih dari

3 bulan/ Between 3 2 tahun/ 5 tahun/ 5 tahun/

No later than months and Between 1 Between 2 M ore than Jumlah/

3 months 1 year and 2 years and 5 years 5 years Total

Liabilitas keuangan/

Financial liabilities

Utang usaha/Trade payables 80.811 21.937 - - - 102.748

Beban yang masih harus dibayar/

Accrued expenses 34.282 119.909 53.463 435.790 - 643.444

Utang sew a pembiayaan/

Finance lease payables 538 1.359 296 - - 2.193

Utang bank jangka panjang/

Long-term bank loans 522 1.251 2.014 946 - 4.733

Senior Notes 485.921 - 492.165 - - 978.086

Jumlah liabilitias keuangan/Total financial liabilities 602.074 144.456 547.938 436.736 - 1.731.204

31 Desember/December 2014

d. Estimasi nilai wajar d. Fair value estimation

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Grup menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:

The Group analyses financial instruments carried at fair value by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:

(a) harga dikutip (tidak disesuaikan) dari

pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

(a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

(b) input selain harga yang dikutip dari

pasar yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (tingkat 2); dan

(b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (level 2); and

(c) input untuk aset atau liabilitas yang tidak

didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

(c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset keuangan/Financial assets - 3.625 379.257 382.882

31 Desember/December 2015

Page 262: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 119

Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset keuangan/Financial assets - - 476.984 476.984

31 Desember/December 2014

liabilitas Grup yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 3) adalah aset derivatif.

The Group’s financial liabilities that are measured and recognised at fair value(level 3) is its derivative asset.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. These instruments are included in level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik penilaian tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in level 3. This is the case for unlisted equity securities.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

(a) penggunaan harga yang diperoleh dari

bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan

(b) teknik lain seperti analisis arus kas yang

didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

(a) the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and

(b) other techniques, such as discounted

cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

Nilai tercatat dari instrumen keuangan yang akan diselesaikan pada 12 bulan yang akan datang mendekati nilai wajarnya karena sifat jangka pendek dari instrumen keuangan.

The carrying amounts of financial instruments that will be settled in the next 12 months approximate their fair values due to the short-term nature of those instruments.

Page 263: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 120

e. Manajemen risiko modal e. Capital risk management

Tujuan Grup dalam mengelola modal adalah untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, mengembalikan modal kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi jumlah utang. Konsisten sama halnya dengan entitas lain dalam industri sejenis, Grup memonitor modal dengan menggunakan dasar rasio gearing. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah utang neto dengan jumlah modal. Utang neto dihitung dari total pinjaman (termasuk 'pinjaman jangka pendek dan jangka panjang' seperti yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari ‘ekuitas’ seperti yang ada pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditambah utang neto.

The Group’s objectives when managing capital are to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. Consistent with others in the industry, the Group monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings (including ‘current and non-current borrowings’ as shown in the consolidated statement of financial position) less cash and cash equivalents. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the consolidated statement of financial position plus net debt.

Strategi Grup untuk jangka panjang adalah untuk menjaga rasio gearing dalam kisaran 30% hingga 80%. Rasio gearing31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Group’s long term strategy is to maintain a gearing ratio between 30% and 80%. The gearing ratios at December 31, 2015 and 2014 were as follows:

2015 2014

Pinjaman BorrowingsSenior Notes 795.144 978.086 Senior NotesPinjaman bank 2.960 4.733 Bank loansSewa pembiayaan 658 2.193 Lease liabilities

Total pinjaman 798.762 985.012 Total borrowingsDikurangi: kas dan setara kas 189.861 339.462 Less: cash and cash equivalents

Total utang bersih 608.901 645.550 Total net debtJumlah defisiensi modal (240.555) (43.387) Total equity deficiency

Rasio gearing (253%) (1.488%) Gearing ratio

Page 264: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 121

41. Aset dan Liabilitas Keuangan Neto dalam Mata Uang Asing

41. Net Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang selain Dolar US telah diterjemahkan dalam mata uang Dolar US dengan menggunakan kurs pada Catatan 2c.

At December 31, 2015 and 2014, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US Dollars have been translated into US Dollars using exchange rates as disclosed in Note 2c.

Mata uang selain Setara

Dolar US/ dengan US$

Currencies other (ribuan)/

than US$ equivalent

US Dollars (thousands)

Aset Assets

Kas dan setara kas Rp 714.539.615 51.797 Cash and cash equivalents

Kas yang dibatasi

penggunaannya Rp 104.635.075 7.585 Restricted cash

Piutang usaha Rp 461.222.030 33.434 Trade receivables

Piutang lain-lain Rp 120.444.145 8.731 Other receivables

S$ 6 4

Pajak yang dapat dipulihkan Rp 831.921.270 60.306 Recoverable taxes

Aset lancar lainnya Rp 52.048.535 3.773 Other current assets

Jumlah aset 165.630 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Rp 479.941.845 34.791 Trade payables

S$ 239 171

Beban akrual Rp 1.279.279.325 92.735 Accrued expenses

€ 2 2

S$ 35 25

Utang pajak Rp 289.198.380 20.964 Taxes payable

Provisi reklamasi dan Provision for reclamation and

penutupan tambang Rp 315.905.500 22.900 mine closure

Liabilitas imbalan

pascakerja karyaw an Rp 164.767.480 11.944 Post-employment benef its liability

Jumlah liabilitas 183.532 Total liabilities

Liabilitas bersih dalammata uang asing 17.902 Net foreign currency liabilities

31 Desember/December 2015

Page 265: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 122

Mata uang selain Setara

Dolar US/ dengan US$

Currencies other (ribuan)/

than US$ equivalent

US Dollars (thousands)

Aset Assets

Kas dan setara kas Rp 810.135.000 65.125 Cash and cash equivalents

Kas yang dibatasi Rp 115.791.520 9.308 Restricted cashpenggunaannya € 391 476

Piutang usaha Rp 276.989.040 22.266 Trade receivables

Pajak yang dapat dipulihkan Rp 1.983.975.286 159.484 Recoverable taxes

Piutang lain-lain Rp 19.082.960 1.534 Other receivables

Aset lancar lainnya Rp 52.048.960 4.184 Other current assets

Jumlah aset 262.377 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha Rp 456.149.920 36.668 Trade payables

S$ 46 35

Beban akrual Rp 1.164.471.080 93.607 Accrued expenses

£ 8.786 13.680

€ 22 27

S$ 11 8

A$ 10 8

Utang pajak Rp 216.256.960 17.384 Taxes payable

Provisi reklamasi dan Provision for reclamation and

penutupan tambang Rp 173.612.640 13.956 mine closure

Liabilitas imbalan

pascakerja karyaw an Rp 148.583.360 11.944 Post-employment benefits liability

Jumlah liabilitas 187.317 Total liabilities

Aset bersih dalammata uang asing 75.060 Net foreign currency assets

31 Desember/December 2014

42. Kelangsungan Usaha 42. Going Concern BCR, entitas anak dari Perusahaan, adalah special purpose vehicle yang didirikan untuk keperluan penerbitan Senior Notes senilai US$ 450.000 yang jatuh tempo pada 8 Juli 2015 (“Notes 2015”). Sebagai special purpose vehicle tanpa kegiatan operasional, BCR sepenuhnya bergantung pada Grup untuk membayar kewajibannya berdasarkan Notes 2015. Kewajiban BCR berdasarkan Notes 2015 dijamin oleh Subsidiary Guarantors (lihatCatatan 20).

BCR, a subsidiary of the Company, is a special purpose vehicle incorporated for the purposes of the issuance of the US$ 450,000 Senior Notes due on July 8, 2015 (the “2015 Notes”). As a special purpose vehicle with no operations, BCR is wholly reliant on the Group for the repayment of its obligations under the 2015 Notes. BCR’s obligations under the 2015 Notes are guaranteed by the Subsidiary Guarantors (refer to Note 20).

Perusahaan menerbitkan Senior Notes senilaiUS$ 500.000 yang jatuh tempo pada13 Maret 2017 (“Notes 2017” dan secara bersama-sama dengan Notes 2015 disebut “Senior Notes”). Kewajiban Perusahaan berdasarkan Notes 2017 dijamin oleh Subsidiary Guarantors (lihat Catatan 20).

The Company issued the US$ 500,000 Senior Notes due on March 13, 2017 (the “2017 Notes" and collectively with the 2015 Notes, the “Senior Notes”). The Company’s obligations under the 2017 Notes are guaranteed by the Subsidiary Guarantors (refer to Note 20).

Page 266: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 123

Grup selalu, dan masih tetap, berkomitmen dan proaktif dalam memastikan bahwa restrukturisasi Senior Notes dilaksanakan dengan itikad baik, dengan cara yang berkelanjutan secara finansial dan dapat dilaksanakan untuk memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.

The Group has always been, and still remains, committed and proactive in ensuring that a good faith restructuring of the Senior Notes be implemented in a financially sustainable and viable manner for the benefit of all stakeholders.

Pada tanggal 7 Juli 2015, Pengadilan Tinggi Negara Republik Singapura (“Pengadilan Tinggi Singapura”) mengeluarkan perintah moratorium yang diberlakukan terhadap para kreditor BCR yang memulai atau melanjutkan setiap tindakan atau proses untuk melaksanakan hak apapun sehubungan dengan Notes 2015 tanpa persetujuan dari Pengadilan Tinggi Singapura. Moratorium diberikan untuk menfasilitasi perkembangan dan implementasi prinsip dasar restrukturisasi yang kemudian disepakati dengan komite ad hoc dari pemegang Senior Notes.

On July 7, 2015, the High Court of the Republic of Singapore (the “Singapore High Court”) made an order that a moratorium be imposed against any creditors of BCR commencing or continuing any action or proceedings for the enforcement of any rights with respect to the 2015 Notes without the consent of the Singapore High Court. The moratorium was granted to facilitate the progression and implementation of the in-principle terms of the restructuring that were then agreed with the ad hoc committee of holders of the Senior Notes.

Pada tanggal 19 Mei 2016, BCR dan Perusahaan menerbitkan surat terbuka kepada seluruh pemegang Senior Notes yang garis besarnya adalah proposal restrukturisasi atas Senior Notes yang melibatkan pembelian kembali utang dengan cara reverse Dutch auction, dan penukaran Senior Notes yang tersisa dengan surat utang dengan tingkat suku bunga yang variabel dengan basis dolar-ke-dolar.

On May 19, 2016, BCR and the Company issued an open letter to all holders of the Senior Notes which outlined a proposal of restructuring of the Senior Notes involving a debt buyback by way of a reverse Dutch auction, and the exchange of the remaining Senior Notes for variable interest rate notes on a dollar-for-dollar basis.

Pada tanggal 1 Juni 2016, Perusahaan mengajukan permohonan di Pengadilan Tinggi Singapura untuk moratorium lebih lanjut atas restrukturisasi Notes 2017. Pada tanggal yang sama, BCR mengajukan permohonan di Pengadilan Tinggi Singapura untuk ditempatkan di bawah judicial management sebagai lanjutan dari restrukturisasi Notes 2015. Pada tanggal7 November 2016, Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui penghentian proses sehubungan dengan maksud Grup untuk mengajukan usulan pengaturan skema.

On June 1, 2016, the Company made an application in the Singapore High Court for a moratorium in furtherance of the restructuring of the 2017 Notes. On the same date, BCR made an application in the Singapore High Court to be placed under judicial management in furtherance of the restructuring of the 2015 Notes. On November 7, 2016, the Singapore High Court approved the discontinuance of the proceedings in light of the Group’s intention to propose schemes of arrangement.

Pada tanggal 11 November 2016, Perusahaan dan BCR masing-masing mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan rapat skema untuk mempertimbangkan dan menyetujui pengaturan skema yang diusulkan oleh Perusahaan dan BCR sehubungan dengan Notes 2017 dan Notes 2015. Pada tanggal 10 April 2017, Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui penghentian proses sehubungan dengan maksud Grup untuk mengajukan usulan revisi pengaturan skema.

On November 11, 2016, each of the Company and BCR made an application in the Singapore High Court for leave to convene a scheme meeting for the purposes of considering and approving the scheme of arrangement proposed by the Company and BCR in respect of the 2017 Notes and the 2015 Notes respectively. On April 10, 2017, the Singapore High Court approved the discontinuance of the proceedings in light of the Group’s intention to propose a revised scheme of arrangement.

Page 267: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 124

Pada tanggal 9 April 2017, salah satu Subsidiary Guarantors yaitu Empire Capital Resources Pte. Ltd. (“Empire”) mengajukan permohonan di Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan rapat skema untuk mempertimbangkan dan menyetujui pengaturan skema sehubungan dengan Senior Notes.

On April 9, 2017, one of the Subsidiary Guarantors, Empire Capital Resources Pte. Ltd. (“Empire”) made an application in the Singapore High Court for leave to convene a scheme meeting for the purposes of considering and approving the scheme of arrangement in respect of the Senior Notes.

Pada 19 Februari 2018, Pengadilan Tinggi Singapura mengabulkan permohonan Empire untuk mengadakan pembahasan skema. Pengadilan Tinggi Singapura memerintahkan pembahasan skema untuk dilanjutkan dengan dua kelompok kreditor untuk masing-masing Notes 2015 dan Notes 2017. Pada tanggal 26 April 2018, Pathfinder Strategic Credit LP dan BC Investment LC mengajukan banding ke Pengadilan Banding Negara Republik Singapura (“Pengadilan Banding Singapura”) sehubungan dengan keputusan Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan pembahasan skema. Empire mengajukan banding sehubungan dengan keputusan Pengadilan Tinggi Singapura untuk pembahasan skema yang dilanjutkan dengan dua kelompok kreditur. Pada30 April 2019, Pengadilan Banding Singapura menerima banding Pathfinder Strategic Credit LP and BC Investment LC. Pengadilan Banding Singapura juga memutuskan secara sementara bahwa kreditur dapat diklasifikasi bersama dalam satu kelompok.

On February 19, 2018, the Singapore High Court granted Empire’s application to convene a scheme meeting. The Singapore High Court ordered for the scheme meeting to proceed with two classes of creditors for holders of the 2015 Notes and 2017 Notes respectively. On April 26, 2018, Pathfinder Strategic Credit LP and BC Investment LC filed an appeal to the Court of Appeal of the Republic of Singapore (the “Singapore Court of Appeal”) with respect to the Singapore High Court’s decision to convene the scheme meeting. Empire filed an appeal in respect of the Singapore High Court’s decision for the scheme meeting to proceed with two classes of creditors. On April 30, 2019, the Singapore Court of Appeal allowed the appeal of Pathfinder Strategic Credit LP and BC Investment LC. The Singapore Court of Appeal also held provisionally that the creditors could be classified together in a single class.

Pada 17 Juni 2019, Empire membuat permohonan pada Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan pertemuan skema untuk membahas dan menyetujui skema pengaturan untuk Senior Notes (“Rencana Restrukturisasi”). Pada31 Januari 2020, Pengadilan Tinggi Singapura memutuskan untuk mengadakan pertemuan skema untuk membahas dan menyetujui Rencana Restrukturisasi. Pada 24 Februari 2020, pertemuan skema diadakan dan 91,43% jumlah kreditur skema yang hadir dan voting secara langsung atau melalui kuasa pada pertemuan skema mewakili 99,69% dari nilai jumlah pokok Senior Notes yang dipegang oleh semua skema kreditur yang hadir dan voting secara langsung atau melalui kuasa di pertemuan skema memberikan suara untuk menyetujui Rencana Restrukturisasi. Pada 3 Maret 2020, Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui Rencana Restrukturisasi. Semua kondisi-kondisi dalam Rencana Restrukturisasi telah terpenuhi dan Rencana Restrukturisasi telah berlaku efektif pada tanggal 3 Maret 2020.

On June 17, 2019, Empire made an application for leave from the Singapore High Court to convene a scheme meeting for the purposes of considering and approving a scheme of arrangement in respect of the Senior Notes (“Restructuring Plan”). On January 31, 2020, the Singapore High Court granted an order convening the scheme meeting for the purposes of considering and approving the Restructuring Plan. On February 24, 2020, the scheme meeting was held and 91.43% in number of scheme creditors present and voting in person or by proxy at the scheme meeting representing 99.69% in value of principal amount of the Senior Notes held by all scheme creditors present and voting in person or by proxy at the scheme meeting voted in favor of the Restructuring Plan. On March 3, 2020, the Singapore High Court approved the Restructuring Plan. All of the conditions under the Restructuring Plan were satisfied and the Restructuring Plan was effective on March 3, 2020.

Page 268: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 125

Pada 10 Maret 2017, Pathfinder Strategic Credit LP mengajukan gugatan di Mahkamah Agung Negara Bagian New York terhadap Perusahaan dan Subsidiary Guarantors untuk menuntut Notes 2017. Selanjutnya, pada tanggal yang sama, Pathfinder Strategic Credit LP dan BC Investment LC mengajukan gugatan di Mahkamah Agung Negara Bagian New York terhadap BCR dan Subsidiary Guarantors untuk menuntut Notes 2015. Pada tanggal 4 Januari 2018, Pathfinder Strategic Credit LP dan BC Investment LC mengajukan mosi untuk summary judgement di Mahkamah Agung Negara Bagian New York. Pada 10 Mei 2018, seorang hakim di Mahkamah Agung Negara Bagian New York menandatangani perintah yang memberikan mosi untuk summary judgement. Pada8 August 2019, Mahkamah Agung Negara Bagian New York memberikan putusan sehubungan dengan gugatan tersebut (“Putusan New York”). Pada 6 September 2019, tergugat mengajukan permohonan untuk penundaan proses pelaksanaan putusan sehubungan dengan Putusan New York. Pada 10 September 2019, tergugat mengajukan permohonan banding yang menunjukkan niat untuk banding atas Putusan New York.

On March 10, 2017, Pathfinder Strategic Credit LP filed a lawsuit in the Supreme Court of the State of New York against the Company and the Subsidiary Guarantors to enforce the 2017 Notes. Further, on the same date, Pathfinder Strategic Credit LP and BC Investment LC filed a lawsuit in the Supreme Court of the State of New York against BCR and the Subsidiary Guarantors to enforce the 2015 Notes. On January 4, 2018, Pathfinder Strategic Credit LP and BC Investment LC filed motions for summary judgment in the Supreme Court of the State of New York. On May 10, 2018, a judge of the Supreme Court of the State of New York entered orders granting the motions for summary judgment. On August 8, 2019, the Supreme Court of the State of New York entered judgments with respect tothe lawsuits (the “New York Judgments”).On September 6, 2019, the defendants fileda motion for a stay of judgment enforcement proceedings in connection with the New York Judgments. On September 10, 2019,the defendants filed notices of appeal indicating their intention to appeal the New York Judgments.

Sejak tanggal 3 Maret 2020, sebagai tanggal efektif dari Rencana Restrukturisasi, semua klaim yang timbul atas atau berhubungan dengan Senior Notes (termasuk dan tidak terbatas pada Putusan New York) telah dikompromikan secara penuh dan dengan demikian tidak berlaku lagi sesuai dengan hukum Singapura. Perusahaan dan Subsidiary Guarantors berencana untuk mengambil langkah-langkah untuk mendapat pengakuan atas Rencana Restrukturisasi berdasarkan hukumNew York agar semua klaim yang berhubungan dengan Senior Notes tidak berlaku lagi sesuai dengan hukum New York.

As of March 3, 2020 being the effective date of the Restructuring Plan, all claims arising under or in connection with the Senior Notes (including but not limited to the New York Judgments) have been compromised in full and thereby cease to be enforceable as a matter of Singapore law. The Company and the Subsidiary Guarantors intend to take steps to recognize the Restructuring Plan under New York law such that all claims under or in connection with the Senior Notes will cease to be enforceable as a matter of New York law.

Berdasarkan persetujuan dan efektivitas Rencana Restrukturisasi, para Direktur terus mempersiapkan laporan keuangan berdasarkan kelangsungan usaha.

Following the approval and effectiveness of the Restructuring Plan, the Directors have continued to prepare the financial statements on a going concern basis.

Page 269: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 126

43. Kejadian Setelah Tanggal Neraca 43. Subsequent Events

1. Surat Penghapusan Pencatatan Efek 1. The Notice of Elimination Securities

Perusahaan menerima Surat Penghapusan Pencatatan Efek dari PT Bursa Efek Indonesia No.S-05644/BEI.PPI/10-2017 tanggal 17 Oktober 2017 yang menyatakan Keputusan Penghapusan Pencatatan Efek Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

The Company obtained the Notice of Elimination Securities Listing from PT Bursa Efek Indonesia No. S-05644/BEI.PPI/10-2017 dated October 17, 2017 regarding the Decision on the delisting of Company’s Stock in the Indonesia Stock Exchange.

2. Surat Ketetapan Pajak dan Penerimaan

Negara Bukan Pajak 2. Notice of Tax and Non-Tax State Revenue

Pada tanggal 25 April 2019 Berau menerima Surat Pemberitahuan Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Hasil Penjualan Batubara Periode tahun 2016 dan tahun 2017 dengan lebih bayar sebesar Rp 20.191.791 ribu dan kurang bayar sebesar US$ 2.435.

On April 25, 2019, Berau received a Notice of Payouts and Overpaid Coal Sales Proceeds for the 2016 and 2017 periods with overpayments of Rp 20,191,791 thousand and underpayments of US$ 2,435.

Pada tahun 2018, 2019 dan 2020 Grup menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan atas pemeriksaan beberapa tahun pajak dari Direktorat jenderal Pajak (“DJP”) atas pemeriksaan pajak tersebut DJP menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagai berikut:

On 2018, 2019 and 2020 the Group received Inspections Notification several tax year inspection from the Directorate General of Taxes ("DGT"), the DGT issued Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) and Notice of Tax Overpayment Assessment (“SKPLB”) as follows:

2018 2017 2016SKPKB SKPKBPPh Badan 2.052 2.117 1.991 Corporate income taxPPh pasal 4 (2) 133 145 43 WHT article 4 (2)PPh pasal 15 87 7 29 WHT article 15PPh pasal 21 121 140 342 WHT article 21PPh pasal 23 359 450 1.990 WHT article 23PPh pasal 26 50 406 5.434 WHT article 26Pajak pertambahan nilai 1.165 346 363 Value added tax

Jumlah 3.967 3.611 10.192 Total

SKPLB SKPLBPPh Badan 1.199 2.510 409 Corporate income taxPajak pertambahan nilai 3.413 482 1.151 Value added tax

Jumlah 4.612 2.992 1.560 Total

Tahun pajak/

Fiscal year

Pada tahun 2018 dan 2019, Perusahaan dan Berau telah membayar seluruh Surat Ketetapan Pajak (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak diatas, kecuali SKPKB atasPPh pasal 26.

In 2018 and 2019, the Company and Berau have paid all Notice of Tax Underpayment Assessment (“SKPKB”) and Notice of Tax Collection (“STP”), except for SKPKB of WHT article 26.

Page 270: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 127

Pada tahun 2019, Perusahaan mengajukan Permohonan Pembatalan atas SKPKB PPN dan Permohonan Keberatan atas SKPKB PPh pasal 26. Pada tanggal 17 Mei 2019 dan2 Juli 2019, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang mengabulkan seluruh permohonan pembatalan PPN dan PPh pasal 26.

In 2019, the Company files cancellation request on SKPKB of VAT and objectionletter on SKPKB of WHT article 26.On May 17, 2019 and July 2, 2019, the Company receives Decision Letter of Tax General Directorate which approve cancellation request on SKPKB of VAT and WHT article 26.

3. Perjanjian Kerjasama Pengusahaan

Pertambangan Batubara (“PKP2B”) 3. Coal Contract of Work (“CCoW”)

Pada tanggal 14 November 2017 Berau telah menandatangani Amandemen ke dua PKP2B antara Pemerintah Republik Indonesia (yang diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Berau dengan Nomor Perjanjian J2/Ji.Du/12/83.

On November 14, 2017, Berau has signeda second Amendment of CCoW between the Government (represented by the Minister of Energy and Mineral Resources) and Berau with agreement number J2/Ji.Du/12/83.

Amandemen ini ditandatangani dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan PKP2B dengan persyaratan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, sesuai dengan ketentuan di Pasal 169 di Undang-Undang tersebut.

This amendment was signed to adjust the provisions of the CCoW to comply with the provisions of Law No. 4 of 2009 on Mineral and Coal Mining under the requirement set forth in Article 169 of the aforementioned law.

4. Perubahan Modal Entitas Anak 4. Changes In Capital of Subsidiaries

Berau Berau Berdasarkan Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Pemegang Saham Berau yang telah di dokumentasikan dalam Akta No. 82 tanggal 15 Maret 2017 dari Hannywati Gunawan S.H, notaris di Jakarta, para pemegang saham Berau menyetujui penjualan seluruh saham milik Sojitz yang terdiri dari 17.250 saham seri A dan 6.710.250 saham seri B yang memiliki 10% dari seluruh saham yang ditempatkandi Berau kepada Raffles International Capital Pte.Ltd. (“Raffles”).

Based on Decision Statement Outside Shareholder Meeting Berau which was documented in Deed No. 82 dated March 15, 2017 of Hannywati Gunawan S.H, notary in Jakarta, the shareholders approved the sale of all shares owned by Sojitz consistingof 17,250 series A shares and 6,710,250 series B shares, representing 10% ofall shares placed in the Company toRaffles International Capital Pte.Ltd. (“Raffles”).

Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. AHU-0038077.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 21 Maret 2017 dan telah didaftarkan dalam database Sistem AdministrasiMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dalam SuratNo. AHU-AH.01.03-0119963 tanggal21 Maret 2017.

The Deed was approved by the Ministryof Law and Human Rights of the Republicof Indonesia in its Decision LetterNo. AHU-0038077.AH.01.11.Tahun 2017 dated March 21, 2017 and was registeredin database of Administration System ofthe Ministry of Law and Human Rights ofthe Republic of Indonesia in LetterNo. AHU-AH.01.03-0119963 datedMarch 21, 2017.

Page 271: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 128

EBS EBS Berdasarkan Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Pemegang Saham EBS yang telah di dokumentasikan dalam Akta No. 111 tanggal 24 Februari 2020 dari Victoria, S.H., M.Kn., sebagai pengganti Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, SMT, pihak berelasi, menjual dan menyerahkan 35 saham yang dimilikinya dalam EBS kepada Armadian.

Based on Decision Statement Outside Shareholder Meeting EBS which was documented in Deed No. 111 datedFebruary 24, 2020 of Victoria, S.H., M.Kn., substitute of Hannywati Gunawan, S.H.,a public notary in Jakarta, SMT, related party, sold 35 shares in EBS to Armadian.

Armadian Armadian Berdasarkan Keputusan di Luar Rapat Pemegang Saham Armadian yang telah di dokumentasikan dalam Akta No. 109 tanggal 24 Februari 2020 dari Victoria, S.H., M.Kn., sebagai pengganti Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, BKM, pihak berelasi, menjual dan menyerahkan 161.000 saham seri B yang dimilikinya dalam Armadian kepada Perusahaan.

Based on Decision Statement Outside Shareholder Meeting Armadian which was documented in Deed No. 109 datedFebruary 24, 2020 of Victoria, S.H., M.Kn., substitute of Hannywati Gunawan, S.H.,a public notary in Jakarta, BKM, related party, sold 161,000 shares serie B in Armadian to the Company.

5. Sengketa Pajak 5. Tax Dispute

PBB PBB Pada tanggal 27 Mei 2019, Berau,entitas anak, mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) atas terhadapPutusan Pengadilan PajakNo. 90307/PP/M.VB/99/2017 danNo. 90308/PP/M.VB/99/2017 tanggal13 Desember 2017 atas sengketa pajak SPPT PBB Pertambangan tahun pajak 2016. Permohonan PK diajukan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui kepaniteraan pengadilan pajak dan terdaftar dalam register perkara Peninjauan Kembali No. 2171B/PK/PJK/2019 danNo. 2227B/PK/PJK/2019.

On May 27, 2019, Berau, a subsidiary,to apply for Judicial Review ("PK")regarding Tax Court DecisionNo. 90307/PP/M.VB/99/2017 andNo. 90308/PP/M.VB/99/2017 dated December 13, 2017 over the tax disputeof the SPPT PBB 2016 tax year. The Judicial Review was filled to the Supreme Court ofthe Republic of Indonesia throughthe Secretariat of the Tax Court and listed on the register of Judicial Review caseNo. 2171B/PK/PJK/2019 andNo. 2227B/PK/PJK/2019.

Mahkamah Agung telah menjatuhkan Putusan pada perkara Peninjauan Kembali No. 2171B/PK/PJK/2019 danNo. 2227B/PK/PJK/2019, pada tanggal11 Juli 2019 dan 24 Juli 2019 dengan amar putusan: Menolak PK dari Berau. Pada tanggal 23 Maret 2020, Berau mengajukan permohonan pembatalan yang kedua atas SPPT PBB tersebut ke Direktur Jenderal Pajak.

The Supreme Court through the Judicial Review Decision No. 2171B/PK/PJK/2019 and No. 2227B/PK/PJK/2019,on July 11, 2019 and July 24, 2019 with the verdict: Refuse Berau’s PK.On March 23, 2020, Berau filled the second cancellation request for the SPPT PBB to the Tax General Directorate.

Page 272: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 129

Pada tanggal 7 Februari 2020, Berau,entitas anak, mengajukan beberapa permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) atas terhadap Putusan Pengadilan PajakNo. 111088.18/2011/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111089.18/2012/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111090.18/2013/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111091.18/2014/PP/M.VB Tahun 2019 dan No. 111092.18/2015/PP/M.VB Tahun 2019 tanggal 30 April 2019 atas sengketa pajak SPPT PBB Pertambangan tahun pajak 2011-2015. Permohonan PK diajukan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui kepaniteraan pengadilan pajak dan terdaftar dalam register perkara Peninjauan Kembali No. 930B/PK/PJK/2020,No. 931B/PK/PJK/2020,No. 932B/PK/PJK/2020,No. 933B/PK/PJK/2020 dan No. 934B/PK/PJK/2020.

On May 27, 2019, Berau, a subsidiary,to apply some for Judicial Review ("PK")regarding Tax Court DecisionNo. 111088.18/2011/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111089.18/2012/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111090.18/2013/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111091.18/2014/PP/M.VB Tahun 2019 and No. 111092.18/2015/PP/M.VB Tahun 2019 dated April 30, 2019 over the tax dispute of the SPPT PBB 2011-2015 tax year. The Judicial Review was filled to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through the Secretariat of the Tax Court and listed on the register of Judicial Review caseNo. 930B/PK/PJK/2020,No. 931B/PK/PJK/2020,No. 932B/PK/PJK/2020,No. 933B/PK/PJK/2020 andNo. 934B/PK/PJK/2020.

Mahkamah Agung telah menjatuhkan Putusan pada perkara Peninjauan Kembali No. 930B/PK/PJK/2020,No. 931B/PK/PJK/2020,No. 932B/PK/PJK/2020,No. 933B/PK/PJK/2020 danNo. 934B/PK/PJK/2020 pada tanggal19 Maret 2020 dengan amar putusan: Mengabulkan PK dari Berau dan Membatalkan Putusan Pengadilan PajakNo. 111088.18/2011/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111089.18/2012/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111090.18/2013/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111091.18/2014/PP/M.VB Tahun 2019 dan No. 111092.18/2015/PP/M.VB Tahun 2019 tanggal 30 April 2019. Selanjutnya mengadili sendiri dan memutuskan: mengabulkan banding seluruhnya.

The Supreme Court through the Judicial Review Decision No. 930B/PK/PJK/2020,No. 931B/PK/PJK/2020,No. 932B/PK/PJK/2020,No. 933B/PK/PJK/2020 andNo. 934B/PK/PJK/2020 on July 19, 2020 with the verdict: decided to grant Berau’s request for judicial review and overturned the verdict in Supreme Court DecisionNo. 111088.18/2011/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111089.18/2012/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111090.18/2013/PP/M.VB Tahun 2019, No. 111091.18/2014/PP/M.VB Tahun 2019 and No. 111092.18/2015/PP/M.VB Tahun 2019 dated April 30, 2019. Furthermore it decided: to grant the appeal in its entirely.

Pajak Penghasilan Income Taxes Pada tanggal 11 Maret 2020, Berau,entitas anak, mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) atas terhadapPutusan Pengadilan PajakNo. 54279/PP/M.XIVB/99/2014 tanggal23 Juli 2014 atas sengketa pajakPPh 25 Masa Pajak Oktober 2012. Permohonan PK diajukan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui kepaniteraan pengadilan pajak dan terdaftar dalam register perkara Peninjauan KembaliNo. 2077B/PK/PJK/2020. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian terbit sengketa ini masih dalam proses pemeriksaan

On March 11, 2020, Berau, a subsidiary,to apply for Judicial Review ("PK")regarding Tax Court DecisionNo. 54279/PP/M.XIVB/99/2014 datedJuly 23, 2014 over the tax disputeof the Income Tax article 25 for tax year October 2012. The Judicial Review was filled to the Supreme Court ofthe Republic of Indonesia throughthe Secretariat of the Tax Court and listed on the Register of Judicial Review CaseNo. 2077B/PK/PJK/2020. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the dispute is still in the process of being investigated.

Page 273: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 130

44. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

44. New Financial Accounting Standards and Restatement of Consolidated Financial Statements for the Impact of Changes in Accounting Policies

Standar Akuntansi Keuangan Baru New Financial Accounting Standards

Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK dan ISAK baru, amandemen, dan penyesuaian yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut.

On January 1, 2015, the Group applied new, amended, and improved PSAKs and ISAK that are mandatory for application from that date.

1. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”,

mensyaratkan pengelompokkan komponen penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.

1. PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements”, requires items of other comprehensive income to be split between those that have the potential to be recycled to profit or loss and those that do not.

Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Perusahaan telah memodifikasi penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Informasi komparatif telah disajikan kembali.

As a result of the application of this amended standard, the Company has modified the presentation of items of other comprehensive income (OCI) in its statement of profit or loss and OCI. Comparative information has been re-presented accordingly.

2. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah

persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan.

2. PSAK No. 24, “Employee Benefits”, amends the recognition, measurement and presentation requirements for defined benefit schemes.

Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Grup telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya.

As a result of the adoption of the amendments of this standard, the Group has changed its accounting policy to recognize all actuarial gains and losses in other comprehensive income and all past service costs in profit or loss in the period which they occur.

3. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”,

menghilangkan ketentuan pengaturan mengenai pajak final dan pemeriksaan pajak.

3. PSAK No. 46, “Income Taxes”, removes specific provisions with respect to final income tax and tax assessments.

Sehubungan dengan penerapan standar baru ini, Perusahaan telah memodifikasi penyajian beban pajak final atas pendapatan dari beban pajak kini menjadi bagian dari beban usaha. Informasi komparatif telah disajikan kembali.

As a result of adoption of this standard, the Company has modified the presentation of final tax on revenues from current tax expense to as part of operation expenses. Comparative information has been represented accordingly.

4. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”,

menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.

4. PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”, clarifies the definition of fair value and provides guidance on how to measure fair value, when fair value is required or permitted, and aims to enhance fair value disclosures.

Page 274: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 131

Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Grup menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar.

As a result of adoption of this new standard, the Group has included additional fair value disclosures.

Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, Grup menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Grup.

In accordance with the transitional provisions of this standard, the Group has applied the new fair value measurement guidance prospectively and has not provided any comparative information for new disclosures. Notwithstanding the above, the change had no significant impact on the measurements of the Group’s assets and liabilities.

Berikut ini adalah PSAK dan ISAK amandemen dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:

The following are the amended and improved PSAKs and ISAK which are applied effective January 1, 2015 but which are relevant but do not have material impact to the consolidated financial statements:

1. PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan:

Penyajian”. 1. PSAK No. 50, “Financial Instruments:

Presentation”.

2. PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

2. PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

3. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”. 3. PSAK No. 60, “Financial Instruments:

Disclosures”.

Penyajian Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi

Restatement of Consolidated Financial Statements for the Impact of Changes in Accounting Policies

Tabel berikut menyajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana diungkapkan di atas, terhadap posisi keuangan, laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan arus kas konsolidasian Grup.

The following tables summarize the impact of the above changes in accounting policies on the Group’s financial position, profit or loss and other comprehensive income and cash flows.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Consolidated statements of financial position

31 Desember 2014/December 31, 2014

Jumlah tercatat Dampak penerapan/ Jumlah tercatat yangsebelumnya/Balance Impac of adoption disajikan kembali/

as previously reported PSAK No. 24 Balance as restated

Laporan posisi keuangan Statement of financial position

Aset tidak lancar lainnya Noncurrent AssetAset pajak tangguhan bersih 1.477 15 1.492 Deferred tax asset - net

Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesBeban akrual 643.046 398 643.444 Accrued expensesLiabilitas imbalan pascakerja karyawan 460 71 531 Post-employment benefits liabillity

Liabilitas jangka panjang Noncurrent liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 12.118 1.838 13.956 Long-term employee benefits liabilityLiabilitas pajak tangguhan bersih 862 (795) 67 Deferred tax liabilities - net

Ekuitas EquitySaldo laba 371.707 1.450 373.157 Retained earnings

Kepentingan nonpengendali 58.577 (47) 58.530 Non-controlling interest

Page 275: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 132

31 Desember 2014/December 31, 2014Jumlah tercatat Dampak penerapan/ Jumlah tercatat yang

sebelumnya/Balance Impac of adoption disajikan kembali/as previously reported PSAK No. 24 Balance as restated

Laporan laba rugi dan penghasilan Statements of profit or loss andkomprehensif lain other comprehensive income

Beban pokok pendapatan 1.090.073 (149) 1.089.924 Cost of revenueBeban pajak penghasilan 79.685 66 79.751 Income tax expense

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive incomePos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified

ke laba rugi subsequently to profit or lossPengukuran kembali liabilitas Remeasurements of defined

imbalan pasti - (240) (240) benefit liabilityPajak sehubungan dengan pos yang tidak Tax relating to items that will be

akan direklasifikasi - 78 78 not reclassified

1 Januari 2014/31 Desember 2013/January 1, 2014 /December 31, 2013Jumlah tercatat Dampak penerapan/ Jumlah tercatat yang

sebelumnya/Balance Impact of adaption disajikan kembali/as previously reported PSAK No. 24 Balance as restated

Laporan posisi keuangan Statement of financial positionAset tidak lancar Noncurrent AssetAset pajak tangguhan - bersih 20.215 905 21.120 Deferred tax liabilities - net

Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesLiabilitas imbalan pascakerja karyawan 392 53 445 Post-employment benefits liabillity

Liabilitas jangka panjang Noncurrent liabilitiesLiabilitas pajak tangguhan, bersih 2.285 107 2.392 Deferred tax liabilities, netLiabilitas imbalan pascakerja karyawan 9.420 2.163 11.583 Post-employment benefits liabillity

Ekuitas EquitySaldo laba 278.010 1.368 279.378 Retained earnings

Kepentingan Nonpengendali 49.780 (50) 49.730 Non-controlling Interest

45. Ketidakpastian Kondisi Ekonomi 45. Economic Environment Uncertainty Perlambatan perekonomian global dan dampak negatif yang terjadi pada pasar finansial utama di dunia yang diakibatkan oleh penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19) telah menimbulkan volatilitas yang tinggi pada nilai wajar instrumen keuangan, terhentinya perdagangan, gangguan operasional perusahaan, pasar saham yang tidak stabil, volatilitas nilai tukar mata uang asing dan likuiditas yang ketat pada sektor-sektor ekonomi tertentu di Indonesia, termasuk industri pertambangan, yang dapat berkelanjutan dan berdampak terhadap keuangan dan operasional Grup. Kemampuan Indonesia untuk meminimalkan dampak perlambatan perekonomian global terhadap perekonomian nasional sangat tergantung pada tindakan pemberantasan ancaman Covid-19 tersebut, selain kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya yang diterapkan oleh Pemerintah. Kebijakan tersebut, termasuk pelaksanaannya dan kejadian yang timbul, berada di luar kontrol Grup.

The global economic slowdown and negative impact on major financial market caused by the pandemic spread of corona virus (Covid-19) has resulted to increased volatility in the value of financial instruments, trading interruptions, disruptions to operations of companies, unstable stock market, volatility of foreign currency exchange rates and tight liquidity in certain sectors in Indonesia, including the mining industry, which may continue and result to unfavorable financial and operating impact to the Group. Indonesia’s ability to minimize the impact of the global economic slowdown on the country’s economy is largely dependent on the eradication of Covid-19 threat, as well as the fiscal and other measures that are being taken and will be undertaken by the government authorities. These measures, actions and events are beyond the Group’s control.

Page 276: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 133

46. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian

46. Reissuance of Consolidated Financial Statements

Sebelum laporan ini kami telahmenerbitkan laporan independenNo. 00722/2.1090/AU.1/02/0155-1/1/V/2019 tanggal 29 Mei 2019 atas laporan keuangan konsolidasian PT Berau Coal Energy Tbk dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Dimana kami menyatakan opini wajar dengan pengecualian dan penekanan suatu hal mengenai kelangsungan usaha. Sehubungan dengan keputusan manajemen untuk melakukan penambahan pengungkapan tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian, Grup telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dengan perubahan tertentu dan penambahan pengungkapan dalam Catatan-catatan 1d, 21, 39c, 39d, 39g, 39o, 42, 43 dan 45 atas laporan keuangan konsolidasian. Tidak terdapat perbedaan material antara laporan keuangan konsolidasian terdahulu dengan laporan keuangan konsolidasian yang diterbitkan kembali.

Prior to this report, we had issued our independent report No. 00722/2.1090/AU.1/02/0155-1/1/V/2019 dated May 29, 2019 on the consolidated financial statements of PT Berau Coal Energy Tbk andits subsidiaries as at December 31, 2015 and forthe year then ended. Where we expresseda qualified opinion and emphasis of a matter regarding going concern. In connection with management’s decision to include additional disclosures in the consolidated financial statements, the Group has reissued its consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year ended on that date, with certain changes and additional disclosures in Notes 1d, 21, 39c, 39d, 39g, 390, 42, 43 and 45 in the consolidated financial statements. There is no material difference between the previous consolidated financial statements and the revised published financial statements.

47. Standar Akuntasi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017

47. Financial Accounting Standards Effective January 1, 2016 and 2017

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang akan berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following amended Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and new Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) which will be effective for annual period beginning January 1, 2016, except for Amendment to PSAK No. 1 and ISAK No. 31 which will be effective on January 1, 2017:

PSAK PSAK 1. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan:

Prakarsa Pengungkapan 1. PSAK No. 1, Presentation of Financial

Statements: Disclosure Initiative

2. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

2. PSAK No. 4, Separate Financial Statements: Equity Method in Separate Financial Statements

3. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi

dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

3. PSAK No. 15, Investments in Associates and Joint Ventures regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

4. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi

Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

4. PSAK No. 16, Fixed Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

Page 277: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

PT BERAU COAL ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BERAU COAL ENERGY TbkAND ITS SUBSIDIARIES

Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Thousands United States Dollar,

unless Otherwise Stated)

- - 134

5. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

5. PSAK No. 19, Intangible Assets regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

6. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program

Imbalan Pasti: Iuran Pekerja 6. PSAK No. 24, Employee Benefits regarding

Defined-Benefit Plans: Employee Contributions

7. PSAK No. 65, Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

7. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

8. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang

Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

8. PSAK No. 66, Joint Arrangements regarding Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operations

9. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

9. PSAK No. 67, Disclosure of Interests in Other Entities regarding Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK ISAK 1. ISAK No. 30, Pungutan 1. ISAK No. 30, Levies

2. ISAK No. 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13: Properti Investasi 2. ISAK No. 31, Interpretation of Framework of

PSAK 13: Investment Properties Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Group is still evaluating the effects of these PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

********

Page 278: SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG

Gedung Menara Sun Life Lt. 17 Unit A-J dan/and Lt. 18 Unit E-FJl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Blok 6.3 Kel. Kuningan Timur, Kec. SetiabudiJakarta Selatan, 12950, IndonesiaT : +6221 2966 9700F : +6221 2966 9711E : corsec beraucoalenergy.co.idW : www.beraucoalenergy.co.id

Laporan Tahunan 2015 Annual Report