Top Banner

of 20

Sand cone

Mar 08, 2016

Download

Documents

Kamil

Kepadatan Tanah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

SAND CONE

MEKANIKA TANAH 1

HAND BORING

(BOR TANGAN)

1.1 Tujuan Percobaan

1 Untuk mengambil contoh tanah terganggu dan tak terganggu

2 Untuk mengetahui profil (struktur lapisan) tanah

3 Untuk mengetahui letak muka air tanah

1.2 Teori Dasar

Pemboran tanah adalah pekerjaan yang paling umum dan paling akurat dalam survey geoteknik dilapangan. Pemboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan lubang tanah dengan menggunakan alat bor manual ataupun alat bor mesin, dengan tujuan antara lain :

a. Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor atau core barel

b. Untuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli pada kedalaman yang dikehendaki

c. Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (standar penetration test) atau yang disebut SPT

d. Untuk memasukkan alat uji lainnya

Metode metode paling penting untuk melakukan penyelidikan tanah dilapangan adalah sebagai berikut :

1. Driling (pemboran)

2. Trial pits (sumur percobaan)

3. Sampling (pengambilan contoh tanah)

4. Penetration test (percobaan penetrasi)

5. Vane shear test1. Driling (pemboran) menggunakan bor tangan (hand boring)

Bor tangan mempergunakan berbagai macam auger pada ujung bagian bawah dari serangkaian stang stang (roda) bor. Bagian atas dari rangkaian stang bor ini mempunyai tungkai (handle) yang dipakai untuk memutar alat tersebut. Dalam beberapa hal sering dipakai tripod (kaki tiga) dengan katrol dan tali yang dipakai untuk mencabut kembali stang stang dan augernya dari lubang bor tersebut. Dengan menggunakan tripod pemboran mencapai 15 meter. Tanpa menggunakan tripod pemboran hanya mencapai kedalaman 8 10 m. Bor tangan hanya digunakan pada tanah yang cukup lunak, terutama dalam lempung lunak (soft clay) sampai lempung tegih (firm clay), dan tidak mungkin melakukan pemboran tangan dalam batuan lunak (soft rock) atau dengan kerikil padat (dense gravel) dan sebagainya. Gambar HB 1 menunjukkan bermacam macam euger yang dipakai untuk melakukan pemboran tangan. Euger type iwan adalah yang paling umum digunakan.

2Trial Pits (sumur percobaan)

Sumber percobaan atau sumur penyelidikan adalah lubang hasil penggalian tanah dengan tangan ukuran dimeter kira kira 1 sampai 1,5 meter. Lubang-lubang percobaan mempunyai keuntungan yaitu bahwa lubang ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang susunan lapisan tanah dan kita juga dapat mengambil contoh tanah berupa potongan potongan besar dari dasar atau dinding lubang tersebut. Salah satu contoh type catatan lubang bor (bor log) dapat dilihat pada Gambar HB 2. Tujuan utama dari pembuatan lubang bor dan penggalian sumur adalah untuk mengetahui apa saja jenis tanah dan berapa ketebalan dari bermacam- macam lapis tanah yang dijumpai.

3Soil Sampling (pengambilan contoh tanah)

Sebagai lanjutan dari catatan catatan yang diteliti tentang lapisan lapisan tanah ini, biasanya kita perlu melakukan penyelidikan lanjutan mengenai sifat sifat dari lapisan tersebut, misalnya mengenai kadar air (water content), kekuatan (strength), daya rembes air dan sebagainya. Penyelidikan ini biasanya dilakukan dilaboratorium, dan untuk kepentingan ini kita perlu mendapat contoh dari lubang bor atau lubang percobaan dan membawanya kembali ke laboratorium. Contoh tanah ini ada dua macam yaitu contoh asli (undisturbed) dan contoh tidak asli (disturbed). Contoh tidak asli (disturbed sample) tanpa adanya usaha usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah tersebut. Contoh contoh ini biasanya dibawa ke laboratorium dalam tempat tertutup (kaleng atau tempat plastic) sehingga kadar airnya tidak akan berubah. Bila mana tidak ada kebutuhan untuk mempertahankan contoh contoh tersebut pada kadar airnya yang asli, maka contoh contoh tersebut dapat dibiarkan terbuka. Contoh tidak asli ini dapat dipakai untuk segala penyelidikan yang tidak memerlukan contoh asli, seperti ukuran butiran , batas batas atterberg, pemadatan, berat jenis dan sebagainya. Contoh asli (undisturbed sample) adalah suatu contoh tanah yang masih menunjukkan sifat sifat asli dari tanah yang apa adanya. Contoh contoh ini tidak mengalami perubahan dalam struktur, kadar airnya (water content), atau sususnan kimia. Contoh yang benar benar asli tidak mungkin diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan sebagaimana semestinya dan cara pengamatan yang tepat, maka kerusakan terhadap contoh bisa dibatasi sekecil mungkin. Contoh asli dapat dipakai dengan mengambil tabung tabung, core barrels, atau dengan mengambilnya secara langsung dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bongkahan bongkahan.Tabung Contoh (Sample Tubes)

Alat ini berupa silinder berdinding tipis yang disambung dengan suatu alat yang disebut pemegang tabung contoh (sample tubes holding device). Alat ini terutama dipakai untuk lempung, yang lunak sampai yang sedang. Tabung contoh ini dimasukkan ke dalam dasar tabung bor, dan kemudian ditekan atau dipukul ke dalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor, cara ini diperlihatkan pada Gambar HB 3. Tabung tabung contoh yang biasanya dipakai disini mempunyai diameter dalam 7 cm. Derajat kerusakan contoh contoh tanah yang diambil dengan menggunakan tabung contoh ini tergantung pada beberapa hal berikut ini: Keadaan dan ukuran tabung contoh

a. Tebal dinding harus setipis mungkin

Perbandingan luasnya jangan lebih dari 10 %

Dimana :D1= diameter dalam tabung

D2= diameter luar tabung

bPermukaan dalam dan luar dari tabung harus licin

cUjung pemotong tabung harus cukup terpelihara, serta mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.

Cara pelaksanaan

Tabung dan contoh sebaiknya ditekan kedalam tanah secara langsung dan jangan dipukul. Ini biasanya hanya bila tersedia alat bor mesin (Driling rig)

Cara membuat membersihkan lubang bor

Tanah pada dasar lubang harus betul betul asli, dan sebelum tabung dimasukkan, kotoran serta Lumpur terlebih dahulu harus dikeluarkan dari lubang bor. Setelah tabung contoh ditekan kedalam tanah, hendaknya dibiarkan dulu selama beberapa menit, dengan maksud untuk memberikan kesempatan terjadinya peletakan antara tanah dengan permukaan dinding tabung. Kemudian tabung contoh ini diputar kira kira 180, untuk memotong tanah pada dasar tabung, sebelum mencabutnya kembali. Setelah contoh tanah diambil dari lubang bor, kemudian tabung tersebut ditutup dengan paraffin pada kedua ujunya, untuk mencegah terjadinya pengeringan, dan kemudian dibawa kelaboratorium untuk diselidiki.

Contoh Contoh Core Barrel (Core Barel Sample)

Dalam bahan bahan yang keras, tabung contoh seperti yang dijelaskan tadi tidak dapat dipakai, dan untuk kepentingan ini digunakan alat core barrel, untuk mendapatkan contoh asli. Bila contoh asli nantinya diperlukan untuk diselidiki lebih lanjut dilaboratorium, maka kemudian harus diikatkan baik baik dan ditutup pada kedua ujungnya dengan paraffin, untuk mencegah pengeringan.

Inti yang diambil dengan core barrel biasanya ditempatkan dalam kotak kotak kayu yang bersekat sekat, dan diletakkan dalam udara terbuka. Ini berarti bahwa contoh inti tersebut akan menjadi kering dalam beberapa hari. Inti contoh dari lempung atau tanah lainnya, yang telah mongering, sedikit sekali kegunaannya bagi para sarjana teknik yang ingn mengetahui kondisi tanah tersebut.Contoh Contoh Bongkahan (Block Sample)

Disini dilakukan pemotongan atau pengambilan tanah secara langsung dengan tangan, baik pada permukaan ataupun pada dasar lubang lubang percobaan. Untuk mengangkatnya ke laboratorium, contoh ini harus ditutup seluruhnya dengan paraffin, dan ditempatkan dalam tempat yang kuat. Keuntungan dari pengambilan block sample (contoh berbentuk bongkahan ) adalah :

1. Kerusakan kerusakan yang terjadi lebih sedikit

2. Contoh yang diambil dapat lebih besar

3. Hal ini memungkinkan kita untuk memilih secara tepat kedalaman dan posisi dari mana contoh tersebut akan diambil

1.3 Alat Dan Bahan Yang Digunakan

1. Bor tangan dengan komponen sebagai berikut :

a. Mata Bor (Hand Auger)

b. Batang Bor (Extension Rod)

c. Kepala Pemutar dan Stang Pemutar

d. Kepala Pengambil Contoh

e. Kepala Pemukul ( digunakan untuk tanah keras )

f. Pahat (digunakan untuk tanah keras)2. Sepasang kunci pipa dan sikat baja

3. Palu 5 kg4. Tabung contoh dari baja berdinding tipis

5. Lilin (Paraffin) untuk menutup tabung

6. Pita pengukur untuk mengukur kedalaman muka air tanah dan posisi lubang bor

1.4 Persiapan Sampel

1. Menentukkan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan permukaannya dari rerumputan atau benda benda lainnya

2. Merangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar

1.5 Cara Melakukan Percobaan

1. Melakukan pengeboran dengan memutar mata bor sambil ditekan

2. Mengamati semua tanah yang dikeluarkan dari lubang bor dan diklasifikasikan berdasarkan kondisi visual (mencatat pada formulir isian)

3. Pada interval kedalaman tertentu (setiap kedalaman 1,5 meter atau pada saat diketemukan lapisan tanah yang berbeda dari sebelumnya). Mengambil contoh tanah tak terganggu dengan menekan tabung tipis kedalam dasar lubang bor4. Meratakan permukaan tanah dalam tabung dan menutup dengan paraffin untuk menghindari pengaruh luar dan siap dibawa kelaboratorium

5. Memeberikan label pada setiap sample yang memuat nomor titik bor, nomor sample dan kedalaman sample

6. Untuk pengujian sifat fisik dapat diambil contoh terganggu dengan menggunakan kantong plastic.

Gambar HB 1

Menunjukkan beberapa macam auger yang dipakai untuk melakukan pemboran tangan. Auger tipe iwan adalah yang paling umum digunakan

Gambar HB 2

Contoh type Catatan Lubang Bor (Bor Log)

Gambar HB 3

Tabung tabung contoh yang biasanya dipakai disini mempunyai diameter dalam 7 cm

1.7 Kesimpulan

Dari hasil percobaan diperoleh data data sebagai berikut :

a. Jenis tanah pada kedalaman tertentu berbeda-beda yaitu:

-Kedalaman 0,00-0,40 jenis tanah pasir kering, berkerikil,kecoklatan,kepasiran,(top soil).

-Kedalaman 0,00-1,60 jenis tanah lanau dengan sedikit kerikil,lembab dan berwarna cokelat.

-Kedalaman 1,60-1,80 jenis tanah pasir

-Kedalaman 1,80-3,00 jenis tanah lanau,lembab,kepasiran,berwarna coklat muda.

b. Pengambilan contoh asli dilakukan pada kedalaman 2,80 sehingga termasuk jenis lanau,kepasiran, dan berwarna cokelat muda.

1.8 Saran

Sebelum melakukan percobaan Hand Boring sebaiknya peneliti terlebih dahulu sudah mempelajari tentang jenis jenis tanah dan memiliki pengetahuan tentang klasifikasi tanah agar dalam mendiskripsikan tanah dilapangan tidak keliru.

Gambar Alat yang Digunakan

Pahat

Kepala Pemutar

Bor tangan

Stang pemutar

Kepala pemutar (T-piece)

Batang bor

CBR

(California Bearing Ratio)2.1 Tujuan Percobaan

Perkerasan ini dilakukan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campurkan tanah agregat yang dipadatkan di laboratirium pada kadar air tertentu. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu beban terhadap bahan standart dengan kedalaman penetrasi yang sama.

2.2 Landasan Teori

Cara CBR ini dikembangkan oleh California State Highway Depertemen sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (Subgrade). Kemudian cara ini dipakai dan digunakan lebih lanjut oleh badan badan lain terutama oleh U.S Armi Corps Of Engineering.

Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi (disebut percobaan CBR) dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperlukan diatas lapisan yang nilai CBR nya ditentukan. Jadi dianggap bahwa diatas suatu bahan dengan nilai CBR ditentukan perkerasan tidak boleh kurang dari satu angka tertentu. Untuk mendapatkan table perkerasan dari nilai CBR digunakan grafik yang dikembangkan untuk berbagai muatan roda kendaraan dan intensitas lalu lintas.

Pada gambar CBR 1, diperlihatkan salah satu dari grafik ini, untuk muatan roda dan intensitas lalu lintas tertentu.

Terlihat disini bahwa bentuk grafik ini memdekati bentuk grafik tegangan vertical maupun tegangan geser. Grafik table perkerasan terhadap nilai CBR telah dikeluarkan oleh berbagai macam badan dan intansi pemerintahan dari beberapa Negara. Semua grafik ini mempunyai bentuk yang kurang lebih sama dan menghasilkan table perkerasan yang tidak hanya berbada tetapi cara memperhitungkan muatan roda serta intensitas lalu lintas agak berlainan. Grafik CBR dimasukkan pada gambar CBR 1 adalah diambil dari grafik grafik CBR menurut Asphalt Handbook 1960 pengeluaran the asplat institute. Grafik dari buku ini diberikan secara lengkap pada gambar CBR 2. Skala yang digunakan adalah skala logaritma.

Gambar 2.

Penentuan Tebal Perkerasan dari nilai Cbr.Skala Yang Digunakan adalah Skala Logaritma.

Alat serta cara melakukan percobaan CBR dapat dilihat pada gambar 3 CBR . Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditakan supaya masuk tanah dengan kecepatan 0,05 inci permenit. Luas piston tersebut adalah 3 inc persegi. Untuk menentukan beban yang bekerja pada piston ini dipakai sebuah proving ring yang terpasang antara piston dan dongkrak.

Pada nilai tertentu, beban yang bekerja pada piston tercatat sehingga kemudian dapat dibuat grafik beban penetrasi. Contoh grafik maxam ini dapat dilihat gambar CBR 4.

Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1 sampai 0, inchi dengan cara membagi beban pada penetrasi ini masing masing dengan beban 3000 dan 4500 pound. Beban ini adalah beban standart yang diperoleh dari percobaan terhadap macam batu pecah (Standart material) yang dianggap mempunyai CBR 100%. Jadi harga CBR adalah harga perbandingan antara kekuatan tanah yang bersangkutan denagan kekuatan beban agregat yang dianggap standart.

Percobaan CBR dapat dilakukan pada contoh tanah asli (undisturbed samples), ataupun pada contoh yang dipadatkan (Compacted Samples). Percobaan ini juga dapat dilakukan dilapangan padatanah yang mau dicoba contoh tanah yang biasanya dipakai sama seperti pada percobaan pemadatan cara memadatkan tanah yang juga sama, yaitu dengan cara memukul dengan menggunakan alat pukul dan jumlah lapisan yang sama. Karena luasan cetakan CBR lebih besar dari pada cetakan pemadatan maka banyaknya pukulan baru ditambah untuk mendapatkan daya pemadatan yang sama yaitu :

Banyaknya pukulan pada contoh CBR = 6 2/4 X 25 = 56

Diameter Cetakan CBR

= 6 inchi

Diameter Cetakan Pemadatan

= 2 inchi

Penentuan design CBR dari tanah yang dipadatkan :

Pada penetuan jalan baru tanah dasar (subgrade) yang dipadatkan sebaik baiknya, untuk menjadi lebih kuat dan untuk menjamin supaya kekuatannya cukup seragam. Apabila tanah galian setempat tanahnya kurang baik maka tanah tersebut mugkin dapat diganti dengan tanah yang lain yang sifatnya lebih baik untuk tanah dasar. Pemadatan tanah dasar ini sangat dilakukan dengan teratur, yaitu kadar air harus dipertahankan antara batas batas tertentu (derkat pada kadar air optimum) dan kepadatan harus sedemikian sehingga isi berat keringnya tidak kurang dari satu angka tertentu, batas batas kadar air dan berat isi kering dapat ditentukan dari hasil percobaan laboraturium yaitu percobaan pamadatan dan CBR.

Kekuatan tanah dasar tentu banyak tergantung pada kadar airnya, makin tinggi kadar airnya semakin kecil kekuatan atau nilai CBR dari tanah tersebut. Walaupun demikian hal ini tidak terlalu berarti bahwa nilai sebaiknya tanah dasar dipadatkan dengan kadar air rendah supaya mendapatkan nilai CBR yang tinggi. Setelah pembuatan jalan muka air akan dapat meresap kedalam tanah dasar (dari bawah, pinggir, dan dari atas) sehingga kekuatan CBRnya turun sampai kadar airnya mencapai nilai konstan. Kadar air konstan ini disebut kadar air keseimbangan.

Untuk memperhitungkan penurunan kadar air terhadap kekuatan tanah, maka untuk contoh percobaan CBR sering direndam didalam air selam 4 hari sebelum dilakukan percobaan CBR. Selama perendaman ini, percobaan ini dilakukan seperti biasa dengan beban tetap diatasnya. Nilai CBR yang diperoleh dengan cara ini disebut (Soaked CBR) disini diperlihatkan hasil percobaan CBR yang dilakukan pada sejumlah contoh yang dipadatkan dengan kadar air yang berlainan. Daya pemadatan yang dipakai adalah modifiet, percobaan CBR dilakukan terlebih dahulu secara langsung kemudian

dengan cara yang sama diulangi tetapi sebelum percobaan contoh direndam selama 4 hari. Pada bagian atas dari CBR 5 dapat dilihat grafik pemadatan dari contoh contoh tersebut, sedangkan pada bagian bawah dilihat hasil percobaan CBR.

Terlihat disini bahwa contoh yang tidak direndam, nilai CBRnya sangat tinggi pada kadar air rendah dan makin tinggi kadar air maka semakin kecil nilai CBRnya. Sedangkan dengan contoh yang direndam nilai CBR adalah rendah pada kadar air rendah, dan makim bertambah kadar air maka semakin besar nilai CBR sampai mencapai puncak berdekatan dengan kadar air optimum, setelah puncak ini maka nilai CBR turun lagi.

Teranglah dari hasil-hasil ini bahwa untuk memperkecil pengaruh air terhadap kekuatan tanah maka sebaiknya tanah dipadatkan pada kadar air yang berdekatan dengan kadar air optimum, jelas juga dari gambar CBR 5, bahwa pengeruh perendaman adalah paling besar terhadap contoh yang dipadatkan dengan kadar air lebih kuran dari pada optimum. Dalam keadaan kering banyak air yang akan meresap kedalam tanah sehingga menjadi lunak.

Untuk perencanaan jalan baru, tebal perkerasan biasanya ditentukan nilai CBR dari tanah dasar yang dipadatkan. Nilai CBR yang dipergunakan untuk perencanaan ini disebut design CBR. Ini harus ditentukan dengan perhitungan dua factor, yaitu :

a. Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu dipadatkan.

b. Percobaan pada kadar air yang mungkin akan terjadi setelah perkerasan selesai dibuat.2.3Alat dan Bahan Yang Digunakan

Alat alat yang digunakan pada pengujian CBR dilaboraturium ini adalah :

1) Mesin Penetrasi (leading machine) berkapasitas sekurang kurangnya 4,45 ton (100.000 lb) dengan kecepatan penetrasi sebesar 1,25 mm/menit

2) Cetakan logam berbentuk silinder dengan dalam 152,4 0,6608 mm dengan tinggi 177,8 0,13 mm. Cetakan harus dilengkapi dengan leher sambungan dengan tinggi 50,8 mm dan tebal 9,53 mm dan dia meter lubang tidak boleh kurang dari 1,59 mm.

3) Piringan pemisah dari logam (Speaer disk) dengan diameter 150,8 dan tebal 61,4 mm.

4) Alat penumbuk dengan metode yang sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan.

5) Alat pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keeping pengembangan yang berlubang lubang dengan batang pengatur, tripot logam dan arloji penunjuk.

6) Keping beban dengan berat 2,27 kg diameter 194,2 mm dengan lubang tengah berdiameter 54,0 mm.

7) Terak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm luas 1935 mm2 dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm.

8) Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi, peralatan lain seperti talam alat perata sampai tempat untuk merendam.

2.4

Benda Uji

Ambil tanah yang akan diuji 3 g dan disaring sesuai dengan pemeriksaan pemadatan tanah, dan tambahkan air sampai diperoleh kadar air yang diinginkan, biasanya dipake kadar air optimum, kemudian padatkan tanah tersebut sesuai dengan cara pemadatan tanah.

2.5Prosedur Kerja

1) Letakkan keeping pemberat diatas permukaan benda uji seberat 4,5 kg atau sesuai dengan perkerasan.

2) Untuk benda uji yangdirendam, beban has\rus sam dengan beban yang digunakan pada saat perendaman. Letakkan pertama beban seberat 2,25 kg untuk mencegah mengembangnya kepingan benda uji pada bagian lubang keping pemberat. Pemberat selanjutnya dipasang setelah terak disentuh pada permukaan benda uji.

3) Kemudian atau terak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga beban arloji menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan permulaan ini dimaksudkan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara terak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk penetrasi di nolkan.

4) Berikan Pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,27 mm/menit. Catat pembebanan pada penetrasi 63,5 mm, 127 mm, 190,5 mm, 254 mm, 381 mm, 508 mm, 762 mm, 1016 mm, 1270 mm.

5) Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum sebelum 12,50 mm.

6) Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar airnya dari seluruh kedalaman bila diperlukan kadar air rata rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar sekurang kurangnya 100 gr untuk tanah berbutir halus dan sekurang kurangnya 500 gr untuk tanah berbutir kasar.

2.6 Gambar Alat yang digunakan

2.8Kesimpulan dan Saran

2.8.1 Kesimpulan

Cbr ( california bearing ratio ) adalah salah satu cara menentukan kepadatan tanah atau tanah yang dipadatkan untuk jalan raya. Cbr dipengaruhi olrh kadar air dan berat isi kering dari sampel tersebut.nilai cbr bertambah apabila kadar airnya bertambah sampai batas optimumnya dan akan turun kembali apabila kadar airnya telah melampaui kadar batas maksimum.

dari hasil perconbaan dilaboratorium diperoleh nilai cbr 17.820 % nilai cbr yang digunakan adalah nilai cbr pada penetrasi 0.2 lebih besar dari pada nilai cbr pada penetrasi 0.1 inci, maka nilai cbr pada penetrasi diatas , karena nilai cbr bawah telah dipengaruhi oleh berubannya kepadatan tanah akibat percobaan pada penetrasi yang telah dilakukan sebelumnya.

2.8.2Saran

Dalam melakukan percobaan cbr, sebaiknya praltikum lebih memperhatikan kepadatan dan ketepatan antara waktu dan penetrasi .karena akan sangat mempengaruhi hasil perhitungan serta grafik.

Contoh perhitungan permeabilitas

A. Dik data-data dari hasil perhitungan dilaboratorium adalah sebagai berikut :

1. Diameter contoh = 5.5 cm

2. panjang contoh rata-rata yang dilewati (l) = 11 cm3. perbedaan tinggi potensial air (H) = 34 cm4. volume rata-rata air yang keluar (Q) = 1894 cc5. Waktu (t) = 1806. Suhu air = 29 CB. Perhitungan

1. Luas penampang (A) = .D

Alat CBR di Laboraturium

1

2

Mata bor (auger)

tipe iwan

3

Pemutar tabung

Oven

Timbangan, Ketelitian 0,01 gr

Cawan Untuk menimbang

RENDRA,WIRAYUDHA,IMAN,HERI KELOMPOK 10

_1289922800.unknown

_1289936043.unknown