Top Banner
SKRIPSI STUDI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN BINTARO KECAMATAN AMPENAN KOTA MATARAM STUDY OF SOCIO ECONOMIC CONDITIONS AND EDUCATION LEVEL OF COASTAL COMMUNITIES OF BINTARO SUB-DISTRICT, AMPENAN SUB-DISTRICT OF MATARAM CITY PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2020 Oleh SITI SYARIFAH SAADAH NIM: 11314A0043
47

SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

Mar 26, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

SKRIPSI

STUDI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN BINTARO KECAMATAN

AMPENAN KOTA MATARAM

STUDY OF SOCIO ECONOMIC CONDITIONS AND EDUCATION

LEVEL OF COASTAL COMMUNITIES OF BINTARO SUB-DISTRICT, AMPENAN SUB-DISTRICT OF MATARAM CITY

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM 2020

Oleh

SITI SYARIFAH SAADAH

NIM: 11314A0043

Page 2: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

i

SKRIPSI

STUDI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN BINTARO KECAMATAN

AMPENAN KOTA MATARAM

STUDY OF SOCIO ECONOMIC CONDITIONS AND EDUCATION

LEVEL OF COASTAL COMMUNITIES OF BINTARO SUB-DISTRICT, AMPENAN SUB-DISTRICT OF MATARAM CITY

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram

Oleh:

SITI SYARIFAH SAADAH NIM: 11314A0043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2020

Page 3: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

ii

Page 4: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

iii

Page 5: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

iv

Page 6: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

v

Page 7: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Ende pada tanggal 03 Juli1994 sebagai putri ke tiga dari tiga bersaudara dari pasangan bapak H.M.Saadah Yusuf dan ibu Sahuda Gili Nusa. Dengan memiliki cita-cita sebagai guru muda, memiliki hobi bernyanyi dan membaca.

Penulis menempuh pendidikan :

1. Sekolah Dasar di SDN Rodja 1 dan lulus pada tahun 2006

2. Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Ende Selatan dan lulus pada tahun

2009

3. Sekolah Menengah Atas di MAN Ende dan lulus pada tahun 2012

4. Penulis mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi dan terdaftar sebagai

mahasiswi

Strata 1 Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Mataram.

Page 8: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

vii

MOTTO

Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa.selalu ada jalan

bagi mereka yang sering berusaha

Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan allah (QS.Huud

: 88)

Page 9: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

viii

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-mu telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu, serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibahan Rasullallah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kusayangi:

1. Kedua orang tuaku tercinta bapak Hj Muhammad Saadah Yusuf dan ibu

Sahuda sebagai tanda bukti dan rasa terima kasih yang telah memberikan

kasih sayang, dan segala dukungan yang tiada habis-habisnya.

2. Ibu Hj. Mas’ad, S.Pd.,M.Si dan ibu Nurin Rochayati, S.Pd.,M.Pd selaku

dosen pembimbing terima kasih yang tak terhingga atas nasihat dan waktu

yang diluangkan untuk membimbing saya selama proses konsultasi hingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Untuk kedua kakakku tercinta Aminah Hm. Saadah Yusuf dan Suwarni

Hm. Saadah Yusuf.

4. Sahabat seperjuanganku Nuriah Safar, Siti Hajar Nggesu, Iyut Mayasari,

Restianti Usman, Hazlinda, Sitti Sofiah, Sita Junaidin, Mirna Wati, Ani

Astiani terima kasih untuk semangat, bantuan, dukungan, dan canda tawa

kalian semua, dan terima kasih untuk kenangan manis selama masa

perkuliahan.

5. Buat adik-adikku Iffa Fazirah, Rahayu, Radiatul Adwiyah, Astuti, Dzuhri,

Raudah, Anisa, Alfianti, Fanti, Hilman, Nurwahida, Purnama dan semua

yang sudah turut berperan dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas

bantuan semangat dan dukungan kalian.

6. Almamater tercinta.

Page 10: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan ridho-nya, sehingga skripsi Studi Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dorongan, dan doa baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih dan rasa hormat kepada :

1. Bapak Drs. H. Arsyad Abdul Gani, M.Pd selaku rektor Universitas Muhammadiyah Mataram.

2. Ibu Dr.Hj.Maemunah, S.Pd.,M.H Selaku Dekan FKIP-UMM 3. Ibu Nurin Rochayati, S.Pd.,M.Pd ketua Program Studi Pendidikan

Geografi. 4. Ibu Hj. Mas’ad, S.Pd.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Nurin

Rochayati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dari berbagai kesempatan selama pelaksanaan penyusunan skripsi.

5. Seluruh dosen program studi pendidikan geografi serta dosen yang ada diruang lingkup FKIP yang banyak membantu dalam pelaksanaan proses perkuliahan.

6. Orang tua tercinta serta keluarga yang telah memberikan luapan kasih sayang, doa, bimbingan, dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhirnya, penulis berharap skrispi ini dapat bermanfaat bagi pengembang dunia pendidikan.

Page 11: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

HALAMAN PERSUTUJUAN .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

MOTTO ............................................................................................ vii

PERSEMBAHAN .............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii

ABSTRAK.......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 5 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 5 1.4. Manfaat penelitian ............................................................ 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................... 6 1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan ....................................................... 8

2.2 Kajian Teori ......................................................................... 10

2.2.1 Kondisi Sosial Ekonomi ........................................... 10

2.2.2 Tingkat Pendidikan .................................................. 13

2.2.3 Masyarakat Pesisir ................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ........................................................... 24

3.2 Lokasi Penelitian .................................................................. 24

Page 12: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

xi

3.3 Metode Penentuan Informan ................................................ 25

3.3.1 Informan Kunci ........................................................ 26

3.3.2 Informan Biasa ........................................................ 26

3.4 Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 27

3.4.1 Jenis Data ................................................................ 27

3.4.2 Sumber Data ............................................................ 27

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................ 28

3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................. 28

3.6.1 Metode Observasi .................................................... 29

3.6.2 Metode Wawancara .................................................. 29

3.6.3 Metode Dokumentasi ............................................... 31

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................ 31

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 35

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian ..................................... 35

4.1.2 Gambaran Umum Wilayah ....................................... 38

4.1.3 Pelaksanaan Penelitian ............................................. 41

4.2 Hasil Penelitian .................................................................... 42

4.2.1 Studi Kondisi Sosial Ekonomi Dan Tingkat Pendidikan

Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan

Ampenan Kota Mataram .......................................... 42

4.3 Pembahasan ......................................................................... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .............................................................................. 53

5.2 Saran .................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Sarana Pendidikan Kelurahan Bintaro ..................................... 39 2. Tabel 4.2 Sarana Dan Kepersertaan Kesehatan

Masyarakat Kelurahan Bintaro .............................................................. 40 3. Tabel 4.3 Jumlah Tempat Ibadah Dan TPU Kelurahan Bintaro ................ 40

Page 14: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

xiii

DARTAR GAMBAR

1. Gambar : Komponen Dalam Analisis Data ............................................. 32 2. Gambar : Struktur Organisasi Kelurahan Bintaro .................................... 38

Page 15: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

xiv

Siti Syarifah Saadah,2020 “Studi Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram”. Skripsi. Mataram. Universitas Muhammadiyah Mataram. Pembimbing I : HJ. Mas’ad, S.Pd.,M.Si Pembimbing II : Nurin Rochayati, S.Pd.,M.Pd

ABSTRAK Masyarakat dikawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai

nelayan yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis sumber daya yang digarapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal nelayan harus berpindah-pindah. 1) Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram 2) Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Manfaat penelitian ini adalah manfaat teoritis dan praktis. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan sumber data primer dan sekunder. Instrument penelitian peneliti itu sendiri. Teknik penentuan informan teknik proposive sampling yang menjadi informan kunci yaitu anggota masyarakat dan pemerintah daerah dan informan biasa pemerintah daerah diantaranya Lurah Bintaro. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data, dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram mengalami perubahan hal ini tampak dalam kehidupan sosial saling membantu dan mampu meringankan beban bagi masyarakat nelayan. Masyarakat di Kelurahan Bintaro sudah terbiasa melakukan aktifitas secara gotong royong salah satunya gotong royong kebersihan lingkungan, karena masyarakat beranggapan bahwa dengan gotong royong seberat apapun pekerjaan itu dapat diselesaikan dan mampu menepis perbedaan, mempererat persaudaraan, meringankan beban dan dapat membantu faktor ekonomi masyarakat nelayan Bintaro itu sendiri. Tingkat pendapatan ekonomi tidak sebanding, dimana kehidupan masyarakat nelayan Bintaro sangat bergantung pada musim. Menjadi nelayan tidak semudah yang kita bayangkan banyak mengalami kesulitan di mana dalam proses tangkapan ikan tidak semudah itu. Misalnya disaat kondisi cuaca yang bagus maka hasil tangkapannya juga banyak, tapi disaat kondisi cuaca yang buruk seperti musim ombak besar nelayan tidak berani untuk melaut jadi penghasilan nelayan tidak ada sama sekali kalaupun tetap berangkat melaut hasil tangkapan ikannya sedikit atau menurun dikarenakan ikan sangat sulit ditangkap sehingga kerja keras nelayan menjadi sia-sia.

Kata kunci : Kondisi Sosial, Ekonomi, Pendapatan, dan Tingkat Pendidikan.

Page 16: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

xv

ABSTRACT

Most of the people in the coastal areas of Indonesia work as fishermen who have been handed down from generation to generation from their ancestors. The characteristics of the fishing community are formed following the dynamic nature of the resources they are working on, so to get the maximum catch the fisherman must move around. 1) What is the socio-economic condition of the coastal communities of Bintaro Village, Ampenan Subdistrict, Mataram City 2) What is the education level of the coastal community of Bintaro Subdistrict, Ampenan Subdistrict, Mataram City. The benefits of this research are theoretical and practical benefits. This research was conducted in Bintaro Village, Ampenan District, Mataram City.

The research method used in this study is a qualitative research method. Data sources used are primary and secondary data sources. The research instrument of the researcher itself. The technique for determining informants is the propellant sampling technique that is the key informant, namely members of the community and local government and ordinary local government informants including the Lurah Bintaro. Data collection techniques using the method of observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used in this study are data reduction, data display, and verification

The results showed that the socio-economic conditions of the people of Bintaro Village, Ampenan Subdistrict, Mataram City, experienced a change. This was apparent in the social life of helping each other and being able to ease the burden on fishing communities. Communities in the Bintaro Kelurahan are accustomed to doing mutual cooperation activities, one of which is environmental cooperation, because the community believes that with any heavy cooperation, the work can be completed and able to ward off differences, strengthen brotherhood, ease the burden and can help the economic factors of the Bintaro fishing community alone. The level of economic income is not comparable, where the lives of Bintaro fishing communities are highly dependent on the season. Being a fisherman is not as easy as we imagine many have difficulties where the process of catching fish is not that easy. For example, when the weather conditions are good, the catches are also many, but when the weather conditions are bad such as the big wave season the fishermen do not dare to go to sea so the fishermen's income is not there at all even if they still go to sea the catches of the fish are few or decreased because the fish are very difficult to catch so fishermen's hard work is in vain.

Keywords: Social Conditions, Economy, Income, and Education Level.

Page 17: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal dengan negara yang bercorak maritim di mana

masyarakat Indonesia masih banyak menggantungkan hidupnya pada perairan

laut sebagai salah satu sumber perekonomian masyarakat, terutama bagi

masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran pantai atau yang sering disebut

dengan masyarakat pesisir, yang sebagian besar menggantungkan hidupnya

pada hasil laut sebagai mata pencaharian utama masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya baik bekerja sebagai nalayan, petani tambak, pedagang

ikan, maupaun masyarakat yang mengelola daerah pesisir sebagai pariwisata.

Masyarakat dikawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi

sebagai nelayan yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang

mereka. Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis

sumber daya yang digarapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan

yang maksimal nelayan harus berpindah-pindah. Selain itu, resiko usaha yang

tinggi menyebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang

keras yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan usaha.

Rumah tangga nelayan memiliki ciri khusus seperti penggunaan

wilayah pesisir dan laut (common property) sebagai faktor produksi, jam

kerja harus mengikuti kondisi oseanografis (melalui hanya rata-rata sekitar 20

hari dalam satu bulan, sisanya relatif menganggur). Demikian juga pekerjaan

menangkap ikan adalah pekerjaan yang penuh resiko, sehingga pekerjaan ini

Page 18: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

2

umumnya dikerjakan oleh laki-laki. Hal ini mengandung arti bahwa keluarga

yang lain tidak dapat membantu secara penuh, sehingga masyarakat yang

tinggal diwilayah pesisir pada umumnya sering diidentikan dengan

masyarakat miskin.

Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang

digunakan nelayan berpengaruh pada cara dalam menangkap ikan,

keterbatasan dalam pemahaman akan teknologi, menjadikan kualitas dan

kuantitas tangkapan tidak mengalami perbaikan. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan antara lain dengan

meningkatkan produksi hasil tangkapannya. Seperti, nelayan ini tidak hanya

sebatas nelayan ikan, tetapi mereka juga mengambil biota laut lainnya seperti

gurita, cumi-cumi, lobster, udang laut, kerang dan sebagainya. Hasil

tangkapan tersebut pun sangat terbatas, dan kadang kala hasil tangkapan

tersebut tidak seluruhnya terjual, tapi untuk konsumsi sendiri sebab mereka

memiliki tanggungan dalam keluarga.

Hal lain yang turut berkontribusi memperburuk tingkat kesejahteraan

nelayan adalah mengenai kebiasaan atau pola hidup. Tidak pantas jika kita

menyebutkan nelayan pemalas, karena jika dilihat dari daur hidup nelayan

yang selalu bekerja keras. Namun kendalanya adalah pola hidup konsumtif,

dimana pada saat penghasilan banyak, tidak ditabung untuk persiapan

paceklik melainkan dijadikan kesempatan untuk membeli kebutuhan

sekunder.

Page 19: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

3

Kondisi sosial dalam sebuah keluarga dapat berupa pendidikan orang

tua, pendidikan anggota keluarga lainnya, kondisi rumah, jenis tempat

tinggal, dan lainnya. Kondisi sosial tersebut akan berpengaruh pada kesiapan

anak dalam belajar dan penguasaan nilai-nilai sosial yang dimiliki anak.

Kondisi ekonomi keluarga bisa berupa pendapatan orang tua, pendapatan

sampingan orang tua, pengeluaran untuk biaya sekolah, pengeluaran untuk

kesehatan, tabungan, dan kekayaan lainnya. Kondisi ekonomi keluarga akan

berpengaruh pada penyediaan fasilitas belajar dan juga pemenuhan gizi anak

sehingga dapat belajar dengan baik.

Tingkat pendidikan dimasyarakat nelayan sangat rendah salah satunya

disebabkan oleh kemiskinan yang ada pada masyarakat nelayan, dengan

kondisi ekonomi yang lemah tidak memungkinkan bagi nelayan untuk

memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya selain itu pandangan

masyarakat nelayan terhadap pendidikan juga berpengaruh terhadap tingkat

pendidikan dimasyarakat nelayan. Pendidikan diperlukan dikalangan anak

nelayan untuk bekal dimasa yang akan datang agar nelayan tidak terus

berkutat dalam sebuah lingkaran kemiskinan yang tidak berujung. Kehidupan

nelayan yang serba kekurangan teryata mempengaruhi mereka terhadap

tingkat pendidikan. Walaupun bagi nelayan maupun istrinya pendidikan

adalah hal yang penting dan bermanfaat namun ada kecenderungan bahwa

mereka kurang berambisi untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.

Keterbatasan ekonomi dan kenyataan yang mereka temui sehari-hari, dengan

Page 20: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

4

kesempatan bekerja amat terbatas, mempengaruhi mereka terhadap manfaat

pendidikan.

Anak-anak yang ikut membantu orang tua mencari nafkah dalam usia

dini adalah hal yang biasa, mereka beralasan bahwa penghasilan orang tuanya

tidak mencukupi. Mereka biasanya bekerja ketika pulang sekolah atau liburan

sekolah sehingga jangan kaget jika anak mereka pun rata-rata tidak sempat

menyelesaikan pendidikan hingga jenjang setinggi-tingginya.

Berdasarkan observasi awal peneliti Jumat tanggal 08 November 2019

jam 17.00 di Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram.

Kondisi sosial masyarakat di Kelurahan Bintaro sangat ramah serta mereka

saling membantu dan gotong royong antara sesamanya. Mereka juga

melakukan rutinitas mingguan seperti jumat bersih, namun kegiatan tersebut

kurang dilaksanakan terlihat dari banyaknya sampah-sampah yang berserakan

disekitaran pinggir pantai. Selain kondisi sosial terdapat pula kondisi

ekonomi yang cukup memprihatinkan. Mayoritas masyarakat Kelurahan

Bintaro merupakan menengah kebawah, dengan bermata pencaharian sebagai

nelayan dan pedagang kecil-kecilan. Para nelayan masih menggunakan alat

pancing tradisonal untuk menangkap ikan seperti jaring (jala).

Sedangkan dalam tingkat pendidikan masyarakat Bintaro dalam

kategori rendah karena orang tua memberikan kewenangan terhadap anak

untuk melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi akan tetapi, kebanyakan

anak-anak lebih antusias mengikuti pekerjaan orang tua sebagai nelayan. Jadi,

pendidikan yang sebenarnya diutamakan menjadi terbengkalai. Sebagian

Page 21: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

5

besar pendidikan masyarakat disana yaitu pada tingkat SMP. Dan sebagian

kecilnya lagi masyarakat disana menempuh pendidikan pada tingkat SMA

hingga Sarjana. Dengan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

meneliti bagaimana kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan

masyarakat pesisir pantai, sehingga peneliti mengambil judul,” Studi

Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Pesisir

Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir Kelurahan Bintaro

Kecamatan Ampenan Kota Mataram ?

2. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat pesisir Kelurahan Bintaro

Kecamatan Ampenan Kota Mataram ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian, sesuai dengan rumusan permasalahan

tersebut:

1. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir Kelurahan

Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram

2. Untuk mengetahui tingkat pendidikan masyarakat pesisir Kelurahan

Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram

Page 22: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian

selanjutnya atau penelitian lain yang mengkaji tentang Studi Kondisi

Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarkat Pesisir Kelurahan

Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram.

1.4.2 Manfaat praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat berguna bagi:

1) Bagi peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan penulis

untuk berfikir secara kritis guna melatih kemampuan, memahami dan

menganalisis masalah-masalah kondisi sosial ekonomi dan tingkat

pendidikan.

2) Bagi masyarakat

Memberikan masukan kepada masyarakat nelayan agar lebih

memperhatikan pendidikan khususnya bagi anak nelayan.

3) Bagi pemerintah terkait

Memberikan masukan kepada pemerintah khususnya

pemerintah Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram

agar lebih memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan tingkat

pendidikan anak nelayan.

Page 23: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

7

AB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan biasanya digunakan untuk mencari persamaan

dan perbedaan antara penelitian orang lain dengan penelitian yang sedang kita

buat atau membandingkan penelitian yang satu dengan yang lainnya.

1. Penelitian yang pernah diteliti oleh mahasiswa yang bernama Sarjulis,

Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas tahun 2011

yang berjudul ”Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Tanjung

Mutiara Kabupaten Agam”.

Ada perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang sedang

diteliti. Perbedaan itu diantaranya: penelitian diatas menjelaskan

tentang Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir dalam

perspektif historis dengan menggunakan metode historis (sejarah)

sedangkan peneliti menjelaskan tentang Kondisi Sosial Ekonomi dan

Tingkat Pendidikan Masyarakat Pesisir dengan menggunakan metode

Kualitatif. Dari berbagai aspek kehidupan yaitu kehidupan sosial,

ekonomi, dan tingkat pendidikan. Selain itu, mengenai lokasinya juga

berbeda. Persamaannya yaitu sama-sama menjelaskan tentang

kehidupan masyarakat pesisir.

2. Penelitian yang pernah diteliti oleh mahasiswa yang bernama Amri,

Resmiati Yunus, Sutrisno Mohamad. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Gorontalo dengan judul “Perubahan

Page 24: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

8

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat pesisir di Kecamatan Bokam

Kepulauan Kabupaten Banggi Laut”

Ada perbedaan dan persamaan penelitian dengan penelitian

yang sedang diteliti. Perbedaan itu di antaranya: penelitian di atas

menjelaskan potret Perubahan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

Pesisir. Sedangkan peneliti lebih memfokuskan pada Kehidupan Sosial

Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan

Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram. Dari berbagai aspek

kehidupan yaitu kehidupan sosial, ekonomi, dan tingkat pendidikan.

Mengenai lokasi penelitiannya juga pun berbeda. Persamaannya yaitu

sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, teknik

pengumpulan data di lakukan dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi dan mengunakan teknik analisis data menggunakan model

analisis interaktif, yaitu interaksi antara pengumpulan data dengan tiga

komponen yakni reduksi data, sajian data, dan penarikan

kesimpulan/verivikasi

3. Penelitian yang pernah diteliti oleh mahasiswa yang bernama Yudi

Firgianti Kadir, Trisnowati Tuahunse, Lukman D Katili. Program Studi

Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Gorontalo tahun

2013 dengan judul “Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Kasus di Kelurahan Tanjung

Keramat).

Page 25: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

9

Ada perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang sedang

diteliti. Perbedaan itu di antaranya: penelitian di atas menjelaskan dan

memfokuskan pada Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat Pesisir Pantai dengan mengambil studi kasus di Kelurahan

Tanjung Keramat sedangkan penelitian yang sedang diteliti

menjelaskan tentang Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan

Masyarkat Pesisir tidak hanya dilihat dari aspek kehidupan sosial

ekonomi saja namun dari aspek tingkat kependidikan. Penelitian diatas

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenalogis

sedangkan penelitian yang di teliti menggunakan metode kualitatif

deskriptif. Mengenai lokasi penelitiannya juga pun berbeda.

persamaannya sama-sama menggunkan metode penelitian kualitatif.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Kondisi Sosial Ekonomi

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mengamati adanya

perbedaan kondisi antar warga, baik dilingkungan keluarga maupun

masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas perbedaan

mencakup berbagai aspek kehidupan, misalnya ada orang kaya dan orang

miskin, ada orang yang berkuasa dan ada orang yang tidak berkuasa, serta

ada orang yang dihormati dan orang yang tidak dihormati.

Kondisi cenderung merujuk pada keadaan ekonomi dan sosial

seseorang dalam kaitannya dengan jabatan (kekuasaan), dan peranan yang

dimiliki orang bersangkutan didalam masyarakat. Status atau kondisi

Page 26: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

10

cenderung memperlihatkan tingkat kedudukan sesorang dalam

hubungannya dengan orang lain berdasarkan suatu ukuran tertentu. Ukuran

atau tolak ukur yang dipakai didasarkan pada salah satu kombinasi yang

mencakup tingkat pendidikan, prestasi dan kekuasaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kondisi adalah persyaratan

atau keadaan. Kondisi adalah situasi atau keadaan yang ada pada diri

individu baikitu di luar maupun didalam dirinya.

a. Sosial

Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial

sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manusia

dalam masyarakat, seperti kehidupan kaum miskin di kota, kehidupan

kaum berada, kehidupan nelayan dan seterusnya. Dan juga sering

diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap

kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong,

membantu dari yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap

orang lain, sehingga sering dikatakan sebagai mempunyai jiwa sosial

yang tinggi.

b. Ekonomi

Adalah suatu ilmu sosial yang mempelajari tentang kegiatan

manusia yang berkaitan dengan aktivitas produksi, distrubusi, dan

konsumsi terhadap barang dan jasa. Ada juga yang menyebutkan

defenisi ekonomi adalah semua yang berhubungan dengan upaya dan

daya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai

Page 27: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

11

suatu tingkatan kemakmuran. Istilah “ekonomi” berasal dari bahasa

yunani, yaitu “Oikos” yang artinya keluarga/rumah tangga, dan

“Nomos” yang artinya peraturan/hukum. Sehingga arti Ekonomi secara

harfiah adalah suatu manajemen rumah tangga atau aturan rumah

tangga.

c. Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi merupakan posisi atau kedudukan seseorang

dalam kelompok masyarakat yang ditentukan terhadap jenis aktivitas

ekonomi, pendidikan dan pendapatan. Pada pembahasannya sosial serta

ekonomi sering menjadi objek pembahasan yang berbeda.

Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi menurut para ahli berikut

ini merupakan:

1) Sumardi

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur

secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam

masyarakat, pemberian posisi itu disertai pula dengan seperangkat

hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.

2) Manaso Malo

Merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan

menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam sosial

masyarakat. Pemberian posisi disertai pula dengan seperangkat hak

dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status

Page 28: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

12

3) W.S Winke

Menyatakan bahwa pengertian status sosial ekonomi

mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan pada

kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang

dimiliki, dimana keadaan ini bertaraf baik, cukup, dan kurang.

2.2.2 Tingkat Pendidikan

a. Pengertian Tingkat

Pengertian tingkat menurut KBBI adalah susunan yang berlapis-

lapis atau berlenggek-lenggek seperti lenggek rumah, tumpan pada

tangga (jenjang). Tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan,

kemajuan peradaban, pangkat, derajat dan sebagainya). Tingkat

merupakan suatu pangkat, kedudukan, lapisan atau kelas suatu susunan.

Dimana tingkat sangat penting dalam kedudukan yang menandakan

bahwa adanya suatu perbedaan tinggi rendahnya suatu posisi. Dengan

kata lain tingkat merupakan pemisah antara posisi yang tinggi dengan

yang rendah karena tingkat dapat dikatakan pemisah antara pangkat

yang tinggi kepangkat yang lebih rendah.

b. Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa

mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan

memenuhi tujuan kehidupan secara efektif dan efesien. Pendidikan

lebih dari sekedar pengajaran, karena dalam kenyataan pendidikan

adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina atau

Page 29: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

13

mengembangkan kesadaran diri diantara individu-individu, dengan

kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan

kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga

menjadi inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek kehidupan.

Pendapat lain menurut MJ Langeveld mengatakan bahwa

pendidikan adalah pemberian bimbingan atau bantuan rohani bagi yang

masih memerlukannya. Menurut K.H Dewantara “pendidikan adanya

upaya untuk memajukan budi pekerti(kekuatan batin), pikiran (intelek)

dan jasmani anak” pendidikan adalah suatu proses, teknik, dan metode

belajar mengajar dengan maksud transfer suatu pengetahuan dari

seseorang kepada orang lain melalui prosedur yang sistematis dan

terorganisir yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.

Menurut Sumitro bahwa” pendidikan adalah proses dalam mana

potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia

yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan

dengan kebiasan-kebiasan yang baik, dengan alat (media) yang disusun

sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang

lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli

didik berbeda pendapat, namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat

diambil kesimpulannya adanya titik persamaan yang secara ringkas

dapat dikemukakan bahwa pendidikan adalah bimbingan yang

Page 30: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

14

dilakukan oleh orang dewasa kepada anak didik dalam masa

pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian.

c. Tingkat Pendidikan

Andrew E. Sikula menyatakan tingkat pendidikan adalah suatu

proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan

terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari

pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.

Pendapat lain menurut Azyumardi Azra menyatakan bahwa tingkat

pendidikan merupakan suatu kegiatan seseorang dalam

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah lakunya, baik

untuk kehidupan masa kini dan sekaligus persiapan bagi kehidupan

masa yang akan datang dimana melalui organisasi tertentu maupun

tidak terorganisir. Dalam Kamus Bahasa Indonesia tingkat pendidikan

adalah tahap yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat

perkembangan para peserta didik, keluasan bahan pengajaran, dan

tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam kurikulum.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan adalah suatu

proses peserta didik dalam meningkatkan pendidikan sesuai dengan

jenjang yang akan ditempuhnya dalam melanjutkan pendidikan yang

ditempuh. Tingkat pendidikan ditempuh secara manajerial atau

terorganisir.

Page 31: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

15

d. Indikator Tingkat Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS No.20 (2003), indikator tingkat

pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan.

Terdiri dari:

1. Jenjang Pendidikan

a) Pendidikan dasar: jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)

tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang

pendidikan menengah.

b) Pendidikan menengah: jenjang pendidikan lanjutan pendidikan

dasar.

c) Pendidikan tinggi: jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program serjana, magister. doktor, dan

spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

2. Kesesuaian jurusan

adalah sebuah karyawan direkut terlebih dahulu perusahaan

menganalisis tingkat pendidikan dan kesesuaian jurusan pendidikan

karyawan tersebut agar nantinya dapat ditempatkan pada posisi

jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikannya tersebut.

Dengan demikian karyawan dapat memberikan kinerja yang baik

bagi perusahaan.

Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

Page 32: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

16

yang akan dicapai, dan kemampuan yang di kembangkan, terdiri

dari:

1) Pendidikan formal indkatornya adalah jenjang pendidikan

terakhir yang ditamatkan oleh pekerja, dan kesesuaian jurusan.

2) Pendidikan non formal indikatornya relevansi pendidikan

nonformal yang pernah diikuti dengan pekerjaan sekarang.

3) Pendidikan formal indikatornya sikap dan kepribadian yang

dibentuk dari keluarga dan lingkungan.

2.2.3 Masyarakat Pesisir

a. Masyarakat

Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya

bersama-sama, yang kemudian berubah menjadi masyarakat, yang

artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan

dan saling mempengaruhi, selanjutnya mendapatkan kesempatan

menjadi masyarakat (indonesia).

Menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah memang

kesimpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah

saling berinteraksi. Setiap manusia yang berinteraksi itu merupakan

masyarakat, karena dalam suatu masyarakat harus terdapat suatu ikatan

yang khusus dan dengan saling berinteraksi akan menimbulkan suatu

kesadaran kolektif manusia untuk saling berinteraksi dan membuat

suatu ikatan yang demikian dari berbagai pengertian mengenai

masyarakat dapat digeneralisikan bahwa setiap individu yang

Page 33: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

17

berkelompok yang hidup bersama dan bekerja sama dan berstruktur

dalam suatu pola organisasi kelompok dan memiliki ciri khas nilai dan

norma, yang membedakan satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Sedangkan menurut Abdul Syani bahwa masyarakat merupakan

kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang

berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang

menurut pola perkembangan yang sendiri. Masyarakat dapat

membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa

adanya kelompok, manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat

banyak dalam kehidupan.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia masyarakat diartikan,

pergaulan hidup manusia sehimpunan manusia yang hidup bersama

dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu, orang banyak,

khalayak ramai. Suatu proses interaksi sosial antar individu yang

membentuk suatu kelompok masyarakat dan hidup bersama dalam

suatu himpunan individu yang disebut sebagai masyarakat. Terikat

dengan suatu sistem dan norma yang disepakati lalu diakui sebagai

suatu aturan-aturan yang mengatur serta mengikat kehidupan dari setiap

individu yang berada disuatu kelompok masyarakat. Supaya dapat

menjelaskan pengertian masyarakat secara umum, maka perlu ditelaah

tentang ciri-ciri dari masyarakat itu sendiri. Menurut Soerjano

Soekanto, menyatakan bahwa sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu

Page 34: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

18

bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai

ciri-ciri pokok yaitu:

a) Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran

yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa

jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis, angka

minimumnya ada dua orang yang hidup bersama.

b) Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia

tidaklah sama dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul

manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap,

merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan-keinginan

untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya.

Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan

timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar

manusia dalam kelompok tersebut.

c) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

d) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota

kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.

b. Masyarakat Pesisir

a) Pengertian Masyarakat Pesisir

Menurut Arif Satria masyarakat pesisir adalah sekumpulan

masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir

membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait

Page 35: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

19

dengan ketergantungan pada pemanfaatan sumber daya pesisir.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa individu-

individu yang hidup bersama dan bersatu membentuk suatu

kelompok atau koloni, yang terkait oleh suatu norma dan memiliki

corak kehidupan yang khas dan sama-sama menggantungkan hidup

pada sumber daya pesisir.

Secara teoritis, masyarakat pesisir merupakan masyarakat

yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait

dengan sumber daya wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian,

secara sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang

cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumber daya pesisir dan

lautan. Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat pula

didefenisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial

diwilayah pesisir tanpa mempertimbangkan apakah mereka

memiliki aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan potensi dan

kondisi sumber daya pesisir dan lautan.

Masyarakat pesisir itu sendiri dapat didefenisikan sebagai

kelompok orang atau suatu komunitas yang tinggal didaerah pesisir

dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara

langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir.

Masyarakat pesisir tentu tidak saja nelayan, melainkan juga

pembudidaya ikan, pengolah ikan, bahkan pedagang ikan, dan juga

semua masyarakat yang tinggal dan bermukim didaerah pesisir

Page 36: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

20

pantai dan yang menggantungkan hidup pada sumber daya yang

ada di laut maupun di daerah pesisir.

b) Karakteristik Masyarakat Pesisir

Sifat dan karakteristik masyarakat pesisir ditentukan

interaksi faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungannya,

karakteristik masyarakat nelayan yang mencolok adalah

ketergantungan mereka pada musim, masyarakat pesisir sangat

tergantung pada kondisi lingkungan dan sangat rentan terhadap

kerusakan lingkungan. Masyarakat pesisir memiliki karakter

masyarakat ada, masyarakat lokal, dan masyarakat tradisonal, yang

masih memegang teguh budaya dan adat istiadat yang ada

didaerahnya. Masyarakat berada dalam kelompok-kelompok usaha

ekonomi nelayan dimana terkait dalam kelompok-kelompok

organisasi nelayan. Menurut Fachrudin bahwa perbedaan

masyarakat pesisir dengan masyarakat lainnya, perbedaan tersebut

terletak pada karakteristik aktifitas ekonomi masyarakat pesisir dari

latar belakang budaya mereka sendiri yang tergolong lebih

berorientasi pada alam bebas, di mana kehidupan masyarakat

pesisir sangat dipengaruhi lingkungan, musim, pasar, sehingga

kehidupnnya tidak menentu.

Masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup seutuhnya

pada sumber daya alam yang berupa hasil laut dan berkecipung

didunia bahari kelautan telah menciptakan salah satu ciri

Page 37: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

21

masyarakat pesisir yang salah satunya adalah masyarakat pesisir

yang disebut nelayan. Imron berpendapat bahwa nelayan adalah

suatu kelompok masyarakat yang hidupnya tergantung langsung

pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan atau

budidaya. Pada umumnya tinggal dipinggir pantai sebuah

lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya.

Masyarakat pesisir yang merupakan kelompok masyarakat

yang bertempat tinggal atau menetap didaerah pesisir atau

sepanjang garis pantai yang memiliki karakter dan ciri khas yang

berbeda yang hidup terpola dalam suatu struktur sosial masyarakat

yang keseluruhan hidupnya menggantungkan hidup dari sumber

daya laut maupun pesisir, sehingga menimbulkan sebuah kebiasaan

atau kebudayaan masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir yang juga

termasuk dalam masyarakat yang bercorak maritim dengan segala

ciri khas dan karakteristik juga norma serta nilai yang terdapat

didalamnya menjadi sebuah bentuk masyarakat yang terlatih untuk

hidup bersama alam dan menimbulkan berbagai persepsi dan

pandangan yang luas bagi kehidupan mereka dalam berbagai

menghadapi berbagai macam kondisi sosial yang terjadi, seperti

tantangan dan permasalahan hidup baik dibidang ekonomi, politik

pendidikan, kesehatan dan lainnya.

Page 38: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dan tujuan kegunaan tertentu. Margono (2007:159)

mengatakan bahwa metode penelitian dibedakan menjadi dua yaitu metode

penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian

kuantitatif adalah suatu proses menemukan keterangan mengenai apa yang

ingin kita ketahui, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang akan

diperoleh dilapangan lebih banyak bersifat informasi dan keterangan-

keterangan bukan dalam bentuk simbol atau angka. Penelitian kualitatif adalah

jenis penelitian yang menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau

berbagai variabel. Pengunaan metode kualitatif dalam penelitian ini untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota

Mataram.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan

Kota Mataram. Adapun letak Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota

Mataram sebagai berikut:

Page 39: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

23

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ampenan Tengah

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Ampenan Utara

Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok

3.3 Metode Penentuan Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai dan dimintai informasi

oleh pewawancara atau orang yang diperkirakan menguasai dan memahami

data, informasi, atau pun fakta dari suatu obyek penelitian.

Sugiyono (2015:301) dalam penelitian kualitatif, tenik sampling yang

yang sering digunakan adalah Proposive Sampling, dan Snowball Sampling.

Seperti yang telah dikemukakan bahwa, proposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan perimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

akan memudahkan peneliti menjelajah obyek/situasi sosial yang diteliti.

Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang

pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar . hal ini di lakukan

karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu

memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat

digunkan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data

akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama

menjadi besar.

Page 40: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

24

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, penentuan

teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan Proposive Sampling. Teknik

sampel ini memberikan data yang lebih lengkap dan mereka tersebut adalah

orang yang mengetahui tentang kondisi sosial ekonomi dan tingkat

pendidikan misalnya tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat yang

mengetahui pesisir pantai itu sendiri.

Adapun macam-macam informan dalam penelitian ini adalah:

3.3.1 Informan Kunci

Informan kunci ialah seseorang yang lebih mengetahui secara

lengkap dan mendalam mengenai informasi yang akan menjadi

permasalahan dalam penelitian. Orang-orang yang dimaksud adalah tokoh

masyarakat (kepala lingkungan) setempat, dan pemerintah daerah.

3.3.2 Informan biasa

Informan biasa yaitu tokoh masyarakat yang memberikan

informasi sebagian besar interaksi sosial dan kepercayaan masyarakat di

Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram serta

memberitahukan informan kunci yang lebih mendalam. Adapun informan

biasa dalam penelitian ini adalah para masyarakat yang ada disekitar

Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram tersebut.

3.4 Jenis Dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Arikunto (2004:98) dalam pelaksanaan penelitian, penelitian

memerlukan data yang akurat agar hasil kajian dapat dipertanggung

Page 41: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

25

jawabkan kebenerannya. Dalam melaksanakan penelitian, ada dua jenis

data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang melalui

penelitian perhitungan.

b. Data kualitatif adalah data-data yang berupa uraian-uraian dengan

melalui penelitian sosial.

Dari jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data Kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan Kondisi Sosial Ekonomi

dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan

Ampenan Kota Mataram.

3.4.2 Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah

subyek dari mana data di peroleh. Menurut Winarno Surakhmad

(2014:134) sumber data menurut sifatnya di golongkan menjadi 2 (dua)

jenis yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber data primer adalah sumber-sumber yang memberikan data

langsung dari tangan pertama.

b. Sumber data sekunder adalah sumber mengutip dari sumber lain.

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Jadi data primer adalah sumber data yang didapatkan melalui

wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder adalah sumber data

yang didapatkan melalui dokumentasi berupa gambar dari hasil penelitian.

Page 42: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

26

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian adalah

penelitian itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen

meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif

penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk

memasuki obyek penelitian, baik secara akademis maupun logistiknya. Yang

melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri, melalui evaluasi diri seberapa

jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan

terhadap bidang yang teliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

Sebagai satu-satu alat pencapaiannya instrument pertama dalam penelitian ini

adalah peneliti itu sendiri dibantu sebuah kamera dan alat tulis.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan 3 (tiga) metode

pengumpulan data. Metode tersebut antara lain akan akan dijelaskan sebagai

berikut.

3.6.1 Metode Observasi

Yatim Ryanto (2001:27) Metode Observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam

dengan cara pengamatan dan pencatatan. Jadi observasi bermaksud

untuk mengumpulkan data yang merupakan verbalisasi dari hal-hal

yang diamati.

Page 43: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

27

Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengamati

secara langsung situasi sosial, untuk memperoleh data yang aktual dan

sistematik mengenai Studi Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

Pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan

Ampenan Kota Mataram.

3.6.2 Metode Wawancara

Mulyana (2001:108) Wawancara adalah bentuk komunikasi

secara langsung antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin

memperoleh informasi dan seseorang lain yang memiliki informasi

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu berdasarakan

tujuan tertentu.

Menurut Sugiyono (2009: 194) adapun macam-macam

wawancara sebagai berikut:

1) Wawancara Terstruktur

Wawancara Tersruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data/fakta bila peneliti atau pengumpulan data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang telah

diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara,

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap

responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data

mencatatnya.

Page 44: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

28

2) Wawancara Semistruktur

Wawancara jenis ini adalah untuk menentukan

permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak diwawancarai

diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara

peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

di kemukakan oleh orang yang diwawancarai.

3) Wawancara Takterstruktur

Merupakan teknik wawancara dimana wawancara tidak

menggunakan daftar pertanyaan sebagai penuntun selama dalam

proses wawancara.

Adapun dalam penelitian ini yang peneliti gunakan adalah

wawancara Semistrukur dimana dalam melakukan wawancara

pihak yang diwawancarai lebih terbuka mengenai permasalahan

tentang kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan dan

peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang

dikemukakan oleh orang yang diwawancarai.

3.6.3 Metode Dokumentasi

Arikunto (2006:113) menyatakan bahwa dokumentasi berasal

dari kata “dokumen” yang artinya barang-barang tertulis. Sehingga

dalam buku tersebut dijelaskan bahwa metode dokumentasi adalah

mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, transkip,

surat kabar, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

Page 45: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

29

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode

dokumentasi adalah cara untuk mendapatkan data-data berupa laporan

tertulis dari suatu peristiwa yang terdiri dari penjelasan dan pikiran

terhadap suatu pikiran, ketentuan-ketentuan, foto-foto dan dokumen-

dokumen lain yang ada kaitannya dengan data penelitian.

Dalam penelitian ini akan di cantumkan berupa dokumentasi

seperti foto-foto mengenai Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat

pendidikan Masyarakat Pesisir Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan

Kota Mataram.

3.7 Teknik Analisis Data

Miles and Huberman 1984 dalam Sugiyono (2015:335)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu: data

reduction, data dsiplay, dan conclusion drawing/verifaction. Sebagaimana

gambar yang berikut ini :

Gambar 1: Komponen dalam analisis data (interactive model)

Data

collection Data

display

Conclusions:

drawing/verifying

Data

reduction

Page 46: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

30

Sugiyono (2011:244) penelitian ini merupakan penelitian yang

menggunakan data kualitatif lalu dianalisis dengan menggunakan beberapa

metode teknik analisis data. Analisis data adalah proses pengaturan urutan

data, mengorganisasi kedalam suatu pola, kategori dan uraian sumber data.

Berbeda dengan penafsiran Bodgam dalam Sugiyono, analisis

kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya diinformasikan kepada

orang lain.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian

laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian

direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok,

difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau

polanya (melalui proses penyuntingan pemberian kode dan pentebalan).

Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses peneltian

berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilih kemudian

disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi

kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik

kesimpulan sementara.

b. Data Display (Penyajian Data)

Data Display (Penyajian Data) dimaksudkan agar lebih

mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara

Page 47: SKRIPSIrepository.ummat.ac.id/890/1/COVER SAMPAI BAB III.pdfmenyelesaikan skripsi ini. 7. Buat semua pihak yang juga turut memberikan semangat kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

31

keselurahan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini

merupakan pengorganisasian data kedalam suatu bentuk tertentu

sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut

kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut

kelompoknya dan disusun sesuai dengan kategori yang sejenis untuk

ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk

kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data

direduksi.

c. Conclusion Drawing/Verifikasi (menarik kesmipulan)

Pada penelitian kualitatif, verifikasi dilakukan secara terus

menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama

memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti

berusaha untuk menganalisis dan mencari pola tema, hubungan

persamaan, hipotesis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk

kesimpulan yang masih bersifat relatif.