Top Banner
Kelompok IV PENYAMBUNGAN STRUKTURAL BAJA 1. Keadaan batas Rancangan struktur didasarkan pada konsep bahwa semua kom- ponen struktur dirancang untuk tingkat kekuatan dan kekakuan yang sesuai. Kekuatan akan berkaitan dengan keselamatan dan yang utama adalah kemampuan suatu struktur atau komponen-komponennya untuk mela- yani beban yang bekerja pada bangunan. Kekakuan strukutr pada umumnya dikaitkan dengan kemam puan layan. Kemampuan layan sendiri terkait dengan berbagai ukuran-ukuran kinerja dari suatu struktur atau komponennya selama proses pelayanan terhadap beban kerja. Gambar 6.1 Sambungan siku-siku ganda Gambar 6.2 Sambungan momen Untuk diterimanya keselamatan dan kepuasan kinerja dari struktur, beban dan faktor tahanan dalam mendisain digunakan secara statistik didasarkan faktor-faktor beban dan tahanan untuk memodifikasi tahanan nominal dan layanan beban. Faktor beban meningkatkan beban-beban yang nominal, dan faktor-faktor tahanan (juga yang dikenal sebagai faktor Φ) mengurangi tahanan nominal komponen struktur. Faktor beban meliput kemungkinan yang lebih tinggi dibanding beban-beban yang dianti- sipasi selama layanan. Faktor-faktor tahanan meliputi kemungkinan lebih rendah dari kekuatan yang diantisi- pasi. Beban desain dan kuat rancang Penyambungan Struktural Baja Page 1
50

Sambungan Baja

Feb 06, 2016

Download

Documents

Eri El Niño

analisa numerik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sambungan Baja

Kelompok IV

PENYAMBUNGAN STRUKTURAL BAJA

1. Keadaan batas

Rancangan struktur didasarkan pada konsep bahwa semua kom- ponen struktur dirancang

untuk tingkat kekuatan dan kekakuan yang sesuai. Kekuatan akan berkaitan dengan keselamatan

dan yang utama adalah kemampuan suatu struktur atau komponen-komponennya untuk mela-

yani beban yang bekerja pada bangunan. Kekakuan strukutr pada umumnya dikaitkan dengan

kemam puan layan. Kemampuan layan sendiri terkait dengan berbagai ukuran-ukuran kinerja dari

suatu struktur atau komponennya selama proses pelayanan terhadap beban kerja.

Gambar 6.1 Sambungan siku-siku ganda Gambar 6.2 Sambungan momen

Untuk diterimanya keselamatan dan kepuasan kinerja dari struktur, beban dan faktor

tahanan dalam mendisain digunakan secara statistik didasarkan faktor-faktor beban dan tahanan

untuk memodifikasi tahanan nominal dan layanan beban. Faktor beban meningkatkan beban-

beban yang nominal, dan faktor-faktor tahanan (juga yang dikenal sebagai faktor Φ) mengurangi

tahanan nominal komponen struktur. Faktor beban meliput kemungkinan yang lebih tinggi

dibanding beban-beban yang dianti- sipasi selama layanan. Faktor-faktor tahanan meliputi

kemungkinan lebih rendah dari kekuatan yang diantisi- pasi. Beban desain dan kuat rancang

diperoleh ketika beban-beban layanan dan nilai-nilai tahanan nominal dikalikan dengan faktor-

faktor beban dan tahanan yang sesuai.

Komponen struktur harus sesuai dengan kuat rancang untuk menahan beban desain yang

bekerja. Sebagai tambahan terhadap kekuatan, satu tingkatan kekakuan yang sesuai harus

disediakan untuk memuaskan persya- ratan-persyaratan pelayanan yang bisa diterapkan. Ketika

beban-beban melebihi persyaratan-persyaratan kuat rancang atau pelayanan, suatu keadaan

batas sudah dicapai. Suatu keadaan batas adalah kondisi di mana struktur atau komponen adalah

secara fungsional tidak cukup kuat. Unsur-unsur struktural cenderung untuk memiliki beberapa

keadaan batas, sebagian berdasar pada kekuatan dan yang lain berdasar pada layanan.

Penyambungan Struktural Baja Page 1

Page 2: Sambungan Baja

Kelompok IV

Suatu sambungan tunggal mungkin akan termasuk sejumlah besar komponen struktur dan

beberapa grup pengencang sambungan. Bagaimanapun juga, komponen-kom- ponen dasar dari

sambungan adalah sistim pengencang dan bahan-bahan sambungan. Jadi dengan demikian,

keadaan batas berbasis kekuatan untuk sambungan- sambungan dapat didasarkan pada bahan

atau pengen- cang sambungan. Keadaan batas kekuatan sambungan dari kedua-duanya

pengencang dan lapisan-lapisan bahan diakibatkan oleh tegangan, geser, atau gaya-gaya

flexural.

Setiap keadaan batas kekuatan mempunyai jalur kegagalan tertentu, melalui atau sepanjang

elemen atau komponen struktur. Jalur kegagalan adalah garis sepanjang bahan yang pecah.

Keadaan batas pelayanan pada umumnya termasuk menyedia kan satu jumlah yang sesuai dari

kekakuan atau keuletan di suatu elemen struktural. Persyaratan-per syaratan pelayanan

bergantung pada fungsi yang diharapkan dari kompo- nen atau elemen dalam pembahasan.

Suatu sambungan mungkin punya banyak atau hanya sedikit keadaan batas. Pengendalian

keadaan batas dapat merupakan kekuatan yang terkait atau yang didasarkan pada ukuran-ukuran

pelayanan konstruksi. Pengendalian keadaan batas kekuatan adalah kondisi yang spesifik yang

mempunyai tahanan yang paling rendah terhadap beban desain yang diberi. Pada awalnya,

kebanyakan para perancang cende- rung kepada unsur-unsur proporsi berdasar pada

persyaratan-persya- ratan kekuatan lalu memeriksa bahwa desain yang tertentu memenuhi

kemampuan layanan yang bisa dite- rapkan. Kebalikan prosedur dalam mendisain juga bisa

diterima: disain untuk kemampuan melayani dan lalu memeriksa kekuatannya.

Dengan mengabaikan metodologi, pengendaian keadaan batas mendikte desain yang

optimal. Halaman-halaman berikut akan menjelaskan deskripsi dan gambar-gambar yang

menjelaskan aplikasi yang umum dari keadaan batas sambungan. Aplikasi dari segala keadaan

batas yang diberi adalah tergantung atas geometri sambungan yang spesifik dan beban-beban.

Gambar-gambar ini hanyalah suatu pemandu dan tidak dimaksud untuk mewakili setiap dan

semua kombinasi yang mungkin tentang keadaan batas.

Gambar 6.3 Sambungan pelat tunggal Gambar 6.4 Sambungan siku tunggal

Penyambungan Struktural Baja Page 2

Page 3: Sambungan Baja

Kelompok IV

1.1 Pecahan geser satu blok(block shear rupture)

Pecahan geser adalah suatu keadaan batas di mana jalur kega galannya termasuk satu

luasan tertentu kena pengaruh gaya geser dan satu luasan tertentu yang kena pengaruh

tegangan. Keadaan batas ini begitu dinamai karena dikaitkan dengan jalur kegagalannya

menyebabkan satu luasan (block) tertentu dari bahan terlepas terjadi pada lapisan bahan yang

dibaut atau pada lapisan bahan yang dilas. Satu-satunya perbedaan antara perlakuan-perlakuan

dengan pembautan atau pengelasan adalah ketiadaan dari lubang baut, sedangkan luas bruto

dari bahan sama dengan luas netto. Gambar 6-5 menunjukkan pelat guset setelah keadaan batas

pecahan geser terjadi.

1.2 Bantalan baut (bolt bearing)

Bantalan baut adalah terkait dengan deformasi bahan pelat akibat beban berlebih pada

lubang baut. Kapasitas bantalan sambungan itu dipengaruhi oleh dekatnya batang baut dengan

beban yang bekerja. Bantalan baut dapat diaplikasikan untuk setiap baut pada sebuah

sambungan. Ketentuan spesifikasi AISC berisi dua persamaan desain, satu persamaan

didasarkan pada kekuatan (ketika deformasi di sekitar lubang baut tidak menjadi suatu

pertimbangan) dan yang lain didasarkan pada pelayanan struktur (ketika deformasi di sekitar

lubang baut menjadi suatu pertimbangan desain).

Gambar 6.5 Pecahan geser satu blok Gambar 6.6 Bantalan baut luluh

1.3 Baut geser

Baut geser adalah dapat digunakan untuk setiap baut dari suatu sambungan yang mendapat

gaya geser. Kuat geser dari suatu baut berbanding lurus dengan jumlah penghubung (bidang

geser) antara lapisan-lapisan di dalam cengkeraman dari baut yang mana sebuah gaya geser

terjadi. Geser tunggal terjadi ketika setiap gaya geser disalurkan melalui baut dimana sambungan

tersebut terdiri dua pelat yang dicengkeram baut. Lapisan-lapisan tambahan lebih lanjut

mendistribu sikan gaya geser. Tiga lapisan dari bahan mewakili dua bidang geser, jadi kelompok

baut atau baut di dalam geser ganda dan mempunyai secara efektif dua kali kekuatan sebagai

geser tunggal. Adalah penting untuk menyadari bahwa geser ganda, geser rangkap tiga, dll.

memerlukan vektor gaya geser individu disebarkan ke lapisan-lapisan bahan. Mungkin ada suatu

kondisi di mana ada dua atau lebih bidang geser, tetapi gaya-gaya tersebut tidak didistribusikan

Penyambungan Struktural Baja Page 3

Page 4: Sambungan Baja

Kelompok IV

dibagi-bagikan. Jika pola beban tidak melalui titik berat kelompok baut, lalu beban itu

dipertimbangkan menjadi beban eksentrik. Kelompok baut yang dibebani secara eksentrik adalah

subjek dari gaya-gaya momen yang berakibat mempengaruhi gaya geser tambahan atau

kombinasi geser dan tegangan.

Pada kenyataannya kebanyakan sambungan-sambungan memiliki beberapa derajat tingkat

eksentrisitas, tetapi bagaimanapun sebagian dari eksen trisitas ini adalah kecil dan biasanya

diabaikan.

1.4 Baut putus akibat beban tarik

Jika baut-baut menerima beban sepanjang bodinya lalu baut itu terbe- bani dalam tegangan.

Baut-baut yang gagal di dalam tegangan akan terjadi pula di dalam bagian ulir baut, melalui salah

satu akar dari ulir-ulir tersebut. Hal ini bersamaan dengan luas penam pang yang paling sedikit.

1.5 Gaya-gaya terpusat

Kadang-kadang gaya-gaya yang ditransfer dari satu komponen struktur ke yang lain

menciptakan deformasi yang dilokalisir atau tekuk. keadaan batas yang bisa diterapkan bergan-

tung pada geometri sambungan yang khusus. Keadaan batas untuk gaya terpusat paling sering

kali terjadi pada sambungan-sambungan biasa dan sambungan-sambungan momen.

Gambar 6.7 Baut keadaan luluh

Gambar 6.8 Baut putus

Sebagai contoh, ketika balok yang didukung dilepas, (yaitu. bahan flange sudah dilepas)

sisa web balok bisa rentan terhadap tekuk web lokal. Untuk sambungan-sambungan yang

didudukkan, kaki siku-siku di tempat dudukannya menyediakan suatu daerah yang tegas untuk

flensa bawah dari balok yang didukung. Daerah bearing ini menciptakan suatu reaksi yang

terpusat pada ujung balok. Web dari balok yang didukung adalah rentan terhadap perlemahan

web. Sejak kebanyakan sambungan-sam bungan momen menyediakan kesinambungan antara

pendukung dan mendukung para komponen struktur, flanges dari komponen struktur pendukung

menyalurkan tegangan dan kompresi kepada komponen pendukung.

Penyambungan Struktural Baja Page 4

Page 5: Sambungan Baja

Kelompok IV

1.6 Flexural yielding

Ketika suatu balok dikurangi luas penampangnya, akan mengurangi modulus penampang

dari luas penampang balok sisa, dan mungkin akan mengurangi kuat lendut dari komponen

struktur tersebut. Kejadian-kejadian lain dari flexural yielding adalah flexure dari batang suatu

bentuk T pada suatu sambungan T geser dan lenturan kaki siku-siku dari suatu sambungan yang

tidak kaku.

Gambar 6.9 Tekuk setempat pada flens Gambar 6.10 Tekuk pada

1.7 Geser leleh dan geser retak

Kebanyakan sambungan diperlaku kan sebagai komponen geser dari muatan. Bahkan

sambungan-sambungan momen harus mempunyai ketentuan untuk menerima geser Web.

Dengan demikian, unsur-unsur di dalam sambungan yang adalah subjek dari gaya geser harus

diselidiki untuk lelehan geser dan pecahan geser. Kedua keadaan batas akan diterapkan dengan

mengabaikan metoda pengencangan (baut atau las).

Gambar 6.11 Tekuk pada Web Gambar 6.12 Yielding pada web

Penyambungan Struktural Baja Page 5

Page 6: Sambungan Baja

Kelompok IV

Untuk sambungan las, tanpa lubang baut, geser lelehnya biasanya akan mengendalikan

atas pecahan geser. (Daerah netto dari pengelasan tanpa lubang baut sama dengan luas bruto.

Jika rasio kuat leleh dengan daya rentang adalah kurang dari 1.2, lalu pecahan geser akan secara

umum terkendali). geser leleh adalah suatu keadaan batas yang dapat dibentuk; ini merupakan

suatu fungsi daerah geser bruto dari elemen. Lintasan kegagalan bersam bungan dengan geser

leleh adalah linear dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui

ketebalan dari lapisan.

Gambar 6.13 Deformasi pada Tee Gambar 6.14 Deformasi pada siku-siku

Pecahan geser adalah satu keadaan batas yang ultimate, ini merupakan suatu fungsi dari

daerah geser yang netto dari elemen. Lintasan kegagalan bersambungan dengan pecahan geser

juga linear, dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui ketebalan dari

lapisan. Jika kedua flange dari komponen yang didukung dikurangi, lalu suatu lintasan kegagalan

geser yang potensial di balok hadir dan geser leleh dan pecahan geser harus diselidiki untuk

komponen struktur ini.

Gambar 6.15 Tindakan mengumpil

1.8 Tarik leleh dan Tarik retak

Keadaan batas leleh tegangan ada-lah suatu fungsi dari luas penampang bruto dari komponen

yang dibebani dengan beban tegangan. Model tegangan pecah adalah suatu keada-an batas

yang merupakan suatu fungsi daerah netto efektif. Daerah netto adalah daerah bruto dikurangi

Penyambungan Struktural Baja Page 6

Page 7: Sambungan Baja

Kelompok IV

lubang baut atau takik-takik. Daerah netto ini lebih lanjut dikurangi sebagai akibat dari beban

geser ketinggalan (shear lag). Geser ketinggalan (shear lag) terjadi ketika gaya tegangan tidak

didistribusikan melalui luas potongan dari komponen. Daerah-daerah geometris tertentu mung kin

mempunyai stress lokal yang lebih tinggi. Geser ketinggalan (shear lag) sering kali terjadi di

dalam komponen ketika mereka digunakan sebagai batang-batang/topangan. Pengencang (baut

atau las) secara umum dibuat sepanjang satu kaki dari siku-siku. Ketika siku-siku itu terisi tega-

ngan kaki yang diikatkan mempunyai suatu bagian yang tidak sebanding dari beban tegangan.

Kondisi tak seimbang ini menyebabkan suatu gaya geser untuk ketinggalan ke seberang bagian.

Gambar 6.16 Bengkok memar

Gambar 6.17 Bengkok retak

1.9 Geser las

Geser las adalah dapat digunakan untuk setiap lapisan yang dilas pada suatu sambungan.

Modus kegagalan untuk las siku-siku adalah selalu diasumsikan untuk menjadi kegagalan geser di

web yang efektip dari las. Di suatu pertunjukan yang serupa sebagai baut geser, jika lintasan

beban tidak menerobos titik berat suatu kelompok las, lalu beban itu dipertimbangkan eksentrik.

Keesen trikan beban grup las adalah tunduk kepada momen yang mempengaruhi salah satu

geser tambahan (karena di dalam bidang beban) atau kombinasi geser dan tegangan (karena

diluar bidang beban).

1.10 Bagian whitmore

Whitmore section yielding atau tekukan adalah keadaan batas yang terjadi pada pelat guset

yang dibaut dan dilas dan fiting yang serupa yang lebih luas dibanding pola dari baut-baut atau

las-las di antara mereka. Distribusi tegangan melalui akhir dari komponen struktur yang terikat

dengan pelat sambung itu adalah kompleks. Keadaan batas ini melibatkan leleh atau tekukan

bahan plat dekat akhir dari para komponen struktur yang terlampir.

Metoda Whitmore dari analisis mengasumsikan gaya komponen adalah seragam

didistribusikan atas satu daerah yang efektip. Daerah efektip ini ditentukan dengan perkalian

Penyambungan Struktural Baja Page 7

Page 8: Sambungan Baja

Kelompok IV

ketebalan pelat guset dengan panjang efektif yang digambarkan dari proyeksi bentuk garis 30

derajat dalam setiap sisi sisi dari "batang" komponen yang disambungkan ke pelat guset.

Proyeksi itu diasumsikan untuk memulai pada baris yang pertama dari baut-baut di plat atau

las. Proyeksi itu diasumsikan untuk mengakhiri di bidang yang lewat melalui baris yang terakhir

dari baut-baut atau pada akhir las-las. Bentuk proyeksi 30-degree membentuk suatu segi empat

trapesium, dan panjang efektif itu diasumsikan sebagai dimensi dasar dari segi empat trapesium

ini.

Gambar 6.18 Putus karena tarikan

Gambar 6.19 Retak pada sambungan las

Gambar 6.20 Keadaan batas tekuk

Gambar 6.21 Potensi keadaan batas pada

sambungan geser

Gambar 6.22 Potensi keadaan batas pada

sambungan momen

Penyambungan Struktural Baja Page 8

Page 9: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.23 Potensi keadaan batas pada

sambungan tarik

Gambar 6.24 Potensi keadaan batas pada

sambungan tarik

2 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN GESER SEDERHANA

Sambungan-sambungan geser sederhana diasumsikan untuk memiliki tahanan rotasi yang

kecil atau tidak sama sekali. Mereka diasumsikan untuk membawa hanya komponen geser dari

beban dan diidealisasikan sebagai pin atau roll untuk desain. Oleh karena itu, tanpa gaya-gaya

momen diasumsikan disalurkan oleh sambungan dari kom-ponen yang didukung ke komponen

pendukung. Tambahan dari suatu sambungan geser bisa dibuat ke web dari balok yang didukung,

biasanya dengan flens yang terlepas satu sama lain. Perkecualian itu adalah sambungan yang

didudukkan di mana sambungan itu dibuat kepada flens dari balok yang didukung.

Secara eksperimen itu sudah ditunjukkan bahwa sambungan-sam bungan geser memiliki

beberapa tahanan putaran. Untuk desain dimak- sud, abaikan tahanan ini mengha- silkan suatu

hasil yang konservatif. Mayoritas fleksibilitas putaran dari kebanyakan sambungan-sambungan

geser dicapai di dalam deformasi elemen sambungan (plat, siku-siku, T, dll.) atau melalui lubang-

lubang longgar. Deformasi pengencang-pe- ngencang, jika ini merupakan suatu sambungan baut,

atau las, jika ini merupakan suatu sambungan yang dilas biasanya ditambahkan sedikit untuk

seluruh fleksibilitas sambungan.

Tujuan dari sambungan-sam-bungan geser untuk memiliki cukup kekuatan dan cukup

keuletan putaran. Unsur-unsur sambungan geser pada umumnya dirancang menggunakan bahan-

bahan yang tipis dan/atau kuat leleh (yaitu A36) untuk menyediakan fleksibilitas putaran lebih dari

apa yang komponen pendukung memer lukan.

Banyak unsur-unsur sambungan geser dapat berupa baut pada sisi yang didukung dan

pengelasan pada sisi pendukung, atau pengelasan disisi yang didukung dan baut disisi

pendukung, atau semua baut atau semua las. Bagaimanapun, dari sisi pandangan erectabilas,

semua sam- bungan geser las selalu tidak dapat dipraktekan. Karena suatu praktek yang umum

untuk mengelas dibengkel dan pemasangan baut dilokasi proyek, banyak sambungan geser

dilakukan dengan memasang baut disatu sisi dan pengelasan disisi yang lain.

Penyambungan Struktural Baja Page 9

Page 10: Sambungan Baja

Kelompok IV

Ketika merancang sambungan-sambungan geser, pin diasumsikan untuk ditempatkan pada

bagian paling flexible dari sambungan. Kekakuan dan kekuatan dari beberapa sambung an

bergantung pada ya atau tidaknya komponen yang didukung dipertim bangkan fleksibel atau

kaku. Termino logi fleksibel dan kaku ketika mereka mengacu pada sisi pendukung dari suatu

sambungan bersifat subjektif dan terbuka bagi interpretasi.

Ini definisi-definisi kulitatif dan terserah kepada pertimbangan insi- nyur seperti pada

penumpu itu harus diperlakukan sebagai kaku atau fleksibel.

Contoh-contoh sambungan geser

Sambungan-sambungan geser adalah kuda beban dari rangka baja struktur. Dewasa ini,

mayoritas sam bungan-sambungan bangunan baja struktur adalah sambungan-sam- bungan

geser. Bahkan kebanyakan sambungan-sambungan momen mengintegrasikan suatu sambungan

geser untuk membawa komponen geser dari reaksi balok. Secara individu, sambungan-

sambungan ge- ser memperlihatkan perilaku relatif kompleks dan cenderung untuk memi- liki

cukup banyak keabaan batas yang perlu dicek.

Gambar 6.25 Tampak sebelah utara

AISC Manual mempunyai tabel-tabel daftar kuat rancang untuk kebanyakan sambungan-

sambungan geser. Meski tabel-tabel menyediakan suatu cara sederhana dan cepat untuk

mendisain sambungan-sambungan geser, ada beberapa poin yang harus dicatat mengenai

pemakaian tabel-tabel desain. Pertama adalah bahwa daftar tabel-tabel kekuatan-kekuatan yang

didasarkan pada geometri sambungan yang distandardisasi. Tabel-tabel mempunyai efektivitas

terbatas untuk menganalisis atau perancangan dari sambungan-sam- bungan dengan geometri

yang tidak biasa. Ke dua, dan paling penting, adalah bahwa daftar tabel-tabel hanya

mengendalikan kekuatan sambungan. Tabel-tabel ini menyediakan sedikit informasi seperti

keadaan batas pengendalian desain. Tambahan pula, kedaan batas lain yang bisa diterapkan

Penyambungan Struktural Baja Page 10

Page 11: Sambungan Baja

Kelompok IV

mungkin perlu dicek. Hal ini untuk mencegah perbandingan ma- cam apapun dari keadaan batas

yang bisa diterapkan untuk sambungan.

2.1 Sambungan siku-siku ganda

Sambungan-sambungan siku ganda (Double-angle) dibuat dengan memasang pada bidang

sepasang kaki-kaki (dengan baut atau las) kepada web dari balok yang didukung dan diluar

bidang sepasang kaki-kaki (juga dengan baut atau mengelas) kepada web dari balok penunjang,

atau flens atau web dari rangka kuda-kuda.

standar semua baut atau semua sambungan-sambungan siku-siku gan da yang dilas bersifat

efisien dari siku-siku pandang bahan. untuk semua baut sambungan siku-siku ganda, pada

umumnya ada dua bentuk dari

Gambar 6.26 Sambungan siku ganda

baut-baut sisi pendukung (satu garis baut di setiapi kaki) dan satu garis dari baut-baut di sisi yang

didukung. Banyaknya baris baut biasanya umum pada kedua sisi.

Kedua garis baut pada sisi pendukung adalah dalam geser tunggal dan satu garis baut satu

sisi yang didukung pada geser ganda. Meskipun sisi pendukung mungkin mempunyai separuh

dari banyak baut, mereka dalam geser ganda. Sering kali berdasarkan kekuatan pada geser baut

sendiri adalah sama dimanapun lapisan dari siku-siku ganda. Gaga- san umum sama juga bisa

diterapkan pada semua sambungan-sambungan siku-siku ganda yang dilas. Las pada sisi

pendukung pada umumnya ditempatkan sepanjang setiap jari kaki dari kaki-kaki dari siku-siku

dengan suatu hasil ada di puncak. Las sisi yang didukung (yang disebut di dalam AISC Manual

sebagai Weld A) pada umumnya ditempatkan sepanjang jari kaki dan/atau ke seberang tepi-tepi

atas dan alas dari kedua-duanya di dalam kaki-kaki siku-siku. Tabel minimum ketebalan di dalam

manual untuk mengelas diasumsikan elektroda E70 dan didasarkan pada kesesuaian kekuatan

pecahan geser dari las dengan geser pemecahan kekuatan logam dasar. Jika kurang dari tabulasi

ketebalan disediakan tabulasi nilai-nilai las yang harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang

disediakan kepada ketebalan diperlukan.

Penyambungan Struktural Baja Page 11

Page 12: Sambungan Baja

Kelompok IV

Jadi; Dengan demikian, las-las lebih panjang dan lebih kecil menjadi lebih baik, sebagai las-las

yang lebih besar menyediakan tanpa kelebihan kekuatan ketika ketebalan pemba- tasan sudah

dicapai.

Untuk memudahkan pema- sangan struktur, sambungan mungkin punya lubang slot yang

pendek dan/atau suatu panjangnya detail bahwa menyeluruh panjangnya komponen struktur

seperti sedikit lebih pendek dibanding bentang dengan ganjal-ganjal yang disediakan untuk

mengisi setiap kesenjangan.

Jika siku-siku itu dikerjakan di bengkel yang dihubungkan dengan muka rangka kuda-kuda, lalu

balok yang didukung akan dipasang di suatu cara yang dikurangi di mana flensa bawah dari balok

yang didukung dihadapi mem biarkannya yang untuk diturunkan ke dalam posisi antara di dalam

kaki-kaki siku-siku bidang. Lokasi yang diasumsikan pin yang diidealkan untuk suatu sambungan

siku-siku ganda adalah di kaki-kaki. Apakah baut atau mengelas, itu melalui deformasi kaki-kaki

yang fleksibilitas putaran dicapai. Bim bingan disiapkan dalam bentuk AISC Manual untuk

ketebalan siku-siku dan persyaratan-persyaratan untuk me-mastikan fleksi bilitas rotasi.

Posisi dan pengaturan jarak yang absolut dari lubang baut diken dalikan oleh pembatasan-

pembatasan jarak kelonggaran atau pembatasan jarak tepi, bagaimanapun, untuk beberapa

keteraturan, satuan yang umum telah dibentuk menurut kebi asaan. Satuan yang umum adalah

suatu fungsi matra kaki siku-siku dan didasarkan pada desain, pembikinan, dan kenyamanan

pemasangan. Untuk ukuran-ukuran siku-siku yang diberi, lubang-lubang adalah secara umum

dijaga sama.

Las pada sisi komponen struktur pendukung mempunyai sifat keuletan. Las-las itu ditempatkan

sepanjang kaki dari tiap dari siku-siku yang terpenting, jadi seluruh kaki siku-siku penting dapat

menerima deformasi. Tepi-tepi atas dari siku-siku

Gambar 6.27 Tampak sebelah selatan

Penyambungan Struktural Baja Page 12

Page 13: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.28 Sambungan siku ganda

(seperti juga konektor-konektor geser yang lain) pada sisi pendukung harus tidak dilas sepanjang

bagian atas, kecuali las pendek. Jika seluruh tepi atas dari kaki siku-siku yang terpenting dilas, itu

akan menghalangi fleksibilitasnya dan jadi fleksibilitas putaran dari sambungan.

Pada skulptur baja, sambungan-sambungan para komponen struktur B1B, B3A, B3B, B8, B8A,

dan B8B adalah contoh-contoh dari sambung- an-sambungan siku-siku ganda. sambungan B1B

adalah sambungan siku-siku ganda dengan baris-baris baut pada sisi komponen struktur

pendukung dari sisi komponen struktur yang didukung. Offset pitch memerlukan siku-siku untuk

sedikit lebih panjang tetapi menyediakan lebih baik memasuki dan mengen cangkan kelonggaran-

kelonggaran. Sambungan siku-siku ganda dirakit di bengkel pada sisi yang didukung.

Gambar 6.29 Tampak sebelah timur

Sejak kedua balok penopang pendu- kung dan balok yang didukung adalah ketinggian yang sama

dan flens atas dari kedua balok diluruskan, balok yang didukung harus dicoak ganda untuk

mengizinkan pemasangan. Sambungan B3A/B3B adalah satu contoh dari suatu kondisi back-to-

Penyambungan Struktural Baja Page 13

Page 14: Sambungan Baja

Kelompok IV

back dengan dua sambungan siku-siku ganda baut. Ketika sambungan-sambungan seperti itu

akan terjadi dalam kolom web, atau di dalam web-web balok penopang secara langsung

melampaui bagian atas dari suatu kolom (eg. seperti di penyusunan atap yang cantilevered),

Standar-standar keselamatan kerja OSHA melarang kecuali jika pendirian disediakan untuk satu

pemasangan atau maksud lain. Satu solusi masalah digambarkan di

Gambar 6.30 Tampak sebelah barat

skulptur baja -disediakan satu baris tambahan dari baut-baut di salah satu dari siku-siku ganda

(double-angles) yang tidak dibagi bersama dengan yang lain.

Hal ini mengizinkan pemasa- ngan balok dengan baris baut tambahan sampai balok yang

lain selesai dipasang. Solusi-solusi lain melibatkan penyediaan satu baut tambahan dalam dua

siku-siku berlawanan setiap sambungan, atau menyetel balok seperti mereka kedua-duanya

bagian hanya satu garis baut. Catat bahwa baut-baut umum untuk kedua sambungan-sambungan

bukanlah di dalam geser ganda. Daripada mereka di dalam geser tunggal di dua bidang. Puncak

balok yang didukung sudah coak untuk mengizinkan flens-flens dibariskan dengan tegak lurus.

Balok Penopang B8 menun- jukkan suatu semua perencanaan las dari sambungan-

sambungan siku-siku ganda. Sambungan-sambungan las siku-siku ganda sulit dipasang. Sedi-

kitnya salah satu dari komponen struktur harus bagaimanapun juga didukung sehingga siku-siku

ganda dapat dilas.

Pemasangan baut sementara biasa- nya digunakan untuk mendukung dan menstabilkan

komponen struktur sela-ma pemasangan. Praktek tentang penggunaan pemasangan baut se-

mentara untuk mendukung komponen struktur guna menghasilkan sam-bungan las untuk

menghapuskan alasan untuk mengelas. Pengelasan bengkel sudah dilaksanakan pada sisi yang

didukung dari tiap balok. Kedua-nya kaki-kaki siku-siku yang terpenting dan daerah-daerah yang

Penyambungan Struktural Baja Page 14

Page 15: Sambungan Baja

Kelompok IV

mereka bingkai belum dicat. Pengelasan dilapangan harus dilaksanakan untuk baja yang tidak

dicat.

Gambar 6.31 Sambungan siku ganda- baut

las

Gambar 6.32 Sambungan siku ganda- baut

las

6.2.2 Sambungan geser pelat ujung (Shear end-plate connection)

Suatu sambungan geser pelat ujung melibatkan pengelasan satu plat tegak-lurus pada ujung web

yang didukung dan baut atau las plat itu ke komponen struktur pendukung. Dimen si vertikal plat

mestinya tidak melebihi web baloknya yang didukung. Jika sisi pendukung dibaut, dimensi

horisontal itu akan bergantung pada ukuran baut, pengaturan jarak gage, dan jarak tepi.

Pengelasan bengkel adalah satu-satunya metoda sambungan web balok yang didukung dan plat.

Gambar 6.33 Sambungan siku ganda-

baut las

Gambar 6.34 Sambungan siku ganda- baut

las

Penyambungan Struktural Baja Page 15

Page 16: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.35 Sambungan siku ganda- baut

las Gambar 6.36 Sambungan siku ganda

dengan las

Gambar 6.37 Sambungan siku ganda

dengan las

Gambar 6.38 Sambungan siku ganda

dengan las

Di dalam AISC Manual, tabulasi minimum ketebalan untuk mengelas diasumsikan elektroda-

elektroda E70 dan didasarkan pada kesesuaian kekuatan pecahan geser dari las dengan pecah

geser dari kekuatan logam dasar. Jika kurang dari keteba- lan tabulasi yang tersedia, tabulasi

nilai-nilai las yang harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang disediakan untuk ketebalan

diperlukan. Jadi; Dengan demikian, las-las yang lebih panjang dan lebih kecil adalah yang lebih

baik cocok dengan las yang lebih besar menyediakan tanpa keun- tungan kekuatan ketika

batasan ketebalan sudah dicapai.

Sambungan geser pelat-ujung secara umum sederhana untuk didi- sain tetapi memerlukan

kontol yang baik dari toleransi pada fabrikasi karena panjangnya yang terperinci harus cocok

diantara penumpu-penumpu.

Panjangnya yang terperinci normalnya dibentuk seperti suatu gap kecil pema-sangan. Celah ini

dapat diisi dengan ganjal-ganjal.

Penyambungan Struktural Baja Page 16

Page 17: Sambungan Baja

Kelompok IV

Pelat geser pada dasarnya ha nya mempunyai satu lapisan yang diasumsikan pin diidealkan

adalah diplat itu diri sendiri. Fleksibilitas rotasi untuk suatu plat geser akan mendekati bahwa dari

suatu sam- bungan siku-siku ganda dengan kete- balan yang serupa, dan panjangnya

sambungan.

Balok B2A menggambarkan sua- tu sambungan geser pelat ujung. Plat itu adalah dilas di

bengkel untuk web balok yang didukung, dan baut yang dipasang lapangan untuk balok peno

pang. Balok B2A adalah suatu bentuk (S) shape , yang ditandai oleh flens-flens yang

diruncingkan. S shapes tidak biasa lagi digunakan pada rangka baja hari ini, tetapi digunakan di

sini untuk maksud ilustrasi.

6.2.3 Sambungan tidak kaku

( Unstiffened Seated Connection)

Sambungan yang didudukkan tidak kaku adalah agak unik untuk keluarga dari sambungan-

sambungan geser. Tidak seperti semua sambu-ngan-sambungan

Gambar 6.39 Sambungan baut diujung balok

penopang Gambar 6.40 Sambungan baut diujung balok

penopang

geser yang lain, tambahan untuk dudukkan sambungan yang tidak dibuat di web dari balok yang

didukung. Suatu sambungan yang didudukkan dibuat dari suatu siku-siku yang dipasang untuk

penumpu balok, sehingga balok bisa duduk dan mendukung reaksi reaksi. Siku-siku tempat

dudukan juga menyediakan satu tempat untuk mendudukan balok yang didukung selama proses

pema sangan, karena siku-siku itu dilas ke bagian komponen struktur pendukung di bengkel.

Siku-siku tempat dudukan bisa disambungkan dengan kom-ponen struktur pendukung salah satu

dengan baut atau sambungan las.

Di dalam Manual AISC, Tabulasi ketebalan minimum untuk mengelas sambungan dudukkan

diasumsikan menggunakan elektroda-elektroda E70 dan berdasarkan pada kesesu- aian kekuatan

geser pecah dari las dengan kekuatan geser pecah logam dasar. Jika kurang dari tabulasi

ketebalan yang tersedia, tabulasi nilai-nilai las harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang tersedia

Penyambungan Struktural Baja Page 17

Page 18: Sambungan Baja

Kelompok IV

untuk ketebalan diperlukan. Jadi; Dengan demikian, las-las yang lebih panjang dan lebih kecil

adalah lebih baik dari pada pengelasan lebih pendek dan lebih besar, yang tidak menyediakan

keuntungan kekuatan ketika batas ketebalan sudah dicapai.

Tidak seperti sambungan-sambungan geser yang lain, keadaan batas tumpuan pelat

karena gaya terpusat dapat digunakan untuk sambungan-sambungan yang diduduk kan. Flens

bagian bawah dari balok yang didukung dipikul oleh kaki siku-siku. Oleh karena itu, keadaan batas

tambahan dari lokal web melemahkan dan tekukan lokal web komponen struktur yang didukung

harus dise-lidiki.

Jika balok yang didukung adalah hanya untuk ditempatkan di siku-siku tempat dudukan, itu

bisa membuat balok berguling atau meluncur, di bawah beban. Untuk mencegah balok dari

meluncur dari siku-siku dudukan, bagian bawah flens dari balok harus sambungkan dengan kaki

siku-siku dan ini biasanya dilaksanakan dengan pemasangan baut dengan 2 A325 baut.

Untuk mencegah balok bergu- ling, satu siku-siku kestabilan tambahan yang harus

sambungkan dengan flens atas atau sepanjang web dari balok yang didukung. AISC tidak

memiliki persyaratan kekuatan tertentu berkaitan dengan siku-siku kestabilan. Haruslah dicatat

bahwa penambahan perlengkapan-perleng- kapan ini akan memberikan beberapa kekakuan

tambahan pada sambungan. AISC Manual menyarankan dengan sebuah siku-siku 4 × 4 × ¼

disambungkan dengan dengan las fillet minimum atau dua buah baut. Bagaimanapun, hanya

siku-siku tempat dudukan diasum- sikan akan memberikan kekuatan untuk sambungan.

Fleksibilitas putaran dari sam- bungan dudukan yang tidak kaku dicapai melalui deformasi

dari kaki siku-siku tempat dudukan, seperti juga halnya deformasi pada siku-siku bagian atas atau

sisi. Siku-siku tempat dudukan harus cukup tebal untuk membawa reaksi tetapi cukup tipis untuk

memberikan fleksibilitas putar an. Jika siku-siku tempat dudukan dilas ke komponen struktur

pendu- kung, las-las itu harus ditempatkan sepanjang sisi vertikal dari siku-siku. Las untuk sisi

pendukung dan mendukung dari siku-siku kestabilan harus ditempatkan pada setiap jari kaki dari

kaki siku-siku. Mengelas sepanjang sisi vertikal bagian atas suatu siku-siku akan menghalangi

fleksibilitas sambungan. Ujung balok didudukan pada siku-siku dudukan; dengan begitu

pelemahan web dari balok yang didukung harus dicek.

Balok B5 dan B6 mewakili sam- bungan-sambungan dudukan tidak kaku. balok B5

mempunyai dudukan yang vertikal dan di baut ke flens kolom. Flens bagian bawah dari balok

yang didukung dilaskan ke siku-siku tempat dudukan. Bagian atas siku-siku terikat dengan bagian

atas flens balok. Sebaliknya balok B6 mempunyai tempat dudukan yang yang dilas pada web

kolom. Tempat dudukan itu dibaut pada flens bawah dari balok yang didukung. Sambungan B6

juga terdapat siku-siku yang dilas pada bagian atas dan penempatannya pada posisi yang

opsional.

6.2.4 Sambungan pelat tunggal (single plate connection)

Penyambungan Struktural Baja Page 18

Page 19: Sambungan Baja

Kelompok IV

Sambungan pelat tunggal terdiri dari suatu plat yang dilas pada komponen struktur

pendukung dan dibaut pada web dari balok yang didukung. Karena sambungan ini adalah

sambungan pelat satu sisi, hal ini dapat dengan mudah dipasang dengan meletakkan balok yang

didukung ke dalam posisinya. Persa- maan-persamaan di dalam AISC Manual itu didasarkan

pada elektroda-elektroda E70. Ukuran las di setiap sisi dari plat itu harus tiga perempat dari

ketebalan dari plat tunggal untuk memastikan bahwa kekuatan las bukan elemen yang

dikendalikan di dalam sambungan.

Orientasi dari sambungan plat tunggal adalah pada bidang dari web dari komponen struktur

yang didu- kung. Ini berarti bahwa fleksibilitas putaran dan lokasi ideal pin itu bersifat tergantung

pada kekakuan yang relatif dari plat dan penumpu (dan ya atau tidaknya lubang slot yang pendek

digunakan). Jika penumpu itu luwes, lalu rotasi akan diakomodasikan oleh deformasi komponen

struktur pendu- kung. Jika penumpu itu kaku, lalu rotasi terjadi terutama di dalam sambungan

plat.

Rekomendasi batas bagian atas dan bawah ketebalan pelat telah ditetapkan untuk tipe

sambungan ini. Batas bawah ketebalan pelat untuk mengendalikan tekukan lokal mengum

pamakan alas separuh dari plat itu di dalam kompresi karena flexure. Ketebalan minimum adalah

suatu fung si panjang plat, L, tegangan luluh bahan, Fy, dan a koefisien tekuk, K.Ketebalan yang

minimum:

Tetapi tidak kurang dari ¼ inci. Ketebalan batas atas untuk memas- tikan keuletan

pemutaran yang cukup pada plat. Ketebalan plat yang maksimum adalah suatu fungsi diame- ter

baut yang digunakan, db, dan sama dengan db/2 +1/16 inci. tetapi tidak kurang dari ketebalan plat

yang minimum yang didirikan sebelumnya.

Gambar 6.41 Sambungan geser: las

dudukan

Gambar 6.42 Sambungan geser: las

dudukan

Penyambungan Struktural Baja Page 19

Page 20: Sambungan Baja

Kelompok IV

Eksentrisitas harus selalu dipertim- bangkan di dalam perancangan sam-bungan-sambungan plat

tunggal. Eksentrisitas, untuk tujuan kalkulasi, mungkin satu dari empat kasus yang mungkin

tergantung pada kekakuan penumpu dan apakah standar atau lubang slot pendek yang

digunakan. Kedua persamaan-persamaan untuk lubang slot pendek (kaku dan penumpu luwes)

hampir serupa. Demi kian juga, kedua persamaan-persa- maan untuk standar lubang (kaku dan

penumpu luwes) adalah juga hampir serupa. Berdasarkan pada salah satu dari standar lubang

atau lubang slot pendek, satu-satunya perbedaan di dalam rumusan untuk eksentrisitas antara

suatu penumpu yang kaku dan penumpu yang luwes adalah dikare- nakan persamaan-persamaan

penum- pu yang luwes mempunyai suatu batas bawah yang dihubungkan de- ngan mereka. Nilai

batas bawah untuk penumpu yang luwes adalah sama dengan jarak horisontal dari garis las ke

garis baut.

Pada skulptur baja ditunjukkan suatu sambungan plat tunggal dengan Beam B2B. Plat itu

dilas pada balok penopang dan baut pada balok yang didukung. Mengumpamakan lubang-lubang

standar ini akan cocok dengan kondisi penumpu yang luwes. bagian atas balok pendukung dicoak

untuk memberikan kesejajaran vertikal antara flens atas dari balok penopang dan balok utama.

6.2.5 Sambungan siku-siku tunggal (single angle connection)

Sebuah sambungan siku-siku tunggal serupa dengan sambungan siku-siku ganda, kecuali

hanya satu siku-siku yang digunakan. Yang terpenting dan kaki-kaki bidang dari siku-siku tunggal

dapat disambungkan dengan salah satu dari pendukung atau komponen struktur yang didu kung

dengan menggunakan baut atau las. Sekilas nampak serupa dengan sambungan plat tunggal,

sambungan siku-siku tunggal adalah suatu sam bungan satu sisi, mengizinkan balok yang

didukung untuk diayunkan dalam penempatannya, dibanding diturun- kan, ke posisi sambung an.

Siku-siku tunggal disambungkan dibengkel de- ngan komponen struktur pendukung. Ketika baut

yang dipasang di lapa- ngan digunakan, slot-slot pendek di dalam siku-siku dapat menyediakan

setiap penyetelan yang diperlukan.

Sambungan-sambungan siku tunggal bersifat sederhana untuk dipa sang terutama sekalli

ketika disam bungkan dengan penumpu dibengkel. Semua standar baut, sambungan siku-siku

tunggal mempunyai semua baut pada geser tunggal.

Penyambungan Struktural Baja Page 20

Page 21: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.43 Sambungan geser: pelat

tunggal

Gambar 6.44 Sambungan geser: pelat

tunggal

Dengan demikian, kekuatan ber- dasar pada baut geser sendiri adalah sama dengan lapisan

pelat dari siku tunggal. Untuk suatu standar semua baut sambungan siku-siku tunggal, pada

umumnya satu garis baut di kedua lapisan pelat dengan semua baut di dalam geser tunggal. Jadi;

Dengan demikian, seperti suatu siku-siku ganda, kekuatan berdasar pada baut geser sendiri

adalah sama lapisan manapun dari siku-siku tunggal.

Eksentrisitas perlu selalu diper- timbangkan di kaki siku-siku. Eksen- trisitas perlu juga

dipertimbangkan pada kaki siku-siku yang dilas. Jika dua atau lebih baris dari baut-baut

digunakan di web dari balok yang didukung, lalu eksentrisitas harus dipertimbangkan pada bidang

kaki siku-siku.

Seperti suatu sambungan siku-siku ganda, fleksibilitas putaran sam- bungan siku-siku

tunggal dicapai terutama melalui deformasi kaki siku-siku. Pengelasan sisi pendukung harus

ditempatkan sepanjang tepi ujung kaki dan alas dari siku-siku. Pengelasan harus dilakukan di tepi

puncak dari siku-siku; pengelasan pada seluruh bagian sisi atas dari sisi yang didukung harus

dihindarkan karena akan menghalangi fleksibilitas sambungan.

Balok B4A dan B4B menun- jukkan pemakaian sambungan-sam- bungan siku-siku tunggal

di skulptur baja. Para komponen struktur yang didukung di setiap sambungan-sam -bungan ini

adalah berbentuk kanal, yang menunjukkan pada umumnya dengan beban ringan para

komponen struktur yang digunakan untuk kerang ka baja .

Siku-siku tunggal untuk Beam B4A adalah dilas dengan sambungan bengkel untuk balok

penopang dan sambungan baut lapangan untuk balok, sementara balok B4B mempu nyai siku-

siku tunggal kepada balok penopang dengan sambungan baut lapangan dan dilas bengkel untuk

kanal.

6.2.6 Sambungan geser T (Tee Shear Connection)

Sambungan geser T dibuat dari sebuah WT section dengan buritannya disambungkan ke

web dari komponen struktur yang didukung dan flens dikaitkan dengan komponen struktur

Penyambungan Struktural Baja Page 21

Page 22: Sambungan Baja

Kelompok IV

pendukung. Kedua buritan dan flens itu bisa disambung dengan baut atau las pada komponen

struktur yang sesuai. Memunduran balok diperlukan untuk suatu sambungan geser T adalah lebih

besar dari sambungan-sambung an yang lain. T mempunyai kemung- kinan putaran di setiapi sisi

pada pencabangan flens dan buritan, yang memerlukan suatu jarak kemunduran cukup sehingga

tidak menghalangi putaran fillet. Suatu jumlah dibatasi tentang gangguan putaran fillet diizinkan

tergantung pada ukuran dari putaran fillet dari bagian WT.

Lokasi teoritis dari pin (diasumsikan yang paling luwes dari bagian sam bungan) akan bergantung

pada penumpu dan pilihan T. AISC Manual memberi bimbingan untuk desain yang tepat

mengenai ini.

Sambungan T dengan flens-flens yang tebal bisa memberikan fleksibilitas putaran melalui

perilaku buritan serupa dengan suatu sam- bungan geser. Sambungan T dengan flens-flens yang

lebih tebal bisa mem berikan fleksibilitas putaran melalui perilaku flens serupa dengan satu pelat

ujung atau sambungan siku-siku ganda. AISC Manual menyediakan bimbingan yang pantas untuk

semua kasus.

Balok B1A menunjukkan suatu sambungan geser T. T disambung dengan sambungan las

bengkel ke balok penopang dan baut lapangan ke balok.

Gambar 6.45 Sambungan geser:baut- las

siku tunggal

Gambar 6.46 Sambungan geser:baut- las

siku tunggal

6.3 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN

MOMEN

Sambungan-sambungan momen memindahkan momen yang dibawa oleh flens-flens dari

balok yang didu- kung kepada komponen struktur pendukung. Sambungan-sambungan momen

(atau berkelanjutan atau sambungan kerangka kaku) diasum sikan memiliki sedikit atau tanpa

rotasi antara komponen struktur pendukung dan komponen struktur yang didu- kung. Sambungan

terikat penuh (Fully Restrained) mengasumsikan siku-siku yang terukur antara potongan

komponen struktur dipertahankan (yaitu. tanpa rotasi relatif) dan di sana perpindahan penuh dari

momen. Sambungan terkendali parsial (partially restrained) berasumsi bahwa akan ada beberapa

Penyambungan Struktural Baja Page 22

Page 23: Sambungan Baja

Kelompok IV

gerakan putaran relatif bahwa terjadi antara potongan komponen struktur, meskipun akan ada

perpindahan dari pada momen.

Gambar 6.47 Sambungan geser:baut- las

Tee

Gambar 6.48 Sambungan geser:baut- las

Tee

Kekakuan tanpa batas tidak pernah dapat secara realistis dicapai; oleh karena itu, bahkan

sambungan-sambungan momen pengendalian penuh sungguh memiliki beberapa fleksibilitas

jumlah putaran minimal, yang biasanya diabaikan. FR sambu- ngan-sambungan diidealkan

sebagai mempunyai fixity penuh antara komponen struktur.

Untuk memindahkan tegangan dan gaya kompresi yang dibawa oleh flens-flens,

kesinambungan antara flens-flens balok yang didukung dan komponen struktur pendukung harus

direalisir. Karenanya, flens-flens dari komponen struktur yang didukung terikat dengan salah satu

elemen sambungan atau secara langsung kepada komponen struktur pendu- kung.

Kebanyakan sambungan-sam- bungan momen dibuat dari balok yang didukung ke salah

satu flens atau web para komponen struktur kolom (dise- but sambungan balok ke kolom). Balok

menyambung untuk memin dahkan momen-momen adalah juga umum. Sambungan-sambungan

mo- men juga termasuk satu sambungan geser yang sederhana di web dari komponen struktur

yang didukung untuk membawa komponen geser dari reaksi balok. Setiap pertimbangan-

pertimbangan eksentrisitas beban di dalam sambungan geser sebagai bagian dari sambungan

momen bisa diabaikan sebagaimana dibawa oleh momen sambungan. Jika momen sambungan

dibuat ke web suatu kolom, unsur-unsur sambungan bisa diperluas sehingga mengelas

dilapangan dan/atau baut-baut dapat ditempatkan di luar flens-flens kolom untuk erectabilas yang

lebih mudah.

Kolom-kolom pada sambung- an-sambungan balok ke kolom diper- lakukan untuk gaya

terpusat dari flens-flens komponen struktur yang didukung. Dalam beberapa peristiwa bagian

kolom mungkin punya keku- atan lokal yang tidak cukup di lokasi gaya terpusat ini. Dalam

keadaan yang sedemikian, suatu bagian kolom yang lebih berat atau suatu kolom kekuatan yang

lebih tinggi bisa diganti, atau garis melintang kolom pekaku dan/atau web ganda bisa diinstall.

Penyambungan Struktural Baja Page 23

Page 24: Sambungan Baja

Kelompok IV

Pekaku-pekaku garis melin-tang adalah plat-plat yang dibuat untuk mencocokan antara

flens-flens dari kolom di titik dari beban terpusat (tegangan atau kompresi). Web doubler plates

adalah pelat baja yang dibuat untuk meningkatkan ketebalan menyeluruh dari web pada suatu

bagian. Kedua tipe-tipe dari kompo- nen-komponen (pekaku-pekaku garis melintang dan web

doubler plates) dilas kepada bagian itu untuk meningkatkan kekakuan. Pemakaian komponen ini

akan meningkatkan biaya-biaya fabrikasi, dengan demiki- an hal tersebut bisa lebih hemat untuk

memilih suatu bagian kolom yang lebih berat atau satu dengan kuat leleh lebih tinggi.

6.3.1 Sambungan pelat flens (flange-plated connection)

Sambungan pelat flens dibuat dengan bagian atas dan dasar pelat flens bahwa

menyambung flens-flens dari balok yang didukung ke tiang

Gambar 6.49 Sambungan momen: baut plat

flens

Gambar 6.50 Sambungan momen: baut plat

flens

penupang. Ada beberapa tipe-tipe dari sambungan-sambungan pelat flens. Pelat flensa itu adalah

las isian atau alur yang dilas kepada penumpu-penumpu. Flens-flens dari komponen struktur yang

didukung bisa salah satu dari baut atau las pada plat-plat. Pelat flens biasanya menggunakan

sam- bungan

Gambar 6.51 Sambungan momen: las plat

flens

Gambar 6.52 Sambungan momen: las plat

flens

Penyambungan Struktural Baja Page 24

Page 25: Sambungan Baja

Kelompok IV

bengkel yang dihubungkan dengan kolom dan terkait sambungan lapangan dengan flens-flens

dari komponen struktur yang didukung.

Pelat flens biasanya diposisikan sedikit lebih luas dibanding kedalaman komponen struktur

pendukung jika mereka akan dibaut ke flens-flens dari komponen struktur yang didukung.

Perencanaan ini membuatnya lebih mudah untuk dipasang, memberikan cukup kelonggaran.

Ganjal-ganjal disediakan untuk mengisi celah. Jika pelat flens itu dilas pada flens-flens dari

komponen struktur pendukung, lalu plat-plat itu dirancang dan diperinci seperti pengelasan pelat

flens dapat dilaksanakan di dalam kedudukan rata. Ini dapat tercapai dengan menggunakan suatu

pelat flens yang sedikit lebih sempit dari flens balok di atas sekali dan suatu pelat flens yang

sedikit lebih luas dibanding flens balok di alas. Peren-canaan ini mengizinkan pengelasan

kedudukan rata (bawah tangan).

Jika bingkai balok masuk ke dalam web dari suatu kolom, plat-plat itu harus cukup lebar

untuk mengisi ruang di dalam flens-flens kolom, tetapi membatasi di luar kolom itu untuk

mengizinkan pengelasan rata. Dalam hal ini pelat atas itu akan mungkin lebih luas dibanding flens

atas dari balok yang didukung. Dengan demikian, untuk mengako- modasi posisi pengelasan rata

pelat flens berkait dengan kolom web, plat flens atas harus dihalangi untuk membuat satu batang

yang lebih mudah untuk mengelas kepada komponen struktur yang didukung. Dengan

mengabaikan perencanaan baut atau mengelas, jika sambungan itu dibuat pada web dari suatu

kolom, tambahan sisi yang didukung perlu menyediakan ruang cukup untuk mengakomodasi baut

atau akses mengelas. Lihat AISC Manual untuk diskusi jepitan-jepitan sudut dan konfigurasi plat

ketika memasang ke web-web kolom. Balok B2 dan B4 adalah pelat flens yang dibaut dan dilas

disambung ke web kolom C1 secara berturut-turut. Pelat flens untuk balok B2 dibaut pada bagian

atas dan bawah flens

Gambar 6.53 Sambungan momen: plat flens langsung las

dari balok. Seperti di sebutkan di atas, pelat flens diposisikan menjadi sedikit lebih luas

dibanding kedalaman Girder B2 dan suatu ganjal sudah disediakan untuk mengisi celah. Kedua

sam- bungan terikat dengan web dari kolom. Plat-plat itu dibentuk seperti itu agar mereka mengisi

seluruh ruang antara flens- flens. sudut-sudut plat telah menjepit untuk mengakomodasi las isian

Penyambungan Struktural Baja Page 25

Page 26: Sambungan Baja

Kelompok IV

dari tiang penupang dan memisahkan las-las. Meski sambung- an geser belum diperluas (baut

dari elemen ini mengambil tempat di da- lam flens-flens dari kolom), dalam praktek ini akan

membuktikan bahwa sulit membuat sambungan ini di lapangan. Dinasehatkan untuk mem-

perluas geser tab. Kedua balok peno- pang akan secara normal dispesifi- kasikan pendek dan

unsur-unsur sambungan diperluas sehingga semua las dan baut-baut ditempatkan di luar flens

kolom itu untuk erectabilas yang lebih mudah.

6.3.2 Sambungan flens dengan las

sambungan-sambungan momen de ngan cara dilas secara langsung pada umumnya dibuat

dengan las alur complete-joint-penetration yang seca- ra langsung menyambung pada bagian atas

dan bawah flens dari balok yang didukung ke satu tiang penupang. Las siku-siku, atau las alur

partial-joint-penetration bisa diguna kan jika sesuai untuk perpindahan gaya yang diperlukan.

Las alur untuk sambungan-sam- bungan las flens secara langsung memerlukan persiapan

penting untuk mempersiapkan alur las. Lubang akses las dipotong dibagian web pada

perpotongan flens-flens dari balok yang didukung. Batangan pendukung dan las aliran

ditambahkan kepada flens-flens. Las alur yang menghu- bungkan balok ke flens-flens kolom

kemudian bisa dibuat dalam posisi pengelasan datar. Begitu sambungan itu diselesaikan, batang

penganjal dipindahkan; tetapi bagaimanapun juga kadang-kadang diizinkan untuk ditinggalkan

pada tempatnya.

Gambar 6.54 Sambungan momen: plat flens langsung las

Gaya geser bisa ditransfer oleh salah satu dari penambahan suatu sambungan geser yang

standar atau oleh secara langsung mengelas web balok yang didukung pada flens kolom.

Pengelasan langsung web sangat memerlukan akomodasi dari pabrik, fabrikasi, dan toleransi

ereksi dan tidak sering kali digunakan.

Di skulptur baja, Balok Peno- pang B1 secara langsung dilas pada flens dari Column C1.

Rekening-rekening aliran telah dipindahkan, tetapi batang penghalang telah dibi- arkan tempat

setelah pengelasan. Juga perlu dicatat bahwa ujung balok itu ditinggalkan mencat untuk menga-

komodasi pengelasan batang. Suatu rekening geser memindahkan beban geser kepada kolom.

Penyambungan Struktural Baja Page 26

Page 27: Sambungan Baja

Kelompok IV

6.3.3 Memperluas sambungan pelat ujung

Pelat-ujung diperluas bersifat sebangun di dalam penampilan dan orientasinya ke

sambungan pelat-ujung geser. Perbedaan utama secara fisik adalah bahwa plat itu lebih panjang

dibanding kedalaman balok yang didukung karena harus dihubungkan dengan kedua web dan

flens-flens dari balok yang didukung. Plat itu biasanya dilas dengan las isian dan dilas pada flens-

flens dan web dari balok yang didukung, bagaimanapun juga melengkapi atau las partial-joint-

penetration bisa digunakan jika ukuran las isian adalah terlalu besar. Plat itu kemudian dibaut

dengan baut kekuatan tinggi ke komponen struktur pendukung.

Sambungan-sambungan pelat ujung digolongkan berdasarkan pada banyaknya baut-baut

yang digunakan pada flens tegangan, seperti empat baut untuk sambungan tidak kaku dan

delapan baut untuk sambungan kaku. Baut-baut di dalam tegangan harus diatur dengan suatu

pola yang sime- trik dengan separuh di atas dan separuh di bawah flens tegangan. Sedikitnya

dua baut harus digunakan di flens kompresi; baut-baut ini melayani terutama untuk membawa

gaya geser. Lebih lanjut, baut-baut di flens kompresi harus ditempatkan antara flens-flens dari

balok yang didukung kapan pun yang mungkin untuk mengurangi panjangnya plat yang

diperlukan. Baut-baut tambahan bisa ditempatkan di dalam plat, dekat sumbu netral dari balok itu

untuk memastikan kewajaran merakit de- ngan kolom dan membantu flens kompresi baut di dalam

perpindahan geser. Seperti sambungan geser lainnya, sambungan pelat ujung yang diperluas

memerlukan akomodasi yang dekat dengan pabrik, fabrikasi, dan toleransi pemasangan. balok itu

bisa dibuat pendek untuk mengako- modasi toleransi lapangan dengan pemasangan ganjal untuk

mengisi celah-celah yang ada.

Balok girder B3 memiliki sebuah sambungan ujung pelat yang diper-luas ke kolom C1.

Sambungannya adalah sam- bungan empat baut tidak kaku dengan empat baut dalam dua

baris pada bagian atas dari flens.

Pekaku garis melintang adalah juga bagian dari sambungan. Plat menye-diakan perpindahan

kesinam- bungan dari pada gaya momen dari Girder B3 sisi yang utara, melalui

Gambar 6.55 Sambungan momen: plat ujung diperluas

Penyambungan Struktural Baja Page 27

Page 28: Sambungan Baja

Kelompok IV

bagian kolom dan ke dalam Girder B1 sisi selatan. Plat itu dilas diantara flens-flens dari bagian

kolom dan

Gambar 6.56 Sambungan momen: plat ujung diperluas

diluruskan vertikal dengan flens atas dari Girders B3 dan B4. Perencanaan ini adalah sebagai

ilustrasi saja; dalam praktek pekaku-pekaku garis melin- tang akan tersedia dalam kedua sisi dari

web kolom.

6.3.4 Sambungan pertemuan momen

Sebuah sambungan pertemu- an momen dirancang untuk memin-dahkan gaya-gaya

flens ke seberang dua balok (beam) atau dua balok penopang (girder) yang dihubungkan dalam

garis yang ujungnya bertemu untuk membuat satu komponen struktur yang lebih panjang. Seperti

sambungan-sambungan momen yang lain, suatu sambungan geser (perte-muan geser) pada

umumnya dise-diakan di web untuk menangani komponen gaya geser. Momen perte-muan dapat

didesain yang serupa dari salah tiga sambungan-sambungan momen dari balok (beam) ke kolom

yang sebelumnya dibahas. Pelat ujung diperluas dapat digunakan pada suatu desain pertemuan

back-to-back pada akhir dari balok untuk membentuk momen sambungan. Pelat flens dapat dibaut

atau dilas di bagian atas atau alas dari flens di kedua komponen struktur untuk memindahkan

gaya-gaya flens. Flens-flens dari kedua komponen struktur dapat secara langsung dilas satu sama

lain oleh suatu las complete-joint-penetration atau partial-joint-penetration. Jika flens-flens itu

secara langsung dilas, lubang akses las dan batang penghalang mungkin diper-lukan. Batang

penghalang dan tempat aliran, subjek pada pembe-banan lelah, akan perlu untuk dipindahkan.

Balok Penopang (Girder) B3 kenyataannya dua, balok penopang dari potongan-potongan serupa,

yang disambung bersama-sama dengan flens pelat sambungan. Plat-plat dibaut pada bagian

paling atas flens dan pada alas dari flensa bawah. Jika plat-plat digunakan pada kedua sisi dari

tiap flens, lalu baut-baut itu di dalam geser ganda dan suatu sambungan momen pertemuan

mungkin dihasilkan. Plat web adalah suatu sambungan geser. Plat itu dibaut timbal balik dan

memindahkan gaya geser antara web-web dari balok penopang (Girder).

Penyambungan Struktural Baja Page 28

Page 29: Sambungan Baja

Kelompok IV

6.4 SAMBUNGAN KOLOM

Kolom-kolom terutama dibebani dalam kompresi, tetapi bisa juga menerima tegangan axial,

geser, dan momen. Oleh karena itu, tujuan dari sambungan-sambungan kolom adalah untuk

memindahkan beban-beban itu ke salah satu komponen struktur pendukung atau ke pondasi

struktur.

Ketika suatu kolom digunakan untuk memindahkan muatan antara komponen struktur yang

didukung dan

Gambar 6.57 Sambungan momen: semua

baut Gambar 6.58 Sambungan momen: semua

baut

komponen struktur pendukung, setiap komponen struktur ini perlu untuk dicek di tempat itu.

Pekaku-pekaku mungkin diperlukan untuk mencegah luluh lokal atau tekukan lokal dari gaya

kompresi yang sedang ditransfer. Ketika sambungan kolom ke suatu pelat dasar, perlu suatu

daerah penumpu yang pantas disediakan untuk mencegah penghan- curan pondasi beton.

6.4.1 Sambungan pertemuan kolom

Sambungan kolom digunakan ketika salah satunya adalah untuk penghematan perubahan

ukuran kolom atau tinggi dari struktur melebihi panjang kolom tersedia. Sambungan kolom pada

lokasi-lokasi perimeter lebih disukai ditempatkan empat kaki di atas lantai akhir untuk

mengakomo- dasi tambahan dari kabel kesela- matan, yang mungkin diperlukan pada sisi lantai

atau terbuka dan untuk mempermudah pemasangan. Bagian atas dan shaft yang lebih rendah

dari kolom tidak perlu untuk kontak penumpu penuh satu sama lain. Suatu kesenjangan sampai

dengan 1/16 inci diizinkan tanpa kebutuhan akan reparasi atau penambahan ganjal. Jika

kesenjangan itu adalah antara 1/16 dan ¼ inci ganjal-ganjal baja tidak diruncingkan diperlukan.

Evaluasi rancang-bangun harus dilak- sanakan pada kesenjangan lebih besar dari ¼ inci.

Di dalam kebanyakan sambung- an kolom , daerah penumpu antara kolom-kolom itu akan

cukup untuk memindahkan beban kompresi. Seba- gai tambahan, gaya-gaya lateral (geser)

didistribusikan antar beberapa kolom-kolom. Ketika gaya di setiap kolom tunggal adalah kecil,

gesekan di daerah kontak penumpu dan/atau pelat flens bisa cukup untuk menahan gaya ini. Jika

Penyambungan Struktural Baja Page 29

Page 30: Sambungan Baja

Kelompok IV

gaya geser itu besar, sambungan kolom harus dirancang untuk menahan gaya dan memegang

semua bagian dengan aman pada tempatnya. Sambungan kolom harus pula dirancang untuk

menahan gaya-gaya tegangan yang mungkin berkembang karena beban angkat. Dengan

mengabaikan pengendalian kondisi beban, sambungan itu harus cukup aman untuk memegang

semua bagian aman pada tempatnya. Pelat flens, pelat penumpu, atau penge-lasan flens-flens

secara langsung merupakan cara efektif untuk menyambung kolom-kolom.

Gambar 6.59 Sambungan kolom: pertemuan kolom

sambungan-sambungan plat flens melibatkan pemasangan plat-plat (dengan baut atau las) ke

flens-flens dari atas dan shaft lebih rendah. Ketika dua kolom yang sedang disambung berasal

dari ukuran-ukuran yang berbeda dan hanya dari

Gambar 6.60 Sambungan kolom: pertemuan kolom

kedalaman nominal sama, adalah suatu kejadian yang umum, lalu ganjal-ganjal atau pengisi pelat

harus digunakan untuk mengisi setiap celah.

Pelat penumpu digunakan antara akhir dari bagian atas dan shaft yang lebih rendah dari

sambungan kolom. Penumpu pelat bersifat nyaman ketika kedalaman nominal dari bagian atas

dan shaft lebih rendah perbedaannya cukup besar .

Kolom-kolom boleh juga disam- bung secara langsung mengelas flens-flens dari bagian atas

dan shaft lebih rendah. Web-web dari kolom-kolom itu harus dipasang dengan pengelasan atau

Penyambungan Struktural Baja Page 30

Page 31: Sambungan Baja

Kelompok IV

dengan pemasangan pelat. Plat-plat itu bisa dibaut atau dilas ke bagian atas atau shaft yang lebih

rendah.

Skulptur baja menggunakan satu buah sambungan untuk menggam- barkan menyambung

dua kolom yang berbeda. Kolom C1 (batang yang lebih rendah) disambung ke Column C2 (batang

yang bagian atas) oleh pengelasan langsung, flens-flens sisi utara dan menggunakan suatu

sambungan las - baut pelat flensa pada sisi selatan. Ini tidak pernah akan dilakukan dalam

praktek; sambungan mempunyai flens yang di las seluruhnya atau menggunakan pelat flens pada

kedua sisinya.

Ujung flens pada sisi yang utara dari batang bagian atas (sisi dari flens-flens secara

langsung dilas) mempunyai sambungan beveled untuk mengakomodasi suatu las alur ditiruskan.

Sebagai tambahan, suatu plat yang dilas ke batang yang lebih rendah dan baut kepada batang

bagian atas sudah dimasukkan untuk kesiapan dan pemasangan.

Pada sisi selatan, suatu pelat flens dilas di bengkel pada batang yang lebih rendah dan di

baut dilapangan pada batang bagian atas. Keduanya batang-batang dari kolom berasal dari

kedalaman nominal sama (W12 ), tetapi batang alas adalah sebuah W12×170 sementara batang

yang bagian atas adalah sebuah W12×106. Pada umumnya bentuk kolom dari kedalaman

nominal yang sama mempunyai jarak yang sama antara muka bagian dalam, sementara

ketebalan flens dan web berbeda menurut berat nominal per kaki dari bagian. Karena muka-

muka yang luar dari batang-batang itu tidaklah sama, baut lapangan bagian dari sam- bungan

yang bagian atas diperleng- kapi dengan ganjal-ganjal untuk mengisi celah dari hasilnya.

6.4.2 PELAT DASAR

Kolom pelat dasar digunakan untuk menyediakan suatu daerah tumpuan yang cukup pada

bahan di bawah agar supaya gaya-gaya di suatu kolom ditransfer dengan baik ke pondasi. Pelat

dasar biasanya men- jangkarkan kolom-kolom ke suatu pondasi beton oleh baut jangkar. Pelat

dasar dari batang-batang silang mungkin dibaut atau dilas ke komponen struktur baja yang lain.

Pelat dasar itu dapat disam-bungkan dengan kolom salah satunya oleh pengelasan

langsung kolom ke pelat, atau unsur-unsur tambahan (yaitu siku-siku) dapat disambungkan ke

kolom yang memudahkan tamba- han dari pelat dasar

Gambar 6.61 Sambungan kolom: pelat dasar

Penyambungan Struktural Baja Page 31

Page 32: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.62 Sambungan kolom: pelat dasar

Gambar 6.63 Sambungan kolom: pelat dasar

Gambar 6.64 Sambungan kolom: pelat dasar

Ketika kolom itu dalam kompresi, itu membawa secara langsung ke bahan di bawahnya.

Beban kompresi menentukan ukuran dari pelat dasar. Sambungan pelat dasar secara efektif pasif

ketika ada satu beban tekanan aksial. Jika, bagaimanapun, kolom itu berisi tegangan dan/atau

geser, lalu sambungan pelat dasar menjadi aktif. Ukuran pelat dasar adalah suatu fungsi beban

kompresi dan sam- bungan ke pelat dasar adalah suatu fungsi geser dan/atau beban tegangan.

Gambar 6.65 Sambungan kolom: pelat dasar

(kolom penguat)

Penyambungan Struktural Baja Page 32

Page 33: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.66 Sambungan kolom: pelat dasar

(kolom penguat)

Tambahan pelat dasar di skulptur baja menunjukkan sambung- an geometri yang sangat

berbeda antara yang utara dan sisi-sisi selatan. Dalam praktek hanya satu metoda yang akan

digunakan pada dua sisi dikeraskan dan dikaitkan dengan kolom ke pelat dasar. Sambungan baja

skulptur adalah untuk tujuan-tujuan ilustratif.

Skulptur baja juga menggam- barkan suatu sambungan pelat dasar untuk suatu batang

pengikat. Pipa kolom, Kolom C3, didukung oleh Girder B4 dan penumpu-penumpu Girder B8 di

atas. Plat-plat telah dilas ke setiap akhir dari kolom pipa. Plat-plat itu dibaut ke bagian atas dan

flensa bawah dari Girders B4 dan B8, secara berturut-turut.

Dua pekaku-pekaku web yang berbeda telah dilas di setiapi sisi dari web dari Girder B4. Pekaku-

pekaku memperbaiki penampilan tekuk web dari balok penopang. Setiap pekaku-pekaku web

adalah sama pentingnya, perbedaan berada di pekaku web sisi selatan tersebut dengan

sepenuhnya dari flens atas ke flens bawah dari Girder B4. Pekaku sisi utara diperpendek dan

suatu celah dise-diakan antara tepi alas dari pekaku dan flensa bawah dari balok penopang.

menghindari celah mem-punyai pekaku membawa secara langsung di flensa bawah dan

mempertimbangkan lebih sedikit toleransi fabrikasi yang bersifat membatasi. Aransemen ini

adalah untuk ilustrasi saja. Lagi, dalam praktek hanya satu pekaku akan digunakan.

6.5 MACAM-MACAM JENIS SAMBUNGAN LAINNYA

Bermacam-macam sambungan adalah tambahan-tambahan sambung -an yang tidak bisa

ditandai salah satu dari kategori-kategori sambungan sebelumnya dibahas. Sambungan-

sambungan ini boleh jadi ditetapkan karena tipe-tipe yang spesifik dari komponen struktur seperti

balok lantai atap atau komponen struktur rangka kuda-kuda. Mereka boleh juga termasuk

sambungan-sambungan de- ngan geometri penyusunan yang tidak biasa seperti sambungan-

sambungan canted atau skewed.

6.5.1 Clevises

Komponen struktur bracing pada umumnya digunakan untuk menam- bahkan kekakuan

dan/atau kestabilan pada suatu struktur. Kebanyakan kait-kait sambungan bracing adalah

kompresi beban axial atau komponen struktur tegangan. Jarang sekali sebuah komponen bracing

perlu untuk memindahkan geser atau flexure. Penghematan bahan yang substansi pada kedua

komponen struktur kait dan sambungan adalah mungkin jika yang bracing dirancang sebagai

suatu komponen tegangan. Keuntungannya adalah bahwa komponen struktur kait mungkin

langsing (seperti suatu kabel atau batang). Pekaku-pekaku mungkin diperlukan untuk menangani

gaya terpusat yang sering kali dihubungkan dengan beban axial.

Penyambungan Struktural Baja Page 33

Page 34: Sambungan Baja

Kelompok IV

Gambar 6.67 Sambungan lain: clevis, pelat

dan batang

Gambar 6.68 Sambungan lain: clevis, pelat

dan batang

Gambar 6.69 Sambungan lain: clevis, pelat

dan batang

Gambar 6.70 Sambungan lain: clevis, pelat

dan batang

Clevises adalah peralatan meka- nis yang dirancang untuk memindah- kan beban dari suatu

batang yang diulir sampai suatu pin. Clevis memindahkan tegangan dari batang yang diulir ke

geser ganda dalam pin. Pin itu dijamin aman melalui suatu lubang di suatu plat yang dihubungkan

dengan komponen struktur baja yang sesuai.

Clevises diklasifikasikan berda- sarkan nomor clevis yang menggam- barkan diameter luar

dari mata. Perencanaan kekuatan dari sebuah clevis didasarkan pada ukuran clevis.

Tegangan batang yang mendukung balok penopang B6 adalah mungkin bracing yang paling

nyata di baja sculpture. Balok penopang B6 membu -tuhkan penguat tegangan karena

sambungan tempat balok penopang dengan kolom adalah sambungan dudukan. Sambungan

dudukan dia- sumsikan tidak menyediakan tahanan rotasi, jadi, tanpa penguat tegangan, balok

cantilever B6 akan roboh.

Penahan tegangan pendukung balok penopang dengan #3 clevis yang disekrup dengan dia.

4 inci ulir panjang pada bagian bawah dari batang baja. Clevis menggunakan suatu pin dia. 1¾

inci. melalui suatu plat yang dilas dibagian atas flens dari balok penopang. Kebalikannya, ujung

dari batang baja menembus lobang pada web kolom dan dijangkar dengan sebuah ring dan baut.

Penyambungan Struktural Baja Page 34

Page 35: Sambungan Baja

Kelompok IV

6.5.2 Sambungan skewed

Sambungan-sambungan skewed ada karena diakibatkan oleh kompo- nen struktur tidak

membingkai bersama-sama dalam satu ortogonal.

Sambungan-sambungan skewed bisa dibuat oleh suatu plat yang dibengkok- kan, atau jika lebih

banyak kekuatan yang diperlukan, sepasang plat bisa dibengkokkan. Perancangan suatu plat

yang dibengkokkan atau plat ganda yang dibengkokkan adalah sama dengan sambungan-

sambungan geser. Plat atau pelat ganda mungkin bisa dibaut atau dilas pada sisi pendukung atau

sisi yang didukung. Setiap eksentrisitas-eksentrisitas yang diakibatkan oleh skewed harus tepat

dipertimbangkan.

Pelat yang miring sekitar 45o. Pelat miring ini dipasang dengan baut lapangan untuk ke

balok penopang dan las untuk ke kanal

Gambar 6.71 Sambungan lain: baut- las

pelat bengkok

Gambar 6.72 Sambungan lain: baut- las

pelat bengkok

Gambar 6.73 Sambungan lain: joist yang di

las

Gambar 6.74 Sambungan lain: joist yang di

las

6.5.3 Open web steel joist

Open web steel joist adalah komponen struktural yang terstandar buatan pabrik. Steel joist

institute menyediakan petunjuk untuk penggu naan komponen ini. Empat buah open web steel

Penyambungan Struktural Baja Page 35

Page 36: Sambungan Baja

Kelompok IV

joist yang dilaskan ke balok penopang B5 mengilustrasikan pemasangan komponen ini. Ketika

digunakan untuk rangka atap, sambungan joist berfungsi menerima beban tegangan dan

penumpu.

6.5.4 Sambungan balok gording baja ringan

Pada sistem bangunan logam, gording atap sering terbuat dari struk- tur baja yang dibentuk

dingin. Memo- tong, menggulung, dan membeng- kokkan lembar tipis baja baja membentuk

komponen struktur baja yang dibentuk dingin.

Gambar 6.75 Sambungan lain: gording Z

Gording bentuk Z yang dibentuk dingin terpasang pada kaki kuda-kuda B7 pada baja

sculpture. Batang gording dibaut pada bagian atas dari kuda-kuda atap. Gording bentuk Z

mempunyai titik simetri dan cenderung terguling pada kemiringan atap. Untuk mencegah gording

bentuk Z ini terguling, bagian atas dari flens harus dipasang menghadap kemiringan atap.

6.5.5 Konektor-konektor tap geser

Shear stud connector digunakan pada konstruksi komposit untuk memindahkan gaya geser

horisontal antara suatu balok baja dan suatu lembaran beton. Tap-tap itu adalah tahanan yang

dilas pada bagian atas flens dari balok melalui lembaran metal deck. Ketika suatu beton

dituangkan di atas deck dan balok, tap-tap menjadi menyatu dengan beton. Suatu kelompok

delapan tap geser telah dipasang dengan balok penopang B1 di skulptur baja.

6.5.6 Sambungan-sambungan rangka kuda-kuda

Rangka kuda-kuda pada umum- nya digunakan sebagai suatu sistim kerangka atap atau di

dalam penerapan-penerapan jembatan. Kom -ponen strukturnya terbebani tegang- an, kompresi,

atau lenturan dan bisa dilas bersama-sama, atau dibaut atau dilas bersama-sama menggunakan

pelat guset. Pelat guset menyediakan daerah yang tambahan yang penting bagi las atau baut.

Jika sambungan-sambungan itu adalah baut dan rangka kuda-kuda adalah untuk suatu

penerapan jembatan, lalu beban gerak menyebabkan tegangan balikan pada komponen struktur

Penyambungan Struktural Baja Page 36

Page 37: Sambungan Baja

Kelompok IV

dan slip critical joint harus digunakan. Ketika beberapa komponen struktur rangka kuda-kuda

membingkai bersama-sama, baris aksi untuk gaya itu lebih disukai bertemu pada suatu titik kerja

yang umum. Pelat guset harus diukur untuk tekukan di bawah kompresi, tegangan leleh, tegangan

pecah, pecah geser blok dan Whitmore tekukan bagian.

Gambar 6.76 Sambungan lain: shear stud

Gambar 6.77 Sambungan lain: shear stud

Gambar 6.78 Sambungan lain: kuda-kuda

Gambar 6.79 Sambungan lain: kuda-kuda

Penyambungan Struktural Baja Page 37