Kelompok IV PENYAMBUNGAN STRUKTURAL BAJA 1. Keadaan batas Rancangan struktur didasarkan pada konsep bahwa semua kom- ponen struktur dirancang untuk tingkat kekuatan dan kekakuan yang sesuai. Kekuatan akan berkaitan dengan keselamatan dan yang utama adalah kemampuan suatu struktur atau komponen-komponennya untuk mela- yani beban yang bekerja pada bangunan. Kekakuan strukutr pada umumnya dikaitkan dengan kemam puan layan. Kemampuan layan sendiri terkait dengan berbagai ukuran-ukuran kinerja dari suatu struktur atau komponennya selama proses pelayanan terhadap beban kerja. Gambar 6.1 Sambungan siku-siku ganda Gambar 6.2 Sambungan momen Untuk diterimanya keselamatan dan kepuasan kinerja dari struktur, beban dan faktor tahanan dalam mendisain digunakan secara statistik didasarkan faktor-faktor beban dan tahanan untuk memodifikasi tahanan nominal dan layanan beban. Faktor beban meningkatkan beban-beban yang nominal, dan faktor-faktor tahanan (juga yang dikenal sebagai faktor Φ) mengurangi tahanan nominal komponen struktur. Faktor beban meliput kemungkinan yang lebih tinggi dibanding beban-beban yang dianti- sipasi selama layanan. Faktor-faktor tahanan meliputi kemungkinan lebih rendah dari kekuatan yang diantisi- pasi. Beban desain dan kuat rancang Penyambungan Struktural Baja Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kelompok IV
PENYAMBUNGAN STRUKTURAL BAJA
1. Keadaan batas
Rancangan struktur didasarkan pada konsep bahwa semua kom- ponen struktur dirancang
untuk tingkat kekuatan dan kekakuan yang sesuai. Kekuatan akan berkaitan dengan keselamatan
dan yang utama adalah kemampuan suatu struktur atau komponen-komponennya untuk mela-
yani beban yang bekerja pada bangunan. Kekakuan strukutr pada umumnya dikaitkan dengan
kemam puan layan. Kemampuan layan sendiri terkait dengan berbagai ukuran-ukuran kinerja dari
suatu struktur atau komponennya selama proses pelayanan terhadap beban kerja.
Gambar 6.1 Sambungan siku-siku ganda Gambar 6.2 Sambungan momen
Untuk diterimanya keselamatan dan kepuasan kinerja dari struktur, beban dan faktor
tahanan dalam mendisain digunakan secara statistik didasarkan faktor-faktor beban dan tahanan
untuk memodifikasi tahanan nominal dan layanan beban. Faktor beban meningkatkan beban-
beban yang nominal, dan faktor-faktor tahanan (juga yang dikenal sebagai faktor Φ) mengurangi
tahanan nominal komponen struktur. Faktor beban meliput kemungkinan yang lebih tinggi
dibanding beban-beban yang dianti- sipasi selama layanan. Faktor-faktor tahanan meliputi
kemungkinan lebih rendah dari kekuatan yang diantisi- pasi. Beban desain dan kuat rancang
diperoleh ketika beban-beban layanan dan nilai-nilai tahanan nominal dikalikan dengan faktor-
faktor beban dan tahanan yang sesuai.
Komponen struktur harus sesuai dengan kuat rancang untuk menahan beban desain yang
bekerja. Sebagai tambahan terhadap kekuatan, satu tingkatan kekakuan yang sesuai harus
disediakan untuk memuaskan persya- ratan-persyaratan pelayanan yang bisa diterapkan. Ketika
beban-beban melebihi persyaratan-persyaratan kuat rancang atau pelayanan, suatu keadaan
batas sudah dicapai. Suatu keadaan batas adalah kondisi di mana struktur atau komponen adalah
secara fungsional tidak cukup kuat. Unsur-unsur struktural cenderung untuk memiliki beberapa
keadaan batas, sebagian berdasar pada kekuatan dan yang lain berdasar pada layanan.
Penyambungan Struktural Baja Page 1
Kelompok IV
Suatu sambungan tunggal mungkin akan termasuk sejumlah besar komponen struktur dan
beberapa grup pengencang sambungan. Bagaimanapun juga, komponen-kom- ponen dasar dari
sambungan adalah sistim pengencang dan bahan-bahan sambungan. Jadi dengan demikian,
keadaan batas berbasis kekuatan untuk sambungan- sambungan dapat didasarkan pada bahan
atau pengen- cang sambungan. Keadaan batas kekuatan sambungan dari kedua-duanya
pengencang dan lapisan-lapisan bahan diakibatkan oleh tegangan, geser, atau gaya-gaya
flexural.
Setiap keadaan batas kekuatan mempunyai jalur kegagalan tertentu, melalui atau sepanjang
elemen atau komponen struktur. Jalur kegagalan adalah garis sepanjang bahan yang pecah.
Keadaan batas pelayanan pada umumnya termasuk menyedia kan satu jumlah yang sesuai dari
kekakuan atau keuletan di suatu elemen struktural. Persyaratan-per syaratan pelayanan
bergantung pada fungsi yang diharapkan dari kompo- nen atau elemen dalam pembahasan.
Suatu sambungan mungkin punya banyak atau hanya sedikit keadaan batas. Pengendalian
keadaan batas dapat merupakan kekuatan yang terkait atau yang didasarkan pada ukuran-ukuran
pelayanan konstruksi. Pengendalian keadaan batas kekuatan adalah kondisi yang spesifik yang
mempunyai tahanan yang paling rendah terhadap beban desain yang diberi. Pada awalnya,
kebanyakan para perancang cende- rung kepada unsur-unsur proporsi berdasar pada
persyaratan-persya- ratan kekuatan lalu memeriksa bahwa desain yang tertentu memenuhi
kemampuan layanan yang bisa dite- rapkan. Kebalikan prosedur dalam mendisain juga bisa
diterima: disain untuk kemampuan melayani dan lalu memeriksa kekuatannya.
Dengan mengabaikan metodologi, pengendaian keadaan batas mendikte desain yang
optimal. Halaman-halaman berikut akan menjelaskan deskripsi dan gambar-gambar yang
menjelaskan aplikasi yang umum dari keadaan batas sambungan. Aplikasi dari segala keadaan
batas yang diberi adalah tergantung atas geometri sambungan yang spesifik dan beban-beban.
Gambar-gambar ini hanyalah suatu pemandu dan tidak dimaksud untuk mewakili setiap dan
semua kombinasi yang mungkin tentang keadaan batas.
Gambar 6.3 Sambungan pelat tunggal Gambar 6.4 Sambungan siku tunggal
Penyambungan Struktural Baja Page 2
Kelompok IV
1.1 Pecahan geser satu blok(block shear rupture)
Pecahan geser adalah suatu keadaan batas di mana jalur kega galannya termasuk satu
luasan tertentu kena pengaruh gaya geser dan satu luasan tertentu yang kena pengaruh
tegangan. Keadaan batas ini begitu dinamai karena dikaitkan dengan jalur kegagalannya
menyebabkan satu luasan (block) tertentu dari bahan terlepas terjadi pada lapisan bahan yang
dibaut atau pada lapisan bahan yang dilas. Satu-satunya perbedaan antara perlakuan-perlakuan
dengan pembautan atau pengelasan adalah ketiadaan dari lubang baut, sedangkan luas bruto
dari bahan sama dengan luas netto. Gambar 6-5 menunjukkan pelat guset setelah keadaan batas
pecahan geser terjadi.
1.2 Bantalan baut (bolt bearing)
Bantalan baut adalah terkait dengan deformasi bahan pelat akibat beban berlebih pada
lubang baut. Kapasitas bantalan sambungan itu dipengaruhi oleh dekatnya batang baut dengan
beban yang bekerja. Bantalan baut dapat diaplikasikan untuk setiap baut pada sebuah
sambungan. Ketentuan spesifikasi AISC berisi dua persamaan desain, satu persamaan
didasarkan pada kekuatan (ketika deformasi di sekitar lubang baut tidak menjadi suatu
pertimbangan) dan yang lain didasarkan pada pelayanan struktur (ketika deformasi di sekitar
lubang baut menjadi suatu pertimbangan desain).
Gambar 6.5 Pecahan geser satu blok Gambar 6.6 Bantalan baut luluh
1.3 Baut geser
Baut geser adalah dapat digunakan untuk setiap baut dari suatu sambungan yang mendapat
gaya geser. Kuat geser dari suatu baut berbanding lurus dengan jumlah penghubung (bidang
geser) antara lapisan-lapisan di dalam cengkeraman dari baut yang mana sebuah gaya geser
terjadi. Geser tunggal terjadi ketika setiap gaya geser disalurkan melalui baut dimana sambungan
tersebut terdiri dua pelat yang dicengkeram baut. Lapisan-lapisan tambahan lebih lanjut
mendistribu sikan gaya geser. Tiga lapisan dari bahan mewakili dua bidang geser, jadi kelompok
baut atau baut di dalam geser ganda dan mempunyai secara efektif dua kali kekuatan sebagai
geser tunggal. Adalah penting untuk menyadari bahwa geser ganda, geser rangkap tiga, dll.
memerlukan vektor gaya geser individu disebarkan ke lapisan-lapisan bahan. Mungkin ada suatu
kondisi di mana ada dua atau lebih bidang geser, tetapi gaya-gaya tersebut tidak didistribusikan
Penyambungan Struktural Baja Page 3
Kelompok IV
dibagi-bagikan. Jika pola beban tidak melalui titik berat kelompok baut, lalu beban itu
dipertimbangkan menjadi beban eksentrik. Kelompok baut yang dibebani secara eksentrik adalah
subjek dari gaya-gaya momen yang berakibat mempengaruhi gaya geser tambahan atau
kombinasi geser dan tegangan.
Pada kenyataannya kebanyakan sambungan-sambungan memiliki beberapa derajat tingkat
eksentrisitas, tetapi bagaimanapun sebagian dari eksen trisitas ini adalah kecil dan biasanya
diabaikan.
1.4 Baut putus akibat beban tarik
Jika baut-baut menerima beban sepanjang bodinya lalu baut itu terbe- bani dalam tegangan.
Baut-baut yang gagal di dalam tegangan akan terjadi pula di dalam bagian ulir baut, melalui salah
satu akar dari ulir-ulir tersebut. Hal ini bersamaan dengan luas penam pang yang paling sedikit.
1.5 Gaya-gaya terpusat
Kadang-kadang gaya-gaya yang ditransfer dari satu komponen struktur ke yang lain
menciptakan deformasi yang dilokalisir atau tekuk. keadaan batas yang bisa diterapkan bergan-
tung pada geometri sambungan yang khusus. Keadaan batas untuk gaya terpusat paling sering
kali terjadi pada sambungan-sambungan biasa dan sambungan-sambungan momen.
Gambar 6.7 Baut keadaan luluh
Gambar 6.8 Baut putus
Sebagai contoh, ketika balok yang didukung dilepas, (yaitu. bahan flange sudah dilepas)
sisa web balok bisa rentan terhadap tekuk web lokal. Untuk sambungan-sambungan yang
didudukkan, kaki siku-siku di tempat dudukannya menyediakan suatu daerah yang tegas untuk
flensa bawah dari balok yang didukung. Daerah bearing ini menciptakan suatu reaksi yang
terpusat pada ujung balok. Web dari balok yang didukung adalah rentan terhadap perlemahan
web. Sejak kebanyakan sambungan-sam bungan momen menyediakan kesinambungan antara
pendukung dan mendukung para komponen struktur, flanges dari komponen struktur pendukung
menyalurkan tegangan dan kompresi kepada komponen pendukung.
Penyambungan Struktural Baja Page 4
Kelompok IV
1.6 Flexural yielding
Ketika suatu balok dikurangi luas penampangnya, akan mengurangi modulus penampang
dari luas penampang balok sisa, dan mungkin akan mengurangi kuat lendut dari komponen
struktur tersebut. Kejadian-kejadian lain dari flexural yielding adalah flexure dari batang suatu
bentuk T pada suatu sambungan T geser dan lenturan kaki siku-siku dari suatu sambungan yang
tidak kaku.
Gambar 6.9 Tekuk setempat pada flens Gambar 6.10 Tekuk pada
1.7 Geser leleh dan geser retak
Kebanyakan sambungan diperlaku kan sebagai komponen geser dari muatan. Bahkan
sambungan-sambungan momen harus mempunyai ketentuan untuk menerima geser Web.
Dengan demikian, unsur-unsur di dalam sambungan yang adalah subjek dari gaya geser harus
diselidiki untuk lelehan geser dan pecahan geser. Kedua keadaan batas akan diterapkan dengan
mengabaikan metoda pengencangan (baut atau las).
Gambar 6.11 Tekuk pada Web Gambar 6.12 Yielding pada web
Penyambungan Struktural Baja Page 5
Kelompok IV
Untuk sambungan las, tanpa lubang baut, geser lelehnya biasanya akan mengendalikan
atas pecahan geser. (Daerah netto dari pengelasan tanpa lubang baut sama dengan luas bruto.
Jika rasio kuat leleh dengan daya rentang adalah kurang dari 1.2, lalu pecahan geser akan secara
umum terkendali). geser leleh adalah suatu keadaan batas yang dapat dibentuk; ini merupakan
suatu fungsi daerah geser bruto dari elemen. Lintasan kegagalan bersam bungan dengan geser
leleh adalah linear dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui
ketebalan dari lapisan.
Gambar 6.13 Deformasi pada Tee Gambar 6.14 Deformasi pada siku-siku
Pecahan geser adalah satu keadaan batas yang ultimate, ini merupakan suatu fungsi dari
daerah geser yang netto dari elemen. Lintasan kegagalan bersambungan dengan pecahan geser
juga linear, dalam arah beban dari tepi atas dari elemen itu ke tepi alas dan melalui ketebalan dari
lapisan. Jika kedua flange dari komponen yang didukung dikurangi, lalu suatu lintasan kegagalan
geser yang potensial di balok hadir dan geser leleh dan pecahan geser harus diselidiki untuk
komponen struktur ini.
Gambar 6.15 Tindakan mengumpil
1.8 Tarik leleh dan Tarik retak
Keadaan batas leleh tegangan ada-lah suatu fungsi dari luas penampang bruto dari komponen
yang dibebani dengan beban tegangan. Model tegangan pecah adalah suatu keada-an batas
yang merupakan suatu fungsi daerah netto efektif. Daerah netto adalah daerah bruto dikurangi
Penyambungan Struktural Baja Page 6
Kelompok IV
lubang baut atau takik-takik. Daerah netto ini lebih lanjut dikurangi sebagai akibat dari beban
geser ketinggalan (shear lag). Geser ketinggalan (shear lag) terjadi ketika gaya tegangan tidak
didistribusikan melalui luas potongan dari komponen. Daerah-daerah geometris tertentu mung kin
mempunyai stress lokal yang lebih tinggi. Geser ketinggalan (shear lag) sering kali terjadi di
dalam komponen ketika mereka digunakan sebagai batang-batang/topangan. Pengencang (baut
atau las) secara umum dibuat sepanjang satu kaki dari siku-siku. Ketika siku-siku itu terisi tega-
ngan kaki yang diikatkan mempunyai suatu bagian yang tidak sebanding dari beban tegangan.
Kondisi tak seimbang ini menyebabkan suatu gaya geser untuk ketinggalan ke seberang bagian.
Gambar 6.16 Bengkok memar
Gambar 6.17 Bengkok retak
1.9 Geser las
Geser las adalah dapat digunakan untuk setiap lapisan yang dilas pada suatu sambungan.
Modus kegagalan untuk las siku-siku adalah selalu diasumsikan untuk menjadi kegagalan geser di
web yang efektip dari las. Di suatu pertunjukan yang serupa sebagai baut geser, jika lintasan
beban tidak menerobos titik berat suatu kelompok las, lalu beban itu dipertimbangkan eksentrik.
Keesen trikan beban grup las adalah tunduk kepada momen yang mempengaruhi salah satu
geser tambahan (karena di dalam bidang beban) atau kombinasi geser dan tegangan (karena
diluar bidang beban).
1.10 Bagian whitmore
Whitmore section yielding atau tekukan adalah keadaan batas yang terjadi pada pelat guset
yang dibaut dan dilas dan fiting yang serupa yang lebih luas dibanding pola dari baut-baut atau
las-las di antara mereka. Distribusi tegangan melalui akhir dari komponen struktur yang terikat
dengan pelat sambung itu adalah kompleks. Keadaan batas ini melibatkan leleh atau tekukan
bahan plat dekat akhir dari para komponen struktur yang terlampir.
Metoda Whitmore dari analisis mengasumsikan gaya komponen adalah seragam
didistribusikan atas satu daerah yang efektip. Daerah efektip ini ditentukan dengan perkalian
Penyambungan Struktural Baja Page 7
Kelompok IV
ketebalan pelat guset dengan panjang efektif yang digambarkan dari proyeksi bentuk garis 30
derajat dalam setiap sisi sisi dari "batang" komponen yang disambungkan ke pelat guset.
Proyeksi itu diasumsikan untuk memulai pada baris yang pertama dari baut-baut di plat atau
las. Proyeksi itu diasumsikan untuk mengakhiri di bidang yang lewat melalui baris yang terakhir
dari baut-baut atau pada akhir las-las. Bentuk proyeksi 30-degree membentuk suatu segi empat
trapesium, dan panjang efektif itu diasumsikan sebagai dimensi dasar dari segi empat trapesium
ini.
Gambar 6.18 Putus karena tarikan
Gambar 6.19 Retak pada sambungan las
Gambar 6.20 Keadaan batas tekuk
Gambar 6.21 Potensi keadaan batas pada
sambungan geser
Gambar 6.22 Potensi keadaan batas pada
sambungan momen
Penyambungan Struktural Baja Page 8
Kelompok IV
Gambar 6.23 Potensi keadaan batas pada
sambungan tarik
Gambar 6.24 Potensi keadaan batas pada
sambungan tarik
2 SAMBUNGAN-SAMBUNGAN GESER SEDERHANA
Sambungan-sambungan geser sederhana diasumsikan untuk memiliki tahanan rotasi yang
kecil atau tidak sama sekali. Mereka diasumsikan untuk membawa hanya komponen geser dari
beban dan diidealisasikan sebagai pin atau roll untuk desain. Oleh karena itu, tanpa gaya-gaya
momen diasumsikan disalurkan oleh sambungan dari kom-ponen yang didukung ke komponen
pendukung. Tambahan dari suatu sambungan geser bisa dibuat ke web dari balok yang didukung,
biasanya dengan flens yang terlepas satu sama lain. Perkecualian itu adalah sambungan yang
didudukkan di mana sambungan itu dibuat kepada flens dari balok yang didukung.
Secara eksperimen itu sudah ditunjukkan bahwa sambungan-sam bungan geser memiliki
beberapa tahanan putaran. Untuk desain dimak- sud, abaikan tahanan ini mengha- silkan suatu
hasil yang konservatif. Mayoritas fleksibilitas putaran dari kebanyakan sambungan-sambungan
geser dicapai di dalam deformasi elemen sambungan (plat, siku-siku, T, dll.) atau melalui lubang-
lubang longgar. Deformasi pengencang-pe- ngencang, jika ini merupakan suatu sambungan baut,
atau las, jika ini merupakan suatu sambungan yang dilas biasanya ditambahkan sedikit untuk
seluruh fleksibilitas sambungan.
Tujuan dari sambungan-sam-bungan geser untuk memiliki cukup kekuatan dan cukup
keuletan putaran. Unsur-unsur sambungan geser pada umumnya dirancang menggunakan bahan-
bahan yang tipis dan/atau kuat leleh (yaitu A36) untuk menyediakan fleksibilitas putaran lebih dari
apa yang komponen pendukung memer lukan.
Banyak unsur-unsur sambungan geser dapat berupa baut pada sisi yang didukung dan
pengelasan pada sisi pendukung, atau pengelasan disisi yang didukung dan baut disisi
pendukung, atau semua baut atau semua las. Bagaimanapun, dari sisi pandangan erectabilas,
semua sam- bungan geser las selalu tidak dapat dipraktekan. Karena suatu praktek yang umum
untuk mengelas dibengkel dan pemasangan baut dilokasi proyek, banyak sambungan geser
dilakukan dengan memasang baut disatu sisi dan pengelasan disisi yang lain.
Penyambungan Struktural Baja Page 9
Kelompok IV
Ketika merancang sambungan-sambungan geser, pin diasumsikan untuk ditempatkan pada
bagian paling flexible dari sambungan. Kekakuan dan kekuatan dari beberapa sambung an
bergantung pada ya atau tidaknya komponen yang didukung dipertim bangkan fleksibel atau
kaku. Termino logi fleksibel dan kaku ketika mereka mengacu pada sisi pendukung dari suatu
sambungan bersifat subjektif dan terbuka bagi interpretasi.
Ini definisi-definisi kulitatif dan terserah kepada pertimbangan insi- nyur seperti pada
penumpu itu harus diperlakukan sebagai kaku atau fleksibel.
Contoh-contoh sambungan geser
Sambungan-sambungan geser adalah kuda beban dari rangka baja struktur. Dewasa ini,
mayoritas sam bungan-sambungan bangunan baja struktur adalah sambungan-sam- bungan
geser. Bahkan kebanyakan sambungan-sambungan momen mengintegrasikan suatu sambungan
geser untuk membawa komponen geser dari reaksi balok. Secara individu, sambungan-
sambungan ge- ser memperlihatkan perilaku relatif kompleks dan cenderung untuk memi- liki
cukup banyak keabaan batas yang perlu dicek.
Gambar 6.25 Tampak sebelah utara
AISC Manual mempunyai tabel-tabel daftar kuat rancang untuk kebanyakan sambungan-
sambungan geser. Meski tabel-tabel menyediakan suatu cara sederhana dan cepat untuk
mendisain sambungan-sambungan geser, ada beberapa poin yang harus dicatat mengenai
pemakaian tabel-tabel desain. Pertama adalah bahwa daftar tabel-tabel kekuatan-kekuatan yang
didasarkan pada geometri sambungan yang distandardisasi. Tabel-tabel mempunyai efektivitas
terbatas untuk menganalisis atau perancangan dari sambungan-sam- bungan dengan geometri
yang tidak biasa. Ke dua, dan paling penting, adalah bahwa daftar tabel-tabel hanya
mengendalikan kekuatan sambungan. Tabel-tabel ini menyediakan sedikit informasi seperti
keadaan batas pengendalian desain. Tambahan pula, kedaan batas lain yang bisa diterapkan
Penyambungan Struktural Baja Page 10
Kelompok IV
mungkin perlu dicek. Hal ini untuk mencegah perbandingan ma- cam apapun dari keadaan batas
yang bisa diterapkan untuk sambungan.
2.1 Sambungan siku-siku ganda
Sambungan-sambungan siku ganda (Double-angle) dibuat dengan memasang pada bidang
sepasang kaki-kaki (dengan baut atau las) kepada web dari balok yang didukung dan diluar
bidang sepasang kaki-kaki (juga dengan baut atau mengelas) kepada web dari balok penunjang,
atau flens atau web dari rangka kuda-kuda.
standar semua baut atau semua sambungan-sambungan siku-siku gan da yang dilas bersifat
efisien dari siku-siku pandang bahan. untuk semua baut sambungan siku-siku ganda, pada
umumnya ada dua bentuk dari
Gambar 6.26 Sambungan siku ganda
baut-baut sisi pendukung (satu garis baut di setiapi kaki) dan satu garis dari baut-baut di sisi yang
didukung. Banyaknya baris baut biasanya umum pada kedua sisi.
Kedua garis baut pada sisi pendukung adalah dalam geser tunggal dan satu garis baut satu
sisi yang didukung pada geser ganda. Meskipun sisi pendukung mungkin mempunyai separuh
dari banyak baut, mereka dalam geser ganda. Sering kali berdasarkan kekuatan pada geser baut
sendiri adalah sama dimanapun lapisan dari siku-siku ganda. Gaga- san umum sama juga bisa
diterapkan pada semua sambungan-sambungan siku-siku ganda yang dilas. Las pada sisi
pendukung pada umumnya ditempatkan sepanjang setiap jari kaki dari kaki-kaki dari siku-siku
dengan suatu hasil ada di puncak. Las sisi yang didukung (yang disebut di dalam AISC Manual
sebagai Weld A) pada umumnya ditempatkan sepanjang jari kaki dan/atau ke seberang tepi-tepi
atas dan alas dari kedua-duanya di dalam kaki-kaki siku-siku. Tabel minimum ketebalan di dalam
manual untuk mengelas diasumsikan elektroda E70 dan didasarkan pada kesesuaian kekuatan
pecahan geser dari las dengan geser pemecahan kekuatan logam dasar. Jika kurang dari tabulasi
ketebalan disediakan tabulasi nilai-nilai las yang harus dikurangi oleh rasio ketebalan yang
disediakan kepada ketebalan diperlukan.
Penyambungan Struktural Baja Page 11
Kelompok IV
Jadi; Dengan demikian, las-las lebih panjang dan lebih kecil menjadi lebih baik, sebagai las-las
yang lebih besar menyediakan tanpa kelebihan kekuatan ketika ketebalan pemba- tasan sudah
dicapai.
Untuk memudahkan pema- sangan struktur, sambungan mungkin punya lubang slot yang
pendek dan/atau suatu panjangnya detail bahwa menyeluruh panjangnya komponen struktur
seperti sedikit lebih pendek dibanding bentang dengan ganjal-ganjal yang disediakan untuk
mengisi setiap kesenjangan.
Jika siku-siku itu dikerjakan di bengkel yang dihubungkan dengan muka rangka kuda-kuda, lalu
balok yang didukung akan dipasang di suatu cara yang dikurangi di mana flensa bawah dari balok
yang didukung dihadapi mem biarkannya yang untuk diturunkan ke dalam posisi antara di dalam
kaki-kaki siku-siku bidang. Lokasi yang diasumsikan pin yang diidealkan untuk suatu sambungan
siku-siku ganda adalah di kaki-kaki. Apakah baut atau mengelas, itu melalui deformasi kaki-kaki
yang fleksibilitas putaran dicapai. Bim bingan disiapkan dalam bentuk AISC Manual untuk
ketebalan siku-siku dan persyaratan-persyaratan untuk me-mastikan fleksi bilitas rotasi.
Posisi dan pengaturan jarak yang absolut dari lubang baut diken dalikan oleh pembatasan-
pembatasan jarak kelonggaran atau pembatasan jarak tepi, bagaimanapun, untuk beberapa
keteraturan, satuan yang umum telah dibentuk menurut kebi asaan. Satuan yang umum adalah
suatu fungsi matra kaki siku-siku dan didasarkan pada desain, pembikinan, dan kenyamanan
pemasangan. Untuk ukuran-ukuran siku-siku yang diberi, lubang-lubang adalah secara umum
dijaga sama.
Las pada sisi komponen struktur pendukung mempunyai sifat keuletan. Las-las itu ditempatkan
sepanjang kaki dari tiap dari siku-siku yang terpenting, jadi seluruh kaki siku-siku penting dapat
menerima deformasi. Tepi-tepi atas dari siku-siku
Gambar 6.27 Tampak sebelah selatan
Penyambungan Struktural Baja Page 12
Kelompok IV
Gambar 6.28 Sambungan siku ganda
(seperti juga konektor-konektor geser yang lain) pada sisi pendukung harus tidak dilas sepanjang
bagian atas, kecuali las pendek. Jika seluruh tepi atas dari kaki siku-siku yang terpenting dilas, itu
akan menghalangi fleksibilitasnya dan jadi fleksibilitas putaran dari sambungan.
Pada skulptur baja, sambungan-sambungan para komponen struktur B1B, B3A, B3B, B8, B8A,
dan B8B adalah contoh-contoh dari sambung- an-sambungan siku-siku ganda. sambungan B1B
adalah sambungan siku-siku ganda dengan baris-baris baut pada sisi komponen struktur
pendukung dari sisi komponen struktur yang didukung. Offset pitch memerlukan siku-siku untuk
sedikit lebih panjang tetapi menyediakan lebih baik memasuki dan mengen cangkan kelonggaran-
kelonggaran. Sambungan siku-siku ganda dirakit di bengkel pada sisi yang didukung.
Gambar 6.29 Tampak sebelah timur
Sejak kedua balok penopang pendu- kung dan balok yang didukung adalah ketinggian yang sama
dan flens atas dari kedua balok diluruskan, balok yang didukung harus dicoak ganda untuk
mengizinkan pemasangan. Sambungan B3A/B3B adalah satu contoh dari suatu kondisi back-to-
Penyambungan Struktural Baja Page 13
Kelompok IV
back dengan dua sambungan siku-siku ganda baut. Ketika sambungan-sambungan seperti itu
akan terjadi dalam kolom web, atau di dalam web-web balok penopang secara langsung
melampaui bagian atas dari suatu kolom (eg. seperti di penyusunan atap yang cantilevered),
Standar-standar keselamatan kerja OSHA melarang kecuali jika pendirian disediakan untuk satu
pemasangan atau maksud lain. Satu solusi masalah digambarkan di
Gambar 6.30 Tampak sebelah barat
skulptur baja -disediakan satu baris tambahan dari baut-baut di salah satu dari siku-siku ganda
(double-angles) yang tidak dibagi bersama dengan yang lain.
Hal ini mengizinkan pemasa- ngan balok dengan baris baut tambahan sampai balok yang
lain selesai dipasang. Solusi-solusi lain melibatkan penyediaan satu baut tambahan dalam dua
siku-siku berlawanan setiap sambungan, atau menyetel balok seperti mereka kedua-duanya
bagian hanya satu garis baut. Catat bahwa baut-baut umum untuk kedua sambungan-sambungan
bukanlah di dalam geser ganda. Daripada mereka di dalam geser tunggal di dua bidang. Puncak
balok yang didukung sudah coak untuk mengizinkan flens-flens dibariskan dengan tegak lurus.
Balok Penopang B8 menun- jukkan suatu semua perencanaan las dari sambungan-
sambungan siku-siku ganda. Sambungan-sambungan las siku-siku ganda sulit dipasang. Sedi-
kitnya salah satu dari komponen struktur harus bagaimanapun juga didukung sehingga siku-siku
ganda dapat dilas.
Pemasangan baut sementara biasa- nya digunakan untuk mendukung dan menstabilkan
komponen struktur sela-ma pemasangan. Praktek tentang penggunaan pemasangan baut se-
mentara untuk mendukung komponen struktur guna menghasilkan sam-bungan las untuk
menghapuskan alasan untuk mengelas. Pengelasan bengkel sudah dilaksanakan pada sisi yang
didukung dari tiap balok. Kedua-nya kaki-kaki siku-siku yang terpenting dan daerah-daerah yang
Penyambungan Struktural Baja Page 14
Kelompok IV
mereka bingkai belum dicat. Pengelasan dilapangan harus dilaksanakan untuk baja yang tidak