Top Banner
SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA PURWODADI USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN Oleh: Jelfi Pertanian organik mulai berkembang seiring dengan meningkatnya populasi konsumen dunia terhadap ma- salah kelestarian lingkungan. Pertanian organik sema- kin menjadi penting dalam konteks menjawab persoa- lan perubahan iklim dan ketahanan pangan. Pertanian organik adalah arah baru ekonomi ramah lingkungan. Adalah Bapak Said Hasim (50), warga Desa Purwo- dadi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, yang menyadari betul pentingnya mengembangkan pertanian dan perkebunan yang ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia. Bapak tujuh orang anak ini, bisa dikatakan pakar tanpa buku. Dia te- rus melakukan percobaan demi percobaan untuk mendapatkan racikan yang tepat dalam membuat pupuk yang memanfaatkan bahan alami dengan harapan hasil panen maksimal. Pepatah dimana ada kemauan disitu ada jalan nam- paknya tepat disematkan kepada beliau. Selama men- jadi salah satu staff di Departement Pertanian dan Perternakan Kabupaten Pulang Pisau, beliau aktif me- libatkan diri dalam penelitian-penelitian pertanian organik dengan banyak pihak dan mengambil pela- jaran dari mereka. Bahkan setelah dimutasi ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), beliau ter- us belajar dan berbagi ilmu yang dimilikinya dengan orang lain. Sepertinya tidak pernah lekang oleh wak- Hasim mengatakan “dengan cara bercocok tanaman yang ramah lingkungan justru pendapatan menjadi lebih baik dan tanah tempat hidupnya akan terus lestari dengan jaminan hasil yang terus lestari dibandingkan dengan menjalankan pertanian konvensional yang sarat dengan biaya mahal dan tak ramah lingkungan”. USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1
4

SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA … · tu jika untuk pengembangan pertanian organik. Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan

Mar 07, 2019

Download

Documents

hoangkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA … · tu jika untuk pengembangan pertanian organik. Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan

SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA PURWODADI

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN

Oleh: Jelfi

Pertanian organik mulai berkembang seiring dengan meningkatnya populasi konsumen dunia terhadap ma-salah kelestarian lingkungan. Pertanian organik sema-kin menjadi penting dalam konteks menjawab persoa-lan perubahan iklim dan ketahanan pangan. Pertanian organik adalah arah baru ekonomi ramah lingkungan.

Adalah Bapak Said Hasim (50), warga Desa Purwo-dadi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, yang menyadari betul pentingnya mengembangkan pertanian dan perkebunan yang ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia. Bapak tujuh orang anak ini, bisa dikatakan pakar tanpa buku. Dia te- rus melakukan percobaan demi percobaan untuk mendapatkan racikan yang tepat dalam membuat pupuk yang memanfaatkan bahan alami dengan harapan hasil panen maksimal.

Pepatah dimana ada kemauan disitu ada jalan nam-paknya tepat disematkan kepada beliau. Selama men- jadi salah satu staff di Departement Pertanian dan Perternakan Kabupaten Pulang Pisau, beliau aktif me- libatkan diri dalam penelitian-penelitian pertanian organik dengan banyak pihak dan mengambil pela-jaran dari mereka. Bahkan setelah dimutasi ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), beliau ter-us belajar dan berbagi ilmu yang dimilikinya dengan orang lain. Sepertinya tidak pernah lekang oleh wak-

Hasim mengatakan “dengan cara bercocok tanaman yang ramah lingkungan justru pendapatan menjadi lebih baik dan tanah tempat hidupnya akan terus lestari dengan jaminan hasil yang terus lestari dibandingkan dengan menjalankan pertanian konvensional yang sarat dengan biaya mahal dan tak ramah lingkungan”.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

Page 2: SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA … · tu jika untuk pengembangan pertanian organik. Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan

tu jika untuk pengembangan pertanian organik.

Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan yang meng-gunakan bahan kimia untuk mempercepat produksi dan mengatasi masalah hama. Menurutnya bahan ki- mia adalah baik untuk jangka pendek tapi merusak kehidupan di masa depan. Mengingat penggunaan bahan kimia semakin memperparah kesuburan dan produktivitas lahan. Disamping akibatnya terhadap kesejahteraan petani karena harganya mahal dan ter-kadang langka sehingga berpengaruh terhadap hasil tanaman.

Berproses dengan Alam

Hasim memulai petualangannya dalam mencari ra- cikan pupuk organik yang tepat dengan memanfaat-kan lahan pekarangannya merupakan proses yang tidak singkat. Meski setelah racikan pupuk telah dipe- roleh, tantangan yang paling berat adalah kondisi tanah gambut yang memiliki tingkat keasaman cukup tinggi dan harus terus diremajakan. Rasa penasaran mendorongnya melakukan percobaan swadaya, de- ngan modal pengetahuan seadanya dan bantuan dari seorang teman baik yang memiliki akses untuk melakukan test racikan pupuk organik hasil percoba- an Hasim di laboratorium.

Meskipun tidak memiliki hewan ternak, beliau ba-ngun kandang sederhana agar tetangganya menitip- kan sapi dan kambingnya, sementara dia dapat mem-peroleh kotoran hewan yang diolahnya menjadi pu-puk secara gratis.

Berbincang dengan Bapak Hasim dan melihat secara

langsung kebun di sekitar rumahnya seperti melihat permainan kebun online (game Farmville) di kehidu- pan nyata. Perbedaanya beliau dapat meraup keun-tungan (uang) dengan cara menjual hasil kebun- nya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membiayai sekolah anak-anaknya.

“Tidak mungkin saya hanya bergantung pada gaji sebagai PNS untuk membiayai uang sekolah anak-anak. Saya harus memutar otak untuk dapat memenuhi ke-butuhan sekolah mereka, hasil dari pertanian organik inilah yang banyak membantu,” kata Hasim.

Uang tambahan untuk kebutuhan sekolah dan biaya hidup sehari-hari bersumber hanya dari lahan pe-karangan disamping dan belakang rumah seluas 0,5 hektar. Di lahan tersebut dia menaman banyak sayu-ran dan buah-buahan seperti bayam, seledri, sawi, pisang, pepaya, jahe dan tanaman lainnya.

Dengan keterbatasan biaya, Bapak Hasim memanfat-kan bahan yang ada disekitarnya seperti memanfaat-kan ilalang kering sebagai ganti plastik mulsa untuk menutupi bedeng tanaman sayurannya dari tanaman hama. Dari hasil tanamanya, rata-rata perbulannya didapatkan sekitar 2 juta rupiah. Hasil tersebut dida- pat dengan menerapkan pertanian organik sehingga hdarga jual hasil panennya lebih tinggi dari petani sekitar.

Selain itu, beliau juga memiliki kebun karet seluas 4,5 hektar dan 2 hektar lahan karetnya telah menghasil-kan getah yang dapat disadap. Baru-baru ini beliau juga mencoba peruntungan menanam Sengon (Albi- zia chinensi) di lahan seluas 4 hektar, bersamaan dengan maraknya minat terhadap Sengon yang nilai ekonominya cukup menggiurkan petani.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 2

Photo: Said Hasim, menunjuk-kan kebun sayurnya yang diolah secara organik.

Page 3: SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA … · tu jika untuk pengembangan pertanian organik. Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan

Terus Belajar

Pengalaman adalah guru terbaik. Kebakaran lahan gambut di Kalimantan yang kerap terjadi merupakan guru paling baik bagi dirinya. Bapak Hasim percaya mengelola lahan tanpa bakar akan membantu men-gatasi masalah kebakaran lahan sekaligus menyehat-kan lahan pertanian dan perkebunan. Pengolahan la-han tanpa bakar dapat menghasilkan pupuk kompos yang lebih murah. Pupuk kompos dihasilkan dengan membuat parit setiap jarak 5-10 meter, lalu menim-bun rumput di dalam parit untuk menjadi pupuk organik, metode ini tentu lebih baik dari membakar lahan.

Selain itu, cairan kimia juga tidak digunakan dan digan-ti MOL (mikroorganisme lokal) untuk menghasilkan pupuk organik. Kotoran sapi dan kambing dengan berbagai macam bahan alami yang tersedia seperti arang, serbuk gergaji dan dolomit, lalu campuran ba-han tersebut difermentasikan dan dicampurkan den-gan kotoran hewan ternak dengan komposisi ter-tentu. Hasil yang didapat adalah pupuk organik yang dapat meremajakan kembali lahan gambut miliknya.

Berdasarkan pengalaman bertani, waktu panen ta-naman sayuran dapat dipercepat waktunya men-jadi 27 hari. Meskipun tidak pernah memberi label hasil panennya dengan cap organik, tapi pedagang sayur dan buah di desanya tahu bahwa sayur dan buah-buahan yang dijualnya berasal dari sistim per-tanian organik dan dihargai yang lebih tinggi. Bahkan saat ini, beliau menjadi produsen lokal pupuk organik untuk memenuhi permintaan masyarakat, mengingat keuntunganya cukup besar.

Membangun Kebersamaan Ekonomi

Pertemuan antara Bapak Hasim dengan program USAID LESTARI (dulu disebut IFACS) sebenarnya kebetulan tapi justru menguntungkan. Beliau ber-temu dengan temannya yang telah dilatih oleh IFACS dalam teknik budi daya karet. Rasa penasarannya

mendorong beliau untuk bertanya kepada teman- nya bagaimana dia mendapatkan pengetahuan me- ngenai teknik pengeringan BOKAR (Bahan Olahan Karet) dan keuntungan yang bisa didapat jika menjual langsung BOKAR ke pabrik bila dibandingkan menjual ke tengkulak. Setelah mengetahui perbedaan harga yang jauh lebih tinggi bila menjual secara langsung ke pabrik pengolahan karet, maka beliau dengan berse-mangat meminta kepada temannya untuk dilibatkan dalam pelatihan yang dilakukan oleh IFACS.

Tidak lama berselang setelah mendapatkan pela-tihan yang cukup dari IFACS, Hasim berinisiatif un-tuk membeli hasil BOKAR dari petani-petani lain di desa. Kemudian mengeringkan, dan menjual langsung ke pabrik karet. Hasil keuntungan yang didapatkan cukup menggiurkan. Meski lama kelamaan, beliau menyadari bahwa bekerja sendiri menguras banyak waktu serta energi.

Pucuk dicinta ulampun tiba, USAID LESTARI di ta-hun 2015 mendorong pembentukan Kelompok Usa- ha Bersama Karet (KUBK) di tahun 2015 di desa Pur-wodadi dengan nama Panuntung Jaya. Dimana akh-irnya beliau didaulat menjadi Quality Control BOKAR berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya da-lam pengolahan BOKAR. Tugasnya memastikan hasil BOKAR dari anggota kelompok memenuhi standar pabrik karet.

Menurutnya, pengalaman yang didapatkan dari pela-tihan dari USAID LESTARI membuatnya lebih pa-ham mengenai budi daya karet sesuai GAP (Good Agricultural Practices atau teknik budi daya karet yang baik) dan menghubungkan dengan akses pasar un-tuk mendapatkan harga yang lebih tinggi. Jika harga karet sedang turun, biasanya beliau tidak menjual- nya dan menunggu hingga harga lebih baik. Sehing-ga mendapatkan keuntungan maksimal dan ini tidak dapat dilakukan bila menjual ke tengkulak.

Penggunaan bahan organik untuk pertanian dan perkebunan membantu individu maupun kelompok petani beradaptasi dan menyiapkan langkah mitigasi

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 3

Foto: Kandang pengolahan pupuk menggunakan kotoran hewan.

Page 4: SAID HASIM, PELOPOR PERTANIAN ORGANIK DESA … · tu jika untuk pengembangan pertanian organik. Bapak Said Hasim nampaknya banyak belajar dari dampak lahan pertanian dan perkebunan

perubahan iklim dengan praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sekaligus mengurangi biaya produksi dan hasil panen yang lebih stabil. Ha-sim berkeyakinan pertanian organik merupakan cara mengembangkan masa depan pertanian di Kaliman-tan Tengah.

Sebagai pelopor, Hasim mengatakan “dengan cara bercocok tanaman yang ramah lingkungan justru pendapatan menjadi lebih baik dan tanah tempat hidupnya akan terus lestari dengan jaminan hasil yang terus lestari dibandingkan dengan menjalankan perta-nian konvensional yang sarat dengan biaya mahal dan tak ramah lingkungan”.

Menurut Hasim jika ingin menuai keberhasilan mu-lailah kerja dengan mengedepankan kebersamaan, kesederhanaan, dan cinta. Berbincang dengannya kita-pun belajar dari sekian banyak filosofi hidup dari seo-rang yang memiliki dedikasi terhadap keluarga dan lingkungannya. Menurutnya - “Kamu harus mencintai dan memiliki minat yang kuat pada pekerjaan yang kamu lakukan. Itulah kunci sukses, uang akan datang dengan sendirinya nanti. Tanpa mencintai pekerjaan kita, sangatlah tidak mungkin untuk dapat memanfaat-kan sesuatu dari bahan seperti sampah di sekitar kita.“

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 4