EDISI : 08 JANUARI - MARET 2011
DAPUR REDAKSI
Pelindung : Bapak M.U. Phoa Krishnaputra
Bapak Mohan Leo
Penasehat : Koordinator wilayah I, Sai Indonesia
Pemimpin : Nyoman Sumantra
Bendahara : Jaya Krishna
Ilustrator : Selvia
Crew : Sumantra, Mahendra, Jaya
Alamat : Jln T.B Simatupang, Gg Sai Ganesha
No. 5 - E. Medan - Sunggal
Web : www.ssgmedan.com
PETUNJUK JALAN KEBAJIKAN MENUJU KEDAMAIAN PETUNJUK JALAN KEBAJIKAN MENUJU KEDAMAIAN PETUNJUK JALAN KEBAJIKAN MENUJU KEDAMAIAN PETUNJUK JALAN KEBAJIKAN MENUJU KEDAMAIAN
DENGAN TONGKAT KEBENARAN, KASIH DENGAN TONGKAT KEBENARAN, KASIH DENGAN TONGKAT KEBENARAN, KASIH DENGAN TONGKAT KEBENARAN, KASIH
DAN TANPA KEKERASAN.DAN TANPA KEKERASAN.DAN TANPA KEKERASAN.DAN TANPA KEKERASAN.
Sekapur sirih dari Redaksi........................................................
Pesan Pembuka........................................................................
Wejangan Bhagavan I………………………………………………………...
Miracle Swami……………………………………………………………………..
Cerita PNK …………………………………………………………………………..
Pertanyaan dan Jawaban …………………………………………………….
Cerita Bergambar…………………………………………………………………
Wejangan Bhagavan II………………………………………………………….
Jendela Kegiatan SSG Medan……………………………………………….
Renungan …………………………………………………………………………….
1
2
3
14
16
19
27
31
34
36
DAFTAR ISI
SEKAPUR SIRIH DARI REDAKSI
Om Sri Sai Ram para pembaca yang terkasih. Atas rahmat dan limpa-
han kasih dari Swami, maka Sai Sarathi dapat kembali hadir di tengah-tengah
para pembaca semuanya. Lebih dari selama 70 tahun Bhagavan Sri Sathya
Sai Baba telah memberikan wejangan dan ajaran-Nya kepada kita semua dan
kita masih belum mampu untuk mengejewantahkannya ke dalam tindakan
sehari-hari. Swami sering mengatakan bahwa ambillah satu dari ajaran-Ku
dan lakoni dalam kehidupanmu maka yang lainnya akan otomatis mengikuti.
Dalam menyambut tahun baru 2011 ini, kita sebagai bhakta dari Swami ha-
rus lebih memusatkan perhatian pada disiplin dan latihan spiritual kita
masing-masing untuk bisa mendapatkan perubahan di dalam diri.
Para bhakta yang terkasih, Swami telah banyak memberikan kepada
kita nectar kehidupan bagi kita baik dalam masa sulit maupun masa bahagia.
Beliau menjaga kita seperti halnya kelopak mata yang menjaga mata dan
kasih yang Beliau berikan seperti halnya kasih 1000 ibu. Kita harus dapat
merasakan kasih-Nya dan menyebarkannya kepada semua orang. Ketika kita
sudah bisa menjadikan kasih sebagai nafas hidup kita maka itu berarti bahwa
Hidup kita adalah pesan Swami. Hal ini mengandung makna bahwa semua
yang kita pikirkan, katakan dan lakukan selalu berlandaskan kasih yang murni
dan pada akhirnya akan dapat melihat Swami dalam diri setiap orang.
Inilah yang Swami sering sebut dengan tat twam asi bahwa Aku
adalah engkau dan engkau adalah aku. Ketika perasaan, pikiran, perkataan
dan tindakan kita seperti ini maka dapat dipastikan bahwa jaman keemasan
(golden age) sudah mulai datang dan setiap tempat akan menjadi prasanthi
nilayam (kedamaian yang tertinggi). Tugas kita adalah bagaimana membuat
kasih sayang Swami menjadi nafas hidup kita semuanya.
Jay Sai Ram
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 1
PESAN INSPIRASI
Aku senang tinggal di dalam hatimu
Sekali Aku memasukinya, ikatlah Aku dengan benang-benang keyakinan dan
kasihmu
Jadikanlah Aku tawanan di dalam hatimu
Sekali engkau telah menahan-Ku dengan kasihmu
Maka menjadi tugas-Ku untuk mengisi hatimu dengan kasih Tuhan
Dan tetap menjaganya hangat dan bersinar
Periksalah semua ide dan gagasan dengan hatimu
Katakanlah semua perkataanmu
Yang sesungguhnya datang dari hati
Dan laksanakan semua kewajibanmu
Yang didorong dari hati nuranimu
Tempat Aku tinggal
Sekali Aku telah tinggal di dalam hatimu
Hatimu akan menjadi suara-Ku
Meningkatkan kesejahtraanmu sepanjang waktu
Jadi, tetap jaga pintu hatimu terbuka sepanjang waktu
Engkau tidak akan pernah tahu kapan Aku akan melangkah masuk ke
hatimu,
Dan ketika Aku telah memasuki hatimu,
Kuncilah pintu dan tawanlah Aku
Jangan pernah biarkan Aku pergi lagi!!
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 2
Matahari terbit dengan tenang dan
damai.
Hari menjadi semakin pendek dan
angin dingin sedang berhembus.
Ladang dipenuhi dengan panen
yang menguning.
Bunga bermekaran seperti untaian
mutiara di tepi sungai.
Para petani bernyanyi dan bergem-
bira.
Perayaan Sankrati yang indah jatuh
pada bulan pushya (bulan dalam
kelender India), memenuhi rumah
kita dengan butiran padi yang baru
yang selesai dipanen.
(Puisi Telugu)
Perwujudan kasih!
Manusia memerlukan beberapa
benda di dunia ini; namun semua
benda itu tidak bersifat kekal. Se-
mua benda itu seperti awan yang
berlalu. Apa yang anda kira kekal di
dunia ini, sesungguhnya adalah ber-
sifat sementara. Karena itu seseo-
rang harus berusaha untuk -
dapat mencapai sesuatu yang bersi-
fat kekal dan abadi. Bhagavad Gita
menjelaskan Mamaivamso Jivaloke
Jivabhuta Sanathana (Atma yang
kekal yang ada dalam setiap mak-
hluk adalah bagian dari diri-Ku). Aku
ada di dalam dirimu, bersama
dirimu, disekitar dirimu, diatasmu,
dibawahmu. Tidak ada tempat di
alam semesta ini dimana Tuhan ti-
dak ada. Sama halnya, tidak ada
nama atau benda yang bukan meru-
pakan milik-Nya. Upanishad men-
yatakan kebenaran yang sama den-
gan pernyataan “Easwara Sarva
Bhutanam” (Tuhan adalah penghuni
di dalam diri setiap makhluk) dan
“Isavasyam Idam Sarvam” (seluruh
alam semesta diresapi oleh Tuhan).
Karena tidak mampu menyadari ke-
benaran ini, manusia berkata,
“Kemanapun saya melihat, saya
hanya menemukan manusia; saya
tidak mampu menemukan Tuhan”.
"Yad Bhavam Tad Bhavathi" -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 3
Semuanya adalah satu; Bersikaplah sama kepada setiap orang
(sebagaimana perasaannya maka
itulah hasilnya). Seandainya anda
memakai pakaian tertentu dan be-
diri di depan cermin. Anda akan me-
nemukan bayangan yang sama pada
cermin. Sama halnya, pikiran dan
perasaan anda sendiri tercermin
pada dunia luar. Segala sesuatu
hanyalah reaksi, pantulan dan
gema. Gaya hidupmu tercermin
pada dunia luar. Apapun yang anda
ucapkan akan kembali kepada anda
sebagai sebuah jawaban. Namun
orang-orang berpikir bahwa orang
lainlah yang mengucapkan kata-kata
itu. Bagaimanapun juga, banyak
orang menjelaskan kebenaran ini
dengan cara yang berbeda dengan
ungkapan “Ekam Sath Viprah Ba-
huda Vadanti” (kebenaran adalah
satu, namun orang bijak menyebut-
nya dengan banyak nama). Setiap
bentuk yang anda lihat di dunia luar
sesungguhnya adalah pantulan dari
diri anda sendiri.
Beberapa ribu orang berkumpul
di dalam hall ini, namun hanya ada
satu hati di dalam diri mereka se-
muanya - itu adalah hati spiritual.
Aku tidak mengacu pada hati secara
phisik. Sangat disayangkan, orang-
orang tidak mampu meletakkan ke-
yakinan mereka pada hati spiritual
walaupun dengan pendidikan
mereka yang terbaik. Anda semua
adalah orang yang berpendidikan.
Sekalipun dengan pendidikan dan
kepintaran, seorang yang dungu
tidak akan mengetahui jati diri
mereka yang sejati dan seorang
yang berpikiran rendah tidak akan
melepaskan sifat buruknya
(puisi telugu)
Ini bukanlah bentuk pendidikan
yang harus kalian tempuh. Ini
adalah termasuk dalam kategori
pendidikan duniawi. Jenis pendidi-
kan ini kita pelajari dibawah bimbin-
gan dari tenaga pengajar di sekolah.
Saat sekarang, semua jenis pendidi-
kan kita, kosakata dan kemampuan
berbicara adalah palsu. Ada sesuatu
yang lebih dalam yang membentuk
dasar dari segala sesuatu. Itu adalah
kebenaran yang mendasar dan tidak
berasal dari bidang pendidikan. Ini
adalah educare.
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 4
Pendidikan adalah duniawi, sedang-
kan educare adalah spiritual. Edu-
care bukanlah sesuatu yang dapat
dilihat oleh mata telanjang. Ini
berada di kedalaman hati kita. Edu-
care harus dibawa keluar dengan
usaha yang sadar. Dimana ke-
damaian itu? Apakah ada diluar
diri? Tidak; diluar hanya ada kebisin-
gan. Kedamaian ada di dalam hati
anda. Sama halnya dengan kasih.
Kasih ada di dalam hati anda dan ini
tidak dapat dilihat. Kasih adalah Tu-
han; hiduplah dalam kasih. Ini juga
adalah bagian dari bentuk educare.
Begitu juga dengan tanpa
kekerasan. Semuanya ini tidak ada
di dunia luar.
Dunia saat ini telah rusak oleh
karena banyaknya pertikaian. Kita
tidak menemukan kedamaian di-
manapun di dunia ini. Kebenaran,
kebajikan, kedamaian, kasih dan
tanpa kekerasan merupakan 5 nafas
kehidupan manusia (panchaprana).
Kasih adalah arus dasar yang men-
galir dalam kelima nilai kemanu-
siaan ini.
Ikutilah kebenaran dan biarkan
kasih sebagai dasar di dalam
hatimu. Kebenaran adalah bersifat
kekal. Kebenaran adalah Tuhan dan
tidak mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu. Biarkan kasih
terpancar dalam cermin kebenaran.
Dimanapun anda bertemu dengan
seseorang yang tidak anda senangi
dan anda menganggap dia sebagai
musuh dan anda terus mengingat
hubungan anda dengannya. Maka
anda akan mulai membencinya. Hal
ini tidaklah benar. Dia yang anda
benci sesungguhnya adalah tidak
berbeda dengan anda. Anda dan dia
adalah satu adanya. Karena itu,
membenci yang lain sama artinya
anda sedang membenci diri sendiri.
Tidak ada seseorang atau benda
yang seperti dengan yang lainnya di
dunia ini karena semuanya adalah
satu. Pertama dan terpenting, kita
harus menyadari dan mengikuti ke-
benaran ini. Namun sangat
disayangkan saat sekarang kita tidak
mampu menemukan kebenaran
sama sekali di dunia ini.
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 5
Baik dalam bidang pendidikan,
politik atau kehidupan duniawi, kita
tidak menemukan kebenaran sama
sekali! Bahkan dalam bidang keadi-
lan, orang-orang bersumpah kepada
Tuhan dan berbicara yang tidak ju-
jur. Jadi, kemanapun anda pergi,
kebohongan dan dusta merajalela.
Orang-orang menghabiskan banyak
uang untuk dapat menegakkan ke-
benaran. Hal ini tidaklah perlu. Jika
saja orang-orang meningkatkan
kasih kepada yang lainnya, itu su-
dahlah cukup. Kapanpun anda men-
jumpai seseorang yang anda anggap
sebagai musuh, maka ucapkanlah
salam, “salam hormat saya untuk
anda.” Maka mereka juga akan
memberikan salam hormat. Seba-
gaimana perasaan kita maka begitu-
lah perasaan yang lainnya. Pikiran
dan perasaan kita sendiri menemu-
kan pantulannya pada diri orang
lain.
Anda sama sekali tidak menemu-
kan kedamaian di dunia saat
sekarang. Kemanapun anda melihat,
anda hanya dapat melihat-
galata (kebingungan dan pertikaian)
- baik di pasar atau di pertokoan.
Bahkan jika anda pergi ke hotel ,
anda akan menemukan seseorang
yang sedang bertengkar dengan
pramusaji dengan berkata,
“makanan ini tidaklah enak, kue ini
juga tidak manis dan ketang ini ti-
dak digoreng dengan baik,” dst.
Anda tidak akan dapat menemukan
keharmonisan dimanapun juga di
dunia ini. Disetiap tempat hanya
ada kebingungan dan pertikaian.
Sesungguhnya, kata ‘kedamaian’
tidak dapat ditemukan di dunia ini.
Sebaliknya, suasana yang ada di
Prsanthi Nilayam adalah benar-
benar berbeda. Ada kedamaian
yang begitu tenang di dalam hall.
Anda tidak dapat menemukan ke-
damaian seperti ini dimanapun juga
di dunia. Begitu juga dengan
perasaan kasih. Anda tidak dapat
menemukan kualitas kasih seperti
ini. Itulah sebabnya ribuan dan ju-
taan orang dari berbagai belahan
dunia datang dan berkumpul disini.
Sejatinya kedamaian ada dalam -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 6
pikiran seseorang. Tidak ada
gunanya mencari kedamaian di
dunia luar. Sama halnya, kebenaran
dan kasih hanya dapat ditemukan
dalam hati seseorang. Ketika anda
mengembangkan kasih maka anda
dapat mencapai apapun di dunia ini.
Swami adalah perwujudan dari
kasih. Kasih adalah harta Beliau
yang paling besar! Kewajiban-Ku
adalah membagi kasih ini dengan
anda semuanya. Jika anda mampu
memahami kasih Swami dengan se-
mangat yang benar dan mengguna-
kannya dengan cara yang tepat
maka anda akan berhasil dan se-
jahtera. Kecuali kasih Swami tidak
ada yang dapat melindungi anda.
Anda harus memahami prema
thatwa (prinsip kasih) ini.
Semuanya adalah saudara! Namun
perbedaan juga muncul bahkan di-
antara saudara. Karena itu tingkat-
kanlah kasih bagi yang lainnya. Se-
lalulah menjaga keceriaan dengan
senyuman di wajah anda. Anda se-
harusnya tidak menampilkan rona
wajah yang buruk. Hanya dengan -
demikian hidup anda akan menjadi
mulia dan ideal. Anda harus selalu
bahagia dan ceria. Apa yang kurang
anda miliki? Anda telah memiliki
segalanya dengan kasih dan rahmat
Swami.
Beberapa orang tidak akan
mampu menghadapi penderitaan.
Bagaimanapun juga, jika mereka
mau bersabar sedikit, maka pende-
ritaan dan rasa sakit itu akan
berubah menjadi keadaan yang
menyenangkan. “Kesenangan ada
diantara dua penderitaan.” “Anda
bukanlah satu orang, namun tiga
orang - seseorang yang anda pikir
diri anda, orang lain yang
memikirkan tentang diri anda, dan
diri anda yang sebenarnya.” “Diri
anda yang sebenarnya adalah ke-
benaran yang sejati.
Anda membaca beberapa buku. Na-
mun jika anda tidak mampu men-
jaga kepala anda dengan baik maka
semua yang anda baca menjadi ti-
dak berguna. Karena itu “kepala”
adalah penting. Itu adalah educare.
Anda telah melihat dan membaca-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 7
banyak buku yang ditulis oleh be-
barapa pengarang yang terkenal.
Setiap orang dari pengarang mengu-
pas dan menjelaskan salah satu
aspek dari keillahian. Namun kese-
luruhan dari semua penjelasan
hanya mengacu pada keTuhanan
dan itu adalah satu.
Kadang-kadang pikiran anda
sendiri bergerak melawan anda. Ini
adalah akibat dari ide dan gagasan
di dalam benak anda. Segala sesua-
tunya adalah reaksi, pantulan dan
gema. Keduanya baik itu kebaikan
dan kejahatan hanya ada di dalam
diri anda sendiri dan tidak ada di
luar diri. Ketika pandangan anda
buruk maka anda akan melihat yang
buruk. Sebaliknya, ketika pandan-
gan anda baik maka anda akan meli-
hat Tuhan di setiap tempat. Jika
anda meninggalkan kebenaran dan
kasih dan mulai melihat dunia dari
sudut pandang ini maka anda hanya
akan melihat perbedaan di setiap
tempat.
Perwujudan Kasih! Para pelajar ter-
kasih!
Kalian semua bekerja di tempat
yang sangat jauh; namun, kalian in-
gat pada Swami dan mencoba
berada di dekat kehadiran Swami
untuk beberapa hari dalam setahun.
Ini adalah keberuntungan baik
kalian (tepuk tangan bergemuruh).
Hanya ada satu alasan untuk se-
muanya ini: yaitu kasih kalian untuk
Swami. Jika tidak ada ikatan kasih
antara kalian dengan Swami, maka
kalian tidak akan datang kesini den-
gan keluarga kalian, menghabiskan
banyak pengeluaran dan mengalami
banyak penderitaan phisik. Kalian
harus menyadari kebenaran ini.
Kalian mungkin telah menamatkan
pelajaran di Brindavan atau Prasan-
thi Nilayam dan sekarang sedang
bekerja di berbagai Negara. Di-
manapun kalian berada, selalulah
ingat bahwa Swami bersamamu dan
di dalam dirimu. Ketika seseorang
menanyakanmu tentang asalmu
maka jawablah bahwa kalian
berasal dari Brindavan atau -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 8
atau Prasanthi Nilayam. Kalian men-
gatakan ini adalah untuk kepuasan
kalian sendiri. Namun kenyataannya
bahwa Swami ada di dalam dirimu,
Brindavan di dalam dirimu dan Pras-
anthi Nilayam juga hanya di dalam
dirimu. Jika seseorang ingin menda-
patkan kepuasan diri maka seseo-
rang harus menyadari bahwa se-
muanya adalah satu.
Ada banyak agama namun tu-
juannya adalah satu.
Ada banyak pakaian namun
benangnya adalah satu.
Ada banyak perhiasan namuan
emasnya adalah satu.
Ada banyak sapi namun susunya
adalah satu.
Ada banyak makhluk namun nafas
adalah satu.
Ada banyak kasta namun kemanu-
siaan adalah satu.
(Puisi Telugu)
Umat manusia mungkin berbeda
warna dan corak namun keba-
hagiaan yang mereka rasakan di
dalam hati mereka adalah satu. Kita
harus menginginkan kebahagiaan itu
tanpa menghiraukan perbedaan
dari setiap individu. Perbedaan yang
ada hanya bersifat sementara.
KeTuhanan hanyalah satu; walau-
pun dengan mengambil wujud yang
berbeda dalam setiap jaman. Shri
Wisnu datang dalam wujud avatara
yang berbeda dalam jaman Kritha
Yuga. Tuhan yang sama datang
dalam wujud Shri Rama dalam ja-
man Tretha Yuga dan Shri Krishna
dalam jaman Dwapara Yuga. Prinsip
Tuhan yang sama dipuja sebagai
Brahma (pencipta), Wisnu
(pemelihara) dan Maheswara
(pelebur). Nama yang berbeda
diberikan untuk tujuan pengenalan.
Ketika seseorang menanyakan
namamu maka anda menyebutkan
beberapa nama. Sejatinya, namamu
itu diberikan oleh orang tuamu.
Anda tidak lahir dengan nama itu.
Ketika anda lahir, anda hanyalah
seorang bayi. Nama diberikan sesu-
dah anda lahir. Namun sangat
disayangkan saat sekarang dimana
kita dapat melihat orang-orang terli-
bat dalam sengketa bahkan -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 9
berkaitan dengan nama dan wujud
Tuhan. Siapapun yang anda temui,
sesungguhnya mereka adalah per-
wujudan dari keTuhanan. Sebagai
contoh anda bertemu dengan
pengemis. Pengemis itu juga adalah
Tuhan. Tuhan yang berada dalam
wujud pengemis. Karena itu beri-
kanlah salam hormat kalian kepada
mereka dan tidak ada yang salah
dengan melakukan hal ini. Se-
muanya adalah satu; bersikaplah
sama pada setiap orang. Kasihi se-
mua dan layani semua, apakah
mereka dalam wujud pengemis
ataupun orang kaya.
Beberapa perubahan akan terjadi
dalam beberapa tahun ini yang ber-
kaitan dengan tubuh phisik. Namun
tidak ada perubahan sama sekali
dalam bidang spiritual. Adalah
mungkin terjadi pertentangan di-
mana-mana dalam kehidupan
duniawi. Mungkin juga ada be-
berapa perubahan dan pengaga-
bungan dalam bidang politik. Be-
berapa partai baru akan terbentuk.
“Partai, partai, dan partai” Apa itu
Hanya (for tea) saja dan bukan par-
tai (Party). Kita harus memperlaku-
kan semua manusia secara sama.
Dengan melakukan ini maka semua
orang akan senang. Baik dan buruk;
kesenangan dan penderitaan - se-
muanya harus dihadapi dengan ke-
tenangan hati. Inilah tugas utama
dari umat manusia. Pikiran manusia
rentang dengan perubahan yang
berkaitan dengan makanan yang
dkonsumsinya dan juga pergaulan
yang dilakoninya. Pikiran adalah
seperti monyet liar. Ini bukanlah
monyet biasa namun “monyet yang
liar”. Berbicara sejujurnya pikiran
(mind) adalah bagian dari umat
manusia (mankind). Karena itu
pikiran harus dijtenangkan (kind).
Namun sangat disayangkan pada
saat sekarang banyak yang sudah
berubah menjadi monyet. Seorang
manusia harus tetap menjadi seo-
rang manusia! Biarkan orang lain
melakukan apa saja yang mereka
ingin lakukan kepada kita, tanpa
mereka sadari. Namun jangan kalian
memiliki niat untuk merugikan -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 10
orang lain. Inilah nasehat-Ku untuk
kalian.
Tubuh phisik ini memasuki usia 83
tahun. Sepanjang tahun Aku tidak
pernah menyakiti atau menyebab-
kan penderitaan kepada yang lain-
nya. Aku tidak pernah berbicara du-
sta. Aku selalu berbicara benar dan
hanya kebenaran saja. Aku akan
menjadi menderita jika Aku melihat
ketidakbenaran. Maka dari itu,
marilah kita hanya berbicara yang
benar dan bukan yang lainnya.
Maka dengan pasti kemenangan
akan selalu bersama dengan kita.
Selalulah menempuh jalan kebena-
ran. Kasihi semuanya! Adalah mu-
dah untuk mencintai seseorang na-
mun cukup sulit untuk memben-
cinya. Jika kalian mengembangkan
kasih bagi yang lainnya maka akan
ada kesatuan diantara kalian. Se-
muanya akan menjadi satu. Dimana
ada kesatuan maka akan ada ke-
sucian. Dimana ada kesucian makan
Tuhan akan hadir disana. Karena itu,
jika kalian ingin mendapatkan keTu-
hanan maka -
kalian harus mengembangkan ke-
satuan. Dan untuk dapat mencapai
kesatuan maka setiap orang harus
melepaskan pandangan picik atau
sempit.
Ini adalah sebuah sapu tangan. Ini
dibuat dari beberapa benang. Jika
kalian melepaskan benangnya satu
demi satu, maka akhirnya tidak
akan ada sapu tangan sama sekali!
Kain dibuat dari benang dan benang
-benang ini dibuat dari kapas. Sama
halnya bahwa tidak akan ada ke-
manusiaan tanpa adanya umat
manusia. Kemanusiaan harus secara
perlahan berubah menuju ke arah
keTuhanan. Seseorang yang diliputi
kualitas keillahian akan memiliki ke-
kuatan Tuhan. Sejatinya, kalian se-
mua memiliki kekuatan Tuhan. Ti-
dak ada satupun manusia yang tidak
memiliki kekuatan Tuhan. Namun
tidak ada satupun yang menyadari
kekuatan Tuhan yang ada di dalam
diri mereka.
Banyak orang sering mengajukan
kepada-Ku sebuah pertanyaan,
“Swami! Bagaimana cara kami bisa-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 11
mendapatkan kesatuan?” Sejatinya
kesatuan merupakan kualitas alami
dari umat manusia. Dengan melu-
pakan kebenaran ini, banyak orang
mulai memperdebatkan bahwa dia
adalah berbeda dengannya dan
saya berbeda dengannya pula, dst.
KeTuhanan tidak akan dapat diraih
dengan pandangan dan pendapat
yang seperti itu. Selalukah berpikir
bahwa kalian dan yang lainnya
adalah satu adanya. Kalian menga-
takan, “dia adalah ayah saya; dia
adalah ibu saya; dia adalah saudara
saya. Semuanya ini bukanlah
hubungan yang sesungguhnya.
Ayah, ibu, saudara, dst hanyalah
hubungan yang berkaitan dengan
tubuh phisik.
Hanya karena pernikahan sehingga
adanya hubungan suami istri . Se-
baliknya, siapakah suami dan sia-
pakah istri? Semua ini hanyalah
hubungan yang dibuat manusia.
Bagaimanapun juga, selama
hubungan itu masih ada maka se-
seorang harus menghargai dan
mengikuti hubungan tersebut.
menyakiti satu sama lainnya. Jika
salah seorang dari mereka melaku-
kan kesalahan, maka hal ini seharus-
nya dibenahi secara individu. Mela-
kukan tindak kekerasan seperti me-
maki, menyiksa secara phisik dan
menyakiti adalah tindakan yang
salah. Hal yang seperti ini seharus-
nya tidak pernah dilakukan. Jika se-
mua dari kalian hidup dalam ke-
satuan dan tidak berhenti
memikirkan Tuhan maka kalian akan
mencapai kesucian. Kemudian,
Swami dengan pasti akan memberi-
kanmu Darshan dimanapun kalian
berada (tepuk tangan).
Aku adalah milik kalian semua
dan kalian semua adalah milik-Ku.
Aku tidak membedakan diantara
setiap orang. Semuanya adalah
milik-Ku dan Aku adalah milik se-
muanya. Mungkin ada perbedaan
pada beberapa aspek diantara
setiap orang dari sudut pandang
duniawi. Namun tidak akan ditemui
perbedaan jika dilihat dari sudut
pandang spiritual.
Para pelajar yang terkasih! Kalian -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 12
telah datang kesini dengan mem-
bawa kasih yang besar untuk
Swami. Semoga hatimu diliputi dan
dipenuhi oleh kasih sayang. Selalu-
lah berbicara yang benar. Kalian
mungkin menemukan beberapa ke-
sulitan dalam berbicara yang benar.
Itu tidaklah apa-apa; junjung tinggi-
lah kebenaran. Kemudian, kalian
pastinya akan mencapai keberhasi-
lan. Jangan pernah takut untuk ber-
bicara yang benar. Bersiaplah untuk
mantap dalam kebenaran. Hanya
kebenaran yang akan menang
(Sathyameva Jayate). Karena itu
selalulah bicara yang benar. Kebo-
hongan akan memberikanmu repu-
tasi dan nama yang buruk. Junjun-
glah kebenaran dalam berbagai
keadaan. Kembangkanlah kasih dan
kasih itu adalah kebenaran. Jika
kalian dituntun oleh kedua hal ini
seperti dua mata kalian maka kalian
pastinya akan selalu sukses dalam
kehidupan. Tidak ada gunanya lagi
memuja Tuhan, mengulangi kata
bhakti sebagai retorika kosong be-
laka.
Kalian mungkin sangat pintar dan
memiliki pengetahuan yang luas.
Bagaimanapun juga, jika kalian tidak
mengembangkan kualitas membe-
dakan, maka semua bentuk kepin-
tara dan pengetahuan akan
berubah menjadi tidak bernilai atau
nol. Karena itu, kemampuan mem-
bedakan adalah yang paling
penting. Analisalah apakah pandan-
gamu itu benar atau salah. Jika
kalian yakin bahwa pandangan itu
benar maka jalankan sampai selesai.
Dunia saat sekarang berada dalam
keadaan membingungkan dan
kacau. Kemanapun kalian melayang-
kan pandangan hanya melihat
perselisihan yang tidak pernah bera-
khir. Dunia saat sekarang diliputi
oleh rasa keakuan dan kepentingan
diri sendiri. Selama dua hal ini masih
berkuasa hanya akan membawa
pada kekalahan. Kalian semua
adalah pelajar dari Sri Sathya Sai
College. Maka dari itu, hiduplah se-
suai dengan idealism dari institut
pendidikan Sathya Sai. Jika orang-
orang memuji bahwa pelajar di in-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 13
pendidikan Sathya Sai adalah anak-
anak yang baik, maka Aku akan san-
gat senang. Kalian semuanya mene-
rima nama baik seperti itu. Hal ini
memberikan-Ku kebahagiaan yang
sungguh luar biasa (tepuk tangan).
Tidak ada yang lebih besar yang da-
pat Aku inginkan. Aku tidak
meminta ini untuk kepentingan-Ku.
Kalian mendapatkan nama baik
adalah untuk kepentingan kalian.
Bangaru (emas = yang terbaik)!
Tuntunlah hidupmu sesuai dengan
itu. Dimanapun kalian berada, jan-
gan lupa untuk memusatkan pikiran
pada nama Tuhan. Kalian bisa me-
musatkan pikiran pada berbagai
nama Tuhan seperti Rama, Krishna,
Govinda, Narayana, Madhusudana,
Trivikrama, dsb. Walaupun nama itu
berbeda, Tuhan adalah satu. Beliau
adalah sahasra Seersha Purusha Sa-
hasraksha Sahasra Pad (Penguasa
alam semesta memiliki ribuan
kepala, mata dan kaki). Junjunglah
selalu kebenaran dan kasih sayang.
(Bhagavan melanjutkan wejangan-
Nya setelah melantunkan bhajan-
“Hari Bhajana Bina”). Kebahagiaan
yang kita dapatkan dari melan-
tunkan lagu bhajan tidak dapat
diraih dengan sarana yang lainnya.
Ada kebahagiaan yang begitu besar
dalam melantunkan lagu bhajan dan
memuji kemuliaan Tuhan. Aku juga
dapat melantunkan bhajan dengan
merdu. Namun pada saat sekarang
Aku mengalami sakit tenggorokan.
Bhajan memberikan kebahagiaan
yang sungguh luar biasa. Bahkan
jika yang lainnya tidak membagi ke-
bahagiaan ini, lantunkanlah bhajan
untuk kebahagiaanmu sendiri. Aku
sangat senang.
(Memberikan wejangan ada pelajar
yang lama) ketika kalian berniat un-
tuk meninggalkan tempat kalian,
kemanapun kalian pergi maka rah-
mat Swami akan selalu bersama
kalian secara berlimpah. Aku akan
membagikan bhajan kepada kalian
besok. Semoga kalian kembali ke
tempat kalian dengan perasaan dan
kesan bahagia dengan sathsang ini.
-Perayaan Tahun baru 2008-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 12
SWAMI MENCIPTAKAN KALUNG MUTIARA SITA
“KEAGUNGAN SAI BABA!!”
Rama Navami adalah sebuah
perayaan yang menandakan ke-
datangan Avatara Sri Rama ke
dunia. Beberapa waktu yang lalu
perayaan ini dilaksanakan ketika
Swami berada di Kodaikanal.
Perayaan ini akan menjadi saat-saat
yang sangat dinanti dan menjadi
begitu berarti bagi para pelajar laki-
laki. Dalam satu perayaan Rama
Nawami, Swami mencipatkan
kalung mutiara yang Sita berikan
pada saat penobatan Rama sebagai
raja. Rama sedang membagikan
berbagai hadiah kepada semua ang-
gota sidang namun entah bagai-
mana, Rama kelihatannya melewat-
kan Hanuman. Sita merasa bingung
dengan tidak diperhatikannya Hanu-
man: bagaimana mungkin seorang
abdi yang begitu setia seperti Hanu-
man dapat dilupakan dalam situasi
yang seperti ini? Sehingga Sita ber-
bisik kepada Rama bahwa Hanuman
seharusnya tidak dilupakan. Rama
membisikkan kepada Sita bahwa
Hanuman tidak tertarik dengan
hadiah berupa perhiasan. Sita
merasa tidak puas dengan jawaban
yang diberikan oleh Rama; jadi Sita
mengambil kalung mutiara yang se-
dang beliau pakai dan memberi-
kannya kepada Hanuman. Ketika
Hanuman menerima kalung terse-
but, dia melihatnya dengan -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 14
penuh curiga. Hanuman kemudian
menempatkan kalung itu di dekat
telinganya untuk memeriksa apakah
setiap butir permata kalung terse-
but mengeluarkan suara. Hanuman
kelihatannya memeriksa setiap butir
kalung tersebut dan seketika itu Ha-
numan menggigit kalung itu. Sita
menjadi sangat terkejut dengan
tingkah laku yang diperlihatkan oleh
Hanuman. Apakah hal ini membuk-
tikan bahwa dia benar-benar adalah
seekor monyet? Sita meminta pen-
jelasan dari Hanuman tentang apa
yang telah dia lakukan. Dengan pe-
nuh kerendahan hati Hanuman
memberikan jawaban, "Ibu, bagi
hamba nama Rama adalah yang pal-
ing penting dan tinggi. Sebuah
benda akan menjadi tidak bernilai
jika tidak mengeluarkan bunyi
Rama. Beberapa dari mutiara ini
tidak mengeluarkan bunyi Rama se-
hamba menggigit dan memu-
tuskannya.” Sita tidak dapat diyak-
inkan dengan jawaban itu karena
Sita mengetahui bahwa mutiara je-
las tidak bisa mengeluarkan bunyi.
Hanuman menambahkan, ”segala
sesuatu yang meresap sepenuhnya
dengan prinsip Rama akan selalu
melantunkan nama Rama. Ijinkan
hamba memperlihatkannya.”
Dengan berkata seperti itu, Hanu-
man mencabut sehelai bulu yang
ada di badannya dan mempersem-
bahkannya kepada Rama. Ketika
Sita mendekatkan bulu itu di dekat
telinganya, dia dengan jelas dapat
mendengar lantunan nama Rama!
Beginilah cara Hanuman untuk
membuktikan kepada dunia bagai-
mana bentuk bhakti yang sejati.
Swami memperlihatkan kepada
para pelajar dengan jelas terlihat
bahwa banyak butir-butir mutiara
dalam kalung itu ada bekas gigitan
gigi!
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 15
Sugreeva dinobatkan sebagai raja
setelah kematian Vali. Rama dan
Lakshmana menghabiskan waktu
mereka di bukit Rushyamooka.
Mereka tidak sabar karena Sugreeva
sudah berjanji akan memberikan
waktunya dalam pencarian Sita.
Hanuman mengingatkan kembali
Sugreeva tentang janjinya dan men-
dorong Sugreeva untuk mengutus
tentara kera untuk pergi menyusuri
hutan mencari Sita. Empat kelom-
pok tentara kera telah dibentuk un-
tuk pergi menyusuri arah timur,
barat, selatan dan utara. Kelompok
ini dipimpin oleh pemimpin kera
yang sangat kuat. Kelompok kera
yang pergi kearah selatan dipimpin
oleh Angada yaitu pangeran kera.
Hanuman, Jambavan dan Neela juga
berada dalam kelompok ini.
Tepat sebelum kelompok ini ber-
angkat, Rama memanggil -
Hanuman. Rama dapat merasakan
bahwa Hanuman yang akan mem-
bawa berita tentang Sita. Jadi, Rama
memberikan Hanuman cincin-Nya
dan meminta kepada Hanuman agar
memberikannya kepada Sita ketika
dia dapat menemuinya. Hanuman
menjadi pelayan Rama yang paling
dekat dan disayang.
Kelompok tentara kera yang pergi
ke arah Utara, Timur dan Barat
kembali dalam waktu satu bulan
dan melaporkan bahwa mereka ti-
dak membawa hasil. Namun kelom-
pok tentara kera yang pergi ke arah
selatan belum kembali. Mereka me-
lakukan pencarian di pegunungan,
hutan dan goa. Pada akhirnya
mereka sampai di tepi laut. Lautan
kelihatan begitu luas dan tanpa
ujung dengan jumlah air yang begitu
besar. Para kera mulai berpikir ten-
tang bagaimana cara untuk
Cerita PNK
EPISODE DARI RAMAYANA ::::
PENCARIAN SITA
Sai Sarathi, Edisi : Oktober 2010 – Desember 2010 Halaman 16
menyebrangi lautan yang luas ini.
Ada seekor rajawali yang bernama
Sampathi sedang menyaksikan para
tentara kera dari atas puncak bukit.
Dia sedang menunggu kesempatan
untuk dapat memakan mereka se-
muanya. Namun ketika dia menden-
gar nama Jatayu disebutkan dalam
percakapan mereka, Sampathi me-
manggil mereka dan meminta agar
datang menuju ke arahnya. Para
tentara kera mendekati Sampathi
dan mengatakan tentang misi dan
tujuan mereka dan juga cerita ten-
tang Rama. Ketika dia mendengar
bahwa saudaranya yg bernama
Jatayu telah dibunuh oleh Ravana,
Sampathi menggunakan pandan-
gannnya yang sangat tajam dan da-
pat melihat negeri Lanka diseberang
lautan dimana Ravana tinggal dis-
ana. Dia sangat yakin bahwa para
tentara kera dapat menemukan Sita
di Lanka. Sampathi memiliki sebuah
anugrah ini ketika dia membantu
Rama. Dia mendapatkan sayapnya
kembali yang putus ketika dipakai
untuk -
melindungi saudaranya Jatayu dari
cahaya panas matahari. Dia menda-
patkan kembali sayapnya dan dapat
terbang dengan penuh keba-
hagiaan.
Sekarang para tentara kera dapat
mengetahui keberadaan Sita dan
mereka mendiskusikan bagaimana
caranya untuk bisa sampai di Lanka.
Angada pemimpin dari kelompok ini
menanyakan kepada setiap anggota
dari pasukan untuk menyampaikan
kekuatannya masing-masing. Setiap
kera menjelaskan masing-masing
kemampuannya. Namun semua
merasa tidak mampu untuk dapat
menyebrangi lautan. Hanuman juga
terdiam. Kemudian Jambavan me-
nepuk punggung Hanuman dan
membangkitkan kekuatan yang ada
di dalam diri Hanuman. Hanuman
secara perlahan-lahan mulai men-
yadari kekuatannya yang sejati dan
dia setuju untuk terbang menye-
brangi lautan dan menemukan Sita.
Jambavan memuji keberanian Ha-
numan dan Hanuman menerima
tugas dan tanggung jawab yang be-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 17
Tubuh Hanuman mulai berubah
semakin besar dan semakin besar
sampai menutupi perbukitan. Dia
berdoa kepada Rama dan ayah be-
liau yaitu Vayu, kemudian dia ter-
bang menyebrangi lautan yang luas.
Pertanyaan:
1. Mengapa Rama memberikan
Hanumana sebuah cincin dalam
pencarian Sita?
2. Bagaimana para tentara kera
dapat mengetahui bahwa Sita
ada di Lanka?
Disadur dari :
“story for children part II”
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 18
Jika engkau memikirkan Tuhan,
maka engkau adalah Tuhan.
Jika engkau memikirkan debu
maka engkau adalah debu.
Engkau adalah apa yang
engkau pikirkan
Pikirkanlah Tuhan dan
jadilah Tuhan.
Pertanyaan 32
Swami! Kita mendapatkan orang-
orang yang memiliki tabiat, pan-
dangan, gagasan, ambisi, harapan
dan kepentingan yang berbeda.
Pertentangan tidak dapat dihindar-
kan. Setiap orang ingin sesuatu ter-
jadi sesuai dengan caranya. Apa
yang harus kita lakukan?
Sathya Sai Baba:
Munde Munde Matirbhina, ada ban-
yak kepala. Tidak ada dua orang
yang sama: tidak ada dua pikiran
dalam jalan yang sama. Adalah hal
yang wajar dan alami ketika gagasan
itu berbeda. Setiap orang merasa
bahwa dialah yang benar. Namun
engkau harus menjaga semangat
kesatuan, persamaan dan ketenan-
gan hati. Sebagai sebuah contoh
yang sederhana. Pada suatu hari
semua jari yang ada di tangan mulai
mengakui kelebihannya -
diantara yang lainnya. Pertama, jar-
ring kelingking berkata kepada yang
lainnya, “Lihatlah ketika kalian me-
lakukan salam hormat, akulah yang
ada di depan. Maka dari itu akulah
yang paling penting”. Kemudian jari
manis berkata, “Apa! Tidakkah eng-
kau mengetahui nilai dari diriku?
Cincin mahal yang terbuat dari per-
mata dan emas melingkar pada
tubuhku!” Kemudian jari tengah
berkata, “Sangat lucu! Apa yang se-
dang kalian katakan? Aku juga bisa
memakai cincin yang mahal. Men-
gapa tidak? Beberapa melaku-
kannya juga. Lebih lanjut, tidakkah
kalian melihat bahwa aku adalah
yang paling tinggi diantara kalian
semua? Bukankah itu sudah cukup
mengatakan bahwa aku adalah yang
paling hebat diantara semuanya?”
Jari telunjuk mulai -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 19
berkata, “Jika kalian ingin menunjuk
dan mengatur seseorang, maka aku
datang yang pertama. Orang-orang
menggunakan aku untuk mengatur
dan menunjuk yang lainnya. Lebih
lanjut bahkan untuk memperingat-
kan yang lainnya, aku datang per-
tama. Tidakkah kalian melihat kele-
bihanku ini?” Kemudian yang tera-
khir tapi bukan tidak penting, ibu
jari tersenyum dan berkata, “Aku
telah menyaksikan hal ini terjadi
begitu lama! Jikalau aku tidak ber-
gabung, bahkan jika keempat jari
bersatu maka semuanya tidak akan
berfungsi. Ketika kalian makan se-
suatu, dapatkah kalian makan tanpa
adanya diriku? Contoh yang lebih
dekat adalah ketika kalian mem-
bidikkan anak panah, aku harus
menarik tali busur ke belakang den-
gan kuat kalau tidak anak panah ti-
dak akan dapat meluncur dengan
jauh. Jadi kelebihanku adalah lebih
hebat diantara kalian.”
Inilah caranya bagaimana orang-
orang memperlihatkan kelebihan
mereka daripada yang lainnya.
Engkau harus selalu siap untuk
menerima kebaikan dari yang lain-
nya. Engkau harus saling beker-
jasama dalam keharmonisan den-
gan yang lainnya. Tidak ada seo-
rangpun yang boleh merasa lebih
hebat daripada yang lainnya. Sebali-
knya, karena adanya sikap dominasi
satu kepada yang lainnya, juga pada
kelompok yg lain maka akan muncul
perdebatan dan pertentangan. Se-
bagai hasilnya, semangat cinta kasih
akan lenyap dari tempat itu. Kecuali
kalau kelima jari tangan saling ber-
gabung, engkau tidak akan dapat
melakukan apapun, engkau paham!
Masyarakat tidak akan pernah men-
dapatkan kemajuan jika tidak ada
kerjasama dan kesatuan diantara
anggota masyarakat.
Pertanyaan 33
Swami! Kita kita mengatakan
bahwa “Perempuan dan laki-laki
adalah sederajat” mengapa lantas
kita menemukan perbedaan dian-
tara keduanya?
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 20
Sathya Sai Baba:
Secara phisik wanita dan laki-laki
adalah berbeda. Namun secara
spiritual yaitu dari sudut pandang
Atma keduanya adalah sama. Sejati-
nya, Tuhan sendiri adalah laki-laki
sedangkan semua yang lainnya
adalah wanita. Deham (tubuh
phisik) juga disebut dengan puram
(tempat bersemayam). Adalah prin-
sip Atma yang bekerja dari atas ke
bawah. Engkau mengetahui, kam-
pus untuk para gadis merayakan
ulang tahun kampus mereka dengan
mempersembahkan sebuah drama.
Dalam pentas ini semua peran di-
mainkan oleh para gadis seperti
tentara, mentri, raja dsb. Sama hal-
nya, semuanya adalah wanita kec-
uali Tuhan. Hal yang sama juga ter-
jadi di dalam kehidupan Mira, seo-
rang bhakta agung dari Sri Krishna.
Mira disuruh berhenti di depan ger-
bang masuk mandir Krishna di Brin-
davan karena wanita tidak diijinkan
memasuki tempat suci Tuhan. Ke-
mudian Mira menjawab, “Oh! Begi-
tukah! Lantas, dimanakah
laki-lakinya berada? Saya hanya me-
nemukan wanita saja yang ada dis-
ini. Hanya Tuhan bersifat laki-laki.
Bagaimanapun juga, dari sudut pan-
dang duniawi untuk pembagian
pekerjaan, wanita dan laki-laki
adalah berbeda. Segala sesuatu dan
setiap orang adalah Tuhan. Walau-
pun tubuh ini adalah milikmu, eng-
kau tidak akan akan menaruh san-
dal diatas kepala atau di tangan.
Secara fungsional, semua bagian
dari tubuh berbeda satu dengan
yang lainnya, walaupun tubuh ini
adalah miliki dari satu orang. Begitu
juga dengan secara phisik dan
fungsi bahwa laki-laki dan wanita
adalah kepribadian yang berbeda
walaupun dalam spiritual adalah
sama dan satu.
Pertanyaan 34
Swami! Kita mendengar beberapa
pernyataan yg lucu di masyarakat
saat sekarang. Orang-orang berbi-
cara tentang gerakan kebebasan
perempuan. Beberapa orang men-
gatakan para wanita Tidak diberi-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 21
kala. Mereka mengeluh bahwa se-
lalu ada perbedaan berdasarkan
jenis kelamin dan para wanita tidak
mendapatkan keadilan. Para
wanita sekarang mulai berjuang
untuk mendapatkan hak yang sama
dengan laki-laki. Kami memohon
kepada-Mu agar menjelaskan ten-
tang peran wanita di dalam
masyarakat.
Sathya Sai Baba:
Berbicara dalam kaidah spiritual, ini
tidaklah benar. Ada perbedaan se-
cara phisik, namun Atma dan ji-
wanya adalah satu. Bagaimanapun
juga, seseorang seharusnya melak-
sanakan kewajiban yang dipercaya-
kan kepadanya. Dalam tatanan
masyarakat, laki-laki dan wanita
adalah seperti dua tangan, dua
mata dan dua kaki. Satunya adalah
positif dan satunya adalah negatif
agar arus itu dapat mengalir dan
berfungsi. Dewa Shiva juga disebut
dengan ardhanarisvara , pria-wanita
tunggal (setengah badan-Nya
adalah wanita) untuk menjelaskan
kesatuan ini. Pria dan
energy. Wanita disebutkan sebagai
adisakti, parasakti - kekuatan
tertinggi, kekuatan yg tidak ter-
hingga. Engkau juga mengetahui
dalam sejarah Bharat tempat yang
diberikan bagi para wanita. Banyak
diantara mereka yang dikenal atas
pengorbanan, kebijaksanaan, bhakti
dan banyak diantara mereka
mampu memberikan nasehat yang
lebih baik kepada suami mereka.
Karakter yang dimiliki seperti halnya
Savitri, Mandodari, Sita, Anasuya,
Tara, Damayanti, Madalasa dan
Draupadi sangatlah terkenal. Drau-
padi melayani kelima suaminya den-
gan penuh kesetiaan dan tidak per-
nah mengatakan “tidak” apapun
jenis pekerjaan yang diberikan
kepadanya dan menempuh hidup
dengan penuh kebahagiaan. Ketika
ada sebuah debat antara Adi
Sankara dan Mandaramisra, maka
yang menjadi jurinya adalah istri
dari Mandaramisra yaitu Ubhaya
Bharati yg mengumumkan Adi
Sankara sebagai pemenangnya.
Pada jaman dahulu, Gargi dan Mai-
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 22
pengetahuan spiritual mereka yang
dalam dan juga pengetahuan
mereka yang hebat. Di akhir-akhir
ini tidakkah engkau mendengar ten-
tang peran yang diperlihatkan oleh
Ibu kaisar Sivaji dan Gandhi, bapak
dari bangsa ini dalam membentuk
karakter dan kepribadian mereka.
Sivaji dan Gandhi belajar kehidupan
dari pangkuan ibu mereka! Ini
karena kasih dan inspirasi dari
Kausalya dan Sita kepada putra
mereka maka Rama dan si kembar
Lava dan Kusa dapat meraih ketena-
ran yang abadi dan masih jelas ter-
dengar sampai sekarang sebagai
teladan idela bagi seluruh dunia.
Dalam doa kita sehari-hari kita
mengatakan matr devo bhava, ibu
adalah Tuhan. Tidakkah engkau
melihat nama wanita disebutkan
terlebih dahulu baru kemudian yang
laki-laki seperti Sita-Rama, Gauri-
Sankara, Lakshi-Narayan, dst? Pada
jaman dahulu, tidak pernah ada
wanita yang dihina, diabaikan dan
diperlakukan dengan tidak hormat.
Tidakkah engkau mendengar kata
seperti “ibu pertiwi, bahasa ibu”
yang menyatakan kemuliaan
wanita?
Bhagavad Gita mengacu pada tu-
juh jenis kekuatan yang dimiliki oleh
wanita sebagai haknya. wanita men-
dapatkan sangat sedikit penghar-
gaan yang menegaskan tentang
sumbangsihnya bagi keluarga dan
peran khusus yang dilakoninya. Seo-
rang ibu rumah tangga juga disebut
dengan illalu yang artinya seseorang
yang merawat rumah atau illu. Seo-
rang wanita juga disebut sebagai
sahadharma carini, seseorang yang
menuntun suaminya dalam jalan
Dharma (kebajikan). Para wanita
juga dipuji dengan sebutan grhalak-
shmi, perwujudan yg sejati dari ke-
sejahtraan, kedamaian, kekayaan
dari sebuah keluarga. Dia juga di-
panggil dengan ardhangi, yang
melambangkan setengah setengah
laki-laki, seorang istri. Wanita
adalah simbul dari kesabaran, pen-
gorbanan, ketabahan, rasa hormat,
kerendahan hati dan kepatuhan di-
mana semua kualitas
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 23
sebagai orang-orang yang berbu-
daya. Kehidupan di kota juga penuh
dengan ego dan kecemburuan. Un-
tuk membawakan perubahan maka
mereka harus bekerja untuk hal ini.
Mereka harus melakukan usaha
yang cukup besar untuk dapat men-
gatasi semua bentuk sifat seperti
kesombongan, kecemburuan dan
kebencian. Mentega tidak diragukan
adalah lembut. Namun di dalam
upaya untuk membuat ghee dari
mentega maka engkau harus me-
manaskannya. Sama halnya untuk
mendapatkan beberapa perubahan,
engkau harus bekerja untuk ini. Per-
tama engkau harus mendengarkan
semua yang baik dari orang-orang
yang baik. Proses mendengar
(srvana) ini adalah langkah awal. Ini
tidak cukup jika engkau hanya
mendengarkan saja. Engkau harus
mengingatnya, memanggilnya kem-
bali dan mengumpulkan hal-hal
yang baik yang telah engkau den-
garkan. Inilah yang disebut dengan
manana. Bagian yang ketiga adalah
melaksanakan
Ini telah hilang dari kehidupan laki-
laki. Seorang wanita dipersiapakn
untuk berkorban demi anak dan
suaminya. Dia menempuh dan ber-
juang bagi kemajuan dan kebaikan
keluarganya. Dia adalah tulang be-
lakang dari sebuah negeri. Dia
adalah pelita dan kesenangan bagi
keluarga.
Pertanyaan 35
Swami! Sebuah perubahan sangat
diperlukan dalam setiap bidang
kegiatan kita. Hampir semua ke-
hidupan masyarakat saat sekarang
tercemar, menjijikkan dan menge-
cewakan. Bagaimana membawa
perubahan itu?
Sathya Sai Baba:
Berbicara sesungguhnya, para pen-
duduk desa yang tidak terpelajar,
lugu dan sederhana hidup dalam
kedamaian dan kerjasama dan
memiliki hubungan yang lebih dekat
dan juga saling mengasihi satu den-
gan yang lainnya daripada ke-
hidupan di kota yang terlihat cang-
gih, terdidik dan kelihatan -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 24
apa yang engkau dengarkan dan
pelajari. Inilah yang disebut dengan
nidhidhyasa. Ambil contoh yang se-
d e r h a n a . P e r t a m a - t a m a ,
makananmu harus dimasak di
dapur. Kemudian makanan itu di-
bawa dan disimpan di meja makan
dan disajikan. Setelah itu baru
makanan itu engkau makan. Selan-
jutnya, makanan yang engkau
makan harus dicerna, diserap dan
gizinya diedarkan ke seluruh bagian
tubuhmu. Bukankah begitu? Sama
halnya, srvana (mendengarkan)
adalah seperti memasak, manana
(mengingat) adalah sama dengan
makanan yang dihidangkan diatas
m e j a m a k a n , se d a n g k a n
nidhidhyasa (melakoninya) apa yang
didengarkan adalah seperti makan
dan mencerna makanan itu.
Pertanyaan 36
Swami! Kami selalu tergesa-gesa.
Kami harus terburu-buru pergi ke
berbagai tempat untuk menyusul
ketinggalan dengan waktu dan
pekerjaan. Dalam hidup yg seperti
ini yg begitu cepat, apakah me-
mungkinkan dalam kehidupan
spiritual? Dapatkah kita terburu-
buru dalam kehidupan spiritual
juga?
Sathya Sai Baba:
Saat sekarang banyak penyakit yang
muncul diakibatkan oleh tiga factor
yang sudah lumrah diantara kalian;
terburu-buru, kecemasan dan masa-
kan kari. Melakukan sesuatu tanpa
perencanaan dan tergesa-gesa
adalah tidak berguna, hasil dari
pekerjaan ini akan membuat kita
menjadi cemas. Jadi, jangan tergesa
-gesa. Kesabaran adalah bersifat
penting dan mendasar. Pada saat
wujud-Ku yang terdahulu sebagai
Shirdhi, Aku menekankan pada
sraddha dan saburi yaitu ketulusan
dan kesabaran.
Sangat mudah menemukan orang
-orang yang berlarian mengejar
kereta api atau bus untuk pergi ke
kantor dsb. Engkau juga antri begitu
lama untuk dapat masuk ke dalam
bioskop. Namun disini, engkau mu-
lai melihat jam tanganmu dengan
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 25
bertanya mengapa Swami belum
juga datang untuk darshan! Jadi,
engkau harus cukup sabar untuk
dapat menikmati kebahagiaan yang
sejati. Untuk segala sesuatu yang
terjadi, pasti ada waktunya yang
telah ditentukan, ditetapkan dan
disiapkan oleh Tuhan. Engkau men-
getahui Arjuna harus menunggu
sampai usianya 74 tahun untuk da-
pat mendengarkan Bhagavadgita,
nyanyian Tuhan dari Krishna walau-
pun mereka berdua selalu bersama-
sama selama beberapa tahun begitu
dekatnya. Sama halnya, engkau juga
harus menunggu. Engkau tidak bo-
leh merasa “Apakah ini! Mengapa
Swami tidak berbicara kepadaku?”
pada saat waktunya yang tepat, Aku
akan melakukan yang tepat un-
tukmu. Lihatlah, bagaimana sebuah
buah yang jatuh dari pohon diatas
tanah setelah buah itu ranum! Eng-
kau harus menunggu sampai wak-
tunya tepat untukmu. Engkau tidak
dan tidak seharusnya menjadi
tergesa-gesa dalam kehidupan spiri-
tual.
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 26
Kita harus mengendalikan
keinginan:
1. Jangan membuang
uang
2. Jangan membuang
waktu
3. Jangan membuang
makanan
4. Jangan membuang
energi
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 27
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 28
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 28
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 29
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 30
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 31
“Bangunlah Tempat suci di dalam hatimu”
Kalian telah membangun mandir
(tempat suci) ini. Namun ini tidaklha
dapat memuaskan-Ku. Hanya tem-
pat suci yang dibangun di dalam
hatimu yang bersifat kekal. Jumlah
pengeluaran yang dipakai untuk
membangun tempat suci dapat
menjadi lebih berguna jika dipakai
untuk memberikan pelayanan
kepada mereka yang miskin dan
sangat memerlukan.
Hampir setiap tindakan dari
manusia dilandasi oleh swartham
(kepentingan diri sendiri). Perhatian
yang tertuju untuk selalu memenuhi
kepentingan diri adalah berlawanan
dengan keTUhanan yang telah ada
di dalam diri manusia. Tanpa men-
yadari akan kebenaran ini, bagai-
mana manusia dapat meraih ke-
damaian di dalam hati atau ke-
damaian di dunia luar? Individu-
masyarakat-dunia ketiganya saling
berkaitan yang tidak bisa dilepas-
kan. Kesejahtraan individu adalah
tergantung dari keadaan sebuah
negeri. Setiap orang seharusnya
berusaha untuk mengembangkan
kualitas spiritualnya dan mengguna-
kan kualitas itu untuk mengem-
bangkan perhatian pada masyarakat
dan Negara. Pelayanan yang dilaku-
kan kepada masyarakat harusnya
menjadi perhatian yang tidak per-
nah putusnya dari setiap individu.
Tidak ada kualitas dalam diri
manusia yang lebih hebat daripada
kasih sayang yang tidak mementing-
kan diri sendiri yang terpancar
dalam memberikan pelayanan
kepada yang lainnya. Kasih sayang
seperti ini adalah sumber dari keba-
hagiaan yang sejati. Hubungan
antara karma dan karmayoga seha-
rusnya dapat dipahami dengan baik.
Karma (tindakan) yang bersifat bi-
asa dilakukan dengan keterikatan
atau keinginan yang menyebabkan
terjadinya perbudakan. Namun
tanpa adanya keinginan, tindakan
tanpa adanya keinginan akan men-
jadi -
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 32
kekuatan.
Tempat suci berguna hanya sebagai
pengingat
Mengapa kalian harus memban-
gun tempat suci? Idealnya adalah
kalian membuat hatimu menjadi
tempat bersemayamnya Tuhan. Na-
mun, ini tidaklah mungkin bagi
setiap orang. Tempat suci yang ter-
buat dari batu adalah mengingatkan
akan keberadaan Tuhan. Ketika
kalian melihat pengacara maka
kalian diingatkan dengan masalah
hukum. Ketika kalian melihat dokter
maka kalian akan memikirkan pen-
yakit kalian. Sama halnya ketika
kalian melihat tempat suci, kalian
teringat akan Tuhan.
Tempat suci akan berguna hanya
sebagai pengingat. Namun pemu-
jaan yang sejati terdapat dalam rasa
bhakti yang sepenuh hati kepada
Tuhan di dalam diri setiap orang.
Untuk dapat menyucikan tempat
suci di dalam hatimu, maka kalian
harus mendedikasikan hidup kalian
dalam pelayanan. Pelayanan yang
dilakukan dengan penuh dedikasi -
Karmayoga. Hidup kita seha-
rusnyadapat menjadi sebuah yoga
(hubungan dengan Tuhan) daripada
hanya roga (penyakit).
Saat sekarang, kebanyakan dari
tindakan kita menghasilkan roga
karena semua tindakan itu terkait
pada kesenangan indria. Untuk da-
pat bebas dari penyakit ini dapat
dilakukan dengan menjalani ke-
hidupan spiritual. Jalan spiritual ti-
daklah hanya bermaterikan tentang
bhajan (lagu kebhaktian) atau
melantunkan nyanyian pujian. Se-
muanya ini adalah perbuatan yang
baik. Hanya perbuatan yang dilaku-
kan sebagai persembahan yang ter-
baik kepada Tuhan dapat disebut
sebagai spiritual. Manusia yang
berada dalam kebodohan tentang
dirinya yang sejati adalah seperti
pucuk bunga yang belum mekar.
Ketika bunga itu mekar maka keha-
rumannya akan tersebar ke segala
arah. Sama halnya, seseorang yang
telah menyadari keTuhanan di
dalam dirinya akan dapat menjadi
sumber pelita dan
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 33
yang mengetahui jumlah
“pendapatan” yang berasal dari
kegiatan ini. Tidak ada batasan bagi
kebahagian-Ku. Aku selalu berada
dalam keadaan bahagia. Hal ini dise-
babkan karena kebahagian-Ku ter-
kait dengan kasih dan tidak dengan
benda-benda duniawi. Jika kalian
mengikuti jalan ini, maka kalian juga
akan mendapatkan kebahagiaan
yang tidak terlukiskan. Kalian akan
menyadari kedamaian dalam setiap
sesuatu. Lihatlah dengan pikiran
yang sama baik pada keberuntun-
gan maupun kesialan, dalam ke-
senangan dan penderitaan, ke-
menangan dan kekalahan. Sesung-
guhnya tanpa adanya cobaan dalam
hidup kita tidak akan dapat men-
galami keTuhanan. Tanpa kegelapan
kita tidak bisa menghargai cahaya
terang. Tanpa adanya kesulitan
hidup kita tidak akan menikmati ke-
berhasilan. Upanishad menyatakan
bahwa hanya dengan pengorbanan
maka keabadian dapat diraih. Pen-
gorbanan dapat memberikan keba-
hagiaan yg abadi.
dan dalam semangat sadhana
(latihan spiritual) yang membeda-
kan organisasi Sai dengan organisasi
spiritual lainnya. Tidak terkira ban-
yaknya bhakta Sai baik laki-laki,
wanita, anak-anak dan orang tua
terlibat dalam melakukan pelayanan
dalam berbagai bentuk karena kasih
sayang mereka kepada Sai. Orang-
orang banyak berbicaradan ber-
cerita tentang Swami vibhuti (abu
suci) dan kemukjizatan Swami. Na-
mun kemukjizatan Swami yang se-
sungguhnya adalah kasih sayang
Swami yang tidak terbatas. Kasih
inilah yang menginspirasi begitu
banyak bhakta yang tidak terhitung
untuk melibatkan diri mereka dalam
pelayanan yang tulus dan tanpa me-
mentingkan diri sendiri.
Naik turunnya kehidupan mem-
berikan hikmah bagi kita
Tidak ada yang lebih besar dari
kasih sayang. Kalian semua telah
ditarik kepada-Ku oleh kasih sayang
ini. Untuk memberikan kasih dan
dan menerima kasih adalah urusan-
Ku. Tidak ada petugas pajak yang
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 34
KEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDAN
PELAYANAN (SEVA) MELIPUTI: PEMBAGIAN SEMBAKO
- DONOR DARAH
KEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDANKEGIATAN SAI STUDY GROUP MEDAN
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 35
PENDIDIKAN MELIPUTI: BALVIKAS CLASS - STUDY
CIRCLE - PARENTS MEETING
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 36
Kata-kata diatas merupakan
wujud syukur. Syukur merupakan
kualitas hati yang terpenting.
Dengan bersyukur kita akan
senantiasa diliputi rasa damai,
tentram dan bahagia. Sebaliknya,
perasaan tak bersyukur akan
senantiasa membebani kita. Kita
akan selalu merasa kurang dan tak
bahagia. Ada dua hal yang sering
membuat kita tak bersyukur.
Pertama : Kita sering memfokuskan
diri pada apa yang kita inginkan,
bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah anda telah memiliki
sebuah rumah, kendaraan,
pekerjaan tetap, dan pasangan yang
terbaik. Tapi anda masih merasa
kurang. Pikiran anda dipenuhi
berbagai target dan keinginan.
Anda begitu terobsesi oleh rumah
yang besar dan indah, mobil
mewah, serta pekerjaan yang
mendatangkan lebih banyak uang
dan kekayaan material. Kita ingin
ini dan itu. Bila kita tidak
mendapatkannya kita terus
menerus memikirkannya. Tapi
anehnya, walaupun sudah
mendapatkannya, kita hanya
menikmati kesenangan sesaat. Kita
tetap tak puas, kita ingin yang lebih
lagi. Jadi, betapapun banyaknya
harta yang kita miliki, kita tak
pernah menjadi "KAYA" dalam arti
yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita
mengenai orang ''kaya''. Orang
yang "kaya" bukanlah orang yang
memiliki banyak hal, tetapi orang
yang dapat menikmati apapun yang
mereka miliki dan juga memiliki
sedikit keinginan tentunya boleh-
boleh saja kita memiliki keinginan,
tapi kita perlu menyadari bahwa
inilah akar perasaan tak tenteram.
INDAHNYA BERSYUKUR
Kita dapat mengubah perasaan ini
dengan berfokus pada apa yang
sudah kita miliki. Cobalah lihat
keadaan di sekeliling Anda, pikirkan
yang Anda miliki dan syukurilah.
Anda akan merasakan nikmatnya
hidup.Pusatkanlah perhatian Anda
pada sifat-sifat baik atasan,
pasangan, dan orang-orang di
sekitar Anda. Mereka akan menjadi
lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah
mengatakan, ''Menikahlah dengan
orang yang Anda cintai, setelah itu
cintailah orang yang Anda nikahi.''
Ini perwujudan rasa syukur.
Ada cerita menarik mengenai
seorang kakek yang mengeluh
karena tak dapat membeli sepatu,
padahal sepatunya sudah lama
rusak. Suatu sore ia melihat
seseorang yang tak mempunyai
kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si
kakek berhenti mengeluh dan mulai
bersyukur.
Hal kedua yang sering membuat
kita tak bersyukur adalah
kecenderungan gemar membanding
-bandingkan diri kita dengan orang
lain. Kita merasa orang lain lebih
beruntung. Kemanapun kita pergi,
selalu ada orang yang
lebih pandai, lebih tampan, lebih
cantik, lebih percaya diri, dan lebih
kaya dari kita. Rumput tetangga
memang sering kelihatan lebih hijau
dari rumput di pekarangan sendiri.
Hidup akan lebih bahagia kalau kita
dapat menikmati apa yang kita
miliki.
Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum
siap memiliki segala sesuatu yang
kamu inginkan. Seandainya sudah,
apalagi yang harus diinginkan ?
Bersyukurlah apabila kamu tidak
tahu sesuatu. Karena itu
memberimu kesempatan untuk
belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa
sulit. Di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk
keterbatasanmu. Karena itu
memberimu kesempatan untuk
berkembang.
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 37
Bersyukurlah untuk setiap
tantangan baru. Karena itu akan
membangun kekuatan dan
karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang
kamu buat. Itu akan mengajarkan
pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan
letih. Karena itu kamu telah
membuat suatu perbedaan.
Mungkin mudah untuk kita
bersyukur akan hal-hal yang baik.
Hidup yang berkelimpahan datang
pada mereka yang juga bersyukur
akan masa surut.
Rasa syukur dapat mengubah hal
yang negatif menjadi positif.
Temukan cara bersyukur akan
masalah-masalahmu dan semua itu
akan menjadi berkah bagimu.
SUDAHKAH KITA BERSYUKUR????
Sai Sarathi, Edisi : Januari 2011 – Maret 2011 Halaman 38
Hidup tidak selalu berjalan
mulus ...
Butuh batu krikil supaya kita
berhati-hati !
Butuh air mata supaya kita
tahu arti kerendahan hati...
Butuh masalah supaya kita
tahu bersandar kepada
Tuhan ..
karena bukan kebahagiaan
yang membuat kita Besyu-
kur, akan tetapi hati yang
bersyukur yang akan mem-
buat hati kita
bahagia.."