PowerPoint Presentation
PENGENDALIAN SEDIMEN AKIBAT ALIRAN DEBRIS DENGAN SABO WORKYUDI
.K. MOWEMBA (F 111 12 040)RISKA KARTIKA SARI (F 111 12 037)RIZLAN
FAHRUL AMIN (F 111 12 044)SEPTIAN DENIS YUDISTIRA (F 111 12
038)SEPTIAN MUBAROK(F 111 12 043)FITRIANI UTAMI(F 111 12 039)
LATAR BELAKANGBanjir lahar dingin, salah satu bentuk bencana
yang patut diwaspadai pasca gunung meletus. Banjir lahar
sesungguhnya merupakan aliran debris, yakni aliran material
campuran pasir, kerikil, dan batu serta pohon-pohon yang tumbang
dalam volume yang sangat besar. Biasanya disebabkan karena endapan
sedimen dasar sungai di daerah hulu mengalir karena limpasan banjir
atau karena tebing/lereng yang runtuh akibat erosi di DAS.
Kecepatan aliran debris mencapai 20-40 km/jam sehingga memiliki
daya rusak yang besar. Aliran debris bukanlah merupakan transport
sedimen individual seperti transport sedimen di sungai, melainkan
transport material sedimen secara kolektif, yang lebih banyak
diakibatkan oleh gaya berat (gravitasi) kumpulan material pasir,
kerikil, dan batu.
LATAR BELAKANGLetusan gunung berapi yang tidak mudah diprediksi
serta sulitnya memperingati penduduk di sekitar lereng gunung
berapi akan bahaya pasca letusan, mendorong munculnya ide untuk
meminimalisir kerusakan akibat banjir lahar dingin ataupun aliran
debris lainnya yang disebabkan oleh banjir bandang. Salah satunya
dengan SABO DAM. Yaitu bangunan menyerupai bendung namun bukan
untuk menahan air tetapi untuk menahan material endapan/sedimen
yang terbawa dengan aliran air.
RUMUSAN MASALAHFenomena aliran debrisSedimen dan
kriterianyaPrinsip kerja Sabo Dam
FENOMENA ALIRAN DEBRIS
ANGKUTAN INDIVIDUANGKUTAN KOLEKTIF
FENOMENA ALIRAN DEBRIS
Aliran debris tipe bor bergelombang
Aliran debris tipe bor pisau
Aliran debris tipe bor bergelombang
SEDIMEN DAN KRITERIANYASasaran dari pekerjaan Sabo adalah semua
material pasir, kerikil maupun batu-batu berbagai ukuran yang ada
di hulu Sabo basic point. Sabo basic point adalah suatu titik di
alur sungai yang dipergunakan sebagai titik dasar dalam menghitung
jumlah sedimen yang harus dikendalikan di daerah sasaran.
Pertimbangan yang diambil dalam memilih Sabo basic point antara
lain :- Titik pertemuan sungai dengan percabangannya- Titik
limpasan- Titik puncak kipas alluvial- Titik peralihan antara
daerah aliran debris dan aliran sedimen
SEDIMEN DAN KRITERIANYAKuantitas sedimen yang diijinkan, yaitu
kuantitas sedimen yang sampai ke Sabo basic point tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan atau bencana di sekitarnya disebut kuantitas
yang diijinkan (allowable quantity). Kuantitas yang diijinkan
tidaklah konstan sepanjang waktu. Semakin banyak bangunan fasilitas
pengendalian dan pengamanan erosi maupun banjir sedimen, maka
kuantitas yang diijinkan semakin besar.
SEDIMEN DAN KRITERIANYAKuantitas yang membahayakan, yaitu
apabila kuantitas angkutan sedimen yang sampai ke Sabo basic point,
diperkirakan akan melebihi kuantitas yang diijinkan disebut sebagai
kuantitas yang membahayakan (harmful quantity). Oleh karena itu,
kuantitas angkutan sedimen yang sampai ke Sabo basic point hanyalah
kuantitas yang diijinkan, maka material sedimen yang
dipertimbangkan akan menyebabkan kuantitas angkutan sedimen yang
membahayakan harus dikendalikan di sekitar daerah sumber produksi
sedimen
SEDIMEN DAN KRITERIANYASedimen yang ditahan adalah sedimen yang
secara langsung ditahan di daerah sumber produksi. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi kuantitas sedimen yang mengalir ke
daerah hilir.
Sedimen yang ditimbun adalah sedimen yang ditimbun di bagian
hilir daerah sumber produksi yang memiliki palung sungai yang lebar
dan dalam.
Sedimen yang dikontrol adalah sedimen yang tertahan sementara di
bangunan sabo yang biasanya berupa material berukuran kecil (pasir
dan kerikil). Di katakan sementara, karena material yang tertahan
tersebut berada diatas permukaan sedimen yang sudah terlebih dahulu
tertahan di Sabo dam. Material ini nantinya sedikit demi sedikit
akan terbawa oleh debit sungai dalam kondisi normal (tanpa
banjir).
BENTUK SABO DAMBentuk Sabo Dam sangat bervariasi tergantung
kondisi dan situasi setempat. Hal- yang dapat mempengaruhi antara
lain adalah konfigurasi palung sungai dan jenis material sedimen.
Fungsi utama Sabo Dam adalah untuk mengontrol sedimen, namun dengan
sedikit modifikasi, dapat juga difungsikan sebagai bending irigasi,
jembatan penghubung, dan mikrohidro.
BENTUK SABO DAM
BENTUK SABO DAM
BENTUK SABO DAMTinggi dam tergantung pada topografi palung
sungai. Tinggi dam (H) pada gambar 6, diukur dari dasar dam sampai
dasar pelimpah. Tinggi efektif dam (h) dihitung mulai dari dasar
sungai sampai dengan puncak dam (dasar pelimpah). Agar ekonomis,
Sabo Dam dibangun pada palung sungai yang sempit, namun memiliki
hulu yang cukup lebar sehingga mampu menampung sedimen cukup
banyak.
BENTUK SABO DAM
DIMENSI SABO DAMHhLBhVolume tampung :V = 1/2. H. L. [B + 1/3(cot
+ cot ).H]DIMENSI SABO DAMPuncak DamKarena bangunan Sabo harus kuat
dalam menahan benturan aliran debris atau bahkan lahar sekalipun,
maka bagian puncak dibuat relatif tebal/lebar. Bagian puncak dam
merupakan bagian yang paling mudah terkikis oleh aliran debris,
oleh karena itu perlu dilindungi sedemikian rupa. Berbagai cara
untuk melindungi bagian ini agar tidak terkikis oleh benturan
material aliran debris antara lain sebagai berikut :
-Diberi pelindung batu kali yang keras,-Diberi pelindung yang
terbuat dari plat besi,-Dibuat dari campuran beton yang keras,
misalnya mutu beton K-300-Dibuat dari campuran beton dan bubuk
besiDIMENSI SABO DAM
DIMENSI SABO DAMKemiringan Bagian HilirKemiringan bagian hilir
tubuh Dam harus dibuat setegak mungkin agar terhindar dari benturan
material aliran debrisL/H = U . (2/g. H)1/2Dimana U adalah
kecepatan aliran debris (m/dt)
DIMENSI SABO DAMLubang DrainaseLubang drainase pada bangunan
Sabo Dam berfungsi untuk :Untuk membiarkan sementara waktu alur
sungai sebagaimana aslinya, sehingga pada saat pekerjaan penggalian
dan pekerjaan beton dapat dengan mudah dikerjakan. Jumlah, bentuk,
dan dimensi lubang drainase tergantung pada kondisi dan lebar dasar
sungai.Untuk membuang air yang ada pada endapan sedimen di hulu dam
agar tekanan air berkurang.Untuk membiarkan sedimen mengalir/tidak
tertahan agar Sabo Dam tetap kosong. Dalam hal ini, dimensi lubang
drainase harus memperhitungkan diameter material
sedimen/batu/kerikil yang boleh lolosJarak lubang drainase dari
puncak dam/dasar pelimpah minimal 1,5 mDIMENSI SABO DAMStabilitas
suatu Sabo Dam tergantung gaya-gaya yang bekerja pada bangunan Sabo
Dam tersebut, seperti gaya akibat adanya:-Berat bangunan itu
sendiri-Tekanan air statis dan dinamis-Tekanan endapan
sedimen-Pengangk atan oleh air-Gempa bumi-Daya dukung tanahCARA
KERJA SABO DAM
PENUTUPKesimpulan
Aliran Debris (Debris Flow) berbeda dengan angkutan dasar sungai
(Bed Load). Aliran debris bersifat merusak karena sedimen yang
terbawa bercampur dan bergerak secara kolektif. Penentuan skala
perencanaan pengendalian sedimen sangat tergantung pada jenis
sumber sedimen, cara jumlah sedimen yang mengalir dan tingkat
bahayanya.Sabo Dam adalah suatu cara penanggulangan aliran debris
yang pada hakekatnya merupakan usaha untuk mencegah lahan
pegunungan terhadap kerusakan akibat erosi, melindungi penduduk dan
infrastruktur di bagian hilir terhadap bencana akibat erosi dan
sedimentasi.Penentuan skala perencanaan pengendalian sedimen sangat
tergantung pada jenis sumber sedimen, cara jumlah sedimen yang
mengalir dan tingkat bahayanya.PENUTUPSaran
Agar dapat merumuskan perencanaan Sabo Dam yang sesuai dengan
skala bencana sebelumnya, daerah-daerah yang penting, manfaat
proyek dan sebagainya harus dievaluasi secara menyeluruh.Berfungsi
secara maksimalnya suatu bangunan Sabo Dam selain bergantung pada
perencanaan teknik yang matang, sangat bergantung juga pada
partisipasi masyarakat sekitar. Penggundulan lahan di hulu serta5
penambangan pasir/batu di sungai justru akan membuat kinerja Sabo
Dam tidak efektif pada saat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan jumlah
sedimen yang terbawa pada saat aliran debris bisa saja tidak sesuai
dengan jumlah yang direncanakan.