Top Banner
SANITASI LINGKUNGAN DI CSSD
37

s Iap Tempur

Aug 06, 2015

Download

Documents

arifsuryo18
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: s Iap Tempur

SANITASI LINGKUNGAN DI CSSD

Page 2: s Iap Tempur

PENDAHULUAN

Sanitasi Lingkungan di CSSD merupakan upaya untuk menciptakan kondisi

ruangan di CSSD yang bersih dan sehat agar tidak menimbulkan dampak negatif khususnya terhadap pekerja, dan kegiatan proses sterilisasi di Rumah Sakit.

Page 3: s Iap Tempur

UPAYA SANITASI DI CSSD

1. Sanitasi Bangunan CSSD

Dinding rata dan berwarna terang,cat tembok tidak luntur

Lantai harus dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, dan permukaan antara lantai dengan dinding berbentuk konus.

Langit-langit dari bahan yg kuat dan aman, tinggi minimal 2,70 m dari lantai

Lebar pintu minimal 1,20 m & tinggi minimal 2,10 m dan selalu dalam keadaan tertutup

Page 4: s Iap Tempur

Tidak dibenarkan hubungan langsung dg udara luar shg perlu ruang perantara

Ventilasi sebaiknya dengan AC tersendiri dilengkapi filter bakteri. Ac dipasang 2 m dari lantai

Page 5: s Iap Tempur

2. Penyediaan air bersih

a. Sumber dari PDAM maupun pengolahan sendiri /water treatment)

b. Kuantitas : minimal 500 liter/hari/tempat tidur

c. Kualitas : Sesuai Per.Men.Kes RI No. 416 th.

1990 untuk air bersiH Sesuai Per.Men.Kes RI No. 907 th. 2002

untuk air minum

Page 6: s Iap Tempur

Pemeriksaan parameter kimia fisik minimal 2 kali setahun (musim kemarau dan penghujan).

Pemeriksaan parameter mikrobiologi setiap bulan

Page 7: s Iap Tempur

d. Penyediaan air kegunaan khusus Masalah kontaminasi: Bahan kimia Mikrobia Bahan organik Pyrogen Gas

e. Metode pengolahan Saringan karbon Pertukaran ion Destilasi Saringan membran Reverse osmosis

Page 8: s Iap Tempur

PENGOLAHAN AIR MINUM

Page 9: s Iap Tempur

3. Pengelolaan limbah padat Pewadahan masing-masing limbah

disesuaikan dengan jenis limbah.

1) Limbah padat non medik dengan kantong plastic berwarna hitam.

2) Limbah padat medik dengan kantong plastic berwarna kuning.

3) Limbah Anatomi dan patologi dengan kantong plastic berwarna kuning.

4) Limbah benda tajam dengan Safety box, atau wadah yang kuat tahan bocor, misalnya jerigen.

5) Limbah farmasi dengan kantong plastic berwarna coklat.

Page 10: s Iap Tempur

Jenis Wadah & Label Limbah Padat Medis Sesuai Kategori

Page 11: s Iap Tempur

PEMILAHAN LIMBAHBenda tajam medis non-tajam non-medis

Incenerator

TPAPenghancur Jarum

Botol kaca dan plastik

infus

DEKONTAMINASI

REUSE

Page 12: s Iap Tempur

INCENERATORMICROWAVE

Page 13: s Iap Tempur

4. Kualitas Lingkungan Fisik.a. Penyehatan ruang

bangunan

1) Cara-cara pembersihan yang dapat menyebabkan debu harus

dihindari.

2) Pengepelan lantai menggunakan bahan antiseptic yang

tepat/sesuai.

Page 14: s Iap Tempur

b. Kualitas udara ruang

1) Tidak berbau (terutama bebas dari H2S dan Amoniak)

2) Kadar debu berdiameter kurang dari 10 mikron dg rata-rata pengukuran 8 jam atau 24 jam tidak melebihi 150 µg/m3 dan tidak mengandung debu asbes.

3) Angka kuman maksimal 200 CFU/m3.

Page 15: s Iap Tempur

c. Pencahayaan Minimal 200 lux

Alat Ukur: Lux meter

d. PenghawaanTekanan positif.Suhu 22 - 30 ºcKelembaban 35– 60 %Alat ukur: SlingPsychrometer/Thermohigrometer

Page 16: s Iap Tempur

e. Kebisingan.

Kebisingan maksimum 45 dBAlat ukur : Sound Level Meter

f. Lantai dan dindingLantai dan dinding harus bersih dengan tingkat kebersihan

maksimal angka kuman 0 – 5 CFU/cm².

Page 17: s Iap Tempur

LUX METERSLING PSYCHROMETER

SOUND LEVEL METER

Page 18: s Iap Tempur

DEHUMIDIFIER

Page 19: s Iap Tempur

Pengambilan angka kuman lantai

Page 20: s Iap Tempur

Pengambilan angka kuman udara

Page 21: s Iap Tempur

5. Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu.

a. Melakukan Surveilans terhadap jentik nyamuk dan nyamuk 1 minggu sekali,

kecoa 2 minggu sekali, lalat, tikus 2 bulan

sekal dan binatang pengganggu lainnya. b. Melakukan pengendalian dengan menggunakan bahan kimia, secara

fisik dan mekanik

Page 22: s Iap Tempur

Alat dan Bahan PSBP

Bahan pengendalian serangga

Bahan pengendalian tikus

Page 23: s Iap Tempur

F. DESINFEKSI

Desinfeksi adalah suatu proses menurunkan jumlah mikroorganisme penyebab penyakit atau yang berpotensi pathogen dengan cara fisika atau kimia. Proses ini biasanya tidak termasuk menghancurkan spora.

Page 24: s Iap Tempur

2. Kontaminasi di rumah sakit kemungkinan terjadi pada :

a. Udara

b. Peralatan

c. Ruangan dan bangunan

d. Air

e. Pasien

f. Personalia

Page 25: s Iap Tempur

4. Metode Desinfeksi Ruang

a. Cara fisik

1) Gas ozon (O3) contoh alat Ozontech Sterilizer

2) Sinar ultraviolet, contoh alat GERM-O-KILL

3) Filtrasi/penyaringan

Menggunakan Hight Efficiency Particular Air HEPA)

b. Cara kimia (metode fogging)

Beberapa contoh bahan kimia (disinfektan) yang dapat dipakai untuk fogging

ruang disajikan pada tabel 1

Page 26: s Iap Tempur

Tabel 1. Bahan Kimia Untuk Aplikasi Desinfeksi Ruang

No Nama/MerkDagang

Bahan Aktif Sifat Dosis

1 Beaucoup Benzy ChlorophenolPhenylphenolAmylphenol

StaphylococidalTuberculocidalPseudomocidalFungicidalVirusidal

14 ml/m3 ruang

2 Cidex Glutaral dehyde VirusidalBacterisidalFungisidalSporosidal

14ml/m3ruang(larutansiap pakai.)

Page 27: s Iap Tempur

No

Nama/MerkDagang

Bahan Aktif Sifat Dosis

3 Asepty steril Glutaral dehyde VirusidalBacterisidalFungisidalSporosidal

14 ml/ m3ruang(larutan siap pakai)

4 Giga sept SuccindialdehydeDimethoxylTetrahydrofuran

BacterisidalFungisidalVirusidalSporosidal

14 ml/ m3 ruang (dalam 1 : 9)

5 Ascend Didecyl dimethylAmmoniumchlorideDimethyl benziylAmonium clorid

PseudomonocidalSalmonellacidalFungisidalVirusidal

14 ml/ m3Ruang(10ml/1Lair)

Page 28: s Iap Tempur

No

Nama/Merk Dagang Bahan Aktif Sifat Dosis

6 Aseptanions terminal spore

Formic aldehydeGlutaric aldehydeEthyl alcoholIsopropyl alcoholButhyl alcohol

BactericidalFungisidalSporocidalActiveagaint HIV

8 ml/ m3 ruang (larutan siap pakai)

7 Anion special DJP Formic aldehydeDidecyl dimethylamonium chlorideDimethiconesExipient

E.ColiStaphylococcus aureusPseudomnasaeruginosaStreptococus faecalis

8 ml/m3 ruang (larutan siap pakai)

Page 29: s Iap Tempur

NO

Nama/Merk Dagang

Bahan Aktif Sifat Dosis

8 Virkon Kalium MonopersulfatSulphamic acidMalic acidNa hexametaphosphateNa dodecyl benzeneSulphonateNaCl

Bactericidal(MRSA)FungicidalVirucidal(Hepatitis B&C,HIV ½, SARS,Polio, Avian Flu)Tuberculoidal

14 ml/ m³ ruang ( larutan 1 %, 10 gr/1 L air)

b. Kelebihan kekurangan dari masing-masing alat/metode

Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing alat/metode disajikan pada tabel. 2.

Page 30: s Iap Tempur

Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan alat/metodeNO

Nama/AlatMetode

Kelebihan Kekurangan

1 Ozontech sterilizer Dapat diopersionalkan secara otomatisDenganmenggunakaTimer, Operator tidak kontak langsung dengandesinfektan (gas O3)

Syarat pengoperasian alat ruangan harus kosong dari hunian manusia.

Hanya efektif untuk desinfeksi udara.

2 Germ O kill Dapat dioperasikansecara otomatisOperator tidak kontaklangsung dengan sinar

Hanya efektif untuk desinfeksi udara

Page 31: s Iap Tempur

NO

Nama/AlatMetode

Kelebihan Kekurangan

3 Fogging Percikan/kabut desinfektan dapat diarahkan ke semua sudut ruang sesuai dengan keperluan operator sehingga efektif untuk udara maupun permukaaan ( lantai, dinding, pintu, bed, dll)Efektifitas dalam pembunuhan mikrobia cukup tinggi

- Tidak dapat dioperasikan secara otomatis.

- Operator kontak langsung dengan desinfektan

- Operator harus menggunakan APD secara ketat.

Syarat pengoperasian alatruangan harus kosong darihunian manusia.Ruang dapat digunakankembali berkisar 4 – 12 jampasca fogging( Kecuali menggunakan alatAEROSEPT 100 VF, bahan

desinfektan VIRKON

Page 32: s Iap Tempur
Page 33: s Iap Tempur
Page 34: s Iap Tempur
Page 35: s Iap Tempur
Page 36: s Iap Tempur

SEKIAN

TERIMA KASIH

Page 37: s Iap Tempur

Pedoman:

1. Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004

Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

2. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia tahun 2002