S A L I N A N NOMOR 5/C 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Perijinan yang berkaitan dengan bangunan, tidak hanya terbatas Ijin Mendirikan Bangunan tetapi juga meliputi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Balik Nama Penggunaan Bangunan, Izin Penghapusan Bangunan dan Penggantian Biaya Cetak Peta, sehingga Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2004 tentang Retribusi Perijinan Bangunan perlu diadakan penyesuaian; b. bahwa Retribusi Perizinan Bangunan termasuk jenis-jenis Retribusi Daerah bidang Perijinan tertentu didasarkan pada Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Mengigat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa- Timur, Jawa-Tengah, Jawa-Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186);
40
Embed
S A L I N A N NOMOR 5/C 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG ...hukum.malangkota.go.id/download/perda/perda2008/PERDA NOMO… · Penggantian Biaya Cetak Peta, sehingga Peraturan Daerah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
S A L I N A NNOMOR 5/C 2008
PERATURAN DAERAH KOTA MALANG
NOMOR 20 TAHUN 2008
TENTANG
RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MALANG,
Menimbang : a. bahwa Retribusi Perijinan yang berkaitan dengan bangunan,
tidak hanya terbatas Ijin Mendirikan Bangunan tetapi juga
meliputi Izin Mendirikan Bangunan, Izin Balik Nama
Penggunaan Bangunan, Izin Penghapusan Bangunan dan
Penggantian Biaya Cetak Peta, sehingga Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 11 Tahun 2004 tentang Retribusi Perijinan
Bangunan perlu diadakan penyesuaian;
b. bahwa Retribusi Perizinan Bangunan termasuk jenis-jenis
Retribusi Daerah bidang Perijinan tertentu didasarkan pada
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;
Mengigat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa-
Timur, Jawa-Tengah, Jawa-Barat dan Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1954 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 551);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186);
2
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3209);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3317);
5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3501);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar
Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3469);
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4048);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3689);
9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048)
10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3209);
3
11. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
13. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3258);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3293);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang dan
Kabupaten Daerah Tingkat II Malang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4139);
4
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5432);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
21. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
undangan;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1993 tentang
Izin Mendirikan Bangunan dan Undang-Undang Gangguan Bagi
Perusahaan Industri;
23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 171 Tahun 1997
tentang Prosedur Pengesahan Peraturan Daerah tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah;
24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997
tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;
25. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997
tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah;
26. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 tentang
Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah
Dalam Penegakan Peraturan Daerah;
27. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/KPTS/1998
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
28. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 468/KPTS/1998
tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum
dan Lingkungan;
5
29. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
30. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
31. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang
Nomor 11 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Malang (Lembaran Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Malang Tahun 1987 Nomor 3 Seri C);
32. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2001 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2001-2011
(Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2001 Nomor 10 Seri C);
33. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2008 Nomor 1
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang 57);
34. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur
Organisasi Inspektorat, Badan dan Kantor Pemerintah Kota
Malang (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2008 Nomor 3
Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 60);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MALANG
dan
WALIKOTA MALANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN.
6
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kota Malang.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Malang.
3. Walikota adalah Walikota Malang.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang.
5. Pejabat yang Ditunjuk adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di Bidang
Retribusi Perizinan Bangunan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
6. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik
Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi,
Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa,
Organisasi Sosial Politik, atau Organisasi yang sejenis Lembaga, bentuk usaha
tetap, dan bentuk usaha lainnya.
7. Bangunan adalah :
a. Setiap susunan yang berdiri terletak pada tanah atau bertumpu pada batuan batu
landasan, di atas air dengan susunan mana terbentuk sesuatu ruangan yang
terbatas seluruhnya atau sebahagiannya;
b. Suatu Peralasan;
c. Suatu serambi, rumah tangga atau trotoar;
d. Suatu peralatan persediaan air bersih dan/atau gas, tidak termasuk suatu
sambungan pada jaringan saluran air minum dan/atau jaringan gas;
e. Suatu peralatan pembuangan atau penampungan air hujan, air kotoran atau air
perusahaan;
f. Suatu pemasangan pompa dan/atau dengan suatu peletakan;
g. Suatu pagar atau pemisah dari suatu persil atau sebidang tanah;
h. Suatu turap, penahan tanah, jembatan, urung-urung, pasangan dinding dari
sesuatu macam dinding lainnya;
i. Suatu pasangan dinding, suatu pasangan kayu, suatu dinding papan atau sesuatu
macam dinding lainnya;
7
j. Suatu benda yang terdiri atau bergantung sendiri, seperti kolom, levelnya lebih
dari 1 m2, yang dipasang di luar sempadan muka rumah atau di atas sesuatu
tempat yang dikunjungi oleh khalayak ramai;
k. Papan-papan reklame, alat-alat reklame, bangunan menara (tower) tiang-tiang
antena dan tiang-tiang bendera.
8. Mendirikan Bangunan adalah :
a. Kegiatan untuk mendirikan, memperbaiki, memperluas atau mengubah sesuatu
bangunan;
b. Melakukan pekerjaan tanah untuk keperluan bangunan.
9. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disebut IMB adalah izin yang
diberikan untuk mendirikan, memperbaiki, memperluas, mengubah atau merenovasi
suatu bangunan dan merawat bangunan.
10. Izin Penghapusan Bangunan yang selanjutnya disebut IHB adalah izin yang
diberikan untuk menghapuskan, merobohkan atau membongkar bangunan secara
total baik secara fisik maupun secara fungsi sesuai dengan fungsi bangunan yang
tertera dalam IMB.
11. Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung adalah pemeriksaan kesesuaian
fungsi, persyaratan tata bangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan terhadap IMB gedung yang telah diberikan atau diterbitkan.
12. Sertipikat Laik Fungsi Bangunan Gedung adalah sertipikat laik fungsi bangunan
gedung yang diberikan atas dasar permintaan pemilik untuk seluruh atau sebagian
bangunan gedung sesuai dengan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung.
13. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan izin yang
berkaitan dengan perizinan bangunan.
14. Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan perizinan
bangunan.
15. Obyek Retribusi adalah setiap orang atau badan yang mendapatkan pelayanan
perIzinan bangunan.
16. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu
bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan dari Pemerintah
Daerah.
17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SKRD adalah surat
ketetapan retribusi yang menentukan besarnya retribusi.
8
18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disebut SKRDLB
adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran
retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang
atau yang tidak seharusnya terutang.
19. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SPORD,
adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan obyek retribusi
dari wajib sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang
menurut peraturan perundangan retribusi daerah.
20. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut STRD adalah surat untuk
melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau
denda.
21. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas terhadap SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan, SKRDBT dan SKRDLB yang diajukan oleh
Wajib Retribusi.
22. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengelola data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban retribusi daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan