Top Banner
asuhan keperawatan ruptur tendon achilles BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ruptur tendon terjadi antara tahun 1997 dan 2002 dikumpulkan. Peringkat daya untuk setiap pemain yang dihitung untuk tiga musim sebelum dan sesudah Achilles tendon cedera.Analisis statistik adalah dilakukan. Tiga puluh satu tendon pecah Achilles pada Pemain NFL antara tahun 1997 dan 2002 adalah diidentifikasi. Dua puluh lima persen dari semua cedera atletik, terlepas dari olahraga tertentu atau tingkat bermain, melibatkan kaki dan pergelangan kaki. Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Pada atlet muda setengah baya (40 tahun) 75% terjadi selama kegiatan olahraga. Olahraga yang paling umum menyebabkan akut pecah Achilles tendon bervariasi dari satu negara ke negara, tergantung pada olahraga yang paling populer di daerah itu. Lama nonathletes (3% dari pecah) Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar 15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis. Hal
50

Ruptur tendon achilles

Mar 10, 2023

Download

Documents

noraini mohmad
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ruptur tendon achilles

asuhan keperawatan ruptur tendonachilles

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

ruptur tendon terjadi antara tahun 1997 dan 2002

dikumpulkan. Peringkat daya untuk setiap pemain yang dihitung

untuk tiga musim sebelum dan sesudah Achilles tendon

cedera.Analisis statistik adalah dilakukan. Tiga puluh satu

tendon pecah Achilles pada Pemain NFL antara tahun 1997 dan 2002

adalah diidentifikasi. Dua puluh lima persen dari semua cedera

atletik, terlepas dari olahraga tertentu atau tingkat bermain,

melibatkan kaki dan pergelangan kaki.

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu

gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya

tepat di bagian pergelangan kaki. Pada atlet muda setengah baya

(40 tahun) 75% terjadi selama kegiatan olahraga. Olahraga yang

paling umum menyebabkan akut pecah Achilles tendon bervariasi

dari satu negara ke negara, tergantung pada olahraga yang paling

populer di daerah itu. Lama nonathletes (3% dari pecah)

Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan

melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar

15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis. Hal

Page 2: Ruptur tendon achilles

ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas

bawah. kontraktor otot betis yang mengangkat tumit oleh tendon

yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk

berjalan, berlari, melompat, dll dapat menahan kekuatan besar,

khususnya selama latihan olahraga dan lebih khusus lagi gerakan

yang melibatkan gerakan berputar. Robek, pecah atau terputusnya

tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang

pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang

tumit.

1.2  Rumusan Masalah

1)       Apa definisi ruptur tendon achilles ?

2)       Apa etiologi dari ruptur tendon achilles?

3)       Bagaimana manifestasi klinik ruptur tendon achilles?

4)       Apa klasifikasi ruptur tendon achilles?

5)       Bagaimana patofisiologi dari ruptur tendon achilles?

6)       Bagaimana WOC dari ruptur tendon achilles?

7)       Bagaimana pemeriksaan diagnostik ruptur tendon achilles?

8)       Bagaimana penatalaksanaan ruptur tendon achilles?

9)       Apa komplikasi dari ruptur tendon achilles?

10)   Bagaimana ASKEP ruptur tendon achilles?

1.3  Tujuan

1)       Menjelaskan definisi ruptur tendon achilles?

2)       Menjelaskan etiologi dari ruptur tendon achilles?

3)       Menjelaskan manifestasi klinik ruptur tendon achilles?

Page 3: Ruptur tendon achilles

4)       Menjelaskan klasifikasi ruptur tendon achilles?

5)       Menjelaskan patofisiologi dari ruptur tendon achilles?

6)       Menjelaskan WOC dari ruptur tendon achilles?

7)       Menjelaskan pemeriksaan diagnostik ruptur tendon achilles?

8)       Menjelaskan penatalaksanaan ruptur tendon achilles?

9)       Menjelaskan komplikasi dari ruptur tendon achilles?

10)   Menjelaskan ASKEP ruptur tendon achilles?

1.4  Manfaat

•          Menambah wawasan pengetahuan mengenai kasus ruptur tendon

achilles dan penerapan konsep keperawatan pada kasus ruptur

tendon achilles.

•          Menambah wawasan pengetahuan mengenai penerapan diagnosa

keperawatan pada kasus ruptur tendon achilles.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Anatomi musculoskeletal

Page 4: Ruptur tendon achilles

1.      Tulang-tulang ekstermitas bawah

Page 5: Ruptur tendon achilles

a.       Pelvis

Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone)yang

merupakan tulang pipih. Masing-masing tulangpinggul terdiri atas

3 bagian utama yaitu ilium, pubisdan ischium. Ilium terletak di

bagian superior danmembentuk artikulasi dengan vertebra

sakrum,ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan

pubisterletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagianujung

ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest ).Pertemuan

antara pubis dari pinggul kiri dan pinggulkanan disebut simfisis

pubis. Terdapat suatu cekungandi bagian pertemuan ilium-ischium-

pubis disebutacetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi

dengantulang femur.

b.      Femur

Femur merupakan tulang betis, yang di bagianproksimal

berartikulasi dengan pelvis dandibagian distal berartikulasi

dengan tibia melaluicondyles. Di daerah proksimal terdapat

prosesusyang disebut trochanter mayor dan trochanterminor,

dihubungkan oleh garis intertrochanteric.Di bagian distal

anterior terdapat condyle lateraldan condyle medial untuk

artikulasi dengan tibia,serta permukaan untuk tulang patella. Di

bagiandistal posterior terdapat fossa intercondylar.

c.       Tibia

Tibia merupakan tulang tungkai bawah yangletaknya lebih

medial dibanding dengan fibula. Dibagian proksimal, tibia

memiliki condyle medialdan lateral di mana keduanya merupakan

Page 6: Ruptur tendon achilles

faciesuntuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies

untuk berartikulasi dengan kepalafibula di sisi lateral. Selain

itu, tibia memilikituberositas untuk perlekatan ligamen. Di

daerahdistal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang

tarsal dan malleolus medial.

d.      Fibula

Fibula merupakan tulang tungkai bawah yangletaknya lebih

lateral dibanding dengan tibia.Di bagian proksimal, fibula

berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal,fibula

membentuk malleolus lateral dan faciesuntuk artikulasi dengan

tulang-tulang tarsal.

e.       Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentukartikulasi dengan

fibula dan tibia di proksimaldan dengan metatarsal di distal.

Terdapat 7tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus,

cuboid,navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneusberperan

sebagai tulang penyanggah berdiri.

f.       Metatarsal

Metatarsal merupakan 5 tulang yangberartikulasi dengan

tarsal di proksimal dandengan tulang phalangs di distal. Khusus

ditulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulangsesamoid.

g.      Tulang-tulang phalangs

Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki.Terdapat 2 tulang

phalangs di ibu jari dan 3phalangs di masing-masing jari sisanya.

Karenatidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari

tersebut tidak sefleksi belibu jari tangan.

Page 7: Ruptur tendon achilles

(Silvia,dkk. 2005)

2.      Otot pada ekstremitas bawah

a.       Otot rangka

Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm,berbentuk

silindris dengan lebar berkisarantara 10 mikron sampai 100

mikron.

b.      Tendon

Tendon adalah tali atau urat daging yang kuatyang bersifat

fleksibel, yang terbuat darifibrous protein (kolagen). Tendon

berfungsimelekatkan tulang dengan otot atau ototdengan otot.

c.       Ligament

Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang

merupakan jaringan elastispenghubung yang terdiri atas kolagen

ligamen membungkus tulang dengan tulangyang diikat oleh sendi,

Ligamen dibagi 2 yaitu:

         Ligamen tipis

         Ligamen jaringan elastik kuning

(Anderson, 1999)

2.2  Fisiologi muskuloskeletal

Sistem musculoskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan

ngurus pergerakan. Komponen utama dari sistem musculoskeletal

adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,sendi,otot

rangka,tendon,ligament,bursa,dan jaringan-jaringan khusus yang

menghubungkan struktur-struktur ini.

Page 8: Ruptur tendon achilles

a.       Fungsi umum tulang:

Secara umum, fungsi tulang adalah sebagai berikut:

1)      Formasi kerangka

Tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran

tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain.

2)      Formasi sedi-sendi

Tulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak

bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional.Sendi yang bergerak

menghasilkan bermacam-macam pergerakan.

3)      Perlekatan otot

Tulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya

otot,tendo,dan ligamentum. Untuk melaksanakan pekerjaan yang

layak dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan untuk itu

disediakan oleh tulang.

4)      Sebagai pengungkit

Untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakkan.

5)      Penyokong berat badan

Memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan

dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi

kaku dan lentur.

6)      Proteksi

Tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi

struktur-struktur yang halus seperti otak,medulla

spinalis,jantung,paru-paru,alat-alat dalam perut,dan panggul.

Page 9: Ruptur tendon achilles

7)      Haemopoiesis

Sum-sum tulang merupakan tempat  pembentukan sel-sel darah,

tetapi terjadinya pembentukan sel-sel darah sebagian besar

terjadi disumsum tulang merah.

8)      Fungsi immunologi

Limfosit B dan makrofag-makrofag dibentuk dalam system

retikuloendotelial sum-sum tulang.Limfoist B diubah menjadi sel-

sel plasma yang membentuk antibody guna keperluan kekebalan

kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik.

9)      Penyimpanan kalsium

Tulang mengandung  97% kalsium tubuh, baik dalam bentuk

anorganik maupun dalam bentuk garam-garam, terutama kalsium

fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium

dilepas dalam darah bila dibutuhkan.

b.      Fungsi khusus tulang

Secara khusus mempunyai fungsi sebagai berikut:

1)      Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada

suara.

2)      Email gigi dikhususkan un tuk memotong, menggigit, dan

menggilas makanan. Email merupakan struktur yang terkuat dari

tubuh manusia.

3)      Tulang-tulang kecil telinga berfungsi sebagai pendengaran

dalam mengonduksi gelombang suara.

4)      Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran

bayi.

Page 10: Ruptur tendon achilles

c.       Sendi

Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-

tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul

sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau otot. Terdapat

tiga tipe sendi yaitu:

1)      Sendi fibrosa (sinatrodial),

merupakan sendi yang tidak dapat bergerak, Sendi fibrosa

tidak memiliki lapisan tulang rawan, dan tulang yang satu dengan

tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa.

Terdapat dua tipe sendi fibrosa yaitu:

         sutura diantara tulang-tulang tengkorak.

         sindesmosis dan terdiri dari suatu membran introseus atau

suatu ligamen diantara tulang.Serat-serta ini memungkinkan

sedikit gerakan tetapi bukan merupakan gerakan sejati. Perlekatan

tulang tibia dan fibula bagian distal adalah suatu contoh dari

tipe sendi fibrosa ini.

2)      Sendi kartilaginosa (amfiatrodial)

merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. Sendi

Kartilaginosa adalah sendi dimana ujung-ujung tulangnya dibungkus

oleh tulang rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat

sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa :

  Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang seluruh persendiannya

diliputi oleh tulang rawan hialin.

  Simfisis adalah sendi yang tulang-tulangnya memiliki suatu

hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan hialin

Page 11: Ruptur tendon achilles

yang menyelimuti permukaan sendi. Simfisis fubis dan sendi-sendi

pada tulang punggung adalah contoh-contohnya.

3)      Sendi sinovial (diartrodial)

merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Sendi

sinovial adalah sendi-sendi tubuh yang dapat digerakkan.Sendi-

sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi

tulang rawan hialin.

(Silvia,dkk. 2005)

2.3  Definisi

Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan

paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang

dimulai dari pertengahan tungkai bawah.Kemudian stukturnya

mengumpul dan melekat pada bagian tengah – belakang tulang

calcaneus.. Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke

tulang ) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan

otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada

tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar

flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat

penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal.

(Silvia,dkk. 2005)

Tendon achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada

bagian belakang tungkai bawah dan fungsinya untuk meletakkan otot

gastronemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan

pegelangan kaki, calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari

Page 12: Ruptur tendon achilles

tiga otot yaitu Gastronemius,soleus,dan otot plantaris kaki, Pada

manusia letaknya tepat dibagian pegelangan kaki.

(deltoidea.wordpress.com.2011)

Putusnya tendon Achilles itu adalah keadaan dimana tendon

besar itu di belakang pergelangan kaki itu pecah atau terputusnya

tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang

pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang

tumit.

Rupture tendon Achilles adalah roben atau putusnya hubungan

tendon (jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera dari

perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam

keadaan dorsifleksi pasif maksimal. (muttaqin, A. 2011)

2.4  Etiologi

a)      Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes

b)      Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik

yang dapat meningkatkan risiko pecah

c)      Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada

olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola

d)     Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis

e)      Obesitas

(Anderson Silvia Prince. 1996).

2.5  Tanda dan gejala

Page 13: Ruptur tendon achilles

a)      Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang

pergelangan kaki atau betis seperti adanya rasa sakit pada tendon

achilles sekitar 1-3 inci di atas tulang tumit. daerah ini paling

sedikit menerima supplai darah dan mudah sekali mengalami cedera

meskipun oleh sebab yang sederhana, meskipun oleh sepatu yang

menyebabkan iritasi.

b)      Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan

adanya kelemahan yang luas pada serat-serat protein kolagen, yang

mengakibatkan robeknya sebagian serat atau seluruh serat tendon.

c)      Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit

d)     Tumit tidak bisa digerakan turun naik

e)      Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon

sekitar 2 cm di atas tulang tumit

f)       Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian

belakang pergelangan kaki.

Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang

kaki.

g)      Nyeri bisa berat. nyeri yang datang secara tiba-tiba selama

melakukan kegiatan, khususnya saat mengubah arah lari atau pada

saat lari mendaki. Atlet mungkin merasakan adanya bagian yang

lembek bila meraba daerah sekitar tendon, hal ini dikarenakan

adanya cairan peradangan yang berkumpul dibawah selaput

peritenon.

Page 14: Ruptur tendon achilles

h)      nyeri lokal, bengkak dengan gamblang kesenjangan sepanjang

Achilles tendon dekat lokasi penyisipan, dan kekuatan

plantarflexion lemah aktif semua sangat menyarankan diagnosis.

(Anderson Silvia Prince. 1996)

2.6  Faktor predisposisi

Orang-orang yang biasa jatuh korban pecah Achilles atau

robek termasuk atlet rekreasi, orang-orang usia tua, air mata

Achilles tendon sebelumnya atau pecah, suntikan tendon sebelumnya

atau penggunaan kuinolon, perubahan ekstrim dalam intensitas

pelatihan atau tingkat aktivitas, dan partisipasi dalam aktivitas

baru.Sebagian besar kasus pecah Achilles tendon yang traumatis

olahraga cedera. Umur rata-rata pasien adalah 30-40 tahun dengan

rasio laki-perempuan hampir 20:1. antibiotik fluorokuinolon,

seperti ciprofloxacin, dan glukokortikoid telah dikaitkan dengan

peningkatan risiko pecah Achilles tendon. Suntikan steroid

langsung ke tendon juga telah dikaitkan dengan pecah.

Kuinolon telah dikaitkan dengan Achilles tendinitis dan

ruptur tendon Achilles untuk beberapa waktu sekarang. Kuinolon

adalah agen-agen antibakteri yang bertindak pada tingkat DNA

dengan DNA girase menghambat. DNA girase merupakan enzim yang

digunakan untuk bersantai DNA beruntai ganda yang penting untuk

Replikasi DNA. Kuinolon adalah khusus dalam fakta bahwa ia dapat

menyerang DNA bakteri dan mencegah mereka dari replikasi dengan

proses ini, dan sering diresepkan untuk lansia. Sekitar 2% sampai

6% dari semua orang tua di atas usia 60 yang telah memiliki

Achilles pecah dapat dikaitkan dengan penggunaan kuinolon.

Page 15: Ruptur tendon achilles

(Anderson Silvia Prince. 1996)

2.7  Klasifikasi

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu

gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya

tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon

tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15

cm, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya

kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang

calcaneus.

(Price, Sylvia Anderson. 1995.)

2.8  Fatofisiologi

Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya terjadi dalam

selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau

mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal sehingga

terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat

kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu

beban.

Page 16: Ruptur tendon achilles

Rupture tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik

saat melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik rupture tendon

Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam yang

hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan

ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons ansietas pada

klien. (muttaqin, A. 2011)

Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang

akibat batasan di fibrilkolagen. Stress tensil menyebabkan

hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan

pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat

kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan

beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap

kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum

serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban.

Pada tingkat keteganganantara 4-8 persen, serat kolagen mulai

meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak.

Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture

secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan

pergeseran fibriller dan interfibriller.

Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba,

tanpa peringatan, atau akibat tendinitis Achilles . Tampaknya

otot betis yang lemah dapat menyebabkan masalah. Jika otot-otot

menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan

mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi

masalah dengan mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot

betis, maka semakin pendek dan akan menjadi lebih ketat. Keadaan

Page 17: Ruptur tendon achilles

sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendon Achilles

dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan

kekuatan otot-otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki

belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada

tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih mungkin ketika gaya

pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang

dorsofleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis

kontrak otot, kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi

selama peregangan kuat dari tendon sementara otot betis

berkontraksi.

(Price, Sylvia Anderson. 1995.)

Page 18: Ruptur tendon achilles

2.9  Woc

Penyakit

TraumaObat-obatan

ResponpsikologisKerusakanjaringan

Kerobekan tendonachilles

Perubahan statuskesehatan

MK:Ansietas

Responinflamasi lokal

Kerusakanneurovaskuler

Responinflamasi lokal

Kerusakanneurovaskuler

Peningkatanpermeabilitas kapiler

Pengumpulan

Page 19: Ruptur tendon achilles

cairan lokalTransudasi

cairanResponnyeriEdemalokalKompresisaraf

Penekanan pembuluhdarah

NyeriMK:

NyeriMK: Gangguan perfusi

jaringanPerfusi jaringan

menurunKetidakmampuan melakukan

pergerakan kakiKekuatan otot

menurunPenurunan ruanglingkup sendi

PascabedahTerapi imobilisasi gips sirkular &

Terapi bedah perbaikanMK: Resiko tinggi

traumaMK: Hambatan

mobilitas fisikMK: Resiko tinggi

infeksiLuka pasca

bedahPort deentree

Page 20: Ruptur tendon achilles

UsiaCederaObesitasKetidakmampuan tendon achilles

menahan bebanKaki terfiksasikuat ke bawah

Kontraksi mendadakotot betis

Dorsifleksi pasifmaksimal

Trauma langsung /tidak langsung

Page 21: Ruptur tendon achilles
Page 22: Ruptur tendon achilles

2.10          Pemeriksaan diagnostic

a.       Pemeriksaan fisik

Lakukan pemeriksaan umum kaki dan pergelangan kaki,

berkonsentrasi pada area tertentu sebagai berikut:

         Periksa untuk kelembutan pergelangan kaki posterior, bengkak,

atau jeda yang teraba di tendon.

         Periksa kekuatan otot. Pasien masih mungkin dapat plantarflex

pergelangan kaki dengan kompensasi dengan otot lain, tetapi

kekuatan akan lemah.

Single-ekstremitas meningkat tumit tidak akan mungkin.

         Lutut fleksi test:

Periksa posisi istirahat pergelangan kaki dengan lutut

tertekuk rawan dan pasien 90 °. Kehilangan tegangan normal soleus

istirahat gastrocnemius akan memungkinkan pergelangan kaki untuk

menganggap posisi yang lebih dorsiflexed dari itu di sisi

terluka.

b.      Thompson test (simmonds)

Posisi pasien rawan dengan jelas kaki meja. Meremas betis

biasanya menghasilkan plantarflexion pasif pergelangan kaki. jika

Achilles tendon tidak dalam kontinuitas, pergelangan kaki tidak

akan pasif flex dengan kompresi otot betis. uji Simmonds ' (alias

uji Thompson ) akan positif, meremas otot betis dari sisi yang

Page 23: Ruptur tendon achilles

terkena sementara pasien berbaring rawan, menghadap ke bawah,

dengan nya kaki menggantung hasil longgar tidak ada gerakan

(tidak ada plantarflexion pasif) kaki, sementara gerakan

diharapkan dengan tendon Achilles utuh dan harus diamati pada

manipulasi betis terlibat. Berjalan biasanya akan sangat

terganggu, karena pasien akan mampu melangkah dari tanah

menggunakan kaki terluka. Pasien juga akan dapat berdiri di ujung

kaki itu, dan menunjuk kaki ke bawah ( plantarflexion ) akan

terganggu. Nyeri bisa menjadi berat dan pembengkakan adalah umum.

  Tes O'Brien

Tes O’brien juga dapat dilakukan yang memerlukan menempatkan

jarum steril melalui kulit dan masuk ke tendon. Jika hub jarum

bergerak dalam arah yang berlawanan tendon dan arah yang sama

dengan jari-jari kaki ketika kaki bergerak naik dan turun maka

tendon setidaknya sebagian utuh.

  radiografi

untuk mengevaluasi struktur tulang jika bukti hadir dari patah

tuberositas calcaneal dan avulsion Achilles tendon, radiografi

biasanya menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Ini

sangat tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera jaringan

lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggi menghantam

sumber logam. Gambar X-ray diperoleh dengan memanfaatkan

karakteristik redaman yang berbeda padat (misalnya kalsium dalam

tulang) dan jaringan kurang padat (misalnya otot) ketika sinar

tersebut melewati jaringan dan terekam dalam film. Sinar-X

umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti

Page 24: Ruptur tendon achilles

tulang, sementara jaringan lunak masih relatif undifferentiated

di latar belakang. Radiografi memiliki sedikit peran dalam

penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk

mengesampingkan luka lain seperti patah tulang calcaneal.

  USG

USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon,

karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan

frekuensi yang sangat tinggi suara melalui tubuh Anda. Beberapa

suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan

interstisial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar ini

tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-

gambar ini diambil secara real time dan dapat sangat membantu

dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan luka

atau mungkin air mata. Perangkat ini membuatnya sangat mudah

untuk menemukan kerusakan struktural untuk jaringan lunak, dan

metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera ini.

  Magnetic resonance imaging (MRI)

MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari

degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara

paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan

medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam jutaan proton

berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan

gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari

keselarasan. Ketika proton ini kembali mereka memancarkan

gelombang radio sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh

komputer 3D untuk membuat gambar penampang tajam dari area of

Page 25: Ruptur tendon achilles

interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam

jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehingga

mudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya.

  Musculoskeletal ultrasonografi

Musculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk

menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. Ia

bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari

suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali

dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau

tulang. Gambar-gambar tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke

dalam gambar. Gambar-gambar diambil secara real time dan dapat

sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan

memvisualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat ini

membuatnya sangat mudah untuk melihat kerusakan struktural pada

jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis

cedera. Pencitraan ini modalitas murah, tidak melibatkan radiasi

pengion dan, di tangan ultrasonographers terampil, mungkin sangat

handal.

  Foto Röntgen

Foo rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian

otot tubuh.

(muttaqin, A.2011)

2.11          Penatalaksanaan

a)      Stabilisasi awal

Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki harus splinted dalam

Page 26: Ruptur tendon achilles

equinus dengan baik empuk untuk membantu elevasi mengendalikan

pembengkakan.

b)      Nonoperative

         orthosis pergelangan kaki

indikasi treatment harus individual kepada pasien Selama 10

minggu berikutnya, pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke

posisi plantigrade dengan perubahan cor kira-kira setiap 2

minggu. Berat tubuh diperbolehkan setelah 6 minggu.Setelah

casting, angkat tumit biasanya dipakai selama beberapa bulan.

c)      Operative

         perbaikan langsung

indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (<6 minggu)

         rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris.

d)     Terapi Fisik

Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, terapi awalnya

melibatkan progresif, gerakan kaki aktif dan berkembang menjadi

berat tubuh dan memperkuat. Ada tiga hal yang perlu diingat saat

merehabilitasi sebuah Achilles pecah: 

  rentang gerak, Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke

dalam pikiran ketatnya tendon diperbaiki. Ketika awal

rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan

meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan dan nyeri.

   kekuatan fungsional, tendon ini penting karena merangsang

perbaikan jaringan ikat, yang dapat dicapai saat melakukan

"peregangan pelari," (menempatkan jari-jari kaki beberapa inci

sampai dinding sementara tumit Anda ada di tanah). Melakukan

Page 27: Ruptur tendon achilles

peregangan untuk mendapatkan kekuatan fungsional juga penting

karena meningkatkan penyembuhan pada tendon, yang pada gilirannya

akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan ini

harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat

bantalan, yang membantu reorientasi dan memperkuat serat kolagen

di pergelangan kaki terluka. Sebuah hamparan populer digunakan

untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan kaki pada permukaan

yang tinggi.

  kadang-kadang dukungan orthotic. Ini tidak ada hubungannya dengan

peregangan atau memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk

menjaga pasien nyaman. Ini adalah menyisipkan dibuat custom yang

sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan pronasi tepat

kaki, yang merupakan yang dapat menyebabkan masalah dengan

Achilles.

e)      Operasi

  Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang

terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan

pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon

yang terputus.

  Tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik.

Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena

penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan

operasi.

Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan.

Page 28: Ruptur tendon achilles

  operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon

Achilles dijahit bersama-sama. Dalam pecah lengkap atau serius

tendon plantaris atau otot vestigial lain dipanen dan melilit

tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika

kualitas jaringan buruk, misalnya cedera telah diabaikan, ahli

bedah mungkin menggunakan mesh penguatan ( kolagen , Artelon atau

bahan lainnya degradable).

  perkutan operasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil,

bukan satu sayatan besar, dan menjahit tendon kembali bersama-

sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda selama sekitar

satu minggu setelah pecah untuk membiarkan pembengkakan turun.

Untuk pasien menetap dan mereka yang memiliki vasculopathy atau

risiko untuk penyembuhan miskin, perkutan bedah perbaikan mungkin

pilihan pengobatan yang lebih baik daripada perbaikan bedah

terbuka.

(v.sammarco, MD, et al. 2009)

2.12          Komplikasi

Komplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. infeksi

adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh

yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya

bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh

manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit

seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.

(Anonym. 2012)

Page 29: Ruptur tendon achilles

2.13          Asuhan keperawatan

2.13.1    askep teori

a.       Pengkajian

Pengkajian focus

Pada fase awal cidera, kaki terlihat bengkak dan timbul

memar pada area belakang bawah kak. Pada kondisi yang telah lama

dan pembengkakan telah berkurang, kondisi klinik tidak begitu

jelas dan hanya menyisakan suatu bekas trauma pada tendon

Achilles walaupun dengan melakukan pemeriksaan dapat

mendeskripsikan kelainan pada tendon Achilles. Pase kedua tinjau

adanya keluhan nyeri tekan. Fase ketiga tinjau ketidakmampuan dan

nyeri hebat dalam melakukan planterfleksi kaki.

Pemeriksaan Penunjang

  Pergerakan otot dan tumit, jika pergerakan tersebut lemah atau

tidak ada maka dicurigai cedera tendon Achilles

  Pemeriksaan dengan sinar-X

b.      Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien rupture

tendon Achilles.

1.      Nyeri b.d konfresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal

Page 30: Ruptur tendon achilles

2.      Resiko tinggi trauma b.d ketidak mampuan mengerakkan tungkai

bawah dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat.

3.      Resiko tinggi infeksi b.d port de entrée luka pasca-bedah.

4.      Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan tendon Achilles.

5.      Ansietas b.d rencana pembedahan, kondisi fisik, perubahan

peran keluarga, kondisi status sosioekonomi.

c.       Rencana keperawatan

NO DIAGNOSARENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN & KRITERIA

HASIL

INTERVENSI

1 Nyeri b.d agen

injury(biologi,

kimia, fisik,

psikologis),

kerusakan

jaringan d.d

DS:        

mengungkapkan

secara verbal

DO:

         posisi untuk

menahan nyeri,

NOC:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

1x24 jam pasien

tidak mengalami

nyeri dengan

criteria hasil:

   Mampu mengontrol

nyeri

   Melaporkan bahwa

nyeri berkurang

NIC:

      Lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif

termasuk lokasi,

karakteristik, durasi,

frekuensi, kualitas dan

factor presipitasi

      Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

      Bantu pasien dan keluarga

untuk mencari dan menemukan

Page 31: Ruptur tendon achilles

         tingkah laku

berhati-hati,

         gangguan

tidur,

         terfokus

pada diri

sendiri.

dengan menggunakan

manajemen nyeri

   Mampu mengenali

nyeri(skala,

intensitas,

frekuensi, dan

tanda nyeri)

dukungan

      Control lingkungan yang

dapat mempengaruhi nyeri

speerti suhu ruangan,

pencahayaan dan kebisingan

      Kaji tipe dan sumber

nyeri untuk menentukan

      Ajarkan tentang teknik

nonfarmakologi: napas

dalam, relaksasi,

distraksi, kompres hangat

atau dingin

      Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri

      Tingkatkan istirahat

      Berikan informasi tentang

nyeri seperti penyebab

nyeri, berapa lama nyeri

akan berkurang dan

antisipasi ketidaknyamanan

dari prosedur

Monitor vital sign sebelum

dan sesudah pemberian

analgesic pertama kali

2 Resiko trauma NOC: NIC:

Page 32: Ruptur tendon achilles

internal:

kelemahan,

penglihatan

menurun,

penurunan

sensasi taktil,

penurunan

koordinasi

otot, tangan-

mata, kurangnya

edukasi

keamanan,

keterbelakangan

mental, Eksternal:

lingkungan.

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

2x24 jam klien

tidak mengalami

trauma dengan

criteria hasil:

         Pasien bebas

dari trauma fisik

Sediakan lingkungan yang

aman untuk pasien

Identifikasi kebutuhan

keamanan pasien sesuai

dengan kondisi fisik dan

fungsi kognitif pasien dan

riwayat penyakit teradahulu

pasien

Menghindarkan lingkungan

yang berbahaya

Memasang side rail tempat

tidur

Menyediakan tempat tidur

yang nyaman dan bersih

Menempatkan saklar lampu

yang mudah dijangkau pasien

Membatasi pengunjung

Control lingkungan dari

kebisingan

Berikan penjelasan kepada

pasien dan keluarga tau

pengunjung adnaya perubahan

status kesehatan dan

penyebab penyakit3 Resiko infeksi

Factor-faktor

NOC:

Setelah dilakukan

NIC:

   Pertahankan teknik aseptic

Page 33: Ruptur tendon achilles

resiko:

   prosedur

invasif,

   kerusakan

jaringan dan

peningkatan

paparan

lingkungan,

   malnutrisi,

   peningkatan

   paparan

lingkungan

pathogen,

   imunosupresi

   tidak adekuat

pertahanan

sekunder(penuru

nan Hb,

leucopenia,

penekanan

respon

inflamasi)

   penyakit

kronik

   malnutrisi

perubahan

tindakan

keperawatan selama

2x24 jam pasien

tidak mengalami

infeksi dengan

criteria hasil :

   Klien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

   Menunjukkan

kemampuan untuk

mencegah timbulnya

infeksi

   Jumlah leukosit

dalam batas normal

   Menunjukkan

perilaku hidup

sehat

Status imun,

gastrointestinal,

Genitourinaria

dalam batas normal

   Batasi pengunjung bila

perlu

   Cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan tindakan

keperawatan

   Gunakan baju, sarung

tangan sebagai alat

pelindung

   Ganti letak IV perifer dan

dressing sesuai dengan

petunjuk umum

   Gunakan kateter

intermitten untuk

menurunkan infeksi kandung

kemih

   Tingkatkan intake nutrisi

   Berikan terapi antibiotic:

   Monitor tanda gejala

infeksi sistemik dan local

   Pertahankan teknik isolasi

   Inspeksi kulit dan

membrane mukosa terhadap

kemerahan, panas, drainase.

   Monitoring adanya luka

   Dorong masukan cairan

Page 34: Ruptur tendon achilles

primer tidak

adekuat( kerusa

kan kulit,

trauma

jaringan,

gangguan

peristaltic)

   Dorong istirahat

   Ajarkan pasien dan

keluarga tanda dan gejala

infeksi

   Kaji suhu badan pada

pasien neutropenia setiap 4

jam

4 Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan

dengan:

      gangguan

metabolisme

sel,

      keterlambatan

perkembangan

      pengobatan

      kurang

support

lingkungan

      keterbatasan

ketahanan

kardiovaskuler

      kehilangan

integritas

NOC:

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan selama

7x24 jam gangguan

mobilitas fisik

teratasi dengan

criteria hasil:

   Klien meningkat

dalam aktivitas

fisik

   Mengerti tujuan

dan peningkatan

mobilitas

   Memverbalisasikan

perasaan dalam

meningkatkan

kekuatan dan

NIC:

Monitoring vital sign

sebelum atau sesudah

latihan dan lihat respon

pasien saat latihan

Konsultasikan dengan terapi

fisik tentang rencana

ambulasi sesuai dengan

kebutuhan

Bantu klien untuk

menggunakan tongkat dan

cegah terhadap cedera

Ajarkan pasien atau tenaga

kesehatan tentang teknik

ambulasi

Kaji kemampuan pasien dalam

mobilisasi

Latih pasien dalam

Page 35: Ruptur tendon achilles

struktur tulang kemampuan berpindah

Memperagakan

penggunaan alat

bantu untuk

mobilisasi

pememnuhan kebutuhan ADLs

secara mandiri sesuai

kemampuan

Dampingi dan bantu pasien

saat mobilisasi dan bantu

penuhi kebutuhan ADLs ps.

Berikan alat bantu jika

klien memerlukan

Ajarkan pasien bagaimana

merubah posisi dan berikan

bantuan jika diperlukan5 Ansietas b.d

factor

keturunan,

situasional,

stress,

perubahan

status

kesehatan,

ancaman

kematian,

perubahan

konsep diri,

hospitalisasi

d.d insomnia,

kontak mata

NOC:

Setelah dilakukan

asuhan selama 1x24

jam kecemasan klien

teratasi dengan

criteria hasil:

      Klien mampu

mengidentifikasi

dan mengungkapkan

gejala cemas

      Vital sign dalam

batas normal

Postur tubuh,

ekspresi wajah,

bahasa tubuh, dan

NIC:

      Gunakan pendekatan yang

menenangkan

      Nyatakan dengan jelas

harapan terhadap perilaku

pasien

      Jelaskan semua prosedur

dan apa yang dirasakan

selama prosedur

      Temani pasien untuk

memberikan keamanan dan

mengurangi takut

      Berikan informasi factual

mengenai diagnosis,

tindakan prognosis

Page 36: Ruptur tendon achilles

kurang, kurang

istirahat,

iritabilitas,

takut, nyeri

perut,

penurunan

tekanan darah,

denyut nadi,

gangguan tidur,

peningkatan

tekanan darah,

nadi, RR.

tingkat aktivitas

menunjukkan

berkurangnya

kecemasan

      Libatkan keluarga untuk

mendampingi klien

      Instruksikan pada pasien

untuk menggunakan teknik

relaksasi

      Dengarkan dengan penuh

perhatian

      Identifikasi tingkat

kecemasan

      Bantu pasien mengenal

situasi yang menimbulkan

kecemasan

      Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan,

ketakutan, persepsi.

Kelola pemberian obat anti

cemas

2.13.2    Askep kasus

SKENARIO

Page 37: Ruptur tendon achilles

Tn.K berumur30 tahun datang ke UGD Rumah sakit dengan

keluhan nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki

kirinya.Sekitar 3jam yang lalu pasien bermain bola, saat

berebutan bola, tiba-tiba kaki kirinya berbunyi krek ,pasien

langsung terjatuh dan merasakan sakit yang sangat sehingga harus

dibopong keluar lapangan dan langsung dibawa kerumah RSUD Raden

Mattaher .Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik,

vital sign TD: 130/90mmHg, RR :28X/I,Nadi 105x/i.Pada pergelangan

kaki bagian belakang didapatkan edema ,nyeri bila ditekan terasa

panas terbakar dan berrdenyut , sewaktu ditanya nyeri yang

dirasakan termasuk kategori nyeri berat dengan skala 7.Dengan

ekspresi wajah menahan nyeri menyeringai.Pasien hanya terbaring

lemah ditempat tidur,tidak daapat melakukan aktifitas seperti

semula, aktifitas seperti semula , aktifitas hanya dapat

dilakukan ditempat tidur,tidak dapat melakukan aktifitas seperti

semula , aktifitas hanya dapat dilakukan ditempat tidur seperti

membaca buku,makan dan minum ,jika hendak BAK kekamar mandi

pasien dibantu keluarganya.Pada test simmonds tidak didapatkan di

plantar fleksi kaki.pada pemeriksaan radiologi pasien disarankan

menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang terputus yaitu

gastrocnemius,soleus, dan otot plantaris.

1.      Pengkajian

a.       Riwayat penyakit sekarang

Adanya nyeri saat ditekan dibagian edema pergelangan kaki

bagian belakang

Page 38: Ruptur tendon achilles

b.      Pemeriksaan fisik

1.      Aktivitas/istirahat

Gejala : kelemahan

Tanda : pasien terbaring ditempat tidur tidak dapat melakukan

aktifitas.

2.      Nyeri/kenyamanan

Gejala : nyeri berat pada pergelangan kaki

Tanda : saat ditekan pergelangan kaki yang bengkak terasa nyeri.

3.      Pernafasan

Gejala : adanya takipneu

Tanda : TTV RR meningkat

2.      Analisis data

DS:

      Pasien mengatakan saat berebutan bola kaki kirinya berbunyi

krek,lalu langsung terjatuh

      Pasien mengeluh sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan

      Pasien mengeluh tidak mampu berdiri

      Pasien mengatakn nyeri bila ditekan pada bagian kaki belakang

yang didapatkan edema dan terasa panas terbakar

DO:

      RR:28x/i

      Skala nyeri :7

      Ekspresi wajah menahan nyeri

      Radiologi :ruptur total tendo Achilles dextra

      Pasien hanya terbaring lemah di tempat tidur

Page 39: Ruptur tendon achilles

      Test simmonds tidak didapatkan plantaris

      Pasien hanya bisa baca buku,makan dan minum jika hendak BAK

kekamar mandi pasien dibantu keluarganya

      Adanya edema di bagian pergelangan kaki belakang

NNo Tanda gejala Penyebab/

EtiologiMasalah

Keperawatan1

2

DS:      Pasien mengeluh sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan

      Pasien mengatakn nyeri bila ditekan pada bagian kaki belakang yang didapatkan edema dan terasa panas terbakar

      Ekspresi wajah

menahan nyeri

DO:

      Skala nyeri :7

dengan nyeri berat

      Adanya edema

      RR 28x/i

DS:      Pasien mengatakan

Kerusakanneuromuskular

Nyeri

Page 40: Ruptur tendon achilles

3

saat berebutan bola

kaki kirinya berbunyi

krek,lalu langsung

terjatuh

DO:      Pasien mengeluh

tidak mampu berdiri

      Pasien hanya

terbaring lemah di

tempat tidur

      Radiologi :ruptur

total

      tendo Achilles

dextra

      Test simmonds tidak

didapatkan plantaris

DS:DO:

      Edema      RR :28x/i      TD:105x/i

Ruptur tendoachiles

Edema jaringan

Kerusakanmobilitas fisik

Gangguan perfusijaringan

3.      Diagnose keperawatan

1.      Nyeri b,d kerusakan neuromuskular

Page 41: Ruptur tendon achilles

2.      Kerusakan mobilitas fisik b,d Ruptur tendo achiles

3.      Gangguan perfusi jaringan b,d Edema jaringan

4.      Rencana keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL1 Nyeri b,d

kerusakan

neuromusku

lar

Tujuan:

      Nyeri

berkurang,

hilang,

teratasi.

Kriteria hasil:

      Klien

melaporkan

penelusuran

nyeri.

      Menunjukan

perilaku yang

lebiih rileks.

      Memperagakan

keterampilan

reduksi nyeri.

      Skala nyeri 0

– 1 atau

teratasi.

1.       Kaji lokasi,intensitas,antipe nyeri.Observasikemajuan nyerike daerah yangbaru. Kaji nyeridengan skala0 –10

2.       Bantu kliendalamidentifikasifactor pencetus.

3.       Jelaskan danbantu klienterkait dengantindakan peredanyerinonfamakologidan non –invasif.

4.       Ajarkanrelaksasi:teknik terkaitketegangan ototrangka yangdapat mengurangiintensitas

1.       Nyerimerupakan responsubjektifyangbdapat dikajidenganmenggunakan skalanyeri. Klienmelaporkan nyeribiasanya di atastingkat cedera.

2.       Nyeridipengaruhi olehkecemasan danperadangan padasendi.

3.       Pendekatandenganmenggunakanrelaksasi danfarmakologilainmenunjukankeefektifan dalammengurangi nyeri.

4.       Akanmelancarkanperedaran darahsehinggakebutuhan oksigenpada jaringan

Page 42: Ruptur tendon achilles

nyeri.5.       Tingkatkan

pengetahuaantentang penyebabnyeri danhubungan denganberapa lamanyeri akanberlangsung.

6.       Hindarkanklien meminumalcohol, kafein,dan obatdiuretik.

7.       Kolaborasidengan tim medisuntuk pemberianalopurinol

terpenuhi danmengurangi nyeri.

5.       pegetahuantersebut membatumengurangi nyeridan dapatmenbatumeningkatkan kepatuhanklien terhadaprencanaterapeutik

6.       pemakaianalkohol, kafein,dan obat-obatandiuretik akanmenambahpeningkatan kadarasam urat dalamserum.

7.       Alopurinolmenghambatbiosentesis asamurat sehinggamenurunkan kadarasam urat serum.

2 Kerusakan

mobilitas

fisik b,d

Ruptur

tendo

achiles

Tujuan:

      klien mampu

melaksanakan

aktifitas fisik

sesuai dengan

kemampuannya.

Kreteria hasil :

      klien ikut

dalam program

1.       Kajimobilitas yangada danobservasi adanyapeningkatankerusakan.

2.       Ajarkanklien melakukanlatihan gerakaktif padaekstermitas yangtidak sakit.

3.       Bantu klien

1.       Mengetahuitingkat kemampuanklien dalammelakukanaktifitas.

2.       Gerakan aktifmemberi masatonus, dankekuatan otot,serta memperbaikifungsi jantungdan pernafasan.

Page 43: Ruptur tendon achilles

latihan

      tidak

mengalami

kontraktur sendi

      kekuatan

otot bertambah

      klien

menunjukkan

tindakan untuk

meningkatkan

mobilitas

melakukanlatihan ROM danperawatan dirisesuaitoleransi.

4.       Pantaukemajuan danperkembangankemamapuan kliendalam melakukanaktifitas

5.       Kolaborasidengan ahlifisioterapiuntuk latihanfisik klien.

3.      

Untukmempertahankan fleksibilitassendi sesuaikemampauan.

4.       Untukmendeteksiperkembanganklien.

5.      

Kemampuanmobilisasi ekstermitasdapatditingkatkandengan latihanfisik dari timfisioterapi.

3 Gangguanperfusijaringanb,d Edemajaringan

Tujuan:Perfusi jaringanadekuat

Kriteria Hasil:      Nadi teraba      Kulit Hangat      Penyembuhan

luka tepat waktu

1.       Awasittv,palpasi nadiperifer ,perhatikan kekuatan dankesamaan.

2.       Lakukanpengkajianneurovaskulerperiodic,contohsensasi ,gerakan,nadi ,warnakulit dan suhu

3.       Berikantekanan langsungpada sisipendarahan,bila

1.       Indikator umumstatus sirkulasi dan keadekuatan perfusi.

2.       Edema jaringanpascaoperasi,pembentukan hematoma atau balutan terlalu ketat dapat mengganggu sirkulasi.

3.       Tekanan langsung pada pendarahan dapat diteruskan denganpenggunaan

Page 44: Ruptur tendon achilles

terjadiperdarahan.

4.       Kolaborasiberikan cairanIV produk darahsesuai indikasi

5.       Berikanantikoagulandosis rendahsesuai indikasi.

balutan serat pengaman dengan balitan elastic bila pendarahan terkontrol

4.       Mempertahankanvolume sirkulasi untuk memaksimalkan perfusi jaringan

5.       Dapat meningkatan aliran balik venamenurunkan pegumpalan vena dari resiko trombofeblitis

KLARIFIKASI ISTILAH

1.      Soleus

      Otot betis yang kecil terletah dibawah gastrocnemius

(hinchliff, sue. 1999)

2.      Gastrocnemius

      Otot betis yang besar dengan dua buah kaput. (hinchliff, sue.

1999)

3.      Otot plantaris

Page 45: Ruptur tendon achilles

      Otot telapak kaki yang kecil yang mungkin tidak ada.(

ml.scribd.com/doc/44756081/LTM-Anatomi-Otot-Ekstremitas-Bawah)12 Jun 2010

4.      Planter fleksi

      gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.

5.      Test simonds

      Tes yang digunakan dalam pemeriksaan ekstremitas bawah untuk

menguci pecahnya tendon Achilles. (en.wikipedia.org)

6.      Edema

      pembengkakan yang dapat diamati dari akumulasi cairan yang

berlebihan dalam jaringan-jaringan dalam tubuh dan penimbunan

cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam

rongga tubuh. (www.totalkesehatan nanda.com)

      koleksi cairan yang biasanya dirongga paru-paru atau

ekstremitas bawah (sekitar pergelangan kaki) karena volume air

yang berlebihan. (www.kamus kesehatan.com/arti edema)

7.      Tendo Achilles

      Tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia yang panjangnya

15 cm dimulai dari pertengahan tungkai bawah

(deltoidea.wordpress.com.2011)

8.      Radiologi

      Ilmu kedokteran untuk melihat rama tubuh manusia menggunakan

pancaran atau radiasi gelombang, baikm gelombang elektromagnetik

maupun gelombang mekanik (id.wikipedia.org/wiki/radiologi)

9.      Rupture

      robekan atau koyaknya jaringan secara paksa, (Dorland, 1994)

Page 46: Ruptur tendon achilles

IDENTIFIKASI MASALAH

1.      Mengapa pada kasus terdapat edema, nyeri bila ditekan dan

terasa panas?

  Edema karena adanya penumpukan cairan dan perpindahan cairan dari

eksternal ke interstisial

  Nyeri karena saraf sensorik teriritasi oleh implamasi penyakit.

  Panas karena proses implamasi dan peradanga pada penyakit.

(anonym)

2.      Mengapa pada test simmonds tidak ditemukan planter fleksi?

  Karena telah pecah (rupture) tendon Achilles, sehingga pada test

simmonds tidak ditemukan plantar pleksi. (en.wikipedia.org)

3.      Mengapa pada saat jatuh klien tidak mampu berdiri kembali,

sehingga dibopong keluar?

  Karena melemahnya selubung tendon sehingga kaki tidak mampu lagi

menopang tubuh. (www.zappons.com)

4.      Mengapa T,k mengeluh nyeri hebat pada pergelengan kakinya?

  Karena telah terjadi kerusakan jaringan pada daerah pergelangan

kaki, sehingga mengakibatkan adanya kerusakan neurogenik yang

menyebabkan terjadinya komprensi saraf. (muttaqin, A. 2011)

5.      Apakah ada pemeriksaan lain selain pemeriksaan radiologi?

  Ada, yaitu pemeriksaan fisik, USG, Magnetic resonance imaging

(MRI) , Musculoskeletal ultrasonografi, Foto Röntgen

6.      Mengapa pada kasus disarankan menjalankan operasi penyambungan

kembali tendon yang putus?

Page 47: Ruptur tendon achilles

  Karena tendon Achilles tersebut berfungsi penting untuk

menghubungkan atot betis dengan tulang tumit. sehingga ketika

otot betis berkontraksi, otot betis menarik tendon Achilles.

Kontraksi otot betis ini menarik tulang tumi, sehingga terjadi

pergerakan plantar fleksi, kontraksi otot betis yang dibantu

tendon Achilles ini berguna untuk beraktivitas sehari-hari.

Sehiungga perlu dilakukan operasi penyambungan kembali tendon

yang telah putus. (kesehatan.kompas.com)

7.      Mengapa TD dan RR meningkat?

  Karena respon dari nyeri yang dirasakan oleh Tn.K

8.      Apakah ada penatalaksanaan lain selain operasi untuk

penyambungan tendon yang terputus?

  Nonoperative

        orthosis pergelangan kaki

  Operative

        perbaikan langsung

        rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris.

  Terapi Fisik (rehabilitasi)

9.      Mengapa pasien tidak dapat melakukan aktifitas seperti semula?

  Karena telah pecahnya tendon Achilles dan melemahnya selubung

tendon sehingga kaki tidak mampu lagi menopang tubuh dan tidak

bisa melakukan aktivitas seperti semula. (www.zappons.com)

10.  Mengapa pada kasus ini nyerinya mencapai skala 7?

Page 48: Ruptur tendon achilles

  Karena terjadi kerusakan saraf atau komprensi saraf yang sangat

hebat yang terjadi pada Tn.k, sehingga skala nyeri yang dirasakan

oleh Tn.k mencapai skala 7. (muttaqin, A. 2011)

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Rupture tendon Achilles adalah roben atau putusnya

hubungan tendon (jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera

dari perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam

keadaan dorsifleksi pasif maksimal. Yang disebabkan oleh Penyakit

tertentu, obat-obatan, cedera dalam olah raga, trauma benda tajam

atau tumpul pada bawah betis, obesitas. Dilakukan pengobatan

terapi fisik, dan operasi.

Page 49: Ruptur tendon achilles

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. www.askep muskuloskelatal.com

Anonym. 2011. http://www.scribd.com/doc/53134449/6/A-KONSEP-DASAR-PENYAKIT-1-

Anatomi-Fisiologi-Sistem- Muskuloskeletal

Anonym. 2011. deltoidea.wordpress.com.

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston,

Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

Anderson Silvia Prince. (1996). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses

Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta.

Dorland, 1994. kamus kedokteran. Jakarta. EGC

hinchliff, sue. 1999. kamus keperawatan. Edisi 17. Jakarta EGC.

Muttaqin, A. 2011. Buku saku gangguan musculoskeletal. EGC. jakarta

Ningsih, lukman nurna. 2011. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

system musculoskeletal. Salemba medika. Jakarta.

Page 50: Ruptur tendon achilles

Price, Sylvia Anderson. 1995. Patofisiologi konsep klinis Proses Penyakit.

Jakarta: EGC

Rosyidi, kholid. 2013. Musculoskeletal. TIM. jakarta

Syaifuddin, Drs.H (2002). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.

Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta.

V. sammarco. 2009. Perbaikan bedah tibialis anterior rupture tendon akut dan kronis.

EGC. jakarta

Diposkan 20th June 2013 oleh yulia astuti