1 Insentif PKPP No. 90 LAPORAN KEMAJUAN Judul: Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc. Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI Luaran: Rekomendasi Instansi Pengusul: Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Insentif PKPP No. 90
LAPORAN KEMAJUAN
Judul:
Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis
Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi
Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc.
Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI
Luaran: Rekomendasi
Instansi Pengusul:
Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
2012
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala nikmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kemajuan Kegiatan Insentif
Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PPKP) Kementerian Riset dan
Teknologi Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan akhir ini merupakan suatu
tulisan yang memberikan gambaran mengenai perkembangan pelaksanaan
kegiatan dan rencana tindak lanjut kegiatan ”Penyusunan Kalender Musim
Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan
Sulawesi”.
Dalam pelaksanaannya, tim peneliti BPPT bekerjasama dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (BAPPEDA
khususnya pada Bidang Litbang) terutama dukungan pada saat pelaksanaan
survei lapangan yang akan dilaksanakan pada awal Juni 2012.
Kegiatan riset ini merupakan kegiatan lanjutan kerjasama dengan PEMDA
Kabupaten Parigi Moutong di bidang penerapan teknologi inventarisasi
sumberdaya alam. Penerapan teknologi penginderaan jauh ini diharapkan dapat
membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan serta pengembangan
potensi budidaya rumput laut yang telah dicanangkan sebagai salah satu
komoditi unggulan di Kabupaten Parigi Moutong.
Semoga Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses dalam
mencapai target luaran berupa rekomendasi untuk mendukung pengembangan
potensi unggulan daerah di Kabupaten Parigi Moutong.
Jakarta, 30 Mei 2012
Atas Nama Tim Penyusun/ Peneliti Utama
Dr. Nani Hendiarti
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasiul Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BAB III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan – Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan BAB IV PENUTUP
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di bidang perikanan
budidaya dan mempunyai peluang pasar ekspor yang “tidak terbatas”, potensi sumber
lahan yang tersedia sangat luas dan mudah dibudidayakan. Di samping itu,
pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat memberikan kontribusi dalam
mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.
Sulawesi Tengah memiliki sumberdaya rumput laut yang cukup potensial untuk
pengembangan budidaya, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Parigi
Moutong adalah salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang menghasilkan rumput laut
jenis Euchema Cottonii yang cukup besar dan memiliki prospek yang sangat bagus
dibandingkan dengan menjaring ikan di laut. Walaupun potensi dan kapasitas yang
besar ini masih kurang diimbangi dengan pengelolaan pasca panen yang memadai.
Dalam membudidayakan rumput laut, sering muncul kendala berupa kegagalan
yang dialami oleh para petani rumput laut ataupun kualitas hasil panen yang kurang
baik. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan kerusakan cukup tinggi karena rumput
laut gagal panen akibat terserang oleh hama dan penyakit. Serangan hama penyakit
pada budidaya rumput laut akhir-akhir ini semakin sering dikeluhkan oleh para petani,
diduga terkait dengan fenomena perubahan iklim yang dikhawatirkan akan terus
berlangsung.
Informasi mengenai kondisi lingkungan perairan termasuk parameter bio-fisik
perairan, saat ini dapat diperoleh dan diperbarui secara cepat dan akurat melalui satelit
penginderaan jauh. Akan tetapi hal ini belum digunakan sepenuhnya sebagai acuan bagi
petani dan pengusaha rumput laut untuk mengatur masa tanam dan memprediksinya
untuk usaha budidaya rumput laut tersebut. Lebih jauh lagi, pembudidayaan rumput
laut seharusnya dapat memaknai dan berasosiasi dengan lingkungan dan alam
sekitarnya untuk melakukan budidaya rumput laut. Pendekatan budidaya berdasarkan
penentuan pola musim tanam, diharapkan menjadi acuan pengelolaan dan pemanfaatan
lahan budidaya untuk peningkatan produksi rumput laut secara optimal, produktif dan
berkualitas.
5
Penentuan dan prediksi musim tanam berdasarkan karakteristik kondisi
lingkungan perairan yang optimum dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman rumput
laut secara optimal perlu dilakukan penelitian secara komprehensif. Perbedaan laju
pertumbuhan pada saat munculnya serangan penyakit rumput laut, hal ini disebabkan
karena rumput laut sangat tergantung pada kualitas lingkungan perairan akibat
perubahan musim dalam siklus tahunan. Untuk itu perlu kajian penentuan kalender
musim tanam rumput laut, yang dimungkinkan bahwa setiap wilayah sentra
pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong memiliki waktu
tanam produktif yang berbeda-beda.
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik,
diperlukan adanya kalender musim tanam rumput laut untuk jenis ekonomis seperti
Eucheuma Cottonii yang ditentukan oleh karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan
perairan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal.
Dimana, perubahan lingkungan perairan dipengaruhi oleh pola curah hujan serta
adanya musim hujan dan kemarau yang pada tahun-tahun terakhir mengalami
pergesaran pola yang diduga akibat perubahan iklim global dan kondisi cuaca ekstrim.
1.2. Pokok Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan didalam bidang rumput laut yang akan diteliti
dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut:
Belum tersedianya informasi mengenai kalender musim tanam rumput laut untuk
setiap sentra pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi
Moutong yang bisa dijadikan acuan bagi para petani rumput laut sehingga akan
dihasilkan panen yang optimal dan berkualitas baik.
Belum tersedianya percontohan (demplot) budidaya rumput laut dengan
menerapkan teknologi tepat guna dan mengikuti pola dan kalender musim tanam
rumput laut, yang bisa dijadikan rujukan pagi petani rumput laut di wilayah lainnya.
Permintaan pasar rumput laut yang terus membaik, akan tetapi pada waktu-waktu
tertentu pembudidaya mengalami kegagalan panen atau hasil panen dengan
kualitas yang kurang baik setiap tahunnya, yang diduga karena pemilihan waktu
tanam yang kurang tepat.
6
1.3. Metodologi Pelaksanaan
1.3.1. Lokus Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di wilayah pesisir perairan Kabupaten Parigi
Moutong - Provinsi Sulawesi Tengah, yang akan difokuskan pada wilayah sentra rumput
laut: Ogotion, Ambesia dan Laementa (lihat Gambar di bawah). Lokasi percontohan
(demplot) yang akan dipilih merupakan lokasi yang potensial untuk budidaya rumput
laut jenis ekonomis dan merupakan zona yang sangat sesuai untuk pengembangan
budidaya rumput laut jenis ekonomis.
Sumber: Google earth
Peta Lokasi di perairan Ogotion, Ambesia dan Laementa
1.3.2. Fokus Kegiatan
Fokus kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
Survey lapangan untuk menentukan lokasi budidaya yang dapat mewakili sentra
budidaya rumput laut serta menentukan lokasi percontohan best practice.
Memantau kualitas lingkungan budidaya selama satu siklus tahunan.
Kajian karakterisasi lingkungan perairan pesisir Parigi Moutong berbasis
keruangan, kajian pola pasang surut dan curah hujan, yang akan digunakan untuk
Laementa
Ogotion & Ambesia
7
menentukan kalender musim tanam rumput laut sehingga memperoleh hasil
panen yang berkualitas baik.
Penyusunan buku saku mengenai informasi sebaran budidaya rumput laut dan
potensi pengembangannya serta kalender musim tanam rumput laut bagi para
petani rumput laut.
Diseminasi hasil kegiatan dan publikasi.
1.3.3. Bentuk Kegiatan
Pendekatan metodologi yang dilakukan untuk kegiatan ini meliputi tujuh bagian utama,
yaitu sebagai berikut :
1. Kajian Karakterisasi Pesisir
Kajian ini difokuskan untuk mengidentifikasi tipe pesisir dan kondisi
lingkungan perairan berbasis spasial pada wilayah Perairan Sulawesi
Tengah dan secara khusus di sentra rumput laut di Parigi Moutong
termasuk masyarakat petani rumput lautnya.
2. Survei Lapangan
Pemilihan lokasi budidaya didasarkan pada keberadaan rumput laut dan
pemilihan lokasi percontohan untuk penyusunan kalender musim tanam
rumput laut yang diduga akan berbeda untuk setiap sentra rumput laut di
Parigi Moutong.
Pemantauan parameter lingkungan perairan secara in situ pada beberapa
kedalaman dengan menggunakan teknologi modern seperti XBT untuk
profil temperatur air laut terhadap kedalaman.
Field check lokasi rumput laut dan mengkaji dampak fenomena oseanografi
terhadap budidaya rumput laut,
3. Kajian Pola Penanaman Rumput Laut
Penanaman, pemeliharaan dan pemantauan rumput laut dilakukan oleh
pembudidaya kooperator.
Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan satu tahun penuh secara
berulangan dan kontinu, masing-masing selama 45 hari.
Pemantauan pertumbuhan tanaman rumput laut serta kondisi
kesehatannya secara rutin setiap 15 hari sesuai fase pertumbuhan untuk
8
satu siklus panen (selama 45 hari), pada lokasi percontohan. Dilakukan oleh
petani rumput laut yang dipilih.
4. Proses pembuatan peta dijital sebaran budi daya rumput laut
Kajian ini difokuskan untuk membuat peta digital penyebaran budidaya
rumput laut berbasis teknologi penginderaan jauh dan GIS (Sistem
Informasi Geografis), terdiri dari beberapa jenis data dan waktu akuisisi
yang berbeda. Data citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi yang
diakuisisi pada waktu yang berbeda.
Secara umum pemetaan rumput laut dengan menggunakan data
penginderaan jauh dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Melakukan koreksi efek lapisan atmosfer
Melakukan koreksi efek kolom air
Melakukan koreksi geometrik (Geo-reference)
Melakukan penutupan untuk wilayah daratan (Land masking)
Melakukan uji kaji terhadap algoritma yang sudah ada dengan
menggunakan teknik perbandingan nilai untuk kanal sinar tampak
(visible band ratio)
Menyempurnakan algoritma tersebut dengan menggunakan daya
pengukuran spectrometer di lapangan
5. Perhitungan estimasi luasan budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii
Kajian ini difokuskan pada menghitung estimasi luasan budidaya rumput
laut dengan menggunakan peta dijital sebaran rumput laut yang telah
dihasilkan.
6. Pemetaan zona potensi pengembangan budidaya rumput laut,
Kajian ini difokuskan pada pemetaan hotspots kawasan rumput laut yang
didasarkan pada persyaratan kondisi fisik dan lingkungan perairan yang
sesuai untuk pertumbuhan habitat rumput laut jenis Eucheuma Cottonii.
Selain tinjauan habitat, pemetaan juga didasarkan pada kondisi optimum
perairan yang dibutuhkan, seperti dijabarkan dalam tabel di bawah ini.
Terlihat bahwa teknologi penginderaan jauh dapat turut berperan dalam
memantau parameter ekologi tersebut.
9
7. Analisa Penyusunan kalender musim tanam rumput laut
Analisis data kondisi lingkungan perairan berbasis keruangan yang
dihasilkan oleh data seri dari satelit penginderaan jauh ALOS AVNIR dan
MODIS Aqua, dan data hasil pemantauan lapangan untuk parameter
lingkungan yang penting,
Analisis data pasang surut dan pola curah hujan dalam 2 tahun terakhir, dan
identifikasi anomali iklim yang mungkin terjadi pada wilayah tersebut;
Analisis kesesuaian lahan perairan untuk budidaya komoditi rumput laut
jenis ekonomis di sepanjang perairan pesisir Kabupaten Parigi Moutong.
1.4. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
No URAIAN Output WAKTU
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1. Persiapan Notulen rapat
2. Koordinasi dgn Mitra Rencana detil survey lapangan
3. Pengadaan dan pengolahan data satelit
Basis data satelit dan informasi lingkungan perairan secara spasial
4. Survey lapangan Data pengukuran lapangan mengenai kondisi lingkungan perairan
5. Pengolahan data lapangan
Hasil analisis lab. Ttg kandungan unsur hara
6. Pembuatan peta sebaran rumput laut
Peta sebaran rumput laut
7. Pembuatan zonasi pengembangan budidaya
Peta zonasi budidaya rumput laut
8. Penyusunan kalender musim tanam rumput laut
Kalender tanam rumput laut
9. Publikasi dan Pembuatan Laporan
Makalah dan Laporan
10
BAB II
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Pengelolaan Administrasi Manajerial
2.1.1. Perencanaan Anggaran
Pencairan dana dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
Tahap 1, bulan Februari – Maret – April, sebesar 30%.
Tahap 2, bulan Mei – Juni – Juli, sebesar 50%.
Tahap 3, bulan Agustus – September – Oktober, sebesar 20%.
2.1.2. Pengelolaan Anggaran
Dana Tahap 1 telah digunakan untuk keperluan berikut:
- Belanja bahan ATK,
- Computer supply dan media penyimpan data;
- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang;
- SPPD Jakarta – Palu untuk 3 orang;
- Gaji dan upah untuk 2 bulan (Maret dan April).
Dana Tahap 2 akan digunakan untuk keperluan berikut:
- SPPD Jakarta – Bandung,
- SPPD Jakarta – Surabaya untuk 1 orang,
- SPPD Jakarta – Palu untuk 1 orang (penggantian);
- Sewa kendaraan;
- Gaji dan upah untuk 4 bulan (Mei, Juni, Juli dan Agustus);
- Monitoring dan evaluasi;
- Rapat.
Dana Tahap 3 akan digunakan untuk keperluan berikut:
- SPPD Jakarta – Mataram,
- Focus Group Discussion;
- Gaji dan upah untuk 2 bulan (September dan Oktober)