Rumah Adat Papua Dan Penjelasan Singkat Struktur Rumah Thursday, April 18th 2013. | Rumah Adat Sebagai orang Indonesia tentunya kita mengenal beberapa bentuk rumah adat yang ada di Indonesia, salah satunya rumah adat Papua atau yang biasa disebut Honai. Rumah ini dimiliki oleh suku Dani. Rumah Honai ini terbuat sepenuhnya dari bahan-bahan yang ada di alam, dengan material kayu pada badan rumah dan jerami sebagai bahan dari atap nya. Rumah ini terlihat tertutup karena tidak dilengkapi dengan jendela, karena memang fungsinya adalah untuk melindungi suku Dani yang tinggal di dalamnya dari udara dingin pegunungan Papua. Rumah Adat Papua Dan Uraiannya Dengan tinggi sekitar 2 – 2.5 meter, rumah adat dari Papua terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama biasanya terdiri dari kamar-kamar dan digunakan sebagai tempat tidur, dan lantai kedua digunakan sebagai tempat beraktifitas: ruang santai dan lain-lain. Di tengah ruangan di lantai pertama terdapat api unggun yang digunakan untuk menghangatkan diri. Rumah adat Papua Honai merupakan rumah dengan arsitektur yang sederhana, inti dari rumah ini adalah rumah yang melindungi orang-orang yang tinggal di dalamnya dari udara dingin, tanpa fungsi rumit lainnya. Kesederhanaan ini mungkin yang dijadikan patokan utama bagi suku Dani untuk membangun rumah Honai mereka, karena mereka termasuk jenis suku yang kerap kali berpindah tempat. Kesederhanaan desain dan bentuk Honai memudahkan mobilitas mereka. Jenis-Jenis Rumah Adat Papua
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Rumah Adat Papua Dan Penjelasan Singkat Struktur RumahThursday, April 18th 2013. | Rumah Adat
Sebagai orang Indonesia tentunya kita mengenal beberapa bentuk rumah adat yang ada di
Indonesia, salah satunya rumah adat Papua atau yang biasa disebut Honai. Rumah ini dimiliki oleh
suku Dani. Rumah Honai ini terbuat sepenuhnya dari bahan-bahan yang ada di alam, dengan
material kayu pada badan rumah dan jerami sebagai bahan dari atap nya. Rumah ini terlihat tertutup
karena tidak dilengkapi dengan jendela, karena memang fungsinya adalah untuk melindungi suku
Dani yang tinggal di dalamnya dari udara dingin pegunungan Papua.
Rumah Adat Papua Dan Uraiannya
Dengan tinggi sekitar 2 – 2.5 meter, rumah adat dari Papua terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama
biasanya terdiri dari kamar-kamar dan digunakan sebagai tempat tidur, dan lantai kedua digunakan
sebagai tempat beraktifitas: ruang santai dan lain-lain. Di tengah ruangan di lantai pertama terdapat
api unggun yang digunakan untuk menghangatkan diri. Rumah adat Papua Honai merupakan rumah
dengan arsitektur yang sederhana, inti dari rumah ini adalah rumah yang melindungi orang-orang
yang tinggal di dalamnya dari udara dingin, tanpa fungsi rumit lainnya. Kesederhanaan ini mungkin
yang dijadikan patokan utama bagi suku Dani untuk membangun rumah Honai mereka, karena
mereka termasuk jenis suku yang kerap kali berpindah tempat. Kesederhanaan desain dan bentuk
Rumah Honai terdiri dari 3 jenis, yaitu rumah untuk para lelaki (disebut Honai), rumah untuk para
wanita (disebut Ebei), dan rumah untuk ternak mereka, babi (disebut Wamai). Ada juga beberapa
orang Papua yang tidak lagi tinggal di rumah adat Papua seperti pakem yang dulu ada, dan tinggal
bersamaan antar anggota keluarga inti, namun ternak/babi selalu mendapatkan rumah tersendiri.
Bagi orang Papua, ternak merupakan harta yang sangat berharga.
Rumah adat provinsi Papua sebenarnya hanya ada 1 jenis saja, yaitu Honai itu sendiri. Jika terdapat
beberapa perbedaan, itu dikarenakan perbedaan daerahnya saja dan perbedaannya tidak begitu
mencolok. Rumah Honai dibuat berkelompok, karena kadang satu keluarga membutuhkan lebih dari
satu rumah untuk tempat ternak mereka tinggal, dan anak-anak yang sudah akil baligh/dewasa.
Dilihat dari arsitekturnya yang sederhana, rumah ini berbentuk hampir seperti kerucut dengan batu-
batu kecil mengelilingi rumah tersebut.
Keunikan khasanah kebudayaan bangsa tercermin dari banyaknya jenis rumah yang ada di
Indonesia. Walaupun Honai merupakan rumah asli suku Dani, kita dapat menjumpainya di beberapa
museum yang tersebar di Indonesia dikarenakan banyak juga orang yang penasaran atau ingin tahu
jenis rumah suku Dani papua ini. Honai dan rumah-rumah adat suku lainnya merupakan bukti
kekayaan budaya bangsa kita yang patut kita ketahui.
Indonesia adalah negara dengan banyak suku. Hasilnya adalah Indonesia memiliki banyak rumah
tradisional, bahasa, pakaian dan banyak lagi. Sekarang saya akan berbicara tentang Honai rumah tradisional dari Papua Berbagi informasi tentang rumah adat yang disebut Honai Papua.
Papua merupakan istilah umum untuk berbagai masyarakat adat dari New Guinea dan pulau-pulau
tetangga, penutur bahasa Papua. Mereka sering dibedakan etnis dan bahasa Austronesia dari,
speaker dari rumpun bahasa diperkenalkan ke New Guinea sekitar tiga ribu tahun yang lalu.
Dalam sebuah studi 2005 dari ASPM varian gen, Mekel-Bobrov et al. menemukan bahwa orang-
orang Papua memiliki salah satu tingkat tertinggi yang baru berkembang ASPM haplogroup D, di
59,4% terjadinya alel sekitar 6.000 tahun. [1] Meskipun belum diketahui persis apa keuntungan selektif disediakan oleh gen ini varian, D alel haplogroup diduga dipilih positif pada populasi dan untuk
memberikan beberapa keuntungan substansial yang menyebabkan frekuensi meningkat dengan
cepat.
Menurut berbagai penelitian, orang-orang Papua, Melanesia lainnya, dan Aborigin Australia adalah
manusia modern hanya dikenal yang nenek moyangnya prasejarah kawin dengan hominin Denisova,
dengan siapa mereka berbagi 3-5% dari genom mereka
Rumah Papua yang disebut Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau reeds. bentuknya seperti jamur. Honai rumah sengaja dibangun ruang sempit atau ruangan kecil dan jendela untuk menahan pegunungan dingin Papua. Honai biasanya dibangun
setinggi 2,5 meter dan di tengah-tengah rumah disiapkan tempat untuk membangun api untuk
menghangatkan mereka.
Arsitektur rumah tradisional Honai memiliki atap berbentuk kerucut yang terbuat dari Jerai atau
gulma. Honai rumah ukuran umumnya kecil, dengan ketinggian sekitar 2,5 meter dan tidak ada windows. Tujuannya adalah untuk menahan pegunungan dingin. Di tengah biasanya ada tempat
Honai dibagi menjadi tiga jenis yaitu honai untuk laki-laki (honai) untuk wanita (Ebei), dan babi
(Wamai). Honai biasanya memiliki dua tingkat lantai dihubungkan dengan tangga. Rumah Honai suku
rumah tradisional dengan rumah adat kesederhanaan arsitektur dapat ditemukan di lembah-lembah
dan pegunungan di tengah pulau Papua, Puncak Jaya dalam iklim yang cukup dingin, ketinggian yang. 2.500 meter di atas permukaan laut. Inilah yang membuat kebiasaan ini rumah dirancang
putaran Honai Papua dan pendek, bekerja untuk mengurangi angin dingin bertiup dari pegunungan.
Fungsi Honai: Sebagai tempat tinggal, sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat perang, mendidik
dan menyarankan anak-anak untuk menjadi berguna di masa depan, merencanakan atau mengatur strategi perang untuk menjadi sukses dalam pertempuran atau perang dan tempat alat atau simbol
masyarakat adat toko yang telah menduduki sejak sebelum Dani filosofi Honai Berputar-putar rumah
honai memiliki filosofi yang dipegang teguh oleh perusahaan Dani, yang mencerminkan nilai-nilai diturunkan dari generasi ke generasi, sebagai berikut: Persatuan dan unit maksimal untuk
mempertahankan dan mengirimkan budaya, etnis, martabat, harga diri dipertahankan oleh nenek moyang masa lalu hingga saat ini. Signifikan satu hati, satu pikiran dan tujuan dalam menyelesaikan
Sebuah alternatif pola standar sistem pemerintahan yang cenderung tersentralisasi menginspirasi perancangan kantor bupati Kabupaten Jayawijaya, Papua, Indonesia. Papua, wilayah paling timur di Indonesia yang kaya akan kultur lokal yang terintegrasi terhadap sistem kekuasaan pemerintahan Republik
Indonesia.Bentuk-bentuk bangunan kepemerintahan pada umumnya yang monoton seolah tidak mengangkat nilai kultur (branding building) yang ada dalam wilayah pembangunan. Seolah menyama ratakan kebudayaan bangunan-bangunan pemerintah terbentuk hampir serupa di setiap wilayah Indonesia ‘melupakan’ keragaman budaya masing-masing wilayahnya. Pengembangan perancangan kantor bupati Kabupaten Jayawijaya ini memberi gambaran rancangan spasial pusat pemerintahan sebagai wujud branding terhadap kayanya kebudayaan Papua, Indonesia yang dipadukan dengan sistem kekuasaan budaya masyarakat Papua.Kebudayaan kultural yang dijadikan landasan prinsip perancangan kantor bupati ini yaitu diadaptasi dari tatanan pola permukiman Suku Dani, Jayawijaya, Papua, Indonesia.
Perkampungan Honai, sebuah perkampungan tradisional yang terbentuk dari sebuah sistem pemerintahan ‘kecil’ kepala suku dan struktural mereka untuk melindungi seuruh warga kampung mereka. Perkampungan Honai terbagi menjadi tiga bagian zona besar: (1) Zona pemimpin, yaitu berisikan petinggi atau kepala suku kampung (2) Zona antara, yaitu berisikan sebuah honai wanita dan dua buah honai laki-laki prajurit (3) Zona terlindung, yaitu zona yang hanya digunakan sebagai tempat ritual khusus yang tidak diperuntukkan untuk semua orang memasukinya.
Klustering perkampungan Suku Dani menunjukkan adanya perlindungan terhadap warga suku mereka dari serangan luar terutama perlindungan terhadap kaum wanita dimana letak honai panjang (honai bagi kaum wanita) diletakkan. Klustering sistem pemerintahan yang menjadi landasan perencanaan berbasis syntax analysis dipadupadankan menjadi tatanan layout perencanaan lansekap dan penataan gubahan massa kantor bupati ini.