Top Banner
rssN 0854-2937
14

rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

Aug 30, 2018

Download

Documents

letram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

rssN 0854-2937

Page 2: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

h

ISSN 0854.

JURNAL ILMIAH BAHASA, sAsTRA, DAN PENGAJARANNYA

PenerbitFAKULIAS BAHASA DAN SENILNTVERSTTAS NEGEnT vobvaranraFrekuensi terbit : dua kali setahunTerbit pertama kali : Januari 1993

Alamat Redaksi/ Tata Usaha_FB

S LTNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARIAKarangmalang, yogya karta 5 52gltetp. (0274) 549207,550g43, Fax 54g207

RedaksiKetuaSekretaris

PenyuntingAhli

Dr. ZamzaniSri Harti Widyastuti, M.Hum

: Prof. Dr. Suminto A. SayutiProf. Drs. H. SoeparnoProf. Dr. Susilo SlpardoProf. Dr. MarsonoProf. Dr. J. BismokoProf. Dr. Joko NurkamtoSutrisna Wibawa, M.pd

Dr. Suhardi

Kastam Syamsi, M.EdProf. Dr. Burhan NurgiyantoroDr. GunawanSupardjo. M.EdSulis Triyono, M.pdAlice Armini, M.Hum

Dr. Maman SuryamanDrs. Bambang priyanto

Drs. Djoko Maruto

Hesti Mulyani, M.HumDra. DwiAstuti

HariyonoSugeng Tri Wuryanto, S.pd

(rrNY)(rrNY)(rrMP)(ucM)(usD)(rrNs)(rrNY)

(rrNY)Penyunting Independen

Penyunting pelaksanaKetuaAnggota

Penyunting Bahasa

Perencana Kulit

Bendahara & Sirkulasi

Redaksi mensharapkan masukan maka_lah yang berhubr;-dengm masalah Eun*r, Sastra, dan permaru"t r.rn *'i,I* b^-L:.^- , lSlJafan' Naskah yang dimuata&mmdapatnorrb"rrr;ffi;;;;y-#1Tl;ffi,*lri:i: j*qfl*"*mnkah tirrak s.tulu mence.mink" ;G ;;;;;o;", redaksi

Page 3: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

dlkslfurnal llmiah Bahasa, Sastra,

dan Pengajarannya

FAKULTAS BAHASA DAN SENIU N IVERSITAS N EGERI YOGYAKARTA

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan NasionalNo.55/DIKTUKepl2005 tanggal 17 November 2005 tentang Hasil Akreditasi Jumal Ilmiah

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. DIKSI (Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya)telah terakreditasi sebagai Jurnal Ilmiah Nasional sampai dengan November 2008

Vol. : 14. No. 1 Januara2A0T

Page 4: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

DAFTAR ISI

RepresentationofJavaneseMessianicManifestointheDomainoflmperialLiteraturesO1ehMoch.Ali

Cablaka sebagai Inti ModelKarakterManusia Banyumas

Oleh Sugeng PriYadi

American Individualism and Its Ambiguity in Sinclair Lewis' Main Sffeet u--25

oiJn"*w"landari

OlehBambangYulianto """""""i""""""""'i"""""""":"""' 26-37

PeningkatanKemampuanMenulisPuisiSiswaKelasVSDNegeriSumtersari

Woman's Values in Society as Reflected in Marge Pi ercy's"Barbie DolP

o1ehAsihSigitPadmanugraha..''...'.'..'...:......'.,.'.

ModalitasKd nnendaltmKalimatBahasaJerman 57'66Oleh SulisTriYono """""'perilaku verbal wanita dalam Interaksi sosial di Pusat-Pusat Perbelanjaan di

DaerahlstimewaYogyakarta n _L^--- 67-80OlehZamzam,f adKriatunMusfiroh'danYalukEnyRahayu

NilaiTheologis dalamseratWedhatama 81-88OlehPurwadi

FenomenaHomoseksualdalamNovellndonesiaMutakhir 8g'g7OlehWiYaflni

ResensiBuku:Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan 98- 101OlehAnwarEfendi

11-18

Page 5: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

MODALITAS KONNEN DALAM KALIMAT BAIIASAJERMAN

oleh Sulis TriyonoFBS Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

This article is an introduction to the basic concept ofusing the modality ofkdnnen 'can'in German sentences .Tbe ktinnenunit ofmodality functions to revealthe speaker's attitude and has the status of a verb modifier. Modality is divided infunction by some linguists into different areas like epistemic modality, modality-marking adverb, and deciderative and optative mode devices.

On the basis of the results of a study conducted, it could be concluded thatthe modality unit of kdnnen'ean'in a sentence in German has the characteristics asfollows: (1) it is merely an atffibutive element in a verb phrase rather than a coreone so that if deleted the sentence remains gramm atical,(2) its relation to any otherelement is loose in nature, and (3) its position is so firm that it cannot be permutatedwith any other element in a sentence. In addition, in sentences the kcinnin modalityvaries in meaning according to sentence context. The meaning expressed by thekrinnen modality can be ofpossibility, ability, or permission.

Keywords : the kri nn e nmodality

A. PENDAIIULUANPada prinsipnya, bahasa terdiri atas dua

lapisan, yaitu lapisan bentuk dan lapisan artiyang dinyatakan oleh bentuk itu (Ramlan,1986: 25). Bentuk bahasa terdiri atas satuan-satuan gramatikal yang berupa wacana,kalimat, klausa, frasa, kata, dan morfem.Bentuk-bentuk itulah yang digunakan olehparapenutur bahasa dalam suatu komunikasi verbal.

Dalam kalimat bahasa Indonesia, kitasering mendengar atau bahkan menggunakanmodalitas dapat dan konstruksi lain yangmengandung modalitas itu seperti terdapat,mendat:at, dapat saja, dan lain sebagainya.Satuan-satuan itu ada yang menggambarkansikap pembicara, yang kemudian dikenaldengan modalitas, seperti modalitas dapatdalam kalimat bahasa Indonesia berikut ini.(1) Dia dapat menyelesaikan tugas itu dalam

duahari.(2) Saya dapat mengemudikan mobil.

Namun dalam kalimat bahasa Jermanfungsi modalitas dapat dan konstruksi-konstruksi lain yang mengandung modalitasmemiliki bentuk yang berbeda dibandingkandengan modalitas dapat dalam kalimat balasaIndonesia. "Kedua kalimat dalam bahasaIndonesia fada data (1) dan (2), apabiladialihbahasakan ke dalam kalimat bahasaJerman akan memiliki bentuk sebagai berikut.(3) Er kann seine Aufgabe in ztvei Tagen

machen.'Dia dapat menyelesaikan tugas itu dalamduahari'.

(4) Ich kann dasAuto steuern.'Saya dapat mengemudikan mobil'.

Dalam kalimat bahasa Jerman,modalitas dapat ditandai dengan kata k<innen.Bentuk k<innen dalam kalimat bahasa Jermanakan mengalami berbagai perubahan bentukbergantung dari slot nominatif dalam kalimatyang mengisi fungsi subjek dalam kalimat

57

Page 6: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

58

bahasa Jerman itu. Perubahan modalitaskonnen 'dapat' sebagai akibat adanya pengaruhsubjek dalam kalimat bahasa Jerman disebutkonjugasi. Variasi bentuk konjugasi modalitaskonnen sebagai berikut.

Kalau kita cermati data (3) dan (4) padakedua kalimat bahasa Jerman tersebut di atas,bentuk modal konnen berubah menjadi bentukkann disebabkan oleh akibat adanya proseskonjugasi penyesuaian bentuk kata ganti orangkedua tunggal pada data (3) dan kata gantiorang pertama tunggal pada data (4).

Data nomor (3) Er kann seine Aufgabein zwei Tagen machen'Dia dapat menyelesai-kan tugas itu dalam dua hari'. Kata er sebagaikata ganti orang kedua tunggal mempengaruhibentuk modal koruren menjadi bentuk kann.Sedangkan verba inti machen 'menyelesaikan'yang mengikuti modalitas kcinnen, letaknyaberubah menjadi di akhir kalimat. Kalimat padadata (3) tersebut sebelumnya adalah Er machtseine Aufgabe in zwei Tagen'Dia menyelesai-kan tugas itu dalam dua hari'.

Demikian pula pada data (4) Ich kanndas Auto steuem 'Saya dapat mengemudikanmobil'. Bentuk modal konnen berubah menjadibentuk kann sebagai akibat adanya peran ichsebagai kata ganti orang pertama tunggal.Sedangkan kedudukan verba inti steuern'mengemudikan' yang terikat fungsinya denganmodal konnen letaknya juga berada dibelakangkalimatbahasa Jerman.

Kedudukan modalitas konnen'dapat'dalam kalimat bahasa Jerman seperti tersebut di

DIKSI Vol. : 13. No. 2 Juli 2006

atas, mempunyai status sebagai pewatas verba,sehingga satuan itu tidak dapat digunakansebagai verba utama (Alwi, 1992: 96).Modalitas konnen 'dapat' apabila berfungsisebagai verba utama, maka dalam kalimatbahasa Jerman tidak diikuti oleh verba lain yangterletak di akhir kalimat. Dalam ragam lain,modalitas k<innen'dapat' dalam kalimat bahasaIndonesia digunakan sebagai bentuk lain darimendapat yang menyatakan memperoleh,sehingga dapat digunakan sebagai verbautama.Fungsi modalitas kiinnen'dapat' dalam kalimatbahasa Indonesia tidak selalu berterima dalamkalimat bahasa Jerman. Hal ini disebabkan olehadanya fitur keluwesan modalitas konnen'dapat' dalam bahasa Indonesia yang sangatlonggar. Sedangkan modalitas k6nnen 'dapat'dalam bahasa Jerman bersifat tak longgar.

Kata dapat yang dimaksudkan dalamuraian di atas, misalnya:(5) Jangan bicara terlalu keras jika kamu tidak

ingin dapatteguran dari guru.(6) Tadi adik dapatuang dari ibu.

Akan tetapi modalitas konnen 'dapat'tersebut tidak selalu dapat dialihbahasakan kedalam bahasa Jerman dengan bentuk kalimatyang sama. Kalimat pada data (5) dalam bahasaJerman akan menjadi 'Wenn der Lehrer dichnicht schlestes Gelaun hiitte, spreche bitte nichtZri laut!' dan kalimat pada data (4) menjadi DieMutter hat dem jungeren Bruder das Geldgerade abgegeben.

Modalitas konnen 'dapat' sebagaimodalitas seperti halnya modalitas lainnyatidak mempunyai arti tersendiri, tetapi bertugasmenunjukkan cara (modus) yang digunakanuntuk menyatakan makna pikiran atau untukmengubah arti suatu ungkapan (HollanderdalamAlwi, 1992:7)

Pembicaraan mengenai satuan pewatasverba yang menggambarkan sikap pembicaraini memang sudah banyak dilakukan. Akantetapi umumnya pembicaraan itu menyangkuthal-hal yang umum, seperti oleh Alwi (1992)dan Sudaryanto (1983), sedang pembicaraanyang hanya sepintas dilakukan olehKridalaksana ( 1 9 86) dan Verhaar ( 1 996).

Page 7: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

Tulisan ini mengkaji modalitas krinnen'dapat' dalam kalimat bahasa Jerman yangbgrltatus sebagai pewatas verba, yakni yangoleh Sudaryanto (lgg3) diSebut pendesakpotensial, oleh Alwi (1992) disebut modalitasepistemik, oleh Kridalaksana (19g6) disebutadverbia penanda modalitas, dan oleh Verhaar(1996) dinamakan alat modus desideratif atauoptatif seperti pada contoh data (l) dan e).Delrgan demikian, satuan dapat yangberstatusdi luar contoh data nomor (3) dan (a) untuks ementara dikesampingkan.

Permasalahan dalam tulisan ini adalahpenggunaan modalitas krinnen 'dapat, dalamkalimat bahasa Jerman sebagai pewatas verba.Permasalahan tersebut dapat dirumuskansebagaiberikut.L Bagaimana ciri-ciri sintaksis modalitas

konnen 'dapat' dalam bahasa Jerman?2. Apa makna modalitas krinnen 'dapat,dalam

kalimatbahasaJerman?Secara garis besar fulisan ini bertujuan

untuk mengamati modalitas ,k<ipnen ,dapat,dalam kalimat bahasa Jerman. 'Berdasarkanancangan di atas, tulisan ini diharapkan dapatmengungkap hal-hal sebagai berikut: (l) cirisintaksis modalitas kcinnen 'dapat,

'dalamkalimat bahasa Jerman, dan iZ> maknamodalitas k<innen, dapat, dalam kalimat bahasaJerman.

B. FUNGSIMODALITASKONNENPendapat para ahli yang satu dengan

ahli yang lain mengenai modalitas sampai saatini masih sering berbeda-beda. Akan- tetapi,mereka umumnya sepakat bahwa modalitasmerupakan gambaran sikap pembicara danstatusnya sebagai pewatas verba. Bentuk yangmenggambarkan sikap pembicara itu, ada iangberapa unsur gramatikal dan ada pula yangberupa unsur leksikal.

Dalam bahasa Indonesia, pengungkap_1n sikap pembicara itu lazim I diwu3riatandengan unsur leksikal. Meskipun tidakmenutup kemungkinan muncul pula dalamunsur gramatikal, seperti pemakaian di dalamkalimat bahasa Indonesia diminum (esnya)!

59

limakan (kuenya)l Unsur leksikal yang biasadigunakan untuk mengungkapkan *oiditur,antara lain dapat, boieh, bisa, mau, mamprlakan, harus, dan sudah. Hal inilah yangdikategorikan sebagai kelonggaran unsurleksikal modalitas konnen'dapat' dalam kalimatbahasa Indonesia. Sedangkan dalam bahasaJerman bersifat tidak longgar karena fungsimodalitas krinnen 'dapat, banya memiliki duayl$u, yaitu sebagai subjektiv dan objektiv.Makna subjektiv modalitas konnen ,dapai yaitukemungkinan, kemampuan, dan izin. Maknaobj ektiv yaitu'dapat' dan bukan berarti bersifatlonggar menjadi bentuk leksikal *mendapatatau dalam bahasa Jemran disebut 'bekommen,.Modalitas k<innen'dapat' menurut Engel ( I 991 :477) dan Buscha (1992: 32) fid;k berdirisebagai verba inti, melainkan sebagai verbafaltu yang menjelaskan verba intin-ya dalamkalimatbahasaJerman.

Secara jelas, Kridalaksan a (19g4: 125)memberi batasan rnodalitas sebagai catapembicara menyatakan sikap terhadap suatusituasi dalam suatu komunikasi antar pribadiatau makna kemungkinan, kehaiusan,kenyataan dan sebagainya yang dinyatakandalam kalimat. Dalam bahasa Indonesiakelu'*,esan modalitas konnen'dapat' dinyatakandengan kata-kata seperti barangkali,- harus,1kan, dan .sebagainya atau dengan adverbiakalimat ssperti pada hakekatnlra, menuruthemat saya, dan sebagainya.

Senada dengan hal itu, Alwi (1992: 5)setuju bahwa modalitas lebih banyakberhubungan dengan sikap pembicara terhadapapa ymtg dikemukakan dalam tuturannya.Meskipun demikian, sikap pembicara itu masihmemerlukan penelasan lebih lanjut. Dalampenjelasannya Alwi (Ibid, 36_252)membedakan modalitas menjadi 4 (empaQmacam, yaitu modalitas intensional(keingingan, harapan, ajakan, permintaan),modalitas epistemik (kemungkinan,keteramalan, keharusan, kepastian), modalitasdeontik (izin, perintah) dan modalitas dinamik(kemampuan).

Dengan menggunakan istilah pendesakyang dirumuskan sebagai pewatas verba yang

Modalitas Kdnrten dalam Kalimat Bahasa Jerman (suiis Triyono)

Page 8: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

60

mengisi fungsi predikat, Sudaryanto (1983:177) mengungkapkan bahwa apayang disebutmodalitas itu identik dengan pendesak, yangberupa pendesak interogatif (apa, apakah, -kah,dsb), pendesak potensial (dapat, bisa, mampu),pendesak desideratif (mau, hendak, perlu,harus), pendesak habitual (suka, senang, biasa,takut, mudah, sulit), dan pendesak dubitatif(mungkin, barangkali).

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, terlihat bahwa satuan modalitas ktinnen'dapat' sejajar dengan satuan bisa, mampu danboleh sebagai pendesak potensial. Pendesakpotensial merupakan pendesak sekunder, dalamarti bahwa identitasnya sebagai pendesakditentukan oleh ada tidaknya kesamaan watakdengan negatif dan interogatif dalam halketentuan letaknya (Sudaryanto, 1983: 73).Pendesak di sini mempunyai status sebagaipembatas verba dan dalam bahasa Indonesiacenderung dihipotesiskan terdapat mengawaliverba dalam struktur P O. Sedangkan dalambahasa Jerman sering disebut adanya unsur intiyang bersifat objektiv dan bersifat subjektivditinj au dari sikap pembicara.

C. MODALITAS KONNEN DALAMKALIMATBAHASAJERMAN

Seperti telah diuraikan di atas,modalitas konnen 'dapat' dalam bahasa Jermandan bahasa Indonesia memiliki fungsi yangsama yaitu untuk mengungkapkan sikappembicara dan mempunyai status sebagaipewatas verba. Satuan modalitas konnen'dapat'itu olch beberapa linguis digolongkan dalamwadah yang berbeda-beda, seperti modalitasepistemik pendesak potensial dan adveriapenandamodalitas.

Dalam bahasa Jerman, bentukmodalitas kcirnnen 'dapat' muncul sebagaipewatas verba seperti dalam bahasa Indonesia.Modalitas ini sering disejajarkan denganmodalitas bisa, boleh, dan mampu. Modalitask6nnen 'dapat' tidak berdiri sebagai verba inti,melainkan sebagai verba bantu yangmenjelaskan verba intinya dalam kalimatbahasa Jerman. Berikut disajikan datanya:

( 1) Ursula kann charmant Blaxlem 'Ursula bisabercakap-cakap dengan amat menarik'.

(2) Der Turm konnte einstiirzeu 'Menara itubisamelindunginya'.

(3) So kann man das nicht machen 'orang itutidak bisa membuatnya'.

Modalitas k<innen'dapat' pada kalimatUrsula kann charmant pleudgrn akanmenjelaskan bahwa Ursula dapat menjadicharmant. Letak kann dalam kalimat beradapada posisi kedua, sedangkan plaudern beradadi akhir suatu kalimat. Untuk mempermudahpenjelasan di atas berikut digambarkan posisimodalitas konnen'dapat' pada kalimat bahasaJerman sebagai berikut.Ursula kann charmant plaudem

1238Pada posisi nomor 1 ditempati Ursula

yang berfuirgsi sebagai Subjek (S) dalamkalimat. Posisi kedua kann berfungsi sebagaimodalitas (M). Posisi ketiga didudukicharmant. Posisi ketiga ini sifatnya sangatlonggar, dapat ditempati oleh Ergflzung (E)'keterangan'atau oleh objek Dativ (D) dan/atauAkkusativ (A) dan bahkan oleh S. Akan tetapitidak mungkin ditempat oleh M. Posisi terakhirdalam kalimat bahasa Jerman di atas selaluditempati oleh verba inti. Oleh karena itu,kalimat Ursula kann charmant pfugglgm dapatmsnjadi Charmant kann Ursula plaudem tanpamdmpengaruhi makna dalam kalimat. Untukmbmudahkan pengertian ini, disaj ikan strukturgramatikal kalimatnya sebagai berikut.Ursula kann charmant plaudem

t23ECharmant kann Ursula plaudern

t23E*Plaudern kann Ursula cha.rma$

t23E* Ursula kann plaudern cha{Inal[

t23E

Kalimat bertanda * (bintang) tersebutdi atas, tidak berterima karena tidak gramatikaldantidakbermakna.

DIKSI Vol. : 13. No. 2 Juli 2006

Page 9: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

Der Turm konnte einsttirzen 'Menaraitu bisa melindunginya', tidak dapat dibalikseperti pada kalimat Ursula kann charmantplaudem yang menjadi Charmant kann Ursulaplaudem. Hal ini disebabkan oleh tidak adanyaunsur E atau D atauA dalam kalimat.

Sedangkan pada kalimat pada data (3)So kann man das nicht machen'orang itu tidakbisa membuatnya' dapat menjadi Man kann sodas nicht machen seperti tersebut di atas, tandamempengaruhi makna dalam kalimat. Dengandemikian, konstruksi kalimat yangmengandung modalitas kdnnen 'dapat' dalambahasa Jerman selalu tetap dan tidak dapatdigantikan posisinya oleh kata lain. Jadi,kesimpulannya adalah posisi modalitas konnen'dapat' pada kalimat bahasa Jerman selaluberada pada slot kedua dan verba inti selaluberada pada akhir suatu kalimat.

1. Kadar Keintian Modalitas Kiinnendalam Kalimat Bahasa Jerman

Sebagai pewatas verba, kehadiranmodalitas konnen 'dapat' merupakan atributdari verba dalam konstruksi frase verbal.Sedangkan yang dimaksud frase verbal adalahfrase yang mempunyai distribusi yang samadengan kata golongan verba (Ramlan, 1986:159). Persamaan distribusi itu bisa diketahuidenganjelas dari databerikut ini.(a) Die GroBmutter kann den Brief nicht lesen,

sie sieht ohne Brille schlecht.'Nenek itu tidak dapat membaca suratkarena tidak memakai kacamata'.

(5) Die Kinder kcinnen ihre Hausaufgabe gutmachen.'Anak-anak itu dapat mengerjakanpekerjaan rumah dengan baik'.

(6) Ich kann mir das Leben im21. Jahrhundertnicht vorstellen, daz:u fehlt mir die notigePhantasie.'Saya tidak dapat membayangkan bisahidup pada abad ke-21, walau masih adakekurangannya'.

Kalimat (4), (5), dan (6) di atas,mengandung frase verbal dapat membaca,dapat mengerjakan, dan dapat membayangkan

61

yang distribusinya sama dengan verbamembaca, mengerjakan dan me,mbayanglau-Dengan demikian, modalitas dapat d*larrrkalimat tersebut sebagai atribut. Atribut padakalimat (4), (5), dan (6) bisa dilesapkan menjadikalimat (4a), (5a), dan (6a). Akan tetapi, setelahdikaji ulang mempengaruhi keutuhan maknadalam kalimat dan hubungan semantisgramatikal antarbagiannya menjadi berubah.Atribut yang dilesapkan pada kalimat (4), (5),dan (6) tersebut menjadi kalimat dengan maknabaru sebagai berikut.(4a) Die GroBmutter liest den Brief nicht, sie

sieht ohne Brille schlecht.(5a) Die Kinder machen ihre Hausaufgabe gut.(6a) Ich stelle mir das Leben im2l. Jahrhundert

nicht vor, dant fehlt mir die niitigePhantasie.

Suatu bukti bahwa kalimat denganmenggunakan modalitas konnen'dapat' sebagaiatribut dari verba dalam konstruksi frase verbalmemiliki tingkat tinggi atau rendah kadarkeintian modalitasnya digunakanlah tekniklesap. Apabila kalimat yang salah satu unsurnyadilesapkan tetap gramtikal berarti kadarkeintian unsur itu rendah. Begitu pulasebaliknya, apabila salah satu unsur dalamkalimat tersebut tidak dapat dilesapkan berartikadar keintian unsur itu tinggi. Hal itu tentunyaperlu meodapat perhatian bahwa dari prosespelesapan itu, memunculkan suatu kalimatyang tidak mengambarkan secara jelas tentangsikap pembicara atat tidak. Apabila unsurdalam kalimat yang dilesapkan tersebut tetapmemiliki makna yang sesuai dengan sikappembicara, maka kadar keintiannya rendah.Dan sebaliknya, apabila tidak sesuai denganmakna sikap pembicara, maka kadar keintianmodalitas konnen'dapat' dalam kalimat tinggi.Berdasarkan teknik lesap pada kalimat (4a),(5a), dan (6a) tersebut dapat disimpulkanbahwa ketiga kalimat itu tetap gramatikal danhubungan antar unsur-unsurnya tidak berubah.Akan tetapi, makna yang terkadung didalamnya tidak sesuai dengan sikap pembicara.Dengan demikian, kadar keintian modalitaskonnen 'dapat' dalam kalimat bahasa Jermantinggi.

Modalitas Krinnen dalam Kalimat Bahasa Jerman (Sulis Triyono)

Page 10: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

62

2. Hubungan rntara Modalitas Kiinnendan Bagian Lain dalam Kalimat

Bentuk bahasa yang digunakan olehmasyarakat penuturnya terdiri atas satuan-satuan yang sering disebut satuan gramatik.Satuan-satuan itu meliputi wacana, kalimat,klausa, frase, kata, dan morfem (Ramlan, 1986:25). Dalam suatu tuturan, satuan-satuan ituakan selalu terdiri atas satuan-satuan yang lainsesuai dengan tingkat keluasan satuan itu.Satuan gramatikal kalimat misalnya, terbentukatas satuan lain yang lebih kecil seperti klausa,frase, kata, dan satuan lainnya. Hubunganantarsatuan gramatik itu ada yang erat, tetapiada pula yang longgar. Hubungan yang eratartinya antarsatuan itu tidak dapat disisipisatuan lain, sebaliknya hubungan yang longgarmengindikasikan bahwa antara satuan gramtikyang diwatasi dengan safuan yang mewatasibisa disisipi oleh satuan gramatik lain.

Hubungan antara modalitas konnen'dapat'dengan satuan gramatik lain dalam suatukalimat ternyata bersifat longgar karena antaramodalitas k<innen'dapat' dengan satuan lain itubisa disisipi satuan lain. Data yang bisa diamati:(7) Die Schriler konnen ihre Haufaufgabe

machen.'Murid-murid dapat mengerjakanpekerjaanrumah'.

(8) Die Schtiler krinnen ihre Haufaufgabe ineiner Sfunde machen.'Murid-murid dapat mengerjakanpekerjaan rumah dalam waktu satu jam'.

(9) Die Schiiler konnen ihre Haufaufgabe ineiner Stunde fertig machen.'Murid-murid dapat mengerjakanpekerjaan rumah dalam waktu satu jamselesai'.

Hubungan modalitas konnen 'dapat'dengan satuan lainpadakalimat (7), (8), dan (9)tersebut bersifat longgar ditinjau dari unsurgramatikalnya. Hal ini bisa dibuktikan denganmenggunakan teknik sisip. Kalimat (8)merupakan hasil dari teknik sisip pada kalimat(7) yang telah disisipi dengan satuan gramatikalin einer Stunde 'dalam wakhr satu jam'. Padakalimat (8), penyisipan dilakukan setelah

DIKSI Vol. : 13. No. 2 Juli 2006

satuan modalitas konnen dengan satuan lain.Sedang pada kalimat (9) telah disisipi dengansatuan gramatikal in einer Stunde fertig'dalamwaktu satu jam selesai'. Penyisipan dilakukansetelah satuan modalitas konnen dengan satuanlain. Secara gramatikal letak modalitas korurenselalu berada di slot kedua atau sebagai pengisipredikat dan verba inti di akhir kalimat. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahr,va secaragramatikal hubungan rnodalitas konnen dengansatuan unsur lainnya bersifat longgar.

3. Ketegaran Letak Modalitas Kiinnendalam Kalimat Bahasa Jerrnan

Salah satu sifat kata adalah mempunyaimobilitias luar. Di dalam suatu satuan gramatikyang lebih luas, kata mempunyai kebebasanuntuk berpindah tempat. Meskipun demikian,kebebasan itu juga bergantung pada valensisintaksis dalam satuan itu, sehingga ada katayang letak ketegarannya rendah dan kata yangletak kete garannya kuat.

Modalitas konnen yang merupakanpewatas verba mempunyai ketegaran letakyang cukup kuat (Sudaryanto, 1983: 186). Halini bisa dilihat dari ketidakkemungkinan satuanmodalitas konnen ditempatkan selain di posisikedua atau berada pada fungsi predikat.Sedangkan letak verba inti berada di akhir suatukalimat. Dengan demikian, modalitas konnen'mengisi fungsi predikat dalam kalimat bahasa' Jerman sebagai berikut.

( 1 0) Der Ftinfliihrige kann bereits lesen, seineMutter hat es ihm beigebracht.'Anak berusia 5 tahun mulai bisamembaca, ibu yang mengaj arinya'.

(11) *Der Ftinfiiihrige bereits kann lesen,seine Mutter hat es ihmbeigebracht.

(12) *Der Fiinfiiihrige bereits lesen kann,seine Mutter hat es ihm beigebracht.Kalimat (11) dan (12) setelah

dilakukan teknik permutasfi menjadi tidakgramatikal (bertanda *). Teknik permutasimodalitas pada kalimat bahasa Jerman tersebutdigunakan untuk menguji tingkat ketegaranletak modalitas konnen dalam suatu kalimat. Didalam pengujian ketegaran letak rnodalitas

Page 11: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

konnen dengan menggunakan teknik permutasi

dihipotesiskan bahwa apabila modalitaskitnnen dapat dipindah-pindah letaknya dfamsuatu kalimat, maka tingkat ketegaran letak

modalitas ktinnen rendah' Dan sebaliknya'apabila tidak bisa dipindah-pindah'-.1akatingkat ketegaran letak modalitas menjadi kuat'

Berdasarkan pengujian dengan teknikpermutasi pada kalimat (11) dan (12)iinyatakan Uanwa kedua kalimat tersebut tidakberterima secara gramatikal' Dengan demikian'dapat disimpulkan bahwa ketegaran letak

modalitas konnen dalam kalimat bahasa Jerman

bersifat kuat. Ketegaran itu bersifat mutlakkarena letak modalitas bahasa Jerman tidakdapat dipindah-pindahkan, tidak seperti kalimatAiam bahasa Indonesia yang dapat dipindah-pindah tanpa mempengaruhi makna, misalnya:

(13) Pemeriksaan Imam Samudra dapat saja

diPercePat dari j adwal semula'

(13a) Dapat saja pemeriksaan Imam Samudra

dipercePat dari jadwal semula'

(13b) Pemeriksaan Imam Samudra dipercepatdari j adwal semula daPat saja'

Berdasarkan data (13) dalam bahasa

Indonesia, kalimat yang mengandungmodalitas kiinnen yang sudah disisipi satuan

lain seperti saja, menjadi bentuk dapat+saja

dimungkinkan berada di depan subjek' Hal iniUisa dlbumikan dengan menggunakan teknikpermutasi, sehingga menjadi kalimat (13a) dan

1t :U; t.tup gramatikal dan berterima'

4. Makna Modalitas Kiinnen dalamKalimatBahasaJerman

Makna modalitas kdnnen YanBmengungkaPkan sikaP Pembicaratatiannya dengan makna epistemik dan malrna

muasal, yaitu kemungkinan, kemampuan' dan

izin. Makna epistemik dan makna muasal

dalam kalimat bahasa Jerman diwujudkandalam bentuk sebagai berikut'

^. MaknaKemungkinanModalitas ktinnen dalam suatu kalimat

bahasa Jerman bisa memunculkanMtiglichkeitsbedeutung'makna kemungkinan''Data yang daPat ditunjukan adalah:

(14) Siekann auch daran gedachthaben

'Dia mungkin juga sudah memikirkan-.. rrya'( 1 4a) * Sie hat auch daran gedacht konnen

'*Dia dapatjuga sudah memikirkannya'

(14b) * Sie darf auch daran gedacht haben

' *Dia boleh juga sudah memikirkannya'

(14c) *Sie ist auch in der Lage, daran gedacht

zuhaben'*Dia mampu juga sudah memikirkan-nya'

Berdasarkan paparan data (14) di atas

dapat kita cermati bahwa untuk opsi verba

i#rnim *kdnnen 'dapaf, *darf 'boleh', dan *in

der Lage sein 'mampu' tidak dapat dipasangkan'

karena dalam konteks kalimat bahasa Jerman

tdtsebut di atas hanya memiliki satu opsi

kiinnen yang berarti mungkin' Pada data (14a)

dalam U""tot kalimat Perfekt posisi kedua

dalam kalimat itu diisi oleh verba bantu hat'

Padahal, seharusnya diisi oleh modalitaskonnen;dapat'. Sedangkan verba bantu hl"oberada puAu *t i, kalimat, sehingga kalimat(14a) secara gramatikal tidak berterima' Pada

data'(lab) dan (14c) secara gramatikal dapat

dibenarkan, tetapi secara semantik terdapat

kesalahan, karena penggunaan modalitaskiinnen memiliki makna kemungkinan'Sedangkan penggunaan leksikon.-yangIangsung mengacu pada makna *dapat, *boleh'

dan"*mimpu seperti pada data (1ab) dan (1ac)

menjadi tidak sesuai dengan konteks-kalimat'Dengan demikian, makna kalimat Sie kann

aucidaran gedacht haben berarti 'Dia mungkin

Sebagai alat komunikasi verbal, bahasa

merupakan suatu sistem lambang bunyi yang

bersiiat arbitrer (Cheer, 1990: 1)' Demikianpula hubungan antara kata dengan maknanyajuga bersiiat arbitrer' Artinya tidak ada

hubrrrgun wajib altata deretan fonempembentuk kata itu dengan maknanya' Akanietapi, hubungan itu bersifat konvensional'artinya disepakati setiap anggota masyarakat

suatu bahasa untuk memaknai hubungan itu'Sebagai bentuk alat komunikasi verbal'

modalitas dapat juga mempunyai makna'

Modalitas Kdnnendalam Kalimat Bahasa Jerman (Sulis Triyono)

Page 12: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

64

juga sudah memikirkannya.' Demikian pulaterjadi pada kalimat yang terdapat pada datasebagai berikut.(l 5) Erkannnichtgekomrnensein

'Dia uuugkrn tidak bisa datang'(1 5a) *Er ist nicht gekommen konnen

'Dia tidak dapat datangl(1 5b) *Erdarft nicht gekommen sein

'Dia boleh tidak datang'(15c) *Er ist in derlage zu kommen

'Diamampudatang'Akan tetapi, kalimat Er kann nicht

gekommen sein mimiliki dua kemunekinan.Kemungkinan pertama adalah es ist unmdglich,dass er gekommen ist'dia tidak mungkin bisadatang'dan kemungkinan kedua es ist mriglich,dass er nicht gekommen ist'dia mungkin tidakbisa datang'. Oleh karena itu, opsi yang dipilihdapat berupa dua kemungkinan itu.

Er kann nicht gekommen sein dalambahasa Jerman dipengaruhi oleh peranmodalitas konnen dalam konteks yafigdimaksud oleh pembicara dan sikap pembicara.Oleh karena itu, disebut sebagai maknasubjektiv pembicara. Hal ini dapat dijelaskanbahwa argumen pertama Er kann nichtgekommen sein yang berarti'dia tidak mungkinbisa datang' disebut sebagai Negation desModalverben'makna negativ modalitas'.Sedangkan untuk argumen kedua Er kann nichtqekommen sein yang berarti 'dia mungkin tidakbisa datang' disebut sebagai Negation desHauptverbs'makna negativ verba inti'.(16) Ich kann nur schreiben, wenn du mir

Papier gibst. 'Saya mungkin hanya bisamenulis saja, apabila kamu memberikukertas'.

(16a) *Ich schreibe nur, werm du mir Papiergibst.

(16b) *Ich daff nur schreiben, wenn du mirPapiergibst.

(l6c) *Ich bin in der Lage. nur zu schreiben,wenn du mir Papier gibst.

Seperti pada data (14)dan (15) tersebutdi atas, bahwa keberterimaan secara gramatikalberpengaruh terhadap keberterimaan secara

DIKSI Vol. : 13. No.2 Juli 2006

semantik. Makna semantik tidak terlepas darikonteks dalam kalimat dan bentukgramatikalnya. Modalitas konnen'dapat' padakalimat di atas, ternyata hanya dapat digantidengan satuan mungkin yang menggambarkanmakna'kemungkinan', sehingga bisadiidentifikasi bahwa modalitas konnen di atasmempunyai makna'kemungkinan'.

b. MaknaKemampuanModalitas konnen 'dapat' juga

mempunyai Fiihigkeitsbedeutung'maknakemampuan'. Data yang bisa di amati :

(17) Man kann dort schon schwimmen, dasWasser ist warm genug.'Orang itu sudah bisa (mampu) berenangkarena airnya cukup hangat'.

(18) Martin kann jetzt schon schwimmen,seine Tante hat es ihm beigebracht.lMartin sekarang sudah bisa (mampu)

. berenang, tantenyayang mengajarinya'.(19) Sie konnte nicht sehen, weil es zu dunkle

war.'Dia tidak mampu melihat karena terlalugelaP'.

Pada ketiga kalimat bahasa Jermantersebut, makna k<innon memiliki artikemampuan. Hal ini dapat diuji dari kalimatIMan kann dort schon schwimmen 'orang itubisa berenang'. Makna kann schwimmen'bisaberenang'pada kalimat tersebut berarti mampuberenang. Demikian pula pada kalimat (18) dan(19) memiliki makna mampu, Modalitaskrinnen pada kalimat (18) dan (19) hanya bisadiganti dengan satuan mampu yangmenyatakan makna'kemampuan', sehinggabisa diidentifikasi bahwa satuan modalitaskonnen itu mempunyai makna'kemampuan'.

c. MaknalzinSelain mempunyai makna kemungkin-

an (Mtiglichkeitsbedeutung) dan maknakemampuan (Fiihigkeitsbedeutung), modalitaskonnen dalam bahasa Jerman memilikiErlaubnisbedeutung 'makna izin'. Data dapatdiamati pada paparan di bawah ini.

Page 13: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

(20) Meinetwegen kann er machen, was erwill.'Tak apalah, dia boleh mengerjakan,sesuai keinginannYa'.

(21) Wer mit dem Sprachtest fertig ist, kannnachHause gehen.

'Siapa yang telah selesai mengerjakanujian, bolehPulang'.

Untuk memudahkan kita mencermatigejala kebahasaan yang mengandung maknaLin uduluh data pada kalimat (21) sebagai

berikut.(21) Wer mit dem Sprachtest fertig ist, @

nach Hause gehen. ' SiaPa Yang telahselesai mengerj akan uj ian, boleh pulang''

(21a) *Wer mit dem Sprachtest fertig ist, dar:[nachHause gehen.

(21b) xWer mit dem Sprachtest fertig ist, istnach Hause gegalggn.

(21c) *Wer mit dem Sprachtest fertig ist, istnachHause.

Data (21) menunjukan bahwapenggunaan modalitas konnen pada kalimatbahasa Jerman hanya bisa diganti denganmodalitas konnen dalam bahasa lndonesiaartinya'boleh' yang menyatakan makna'izin''Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwamodalitas ktinnen dalam kalimat bahasa Jermanmempunyai makna'izin'' Untuk mengungkapmakna izin dalam kalimat bahasa Jermantersebut menggunakan rnakna subjektivmodalitas konnen karena ditinjau dari sikappembicara. Dengan demikian, data (2la),(zlb), dan (zlc) secara semantik tidakberterima.

D. PENUTUP1. Simpulan

Modalitas dalam bahasa Jermanmempunyai fungsi dan makna sesuai dengankonteksnya masing-masing. Modalitas atau

pendesak potensial dalam bahasa Jermanmenggambarkan sikap pembicara terhadap halyang dibicarakan. Pengungkapan itu bisadengan unsur gramatikal dan bisa pula denganunsur leksikal. Kajian modalitas ini termasukkajian pada modalitas epistemik atau pendesak

65

potensial.Berdasarkan perilaku sintaksisnya

modalitas kiinnen dalam kalimat bahasa Jermanmempunyai ciri-ciri: (1) bukan sebagai unsurinti, hanya sebagai atribut dalam frase verba,sehingga jika dilesapkan kalimatnya tetapgramatikal, (2) hubungan unsur modalitaskonnen dengan unsur-unsur lain bersifatlonggar, (3) ketegaran letak modalitas kiinnensangat kuat dan bersifat mutlak sehingga tidakbisa dipermutasikan dengan unsur lain dalamsuatukalimat.Selain itu, modalitas k6nnen dalam kalimatbahasa Jerman mempunyai makna yangberbeda-beda bergantung pada kontekskalimatnya. Makna yang dinyatakan olehmodalitas ktinnen beruPa makna'kemungkinan','kemampuan', dan'izin''

2. ImplikasiBerdasarkan pengkajan tersebut di

atas, dapat dikemukakan implikasinya dalampengajaran bahasa Jerman sebagai berikut'Modalitas konnen dalam kalimat bahasaJerman berfungsi untuk menyatakan sikappembicara. Dalam merealisasikan sikappembicara untuk mengungkapkan maknakemungkinan, makna mampu, dan makna izindapat digunakan modalitas konnen' Kadarkeintian modalitas konnen tersebut sangat

tinggi. Sebagai pewatas verba, kehadiranmodalitas konnen 'dapat' merupakan atributdari verba dalam konstruksi fr ase verbal' Secaragramatikal hubungan arttata modalitas kiinnendan unsur lainnya dalam kalimat bahasa Jermanbersifat longgar. Modalitas konnen memilikiketegaran yang bersifat mutlak karena letakmodalitas konnen dalam kalimat bahasa Jermantidak dapat dipindah-pindahkan. Letakmodalitas konnen dalam kalimat pada posisikedua dan pasangan verba inti yang terkaitdengan modalitas berada pada akhir kalimat,seperti berikut: Die Kinder kiinnen ihreHausaufgabe gut machen. Posisi pertamadiduduki die Kinder 'anak-anak'. Pada posisikedua diisi oleh modalitas konnen 'dapat''Posisi ketiga diisi oleh ihre Hausaufgabe

'pekerjaan rumahnya'. Posisi keempat diisi

Modalitas Kdnnen dalam Kalimat Bahasa Jerman (Sulis Triyono)

Page 14: rssN - Staff Site Universitas Negeri Yogyakartastaff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs. Sulis Triyono... · In addition, in sentences the kcinnin modality varies in meaning

66

Ergdnzung (E) gut'baik'. Posisi terakhir dalamkalimat itu diisi oleh verba inti machen'mengerjakan', Dengan demikian, kalimat DieKinder konnen ihre Hausaufgabe gut machenberarti 'anak-anak itu dapat mengerjakanpekerjaan rumahnya dengan baik'.

DAF'TAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, 1992. Modalitas dalam BahasaIndonesia. Yo gyakarta: Kanisius.

et. al. 1993. Tata Bahasa BakuBahasa Indonesia. Jakarta:Departemen Pendidikan danKebudayaan.

Buscha, Joachim & Irene Zoch. 1992. DerInfinitiv. Zur Theorie und Praxis desDeutschunterrichts fiir Ausliinder.Leipzig: Langenscheidt VerlagEnzyklopiidie.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar SemantikBahasa Indonesia. Jakarta: RinehaCipta.

Engel, Ulrich. 1991. Deutsche Grammatik.Heidelberg : Julius Groos Verlag.

Grebe, Paul. 1973. Duden. Die Grammatik.Mannheim: Duden Verlag.

Kridalaksana, Harimurti. 1984. KamusLinguistik. Jakarta: Gramedia.

. 1986. Kelas Kata dalamBahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Ramlan, M. 1986. Ilmu Bahasa Indonesia,S intaksis. Yo gy akafta: Karyono.

Sudaryanto. 1983. Predikat-Objek dalamBahasa Indonesia, Keselarasan PolaUmum. J akarta: Dj ambatan.

1984. Metode Linguistik BagianPertama, ke Arah Memahami MetodeLinguistik. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

1986. Metode Linguistik BagianKedua, Metode dan Aneka TeknikPengumpulan Data. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Verhaar, J.W.M. 1986. Asas-asas LinguistikUmum. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

DIKSI Vol. 13. No.2 Juli 2006