15 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 1.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2014: 33) dalam buku berjudul “Management” edisi 12 manajemen adalah kegiatan pengelolaan dalam mengkoordinasikan dan mengawasi aktifitas kinerja orang lain sehingga kegiatan mereka selesai secara efisien dan efektif. Menurut Dyck or Neubert (2009: 7) dalam buku berjudul “Principle of Management” manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi. Menurut Daft or Marcic (2007: 7) dalam buku berjudul “Management The New Work Place” manajemen adalah pencapaian yang efektif dan efisien dari tujuan organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengendalikan sumber daya organisasi. 2.1.2 Fungsi Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2014: 35) terdapat empat fungsi manajemen yaitu: 1. Planning Menetapkan tujuan, menmbentuk strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Organizing Menentukan hal-hal yang dibutuhkan untuk kemudian dikerjakan, cara mengerjakannya, cara mencapai tujuan, dan siapa saja yang memiliki peranan dalam setiap pekerjaan dalam suatu organisasi. 3. Leading
24
Embed
RS1 2016 2 1670 Bab2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1670_Bab2.pdf1.2 Manajemen Pemasaran 2.2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
15
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
1.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2014: 33) dalam buku berjudul
“Management” edisi 12 manajemen adalah kegiatan pengelolaan dalam
mengkoordinasikan dan mengawasi aktifitas kinerja orang lain sehingga
kegiatan mereka selesai secara efisien dan efektif.
Menurut Dyck or Neubert (2009: 7) dalam buku berjudul “Principle of
Management” manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan organisasi lainnya
agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi.
Menurut Daft or Marcic (2007: 7) dalam buku berjudul “ Management
The New Work Place” manajemen adalah pencapaian yang efektif dan efisien
dari tujuan organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengendalikan sumber daya organisasi.
2.1.2 Fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2014: 35) terdapat empat fungsi
manajemen yaitu:
1. Planning
Menetapkan tujuan, menmbentuk strategi untuk mencapai tujuan,
dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Organizing
Menentukan hal-hal yang dibutuhkan untuk kemudian dikerjakan,
cara mengerjakannya, cara mencapai tujuan, dan siapa saja yang
memiliki peranan dalam setiap pekerjaan dalam suatu organisasi.
3. Leading
16
Memimpin sebuah team dalam organisasi dengan memberikan
motivasi, menentukan saluran komunikasi yang efektif, dan
menghadapi masalah yang terjadi dengan perilaku karyawan.
4. Controlling
Menentukan setiap kegiatan yang dilakukan masing – masing
individu untuk memastikan bahwa mereka telah melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan rencana yang sudah dibuat dengan
monitoring, comparing dan correcting
1.2 Manajemen Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2014: 27) dalam buku berjudul
“Principle of Marketing” marketing adalah proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang
kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalan
Menurut Elliot Rundle - Thielle Waller (2014: 3) dalam buku yang
berjudul “Marketing” edisi 3 mengatakan bahwa marketing activity adalah
mengatur lembaga dan proses untuk menciptakan, berkomunikasi,
memberikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan,
klien, mitra dan masyarakat pada umumnya.
Menurut Philip Kotler dan Keller (2012: 27) dalam buku berjudul
“Marketing Management” memuat bahwa menurut America Marketing
Association pemasaran adalah kegiatan mengatur lembaga dan proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan dan bertukar penawaran
yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra dan masyarakat pada
umumnya.
Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Marketing an Asian
Prespective” karangan Philip Kotler, Gary Armstrong, Swee Hon Ang, Siew
Meng Leong, et.al tahun 2008 mengatakan bahwa marketing adalah proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan
nilai dengan orang lain.
17
Jadi penulis dapat menyimpulkan marketing adalah proses bagaimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan sehingga terjadi pertukaran
antara perusahaan dengan konsumen yaitu barang/jasa dengan uang / laba
bagi perusahaan, serta membangun hubungan yang erat dengan pelanggan
agar terus dapat berkesinambungan.
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2014: 30) marketing management itu
adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan membangun hubungan yang
menguntungkan dengan mereka
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2012: 27) dalam
bukunya yang berjudul “Marketing Management” edisi 14e mengatakan
manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam memilih
pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga serta menumbuhkan pelanggan
melalui penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan
yang lebih/ superior.
1.3 Technology Acceptance Model
Dalam jurnal karangan Aditya Arie Hanggono et.al (2015: 3) dijelaskan
bahwa metode TAM pertama kali diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989. TAM
adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang proses pengguna mau
menerima dan menggunakan teknologi. Model ini menjelaskan bahwa ketika
pengguna menggunakan sistem informasi, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan
mereka mengenai bagaimana dan kapan menggunakan sitem informasi tersebut.
Model TAM diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA),
yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishben dan Ajzen
(1975), dengan satu premis bahwa reaksi dan peresepsi seseorang terhadap sesuatu
hal akan menentukan sikap dan prilaku orang tersebut. Teori ini membuat model
prilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan prilaku. Tujuan prilaku ditentukan
oleh sikap atas perilaku tersebut. Dapat disimpulkan reaksi dan persepsi pengguna TI
akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI, yaitu salah satu
factor yang mempengaruhi adalah peresepsi pengguna atas kemanfaatan dan
kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasaan dalam konteks
18
penggunaa TI, maka dari itu alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan
penggunaan TI menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima penggunaan TI.
a. Persepsi Kemanfaatan Penggunaan (Usefulness)
Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) merupakan suatu tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa pengguna suatu sistem tertentu akan
meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut
diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan TIK dapat meningkatkan
kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya. Thompsonet. al
(1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi merupakan
manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa seorang
individu akan menggunakan TIK jika orang tersebut mengetahui manfaat
atau kegunaan berpengaruh positif atas penggunaanya.
Menurut Chin dan Todd (1995) dalam jurnal karangan Aditya Arie
Hanggono et.al (2015: 3) kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori,
antara lain:
1. Kemanfaatan (usefulness) dengan estimasi satu faktor, yang meliputi
dimensi:
- Membuat pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
- Bermanfaat (Usefull)
- Meningkatkan produktivitas (Increase Productivity)
2. Kemanfaatan (usefulness) dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan
dan efektifitas), yang meliputi dimensi:
Kemanfaatan:
- Membuat pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
- Bermanfaat (Usefull)
- Meningkatkan produktivitas (Increase Productivity)
Efektifitas:
- Meningkatkan efektifitas (enchance my effectiveness)
- Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job
performance)
b. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)
19
Davis (1989) dalam jurnal karangan Aditya Arie Hanggono et.al (2015:3)
mendefinisikan kemudahan penggunaan (perceived ease of use) adalah
suatu tingkatan dimana seseorang mempercayai bahwa penggunaan system
tertentu dapat mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu.
Menurut Goodwin (1987) dan Silver (1988), intensitas penggunaan dan
interaksi antara pengguna (user) dengan sistem dapat menunjukan tingkat
kemudahan penggunaan.
Davis (1989) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain
meliputi:
(1) Komputer / teknologi informasi sangat mudah dipelajari
(2) Komputer / teknologi informasi mengerjakan dengan mudah sesuai yang
diinginkan oleh pengguna
(3) Keterampilan pengguna akan bertambah dengan menggunakan komputer/
teknologi informasi
(4) Komputer / teknologi informasi sangat mudah untuk dioperasikan.
Temuan studi Iqbaria (1994) membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak
karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI
bukan karena adanya unsur tekanan, tetapi karena memang mudah untuk digunakan.
c. Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude Toward Using)
Sikap pada penggunaan sesuatu menurut Aakers dan Myers (dalam Aditya Arie
Hanggono et.al, 2015: 3-4) adalah sikap menyukai atau tidak menyukai terhadap
penggunaan dalam suatu produk. adalah sikap menyukai atau tidak menyukai
terhadap suatu produk ini dapat digunakan untuk memprediksii perilaku niat
seseorang dalam menggunakan suatu produk atau tidak menggunakannya. Sikap
terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology), didefinisikan
sebagai evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan
teknoologi (Davis, 1989).
d. Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)
Behavioral intention to use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan
suatu teknologi (Davis, 1989). Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada
seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatian pengguna terhadap teknologi
tersebut, misalkan keinginan menambah peripheral yang mendukung, motivasi untuk
20
tetap menggunakan, dan keinginan untuk memotivasi pengguna lainya. Arief
Hermawan dalam Aditya Arie Hanggono et.al (2015: 4) mendefinisikan bahwa minat
perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use) sebagai minat
(keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Fitur Layanan, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-Money Card (Studi pada Pengguna Jasa Commuterline di Jakarta)